Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

35
Makalah Lengkap Dermatitis dan Pengobatan A. Pengertian Dermatitis Dermatitis merupakan epidermo-dermatitis dengan gejala subyektif pruritus. Obyektif tampak inflamasi eritema, vesikula, eksudasi, dan pembentukan sisik. Tanda-tanda polimorfik tersebut tidak selalu timbul pada saat yang sama. Penyakit bertendensi residif dan menjadi kronis. Sinonim dermatitis adalah eksem. Ada yang membedakan antara dermatitis dan eksem, tetapi pada umumnya menganggap sama. Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang

description

radang kulit

Transcript of Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Page 1: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Makalah Lengkap Dermatitis dan Pengobatan A.    Pengertian Dermatitis

Dermatitis merupakan epidermo-dermatitis dengan gejala subyektif pruritus.

Obyektif tampak inflamasi eritema, vesikula, eksudasi, dan pembentukan sisik. Tanda-

tanda polimorfik tersebut tidak selalu timbul pada saat yang sama. Penyakit bertendensi

residif dan menjadi kronis. Sinonim dermatitis adalah eksem. Ada yang membedakan

antara dermatitis dan eksem, tetapi pada umumnya menganggap sama.

Eksim atau Dermatitis adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit yang mana

kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana saja namun yang

paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang paling sering dijumpai

adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim akan mulai muncul pada masa

anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim

akan menghilang dengan bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan

menderita seumur hidupnya. Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat

dikendalikan dengan baik sehingga mengurangi angka kekambuhan.

Dermatitis ada yang didasari oleh faktor endogen, misalnya dermatitis atopik,

dermatitis kontak, dan sebagainya. Tetapi kebanyakan penyebab dermatitis ini belum

diketahui secara pasti. Sedangkan bila ditinjau dari jenis kelainannya, maka dermatitis

atopik adalah dermatitis yang paling sering dibahas, mengingat insidensnya yang

cenderung terus meningkat dan dampak yang dapat ditimbulkannya pada kualitas hidup

pasien maupun keluarganya.

Page 2: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Imunitas seluler menurun pada 80% penderita dermatitis alergi. Sehingga pada

umumnya penderita ini mudah mengalami infeksi. Oleh karena itu, sebaiknya penderita

menjaga kondisi tubuhnya agar selalu vit dengan berolah raga teratur, makan yang

bergizi (bisa ditambahkan madu), istirahat yang cukup serta yang terpenting menjauhi

stress emosional. Penderita juga sebaiknya jangan berdekatan dengan penderita cacar

air, herpes zoster atau penyakit kulit lainnya karena akan mudah tertular. Untuk

pemilihan obat dermatitis yang tepat sebaiknya anda periksakan diri dan konsultasi ke

dokter spesialis kulit.

B.     Penyebab Terjadinya Dermatitis

Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya bahan kimia,

fisik (contoh : sinar), mikroorganisme (bakteri, jamur); dapat pula dari dalam (endogen),

misalnya dermatitis atopik. Sebagian lain tidak diketahui pasti. Banyak macam

dermatitis yang belum diketahui patogenesisnya, terutama yang penyebabnya fakktor

endogen. Yang telah banyak dipelajari adalah tentang dermatitis kontak, baik yang tipe

alergik maupun iritan primer.

Pada umumnya penderita dermatitis mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung

pada stadium penyakit, batasnya dapat tegas dapat pula tidak tegas, penyebarannya

dapat setempat, generalisata, bahkan universalis. Pada stadium akut kelainan kulit

berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah

(medidans). Stadium subakut, eritema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta.

Sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis, skuama, hiperpigmentasi, likenifikasi,

dan papul, mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Stadium

tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja sejak awal suatu dermatitis memberi

Page 3: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. Demikian pula jenis

efloresensinya tidak selalu harus polimorfi, mungkin hanya oligomorfi.

Tiap tiap orang mempunyai pencetus eksim yang berbeda beda. Ada orang yang

setelah memegang sabun atau deterjen akan merasakan gatal yang luar biasa, ada

pula yang disebabkan oleh bahan atau alat rumah tangga yang lain. Gejala yang timbul

pun bervariasi, ada yang gatalnya ringan tetapi rasa panas yang dominan, ada pula

yang sebaliknya. Infeksi saluran nafas bagian atas atau flu juga bisa menjadi pencetus

timbulnya eksim. Stress yang dialami penderita akan membuat gejala menjadi lebih

buruk.

Meskipun penyembuhan eksim sangat sulit dilakukan, namun pada banyak

kasus, pasien dapat mengurangi terjadinya kekambuhan dengan melakukan

pengobatan yang tepat dan menghindari iritan/alergen yang menyebabkan eksim. Perlu

diingat, penyakit ini tidak menular dan tidak akan menyebar dari satu orang ke orang

yang lain.

