LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PSTW GAU MABAJI GOWA
Transcript of LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PSTW GAU MABAJI GOWA
1
LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PSTW GAU MABAJI GOWA
KEMENTERIAN SOSIAL RI
2
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mewujudkan agenda reformasi birokrasi, melalui
Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi, diberlakukan sistem menejemen pemerintahan yang tidak hanya
berfokus pada peningkatan akuntabilitas namun juga pada peningkatan
kinerja akuntabilitas kinerja mewajibkan seluruh pengguna anggaran
untuk mempertanggungjawabkan kinerja atas penggunaan dana publik
yang dibelanjakannya.
Sebagai wujud akuntabilitas dan pertanggungjawaban kinerja
PSTW Gau Mabaji Gowa disusun laporan Akuntabilitas kinerja Tahun
2016 yang menyajikan gambaran tentang capaian Kinerja dalam
melaksanakan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia. Laporan ini juga
merupakan wujud transparansi dalam melaksanakan kewajiban
pembangunan dibidang kesejahteraan sosial sesuai tugas dan fungsi
PSTW Gau Mabaji Gowa.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat terutama pada
jajaran PSTW Gau Mabaji Gowa dalam rangka evaluasi dan perbaikan
dimasa yang akan datang.
Gowa, 31 Desember 2016
Kepala PSTW Gau Mabaji Gowa
La Tatong, SE NIP. 19601231 199203 1 032
3
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan ………………………………………………….. 4
A. Latar Belakang …………………………………………… 4 B. Gambaran Umum ……………………………………….. 4 C. Struktur Organisasi ……………………………………… 10 D. Potensi dan Permasalahan …………………………….. 12
Bab II Visi dan Misi …………………………………………………. 20
A. Visi …………………………………………………………. 21 B. Misi ………………………………………………………… 22 C. Tujuan …………………………………………………….. 23 D. Sasaran dan Strategis ………………………………….. 23 E. Indikator ………………………………………………….. 23 F. Indikator Pencapaian Kinerja ………………………….. 24
Bab III Arah Kebijakan dan Strategis ……………………………….. 26 Bab IV Penutup ………………………………………………………… 32
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masyarakat selalu ada penyandang masalah kesejahteraan
sosial dimana mereka tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan
baik. Oleh karena itu, mereka yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitarnya dapat menimbulkan masalah dalam berinteraksi
dengan orang lain. Lanjut usia merupakan salah satu penyandang
masalah kesejahteraan sosial, dimana pada dasarnya lanjut usia berhak
mendapatkan proses pelayanan kesejahteraan sosial.
Permasalahan-permasalahan sosial lanjut usia yang semakin
kompleks disebabkan karena:
a. Menurunnya fungsi tubuh lanjut usia menyebabkan kurangnya
kemampuan lanjut usia tersebut memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri.
b. Bergesernya nilai keluarga, dari keluarga besar (Extended Family)
menjadi keluarga kecil / inti (Nuclier Family).
c. Meningkatnya jumlah lanjut usia dari tahun ke tahun karena adanya
keberhasilan pelayanan kesehatan.
d. Banyaknya anggota keluarga yang bekerja sehingga keluarga atau
lingkungan kurang dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
lanjut usia.
Dari permasalahan tersebut timbul suatu masalah dimana lanjut
usia tidak mendapat pelayanan dan perawatan dalam keluarga
sebagaimana mestinya sehingga diperlukan adanya suatu lembaga
yang dapat memberikan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan lanjut
usia tersebut. Oleh karena itu keberadaan Panti Lanjut Usia sebagai
lembaga pelayanan sosial sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Rencana Strategis (Renstra) ini disusun untuk menjawab
berbagai permasalahan yang ada dalam kurun waktu tertentu. Renstra
5
terlihat jelas apa yang akan di capai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun
ke depan. Rencana Strategis PSTW Gau Mabaji Gowa disusun
berdasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kementerian,
sesuai dengan tugas dan fungsi PSTW. Renstra merupakan dokumen
perencanaan yang berwawasan jangka menengah (lima tahun).
Renstra merupakan acuan dalam penyusunan rencana kerja tahunan
PSTW Gau Mabaji Gowa. Renstra juga merupakan acuan penilaian
kinerja baik oleh lembaga auditor internal maupun eksternal. Melalui
Renstra perencanaan kinerja dapat diterapkan sesuai dengan aturan
yang berlaku.
B. Gambaran Umum Lembaga
Guna mengatasi berbagai permasalahan lanjut usia, maka
pemerintah khususnya Kementerian Sosial RI sebagai pelaksana
pembangunan dalam bidang Kesejahteraan Sosial berupaya
memberikan pelayanan sosial kepada lanjut usia yang salah satunya
dilaksanakan melalui pelayanan berbasis panti. Panti Sosial Tresna
Werdha (PSTW) merupakan sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) di
lingkungan Kementerian Sosial RI yang memberikan pelayanan dan
perawatan jasmani, rohani, dan sosial, serta perlindungan untuk
memenuhi kebutuhan lanjut usia agar dapat menikmati taraf hidup
secara wajar.
Berdasarkan amanat UUD 1945 pasal 34 maka pada tahun
1968 melalui SK Mensos RI No.HUK 3-1-50/107 tentang pemberian
penghidupan santunan lanjut usia/jompo, didirikan pusat penanganan
bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk
dalam hal ini adalah lanjut usia yang berlokasi di Jl. Cendrawasih No.
400 C Rk.II Lingk.Sambung Jawa Kecamatan Mamajang Kota
Makassar.
6
Pada tahun 1977, untuk lebih memudahkan penanganan serta
meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan terutama kepada
para lanjut usia, maka dibangun Panti Sosial Tresna Werdha Gau
Mabaji yang berlokasi Jl. Jurusan Malino Km.26 Samaya-Romangloe,
Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa.
