MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN MODEL PEMBAHARUAN … · bidang layanan pendidikan, yaitu: (1)...

10
Paradigma, No. 01 Th. t. Januari 2006 . tSSN 1907-297X MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN MODEL PEMBAHARUAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH Oleh: Lantip mat Prasojo Abstact. In order to make-up of education quality of exist in our state require to be conducted by a efforts to develop the existing schools. The efforts can be done to pass the development of management of education and recognition of renewal model go to school. The development of education management cover the: development of function of education management, indicator of education management, and education service. Model of school Renewal require to be scciaJized and its implementation have to be adapted for by a situation and ccndition of each school. Renewa/ characteristic go to school ccnsisted of the: open communications, decision making with, paying attention teacher requirement, paying attention student requirement, integrity between school and society. Renewal model for the development of go to school to cover two especial process, that is a) headmaster desire to increase communications intensity is among role player, b) responsibility of role player in decision making in order to trouble-shooting. Key words: management of education, renewal model go to school Pendahuluan Dengan keluamya UU No. 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 25/1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, serta perangkat PP yang berkaitan, memang telah membawa perubahan paradigma pangelolaan sistem pendidikan. Tentu ini akan berakibat terhadap perubahan struk- turat dalam pengelolaan pendidikan, dan berlaku juga pada penentuan stake-holcJer di daJamnya. Jika di masa lalu, stake-holder pendidikan itu sepenuhnya ada di tangan aparat pusat, maka dalam era otonomi pendidikan sekarang ini peranan sebagai stake-holderitu akan tersebar kepada berbagai pihak yang bar- kepentingan. Salah satu model pengelolaanyang kini digagas Qepartemen Pendidikan Nasional adalah apa yang disebut manajemen berbasis sekolah (MBS). MBS merupakan salah satu model manajemen pendidikan yang berbasis pada otonomi atau kemandirian sekolah dan aparat daerah dalam menentukan arah, kebijakan, serta jalannya pendidikandi daerah masing- masing. Keberhasilan dalam pelak- sanaan MBS sangat ditentukan oleh perwujudan kemandirian manajemen pendidikan pada tingkatan kabupaten atau kota. Gagasan MBS sebanarnya dapat merupakan jawaban atas tantangan pendidikan kita ke depan, yaitu sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkanproses pendidikan yang lebih clemokratis, memperhatikan keberagaman kebutuhanl keadaan daerah dan peserta didik, serta mendorong peningkatan partisipasi - - -- --

Transcript of MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN MODEL PEMBAHARUAN … · bidang layanan pendidikan, yaitu: (1)...

Paradigma, No. 01 Th. t. Januari 2006 . tSSN 1907-297X

MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN MODEL PEMBAHARUAN

DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH

Oleh: Lantip mat Prasojo

Abstact. In order to make-up of education quality of exist in our staterequire to be conducted by a efforts to develop the existing schools. Theefforts can be done to pass the development of management ofeducation and recognition of renewal model go to school. Thedevelopment of education management cover the: development offunction of education management, indicator of education management,and education service.Model of school Renewal require to be scciaJized and its implementationhave to be adapted for by a situation and ccndition of each school.Renewa/ characteristic go to school ccnsisted of the: opencommunications, decision making with, paying attention teacherrequirement, paying attention student requirement, integritybetweenschool and society. Renewal model for the development of go to schoolto cover two especial process, that is a) headmaster desire to increasecommunications intensity is among role player, b) responsibility of roleplayer in decision making in order to trouble-shooting.

Key words: management of education, renewal model go to school

Pendahuluan

Dengan keluamya UU No. 22/1999tentang PemerintahanDaerah dan UUNo. 25/1999 tentang PerimbanganKeuangan antara Pemerintah Pusatdan Daerah, serta perangkat PP yangberkaitan, memang telah membawaperubahan paradigma pangelolaansistem pendidikan. Tentu ini akanberakibat terhadap perubahan struk-turat dalam pengelolaan pendidikan,dan berlaku juga pada penentuanstake-holcJer di daJamnya. Jika di masalalu, stake-holder pendidikan itusepenuhnya ada di tangan aparatpusat, maka dalam era otonomipendidikan sekarang ini peranansebagai stake-holderitu akan tersebarkepada berbagai pihak yang bar-kepentingan.