Hingga kini belum ada kesepakatan internasional mengenai tatanaman dan

klasifikasi dermatitis, tidak hanya karena penyebabnya yang multi faktor, tetapi juga

karena seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis dermatitis pada waktu yang

bersamaan atau bergantian. Ada yang memberi nama berdasarkan etiologi (contoh :

dermatitis kontak, radiodermatitis, dermatitis medikamentosa), morfologi (contoh :

dermatitis papulosa, dermatitis vesikulosa, dermatitis medidasns, dermatitis

eksfoliativa), bentuk (contoh : dermatitis numularis), lokalisasi (contoh : dermatitis

interdigitalis, dermatitis intertriginosa, dermatitis manus, dermatitis generalisata), dan

Page 4: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

ada pula yang berdasarkan lama atau stadium penyakit (contoh : dermatitis akut,

dermatitis subakut, dermatitis kronis).

Perubahan histopatologi dermatitis terjadi pada epidermis dan dermis,

bergantung pada stadiumnya. Pada stadium akut kelainan di epidermis berupa vesikel

atau bula, spongiosis, edema intrasel, dan eksositosis, terutama sel mononuklear.

Dermis sebab, pembuluh darah melebar, ditemukan sebukan terutama sel

mononuklear; eosinofil kadang ditemukan, bergantung pada penyebab dermatitis.

Kelainan pada stadium subakut hampir seperti stadium akut, jumlah vesikel di

epidermis berkurang, spongiosis masih jelas, epidermis tertutup krusta, dan

parakeratosis; edema di dermis berkurang, vasodilatasi masih tampak jelas, demikian

pula sebukan sel radang.

Epidermis pada stadium kronis, hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis, rete

ridges memanjang, kadang ditemukan spongiosis ringan; vesikel tidak ada lagi. Papila

dermis memanjang (papilamatosis), dinding pembuluh darah menebal, dermis terutama

di bagian atas bersebukan sel radang mononuklear, jumlah fibroblas dan kolagen

bertambah. Eksema dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain:

1. Keringnya kulit

2. Iritasi oleh sabun, detergen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain

3. Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus

anak dengan pakaian berlapis-lapis

4. Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu

5. Alergi terhadap tungau debu, serbuk sari tanaman, atau bulu hewan

Page 5: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

6. Virus dan infeksi lain

7. Perjalanan ke negara dengan iklim berbeda

C.    Gejala

Gejala eksim akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka

berumur diatas 2 tahun. Pada beberapa kasus, eksim akan menghilang dengan

bertambahnya usia, namun tidak sedikit pula yang akan menderita seumur hidupnya.

Dengan pengobatan yang tepat, penyakit ini dapat dikendalikan dengan baik sehingga

mengurangi angka kekambuhan.

Harus diperhatikan juga tentang gejala lainnya yang mungkin dapat membantu

mengenali dermatitis bila seseorang mengalaminya. Adapun gejala-gejalanya sebagai

berikut :

1.      Terdapat tanda-tanda infeksi, meliputi area yang besah atau adanya pus.

2.      Kulit terbuka, meradang atau sangat merah disertai rasa terbakar atau panas

disekitar daerah yang terinfeksi.

3.      Ruam menyebar dan mengakibatkan rasa tidak nyaman yang berlangsung lebih dari

3 minggu.

4.      Timul vesikel (tonjolan kecil berisih cairan jernih).

5.      Terdapat bagian bersisik putih diarea terebut, atau sangat mengelupas.

6.      Kulit menjadi sangat kering, keras dan kaku.

7.      Pasien adalah anak-anak atau usia lanjut.

D.    Terapi, Pencegahan (Pengobatan) Dermatitis

Page 6: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Pada terapi ada beberapa anjuran yang harus dilakukuan guna penyembuhan

dermatitis itu sendiri dalam hal ini terdapat penjelasan dari setiap terapi, yaitu :

1.      Antihistamin dan Antialergi

Ø  Antihistamin memredakan dermatitis yang diinduksikan oleh alergi, bekerja terutama

pada reseptor histamin H.

Ø  Perhatikan bahwa beberapa antihistamin menyebabkan mengantuk. Tidak boleh

diberikan pada pasien yang mengemudi atau beroperasi mesin.

2.      Antihistamin/Antipruritus Topikal

Ø  Memberi tahu kepada pasien untuk menggunakan preparat anti gatal dengan tepat.

Beberapa produk harus digosokkan secara topikal, sedangkan yang lain digunakan

sewaktu mandi.

Ø  Hindari kontak dengan mata atau puting susu bila sedang masa menyusui. Anti-Infeksi

Topikal.

Ø  Beberapa anti-infeksi topikal mengandung antibiotik sehingga dapat digunakan untuk

mengobati dermatitis yang terinfeksi.