Pada awalnya PSTW Gau Mabaji Gowa mempunyai satu
program pelayanan yaitu Program Reguler yang diperuntukkan bagi
lanjut usia yang tidak mampu dan terlantar. Seiring makin
kompleksnya permasalahan lanjut usia, maka PSTW Gau Mabaji
mengembangkan program alternatif lainnya untuk menjawab
permasalahan tersebut. Program-program yang saat ini
dikembangkan PSTW Gau Mabaji Gowa untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial lanjut usia adalah sebagai berikut:
1. Program Reguler
Program ini adalah program pokok Kementerian Sosial RI,
dimana program ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada
lanjut usia yang mengalami permasalahan, baik secara sosial
maupun ekonomi (tidak mampu) agar dapat menikmati taraf hidup
secara wajar tanpa dipungut biaya dan para lanjut usia ditampung
didalam asrama.
Program ini merupakan salah satu program pokok yang
dijalankan oleh PSTW Gau Mabaji Gowa yang melayani Penerima
manfaat sebanyak 100 org, namun mengingat jumlah lansia
terlantar di Indonesia khususnya di Wilayah Sulawesi Selatan
dirasakan masih kurang daya tampung yang dimiliki oleh PSTW
Gau Mabaji Gowa. Namun dengan adanya PSTW Gau Mabaji
Gowa sangat membantu mengurangi jumlah PMKS khususnya
lanjut usia terlantar yang ada di Indonesia.
Bentuk pelayanan yang diberikanpun sangat kompleks mulai
dari pelayanan, sandang, pangan dan papan, olah raga, kesehatan,
7
Agama dan spiritual, kegiatan rekreasi dan Hiburan, sehingga para
penerima manfaat aman dan nyaman tinggal didalam panti dan
merasakan tinggal dirumah yang sebenarnya.
2. Program Pelayanan Harian Lanjut Usia (Day Care Services)
Pelayanan ini ditujukan pada lanjut usia dalam jangka waktu
tertenu atau terbatas dalam arti tidak menginap atau hanya
mengikuti kegiatan yang diminati. Program pelayanan harian ini
dimaksudkan dapat membantu keluarga/masyarakat yang karena
sesuatu hal tidak dapat memberi perawatan dan pelayanan kepada
lanjut usia dalam kurung waktu tertentu, terutama pada siang hari
sehingga dengan adanya program pelayanan ini lanjut usia tidak
mengalami keterlantaran, bahkan sebaliknya mereka dapat
berinteraksi dengan lanjut usia lain dan dapat menyalurkan hobi
serta kemampuannya dengan mengikuti berbagai kegiatan yang
ada.
Program Pelayanan Harian Lanjut Usia atau Day Care
dilakukan uji coba pada tahun 2008. Jumlah lanjut usia yang telah
diberikan pelayanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012
adalah 120 orang. Jangkauannya adalah berada pada desa atau
wilayah yang berada disekitar panti yaitu di Dusun Samaya, Dusun
Kampung Beru, Desa Romangloe, Desa Nirannuang, Desa Bili-Bili,
Desa Pakatto, Desa Sokolia yang termasuk dalam wilayah
Kecamatan Bontomarannu, Desa Panggentungan, Bontoramba
yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Somba Opu, serta Desa
Bontoparang yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Parangloe,
semua kecamatan tersebut masih dalam wilayah Kabupaten Gowa,
Sulawesi Selatan.
8
3. Program Pelayanan Lanjut Usia Luar Panti (Home Care
Services)
Semakin meningkatnya populasi penduduk lansia, ditambah
dengan terbatasnya jumlah panti yang ada, menjadikan Kemensos
RI semakin yakin bahwa pemberdayaan lansia kedepannya akan
bergeser trendnya dari pemerintah kearah model
pelayanan/perawatan kepada lansia dirumah berbasis masyarakat
(Home Care). Oleh karena itu, Kemensos RI melalui PSTW Gau
Mabaji melaksanakan program Home Care Services (pelayanan
lanjut usia dirumah) sebagai salah satu upaya perluasan jangkauan
pelayanan kepada lansia. Pelayanan Home Care sangat membantu
lanjut usia yang mempunyai hambatan fisik, mental dan sosial,
termasuk memberikan dukungan dan pelayanan untuk hidup
mandiri, sehingga menurangi beban baik dari anggota keluarga,
teman, kerabat maupun tetangga yang membantu memenuhi
kebutuhan lanjut usia.
Pelayanan Home Care ini berdiri atau dilakukan ujicoba
pada tahun 2007 dengan jumlah Penerima Manfaat 20 Orang di
Desa Maccini Baji kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa dan di
Desa Bonto Pajja Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar,
kemudian pada tahun 2008 Jumlah Penerima Manfaat di Desa
yang sama yaitu Desa Bonto Pajja Kecamatan Galesong Utara
Kabupaten Takalar dan pada tahun 2009 berpindah lagi ke
kecamatan Bontonompo Kab Gowa dengan jumlah penerima
manfaat sebanyak 20 Orang. Namun pada tahun 2010 dengan
melihat kinerjanya yang baik dan respon masyarakat dan
pemerintah setempat merespon baik oleh karena itu jumlah
penerima manfaat bertambah sebanyak 30 orang di Desa
Manjapait Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa. Kemudian
pada tahun 2011 dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 30
orang di Kelurahan Limbung, Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa
9
dan pada tahun 2012 dengan jumlah penerima manfaat 30 Orang
di Desa Gentungan dan Desa Tana Bangka Kecamatan Bajeng
Barat Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan.