Salah satu modelpengelolaanyangkini digagas Qepartemen Pendidikan

Nasional adalah apa yang disebutmanajemen berbasis sekolah (MBS).MBS merupakan salah satu modelmanajemen pendidikanyang berbasispada otonomi atau kemandiriansekolah dan aparat daerah dalammenentukan arah, kebijakan, sertajalannya pendidikandi daerah masing-masing. Keberhasilan dalam pelak-sanaan MBS sangat ditentukan olehperwujudan kemandirian manajemenpendidikanpada tingkatan kabupatenatau kota. Gagasan MBS sebanarnyadapat merupakan jawaban atastantangan pendidikan kita ke depan,yaitu sistem pendidikan nasionaldituntut untuk melakukan perubahandan penyesuaian sehingga dapatmewujudkanproses pendidikan yanglebih clemokratis, memperhatikankeberagaman kebutuhanl keadaandaerah dan peserta didik, sertamendorong peningkatan partisipasi

- - -- --

r

Manajemen Pendidikan dan Model PembahalUan da/am Pengembangan Sekolah

masyarakat. Tantangan ini cukuprelevan dengan keadaan manajemenpendidikan kita sekarang, dimanamanajemenpendidikannasiona/secarakeseluruhan masih bersifat sentralistissehingga kurangmendorongterjadinyademokratisasi dan desentralisasipenyelenggaraan pendidikan. Mana-jemen pendidikan yang sentralististersebut telah menyebabkanterjadinyakebijakan yang seragam yang tidakdapat mengakomodasikanperbedaankeragamanl kepentingan daerahlsekolahlpeserta didik,serta mematikanpartisipasi masyarakat dalam prosespendidikan. Di samping pemberianotonomi yang lebih besar kepadasekolah dan pemerintahdaerah dalampengelolaan pendidikan, MBS jugabertujuan mendorong pengambilankeputusan partisipatifyang melibatkansemua stake-holder pendidikan disekolah, sehingga tercipta senseofbelonging(rasa memiliki)dari mereka.Dengan demikian diharapkanpartisipasi dari para stake-ho/dersemakin besar dan mengakibatkansemakin besar pula rasa memilikisehingga rasa tanggung jawab dandedikasijugaakan meningkat.

Selain pengembangan manajemenpendidikan, pengenalan modelpembaharuan sekolah perlu disosiali-sasikan etan implementasinyaharusdisesuaikandengan situasidan kondisisekolah masing-masing sehinggakemandiriansekolahdapat diwujudkan.Karakteristik pembaharuan sekolahterdiri dari: komunikasiyang terbuka,

.pengambilan keputusan bersama,memperhatikankebutuhanguru, mem-perhatikan kebutuhan siswa, keter-paduan antars sekolah dan ma-syarakat. Model pembaharuan untukpengembangan sekolah meliputiduaproses utama, yaitu a) keinginan kepalasekolah untukmeningkatkanintensitas

komunikasidi antara para pemegangperan, b) tanggung jawab pemegangparan dalam pengambilan keputusandalam rangka pemecahan masalah(Umaedi,1999:1).

Pembahasan

Manajemen Pendidikan dalamPengembangan Sekolah

1. Fungsi ManajemenPendidikan

a. Perencanaan Sekolah.Perencanaan Sekolah meliputi: 1) Mengidentifikasiaspirasimasyarakat dalam bidangpendidikan, 2) Memberi ma-sukan kebijakanPendidikan,3)MemberipertimbangankepadaDinas Pendidikan dalammembuat keputusan, 4)Memberikanrekomendasi ter-hadap keputusan DinasPendidikan, 5) Memberikanmasukan untuk mesosialisasik-an kebijakan clan programpendidikandidaerah.

