Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

81
Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Akuntan Independen Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (TIDAK DIAUDIT) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

description

untuk mendownload file ini silakan kunjungi URL ini http://www.ziddu.com/download/11458192/IndofoodSuksesMakmur_Ind_Juni_2006_Release.pdf.html

Transcript of Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Page 1: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan Keuangan Konsolidasi Beserta Laporan Akuntan Independen Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (TIDAK DIAUDIT) PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Page 2: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

BESERTA LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2006 DAN 2005

(TIDAK DIAUDIT)

Daftar Isi Halaman Laporan Akuntan Independen Neraca Konsolidasi .................................................................................................................... 1-4 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ................................................................................................ 5-6 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ................................................................................... 7 Laporan Arus Kas Konsolidasi .................................................................................................. 8-9 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ........................................................................... 10-78 ***************************

Page 3: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan Akuntan Independen Laporan No. RPC-6128 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kami telah melakukan review atas neraca konsolidasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) dan Anak Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Kami tidak mereview laporan keuangan beberapa Anak Perusahaan tertentu yang laporan keuangannya mencerminkan gabungan jumlah aktiva sebesar 2,49% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2006, serta gabungan jumlah penjualan bersih sebesar 0,18% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006. Laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut direview oleh akuntan independen lain yang laporannya menyatakan tidak menemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan laporan kami, sepanjang yang berkaitan dengan jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut, didasarkan semata-mata atas laporan akuntan independen lain tersebut. Kami melaksanakan review berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Review atas informasi keuangan interim terutama meliputi penerapan prosedur analitik terhadap data keuangan dan meminta keterangan kepada pejabat perusahaan yang bertanggung jawab atas berbagai hal yang berkaitan dengan akuntansi dan keuangan. Suatu review memiliki lingkup yang jauh lebih sempit bila dibandingkan dengan lingkup audit berdasarkan standar auditing, yang bertujuan untuk memberikan pendapat atas laporan keuangan secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami tidak menyatakan pendapat seperti itu. Berdasarkan review kami dan laporan akuntan independen lain tersebut, kami tidak menemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap laporan keuangan konsolidasi tersebut di atas agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Purwantono, Sarwoko & Sandjaja Roy Iman Wirahardja Izin Akuntan Publik No. 04.1.0939 24 Agustus 2006

Page 4: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan neraca konsolidasi ini.

1

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah) (TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2t,3,29 1.759.127.337.483 981.131.112.431 Investasi jangka pendek 2a,2b,2d 500.063.273.864 411.615.118.820 Piutang 2t,29 Usaha 4 Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp12.886.467.370 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp11.238.573.421 pada tanggal 30 Juni 2005 2e,2x 1.344.080.681.008 1.351.713.760.878 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,23a 101.740.319.731 118.829.553.090 Bukan usaha Pihak ketiga - bersih 2u,2x,24b, 24c,30c 170.942.163.053 231.336.526.947 Pihak yang mempunyai 2s,5,23c, hubungan istimewa 23d,24a 54.642.358.201 114.374.444.719 Persediaan - bersih 2a,2f,2x, 6,10 2.519.166.202.071 2.462.290.066.007 Uang muka dan jaminan 2t 242.273.197.970 192.193.064.959 Pajak dibayar di muka 303.993.759.390 184.022.835.470 Biaya dibayar di muka dan aktiva lancar lainnya 2g,23h 109.448.979.048 79.200.013.076

Jumlah Aktiva Lancar 7.105.478.271.819 6.126.706.496.397

AKTIVA TIDAK LANCAR Tagihan pajak penghasilan 2q,2x,13 247.272.276.203 306.622.696.481 Aktiva pajak tangguhan - bersih 2q,2x,13 95.002.372.135 44.795.464.628 Penyertaan saham dan obligasi konversi 2a,2b,7 26.053.814.236 279.701.965.623 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp186.858.547.363 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp144.247.925.524 pada tanggal 30 Juni 2005 2h,27 209.764.248.448 147.955.334.507 Tanaman belum menghasilkan 2h,2n 311.953.058.965 168.255.214.673

Page 5: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan neraca konsolidasi ini.

2

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp3.691.167.341.033 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2a,2i,2j,2m, Rp3.114.041.667.161 pada 2n, 8,14a, tanggal 30 Juni 2005 14b,27 6.586.915.079.653 6.005.587.331.195 Beban ditangguhkan - bersih 2i,2k 265.541.696.000 185.988.370.021 Goodwill - bersih 2b 252.568.470.639 211.575.590.578 Aktiva tidak lancar lainnya 2g,23e,24h,29 791.335.425.226 755.796.717.391

Jumlah Aktiva Tidak Lancar 8.786.406.441.505 8.106.278.685.097

JUMLAH AKTIVA 27 15.891.884.713.324 14.232.985.181.494

Page 6: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan neraca konsolidasi ini.

3

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT)

Catatan 2006 2005

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek dan cerukan 2t,9,29 1.571.196.738.396 220.218.891.299 Hutang “trust receipts” 2t,6,10 726.923.111.492 516.050.416.070 Hutang 2t,29 Usaha 11 Pihak ketiga 1.386.286.938.394 1.231.976.221.069 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,23b,23f,23g 54.684.119.415 57.143.477.168 Bukan Usaha Pihak ketiga 24c 259.605.494.132 292.447.271.372 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2s,5,18 30.199.764.595 82.898.611.077 Beban masih harus dibayar 2t,2x,12,29 466.649.912.636 336.819.957.563 Hutang pajak 2q,2x,13 266.842.682.839 154.141.532.289 Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang obligasi 15 - 1.000.000.000.000 Hutang bank 2t,8,14a 468.324.362.748 439.374.362.748 Hutang sewa guna usaha 2j,14b - 7.463.210.000

Jumlah Kewajiban Lancar 5.230.713.124.647 4.338.533.950.655

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang obligasi dan wesel bayar - bersih 2o,2t,15 2.188.988.398.000 4.017.982.450.015 Hutang bank 2t,8,14a,29 2.136.670.750.465 250.941.805.559

Jumlah pinjaman jangka panjang 4.325.659.148.465 4.268.924.255.574 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2q,2x,13 791.919.609.015 583.022.695.060 Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja 2r,2x,25a 425.739.149.692 227.979.850.673 Goodwill - bersih 2b 3.400.919.129 -

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 5.546.718.826.301 5.079.926.801.307

HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 2b,19 612.424.887.499 619.735.513.506

Page 7: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan neraca konsolidasi ini.

4

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT) Catatan 2006 2005

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 30.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 9.444.189.000 saham 16 944.418.900.000 944.418.900.000 Agio saham 2l,17 1.182.045.893.487 1.182.045.893.487 Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali 2b,23c (989.440.806.568) (917.740.764.594) Laba yang belum terealisasi atas investasi efek - bersih 2a,2b,2d 72.371.941.098 31.247.095.082 Selisih dari perubahan ekuitas Anak Perusahaan 2b,8 138.909.956.040 78.731.137.949 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b 4.951.873.359 2.064.933.106 Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya 18 50.000.000.000 45.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 18 3.839.839.458.183 3.570.091.061.718 Modal saham yang diperoleh kembali - 915.600.000 saham 2l,16 (741.069.340.722) (741.069.340.722)

Jumlah Ekuitas Bersih 4.502.027.874.877 4.194.788.916.026

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 15.891.884.713.324 14.232.985.181.494

Page 8: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan laporan laba rugi konsolidasi ini.

5

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT) Catatan 2006 2005

PENJUALAN BERSIH 2p,2s,20, 23a,27 10.141.746.841.402 8.608.699.071.656 BEBAN POKOK PENJUALAN 2i,2p,2r,2s,8, 21,23f,23g,25 7.838.588.269.241 6.469.379.603.287

LABA KOTOR 2.303.158.572.161 2.139.319.468.369

BEBAN USAHA Penjualan 2i,2p,2r,2s, 8,22,23f,25 856.788.522.247 790.495.245.470 Umum dan administrasi 2i,2p,2r,2s,8, 22,23e,24h,25 514.609.249.475 464.697.599.561

Jumlah Beban Usaha 1.371.397.771.722 1.255.192.845.031

LABA USAHA 27 931.760.800.439 884.126.623.338

PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga 2s,2t,3 28.318.182.445 24.814.787.528 Beban bunga dan pendanaan 2n,2s,2t,9, lainnya 10,14,15 (442.428.649.712) (452.110.827.230) Laba (rugi) kurs - bersih 2n,2t,2u, 2x,24b,24c 50.220.897.832 (445.081.615.744) Lain-lain - bersih 2b,2k,2p,2s,2t,5, 7,8,24a,24b,24c (3.955.267.741) 111.595.876.757

Beban Lain-lain - Bersih 27 (367.844.837.176) (760.781.778.689)

LABA SEBELUM MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 13 563.915.963.263 123.344.844.649

MANFAAT/(BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2q,2x,13,27 Kini (177.065.492.375) (141.736.743.935) Tangguhan (79.600.229.678) 88.081.120.751

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (256.665.722.053) (53.655.623.184)

Page 9: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan laporan laba rugi konsolidasi ini.

6

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI (lanjutan)

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT) Catatan 2006 2005

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN - Bersih 307.250.241.210 69.689.221.465 HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN - Bersih 2b,19,27 (39.480.093.396) (55.234.953.935)

LABA BERSIH 26,27 267.770.147.814 14.454.267.530

LABA PER SAHAM 2v Laba Usaha 109 104

Laba Bersih 26 31 2

Page 10: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan laporan perubahan ekuitas konsolidasi ini. 7

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Enam Bulan yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah) (TIDAK DIAUDIT)

Selisih Nilai Laba yang Selisih dari Modal Ditempatkan dari Transaksi Belum Terealisasi Perubahan Selisih Kurs Saldo Laba Modal Saham dan Disetor Restrukturisasi Antara atas Investasi Ekuitas atas Penjabaran Telah Ditentukan Belum Ditentukan yang Jumlah Catatan Penuh Agio Saham Entitas Sepengendali Efek - bersih Anak Perusahaan Laporan Keuangan Penggunaannya Penggunaannya Diperoleh Kembali Ekuitas Bersih

Saldo 1 Januari 2006 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (930.493.028.251) 57.626.876.023 128.061.638.566 3.145.270.211 45.000.000.000 3.619.712.255.369 (741.069.340.722) 4.308.448.464.683 Laba yang belum terealisasi atas kenaikan nilai pasar investasi efek - bersih 2a,2b,2d - - - 14.745.065.075 10.848.317.474 - - - - 25.593.382.549 Selisih nilai dari transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali 2b - - (58.947.778.317 ) - - - - - - (58.947.778.317) Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b - - - - - 1.806.603.148 - - - 1.806.603.148 Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 18 - - - - - - 5.000.000.000 (5.000.000.000) - - Pengumuman dividen kas 18 - - - - - - - (42.642.945.000) - (42.642.945.000) Laba bersih - - - - - - - 267.770.147.814 - 267.770.147.814

Saldo 30 Juni 2006 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (989.440.806.568) 72.371.941.098 138.909.956.040 4.951.873.359 50.000.000.000 3.839.839.458.183 (741.069.340.722) 4.502.027.874.877 Saldo 1 Januari 2005 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (917.740.764.594) 22.553.207.262 8.358.002.100 1.405.834.893 40.000.000.000 3.709.887.101.688 (741.069.340.722) 4.249.858.834.114 Laba yang belum terealisasi atas kenaikan nilai pasar investasi efek - bersih 2a,2b,2d - - - 8.693.887.820 5.140.636.579 - - - - 13.834.524.399 Penilaian kembali atas aktiva tetap anak perusahaan - bersih 8 - - - - 65.232.499.270 - - - - 65.232.499.270 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan 2b - - - - - 659.098.213 - - - 659.098.213 Pencadangan saldo laba sebagai cadangan umum 18 - - - - - - 5.000.000.000 (5.000.000.000) - - Pengumuman dividen kas 18 - - - - - - - (149.250.307.500) - (149.250.307.500) Laba bersih - - - - - - - 14.454.267.530 - 14.454.267.530

Saldo 30 Juni 2005 944.418.900.000 1.182.045.893.487 (917.740.764.594) 31.247.095.082 78.731.137.949 2.064.933.106 45.000.000.000 3.570.091.061.718 (741.069.340.722) 4.194.788.916.026

Page 11: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan laporan arus kas konsolidasi ini.

8

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT) Catatan 2006 2005

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 10.223.286.779.293 8.484.087.558.023 Pembayaran kepada pemasok (5.922.198.807.869) (5.385.379.157.045) Pembayaran beban produksi dan operasi (1.888.342.099.564) (1.518.700.893.459) Pembayaran kepada karyawan (822.779.932.963) (735.112.732.370)

Kas yang diperoleh dari operasi 1.589.965.938.897 844.894.775.149 Penerimaan bunga 28.318.182.445 24.814.787.528 Pembayaran beban bunga (441.205.390.392) (463.083.185.109) Pembayaran pajak - bersih (59.181.732.405) (336.974.550.161) Penerimaan lainnya - bersih 239.761.784.038 315.565.772.879

Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi 1.357.658.782.583 385.217.600.286

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan aktiva tetap 8 15.153.528.822 15.581.028.005 Akuisisi saham Anak Perusahaan baru 2b,7 (393.856.975.077) (18.200.000.000) Penambahan aktiva tetap (terdiri dari aktiva tetap dan tanaman perkebunan) dan aktiva lainnya 27 (220.230.322.369) (201.377.898.365) Penerimaan dari penghentian transaksi derivatif - 920.841.250.000 Kompensasi yang diterima dari transaksi investasi 7 - 130.000.000.000 Penerimaan dari penjualan investasi jangka pendek - 3.200.000.000 Penghentian (penempatan) investasi jangka pendek - bersih - (200.133.889.776) Pembayaran untuk transaksi derivatif - (52.357.340.719) Pembayaran akhir untuk pembelian investasi obligasi dengan hak konversi saham 2b - (48.000.000.000) Penambahan investasi penyertaan saham 2b - (25.000.000.000)

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi (598.933.768.624) 524.553.149.145

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penambahan hutang bank jangka pendek dan cerukan 9 1.957.822.365.633 665.774.588.018 Penerimaan dari penambahan pinjaman jangka panjang 14a 1.397.762.402.225 - Pembayaran hutang bank jangka pendek dan cerukan 9 (1.841.786.858.041) (990.675.787.383) Pembayaran atas pembelian kembali wesel bayar 15 (1.443.579.944.925) (1.113.629.685.000) Pembayaran pinjaman jangka panjang 14a (135.394.994.042) (42.663.998.365) Penerimaan atas pembayaran kembali piutang jangka panjang dari pihak ketiga - 352.004.244.150 Pembayaran dividen kas oleh Anak Perusahaan kepada pemegang saham minoritas 19 - (219.370.000.000) Pembayaran hutang sewa guna usaha 14b - (2.493.708.857)

Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (65.177.029.150) (1.351.054.347.437)

Page 12: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

Laporan akuntan independen dan catatan atas laporan keuangan konsolidasi harus dibaca sehubungan dengan laporan arus kas konsolidasi ini.

9

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan)

Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 (Disajikan dalam Rupiah)

(TIDAK DIAUDIT) Catatan 2006 2005

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 693.547.984.809 (441.283.598.006) Kas dan setara kas yang diperoleh dari akuisisi Anak Perusahaan baru 94.668.351.986 28.340.097.386 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 3 970.911.000.688 1.394.074.613.051

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 1.759.127.337.483 981.131.112.431

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS: Konversi dari investasi dalam obligasi konversi dan uang muka pembelian penyertaan saham menjadi penyertaan saham 196.092.176.000 175.000.000.000 Reklasifikasi dari aktiva dalam penyelesaian menjadi aktiva tetap 8 59.860.346.318 384.076.220.463 Reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan 32.544.069.054 16.316.247.927 Kenaikan nilai investasi di salah satu Anak Perusahaan melalui konversi piutang dagang 5.186.111.153 - Reklasifikasi dari aktiva tetap yang tidak digunakan dalam operasi menjadi aktiva tidak lancar lainnya 3.646.528.032 24.080.269.197 Penilaian kembali tanah dan bangunan salah satu Anak Perusahaan - 103.861.484.321

Page 13: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

10

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 228. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-2915.HT.01.01.Th’91 tanggal 12 Juli 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 12 Tambahan No. 611 tanggal 11 Februari 1992. Anggaran dasar Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir sehubungan dengan perubahan salah satu anggota Dewan Direksi yang diaktakan dalam akta notaris No. 06 tanggal 2 Juni 2006 dari notaris yang sama. Perubahan tersebut telah didaftarkan dan diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (sebelumnya Menteri Kehakiman) berdasarkan suratnya No. C-UM.02.01.10592 tanggal 26 Juni 2006. Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terdiri dari, antara lain, produksi mie, penggilingan tepung terigu, kemasan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Saat ini, Perusahaan terutama bergerak di bidang pembuatan mie dan penggilingan tepung terigu.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Ariobimo Sentral, Lantai 12, Jl. H.R. Rasuna Said X-2, Kav. 5, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1990.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya

Pada tahun 1994, Perusahaan melaksanakan penawaran umum 21,0 juta saham baru kepada

masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp6.200 per saham. Kemudian pada tahun 1996, pemegang saham menyetujui pemecahan nilai nominal saham Perusahaan (stock split) dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham. Sehubungan dengan hal ini, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 1,0 miliar saham menjadi 2,0 miliar saham, sedangkan jumlah saham yang diterbitkan meningkat dari 763,0 juta saham menjadi 1.526,0 juta saham pada tanggal 31 Desember 1996.