4. Program Penanganan Trauma Lanjut Usia (PPTLU)
Dinamika permasalahan lanjut usia dewasa ini sangat
komplek, tidak hanya permasalahan sosial dan ekonomi, akan
tetapi juga permasalahan lansia sebagai objek dan tindak
kekerasan, baik secara fisik, psikologi, sosial dan ekonomi serta
mengalami perlakuan salah seperti pengabaian hak yang sama
sebagai warga negara, tidak mendapatkan pengasuhan yang layak
dan menjadi korban penelantaran keluarganya dan dalam hal-hal
tertentu, Lanjut usia yang mengalami tindak pidana berupa
penipuan, penganiayaan, pembunuhan dan lain-lain.
Berangkat dari hal tersebut, Kementerian Sosial RI
dipandang perlu didirikannya Pusat Penanganan Trauma Lanjut
Usia (Trauma Centre) lanjut usia sebagai upaya memberikan
pelayanan sosial kepada lanjut usia khususnya bagi yang
mengalami trauma, pernah mengalami atau menjadi korban tindak
kekerasan, perlakuan salah dan tindak kriminal. PSTW Gau Mabaji
Gowa adalah salah satu unit pelaksana teknis yang ditunjuk
langsung untuk melaksanakan uji coba Program Penanganan
Lanjut Usia tersebut pada tahun 2010.
Pada tahun 2016 penerima manfaat yang ditangani dalam
kasus yang berbeda-beda dimulai dari perlakuan salah,
penelantaran, dan tindakan kriminal yang dilakukan oleh keluarga
ataupun masyarakat. Wilayah jangkauan program ini meliputi
Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Sulawesi Utara dan Sulawesi
Tenggara.
10
5. Program Family Support
Program ini diperuntukkan untuk lanjut usia yang hidup
bersama keluarga yang memiliki usaha dan kegiatan dan
memberikan bantuan usaha kegiatan. Untuk tahun ini dilakukan Uji
Coba sebanyak 10 Orang klien.
C. Struktur Organisasi
Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa sebagai salah
satu Unit Kerja Eselon III dilingkungan Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Sosial, struktur organisasinya berdasarkan Peraturan Menteri Sosial
RI Nomor: 86/HUK/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Sosial terdiri dari tiga unit kerja eselon IV dengan uraian
tugas dan fungsi sebagai berikut:
Gambar 1.
Struktur organisasi Panti Sosial Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa
11
1. Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan penyiapan penyusunan rencana anggaran, urusan
surat-menyurat, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah
tangga, serta kehumasan.
2. Seksi Program dan Advokasi Sosial
Melakukan penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi
sosial, pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama,
penyiapan bahan standar pelayanan, resosialisasi, pemantauan
serta evaluasi pelaporan.
3. Seksi Rehabilitasi Sosial
Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani
dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan, pengetahuan
dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran
dan bimbingan lanjut.
D. Potensi dan Permasalahan
1. Potensi
Berdasarkan hasil analisis, PSTW Gau Mabaji Gowa
memiliki potensi dan sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang
dapat digunakan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun
jangka panjang. Apabila dapat digali dan dikembangkan, maka
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) ini dapat
mendukung secara berkelanjutan penyelenggaraan pelayanan
sosial lanjut usia di PSTW Gau Mabaji Gowa. Potensi dan sumber
kesejahteraan sosial dimaksud diuraikan di bawah ini:
a. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan sosial lanjut usia di PSTW
Gau Mabaji Gowa. Integritas dan kompetensi sumber daya
manusia merupakan potensi utama dalam menjawab tuntutan
pembangunan dan kualitas permasalahan kesejahteraan sosial.
12
Sumber daya manusia sebagaimana tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 11 Tahun 2009 mencakup tenaga
kesejahteraan sosial, pekerja sosial profesional, relawan sosial,
dan penyuluh sosial. Adapun potensi pegawai PSTW Gau
Mabaji Gowa periode tahun 2016, terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Rekapitulasi Pangkat dan Golongan/Ruang Pegawai
Negeri Sipil PSTW Gau Mabaji Gowa Tahun 2016
NO. GOLONGAN RUANG JUMLAH
F %
1. IV B 2 2,6
TOTAL 2 5,1
2. III D 7 15,4
C 2 5,13
B 6 23,1
A 4 17,95
TOTAL 19 61,58
3. II D 5 7,7
C 4 12,82
B 1 2,6
A - -
TOTAL 10 23,12
4. I D - -
C - -
B 4 2,6
A - 7,7
TOTAL 4 10,3
JUMLAH 35 100
Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa komposisi
pegawai berdasarkan golongan memperlihat struktur yang
besar pada golongan III. (61,58 %), golongan II (23,12 %)
golongan I (10,3 %) dan golongan IV(5,1 %). Hal ini
menggambarkan bahwa SDM PSTW Gau Mabaji Gowa
berdasarkan golongan sangat ideal bagi pengembangan
organisasi/panti dan optimalisasi tugas pokok dan fungsi.
13
Selanjutnya komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2 Klasifikasi Tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil
PSTW Gau Mabaji Gowa Tahun 2016
NO. TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
F
1 Doktor (S3) 1
2 Pasca Sarjana (S2) 3
3 Sarjana (S1) 14
4 Diploma IV 1
5 Diploma III 7
6 SMU 3
7 SMP 1
8 SD 4
JUMLAH 35
b. Sarana dan Prasarana
Dalam pemberian pelayanan terhadap lanjut usia di PSTW Gau
Mabaji Gowa, sarana dan prasarana mempunyai peranan yang
tidak kalah penting. Sarana dan prasarana yang dimaksud
berupa gedung untuk pengasramaan lanjut usia (Wisma),
Kendaraan operasional panti, Poliklinik, Aula, Ruang
Keterampilan, Perpustakaan, Ruang Kantor, Tempat Ibadah,
lapangan olah raga, Selasar, Jemuran Klien, instalasi
penjernihan air dan lain-lainnya. Semua sarana dan prasarana
tersebut sangat menunjang kegiatan pelayanan lanjut usia di
PSTW Gau Mabaji Gowa.
