LAPSUS Hydrocephalus

31
TINJAUAN PUSTAKA I. Definisi Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Pelebaran ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit atau kerusakan otak. Adanya kelainan- kelainan tersebut menyebabkan kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun. II. Epidemiologi Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insidensi hidrosefalus kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid 1

description

laporan kasus

Transcript of LAPSUS Hydrocephalus

Page 1: LAPSUS Hydrocephalus

TINJAUAN PUSTAKA

I. Definisi

Hidrosefalus adalah kelainan patologis otak yang mengakibatkan

bertambahnya cairan serebrospinal dengan atau pernah dengan tekanan

intrakranial yang meninggi, sehingga terdapat pelebaran ventrikel. Pelebaran

ventrikuler ini akibat ketidakseimbangan antara produksi dan absorbsi cairan

serebrospinal. Hidrosefalus selalu bersifat sekunder, sebagai akibat penyakit

atau kerusakan otak. Adanya kelainan-kelainan tersebut menyebabkan kepala

menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan ubun-ubun.

II. Epidemiologi

Insidensi hidrosefalus antara 0,2-4 setiap 1000 kelahiran. Insidensi hidrosefalus

kongenital adalah 0,5-1,8 pada tiap 1000 kelahiran dan 11%-43% disebabkan

oleh stenosis aqueductus serebri. Tidak ada perbedaan bermakna insidensi

untuk kedua jenis kelamin, juga dalam hal perbedaan ras. Hidrosefalus dapat

terjadi pada semua umur. Pada remaja dan dewasa lebih sering disebabkan oleh

toksoplasmosis. Hidrosefalus infantil; 46% adalah akibat abnormalitas

perkembangan otak, 50% karena perdarahan subaraknoid dan meningitis, dan

kurang dari 4% akibat tumor fossa posterior.

III. Etiologi

Hidrosefalus terjadi bila terdapat penyumbatan aliran cairan serebrospinal

(CSS) pada salah satu tempat antara tempat pembentukan CSS dalam sistem

ventrikel dan tempat absorbsi dalam ruang subaraknoid. Akibat penyumbatan,

terjadi dilatasi ruangan CSS diatasnya. Teoritis pembentukan CSS yang terlalu

banyak dengan kecepatan absorbsi yang abnormal akan menyebabkan

terjadinya hidrosefalus, namun dalam klinik sangat jarang terjadi. Penyebab

penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah :

1

Page 2: LAPSUS Hydrocephalus

1) Kelainan Bawaan (Kongenital)

a. Stenosis akuaduktus Sylvii

Mempunyai berbagai penyebab. Kebanyakan disebabkan oleh infeksi atau

perdarahan selama kehidupan fetal; stenosis kongenital sejati adalah sangat

jarang.Russell mengklasifikasikan stenosis akuaduktal kedalam empat kelompok

berdasar temuan histologis: (1)gliosis, (2) forking, (3) stenosis simpel, dan (4)

pembentukan septum. Stenosis atau penyempitan akuaduktal terjadi pada

duapertiga kasus hidrosefalus congenital dan sepertiganya malformasi Chiari

jenis II, dan dianggap sebagai penyebab utama hidrosefalus. Akhir-akhir ini

diduga bahwa stenosis akuaduktal bukan penyebab, tapi akibat dari hidrosefalus.

Saat hidrosefalus berkembang, ventrikel lateral berdilatasi dan terjadi edema

substansi putih periventrikuler. Akibatnya tekanan akan mengenai pelat

kuadrigeminal dan bisa terjadi obstruksi akuaduktus. Menurut teori ini stenosis

akuaduktus adalah obstruksi fungsional, bukan anatomis. Pada kasus dimana

hidrosefalus komunikans berkembang menjadi stenosis akuaduktal, dilatasi ringan

hingga sedang dari ventrikel keempat mungkin tampak sebagai tambahan ter-

hadap dilatasi triventrikuler. Oklusi baik akuaduktus maupun jalan keluar

ventrikel keempat akibat infeksi bisa menyebabkan dilatasi triventrikuler dan

obstruksi ventrikel keempat ('hidrosefalus kompartemen ganda').Stenosis

akuaduktus harus dibedakan dari glioma periakuaduktal. Pada kejadian yang

jarang, diagnosis diferensial masing-masing kelainan bisa tidak mungkin bahkan

dengan CT scan. Secara klinis perbaikan klinis yang nyata sebagai akibat

shunting biasanya tak dapat diharapkan pada stenosis tumoral, berbeda dengan

stenosis non tumoral.

