Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1...

35
i i RINGKASAN SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA WORK VALUES DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI SMKN 1 SEMARANG Disusun oleh: LINTANG UTAMI PUTRI M2A007044 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012

description

 

Transcript of Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1...

Page 1: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

i

i

RINGKASAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA WORK VALUES DENGAN KEMATANGAN

KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI

SMKN 1 SEMARANG

Disusun oleh:

LINTANG UTAMI PUTRI

M2A007044

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2012

Page 2: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

ii

ii

HALAMAN PENGESAHAN

RINGKASAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA WORK VALUES DAN

KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI

SMKN 1 SEMARANG

Oleh:

Lintang Utami Putri

Telah disahkan pada tanggal

_________________________

Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping

Prasetyo Budi Widodo, S. Psi, M. Si Costrie Ganes, S. Psi, M. Si. Med

Page 3: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

iii

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ v

ABSTRAK ........................................................................................................ vi

PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

Rumusan Masalah .............................................................................................. 8

Tujuan Penelitian ............................................................................................... 8

Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8

TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9

Hipotesis ............................................................................................................. 11

METODE PENELITIAN ................................................................................ 11

Identifikasi Variabel Penelitian .......................................................................... 11

Definisi Operasional............................................................................................ 12

Populasi dan Sampel Penelitian ......................................................................... 12

Pengumpulan Data ............................................................................................. 12

Metode Analisis Data ......................................................................................... 13

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 13

Uji Asumsi ......................................................................................................... 13

Uji Hipotesis ...................................................................................................... 14

Kategorisasi ........................................................................................................ 15

Page 4: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

iv

iv

Pembahasan ........................................................................................................ 15

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 25

Kesimpulan ........................................................................................................ 25

Saran ................................................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 27

Page 5: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

v

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kategorisasi Variabel Kematangan Karir………..................................15

Gambar 2 Kategorisasi Variabel Work Values…….………..................................15

Page 6: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

vi

vi

HUBUNGAN ANTARA WORK VALUES DENGAN KEMATANGAN

KARIR PADA SISWA KELAS X DAN XI SMKN 1 SEMARANG

Lintang Utami Putri

M2A007044

Fakultas Psikologi

Universitas Diponegoro

ABSTRAK

Siswa SMK berada pada rentang usia 15-17 tahun, dimana usia ini

termasuk dalam tahap eksplorasi tentatif, yaitu tahap dimana remaja semestinya

mulai mengidentifikasi kesempatan dan tingkat pekerjaan yang sesuai, serta

membentuk aspirasi karir dengan mempertimbangkan kebutuhan, minat,

kapasitas, dan nilai pribadi. Pada usia ini, terutama pada siswa SMK, kematangan

karir perlu dibutuhkan siswa untuk membentuk aspirasi karir dan pemilihan karir.

Salah satu faktor yang membantu siswa dalam membentuk aspirasi dan pemilihan

karir adalah values yang dimiliki masing-masing siswa, terutama work values

yaitu konsep ideal siswa terhadap suatu pekerjaan. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan antara work values dengan kematangan karir

pada siswa SMK kelas X dan XI. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada

hubungan positif antara work values dengan kematangan karir pada siswa.

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X dan XI SMKN 1

Semarang sebanyak 729 siswa. Sampel penelitian berjumlah 238 siswa, yang

diperoleh melalui teknik cluster random sampling. Alat pengumpul data dalam

penelitian ini adalah skala kematangan karir (31 aitem, α = 0,880) dan skala work

values (26 aitem, α = 0,881), yang telah diujicobakan pada 81 siswa kelas X dan

XI SMKN 1 Semarang.

Data yang didapatkan berdasarkan hasil analisis regresi sederhana

menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,732 dan p=0,000 (p<0,05). Artinya

terdapat hubungan yang positif dan sugnifikan antara work values dengan

kematangan karir. semakin tinggi work values maka semakin tinggi kematangan

karir. Sebaliknya, semakin rendah work values maka semakin rendah kematangan

karir. Sumbangan efektif work values dengan kematangan karir sebesar 53,6%.

Hasil tersebut mengindikasikan bahwa terdapat faktor lain sebesar 46,4% yang

juga ikut berperan mempengaruhi kematangan karir yang tidak dibahas dalam

penelitian ini.

Kata kunci: kematangan karir, work values, siswa SMK

Page 7: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

1

PENDAHULUAN

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) merupakan salah satu bentuk satuan

pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang

pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau lanjutan dari hasil

belajar yang diakui setara SMP/MTs (Kemdiknas, 2011). Berbeda dengan SMA,

SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mempersiapkan siswanya

untuk mampu terjun langsung ke dunia pekerjaan setelah lulus dari sekolah. Rata-

rata siswa SMK berkisar antara 15-17 tahun, yang menurut Santrock (2003, h.17)

tergolong dalam kategori usia remaja awal.

Pendidikan dan kurikulum siswa SMK berbeda dengan siswa SMA.

Kurikulum dan tujuan SMK adalah mendidik siswa yang siap bekerja setelah

lulus, sehingga pada SMK terdapat berbagai macam bidang yang menjurus pada

peningkatan hard skill siswa agar kemampuannya dapat digunakan untuk bekerja

setelah lulus. Kini pemerintah makin mengencangkan kemajuan SMK di

Indonesia dengan memperbanyak SMK di berbagai daerah di Indonesia.

Pemerintah menerapkan “SMK Bisa” yang merupakan slogan dari pemerintah

untuk meningkatkan kemajuan SMK di dunia pendidikan dan karir di Indonesia,

yaitu siswa SMK mampu melahirkan karya-karya kreatif dan inovatif yang

bermanfaat bagi masyarakat (Ariopsmk, 2009).

Masa remaja adalah masa memilih, menurut Havigurst (dalam Hurlock,

2002, h. 10) pemilihan dan persiapan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan atau

karir merupakan merupakan tugas perkembangan yang penting dimasa remaja,

sebab karir atau pekerjaan seseorang menentukan berbagai hal dalam kehidupan.

Page 8: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

2

Implikasinya remaja diharapkan untuk memilih suatu pekerjaan yang sesuai

dengan kemampuannya, dan mempersiapkan diri agar memiliki pengetahuan dan

keterampilan untuk memasuki suatu bidang pekerjaan (Yusuf, 2000, h. 83).

