Makalah SEMINAR AUDIT

24
SEMINAR PENGAUDITAN “LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU” Kelompok 4 Disusun oleh : 1. Irma Pujiastuti (041202503125076) 2. Maulidiawati (041202503125073) 3. Shecilia Raynanda (041202503125067)

description

laporan audit bentuk baku

Transcript of Makalah SEMINAR AUDIT

Page 1: Makalah SEMINAR AUDIT

SEMINAR PENGAUDITAN

“LAPORAN AUDIT BENTUK BAKU”

Kelompok 4

Disusun oleh :

1. Irma Pujiastuti (041202503125076)2. Maulidiawati (041202503125073)3. Shecilia Raynanda (041202503125067)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA

2015

Page 2: Makalah SEMINAR AUDIT

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil”alamin puji syukur bagi Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya yang selalu tercurah, sehingga kami dapat

menyelesaikan makalah dengan judul “Laporan Audit Bentuk Baku”.

Penulisan makalah ini di maksudkan untuk memenuhi tugas

matakuliah seminar pengauditan, semester VII, jurusan akuntansi, USNI

(Universitas Satya Negara Indonesia).

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan

dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki

bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami

yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

                                                                                   Jakarta, 08 oktober 2015

                                                                                               Penyusun

.

Page 3: Makalah SEMINAR AUDIT

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Audit

Laporan audit merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses audit, yang

juga merupakan media yang di pakai oleh auditor dalam berkomunikasi

dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor

menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditor.

Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu bentuk laporan tertulis

yang umumnya berupa laporan audit bentuk baku.

B. Laporan Audit Bentuk Baku

Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang mateerial,

posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Unsur-unsur laporan audit bentuk baku :

a. Judul Laporan

Standar auditing mewajibkan setiap laporan diberi judul laporan,

dan dalam judul tersebut tercantum pula kata independen.

Sebagai contoh, judul yang tepat adalah “laporan auditor

independen,” “laporan dari auditor independen,” atau “pendapat

akuntan independen.” Kewajiban untuk mencantumkan kata

independen dimaksudkan untuk memberitahu para pengguna

laporan bahwa audit tersebut dalam segala aspeknya dilaksanakan

secara objektif / tidak memihak.

Page 4: Makalah SEMINAR AUDIT

b. Alamat Laporan

Audit Laporan ini umumnya ditujukan kepada perusahaan, para

pemegang saham atau dewan direksi perusahaan. Dalam tahun –

tahun terakhir ini, telah menjadi suatu kebiasaan untuk

mengalamatkan laporan ini kepada para pemegang saham untuk

menunjukkan bahwa auditor itu independen terhadap perusahaan

dan dewan direksi perusahaan yang di audit.

c. Paragraf Pendahuluan

Paragraf pertama laporan menunjukkan tiga hal :

1. Membuat suatu pernyataan sederhana bahwa kantor akuntan

public telah melaksanakan audit.

2. Paragraf ini menyatakan laporan keuangan yang telah di audit,

termasuk pencantuman tanggal neraca serta periode akuntansi

dari laporan laba rugi dan laporan arus kas.

3. Paragraf pendahuluan menyatakan bahwa laporan keuangan

merupakan tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab

auditor terletak pada pernyataan pendapat atas laporan

keuangan berdasarkan pelaksanaan audit.

Tujuan dari pernyataan - pernyataan ini adalah untuk

mengkomunikasikan bahwa manajemen bertanggung jawab atas

pemilihan prinsip akuntansi yang tepat, atas keputusan mereka

memilih ukuran yang digunakan serta pengungkapan mereka

tentang penggunaan prinsip-prinsip tersebut serta untuk

mengklarifikasikan peran manajemen dan auditor.

Page 5: Makalah SEMINAR AUDIT

d. Paragraf Scope

Paragraf scope ini berisi pernyataan faktual tentang apa yang

dilakukan auditor selama proses audit. Sesuai dengan SAS 93

mewajibkan bahwa Negara asal prinsip akuntansi itu digunakan

dalam mempersiapkan laporan keuangan dan standar audit yang

diikuti oleh auditor yang mengidentifikasikan dalam laporan

audit. Yang masuk dalam paragraf scope yaitu :

1. Suatu pernyataan bahwa audit dilaksanakan berdasarkan

standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

2. Suatu pernyataan bahwa standar auditing tersebut

mengharuskan auditor merencanakan dan melaksanakan

auditnya agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan

keuangan bebas dari salah saji material.

