Journal Hydrocephalus

8/10/2019 Journal Hydrocephalus

1/26

Post-Operative Complications of

Ventriculoperitoneal Shunt in

Hydrocephalic Pediatric Patients-

Nursing Care

Mochamad Ihwanul Muslimin, Sked.09700207/ 137


2/26

Abstrak

hidrocephalus kelainan SSP pada bayi

akumulasi dari cairan cerebrospinal

yang berlebih dalam ventrikel otak.

Tujuan: menerangkan komplikasi

ventriculoperitoneal shunt pada pasien anak

dan peranan perawat dalam pencegahannya.


3/26


4/26


5/26

Pendahuluan

Hydrocephalus: "Hydro "air" (cairan

cerebrospinal) dan "Cephalus" "kepala".

Kasus Hydrocephalus terjadi 1 : 500 kelahiran

Kasus tersering stenosis aqueductus Sylvii Kelainan genetik yang lain adalah Chiari I, II

dan malformasi Dandy-Walker, Spina bifida

dan encephalocele.


6/26

Tanda dan Gejala

Peningkatan cepat pada lingkar kepala atau

ukuran kepala yang sangat besar, karena sutura

belum menutup

Tampak kedua bola mata deviasi kebawah,

yang disebut sebagai "sunsetting".

Gejala lain adalah iritasi, malas, menurunnya

nafsu makan, muntah


7/26

Hidrocephalus

Waktu

Akut

kronik

Proses Pembentukan

Congenital (40%)

Didapat (30%)

Sirkulasi CSS

Communicans NPH

NonCommunicans

StenosisAqueductus Sylvii

Proses Penyakit

Idiopatik

Ex-Vacuo


8/26

Terapi

VP Shunt

postoperative

shunt infection

shunt placementfailure

shuntobstructionmalfunction

Abdominalcomplications

peritonitis

valvecomplications

valvecomplications

seizures

endoscopic third

ventriculostomy


9/26

A. Ventriculoperitoneal shunt

VP Shunt (94,8%), Ventrikel atrium 5,2%,

Lumbar peritoneum 1,7%, Lain 2,1.

VP shunt efisien mortalitasnya

rendah dan dapat diakses dengan mudah

dan tidak membahayakan pasien pada

kasus endocarditis, emboli paru,

pneumothoraks, distres pernapasan.


10/26

Shunt terdiri dari 3 komponen dasar.

Kateter proksimal (ventrikel otak), katup

(yang mengatur aliran cairan

cerebrospinal) dan kateter distal (yang

membawa kelebihan cairan cerebrospinal

dari kepala ke peritoneal, rongga dada,

pericardium)


11/26

1) Post-operative shunt

infection

risiko terbesar muncul dalam 3 bulan

pertama setelah pembedahan.

Bakteri tersering adalah staphylococcus

epidermidis (pada permukaan kulit wajah,

kelenjar keringat, dan folikel rambut) dan

staphylococcus aureus (90 % dari semua

kasus infeksi).

Agen lain, adalah proprianobacter (jarang

terjadi, hanya di kalangan orang dewasa),e. coli dan diptheri.


12/26

Perawatan dan Pencegahan

Cuci tangan secara teratur.

Gunakan sarung tangan

Teknik aseptik dalam penggunaan antibiotik

Penggunaan antibiotik (IV)

Vital sign, pengukuran suhu setiap 3 jamkhususnya pasca operasi.

Kontrol shunt secara teratur untuk menilaisekresi dan oedema (tanda awal infeksi).

Pengambilan spesimen CSS dan kultur

Harus ditangani oleh tenaga medis

Pelatihan pada orang tua mengenaipentingnya cuci tangan secara teratur dantindakan pencegahan (sarung tangan), danmenghindari kontak langsung dengan anak.


13/26

2) Shunt placement failure

Kegagalan sering terjadi kurang dari 6 bulan

Gejala klasik yaitu meningkatnya contour

kepala (megalocephaly), mengantuk atau

letargi, iritasi, muntah, sakit kepala, bengkak di

kepala, kehilangan keseimbangan dan deviasi

mata ke bawah, pembuluh darah prominen

kulit kepala, kehilangan kemampuan

sebelumnya, kejang, sakit kepala, dan

kehilangan keseimbangan.