Menurut teori perkembangan karir yang dikemukakan oleh Super (dalam

Fuhrmann, 1990, h.443), siswa SMK berada pada tahap eksplorasi periode

kristalisasi. Pada tahap tersebut, remaja semestinya sudah mampu membentuk

aspirasi karir dengan mempertimbangkan kebutuhan, minat, kapasitas, dan nilai

pribadi. Pada masa ini remaja mulai mengidentifikasi kesempatan dan tingkat

pekerjaan yang sesuai, serta mengimplementasikan pilihan karir dengan

memilih pendidikan dan pelatihan yang sesuai, akhirnya memasuki pekerjaan

yang sesuai dengan pilihannya. Pada tahap ini pula, perkembangan karir pada

remaja mengalami perkembangan yang besar dan menjadi hal yang sangat

penting berkaitan dengan proses pengambilan keputusan akan karir dimana hal

ini akan sangat mempengaruhi masa depannya (González, 2008, h. 752).

Berkaitan dengan pemilihan karir tersebut, kematangan karir bagi siswa

SMK sangatlah penting, karena salah satu tugas siswa SMK setelah

menyelesaikan pendidikannya dan lulus dari bangku sekolah adalah mengenai

pekerjaan. Menurut Marlock (dalam Liliek, 2007) pada dasarnya, SMK

merupakan sebuah lembaga pendidikan menengah yang memang bertugas

menghasilkan lulusan yang siap kerja. Kematangan karir merupakan hal yang

sangat penting, karena ketika lulus diharapkan siswa dapat bekerja atau setidaknya

membuat lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan keahliannya ketika duduk di

bangku SMK.

Page 9: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

3

Meskipun SMK diharapkan bisa menghasilkan lulusan siap kerja, tetapi

pada kenyataannya pengangguran terbuka paling banyak justru dari SMK.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2009, lulusan SMK

justru menyumbang pengangguran terbuka paling banyak di Indonesia. Pada

Februari 2008, pengangguran terbuka yang terbesar berasal dari lulusan diploma

III sebesar 16,35%, diikuti lulusan SMK sebesar 14,80%. Akan tetapi pada

Februari 2009 didapatkan hasil yang berkebalikan. Lulusan SMK menyumbang

pengangguran terbuka paling tinggi, sebesar 15,69%, diikuti lulusan diploma III

sebesar 15,38%. Pada bulan Agustus 2009, SMK juga masih menyumbang

pengangguran terbuka paling banyak sebesar 14,59% diikuti lulusan SMA sebesar

14,50 % (Bps, 2009).

Penelitian Hayadin (2006, h.390) di sejumlah Sekolah Menengah Atas

(SMA), Madrasah Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di

Jakarta, memberikan gambaran bahwa 35,75% siswa kelas XII sudah mempunyai

pilihan pekerjaan dan profesi, sementara 64,25% belum memiliki pilihan

pekerjaan dan profesi. Salah satu penyebab ketidakmampuan memilih pekerjaan

adalah kurangnya wawasan dan pengetahuan remaja mengenai dunia pekerjaan.

Berdasarkan penggalian data awal pada 15 siswa SMKN 1 Semarang,

melalui FGD (focus group discussion) yang masing-masing terdiri dari lima siswa

kelas X, XI, dan XII, didapatkan bahwa sebagian responden yakin dengan masuk

SMK setelah lulus dapat langsung bekerja dan mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan jurusan yang diambil sekarang di SMK. Sebagian responden yang

Page 10: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

4

lain terutama dari siswa kelas XII masih bimbang dengan pekerrjaan yang akan

dicari setelah lulus dari bangku SMK.

Menurut guru BK SMKN 1 Semarang, pihak sekolah telah melakukan

berbagai tindakan untuk mempersiapkan siswanya dalam memasuki dunia kerja.

Setiap satu kali dalam satu minggu, siswa diberikan bimbingan karir oleh guru

BK selama satu jam pelajaran. Pada kurikulum untuk kelas XI terdapat mata

pelajaran magang, siswa kelas XI akan melakukan kegiatan magang sekitar 1-3

bulan di luar sekolah pada perusahaan, lembaga, atau pabrik yang bekerja sama

dengan SMKN 1 Semarang. Pihak sekolah juga memiliki program BKK

(Bimbingan Karir Kerja) untuk kelas XII, program tersebut dikelola oleh beberapa

guru di SMKN 1 Semarang dimana melalui BKK siswa kelas XII dipersiapkan

dalam memilih dan mendapatkan tempat kerja yang sesuai, BKK juga

mengadakan bursa kerja untuk siswa kelas XII yang akan segera lulus.

Penelitian Agustin (2008) pada 60 orang mahasiswa Politeknik API

Yogyakarta jurusan Perpajakan dan Telekomunikasi menunjukkan adanya

hubungan negatif yang sangat signifikan antara kematangan karir dengan

kecemasan menghadapi dunia kerja. Kecemasan menghadapi dunia kerja terjadi

karena kurangnya kesempatan yang dimiliki individu dalam suatu pekerjaan atau

profesi tertentu. Jika mahasiswa mencapai kematangan karir, maka tekanan

perasaan dalam menghadapi dunia kerja yang dirasakannya semakin rendah.

Penelitian Hayati (2004, h.14) pada mahasiswa Universitas Diponegoro

memberikan gambaran bahwa terdapat hubungan positif antara kematangan karir

dengan kewirausahaan. Kematangan karir merupakan dasar tumbuh kembangnya

Page 11: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

5

mentalitas wirausaha yang tidak lain adalah modal dasar menjadi seorang

wirausaha. Senada dengan penelitian tersebut, penelitian Wijayanti (2004) pada

98 siswa kelas XI SMK PGRI 2 Salatiga menunjukkan bahwa kematangan karir

secara positif dan signifikan mempengaruhi minat berwiraswasta. Kematangan

karir dengan segala aspeknya dapat digunakan sebagai prediktor untuk mengukur

minat berwiraswasta. Semakin tinggi kematangan karir, semakin tinggi minat

berwiraswasta dan sebaliknya. Dengan berwiraswasta artinya individu

menciptakan lapangan pekerjaan baru sehingga dapat mengurangi angka

pengangguran di Indonesia.

