Makalah Audit Investasi

38
PEMERIKSAAN AKUNTANSI INVESTASI & PENDANAAN Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II Dosen Pembimbing Ibu Nawirah, S.E., M.Si., Ak. Oleh Kelompok 9 Muhammad Budi Luhur 201310170311057 Wina Syafatiawati 201310170311067 Tanti Widya 201310170311096

description

audit

Transcript of Makalah Audit Investasi

Page 1: Makalah Audit Investasi

PEMERIKSAAN AKUNTANSI INVESTASI &

PENDANAAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemeriksaan Akuntansi II

Dosen Pembimbing Ibu Nawirah, S.E., M.Si., Ak.

Oleh

Kelompok 9

Muhammad Budi Luhur 201310170311057

Wina Syafatiawati 201310170311067

Tanti Widya 201310170311096

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

PROGRAM AKUNTANSI

Page 2: Makalah Audit Investasi

2015

Page 3: Makalah Audit Investasi

KATA PENGANTAR

i

Page 4: Makalah Audit Investasi

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................

1.1 Latar Belakang...........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

2.2 Investasi dan Jenisnya.................................................................................

2.3 Perlakuan Akuntansi Investasi....................................................................

2.3 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Surat Berharga............................

2.4 Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga .......................................................

2.5 Pendanaan dan Jenisnya.............................................................................

2.6 Tujuan Audit Pendanaan.............................................................................

2.7 Prosedur Audit Pendanaan..........................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................

Kesimpulan.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

ii

Page 5: Makalah Audit Investasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kegagalan audit yang seringkali terjadi banyak disebabkan oleh tidak

dilaksanakannya prosedur audit yang penting atau tidak dievaluasinya bukti-bukti

auditdengan benar. Perencanaan audit yang baik seringkali dapat mencegah jenis

kesalahan ini.Pada pembahasan kali ini, akan diuraikan secara umum gambaran

umu proses audit mulaidari memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri

klien hingga memperoleh buktiaudit dan mengevaluasi bukti audit tersebut untuk

memperoleh keyakinan yang memadai.

Auditor mengawali perencanaan audit dengan meletakkan akhir audit

dibenaknya.Sejak awal telah disebutkan bahwa tujuan menyeluruh audit laporan

keuangan adalahmenyatakan pendapat tentang apakah laporan keuangan klien

menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material, sesuai dengan GAAP

(prinsip-prinsip akuntnasi yang berlakuumum). Untuk itu auditor harus

memperoleh bahan bukti audit yang cukup dan kompetensebagai dasar yang

memadai untuk menyatakan pendapat. Disamping itu, pilihan akan buktiaudit

dipengaruhi oleh:

a. Pemahaman auditor ayas bisnis dan industri klien

b. Perbandingan antara harapan auditor atas laporan keuangan dengan buku

dan catatan klien

c. Keputusan tentang asersi yang material bag laporan keuangan

d. Keputusan tentang risiko bawaan dan risiko pengendalian

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka

rumusanmasalah yang dapat disimpulkan yaitu :

1. Apa pengertian dari investasi dan jenisnya?

2. Bagaimana perlakuan akuntansi untuk investasi?

3. Apa tujuan pemeriksaan atau audit dari objek investasi yaitu surat

berharga?

4. Bagaimana prosedur pemeriksaan surat berharga?

1

Page 6: Makalah Audit Investasi

5. Bagaimana penjelasan tentang pendanaan dan jenisny?

6. Apa tujuan pemeriksaan pendanaan?

7. Bagaimana prosedur pemeriksaan pendanaan?

1.3 Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan

penulisan yang dapat diambil yaitu:

1. Untuk mengetahui pengertian dari investasi dan jenisnya

2. Untuk mengetahui perlakuan akuntansi untuk investasi

3. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan atau audit dari objek investasi

yaitu surat berharga

4. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan surat berharga

5. Untuk mengetahui penjelasan tentang pendanaan dan jenisny

6. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan pendanaan

7. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan pendanaan

8. Untuk menambah pengetahuan dari pembaca

2

Page 7: Makalah Audit Investasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Investasi dan Jenisnya

Investasi dalam surat berharga dapat merupakan asset lancer (current

asset) atau non current assets tergantung maksud/tujuan dari pembelian surat

berharga tersebut. Jika surat berharga dibeli dengan tujuan untuk memanfaatkan

kelebihan dana yang tersedia, biasanya surat berharga tersebut harus mudah

diuangkan dalam waktu singkat dan surat berharga tersebut diklasifikasikan

sebagai temporary investment atau marketable securities yang merupakan current

assets. Misalnya dalam deposito berjangka (kurang atau sama dengan 1 tahun) dan

surat-surat saham atau obligasi yang marketable.