3.      Anti-infeksi Topikal dengan korfikosteroid

Kortikosteroid yang terkandung dalam preparat mi digunakan untuk menekan

peradangan akibat dermatitis. Obat tersebut berguna pada berbagai tipe dermatitis

yang terinfeksi.

Page 7: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

4.      Kortikosteroid topikal

Ø  Obat-obat seperti steroid sebaiknya digunakan hanya pada daerah yang meradang.

Ø  Tidak dianjurkan untuk menggunakan preparat mi pada luka terbuka atau pada wajah.

5.      Pelindung kulit

Ø  Beberapa bahan yang terkandung dalam pelembab dan emolien dapat memperburuk

kondisi kulit.

Ø  Pelembab sebaiknya dioleskan sesering mungkin untuk menghindari kekeringan kulit

yang meluas.

6.      Preparat Psoriasis, Seboroik dan Iktiosis

Obat-obat yang termasuk dalam kelompok ini digunakan untuk mengobati kondisi

dermatitis seboroik.

7.      Suplemen

The Marigold, Minyak Evening, Primrose Marine E, Latio Calamin, Baking Soda,

Multivitamin dan Mineral, Vitamin A, C, dan E dan Zing, Ekstrak Kulit Kayu Cemara.

Pengobatan yang tepat didasarkan atas kausa, yaitu menyingkirkan

penyebabnya. Tetapi, seperti diketahui penyebab dermatitis multi faktor, kadang juga

tidak diketahui pasti, maka pengobatan bersifat simtomatis, yaitu dengan

menghilangkan/mengurangi keluhan dan menekan peradangan.

Tujuan utama dari pengobatan adalah menghilangkan rasa gatal untuk

mencegah terjadinya infeksi. Ketika kulit terasa sangat kering dan gatal, lotion dan krim

pelembab sangat dianjurkan untuk membuat kulit menjadi lebih lembab. Tindakan ini

biasanya dilakukan saat kulit masih sedikit basah, seperti saat habis mandi sehingga

Page 8: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

lotion yang dioleskan akan mempertahankan kelembaban kulit. Kompres dingin juga

diduga dapat mengurangi rasa gatal yang terjadi.

Salep atau krim yang mengandung kortikosteroid seperti hydrokortison diberikan

untuk mengurangi proses inflamasi atau keradangan. Untuk kasus kasus yang berat,

dokter akan memberikan tablet kortikosteroid dan apabila pada daerah eksim telah

terinfeksi maka bisa diberikan antibiotika untuk membunuh bakteri penyebab infeksi.

Obat lain yang dibutuhkan adalah antihistamin untuk mengurangi rasa gatal yang terlalu

berat, dan cyclosporin untuk penderita yang tidak berespon terhadap semua jenis

pengobatan yang diberikan.

Pada kasus ringan dapat diberikan antihistamin, atau antihistamin dikombinasi

dengan antiserotonin, antibradikinin, anti-SRA, dan sebagainya. Pada kasus akut dan

berat dapat diberi kortikosteroid. Prinsip umum terapi topikal diuraikan di bawah ini:

1.        Dermatitis akut/basah (medidans) harus diobati secara basah (kompres terbuka).

Bila subakut, diberi losio (bedak kocok), krim, pasta, atau linimentum (pasta pendingin).

Krim diberikan pada daerah yang berambut, sedang pasta pada daerah yang tidak

berambut. Bila kronik, diberi salap.

2.        Makin berat atau akut penyakitnya, makin rendah persentase obat spesifik.

Ada juga cara lain yaitu mencegah terjadinya dermatitis, seperti yang dijelaskan

di atas yaitu terapi dan pengobatan. Salah satu cara tersebut dengan mencegah dan

mempunyai tahap-tahapnya. Munculnya eksim dapat dihindari dengan melakukan

beberapa tips dibawah ini :

Ø  Jaga kelembaban kulit.

Ø  Hindari perubahan suhu dan kelembaban yang mendadak.

Page 9: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Ø  Hindari berkeringat terlalu banyak atau kepanasan.

Ø  Kurangi Stress.

Ø  Hindari pakaian yang menggunakan bahan yang menggaruk seperti wool dan lain lain.

Ø  Hindari sabun dengan bahan yang terlalu keras, deterjen dan larutan lainnya.

Ø  Hindari faktor lingkungan lain yang dapat mencetuskan alergi seperti serbuk bunga,

debu, bulu binatang dan lain lain.

Ø  Hati-hati dalam memilih makanan yang bisa menyebabkan alergi.

E.     Macam-Macam Dermatitis

1.      Dermatitis Kontak

Terdapat beberapa uraian pada Dermatitis Kontak secara umum yang bisa di lihat

di bawah ini yaitu :

Ø  Timbul  akibat kontak langsung dengan iritan.

Ø  Terbatas pada daerah kontak.

Ø  Berkembang lambat dan paparan yang bersifat kronik.