3. Suatu pernyataan bahwa audit meliputi:

Pemeriksaan (examination), atas dasar pengujian, bukti-

bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan

dalam laporan keuangan.

Penentuan prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi-

estimasi signifikan yang dibuat manajemen.

Penilaian penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

4. Suatu pernyataan bahwa auditor yakin bahwa audit yang

dilaksanakan memberikan dasar memadai untuk memberikan

pendapat.

Page 6: Makalah SEMINAR AUDIT

e. Paragraf Pendapat

Paragraf terakhir dalam laporan audit bentuk baku menyajikan

kesimpulan auditor berdasarkan hasil dari proses audit yang telah

dilakukan. Bagian ini merupakan bagian terpenting dari

keseluruhan laporan audit, sehingga seringkali seluruh laporan

audit dinyatakan secara sederhana sebagai pendapat auditor.

f. Nama KAP

Nama tersebut akan mengidentifikasikan kantor akuntan publik

atau praktisi mana yang telah melaksanakan proses audit.

Umumnya yang dituliskan adalah nama kantor akuntan publik

karena seluruh bagian dari kantor akuntan publik tersebut

bertanggung jawab, baik secara hokum maupun secara profesi,

dalam memastikan agar kualitas pekerjaan audit memenuhi standar

profesi.

g. Tanggal Laporan Audit

Tanggal yang tepat untuk dicantumkan dalam laporan audit adalah

tanggal pada saat auditor menyelesaikan prosedur audit terpenting

di lokasi pemeriksaan.

Page 7: Makalah SEMINAR AUDIT

Contoh Laporan Audit Bentuk Baku atas La p oran Komparatif:

ANDERSON and ZINDER, P.C.

Kantor Akuntan Publik

Suite 100

Park Plaza East

Denver,Colorado 80110303/359-0800

Laporan Auditor Independen Judul Laporan

Kepada Yang Terhormat Para Pemegang Saham General Ring

Corporation

Alamat Laporan Audit

Kami telah mengaudit neraca General Ring Corporation

tanggal 31 Desember 2002 dan 2001, beserta laporan laba-

rugi,laporan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun-

tahunyang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan

adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung

jawab kami terletak pada pemyataan pendapat atas laporan

keuangan berdasarkan audit kami.

Paragraf Pendahuluan

(PernyataanFakta)

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar profesi akuntan

publik. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan

dan melaksanakan audit agar kami memper-oleh keyakinan

yang memadai bahwa laporan keuangan bebas darisalah saji

material. Audit tersebut meliputi pemeriksaan, atasdasar

pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan

pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit tersebut juga

meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan

estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serra

penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara

keseluruhan. Kamiyakin bahwa audit kami memberikan dasar

yang memadai untuk menyatakan pendapat.

Paragraf Scope

(Pernyataan Fakta)

Page 8: Makalah SEMINAR AUDIT

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di

atas disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,

posisi keuangan General Ring Corporation tanggal

31Desember 2002 dan 2001, dan hasil usaha, serra arus kas

untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Paragraf Pendapat

(Kesimpulan)

Kantor Akuntan Publik ANDERSON AND ZINDER, P.C. Nama KAP

15 Pebruari 2003 Tanggal Laporan Audit

(Tanggal saat

Pekerjaan Laporan

Audit Selesai

Dilakukan)

Laporan audit bentuk baku (laporan audit wajar tanpa syarat)

diterbitkan bila kondisi-kondisi berikut ini terpenuhi :  

1. Semua laporan keuangan-neraca,laporan laba-rugi,saldo laba,dan

laporan arus kas- telah lengkap.

2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.

3. Bahan bukti yang cukup telah dikumpulkan dan auditor tersebut

telah melaksanakan penugasan audit dengan cara sedemikian rupa

sehingga membuatnya mampu menyimpulkan bahwa ketiga standar

pekerjaan lapangan telah dipatuhi. 

4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Hal tersebut berarti bahwa pengungkapan yang

memadai telah tercantum dalam catatan atas laporan keuangan serta

bagian-bagian lain dalam laporan keuangan tersebut. 

Page 9: Makalah SEMINAR AUDIT

5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraph

penjelasan atau modifikasi kalimat dalam laporan audit. 

Laporan audit wajar tanpa syarat dengan paragraf penjelasan

atau modifikasi kalimat

Berikut ini adalah penyebab-penyebab utama ditambahkannya suatu

paragraf penjelasan atau modifikasi kalimat pada laporan audit bentuk

baku:

a. Tidak adanya konsistensi dalam penerapan prinsip akuntansi yang

berlaku umum.

b. Ketidakpastian atas kelangsungan hidup perusahaan (going

concern).

c. Auditor menyetujui terjadinya penyimpangan dari prinsip

akuntansi yang berlaku umum.

d. Penekanan pada suatu masalah.

e. Laporan yang melibatkan auditor lainnya.

