Makalah Penyelesaian Audit

28
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang diambil auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil audit yang optimal. Berbagai prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang dapat mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan keuangan secara keseluruhan. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu: 1. Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo rekening tertentu. 2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca. 3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor. 4. Prosedur-prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior yang berpengalaman. Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin. Meskipun waktu

description

vsdvdv

Transcript of Makalah Penyelesaian Audit

Page 1: Makalah Penyelesaian Audit

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tahap penyelesaian audit sangat mempengaruhi keberhasilan hasil audit. Tahap ini sangat

penting dan dilaksanakan setelah pelaksanaan audit atas berbagai siklus. Keputusan yang diambil

auditor selama tahap penyelesaian ini untuk mencapai hasil audit yang optimal. Berbagai

prosedur yang diterapkan dalam tahap ini dapat menghasilkan bukti tambahan yang dapat

mempengaruhi kesimpulan audit. Pengaruh tersebut meliputi kesimpulan akhir atas saldo setiap

rekening yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan, dan pendapat auditor atas laporan

keuangan secara keseluruhan. Prosedur-prosedur yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit

mempunyai beberapa karakteristik khusus, yaitu:

1. Prosedur-prosedur tersebut tidak mengacu ke siklus transaksi maupun saldo rekening

tertentu.

2. Prosedur-prosedur tersebut dilaksanakan setelah tanggal neraca.

3. Prosedur-prosedur tersebut sangat memerlukan pertimbangan subyektif auditor.

4. Prosedur-prosedur tersebut biasanya dilaksanakan oleh manajer audit atau akuntan senior

yang berpengalaman.

Pada tahap penyelesaian audit, auditor bekerja dengan keterbatasan waktu. Hal ini

diakibatkan oleh keinginan klien untuk memperoleh laporan audit secepat mungkin. Meskipun

waktu tidak mendukung auditor, auditor harus menggunakan waktu yang tersedia untuk

membuat pertimbangan professional dan menyatakan pendapat sesuai keadaan yang sebenarnya.

Dalam menyelesaikan audit, auditor seringkali menghadapi kendala waktu, terutama ketika

klien berusaha mendapatkan tanggal yang paling cepat untuk penerbitan laporan audit. Auditor

harus menggunakan waktu tersebut untuk membuat pertimbangan professional yang baik dan

menyatakan pendapat yang tepat dalam situasi bersangkutan. Tanggung jawab auditor dalam

menyelesaikan audit dibagi menjadi tiga kategori berikut ini:

1.      Menyelesaikan pekerjaan lapangan

2.      Mengevaluasi temuan

3.      Berkomunikasi dengan klien

Setelah menjelaskan aktivitas yang terlibat dalam penyelesaian audit, kemudian harus

diberikan pertimbangan pada tanggung jawab auditor setelah audit.

Page 2: Makalah Penyelesaian Audit

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut:

1.      Bagaimana prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan?

2.      Bagaimana mengevaluasi temuan?

3.      Bagaimana berkomunikasi dengan klien?

4.      Bagaimana tanggung jawab setelah audit?

C. Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah:

1.      Untuk mengetahui prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan;

2.      Untuk mengetahui bagaimana mengevaluasi temuan;

3.      Untuk mengetahui bagaimana berkomunikasi dengan klien;

4.      Untuk mengetahui tanggung jawab setelah audit.

Page 3: Makalah Penyelesaian Audit

PEMBAHASAN

A. Prosedur Penyelesaian Pekerjaan Lapangan

Jika semua unsur laporan keuangan telah selesai diaudit, auditor telah pada tahap akhir

auditnya. Sebelum ia meninggalkan perusahaan klien, ia harus mereview kertas kerja yang

dibuatnya dengan cara membandingkannya dengan kuesioner pengendalian intern dan program

pengujian subtantif, untuk memperoleh keyakinan bahwa semua informasi yang diperlukannya

sebagai dasar penyusunan laporan audit telah terkumpul semua. Untuk itu dalam menyelesaikan

pekerjaan lapangan, auditor melaksanakan prosedur audit spesifik untuk mendapatkan bukti

audit tambahan. Prosedurnya adalah :

1.      Melakukan review atas peristiwa kemudian.

2.      Membaca notulen rapat

3.      Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.