b. spina bifida dan kranium bifida

c. Sindrom Dandy-Walker

d. Kista araknoid dan anomali pembuluh darah

2

Page 3: LAPSUS Hydrocephalus

2) Infeksi

Akibat infeksi dapat timbul perlekatan meningen. Secara patologis terlihat

penebalan jaringan piamater dan araknoid sekitar sisterna basalis dan daerah

lain. Penyebab lain infeksi adalah toxoplasmosis.

3) Neoplasma

Hidrosefalus oleh obstruksi mekanik yang dapat terjadi di setiap tempat

aliran CSS. Pada anak yang terbanyak menyebabkan penyumbatan ventrikel

IV atau akuaduktus Sylvii bagian terakhir biasanya suatu glioma yang

berasal dari serebelum, penyumbatan bagian depan ventrikel III disebabkan

kraniofaringioma.

4) Perdarahan

Perdarahan sebelum dan sesudah lahir dalam otak, dapat menyebabkan

fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain

penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri.

IV. Patofisiologi dan Patogenesis

CSS yang dibentuk dalam sistem ventrikel oleh pleksus khoroidalis kembali ke

dalam peredaran darah melalui kapiler dalam piamater dan arakhnoid yang

meliputi seluruh susunan saraf pusat (SSP). Cairan likuor serebrospinalis

terdapat dalam suatu sistem, yakni sistem internal dan sistem eksternal. Pada

orang dewasa normal jumlah CSS 90-150 ml, anak umur 8-10 tahun 100-140

ml, bayi 40-60 ml, neonatus 20-30 ml dan prematur kecil 10-20 ml. Cairan

yang tertimbun dalam ventrikel 500-1500 ml. Aliran CSS normal ialah dari

ventrikel lateralis melalui foramen monroe ke ventrikel III, dari tempat ini

melalui saluran yang sempit akuaduktus Sylvii ke ventrikel IV dan melalui

foramen Luschka dan Magendie ke dalam ruang subarakhnoid melalui sisterna

magna. Penutupan sisterna basalis menyebabkan gangguan kecepatan resorbsi

CSS oleh sistem kapiler.

3

Page 4: LAPSUS Hydrocephalus

Hidrosefalus secara teoritis terjadi sebagai akibat dari tiga mekanisme yaitu :

1. Produksi likuor yang berlebihan

2. Peningkatan resistensi aliran likuor

3. Peningkatan tekanan sinus venosa

Konsekuensi tiga mekanisme di atas adalah peningkatan tekanan intrakranial

sebagai upaya mempertahankan keseimbangan sekresi dan absorbsi. Mekanisme

terjadinya dilatasi ventrikel cukup rumit dan berlangsung berbeda-beda tiap saat

selama perkembangan hidrosefalus

DILATASI VENTRIKULER PADA HIDROSEFALUS

Tekanan Denyut CSS Endoventrikuler

Pada hidrosefalus sistem ventrikuler berdilatasi progresif sebagai akibat

akumulasi berlebihan dari CSS pada ventrikel dan menambah hipertensi

intraventrikuler. Penelitian terakhir memperlihatkan bahwa dilatasi ventrikuler

dapat disebabkan oleh tekanan denyut CSS beramplituda tinggi, bahkan disaat

tekanan CSS rata-rata normal. Tekanan denyut CSS biasanya dibangkitkan oleh

pleksus khoroid dan diredam oleh struktur sekitar ventrikel dan drainase vena.