Penelitian González (2008, h.767) pada siswa sekolah menengah

menunjukkan bahwa kematangan karir merupakan aspek yang sangat penting

dalam perkembangan karir dan sangat dibutuhkan oleh setiap siswa agar mampu

membuat keputusan untuk memilih pendidikan dan pekerjaan yang tepat. Pada

saat siswa berada pada sekolah menengah, kematangan karir mengalami

perkembangan dan kemajuan yang pesat. Keberhasilan dalam menyelesaikan dan

membuat keputusan karir yang tepat sesuai dengan tahap perkembangan karirnya

disebut kematangan karir (Yost & Corbishly, dalam Seligman, 1994, h.28).

Sejumlah penelitian tersebut menunjukkan bahwa pada dasarnya

kematangan karir sangat penting dimiliki oleh individu, terutama siswa SMK

karena siswa SMK harus berhadapan dengan pemilihan pekerjaan yang sesuai

dengan keinginan dan kemampuan dirinya, pada dasarnya siswa SMK memang

dipersiapkan untuk langsung menghadapi dunia kerja setelah lulus.

Page 12: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

6

Kematangan karir banyak dipengaruhi oleh faktor baik dari dalam maupun

luar diri remaja. Faktor eksternal terdiri dari keluarga, latar belakang sosial

ekonomi, gender, teman sebaya, lingkungan sekolah, faktor realitas, dan proses

pendidikan (Seligman, 1994, h.38; Rice, 1993, h.519-536; Fuhrman, 1990, h.442).

Sementara itu, faktor internal terdiri dari inteligensi dan bakat khusus, minat

vokasional, kepribadian, dan values (Seligman, 1994, h.38; Rice, 1993, h.525).

Values dapat didefinisikan sebagai konsep atau standar akan tujuan dan

harapan yang diinginkan individu pada situasi tertentu, dan panduan dalam

menyeleksi kebutuhan yang dianggap penting oleh individu (Schwartz & Bilsky,

dalam Hirschi, 2010, h.276). Values merupakan standar yang dianggap berharga

untuk dicapai (Chaplin, 2006, h.527). Values mengandung unsur pertimbangan

yang mengemban gagasan-gagasan mengenai perihal yang benar, baik, atau yang

diinginkan oleh individu (Robbins, 2007, h.83).

Values berkembang pesat ketika masa remaja dan juga di saat remaja

mulai serius memikirkan pekerjaan. Values merupakan bagian integral dari

identitas diri dan membantu remaja mengenali dirinya, memahami pengalaman

dan kejadian disekitarnya, serta mengembangkan intuisi dan ekspetasi untuk

berinteraksi dengan orang lain (Flanagan, dalam Wray-Lake, 2009, h.3). Values

mengarahkan sikap, baik sekarang dan di masa depan (Rokeach, dalam Wray-

Lake, 2009, h.3), dan merupakan sumber yang mendasari pilihan yang dilakukan

oleh remaja sejalan dengan transisi mereka ke tahap dewasa (Eccles et al., dalam

Wray-Lake, 2009, h.3).

Page 13: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

7

Siswa SMK dalam usahanya untuk mencapai karir yang diinginkan salah

satunya dipengaruhi oleh values yang dimiliki masing-masing siswa. Pekerjaan

bukan saja merupakan hal yang penting pada masa eksplorasi identitas remaja,

tetapi juga dasar yang penting untuk masa depan (Eccless et al., dalam Wray-

Lake, 2009, h.4). Values yang berhubungan dengan karir atau pekerjaan disebut

work values. Bagi remaja, work values adalah standar atau konsep yang

diharapkan dari suatu pekerjaan (Johnson, dalam Wray-Lake, 2009, h.4). Brown

(dalam Hirschi, 2010, h.3) mendefinisikan work values sebagai standar yang

diyakini oleh individu harus dapat dipuaskan sebagai hasil dari suatu pekerjaan.

Values terhadap pekerjaan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Work

values internal individu mengacu pada komponen-komponen pekerjaan

berhubungan dengan pengembangan dirinya sebagai seorang pekerja kelak. Work

values eksternal individu mengacu pada hasil yang ingin didapatkan dari

pekerjaan selain pengembangan diri, seperti upah dan status sosial. Work values

sosial mengacu pada harapan individu terhadap lingkungan pekerjaannya serta

interaksi sosial dengan teman-teman kerja (George & Jones, dalam Hirschi, 2010,

h.277).

Work values pada tiap individu berbeda, begitu pula karir atau pekerjaan

yang diinginkan oleh tiap individu bisa berbeda satu sama lain. Hofstede (dalam

Berrings, 2004, h.351) menyatakan bahwa work values dapat digunakan sebagai

penentu dalam pemilihan pekerjaan yang ideal untuk individu.

Dari uraian penjelasan di atas dapat diasumsikan bahwa kematangan karir

dapat dipengaruhi oleh work values, dimana work values berperan sebagai konsep

Page 14: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

8

bagi siswa untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan harapan standar

yang dimiliki. Menyadari akan pentingnya peran work values dan kematangan

karir pada siswa SMK, serta masih terbatasnya penelitian mengenai hal tersebut,

maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara work values dengan

kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik permasalahan yaitu ”Apakah

terdapat hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas

X dan XI SMKN 1 Semarang”.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empirik hubungan antara

work values dengan kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1

Semarang.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

bagi pengembangan psikologi pendidikan dan psikologi perkembangan

mengenai kematangan karir bagi para remaja terutama bagi siswa yang akan

dihadapkan pada pemilihan karir.

Page 15: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

9

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

hubungan antara work values dan kematangan karir.

b. Bagi pihak sekolah

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan informasi hubungan work

values dengan kematangan karir sehingga dapat menjadi masukan untuk

membantu siswa mempersiapkan pemilihan karir.

c. Bagi orangtua

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengertian dan

pemahaman, sehingga dapat memberikan dukungan secara tepat dan

efektif mengenai pentingnya kematangan karir bagi anak untuk masa

depan.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kematangan Karir

Pengertian Kematangan Karir

Kesadaran dan pehamahaman individu untuk menjalankan tugas

perkembangan karir sesuai dengan tahap perkembangan yang sedang

dijalani, meliputi pembuatan perencanaan, pengumpulan informasi

mengenai pekerjaan, dan mengidentifikasi kesempatan serta tingkat

pekerjaan yang sesuai.