Surat berharga yang digolongkan sebagai long term investment biasanya

dibeli dengan tujuan berikut :

Untuk menguasai manajemen dari perusahaan yang sahamnnya

dibeli (lebih besar atau sama dengan 50% dari saham yang

beredar).

Untuk memperoleh pendapatan yang continue (missal dalam

bentuk bunga dari pembelian obligasi)

Sebagai sumber penampungan dari penjualan hasil produksi atau

sumber pembelian bahan baku.

Menurut PSAK No. 1, hal.1.10 (IAI:2002):

Surat berharga diklasifikasikan sebagai asset lancar apabila surat berharga

tersebut diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu dua belas bulan dari

tanggal neraca dan jika lebih dari dua belas bulan akan diklasifikasikan sebagai

asset tidak lancar

Akuntansi untuk Investasi menurut PSAK N0.13.1 s/d 13.2 dan 13.5 s/d 13.6

(IAI:2002):

Investasi adalah suatu asset yang digunakan perusahaan untuk

pertumbuhan kekayaan (accretion of wealth) melalui distribusi hasil investasi

(seperti bunga, royalty, deviden, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi

3

Page 8: Makalah Audit Investasi

atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang

diperoleh melalui hubungan perdagangan.

Investasi dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera

dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama setahun atau

kurang. Umumnya investasi ini berupa surat berharga (seperti

saham, obligasi, atau surat berharga lain) yang harga pasarnya

relatif stabil. Tujuan pokok pembelian surat berharga ini adalah

untuk menanamkan kas yang untuk sementara waktu tidak terpakai

dalam kegiatan bisnis perusahaan. Investasi ini disajikan dalam

kelompok aktiva lancar.

2. Investasi jangka panjang

Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar.

Tujuan pokok investasi dalam surat berharga ini adalah untuk

memperoleh pendapatan bunga atau dividen dalam jangka panjang,

untuk membentuk dana khusus, atau untuk mengendalikan

perusahaan lain melalui pemilikan saham. Investasi ini disajikan

dalam kelompok aktiva tidak lancar. Investai jangka panjang dapat

berupa surat berharga (seperti saham, obligasi, piutang hipotek,

wesel panjang) atau berupa persekot kepada perusahaan afiliasi,

dana khusus dan aktiva tetap yang tidak digunakan secara langsung

dalam kegiatan perusahaan (seperti tanah untuk ekspansi pabrik).

Nilai wajar (fair value) adalah suatu jumlah yang dapat digunakan sebagai

dasar pertukaran asset atau penyelesaian kewajiban antara pihak yang paham dan

berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar. Nilai pasar adalah jumlah yang

dapat diperoleh dari penjualan suatu investasi dalam pasar yang aktif. Dapat

dipasarkan berarti terdapat suatu pasar yang aktif darimana suatu nilai pasar (atau

beberapa indicator yang memungkinkan nilai pasar dihitung) tersedia. Untuk

investasi yang memiliki pasar aktif, nilai pasar digunakan sebagai indicator

penetapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar aktif,

cara lain digunakan untuk menentukan nilai wajar.

4

Page 9: Makalah Audit Investasi

Investasi lancar termasuk dalam asset lancar, kenyataan bahwa investasi

yang dapat dipasarkan telah dimiliki lebih dari satu tahun tidak membatasi

penyajiannya sebagai asset lancar. Biaya perolehan suatu investasi mencakup

biaya perolehan lain disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank dan

pungutan oleh bursa efek. Jika suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan

penerbitan saham atau surat berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai

wajar dari surat berharga yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau par value.

2.2 Perlakuan Akuntansi Investasi

a. Saat perolehan :

Menurut PSAK Nomor 13 (IAI : 2002)

1. Investasi Lancar dicatat berdasarkan :

- Mana yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai bersih

yang di realisasi

- Nilai pasar

2. Investasi Jangka Panjang

Dicatat berdasarkan harga perolehan. Jika terdapat penurunan yang

tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka panjang

tersebut, bisa digunakan nilai pasar. Penurunan selain penurunan

sementara dalam nilai tercatat investasi jangka panjang dibebankan

pada laporan rugi laba.

b. Penilaian :

Penilaian investasi dilakukan dengan tiga metode yaitu:

1. Metode biaya; Dengan menggunakan metode biaya, investasi

dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi

tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak

mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan

hukum yang terkait.

2. Metode ekuitas; Dengan menggunakan metode ekuitas,

mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah

atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi setelah tanggal

perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam bentuk saham

5

Page 10: Makalah Audit Investasi

yang diterima akan mengurangi nilai investasi pemerintah.