Karenanya pada oklusi sinus vena utama, dilatasi ventrikel mungkin disebabkan

oleh gangguan absorpsi CSS yang tergantung-tekanan pada villi arakhnoid dan

oleh peninggian tekanan denyut CSS endoventrikuler. Pada keadaan ini ventrikel

bisa berdilatasi tanpa obstruksi anatomis dari jalur CSS.Hidrosefalus infantil

dengan sutura melebar dan penonjolan fontanel biasanya berakibat pembesaran

ventrikel yang lebih hebat dibanding hidrosefalus dewasa, emuan yang dijelaskan

oleh distensibilitas yang lebih besar dari dinding ventrikuler. Setelah penutupan

sutura, struktur kranioserebral sekitar ventrikel menjadi kaku. Pada pasien

dengan sinostosis sutura multipel, ventrikel mungkin tidak berdilatasi walau

terdapat peninggian TIK.

4

Page 5: LAPSUS Hydrocephalus

Ekspansi Diferensial Ventrikel Latera

Seperti telah dijelaskan, jenis dilatasi ventrikel terbukti tergantung pada daerah

obstruksi. Umumnya derajat dilatasi ventrikel lateral lebih besar pada stenosis a-

kuaduktus dibanding hidrosefalus komunikan.Ventrikel lateral tidak biasanya

berdilatasi secara uniform pada hidrosefalus. Tanduk oksipital cenderung

berdilatasi melebihi tanduk frontal. Ekspansi yang tidak seimbang ini terutama

akibat terbatasnya ekspansi substansi kelabu ganglia basal dan talami sekitar tan-

duk dan badan frontal, dimana struktur yang membatasi atria dan tanduk

oksipital adalah substansi putih dan mungkin membesar lebih luas. Pada

beberapa kasus ventrikel lateral membesar seimbang, atau tanduk frontal lebih

dari tanduk oksipital. Perbedaan dilatasi ventrikel tergantung perbedaan

distensibilitas bagian dinding ventrikuler. Bila kerusakan otak fokal terjadi pada

lobus frontal, tanduk frontal mungkin berdilatasi sangat melebihi tanduk

oksipital.

Pembesaran Ventrikel pada

Hidrosefalus dan Atrofi Serebral

Walau hidrosefalus dapat didiferensiasi dari atrofi serebral dengan perbedaan

tekanan ventrikuler, atrofi serebral mungkin memperlihatkan dilatasi

ventrikuler pada CT scan serupa hidrosefalus. Pada hidrosefalus dapat dilihat

penumpulan atau pembundaran sudut lateral tanduk frontal, ventrikel lateral

bertambah ukurannya secara simetris, dan tanduk temporal berdilatasi sesuai.

Pembesaran tidak simetris ventrikel lateral dan secara lebih jarang dilatasi tanduk

temporal biasa ditemukan pada atrofi serebral.

5

Page 6: LAPSUS Hydrocephalus

Ventrikulosubarakhnoidostomi Spontan

Pada hidrosefalus berat akibat stenosis akuaduktal, tanduk oksipital ventrikel

lateral berdilatasi hebat dan membentuk divertikulum atau sista porensefalik. Ti-

tik lemah ventrikel ini akhirnya ruptur dan berhubungan dengan ruang

subarakhnoid (ventrikulosubarakhnoidostomis pontan atau

ventrikulosisternostomi).Hidrosefalus mungkin dikompensasi oleh hubungan

tersebut. Tempat yang umum untuk ruptur adalah titik yang lemah secara

kongenital seperti dinding arterial inferomedial, resesus suprapineal, dan lamina

terminalis

Produksi likuor yang berlebihan disebabkan tumor pleksus khoroid. Gangguan

aliran likuor merupakan awal dari kebanyakan kasus hidrosefalus. Peningkatan

resistensi yang disebabkan gangguan aliran akan meningkatkan tekanan likuor

secara proporsional dalam upaya mempertahankan resorbsi yang seimbang.

Peningkatan tekanan sinus vena mempunyai dua konsekuensi, yaitu

peningkatan tekanan vena kortikal sehingga menyebabkan volume vaskuler

intrakranial bertambah dan peningkatan tekanan intrakranial sampai batas yang

dibutuhkan untuk mempertahankan aliran likuor terhadap tekanan sinus vena

yang relatif tinggi. Konsekuensi klinis dari hipertensi vena ini tergantung dari

komplians tengkorak.

