Jurnal Regenerasi Verona

12
8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 1/12 Jurnal Arsitektur dan Perencanaan / Desember 2015 1 Culture-led Regeneration  Kota Verona, Italia Monika Larasati Putri Evhari 1  ,  Muhammad Sani Roychansyah 2 , Ahmad Sarwadi 3 1 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 2 Dosen, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 3 Redaktur Pelaksana, Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, JUTAP FT UGM, Universitas Gadjah Mada Abstract This paper explains and describes the urban regeneration which take place in Verona, Region of Veneto,  Italy. The study outlines a concept of urban regeneration for an area with a valuable urban and architectural heritage, based on rehabilitation of the cultural heritage building, public spaces - streets and squares,  stimulation of building use conversions which, at their turn, generate financial resources for the renovation of the historic buildings. The purpose of this paper is to analyze the aspects of culture-led regeneration in Verona such as; the background, theme, approaches, proccess, strategy, scheme, and the stakeholders. This  paper also explores the experience of cities considered to have succeeded in re-imaging and regenerating themselves through cultural activity and special events. The paper ends with lessons from Verona’s experience through the regeneration impact and process and explains the prospects of its potential as an integrated alternative to the urban regeneration for the future, especially for the culture-led regeneration, and offers recommendations for further development within the regeneration context. By using qualitative research methods, this paper tries to explain and describe the regeneration that happen in Verona using planning perspective. Keywords: culture-led regeneration; regenerasi kota; Kota Verona 1. Latar Belakang Dalam konteks pariwisata, ketertarikan turis, terhadap budaya, warisan, dan sejarah mengakibatkan  peningkatan jumlah pengunjung ke situs-situs  bersejarah semakin meningkat setiap tahunnya. Melihat kesempatan itu, banyak daerah dan kota-kota mengeksploitasi komoditas tersebut untuk kepentingan  pariwisata dan regenerasi ekonomi (Richards 1996). Kota-kota yang menjadi destinasi wisata bersejarah atau yang biasa disebut “Tourist-historic cities(Ashworth dan Tunbridge 1990), sebagai segmen  penting dari budaya dan pariwisata peninggalan budaya, menarik pengunjung dengan latar belakangnya yang  bersejarah, berseni, dan arsitektur yang khas. Di samping hal-hal tersebut, mengunjungi daerah  perkotaan yang bersejarah adalah salah satu alasan  paling sering disebutkan oleh turis untuk bepergian. Maka dari itu, kota-kota yang memiliki komoditas warisan budaya, seni, dan arsitektur yang bersejarah tidak akan luput dari perhatian turis. Salah satu kota yang memiliki komoditas warisan  budaya, seni, dan arsitektur yang khas adalah kota dengan dinding bersejarah. Kota-kota sejarah yang  berdinding ini memiliki keuntungan lebih dari kota- kota bersejarah lainnya karena dinding yang mereka miliki merupakan daya tarik wisata khusus. Dinding tersebut dianggap menjadi saksi penting sejarah kota, karena selama perjalanan sejarah tidak setiap kota diizinkan untuk mendirikan atau mampu membayar dinding. Ini adalah hak istimewa yang diberikan  biasanya dari penguasa untuk daerah-daerah khusus, yang biasanya dianggap terletak di lokasi yang strategis. Kota dengan dinding bersejarah dianggap sebagai kawasan penting pada jamannya sehingga perlu dilindungi dengan dinding ketimbang daerah lain. Keberadaan dinding ini juga dianggap sebagai tonggak  penting dan sering bertindak sebagai elemen identitas untuk kota. Selain efek positif yang melimpah yang diakibatkan oleh keberadaan dinding ini, keberadaan dinding ini bisa menjadi penghalang untuk  pengembangan lebih lanjut. Dinding yang secara fisik membatasi wilayah dalam kota hanya akan menyisakan sedikit ruang untuk pengembangan kota yang lebih lanjut. Selain itu, kawasan pusat kota yang kebanyakan merupakan kawasan inti sejarah itu sendiri sering harus tunduk pada peraturan bangunan yang ketat yang dimaksudkan untuk melindungi citra kota sebagai kota sejarah. Hal ini menyebabkan keterbatasan fungsi Kontak: Nama, posisi, afiliasi, alamat xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Tel: xxxxxxxxxxxxxxxx Fax: xxxxxxxxxxxxxxxx e-mail: xxxxxxxxxx@xxxxxxxxxxx (Redaksi akan menambahkan di sini, tanggal diterima dan disetujui untuk diterbitkan)

Transcript of Jurnal Regenerasi Verona

Page 1: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 1/12

Jurnal Arsitektur dan Perencanaan / Desember 2015 1

Cul ture-led Regeneration  Kota Verona, Italia

Monika Larasati Putri Evhari1 , Muhammad Sani Roychansyah2, Ahmad Sarwadi3

1 Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada2Dosen, Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

3Redaktur Pelaksana, Jurnal Arsitektur dan Perencanaan, JUTAP FT UGM, Universitas Gadjah Mada

AbstractThis paper explains and describes the urban regeneration which take place in Verona, Region of Veneto,

 Italy. The study outlines a concept of urban regeneration for an area with a valuable urban and architecturalheritage, based on rehabilitation of the cultural heritage building, public spaces - streets and squares, stimulation of building use conversions which, at their turn, generate financial resources for the renovationof the historic buildings. The purpose of this paper is to analyze the aspects of culture-led regeneration in

Verona such as; the background, theme, approaches, proccess, strategy, scheme, and the stakeholders. This paper also explores the experience of cities considered to have succeeded in re-imaging and regeneratingthemselves through cultural activity and special events. 

The paper ends with lessons from Verona’s experience through the regeneration impact and process andexplains the prospects of its potential as an integrated alternative to the urban regeneration for the future,especially for the culture-led regeneration, and offers recommendations for further development within theregeneration context. By using qualitative research methods, this paper tries to explain and describe theregeneration that happen in Verona using planning perspective.

Keywords: culture-led regeneration; regenerasi kota; Kota Verona 

1.  Latar BelakangDalam konteks pariwisata, ketertarikan turis,

terhadap budaya, warisan, dan sejarah mengakibatkan peningkatan jumlah pengunjung ke situs-situs bersejarah semakin meningkat setiap tahunnya.Melihat kesempatan itu, banyak daerah dan kota-kotamengeksploitasi komoditas tersebut untuk kepentingan pariwisata dan regenerasi ekonomi (Richards 1996).Kota-kota yang menjadi destinasi wisata bersejarahatau yang biasa disebut “Tourist-historic cities”(Ashworth dan Tunbridge 1990), sebagai segmen penting dari budaya dan pariwisata peninggalan budaya,menarik pengunjung dengan latar belakangnya yang bersejarah, berseni, dan arsitektur yang khas.

Di samping hal-hal tersebut, mengunjungi daerah perkotaan yang bersejarah adalah salah satu alasan paling sering disebutkan oleh turis untuk bepergian.Maka dari itu, kota-kota yang memiliki komoditaswarisan budaya, seni, dan arsitektur yang bersejarahtidak akan luput dari perhatian turis.