Pada tahun 1997, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 2,0 miliar saham menjadi 6,0 miliar saham. Perusahaan juga melaksanakan Penawaran Umum Terbatas I, dimana setiap pemegang saham berhak untuk memesan satu (1) saham baru atas setiap lima (5) saham yang dimiliki, dengan harga penawaran sebesar Rp3.300 per saham. Jumlah saham baru yang diterbitkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas tersebut adalah 305,2 juta saham. Hal ini menyebabkan jumlah keseluruhan saham yang diterbitkan menjadi 1.831,2 juta saham pada tanggal 31 Desember 1997.

Pada bulan Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,0 triliun [lihat Catatan 15a.(i) untuk penjelasan lebih lanjut]. Pada bulan Juli 2000, para pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp500 per saham menjadi Rp100 per saham. Oleh karenanya, jumlah modal dasar Perusahaan meningkat dari 6,0 miliar saham menjadi 30,0 miliar saham, sedangkan jumlah saham ditempatkan Perusahaan juga meningkat dari 1.831,2 juta saham menjadi 9.156,0 juta saham.

Page 14: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

11

1. UMUM (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan dan Tindakan Perusahaan Lainnya (lanjutan) Sehubungan dengan pelaksanaan program pemilikan saham karyawan Perusahaan (ESOP) tahap I, II dan III yang telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada tanggal 16 Mei 2001, yang telah diaktakan dengan akta notaris Benny Kristianto. S.H., No. 30, pada tanggal yang sama, Perusahaan menerbitkan tambahan saham baru masing-masing sejumlah 228.900.000 lembar pada tahun 2002, 58.369.500 lembar pada tahun 2003 dan 919.500 lembar pada tahun 2004 untuk karyawan Perusahaan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi yang memenuhi persyaratan. Hal ini menyebabkan jumlah keseluruhan saham yang diterbitkan menjadi 9.444.189.000 saham.

Pada bulan Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi

dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,5 triliun [lihat Catatan 15a.(ii) untuk penjelasan lebih lanjut]. Kemudian pada bulan Juli 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,0 triliun [lihat Catatan 15a.(iii) untuk penjelasan lebih lanjut]. Saham Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya, sedangkan obligasi dalam negeri Perusahaan terdaftar pada Bursa Efek Surabaya.

c. Dewan Komisaris dan Direksi, dan Karyawan

Anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris Dewan Direksi

Manuel V. Pangilinan - Komisaris Utama Anthoni Salim - Direktur Utama Benny Setiawan Santoso - Komisaris Franciscus Welirang - Wakil Direktur Utama Edward A. Tortorici - Komisaris Cesar M. dela Cruz - Wakil Direktur Utama Ibrahim Risjad - Komisaris Darmawan Sarsito - Wakil Direktur Utama Albert del Rosario - Komisaris Aswan Tukiaty - Direktur Robert Charles Nicholson - Komisaris Tjhie Tje Fie - Direktur Graham L. Pickles - Komisaris Taufik Wiraatmadja - Direktur Utomo Josodirjo - Komisaris (Independen) Philip Suwardi Purnama - Direktur Torstein Stephansen - Komisaris (Independen) M. P. Sibarani - Direktur Wahjudi Prakarsa - Komisaris (Independen) Mulyawan Tjandra - Direktur

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2006, para pemegang saham menyetujui penunjukan Mulyawan Tjandra untuk menggantikan C.M. Djoko Wibowo, yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai salah satu anggota Dewan Direksi Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki 45.633 karyawan tetap.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktik yang

berlaku umum di Indonesia, yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dan peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (“BAPEPAM”) untuk perusahaan publik.

Page 15: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi (lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasi disusun atas dasar akrual dan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (Catatan 2f), aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar nilai setelah revaluasi (Catatan 2i), investasi efek dan unit reksadana yang dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar (Catatan 2d), aktiva dan kewajiban kontrak valuta serta kontrak komoditi berjangka dinyatakan sebesar nilai wajar (Catatan 2u), dan investasi tertentu yang dicatat berdasarkan metode ekuitas (Catatan 2b).

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung, dan menyajikan

penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Anak Perusahaan, kecuali Anak Perusahaan yang berdomisili di luar negeri.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan (bersama-sama selanjutnya disebut “Group”). Berikut ini adalah Anak Perusahaan yang lebih dari 50% sahamnya dimiliki oleh Perusahaan (baik secara langsung maupun tidak langsung):

Tahun Presentase Jumlah Aktiva Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi

Secara Efektif (dalam miliar) Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan Langsung PT Gizindo Bandung 1989 Produksi makanan bayi 100,0 100,0 317,80 308,42 Primanusantara (GPN) PT Ciptakemas Abadi Tangerang 1991 Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 595,71 506,43 (CKA) PT Intranusa Citra (INC) Jakarta 1991 Perantara distribusi 100,0 100,0 0,92 19,51 PT Prima Intipangan Jakarta 1994 Jasa investasi dan 100,0 100,0 40,97 40,94 Sejati (PIPS) manajemen PT Tristara Makmur Jakarta 1991 Distribusi 100,0 100,0 56,16 51,89 (TSM) Purply Holding B.V. Belanda 1997 Anak Perusahaan yang 100,0 100,0 6,86 6,61 (Purply) didirikan untuk tujuan khusus PT Bogasari Sentra Jakarta - Penggilingan tepung 100,0 100,0 44,49 77,87 Flour Mills (BSFM) PT Indobiskuit Mandiri Purwakarta 2005 Produksi biskuit 100,0 100.0 89,72 3,10 Makmur (IMM) (dahulu PT Intisari Flour Mills - IFM) PT Inti Abadi Kemasindo Citeureup 2002 Produksi bahan kemasan 100,0 100,0 65,21 64,21 (IAK) PT Indobahtera Era Jakarta 2002 Pelayaran 100,0 100,0 48,62 41,92 Sejahtera (IES) PT Mileva Makmur Pasuruan - Produksi makanan 100,0 100,0 11,22 14,21 Mandiri (MMM) dari susu Witty East Holdings British Virgin - Investasi 100,0 100,0 - - Limited (WEHL) Islands Indofood International Mauritius 2002 Anak Perusahaan yang 100,0 100,0 - 1.269,27 Finance Limited didirikan untuk tujuan (IIFL) khusus Perfect Wealth British Virgin 2001 Investasi 100,0 100,0 365,84 223,25 Investment Ltd. (PWI) Islands

Page 16: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Tahun Presentase Jumlah Aktiva Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi

Secara Efektif (dalam miliar) Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan Langsung (lanjutan) PT Saripangan Mandiri Jakarta - Penggilingan tepung 100,0 - 16,93 - Sejahtera (SMS) PT Cereko Reksa Surabaya 1992 Distribusi 100,0 100,0 0,50 14,34 Corporatama (CRC) PT Bina Makna Jakarta - Investasi 100,0 - 66,77 - Indopratama (BMI) PT Salim Ivomas Jakarta 1994 Perkebunan kelapa sawit, 83,8 80,0 3.439,25 1.618,56 Pratama (SIMP) 15 pengolahan dan produksi minyak goreng dan produk sejenis lainnya dengan cara maklon PT Indomarco Adi Jakarta 1951 Distribusi 100,0 80,0 1.407,71 1.087,57 Prima (IAP) 9 PT Intiboga Sejahtera Jakarta 1992 Produksi minyak goreng, - 80,0 - 618,18 (IBS) 9,15 mentega dan lemak nabati dan produk sejenis lainnya PT Sawitra Oil Grains Jakarta 1991 Perdagangan dan distribusi - 80,0 - 242,88 (SOG)9,15 minyak kelapa sawit dan hasil olahannya PT Bitung Menado Manado 1972 Produksi kopra, pengolahan - 80,0 - 634,41 Oil Industry minyak kelapa dan (BML) 15 produksi minyak goreng serta produk sejenis lainnya PT Argha Giri Perkasa Ternate 1987 Produksi kopra dan 80,0 80,0 5,92 6,98 (AGP) pengolahan minyak kelapa PT Indosentra Pelangi Cibitung 1991 Produksi penyedap 92,2 92,2 221,82 213,69 (ISP) makanan PT Putri Daya Usahatama (PDU) Bandung 1988 Distribusi 65,0 65,0 90,48 78,03 PT Indofood Fritolay Jakarta 1990 Produksi makanan ringan 51,0 51,0 218,77 179,61 Makmur (IFL) PT Arthanugraha Mandiri Jakarta 1991 Produksi kopi 51,0 51,0 10,94 10,94 (ANM) Indofood (M) Food Malaysia - Distribusi mie di Malaysia 100,0 - 3,99 - Industries Sdn. Bhd. (dahulu Asmindo (M) Food Sdn. Bhd.) (IFI) Pacsari Pte., Ltd. (PPL) Singapura 1998 Pelayaran 55,0 - 422,68 - PT Pelayaran Tahta Jakarta 1995 Pelayaran 90,9 - 35,85 - Bahtera (PTB)

Anak Perusahaan Tidak Langsung Bogasari International Singapura 2001 Pengolahan dan 100,0 100,0 138,06 106,34 Pte., Ltd. (BI)4 perdagangan tepung PT Bogasari Pangan Jakarta - Penggilingan tepung beras 100,0 - 10,42 - Sejahtera (BPS) 4 PT Manggala Batama Jakarta - Investasi 83,8 80,0 0,55 0,55 Perdana (MBP)2

Page 17: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Tahun Presentase Jumlah Aktiva Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi

Secara Efektif (dalam miliar) Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

Anak Perusahaan Tidak Langsung (lanjutan) PT Kebun Mandiri Jakarta 1997 Perkebunan karet 78,3 - 125,86 - Sejahtera (KMS) 11 Asian Synergies British Virgin 2004 Investasi 83,8 80,0 23,57 23,57 Limited (ASL)6 Islands Silveron Investments Limited (SIL)8 Mauritius 2004 Investasi 83,8 80,0 54,71 54,15 PT Kebun Ganda Jakarta 2001 Perkebunan kelapa sawit 83,8 80,0 90,71 79,45 Prima (KGP)6 PT Citranusa Intisawit (CI)7 Jakarta 2005 Perkebunan kelapa sawit 83,8 80,0 109,13 55,15 PT Indoagri Inti Plantation Jakarta 1990 Jasa investasi dan 83,0 79,2 165,07 161,38 (IIP) 10 manajemen PT Gunung Mas Raya Jakarta 1992 Perkebunan dan 82,1 78,4 272,54 255,28 (GMR)1 pengolahan kelapa sawit PT Indriplant1 Jakarta 1989 Perkebunan dan 82,1 78,4 91,88 94,69

pengolahan kelapa sawit PT Cibaliung Tunggal Jakarta 1989 Perkebunan kelapa sawit 82,1 78,4 87,84 102,76 Plantations (CTP)1 PT Serikat Putra (SP)1 Jakarta 1992 Perkebunan dan 82,1 78,4 336,59 321,06

pengolahan kelapa sawit PT Mekar Prima Lestari Purwakarta 1994 Produksi mie dan 91,2 91,2 7,56 6,74 (MPL)3 perdagangan umum PT Surya Rengo Jakarta 1993 Produksi bahan kemasan 60,0 60,0 250,26 260,81 Containers (SRC)5 PT Sarana Inti Pratama Riau 1991 Pembibitan dan perkebunan 58,7 - 76,15 - (SAIN)12 kelapa sawit dan manajemen riset

PT Riau Agrotama Kalimantan 2006 Perkebunan 58,7 - 78,54 - Plantation (RAP)13 Barat kelapa sawit

PT Citra Kalbar Sarana Kalimantan - Perkebunan 58,7 - 32,78 - (CKS)13 Barat kelapa sawit PT Jake Sarana (JS) 14 Kalimantan - Perkebunan 58,7 - 1,01 - Barat kelapa sawit “1” 98,01% dimiliki oleh SIMP melalui IIP. “2” 83,84% dimiliki oleh SIMP pada tahun 2006 sesudah merger; dan 95,20% dimiliki oleh SOG dan 4,80% dimiliki oleh IBS pada tahun 2005. “3” 91,20% dimiliki oleh PIPS. “4” 100,00% dimiliki oleh BSFM. “5” 60,00% dimiliki oleh PWI. “6” 100,00% dimiliki oleh SIL. “7” 100,00% dimiliki oleh ASL. “8” 100,00% dimiliki oleh SIMP. “9” 80,00% dimiliki secara langsung dan 20,00% dimiliki secara tidak langsung BMI dan Anak Perusahaan. “10” 99,00% dimiliki oleh SIMP. “11” 93,44% dimiliki oleh SIMP.

“12” 70,02% dimiliki oleh SIMP. “13” 99,99% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN. “14” 99,90% dimiliki oleh SIMP melalui SAIN. “15” Perusahaan-perusahaan yang menggabungkan diri efektif tanggal 1 Juni 2006. Lihat paragraf di bawah untuk penjelasan lebih lanjut.

Page 18: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Empat (4) Anak Perusahaan di atas, yaitu BSFM, IFM, IAK dan IES, didirikan sesuai dengan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) No. 1 tahun 1967 yang disempurnakan dengan Undang-undang PMA No. 11 tahun 1970, dalam kaitannya dengan rencana restrukturisasi perusahaan menyangkut pemecahan kegiatan usaha (“spin-off”) Divisi Bogasari Perusahaan. Pada tanggal 24 Agustus 2006 (tanggal laporan akuntan independen), penyelesaian proses “spin-off” di atas belum dilaksanakan. Namun demikian, IAK dan IES sudah memulai operasi komersial pada tahun 2002. Demikian pula IFM juga telah memulai operasi komersial pada tahun 2005 dengan kegiatan usaha pada pengolahan produk biskuit dan berganti nama menjadi PT Indobiskuit Mandiri Makmur (IMM). Selain itu, Purply dan IIFL, Anak Perusahaan untuk tujuan khusus, didirikan untuk melakukan kegiatan pendanaan dan transaksi-transaksi lainnya yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dana Group. Pada tanggal 30 Juni 2006, MMM, WEHL dan MBP masih belum aktif. Lingkup kegiatan usaha MMM yang terdaftar terutama di bidang industri yang menghasilkan produk-produk dari susu. Sedangkan lingkup kegiatan usaha WEHL yang terdaftar terutama adalah kegiatan investasi. Di lain pihak, MBP terdaftar dan didirikan sebagai perusahaan investasi.

ANM dan AGP telah menghentikan operasinya masing-masing mulai bulan Juli 1998 dan Oktober 2001. Di samping itu, CRC dan INC telah menghentikan operasi mereka sejak tahun 2005, dan dalam proses likuidasi. Pengaruh dari akun Anak Perusahaan ini terhadap jumlah konsolidasi dianggap tidak material.

Akuisisi Usaha

a) Pada tanggal 7 Juni 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan

Market Bright Profits Limited, Grampian Group Limited and Moonrise Management Limited (pihak ketiga yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, dan selanjutnya bersama-sama disebut sebagai Penjual), untuk membeli 100% kepemilikan saham di Asmindo (M) Trading Sdn. Bhd., Malaysia (Asmindo), dengan biaya perolehan sebesar RM6,0 (atau setara dengan Rp15.000). Kemudian, Asmindo mengubah namanya menjadi Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (IFI). Selanjutnya, Perusahaan juga menempatkan dan menyetor penuh atas tambahan 2 juta lembar saham baru (dengan nilai nominal RM1,0 Malaysia per saham) yang diterbitkan oleh IFI. Biaya perolehan sehubungan dengan penambahan saham senilai RM2,0 juta telah dilunasi seluruhnya melalui konversi piutang Perusahaan ke penyertaan saham di IFI dalam jumlah yang sama. Pada tanggal 30 Juni 2006, IFI untuk sementara tidak melakukan aktivitas operasional.

b) Pada tanggal 7 Juni 2006, Perusahaan (melalui Divisi Bogasari) menandatangani Perjanjian

Jual Beli Saham dengan Shinetown Holdings Ltd., Singapura, pihak ketiga, untuk membeli 55% kepemilikan saham di Pacsari Pte. Ltd. (PPL), perusahaan pelayaran di Singapura, dengan biaya perolehan sebesar US$40.465.312.

c) Pada tanggal 24 November 2005, SIMP menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Success

Cheer Limited, pihak ketiga yang didirikan sesuai dengan Undang-undang British Virgin Islands, untuk membeli obligasi konversi (OK) dengan nilai nominal US$515.000 yang diterbitkan oleh PT Pelayaran Tahta Bahtera (PTB). OK tersebut dapat dikonversi menjadi 5.000 lembar saham PTB, dan akan jatuh tempo pada tahun 2008. Nilai perolehan yang dibayar sebesar US$5 juta (atau setara dengan Rp50,3 miliar), yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penyertaan Saham dan Obligasi Konversi” pada neraca konsolidasi tahun 2005.