c. Partisipasi Masyarakat dan Dunia Usaha
Partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam kegiatan bakti
sosial yang dikemas dalam pemberian tali kasih atau paket
sembako, pemeriksaan kesehatan dan pelayanan sosial
lainnya seperti menyanyi bersama, dinamika kelompok,
rekreasi edukatif, dan lain-lain di PSTW Gau Mabaji Gowa
14
memberikan arti yang sangat penting dalam pemberian
pelayanan terhadap lanjut usia. Tanggung jawab masyarakat
dan dunia usaha yang diwujudkan dengan partisipasi mereka
dalam memberikan pelayanan harus terus dipelihara dan
ditingkatkan. Pemberian penghargaan kepada masyarakat &
dunia usaha menjadi salah satu cara untuk mendorong
meningkatnya partisipasi mereka.
d. Jaringan kerja dengan berbagai pihak dalam pemberian
pelayanan lanjut usia
Dalam menyelenggarakan pelayanan terhadap lanjut usia
membutuhkan suatu upaya yang komprehensif. Untuk itu
jaringan kerja yang telah dilaksanakan PSTW Gau Mabaji ke
berbagai pihak, seperti Puskesmas, Rumah sakit, Kantor-
kantor Pemerintahan, Dunia Usaha dan Dunia pendidikan
merupakan potensi yang harus dipelihara secara berkelanjutan.
Permasalahan lanjut usia sering kali bersifat situasional,
sehingga menuntut suatu pemecahan masalah yang utuh dan
terpadu. Oleh karena kerjasama dengan berbagai pihak sangat
penting artinya dalam pengembangan program dan pelayanan
sosial untuk mengatasi permasalahan lanjut usia di PSTW Gau
Mabaji Gowa.
e. Ketersediaan berbagai model pelayanan beserta pedoman
pelayanan
Kebijakan pelayanan sosial lanjut usia diimplementasikan
dalam bentuk program, model dan kegiatan dilengkapi dengan
pedoman program, model & kegiatan pelayanan itu pada
hakekatnya adalah teknologi pelayanan sosial yang
dikembangkan sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh
kelompok sasaran/ penerima manfaat (beneficiaries). Hampir
seluruh program, model dan kegiatan yang dilakukan
15
dilengkapi oleh pedoman untuk menjamin ketepatan perlakuan,
sehingga ketersediaan pedoman program pelayanan sangat
membantu penyelenggaraan model pelayanan dan atau
program-program pelayanan di PSTW Gau Mabaji yang
meliputi Program Reguler, Program Day Care Services,
Program Home Care dan Program Penanganan Trauma Lanjut
Usia.
f. Perangkat perundang-undangan tersedia.
Permasalahan pelayanan sosial lanjut usia bukan merupakan
hal yang mudah dan sederhana, tetapi sebaliknya merupakan
masalah yang kompleks dan membutuhkan penanganan yang
serius dan komprehensif. Ketersediaan perangkat perundang-
undangan seperti Undang-Undang No. 11 Tahun 2010 tentang
Kesejahteraan Sosial, Undang-Undang No. 13 Tahun 1998
tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, PP Nomor : 43 Tahun 2004
tentang Upaya Pelaksanaan Kesos Lanjut usia, merupakan
peluang tersendiri dalam menangani permasalahan lanjut usia.
Ketersediaan perangkat undang-undang yang ada diharapkan
dapat menjadikan penanganan lanjut usia menjadi lebih
terarah, terpadu dan berkesinambungan sehingga pelayanan
sosial yang prima terhadap lanjut usia dapat terwujud.
2. Permasalahan
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi PSTW
Gau Mabaji Gowa yang dapat menjadi faktor penghambat
pencapaian kinerja pada masa yang akan mendatang jika tidak
segera diberi perhatian seperti konstelasi faktor internal organisasi
PSTW Gau Mabaji Gowa dan faktor eksternal. Permasalahan yang
dimaksud adalah sebagai berikut:
16
a. Daya tampung lembaga yang sangat terbatas, sementara
permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
semakin meningkat.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
pembangunan, seperti perbaikan gizi, perilaku sehat,
tersedianya bermacam obat, peningkatan kualitas pengobatan
dan perawatan berbagai penyakit akibat proses penuaan
memungkinkan seseorang dapat menikmati usia lanjut sehingga
usia harapan hidup manusia meningkat. Peningkatan usia
harapan hidup yang diiringi dengan penurunan angka kelahiran
dan kematian mengakibatkan komposisi penduduk Indonesia
mengarah ke penduduk berstruktur tua artinya jumlah lanjut usia
semakin meningkat.
Meningkatnya jumlah lanjut usia, di satu sisi dapat
dipandang sebagai aset nasional, namun di sisi lain dapat
dipandang sebagai problematika sosial yang memerlukan
perhatian khusus. Hal ini disebabkan oleh adanya siklus
kehidupan manusia yang terus menerus mengalami proses
penuaan secara biologis dalam kehidupannya. Kondisi tersebut
menimbulkan berbagai masalah, yaitu menurunnya kemampuan
fisik dan mental, keterbatasan berinteraksi sosial dan
menurunnya produktifitas kerja. Permasalahan lainnya adalah
rasio ketergantungan antara penduduk tua dengan penduduk
usia produktif semakin meningkat, lanjut usia mengalami
masalah kesehatan yang signifikan, meningkatnya jumlah lanjut
usia terlantar bahkan yang lebih memprihatinkan adanya kasus
lanjut usia menjadi korban tindak kekerasan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan
berbagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut
usia. Salah satu diantaranya adalah dengan memberikan
17
perlindungan dan pelayanan sosial terhadap lanjut usia baik
pelayanan kesehatan, sosial, ekonomi, gizi, intelektual dan
spiritual.