4.      Mendapatkan surat representasi klien

5.      Melaksanakan prosedur analitis

a. Melaksanakan Review Atas Peristiwa Kemudian

Tanggung jawab auditor untuk menilai kewajaran laporan keuangan klien tidak terbatas

pada pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang terjadi hingga tanggal neraca. AU 560,

Subsequent Events, menyatakan bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik atas

peristiwa dan transaksi yang:

1. Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan

2. Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum penerbitan laporan keuangan serta laporan

auditor

Sebelum menyusun draft laporan audit, auditor harus mereview peristiwa-peristiwa

kemudian. Review ini terutama bertujuan untuk menentukan apakah peristiwa tersebut

mempunyai dampak yang sedemikian material terhadap penyajian informasi di dalam laporan

keuangan klien.

Page 4: Makalah Penyelesaian Audit

Jenis Peristiwa

Berikut adalah dua jenis peristiwa kemudian menurut AU 560.03 dan .05 :

1. Peristiwa Kemudian Jenis 1

Memberikan bukti tambahan berkenaan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dan

mempengaruhi estimasi yang inheren dalam proses penyusunan laporan keuangan. Peristiwa

jenis 1 tersebut memerlukan penyesuaian atas laporan keuangan.

2. Peristiwa Kemudian Jenis 2

Memberikan bukti berkenaan dengan kondisi yang tidak ada pada tanggal neraca tetapi

muncul setelah tanggal tersebut. Peristiwa jenis 2 tersebut memerlukan pengungkapan dalam

laporan, atau dalam kasus yang sangat material, menyertakan data pro-forma pada laporan

keuangan.

Jenis 1 Jenis 2

- Realisasi aktiva akhir tahun yang

dicatat, seperti piutang usaha dan

persediaan, pada jumlah yang berbeda

dari yang dicatat.

- Penyelesaian estimasi kewajiban akhir

tahun yang dicatat, seperti perkara

pengadilan atau litigasi dan jaminan

produk pada jumlah yang berbeda dari

yang dicatat.

- Penerbitan obligasi jangka panjang atau

saham preferen atau saham biasa.

- Pembelian suatu perusahaan.

- Kerugian dari bencana akibat

kebakaran.

Peristiwa Kemudian Jenis 1

Peristiwa atau transaksi ini memberikan informasi tambahan bagi manajemen untuk

menentukan saldo akun penilian pada tanggal neraca dan juga kepada auditor dalam

memverifikasi saldo akun tersebut. Dalam mempertimbangkan apakah suatu peristiwa kemudian

perlu diusulkan kepada klien untuk digunakan meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan

klien, maka auditor harus membedakan kondisi berikut ini:

Page 5: Makalah Penyelesaian Audit

1.   Apakah kondisi yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut telah ada sebelum

atau pada tanggal neraca? Jika “Ya”, maka auditor berkewajiban untuk mengusulkan

penyesuaian terhadap informasi yang bersangkutan kepada klien.

2.   Jika keadaan yang menyebabkan terjadinya peristiwa kemudian tersebut tidak ada sebelum

atau pada tanggal neraca, maka peristiwa kemudian tersebut tidak boleh digunakan untuk

meng-adjust informasi di dalam laporan keuangan klien.

Peristiwa Kemudian Jenis 2

Penyebab terjadinya peristiwa kemudian dalam golongan ini tidak ada sebelum tanggal

neraca, tetapi peristiwa ini sangat penting sehingga memerlukan penjelasan meskipun tidak perlu

penjelasan terhadap laporan keuangan klien. Berikut contoh peristiwa kemudian yang

memerlukan penjelasan di dalam laporan keuangan klien sebagai catatan kaki atau penjelesan

dalam laporan audit:

1.   Penurunan harga pasar surat berharga yang dimiliki klien sebagai investasi sementara.

2.   Pengeluaran obligasi atau saham.

3.   Penyelesaian perkara pengadilan yang peristiwa penyebabnya terjadi setelah tanggal neraca.

4.   Penurunan nilai harga pasar persediaan sebagai akibat larangan pemerintah terhadap

penjualan suatu produk.