Page 19: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Akuisisi Usaha (lanjutan) Sehubungan dengan hal tersebut diatas, SIMP menyerahkan surat pemberitahuan konversi kepada PTB pada tanggal 3 Januari 2006. Dengan demikian, berdasarkan akta notaris Margarreta Binyola, S.H., No. 3, tertanggal 6 Januari 2006, PTB menerbitkan 5.000 lembar saham kepada SIMP dengan jumlah nilai nominal Rp5 miliar, yang mewakili 90,9% kepemilikan saham di PTB setelah penambahan saham baru. Pada tanggal 30 Mei 2006, berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 104, SIMP menjual seluruh kepemilikannya di PTB kepada Perusahaan sebesar biaya perolehannya.

d) Pada tanggal 15 Desember 2005, SIMP juga menandatangani Perjanjian Pembelian Obligasi Konversi dengan Beeager Investments Limited (BIL), pihak ketiga yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, untuk membeli OK dengan nilai nominal US$3.620.000 yang diterbitkan oleh PT Sarana Inti Pratama (SAIN). OK tersebut dapat dikonversi menjadi 36.200 lembar saham SAIN, dan akan jatuh tempo pada tahun 2008. Harga pembelian adalah sebesar US$16.410.000, dimana 90% (US$14.769.000 atau setara dengan Rp145.792.176.000) telah dibayar dimuka oleh SIMP. Sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian, sisa 10% akan dibayarkan pada saat atau sebelum tanggal penutupan transaksi yaitu 30 Juni 2006. Pada saat tanggal penutupan Transaksi yaitu 2 Juni 2006, SIMP telah membayar sisa 10% dari harga pembelian yang setara dengan US$1.641.000. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, SIMP menyerahkan surat pemberitahuan konversi kepada SAIN pada tanggal 20 Juni 2006. Dengan demikian, berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H., No. 60, tertanggal 21 Juni 2006, SAIN menerbitkan 36.200 lembar saham kepada SIMP dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp36,2 miliar, yang mewakili 70,02% kepemilikan saham di SAIN setelah penambahan saham baru. SAIN memiliki tiga (3) anak perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit, yaitu RAP, CKS dan JS, dimana CKS dan JS masih dalam tahap pengembangan.

e) Pada tanggal 24 Januari 2005, Perusahaan membeli 50% kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham lainnya, pihak ketiga, di CRC (terdiri dari 700 lembar saham) dengan nilai nominal Rp1 juta per saham atau keseluruhan nilai perolehan sebesar Rp700.000.000. Dengan demikian, CRC menjadi anak perusahaan yang seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan sejak saat itu. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aktiva bersih atas tambahan kepemilikan ekuitas yang diperoleh dibebankan langsung pada tahun berjalan dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut tidak material. Sesudah itu, kegiatan usaha distribusi CRC diambilalih oleh IAP. Oleh karenanya, sejak saat itu CRC telah menghentikan operasinya dan dalam proses likuidasi pada tanggal 30 June 2006, sebagaimana dijelaskan pada paragraf sebelumnya.

f) Pada tanggal 24 November 2005, SIMP membeli 93,44% kepemilikan saham KMS dari

PT Arka Kirana Sawita, pihak ketiga, dengan nilai perolehan sebesar Rp75,0 miliar.

Page 20: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Akuisisi Usaha (lanjutan)

g) Pada tanggal 27 Desember 2004, Perusahaan menandatangani perjanjian jual beli bersyarat

dengan Canary Associated Limited, pihak ketiga, yang berkedudukan di British Virgin Islands, untuk membeli obligasi konversi dengan nilai nominal sebesar Rp62,2 miliar yang diterbitkan oleh PT Bina Makna Indopratama (BMI). Pembelian OK yang dimiliki BMI difinalisasikan dan diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2005 pada saat Perusahaan melakukan pembayaran penuh atas nilai pembelian sebesar Rp240,0 miliar. Kemudian, pada tanggal 20 Juli 2005, Perusahaan menyampaikan surat pemberitahuan konversi kepada BMI. Dengan demikian, berdasarkan akta notaris Herdimansyah Chaidirsyah, S.H. No. 76 tertanggal 25 Juli 2005, BMI menerbitkan 62.200 lembar saham baru kepada Perusahaan dengan nilai nominal sebesar Rp62,2 miliar. Sesudah itu, Perusahaan juga membeli sisa kepemilikan minoritas di BMI sebesar 0,3% pada tanggal 29 Agustus 2005 dengan nilai perolehan sebesar Rp200,0 juta. Dengan demikian, sejak saat itu, BMI menjadi anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan. BMI adalah perusahaan investasi yang memiliki 20% kepemilikan minoritas di IAP, IBS, SOG, dan BML. Dengan demikian, sebagai hasil dari pengambilalihan BMI oleh Perusahaan, sejak saat itu IAP, IBS, SOG dan BML secara efektif menjadi anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perusahaan.

h) Pada tanggal 29 Desember 2004, SIMP menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan

Reserve Cash Limited, Hongkong (”RCL”), pihak ketiga, untuk membeli 100% kepemilikan saham RCL di SIL. Transaksi jual beli tersebut difinalisasikan dan diselesaikan pada tanggal 27 Juni 2005 dengan nilai pembelian sebesar Rp175,0 miliar. SIL memiliki 100% kepemilikan langsung dan tidak langsung masing-masing di KGP dan CI, dimana keduanya bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Seluruh akuisisi tersebut dicatat dan dibukukan dengan menggunakan metode pembelian

(“Purchase Method”). Dengan demikian, mulai tanggal efektif akuisisi, seluruh akun entitas yang telah diakuisisi diikutsertakan di dalam Group konsolidasi. Lihat pembahasan di bawah sehubungan dengan kebijakan akuntansi terkait atas selisih biaya perolehan atas nilai wajar aktiva bersih perusahaan yang diakuisisi dan sebaliknya, kecuali jumlah yang timbul dari akuisisi tambahan atas kepemilikan di CRC, sebagaimana diungkapkan pada paragraf sebelumnya.

Pendirian Anak Perusahaan Baru

a. Pada tanggal 30 November 2005, Perusahaan mendirikan SMS yang seluruh sahamnya dimiliki

oleh Perusahaan. Jumlah modal saham SMS adalah sebesar Rp15,0 miliar, terdiri dari 15.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1,0 juta per saham, yang seluruhnya diambil dan disetor penuh oleh Perusahaan dan PIPS. Ruang lingkup kegiatan usaha SMS yang terdaftar adalah melakukan penggilingan tepung. Pada tanggal 30 Juni 2006, SMS masih dalam tahap pengembangan.

Page 21: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Pendirian Anak Perusahaan Baru (lanjutan) b. Pada tanggal 2 Mei 2005, BPS juga didirikan sebagai anak perusahaan yang 100%

kepemilikannya dimiliki secara tidak langsung oleh Perusahaan (melalui BSFM) dengan jumlah modal sebesar Rp10,0 miliar, yang terdiri dari 10.000 lembar saham pada nilai nominal Rp1,0 juta per saham. Ruang lingkup kegiatan usaha BPS yang terdaftar di antaranya adalah melakukan penggilingan tepung beras. Pada tanggal 30 Juni 2006, BPS masih dalam tahap pengembangan.

Transaksi Merger

Sesuai dengan perjanjian merger antara SIMP, IBS, SOG, BML, dan dua anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh BMI, yaitu PT Gentala Artamas dan PT Pratiwimba Utama, pada tanggal 16 Agustus 2006 (“Perjanjian Merger”), perusahaan-perusahaan tersebut (selanjutnya bersama-sama disebut sebagai “Perusahaan Peserta Merger”) setuju untuk melakukan transaksi merger. Berdasarkan Perjanjian Merger, persyaratan dan konsisi penting dari transaksi merger tersebut, antara lain, sebagai berikut:

(i) SIMP akan menjadi perusahaan yang dipertahankan (“surviving company”) dan akan

melanjutkan kegiatan usahanya dan perusahaan yang menggabungkan diri; (ii) Semua aktiva, kewajiban dan kegiatan usaha perusahaan yang menggabungkan diri akan

dialihkan kepada dan menjadi milik SIMP;

(iii) Anggaran Dasar SIMP tidak akan mengalami perubahan, oleh karena itu, tidak diperlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;

(iv) Transaksi merger tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan

(“pooling of interest”) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”;

(v) Perhitungan konversi dan penentuan pembagian saham tambahan baru SIMP akan dilakukan

dengan menggunakan nilai pasar wajar atas masing-masing saham Perusahaan Peserta Merger; dan,

(vi) Seluruh karyawan tetap dari perusahaan yang menggabungkan diri akan disalurkan ke dalam

dan menjadi karyawan tetap SIMP; dan

(vii) Tanggal efektif merger tersebut adalah 1 Juni 2006 dengan menggunakan tanggal pisah batas (“cut off”) pada tanggal 31 Mei 2006.

Masing-masing pemegang saham Perusahaan Peserta Merger telah menyetujui rancangan merger

terkait pada tanggal 16 Agustus 2006. Pada tanggal 24 Agustus 2006 (tanggal laporan akuntan independen), persetujuan dari Kantor Pajak untuk menggunakan nilai buku atas transaksi merger tersebut masih dalam proses.

Page 22: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan)

Transaksi Merger (lanjutan) Untuk menjalankan transaksi Merger tersebut di atas, dan sesuai dengan metode konversi saham

yang disepakati, SIMP, sebagai Perusahaan yang dipertahankan, akan menerbitkan 103.061 lembar saham baru sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 253.061 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per lembar saham. Saham baru tersebut akan didistribusikan secara proporsional kepada pemegang saham Perusahaan Peserta Merger berdasarkan nilai pasar wajar masing-masing Perusahaan Peserta Merger. Sebagai akibatnya, komposisi kepemilikan saham SIMP akan berubah dan menjadi sebagai berikut:

Jumlah Saham

Ditempatkan dan Persentase Pemegang saham Disetor penuh Pemilikan Jumlah

PT Indofood Sukses Makmur Tbk 202.437 80,00% 202.437.000.000 PT Birina Multidaya 32.708 12,92 32.708.000.000 PT Bina Makna Indopratama 9.739 3,85 9.739.000.000 PT Metro Lintas Nusa 8.177 3,23 8.177.000.000

Jumlah 253.061 100,00% 253.061.000.000

Sehubungan Perusahaan Peserta Merger merupakan perusahaan-perusahaan dalam entitas

sepengendali, transaksi Merger tersebut merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004). Namun demikian, sehubungan semua akun Perusahaan Peserta Merger telah termasuk di dalam konsolidasi, pengaruh dari merger tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi Group pada tanggal dan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dianggap tidak material. Oleh karena itu tidak ada penyajian kembali atas laporan keuangan konsolidasi tahun 2005.

Untuk keperluan konsolidasi, akun-akun keuangan Anak Perusahaan di luar negeri dijabarkan ke mata uang Rupiah berdasarkan ketentuan di bawah ini:

Akun-akun neraca - Kurs tengah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal

neraca. Akun-akun laporan laba rugi - Kurs rata-rata selama periode yang bersangkutan.

Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai “Selisih Kurs atas

Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

Seluruh akun dan transaksi signifikan antar perusahaan telah dieliminasi. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan saham atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan,

(dan berlaku sebaliknya) atau ”Goodwill” (termasuk yang timbul dari akuisisi investasi baru yang telah diungkapkan pada paragraf sebelumnya) ditangguhkan dan diamortisasi selama 10 sampai dengan 20 tahun untuk goodwill positif dan 20 tahun untuk goodwill negatif, kecuali untuk selisih yang timbul dari akuisisi penyertaan saham atas entitas sepengendali, yang disajikan sebagai akun “Selisih dari Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.

Page 23: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Penyertaan saham pada perusahaan-perusahaan asosiasi berikut, di mana persentase kepemilikan

Group sebesar 20% sampai dengan 50%, dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:

Tahun Persentase Jumlah Aktiva Beroperasi Pemilikan Sebelum Eliminasi Secara Efektif (dalam miliar) Perusahaan Domisili Komersial Jenis Usaha 2006 2005 2006 2005

PT Cemako Mandiri Semarang 1992 Distribusi 50 50 45,24 36,99 Corporatama (CMC) PT Suryapangan Surabaya 1990 Produksi mie - 50 - 0,57 Indonusa (SPI) PT Prima Aneka Berjaya Purwakarta 1993 Produksi biskuit dan - 50 - 78,47 (PAB) perdagangan umum PT Nissinmas Jakarta 1992 Produksi mie 49 49 31,46 44,08 PT Nestle Indofood Jakarta 2005 Pemasaran produk 50 50 89,84 89,60 Citarasa Indonesia kuliner dan distribusi (NICI)

Berdasarkan metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Group atas laba atau rugi bersih dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi. Bagian laba atau rugi bersih disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus selama periode 20 tahun atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proporsional Group atas taksiran nilai wajar dari aktiva bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi. Periode amortisasi selama 20 tahun tersebut di atas mengingat prospek usaha yang baik di masa depan perusahaan asosiasi.

Pada tanggal 9 Maret 2005, Perusahaan dan Nestle S.A., Swiss, bersama-sama mendirikan NICI

dengan kepemilikan yang sama yaitu masing-masing sebesar 50%. NICI memiliki jumlah modal disetor sebesar Rp50 miliar yang terdiri dari 50.000 lembar saham dengan nilai per lembar saham Rp1.000.000. Ruang lingkup kegiatan utama NICI adalah pemasaran produk kuliner dan distribusi. NICI mulai beroperasi secara komersial pada bulan April 2005.

SPI dan PAB telah menghentikan usahanya masing-masing sejak tahun 2004 dan 2005, dan

keduanya sedang dalam proses likuidasi. Namun, pengaruh akun-akun SPI dan PAB terhadap jumlah konsolidasi secara keseluruhan dianggap tidak material.

Investasi lainnya dicatat sebesar biaya perolehan. Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan/Perusahaan

Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan dan/atau perusahaan asosiasi yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan/perusahaan asosiasi yang terkait, disajikan sebagai akun tersendiri di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi sebagai “Selisih dari Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”.

Page 24: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) c. Setara Kas

Deposito berjangka dan penempatan dana pendapatan tetap dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan atau pembelian dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.

d. Investasi Jangka Pendek

Wesel tagih dan investasi jangka pendek lainnya yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun dan tidak dijadikan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Investasi Jangka Pendek”. Investasi Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu pada efek (terdiri dari saham dan efek hutang yang tercatat di bursa) yang diklasifikasikan sebagai efek “Tersedia untuk Dijual”, dinyatakan sebesar nilai wajar/pasar sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba (rugi) yang belum terealisasi atas kenaikan (penurunan) nilai wajar/pasar investasi ini dibukukan dan disajikan sebagai “Laba yang Belum Terealisasi atas Investasi Efek - bersih” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, serta akan dikreditkan atau dibebankan pada operasi saat realisasi.

e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Group menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan berkala terhadap

kemungkinan tertagihnya piutang masing-masing pelanggan. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih

(harga pasar). Biaya perolehan terutama ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average) untuk Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu GPN, ISP, IFL dan CKA; metode rata-rata tertimbang (weighted-average) untuk Anak Perusahaan tertentu, yaitu SIMP dan Anak Perusahaan, IBS, BML, SOG dan SRC; dan metode “first-in, first-out (FIFO)” untuk Anak Perusahaan lainnya.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi

fisik persediaan. g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya

dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi.

h. Tanaman Perkebunan

Perkebunan kelapa sawit direklasifikasikan menjadi tanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan terdiri dari akumulasi biaya penanaman, pemupukan dan pemeliharaan sampai dengan saat tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Beban tersebut termasuk pula kapitalisasi beban bunga dan rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi, yang digunakan untuk membiayai pengembangan perkebunan. Kapitalisasi biaya pinjaman tersebut berakhir pada saat tanaman perkebunan menjadi tanaman menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak diamortisasi.