Ø  Akibat kontak kulit dengan iritan kimiawi seperti pewarna rambut, perhiasan dan nikel,

plester, parfum, tanaman.

Ø  Disertai rasa sangat gatal, merah dan kemudian mejadi bilur.

Dalam dermatitis kontak terbagi dua yang mana masing-masing mempunyai cara

pencegah, pengobatan, definisi dan lain-lain. Adapun kedua dermatitis kontak yaitu :

a.      Dermatitis Kontak Iritan

Ø  Epidemiologi

Page 10: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Dermatitis kontak iritan dapat diderita oleh semua orang dari berbagai golongan umur,

ras, dan jenis kelamin. Jumlah penderita dermatitis kontak iritan diperkirakan cukup

banyak, namun angkanya secara tepat sulit diketahui. Hal ini disebabkan antara lain

oleh banyak penderita dengan kelainan ringan tidak datang berobat.

Ø  Etiologi

Penyebab munculnya dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya

bahan pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu. Kelainan kulit

yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi, kohikulum,

serta suhu bahan iritan tersebut, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang

dimaksud yaitu : lama kontak, kekerapan (terus-menerus atau berselang) adanya oklusi

menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian juga gesekan dan trauma fisis. Suhu dan

kelembaban lingkungan juga ikut berperan.

Faktor individu juga berpengaruh pada dermatitis kontak iritan, misalnya perbedaan

ketebalan kulit di berbagai tempat menyebabkan perbedaan permeabilitas; usia (anak

di bawah umur 8 tahun lebih mudah teriritasi); ras (kulit hitam lebih tahan dari pada kulit

putih); jenis kelamin (insidens dermatitis kontak iritan lebih tinggi pada wanita); penyakit

kulit yang pernah atau sedang dialami (ambang rangsang terhadap bahan iritan turun),

misalnya dermatitis atopik.

Ø  Patogenesis

Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh bahan iritan melalui

kerja kimiawi maupun fisik. Bahan irisan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin,

Page 11: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadan ini akan

merusak sel epidermis.

Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan

menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang

iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-

ulang. Faktor kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi,

mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut.

Ø  Gejala Klinis

Sebagaimana disebabkan diatas bahwa ada dua jenis bahan iritan, maka dermatitis

kontak iritan juga ada dua macam yaitu dermatitis kontak iritan akut dan dermatitis

kontak iritan kronis.

Ø  Dermatititis kontak iritan akut

Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau panas,

eritema, vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang terkena,

berbatas tegas. Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera, tetapi

ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podofilin,

antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut lambat. Kelainan

kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah dermatitis yang

disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata);

penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan

sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

Page 12: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Ø  Dermatitis kontak iritan kronis

Nama lain ialah dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak dengan iritan lembah

yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembaban

rendah, panas atau dingin; juga bahan contohnya detergen, sabun, pelarut, tanah,

bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis mungkin terjadi oleh karena kerjasama

berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan

dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan faktor lain baru mampu. Kelainan baru

nyata setelah berhari-hari, berminggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun

kemudian. Sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor paling penting.

Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering

ditemukan.

Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal

(hiperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus

berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit tumit

tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada kalanya

kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh

penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat perhatian. Banyak

pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya dermatitis kontak iritan

kumulatif,  misalnya : mencuci, memasak, membersihkan lantai, kerja bangunan, kerja

di bengkel dan berkebun.

Ø  Histopatologi

Gambaran histopatologik dermatitis kontak iritan tidak karakteristik. Pada dermatitis

kontak iritan akut (oleh iritan primer), dalam dermatitis terjadi vasodilatasi dan sebukan

Page 13: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

sel mononuklear dan determis bagian atas. Eksositosis di epidermis disertai spongiosis

dan edema intrasel, dan akhirnya terjadi nekrosis epidermal. Pada keadaan berat,

kerusakan epidermis ini dapat menimbulkan bula subepidermal.

Ø  Diagnosis

Diagnosis dermatitis kontak iritan didasarkan atas anamnesis yang cermat dan

pengamatan gambaran klinis. Dermatitis kontak iritan akut lebih mudah diketahui

karena munculnya lebih cepat sehingga penderita pada umumnya masih ingat apa

yang menjadi penyebabnya. Sebaliknya, dermatitis kontak irita kronis, timbulnya lambat

serta mempunyai variasi gambaran klinis yang luas, sehingga adakalanya sulit

dibedakan dengan dermatitis kontak alergi. Untuk ini diperlukan uji tempel dengan

bahan yang dicurigai.