Penyesuaian terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk

mengubah porsi kepemilikan investasi, misalnya adanya

perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta

revaluasi aset tetap.

3. Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan; Metode nilai

bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk

kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu

dekat.

Penggunaan metode didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

- Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;

- Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari

20% tetapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan

metode ekuitas;

- Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;

- Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai

bersih yang direalisasikan.

Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya persentase kepemilikan

saham bukan merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan

metode penilaian investasi, tetapi yang lebih menentukan adalah

tingkat pengaruh (the degree of influence) atau pengendalian terhadap

perusahaan investee. Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada

perusahaan investee, antara lain:

- Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;

- Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;

- Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi

perusahaan investee

- Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam

rapat/pertemuan dewan direksi.

c. Pemindahan Investasi

6

Page 11: Makalah Audit Investasi

- Untuk investasi jangka panjang yang direklasifikasikan sebagai

investasi lancar, pemindahan harus dilakukan berdasarkan nilai

tercatat.

- Investasi yang direklasifikasikan dari lancar ke jangka panjang

masing-masing harus dipindahkan pada metode terendah antara

biaya dan nilai pasar, atau pada nilai pasar jika investasi

tersebut sebelumnya dinyatakan pada nilai tersebut.

PABU Penyajian Investasi :

1. Investasi harus disajikan secara terpisah di neraca sesuai dengan tujuan

investasi tersebut.

2. Investasi jangka pendek disajikan nilainnya dineraca dengan salah satu

dari dua cara. Pada kosnya, dengan mencantumkan harga pasarnya

didalam tanda kurung dan pada nilai mana yang lebih rendah antara

harga pasar atau kos nilai yang lebih tinggi harus dicantumkan di

dalam tandakurung.

3. Investasi jangka panjang disajikan di neraca pada kosnya

4. Harus dicantumkan pengungkapan yang cukup jika investasi jangka

pendek digadaikan sebagai jaminan penarikan utang.

5. Investasi dalam perusahaan afiliasi dan dalam noncon solidated

subsidiarycompanies harus disajikan secara terpisah dari investasi

yang lain danharus dicantumkan penjelasan yang cukup mengenai sifat

hubungan antaraperusahaan – perusahaan tersebut,

6. Obligasi atau saham yang dikeluarkan oleh klien, yang dibeli kembali

sebagai treasury bond, treasury stock atau disimpan dalam dana khusus

sebaiknya disajikan sebagai pengurang utang obligasi atau

modal saham.

7. Jika investasi bukan merupakan sumber pendapatan perusahaan, maka

penghasilan yang timbul dari pemilikan investasi tersebut harus

digolongkan dalam “penghasilan diluar usaha”.

8. Jika penghasilan bunga dan penghasilan deviden jumlahnya

meterial,keduanya harus disajikan secara terpisah di dalam laporan

rugi laba.

7

Page 12: Makalah Audit Investasi

9. Laba atau rugi sebagai akibat penjualan investasi jangka pendek

yangmeterial jumlahnya, harus disajikan secara terpisah di dalam

loporan laba-rugi dalam kelompok “ penghasilan diluar usaha”. Angka

yang disajikan adalah jumlah laba atau rugi setelah dikurangi pajak.

10. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi antar perusahaan yang

belumdirealisasikan dalam hubungan antara induk dan anak

perusahaan harusdieleminasikan jika ivestasi dicatat dengan

equity method.

11. Laba atau rugi yang timbul dari transaksi yang bersangkutan

dengansaham yang dikeluarkan sendiri oleh perusahaan. Tidak

bolehdiperhitungkan dalam penentuan laba atau rugi perusahaan. Laba

atau rugiini diperhitungkan sebagai tambahan atau pengurangan unsur

modal.

Contoh Kasus Pencatatan Investasi Metode Cost vs Metode Ekuitas

1. Contoh Kasus Metode Cost

PT XYZ memiliki investasi penyertaan saham di PT ABC. Total yang

dibayar untuk mendapatkan saham PT ABC adalah sebesar 100.000.

000. Nilai tersebut adalah 15% kepemilikan terhadap PT ABC. PT

ABC mencatatkan laba sebesar 50.000.000. PT ABC membagikan

dividen 20.000.000 untuk para pemegang saham.

Jurnal Metode Cost :

Saat perolehan investasi:

Investasi pada PT ABC 100.000.000

Kas / Bank 100.000.000

Saat PT ABC mencatatkan laba:

-- tidak dijurnal—

Saat PT ABC membagikan dividen:

Kas/ Bank 3.000.000

Pendapatan Dividen 3.000.000

(15% x 20.000.000 = 3.000.000)

2. Contoh Kasus Metode Ekuitas

8

Page 13: Makalah Audit Investasi

PT XYZ memiliki investasi penyertaan saham di PT ABC. Total yang

dibayar untuk mendapatkan saham PT ABC adalah sebesar 100.000.

