Makalah Sistem Kerja Hormon
-
Upload
siti-hutami -
Category
Documents
-
view
65 -
download
2
Embed Size (px)
description
Transcript of Makalah Sistem Kerja Hormon

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb..
Alhamdulilahi Rabbil Alamin, banyak rizki yang Allah telah berikan, namun hanya
sedikit yang kita ingat. Segala puji atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami
kenikmatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Sistem Hormon Manusia” ini.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang mahkota alam Nabi
Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa mengetahui betapa
pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan
dunia dan akhirat.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada :
1. Mam Erna, guru yang telah memberikan kami tugas dan juga kepada,
2. Anggota kelompok, yaitu : Maghfira Ramadhani, Diah Annisa, Iffah Hafizah,
Indah Miftahul, Siti Hutami, Nadila Fortuna, Nabila Triana, Fatima Siti, Herditha
Asya, M. Fajri Davyza, Moh. Alamsyah, dan semua teman-teman yang telah
membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk
menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan
makalah selanjutnya.
Palu, Oktober 2014
Penyusun
1

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 3
A. Latar Belakang............................................................................................ 3
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 3
C. Tujuan......................................................................................................... 3
BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................... ...4
A. Pengertian Sistem Hormon...............................................................................4
B. Fungsi Hormon.................................................................................................4
C. Macam-macam Kelenjar Buntu.......................................................................5
D. Kelainan Pada sistem Hormon.........................................................................11
BAB 3 PENUTUP................................................................................................ 13
A. Kesimpulan.....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................123
2

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu sistem koordinasi pada manusia adalah sistem Hormon, dimana hormon
merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.
Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai kelenjar
buntu/kelenjar Endokrin.
Di dalam tubuh. Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan
perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku. Oleh karena itu,
hormon sangat dibutuhkan dalam tubuh.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Hormon
b. Apakah fungsi Hormon ?
c. Macam-macam kelenjar buntu ?
C. Tujuan
a. Mengetahui apa itu hormon dan fungsinya ?
b. Dapat mengetahui macam-macam kelenjar buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek
macam dan letaknya ?
3

BAB II
PEMBAHASAN
(SISTEM HORMON)
A. Pengertian Sistem Hormon
Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan
oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut
sebagai Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin.
Kata Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang berarti Memacu atau Menggiatkan.
Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat
besar. Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan
mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.
Sebagai komponen sistem
koordinasi, Hormon mempunyai hubungan
yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas
atau ketakutan secara mendadak pada
seseorang, disamping kerja sistem saraf
juga dipengaruhi oleh hormon. Ketika
seseorang merasa ketakutan, maka dia akan
lari menghindar atau berusaha melawan
terhadap penimbul rasa ketakutan itu
sekuat-kuatnya. misalnya dengan lari
secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam
ini maka hormon adrenalin akan aktif,
mempertinggi frekuensi denyut jantung
dan memperkuat denyutnya.
Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : 1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil
sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan.2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
4

B. Fungsi Hormon
Hormon berfungsi :1. Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.2. Memacu reproduksi.3. Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.4. Mengatur tingkah laku.
C. Macam-macam Kelenjar Buntu/ Endokrin
C.1 Macam-macam kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :
a) Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang
peranan dalam metabolisme.
b) Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.
c) Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan
hormon timus.
C.2 Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.
a) Kelenjar Hipofisis, terletak di dasar otak besar.
b) Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.
c) Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar
gondok.
d) Kelenjar Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah
lambung (Ventrikulus).
e) Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.
f) Kelenjar Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga
perut, sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar skrotum.
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.
Hipofisis merupakan kelanjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar
terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi
seseorang.
Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut Hiperfungsi atau Hipersekresi.
Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar
biasa, disebut Gigantisme.
5

Produksi hormon yang kurang dari normal disebut Hipofungsi, mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
a) Lobi Anterior atau lobi depan
Bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain,
diantaranya :
1) Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi pertumbuhan
tubuh, terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan
pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat seseorang tidak
tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan
kaki. Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan
kekerdilan dan kretinisme.
2) Luteotropic Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk
merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.
3) Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang
sekresi kelenjar tiroid.
4) Adrenocarticotropic Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk
merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.
5) Gonadotropic atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.
a. Folikel Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita.
Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau
ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses spermatogenesis.
b. Luteinizing Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada
pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan telur
sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan testosteron.
b) Lobi Intermedia atau lobi tengah
Pada manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang
dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon Melanosit
Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur
perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-sel
melanofora kulit.
6

c) Lobi Posterior atau Lobi Belakang
Bagian ini menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan oksitosin.
vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin
berperan untuk membantu proses kelahiran.
2. Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu
tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas, yaitu :
a. Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel
tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.
b. Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.
c. Mempengaruhi dalam mengubah tirosin.
Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau Hipertiroidisme akan
menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya pelupuk mata terbuka lebar, dan bola
mata melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.
Bila produksi Tiroksin terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan
terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu
kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan manurun. Kekurangan unsur yodium
dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala timbulnya
gondok.
3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok
Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal
kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah
Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran
zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar
Ca ++ dalam darah lebih rendah dari normal,
Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium
dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam
darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi Hormon Parathormon akan berakibat kadar
kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada
ginjal, disebut batu ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut
tetanus.
7

4. Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan
Kelenjar ini bertugas menimbun hormon
Somatotrop atau hormon pertumbuhan.
Hormon ini hanya berfungsi pada masa
pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa
muda akan menyebabkan kekerdilan. Kelebihan
hormon ini pada masa pertumbuhan akan
menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah
dewasa hormon ini tetap berfungsi maka akan
menyebabkan aromegali.
5. Kelenjar Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal
Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian
kulit atau bagian korteks dan bagian dalam atau medulla.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau
Epineprin.
Fungsi Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut :
a) Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan
pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
b) Mengendurkan otot polos batang tenggorork
sehingga melapangkan pernafasan.
c) Mempengaruhi pemecahan glikogen
(Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula
darah.
6. Kelenjar Langrhans
Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi
antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam
hati dan otot.
Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes
mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh.
8

Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan kadar
gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar, sehingga
penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga
banyak membuang air seni, sehingga mudah terasa haus.
Banyaknya glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat
disimpan, memungkinkan perubahan protein dan lemak tubuh
menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan senyawa
asam. Dalam jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung
dan ginjal. Agar badan tetap sehat, penderita diabetes mellitus
harus berolahraga dengan teratur sesuai anjuran dokter.
7. Kelenjar Usus dan Lambung
Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar
lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam
merangsang sekresi getah lambung.
8. Kelenjar Kelamin
Kelenjar kelamin mampu menghasilkan
hormon dan sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan
atas kelenjar kelamin pria dan wanita.
a. Kelenjar kelamin pria (Testis) menghasilkan
hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma.
Di antara androgen yang terpenting adalah
Testosteron, yang berfungsi untuk :
1. Mempertahankan proses
spermatogenesis
2. Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.
b. Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon
perempuan yang meliputi estrogen dan
progesteron.
1. Estrogen dihasilkan oleh sel folikel
de graaf
9

2. Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah
ditinggalkan sel telur. Fungsi progesteron, yaitu :
a) Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta)
b) Menghambat produksi FSH oleh Hipofisis
c) Pada ibu yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar
produksi air susu.
d) Mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.
HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM TEKNOLOGI
Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang diprogramkan pemerintah antara lain
merupakan usaha untuk menjarangkan kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah
satu cara adalah dengan menggunakan hormon.
KB secara hormonal dilakukan dengan cara meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan
hormon estrogen dan progesteron sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada penebalan
endometrium rahim dan menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH (Folikel
Stimulating Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi, maka tidak akan
terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi fertilisasi (pembuahan)
HUBUNGAN HORMON DAN SARAF
Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan proses penyampaian informasi melali
sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter.
Kerjasama antara sistem hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan
yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh
saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan menghasilkan
hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.
10

D. KELAINAN PADA SISTEM HORMON
Adapun kelainan pada sistem hormon sebagia berikut:
1. Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
Gejala – gejalanya berupa : a) Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari
cairan tubuh. b) Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah
menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c) Lesu mental dan fisik.
2. Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejala – gejalanya berupa : a) Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein. b) Osteoporosisc) Luka yang sulit sembuh d) Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)
3. Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).
4. Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a) Basa metabolisme meningkat b) Glukosa darah meningkat c) Jantung berdebar
11

d) Tekanan darah meninggi e) Berkurangnya fungsi saluran pencernaan f) Keringat pada telapak tangan, kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh
lemah. Pengobatanya melalu operasi.
5. Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.
6. Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin.
7. Hipotiroidea Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembang.
8. Hipertiroidea Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100.
12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata hormon berasal dari kata Hormon yang berarti memacu atau menggiatkan. Jadi
hormon adalah getah yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan
langsung diedarkan oleh darah. Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu
pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.
B. Saran
a. Diharapkan agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.
b. Dapat mengetahui hubungan hormon dan saraf
c. Diharapkan kepada pembaca untuk memberi kritikan dan saran untuk perbaikan makalah
yang akan kami buat berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Madigan M.T., Martinko J.M., dan Parker J. 2000. Brock Biologi of Microorganisms.
Edisi ke-9 London : Pren
http://amintrikh.blogspot.com/2013/11/sistem-hormon-manusia.html
http://nopakopriyanti.blogspot.com/2011/05/kelainan-pada-sistem-hormon.html
13