Jawaban Amel Sken d

14
Jawaban: 1. B. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi dari organ yang terlibat? (vintia) Anatomi: Histologi: Fisiologi: 2 B. Bagaimana mekanisme lemas? Cairan tubuh banyak keluar akibat diare Cairan dalam darah berkurang tekanan darah berkurangnutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk ATP menurunAtp yang terbentuk sedikit lemas 5. E. Berapa jumlah pengeluaran urine normal dalam sehari? Volume urin normal 24 jam pada orang dewasa antara 750 dan 2000 ml, ini tergantung pada masukan cairan (biasanya merupakan suatu kebiasaan) dan kehilangan cairan melalui jalan lain (terutama keringat, yang tanpa demam, tergantung aktifitas fisik dan suhu luar). Urin terutama tersusun dari air. Dalam keadaan normal seluruh asupan cairan akan diekskresikan keluar termasuk 400 hingga 500 ml yang diekskresikan ke dalam urin. Sisanya akan diekskresikan lewat kulit, paru-paru pada saat bernapas dan feces. Elektrolit, yang mencakup natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan ion-ion lain

description

ssdsd

Transcript of Jawaban Amel Sken d

Page 1: Jawaban Amel Sken d

Jawaban:

1.B. Bagaimana anatomi, histologi dan fisiologi dari organ yang terlibat? (vintia)

Anatomi:

Histologi:

Fisiologi:

2 B. Bagaimana mekanisme lemas?

Cairan tubuh banyak keluar akibat diare Cairan dalam darah berkurang tekanan

darah berkurangnutrrisi dan Oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk ATP

menurunAtp yang terbentuk sedikit lemas

5. E. Berapa jumlah pengeluaran urine normal dalam sehari?

Volume urin normal 24 jam pada orang dewasa antara 750 dan 2000 ml, ini

tergantung pada masukan cairan (biasanya merupakan suatu kebiasaan) dan

kehilangan cairan melalui jalan lain (terutama keringat, yang tanpa demam,

tergantung aktifitas fisik dan suhu luar).

Urin terutama tersusun dari air. Dalam keadaan normal seluruh asupan cairan

akan diekskresikan keluar termasuk 400 hingga 500 ml yang diekskresikan ke

dalam urin. Sisanya akan diekskresikan lewat kulit, paru-paru pada saat bernapas dan

feces. Elektrolit, yang mencakup natrium, kalium, klorida, bikarbonat dan ion-ion lain

yang jumlahnya lebih sedikit juga diekskresikan melalui ginjal. Kelompok ketiga

substansi yang muncul dalam urin terbentuk dari berbagi produk akhir metabolisme

protein. Produk akhir yang utama adalah ureum, dengan jumlah sekitar 25 g,

diproduksi dan diekskresikan setiap harinya. Produk lain dari metabolisme protein

yang harus dieksresikan adalah kreatinin, fosfat dan sulfat. Asam urat yang terbentuk

sebagai produk metabolisme asam nukleat juga dieliminasi ke dalam urin. (Brunner

Suddart, 2002) http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24823/4/Chapter

%20II.pdf

G. Bagaimana kemungkinan hasil adaptasi pada kasus ini?

Page 2: Jawaban Amel Sken d

F. Apa dampak dari tiga keluhan diatas?

G. Bagaimana fisiologi dari pencernaan makanan?

4. (1). A. Mengapa 1 jam setelah makan gado-gado perutnya melilit, mual, dan ingin

BAB? Karena terjadi Intoksikasi. Keracunan pangan yang disebabkan oleh produk

toksik bakteri patogen (baik itu toksin maupun metabolit toksik) disebut intoksikasi.

Bakteri tumbuh pada pangan dan memproduksi toksin. Jika pangan ditelan, maka

toksin tersebut yang akan menyebabkan gejala, bukan bakterinya.Beberapa bakteri

patogen yang dapat mengakibatkan keracunan pangan melalui intoksikasi adalah:

Bacillus cereus. Bacillus cereus merupakan bakteri yang berbentuk batang, tergolong

bakteri Gram-positif, bersifat aerobik, dan dapat membentuk endospora. Keracunan

akan timbul jika seseorang menelan bakteri atau bentuk sporanya, kemudian bakteri

bereproduksi dan menghasilkan toksin di dalam usus, atau seseorang mengkonsumsi

pangan yang telah mengandung toksin tersebut.Ada dua tipe toksin yang dihasilkan

oleh Bacillus cereus, yaitu toksin yang menyebabkan diare dan toksin yang

menyebabkan muntah (emesis). Bila seseorang mengalami keracunan yang

disebabkan oleh toksin penyebab muntah, gejala yang timbul akan bersifat lebih parah

dan akut serta berhubungan dengan saluran pencernaan bagian atas, berupa mual dan

muntah yang dimulai 1-6 jam setelah mengkonsumsi pangan yang tercemar.