Page 16: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

10

Aspek Kematangan Karir

a. Perencanaan

b. Eksplorasi

c. Kompetensi informasional

d. Pengambilan keputusan

Tahap Perkembangan Karir

a. Pertumbuhan (sekitar usia 14 tahun)

b. Eksplorasi (usia 15-25 tahun)

1) Tentatif (usia 15-17 tahun)

2) Transisi (usia 18-21 tahun)

3) Percobaan (usia 22-24 tahun)

c. Tahap Establishment

1) Stabilisasi (usia 26-30 tahun)

2) Konsolidasi (usia 31-45 tahun)

3) Tahap Maintenance (usia 46-65 tahun)

4) Tahap Decline (kemunduran)

Faktor yang mempengaruhi Kematangan Karir

a. Keluarga

b. Sosial ekonomi

c. Gender

d. Faktor individual

1) Harga diri

2) Kemampuan dan minat

Page 17: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

11

3) Kepribadian

2. Work Values

Pengertian Work Values

Keyakinan individu terhadap konsep ideal suatu pekerjaan untuk

dirinya, dan harapan individu agar bisa mendapatkan pekerjaan yang

sesuai dengan konsep ideal tersebut.

Dimensi Work Values

a. Instrinsik

b. Ekstrinsik

c. Sosial

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan

yang positif antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas X

dan XI SMKN 1 Semarang. Semakin tinggi work values siswa, maka semakin

tinggi pula kematangan karir siswa tersebut. Sebaliknya semakin rendah work

values siswa, maka semakin rendah pula kematangan karir siswa tersebut.

METODE PENELITIAN

Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel kriterium : kematangan karir

2. Variabel predictor : work values

Page 18: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

12

Definisi Operasional

1. Kematangan Karir

Kematangan karir adalah kesadaran dan pemahaman individu

dalam merancang pemilihan karir yang diakhiri dengan melakukan

pengambilan keputusan karir.

2. Work Values

Work values merupakan keyakinan individu terhadap suatu

pekerjaan serta komponen-komponennya, dan harapan individu agar bisa

mendapatkan pekerjaan sesuai dengan standar yang dimiliki.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMKN

1 Semarang. Adapun karakteristik populasi penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Bersekolah di SMKN 1 Semarang

2. Siswa kelas X dan XI yang aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar

di SMKN 1 Semarang

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

cluster random sampling, yaitu memilih sampel didasarkan randomisasi

terhadap kelompoknya, bukan terhadap subjek secara individu.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala

kematangan karir dengan aitem sejumlah 31 aitem dengan α = 0,880 dan

skala work values dengan aitem sejumlah 26 aitem dengan α = 0,881.

Page 19: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

13

Metode Analisis Data

Metode análisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows versi

18.0 karena datanya berwujud angka-angka dan metode statistik dapat

memberikan hasil yang objektif.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis regresi (anareg) linear sederhana. Analisis regresi (anareg)

adalah suatu teknik statistik parametrik yang dapat digunakan untuk (1)

mengadakan peramalan atau prediksi besarnya variasi yang terjadi pada

variabel Y berdasarkan variabel X, (2) menentukan bentuk hubungan

antara variabel X dan variabel Y, (3) menentukan arah dan besarnya

koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi

1. Uji Normalitas

Berdasarkan hasil uji normalitas yang diperoleh terhadap kematangan karir

didapatkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,855 dengan nilai p= 0,458

(p > 0,05). Hasil tersebut mengindikasikan bahwa sebaran data

kematangan karir memiliki distribusi normal. Uji normalitas yang

diperoleh terhadap work values didapatkan nilai Kolmogorov-Smirnov

sebesar 0,901 dengan nilai p= 0,392 (p > 0,05). Hasil tersebut

Page 20: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

14

mengindikasikan bahwa sebaran data work values memiliki distribusi

normal.

2. Uji Linearitas

Berdasarkan hasil uji linearitas hubungan antara variabel work values

dengan variabel kematangan karir didapatkan hasil hasil FLin = 273,115

dengan signifikansi 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa

hubungan antara kedua variabel tersebut adalah linear.

Uji Hipotesis

Hubungan antara work values dengan kematangan karir dapat

digambarkan dalam persamaan garis regresi sebagai berikut:

Y = 23,811 + 0,599X

Persamaan ini memiliki arti bahwa variabel kematangan karir (Y) rata-

rata akan turun sebesar 0,599 untuk setiap satu poin perubahan yang terjadi pada

variabel work values.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik analisis regresi linear

sederhana menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara

variabel work values dengan variabel kematangan karir sebagaimana ditunjukkan

oleh angka korelasi rxy = 0,732 dengan tingkat signifikansi korelasi sebesar p =

0,000 (p<0,05). Nilai koefisien korelasi yang memiliki tanda positif menunjukkan

arah hubungan kedua variabel bersifat positif, yaitu semakin tinggi work values

pada siswa maka semakin tinggi kematangan karir pada siswa, begitu pula

sebaliknya. Semakin rendah work values siswa maka semakin rendah kematangan

karir pada siswa.

Page 21: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

15

Kategorisasi

Kategorisasi variabel kematangan karir dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. Rentang Nilai dan Kategorisasi Skor Subjek PenelitianVariabel

Kematangan Karir

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

0 subjek 2 subjek 174 subjek 28 subjek

0% 0,84% 73,11% 11,76%

49,6 68,2 86,8 105,4

Kategorisasi variabel work values dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Rentang Nilai dan Kategorisasi Skor Subjek PenelitianVariabel

Work Values

Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi

0 subjek 1 subjek 142 subjek 71 subjek

0% 0,42% 59,66% 29,83%

45,5 58,5 71,5 84,5

Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari uji hipotesis dalam penelitian ini menunjukkan

adanya hubungan yang positif dan signifikan antara work values dengan

kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang. Nilai p=0,000

(p < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

work values dengan kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1

Semarang. Nilai koefisien korelasi (rxy) = 0,732 menunjukkan arah hubungan

kedua variabel bersifat positif, yaitu semakin tinggi work values maka semakin

tinggi kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat

diterima. Terujinya hipotesis ini menunjukkan bahwa work values merupakan

salah satu faktor yang menentukan kematangan karir.

