Makalah Sistem Kerja Hormon

21
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb.. Alhamdulilahi Rabbil Alamin, banyak rizki yang Allah telah berikan, namun hanya sedikit yang kita ingat. Segala puji atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami kenikmatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Sistem Hormon Manusia” ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang mahkota alam Nabi Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa mengetahui betapa pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada : 1. Mam Erna, guru yang telah memberikan kami tugas dan juga kepada, 2. Anggota kelompok, yaitu : Maghfira Ramadhani, Diah Annisa, Iffah Hafizah, Indah Miftahul, Siti Hutami, Nadila Fortuna, Nabila Triana, Fatima Siti, Herditha Asya, M. Fajri Davyza, Moh. Alamsyah, dan semua teman- teman yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan makalah selanjutnya. 1

description

Makalah yang memuat mengenai sistem kerja hormon

Transcript of Makalah Sistem Kerja Hormon

Page 1: Makalah Sistem Kerja Hormon

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb..

Alhamdulilahi Rabbil Alamin, banyak rizki yang Allah telah berikan, namun hanya

sedikit yang kita ingat. Segala puji atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan kami

kenikmatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang

berjudul “Sistem Hormon Manusia” ini.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada sang mahkota alam Nabi

Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan beliaulah kita bisa mengetahui betapa

pentingnya ilmu pengetahuan sebagai bekal kita hidup di dunia dalam mencapai kebahagiaan

dunia dan akhirat.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada :

1. Mam Erna, guru yang telah memberikan kami tugas dan juga kepada,

2. Anggota kelompok, yaitu : Maghfira Ramadhani, Diah Annisa, Iffah Hafizah,

Indah Miftahul, Siti Hutami, Nadila Fortuna, Nabila Triana, Fatima Siti, Herditha

Asya, M. Fajri Davyza, Moh. Alamsyah, dan semua teman-teman yang telah

membantu kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah ini banyak terdapat kesalahan dan

kekurangan. Untuk itu kami sangat mengharapkan kepada para pembaca untuk

menyampaikan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kebaikan dan kesempurnaan

makalah selanjutnya.

Palu, Oktober 2014

Penyusun

1

Page 2: Makalah Sistem Kerja Hormon

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................      1 

Daftar Isi..............................................................................................................      2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................     3

A.    Latar Belakang............................................................................................      3

B.    Rumusan Masalah.......................................................................................      3

C.    Tujuan......................................................................................................... 3

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................... ...4    

A.    Pengertian Sistem Hormon...............................................................................4

B.    Fungsi Hormon.................................................................................................4

C.    Macam-macam Kelenjar Buntu.......................................................................5

D. Kelainan Pada sistem Hormon.........................................................................11

BAB 3 PENUTUP................................................................................................  13

A.    Kesimpulan.....................................................................................................13

B.    Saran...............................................................................................................13

Daftar Pustaka........................................................................................................123      

2

Page 3: Makalah Sistem Kerja Hormon

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Salah satu sistem koordinasi pada manusia adalah sistem Hormon, dimana hormon

merupakan getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan oleh darah.

Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut sebagai kelenjar

buntu/kelenjar Endokrin.

Di dalam tubuh. Hormon berperan dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan dan

perkembangan, reproduksi dan reaksi terhadap stress serta tingkah laku. Oleh karena itu,

hormon sangat dibutuhkan dalam tubuh.

B.     Rumusan Masalah

a.       Pengertian Hormon

b.      Apakah fungsi Hormon ?

c.       Macam-macam kelenjar buntu ?

C.    Tujuan

a.       Mengetahui apa itu hormon dan fungsinya ?

b.      Dapat mengetahui macam-macam kelenjar buntu berdasarkan cara kerjanya, aspek

macam dan letaknya ?