000. Nilai tersebut adalah 25% kepemilikan terhadap PT ABC. PT

ABC mencatatkan laba sebesar 50.000.000. PT ABC membagikan

dividen 20.000.000 untuk para pemegang saham.

Jurnal Metode Ekuitas :

Saat perolehan investasi:

Investasi pada PT ABC 100.000.000

Kas/Bank 100.000.000

Saat PT ABC mencatatkan laba:

Investasi pada PT ABC 12.500.000

Pendapatan Investasi 12.500.000

(25% x 50.000.000 = 12.500.000)

Saat PT ABC membagikan dividen:

Kas/ Bank 5.000.000

Investasi pada PT ABC 5.000.000

(25% x 20.000.000 = 5.000.000)

2.3 Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Surat Berharga

1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik

atas temporary dan long term investment.

2. Untuk memeriksa apakah surat berharga yang tercantum dineraca,

betul-betul ada, dimiliki oleh dan atas nama perusahaan

(client) pertanggal neraca.

3. Untuk memeriksa apakah semua pendapatan dan penerimaan yang

berasal dari surat berharga tersebut telah dibukukan dan uangnya

diterima oleh perusahaan.

4. Untuk memeriksa apakah penilaian (valuation) dari surat berharga

tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia/SAK.

9

Page 14: Makalah Audit Investasi

5. Untuk memeriksa apakah penyajian di dalam Laporan Keuangan

sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia/SAK.

2.4 Prosedur Pemeriksaan Surat Berharga

1. Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary & long term

investment.

Ciri-Ciri Internal Control atas Investasi yang baik :

a. Lingkungan pengendalian  

Titik tolak pemahaman SPI siklus investasi adalah pemahaman

lingkungan pengendalian atas siklus investasi. Lingkungan

pengendalian sangat penting untuk mewujudkan SPI siklus

investasi yang baik. Perwujudannya adalah memahami pemberian

kekuasaan dan tanggung jawab atas transaksi penanaman investasi

pada bendahara perusahaan, manager keuangan, atau direktur

keuangan dengan demikian pelaksanaan transaksi ini slalu

dilakukan oleh orang yang kompeten dan ahli dalam bidang

keuangan. Pemahaman dapat diperoleh melalui pengajuan

pertanyaan kepada managemen, mempelajari bagan organisasi, dan

menelaah deskripsi tugas.  

b. Penaksiran risiko  

Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan

merupakan pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan risiko

yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan

secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di

indonesia penaksiran risiko dapat ditujukan sebagai mana

perusahaan mempertimbangkan kemungkinan transaksi dalam

siklus investasi yang tidak dicatat atau mengidentifikasi dan

menganalisis estimasi yang signifikan yang dicatat dalam laporan

keuangan.

c. Informasi dan komunikasi (sistem akuntansi)

10

Page 15: Makalah Audit Investasi

Penerapan sistem akuntansi sangat mendasar. Perusahaan biasanya

memakai buku pembantu investasi yang terpisah untuk setiap jenis

surat berharga. Pemahaman sistem akuntansi menuntut

pengetahuan auditor tentang metode pemrosesan data, dokumen

serta catatan pokok, yang digunakan. Pemahaman sistem akuntasi

diperoleh melalui penelaahan buku manual akuntansi dan

flowchaart sistem, mengajukan pertanyaan pada personil akuntansi,

dan pengalaman terdahulu dengan klien. Akuntan harus memahami

kompetensi personil akuntansi dan bagian EDP yang bertanggung

jawab atas pengolahan transaksi siklus investasi. 

d. Aktifitas pengendalian   Aktifitas pengendalian yang relevan

dengan audit atas transaksi dalam siklus investasi dapat

digolongkan menjadi beberapa kebijakan dan prosedur yang

berkaitan dengan: 

a. Review kinerja 

b. Pengolahan informasi 

c. Pengendalian fisik 

d. Pemisahan tugas

e. Dokumen dan catatan   Dokumen dan catatan yang dipakai

meliputi: 

a. Sertifikat saham 

b. Sertifikat obligasi 

c. Bondindenture  

d. Broker’s advice 

e. Buku jurnal  

f. Buku pembantu investasi 

f. Fungsi   Fungsi yang terkait meliputi: 

a. Pembelia surat berharga 

b. Penerimaan pendapatan periodik 

c. Penjualan surat berharga 

d. Pencatatan transaksi 

e. Pengamanan atau penyimpanan surat berharga 

11

Page 16: Makalah Audit Investasi

f. Penjaga ketepatan buku pembantu investasi 

g. Pembelian surat berharga  

Pembelian surat berharga pada umum nya dilakukan dalam jumlah

nilai rupiah yang tidak kecil. Oleh karena itu, pengendalian

keputusan dan pelaksanaan pembelian surat berharga harus

memadai. Pembelian harus dilakukan sesuai otorisasi manajemen.