Salah satu kota yang memiliki komoditas warisan budaya, seni, dan arsitektur yang khas adalah kotadengan dinding bersejarah. Kota-kota sejarah yang berdinding ini memiliki keuntungan lebih dari kota-kota bersejarah lainnya karena dinding yang merekamiliki merupakan daya tarik wisata khusus. Dindingtersebut dianggap menjadi saksi penting sejarah kota,karena selama perjalanan sejarah tidak setiap kotadiizinkan untuk mendirikan atau mampu membayardinding. Ini adalah hak istimewa yang diberikan biasanya dari penguasa untuk daerah-daerah khusus,yang biasanya dianggap terletak di lokasi yang strategis.

Kota dengan dinding bersejarah dianggap sebagaikawasan penting pada jamannya sehingga perlu

dilindungi dengan dinding ketimbang daerah lain.Keberadaan dinding ini juga dianggap sebagai tonggak penting dan sering bertindak sebagai elemen identitasuntuk kota. Selain efek positif yang melimpah yangdiakibatkan oleh keberadaan dinding ini, keberadaandinding ini bisa menjadi penghalang untuk pengembangan lebih lanjut. Dinding yang secara fisikmembatasi wilayah dalam kota hanya akan menyisakansedikit ruang untuk pengembangan kota yang lebihlanjut.

Selain itu, kawasan pusat kota yang kebanyakanmerupakan kawasan inti sejarah itu sendiri sering harus

tunduk pada peraturan bangunan yang ketat yangdimaksudkan untuk melindungi citra kota sebagai kotasejarah. Hal ini menyebabkan keterbatasan fungsi

Kontak: Nama, posisi, afiliasi, alamat

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Tel: xxxxxxxxxxxxxxxx Fax: xxxxxxxxxxxxxxxx

e-mail: xxxxxxxxxx@xxxxxxxxxxx

(Redaksi akan menambahkan di sini, tanggal diterima dandisetujui untuk diterbitkan)

Page 2: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 2/12

 

2 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

dalam kota itu sendiri. Kegiatan sosial, perekonomian,tidak akan jauh dari yang namanya pariwisata, sejarah,dan seni. Hal ini tentunya akan menyebabkankejenuhan dalam kegiatan kota. Ketika kota menarikwisatawan terus masuk, namun penduduk yang ada didalam akan cenderung keluar. Atau bahkan, ketika

terlalu banyak turis yang masuk seiring denganmeningkatnya permintaan untuk warisan dan wisata budaya, kota yang pada awalnya tidak dirancang untukmenerima volume dan tekanan tersebut akhirnyamenjadi rentan. Meningkatnya jumlah pengunjung,konsentrasi mereka di beberapa bagian kota yang padadasarnya musiman dan periodisitas kunjungan merekasering menimbulkan masalah. Lalu lintas dan pejalankaki kemacetan, ketergantungan ekonomi pada pariwisata, hilangnya identitas dan kerusakanmonumen dan bangunan bersejarah yang sering disebutsebagai dampak negatif dari pariwisata di kota-kota

 bersejarah (Hukum 2001; Swarbrooke 1999).Ashworth (1993) berpendapat bahwa keberhasilan pariwisata warisan budaya dapat memiliki dampaknegatif pada aset yang menjadi dasarnya, yang menjadikomoditasnya. Meningkatnya jumlah pengunjungmungkin mengubah apa yang seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan, malah menyebabkan para turis terburu-buru untuk melihat masing-masingsitus karena padatnya situs. Selain itu, dapatmengakibatkan dampak sosial dan lingkungan yangnegatif. Di kota-kota berdinding, dampak negatiftersebut diperburuk karena daerah wisatanya ataudestinasi wisatanya hanya terbatas di lokasi-lokasi

 pariwisata warisan budaya tersebut telah berkembangselama ini, tidak bisa lebih luas lagi. Oleh karena itu, begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh kota-kotadengan warisan budaya terutama warisan budaya berupa dinding bersejarah. Dan salah satu dari kotatersebut adalah Kota Verona.

Gambar 1 Kota Verona yang dikelilingi dinding

Sumber: http://bbverona.webmarketingtorino.it 

2. 

Kota Verona

Gambar 2 Peta wilayah administrasi Kota Verona

Sumber: https://www.google.co.id/maps/place/Verona 

Verona adalah sebuah kota di Veneto Region di Italia bagian Utara. Bukan merupakan ibu kota namun cukup

terkenal di dunia internasional sebagai salah satu

destinasi wajib di Italia. Dianggap memiliki posisistrategis karena berada di tengah rute komunikasiinternasional dan nasional dan dilintasi Sungai Adige.Sebuah kota lama yang kaya akan warisan budayaterbukti dengan banyaknya monumen dan museum danmerupakan salah satu destinasi wisata utama di Italia berkat warisan artistic dan militer, beberapa pamerantahunan, pertunjukan, dan operanya.

Verona secara internasional juga dikenal sebagai"Kota Cinta". Sebagai objek dari salah satu fantasiShakespeare berabad lalu yang sangat mahsyur dikalangan pecinta sastra eropa, hingga kini masih terasakental di kota ini. Drama karangan Shakespearetersebut, yang dianggap sebagai salah satu komoditas penting dari kota tersebut, dihidupkan oleh PemerintahVerona dengan dilestarikannya Casa di Guiletta ataurumah balkon keluarga Juliet. Sampai saat ini jutaanwisatawan mengunjungi Casa ini setiap tahunnya.

Gambar 3 Casa di Guiletta

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Dilihat dari sudut pandang arsitektur dan tata kota,Verona adalah salah satu contoh kota terlama yang luar biasa, dimana kota ini telah berkembang secara progresif dan tanpa terputus sejak sebelum masehi.Kota ini selalu memasukkan unsur artistik dengan

kualitas terbaik dari setiap periode pembangunannya.

Page 3: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 3/12

JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari 3

Hal ini merupakan konsep yang luar biasa dalam pembangunan kota-kota bersejarah di Eropa.

Verona terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia olehUNESCO karena struktur perkotaannya yang memilikinilai sejarah sekitar 2000 tahun lamanya. Hal inidibuktikan dari sisa-sisa bangunan kota Romawi,

terdapat pula tembok yang mengelilingi kota, terdapat benteng saat kekuasaan Venesia, setting megah dariBenteng Hapsburg dan landasan yang terkenal pada eraQuadrilatero. Bukti ini merupakan contoh mencolokdari arsitektur kemiliteran di Eropa. Kota Veronasempat memperpanjang dindingnya lebih dari 9kilometer dan memasukan unsur terkait arsitektur berdasar kekuatan militernya seperti gerbang kota,menara, crenulations, benteng dan trunnion, parit,tanggul, glacis dan posterns, yang menempati hampir100 hektar lahan. Terdapat pula pedesaan dan lereng bukit yang mengelilingi kota dihiasi dengan 31 benteng.