Page 22: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

16

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata work values yang dimiliki

siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang, yaitu dari 142 pada 238 siswa (59,66%)

berada pada kategori tinggi. Keadaaan ini menunjukkan bahwa rata-rata siswa

memiliki work values yang tinggi, yakni siswa telah memiliki konsep dan standar

ideal berkaitan dengan suatu pekerjaan serta komponen-komponen pekerjaan

tersebut. Dengan hasil tersebut, mengindikasikan bahwa siswa serius dalam

memikirkan komponen-komponen pekerjaan yang penting bagi dirinya serta

memikirkan dan menetapkan pentingnya memikirkan karakteristik umum

mengenai pekerjaan yang ideal (Hofstede, dalam Berings, 2003, h.351).

Penelitian yang dilakukan oleh Osipow (dalam Huang & Healy, 1997,

h.456) menyatakan bahwa work values berkembang dan berubah ketika individu

beralih dari tahap perkembangan satu ke tahap perkembangan selanjutnya, dan

perkembangan ini akan sangat terlihat ketika individu dihadapkan pada

pengambilan keputusan akan karir. Terkait dengan penelitian tersebut, siswa SMK

berkembang untuk menjadi seorang pekerja, sehingga keputusan akan karir adalah

hal yang penting bagi siswa. Adanya hubungan antara work values dengan

kematangan karir pada siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang ini

mendukung penelitian Flanagan (dalam Wray-Lake, 2009, h.3) bahwa values

terhadap pekerjaan berkembang pesat ketika remaja mulai serius memikirkan

mengenai pekerjaan. Work values merupakan tujuan yang dimiliki oleh tiap

individu dari suatu pekerjaan dan memainkan peran yang penting dalam

kehidupan seseorang dan perkembangan karir (Super, dalam Huang & Healy,

1997, h.455). Penelitian yang dilakukan oleh Judge & Bretz (Shaw & Duys, 2005,

Page 23: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

17

h.1) menyatakan bahwa work values mempengaruhi pemilihan karir seseorang.

Dimana work values membentuk konsep mengenai pekerjaan yang diharapkan

untuk individu tersebut.

Dari hasil penggalian data awal dengan beberapa siswa kelas X dan XI

SMKN 1 Semarang juga didapatkan bahwa rata-rata mereka masuk SMK adalah

pilihan utama. Mereka mengungkapkan ingin langsung bekerja setelah lulus

sekolah menengah, maka dari itu mereka memilih SMK dari pada SMA. Dari data

yang didapat rata-rata mereka mengungkapkan bahwa pilihan masuk SMK adalah

keinginan diri sendiri, salah satu alasannya adalah dengan bekerja mereka bisa

membantu orangtua. Pekerjaan adalah hal utama yang dipikirkan siswa SMK,

serta mereka dididik agar siap kerja. Pekerjaan yang tepat, sesuai dengan bidang

dan minatnya mempengaruhi pertimbangan siswa terhadap suatu pekerjaannya

kelak. Siswa mengharapkan dapat pekerjaan yang sesuai dengan work values yang

dimilikinya.

Siswa dengan work values yang tinggi berarti telah menetapkan konsep

yang ideal terhadap suatu pekerjaan sehingga siswa memiliki keyakinan yang

memotivasi untuk meraih pekerjaan tersebut. Dan sebaliknya, siswa dengan work

values yang rendah, siswa kurang membentuk konsep ideal terhadap suatu

pekerjaan sehingga kurang memiliki keyakinan untuk menetapkan pekerjaan yang

sesuai untuk dirinya. Siswa dengan work values yang tinggi memiliki gambaran

dalam mencari kerja sesuai dengan minat dan kemampuannya, sehingga siswa

tersebut mengerti pekerjaan atau karir yang akan dipilihnya (Brown, dalam

Hirschi, 2010, h.4). Pada kenyataannya, SMK adalah lembaga pendidikan yang

Page 24: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

18

mengembangkan siswanya memiliki keahlian khusus yang siap kerja, sehingga

siswa SMK banyak yang bekerja setelah lulus. Dengan hasil yang menyatakan

bahwa work values siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang berada pada

kategori tinggi mengindikasikan bahwa siswa telah menetapkan values yang

berhubungan dengan pekerjaan, sesuai dengan tuntutan pendidikan di SMK,

bahwa SMK melahirkan siswa yang siap bekerja. Dari penggalian data awal

melalui wawancara dengan seorang guru BK, untuk menyiapkan siswa terjun ke

dunia pekerjaan, SMKN 1 Semarang menyiapkan BKK (Bimbingan Karir Kerja)

yang disiapkan ketika siswa masuk kelas XII untuk membantu siswa memilih

pekerjaan dan mencari tempat kerja yang sesuai, selain itu materi pendidikan telah

disiapkan dari kelas X untuk mengasah kemampuan siswa sesuai dengan masing-

masing jurusannya, misalnya pelajaran praktek siswa TAV (Teknik Audio Video)

yang dilakukan di bengkel audio video seperti merakit CD player. Ketika siswa

masuk kelas XI, mereka disiapkan untuk melakukan magang sekitar 1-3 bulan di

instansi perusahaan yang bekerja sama dengan sekolah dan yang berhubungan

dengan jurusan mereka. SMKN 1 Semarang juga bekerja sama dengan beberapa

instansi perusahaan, seperti ASTRA, Yamaha, beberapa pabrik di Jawa maupun

luar Jawa, dan beberapa perusahaan lainnya untuk melakukan rekrutmen pada

siswa-siswa SMKN 1 Semarang yang biasanya dilakukan pada siswa kelas XII

setelah siswa melaksanakan UNAS (Ujian Nasional). Jadi, siswa SMKN 1

Semarang cukup dibekali hard skill dan kesempatan untuk bekerja.

