k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

22
1 PENDAHULUAN 1. Latar belakang Indonesia sebagai negara pengekspor minyak bumi di kawasan asia dan pengekspor gas bumi terbesar di dunia, mempunyai industri pertambangan dan pengeboran sumur minyak atau gas yang berkembang tidak begitu cepat. Hal ini diakibatkannya kurangnya modal dan teknologi, pada perusahaan pengeboran di Indonesia sehingga mengakibatkan perusahaan dalam kondisi mati suri. Dari seluruh perusahaan pengeboran sumur minyak yang jumlahnya di atas 100 perusahaan, kini yang aktif melakukan kegiatan pengeboran, tidak lebih dari 50 perusahaan. Bahkan, peralihan kegiatan eksplorasi di darat (on shore) ke wilayah lepas pantai (off shore), membuat perusahaan lokal banyak yang tidak bisa menyediakan jasa pengeboran. Salah satu penyebabnya, karena tidak mampu menyiapkan anjungan pengeboran (rig) yang mampu mengebor hingga di kedalaman 5000 meter lebih. Terbatasnya kemampuan perusahaan lokal cukup memprihatinkan, sebab peran perusahaan pengeboran minyak cukup besar dalam upaya menghemat devisa. Jika pilihan perusahaan perminyakan yang melakukan eksplorasi di Indonesia memberikan kontrak

description

keselamatn kerja

Transcript of k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

Page 1: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

1

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Indonesia sebagai negara pengekspor minyak bumi di kawasan asia

dan pengekspor gas bumi terbesar di dunia, mempunyai industri pertambangan

dan pengeboran sumur minyak atau gas yang berkembang tidak begitu cepat.

Hal ini diakibatkannya kurangnya modal dan teknologi, pada perusahaan

pengeboran di Indonesia sehingga mengakibatkan perusahaan dalam kondisi

mati suri. Dari seluruh perusahaan pengeboran sumur minyak yang jumlahnya

di atas 100 perusahaan, kini yang aktif melakukan kegiatan pengeboran, tidak

lebih dari 50 perusahaan. Bahkan, peralihan kegiatan eksplorasi di darat (on

shore) ke wilayah lepas pantai (off shore), membuat perusahaan lokal banyak

yang tidak bisa menyediakan jasa pengeboran.

Salah satu penyebabnya, karena tidak mampu menyiapkan anjungan

pengeboran (rig) yang mampu mengebor hingga di kedalaman 5000 meter

lebih. Terbatasnya kemampuan perusahaan lokal cukup memprihatinkan,

sebab peran perusahaan pengeboran minyak cukup besar dalam upaya

menghemat devisa. Jika pilihan perusahaan perminyakan yang melakukan

eksplorasi di Indonesia memberikan kontrak pengeboran kepada perusahaan

asing, otomatis kesempatan untuk mendapatkan devisa melayang ke

perusahaan asing.

Dewasa ini perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi modern di dunia pengeboran minyak lepas pantai (Offshore oil

drilling) amat sangat pesat, hingga perkembangan dalam mengolah bahan-

bahan mineral, yang terkandung dalam perut bumi telah banyak menghasilkan

berbagai jenis produk muatan curah cair, dari minyak bumi (crude oil) yang

diolah dan menghasilkan produk diantaranya adalah solar, premium, kerosin,

gas alam cair, dan masih banyak lagi. Masing-masing dari jenis produk

tersebut  mempunyai sifat kimia dan fisika yang berbeda-beda, sehingga

masing-masing produk memerlukan penanganan tersendiri untuk menjaga

kualitas dan kuantitasnya, di samping hal tersebut dibutuhkan pula suatu

Page 2: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

2

sistim yang dapat menjamin proses pengeboran minyak ini berkesinambungan,

efisien, aman, dan baik, bagi yang mengerjakannya maupun aman buat

lingkungan.