3

Page 4: Makalah Sistem Kerja Hormon

BAB II

PEMBAHASAN

 (SISTEM HORMON)

A.    Pengertian Sistem Hormon

Hormon adalah getah yang dihasilkan oleh suatu kelenjar dan langsung diedarkan

oleh darah. Kelenjar tersebut tidak mempunyai saluran khusus, sehingga sering disebut

sebagai Kelenjar Buntu atau Kelenjar Endokrin.

Kata Hormon berasal dari kata “Hormaein” yang berarti Memacu atau Menggiatkan.

Hormon diperlukan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, tetapi mempunyai pengaruh yang amat

besar. Bila kekurangan dapat ditambah hormon sejenis dari luar. Bila kelebihan akan

mengakibatkan berbagai gangguan kerja organ tubuh.

Sebagai komponen sistem

koordinasi, Hormon mempunyai hubungan

yang erat dengan sistem saraf. Rasa cemas

atau ketakutan secara mendadak pada

seseorang, disamping kerja sistem saraf

juga dipengaruhi oleh hormon. Ketika

seseorang merasa ketakutan, maka dia akan

lari menghindar atau berusaha melawan

terhadap penimbul rasa ketakutan itu

sekuat-kuatnya. misalnya dengan lari

secepat-cepatnya. Pada Keadaan semacam

ini maka hormon adrenalin akan aktif,

mempertinggi frekuensi denyut jantung

dan memperkuat denyutnya.

Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : 1. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil 

    sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar-kelenjar pencernaan.2. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Ex : kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.

4

Page 5: Makalah Sistem Kerja Hormon

B.  Fungsi Hormon

Hormon berfungsi :1.      Memacu pertumbuhan dan metabolisme tubuh.2.      Memacu reproduksi.3.      Mengatur keseimbangan cairan tubuh/homeostasis.4.      Mengatur tingkah laku.

C. Macam-macam Kelenjar Buntu/ Endokrin

C.1             Macam-macam kelenjar buntu menurut cara kerjanya yaitu :

a)      Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang

peranan dalam metabolisme.

b)      Kelenjar yang bekerjanya mulai masa tertentu. Misalnya hormon kelamin.

c)      Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu, Misalnya hormon pertumbuhan dan

hormon timus.

C.2             Kelenjar buntu berdasarkan aspek macam dan letaknya.

a)      Kelenjar Hipofisis, terletak di dasar otak besar.

b)      Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok, letaknya di daerah leher.

c)      Kelenjar Paratiroid atau kelenjar anak gondok, letaknya di dekat kelenjar

gondok.

d)     Kelenjar Pankreas atau pulau-pulau Langerhans, letaknya di sebelah bawah

lambung (Ventrikulus).

e)      Kelenjar Adrenal atau Suprarenalis, terdapat di atas ginjal.

f)       Kelenjar Kelamin atau kelenjar Gonad, pada wanita terletak di daerah rongga

perut, sedangkan pada pria terdapat di dalam buah zakar dan zakar dalam kelenjar skrotum.

1.      Kelenjar Hipofisis

Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sela tursika di bagian tengah tulang baji.

Hipofisis merupakan kelanjar buntu terbesar. Kelenjar ini mempunyai pengaruh besar

terhadap pertumbuhan tulang panjang sehingga berkaitan dengan pertumbuhan tinggi

seseorang.

Produksi hormon ini secara berlebihan di sebut Hiperfungsi atau Hipersekresi.

Hipersekresi pada masa pertumbuhan (remaja) akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar

biasa, disebut Gigantisme.

5

Page 6: Makalah Sistem Kerja Hormon

Produksi hormon yang kurang dari normal disebut Hipofungsi, mengakibatkan

pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.

a) Lobi Anterior atau lobi depan

Bagian ini menghasilkan bermacam-macam hormon pengatur beberapa hormon lain,

diantaranya :

1)      Hormon Somatotrof (STH atau Growth Hormon), kerjanya menstimulasi pertumbuhan

tubuh, terutama Cakra Epifisis dari tulang pipa. Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan

pertumbuhan raksasa atau gigantisme. Bila kelebihan ini terjadi pada saat seseorang tidak

tumbuh lagi maka akan menyebabkan penebalan pada tulang wajah, tengkorak, tangan, dan

kaki. Keadaan ini disebut akromegali. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan

kekerdilan dan kretinisme.