b. Pelaksanaan Program. Pelak-sanaan Program meliputi: 1)Pengembangan Kurikulum,2)Pengembangan PBM, 3)Penilaian

c. Pengelolaan SumberdayaPendidikan.PengelolaanSum-berdaya Pendidikanmeliputi:1) Peningkatan kuatitas SDM,2) PengembanganSarana&Prasarana, 3) PengelolaanAnggaran

d. Pengawasan. Pengawasanmeliputi:1) Mengontrolperen-canaan pendidikandi sekolsh,2) Memantau pelaksanaanprogram sekolah, 3) Me-mantauoutput pendidlkan

Paradigma, No. 01 Th.I, Januari 2006 . ISSN 1907-297X

2. IndikatorManajemenPendl-dlkan

Sampai saat ini masalah yangpaling mendasar dalam sistempendidikan nasional adalahefisiensi dalam manajemen pen-didikan. Oleh karena itu berbagaiukuran etisiensi dan optimasi dalammanajemen pendidikan perludipantau dan dievaluasi secaraterus-menerus dan dalam waktuyang teratur. Beberapa indikatormanajemen pendidikan yang dapatdipantau secara terus-menerusadalah sebagai berikut ini.

a. Besamya kenaikan anggaranpendidikan (sekolah dandaerah otonom) yang diperolehdari sumber-sumber pamerin-tah pusat, pemerintah daerahdan masyarakat termasuksumber lain seperti duniausaha.

b. Kemampuan pengadaan sa-rana-prasarana pendidikan disekolah yang diperoleh darimasyarakat.

c. Kemampuan pengadaan sum-berdaya manusia (guru dantenaga kependidikan) yangdiperoleh dari sumber ma-syarakat.

d. Perubahan dalam tingkatefisiensi pendayagunaan tena-ga guru di sekolah yang diukurdengan tingkat tum-over.

e. Penurunan persentase me-ngulang kelas rata-rsta padasuatu satuan pendidikantertentu

f. Penurunan persentase putussekolah rata-rata pada suatusatusn pendidikan

g. Peningkatan angka melanjut-kan sekolah (transition rate)dari suatu sekolah ke sekolahpada jenjang pendidikanberikutnya.

3. Layanan Pendidikan

Mortensen & Schmuller (Prayitno,1994: 244) mengatakan bahwa ada tigabidang layanan pendidikan, yaitu: (1)administrasi dan supervisi, (2)pengajaran, (3) BimbingandanKonseling. Ketiga bidang tersebutsalingterkaitantarasatudenganyanglainnya dalam mendukung prosespendidikan. Keberadaan ketiga bidanglayanantersebutsangatdibutuhkandisekolahagar proses pendidikandapatberjalan dengan baik dan prosesperkembanganpeserta didik dapatberjalansecaraoptimal. .

Ketiga bidang layanan pendidikansebagaimana tersebut di atas dapatdijelaskansebagaiberikutint

1. Administrasi dan supervisi, yaitubidang meliputi berbagai fungsiyang berkenaan dengan tanggungjawab dan pengambilan kebijakan,serta bentuk-bentuk kegiatanpengelolaan dan administrasisekolah, seperti perencanaan,pembiayaan, pengadaan, pengem-banganstaf,sarana prasarana fisik,dan pengawasan.

2. Pengajaran meliputi semua bentukpengembangan kurikulum danpelaksanaan pengajaran, yaitupenyampaian dan pengembanganpengetahuan, keterampilan, sikap,dan kemampuanberkomunikasipe-serta didik.

3. Bimbingandan Konseling, yaitubidang yang meliputi berbagaifungsi dan kegiatan yang mengacukepada pelayanan siswa secara

- --- ---

--

Manajemen Pendidikan dan Model Pembaha(1/an dalam Pengembangan Seko/ah

individual agar masing-masingpeserta didik dapat berkembangsesuai dengan bakat, potensi,minat-minatnya. dan tahap-tahapperkembangan-nya. Pelayananbimbingan dan konseling dapatmemberikan sumbangan yangberarti bagi pengajaran, sepertiproses belajar mengajar akanberjalan dengan efektifapabila parasiswa terbebas dari masalah-masslah yang dihadapinya.Pembebasan masalah-masalahsiswa tersebut dilakukan melaluipelayanan Bimbingan danKonseling.