(http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/Keracunan-Pangan-Akibat-

Bakteri-Patogen3.pdf)

B. Apa penyebab perut melilit, mual, dan ingin BAB? (amel)

Bakteri dapat menyebabkan keracunan pangan melalui dua mekanisme, yaitu

intoksikasi dan infeksi.

(http://ik.pom.go.id/v2012/wp-content/uploads/2011/11/Keracunan-Pangan-Akibat-

Bakteri-Patogen3.pdf)

C. Bagaimana mekanisme refleks BAB? (amel)

Gerakan massa di kolon tinja masuk ke dalam rectum reseptor regang

(peregangan) di dinding rectum refleks defekasi (Sherwood, 2012)

D. Bagaimana mekanisme mual? (amel)

Page 3: Jawaban Amel Sken d

Perasaaan yang tidak enak di belakang tenggorokan dan epigastrium meningkatnya

salivasi menurunnya tonus lambung adanya gerakan peristaltik (Price &

Wilson, 2005)

E. Bagaimana mekanisme perut melilit? (amel)

Refluks gastroesofageal pada pasien GERD terjadi melalui 3 mekanisme : 1). Refleks

spontan pada saat relaksasi LES tidak adekuat, 2). Aliran retrograd yang mendahului

kembalinya tonus lower esophageal sphincter (LES) setelah menelan, 3).

Meningkatnya tekanan intra abdomen. Dengan demikian dapat diterangkan bahwa

patogenesis terjadinya GERD menyangkut keseimbangan antara faktor defensif dari

esofagus (pemisah anti refluks, bersihan asam dari lumen esofagus, ketahanan epitel

esofagus) dan faktor ofensif dari bahan refluksat. Faktor-faktor lain yang turut

berperan dalam timbulnya gejala GERD adalah kelainan di lambung yang

meningkatkan terjadinya refluks fisiologis, antara lain dilatasi lambung atau obstruksi

gastric outlet dan delayed gastric emptying (Makmun, 2009).

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31753/4/Chapter%20II.pdf)

1. (2).

C. Bagaimana mekanisme muntah? (amel)

Rangsangan pusat muntah di postrema medulla oblongata di dasar ventrike keempat

melalui jalur syaraf aferen rangsangan nervus vagus dan simpatis atau

rangsangan emetik aktivasi (chemoreceptor trigger zone) CTZ muntah

(price and Wilson, 2005)

D. Bagaimana mekanisme BAB cair? (amel)

Motilitas usus halus isi usus masuk ke kolon (nutrient belum di absorbsi)

Gerakan massa di kolon tinja masuk ke dalam rectum reseptor regang

(peregangan) di dinding rectum refleks defekasi sfingter ani internus (otot

polos) melemas dan rektum, kolon sogmoid (berkontraksi) sfringter ani eksternus

(otot rangka) melemas defekasi feses cair (Sherwood, 2012)

F. Apa yang terjadi jika keluhan tidak diatasi & terus berulang? (BAB,

muntah) (amel)

Page 4: Jawaban Amel Sken d

Tubuh mengalami banyak kehilangan cairan dan asam secara normal akan

direabsorpsi. Penurunan volume plasma yang terjadi dapat menyebabkan dehidrasi

dan masalah sirkulasi. Karena tubuh kekurangan cairan, cairan yang masuk ke tubuh

sedikit atau bahkan tidak ada sehingga menyebabkan tubuh berada dalam kondisi

yang berbahaya. (Sherwood, 2012)

G. Bagaimana makna perbedaan muntah pertama, muntah ke 2 dan ke 3 dalam 24

jam? Muntah pertama yang disertai dengan makanan terjadi karena dalam waktu 24

jam, makanan yang terkontaminasi telah dicerna oleh usus dan dikeluarkan karena

adanya bahan perusak dari lambung dan tidak membiarkannya ada di lambung untuk

kemudian diserap. Sedangkan muntah ke 2 dan ke 3 merupakan perulangan siklus

muntah sampai lambung kosong yang hanya berisi cairan kekuningan yang

mengandung cairan-cairan yang berwarna kuning (isi lambung). (Sherwood, 2012)