V. Klasifikasi

Klasifikasi hidrosefalus bergantung pada faktor yang berkaitan dengannya,

berdasarkan :

1. Gambaran klinis, dikenal hidrosefalus manifes (overt hydrocephalus) dan

hidrosefalus tersembunyi (occult hydrocephalus).

2. Waktu pembentukan, dikenal hidrosefalus kongenital dan hidrosefalus

akuisita.

3. Proses terbentuknya, dikenal hidrosefalus akut dan hidrosefalus kronik.

6

Page 7: LAPSUS Hydrocephalus

4. Sirkulasi CSS, dikenal hidrosefalus komunikans dan hidrosefalus non

komunikans.

Hidrosefalus interna menunjukkan adanya dilatasi ventrikel, hidrosefalus

eksternal menunjukkan adanya pelebaran rongga subarakhnoid di atas

permukaan korteks. Hidrosefalus obstruktif menjabarkan kasus yang

mengalami obstruksi pada aliran likuor. Berdasarkan gejala, dibagi menjadi

hidrosefalus simptomatik dan asimptomatik. Hidrosefalus arrested menunjukan

keadaan dimana faktor-faktor yang menyebabkan dilatasi ventrikel pada saat

tersebut sudah tidak aktif lagi. Hidrosefalus ex-vacuo adalah sebutan bagi

kasus ventrikulomegali yang diakibatkan atrofi otak primer, yang biasanya

terdapat pada orang tua.

Hidrosefalus Obstruktiva Intraventrikuler

Pada dilatasi monoventrikuler, obstruksi foramina Monro(atresia satu foramina

Monro) berakibat dilatasi unilateral dari ventrikel lateral pada sisi yang obstruksi

dan menyebabkan hidrosefalus unilateral atau asimetrikal. Bila terjadi dilatasi

biventrikuler, obstruksi kedua foramina Monro atau ventrikel ketiga

menyebabkan hidrosefalus simetrikal.Pada dilatasi triventrikuler, obstruksi

akuaduktus (stenosis akuaduktus) menyebabkan dilatasi ventrikel lateral dan

ventrikel ketiga. Ventrikel keempat biasanya normal dalam ukuran dan lokasinya.

Pada dilatasi tetraventrikuler, atau panventrikuler, obstruksi outlet ventrikel

keempat (atresia foramina Luschka dan Magendie) menyebabkan dilatasi semua

bagian sistema ventrikuler, terutama ventrikel keempat(transformasi sistik

ventrikel keempat, atau sista Dandy-Walker).

Hidrosefalus Obstruktiva Ekstraventrikuler

Obstruksi ekstraventrikuler biasanya menyebabkan dilatasi sistem ventrikuler

dan rongga subarakhnoid proksimal dari daerah obstruksi. Jenis umum obstruksi

ini adalah blok insisural, blok sisterna basal, blok konveksitas, dan blok ruang

CSS distal. Blok granulasi arakhnoid mungkin berakibat dilatasi semua rongga

CSS.

7

Page 8: LAPSUS Hydrocephalus

Hidrosefalus Konstriktiva

Pada malformasi Chiari jenis II, yang tampak pada pasien dengan

mielomeningosel, hindbrain yang tergeser kebawah mungkin tertambat pada

sambungan kraniovertebral dan fossa posterior yang kecil mungkin mengalami

obstruksi secara anatomi. Konsekuensinya, hidrosefalus mungkin terjadi

karena gangguan sirkulasi CSS sekitar hindbrain. Pada keadaan ini ventrikel

keempat memperlihatkan pergeseran kebawah dan tak dapat diidentifikasi pada

posisi normal. Ventrikel keempat sering ditemukan dalam kanal servikal.

VI. Manifestasi Klinis

Tanda awal dan gejala hidrosefalus tergantung pada awitan dan derajat

ketidakseimbangan kapasitas produksi dan resorbsi. Gejala-gejala yang

menonjol merupakan refleksi adanya hipertensi intrakranial. Manifestasi klinis

dari hidrosefalus pada anak dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :

1. Awitan hidrosefalus terjadi pada masa neonatus

Meliputi pembesaran kepala abnormal, gambaran tetap hidrosefalus

kongenital dan pada masa bayi. Lingkaran kepala neonatus biasanya adalah

35-40 cm, dan pertumbuhan ukuran lingkar kepala terbesar adalah selama

tahun pertama kehidupan. Kranium terdistensi dalam semua arah, tetapi

terutama pada daerah frontal. Tampak dorsum nasi lebih besar dari biasa.