KarakteristikPembaharuan Sekolah

Selain pengembangan manajemenpendidikan, salah satu usaha untukpengembangan sekolah adalahpengenalan model pembaharuansekolah. Modelpembaharuan sekolahperlu disosialisasikan danimplementasinya harus disesuaikandengan situasi dan kondisi sekolahmasing-masing. Untuk mengetahuilebihjaug tentang modelpembaharuansekolah, maka perlu diketahuikarakteristik-karakteristiknya.Adapunbeberapa karakteristikyang mendasaripembaharuan sekolah adalah sebagaiberikut

1. Komunikasiyang lebih terbuka:secara umumkomunikasidi antarapara pemegang peran meningkatdari sebelumnya. Ada beberapa

. perbedaan tingkatketerbukaandancara pendekatan yang dikomuni-kasikan pada setiap sekolah. Padabeberapa sekolah, semua yangterlibat dan masalah-masalahdisampaikan untuk menjadiperhatianpara pemegang paranmelaluirapat, diskusi infonnaldansurat (kepada orang tua siswa)

atau melaluikegiatansekolahbiasa(misslnya pada upacara benderasetiap hari Sanin). Pads sekolahlain frekuensi dan kesempatanuntuk menerima umpan baliksangat kurang, walaupunpemegang peran merasa bahwakeadaan sekarang lebih baikdaripada sebelumnya. Denganadanya komunikasi yang lebihterbuka I transparan, maka parapemegang peran akan merasalebihpositifmengenaisekolah. Halini dapat menciptakandasar yangkuat untuk mendukung pengem-bangan sekolahmeJaluiperan sertapara pemegangperan.

2. Pengambilan keputusanbersama: secara umum parapemegang paran mengalamilebihbanyak tanggung jawab dalampengambilan keputusan. Tingkatpengambilankeputusanyang harusdiambil0100para pemegang peranberbeda antara satu sekolahdengan sekolah yang lain. Seluruhpemegang peran mengatamipeningkatantanggungjawabdalsmpengambilan keputusan diban-dingkandengan sebelumnya.Parapemegang peran merasa lebihterlibat di dalsm proses tersebutdan yakin bahwa Kepala Sekolahmenghargai pendapat mereka.Hirarki pengambilan keputusantetah ditetapkandan menunjukkankeputussnapa dan oIehsiapa yangdiperoleh bagi masing-masingpemegangperan.

3. MemperhatikanKebutuhan Guru:perhatiandan kemampuansekolahterhadap haI inidapat memberikanberbagai tingkatan motivasi padaguru. Kebutuhan guru termasukjuga kesejahteraan pribadi,pengembangan profesionat danbantuandalampengajaran.Apabifa

Paradigma, No. 01 Th.I, Januari 2006 . ISSN 1907-297X

kesejahteraan guru terjamin, gurudapat memberi perhatian yanglebih kepada pengajaran. Gurudidukung untuk meningkatkankualifikasi ke tingkat S1 dandidorong untuk melanjutkan ketingkat yang lebih tinggi. Dukungandari kepala sekolah mengenaikenaikan pangkat bagi pegawainegeri dan kebutuhan pengern-bangan profesional dikomuni-kasikan kepada guru, bahwa haltersebut panting demi tercapainyatujuan pendidikan sekolah.Akhimya beberapa sekolahmenyediakan bantuan pengajaranlangsung dengan mengalokasikandana untuk bahan pengajaran,pengembangan perpustakaan danmengizinkan guru untuk iebihkreatifdidalam kelas.