Page 25: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) h. Tanaman Perkebunan (lanjutan) Tanaman belum menghasilkan diklasifikasikan menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman

mulai menghasilkan tandan buah segar, dengan rata-rata sekurang-kurangnya empat (4) ton per hektar dalam satu (1) tahun. Secara rata-rata, perkebunan kelapa sawit dinyatakan menghasilkan setelah empat (4) tahun sejak ditanam di area perkebunan. Tanaman menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan merupakan akumulasi seluruh biaya yang terjadi selama masa pengembangan sampai saat dilakukan reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan. Tanaman menghasilkan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa ekonomis produktif yaitu 20 tahun.

Tanaman karet dinyatakan menghasilkan apabila minimal 70% dari jumlah seluruh pohon per blok

sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 160 cm dari permukaan tanah. Perkebunan tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat sebesar biaya perolehan sampai dengan saat reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif tanaman yang bersangkutan (20 tahun).

i. Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (kecuali untuk aktiva tertentu yang direvaluasi

sesuai dengan peraturan pemerintah pada tahun 1986, dan selisih nilai revaluasi aktiva tetap tersebut telah dikapitalisasi ke modal saham pada tahun 1994), dikurangi akumulasi penyusutan dan amortisasi. Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis aktiva sebagai berikut: Tahun

Hak atas tanah 10 - 35 Sarana dan prasarana tanah; bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 5 - 40 Mesin dan peralatan 5 - 25 Alat-alat transportasi 5 - 20 Jalan dan jembatan 20 Tangki penyimpanan 15 Perabotan dan peralatan kantor 2 - 10 Pengembangan gedung yang disewa 3

Seluruh hak atas tanah lainnya, kecuali hak tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan,

dan hak tanah tertentu yang digunakan oleh Perusahaan dan IBS (yang diamortisasi selama 10 - 35 tahun, sebagaimana disebut di atas), dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi.

Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan

dengan perolehan hak atas tanah, antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan hak atas tanah. Biaya perolehan hak atas tanah yang ditangguhkan tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan - bersih” dalam neraca konsolidasi, dan diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus. Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi yang telah ditentukan.

Page 26: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) i. Aktiva Tetap (lanjutan)

Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk kapitalisasi beban bunga dan rugi selisih kurs atas pinjaman dan biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pembiayaan aktiva dalam penyelesaian dan/atau pembangunan tersebut (Catatan 2n, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”). Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan dan/atau instalasi selesai dan aktiva tersebut telah siap untuk dipergunakan.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aktiva yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi periode yang bersangkutan.

j. Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, sebagai berikut: i. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada saat

akhir periode masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disepakati bersama pada saat perjanjian sewa guna usaha;

ii. Jumlah pembayaran periodik ditambah dengan nilai sisa seluruhnya telah memenuhi biaya

perolehan barang sewa guna usaha termasuk bunga atas transaksi tersebut yang merupakan laba perusahaan sewa guna usaha (full payout lease);

iii. Periode sewa guna usaha minimum dua (2) tahun. Jika salah satu kriteria di atas tidak dipenuhi, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa-menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang akan dibayar pada akhir masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha, yang diterapkan sesuai pada aktiva tetap yang dimiliki secara langsung (Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus.

k. Beban Ditangguhkan

Biaya-biaya tertentu (terutama terdiri atas beban yang ditangguhkan dan biaya-biaya lain sehubungan dengan perolehan hak atas tanah dan implementasi sistem), yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (Catatan 2i, “Aktiva Tetap”).

Page 27: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

l. Modal Saham yang Diperoleh Kembali

Modal saham yang diperoleh kembali, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal saham yang dibeli kembali di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun agio saham.

m. Penurunan Nilai Aktiva

Nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan adanya penurunan nilai wajar aktiva pada saat adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat direalisasikan seluruhnya.

n. Kapitalisasi Biaya Pinjaman

Sesuai dengan PSAK No. 26 (revisi), “Biaya Pinjaman”, Group mengkapitalisasi beban bunga dan

rugi kurs yang timbul atas pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang digunakan untuk membiayai pembangunan dan instalasi fasilitas-fasilitas utama sebagai bagian dari akun “Aktiva dalam Penyelesaian” sampai fasilitas-fasilitas tersebut siap untuk digunakan (Catatan 2h, “Tanaman Perkebunan” dan 2i, “Aktiva Tetap”).

o. Biaya Emisi Obligasi dan Wesel Bayar

Beban dan biaya yang terjadi sehubungan dengan penawaran/emisi obligasi tanpa hak konversi dan wesel bayar Perusahaan dengan tingkat bunga tetap Perusahaan kepada masyarakat dikurangkan langsung dari hasil penawaran/emisi dalam menentukan hutang obligasi/wesel bayar bersih yang bersangkutan. Selisih antara penerimaan bersih dari penawaran/emisi dengan nilai nominal obligasi/wesel bayar diakui sebagai diskonto atau premium, yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi/wesel bayar tersebut dengan menggunakan metode garis lurus.

p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan dan jasa masing-masing diakui pada saat barang diserahkan dan jasa

diberikan kepada pelanggan. Pendapatan pelayaran dari Divisi Bogasari Perusahaan diakui pada saat perjalanan telah sampai di tujuan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).

q. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Beban pajak penghasilan kini dibukukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak untuk

periode berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan terutama yang timbul dari aktiva tetap dan penyisihan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Aktiva pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan

aktiva fiskal maupun rugi fiskal yang belum dikompensasikan, sepanjang perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan aktiva fiskal maupun rugi fiskal yang belum dikompensasikan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang.

Jumlah tercatat aktiva pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal neraca. Nilai tercatat aktiva

pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal pada masa yang akan datang tidak mungkin memadai untuk merealisasikan sebagian atau seluruh aktiva pajak tangguhan.

Page 28: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

q. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan) Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur berdasarkan tarif pajak yang diharapkan akan diberlakukan pada saat aktiva direalisasikan atau kewajiban diselesaikan berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substansial berlaku pada tanggal neraca. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan pada entitas yang sama disalinghapuskan (offset) dan disajikan pada neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva atau kewajiban tergantung pada posisi bersih hasil saling hapus tersebut. Penyisihan dan/atau penyesuaian kembali dari seluruh perbedaan temporer selama periode berjalan diakui sebagai penghasilan atau beban dan termasuk dalam laba rugi bersih periode berjalan.

Penyesuaian atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau pada saat

keberatan yang diajukan Group diputuskan. r. Manfaat Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) “Imbalan Kerja” (PSAK No 24 Revisi), Group

membukukan penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UUK). Berdasarkan UUK tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam UUK tersebut terpenuhi. Divisi Bogasari Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu, yaitu IAP serta SIMP dan Anak Perusahaan tertentu, menyelenggarakan program pensiun bagi karyawannya sebagaimana dijelaskan lebih lanjut pada paragraf berikut, dan apabila diperlukan, akan membukukan penyisihan tambahan atas kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja sebagai tambahan atas imbalan yang telah ada pada masing-masing program pensiun dalam rangka memenuhi batas minimum imbalan yang harus dibayar kepada karyawan berdasarkan UUK tersebut.

Sehubungan dengan hal di atas, berdasarkan persyaratan yang terdapat di PSAK No. 24 Revisi,

Group telah membukukan penyisihan yang diperlukan untuk imbalan kerja karyawan lainnya berdasarkan kebijakan dan praktik Group yang relevan.

Saldo penyisihan yang diperlukan sebagaimana disebutkan di atas, diestimasi oleh manajemen

dengan menggunakan perhitungan aktuaria. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang memenuhi syarat. Sebaliknya, biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi.

Divisi Bogasari Perusahaan menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti dan iuran

pasti. Program pensiun manfaat pasti mencakup karyawan yang dipekerjakan oleh Divisi Bogasari sebelum tanggal 1 April 1992, sementara karyawan yang bekerja setelah tanggal tersebut tercakup dalam program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program pensiun manfaat pasti, manfaat pensiun yang didanai oleh Divisi Bogasari, dihitung terutama berdasarkan masa kerja dan penghasilan rata-rata selama beberapa tahun terakhir, yang ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaria. Di lain pihak, berdasarkan program pensiun iuran pasti, iuran terdiri dari bagian Divisi Bogasari sebesar 10,0% dan bagian karyawan sebesar 2,5% dari gaji bulanan karyawan. Beban pensiun langsung dibebankan pada operasi pada saat terjadinya.

Page 29: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) r. Manfaat Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan) SIMP dan Anak Perusahaan tertentu menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk

seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran, yang ditanggung oleh SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung sebesar 10% dan 7% masing-masing dari penghasilan pokok karyawan staf dan bukan staf. Biaya jasa masa lalu, yang juga diterima dan didanai seluruhnya oleh SIMP dan Anak Perusahaannya, dihitung berdasarkan rumus tertentu sesuai dengan Peraturan Karyawan yang berlaku sebelum program pensiun iuran pasti didirikan. Biaya jasa masa lalu diamortisasi mulai tahun 1999 selama sisa masa kerja karyawan yang memenuhi syarat tersebut.

IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan

tetapnya. Iuran yang didanai oleh IAP, mencakup biaya jasa masa depan dan masa lalu. Biaya jasa masa depan dihitung sebesar 5% dari gaji pokok bulanan karyawan, sedangkan biaya jasa masa lalu dihitung berdasarkan masa kerja dikalikan dengan gaji pokok bulanan karyawan pada bulan November 1998. Berdasarkan program tersebut, iuran yang dibayar dicatat atas nama karyawan dan hak karyawan untuk menarik dana tidak tergantung dari kelangsungan kerjanya dengan IAP. Oleh sebab itu, iuran langsung dibebankan pada operasi berdasarkan asas akrual.

s. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Group melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan

istimewa didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan mengenai Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, sebagai berikut:

(i) Perusahaan, yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

(ii) Perusahaan asosiasi;

(iii) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan

hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan terhadap perusahaan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor);

(iv) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan karyawan kunci dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

(v) Perusahaan, di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara

langsung maupun tidak langsung, oleh setiap orang yang diuraikan pada bagian (iii) atau (iv) di atas, atau setiap orang yang mempunyai pengaruh signifikan. Definisi ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik

yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

Page 30: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan)

t. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode yang bersangkutan. Laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi periode yang bersangkutan, kecuali untuk yang dimaksud dalam Catatan 2n, “Kapitalisasi Biaya Pinjaman”.

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, kurs yang digunakan masing-masing adalah Rp9.300 dan Rp9.713 untuk US$1.

Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan.

u. Instrumen Derivatif Sebagai tambahan atas lindung nilai yang normal terjadi (“natural hedges”), Perusahaan juga

melakukan transaksi/kontrak nilai tukar dalam mata uang asing untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing yang berasal dari usaha, transaksi yang spesifik dan juga risiko penjabaran mata uang.

Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan menerapkan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen

Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. PSAK No. 55 mengatur standar akuntansi dan pelaporan untuk transaksi derivatif dan aktivitas lindung nilai, yang mengharuskan setiap instrumen derivatif (termasuk instrumen derivatif melekat) diakui sebagai aktiva atau kewajiban berdasarkan nilai wajar setiap kontrak. PSAK No. 55 juga mengharuskan laba (rugi) yang timbul dari perubahan nilai wajar atas instrumen derivatif dicatat pada operasi berjalan, kecuali bila seluruh ketentuan khusus yang memperbolehkan penangguhan (sebagai “pendapatan komprehensif” lainnya) bagi beberapa jenis akuntansi lindung nilai yang diatur dalam PSAK tersebut terpenuhi. Berdasarkan ketentuan khusus untuk akuntansi lindung nilai pada PSAK No. 55, semua instrumen derivatif yang ada pada Perusahaan tidak memenuhi persyaratan tersebut dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar kontrak komoditi berjangka yang digunakan

oleh salah satu Anak Perusahaan untuk mengelola risiko fluktuasi harga komoditi diakui secara langsung pada operasi. Kontrak komoditi berjangka tersebut juga tidak memenuhi dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi sebagaimana diatur dalam PSAK No. 55 seperti yang disebutkan di atas.

v. Laba per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung berdasarkan jumlah rata-

rata tertimbang saham yang beredar selama periode yang bersangkutan (setelah dikurangi jumlah modal saham yang diperoleh kembali).

Selain itu, sesuai dengan PSAK No. 56 tersebut di atas, Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, oleh karenanya, tidak ada laba per saham dilusian yang dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi konsolidasi.

Page 31: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI POKOK (lanjutan) w. Informasi Segmen

Suatu segmen merupakan suatu komponen Group yang dapat dibedakan baik dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk dan jasa dalam suatu lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis).

Segmen usaha menghasilkan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda

dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi di lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Segmen pendapatan, segmen beban, segmen aktiva dan segmen kewajiban disajikan sebelum

saldo dan transaksi antar Perusahaan dan Anak Perusahaan dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.

x. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam penetapan estimasi, maka jumlah sesungguhnya yang akan dilaporkan di masa mendatang mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi tersebut.

3. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2006 2005

Kas 9.822.967.846 9.435.948.866

Kas di bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk 531.323.679.128 207.732.341.401 PT Bank Mega Tbk 143.378.042.606 193.575.984.433 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 30.700.152.314 14.913.459.650 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 18.127.033.384 8.100.857.137 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 38.975.549.005 22.391.532.418

Rekening Dolar AS (US$39.696.449 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$16.660.041 pada tanggal 30 Juni 2005) PT Bank Central Asia Tbk 160.584.398.240 100.741.646.220 PT Bank Mega Tbk 105.471.108.420 1.115.729.687 Citibank N.A., Jakarta 75.641.496.992 29.806.000.071 Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS) 9.589.454.846 10.040.544.641 PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.734.296.085 11.124.431.774 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 16.156.225.257 8.990.624.390

Jumlah kas di bank 1.131.681.436.277 608.533.151.822

Page 32: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

29

3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2006 2005

Setara kas Deposito berjangka Dalam Rupiah PT Bank Mega Tbk 88.183.593.187 179.634.215.714 PT Bank Central Asia Tbk 60.096.748.829 64.537.421.729 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 10.000.000.000 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 5.464.639.006 10.300.000.000

Dalam Dolar AS (US$39.969.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$9.131.100 pada tanggal 30 Juni 2005) Commerzbank Ltd., Singapura 267.633.542.697 - Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS) 83.839.500.000 - PT Bank Central Asia Tbk 10.938.660.000 1.273.374.300 PT Bank Mega Tbk - 87.417.000.000

Jumlah deposito berjangka 516.156.683.719 353.162.011.743

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - 10.000.000.000 Penempatan dana pendapatan tetap PT Danatama Makmur 101.466.249.641 -

Jumlah kas dan setara kas 1.759.127.337.483 981.131.112.431

Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 9,50% sampai 13,00% dan 5,50% sampai 11,02% masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Sedangkan deposito berjangka dalam Dolar AS memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 3,50% sampai 4,96%, dan antara 0,65% sampai 2,50% masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Selain itu, suku bunga untuk SBI berkisar antara 7,25% sampai 7,81% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005. Penempatan dana pendapatan tetap kepada PT Danatama Makmur memliki jangka waktu (1) bulan sampai dengan tanggal 19 Juli 2006 dan menghasilkan nilai pendapatan tetap saat jatuh tempo sebesar 16,5% per tahun.