Gambar 4 Pemandangan Kota Verona

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

3.  Sejarah Kota Verona

Kota Verona didirikan pada abad 1 SM sebagaikoloni Romawi. Kota ini lalu berkembang di abad 13dan 14 Masehi di bawah pimpinan Keluarga Scaligerdan pada abad ke- 15 sampai abad ke-18, menjadi bagian dari Republik Venesia. Verona adalah gambaranrekaman sejarah romawi yang diawetkan dari periodeabad pertengahan dan kebangkitannya mewakili contohklasik dari kota berbasis militer. Dengan sejarah yang

mencakup 2 milenium, dan melihat keunggulan darimasing-masing kerajaan yang memerintah di sanaselama bertahun-tahun, Verona bisa menjadi peringkatkedua setelah Roma dalam hal warisan nasional Italia.

Verona hanya sempat mengalami kehancuran saatterjadi banjir besar di tahun 1882. Air sungai naikhingga 8 meter diatas permukaan, banyak bangunankuno yang tergerus air dan dua jembatan utama hancur. Namun hal tersebut tidak membuat Verona terpuruk.Setelah terjadi banjir, rekonstruksi dilakukan,difokuskan terhadap pengembalian bentuk dan fungsikota, perluasan kota diluar benteng, serta pembentukan

region/ kabupaten baru.

Gambar 5 Konstruksi Muraglioni pasca banjirSumber: https://commons.wikimedia.org 

Seiring pembangunan pasca banjir berlangsung,Verona masuk ke era Industrialisasi sehingga banyak penduduk berurbanisasi ke Verona untuk menjadi pekerja industri. Hal itu menyebabkan jumlah penduduk Verona meningkat hingga 150.000 jiwa. Hal besar kembali menimpa Verona ketika tahun 1930anterjadi Perang Dunia II dimana Kota Verona merasakandampaknya dikarenakan lokasi yang strategis. SetelahPerang Dunia II selesai, Verona harus kembali bangunsehingga pemerintah segera menyusun masterplanuntuk merekonstruksi kotanya dan masterplan tersebut jadi pada tahun 1975.

Gambar 6 Verona pada era industrialisasi 

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

4.  Mengapa Verona di Regenerasi?

Sejatinya, tidak ada masalah signifikan dari KotaVerona. Verona berkembang menjadi kota wisata dankota budaya yang dinilai cukup baik dalam perkembangannya. Kota ini selalu mengalami pertumbuhan di setiap era-nya, dimana tiap-tiap erakekuasaan tersebut selalu meninggalkan jejak warisan budaya yang mengagumkan, yang sampai saat inimasih berdiri kokoh di kota ini.

Setiap mengalami kejatuhan, seperti bencana alam banjir besar pada tahun 1882, Perang Dunia II, dan lain

sebagainya, Verona selalu mampu bangkit kembalimerekonstruksi kotanya. Walaupun kadang mengalami proses yang cukup lama namun Verona selalu bisa

Page 4: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 4/12

 

4 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

kembali kokok berdiri dengan kecantikannya. Danyang terpenting upaya-upaya rekonstruksi dansemacamnya tidak meninggalkan warisan budaya yangsudah ada di dalamnya. Dengan runtutan sejarah yangdialami Verona serta peninggalan-peninggalan warisan budayanya, pada bulan November tahun 2000, Kota

Verona ditetapkan sebagai World Heritage Site olehUNESCO. Situs yang totalnya mencapai 452 hektar ini,mencakup inti keseluruhan sejarah kota.

Perubahan era yang banyak dialami oleh Veronamenimbulkan tantangan tersendiri bagi pemerintahVerona untuk mempertahankan kekayaan budaya yangada di penjuru Kota Verona. Keprihatinan munculketika melihat pertumbuhan kota-kota di dunia saat inisangat pesat dan menuju ke era yang disebut“futuristic”. Perkembangan ini tentunya memiliki duamata panah dengan memberikan efek positif dannegatif. Era ini akan membuat perkembangan kota

semakin banyak dibantu oleh teknologi, informasi yangserba transparan, dan hal-hal menjadi semakin cepatdan instant, sehingga akan memajukan peradabanmanusia secara keseluruhan. Namun bagi kota-kotayang budaya dan seni menjadi komoditas utamatentunya era ini akan membawa efek negatif denganmemaksa mereka untuk meninggalkan unsur-unsur budaya dan seni yang mereka punya.

Selain itu, dengan komoditas yang dipunya Verona,akan menarik semakin banyak turis untuk datang keVerona. Ketika sudah mencapai angka maskimal,Verona akan menjadi tidak nyaman, baik bagi turismaupun bagi penduduknya. Ditambah dengan

keberadaan dinding bersejarah yang secara fisikmembatasi kota Verona secara langsung akanmempengaruhi perkembangan Kota Verona itu sendiri.Sehingga diperlukan perkembangan kota secara spasialdan infrastruktur sehingga bisa mengatasi ledakanwisatawan ke depannya.

Melihat begitu banyak situs warisan budaya yangditinggalkan oleh suksesi periode-periode keemasan diEropa yang ada di Kota Verona, menjadi tantangantersendiri bagi Kota Verona untuk melindungi danmempertahankan aspek penting dari kota yaitu warisan budaya dengan mewujudkan potensinya sebagai nilai

ekonomi, lingkungan dan sosial-budaya tanpamenghambat pertumbuhan kota itu sendiri. Ditambahdengan ditetapkannya Verona sebagai World HeritageSite oleh UNESCO, maka pemerintah Kota Veronamemutuskan untuk meregenerasi kota Verona dengantujuan mempertahankan dan melindungi komoditasutama kota Verona yaitu warisan budaya dengan tetapmenyesuaikan diri dengan perubahan era dunia dandapat mengakomodir kebutuhan masyarakat Verona.

5.  Tema Regenerasi Kota Verona

Tema yang ditekankan pada kegiatan regenerasiKota Verona adalah Seni, Budaya, dan Pariwisatasebagai landasan pembangunan berkelanjutan.

5.1 Seni, Budaya, dan Pariwisata Verona yang sudah terkenal sebagai destinasi wisata

dengan komoditas utama seni dan budaya tentunyaharus menjaga komoditas tersebut dalam pertimbanganuntuk mengembangkan kotanya. Dengan begitu, dalamupaya meregenerasi kota, Verona menjadikan sektor

 pariwisata berbasis seni dan budaya sebagai komoditasutama yang harus diperhatikan dalam pembangunankota. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga eksistensikota Verona di dunia internasional yang sudah memilikicitra kuat sebagai kota wisata berbasis seni dan budaya.Sehingga, jumlah wisatawan akan terus terjaga, maka pendapatan kota juga akan terus stabil.

Komitmen ini tentunya akan serta mertamenyebabkan beberapa dampak pada bentuk kotaVerona itu sendiri. Pertama, citra kota Verona akantetap terjaga dari segi bentuk bangunan, namun akanmengalami perubahan pesat dari segi infrastruktur kota

untuk mengakomodir membludaknya jumlahwisatawan yang datang ke Verona. Akan banyak hoteldan restaurant, kios-kios berjualan oleh-oleh, dsb.Perubahan juga terjadi pada bangunan-bangunan bersejarah yang mengalami alih fungsi. Harapannyadengan begitu akan meningkatkan pertumbuhanekonomi.

Regenerasi juga merangsang masyarakat untuk lebih berkomunitas, berhubungan sosial, memperkaya event,dan membuat banyak masyarakat lebih fokus padakegiatan budaya lokal. Masyarakat di dalamnya punmemiliki rasa kebanggaan tersendiri terhadap citrakeunikan kota budaya yang dimilikinya.