Apabila perlu perusahaan dapat membentuk komite investasi.

h. Penerimaan pendapatan periodik

Pendapatan periodik investasi dapat berupa deviden maupun

bunga. Kas yang diterima atas pendapatan periodik tersebut harus

disetor kan sesegera mungkin setelah kas di terima.

i. Penjualan surat berharga Seperti pembelian surat berharga ,

penjualan surat berharga pada umumnya dilakukan dalam jumlah

nilai rupuah yang besar.  Oleh karena itu, pengendalian keputusan

dan pelaksanaan penjualan surat berharga harus memadai.

Penjualan harus dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen.

Disamping itu kas yang diterima atas penjualan surat berharga

tersebut harus di setor kan sesegera mungkin setelah kas di terima. 

j. Pencatatan transaksi  

Seorang karyawan yang independen terhadap fungsi pemegang

surat berharga harus menjaga catatan rinci atas transaksi surat

berharga yang dimiliki perusahaan. Catatan rinci tersebut

dimaksudkan untuk mengendalikan surat berharga yang

semestinya ada di pemegang surat berharga. Transaksi dan

kejadian yang mempengaruhi saldo investasi harus di catat pada

jumlah, klasifikasi, dan periode akuntansi yang tepat. 

k. Pengamanan atau penyimpanan surat berharga  

Surat berharga yang dimiliki perusahaan dapat dipegang atau di

simpan oleh manajemen perusahaan klien atau dikelola oleh pihak

ketiga seperti stock brokerage firm. Apabila disimpan didalam

perusahaan, minimlal dua orang karyawan harus bertanggung

jawab atsa keberadaaan surat berharga tersebut untuk mencegah

12

Page 17: Makalah Audit Investasi

penjualan tanpa otorisasi. Jadi surat berharga harus dismpan di

tempat yang aman dan akses atas karyawan yang berwenang. 

l. Penjaga ketepatan buku pembantu investasi  

Saldo investasi tercatat harus dibandingkan dengan surat berharga

yang disimpan di dalma perushaan maupun yang dikelola pihak

ketiga. Pelaksanaan pembandingan tersebut harus dilakukan dalam

interval waktu yang memadai. 

2. Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal,

penambahan dan pengurangan serta saldo akhirnya.

3. Periksa phisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemilikannya

(apakah atas nama peusahaan).

Biasanya periksaan phisik dilakukan bersamaan dengan kas opname.

Seandainya surat-surat berharga tersebut disimpan oleh pihak ketiga,

harus dikirimkan konfirmasi.

4. Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan

phisik surat berharga tersebut.

5. Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga.

6. Cocokkan saldo akhir dai rincian tersebut dengan buku besar.

7. Lakukan Vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga,

terutama perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.

8. Periksa perhitungan bunga dan dividennya dan perhatikan segi

perpajakannya. Periksa apakah bunga/dividen yang diterima telah

dibukukan semuanya.

9. Periksa harga pasar dari surat berharga pada tanggal neraca.

Untuk temporary investment, valuationnya adalah mana yang lebih

rendah antara harga beli dan harga pasar. Untuk long term investment,

valuationnya adalah berdasarkan harga beli kecuali jika terdapat

tendensi menurunnya harga pasar surat berharga tersebut untuk masa

yang cukup panjang.

10. Adakan diskusi dengan manajemen untuk mengetahui apakah ada

perubahan tujuan dari pembelian surat berharga yang akan

mempengaruhi klasifikasi dari surat berharga tersebut.

13

Page 18: Makalah Audit Investasi

11. Periksa subsequent events untuk mengetahui apakah ada transaksi

sesudah tanggal neraca yang akan mempengaruhi klasifikasi

atau disclosure dari surat-surat berharga tersebut, misalnya

penjualan long term investment dalam subsequent period.

12. Periksa apakah penyajiannya sudah sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum di Indonesia/SAK.

13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo temporary & long term

investment yang diperiksa.