Ø  Pengobatan

Upaya pengobatan dermatitis kontak iritan yang terpenting adalah menyingkirkan

pajanan bahan iritan, baik yang bersifat mekanik, fisik maupun kimiawi. Bila hal ini

dapat dilaksanakan dengan sempurna, dan tidak terjadi komplikasi, maka dermatitis

iritan tersebut akan sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan topikal, mungkin

cukup dengan pelembab untuk memperbaiki kulit yang kering. Apabila diperlukan, untuk

mengatasi peradangan dapat diberikan kortikosteroid topikal, misalnya hidrokortison,

atau untuk kelainan yang kronis bisa diawali dengan kortikosteroid yang lebih kuat.

Pemakaian alat pelindung yang adekuat diperlukan bagi mereka yang bekerja dengan

bahan iritan, untuk mencegah kontak dengan bahan tersebut.

Ø  Prognosis

Page 14: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Bila bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan

sempurna, maka prognosisnya kurang baik. Keadaan ini sering terjadi pada dermatitis

kontak iritan kronis yang penyebabnya multi faktor.

b.      Dermatitis Kontak Alergik

Ø  Epidemiologi

Bila dibandingkan dengan dermatitis kontak iritan, jumlah penderita dermatitis kontak

alergik lebih sedikit, karena hanya mengenai orang yang kulitnya sangat peka

(hipersensitif). Namun sedikit sekali informasi mengenai prevalensi dermatitis ini di

masyarakat.

Ø  Etiologi

Penyebab dermatitis kontak alergik adalah alergen, paling sering berupa bahan kimia

dengan berat molekul kurang dari 500-1000 Da, yang juga disebut bahan kimia

sederhana. Dermatitis yang timbul dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen, derajat

pajanan, dan luasnya penetrasi di kulit.

Ø  Patogenesis

Mekanisme terjadinya kelainan kulit pada dermatitis kontak alergi adalah mengikuti

respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immune respons) atau reaksi

tipe IV. Reaksi hipersensitivitas di kulit timbulnya lambat (delayed hypersensitivit),

umumnya dalam waktu 24 jam setelah terpajan dengan alergen. Sebelum seorang

pertama kali menderita dermatitis kontak alergik, terlebih dahulu mendapatkan

Page 15: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

perubahan spesifik reaktivitas pada kulitnya. Perubahan ini terjadi karena adanya

kontak dengan bahan kimia sederhana yang disebut hapten yang akan terikat dengan

protein, membentuk antigen lengkap. Antigen ini ditangkap dan diproses leh makrofag

dan sel Langerhans, selanjutnya dipresentasikan ke sel T. Setelah kontak dengan yang

telah diproses ini, sel T menuju ke kelenjar getah bening regional untuk berdeferensiasi

dan berproliferasi membentuk sel T efektor yang tersensitisasi secara spesifik dan sel

memori. Sel-sel ini kemudian tersebar melalui sirkulasi ke seluruh tubuh, juga sistem

limfoid, sehingga menyebabkan keadaan sensitivitas yang sama di seluruh kulit tubuh.

Fase saat kontak pertama alergen sampai kulit menjadi sensitif disebut fase induksi

atau fase sensitisasi. Fase ini rata-rata berlangsung selama 2-3 minggu. Pada

umumnya reaksi sensitisasi ini dipengaruhi oleh derajat kepekaan individu, sifat

sensitisasi alergen (sensitizer), jumlah alergen, dan konsentrasi. Sensitizer kuat

mempunyai fase yang lebih pendek, sebaliknya sensitizer lembah seperti bahan-bahan

yang dijumpai pada kehidupan sehari-hari pada umumnya kelainan kulit pertama

muncul setelah lama kontak dengan bahan tersebut, bisa bulanan atau tahunan.

Sedangkan periode saat terjadinya pajanan ulang dengan alergen yang sama atau

serupa sampai timbulnya gejala klinis disebut fase elisitasi, umumnya berlangsung

antara 24-48 jam.

Ø  Gejala Klinis

Penderita pada umumnya mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada keparahan

dermatitis. Pada yang akut dimulai dengan bercak eritema berbatas jelas, kemudian

diikuti edema, papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah

menimbulkan erosi dan eksudasi (basah). Pada yang kronis terlihat kulit kering,

Page 16: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini

sulit dibedakan dengan dermatitis kontak iritan kronis; mungkin penyebabnya juga

campuran.

Berbagai lokalisasi terjadinya dermatitis kontak :

Tangan. Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan,

misalnya pada ibu rumah tangga. Demikian pula kebanyakan dermatitis kontak akibat

kerja ditemukan di tangan. Sebagian besar memang oleh karena bahan iritan. Bahan

penyebabnya misalnya deterjen, antiseptik, getah sayuran/tanaman, semen, dan

pestisida.

Lengan. Alergen umumnya sama dengan pada tangan, misalnya oleh jam tangan

(nikel), sarung tangan karet, debu semen, dan tanaman. Di aksila umumnya oleh bahan

pengharum.