Gambar 7 Peninggalan sejarah berupa seni dan arsitektur

Kota Verona yang menjadi daya tarik wisata

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

5.2 Pembangunan Berkelanjutan

Regenerasi Kota Verona juga dilakukan untukmewujudkan pembangunan berkelanjutan. Maksudnya,Verona sebagai pusat warisan budaya diregenerasi

sebagai upaya menjaga warisan budaya yang adamelalui pemberian fungsi baru untuk bangunan

Page 5: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 5/12

JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari 5

 bersejarah tersebut agar tidak ditinggalkan begitu sajadan mempertahankan kelangsungan hidup sahamwarisan kota-kota di Eropa. Sehingga tidak perlumenggusur bangunan yang lama kemudian dibangun bangunan baru dengan alasan pemanfaatan yang berbeda.

Tidak hanya dari aspek fungsi bangunan, Veronamenggunakan kembali bangunan peninggalan sejarahyang ada sebagai cara sederhana untuk mencapaikeberlanjutan dengan memperhatikan aspeklingkungan. Meregenerasi berarti juga memperbaiki,dimana unsur lansekap sebagai bentuk pemeliharaanekologis tetap dilakukan. Selain memperindah kawasanwisata budaya dan seni, perhatian terhadap aspekekologis ini juga dimaksudkan untuk menjaga tingkatkelayakan hidup kota Verona dimana semakin banyak penduduk dan wisatawan maka kualitas udara yang baik sangat dibutuhkan kota Verona saat ini.

6.  Pendekatan yang Diambil Kota Verona

Pendekatan yang diambil oleh Kota Verona adalahregenerasi warisan budaya yang terintegrasi dan perencanaan komprehensif dan koordinasi antardepartemen.

6.1 

Regenerasi Warisan Budaya yang Terintegrasi

Verona menerapkan regenerasi warisan budaya yangterintegrasi karena warisan budaya dianggap sebagaikatalis atau perangsang untuk kegiatan regenerasi padaarea yang lebih luas. Hal ini sudah terbukti dengankegiatan regenerasi yang tidak terpusat pada pusat kota

saja yang notabene merupakan pusat kawasan warisan budaya, yaitu dengan dilaksanakannya PRUSST yangmeregenerasi kawasan diluar tembok benteng. Selainmenjadi katalis, warisan budaya menjadi basis pariwisata di Verona yang merupakan komoditasutama untuk menggerakkan perekonomian lokal danmenciptakan lapangan pekerjaan. Dengan manfaat-manfaat diatas, regenerasi yang terintegrasi tidak hanyamemajukan aspek budaya saja, namun juga ekonomi,sosial, lingkungan, dll. Sehingga, regenerasi yangterintegrasi ini akan memperkuat budaya lokal yangsecara langsung menanamkan kebanggaan di

lingkungan neighborhood.

6.2  Perencanaan Komprehensif dan Koordinasi

antar Departemen

Verona menekankan dalam kegiatan regenerasikotanya diperlukan perencanaan yang komprehensifdan koordinasi antar departemen. Pendekatan ituditerapkan karena akan menimbulkan manfaat yangsignifikan seperti dalam satu dokumen perencanaanregenerasi akan merekam beberapa tujuan proyeksekaligus (mixed use). Dengan begitu, overallkeberlangsungan proyek akan menambah nilai tambahterhadap masing-masing proyek dan terhadapkehidupan kultural kota. Selain itu, mixed use yangditerapkan akan menambahkan keuntungan signifikan

kepada keberagaman kepentingan yang berlangsung didalam kota. Secara singkat, harapannya dengan pendekatan ini kegiatan regenerasi Kota Verona akan berlangsung secara efektif sesuai dengan tujuan danefisien dalam pemanfaatan sumber daya.

7. 

Strategi Umum RegenerasiRegenerasi kota yang dilakukan oleh kota Verona

merupakan Culture-led regeneration. Culture-ledregeneration  dapat dipahami sebagai penggunaan proyek budaya untuk merevitalisasi sebuah kota.Strategi ini biasanya melibatkan promosi seni berbasis peristiwa dan atraksi bersama dengan mendorong pembangunan perumahan berkualitas tinggi dan ritel,dan menarik investasi. Program regenerasi budayayang dipimpin diimplementasikan untuk menciptakancitra baru untuk sebuah kota atau wilayah ataumempertahankan citra kota yang sudah ada (Doucet,

2007: 5-6). Pergeseran ekonomi dunia ke ekonomiglobal menyebabkan peningkatan daya saing antar kota,yang berarti bahwa mereka sekarang harus bersainguntuk memperkuat status kotanya pada skala global.Keating dan De Frantz (2004: 190) menjelaskan bahwadalam pasar internasional yang ramai, untuk menandaikota agar menjadi tampak berbeda dari yang lainnya,yaitu adalah dengan memberikan citra atau merek. Inisecara tidak langsung dapat meningkatkan daya saingekonomi dengan meningkatkan investasinya di duniainternasional. Hal ini juga mungkin memiliki efek psikologis dalam kota, membangun kepercayaan diridan kebanggaan warga dan bahkan meningkatkan

optimisme di kalangan investor.Sejak tahun 1980an culture-led regeneration  sudah

sering digunakan sebagai strategi kota-kota di Eropauntuk meregenerasi dan merevitalisasi kota danwilayah yang mengalami degradasi sosial dan ekonomiselama masa deindustrialisasi. Culture-ledregeneration  bisa diartikan sebagai strategi penggunaan proyek-proyek berbasis budaya yangdimaksudkan untuk membenahi depresi ekonomi yangterjadi di suatu wilayah. Biasanya culture-ledregeneration  meliputi acara-acara pameran keseniandan budaya dan merangsang pertumbuhan pariwisata

dan infrastrukturnya. Progra-program yang termasukdalam culture-led regeneration  diimplementasikandengan tujuan untuk membentuk citra baru untuk suatukota atau wilayah (Doucet, 2007: 5-6). Globalisasimembuat persaingan atau kompetisi antar kota, yangakhirnya menimbulkan strategi-strategi branding untukmemberikan citra yang khas dari kota tersebut sehingga bisa dikenal hingga skala global. Ciri khas yang sangatumum dan mungkin dijadikan brand kota adalah budaya, sehingga culture-led regeneration menjadi trenstrategi diterapkan oleh kota-kota post-industrial.

Culture-led regeneration sudah sangat seringdigunakan di kota-kota di Eropa (Gomez 1998; Keatingdan De Frantz, 2004; Miles, 2005). Salah satu contohsukses penerapannya adalah kota Bilbao di Spanyol.

Page 6: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 6/12

 

6 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

Penurunan perkembangan ekonomi dan deprivasisosial yang dialami, membuat Bilbao meregenerasikotanya dengan membuat suatu event yang besar yaitu pembukaan Guggenheim Museum yang akhirnyamerubah keadaan kota Bilbao. Hal ini membuat banyakkota di eropa mencoba untuk meraih kesuksesan seperti

Bilbao dengan membangun flagship artistic ataucultural projects di tengah-tengah skema regenerasikota mereka. (Healy et al., 1992).