14/26

3) Shunt obstruction

malfunction

Pada pleksus choroideus, pembuntuan

oleh jaringan pleksus choroideus atau

ventricles, karena oklusi (dari sel darah

merah atau bakteri), penempatan yang

salah, atau infeksi


15/26

Tanda dan Gejala

Perbedaan sutura pada tengkorak (bayi),

nystagmus,

sakit kepala dan leher terasa sakit,

mual dan muntah,

epilepsi,

kehilangan kesadaran atau tingkat kesadaran

berkurang,

disfungsi tuba eystachian,

mydriasis,

trias cushing (bradikardi, perluasan tekanan

darah - perbedaan antara tekanan sistolik dan

tekanan diastolik, dan apnea),

tingkat kesadaran berubah dan papilledema.


16/26

Perawatan dan Pencegahan pada

Pasien dengan Shunt obstruction

Uji coba

Vital sign

Neurologis assessment. Kemungkinan

terjadinya nystagmus karena mengalamigangguan fungsi shunt.

Perencanaan bedah lain

Briefing orang tua


17/26

4) Abdominal complications

Peritonitis

Komplikasi abdomen terdiri dari perforasi

saluran cerna, usus seperti pada ileus

yang berkepanjangan, peritoneal

pseudocysts, kehilangan kateter ke rongga

peritoneum, atau abscesses.

Perforasi kandung kemih dan hydrocele,

asciteas cairan cerebrospinal, akut

abdomen.


18/26

Perawatan dan Pencegahan pada

Pasien dengan komplikasi abdomen

Kontrol pembukaan kateter untuk

mengetahui perdarahan dan inspeksi

trauma.

Vital sign

Follow up inspeksi dan penempatan

kateter

Penggunaan teknik aseptik

Antibiotik

Follow up pemeriksaan tiap bulan dan

setiap 3 bulan selanjutnya.


19/26

5) Valve Complications

Untuk mencapai keseimbangan antara

jumlah cairan cerebrospinal di dalam

ventricles dan cairan cerebrospinal, shunt

pada katup harus bekerja dengan benar.


20/26

6) Slit-Ventricle Sindrom

gejala ini terjadi ketika ventricles menjadi

sangat kecil, biasanya karena cairan

cerebrospinal overdrainage.

Gejala sakit kepala akut (biasanya

berlangsung 10 - 90 menit, yang menurun

saat pasien berbaring), ventricles lebih

kecil dari normal seperti yang terlihat

dalam gambar ( imaging studi dan pasien,

bagaimanapun, mungkin tetap bersifatasimtomatik untuk waktu yang lama.


21/26

7) Seizures

Epilepsi merupakan tanda akhir dari

meningkatnya tekanan intrakranial dan

merupakan kelainan bawaan dari korteks

serebral.


22/26

Perawatan dan Pencegahan

pasien harus berbaring ke samping dan

semua benda di sekitar harus disingkirkan.

Respiratory rate harus sering dipantau,

untuk menghindari apnea.

Jangan memasukkan sesuatu ke dalam

mulut selama pasien epilepsi. Sementara

itu, jenis dan durasi mereka harus dicatat.


23/26

. Bedah ventriculostomy ketiga

Prosedur lainnya adalah choroid

ventriculostomy, third ventriculostomy,

septostomy, aqueductoplasty, foraminal plasty

dari Magendie, dan foraminal plasty dari

Monro

Bedah ventriculostomy ketiga adalah sebuah

pilihan pada berbagai bentuk hidrocephalus

non-komunikans


24/26

Pemeriksaan endoskopi merupakan

pengobatan yang bermanfaat untuk

imaging ventrikel untuk drainase cairan

cerebrospinal tanpa shunt.

Komplikasi endoskopis ventriculostomy

ketiga adalah perdarahan, kebocoran

pada cairan cerebrospinal, subdural

hematoma, bradikardi dan kerusakan

pada ventrikel serta kematian mendadakkarena peningkatan cepat dari tekanan

intrakranial


25/26

Kesimpulan

Pengobatan hidrocephalus saat ini adalah bedahthird ventriculostomy atau ventriculoperitonealshunt.

Metode yang tersering adalah ventriculoperitonealshunt.

infeksi shunt yang tersering adalah komplikasipasca operasi.

Perawat yang tepat memimpin assessment yangtepat untuk identifikasi komplikasi dan prompttreatment mereka. Sementara itu, orangtua harusmemberitahukan bahwa monitoring anak dengankondisi neurologist (untuk kehidupan) akan

membantu dalam penuh assessment anakneurologis status. Orang Tua harus selalu waspadaterhadap pengembangan anak, karena harus adaperubahan dalam kateter yang panjang, setelahbeberapa tahun.


26/26

THANK YOU

Journal Hydrocephalus

Documents

Transcript of Journal Hydrocephalus