Siswa SMK memiliki tanggung jawab yang berbeda dengan lulusan SMA

biasa. Siswa SMK dididik untuk menjadi lulusan yang siap kerja sesuai dengan

Page 25: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

19

tujuan berdirinya SMK, berbeda dengan siswa SMA yang dididik tidak sebagai

lulusan yang siap bekerja. Sehingga idealnya siswa SMK diharapkan

mendapatkan pekerjaan kelak setelah lulus. Siswa SMK yang berada pada rentang

usia antara 15-17 tahun masuk dalam tahap eksplorasi periode tentatif, dimana

pada tahap ini siswa memang semestinya mulai mengidentifikasi kesempatan dan

tingkat pekerjaan yang sesuai, serta membentuk aspirasi karir dengan

mempertimbangkan kebutuhan, minat, kapasitas, dan nilai pribadi (Super, dalam

Seligman, 1994, h.9). Oleh karena itu, siswa SMK diharapkan telah memiliki

gambaran karir yang sesuai dengan diri masing-masing karena ketika memilih

menjadi siswa SMK. Sejak awal masuk SMK mereka telah dihadapkan dalam

pemilihan jurusan yang berbeda-beda, dan tiap siswa memiliki minat yang

berbeda-beda, pemilihan jurusan tersebut menentukan mereka kemudian dalam

mengasah pengetahuan dan kemampuannya agar dapat menjadi siswa yang

kompeten dalam bidangnya dan bekerja sesuai dengan bidang yang diambilnya.

Kematangan karir merupakan variabel penting yang perlu dipertimbangkan untuk

mengukur eksplorasi karir karena pada masa remaja ini akan dihadapkan pada

pengambilan keputusan karir.

Work values membentuk mindset siswa agar memiliki ekspektasi dan

standar yang ideal terhadap suatu pekerjaan yang memotivasi dalam memilih

pekerjaan sesuai dengan keinginan dan harapan yang penting bagi siswa mengenai

suatu pekerjaan. Work values merupakan prediktor yang signifikan terhadap

pemilihan karir yang positif (Hirschi, 2010, h.12). Work values dapat membentuk

Page 26: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

20

gambaran dan pemahaman individu untuk merancang dan memotivasi pemilihan

karir tersebut.

Merancang pemilihan karir akan membantu individu dalam membuat

keputusan karir. Untuk melakukan perancangan karir dibutuhkan gambaran dan

pemahaman mengenai karir dan kemampuan dirinya. Perancangan karir untuk

melakukan pemilihan karir merupakan tanda kematangan karir pada remaja.

Mempersiapkan karir merupakan salah satu tugas remaja dalam tahap

perkembangannya. Hakikat dari tugas perkembangan ini adalah memilih

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan mempersiapkan diri untuk

memasuki dunia kerja dengan mengumpulkan pengetahuan dan keterampilan

(Yusuf, 2000, h. 83). Karir merupakan salah satu tugas perkembangan remaja

(Havigurst, dalam Hurlock, 2002, h.10), sehingga remaja diharapkan untuk

memilih suatu pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, dan mempersiapkan

diri agar memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki suatu bidang

pekerjaan (Yusuf, 2000, h.83). Meningkatnya kesesuaian antara kemampuan

dengan karir yang diinginkan merupakan salah satu karakteristik kematangan karir

(Seligman, 1994, h.29).

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, siswa kelas X dan XI SMK

cukup antusias dan yakin bahwa pilihannya masuk SMK adalah tepat karena

kesempatan untuk dapat langsung bekerja cukup besar. Siswa memiliki

keyakinan bahwa belajar di jurusan yang telah dipilih membantu mendapatkan

pekerjaan yang baik. Keyakinan akan jurusan yang diambil oleh siswa

membantu dalam meningkatkan kematangan karir siswa tersebut. Hasil

Page 27: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

21

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kematangan karir yang dimiliki siswa

kelas X dan XI SMKN 1 Semarang berada pada kategori tinggi, yaitu 73,11%

dengan rata-rata nilai mean empirik 95,76. Keadaaan ini menunjukkan bahwa

rata-rata siswa memiliki kematangan yang tinggi dalam memikirkan karirnya

kelak setelah lulus. Hal ini mengindikasikan siswa memiliki kemampuan dalam

memilih karir dan membuat keputusan akan karirnya kelak (Swanson &

Achiardi, 2005, h.358).

Penelitian oleh Dose (dalam Lyons et al., 2009, h.3) menyatakan bahwa

work values merupakan kriteria psikologis mendasar yang mengarahkan

preferensi tiap individu pada sikap dan hasil yang berkaitan dengan suatu

pekerjaan. Maka semakin tinggi work values yang dimiliki oleh individu semakin

tinggi keyakinan yang memotivasi individu untuk mencapai dan mendapatkan

komponen-komponen penting pekerjaannya kelak.

Pada skala penelitian ini, dari tiga dimensi work values didapatkan bahwa

dimensi sosial merupakan penyumbang terbesar untuk aitem-aitem skala

penelitian sebesar 42,31%, kemudian instrinsik (38,46%), dan ekstrinsik

(19,23%). Hal ini mengindikasikan bahwa siswa mengutamakan values sosial

terhadap pekerjaanya, siswa mengharapkan agar mendapatkan pekerjaan serta

tempat kerja dengan lingkungan sosial yang baik, dimana dapat terjadi interaksi

sosial antar rekan kerja yang komunikatif, sehingga dapat beradaptasi dengan

lingkungan kerjanya kelak.

Siswa berada pada masa remaja, dimana pada tahap ini mereka dihadapkan

dengan temuan siapa mereka, bagaimana mereka kira-kira nantinya, dan kemana

Page 28: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

22

mereka menuju dalam kehidupannya. Satu dimensi yang penting ialah penjajakan

pilihan-pilihan alternatif terhadap peran, disini penjajakan karir merupakan hal

penting (Erikson, dalam Santrock, 2001, h.43). Mengacu pada teori tersebut,

lingkungan sosial merupakan salah satu faktor utama yang membentuk

kepribadian siswa, seperti yang diungkapkan oleh Bandura (dalam Santrock,

2001, h.55) bahwa lingkungan adalah faktor penting yang mempengaruhi

perilaku. Sehingga, karena siswa berada pada masa remaja, lingkungan sosial

adalah faktor penting dalam perkembangannya termasuk dalam penjajakan karir,

lingkungan sosial membantu siswa membentuk kepribadiannya.