Kapal  logistik (Supply Boat) merupakan kapal khusus

yang   membantu pekerjaan di oilfield, selain itu juga melakukan pekerjaan

khusus yang berkaitan dengan pengeboran minyak dan pemasangan pipa di

bawah air, untuk itulah orang yang bekerja di atas kapal yang khusus melayani

kegiatan dalam pengeboran minyak lepas pantai harus dibekali dengan

pendididkan dan pelatihan  secara intensif  yang memenuhi standar yang telah

ditetapkan oleh IMO (International Maritime Organization) dan di samping

dari pada itu diperlukan pula ketelitian, kepekaan, dan kedisiplinan yang

tinggi untuk menghindari kecelakaan pada waktu bekerja, karena kecelakaan

kerja di laut di samping mengakibatkan kerugian mental & material berupa

terganggunya operasional kerja juga dapat berakibat fatal pada hilangnya

nyawa seseorang.

Dalam Internasional Convention on Standart of Training, Certification

and Watchkeeping for Seafarer (STCW) 1978 yang mulai diberlakukan tahun

1984, konvensi yang dihasilkan oleh Marine safety Committee (MSC) yang

merupakan komite yang dibentuk oleh IMO yang khusus untuk menangani

masalah teknik dan pekerjaan administrasi  yang telah mengeluarkan suatu

persyaratan bagi pelaut agar dibekali pengetahuan yang cukup tentang alat-alat

keselamatan, sertifikasi terhadap nakhoda (master), perwira (officers), dan

awak kapal (crews), termasuk pengawasan di atas kapal, untuk itu awak kapal

wajib mengikuti pelatihan-kepemimpinan. Di setiap perusahaan pengeboran

minyak khususnya lepas pantai (offshore) sangat peduli dan mementingkan

keselamatan pekerja dan lingkungannya, dalam meningkatkan mutu

pelayanannya dan menciptakan rasa aman maka penerimaan calon awak kapal

khususnya kapal logistik yang melayani pengeboran minyak lepas pantai yang

nantinya  memiliki peranan penting dalam mensuplai barang kebutuhan dari

pengeboran, untuk itu diperlukan keahlian dan keterampilan khusus karena

aktivitas kapal dalam  melayani area pengeboran lepas pantai dikategorikan

Page 3: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

3

dalam jenis kegiatan yang berbahaya. Banyaknya kasus kecelakaan yang

terjadi di atas kapal menurut  Batti (dasar-dasar peraturan kinerja operasional

dan pencegahan pencemaran dari kapal.1998:70) 80% kecelakaan di atas

kapal disebabkan karena kesalahan dan kelalaian manusianya (Human error)

selebihnya disebabkan keadaan alam, dan faktor-faktor lainnya. Fenomena ini

menunjukkan betapa mutu dari SDM (Sumber Daya Manusia ) yang bekerja di

atas kapal sangat minim. Namun berdasar dari banyaknya kasus yang terjadi

sangat menunjukkan ketidakterampilan dan kedisiplinan dalam mematuhi

aturan dan sistem  prosedur  dalam mematuhi aturan kerja, kurangnya

pengetahuan dan  keabaian, bahkan kelalaian  dari awak  kapal itu sendiri. Hal

inilah yang menjadi titik awal tentang pentingnya  kepemimpinan di atas

kapal, karena tampa disadari  ketidak acuan  awak kapal dalam menaati

peraturan-peraturan keselamatan kerja di atas kapal merupakan  awal dari

ketidakdisiplinan yang nantinya berujung pada kecelakaan di samping dari

kelayakan alat-alat keselamatan termasuk perawatan dan pemeliharaan

terhadap alat-alat tersebut, di tambah faktor di luar kendali manusia itu sendiri

seperti cuaca yang buruk, alur pelayaran sempit, rute pelayaran jarak pendek

yang meminimkan waktu latihan keselamatan dan masih banyak lagi.