Fontanella terbuka dan tegang, sutura masih terbuka bebas. Tulang-tulang

kepala menjadi sangat tipis. Vena-vena di sisi samping kepala tampak

melebar dan berkelok.

2. Awitan hidrosefalus terjadi pada akhir masa kanak-kanak

Pembesaran kepala tidak bermakna, tetapi nyeri kepala sebagai manifestasi

hipertensi intrakranial. Lokasi nyeri kepala tidak khas. Dapat disertai

keluhan penglihatan ganda (diplopia) dan jarang diikuti penurunan visus.

Secara umum gejala yang paling umum terjadi pada pasien-pasien

8

Page 9: LAPSUS Hydrocephalus

hidrosefalus di bawah usia dua tahun adalah pembesaran abnormal yang

progresif dari ukuran kepala. Makrokrania mengesankan sebagai salah satu

tanda bila ukuran lingkar kepala lebih besar dari dua deviasi standar di atas

ukuran normal. Makrokrania biasanya disertai empat gejala hipertensi

intrakranial lainnya yaitu:

a. Fontanel anterior yang sangat tegang.

b. Sutura kranium tampak atau teraba melebar.

c. Kulit kepala licin mengkilap dan tampak vena-vena superfisial menonjol.

d. Fenomena ‘matahari tenggelam’ (sunset phenomenon).

Gejala hipertensi intrakranial lebih menonjol pada anak yang lebih besar

dibandingkan dengan bayi. Gejalanya mencakup: nyeri kepala, muntah,

gangguan kesadaran, gangguan okulomotor, dan pada kasus yang telah

lanjut ada gejala gangguan batang otak akibat herniasi tonsiler (bradikardia,

aritmia respirasi).

VII. Diagnosis

Disamping dari pemeriksaan fisik, gambaran klinik yang samar-samar maupun

yang khas, kepastian diagnosis hidrosefalus dapat ditegakkan dengan

menggunakan alat-alat radiologik yang canggih. Pada neonatus, USG cukup

bermanfaat untuk anak yang lebih besar, umumnya diperlukan CT scanning.

CT scan dan MRI dapat memastikan diagnosis hidrosefalus dalam waktu yang

relatif singkat. CT scan merupakan cara yang aman dan dapat diandalkan untuk

membedakan hidrosefalus dari penyakit lain yang juga menyebabkan

pembesaran kepala abnormal, serta untuk identifikasi tempat obstruksi aliran

CSS.

9

Page 10: LAPSUS Hydrocephalus

Penyebab obtruksi

Kebanyakan hidrosefalus kongenital adalah hidrosefalus primer atau idiopatik.

Hidrosefalus mungkin disebabkan lesi massa yang tak terperkirakan, seperti

tumor dan kista. Karenanya harus hati-hati untuk tidak saja menentukan tempat

obstruksi, namun juga untuk menentukan penyebab obstruksi dalam

mendiagnosis hidrosefalus. Hipersekresi CSS diketahui sebagai penyebab hidro-

sefalus pada papiloma pleksus khoroid, namun perdarahan perlahan berkala juga

dipikir sebagai kemungkinan mekanisme obstruksi daerah absorpsi.

