KOMPLIKASI PASCA OPERASI DAN PERAWATAN OSTEOMIELITIS KRONIS: SEBUAH LAPORAN KASUS

KOMPLIKASI PASCA OPERASI DAN PERAWATAN OSTEOMIELITIS KRONIS: SEBUAH LAPORAN KASUS

DEKA DHARMA PUTRA, S.KG

Pembimbing : drg. Chairunas, M.Kes., Sp.BMYrd. Do. Dr. Gksel MEK KAYA* Yrd. Do. Dr. Ertan YALIN*Yrd. Do. Dr. Mutan Hamdi ARAS ** Prof.Dr. Nesrin GRSAN***PendahuluanLaporan KasusGambar 1.(a) Gambaran CT scan 3 dimensi dari lesi pada molar bawah kanan. (b) Gambaran CT scan fraktur patologis pada tepi bawah mandibula sebelah kanan.

Perawatandilakukan pemberian nafcilin 2g/hari secara iv dan thiocolchicoside 8 mg/hari secara imtindakan bedah dibawah anastesi umum dengan diagnosis osteomielitis supuratif kronisjaringan tulang sequester, gigi 45, dan 47 serta jaringan lunak yang nekrosis dibuang secara intraoraldilaporkan adanya nekrosis sebagian yang berhubungan dengan osteomielitis pada nervus alveolaris inferiorarea yang sangat kecil pd tulang dikuret untuk menimbulkan adanya perdarahanBagian mandibula difiksasi total dengan straight reconstruction plate (2,4 mm) dengan screw secara transoral melalui suatu insisi intraoralvakum drainase dimasukkan melalui insisi ekstra oral dan dibiarkan selama dua hariterbukanya sebagian luka operasi yang telah dijahit pada bagian insisi intraoral diamati pada hari kedua pasca operasidijahit, namun kembali ditemukan terbuka pada hari ketiga pasca operasi, >> packing dimasukkan kedalam kavitas melalui celah yang adasebagian luka operasi diisolasi dari media mulut menggunakan protesa akrilik

dilakukan pemberian nafcilin (Nafcil, Bristol - Myers Squibb, stanbul, Turki) 2g/hari secara iv selama satu minggu, amoksisilin plus clavulanate potassium (Klavunat, Atabay, stanbul, Turki) 2g/ hari per oral selama tiga minggu

packing diperbarui setiap hari selama 1 minggu pertamapacking diganti tiga hari sekali selama satu bulan sampai dead space pada area pembedahan digantikan oleh jaringan lunakSampel yang telah dikumpulkan selama tindakan operasi > pemeriksaan histopatologis untuk memastikan diagnosis osteomieletis

infiltrasi sel mononuklear, degenerasi, dan perdarahan minimal kultur jaringan yang telah diambil menguatkan adanya MSSApenyatuan tulang yang sempurna telah ditunjukkan tanpa adanya gejala rekurensi dari osteomielitis 12 bulan setelah operasi

pembengkakan pada mandibula tidak mengalami pengurangan

Diskusipenatalaksanaan umum pd osteomielitis kronis mandibula adalah tindakan pembedahan dan debridement, >> pembuangan jaringan yang terlibatrekonstruksi dari struktur yang mendukung dengan pemberian antimikrobial selama satu minggu diikuti pemberian penisilin secara oral selama tiga minggu setelah pembedahantujuan utama pembedahan >> membuang semua jaringan yang terlibat & debris.pencabutan gigi yang terlibat memberikan suatu keuntunganisolasi cairan oral dan pencegahan kontaminasi >> merekonstruksi dampak pada mandibula yang disebabkan oleh resistennya infeksi dari osteomielitisflap lokal, atau flap bebas yang divaskularisasi umumnya digunakandalam kasus ini tidak ada flap jaringan lunak yang digunakan dalam penyembuhan osteomielitis dan adanya penggantian dead space oleh tulang yang sehat, meskipun terjadi diskontinuitas mukosa. tanpa menggunakan graft tulang, penggunaan sebuah straight reconstruction plate untuk fiksasi mendibula sangat berguna karena mendukung penyatuan tulang dengan cepatwalaupun tidak terjadinya penutupan primer, tidak ditemukan adanya komplikasi yang berhubungan dengan penempatan reconstruction plate, seperti adanya fistula oroservikal langsung, ekspose plat yang tertunda, dan patahnya plat atau hilangnya sekrup

Kesimpulanpenggunaan protesa akrilik pada pasien yang tidak dilakukan graft sangat membantu dalam penyembuhan dengan cara mengisolasi sebagian lokasi luka operasi dari media mulut. perlu studi yang lebih rinci dalam pendekatan ini

Terima Kasih