I. Apa kandungan dari cairan kekuningan? Getah lambung

J. Bagaimana bentuk BAB yang normal? (Hasil Defekasi) (amel)

tipe 1-2 : konstipasi

tipe 3-4 : normal

Page 5: Jawaban Amel Sken d

tipe 5-7 : diare

sumber: Pradani, Onny Septa. 2012. Pengaruh Formula Dehidrasi Oral Berbasis

Beras Terhadap Lama Sakit Anak Diare Akut Dehidrasi Tidak Berat

(http://eprints.undip.ac.id/37719/1/Onny_Septa_P_G2A0081396_Lap.KTI.pdf)

diakses pada tanggal 10 April 2014

5. (4). D. Bagaimana hubungan antara perut mual dengan tidak mau makan dan tidak

haus? Perut mual merupakan suatu gejala terjadinya diare yang menyebabkan

hilangnya rasa nafsu makan dan terasa haus kondisi seperti ini dapat dikategorikan

dengan dehidrasi berat, kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan

H. Pandangan islam tentang makan? ( Adab makan, makanan bersih)

SINTESIS

Diare

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari, dengan/tanpa darah dan lendir

dalam tinja. Diare dikatakan sebagai keluarnya tinja berbentuk cair sebanyak tiga kali

atau lebih dalam dua puluh jam pertama, dengan temperatur rectal di atas 38°C, kolik,

dan muntah-muntah.

Diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang

encer dan frekuensinya lebih banyak dari biasanya.

Diare dibedakan menjadi dua berdasarkan waktu serangan (onset) yaitu diare akut dan

diare kronik. Diare akut adalah buang air besar dengan frekuensi yang meningkat dan

konsistensi tinja yang lebih lembek atau cair dan bersifat mendadak datangnya, dan

berlangsung dalam waktu kurang dari 2 minggu

Diare kronik atau diare berulang adalah suatu keadaan meningkatnya frekuansi buang

air besar yang dapat berlangsung berminggu-minggu atau berbulan- bulan baik secara

Page 6: Jawaban Amel Sken d

terus-menerus atau berulang, dapat berupa gejala fungsional atau akibat suatu

penyakit berat.

2.2. Etiologi Diare

Penyebab diare dapat dikelompokkan menjadi:

. Virus: Rotavirus (40-60%), Adenovirus.

. Bakteri: Escherichia coli (20-30%), Shigela sp. (1-1%), Vibrio cholerae, dan lain-

lain.

. Parasit: Entamoeba histolytica (<1%), Giardia lambia, Crystosporidium (4- 11%).

. Keracunan makanan

. Malabsorbsi: karbohidrat, lemak dan protein.

. Alergi: makanan, susu sapi

. Imunodefisiensi: AIDS

2.4. Mekanisme Penularan

Kuman penyebab diare dapat ditularkan melalui:

. Kontaminasi makanan atau air dari tinja atau muntahan penderita yang

mengandung kuman penyebab.

. Kuman pada kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain apabila melekat

pada tangan dan kemudian dimasukkan ke mulut atau dipake untuk memegang

makanan.

. Kontaminasi dari alat-alat rumah tangga yang tidak terjaga kebersihannya, tidak

memakai sabun pada saat mencuci alat-alat makan dan minum, mencuci

pakaian penderita di sekitar sungai dan sumber air lainnya.

Tanda dan Gejala

Page 7: Jawaban Amel Sken d

Adapun tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditimbulkan akibat diare:

. Diare dengan dehidrasi ringan, dengan gejala sebagai berikut: 1) Frekuensi buang

air besar 3 kali atau lebih dalam sehari 2) Keadaan umum baik dan sadar3)

Mata normal dan air mata ada4) Mulut dan lidah basah 5) Tidak merasa haus

dan bisa minum

. Diare dengan dehidrasi sedang, kehilangan cairan sampai 5-10% dari berat badan,

dengan gejala sebagai berikut :

1)  Frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari dan sering

2)  Kadang-kadang muntah, terasa haus

3)  Kencing sedikit, nafsu makan kurang

4)  Aktivitas menurun

5)  Mata cekung, mulut dan lidah kering

6)  Gelisah dan mengantuk

7)  Nadi lebih cepat dari normal, ubun-ubun cekung

Diaredengan gejala:

1)  Frekuensi buang air besar terus-menerus

2)  Muntah lebih sering, terasa haus sekali

3)  Tidak kencing, tidak ada nafsu makan

4)  Sangat lemah sampai tidak sadar dengan dehidrasi berat, kehilangan cairan

lebih dari 10% berat badan,

5) Mata sangat cekung,

6) mulut sangat kering

7) Nafas sangat cepat dan dalamNadi sangat cepat, lemah atau tidak teraba

Page 8: Jawaban Amel Sken d

8) Ubun-ubun sangat cekung

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20108/4/Chapter%20II.pdf)