4. Memperhatikan KebutuhanSiswa: sekolah yangmemperhatikan kebutuhan siswalebihditerimaolehsiswa, orang tuadan masyarakat.Kebutuhansiswatennasuk pula peningkatanpengajaran, memberikan waktupengajaran tambahan untukpersiapan EBTANAS,menambahkegistan ekstra kurikuler,melibatkan siswa dalam penga-mbilan keputusan mengenaimasalah-masalah mereka, sertamengembangkanprogram pelatih-an keterampilan(ekstra kurikuler)untuk mempersiapkan ke duniakerja. Semua sekolah yangmelakukan pembaharuan yakln,bahwa sekolah pertu dijadikantempat yang menyenangkan bagipara siswa sehingga merasa betahberada di sana. Denganmemberikan ketrampilan yangmenarikdan peningkatankegistanekstra, siswaakan lebihtermotivasi

---

untukpergi ke sekolah.Salah satuhasilnyaadalah apabila kebutuhansiswa diperhatikan, siswa darikecamatan lain akan tertarikuntukbergabung.

5. Keterpaduan Sekolah danMasyarakat: sekolah mempunyaiparan $Osialyang panting dalammasyarakat. Yang termasukmasyarakat dalam konteks iniadalah orang tua siswa danmasyarakat setempat. Bp3 adalahalat utama untuk saling bertemubagi sekolah dan orang tua siswa.Biasanya rekomendasi kepalasekolah dikaji ulang dalam rapatBp3 dan anggotanya memutuskanrekomendasi mana yang akandidukungsebagai masalah utamayang per\u didanai. Rekomendasikepala sekolah didasarkan padaperhatian tersebut, namuntercermin dalam pemikiran guru,siswat orang tua siswa danmasyarakat. Perhatian pemegangperan telah dikomunikasikansecara formal melalui rapat(misslnyarapat guru) atau secarainformal melalui diskusiperseorangan dengan kepalasekolah.

Usulan Model Pembaharuan untukPengembangan Sekolah

Mengembangkanmodelpembaharu-anadalah tugas yang sulitkarena prosespembaharuanadalah usaha yang multi-dimensional.Tidakads satu modelpunyang dapat menjelaskan dengansempuma betapa rumitnya pengern-bangan sekolah. Yang akan diusulkanoleh para konsuJtanadalah kerangkaketja yang memberi pedoman padaproses pembaharuan(lihatGambar1).

Manajemen Pendidikan dan Model Pembaharuan dalam Pengembangan Sekolah

K~bu:u.~n{iuru

Kel1Ut.,!~lloW~

KC(C'p3dWA~II~

Mti}'am~1

Gambar 1. Model Pembaharuan untuk Pengembangan SekoJah

Salah satu keuntungan dari modelini adalah apabila sekolah sudahmencapai tingkat-tingkat komunikasiterbuka yang optimal dan pengambilankeputusan berssma, sekolah dapatmenjadi mandiri. Hal ini secara tidaklangsung menyatakan bahwa kepalasekolah berfungsi sebagai koordinatorpada fungsi sekolah yang berbeda.Masalah utama adalah arahpengembangan sekolah dan identifikasisumber keuangan untuk membantupengembangan sekolah yang dapatberjalan terus menerus dalam kegiatankepala sekolah. Dalam sistempendidikan di mana kepala sekoJah.secara periodik diganti, pendekatan inimembuat pengembangan sekolahdapat tetap dilanjutkan mesldpunkepala sekoJah yang baru, barudiperkenalkan dengan sekolahnya.

Model ini merupakan tinjauan' yangmenyeluruh terhadap semua yangterfibat dalam proses pengembangankondisi untukpembaharuan di sekoJah.Ketika Sekolah Menengah Umumberjalan menuju peningkatan mutuberbasis sekolah, hal ini menunjukkan

kepada sekoJah bahwa prosespengembangan akan tercapai.