5.   Kerugian akibat terbakarnya persediaan yang tidak diasuransikan.

Untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh peristiwa kemudian terhadap laporan

keuangan, berikut daftar contoh peristiwa kemudian yang diklasifikasikan menurut akun yang

terpengaruh penyajiannya

Akun yang terpengaruh Peristiwa Kemudian

Kas Bank klien bangkrutKeputusan pengadilan yang menyita dana klienPerampokan, pencurian dan penggelapan kas yang jumlahnya melebihi ganti rugi yang diterima dari perusahaan asuransi

Piutang usaha Kegagalan penagihan piutang usaha kepada sebagian besar pelanggan yang tidak diperkirakan sebelumnya

Investasi Penurunan drastis harga pasar surat berhargaKesulitan keuangan yang dialami oleh perusahaan yang mengeluarkan surat berharga

Page 6: Makalah Penyelesaian Audit

yang dimiliki oleh klien sebagai investasiKegagalan pembayaran bunga dan pokok pinjaman oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi

Penjualan surat berharga pada harga yang jauh di atas atau di bawah kosnya

Persediaan Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, yang tidak diasuransikanKenaikan atau penurunan drastis harga pasar persediaanPerubahan metode penentuan harga persediaanPengggunaan persediaan yang bersifat luar biasa sebagai jaminan penarikan kredit

Aktiva tetap Kerugian karena kebakaran atau bencana alam yang lain, tidak diasuransikanRencana perluasan usaha atau pengurangan danaPenilaian aktiva tetapKeuangan aktiva tetap karena perubahan yang mendadak pada permintaan atau produk yang dihasilkan

Utang lancer Komitmen pembelian yang bersifat luar biasa, yang disertai dengan penurunan harga jual barang daganganPembatalan kontrak pembelianKegagalan dalam pembayaran utang wesel

Utang jangka panjang Kenaikan yang besar dalam utang jangka panjangKegagalam dalam membayar bunga dan pokok pinjaman

Modal saham Kenaikan atau penurunan jumlah lembar saham yang beredarTransakasi pembelian saham sebagai treasury stock yang bersifat luar biasaReorganisasi struktur modal sahamPengubahan utang obligasi menjadi saham biasaPerubahan bentuk badan usaha, misalnya dari badan usaha berbentuk persekutuan (CV/Firma) menjadi perseroan terbatas (PT) atau sebaliknya

Laba ditahan Pembagian dividen yang bersifat luar biasa, yang menganggu modal kerjaPenyisihan laba yang ditahan yang bersifat luar biasa

Page 7: Makalah Penyelesaian Audit

Laba/rugi yang jumlahnya material, yang dikreditkan atau didebitkan langsung ke dalam akun Saldo Laba

Unsur lain Perubahan pinjaman puncakPerubahan kebijakan manajemenPerubahan undang-undangTambahan pengenaan pajak atau penerimaan penggantian pajak (tax refund) yang bersifat luar biasaPersyaratan yang ditetapkan oleh pasar modal

Prosedur Audit Dalam Periode Setelah Tanggal Neraca

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi peristiwa kemudian sampai tanggal

laporan auditor. Tanggung jawab tersebut dapat dilaksanakan dalam dua cara berikut:

a.   Mewaspadai peristiwa kemudian dalam melaksanakan pengujian substantif akhir tahun

seperti pengujian pisah batas dan mencari kewajiban yang belum tercatat.

b.   Melaksanakan prosedur audit yang ditetapkan dalam AU 560.12 atau mendekati akhir

pekerjaan lapangan.

Membaca laporan keuangan interim akhir yang tersedia serta membandingkannya dengan

laporan yang sedang dilaporkan dan melakukan perbandingan lainnya yang sesuai dalam

situasi-situasi itu.

Menanyakan kepada manajemen yang bertanggung jawab atas hal-hal keuangan dan

akuntansi mengenai:

Setiap kewajiban kontinjen atau komitmen besar yang ada pada tanggal neraca atau tanggal

pertanyaan itu diajukan.

Setiap perubahan yang signifikan pada modal saham, hutang jangka panjang atau modal

kerja sampai tanggal pertanyaan diajukan.

Status saat ini dari pos-pos yang sebelumnya dipertanggungjawabkan atas dasar data

sementara, pendahuluan, atau tidak konklusif.

Apakah setiap penyesuaian yang tidak biasa telah dilakukan sejak tanggal neraca.

Membaca notulen rapat dewan komisaris, pemegang saham, dan komite lainnya yang sesuai.