Wajah. Dermatitis kontak pada wajah dapat disebabkan oleh bahan kosmetik, obat

topikal, alergen yang di udara, nekel (tangkai kaca mata). Bila di bibir atau sekitarnya

mungkin disebabkan oleh lipstik, pasta gigi, getah buah-buahan. Dermatitis di kelopak

mata dapat disebabkan oleh cat kuku, cat rambut, eyeshadows, dan obat mata.

Telinga. Anting atau jepit telinga terbuat dari nikel, penyebab dermatitis kontak pada

cuping telinga. Penyebab lain, misalnya obat topikal, tangkai kaca mata, cat rambut,

hearing-aids.

Leher. Penyebanya kalung dari nikel, cat kuku (yang berasal dari ujung jari), parfum,

alergen di udara, zat warna pakaian.

Badan. Dermatitis kontak di badan dapat disebabkan oleh pakaian, zat warna, kancing

logam, karet (elastis, busa), plastik, dan detergen.

Page 17: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Genitalia. Penyebabnya dapat antiseptik, obat topikal, nilon, kondom, pembalut wanita,

dan alergen yang ada di tangan.

Paha dan tungkai bawah. Dermatitis di tempat ini dapat disebabkan oleh pakaian,

dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki nilon, obat topikal (misalnya anestesi lokal,

neomisin, etilendiamin), semen, dan sepatu.

Ø  Diagnosis

Diagnosis didasarkan atas hasil anamnesis yang cermat dan pemeriksaan klinis yang

teliti. Pertanyaan mengenai kontaktan yang dicurigai didasarkan kelainan kulit yang

ditemukan. Misalnya, ada kelainan kulit berupa lesi numular di sekitar umbilikus berupa

hiperpigmentasi, likenifikasi, dengan papul dan erosi, maka perlu ditanyakan apakah

penderita memakai kancing celana atau kepala ikat pinggang yang terbuat dari logam

(nikel). Data yang berasal dari anamnesis juga meliputi riwayat pekerjaan, hobi, obat

topikal yang pernah digunakan, obat sistemik, kosmetika, bahan-bahan yang diketahui

menimbulkan alergi, penyakit kulit yang pernah dialami, serta penyakit kulit pada

keluarganya (misalnya dermatitis atopik, psoriasis). Pemeriksaan fisis sangat penting,

karena dengan melihat lokalisasi dan pola kelainan kulit seringkali dapat diketahui

kemungkinan penyebabnya. Misalnya, di ketiak oleh deodoran, di pergelangan tangan

oleh jam tangan, dan di kedua kaki oleh sepatu. Pemeriksaan hendaknya dilakukan

pada seluruh permukaan kulit, untuk melihat kemungkinan kelainan kulit lain karena

sebab-sebab endogen.

Ø  Diagnosis Banding

Page 18: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Kelainan kulit dermatitis kontak alergik sering tidak menunjukkan gambaran morfologik

yang khas, dapat menyerupai dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis

seboroik, atau psoriasis. Diagnosis banding yang terutama ialah dengan dermatitus

kontak iritan. Dalam keadaan ini pemeriksaan uji tempel perlu dipertimbangkan untuk

menentukan, apakah dermatitis tersebut karena kontak alergi.

Ø  Uji Tempel

Pelaksanaan uji tempel dilakukan setelah dermatitisnya sembuh (tenang), bila mungkin

setelah 3 minggu. Tempat melakukan uji tempel biasanya di punggung, dapat pula di

bagian luar lengan atas. Bahan uji diletakkan pada sepotong kain atau kertas,

ditempelkan pada kulit yang utuh, ditutup dengan bahan impermeabel, kemudian

direkat dengan plester. Setelah 48 jam dibuka. Reaksi dibaca setelah 48 jam (pada

waktu dibuka), 72 jam dan atau 96 jam. Untuk bahan tertentu bahkan baru memberi

reaksi setelah satu minggu. Hasil positif dapat berupa eritema dengan urtika sampai

vesikel atau bula. Penting dibedakan, apakah reaksi karena alergi kontak atau karena

iritasi, sehubungan dengan konsentrasi bahan uji terlalu tinggi. Bila oleh karena iritasi,

reaksi akan menurun setelah 48 jam (reaksi tipe decresendo), sedangkan reaksi alergi

kontak makin meningkat (reaksi tipe cresendo).

Ø  Pengobatan

Hal yang perlu diperhatikan pada pengobatan dermatitis kontak adalah upaya

pencegahan terulangnya kontak kembali dengan alergen penyebab, dan menekan

kelainan kulit yang timbul.

Page 19: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Kortikosteoroid dapat diberikan dalam jangka pendek untuk mengatasi peradangan

pada dermatitis kontak alergi akut yang ditandai dengan eritema, edema, bula atau

vesikel, serta eksufatif (madidans), misalnya prednison 30 mg/hari. Umumnya kelainan

kulit akan mereda setelah beberapa hari. Kelainan kulitnya cukup dikompres dengan

larutan garam faal.