Penjelasan Model PengembanganSekolah

Berdasarkan gambar 1 ModelPembaharuandalam PengembanganSekolah dapat dijelaskan sebagaiberikut

1. Kepafa Sekolah: kepala sekolahmerupakan pribadi yang menjadiinti dalam peningkatan danpengembangan sekolah. ParaKonsultan melihat bahwa dalamPengembangan Sekolah Modelkepala sekolah mempunyaikeinginan untuk memperbaharuisekolah. Tujuannya adalahmemperhatikan kebutuhan pem-belajaransiswa. Hal inimerupakaninti dari berbagai usahapengembangan. Kepala sekolahmemandu pemegang peran menujupengembangan visi dan misisekolah. Melalui diskusi yangdiadakan bagi guru <:tanorang tuasiswa, tujuan tertentu telah

-+- _. - - +

Paradigma. No. 01 Th.I, Januari 2006 . ISSN 1907-297X

teridentifikasi untuk tiap tahunpelajaran. Melalui berbagai alatkomunikasi, kebutuhan guru dansiswa telah diketahui dandimasukkan dalsm rencanapengembangan.Sebagai pemimpindalam pengajaran, kepala sekolahmenetapkan peranan dari setiappemegang peran (orang tua siswa,siswa, guru, dan stat). Standarkedisiplinan telah dibuat dandidiskusikan sehingga tiap orangmengetahui pentingnya mencipta-kan lingkungan belajar. Untukmembantu kepala sekolah, pihak-pihak lain telah diundang untukmemikulbersama tanggung jawabbagi keseluruhan pengembangansekolah. Guru diberi ke\eluasaanuntukmengawasiyang lebihdalsmproses pembelajaran,namunharusmenunjukkanadanya peningkatanprestasi siswa. Gagasan-gagasantelah didiskusikandengan kepelasekolah laludiujicobakan.Programyang berhasil akan dilanjutkan,yang tidakberhasilakan dibatalkan.Pemberian kesempatan kepadaguru untuk menguji gagasan-gagasan baru mendukungsejumlahpengembangan kritis. Gurudianggap sebagai orang yangprofesional dan menganggapsekolah sebagai organisasipembelajaran yang dinamis dantidak membosankan. Padaakhimya, hal ini akan membuatgurumerasa diberdayakan.

2. Kebutuhan guro: guru merupakandasar bagi seri1ua usahapendidikan. Mendukung merekadalam berbagai upaya untukmeningkatkan mutu pendidikanadalah sangat panting.Ada tigahalyang perlu diperhatikan, yaitu :kesejahteraan guru, pengembang-an profesionaldan bantuan dalam

pengajaran. Untuk mendorongmotivasi guru, semua itu per1udiperhatikan.Model pembaharuanmencabn adanya keterbukaandalsm komunikasi antara kepalasekolah dan para pemegang peranlainnya. Melalui proses ini,kebutuhan guru dapat diketahuidan dukungan yang memadaidiper1ukandan kepala sekolah danpara orang tua siswa. PengalamandariPengembanganSekolahModelmemperjelasadanya beragamcarauntuk membantu guru. Kesejah-teraan guru dapat ditingkatkanmelaluipemberian biaya transport,makan siang gratis, pemberianhonor tambahan untuk kelebihanjam mengajar atau mengikutipelatihan khusus. Kepala sekolahmem-punyaiperhatian lebih dalampengembangan profesional gurudengan mengkaji-ulang kriteriakenaikan pangkat pegawai nageridan membantuguru dalam hal inidan mendukung semua jenjangpelatihan. Semus sekolahmenitikberatkanpads peningkatanpendidikan guru, agar sekurang-kurangnya berpendidikan81. Halketiga adalah memperhatikanpenyediaanbahan tambahan untukmata pelajaran yang diajarkan,tambahan sumber perpustakaan,peningkatan laboratorium bahasadan IPA, penyediaan laboratoriumkomputerdan per1engkapanaudio-visual.