Page 33: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

30

4. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2006 2005

Pihak Ketiga Dalam Rupiah Pedagang besar dan eceran 549.149.874.387 456.528.746.464 PT Alamjaya Wirasentosa 60.161.086.164 53.365.512.298 PT Lestari Eka Perdana 28.669.318.238 - PT Sinar Niaga Sejahtera 16.615.696.207 - PT Intiboga Mandiri 16.376.509.810 11.387.352.971 PT Santoso Megah Abadi 15.396.549.305 16.989.648.100 PT Sakti Setia Sentosa 14.550.623.838 9.652.210.967 PT Mahameru Mitra Makmur 13.916.208.840 8.949.857.293 PT Birina Multidaya 13.030.997.010 15.053.262.449 PT Jakarana Tama 12.060.938.627 8.268.543.500 PT Danone Biscuit Indonesia 11.864.358.130 10.766.955.895 PT Ultra Prima Abadi 11.344.472.436 1.317.427.293 PT Bumi Mustika Putra 10.817.548.215 32.326.826.965 PT Australia Indonesian Milk Industries 10.514.433.164 10.510.750.443 PT Lumbung Pangan Rahardja 10.463.363.573 21.303.719.710 PT Tiga Saudara 8.149.333.500 11.368.567.650 PT Indolakto 5.587.382.359 11.653.154.201 PT Sari Inti Makmur 5.233.332.500 10.204.967.850 PT Kurnadi Abadi 3.649.721.577 19.438.581.365 PT Respati Jaya - 20.095.174.300 PT Central Sumber Makmur - 16.351.272.728 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 378.812.338.018 376.955.468.382

Dalam Dolar AS (US$17.269.147 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$24.756.958 pada tanggal 30 Juni 2005) Harvest Gain Singapore Pte., Ltd. 18.802.639.839 - Shanghai Yinfu Oil & Fats Industry Co. Ltd. 14.153.484.000 19.537.699.597 Kuantan Flour Mills 13.098.156.421 14.079.743.129 Procter & Gamble International Operations Pte., Ltd. 12.760.516.360 8.507.137.032 Unilever Food Phillipines Inc. 11.472.610.855 6.002.626.618 Ferjidson Pte., Ltd., Singapore 10.268.149.623 - Zeh-Noh Unico America Corp. 6.426.410.670 18.429.599.953 Kuok Oils & Grains Pte., Ltd. - 23.024.655.719 Nonghyup Feed Inc. - 21.815.205.488 Woo Sung Feed Co. Ltd. - 16.754.269.081 Inter-Continental - 16.682.982.654 Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (dahulu Asmindo (M) Trading Sdn. Bhd.)* - 16.075.551.064 Safic Alcan - 12.280.477.697 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 73.621.094.712 67.274.385.443

Jumlah 1.356.967.148.378 1.362.952.334.299 Penyisihan piutang ragu-ragu (12.886.467.370) (11.238.573.421)

Pihak Ketiga - Bersih 1.344.080.681.008 1.351.713.760.878

Page 34: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

31

4. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2006 2005

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam Rupiah PT Cemako Mandiri Corporatama 24.710.353.009 16.723.038.444 PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia 20.854.515.359 24.079.627.611 PT Nissinmas 2.361.741.504 3.218.380.550 PT Sarana Tempa Perkasa 302.811.880 - PT Prima Aneka Berjaya - 17.744.047.375 PT Sarpindo Soyabean Industries - 2.751.676.916 PT Indotirta Suaka - 1.640.902.000 PT Sawit Malinda - 1.556.174.711 Dalam Dolar AS (US$5.753.860 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$5.262.607 pada tanggal 30 Juni 2005) De United Food Industries Ltd. 27.156.198.037 31.544.770.000 Pinehill Arabia Food Ltd. 26.354.699.942 19.570.935.483

Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 101.740.319.731 118.829.553.090

Jumlah 1.445.821.000.739 1.470.543.313.968

“*” Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. telah menjadi Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan sejak bulan Juni 2006. Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Umur Piutang 2006 2005

Lancar 1.063.242.265.789 1.110.328.783.130 Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 186.380.816.101 223.956.251.934 31 - 60 hari 69.220.240.387 45.101.270.093 61 - 90 hari 36.944.916.657 24.940.033.428 Lebih dari 90 hari 102.919.229.175 77.455.548.804

Jumlah 1.458.707.468.109 1.481.781.887.389

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu (12.886.467.370) (11.238.573.421)

Piutang Usaha - Bersih 1.445.821.000.739 1.470.543.313.968

Analisis mutasi saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2006 2005

Saldo awal periode 11.172.108.649 13.664.605.011 Penambahan (pengurangan): Penambahan penyisihan selama periode berjalan 3.622.113.107 1.091.270.740 Penghapusan selama periode berjalan (1.907.754.386) (3.517.302.330)

Saldo akhir periode 12.886.467.370 11.238.573.421

Page 35: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

32

4. PIUTANG USAHA (lanjutan) Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutup

kemungkinan kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23. 5. AKUN DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA - BUKAN USAHA

Saldo piutang dan hutang bukan usaha dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

2006 2005

Piutang Lancar Dalam Rupiah Karyawan dan pegawai 35.879.440.825 21.415.955.033 PT Prima Aneka Berjaya - 56.306.121.848 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 3.602.094.653 12.842.550.961 Dalam Dolar AS (US$1.630.196 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$2.451.335 pada tanggal 30 Juni 2005) De United Food Industries Ltd., Nigeria 14.918.202.576 8.348.302.914 Pinehill Arabia Food Ltd., Saudi Arabia 242.620.147 3.805.913.963 PT Prima Aneka Berjaya - 11.655.600.000

Jumlah 54.642.358.201 114.374.444.719

Hutang Bukan Usaha CAB Holding Limited, Seychelles 21.973.017.250 76.905.560.375 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 8.226.747.345 5.993.050.702

Jumlah 30.199.764.595 82.898.611.077

Piutang lancar di atas yang berasal dari PT Prima Aneka Berjaya (PAB), perusahaan asosiasi, pada tanggal 30 juni 2005 dijaminkan dengan aktiva tetap tertentu milik PAB (Catatan 23c).

Selain itu, hutang bukan usaha di atas kepada CAB Holding Limited, Seychelles merupakan hutang

dividen kas (Catatan 18).

Lihat Catatan 2s dan 23 mengenai sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Page 36: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

33

6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2006 2005

Barang jadi 940.869.650.383 749.965.252.934 Barang dalam proses 54.177.446.056 52.295.729.119 Bahan baku dan bahan kemasan 1.233.831.964.166 1.325.954.720.699 Pupuk, bahan bakar, perlengkapan umum, suku cadang dan lainnya 275.443.462.001 237.758.406.895 Persediaan dalam perjalanan 30.178.730.991 108.931.723.370

Jumlah 2.534.501.253.597 2.474.905.833.017 Penyisihan persediaan usang (15.335.051.526) (12.615.767.010)

Bersih 2.519.166.202.071 2.462.290.066.007

Analisis perubahan saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2006 2005

Saldo awal periode 16.299.526.862 16.538.817.979 Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama periode berjalan 5.941.000.461 2.131.296.185 Penghapusan persediaan selama periode berjalan (6.905.475.797) (6.054.347.154)

Saldo akhir periode 15.335.051.526 12.615.767.010

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kerugian yang timbul

dari penurunan nilai persediaan. Persediaan dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis asuransi dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp1.807.382.672.341 dan Rp1.819.406.753.337 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 23h).

7. PENYERTAAN SAHAM DAN OBLIGASI KONVERSI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2006

Akumulasi Nilai Bagian Laba/ Perolehan (Rugi) Bersih Nilai Tercatat

Metode Ekuitas PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) 25.000.000.000 (13.068.429.059) 11.931.570.941 PT Nissinmas (Nissinmas) 17.794.725.005 (12.776.726.068) 5.017.998.937 Lain-lain 1.500.000.000 5.230.918.674 6.730.918.674

Jumlah 44.294.725.005 (20.614.236.453) 23.680.488.552 Jumlah dengan metode biaya perolehan 2.369.137.684 4.188.000 2.373.325.684

Jumlah penyertaan saham 46.663.862.689 (20.610.048.453) 26.053.814.236

Page 37: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

34

7. PENYERTAAN SAHAM DAN OBLIGASI KONVERSI (lanjutan) 2005

Akumulasi Nilai Bagian Laba/ Perolehan (Rugi) Bersih Nilai Tercatat

Metode Ekuitas PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (NICI) 25.000.000.000 (1.706.835.046) 23.293.164.954 PT Nissinmas (Nissinmas) 17.794.725.005 (10.921.258.630) 6.873.466.375 PT Prima Aneka Berjaya (PAB) 10.388.000.000 (10.388.000.000) - Lain-lain 1.550.000.000 5.616.196.610 7.166.196.610

Jumlah 54.732.725.005 (17.399.897.066) 37.332.827.939

Jumlah dengan metode biaya perolehan 2.369.137.684 - 2.369.137.684

Jumlah penyertaan saham 57.101.862.689 (17.399.897.066) 39.701.965.623 Investasi dalam obligasi konversi 240.000.000.000 Jumlah 279.701.965.623

Seperti disebutkan pada Catatan 2b, pada tanggal 9 Maret 2005, Perusahaan dan Nestle S.A., Switzerland (Nestle) bersama-sama mendirikan NICI dengan kepemilikan masing-masing 50%. Sehubungan dengan hal tersebut dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian “Joint Venture” tanggal 24 Februari 2005, Perusahaan menerima pembayaran kompensasi yang telah disetujui sebesar Rp130,0 miliar dari Nestle, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lain-lain” dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun 2005. Tujuan dari kompensasi tersebut adalah untuk mencapai kepentingan bisnis yang sama dari kedua belah pihak yang tergabung dalam perusahaan “Joint Venture”, tersebut di atas. Penyertaan obligasi konversi (OK) diatas telah dibeli oleh Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2005 dari Canary Associated Limited, pihak ketiga yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, dengan biaya perolehan sebesar Rp240.0 miliar. OK dengan jumlah nilai nominal sebesar Rp62,2 miliar telah diterbitkan oleh PT Bina Makna Indopratama. Lihat Catatan 2b untuk penjelasan lebih lanjut.

8. AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari: 2006 Penambahan dari Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 584.116.632.006 29.500.000.000 - 46.511.743.605 567.104.888.401 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 2.394.293.539.480 20.108.810.457 14.007.839.810 2.312.004.969 2.426.098.184.778 Mesin dan peralatan 5.030.837.745.174 67.966.606.484 729.046.684 5.990.280.419 5.093.543.117.923 Alat-alat transportasi 660.318.111.024 18.039.706.537 835.139.048.893 37.621.969.288 1.475.874.897.166 Tangki penyimpanan 16.659.421.243 2.598.657.558 - 19.258.078.801 - Perabotan dan peralatan kantor 416.804.165.407 22.816.959.987 6.538.900.158 4.585.687.842 441.574.337.710 Jalan dan jembatan 29.373.133.469 3.316.931.978 - - 32.690.065.447 Pengembangan gedung yang disewa 30.733.268.534 69.137.200 - - 30.802.405.734 Aktiva dalam penyelesaian 134.722.775.596 135.441.933.968 90.160.281 59.860.346.318 210.394.523.527

Jumlah Nilai Tercatat 9.297.858.791.933 299.858.744.169 856.504.995.826 176.140.111.242 10.278.082.420.686

Page 38: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

35

8. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2006 Penambahan dari Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 35.415.100.872 3.892.534.913 - 472.817.531 38.834.818.254 Bangunan, struktur dan pengembangan 528.690.817.856 48.009.042.577 3.089.448.985 292.691.862 579.496.617.556

Mesin dan peralatan 2.006.449.595.969 148.363.623.536 292.956.642 2.560.192.375 2.152.545.983.772 Alat-alat transportasi 385.465.002.610 44.082.783.097 195.258.326.491 23.995.473.269 600.810.638.929 Tangki penyimpanan 13.017.297.033 466.720.059 - 13.484.017.092 - Perabotan dan peralatan kantor 267.156.992.700 27.388.183.976 5.644.587.843 2.520.099.733 297.669.664.786 Jalan dan jembatan 6.870.880.770 746.568.490 - - 7.617.449.260 Pengembangan gedung yang disewa 13.030.169.143 1.161.999.333 - - 14.192.168.476

Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 3.256.095.856.953 274.111.455.981 204.285.319.961 43.325.291.862 3.691.167.341.033

Nilai buku 6.041.762.934.980 6.586.915.079.653 2005 Penambahan dari Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai tercatat Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 532.623.823.228 67.332.220.929 384.855.588 26.205.893.377 574.135.006.368 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 2.051.022.791.147 156.648.702.810 2.034.038.635 29.323.816 2.209.676.208.776 Mesin dan peralatan 4.611.754.290.410 221.735.741.584 1.599.300.847 22.768.259.814 4.812.321.073.027 Alat-alat transportasi 675.120.831.574 25.936.462.458 10.318.667.053 36.715.339.555 674.660.621.530 Tangki penyimpanan 17.189.736.651 - - - 17.189.736.651 Perabotan dan peralatan kantor 437.382.069.179 39.579.947.821 2.834.418.701 31.043.802.438 448.752.633.263

Jalan dan jembatan 20.258.736.047 3.724.011.122 - - 23.982.747.169 Pengembangan gedung

yang disewa 33.006.489.812 422.134.832 - 110.348.020 33.318.276.624 Aktiva sewa guna usaha 55.423.392.896 - 3.258.033.576 10.539.233.576 48.142.192.896 Aktiva dalam penyelesaian 467.029.113.671 190.057.608.844 4.440.000.000 384.076.220.463 277.450.502.052

Jumlah Nilai Tercatat 8.900.811.274.615 705.436.830.400 24.869.314.400 511.488.421.059 9.119.628.998.356

Page 39: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

36

8. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2005 Penambahan dari Penambahan/ Akuisisi Anak Pengurangan/ Saldo Awal Reklasifikasi Perusahaan Baru Reklasifikasi Saldo Akhir Akumulasi penyusutan dan amortisasi Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 28.082.834.397 2.059.192.800 - - 30.142.027.197 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 433.741.061.000 44.195.540.074 583.905.311 1.852.219 478.518.654.166 Mesin dan peralatan 1.763.413.404.812 120.835.240.354 1.087.800.847 5.785.769.138 1.879.550.676.875 Alat-alat transportasi 326.450.569.878 53.650.073.152 7.746.242.363 17.761.327.769 370.085.557.624 Tangki penyimpanan 12.334.347.671 575.406.742 - - 12.909.754.413 Perabotan dan peralatan kantor 283.809.096.289 36.885.965.252 2.057.176.263 18.410.497.077 304.341.740.727 Jalan dan jembatan 5.699.187.465 537.570.746 - - 6.236.758.211 Pengembangan gedung yang disewa 11.784.110.045 1.735.206.052 - 59.583.701 13.459.732.396 Aktiva sewa guna usaha 22.106.469.114 2.020.375.740 1.318.238.042 6.648.317.344 18.796.765.552

Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Amortisasi 2.887.421.080.671 262.494.570.912 12.793.362.826 48.667.347.248 3.114.041.667.161

Nilai Buku 6.013.390.193.944 6.005.587.331.195 Rincian reklasifikasi aktiva dalam penyelesaian ke masing-masing akun aktiva tetap yang bersangkutan

untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: 2006 2005

Hak atas tanah, sarana dan prasarana tanah 3.467.788.237 14.239.364.042 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 24.840.096.211 139.353.564.068 Mesin dan peralatan 30.271.422.837 212.528.533.143 Perabotan dan peralatan kantor 1.244.802.833 17.211.954.276 Alat-alat transportasi - 671.122.902 Pengembangan gedung yang disewa 36.236.200 71.682.032

Jumlah 59.860.346.318 384.076.220.463

Analisis laba/(rugi) atas penjualan aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2006 2005

Penerimaan dari penjualan 15.153.528.822 15.581.028.005 Nilai buku 10.528.707.342 15.712.224.004

Laba (rugi) atas penjualan aktiva tetap 4.624.821.480 (131.195.999)

Aktiva sewa guna usaha pada periode 2005 terdiri dari mesin dan peralatan. Analisis sehubungan

dengan nilai tercatat pada tanggal 30 Juni 2005 adalah sebagai berikut: Biaya perolehan 48.142.192.896 Dikurangi akumulasi penyusutan (18.796.765.552)

Nilai buku 29.345.427.344

Page 40: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

37

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, aktiva dalam penyelesaian terdiri dari:

2006

Perkiraan % Jumlah Penyelesaian Tercatat Perkiraan Penyelesaian

Sarana dan prasarana tanah 88,67% 2.143.280.558 Juli sampai September 2006 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 84,45% 102.813.716.490 Juli sampai November 2006

Mesin dan peralatan 76,82% 98.859.657.901 Juli sampai Desember 2006 Perabotan dan peralatan kantor 80,56% 6.577.868.578 Juli sampai September 2006

Jumlah 210.394.523.527

2005

Perkiraan % Jumlah Penyelesaian Tercatat Perkiraan Penyelesaian

Sarana dan prasarana tanah 67,54% 4.757.525.314 Juli sampai September 2005 Bangunan, struktur dan pengembangan bangunan 75,21% 142.683.814.362 Juli sampai September 2005

Mesin dan peralatan 78,62% 127.134.156.553 Juli sampai September 2005 Perabotan dan peralatan kantor 59,80% 2.875.005.823 Juli sampai Oktober 2005

Jumlah 277.450.502.052

Penyusutan dan amortisasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan

2005 masing-masing sebesar Rp274.111.455.981 dan Rp262.494.570.912, yang dibebankan pada operasi sebagai bagian dari:

2006 2005

Beban pokok penjualan 217.650.633.406 187.795.175.882 Beban penjualan 23.174.905.311 25.128.935.611 Beban umum dan administrasi 33.285.917.264 49.570.459.419

Jumlah 274.111.455.981 262.494.570.912

Jenis pemilikan hak atas tanah milik Group seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (HGB), kecuali hak atas tanah yang dimiliki oleh SIMP dan Anak Perusahaan yang berupa Hak Guna Usaha (HGU). Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara 15 sampai 33 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Pada tanggal 30 Juni 2006, SIMP sedang dalam proses perpanjangan HGU dan HGB tertentu yang mencakup tanah seluas sekitar 7.616 hektar.