Untuk dermatitis kontak alergik yang ringan, atau dermatitis akut yang telah mereda

(setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik), cukup diberikan kortikosteroid

topikal.

Ø  Prognosis

Prognosis dermatitis kontak alergi umumnya baik, sejauh bahan kontaktannya dapat

disingkirkan. Prognosis kurang baik dan menjadi kronis, bila bersamaan dengan

dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik, dermatitis numularis, atau psoriasis),

atau pajanan dengan bahan iritan yang tidak mungkin dihindari.

2.      Dermatitis Atopik

Dermatitis atopik atau eksema adalah peradangan kronik kulit yang kering dan

gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak. Eksema dapat

menyebabkan gatal yang tidak tertahankan, peradangan, dan gangguan tidur.  Penyakit

ini dialami sekitar 10-20% anak. Umumnya episode pertama terjadi sebelum usia 12

bulan dan episode-episode selanjutnya akan hilang timbul hingga anak melewati masa

tertentu. Sebagian besar anak akan sembuh dari eksema sebelum usia 5 tahun.

Sebagian kecil anak akan terus mengalami eksema hingga dewasa. Eksema tidak

menular. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun penanganan yang tepat akan

Page 20: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

mencegah dampak negatif penyakit ini terhadap anak yang mengalami eksema dan

keluarganya.

Ø  Penyebab

Penyebab eksema tidak diketahui, namun jika salah satu atau lebih anggota keluarga

mengalami eksema, asma, atau rinitis alergika, maka anak Anda memiliki kemungkinan

lebih besar untuk mengalami eksema dibanding populasi umum. Sebagian anak

dengan eksema juga mengalami asma atau rinitis alergika.

Eksema dapat dipicu oleh beberapa hal, antara lain:

1.      Keringnya kulit

2.      Iritasi oleh sabun, detergen, pelembut pakaian, dan bahan kimia lain

3.      Menciptakan kondisi yang terlalu hangat untuk anak, misalnya membungkus anak

dengan pakaian berlapis-lapis

4.      Alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu

5.      Alergi terhadap tungau debu, serbuk sari tanaman, atau bulu hewan

6.      Virus dan infeksi lain

7.      Perjalanan ke negara dengan iklim berbeda

Ø  Diagnosis

Eksema dapat memberikan gambaran yang sedikit berbeda sesuai usia. Pada bayi,

eksema umumnya berupa ruam merah yang sangat gatal di wajah, kulit kepala,

belakang telinga, badan, atau lengan dan tungkai. Pada anak balita, ruam sering kali

ditemukan di lipatan kulit sekitar lutut, siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.

Eksema merupakan penyakit episodik, kadang kulit anak akan membaik, dan kemudian

Page 21: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

memburuk lagi. Hal ini tidak berarti Anda melakukan kesalahan dalam penanganannya.

Kriteria diagnostik untuk eksema adalah sebagai berikut :

1.      Harus mengalami gatal

2.      Dan 3 atau lebih dari gejala berikut:

3.      Riwayat keterlibatan lipatan kulit

4.      Riwayat asma atau hay fever pada anak tersebut, atau riwayat penyakit atopik pada

keluarga dekat jika anak berusia kurang dari 4 tahun

5.      Riwayat kulit kering di tahun sebelumnya

6.      Munculnya gejala sebelum usia 2 tahun

7.      Eksema di bagian fleksor tubuh (lipatan siku, lutut, pergelangan tangan)

Penilaian eksema harus dilakukan oleh tenaga medis untuk menentukan derajat

keparahan serta ada tidaknya infeksi yang menyertai. Sistem SCORAD dapat

digunakan untuk penilaian eksema. Dari penilaian tersebut, eksema digolongkan

menjadi :

1.      Eksema ringan (skor SCORAD < 15): perubahan warna kulit menjadi kemerahan,

kulit kering yang ringan, gatal ringan, tidak ada infeksi sekunder

2.      Eksema sedang (skor SCORAD antara 15 – 40): kulit kemerahan, infeksi kulit ringan

atau sedang, gatal, gangguan tidur, dan likenifikasi

3.      Eksema berat (skor SCORAD > 40): kemerahan kulit, gatal, likenifikasi, gangguan

tidur, dan infeksi kulit yang semuanya berat.   

Kulit yang mengalami eksema lebih rentan terhadap infeksi sekunder oleh bakteri atau

virus. Infeksi harus dipertimbangkan jika eksema bertambah parah atau tidak memberi

Page 22: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

respon terhadap pengobatan. Eksema yang terinfeksi didiagnosis jika ditemukan

eksema yang mengalami ekskoriasi, basah, dan membentuk kerak.