Tidak Adanya Konsistensi dalam Penerapan GAAP/PSAK

Standar pelaporan kedua mewajibkan auditor untuk menaruh

perhatian pada kondisi-kondisi yang membuat prinsip akuntansi

tidak diberlakukan secara konsisten antara prinsip akuntansi yang

digunakan pada tahun sebelumnya. GAAP/PSAK menghendaki

agar perubahan dalam prinsip atau metode akuntansi yang

digunakan serta sifat dan pengaruh perubahan tersebut di

ungkapkan secukupnya. Materialitas perubahan prinsip akuntansi

Page 10: Makalah SEMINAR AUDIT

dievaluasi berdasarkan efek perubahan prinsip akuntansi tersebut

pada tahun berjalan.

Konsistensi versus Komparabilitas

Auditor harus dapat menentukan perbedaan antara perubahan yang

dapat mempengaruhi konsistensi pelaporan serta perubahan yang

dapat mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi

konsistensi pelaporan. Berikut ini adalah contoh-contoh perubahan

yang dapat mempengaruhi konsistensi pelaporan dan memerlukan

suatu paragraf penjelasan saat perubahan tersebut bersifat material:

1. Perubahan prinsip akuntansi, seperti perubahan metode

penilaian persediaan dari FIFO menjadi LIFO.

2. Perubahan dalam entitas pelaporan, seperti penambahan suatu

perusahaan baru dalam laporan keuangan gabungan.

3. Perbaikan kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip

akunatnsi, yaitu dengan melakukan perubahan dari prinsip

akuntansi yang tidak diterima secara umum pada prinsip

akuntansi yang diterima secara umum, termasuk di dalamnya

perbaikan atas akibat dari kesalahan penggunaan prinsip

akuntansi tersebut.

Termasuk dalam perubahan yang mempengaruhi komparabilitas

tetapi tidak mempengaruhi konsistensi pelaporan sehingga tidak

perlu dicantumkan dalam laporan audit adalah sebagai berikut:

Page 11: Makalah SEMINAR AUDIT

1. Perubahan estimasi, seperti penurunan umur ekonomis suatu

aktiva untuk tujuan perhitungan depresiasi.

2. Perbaikan kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi,

misalnya kesalahan perhitungan matematis dalam laporan

keuangan terdahulu.

3. Variasi format dan penyajian informasi keuangan.

4. Perubahan yang terjadi akibat transaksi atau peristiwa yang

sangat berbeda, seperti suatu proyek penelitian dan

pengembangan yang baru atau penjualan sebuah anak

perusahaan.

SAS 59 (AU 341) membahas masalah ini di bawah judul

Pertimbangan Hidupnya. Contoh, keberadaan satu atau lebih dari

faktor-faktor berikut ini dapat menimbulkan ketidakpastian atas

kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan

hidupnya:

1. Terjadinya kerugian operasional atau kekurangan modal kerja

yang signifikan.

2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jatuh

temponya.

3. Kehilangan pelanggan-pelanggan utama, terjadi bencana yang

tak dijamin oleh asuransi seperti gempa bumi atau banjir, atau

suatu masalah ketenagakerjaan yang tidak umum.

4. Pengadilan, perundang-undangan, atau hal-hal lainnya yang

serupa yang dapat mengancam kemampuan operasional

perusahaan.

Page 12: Makalah SEMINAR AUDIT

SAS 59 mengijinkan tetapi tidak mewajibkan suatu penolakan

pemberian pendapat ketika terdapat suatu ketidakpastian akan

kelangsungan hidup perusahaan. Suatu contoh tentang penolakan

pemberian pendapat terjadi ketika suatu lembaga pengatur,

seperti Badan Perlindungan Lingkungan, telah memutuskan untuk

membebankan sejumlah denda yang sangat besar kepada sebuah

perusahaan, dan jika hal tersebut mengakibatkan suatu hasil akhir

yang kurang menyenangkan, maka perusahaan mungkin terpaksa

dilikuidasi.