2.5 Pendanaan dan Jenisnya

Sifat siklus pendanaan hampir mirip dengan siklus investasi, dimana

perbedaannya ialah jika dalam siklus investasi perusahaan membeli saham atau

obligasi perusahaan lain, maka dalam siklus pendanaan perusahaan mengeluarkan

surat berharga saham atau obligasi (utang jangka panjang).  Siklus pendanaan

berkaitan dengan transaksi mengenai penghimpunan dana dari pihak lain, dimana

penghimpunan dana ini dimaksudkan sebagai setoran modal melalui penjualan

saham maupun sebagai utang jangka panjang.  Disamping itu, siklus pendanaan

juga berkaitan dengan pembayaran kembali utang jangka panjang yang telah jatuh

tempo, pembayaran bunga dan dividen. Siklus ini meliputi dua kelompok

transaksi yaitu:

Transaksi utang jangka panjang:  yang meliputi utang obligasi, hipotik,

wesel, dan pinjaman, beserta pembayaran pokok dan bunganya.

Transaksi ekuitas pemegang saham (modal) : yang meliputi penerbitan dan

penebusan kembali saham prefern dan saham biasa, transaksi pembelian

kembali saham dan pembayaran dividen.

Siklus pendanaan bersinggungan dengan siklus pengeluaran kas, dimana

hal ini memiliki alasan karena pembayaran bunga obligasi dan dividen oleh

perusahaan biasanya dilaksanakan dalam bentuk uang atau sejenisnya. Rekening

yang terkait yaitu:

Transaksi utang jangka panjang Transaksi ekuitas pemegang saham

Obligasi, hipotik, wesel, dan pinjaman jangka

panjang

Saham prefern

14

Page 19: Makalah Audit Investasi

Premi  obligasi Saham biasa

Utang bunga Saham dibeli kembali

Biaya bunga Paid-in capital

Laba (rugi) dalam penghentian obligasi Laba ditahan

Dividen

Utang dividen

2.6 Tujuan Audit Pendanaan

Tujuan audit siklus pendanan adalah untuk memperoleh bukti tentang

masing-masing asersi signifikan  yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus

pendanan. Tujuan audit ditentukan berdasar atas kelima kategori asersi laporan

keuangan yang dinyatakan oleh manajemen. Tujuan audit siklus pendanaan adalah

sebagai berikut:

Asersi keberadaan dan keterjadian

a. Saldo utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham tercatat benar-

benar ada pada tanggal neraca.

b. Biaya bunga obligasi dan dividen yang tercatat benar-benar merupakan

hasil transaksi yang terjadi selama suatu periode.

Asersi kelengkapan

a. Saldo utang jangka panjang merupakan seluruh jumlah yang harus dibayar

kepada kreditur  jangka panjang pada anggal neraca.

b. Saldo saham meliputi keseluruhan jumlah nilai klaim pemilik saham atas

asset pada tanggal neraca.

c. Seluruh transaksi saham dan obligasi maupun utang jangka panjang

lainnya, sudah tercatat semua.

Asersi hak dan kewajiban

a. Saldo utang jangka panjang tercatat merupakan jumlah yang secara legal

menjadi kewajiban perusahaan pada tanggal neraca.

b. Saldo saham menggambarkan klaim legal pemegang saham atas asset

perusahan pada tanggal neraca.

Asersi penilaian dan pengalokasian

15

Page 20: Makalah Audit Investasi

a. Saldo utang jangka panjang dinilai secara tepat sesuai dengan prinsip

akuntansi yang diterima umum.

b. Saldo saham dinilai secara tepat sesuai prinsip akuntansi yang diterima

umum.

Asersi penyajian dan pengungkapan

a. Saldo utang jangka panjang dan ekuiti pemegang saham tepat

diidentifikasi dan diklasifikasikan dalam laporan keuangan.

b. Semua jangka waktu, komitmen dan provisi penghentian utang jangka

panjang diungkapkan.

c. Semua fakta mengenai pengeluaran saham seperti nilai pari, lembar, dan

bagian treasury stock diungkap.

d. Semua fakta mengenai dividen telah diungkapkan termasuk adanya stock

option, dividen saham, stock split dan sebagainya.

2.7 Prosedur Audit Pendanaan

1. Prosedur Inisial

Prosedur-prosedur awal sebagaimana berlaku untuk pengujian

substantif atas saldo rekening yang lain, juga berlaku untuk utang

jangka panjang. Auditor harus memahami bisnis dan bidang usaha

klien, menentukan kebutuhan perusahaan akan pembelanjaan dari luar,

dan kemampuan untuk membayar utang-utangnya. Oleh karena

aktivitas pembelanjan jelas sangat berkaitan erat dengan aktivitas

investasi, maka auditor bisa melakukan kegiatan tersebut untuk kedua

aktivitas ini secara bersamaan.

Dalam prosedur inisial, hal yang pertama dilakukan auditor ialah

memriksa ketepatan matematis skedul pendukung dengan cara

merekonsiliasi saldo dalam skedul dengan saldo buku besar dan buku

pembantu utang jangka panjang. Skedul yang umum adalah daftar

jumlah obligasi yang dipegang pemilik dengan register yang disiapkan

oleh bond trustee.