Menanyakan ahli hokum klien mengenai litigasi, klaim, dan penilaian.

Mendapatkan surat representasi dari klien mengenai perisiwa kemudian yang menurut

pendapatnya akan memerlukan penyesuaian atau pengungkapan.

Page 8: Makalah Penyelesaian Audit

Melakukan tanya-jawab tambahan atau melaksanakan prosedur tambahan yang dipandang

perlu dalam situasi-situasi itu.

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor

Kelalaian untuk mencatat atau mengungkapkan secara tepat peristiwa kemudian dalam

laporan keuangan akan menimbulkan penyimpangan dari laporan standar auditor.

b. Membaca Notulen Rapat

Notulen rapat pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya, seperti komite

keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai signifikansi audit.

Contohnya: dewan komisaris dapat mengotorisasi penerbitan obligasi baru, pembelian saham

treasuri, dan lain lain. Pembacaan notulen rapat biasanya dilakukan segera setelah hal itu

tersedia, guna memberikan auditor kesempatan maksimum untuk menilai signifikansi auditnya.

Misalnya: informasi yang dipelajari dari catatan tersebut menyebabkan auditor untuk mengubah

pengujian substantif. Dan pembacaan notulen rapat oleh auditor harus didokumentasikan dalam

kertas kerja.

c. Mendapatkan Bukti Mengenai Litigasi, Klaim, dan Penilaian

FASB dalam SFAS 5, mendefinisikan kontinjensi sebagai kondisi, situasi, atau serangkaian

situasi yang ada yang melibatkan ketidakpastian mengenai kemungkinan keuntungan

(kontinjensi keuntungan) dan kerugian (kontinjensi kerugian). Kontinjensi keuntungan hanya

akan menimbulkan masalah yang relatif kecil, sedangkan kontinjensi kerugian seringkali

merupakan masalah yang signifikan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi kewajiban yang

potensial dari perselisihan pajak penghasilan, klaim, dan lain-lain mempersyaratkan bahwa

kontinjensi kerugian harus:

1. Dicatat sebagai kewajiban

2. Diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan

3. Diabaikan

Page 9: Makalah Penyelesaian Audit

Pertimbangan Audit

SAS 12 (AU 337.04) menyatakan bahwa auditor harus mendapatkan bukti-bukti tentang:

a.   Eksistensi kondisi, situasi, atau serangkaian situasi yang menunjukan ketidakpastian

mengenai kemungkinan terjadinya kerugian pada suatu entitas dari litigasi, klaim, dan

penilaian (LCA).

b.   Periode di mana penyebab yang mendasari tindakan hukum terjadi.

c.   Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.

d.   Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.

Surat Pertanyaan Audit

AU 337.08 menunjukkan bahwa surat pertanyaan audit kepada ahli hukum klien merupakan

sarana utama bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA yang

diserahkan oleh manajemen. Surat tersebut harus dikirimkan oleh manajemen kepada setiap ahli

hukum yang telah ditugaskan oleh klien.

Pengaruh Jawaban Terhadap Laporan Auditor

Jawaban ahli hukum mungkin tidak mempunyai pengaruh terhadap laporan auditor. Yaitu,

auditor dapat mengeluarkan suatu laporan standar dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Hal ini dapat terjadi apabila jawabannya menunjukkan bahwa berdasarkan penyelidikan yang

layak atas masalah yang dihadapi, terdapat:

a.   Probabilitas yang tinggi atas hasil yang menguntungkan

b.   Masalah yang dihadapi adalah tidak material

d. Mendapatkan Surat Representasi Klien

Auditor diwajibkan untuk mendapatkan representasi tertulis tertentu dari manajemen dalam

memenuhi sandar ketiga pekerjaan lapangan. Hal ini dapat dicapai melalui surat representasi

klien, yang umumnya dikenal sebagai surat rep. AU 333, Management Representations,

menjelaskan bahwa representasi merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti

penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar yang layak atas suatu

pendapat. Representasi manajemen harus dapat :

1. Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor

Page 10: Makalah Penyelesaian Audit

2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut

3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen

Isi Surat Representasi

Menurut AU 333.06 terdapat empat kategori utama dari representsi spesifik yang harus

termasuk dalam surat rep. Surat representasi itu harus mencakup representasi mengenai :

a.  Laporan keuangan

b.  Kelengkapan informasi

c.  Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan

d.  Peristiwa kemudian

Pengaruh Terhadap Laporan Auditor

Apabila auditor menerima surat rep dan mampu mendukung representasi manajemen, maka

suatu laporan audit standar dapat dikeluarkan. Tetapi, jika ada keterbatasan pada lingkup audit

jika auditor tidak dapat :

a.  Memperoleh surat rep

b.  Mendukung representasi manajemen yang bersifat material bagi laporan keuangan dengan

prosedur audit lainnya

Pembatasan lingkup tersebut akan mengakibatkan penyimpangan dari laporan standar

auditor baik melalui pendapat wajar dengan kualifikasi maupun penolakan pemberian pendapat.

e. Melaksanakan Prosedur Analitis

Prosedur analitis disyaratkan dalam penyelesaian audit sebagai review keseluruhan atas

laporan keuangan. SAS 56 (AU 329.22) menyatakan bahwa tujuan dari review keseluruhan

adalah untuk membantu auditor menilai kesimpulan yang dicapai dalam audit dan dalam

mengevaluasi penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Dalam melakukan review

keseluruhan, auditor membaca laporan keuangan dan catatan serta mempertimbangkan

kelayakan bukti yang diperoleh dalam menanggapi saldo dan hubungan yang tidak biasa serta

tidak terduga yang :

1. Diantisipasi dalam perencanaan audit

2. Diidentifikasi selama audit dalam pengujian substantive

Page 11: Makalah Penyelesaian Audit

Dalam melakukan reviewe keseluruhan atas kewajaran penyajian laporan keuangan, data

perusahaan dapat dibandingkan dengan (1) hasil yang diharapkan entitas berdasarkan dinamika

bisnis yang mendasarinya, (2) data yang tersedia mengenai kinerja industri, dan (3) data

nonkeuangan yang relevan seperti unit yang diproduksi atau dijual serta jumlah karyawan.

Suatu review keseluruhan biasanya akan membandingkan kinerja keuangan entitas yang

dilaporkan dengan sasaran strategisnya atas pendapatan, pelanggan, dan pangsa pasar atas

efisiensi dari proses inti serta kesesuaian ukuran nonkeuangan dengan gambaran keseluruhan

yang dilaporkan dalam laporan keuangan.

B. Mengevaluasi Temuan

Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu:

1. Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan

2. Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit

Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah berikut :

1. Membuat Penilaian Akhir Atas Materialitas Dan Risiko Audit

Prasyarat yang esensial dalam memutuskan suatu pendapat yang akan dikeluarkan adalah

penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit. Titik tolak untuk melakukan proses ini adalah

menjumlahkan salah saji-salah saji yang ditemukan ketika memeriksa semua akun yang belum

dikoreksi oleh klien. Penentuan auditor atas salah saji dalam suatu akun dapat mencakup

komponen berikut:

a.   Salah saji yang belum dikoreksi yang secara spesifik diidentifikasi melalui pengujian

substantif atas rincian transaksi dan saldo

b. Proyeksi salah saji yang belum dikoreksi yang diestimasi melalui teknik sampling audit

c.   Estimasi salah saji yang dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifikasi oleh prosedur

audit lainnya

Semua komponen yang terdapat dalam suatu akun dikenal sebagai salah saji yang mungkin,

sementara jumlah salah saji yang mungkin dalam semua akun disebut sebagai salah saji agregat

yang mungkin. Penilaian auditor atas salah saji agregat yang mungkin dapat mencakup pengaruh

dari semua salah saji yang mungkin belum dikoreksi selama periode sebelumnya terhadap

laporan keuangan periode berjalan.