Auditor Menyetujui Terjadinya Penyimpangan dari Perinsip

Akuntansi yang Berlaku Umum Aturan

203 dari Kode Etik Profesional AICPA menyatakan dari prinsip

akuntasi yang telah disusun sebuah lembaga untuk digunakan oleh

AICPA sebagai panduan prinsip akuntansi, barangkali tidak

memerlukan suatu pendapat wajar dengan pengecualian atau

pendapat tidak wajar. Bagaimanapun, agar memperoleh pendapat

wajar tanpa syarat, auditor harus merasa puas serta harus

menyatakan dan menjelaskan. Prinsip akuntansi yang dapat

menimbulkan suatu hasil yang menyesatkan pada situasi tersebut.

Penekanan Masalah

Dalam beberapa situasi, akuntan publik barangkali ingin

memberikan penekanan pada beberapa masalah tertentu yang

terkait dengan laporan keuangan,walaupun ia bermaksud untuk

memberikan suatu pendapat wajar tanpa syarat. Biasanya,

beberapa informasi tambahan yang menjelaskan masalah tersebut

Page 13: Makalah SEMINAR AUDIT

harus dinyatakan pada suatu paragraf terpisah dalam laporan audit.

Berikut adalah contoh-contoh kasus yang menyebabkan seorang

auditor berpikir bahwa ia harus menjelaskan permasalahan yang

terjadi : terdapat transaksi dengan pihak terkait yang bernilai sangat

besar, peristiwa penting yang terjadi setelah tanggal neraca,

penjelasan masalah akutansi yang mempengaruhi komparabilitas

laporan keuangan tahun berjalan dengan laporan keuangan tahun

sebelumnya, serta ketidakpastian material yang diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan.

Laporan yang Melibatkan Auditor Lainnya

Ketika auditor menyandarkan dirinya pada sebuah kantor

akuntan publik lain untuk melaksanakan sebagian proses audit,

yang biasa terjadi bila klien memiliki sejumlah cabang atau

subdivisi yang tersebar letaknya, maka kantor akuntan publik

utama memiliki tiga alternatif pilihan.

1. Tidak Memberikan Referensi dalam Laporan Audit

Ketika tak ada referensi yang dibuat untuk auditor lainnya,

maka suatu pendapat wajar tanpa syarat yang diberikan kecuali

terdapat kondisi lain yang mengharuskan dikeluarkannya

pendapat lain di luar pendapat wajar tanpa syarat. Pendekatan

ini dilakukan pada saat auditor lain mengaudit laporan

keuangan dengan proporsi yang tidak material, auditor lain

sangat dikenal atau disupervisi secara ketat oleh auditor utama,

atau auditor utama telah melakukan review yang mendalam

pada pekerjaan yang dilakukan oleh auditor lain.

Page 14: Makalah SEMINAR AUDIT

2. Memberikan Referensi dalam Laporan (Modifikasi Kalimat)

Jenis laporan ini disebut pula sebagai suatu laporan atau

pendapat bersama. Suatu laporan bersama wajar tanpa syarat

merupakan laporan yang tepat untuk diterbitkan bila

merupakan hal yang tidak praktis untuk mereview kembali

pekerjaan auditor lain atau ketika proporsi laporan keuangan

yang diaudit oleh auditor lain material terhadap keseluruhan

laporan keuangan.

3. Mengeluarkan Pendapat Wajar dengan Pengecualian Auditor

utama dapat menyimpulkan bahwa perlu diterbitkan suatu

pendapat wajar dengan pengecualian. Suatu pendapat wajar

tanpa syarat atau tidak memberikan pendapat (disclaimer),

tergantung pada materialitasnya, diperlukan jika auditor utama

tidak menginginkan untuk mengambil tanggung jawab apapun

atas pekerjaan auditor lainnya.

Page 15: Makalah SEMINAR AUDIT

KESIMPULAN

Proses audit berakhir dengan diterbitkannya laporan audit. Laporan

audit disusun setelah auditor menyelesaikan pekerjaan lapangan ( audit field

works). Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai

laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan

demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat

diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Laporan audit merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses audit

yang juga merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi

dengan masyarakat lingkungannya. Dalam laporan tersebut auditor

menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan auditor.

Pendapat auditor tersebut disajikan dalam suatu bentuk laporan tertulis yang

umumnya berupa laporan audit bentuk baku.

Laporan auditor bentuk baku memuat suatu pernyataan bahwa laporan

keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi

keuangan suatu entitas, hasil usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku umum di indonesia.

Dalam proses pembuatan keputusan, auditor memilih laporan audit

yang tepat untuk diterbitkan. Dimana terdapat kondisi-kondisi yang wajib ada

untuk menerbitkan laporan audit bentuk baku dan isi dari laporan audit

tersebut. Dalam beberapa situasi, diperlukan suatu paragraf penjelasan dari

suatu laporan audit wajar tanpa syarat.