Guna meyakinkan semua pihak yang berkepentingan dalam

pengeboran minyak lepas pantai dan instansi yang terkait bahwa semua aturan

telah di jalankan dengan benar  maka setiap kapal , dalam 3 bulan sekali akan

diadakan internal  audit dan akan dilanjutkan dengan external audit dari

surveyor yang ditunjuk oleh pihak yang berwenang. Namun dalam hal ini

dapat juga diperiksa oleh Port State Control(PSC) diseluruh pelabuhan-

pelabuhan  Indonesia maupun negara-negara lain yang sudah

meratifikasi Internasional  Safety Management (ISM) Code. Tujuannya untuk

meyakinkan dan memastikan kapal tersebut sudah melaksanakan

ISM Code dengan sebenarnya atau belum, pengecekan ini berkisar pada

document kapal, konstruksi kapal, alat-alat dan sarana keselamatan yang ada

di atas kapal, juga keterampilan-keterampilan tiap awak kapal sesuai dengan

bidang dan tingkatan, serta jabatannya di atas kapal. ISM Code itu sendiri

Page 4: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

4

adalah suatu kode internasional yang bertujuan untuk memastikan kapal

dioperasikan dengan layak dan benar untuk mencegah terjadinya kecelakaan

kapal, penumpang, muatan dan pencemaran lingkungan sekitarnya.

Dari uraian tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul kesehatan

dan keselamatan kerja pada pengeboran minyak lepas pantai.

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang judul penelitian diatas, maka

identifikasi masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Seringnya terjadi kecelakaan kerja pada pengeboran laut lepas pantai.

2. Banyaknya pekerja pengeboran lepas pantai yang kurang mematuhi

safety pengeboran laut lepas pantai.

3. Tingginya tingakt pencemaran laut di Indonesia.

4. Kerugian Negara yang membangkak akibat polusi yang diakibatkan

pengeboran laut lepas pantai.

3. Pembatasan Masalah

Sehubungan keterbatasan waktu, dana dan teori-teori, agar laporan

ini dapat dipahami secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah

yang telah diidentifikasikan dapat dijabarkan lebih panjang. Oleh karena

itu, penulis member batas pada kecerobohan pada saat melakukan

pengeboran lepas pantai.

4. Pokok Permasalahan

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis dapat

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana safety offshore pada pengeboran minyak lepas pantai?

2. Bagaimana cara menanggulangi kebocoran pada pengeboran laut lepas

pantai?

Page 5: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

5

5. Tujuan dan Manfaat

1. Tujuan

a. Mengetahui keselamatan dan kesehatan kerja pada pengeboran

minyak lepas pantai.

b. Mengetahui factor-faktor yang harus diperhatikan yang dapat

menyebabkan kecelakaan kerja pada pengeboran laut lepas pantai.

c. Mengetahui hal-hal yang dapat menjadi polusi saat proses

pengeboran minyak lepas pantai.

2. Manfaat

a. Bagi penulis

Menambah khasanah dan wawasan ilmiah bagi penulis khususnya

dalam hal sumber daya manusia. Disamping itu penulisan laporan

ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam rangka

memenuhi tugas kuliah hyperkes di Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

b. Bagi mahasisa UNS dan Masyarakat

Sebagai sumbangan pemikiran dan sumber analisis kepada para

pembaca, baik di lingkungan kampusUNS, ataupun di luar kampus

dalam memahami tentang pengeboran minyak laut lepas pantai.

Page 6: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

6

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Ring pengeboran

Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk

melakukan pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk

memperoleh air,minyak, atau gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah.

Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau di atas laut/lepas

pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas

pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari

mineral-mineral, teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum

dapat dilakukan secara komersial. Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada

kumpulan peralatan yang digunakan untuk melakukan pengeboran pada

permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air, atau mineral.

Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya

untuk mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk

membuat lubang yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau

gas bumi dari reservoir tersebut.Rig pengeboran dapat berukuran:

Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran

eksplorasi mineral

Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam

kerak Bumi. Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan

sirkulasilumpur pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung),

untuk mendinginkan sekaligus mengambil "bagian tanah yang terpotong"

selama sumur dibor.

Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat

mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh

minyak dan mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan.

Rig lepas pantai dapat beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari

pinggir pantai.

Page 7: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

7

Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis

sesuai daerah

RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri

dari menara dan struktur penopang.

Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk

kelengkapan alat pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara

dan sistem pengeboran ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan

duduk di dasar rawa saat operasi pengeboran berlangsung. Biasa

beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.

Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki

ini dapat naik dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini

biasa digunakan pada daerah dengan kedalaman sekitar 100 M atau

kurang

Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG

digunakan untuk membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa,

strultur dll). Tender RIG akan menempel di platform saat operasi

pengeboran berlangsung.

Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek

terapung yang dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk

mengebor daerah laut dalam (lebih dari 100 M).

Drill Ship : Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal.

Digunakan untuk mengebor laut yang sangat dalam.

2.2 Anjungan lepas pantai

Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun

di lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan

tambang. Biasanya anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig

pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa sifat geologis reservoir

maupun untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan

cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut.

Page 8: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

8

Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas

kontinen, meskipun dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya

hargaminyak mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam

telah menjadi lebih baik, layak dan ekonomis. Sebuah anjungan yang khas

mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor, pengeboran yang terarah

memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda

dan juga pada posisi terpencil sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform.

Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan

garis aliran dan koneksi pusar. Solusi bawah laut dapat terdiri dari sumur

tunggal ataupun dengan pusat manifold (pipa dengan mulut lubang yg

banyak) untuk digunakan pada beberapa pengeboran.

2.3 Eksplorasi minyak

Eksplorasi atau pencarian minyak Bumi merupakan suatu kajian

panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak.

Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang

yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung

jawab atas pencarianhidrokarbon tersebut.

Gambar 2.1 Anjungan pada pengeboran minyak lepas pantai

Page 9: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

9

Perlu diketahui bahwa minyak di dalam Bumi bukan berupa wadah

yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur

bersama air. Ilustrasinya

seperti gambar di bawah ini

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai

potensi akan minyak Bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di

daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak

potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

Batuan Sumber (Source Rock)

Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon.

biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini

kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang -

cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan

menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.

Tekanan dan Temperatur

Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan

temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan

mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai

hidrokarbon.

Migrasi

Gambar 2.2 Letak minyak bumi pada batuan

Page 10: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

10

Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat

berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk

diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak

memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak

terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting

untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

Reservoar

Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk

berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir

dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup

besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada

batuan inilah minyak Bumi di produksi.

Perangkap (Trap)

Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap.

tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat

itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir

ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak

ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2

yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak

memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk

diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut

kemungkinan mempunyai potensi minyak Bumi atau pun gas Bumi.

Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang

lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian

dilanjutkan pada langkah berikutnya.

Setelah kajian secara regional dengan menggunakan

metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan

potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika.

Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data

yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan

Page 11: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

11

kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari

pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di

dalam Bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut

memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap

atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-

metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai

aplikasi engineering.

Metoda tersebut adalah:

1. Eksplorasi seismik

Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi

daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan

di dalam Bumi.

2. Data resistivity

Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida.

Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di

dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada

fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan

minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari

data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi,

bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah.

sebagai dasar analisis fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan

daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data

resistiviti yang kita miliki.

a. Data porositas

b. Data berat jenis

3. Data berat jenis

Page 12: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

12

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan

bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini

akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori

batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat

jenis yang berbeda

2.3 Alat-alat yang perlu diperhatikan pada pengeboran laut lepas pantai

Berikut ini adalah peralatan dasar peralatan pelindung diri yang harus

ada di sebuah pengeboran minyak lepas pantai untuk menjamin keselamatan

para pekerja:

1. Pakaian pelindung: pakaian pelindung adalah COVERALL yang

melindungi tubuh anggota awak dari bahan berbahaya seperti minyak panas,

air, percikan pengelasan dll Hal ini dikenal sebagai, “dangri “or “boiler suit”.