2)      Luteotropic Hormon (LTH) atau prolaktin atau hormon laktogen, berfungsi untuk

merangsang kelenjar susu untuk mensekresikan susu.

3)      Thyroid Stimulating Hormon (TSH) atau hormon treotrop berfungsi untuk merangsang

sekresi kelenjar tiroid.

4)      Adrenocarticotropic Hormon, (ACTH) atau Hormon Adrenotropin, berfungsi untuk

merangsang dan mengendalikan sekresi kelenjar korteks adrenal.

5)      Gonadotropic atau Hormon Kelenjar Kelamin, berbeda untuk pria dan wanita.

a.      Folikel Stimulating Hormon (FSH), terdapat pada wanita dan pria. Pada wanita.

Hormon ini berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel dalam indung telur atau

ovarium, sedangkan pada pria berfungsi untuk mempengaruhi proses spermatogenesis.

b.     Luteinizing Hormon (LH) atau interstitial cell stimulating hormon (ICSH), terdapat pada

pria dan wanita. Pada wanita LH berfungsi untuk merangsang ovulasi atau pemasakan telur

sel interstitial Leyding di dalam testis agar menghasilkan testosteron.

b)      Lobi Intermedia atau lobi tengah

Pada manusia, bagian ini mengalami kemunduran atau rudimenter dan hormon yang

dihasilkan fungsinya belum jelas. pada katak, bagian ini menghasilkan hormon Melanosit

Stimulating Hormon (MSH) atau intermedin. Hormon ini berperan dalam mengatur

perubahan warna kulit, yaitu dengan mengatur penyebaran pigmen melanin pada sel-sel

melanofora kulit.

6

Page 7: Makalah Sistem Kerja Hormon

c)      Lobi Posterior atau Lobi Belakang

Bagian ini menghasilkan beberapa macam hormon, yaitu vasopresin, petresin dan oksitosin.

vasopresin dan petresin berfungsi untuk mempengaruhi tekanan darah. Sedangkan oksitosin

berperan untuk membantu proses kelahiran.

2.     Kelenjar Tiroid atau Kelenjar Gondok

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Tiroid ada tiga macam, yang dua macam serupa, yaitu

tiroksin dan triodotironin, serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas, yaitu :

a.       Mempengaruhi metabolisme sel, proses produksi panas oksidasi di sel-sel

tubuh, kecuali sel otak dan sel limfa.

b.      Mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan deferensiasi jaringan tubuh.

c.       Mempengaruhi dalam mengubah tirosin.

Bila hormon ini mengalami kelebihan produksi atau Hipertiroidisme akan

menyebabkan morbus basedowi, yaitu meningkatnya pelupuk mata terbuka lebar, dan bola

mata melotot (Eksoftalmus). Bila terjadi pada anak-anak akan mengakibatkan gigantisme.

Bila produksi Tiroksin terlalu rendah atau Hipertiroidisme, akan menyebabkan

terhentinya pertumbuhan. Bila terjadi pada orang dewasa akan terjadi mixoedem, yaitu

kegemukan (obesitas) yang luar biasa serta kecerdasan manurun. Kekurangan unsur yodium

dapat menyebabkan terganggunya pembentukan hormon tiroksin, dengan gejala timbulnya

gondok.

3.     Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok

Kelenjar ini terletak di sebelah dorsal

kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan adalah

Parathormon, berfungsi mengatur pertukaran

zat kapur dan fosfor dalam darah. Bila kadar

Ca ++   dalam darah lebih rendah dari normal,

Parathormon diekskresikan. Akibatnya, kalsium

dalam tulang akan larut dan masuk ke dalam

darah berbentuk ion kalsium. Kelebihan produksi Hormon Parathormon akan berakibat kadar

kalsium dalam darah meningkat, hal ini akan mengakibatkan terjadinya endapan kapur pada

ginjal, disebut batu ginjal. Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan kekejangan disebut

tetanus.