Page 12: Makalah Penyelesaian Audit

Data yang telah diakumulasi kemudian dibandingkan dengan pertimbanga pendahuluan

auditor mengenai materialitas yang dibuat ketika merencanakan audit. Dalam merencanakan

audit, auditor menetapkan tingkat risiko audit yang dapat diterima. Jika salah saji agregat

meningkat, maka risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang material juga

meningkat. Jika auditor merasa bahwa risiko audit tidak dapat diterima, maka auditor harus:

a.   Melaksanakan pengujian substantif tambahan

b.   Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi risiko salah

saji yang material

2. Mengevaluasi Kelanjutan Usaha

AU 341 menetapkan tanggung jawab auditor untuk mengevaluasi apakah ada keraguan

yang substansial tentang kemampuan klien untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama

suatu periode waktu yang layak, yaitu tidak melebihi satu tahun di luar tanggal laporan keuangan

yang sedang diaudit. Biasanya, informasi yang akan menimbulkan keraguan yang substansial

tentang asumsi kelanjutan usaha berkaitan dengan ketidakmampuan entitas untuk terus

memenuhi kewajibannya ketika jatuh tempo tanpa diposisi aktiva yang besar di luar arah bisnis

yang biasa, merestrukturisasi hutang, merevisi operasinya yang dipaksa dari luar, atau

melakukan tindakan yang serupa. Jika auditor merasa yakin bahwa terdapat keraguan yang

substansial mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelanjutan usahanya,

maka auditor harus :

a.   Mendapatkan informasi mengenai rencana manajemen untuk mengurangi pengaruh kondisi

atau peristiwa tersebut

b.   Menilai kemungkinan bahwa rencana tersebut dapat diterapkan secara efektif tetapi jika

auditor menyimpulkan terdapat keraguan yang substansial mengenai kelanjutan usaha, maka

auditor harus:

Mempertimbangkan kelayakan pengungkapan mengenai kemungkinan ketidakmampuan

entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya selama periode waktu yang layak

Menyertakan suatu paragraf penjelasan dalam laporan audit untuk mencerminkan

kesimpulannya.

Page 13: Makalah Penyelesaian Audit

Jika auditor menyimpulkan tidak ada keraguan yang substansial, maka auditor tetap harus

mempertimbangkan kebutuhan akan pengungkapan. Beberapa informasi yang mungkin

diungkapkan mencakup:

Kondisi dan peristiwa bersangkutan yang menimbulkan penilaian atas keraguan yang

substansial mengenai kemampuan entitas untuk mempertahankan kelanjutan usahanya

selama periode waktu yang layak.

Kemungkinan pengaruh kondisi dan peristiwa tersebut.

Evaluasi manajemen atas signifikansi dari kondisi-kondisi dan peristiwa itu serta setiap

faktor yang dapat mengurangi.

Kemungkinan penghentian operasi.

Rencana manajemen (termasuk informasi keuangan prospektif yang relevan)

Informasi tentang pemulihan atau klasifikasi jumlah aktiva yang tercatat atau jumlaj atau

klasifikasi kewajiban.

3. Melakukan Review Teknis Atas Laporan Keuangan

Sebelum mengeluarkan laporan audit atas klien yang merupakan perusahaan terbuka,

review teknis juga harus dilakukan atas laporan itu oleh partner yang bukan anggota tim audit.

Daftar periksa tersebut mencakup hal-hal yang berkenaan dengan bentuk dan isi dari masing-

masing laporan keuangan dasar termasuk pengungkapan yang disyaratkan.

4. Merumuskan Pendapat Dan Membuat Naskah Laporan Audit

Dalam penyelesaian audit, auditor perlu memisahkan temuan-temuan dengan

mengikhtisarkan dan mengevaluasinya untuk tujuan menyatakan pendapat ataslaporan keuangan

secara keseluruhan. Tanggung jawab akhir atas langkah-langkah ini terletak pada partner yang

melakukan penugasan itu. Sebelum mengambil keputusan akhir tentang pendapat, biasanya

diadakan suatu konferensi dengan klien

5. Melakukan Review Akhir Atas Kertas Kerja

Review ini dilakukan untuk mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan, bukti yang diperoleh,

dan kesimpulan yang dibuat oleh penyusun kertas kerja. Review tambahan atas kertas kerja dapat

Page 14: Makalah Penyelesaian Audit

dilakukan pada akhir pekerjaan lapangan oleh anggota tim audit. Tingkatan review yang dapat

dilakukan dalam penyelesaian audit ditunjukkan dalam table berikut:

Review Sifat Review

Manajer Mereview kertas kerja yang disiapkan

oleh auditor senior dan mereview

beberapa atau semua kertas kerja yang

direview oleh auditor senior.

Partner yang bertanggung jawab atas

penugasan

Mereview kertas kerja yang disiapkan

oleh manajer dan mereview kertas kerja

lainnya atas dasar selektif.