Berbeda dengan Bilbao, Verona tidakmembutuhkan flagship project untuk meregenerasikotanya. Verona lebih menekankan pada melindungiapa yang dia punya, yaitu kekayaan peninggalan budaya yang menjadi daya tarik pariwisata kota itusejak lama. Tanpa flagship, Verona meregenerasikotanya dengan memberi fungsi lain pada bangunan- bangunan warisan budaya, dan masih banyak lagi.

Strategi culture-led regeneration ini ditandai dengan

 penekanan yang radikal pada konsep budaya terlebihkepada hal-hal yang berbau tradisional, seni, danhiburan popular. Strategi ini menjadi semakinkompleks dari tahun ke tahun, namun secara garis besarmemenuhi kriteria-kriteria seperti dijabarkan dibawahini (Bianchini, 1990; Bianchini et al, 1988; Wynne,1992):1.

 

Memberikan fungsi tambahan pada bangunan- bangunan bersejarah seperti museum dan teaterdengan fungsi umum seperti ruang publik, denganmeningkatkan akses dan merangsang keterlibatankomunitas lokal.

2.  Program-program yang mendukung komunitas-

komunitas yang berbasis seni, budaya etnikminoritas, dan golongan yang terpinggirkan secarasosial dan budaya.

3. 

Fokus kepada infrastruktur yang berkaitan dengan produksi budaya, seperti studio, workshop,organisasi pemasaran, dan perencanaan distrik budaya.

4. 

Pendalaman tentang aturan-aturan mengenai budaya tradisional untuk mengatur perkembangandan penggunaan teknologi dalam mempromosikan budaya itu sendiri.

5.  Memperhatikan peran seni dalam kegiatan

regenerasi, seperti proyek-proyek flagship untukkawasan pusat kesenian, teater, concert hall, danlain sebagainya.

6. 

Meluncurkan event-event atau festival tentang senidan kebudayaan untuk mengembangkankebudayaan lokal dan mewadahi kegiatankebudayaan.

7. 

Mengembangkan program untuk investasi di bidang public art dan sculpture dan perwujudan ruang publik kota untuk berbagai jenis kegiatan.

8.  Strategi Khusus Regenerasi

Komoditas yang menarik yang dimiliki Veronamenjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah kota danmasyarakat di dalamnya terkait regenerasi untukmencari fungsi-fungsi baru yang bisa mengoptimalkan

gedung-gedung tua yang ada. Hal ini mebuatPemerintah Kota Verona mencanangkan beberapastrategi demi keberlangsungan pembangunan KotaVerona yang berbasis pembangunan berkelanjutan.

Popularitas Verona di mata internasional sebagaikota pariwisata menjadi sebuah tantangan dalam

mempertahankan jumlah wisatawan yang datang keVerona setiap tahunnya. Hal ini membuat pemerintahkota menyusun strategi dan rencana untukmendiversifikasi kegiatan di titik yang berbeda agar pengunjung tidak berpusat di tengah kota saja. Strategi-strategi tersebut kurang lebih diimplementasikanmelalui tiga proyek berikut:

1. Optimalisasi Bangunan Kota Verona sebagai

Kota Basis Arsitektur Militer

Erat kaitannya terhadap pembangunan berkelanjutan,salah satu program Kota Verona untuk mengelola

kotanya secara berkelanjutan yaitu denganmengembangkan bangunan militer terdahulu agarterkenal di kancah internasional. Berkelanjutan disinimaksudnya adalah dengan mengoptimalkan bentengdan bangunan militer dengan cara disewakan kepadayayasan, asosiasi, bisnis dan profesional sebagai suatu bisnis properti dimana terdapat ketentuan tertentu agartetap menjaga kualitas bangunan bersejarah itu sendiridan mempertahankan unsur sustainable dari tiap fungsi proyek properti yang disewakan.

Gambar 8 Castelvechio sebagai peninggalan militer

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Pada bulan Juni 2004, COVAM (Committee for the

Enhancement of Military Architecture) mengadopsi program untuk menerapkan kebijakan “pengelolaandan pembangunan berkelanjutan”. Program inidibentuk dengan upaya membuat kemitraan antaraPemerintah Kota dan asosiasi, bisnis, dan profesionalyang dibutuhkan untuk melaksanakan restorasi dan pengembangan bangunan-bangunan peninggalansejarah yang dulu difungsikan sebagai bangunan penunjang sistem pertahanan di Verona, dimanamereka bisa memberikan fungsi pada bangunantersebut namun hanya bersifat “sewa” tidak membelilahan/ bangunan tersebut. Dengan begitu, pengguna

tidak berhak untuk merubah bentuk bangunan samasekali sehingga warisan budaya yang terletak padaarsitektur bangunan tetep terjaga.

Page 7: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 7/12

JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari 7

COVAM telah membentuk kerangka kriteria danaturan yang harus ditaati sebagai bagian dari sewa,untuk memastikan pemberian fungsi baru bisa lebihkompatibel dan simpatik terhadap restorasi bangunandan benteng. Bangunan dapat digunakan setelahdilakukannya pembayaran sewa dan tetap dihitung

sebanding dengan biaya properti, pemeliharaan dan biaya manajemen. Panggilan untuk tender dilakukansetiap tahun untuk agen properti lain yang ingin berkontribusi ataupun mereka yang sewanya akansegera berakhir. Sewa dapat diberikan untuk jangkawaktu hingga 30 tahun. Pelamar harus memberikan proposal ajuan dengan deskripsi aktivitas yang akanmereka lakukan di bangunan tersebut dan menguraikan bagaimana kegiatan tersebut sesuai dengan ketentuanyang diatur dalam aturan sewa.

Proyek ini dilakukan melalui pentahapan berikut.Tahap pertama adalah penilaian awal situs bangunan,

kelengkapan file warisan, keadaan bangunan dan jeniskarya/ kegiatan yang dibutuhkan untuk pemulihan danrestorasi bangunan. Tahap kedua adalah pengambilankeputusan dan persetujuan terhadap jenis kegiatan yangsesuai untuk bangunan tersebut. Tahap ketiga pengumuman panggilan terhadap pengajuan proyek dilokasi yang sudah disetujui untuk peningkatanBangunan Arsitektur Militer Verona. Tahap keempatmerupakan evaluasi dan identikasi proposal pengaju proyek agar sesuai dengan kriteria, dan penetapan agensewa.

Gambar 9 Ponte Pietra dulu dan kini

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Gambar 10 Corso Porta Nuova dulu dan kini

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

2. Optimalisasi Palazzo Della Ragione sebagai Pusat

Pameran dan Wisata

Palazzo Della Ragione merupakan sebuah kompleksyang ternama di Abad Pertengahan. Pendekatan danstrategi regenerasi yang dilakukan yaitu pengoptimalandan pemberian fungsi baru yang mixed use sebagai

 pusat pameran, baik itu pameran, karya seni dan karyaarsitektur bangunan. Selain itu Palazzo Della Ragioneini juga sebagai bentuk kumpulan restorasi danrevitalisasi bangunan-bangunan bersejarah.