7

Page 8: Makalah Sistem Kerja Hormon

4.     Kelenjar Timus atau Kelenjar Kacangan

Kelenjar ini bertugas menimbun hormon

Somatotrop atau hormon pertumbuhan.

Hormon  ini hanya berfungsi pada masa

pertumbuhan. Kekurangan hormon ini pada masa

muda akan menyebabkan kekerdilan. Kelebihan

hormon ini pada masa pertumbuhan akan

menunjukkan pertumbuhan raksasa. Bila setelah

dewasa hormon ini tetap berfungsi maka akan

menyebabkan aromegali.

5.     Kelenjar Suprarenalis atau Kelenjar anak ginjal

Kelenjar ini sering disebut juga kelenjar adrenal. Kelenjar adrenal terdiri atas bagian

kulit atau bagian korteks dan bagian dalam atau medulla.

Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar Adrenal adalah Hormon Adrenalin atau

Epineprin.

Fungsi Hormon Adrenalin, yaitu sebagai berikut :

a)      Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan

pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.

b)      Mengendurkan otot polos batang tenggorork

sehingga melapangkan pernafasan.

c)      Mempengaruhi pemecahan glikogen

(Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula

darah.

6.     Kelenjar Langrhans

Kelenjar Langerhans atau Pankreas menghasilkan hormon insulin yang berfungsi

antagonis dengan hormon adrenalin, yaitu untuk mengubah gula menjadi glikogen di dalam

hati dan otot.

Kekurangan hormon insulin dapat mengakibatkan kencing manis atau diabetes

mellitus. Insulin dan adrenal bekerja bersama mengatur kadar gula darah dalam tubuh.

8

Page 9: Makalah Sistem Kerja Hormon

Pengeluaran gula melalui ginjal menyebabkan kadar

gula darah turun, badan menjadi lemas dan lapar, sehingga

penderita banyak makan. Pada penderita kencing manis juga

banyak membuang air seni, sehingga mudah terasa haus.

Banyaknya glukosa yang dikeluarkan dan tidak dapat

disimpan, memungkinkan perubahan protein dan lemak tubuh

menjadi glukosa. Metabolisme lemak menghasilkan senyawa

asam. Dalam jangka lama zat tersebut dapat merusak jantung

dan ginjal. Agar badan tetap sehat, penderita diabetes mellitus

harus berolahraga dengan teratur sesuai anjuran dokter.

7.     Kelenjar Usus dan Lambung

Kelenjar usus menghasilkan hormon skretin dan kolesistokinin. Sedangkan kelenjar

lambung menghasilkan hormon gastrin. Hormon-hormon tersebut berperan dalam

merangsang sekresi getah lambung.

8.     Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin mampu menghasilkan

hormon dan sel-sel kelamin. Kelenjar ini dibedakan

atas kelenjar kelamin pria dan wanita.

a.      Kelenjar kelamin pria (Testis) menghasilkan

hormon kelamin pria atau androgen dan sel sperma.

Di antara androgen yang terpenting adalah

Testosteron, yang berfungsi untuk :

1.      Mempertahankan proses

spermatogenesis

2.      Memberi efek negatif terhadap sekresi LH oleh Hipofisis.

b.     Kelenjar kelamin perempuan (ovarium)

menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon

perempuan yang meliputi estrogen dan

progesteron.

1.      Estrogen dihasilkan oleh sel folikel

de graaf

9

Page 10: Makalah Sistem Kerja Hormon

2.      Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yaitu bekas folikel yang telah

ditinggalkan sel telur. Fungsi progesteron, yaitu :

a)      Mengatur pertumbuhan ari-ari (plasenta)

b)      Menghambat produksi FSH oleh Hipofisis

c)      Pada ibu yang habis melahirkan progesteron bersama laktogen berfungsi memperlancar

produksi air susu.

d)     Mengatur pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari dinding rahim.