16

Page 21: Makalah Audit Investasi

2. Prosedur Analitis

Bagian terpenting pengauditan utang jangka panjang panjang

adalah penentuan bahwa informasi keuangan yang akan diaudit

konsisten dengan prakiraan auditor. Pemahaman auditor atas bisnis

dan bidang usaha klien serta risiko prosedur analitis bisa mengarahkan

pada prosedur-prosedur yang bisa dilakukan auditor untuk menetapkan

kewajaran informasi keuangan yang berkaitan dengan utang jangka

panjang dan biaya bunga. Auditor juga harus menilai pengungkapan

tentang saat jatuh tempo dan hal-hal penting lainnya sesuai dengan isi

perjanjian. Sebagai bagian dari pertanggungjawaban auditor untuk

menilai kelangsungan hidup perusahaan klien, auditor harus

mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan aliran kas

yang cukup untuk membayar bunga, utang yang jatuh tempo, dan hal-

hal lain sesuai dengan perjanjian. Pada waktu melaksanakan prosedur

analitis, auditor harus selalu bersikap skeptis professional dan

menyelidiki hal-hal yang tidak normal.

3. Pengujian Detail Transaksi

Dalam pengujian obligasi, auditor harus mendapatkan bukti

mengenai nilai nominal obligasi dan hasil bersih yang diperoleh dari

penerbitan obligasi. Penerbitan surat-surat utang harus ditelusur ke

penerimaan kas yang dibuktikan dengan tanda terima pembayaran dari

broker. Pembayaran pokok pinjaman utang jangka panjang dapat

diverifikasi dengan memeriksa voucher atau bukti pengeluaran kas.

Pembayaran untuk pelunasan utang dapat diperiksa juga dengan

menginspeksi sertifikat wesel atau sertifikat obligasi untuk

memastikan bahwa sertifikat-sertifikat tersebut telah diberi tanda

“LUNAS” atau telah dibatalkan. Apabila pembayaran pokok utang

dilakukan secara angsuran, maka ketepatan pengangsuran harus

diperiksa juga ke daftar angsuran. maka ketepatan pengangsuran harus

diperiksa juga ke daftar angsuran. Obligasi mungkin juga dikonversi

menjadi saham. Apabila hal ini terjadi, maka auditor harus memeriksa

17

Page 22: Makalah Audit Investasi

transaksi konversi tersebut dengan menginspeksi sertifikat obligasi

yang dibatalkan dan sertifikat saham yang bersangkutan.

Apabila bunga obligasi dibayar melalui pajak luar yang

independen, maka auditor harus memeriksa laporan pembayaran bunga

yang dibuat agen. Pencocokan ayat-ayat jurnal yang diposting ke

dalam rekening utang jangka panjang ke dokumen pendukungnya akan

memberi bukti mengenai 4 asersi yaitu :

- keberadaan atau keterjadian

- kelengkapan

- hak dan kewajiban

- penilaian atau pengalokasian

Dalam hal ini asersi kelengkapan yang dibuktikan melalui pencocokan

ke dokumen, hanya terbatas pada pembuktian bahwa ayat-ayat jurnal

yang telah mengurangi utang jangka panjang adalah pendebetan

(pengurangan) yang sah dan benar. Namun pencocokan ke dokumen

atas ayat-ayat jurnal tidak bisa menemukan adanya utang jangka

panjang yang tidak dicatat.

4. Pengujian Detail Saldo

a. Konfirmasi utang

Auditor dapat melakukan konfirmasi mengenai keberadaan

dan termin utang jangka panjang dengan pihak yang meminjamkan

dana, seperti bank dan bond trustee. Disamping itu auditor juga

dapat meminta klien membuat surat permintaan kepada pihak-

pihak tersebut untuk menjawab konfirmasi kepada auditor.

Pengiriman surat dan penerimaan jawaban konfirmasi harus

dilakukan oleh auditor. Pengujian ini berkaitan dengan asersi

keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, dan

penilaian atau pengalokasian.

b. Review otorisasi dan kontrak

Bukti adanya otorisasi dapat dilihat dalam notulen rapat

dewan komisaris. Otorisasi pengeluaran utang jangka panjang

meliputi referensi ke pasal aturan hukum yang berkaitan dengan

18

Page 23: Makalah Audit Investasi

pembiayaan dengan pinjaman. Auditor juga harus menelaah

mengenai aspek hukum yang dapat terjadi apabila ada masalah

dengan pinjaman. Prosedur pengujian ini berkaitan erat dengan

asersi keberadan atau keterjadiaan, hak dan kewajiban.