3. Kebutuhan Siaws: Tujuan utamasekolah adalah memberikanpendidikanyang baikbagigenerasimuds Indonesia. OIeh karena itupencapaian hasit belajar siswamerupakanperhatianutama dalamsemua usaha pengembangan.Prestasi siswa tergantung padabanyak faktor. Salah satu yang

- --

Manajemen Pendidikan dan Model Pembaharuan dalam Pengembangan Selcolah

sangat menentukan adalahmotivasi belajar. Semua sekolahmodel menciptakan lingkunganbelajar yang kondusif. Hal ini dapattercapai melalui paranan yang jelasdari masing-masing pemegangperan termasuk siswa dan orangtua siswa. Siswa bertanggungjawab dalam belajar sedangkanyang lainnya membantu mereka.Guru dan kepala sekolah menaruhharapan yang tinggi terhadapmasing-masing siswa. Apabilase/uruh pemegang paranmempunyai pandangan yang sarnamengenai pentingnya pembelajar-an, keajegan dalam memberikanperhatian untuk keberhasilan siswa,hal itu merupakan pesan yang kuatkepada siswa. Selain mempunyaipernahaman umum mengenaiparanan pendidikan, metodepengajaran dan bahan pengajaranyang tepat dan efektif akanmemperkuat prospek keberhasilansiswa. Rencana lainnya yang dapatmemberikan motivasi adalahpenambahan kegiatan ekstrakurikuJer yang menarik bagi Siswa.Hal ini dapat bervariasi, mulai dankegiatan olahraga, pendidikankeagamaan, program palatihanketrampilan untuk persiapan kerja(komputer, Bahasa Inggris,Pertanian dan botani). Peran sertasiswa da/am pengambilan-keputusan merupakan sarana lainuntuk memotivasi siswa. Beberapakepala sekolah membentuk OSISyang terdiri stas wakil-wakil darisetiap kelas untuk mendiskusikankepada kepala sekolah apa yangmenjadi perhatian siswa. Dalam ha/ini siswa mengidentifikasi sendiriapa kebutuhan mereka yang dapatmemberi sumbangan kepadapengembangan sekolah. Beberapausulan kegiatan, pelaksanaannya

menjadi tangung jawab siswa.Masalah-masalah lain yang jugamenjadi perhatian dari semuasekolah adalah kebutuhan akanadanya lingkungan yang aman bagisiswa dan guru untuk datang kesekolah. Semua sekolah menyata-kan adanya kebutuhan akanadanya pagar yang dapatme/indungi mereka dari hewanrnaupun orang yang tidakdiinginkan serta mencegah siswaberkeliaran di luar. Dinding ataupagar yang mengelilingi lingkungansekolah merupakan simbol yangmenyatakan bahwa sekolah adalahtempat belajar bagi siswa. Hal inimerupakan masalah penting bag;samua sekolah. Satu hasil pantingyang tersirat namun belum ditelitiadalah bahwa sekolah-sekolahtersebut sebelumnya hanyamenarik bagi siswa di Kecamatanyang bersangkutan. Tetapisekarang im, sekofah dapatmenarik perhatian siswa dariKecamatan atau daerah la;n.Dengan memperhatikan minatpendidikan dan pribadi siswa,tampak bahwa sekolah menerimapenghargaan dan perhatianmasyarakat luas.

4. Keterpaduan Masyarakat: Orangtua siswa dan masyarakatsetempat sering kaU tidak dilihatsebagai aset yang berhargadalampeningkatan mutu pendidikan.Dengan melibatkan orang tuasiswa, kantor pendidikan danpemerintah, serta pengusahasetempat, sekolah memperolehsumber tambahanbaik dalam haldukungan pendidikan maupunsumber-sumber keuangan tambah-an untuk pengembangan sekolah.Terdapat variasi fungsi Bp3, namunprogram yang paling efektif dapat

u. ..............._...__..