HORMON ESTROGEN DAN PROGESTERON DALAM TEKNOLOGI

Gerakan KB (Keluarga Berencana) yang diprogramkan pemerintah antara lain

merupakan usaha untuk menjarangkan kelahiran dan membatasi ledakan penduduk. Salah

satu cara adalah dengan menggunakan hormon.

KB secara hormonal dilakukan dengan cara meminum Pil KB. Pil tersebut merupakan

hormon estrogen dan progesteron sintetik. Hormon sintetik ini berpengaruh pada penebalan

endometrium rahim dan menghambat produksi LH (Luitinizing Hormon) dan FSH (Folikel

Stimulating Hormon) oleh Hipofisis. Bila LH dan FSH tidak diproduksi, maka tidak akan

terjadi ovulasi (pemasakan sel telur). Akibatnya tidak mungkin terjadi fertilisasi (pembuahan)

HUBUNGAN HORMON DAN SARAF

Baik sistem hormon dan saraf berkaitan dengan proses penyampaian informasi melali

sinapsis listrik. Sedangkan pada sistem hormon melalui zat kimia di sebut Neurotransmitter.

Kerjasama antara sistem hormon dan sistem saraf antara lain tampak pada keadaan

yang menyebabkan seseorang kekurangan air atau dehidrasi. Keadaan ini akan dilacak oleh

saraf tertentu pada Hipotalamus, terus ke hipofisis. Selanjutnya Hipofisis akan menghasilkan

hormon antiaeuretika yang menghambat produksi urine.

10

Page 11: Makalah Sistem Kerja Hormon

D. KELAINAN PADA SISTEM HORMON

Adapun kelainan pada sistem hormon sebagia berikut:

1.      Penyakit Addison Terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.

Gejala – gejalanya berupa : a)      Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari

cairan tubuh. b)      Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah

menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.

c)      Lesu mental dan fisik.

2.      Sindrom Cushing Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan.

Gejala – gejalanya berupa : a)      Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein. b)      Osteoporosisc)      Luka yang sulit sembuh d)     Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

3.       Sindrom Adrenogenital Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan. Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

4.      Peokromositoma Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :

a)      Basa metabolisme meningkat b)      Glukosa darah meningkat c)      Jantung berdebar

11

Page 12: Makalah Sistem Kerja Hormon

d)     Tekanan darah meninggi e)      Berkurangnya fungsi saluran pencernaan f)       Keringat pada telapak tangan, kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh

lemah. Pengobatanya melalu operasi.

5.      Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.

6.      Diabetes Mellitus Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa dari darah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin.

7.      Hipotiroidea Keadaan dimana terjadi kekurangan hormon tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembang.

8.      Hipertiroidea Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100.

12

Page 13: Makalah Sistem Kerja Hormon

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Kata hormon berasal dari kata Hormon yang berarti memacu atau menggiatkan. Jadi

hormon adalah getah yang dihasilkan oleh kelenjar buntu atau kelenjar endokrin dan

langsung diedarkan oleh darah. Hormon berfungsi untuk mengatur homeostatis, memacu

pertumbuhan, reproduksi, metabolisme dan tingkah laku.

B.     Saran

a.      Diharapkan agar siswa mampu memahami apa itu sistem hormon.

b.     Dapat mengetahui hubungan hormon dan saraf

c.    Diharapkan kepada pembaca untuk memberi kritikan dan saran untuk perbaikan makalah

yang akan kami buat berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Madigan M.T., Martinko J.M., dan Parker J. 2000. Brock Biologi of Microorganisms.

Edisi ke-9 London : Pren

http://amintrikh.blogspot.com/2013/11/sistem-hormon-manusia.html

http://nopakopriyanti.blogspot.com/2011/05/kelainan-pada-sistem-hormon.html

13