Palazzo della Ragione merupakan sebuah kompleksIstana yang dibangun antara 1193 dan 1196 dan terletakdi sisi utara Piazza delle Erbe. Istana ini awalnyadirancang sebagai Kantor Pengadilan danPemerintahan. Selama berabad-abad, istana ini telahmengalami restorasi dan beberapa perubahan. Padatahun 1540 bangunan ini hancur oleh kebakaran, laluterjadi lagi kebakaran hebat pada tahun 1723 yang

menyebabkan kerusakan secara luas. Pada abad ke-19,Camillo Boito, seorang arsitek terkenal waktu itu,ditunjuk untuk mengembalikan istana danmembawanya kembali ke gaya abad pertengahan.Bangunan ini dibongkar dari bentuk struktur yangdibangun selama berabad-abad sebelumnya danmembuat beberapa perubahan, merekonstruksi dindingdan menambah jendela baru dengan gaya romantik.Pada 1990-an Istana ini tidak dipergunakan setelahterjadinya relokasi kantor pemerintahan dan kantor pengadilan ke lokasi lain. Oleh karena itu, Dewan Kotadihadapkan dengan tantangan bagaimanamengomptimalkan fungsi dan mengkondisikan

kompleks istana ini agar bisa diakses masyarakat luas.Pemerintah Kota Verona bermaksud

mengoptimalkan fungsi Palazzo Della Ragiona sebagaidasar pertimbangan untuk meningkatkan nilai kotawarisan dan budaya. Selain itu juga untukmengembalikan dan mempromosikan penggunaan barudari salah satu bangunan bersejarah di Kota Verona.Sejalan dengan Rencana Pengelolaan UNESCO untukSitus Warisan Dunia, Pemerintah Kota juga sengajamengoptimalkan bangunan ini untuk mengembangkandaya Tarik wisata bagi warga dan pengunjung sebagaidistrik budaya.

Pemulihan Palazzo della Ragione akanmeningkatkan daya tarik dari Piazza Erbe, salah satudari sebagian besar tempat-tempat menarik yangmenjadi rute para wisatawan. Hasil dari proyek ini berupa kawasan budaya baru yang ditempatkan pada posisi inti dalam pusat Kota. Pusat pameran yangmultifungsi ini akan menjadi lokasi utama untuk pameran yang bisa diisi oleh musem yang ada disanaataupun membuat event pameran tertentu sehinggasecara signifikan meningkatkan akses masyarakatterhadap kota seni dan warisan artefak. Pusat pameranini juga sebagai peluang lapangan kerja baru yang bisameningkatkan pendapatan dari wisatawan danmeningkatkan daya tarik secara keseluruhan.

Page 8: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 8/12

 

8 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

Proyek ini dilakukan melalui pentahapan berikut.Tahap pertama adalah pembangunan pusat pameranyang multifungsi. Kemudian dilanjutka dengan tahapkedua yaitu pemulihan dan pelestarian Palazzo dellaRagione yang komprehensif termasuk basement, lantaidasar, lantai mezzanine, lantai pertama dan kedua.

Setelah itu, tahap ketiga adalah pemulihan dan pelestarian dari Torre dei Lamberti yang menjadi objekwisata nomer tiga di Verona setelah Arena dan RumahJuliet.

Gambar 11 Piazza Delle Erbe

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

3. Program of Urban Requalification and

Territorial Sustainable Development (PRUSST)

Program of Urban Requalification and TeritorialSustainable Development (PRUSST) adalah sebuah

 program yang diluncurkan oleh Kota Verona sebagaikerangka regenerasi perkotaan dan upaya pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari program iniadalah untuk mengimplementasikan proyekinfrastruktur dan regenerasi yang bertujuan untukmeningkatkan pembangunan ekonomi dan lapangankerja, juga meningkatkan kondisi lingkungan dan sosialdi tingkat lokal. PRUSST ini berisikan program- program yang sangat berunsurkan regenerasi kota.PRUSST fokus terhadap pengoptimalan kembali bangunan lama yang sempat hancur saat terjadinyaPerang Dunia II dan banjir besar di tahun 1882.PRUSST tidak fokus terhadap bangunan-bangunan berarsitektural menarik (bangunan warisan budaya),namun lebih ke arah bangunan lama yang sudah tidakterpakai untuk direkonstruksi dan pemanfaatan fungsiyang baru.

Gambar 12 Masterplan PRUSSTSumber: INHERIT

Proyek PRUSST merupakan sebuah upayaregenerasi kota secara keseluruhan tanpa klasifikasihanya bangunan warisan budaya saja. Seperti halnyadengan proyek regenerasi perkotaan pada umumnya, program PRUSST ditujukan untuk menanggulangimasalah kerusakan tertentu terkait bangunan bersejarah,

lingkungan, ekonomi, dan sosial daerah secarakeseluruhan. Proyek yang sudah berjalan saat inimencakup dua kawasan bekas industri yaitu ExMagazzini Generali (bekas Gudang Umum) dan ExMercato Ortofrutticolo (bekas Pasar Buah danSayuran). Keseluruhan proyek ini dilakukan sebagaiupaya pembangunan daerah. Pendekatan komprehensifdilakukan dalam program ini agar bisa mengkatifkankembali bangunan yang sudah mati dengan fungsimixed use. Penggunaan kembali bangunan yang matiini bisa menampah keberagaman fungsi kota danmenyediakan link antara sistematika perkotaan dan

 pusat kota bersejarah.Proyek ini mulai diawali pada Maret 2002 dimanaMajelis Daerah menyetujui amandemen kota bahwakarya publik dan swasta bisa direncanakan dalam program perencanaan PRUSST. Kemudian proses pengambilan keputusan dimulai pada Desember 2003dimana Majelis Daerah menyetujui Rencana IndukPRUSST yang berkaitan dengan regenerasi bekas PasarBuah dan Sayuran. Kemudian, pada Februari 2005Majelis Daerah mengadopsi rencana rinci untuk keduawilayah yang ingin diregenerasi. Selanjutnya pada Mei2005 Dewan Kota menyetujui Detil Rencana Kawasan bekas gudang umum dan pasar buah dan sayur.

Site plan keseluruhan meliputi Ex MagazziniGenerali dan Ex Mercato ortofrutticolo yang mencakuptotal luas hampir 30 hektar. Didalamnya terdapat zonasi perumahan, rekreasi & taman kota, kantor daerah untuk jasa keuangan dan situs budaya daerah termasuk teater,sekolah dan akademi seni rupa. Lokasi dari situs inisangat penting karena berdekatan dengan Verona Fiereyang merupakan kompleks bangunan yang digunakanuntuk perdagangan dan bisnis pameran di jalur utamaantara pusat kota. PRUSST juga menyediakan untuk perbaikan jalan yang menuju dari autostrada ke pusatkota tua berupa jalur antara daerah terpencil dan pusat

kota yang bisa dilalui oleh trem.Pada rencana di atas, proyek untuk situs kebudayaan

ditunjukkan oleh bangunan berwarna jingga. Bangunanmelingkar yang dulunya bekas gedung pendingin akanmenjadi museum kota dan bangunan lainnya yang akanmenjadi situs dari Academia Cignaroli, kantor publikdan Teater. Bangunan biru tua adalah bekas galeri yangdigunakan untuk pasar grosir buah dan sayuran.Bangunan berwarna merah muda merupakan bangunan baru sebagai pusat keuangan daerah. Taman kota berupa area hijau disekitarnya.