Panti Sosial Tresna Wredha Gau Mabaji Gowa sebagai
lembaga yang memberikan pelayanan sosial terhadap lanjut
usia terus berusaha mengembangkan program pelayanan yang
diharapkan bisa menjawab permasalahan-permasalahan yang
dialami lanjut usia. Program pelayanan yang selama ini sudah
berjalan adalah Program Regular diperuntukkan bagi lanjut usia
tidak mampu, Program Day Care Servise (Pelayanan Harian
Lanjut Usia), Program Home Care (Pelayanan Lanjut Usia
berbasis Keluarga) dan PTTLU (Program Penanganan
Penanganan Trauma Lanjut Usia). Namun kenyataan
menunjukkan bahwa pelayanan yang diberikan selama ini
kepada lanjut usia dirasakan masih belum memadai dan masih
banyak lanjut usia yang belum mendapatkan perlindungan serta
akses pada pelayanan sosial.
Seiring meningkatnya jumlah lanjut usia, berbanding lurus
dengan kenyataan di lapangan bahwa semakin meningkatnya
permintaan dari keluarga dan atau masyarakat untuk
mengirimkan lanjut usia agar mendapatkan pelayanan di PSTW
Gau Mabaji Gowa, yang menjadi permasalahan adalah daya
tampung PSTW Gau Mabaji Gowa yang sangat terbatas,
sehingga pihak lembaga tidak mampu menampung semua
lanjut usia yang dikirim masyarakat maupun pemerintah
setempat dan terpaksa menempatkan mereka pada daftar
waiting list yang semakin hari semakin panjang.
18
b. Terbatasnya Jumlah Pekerja Sosial Fungsional yang tidak
Sebanding dengan Jumlah Penerima manfaat
Kompleksnya permasalahan lanjut usia membutuhkan
penanganan yang profesional dari tenaga ahli di bidang
pekerjaan sosial. Pekerja sosial profesional pada layanan
operasional masih sangat terbatas. keterbatasan pekerja sosial
profesional untuk menangani lanjut usia semakin bertambah
dengan kenyataan yang ada dimana pegawai yang berlatar
belakang pendidikan pekerjaan sosial bekerja di bagian
administratif, padahal tenaga dan keahlian mereka sangat
dibutuhkan untuk memberikan pelayanan langsung.
Perbandingan ideal antara pekerja sosial dan penerima manfaat
adalah 1 pekerja sosial menangani 5-10 orang penerma
manfaat. Namun di PSTW Gau Mabaji Gowa saat ini hanya
terdapat 6 pekerja sosial fungsional dan harus menangani
penerima manfaat yang berjumlah 95 orang.
c. Tidak Adanya Data Lanjut Usia yang Akurat dan Mutakhir di
tiap Kelurahan baik di Kota maupun Kabupaten Gowa dan
Propinsi Sulawesi Selatan.
Data di bidang kesejahteraan sosial, merupakan sumber
dalam penyusunan rencana program, namun data pula yang
menjadi salah satu hal yang sulit untuk didapat dengan akurasi
yang tinggi. Akurasi dan kemutahiran data menjadi salah satu
kelemahan yang ada dalam penyusunan program pelayanan
lanjut usia. Tidak akuratnya data yang ada, menjadi masalah
dalam menentukan wilayah mana yang mempunyai kantong
masalah lanjut usia terbesar yang akan dijadikan wilayah
sasaran Program Home Care PSTW Gau Mabaji Gowa.
19
Kurangnya data yang diperoleh tentunya akan menghambat
pelayanan sosial yang akan diberikan. Tentunya dalam hal ini
seharusnya pihak pemerintah setempat dapat lebih
bekerjasama dan lebih proaktif untuk memberikan data dukung
jumlah lanjut usia khususnya lanjut usia terlantar agar
memudahkan didalam penanganan atau pemberian proses
pelayanan.
d. Kurangnya koordinasi dan sinergi antar bagian dan antar
program.
Dalam pelaksanaan program untuk mencapai hasil yang
optimal, penanganan masalah kesejahteraan sosial lanjut usia
haruslah dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai hasil
yang optimal dari pelaksanaan program. Hal ini juga penting
artinya karena sumber daya yang ada tersebar ke dalam unit-
unit kerja yang berbeda, padahal pada derajat tertentu memiliki
kaitan yang erat tetapi sulit untuk disinergikan.
e. Kurangnya dukungan dana untuk pelayanan sosial lanjut
usia
Permasalahan Lanjut Usia yang dihadapi saat ini sangat
kompleks dan membutuhkan dukungan dana yang sangat
besar, pada kenyataannya dukungan anggaran yang tersedia
bagi pelaksanaan program pelayanan sosial lanjut usia di PSTW
relatif masih kecil.
20
BAB II
VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN
A. V i s i
Visi PSTW Gau Mabaji Gowa adalah:
“Mewujudkan PSTW Gau Mabaji Gowa Sebagai Lembaga
Penyelenggara Pelayanan Prima Bagi Lanjut Usia”
Maksud dari visi diatas adalah :
Pelayanan Prima adalah pelayanan yang sangat baik dan atau
pelayanan yang terbaik sesuai dengan standar pelayanan yang
berlaku, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Terpenuhinya Kebutuhan Dasar lanjut usia dalam panti (UU No.
11 Tahun 2009: Sandang, Pangan, Papan, Kesehatan dan
Pendidikan)
2. Meningkatnya Kemampuan Sosial (bimbingan fisik, mental, sosial
dan lain-lain).
3. Kesederhanaan (prosedur pelayanan yang diselenggarakan
secara mudah dan tidak berbelit-belit)
4. Kejelasan dan kepastian (mengenai prosedur pelayanan,
persyaratan, jadwal waktu pelayanan)
5. Keterbukaan (prosedur serta proses pelayanan diinformasikan
secara terbuka)
6. Efisien (proses pelayanan berkaitan langsung dengan pencapian
sasaran)
7. Keadilan yang merata (pelayanan diusahakan seluas mungkin
dengan distribusi yang merata dan diperlakukan secara adil)
Pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kemampuan sosial
sesuai dengan norma, prosedur dan standar pelayanan.