Hak atas tanah dan bangunan milik IAP yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Central Asia Tbk (Catatan 14a).

Aktiva tetap dilindungi dengan asuransi terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis asuransi dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp11.356.665.139.386 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp11.741.545.645.120 pada tanggal 30 Juni 2005, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko yang dipertanggungkan (Catatan 23h).

Page 41: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

38

8. AKTIVA TETAP (lanjutan)

BML melakukan penilaian kembali atas tanah dan bangunan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 486/KMK.03/2002 tanggal 28 November 2002 dan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002. Penilaian kembali aktiva dilakukan oleh PT Asian Appraisal Indonesia, perusahaan penilai independen, dengan menggunakan metode data pasar (market data) dan pendekatan biaya perolehan. Pada tanggal 20 Januari 2005, penilaian kembali atas aktiva tersebut telah disetujui oleh Dirjen Pajak melalui Surat Keputusan No. KEP-01/WPJ.16/BD.04/2005. Selisih bersih penilaian kembali aktiva tetap tersebut adalah sebesar Rp81.540.624.088 (sesudah dikurangi pajak tangguhan terkait atas rugi fiskal yang dikompensasikan dan tambahan pembayaran pajak final sebesar 10%, sebagaimana disebutkan di Catatan 13/BML/butir d). Untuk tujuan konsolidasi pada laporan keuangan konsolidasi, jumlah proporsional (sesuai dengan kepemilikan Perusahaan di BML pada tanggal disetujuinya revaluasi aktiva tetap oleh kantor pajak) sebesar Rp65.232.499.270, diakui dan disajikan sebagai bagian dari “Selisih dari Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan ” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sedangkan sisanya dibukukan dan disajikan sebagai bagian dari hak minoritas.

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN

Rincian dari hutang bank jangka pendek dan cerukan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Dalam Rupiah Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Modal kerja 650.000.000.000 - PT Bank Lippo Tbk Pinjaman tetap 350.000.000.000 - Anak Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman berjangka 80.000.000.000 70.000.000.000 Cerukan 12.609.133.170 - Pasar uang - 20.000.000.000

Sub-jumlah 1.092.609.133.170 90.000.000.000

Dalam Dolar AS Perusahaan ABN AMRO Bank N.V., Jakarta Pembelian wesel promes (“promissory notes”) (US$20.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 186.000.000.000 - PT Bank BNP Paribas Indonesia Modal kerja (US$10.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 93.000.000.000 -

Page 42: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

39

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) 2006 2005

Anak Perusahaan Citibank N.A., Jakarta Modal kerja (US$20.500.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$10.000.000 pada tanggal 30 Juni 2005) 190.650.000.000 97.130.000.000 PT Bank Rabobank International Indonesia Modal kerja (US$950.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 8.835.000.000 - Pinjaman pembiayaan pra ekspor (US$2.928.000 pada tanggal 30 Juni 2005) - 28.439.664.000 PT Bank Central Asia Tbk Kredit impor (US$11.033 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$478.660 pada tanggal 30 Juni 2005) 102.605.226 4.649.227.299

Sub-jumlah 478.587.605.226 130.218.891.299

Jumlah 1.571.196.738.396 220.218.891.299

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara

10,25% sampai 15,25%, dan antara 8,88% sampai 10,25%, masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Di lain pihak, pinjaman dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 5,93% sampai 7,44%, dan antara 3,75% sampai 6,13% masing-masing untuk periode yang sama.

Perusahaan

Pada tanggal 30 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp500 miliar yang berlaku sampai dengan 29 Januari 2007. Jumlah maksimum fasilitas kredit telah ditarik seluruhnya dan menjadi terhutang pada tanggal 30 Juni 2006.

Pada tanggal 29 Juni 2006, Perusahaan kemudian memperoleh kembali tambahan fasilitas modal kerja dari bank yang sama dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp350 miliar, yang berlaku sampai dengan 29 Juni 2007. Pada tanggal 30 Juni 2006, saldo terhutang atas penarikan fasilitas pinjaman ini adalah sebesar Rp150 miliar.

Saldo pinjaman dari PT Bank Lippo Tbk merupakan penarikan penuh atas fasilitas pinjaman tetap yang

diberikan oleh bank tersebut kepada Perusahaan pada bulan Mei 2006, termasuk fasilitas cerukan. Batas maksimum fasilitas pinjaman tetap adalah sebesar Rp350 miliar sementara untuk fasilitas cerukan adalah sebesar Rp50 miliar. Pada tanggal 30 Juni 2006, tidak ada penarikan atas fasilitas cerukan tersebut. Pinjaman-pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2006.

Page 43: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

40

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari ABN AMRO Bank N.V., Jakarta merupakan penarikan penuh

atas fasilitas “pembelian promissory notes” yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada tanggal 8 Juni 2006 dengan batas maksimum kredit sebesar US$20,0 juta. Berdasarkan persyaratan dalam perjanjian pinjaman, pinjaman ini jatuh tempo pada bulan Juli 2007. Namun demikian, pinjaman tersebut telah dilunasi seluruhnya pada bulan Juli 2006.

Selain itu, pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank BNP Paribas Indonesia,

dengan saldo sebesar US$10,0 juta merupakan perpanjangan dari fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada bulan September 2005, yang semula merupakan pinjaman sementara (bridging loan). Berdasarkan perpanjangan atas jatuh tempo yang telah disetujui oleh bank pada bulan Januari 2006, fasilitas pinjaman modal kerja tersebut akan jatuh tempo pada bulan November 2006. Anak Perusahaan Pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) dengan saldo pinjaman gabungan sebesar Rp80.000.000.000 dan Rp70.000.000.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, diperoleh secara terpisah dari bank tersebut oleh Anak Perusahaan sebagai berikut:

2006 2005

IAP (batas maksimum kredit sebesar Rp80,0 miliar pada tahun 2006 dan 2005) 50.000.000.000 60.000.000.000 SRC (batas maksimum kredit sebesar Rp50,0 miliar pada tahun 2006) 20.000.000.000 - KGP(batas maksimum kredit sebesar Rp5,0 miliar pada tahun 2006 dan 2005) 5.000.000.000 5.000.000.000 CI (batas maksimum kredit sebesar Rp5,0 miliar pada tahun 2006 dan 2005) 5.000.000.000 5.000.000.000

Jumlah 80.000.000.000 70.000.000.000

Penerimaan dari penarikan pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja. Selain itu, pinjaman cerukan dalam mata uang Rupiah dari BCA yang terhutang pada tanggal 30 Juni 2006 dengan saldo gabungan sebesar Rp12.609.133.170, merupakan penarikan pinjaman yang dilakukan oleh CKA dan IAP dari fasilitas cerukan yang mereka peroleh dari bank tersebut dengan batas maksimum kredit masing-masing sebesar Rp20,0 miliar dan Rp15,0 miliar. Rincian saldo terhutang gabungan atas penarikan pinjaman oleh CKA dan IAP masing-masing sebesar Rp4.324.606.008 dan Rp8.284.527.162. Penerimaan dari penarikan pinjaman tersebut di atas seluruhnya digunakan untuk keperluan modal kerja. Fasilitas pinjaman pasar uang dalam mata uang rupiah dari BCA yang terhutang sebesar Rp20 miliar pada tanggal 30 Juni 2005 diperoleh SRC. Pada bulan April 2006, jenis pinjaman ini berubah menjadi pinjaman berjangka sebagaimana tercantum pada tabel diatas, dengan saldo terhutang pada tanggal 30 Juni 2006 sebesar Rp20,0 miliar.

Page 44: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

41

9. HUTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) Pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari Citibank N.A., Jakarta, dengan saldo pinjaman gabungan sebesar US$20,5 juta (atau setara dengan Rp190.650.000.000) dan US$10.0 juta (atau setara dengan Rp97.130.000.000) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, diperoleh secara terpisah oleh Anak Perusahaan berikut:

2006 2005

BML (US$15.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$10.000.000 pada tanggal 30 Juni 2005) 139.500.000.000 97.130.000.000

IAP (US$3.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 27.900.000.000 - CKA (US$2.500.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 23.250.000.000 -

Jumlah 190.650.000.000 97.130.000.000

BML juga memperoleh pinjaman modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank) dengan batas maksimum kredit sebesar US$5.0 juta. Saldo terhutang dari fasilitas pinjaman tersebut pada tanggal 30 Juni 2006 adalah sebesar US$950.000 (atau setara dengan Rp8.835.000.000).

Selanjutnya, pinjaman pembiayaan pra-ekspor yang masih terhutang pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar US$2.928.000 (atau setara dengan Rp28.439.664.000) merupakan pinjaman dari fasilitas tersebut yang diperoleh oleh BML, dengan batas maksimum kredit sebesar US$5,0 juta. Pinjaman tersebut telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya pada bulan Oktober 2005. Di lain pihak, fasilitas pinjaman impor L/C dalam mata uang Dolar AS dari BCA diperoleh SRC, dengan fasilitas maksimum pinjaman masing-masing sebesar US$1,0 juta dan US$2,0 juta pada tahun 2006 dan 2005. Saldo terhutang dari fasilitas pinjaman ini masing-masing sebesar US$11.033 dan US$478.660 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

Pinjaman-pinjaman yang disebutkan di atas harus memenuhi syarat dan/atau dijaminkan oleh salah satu atau gabungan dari:

a) Jaminan dari Perusahaan; dan b) “Letter of awareness” dari Perusahaan dan persyaratan “negative pledges”.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak Perusahaan yang menjadi debitur diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank kreditur sehubungan dengan transaksi-transaksi yang mencakup jumlah yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh setiap bank kreditur, antara lain, merger atau akuisisi; penjualan atau penjaminan aktiva dan melakukan transaksi dengan syarat dan kondisi yang tidak sama jika dilakukan dengan pihak ketiga dan perubahan kepemilikan mayoritas.

Pada tanggal 30 Juni 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya.

Page 45: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

42

10. HUTANG TRUST RECEIPTS Rincian akun ini pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Dalam Rupiah The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta (HSBC) 53.612.439.950 160.937.872.894 Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS) - 106.893.526.896 Citibank N.A., Jakarta (Citibank) - 84.201.485.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) - 59.466.976.000 PT Bank Central Asia Tbk (BCA) - 54.215.097.440 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) - 50.335.457.840 Dalam Dolar AS PT ANZ Panin Bank (ANZ) (US$27.586.110 pada tanggal 30 Juni 2006) 256.550.824.953 - ABN AMRO Bank N.V. (ABN AMRO) (US$15.970.564 pada tanggal 30 Juni 2006) 148.526.242.224 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) (US$14.214.697 pada tanggal 30 Juni 2006) 132.196.684.146 - Standard Chartered Bank (SCB) (US$8.193.402 pada tanggal 30 Juni 2006) 76.198.638.600 - Development Bank of Singapore, Jakarta (DBS) (US$6.434.224 pada tanggal 30 Juni 2006) 59.838.281.619 -

Jumlah 726.923.111.492 516.050.416.070

Hutang “trust receipts” dari bank-bank di atas berkaitan dengan impor gandum yang diterbitkan dan

diberikan kepada Divisi Bogasari Perusahaan oleh bank-bank di atas. Hutang “trust receipts” tersebut merupakan penarikan dalam Rupiah dan Dolar AS atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Divisi Bogasari Perusahaan sebagaimana dijelaskan di bawah.

Hutang “trust receipts” dalam mata uang Rupiah di atas dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar

antara 14,00% sampai dengan 16,91%, dan antara 9,65% sampai dengan 11,86% masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Sedangkan hutang “trust receipts” dalam mata uang Dolar AS dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,12% sampai dengan 6,82% untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006.

Page 46: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

43

10. HUTANG TRUST RECEIPTS (lanjutan)

Sebagaimana dijelaskan di atas, rincian hutang “trust receipts” yang diperoleh Divisi Bogasari Perusahaan dan jumlah fasilitas maksimum hutang “trust receipts” (seluruhnya dalam Dolar AS) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005 ,

ANZ 40.000.000 40.000.000 HSBC 35.000.000 35.000.000 Citibank 35.000.000 35.000.000 SCB 30.000.000 25.000.000 ABN AMRO 30.000.000 - BII 25.000.000 25.000.000 DBS 20.000.000 10.000.000 Danamon 15.000.000 30.000.000 Rabobank 10.000.000 20.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 10.000.000 10.000.000 BCA - 15.000.000

Jumlah 250.000.000 245.000.000

Seluruh fasilitas hutang “trust receipts” di atas tersedia untuk ditarik dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS.

11. HUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

2006 2005

Pihak Ketiga Dalam Rupiah PT Indolakto 110.087.505.328 49.427.614.035 PT Total Chemindo Loka 88.829.459.580 - PT Australia Indonesian Milk Industries 75.604.841.156 43.046.450.691 PT Fajar Surya Wisesa 18.170.317.753 29.589.157.734 PT Agung Niaga Perkasa 11.877.845.720 1.386.339.625 PT Supernova 11.266.007.388 2.231.145.116 PT Birina Multidaya 5.712.374.055 32.240.552.521 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 387.259.041.514 265.483.678.586 Dalam Dolar AS (US$72.847.263 pada tanggal 30 Juni 2006 dan US$83.246.297 pada tanggal 30 Juni 2005) Sojitz Asia Pte., Ltd., Singapura 439.421.606.709 698.530.506.544 Sumitomo Corporation, Jepang 53.661.854.325 28.378.488.278 PT Dow Chemical Indonesia 36.146.386.330 10.678.499.778 United Nations World 27.578.886.717 - Du Pont Company, Singapura 15.427.101.155 6.987.279.700 PT Inamulti Intipack 8.624.959.500 12.479.835.467 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 96.618.751.164 51.516.672.994

Jumlah - Pihak Ketiga 1.386.286.938.394 1.231.976.221.069

Page 47: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

44

11. HUTANG USAHA (lanjutan)

2006 2005

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dalam Rupiah PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia 36.567.807.634 33.710.345.453 PT Nissinmas 9.982.398.554 8.313.754.155 PT Buana Distrindo 4.168.751.800 3.002.861.654 PT Prima Aneka Berjaya - 2.745.102.981 PT Sarpindo Soyabean Industries - 1.216.871.931 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1 miliar) 3.965.161.427 8.154.540.994

Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa 54.684.119.415 57.143.477.168

Jumlah 1.440.971.057.809 1.289.119.698.237

Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan

istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23b. Analisis umur hutang usaha pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut: Umur Hutang 2006 2005

Lancar 1.319.624.807.691 1.233.740.715.717 Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 88.231.791.129 50.141.775.663 31 - 60 hari 25.676.907.679 3.759.538.031 61 - 90 hari 1.455.912.418 154.297.080 Lebih dari 90 hari 5.981.638.892 1.323.371.746

Jumlah 1.440.971.057.809 1.289.119.698.237

12. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR

Beban masih harus dibayar terutama terdiri dari, antara lain, beban iklan dan promosi, bunga, ongkos angkut, gaji dan upah, serta insentif distributor.

13. PERPAJAKAN Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:

2006 2005

Perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 4.214.638.852 5.307.136.056 Pasal 23 903.726.135 1.182.901.298 Pasal 26 17.165.833.608 23.025.455.244 Pajak pertambahan nilai - bersih 35.484.633.063 44.666.454.144

Sub-jumlah 57.768.831.658 74.181.946.742

Page 48: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

45

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

2006 2005

Anak Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan badan (setelah dikurangi dengan pajak dibayar di muka sebesar Rp140.515.213.620 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp156.268.882.040 pada tanggal 30 Juni 2005) 26.474.338.216 22.867.075.245 Pajak penghasilan: Pasal 21 3.626.334.380 4.511.995.217 Pasal 23 3.377.234.819 2.937.624.403 Pasal 25 22.758.463.646 25.475.139.688 Pasal 26 643.987.725 38.941.920 Pajak pertambahan nilai - bersih 150.393.272.069 22.203.481.159 Pajak bumi dan bangunan 1.800.220.326 1.925.327.915

Sub-jumlah 209.073.851.181 79.959.585.547

Jumlah 266.842.682.839 154.141.532.289

Beberapa Anak Perusahaan berada dalam posisi rugi fiskal untuk enam bulan yang berakhir pada

tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Oleh karenanya, Anak Perusahaan tersebut tidak membukukan beban pajak penghasilan badan (kini) untuk periode-periode tersebut.