c. Vouching penjurnalan rekening utang jangka panjang

Auditor pertama kali melihat penjurnalan utang jangka panjang,

dimana selanjutnya auditor menelusuri keberadaan dokumen-

dokumen pendukungnya, seperti: cancelled check, voucher dan

sertivikat penghentian obligasi. Pengujian ini berkaitan erat dengan

asersi keberadaan atau keterjadian, hak dan kewajiban, dan

penilaian atau pengalokasian.

d. Menghitung kembali biaya bunga

Biaya bunga dapat diverifikasikan dengan bukti dokumen dan

perhitungan kembali. Biaya bunga yang dibebankan dapat

diverifikasi dengan pengidentifikasian tanggal pembayaran bunga

terakhir, dan menghitung kembali jumlah yang dibukukan klien.

Apabila ada kupon pembayaran bunga obligasi, auditor dapat

memeriksa kupon yang telah ditukarkan dan merekonsiliasikan

dengan jumlah bunga yang dibayarkan. Pengujian ini berkaitan erat

dengan asersi keberadaan atau keterjadian, kelengkapan, dan

penilaian atau pengalokasian serta asersi hak dan kewajiban utang

bunga yang harus dibayar.

e. Menelaah penyajian utang jangka panjang dan biaya bunga dalam

laporan keuangan

Penyajian saldo utang jangka panjang yang tepat meliputi

identifikasi dan klasifikasi berbagai jenis utang jangka panjang

dalam neraca dan pengakuan biaya bunga dalam laporan laba rugi.

Pengujian ini berkaitan dengan asersi penyajian dan

pengungkapan.

5. Membandingkan Penyajian dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum

Agar laporan keuangan lebih informatif maka perubahan pada

setiap rekening ekuitas pemegang saham harus diungkapkan.

19

Page 24: Makalah Audit Investasi

Pengungkapan tersebut dapat dilakukan pada batang tubuh laporan

utama dengan memberikan catatan di dalamnya atau disajikan ke

dalam laporan terpisah. Pengungkapan yang berkaitan dengan bagian

ekuitas ini meliputi ketentuan opsi saham, dividen yang tertunggak,

nilai pari saham atau nilai yang ditetapkan, preferensi dalam

pembagian dividen dan likuiditas. Auditor mendapatkan bukti tentang

asersi penyajian dan pengungkapan melalui pengujian-pengujian diatas

dan dari review atas notulen rapat dan pencocokan ke rekening-

rekening ekuitas pemegang saham. Dalam mereview notulen rapat,

auditor harus memperhatikan apakah ada saham yang telah

dicadangkan untuk opsi saham atau ketentuan serupa, komitmen

penerbitan saham yang akan datang dalam rangka pembelian atau

merger dengan perusahaan lain, pembatasan pembayaran dividen atau

persyaratan minimum modal kerja. Bukti yang relevan bisa juga

diperoleh melalui diskusi dan komunikasi dengan penasehat hukum

klien. 

20

Page 25: Makalah Audit Investasi

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Aktivitas Investasi (Investing Activities) adalah pembelian dan penjualan

tanah, bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak ditahan untuk

dijual kembali. Di samping itu, aktivitas investasi juga mencakup pembelian dan

penjualan instrumen keuangan yang tidak dimaksudkan untuk tujuan

perdagangan. Suatu entitas mengakuisisi aktiva-aktiva ini karena aktiva ini

diperlukan untuk mendukung operasi dan proses intinya.

Aktivitas pembiayaan (financing activities) mencakup transaksi dan

peristiwa di mana kas diperoleh dari atau dibayarkan kembali kpeada kreditor

(pembiayaan dengan hutang) atau pemilik (pembiayaan dengan ekuitas). Aktivitas

pembiyaan dapat meliputi misalnya, mendapatkan pinjaman, lease modal,

menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau saham biasa.

Aktivitas pembiyaan juga akan mencakup pembayaran untuk melunasi hutang,

mengakuisisi kembali saham (treasury stock), dan membayar dividen.

21

Page 26: Makalah Audit Investasi

DAFTAR PUSTAKA

http://mas-dhar.yolasite.com/pemeriksaan-surat-berharga-dan-investasi.php

http://ferianggriawan1.blogspot.co.id/2014/11/makalah-audit-siklus-investasi.html

http://seftilove.blogspot.co.id/2013/05/investasi-jangka-panjang-dalam-

obligasi.html

http://www.wikiapbn.org/pernyataan-standar-akuntansi-pemerintahan-nomor-06/

http://www.noobakuntan.info/2015/04/pengertian--jurnal-investasi-metode-cost-

ekuitas.html

http://dedysuarjaya.blogspot.co.id/2010/09/pengauditan-siklus-pendanaan.html

22