1. Kebutuhan Dasar
21
Terpenuhinya kebutuhan dasar seperti sandang, pangan dan papan
serta penyediaan fasilitas sarana dan prasarana seperti Poliklinik,
Ruang Keterampilan, Perpustakaan, Ruang Konseling, Tempat
ibadah dan lain-lain yang tentunya semua fasilitas yang diberikan
dapat memenuhi kebutuhan dasar penerima manfaat.
2. Kemampuan Sosial
Kemampuan sosial yang dimaksud bertujuan untuk membangun
interaksi sosial dan relasi sosial bagi penerima manfaat didalam
melakukan sosialisasi dengan penerima manfaat lainnya, serta
seluruh pegawai dilingkungan PSTW Gau Mabaji Gowa.
Peningkatan kemampuan sosial ini berupa pemberian Bimbingan
Sosial, Keterampilan, Mental dan Spiritual, Fisik dan Terapi
Kelompok.
B. M i s i
Untuk mendukung terwujudnya visi yang telah ditetapkan, PSTW Gau
Mabaji Gowa menetapkan misi sebagai berikut:
1) Melakukan dukungan pelayanan administrasi penyiapan
penyusunan rencana anggaran, urusan dalam surat menyurat,
kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga serta
kehumasandan publikasi.
2) Menyusun rencana program pelayanan Rehabilitasi Sosial,
pemberian informasi, advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan
bahan standarisasi pelayanan, pemantauan serta evaluasi
pelaporan dan penyusunan laporan pelayanan dan rehabilitasi
sosial lanjut usia.
3) Melakukan observasi, identifikasi, registrasi, pemeliharaan jasmani
dan penetapan diagnosa, perawatan, bimbingan mental spiritual,
sosial, fisik, keterampilan.
22
C. Tujuan
Tujuan Renstra PSTW Gau Mabaji Gowa 2015-2019 diarahkan untuk
mendukung capaian kinerja Kementerian Sosial 2015-2019. Guna
mendukung hal tersebut, PSTW Gau Mabaji Gowa menetapkan
tujuan Rencana Strategis 2015-2019 sebagai :
1. Terwujudnya pelayanan sosial Lanjut Usia di PSTW Gau Mabaji
Gowa sesuai dengan standarisasi pelayanan yang berlaku.
2. Tercapainya target pelayanan sosial lanjut usia sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan.
3. Terciptanya manajemen tata kelola penyelenggaraan pelayanan
sosial dalam panti yang akuntabel, tranparan dan efisien.
D. Sasaran Strategis
Untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi serta tujuan di atas,
PSTW Gau Mabaji Gowa menetapkan 4 (empat) sasaran strategis
sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan sosial Lanjut
Usia melalui pemenuhan kebutuhan dasar.
2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan sosial Lanjut
Usia melalui peningkatan kemampuan sosial.
3. Terealisasinya pencapaian target pelayanan sosial lanjut usia.
4. Terciptanya manajemen tata kelola penyelenggaraan pelayanan
sosial dalam panti yang akuntabel, tranparan dan efisien.
E. Indikator Kinerja Utama
1. Jumlah Lanjut Usia yang terpenuhi kebutuhan dasarnya.
2. Jumlah Lanjut Usia yang terpenuhi kemampuan sosial (bimbingan fisik, mental spirtual, keterampilan dan sosial)
3. Jumlah pencapaian target pelayanan sosial Lanjut Usia.
4. Jumlah ketetapan penyampaian laporan
23
5. Jumlah pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan sosial
F. Indikator Pencapaian Kinerja
Indikator pencapaian kinerja PSTW Gau Mabaji Gowa Tahun
2015-2019 merujuk pada Peraturan Menteri Sosial RI No.
111/HUK/2009 tentang Indikator Kinerja Pembangunan Kesejahteraan
Sosial. Untuk mengukur capaian indikator kinerja dari strategi dan
proses yang digunakan dalam penyelenggaraan pelayanan sosial
lanjut usia PSTW Gau Mabaji Gowa, adalah mengukur indikator
dengan jumlah sasaran yang diberikan pelayanan kesejahteraan
sosial lanjut usia. Pencapaian indikator kinerja PSTW Gau Mabaji
tersebut akan dapat dimungkinkan apabila mendapat dukungan
optimal dari APBN dan peran aktif Pemerintah Daerah melalui APBD
serta partisipasi aktif masyarakat dan Dunia Usaha. Untuk melihat
keterkaitan antara tujuan, sasaran strategis dan indikator pencapaian
kinerja dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3
Keterkaitan tujuan, sasaran strategis dan indicator
pencapaian kinerja
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA (IKU)
TARGET
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan sosial lanjut usia melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan kemampuan lanjut usia.
Terpenuhinya kebutuhan lanjut usia di panti, meliputi: a. Kebutuhan dasar
- Pengasramaan (papan) - Permakanan (pangan) - Pemberian pakaian, perawatan kebersihan,
pengadaan obat dan peralatan kesehatan, rujukan rumah sakit serta pendampingan klien ke rumah sakit (sandang dan kesehatan)
- Bimbingan sosial, psikososial, fisik, kesehatan, mental spiritual dan kerohanian, keterampilan, terapi kelompok (sosial)
a. Kebutuhan lainnya : - Widyawisata
95 Orang 95 Orang 95 Orang 5 Laporan
1 Kegiatan
20
24
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA (IKU)
TARGET
- Pemakaman kegiatan
2 Kegiatan
18 Orang
Meningkatnya Lanjut Usia yang Mendapatkan Pelayanan Sosial
Lanjut Usia yang dilayani diluar panti meliputi a. Home Care b. Daycare c. PPTLU d. Family Support
35 Orang 35 Orang 25 Orang 10 Orang
Terealisasinya pencapaian jumlah target pelayanan sosial terhadap lanjut usia
Terpenuhinya perlindungan dan pemenuhan hak-hak lanjut usia, melalui kegiatan: a. Memberikan bantuan
perlindungan/pendampingan dan advokasi
sosial
6 Kegiatan
Meningkatnya kualitas administrasi pelayanan sosial dalam panti.