Menetapkan Tempat Obstruksi Jalur CSS

CT scan secara tepat menggambarkan struktur intrakranial, terutama ruang CSS,

dan tak mungkin dihindarkan untuk mendiagnosis hidrosefalus. Penilaian tempat

obstruksi dengan CT scan berdasar pada titik transisi dari ruang CSS yang

berdilatasi dan yang tidak. Kebanyakan kasus hidrosefalus disebabkan oleh

obstruksi jalur CSS (hidrosefalus obstruktiva). Ada dua jenis obstruksi jalur

CSS: obstruksi intraventrikuler (hidrosefalus obstruktif intraventrikuler atau

nonkomunikans) dan obstruksi ekstraventrikuler (hidrosefalus obstruktif in-

traventrikuler atau komunikans). Secara umum dilatasi ventrikuler lebih jelas

pada obstruksi intraventrikuler dibanding obstruksi ekstraventrikuler.Kebanyakan

keadaan berikut adalah didapat dibanding kongenital, namun pengetahuan

mengenainya diperlukan untuk mengerti sepenuhnya tentang hidrosefalus dan

untuk diagnosis diferensial. Pada banyak kasus bentuk didapat dapat dikenal dan

bentuk kongenital karenanya tersingkirkan.

10

Page 11: LAPSUS Hydrocephalus

Gambar 3 - bayi normal USG kepala. Kesopanan J. Bender, MD

Gambar 4 - USG menunjukkan hidrosefalus pada bayi. Perhatikan ventrikel besar dibandingkan dengan normal.

Gambar 5 - Normal CT scan kepala

Gambar 6 - CT scan seorang

11

Page 12: LAPSUS Hydrocephalus

pada orang dewasa.

dewasa dengan Hidrosefalus Tekanan Normal.

VIII. Diagnosis Banding

Tampilan CT scan dari hidrosefalus simpel yang berat serupa dengan

hidranensefali, porensefali berat, hematoma subdural bilateral berat,

holoprosensefali, dan keadaan serupa lainnya. Hidrosefalus simpel adalah

kelainan yang dapat ditindak, bahkan bila berat dan mempunyai mantel

serebral setipis kertas. Sebaliknya temuan CT scan serupa dengan hidrosefalus

ini tak dapat ditindak, dan biasanya bukan kandidat untuk tindakan bedah.

Karenanya diagnosis diferensial sangat penting untuk prognosis dan

terapeutik. Untuk diagnosis pasti hidrosefalus, dan untuk membedakan dari

hidranensefali dan higroma subdural bilateral masif, diperlukan angiografi

serebral, bahkan setelah adanya CT scan.

IX. Terapi

Pada dasarnya ada tiga prinsip dalam pengobatan hidrosefalus, yaitu :

a) Mengurangi produksi CSS.

b) Mempengaruhi hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat

absorbsi.

c) Pengeluaran likuor (CSS) kedalam organ ekstrakranial.

Penanganan hidrosefalus juga dapat dibagi menjadi :

1. Penanganan Sementara

12

Page 13: LAPSUS Hydrocephalus

Terapi konservatif medikamentosa ditujukan untuk membatasi evolusi

hidrosefalus melalui upaya mengurangi sekresi cairan dari pleksus khoroid

atau upaya meningkatkan resorbsinya.

2. Penanganan Alternatif (Selain Shunting)

Misalnya : pengontrolan kasus yang mengalami intoksikasi vitamin A,

reseksi radikal lesi massa yang mengganggu aliran likuor atau perbaikan

suatu malformasi. Saat ini cara terbaik untuk melakukan perforasi dasar

ventrikel III adalah dengan teknik bedah endoskopik.

3. Operasi Pemasangan ‘Pintas’ (Shunting)

Pengobatan hidrosefalus terdiri dari menciptakan hubungan antara

ventrikel membesar atau ruang subarachnoid tulang belakang dan tempat

di mana cairan serebrospinal dapat dikembalikan ke aliran darah.

Ventriculo-peritoneal (VP) shunt. Ini adalah prosedur paling umum untuk

pengobatan hidrosefalus. CSF disalurkan melalui implan disebut shunt,

yang mengarahkan aliran CSF dari ventrikel lateral atau ketiga ke dalam

rongga perut di mana itu diserap ke dalam aliran darah. (Gambar 7)

1. Shunt ventriculo-peritoneal dasar terdiri dari tiga komponen:

o Sebuah kateter ventrikular-tabung kecil yang terbuat dari karet

silikon, bahan baik ditoleransi oleh tubuh, dengan lubang kecil

beberapa ujungnya. Hal ini ditempatkan melalui otak ke ventrikel

o Katup-Sebuah mekanisme khusus untuk mengatur aliran dari CSF

melalui shunt yang dirancang untuk mensimulasikan drainase CSF

normal. Katup adalah baik terbuat dari silikon karet atau ditutupi

dengan karet silikon. Katup duduk antara tengkorak dan kulit

kepala

13

Page 14: LAPSUS Hydrocephalus

o Peritoneal (abdomen) kateter-kateter ini juga terbuat dari karet silikon.