Page 9: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 9/12

JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari 9

9. 

Skema Regenerasi

Skema regenerasi yang dilakukan Kota Verona berpedoman pada skema regenerasi yang telahditetapkan oleh European Association of Towns andRegions yaitu:

Gambar 13 Skema Regenasi EAHTR

Sumber: INHERIT

Skema regenerasi yang dilakukan Kota Verona

terbagi ke dalam dua level. Yang pertama adalah levelkota dan yang kedua adalah level individual proyek.

Pada skema level kota Kota Verona menerapkan

Gambar 14 Kiri: Skema Regenerasi Level Kota

Kanan: Skema Regenerasi Level Individual Proyek

Sumber: INHERIT

10.  Stakeholder

Secara umum, stakeholder yang berperan dalam proses regenerasi Kota Verona diantaranya dariPemerintah dan Pihak Swasta yang disebut sebagai

 Public Private Partnership, karena memberikewenangan melalui sistem lelang kepada pihak swastayang mau mengerjakan proyek-proyek dalam program

regenerasi Kota Verona. Dalam COVEM contohnya, pemerintah menerapkan sistem sewa dimana investormenyewa lokasi ini dalam jangka waktu tertentu dandengan diterapkannya aturan-aturan tertentu mengenaicitra bangunan yang harus dilindungi. Selain itu, dalamPRUSST juga memberikan rancangan regenerasi yang

 proyeknya dilakukan secara tender oleh pihak swasta.Pihak swasta yang melakukan proyek tersebutdiimbangi dengan pemerintah yang memonitori kinerjaswasta, selain itu pemerintah memfasilitasi kerjasamaini dengan membuka tender proyek melalui websiteresmi kota ataupun sistem pengelolaan pariwisatasecara transparan sehingga warga Verona juga dapatmengawasi jalannya program-program regenerasi ini.

Selain pemerintah kota Verona, beberapa badan atauinstansi formal, baik skala internasional maupunregional, yang ikut ambil bagian dalam perencanaanregenerasi Kota Verona adalah sebagai berikut:

1. 

UNESCO2.  European Union3.

 

European Association of Historic Towns andRegions (EATHR)

4. 

The Institute of Historic BuildingConservation

5. 

Committee for the Enhancement of MilitaryArchitecture (COVAM)

11. Efek Regenerasi

Efek yang dapat dilihat dari kegiatan regenerasiyang dilakukan adalah yang pertama yang dapat dilihatkasat mata adalah dari aspek visual yaitu bentuk

arsitektural dan nuansa Kota Verona yang masih samadengan nuansa Kota Verona pada beberapa tahun silam.Upaya mempertahankan bentuk bangunan inimerupakan salah satu indikator keberhasilan regenerasiyang dilakukan di Verona yang memang berlandaskanculture-led-regeneration. Hal ini nyata terlihat pada bangunan The Arena yang masih terawat tanpamerubah arsitektural awal. 

Gambar 15 The Arena

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Page 10: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 10/12

 

10 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

Aspek kedua yang merupakan dampak positif darikegiatan regenerasi Kota Verona adalahkeberlangsungan kegiatan di Kota Verona yangsemakin beragam. Upaya mempertahankan gaya bangunan ternyata tidak membatasi pemanfaatan bangunan tersebut. Malah dengan adanya regenerasi,

 bangunan-bangunan yang dulunya merupakan bangunan militer dengan pemanfaatan untuk perlindungan dan ketahanan, ketika sudah tidakdimanfaatkan sebagai bangunan militer lagi, maka bangunan tersebut tidak dibiarkan saja hanya menjadimuseum atau atraksi wisata. Tapi juga bisa difungsikansebagai gedung serbaguna yang biasa dijadikan venue pameran dan kegiatan kesenian, seperti Castelvecchio.

Gambar 16 Castelvecchio menjadi museum sekaligus

ruang kegiatan pameran kesenian 

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Beberapa efek regenerasi dapat dirasakan juga padaobjek-objek bangunan tertentu misalnya TheMagazzini Generali dan The Mercato Ortofrutticolo.The Magazzini Generali dibangun pada tahun 1924oleh Dewan Keuangan dan Kotamadya Verona untukgudang pendingin daging, sayur dan buah-buahan.Sementara Mercato Ortofrutticolo adalah gudang penyimpanan barang-barang asing dan domestikseperti biji-bijian dan buah-buahan. Selama PerangDunia II sebagian besar peralatan seperti jalur keretarusak, termasuk bunker pendingin dan gudang. Lalumulai kembali direkonstruksi tahun 1946. Namunseiring berjalannya waktu juga mulai terjadinya penurunan aktivitas tradisional Magazzini Generalisebagai depot penyimpanan sereal, buah dan sayuran.Secara bertahap, persaingan dari swasta terus muncul

karena toko mereka memiliki alat pendingin sendiri,sehingga warga sudah merasa tidak membutuhkankedua bangunan ini.

Magazzini Generali dan Mercato Ortofrutticolo berada pada lokasi yang berdekatan. Sehingga proses perencanaannya dilakukan dalam satu masterplan.Bangunan melingkar yang sangat unik ini akandirestorasi menjadi bangunan budaya berupa museum,teater, dan pusat pelatihan seni rupa. SementaraMercato Ortofruticolo sudah direncanakan sebagai pasar grosir buah dan sayuran dan saat ini sudah beroperasi dengan baik.

Gambar 17 Magazzini Generalli

Sumber: https://commons.wikimedia.org 

Foto di atas menunjukkan bangunan pendingin yangmelingkar, dikelilingi oleh gudang penyimpananlainnya. Merupakan sebuah karya tecnology industri ditahun 1920-an. Sekarang terdaftar sebagai contoh seniindustri oleh Departeman Kebudayaan Italia. Proyekuntuk memulihkan dan meregenerasi bangunan ini

adalah sebagai museum kota. Menjadi kesempatan besar untuk meningkatkan nilai budaya daerah danmemberi nilai kontribusi terhadap kota bersejarah.

Gambar 18 Mercato Ortofrutticalo sebelum dan sesudah

mengalami regenerasi

Sumber: INHERIT

Efek regenerasi juga tampak pada bangunan ForteGisella. Forte Gisella terletak di Verona bagian selatandi Wilayah Santa Lucia. Sewa diberikan kepadaAsosiasi Santa Lucia yang akan memberi aktivitas pada bangunan sejarah ini selama 25 tahun. Asosiasi SantaLucia awalnya mengajukan proposal, lalu disesuaikandengan peraturan yang berlaku. Asosiasi Santa Lucia bersedia merestorasi dan melakukan pemeliharaandengan tujuan memulihkan kondisi benteng,membangun kembali lingkungan sekitar dan

menciptakan youth hostel. Selain itu, Asosiasi ini akanmengisi liburan musim panasdengan kegiatan sosialseperti pertunjukan musik, teater, tari dan acara lainnyauntuk Komunitas Santa Lucia. Asosiasi ini berhasilmemberikan fungsi baru sebagai fungsi pariwisata, penyediaan hostel dan tempat parkir serta pemberianevent tahunan yang akan menarik wisatawan untukmelihat keunikan dari Forte Gisella. 