Paradigma, No. 01 Th. I,Januari 2006 . ISSN 1907-297X

memberikan pertanggungjawabanterhadap organisasi dalammemutuskanprogram mana yangakan didanai. Pada umumnyakepalasekolahmenerimamasukandari para pemegang peranmengenai cara meningkatkansekolah. Biasanya kepala sekolahdan guru ingin mendiskusikanmasalah-masalah yang terkaitdengan upaya untukmeningkatkanmutu pembelajaran. Gagasan-gagasan tersebut akan dirumuskanuntuk menjadi program-programoleh kepala sekolah dandipresentasikankepada Bp3 untukdisetujui.Berdasarkan dana yangtersedia (dan sumbangan khususdan orang tua siswa dalam hal-haltertentu),anggotaBp3memutuskanprogram mana yang akandilaksanakanpada tahun tersebut.Selain para orang tua siswa, wakilmasyarakat dapat pula berperanserta dalam rapat tersebutkhususnyaapabilabantuan merekadibutuhkanuntuksuatu proyek.Halini akan diikuti denganpembentukan komite (yangberanggotakan para pemegangparan) yang akan mengawasipelaksanaan program. Kepalasekolah berfungsi sebagaipenasihatpada keseluruhanproyekini.Motivasiorangtua siswa sangattinggi ketika mereka dibentanggungjawab dalam pengambil-an keputusan. Beberapa sekolahmencatat adanya kenaikansumbangan dan orang tua siswawalaupun mengalami masa krisisekonomidi tahun 1997-1998.Padasekolah lain, Bp3 setuju untukmenurunkansumbangan bulanan-nya karena menurunnyapendapat-an orang tua siswa selama masatersebut. Ketikaanggota Bp3diberitanggung jawab untuk menyetujui

dan memonitorpemanfaatandana,mereka cenderung untuk membarisumbangan yang lebih banyaksetelah mengetahui bahwa danatersebut dimanfaatkan secaralangsunguntukmembantusekolah.

Pengembangan manajemen pen-didikan dan sosialisasi modelpembaharuan sekolah diharapkandapat mengembangkan sekofah-sekolah yang ada sehingga mutupendidikan dapat diperbaiki. Impl&--mentasi pengembangan manajemenpendidikan dan sosialisasi modelpembaharuan sekolah sedapatmungkin disesuaikan dengan situasidan kondisi masing-masing sekolah.Hal iniharus diperhatikansebab antarssekolah yang satu dengan yang lainmemiliki situasi dan kondisi yangberbeda sehingga memerlukanmodelpembaharuan dan manajemenpendidikanyang berbedapula.

Penutup

Dan uraian sebagaimanatersebut diatas dapat ditarikbeberapa kesimpulansebagaiberikut:

1. Pengembangan manajemen pen-didikan meliputi: pengembanganfungsi manajemen pendidikan,indikator manajemen pendidikan,dan layananpendidikan.

2. Pengembangan fungsi manajemenpendidikandan layananpendidikandi sekolah harus diperhatikantennasuk layanan bimbingandankonseling.

3. Layanan bimbingandan konselingmerupakan salah satu faktor yangmempengaruhi proses pembe-lajarandisekolahsebab layananinimembantu siswa dalam mengataslpermasalahannya.

--- -

----

Manajemen Pendidikan dan Model Pembaharuan da/am Pengembangan Sekolah

4. Model pembaharuan sekolah harusterus dilakukan sebagai salah satuupaya meningkatkan mutu pen-didikan kita dan implementasimodel tersebut perlu disesuaikandengan situasi dan kondisi sekolahmasing-masing.

5. Karakteristik pembaharuan untukpengembangan sekolah terdiri dari:komunikasi yang terbuka, pengam-bilan keputusan bersama,memperhatikan kebutuhan guru,memperhatikan kebutuhan siswa,keterpaduan antara sekolah danmasyarakat.

Daftar Pustaka

Dasim B. (2003). Indikator kinerjadewan pendidikan dan komitesekolah . Diambil tanggal 18 Maret2006 dari: httD:/Iwww.deDdiknas.-QO.idlserba-serbi/dDkslKineria. htm

Prayitno dan Erman Anti. (1994).Dasar-dasar bimbingan dankonseling. Jakarta. DirektoratJendral Pendidikan TinggiDepartemen Pendidikan Nasional.

Umaedi. (1999). ManajemenPeningkatan Mutu BerbasisSekolah. Departemen Pendidikandan Kebudayaan, DirektoratJenderal Pendidikan Dasar danMenegah, Direktorat PendidikanMenengah Umum. Indonesia,Jakarta