Diare merupakan BAB dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair/padat,

kandungan air tinja >200 gr atau 200 ml/hari. Atau BAB encer >3 x/hari. BAB

encer bisa disertai lendir dan darah. (Marcellus S. K dan Daldiyono, 2007)

Sumber: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. 2007. Jakarta : Pusat

Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

1. Fisiologi Natrium

Natrium adalah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel, jumlahnya bisa mencapai 60

mEq per kilogram berat badan dan sebagian kecil (sekitar 10- 14 mEq/L) berada

dalam cairan intrasel. Lebih dari 90% tekanan osmotik di cairan ekstrasel ditentukan

oleh garam yang mengandung natrium, khususnya dalam bentuk natrium klorida

(NaCl) dan natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan tekanan osmotik pada

cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi natrium.

Perbedaan kadar natrium intravaskuler dan interstitial disebabkan oleh keseimbangan

Gibbs- Donnan, sedangkan perbedaan kadar natrium dalam cairan ekstrasel dan

intrasel disebabkan oleh adanya transpor aktif dari natrium keluar sel yang bertukar

dengan masuknya kalium ke dalam sel (pompa Na+

K+

)2,4,9-10

. Kadar natrium

dalam cairan ekstrasel dan cairan intrasel dapat dilihat pada Tabel 1.

Jumlah natrium dalam tubuh merupakan gambaran keseimbangan antara natrium yang

masuk dan natrium yang dikeluarkan. Pemasukan natrium yang berasal dari diet

melalui epitel mukosa saluran cerna dengan proses difusi dan pengeluarannya melalui

ginjal atau saluran cerna atau keringat di kulit. Pemasukan dan pengeluaran natrium

perhari mencapai 48-144 mEq.

Jumlah natrium yang keluar dari traktus gastrointestinal dan kulit kurang dari 10%.

Cairan yang berisi konsentrasi natrium yang berada pada saluran cerna bagian atas

Page 9: Jawaban Amel Sken d

hampir mendekati cairan ekstrasel, namun natrium direabsorpsi sebagai cairan pada

saluran cerna bagian bawah, oleh karena itu konsentrasi natrium pada feses hanya

mencapai 40 mEq/L.

Keringat adalah cairan hipotonik yang berisi natrium dan klorida. Kandungan natrium

pada cairan keringat orang normal rerata 50 mEq/L. Jumlah pengeluaran keringat

akan meningkat sebanding dengan lamanya periode terpapar pada lingkungan yang

panas, latihan fisik dan demam.

Ekskresi natrium terutama dilakukan oleh ginjal. Pengaturan eksresi ini dilakukan

untuk mempertahankan homeostasis natrium, yang sangat diperlukan untuk

mempertahankan volume cairan tubuh. Natrium difiltrasi bebas di glomerulus,

direabsorpsi secara aktif 60-65% di tubulus proksimal bersama dengan H2O dan

klorida yang direabsorpsi secara pasif, sisanya direabsorpsi di lengkung henle (25-

30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes (4%). Sekresi natrium di urine <1%.

Aldosteron menstimulasi tubulus distal untuk mereabsorpsi natrium bersama air

secara pasif dan mensekresi kalium pada sistem renin-angiotensin-aldosteron untuk

mempertahankan elektroneutralitas.

Penyebab Hipernatremia

Peningkatan konsentrasi natrium plasma karena kehilangan air dan larutan ekstrasel

(dehidrasi hiperosmotik pada diabetes insipidus) atau karena kelebihan natrium dalam

cairan ekstrasel seperti pada overhidrasi osmotik atau retensi air oleh ginjal dapat

menyebabkan peningkatan osmolaritas & konsentrasi natrium klorida dalam cairan

ekstrasel.

Kepustakaan lain menyebutkan bahwa hipernatremia dapat terjadi bila ada defisit

cairan tubuh akibat ekskresi air melebihi ekskresi natrium atau asupan air yang

kurang. Misalnya pada pengeluaran air tanpa elektrolit melalui insensible water loss

atau keringat, diare osmotik akibat pemberian laktulose atau sorbitol, diabetes

insipidus sentral maupun nefrogenik, diuresis osmotik akibat glukosa atau manitol,

gangguan pusat rasa haus di hipotalamus akibat tumor atau gangguan vaskular.

Page 10: Jawaban Amel Sken d

Rismawati Yaswir, Ira Ferawati. Fisiologi dan Gangguan Keseimbangan Natrium,

Kalium dan Klorida serta Pemeriksaan Laboratorium.

(http://jurnal.fk.unand.ac.id/articles/vol_1no_2/80-85.pdf) diakses pada tanggal

8 April 2014