Ø  Penanganan

1)      Penanganan sehari-hari

Penanganan sehari-hari dilakukan baik saat dalam episode eksema maupun di luar

episode. Menghindari faktor-faktor di lingkungan yang memicu atau memperparah

eksema, misalnya :

a)      Mainan, air liur, atau makanan di sekitar mulut

b)      Bahan seperti wol atau pelapis car seat

c)      Detergen, sabun, bubble baths, antiseptik

d)     Kontak dengan bulu hewan

e)      Menggunakan krim pelembab (moisturiser)

f)       Krim pelembab dapat digunakan sesering mungkin. Gunakan obat, krim, dan salep

sesuai instruksi dokter

g)      Menggunakan moisturiser atau bath oil untuk mandi

h)      Kortikosteroid topikal jika gatal dan kemerahan masih menetap setelah menghindari

pencetus eksema. Jika digunakan sesuai instruksi, obat ini aman dan efektif untuk

mengatasi eksema

i)        Kadang dokter meresepkan satu salep untuk daerah yang paling teriritasi dan salep

lain yang lebih lemah untuk daerah yang hanya mengalami eksema ringan dan daerah

peka seperti wajah

j)        Mengatasi gatal

Page 23: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

k)      Garukan akan memperparah eksema dan berisiko menyebabkan infeksi. Beberapa

cara untuk mengatasi gatal dan garukan adalah:

l)        Mengalihkan perhatian anak saat ia menggaruk

m)    Menghindari kondisi yang terlalu hangat untuk anak

n)      Menggunakan krim pelembab (yang ditaruh di kulkas sebelumnya) sebelum tidur

o)      Memakaikan sarung tangan pada anak saat tidur

p)      Jika perlu, berikan obat yang diresepkan dokter untuk mengurangi gatal di malam

hari

q)      Selalu memotong pendek kuku anak

r)       Jika gatal sangat berat, kompres dingin dan teknik balut basah dapat digunakan

untuk membantu anak tidur

2)      Penanganan akut

Hal ini dilakukan segera saat ada kemerahan kulit dan gatal, dan dihentikan setelah

gejala terkontrol.

1.      Kortikosteroid topikal

2.      Krim tar untuk likenifikasi

3.      Antibiotik atau antiviral jika ada infeksi sekunder

4.      Teknik balut basah, dalam 2 hari setelah kortikosteroid topikal diberikan jika eksema

belum membaik

5.      Kompres dingin untuk mengatasi gatal 

Ø  Komplikasi

Page 24: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

Eksema yang terinfeksi oleh bakteri adalah komplikasi yang umum terjadi. Hal ini harus

dicurigai jika ada eksema yang berkerak, basah berair, kemerahan, pecah-pecah,

mengeluarkan nanah, atau mengalami ekskoriasi. Bakteri penyebab infeksi pada

keadaan ini umumnya adalah Staphylococcus aureus. Selain oleh bakteri, eksema juga

dapat terinfeksi oleh virus. Infeksi virus Herpes Simplex 1 (HSV 1) ditandai dengan

munculnya bintik-bintik kecil yang berkelompok secara tiba-tiba, berisi cairan bening

atau putih, nyeri, dan gatal. Bintik-bintik ini kemudian dapat bernanah atau terkikis.

Ø  Penanganan eksema yang terinfeksi

Hal berikut harus dilakukan sebelum mengoleskan krim lainnya: Kerak harus

dibuang dan bagian basah berair harus dibersihkan sebelum mengoleskan pelembab,

kortikosteroid, atau balutan basah. Buang dan bersihkan bagian-bagian tersebut saat

anak dimandikan.

Jika infeksi disebabkan oleh bakteri, antibiotik dapat diberikan secara oral (lewat

mulut). Pilihan antibiotik yang dapat digunakan adalah cephalexin atau flucloxacillin, 4

kali per hari selama 10 hari. Untuk infeksi yang berat, bayi di bawah usia 6 bulan,

kekhawatiran akan keterlibatan mata, atau anak yang demam dan tampak sakit berat,

flucloxacillin digunakan lewat jalan infus. Setelah kondisi membaik, pengobatan

kemudian diteruskan dengan flucloxacillin oral hingga total 10 hari.

Bath oil antiseptik mungkin diperlukan jika anak terus mengalami infeksi berulang pada

eksemanya.

Jika infeksi yang terjadi adalah infeksi oleh HSV 1, acyclovir oral diberikan 5 kali

per hari selama 10 hari. Untuk infeksi berat atau anak yang tampak sakit berat dan

demam, acyclovir dapat diberikan lewat jalan infus. Setelah kondisi membaik,

Page 25: Makalah Lengkap Dermatitis Dan Pengobatan

pengobatan diteruskan dengan acyclovir oral hingga total 10 hari. Perlu diperhatikan

bahwa anak dengan eksema yang terinfeksi oleh virus sering kali juga terinfeksi oleh

bakteri.