Page 11: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 11/12

JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari 11

Gambar 19 Forte Gisella sebelum diregenerasi dan

 pemanfaatannya sekarang

Sumber: INHERIT

Efek yang terlihat pada kegiatan regenerasi PalazzoDella Ragione saat ini sudah beroperasi sebagai pusat pameran kota. Selain itu pengoptimalan lingkungandisekitarnya sudah berjalan dengan baik karenaterdapat beberapa pusat pertokoan dan banyak

wisatawan yang mengunjungi lokasi ini. Gedung pameran ini menjadi venue occasional karena tidakselalu menyajikan pameran setiap waktu, melainkan pada event tertentu saja. Ketika tidak ada pameran parawisatawan menggunakan lokasi ini sebagai lokasi berfoto, ataupun sekedar berjalan dan melihat-lihatkarena walaupun tidak ada event berlangsung, PalazzoDella Ragione tetap indah, bersejarah, dan layakdinikmati wisatawan.

Gambar 20 Pemanfaatan Pallazo della Ragione

Sumber: INHERIT

12.  Lesson Learned

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari prosesregenerasi Kota Verona. Kota yang memiliki ciri khasunik di bangunan bergaya arsitektur kemiliteranmemberikan sebuah identitas baru dimana kota ini

 penuh akan warisan budaya bahkan dibentengi olehwarisan sejarah itu sendiri. Selain itu, Verona juga bisamelihat komoditas utamanya dan memanfaatkankomoditas itu untuk meningkatkan nilai kota itu sendiridan menambah stabilitas ekonomi sebagai kota pariwisata. Tidak hanya itu, peluang dari berbagaiaspek yaitu ekonomi, sosial, dan budaya juga akan berdampak baik.

Culture-led regeneration  yang dilakukan Veronaterbukti nyata dalam komitmennya menjaga warisan-warisan budaya. Melalui upaya pemberian fungsi baru pada bangunan-bangunan lama seperti benteng, kastil,

dll karena sudah tidak difungsikan sebagai benteng dankastil lagi. Upaya ini dilakukan dengan harapan berbagai macam kegiatan yang berlangsung di Verona

tetap berlangsung dan tidak bertabrakan dan bisa berkelanjutan. Selain itu, tidak perlu merobohkan bangunan yang lama fungsi baru ruang kota tersebutmasih bisa berjalan. Sehingga, penggunaan bangunan- bangunan peninggalan sejarah tidak hanya terbatassebagai situs-situs yang dilindungi dan menjadi lokasi

wisata saja tapi bisa dimanfaatkan sebagai fungsi yanglebih aktif, seperti fungsi  public space, commercialarea, education place, dll

Pembuatan lokasi-lokasi wisata baru yang berlokasidi luar pusat kota Verona merupakan solusi yang cerdasuntuk menghindari konsentrasi pengunjung pada titik-titik lokasi wisata di pusat kota Verona. Selain itu,memberikan pilihan lain bagi wisatawan sehingga tidak jenuh akan destinasi wisata yang itu-itu saja. Manfaatlain dengan ditingkatkannya keragaman lokasi wisataadalah lapangan pekerjaan baru pun akan bertambahsehingga bisa meningkatkan kualitas kehidupan

 perkotaan secara merata dan keseluruhan. Kota Verona juga bisa dianggap sebagai Kota Ilmu PengetahuanSejarah dan berkesempatan menginvestasikan warisan budaya yang ada sebagai ilmu pengetahuan tentangsejarah romawi masa lalu dan meningkatkan kesadaranserta rasa bangga terhadap keunikan kota yang dimiliki.

Yang perlu diapresiasi lagi dari kegiatan regenerasikota Verona ini adalah upaya pembangunan yangkomprehensif dan koordinasi yang baik antar institusiterkait. Dengan melakukan perencanaan yang bersifatkomprehensif, memudahkan pemerintah Verona dalammelakukan koordinasi antara instansi-instansi yang bertanggung jawab dalam mengembangkan kota

Verona, sehingga perencanaan tidak bersifat kaku danmenjadikan pembangunan lebih efektif dan efisien.Selain itu dibutuhkan kepemimpinan yang berkelanjutan, agar proyek yang dipegang pihak swastaini bisa dijalankan dalam jangka waktu yang panjangdimana pemimpin yang bertugas memonitoring kinerjadan aktivitas setelahnya agar perencanaan tidak bersifatmati dan harus meregenerasi ulang.

Referensi

1)  Dragulanescu, I., Stansiulescu, G. C., Ion, A., and Stan, T. (2014)

‘European Cultural and Touristic Heritage: Sighisoara vs. Verona’,

Contemporary Approaches and Challenges of TourismSustainability, Vol. 16, No. 8, 1160-1177

2)  Garcia, B. (2004) ‘Cultural Policy and Urban Regeneration in

Western European Cities: Lessons from Experience, Prospects for

The Future’, Cultural Policy and Urban Regeneration, Vol. 19,

 No.4, 312-326

3)  Gomez, M.V. (1998) ‘Reflective Images: The case of urban

regeneration in Glasgow and Bilbao’,  International Journal of

Urban and Regional Research, 22(1), pp. 106-121

4)  Gray, J. A. 1954. “The Walls of Verona.” Venezia: Intern ational

Fund for Monuments, Inc.

5)  INHERIT, “Investing in Heritage –  A Guide to Succesful Urban

 Regeneration.” 2007. Norwich: European Association of Historic

Towns and Regions (EAJTR)

Page 12: Jurnal Regenerasi Verona

8/18/2019 Jurnal Regenerasi Verona

http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-regenerasi-verona 12/12

 

12 JAP Vol.1 No.1 Des. 2015 Monika Larasati Putri Evhari

6)  Inter-American Development Bank, “The Sustainability of Urban

 Hritage Pre srvation: The Case of Verona, Italia,” by Sergio

Stumpo (2010)

7)  Keating, M. and De Frantz, M. (2004) ‘Culture-led Strategies for

Urban Regeneration: A comparative perspective on Bilbao’,

 International Journal of Iberian Studies, 16(3), pp. 187-194.

8)  Papanikolaou, P. (2012) ‘The European Capital of Culture: The

Challenge for Urban Regenration and Its Impact on the Cities’,

 International Journal of Humanities and Social Science, Vol. 2, No.

17, 268-273

9)  Roberts, Peter (2000) “The evolution, definition and purpose of

urban regeneration”. In P. Roberts and H. Skyes (eds.), Urban

 Regeneration A Handbook , London: Sage Publications, 9-36

10)  UNESCO, “Cultural Heritage, and Outstanding Universal Value:

Value-based Analyses of the World Heritage and Intangible

Cultural Heritage Conventions,” by Sophia Labadi (2013)

11)  Verona Charter on the Use of Ancient Places of Performance’,

European Cultural Heritage Vol. 1, 1997, pp. 372-379