Review yang dilakukan partner atas kertas kerja dirancang untuk mendapatkan kepastian

bahwa:

Pekerjaan yang dilakukan oleh bawahan adalah akurat dan lengkap.

Pertimbangan yang dilakukan oleh bawahan adalah layak dan tepat pada situasi

bersangkutan.

Penugasan audit telah diselesaikan sesuai dengan kondisi dan syarat yang ditetapkan dalam

surat penugasan.

Semua pertanyaan tentang akuntansi, auditing, dan pelaporan signifikan yang timbul selama

audit telah diselesaikan dengan tepat.

Kertas kerja mendukung pendapat auditor.

GAAS dan kebijakan serta prosedur pengendalian mutu kantor akuntan telah dipenuhi.

C. Mengkomunikasikan Dengan Klien

Komunikasi antara auditor dengan klien pada penutupan audit melibatkan komite audit dan

manajemen. Komunikasi komite audit membicarakan hal-hal berkenaan dengan:

1. Pengendalian internal klien

2. Pelaksanaan audit

Sementara komunikasi dengan manajemen dilakukan melalui surat manajemen.

Page 15: Makalah Penyelesaian Audit

1. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkaitan Dengan Pengendalian Internal

AU 325 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan kondisi-kondisi yang dapat

dilaporkan, yang didefinisikan sebagai hal yang merupakan kekurangan yang signifikan dalam

perancangan atau operasi pengendalian internal, yang dapat berpengaruh buruk terhadap

kemampuan organisasi untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan, dan melaporkan data

keuangan yang konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan.

Komunikasi itu sebaiknya dilakukan dalam bentuk tertulis. Pembagian laporan itu biasanya

harus dibatasi kepada komite audit, manajemen dan pihak lain di dalam organisasi. Akan tetapi,

apabila laporan tersebut diisyaratkan oleh otoritas pemerintah, maka rujukan khusus harus

dinyatakan dalam laporan itu. AU 325.11 menyatakan bahwa setiap laporan yang diterbitkan

mengenai kondisi yang dapat dilaporkan harus :

a.   Menunjukkan bahwa tujuan audit adalah melaporkan tentang laporan keuangan dan bukan

memberikan kepastian tentang pengendalian internal

b.   Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan

c.   Menyertakan pembatasan pembagian

2. Mengkomunikasikan Hal-hal Yang Berkenaan Dengan Pelaksanaan Audit

AU 380 mempersyaratkan auditor untuk menyampaikan hal-hal tertentu berkenaan dengan

pelaksanaan audit kepada mereka yang bertanggung jawab mengawasi proses pelaporan

keuangan. AU 380.06-14 menyatakan bahwa komunikasi dengan komite audit dapat mencakup

hal-hal berikut :

a.   Tanggung jawab auditor menurut GAAS

b.   Kebijakan akuntansi yang signifikan

c.   Pertimbangan auditor tentang mutu prinsip akuntansi entitas

d.   Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi

e.    Penyesuaian audit yang signifikan

f.    Ketidaksepakatan dengan manajemen

g.    Konsultasi dengan akuntan lain

h.    Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri

i.     Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit

Page 16: Makalah Penyelesaian Audit

3. Menyiapkan Surat Manajemen

Ketika menyelesaikan suatu audit, banyak auditor menganggap bermanfaat untuk menulis

surat kepada manajemen, yang dikenal sebagai surat manajemen, yang memuat rekomendasi

yang tidak termasuk dalam komunikasi yang disyaratkan dengan komite audit. Surat manajemen

dapat mencakup komentar tentang:

a.   Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak di pertimbangkan sebagai

kondisi yang dapat dilaporkan

b.   Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang tercatat

selama audit

c.   Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak

D. Tanggung Jawab Setelah Audit

Tanggung jawab setelah audit mencakup pertimbangan atas:

1.  Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.

2.  Penemuan faktor yang ada

3.  Penemuan prosedur yang dihilangkan

1. Peristiwa Kemudian Yang Terjadi Antara Tanggal Dan Penerbitan Laporan Auditor

SAS 1 (AU 530), menyatakan bahwa auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk

mengajukan pertanyaan atau melaksanakan suatu prosedur audit apapun selama periode waktu

ini guna menemukan peristiwa kemudian yang material.  Auditor dapat menggunakan tanggal

ganda dalam laporan audit. Tanggal ganda merupakan praktik yang paling umum karena member

tanggal kembali atas keseluruhan laporan akan memperluas tanggung jawab auditor secara

keseluruhan di luar penyelesaian pekerjaan lapangan.