Ini mengarah dari katup ke rongga perut

Gambar - Sebuah ventriculo-peritoneal shunt antara ventrikel lateral dan peritoneum.

2. Pada saat shunt mungkin overdrain dan menghasilkan terlalu

rendah tekanan intrakranial. Sebuah menyedot membatasi

perangkat atau katup yang dirancang khusus dapat ditambahkan

untuk meminimalkan drainase berlebih

3. Prosedurnya adalah sebagai berikut:

o Sayatan dibuat di kulit kepala

o Kemudian lubang kecil dibuat di tengkorak. Posisi lubang di

tengkorak dapat bervariasi tergantung pada pilihan ahli bedah

o Kateter kemudian dimasukkan melalui jaringan otak ke ventrikel

lateral yang diperbesar

14

Page 15: LAPSUS Hydrocephalus

o Katup melekat ke kateter ventrikular. Katup terletak di antara

tengkorak dan kulit kepala

o Kateter (perut) peritoneal kemudian dimasukkan di bawah kulit

leher, dada dan perut dan melekat pada katup. Akhirnya, kateter

peritoneal dimasukkan ke dalam rongga perut yang mengelilingi

perut dan usus

o CSF memasuki shunt dalam ventrikel dilakukan melalui katup

mengatur dan masuk ke rongga perut dimana cairan tersebut

diserap kembali ke dalam aliran darah

Animasi

Ventriculo-atrium (VA) Shunt

2. Shunt ini saluran CSF dari ventrikel otak ke atrium kanan jantung

(Ruang jantung yang mengumpulkan darah dari tubuh)

3. Kateter ventrikel dan katup ditempatkan sebagai VP shunt dalam

4. Kateter dari katup dimasukkan ke dalam vena jugularis pada leher

dan dipandu ke atrium kanan jantung (ruang yang mengumpulkan

darah dari tubuh)

Lumbo-peritoneal (LP) Shunt

15

Page 16: LAPSUS Hydrocephalus

2. Shunt ditempatkan antara ruang (tulang belakang) subarachnoid

lumbal, yang berisi akar saraf ke kaki, dan peritoneum

3. Shunt terdiri dari kateter karet silikon tipis. Biasanya ujung

proksimal kateter dimasukkan ke dalam tulang belakang melalui

jarum

4. Kateter terowongan di bawah kulit perut dan kemudian

dimasukkan ke dalam rongga peritoneum

5. Katup mungkin atau tidak boleh digunakan

Ventriculo-cisternal shunt (Torkildsen prosedur)

2. Prosedur ini hanya dapat digunakan ketika ada sebuah blok antara

ventrikel dan ruang subarachnoid sekitar otak

3. Sebuah lubang duri ditempatkan di daerah parietal, dura terbuka

dan salah satu ujung kateter silikon dimasukkan melalui otak ke

ventrikel lateral

4. Ujung kateter dilewatkan di bawah kulit kepala ke persimpangan

otak dan sumsum tulang belakang. Beberapa tulang akan dihapus

dari aspek bawah tulang oksipital.

5. Dura suboccipital dibuka dan ujung bawah dari kateter dimasukkan

ke ruang subarachnoid sekitar persimpangan dari batang otak dan

sumsum tulang belakang

6. Meskipun lebih sulit untuk memasukkan prosedur ini menghindari

komplikasi shunt yang berhubungan dengan overdrainage

16

Page 17: LAPSUS Hydrocephalus

Gambar - Ventriculo-cisternal (Torkildsen)

shunt. Sebuah kateter ditempatkan dari

ventrikel lateralis ke dalam ruang

subarachnoid di bagian belakang tengkorak.