2. Helmet: Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah kepala.

Perlu perlindungan terbaik yang disediakan oleh helm plastik keras di atas

kapal. Sebuah tali dagu juga disediakan dengan helm yang menjaga helm di

tempat ketika ada perjalanan atau jatuh.

3. Safety Shoes: maksimum dari ruang internal kapal digunakan oleh kargo

dan mesin, yang terbuat dari logam keras dan yang membuatnya canggung

untuk awak untuk berjalan di sekitar. Safety Shoes memastikan bahwa tidak

ada luka yang terjadi di kaki para pekerja atau crew di atas Kapal

4. Sarung tangan (Hand safety): Berbagai jenis sarung tangan yang

disediakan Di Kapal. sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal

ini menjadi keharusan untuk melindungi tangan orang-orang. Beberapa

sarung tangan yang diberikan sarung tangan tahan panas untuk bekerja pada

permukaan yang panas, kapas sarung tangan untuk operasi normal, sarung

tangan las, sarung tangan bahan kimia dll

5. Goggles: Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam

operasi sehari-hari pada kemungkinan kapal sangat tinggi untuk memiliki

cedera mata. kaca pelindung atau kacamata yang digunakan untuk

Page 13: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

13

perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan untuk operasi

pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi.

6. Plug: Di Ruang Mesin kapal menghasilkan suara 110-120 db ini

merupakan frekuensi suara yang sangat tinggi untuk telinga manusia. Bahkan

beberapa menit paparan dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi dan

gangguan pendengaran kadang-kadang sebagian atau penuh. Sebuah penutup

telinga atau steker telinga digunakan pada kapal yang mengimbangi suara

yang dapat di dengar oleh manusia dengan aman,

7. Safety harness: operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecatan

permukaan yang tinggi yang memerlukan anggota kru untuk menjangkau

daerah-daerah yang tidak mudah diakses. Untuk menghindari jatuh dari

daerah tinggi seperti itu, maka menggunakan Safety harness. Safety harness

adalah di kenakan oleh operator di satu ujung dan diikat pada titik kuat di

ujung lainnya.

Face mask: Bai yang Bekerja di permukaan insulasi, pengecetan atau

membersih

8. Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan minor yang

berbahaya bagi tubuh manusia jika dihirup langsung. Untuk menghindari hal

ini, masker wajah diberikan hal ini di gunakan sebagai perisai muka dari

partikel berbahaya.

9. Chemical suit: Penggunaan bahan kimia di atas kapal sangat sering dan

beberapa bahan kimia yang sangat berbahaya bila berkontak langsung dengan

kulit manusia. Chemical suit dipakai untuk menghindari situasi seperti itu.

10. Welding perisai: Welding adalah kegiatan yang sangat umum di atas

kapal untuk perbaikan struktural. Juru las yang dilengkapi dengan perisai las

atau topeng yang melindungi mata dari kontak langsung dengan sinar

ultraviolet dari percikan las, hal Ini Harus Di perhatikan dan sebaiknya

pemakaian Welding shield sangat di haruskan untuk keselamatan Pekerja.

Page 14: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

14

Gambar 2.3 Peralatan yang digunakan pada pengeboran laut lepas pantai

Page 15: k3 Pada Pengeboran Minyak Lepas Pantai

15

PENUTUP

Dalam pengeboran laut lepas pantai banyak sekali hal-hal yang harus

diperhatiakan guna safety offshore pada saat melakukan pengeboran. Hal ini

perlu diperhatikan dengan detail karena jika tidak akan menjadikan petaka

baik bagi si pekerja maupun pencemaran bagi laut. Jika kecelakaan kerja

terjadi, maka laut dapat tercemari dan banyak populasi hewan laut yang akan

mati. Jika hewan-hewan laut akan mati,manusia sendiri juga akan kesuliatn

untuk menemukan ikan sebagai bahan pangan.