2. Penemuan Fakta Yang Ada Pada Tanggal Laporan

Auditor tidak mempunyai tanggung jawab untuk menemukan fakta yang ada setelah audit

pada tanggal laporan audit. Namun, SAS 1 (AU 561.04), menunjukkan bahwa jika (1) auditor

menyadari adanya fakta tersebut dan (2) fakta itu mungkin mempengaruhi laporan yang telah

dikeluarkan, maka auditor diwajibkan untuk memastikan reliabilitas informasi itu. Apabila

penyelidikan lebih lanjut menguatkan eksistensi fakta itu dan auditor merasa yakin bahwa

Page 17: Makalah Penyelesaian Audit

informasi itu penting bagi mereka yang mengandalkan atau cenderung mengandalkan pada

laporan keuangan, maka auditor harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah

ketergantungan pada laporan audit itu di masa depan.

Jika klien menolak untuk mengungkapkan fakta yang baru ditemukan, maka auditor harus

memberi tahu setiap anggota dewan komisaris mengenai penolakan tersebut penyelidikan yang

memuaskan, maka tanpa mengungkapkan informasi spesifik, auditor harus (1) menunjukkan

tidak adanya kerjasama itu dan (2) menyatakan bahwa jika informasi itu benar, laporan audit

tidak dapat lagi diandalkan.

3. Penemuan Prosedur Yang Dihilangkan

Ketika menemukan suatu prosedur yang telah dihilangkan, auditor harus menilai

kepentingan hal itu bagi kepentingan hal itu bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung

pendapat yang dinyatakan atas laporan keuangan. AU 390.05 menunjukkan jika auditor

memutuskan bahwa pendapatnya tidak dapat didukung dan auditor yakin bahwa orang-orang

saat ini mengandalkan pada laporan itu, maka auditor harus segera melaksanakan prosedur yang

dihilangkan atau prosedur alternatif yang akan memberikan dasar yang memuaskan atas

pendapatnya.

Apabila dasar yang memuaskan untuk menyatakan pendapat telah diperoleh dan bukti-

bukti mendukung pendapat yang dinyatakan, auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi.

Tetapi, jika pelaksanaan prosedur yang dihilangkan mengungkapkan fakta yang ada pada tanggal

laporan sehingga akan mengubah pendapat yang dinyatakan sebelumnya, auditor harus

mengikuti prosedur pemberitahuan yang diuraikan dalam paragraph terakhir dari bagian

terdahulu untuk mencegah ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika auditor

tidak dapat melaksanakan prosedur alternatif atau yang dihilangkan, maka auditor dapat

berkonsultasi dengan pengacara untuk menentukan tindakan yang tepat.

Page 18: Makalah Penyelesaian Audit

KESIMPULAN

Tahap penyelesaian audit merupakan tahap  yang penting untuk memastikan audit yang

berkualitas. Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam penyelesaian perkerjaan lapangan

mencakup:

1. Melakukan review atas peristiwa kemudian

2. Membaca notulen rapat

3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim dan penilaian

4. Mendapatkan surat representasi klien

5. Melakukan prosedur analitis

Langkah-langkah yang terlibat dalam mengevaluasi temuan auditor mencakup:

1. Melakukan penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit

2. Mengevaluasi keraguan yang substansial mengenai kelanjutan usaha

3. Melakukan review teknis atas laporan keuangan

4. Merumuskan pendapat dan menulis naskah laporan audit

5. Melakukan review akhir atas kertas kerja

Auditor diwajibkan untuk berkomunikasi dengan klien mengenai kondisi-kondisi yang

dapat dilaporkan berkaitan dengan:

1. Pengendalian internal

2. Pelaksanaan audit

3. Rekomendasi mengenai efisiensi dan efektivitas operasi klien dalam surat manajemen.

Auditor mempunyai tanggung jawab tertentu setelah audit mencakup pertimbangan atas:

1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan auditor.

2.   Penemuan faktor yang ada

3.   Penemuan prosedur yang dihilangkan