Terselenggaranya kegiatan penyusunan rencana anggaran, urusan surat-menyurat, kepegawaian, keuangan, penyiapan perlengkapan dan rumah tangga, serta kehumasan, melalui kegiatan: 1. Laporan Pelayanan Rehabilitasi Sosial 2. Laporan Barang 3. Laporan Publikasi 4. Laporan Koordinasi 5. Laporan Monitoring Evaluasi 6. Laporan Ekonomi Produktif 7. Laporan Layanan Perkantoran
12 Bulan layanan 3 Laporan 3 Laporan 2 Laporan 2 Laporan 12 Bulan
25
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan dan Strategi Rehabilitasi Sosial
1. Arah Kebijakan
a. Mendukung penataan dan harmonisasi peraturan perundang-
undangan termasuk peraturan daerah yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial yang mencakup anak, lanjut usia, penyandang cacat,
tuna sosial, dan korban penyalahgunaan napza.
b. Peningkatan kualitas hidup dan akses seluas-luasnya bagi
semua PMKS kelompok sasaran dan khususnya perlindungan
sosial bagi kelompok sasaran penyandang masalah berat
terhadap program pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial.
c. Penataan kelembagaan dan peningkatan profesionalisme
pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi sosial tersebut pada
poin satu, yang berbasis pekerjaan sosial, baik yang
dilaksanakan oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha.
d. Memantapkan kualitas dan akuntabilitas manajemen pelayanan,
perlindungan dan rehabilitasi sosial, mencakup aspek
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pelaporan,
penyediaan data dan koordinasi atau keterpaduan.
e. Peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk
masyarakat mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan
Orsos/LSM dalam penyelenggaraan pelayanan, perlindungan
dan rehabilitasi sosial secara terpadu dan berkelanjutan.
f. Menciptakan iklim yang dapat memperkuat ketahanan sosial
masyarakat dan mengembangkan kapasitas masyarakat dalam
melaksanakan tanggung jawab sosial untuk berpartisipasi dalam
26
mencegah masalah sosial serta mendukung pelayanan,
perlindungan dan rehabilitasi sosial pada point satu.
g. Mendukung terlaksananya kebijakan desentralisasi dalam
penyelenggaraan pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial yang terkoordinasi dengan kebijakan pemerintah.
h. Penyediaan data dan pengembangan indikator yang dapat
digunakan untuk mengukur capaian pelayanan, perlindungan
dan rehabilitasi sosial.
i. Mengembangkan advokasi dan pendampingan sosial di dalam
pengelolaan program pelayanan, perlindungan dan rehabilitasi
sosial.
2. Strategi
a. Kemitraan
Yaitu kerjasama, kepedulian, kesetaraan, kebersamaan dan
jaringan kerja untuk menumbuhkembangkan kemanfaatan
timbal balik antara pemerintah pusat dan daerah serta
masyarakat/orsos dan dunia usaha dalam penyelenggaraan
pelayanan sosial lanjut usia.
b. Pemberdayaan
Yaitu peningkatan profesionalisme dan kinerja pelaku pelayanan
sosial lanjut usia, termasuk aparatur pemerintah di tingkat Pusat
dan Daerah, masyarakat, organisasi sosial, dunia usaha serta
penerima pelayanan untuk mencegah dan mengatasi masalah
yang ada serta merealisasikan aspirasi dan harapan untuk
meningkatkan kualitas hidup lanjut usia.
c. Partisipasi
Yaitu meliputi prakarsa, peran aktif dan keterlibatan lanjut usia
serta seluruh unsur komponen masyarakat termasuk dunia
usaha dalam penyelenggaraan pelayanan sosial lanjut usia.
27
d. Advokasi Sosial
Meliputi pendampingan, konsultasi dan perlindungan dalam
rangka pelaksanaan pelayanan sosial bagi lanjut usia.
e. Pelayanan Sosial
Adalah proses bantuan pertolongan, perlindungan, bimbingan,
santunan dan perawatan yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial lanjut usia.
B. Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Pelayanan Sosial Lanjut
Usia
1. Arah Kebijakan
a. Mewujudkan dukungan keluarga dan masyarakat terhadap
kehidupan lanjut usia;
b. Mewujudkan sistem perlindungan dan jaminan sosial yang dapat
meningkatkan kehidupan penduduk lanjut usia;
c. Mewujudkan kesempatan kerja dan aktivitas untuk
mengaktualisasikan diri dalam keluarga dan masyarakat;
d. Mewujudkan iklim kehidupan yang mendorong lanjut usia dapat
melakukan kegiatan sosial keagamaan dan kerohanian;
e. Mewujudkan aksesibilitas lanjut usia terhadap sarana dan
pelayanan umum serta sumber lainya.
f. Mewujudkan profesionalisme petugas pelayanan sosial lanjut
usia.