Selain itu, values instrinsik dan ekstrinsik juga mempengaruhi values

siswa terhadap pekerjaanya. Dalam skala penelitian, aitem work values instrinsik

yang banyak dipertimbangkan oleh siswa adalah pencapaian (achievement),

mengembangkan kinerja, serta kemandirian. Berdasarkan aitem-aitem tersebut,

hal ini mengindikasikan bahwa siswa juga mempertimbangkan agar ia dapat

berkembang sebagai seorang pekerja dan dapat lebih mandiri sebagai seorang

individu kelak setelah bekerja. Siswa memiliki values dimana dengan bekerja

dapat memberikan kontribusi terhadap dirinya secara internal sebagai proses

pengembangan diri. Selain itu, faktor eksternal juga berpengaruh pada work

values siswa, yaitu job security dan pandangan orang lain terhadap pekerjaannya

kelak. Siswa juga mempertimbangkan suatu pekerjaan yang dapat memberikan

keaamanan dan nama baik bagi sesuai dengan values ekstrinsik siswa terhadap

pekerjaannya.

Page 29: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

23

Ketiga dimensi work values tersebut mempengaruhi pertimbangan siswa

terhadap suatu pekerjaan. Setiap siswa memiliki values masing-masing, values

mengandung unsur pertimbangan dan gagasan tentang apa yang benar, baik, dan

diinginkan (Robbins, 2007, h.83). Values mendorong siswa untuk meraih

keinginan dan tujuannnya. Sebagai siswa SMK, dibutuhkan untuk memiliki work

values yang tinggi karena setelah lulus mereka diharapkan untuk dapat langsung

bekerja, sesuai dengan harapan pemerintah bahwa lulusan SMK dapat mengurangi

angka pengangguran di Indonesia.

Jadi, dengan hasil penelitian work values dalam kategori tinggi mereka

telah memiliki mindset pekerjaan dengan values yang sesuai dengan

keinginannya, terutama yang berkaitan dengan lingkungan sosial agar siswa dapat

bekerja dengan nyaman serta berinteraksi dan beradaptasi dengan rekan-rekan

kerjanya kelak, kemudian hal lain yang berpengaruh adalah values instrinsik

sebagai harapan siswa dalam pengembangan diri, dan hal lain yang berpengaruh

adalah values ekstrinsik yang dapat memberikan keamanan serta pandangan yang

baik orang lain terhadap pekerjaanya kelak.

Jadi, siswa dengan work values yang positif lebih termotivasi, sehingga

memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam mencari kerja dan bekerja.

Terbentuknya work values pada siswa SMK tentunya bertujuan untuk persiapan

karir setelah lulus, kesiapan siswa untuk bekerja setelah lulus menandakan

matangnya pilihan karir, yang secara implisit diasumsikan siswa tersebut siap

terjun ke dalam dunia kerja.

Page 30: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

24

Hasil penelitian ini juga mengungkapkan sumbangan efektif variabel work

values terhadap kematangan karir siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang yang

ditunjukkan melalui nilai R square sebesar 0,536. Angka tersebut menjelaskan

bahwa 53,6% faktor yang mempengaruhi kematangan karir pada siswa kelas X

dan XI dapat diprediksi dari variabel work values. Besarnya sumbangan efektif

menunjukkan bahwa memang work values mempengaruhi kematangan karir.

Sementara sisanya 46,4% dari kematangan karir ditentukan oleh faktor-faktor lain

yang tidak diungkap dalam penelitian ini, seperti faktor keluarga atau lingkungan

sosial.

Beberapa kendala terjadi dalam penelitian ini. Karena siswa SMK tidak

selalu belajar di dalam kelas dan melakukan praktek di bengkel, peneliti agak

kesulitan untuk mengumpulkan para siswa untuk mengisi skala, seperti kelas XI

TP 2 yang penelitiannya dilaksanakan selama dua hari dikarenakan siswa sedang

dalam pelajaran praktek di bengkel dan hanya sebagian siswa yang dapat

dikumpulkan untuk mengerjakan skala, hal ini juga disebabkan karena terbatasnya

tempat untuk mengisi skala. Waktu pelaksanaan penelitian terdapat beberapa

siswa yang terlihat kurang serius ketika mengisi skala, meskipun peneliti telah

menjelaskan sebelumnya bahwa hasil peneltian tidak akan mempengaruhi hasil

belajar di sekolah.

Kelemahan lain yang terdapat dalam penelitian ini yaitu skala work values.

Terdapat beberapa aitem-aitemnya ada yang kurang sesuai dengan siswa SMK

kelas X dan lebih cenderung lebih sesuai untuk siswa kelas XII.

Page 31: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

25

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

terdapat hubungan positif antara work values dengan kematangan karir pada siswa

kelas X dan XI SMKN 1 Semarang. Artinya semakin tinggi work values maka

semakin tinggi kematangan karir siswa kelas X dan XI SMKN 1 Semarang.

Saran

Beberapa saran yang dapat peneliti kemukakan berdasarkan hasil

penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa

Bagi siswa disarankan memikirkan lebih dalam mengenai

komponen-komponen pekerjaan yang penting bagi diri sendiri, seperti

minat terhadap pekerjaan, kesempatan siswa dapat berkembang, serta

lingkungan pekerjaan kelak. Siswa diharapkan aktif mencari infomasi

mengenai karir dan pekerjaan baik sendiri maupun dengan bantuan guru

atau orang lain, sehingga dapat menambah informasi mengenai kriteria-

kriteria yang dibutuhkan pada pekerjaan yang diminati.

2. Bagi pihak sekolah

Pihak sekolah meningkatkan peralatan-peralatan praktek dan

meningkatkan pelajaran praktik, serta mengadakan pelatihan-pelatihan

yang berhubungan dengan peningkatan hard skill dan soft skill, maka skill

siswa semakin terasah dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan juga

semakin besar. Pihak sekolah, terutama guru BK untuk meningkatkan

Page 32: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

26

komunikasi dengan siswa mengenai aspirasi karir, serta membuat catatan

pemantauan sejauh mana perekembangan karir, penilaian terhadap

pekerjaan, aspirasi karir, maupun pemilihan karir pada siswa. Hal ini dapat

membantu siswa agar tidak mengalami kebingungan mengenai masa

depannya setelah lulus dari bangku SMK dan siswa menjadi lebih paham

akan aspirasi karirnya.

3. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti tentang variabel

kematangan karir disarankan untuk:

a. Meningkatkan perbaikan dalam pembuatan alat ukur agar setiap aspek

maupun dimensi yang digunakan dapat terungkap dengan baik dan

menyeluruh, sehingga didapatkan hasil yang maksimal.

b. Diharapakan juga dapat menggunakan siswa kelas XII sebagai sampel

penelitian, karena siswa kelas XII lebih dihadapkan pada pemilihan

karir dan agar lebih mengungkap variabel secara menyeluruh. Serta

dapat dilakukan perbandingan antara kelas X, XI, dan XII.

c. Peneliti juga diharapkan dapat melakukan pengumpulan data awal

dengan lebih menyeluruh mengenai aspek eksternal, seperti mengenai

topik upah bagi siswa, serta data demografis siswa agar didapatkan

gambaran di lapangan yang sebenarnya.

Page 33: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

27

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A. 2008. Hubungan antara Kematangan Vokasional dengan Kecemasan

Menghadapi Dunia Kerja. Abstrak Penelitian. Surakarta: Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anastasi, A., & Urbina, S. 1997. Tes Psikologi Jilid 2. Jakarta: Prenhallindo.

Ariopsmk. 2009. Mendiknas Gelorakan Slogan: SMK Bisa!. Available FTP:

http://www.ditpsmk.net/?page=news;ODYz, diakses 28 Juli 2011.

Athanasou, J. A. 2008. International Handbook of Career Guidance. New York:

Springer.

Azwar, S. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Badan Pusat Statistik. 2009. Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Agustus 2009.

Available FTP: http://www.bps.go.id/brs_file/naker-01des09.pdf, diakses 28

Juli 2011.

Berings, D., et al.. 2004. Work values and personality traits as predictors of

enterprising and social vocational interests. Journal of Personality and

Individual Differences, 36, 349-364. Chaplin, J.P. 2006. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Duffy, R.D. & Sedlack, W.E. 2007. The Work Values of First-Year College

Students: Exploring Group Difference. The Career Development Quarterly,

55, 359-364.

Fuhrmann, B.S. 1990. Adolescence Adolscents 2nd

Ed. London: Scott

Foresman/Little, Brown Higher Education.

González, M.A. 2008. Career Maturity; a Priority for secondary education.

Journal of Research in Educational Psychology, 16, 6, 749-772.

Hasan, B. 2006. Career Maturity of Indian Adolescents as a Function of Self

Concept, Vocational Aspiration, and Gender. Journal of Indian Academy

of Applied Psychology, 32, 2, 127-134.

Hastuti. S. 2004. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.

Yogyakarta: Media Abadi.

Page 34: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

28

Hayadin. 2006. Pengambilan Keputusan untuk Profesi pada Siswa Jenjang

Pendidikan Menengah (Survei pada SMA, MA, dan SMK di DKI Jakarta),

Jurnal pendidikan dan kebudayaan, 59, 12, 383-394.

Hayati, R.E. 2004. Studi Korelasi Antara Tingkat Kematangan Vokasional dengan

Kewirausahaan pada Mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Sastra

Universitas Diponegoro. Ringkasan Skripsi (Tidak Diterbitkan). Semarang:

Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro.

Hirschi, A. 2010. Positive Adolescent Career Development: The Role of

Instrinsic and Extrinsic Work Values. Career Development Quarterly, 58,

3, 276-287.

Huang, Y. & Healy, C.C. 1997. The relations of Holland-Typed Majors to

Students’ Freshman and Senior Work Values. Research in Higher

Education, 38, 4, 455-477.

Hurlock, E.B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Kemdiknas. 2011. Pendidikan Menengah Kejuruan. Available FTP:

http://www.ditpsmk.net/?, diakses 22 Maret 2011.

Liliek. 2007. Pendidikan yang Melahirkan Pengangguran Intelektual. Available

FTP: http://www.suarapembaruan.com/News

/2007/05/02/Sorotan/sorot01.htm, diakses 22 Maret 2011.

Lyons, S. T., et al.. 2010. Work values: Development of a new three-dimensional

structure based on confirmatory smallest space analysis. Journal of

Organizational Behavior, 31, 969-1002.

Pujayanti, D. 2009. Atasi Pengangguran, Menakertrans Minta Jumlah SMK

Ditambah. Available FTP:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/02/06/10142820/A

tasi.Pengangguran..Menakertrans.Minta.Jumlah.SMK.Ditambah, diakses 22

Maret 2011.

Rice, F.P. 1993. Adolescent Development, Relationship, and Culture 7th ed.

Massachusetts: A Division of Simon & Schuster.

Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Macanan Jaya

Cemerlang.

Rojewski. 1995. Effect of Gender and Academic Risk Behavior on the Career

Maturity of Rural Youth. Journal of Research in Rural Education, 11, 2,

1-14.

Page 35: Intisari skripsi hubungan antara work values dengan kematangan karir pada siswa kelas x & xi smkn 1 semarang

29

Santrock, J.W. 2001. Life-Span Development Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Santrock, J.W. 2003. Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Savickas, M. L. 2001. A Developmental Perspective on Vocational Behavior:

Career Pattern, Salience, and Themes. International Journal for

Educational and Vocational Guidance, 1, 52-53.

Seligman, L. 1994. Developmental career counceling and assesment 2nd

ed.

Thousand Oaks: Sage.

Sugiyono, 2007. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sumintar. 2009. SMK Bisa, Menciptakan Tenaga Kerja Siap Pakai. Available

FTP: http://www.sumintar.com/smk-bisa-menciptakan-tenaga-kerja-siap-

pakai.html, diakses 28 Maret 2011.

Swanson, J.L & Achiardi, C. 2005. Beyond Interest, Needs/Values, and

Abilities: Assesing Other Important Career Constructs over the Life

Span. dalam Brown, S.D., Lent, R.W, Career Development and

Counceling Putting Theory and Research to Work. New Jersey: John

Wiley and Sons Inc.

Ueda Y. & Ohzono, Y. 2009. Effects of seniors’ work values on their self-skill

evaluations: focusing on Japanesse seniors. Journal of International

Business and Cultural Studies, 1-12.

Winarsunu, T. 2004. Statistik dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.

Malang: UMM Press.

Winkel, W.S., & Hastuti, S. 2004. Bimbingan Karir di Institusi Pendidikan.

Jakarta: Media Abadi.

Wray-Lake, et al.. 2009. Exploring the Changing Meaning of Work for American

High School Seniors from 1976 to 2005. The Network on Transitions to

Adulthood Research Network Working Paper, 1-19.

Yusuf, S. 2001. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung:

Rosdakarya.