© T. Graves

Ketiga ventriculostomy

o Prosedur ini tidak memasukkan shunt. Hal ini hanya dapat

digunakan ketika ada sebuah blok antara ventrikel dan

ruang subarachnoid sekitar otak

o Sebuah saluran baru dibuat antara ventrikel dan ruang

subarachnoid memulihkan aliran CSF

o Sebuah endoskopi, sebuah tabung optik dipandu melalui

mana ahli bedah dapat beroperasi, dimasukkan ke dalam

ventrikel lateral yang berdilatasi dan dipandu ke lantai

dilatasi ventrikel ketiga

17

Page 18: LAPSUS Hydrocephalus

o Lantai keluar menipis ditusuk memproduksi komunikasi

antara ventrikel ketiga dan ruang subarachnoid

o Prosedur ini, ketika sukses, menyingkirkan perlunya shunt dan

dengan demikian masalah-masalah yang mungkin terjadi

dengan kegagalan shunt

Frame dari video

prosedur

ventriculostomy

ketiga. Kiri,

menipis lantai

ventrikel ketiga

hanya di depan

dua benjolan

kecil jaringan di

hipotalamus

disebut badan

mamiliari.

Tengah, Sebuah

alat kecil

melewati lantai

menipis ke

dalam ruang

subarachnoid

yang

18

Page 19: LAPSUS Hydrocephalus

mendasarinya.

Benar, lubang

diproduksi di

lantai ventrikel

ketiga. Courtesy

R. Jones, MD

Ventriculo-subgaleal shunt

o Shunt ini menghubungkan ventrikel ke ruang subgaleal -

ruang antara kulit kepala dan tengkorak

o Shunt Hal ini paling sering digunakan sebagai ukuran

raguan pada bayi prematur dengan hidrosefalus disebabkan

oleh perdarahan dalam ventrikel. Biasanya fungsi untuk

hanya 4 - 6 minggu

o Shunt memungkinkan darah untuk membersihkan dari

ventrikel sebelum shunt permanen dimasukkan, karena

shunt cenderung kerusakan di hadapan darah. Hal ini juga

memungkinkan bayi prematur untuk dewasa

o Sebuah kateter ditempatkan dalam ventrikel dan terhubung

ke katup tekanan rendah. Katup ditempatkan di bawah kulit

kepala dan sayatan ditutup. Shunt diperbolehkan untuk

mengalirkan bawah kulit kepala. Cairan di bawah kulit

kepala menunjukkan shunt berfungsi

X. Prognosis

Hidrosefalus yang tidak diterapi akan menimbulkan gejala sisa, gangguan

neurologis serta kecerdasan. Dari kelompok yang tidak diterapi, 50-70% akan

meninggal karena penyakitnya sendiri atau akibat infeksi berulang, atau oleh

19

Page 20: LAPSUS Hydrocephalus

karena aspirasi pneumonia. Namun bila prosesnya berhenti (arrested

hidrosefalus) sekitar 40% anak akan mencapai kecerdasan yang normal (Allan

H. Ropper, 2005). Pada kelompok yang dioperasi, angka kematian adalah 7%.

Setelah operasi sekitar 51% kasus mencapai fungsi normal dan sekitar 16%

mengalami retardasi mental ringan. Adalah penting sekali anak hidrosefalus

mendapat tindak lanjut jangka panjang dengan kelompok multidisipliner.

DAFTAR PUSTAKA

http://medlinux.blogspot.com/2007/09/hidrocephalus.html

http://www.ninds.nih.gov/disorders/hydrocephalus/hydrocephalus.htm

DeVito EE, Salmond CH, Owler BK, Sahakian BJ, Pickard JD. 2007. Caudate structural abnormalities in idiopathic normal pressure hydrocephalus. Acta Neurol Scand 2007

Peter Paul Rickham. 2003. Obituaries. BMJ 2003

Ropper, Allan H. And Robert H. Brown. 2005. Adams And Victor’s Principles Of Neurology: Eight Edition. USA.

Darsono dan Himpunan dokter spesialis saraf indonesia dengan UGM. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: UGM Press.

20

Page 21: LAPSUS Hydrocephalus

Sjamsuhidayat, R, Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2, EGC. Jakarta

21