2. Strategi
a. Membentuk dan memperkuat kelembagaan lanjut usia;
b. Memperkuat koordinasi antar instansi dan institusi terkait;
c. Memperkuat penanganan terhadap lanjut usia miskin, terlantar,
cacat dan mengalami tindak kekerasan;
d. Memelihara dan memperkuat dukungan keluarga dan
masyarakat terhadap kehidupan lanjut usia;
28
e. Meningkatkan kualitas hidup lanjut usia baik aspek ekonomi,
mental keagamaan, aktualisasi dan kualitas diri lanjut usia;
f. Meningkatkan upaya penyediaan sarana dan fasilitas khusus
bagi lanjut usia
g. Memperluas jangkauan pelayanan
C. Arah Kebijakan dan Strategi PSTW Gau Mabaji Gowa
1. Arah Kebijakan
Pelayanan yang diberikan kepada lanjut usia di PSTW Gau Mabaji
Gowa meliputi:
a. Program Pelayanan dalam panti yang meliputi:
1) Program Reguler,
Program Reguler adalah program pokok kementerian sosial
RI, dimana program ini menyelenggarakan pelayanan
kesejahteraan sosial bagi lanjut usia yang berasal dari
keluarga tidak mampu tanpa dipungut biaya dan para lanjut
usia ditampung di dalam asrama. Daya tampung Program
Reguler PSTW Gau Mabaji Gowa sebanyak 100 lanjut usia.
2) Program Pelayanan Sosial Lanjut Usia Luar Panti, yaitu
program Pelayanan Home Care (Pelayanan Lanjut Usia
berbasis Keluarga)
Pelayanan pendampingan dan perawatan lanjut usia
di rumah sangat tepat untuk diterapkan dalam masyarakat
Indonesia yang masih berpegang budaya timur, sebagai
wujud perhatian terhadap lanjut usia dengan
mengutamakan peran masyarakat berbasis keluarga.
Pelayanan lanjut usia di rumah (Home Care) sangat
membantu lanjut usia yang mempunyai hambatan fisik,
29
mental dan sosial, termasuk memberikan dukungan dan
pelayanan untuk hidup mandiri, sehingga mengurangi beban
baik dari anggota keluarga, teman, kerabat maupun tetangga
yang membantu memenuhi kebutuhan lanjut usia. Selain itu
program Home Care sangat diperlukan dalam
mendayagunakan berbagai upaya untuk meningkatkan
derajat kesejahteraan lanjut usia secara utuh. Dalam hal ini
program Home Care diharapkan dapat membantu lanjut usia
mendapatkan kenyamanan dan rasa aman serta diakui
keberadaannya. Jumlah yang ditangani PSTW Gau Mabaji
Gowa dalam program Home Care sebanyak 30 lanjut usia
setiap tahunnya.
3) Program Harian Lanjut Usia (Day Care Services)
Program ini ditujukan pada lanjut usia dalam jangka waktu
tertentu/terbatas dalam arti tidak menginap atau hanya
mengikuti kegiatan-kegiatan yang diminati. Program
pelayanan ini dimaksudkan dapat membantu
keluarga/masyarakat yang karena sesuatu hal tidak dapat
memberi perawatan dan pelayanan kepada lanjut usia dalam
kurun waktu tertentu, terutama pada siang hari sehingga
dengan adanya program pelayanan ini lanjut usia tidak
mengalami ketelantaran, bahkan sebaliknya mereka dapat
berinteraksi dengan lanjut usia lain dan dapat menyalurkan
hobi serta kemampuannya dengan mengikuti berbagai
kegiatan yang ada. Jumlah penerima manfaat program Day
Care Services PSTW Gau Mabaji Gowa mencapai 35 lanjut
usia setiap tahunnya.
30
4) PPTLU (Program Penanganan Trauma Lanjut Usia)
Program trauma center merupakan suatu pelayanan sosial
yang memberikan perlindungan sosial kepada lanjut usia
yang mengalami trauma, baik yang disebabkan oleh
keluarga, pihak lain atau karena disebabkan oleh bencana.
Dan selanjutnya dapat tinggal di panti untuk penanganan
permasalahannya.
Target penerima manfaat trauma center lanjut usia yang
ditangani PSTW Gau Mabaji Gowa sebanyak 25 lanjut usia
setiap tahun.
5) Family Support. Target penerima manfaat sebanyak 10
orang yang dilayani di kabupaten Gowa.
6) Program kelembagaan meliputi: penguatan jejaring sosial
dengan lembaga dan kantor-kantor pemerintahan, dunia
usaha dan dunia pendidikan.
7) Program perlindungan dan pendampingan lanjut usia
meliputi Jaminan Kesehatan bagi Lanjut Usia (Jamkesmas)
dan advokasi sosial lanjut usia.
2. Strategi
a. Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial adalah proses bantuan pertolongan,
perlindungan, bimbingan, santunan dan perawatan yang
ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia di
PSTW Gau Mabaji Gowa.
b. Kemitraan
Kemitraan yaitu kerjasama dan jaringan kerja untuk
menumbuhkembangkan kemanfaatan timbal balik antara
pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat/orsos dan dunia
usaha dalam penyelenggaraan pelayanan sosial lanjut usia.
31
c. Advokasi Sosial
Advokasi meliputi pendampingan, konsultasi dan perlindungan
dalam rangka pembelaan hak-hak lanjut usia dan meningkatkan
pelaksanaan pelayanan sosial bagi lanjut usia PSTW Gau Mabaji
Gowa.
d. Partisipasi
Partisipasi meliputi prakarsa, peran aktif dan keterlibatan lanjut
usia serta seluruh unsur komponen masyarakat termasuk dunia
usaha dalam penyelenggaraan pelayanan sosial lanjut usia.
32
BAB IV PENUTUP
LAKIN PSTW Gau Mabaji Gowa merupakan penjabaran dari
pencapaian kegiatan di Tahun 2016. PSTW Gau Mabaji Gowa dengan
kebijakan dan berbagai program yang telah dilaksanakan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan bagi lanjut usia, banyak hal yang telah
dicapai dalam periode ini tentunya dengan segala kekurangan dan
kelemahan serta keterbatasan baik dana maupun Sumber Daya Manusia
tetap berupaya untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi
lanjut usia.
Gowa, Desember 2016
Kepala
La Tatong, SE NIP. 19601231 199203 1 032