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan, sebagaimana tercantum pada

laporan laba rugi konsolidasi, dan taksiran laba (rugi) kena pajak untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi 563.915.963.263 123.344.844.649 Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum manfaat/ (beban) pajak penghasilan (287.917.230.058) (432.701.982.984) Eliminasi 62.754.159.539 1.311.135.766

Laba (rugi) Perusahaan sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan 338.752.892.744 (308.046.002.569)

Ditambah (dikurangi): Beda temporer (terutama terdiri dari perbedaan penyusutan antara fiskal dan komersial serta penyisihan untuk kewajiban diestimasi imbalan kerja karyawan) 29.092.884.767 39.435.929.736 Beda tetap (terutama terdiri dari beban kesejahteraan karyawan, representasi dan beban bunga) 96.789.886.047 33.927.029.949 Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final (14.096.538.489) (7.458.876.830)

Page 49: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

46

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

2006 2005

Taksiran laba (rugi) kena pajak Perusahaan sebelum rugi fiskal yang dapat dikompensasi - periode berjalan 450.539.125.069 (242.141.919.714) Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun-tahun sebelumnya (setelah dikurangi koreksi pajak) (233.375.160.246) (156.822.021.161)

Taksiran Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal Yang Dapat Dikompensasikan) 217.163.964.823 (398.963.940.875)

Perusahaan Pada tahun 2006, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pajak sehubungan dengan kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp150.817.243.352. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak menyetujui untuk merestitusi kelebihan pembayaran pajak tersebut. Namun, dilain pihak, Kantor Pajak juga mengenakan tambahan kewajiban pajak dan denda kepada Perusahaan atas pajak penghasilan Pasal 21, 23, 26, 4(2) dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp1.239.361.505. Jumlah restitusi yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

Pada tahun 2005, Kantor Pajak memeriksa Perusahaan sehubungan dengan permintaan restitusi pajak

penghasilan tahun 2003 sebesar Rp115.265.385.233. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, Kantor Pajak mengenakan tambahan kewajiban pajak dan denda kepada Perusahaan atas pajak penghasilan Pasal 21, 23 dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp2.446.848.121. Di lain pihak, Kantor Pajak juga menyetujui untuk merestitusi kelebihan pembayaran pajak tahun 2003 tersebut, setelah dikurangi tambahan kewajiban pajak dan denda sebagaimana disebutkan di atas. Jumlah restitusi yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

Anak Perusahaan SRC

a. Pada bulan Febuari 2006, SRC menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) dari Kantor Pajak

sehubungan dengan kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai sebesar Rp361.654.722. Dari jumlah tersebut, Kantor Pajak menyetujui pengembalian atas pajak pertambahan nilai tersebut sebesar Rp312.254.652 dan diterima SRC pada bulan Maret 2006. Jumlah yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

b. Pada bulan April 2006, SRC menerima SKP dari Kantor Pajak sehubungan dengan kelebihan

pembayaran pajak penghasilan Pasal 21 sebesar Rp347.540.857. Dari jumlah tersebut, Kantor Pajak menyetujui pengembalian atas pajak penghasilan tersebut sebesar Rp347.460.508. Jumlah yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

c. Pada bulan Mei 2005, Pengadilan Pajak menyetujui banding pajak yang diajukan SRC sehubungan

dengan SKP kurang bayar pajak penghasilan badan untuk tahun pajak 1999 sebesar Rp2.060.732.992. Berdasarkan persetujuan dari Pengadilan Pajak tersebut, jumlah kekurangan pembayaran pajak tersebut di atas diturunkan dari jumlah yang disebutkan dalam SKP menjadi Rp172.173.664. Oleh sebab itu, jumlah pajak yang direstitusi tersebut sebesar Rp1.888.559.328 dikembalikan oleh kantor pajak kepada SRC pada tanggal 23 Agustus 2005.

Page 50: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

47

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan) IBS

a. Pada bulan April 2006, IBS menerima SKP dari Kantor Pajak cabang Surabaya, yang mengharuskan IBS untuk membayar tambahan pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 21, 23 dan 26, untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp55.660.199. Pada bulan Mei 2006, IBS telah melunasi hutang tersebut kepada Kantor Pajak dan membebankannya langsung pada operasi.

b. Pada bulan Maret 2006, IBS menerima SKP untuk tahun pajak 2004 dari Kantor Pajak, dimana menetapkan laba fiskal IBS yang dilaporkan sebelumnya sebesar Rp1.919.544.207 menjadi Rp45.096.026.144; dan Kantor Pajak juga menyetujui restitusi atas kelebihan pembayaran pajak penghasilan badan sebesar Rp2.389.805.786. Berdasarkan SKP yang sama, Kantor Pajak juga membebankan tambahan kewajiban pajak sehubungan dengan kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 23 dan 26, serta pajak pertambahan nilai sebesar Rp128.076.730. Kelebihan pembayaran pajak bersih (setelah dikurangi tambahan kekurangan pembayaran/kewajiban pajak tersebut di atas) disetujui seluruhnya untuk dikembalikan oleh Kantor Pajak. Disamping itu, Kantor Pajak juga menetapkan untuk mengurangi kelebihan atas pembayaran pajak penghasilan Pasal 21 untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp68.295.201 menjadi Rp1.107.237.199. Kelebihan pembayaran pajak penghasilan Pasal 21 ini telah dikompensasikan dengan pembayaran pajak penghasilan Pasal 23 untuk bulan Maret sampai dengan Mei 2005.

c. Pada bulan Maret 2005, IBS menerima SKP dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 1999. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak mengenakan tambahan kewajiban dan denda sehubungan dengan pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 21, 23 dan 26, pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan badan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp2.988.913.584. Tambahan kewajiban pajak dan denda tersebut telah dibayar dan dibebankan langsung pada operasi.

d. Pada bulan Juni 2005, IBS menerima SKP untuk tahun pajak 2003 sehubungan dengan kelebihan pembayaran pajak badan IBS sebesar Rp11.615.950.013 dan kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 21, 23 dan 26, dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp141.343.298. Kelebihan pembayaran pajak bersih (setelah dikurangi dengan pajak kurang bayar) disetujui sepenuhnya oleh Kantor Pajak.

SOG

a. Pada bulan Mei 2006, SOG menerima SKP dari Kantor Pajak, yang menyatakan bahwa rugi fiskal SOG yang dilaporkan sebelumnya untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp2.604.266.355 dikoreksi menjadi penghasilan kena pajak sebesar Rp3.893.247.038 (atau koreksi bersih sebesar Rp6.497.513.393) yang dikompensasikan dengan akumulasi rugi fiskal periode sebelumnya. Sebagai tambahan, SOG juga menerima SKP dari Kantor Pajak pada tanggal yang sama sehubungan dengan pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 21, 23 dan 26, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2004. Selanjutnya, pada tanggal 5 Mei 2006, SOG menerima Surat Tagihan Pajak (STP) dari Kantor Pajak sehubungan dengan beban bunga atas pajak penghasilan Pasal 4(2) final dan 23 untuk tahun pajak 2004. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, SOG menerima pengembalian restitusi pajak bersih sebesar Rp1.480.451.964.

b. Pada bulan Mei 2006, SOG juga menerima SKP dari Kantor Pajak yang menyetujui untuk merestitusi

kelebihan pembayaran PPN untuk bulan April 2006 sebesar Rp5.000.000.000.

c. Pada bulan Januari 2005, SOG mengajukan restitusi atas kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai untuk semester kedua tahun pajak 2004 sebesar Rp3.107.666.672. Sehubungan dengan hal ini, pada tanggal 4 Februari 2005, SOG menerima SKP dari Kantor Pajak yang menyetujui untuk merestitusi seluruh kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai tersebut.

Page 51: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

48

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

SOG (lanjutan)

d. Pada bulan Januari 2005, SOG juga menerima SKP lainnya dari Kantor Pajak sehubungan dengan klaim pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan Pasal 4(2) final, 15, 21, 23 dan 26, pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai untuk tahun pajak 2003 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp4.838.860.651. Sebagai tambahan, SOG juga menerima STP dari Kantor Pajak sehubungan dengan bunga atas pajak penghasilan Pasal 23 untuk tahun pajak 2003. Berdasarkan SKP dan STP tersebut, Kantor Pajak menyetujui untuk merestitusi sebagian besar kelebihan pembayaran pajak penghasilan tersebut sebesar Rp4.833.705.662.

BML

a. Pada bulan April 2006, BML menerima SKP No. 00014/407/05/821/06 dari Kantor Pajak. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak menyetujui untuk merestitusi kelebihan pembayaran atas pajak pertambahan nilai periode Mei sampai dengan Juli 2005 sebesar Rp3.137.522.164 (dari jumlah klaim sebesar Rp3.155.233.191). Jumlah yang tidak disetujui sebesar Rp17.711.027 dibebankan pada operasi periode 2006.

b. Pada tanggal 21 Juni 2006, BML menerima SKP No. 00011/406/04/821/06 dari Kantor Pajak, dimana

Kantor Pajak mengoreksi rugi fiskal BML untuk tahun 2004 dari Rp2.682.372.402 menjadi laba fiskal sebesar Rp5.725.868.662 (atau nilai koreksi bersih sebesar Rp8.408.241.064) yang dikompensasikan dengan kumulatif saldo rugi fiskal periode-periode sebelumnya. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak juga menyetujui seluruh restitusi pajak penghasilan BML untuk tahun pajak 2004 sebesar Rp1.075.090.203. Selain itu, BML juga menerima SKP lainnya pada tanggal yang sama dimana Kantor Pajak mewajibkan BML untuk melunasi kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal (4) 2 final, 15, 21, 23 dan 26 untuk tahun fiskal 2004, termasuk denda dan bunga dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp351.457.000. Sebagai penyelesaiannya, kekurangan pembayaran pajak tersebut (termasuk denda dan bunga) dikompensasikan dengan restitusi pajak yang disetujui diatas, sehingga saldo restitusi menjadi sebesar Rp723.633.303.

c. Pada bulan Maret 2005, BML menerima SKP dari Kantor Pajak, yang mengurangi rugi fiskal BML

untuk tahun pajak 2003 dari Rp77.320.802.207 menjadi Rp52.040.933.054. Berdasarkan SKP tersebut, restitusi BML atas lebih bayar pajak penghasilan Pasal 22, 23 dan 25 untuk tahun pajak 2003 sebesar Rp6.159.985.173 dengan jumlah yang oleh Kantor Pajak adalah sebesar Rp6.159.661.834. Jumlah restitusi yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi. Pada tanggal yang sama, BML juga menerima beberapa SKP, dimana Kantor Pajak mengharuskan BML menyelesaikan kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 4(2) final sebesar Rp146.008.660 dan di lain pihak menyetujui kelebihan pembayaran pajak penghasilan Pasal 23 untuk tahun pajak 2003 sebesar Rp21.816.789.

d. Sehubungan dengan penilaian kembali atas tanah dan bangunan BML yang disetujui oleh Kantor Pajak pada tanggal 20 Januari 2005, seperti dijelaskan pada Catatan 8, BML menerima “Surat Peninjauan Kembali” (SPK) No.S-03/WPJ.16/BD.0302/2005 dari Direktorat Jenderal Pajak pada tanggal 15 Juni 2005. Berdasarkan SPK tersebut, Kantor Pajak menyetujui untuk mengkompensasikan selisih penilaian kembali tanah dan bangunan tersebut sebesar Rp103.588.105.374 dengan rugi fiskal BML untuk tahun pajak 2001, 2002 dan 2003 sebesar Rp100.082.591.014. Sisanya sebesar Rp3.505.514.360 dikenakan beban pajak penghasilan final sebesar 10%.

Page 52: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

49

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

BML (lanjutan)

e. Pada bulan Juni 2005, BML menerima SKP dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi atas kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai untuk periode bulan November sampai dengan Desember 2004 sebesar Rp1.897.504.234. Dari jumlah tersebut, Kantor Pajak menyetujui pengembalian atas pajak pertambahan nilai tersebut sebesar Rp1.833.904.750. Jumlah yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

f. Pada bulan Januari 2005, BML menerima SKP dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi atas kelebihan pembayaran pajak pertambahan nilai dari periode September sampai Oktober 2004 sebesar Rp1.360.247.407. Kantor Pajak setuju untuk merestitusi kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp1.275.202.317 dari jumlah restitusi yang diajukan. Sedangkan sisa yang tidak disetujui langsung dibebankan pada operasi.

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan, yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang

berlaku atas laba komersial sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dan beban pajak penghasilan bersih, seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, adalah sebagai berikut:

2006 2005

Laba sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi 563.915.963.263 123.344.844.649

Beban pajak penghasilan sesuai dengan tarif pajak yang berlaku 191.639.779.183 38.033.007.237 Pengaruh pajak penghasilan atas beda tetap (terutama terdiri dari kesejahteraan karyawan, sumbangan dan beban bunga) 33.424.257.913 15.418.557.434 Pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final (5.565.987.638) (5.686.156.774) Penghapusan rugi fiskal 30.536.761.331 1.442.440.949 Koreksi pajak 22.100.642.064 - Lain-lain (15.469.730.800) 4.447.774.338

Beban Pajak Penghasilan Bersih per Laporan Laba Rugi Konsolidasi 256.665.722.053 53.655.623.184

Beban pajak kini dan perhitungan taksiran hutang (restitusi) pajak penghasilan badan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Beban pajak - kini Perusahaan 65.131.689.447 - Anak Perusahaan 111.933.802.927 141.736.743.935

Beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi - kini 177.065.492.374 141.736.743.935

Page 53: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

50

13. PERPAJAKAN (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan)

2006 2005

Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan 70.085.043.227 91.372.936.130 Anak Perusahaan 140.515.213.620 156.268.882.040

Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 210.600.256.847 247.641.818.170

Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Badan Anak Perusahaan 26.474.338.216 22.867.075.245

Taksiran restitusi pajak penghasilan - periode berjalan Perusahaan 4.953.353.780 91.372.936.130

Anak Perusahaan 55.055.748.909 37.399.213.350

Jumlah 60.009.102.689 128.772.149.480

Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:

2006 2005

Aktiva pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan 23.436.105.367 16.548.024.953 Penyisihan piutang ragu-ragu 7.860.937.917 8.005.162.966 Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja 19.704.014.530 7.894.499.809 Aktiva tetap 35.950.542.446 1.730.809.021 Lain-lain 8.050.771.875 10.616.967.879

Jumlah 95.002.372.135 44.795.464.628

Kewajiban pajak tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan 2.768.601.468 100.663.708.155 Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja 105.531.970.230 63.415.779.891 Penyisihan piutang ragu-ragu 1.383.750.756 1.637.957.217 Aktiva tetap (907.140.220.286) (739.386.549.975) Transaksi sewa guna usaha (2.131.633.732) (11.678.838.872) Lain-lain 7.667.922.549 2.325.248.524

Jumlah (791.919.609.015) (583.022.695.060)

Page 54: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

51

13. PERPAJAKAN (lanjutan)

Untuk tujuan penyajian dalam neraca konsolidasi, klasifikasi aktiva atau kewajiban pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan (aktiva maupun kewajiban) bersih untuk setiap perusahaan.

Manajemen Group berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG

a. Hutang bank

Hutang jangka panjang merupakan saldo terhutang atas pinjaman yang diperoleh dari beberapa bank lokal dan asing dengan rincian sebagai berikut: 2006 2005

Dalam Rupiah Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk 750.000.000.000 19.062.500.000 PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 155.000.000.000 - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 100.000.000.000 200.000.000.000 PT Bank Lippo Tbk - 200.000.000.000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk - 200.000.000.000

Anak Perusahaan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 140.000.000.000 - PT Bank Central Asia Tbk Pinjaman investasi 50.000.000.000 13.000.000.000 Pinjaman cicilan 21.741.805.563 38.853.668.307 Pinjaman “revolving” berjangka 200.000.000 400.000.000 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 38.418.787.650 - PT Bank Permata Tbk 16.000.000.000 19.000.000.000

Sub-jumlah 1.271.360.593.213 690.316.168.307

Dalam Dolar AS Perusahaan ING Bank, Singapura (US$100.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 930.000.000.000 - Anak Perusahaan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (US$25.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 232.500.000.000 - Development Bank of Singapore, Jakarta (US$14.625.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 136.012.500.000 - Dalam Dolar Singapura Anak Perusahaan Development Bank of Singapore, Jakarta (Sin$6.000.000 pada tanggal 30 Juni 2006) 35.122.020.000 -

Sub-jumlah 1.333.634.520.000 -

Jumlah 2.604.995.113.213 690.316.168.307 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 468.324.362.748 439.374.362.748

Bagian jangka panjang 2.136.670.750.465 250.941.805.559

Page 55: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

52

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan) Pinjaman jangka panjang dalam mata uang Rupiah dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 13,75% sampai 17,77%, dan antara 8,93% sampai 11,00% masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Sedangkan pinjaman jangka panjang dalam mata uang Dolar AS dan Dolar Singapura dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 6,75% sampai 6,77%, dan 4,98% sampai 5,22% masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Perusahaan Pada bulan Juli 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp500,0 miliar, yang telah ditarik seluruhnya pada tanggal 31 Desember 2005. Penerimaan dari pinjaman ini, yang akan jatuh tempo pada bulan Juli 2007, digunakan sebagian untuk membiayai kembali (refinance) obligasi Rupiah sebesar Rp1,0 triliun dengan tingkat bunga tetap 16% yang jatuh tempo pada bulan Juli 2005 (Catatan 15a(i)). Pada bulan Januari 2006, Perusahaan kembali memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari BCA dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp250 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik seluruhnya pada tanggal 30 Juni 2006, dan akan jatuh tempo di bulan Januari 2008. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman investasi dan pinjaman cicilan dalam mata uang Rupiah dari BCA. Saldo pinjaman investasi sebesar Rp14,06 miliar, telah dilunasi seluruhnya pada saat jatuh tempo pada bulan Agustus 2005. Dilain pihak, saldo pinjaman cicilan sebesar Rp5,0 miliar telah dilunasi seluruhnya bulan Desember 2005. Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia merupakan pencairan seluruh fasilitas pinjaman sebesar Rp155,0 miliar yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut pada bulan Juli 2005. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 Juli 2007. Perusahaan juga mempunyai fasilitas pinjaman berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh pada bulan September 2002 sebesar Rp500,0 miliar, yang akan dilunasi dalam lima (5) tahun sampai tahun 2007. Hasil perolehan pinjaman ini terutama digunakan oleh Divisi Bogasari untuk melunasi hutang dagang kepada pemasok gandum. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan telah melakukan pelunasan atas sebagian pinjaman sebesar Rp400,0 miliar. Saldo pinjaman terhutang pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp100,0 miliar dan Rp200,0 miliar. Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Lippo Tbk yang masih terhutang pada tanggal 30 Juni 2005 merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas pinjaman tetap sebesar Rp200,0 miliar yang diperoleh Perusahaan dari bank tersebut. Pinjaman ini telah dilunasi pada saat jatuh tempo di bulan Oktober 2005.

Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk yang masih terhutang pada tanggal 30 Juni 2005 merupakan penarikan seluruhnya atas fasilitas pinjaman sebesar Rp200,0 miliar yang diperoleh Divisi Bogasari dari bank tersebut. Pinjaman ini yang seharusnya jatuh tempo pada bulan Mei 2006, telah dilunasi lebih awal pada tanggal 20 Juli 2005. Pada tanggal 8 Juni 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas modal kerja dalam mata uang Dolar AS dari ING Bank N.V., Cabang Singapura, dengan batas maksimum kredit sebesar US$100 juta. Fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik sepenuhnya dan terhutang pada tanggal 30 Juni 2006. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2008.

Page 56: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

53

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

Perusahaan (lanjutan)

Seluruh pinjaman Perusahaan yang disebutkan di atas diberikan tanpa jaminan dan merupakan pinjaman dengan persyaratan “negative pledge”.

Anak Perusahaan Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia dengan saldo terhutang sebesar Rp140,0 miliar pada tanggal 30 Juni 2006 diperoleh secara terpisah oleh CKA dan GPN. Rincian pinjaman tersebut sebagai berikut:

Jumlah

GPN 80.000.000.000 CKA 60.000.000.000

Jumlah 140.000.000.000

Pinjaman tersebut diatas digunakan sebagai modal kerja. Kedua pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Juli 2007. Pinjaman dalam mata uang Rupiah dari BCA terdiri dari:

i. Pinjaman investasi yang diperoleh CI dan KGP dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp35,0 milliar dan Rp15,0 miliar. Saldo pinjaman yang ditarik oleh CI pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp35,0 miliar dan Rp8,0 miliar, sementara saldo pinjaman yang ditarik oleh KGP pada tanggal yang sama masing-masing sebesar Rp15,0 dan Rp5,0 miliar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2012.

ii. Pinjaman cicilan yang diperoleh CKA dengan saldo terhutang pada tanggal 30 Juni 2006 dan

2005 masing-masing sebesar Rp11,67 miliar dan Rp21,67 miliar; dan yang diperoleh IAP dengan saldo terhutang pada tanggal-tanggal yang sama masing-masing sebesar Rp10,07 miliar dan Rp17,19 miliar. Pinjaman yang diperoleh CKA akan jatuh tempo pada bulan Agustus 2007 sedangkan pinjaman yang diperoleh IAP akan jatuh tempo pada bulan November 2007.

iii. Pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh IAP dengan saldo terhutang sebesar

Rp200,0 juta dan Rp400,0 juta, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

Pinjaman “revolving” berjangka yang diperoleh IAP tersebut di atas dijamin dengan hak atas tanah dan bangunan yang berlokasi di Cikiwul, Bekasi.

RAP dan CKS memiliki fasilitas pinjaman investasi yang diperoleh dari PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk dengan batas maksimum pinjaman masing-masing sebesar Rp83,17 miliar dan Rp85,36 miliar. Saldo penarikan dari fasilitas pinjaman ini pada tanggal 30 Juni 2006 masing-masing sebesar Rp26.397.355.625 dan Rp12.021.432.025. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada bulan Juli 2016. Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, ISP memiliki saldo pinjaman “revolving” berjangka dalam mata uang Rupiah dari PT Bank Permata Tbk masing-masing sebesar Rp16,0 miliar dan Rp19,0 miliar, yang merupakan saldo terhutang atas fasilitas pinjaman berjangka yang diperoleh ISP dari bank tersebut dan mempunyai batas kredit maksimum pinjaman Rp40,0 miliar. Pinjaman ini akan dilunasi atas dasar cicilan dan akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2008.

Page 57: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

54

14. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Hutang bank (lanjutan)

Anak Perusahaan (lanjutan)

Pada bulan Maret 2006, SIMP memperoleh pinjaman berjangka dalam mata uang Dolar AS dari Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Cabang Singapura, dengan batas maksimum kredit sebesar US$25 miliar. Seluruh fasilitas pinjaman tersebut telah ditarik dan menjadi terhutang pada tanggal 30 Juni 2006. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan Maret 2009. Pinjaman dalam mata uang dolar Singapura yang diperoleh dari Development Bank of Singapore, (DBS) dengan saldo terhutang sebesar Sin$6.000.000 dan US$14.625.000 (atau setara dengan Rp171.134.520.000) pada tanggal 30 Juni 2006, terdiri dari: a) Saldo terhutang oleh BI sejumlah Sin$6,0 juta, yang merupakan penarikan dari fasilitas

pinjaman yang diperoleh BI dari DBS di bulan September 2005, yang mempunyai batas maksimum pinjaman sebesar Sin$10,0 juta. Pinjaman ini akan jatuh tempo di bulan Desember 2007.

b) Saldo terhutang oleh PPL sejumlah US$14.625.000, yang merupakan saldo penarikan atas

fasilitas pinjaman yang diperoleh dari DBS. Pinjaman ini akan jatuh tempo di bulan April 2007. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman, Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari para kreditur sehubungan dengan transaksi yang melebihi batas tertentu yang disetujui oleh setiap kreditur seperti, antara lain, merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva tetap utama; investasi dalam saham; pembayaran hutang kepada pemegang saham; pengumuman dan pembagian dividen kas; pemberian jaminan atau ganti rugi; penjaminan atas aktiva Group yang ada sekarang dan di masa depan; perubahan pemegang saham mayoritas Perusahaan; penjualan/pengalihan saham yang ada; dan perubahan lingkup bidang usaha. Perusahaan dan Anak Perusahaan terkait juga diharuskan untuk mempertahankan rasio-rasio keuangan tertentu.

Pada tanggal 30 Juni 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan

pada paragraf sebelumnya. b. Hutang Sewa Guna Usaha

Pada tanggal 30 Juni 2005, beberapa Anak Perusahaan tertentu mengadakan perjanjian sewa guna usaha dengan PT Mitsui Leasing Indonesia, PT Orix Indonesia Finance dan PT Central Sari Finance dengan jangka waktu sewa masing-masing selama tiga (3) tahun untuk kendaraan dan empat (4) tahun untuk mesin, dan telah jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2005. Selain itu, Perusahaan, IBS dan SOG juga mengadakan perjanjian sewa guna usaha masing-masing dengan PT Orix Indonesia Finance, PT Jaya Fuji Leasing dan PT Mitsui Leasing Indonesia untuk mesin dan kendaraan. Fasilitas sewa guna usaha tersebut telah jatuh tempo pada berbagai tanggal di tahun 2005.

Pembayaran sewa guna usaha minimum di masa yang akan datang sesuai dengan perjanjian sewa

guna usaha tersebut di atas pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp7.463.210.000 yang telah dilunasi pada berbagai tanggal di tahun 2005.

Page 58: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

55

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR Analisis saldo akun ini pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Nilai Nominal Obligasi Rupiah II 1.226.500.000.000 1.500.000.000.000 Obligasi Rupiah III 976.000.000.000 1.000.000.000.000 Obligasi Rupiah I - 1.000.000.000.000 Wesel bayar Dolar AS Wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% (US$160.667.000 pada tanggal 30 Juni 2005) - 1.560.558.571.000

Jumlah nilai nominal 2.202.500.000.000 5.060.558.571.000

Dikurangi Diskonto dan beban emisi yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp17.830.358.000 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp70.089.181.478 pada tanggal 30 Juni 2005 13.511.602.000 42.576.120.985

Bersih 2.188.988.398.000 5.017.982.450.015 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

satu tahun - Obligasi Rupiah I - 1.000.000.000.000

Bagian jangka panjang 2.188.988.398.000 4.017.982.450.015

Rincian diskonto, beban emisi ditangguhkan dan akumulasi amortisasi terkait tersebut di atas adalah sebagai berikut:

2006 2005

Diskonto Wesel bayar Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - 14.652.677.767 Beban emisi ditangguhkan Obligasi Rupiah II 24.431.880.000 29.880.000.000 Obligasi Rupiah III 6.910.080.000 7.080.000.000 Obligasi Rupiah I - 27.000.000.000 Wesel bayar Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - 34.052.624.696

Jumlah 31.341.960.000 112.665.302.463

Page 59: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

56

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan) 2006 2005

Dikurangi akumulasi amortisasi Diskonto (termasuk amortisasi sebesar Rp1.465.267.777 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005) - 8.791.606.660 Beban emisi ditangguhkan (termasuk amortisasi periode berjalan sebesar Rp3.134.196.000 dan Rp9.801.262.470 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005) 17.830.358.000 61.297.574.818

Jumlah 17.830.358.000 70.089.181.478

Diskonto dan beban emisi yang ditangguhkan bersih atas bagian jangka panjang obligasi dan wesel bayar 13.511.602.000 42.576.120.985

a. Obligasi Rupiah

(i) Obligasi dengan tingkat bunga 16% - Rp1.000.000.000.000

Pada tanggal 3 - 5 Juli 2000, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA+”; “Stable Outlook”, dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 4 Juni 2004, untuk periode 4 Juni 2004 sampai dengan 1 Juli 2005, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA”; “Stable Outlook” untuk obligasi tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.

Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian besar digunakan untuk pendanaan beberapa proyek Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu seperti yang diungkapkan pada prospektus penawaran tanggal 28 Juni 2000, sedangkan sisanya digunakan untuk keperluan modal kerja. Obligasi tersebut, yang jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 12 Juli 2005, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Niaga Tbk, pihak ketiga.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas; pemberian jaminan atas pinjaman pihak ketiga; merger, akuisisi, penjualan atau pengalihan aktiva; dan penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain dan/atau hutang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, dan perubahan kegiatan usaha Perusahaan.

Obligasi tersebut di atas telah jatuh tempo dan dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada tanggal 12 Juli 2005.

Page 60: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

57

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

a. Obligasi Rupiah (lanjutan)

(ii) Obligasi dengan tingkat bunga 13,5% - Rp1.500.000.000.000 Pada tanggal 3 sampai 5 Juni 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi, tingkat bunga tetap dengan jumlah nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,5 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA+”, “Stable Outlook” dari Pefindo. Berdasarkan peringkat terakhir dari Pefindo pada tanggal 12 September 2005, untuk periode 8 September 2005 sampai dengan 1 Juli 2006, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA”; “Stable Outlook” untuk obligasi tersebut, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo.

Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 10 Juni 2008, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Niaga Tbk, pihak ketiga.

Penerimaan dari penawaran obligasi di atas terutama digunakan untuk melunasi kewajiban pinjaman Perusahaan yang memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dari obligasi tersebut. Perjanjian dalam Obligasi tersebut mengharuskan Perusahaan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang sama dengan persyaratan yang ada pada wesel bayar Dolar AS di butir b.(i) paragraf di bawah ini. Selama bulan September 2005, Perusahaan membeli kembali sebagian obligasi dengan tingkat bunga 13,5% tersebut di atas dengan nilai keseluruhan Rp273,5 miliar (sekitar 18,2% dari jumlah nilai nominal obligasi yang diterbitkan) dengan harga rata-rata pembelian sebesar 90,6% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali obligasi tersebut adalah sebesar Rp247,77 miliar. Semua beban yang timbul sehubungan dengan pembelian kembali obligasi (termasuk penghapusan secara proposional atas beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sekitar Rp3,0 miliar) dibebankan pada operasi. Di lain pihak, keuntungan bersih yang diakui dari pembelian kembali sebagian obligasi tersebut adalah sebesar Rp25,73 miliar.

(iii) Obligasi dengan tingkat bunga 12,5% - Rp1.000.000.000.000 Pada tanggal 2 - 7 Juli 2004, Perusahaan telah menawarkan kepada masyarakat obligasi tanpa hak konversi dengan tingkat suku bunga tetap, dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1,0 triliun. Sehubungan dengan penawaran obligasi tersebut, Perusahaan memperoleh peringkat “Id AA”; “Stable Outlook”, dari Pefindo, yang mencerminkan kemampuan Perusahaan yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya pada saat jatuh tempo (lihat butir (ii) diatas untuk peringkat kredit terakhir Perusahaan dari Pefindo). Obligasi tersebut, yang akan jatuh tempo dalam waktu lima (5) tahun sampai dengan tanggal 13 Juli 2009, tidak dikenakan jaminan dan dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 12,5% per tahun, yang dibayarkan setiap kuartal. Wali Amanat dari obligasi ini adalah PT Bank Niaga Tbk, pihak ketiga.

Page 61: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

58

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

a. Obligasi Rupiah (lanjutan) (iii) Obligasi dengan tingkat bunga 12,5% - Rp1.000.000.000.000 (lanjutan)

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian obligasi tersebut, Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati, mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan mendapatkan persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, untuk transaksi dengan nilai yang melebihi batas tertentu yang telah disetujui oleh Wali Amanat, antara lain, pengumuman dan pembagian dividen kas, penjualan dan pengalihan aktiva, penjaminan dan penggadaian aktiva untuk menjamin pinjaman pihak ketiga, merger, akuisisi, penerbitan obligasi dan/atau instrumen hutang lain dan/atau hutang bank yang mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada obligasi yang ada, perubahan kegiatan utama Perusahaan, penjualan atau pemindahan hak opsi, waran, atau hak untuk memiliki Anak Perusahaan yang menyebabkan Perusahaan kehilangan hak pengendalian atas Anak Perusahaan.

Hasil penerimaan dari penerbitan obligasi tersebut di atas sebagian digunakan untuk mendanai pembayaran pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari ING Bank (yang telah dilunasi pada tanggal 30 Juli 2004) dan sisanya digunakan untuk mendanai pembayaran hutang jangka pendek tertentu dalam mata uang Rupiah (termasuk pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun) yang diperoleh Perusahaan dari bank-bank lokal dan bank-bank luar negeri tertentu yang mempunyai cabang di Indonesia, sehingga pinjaman-pinjaman tersebut secara efektif dikonversikan menjadi pinjaman jangka panjang. Selama bulan September 2005, Perusahaan membeli kembali sebagian obligasi dengan tingkat bunga 12,5% tersebut di atas dengan jumlah keseluruhan Rp24 miliar (sekitar 2,4% dari nilai nominal obligasi yang diterbitkan) dengan harga rata-rata pembelian sebesar 81,53% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali obligasi tersebut adalah sebesar Rp19,57 miliar. Semua beban yang timbul sehubungan dengan pembelian kembali obligasi (termasuk penghapusan secara proposional atas beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sekitar Rp130,3 juta) dibebankan pada operasi. Sebaliknya, keuntungan bersih yang diakui dari sebagian permbelian kembali obligasi adalah sebesar Rp4,4 miliar.

Pada tanggal 30 Juni 2006, Group telah memenuhi semua persyaratan pinjaman seperti disebutkan pada paragraf sebelumnya.

b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - US$280.000.000

Pada tanggal 18 Juni 2002, IIFL, menerbitkan wesel bayar dalam mata uang Dolar AS dengan nilai nominal sebesar US$280,0 juta kepada investor-investor dan institusi-institusi keuangan tertentu, di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu yang dimiliki sepenuhnya bertindak sebagai “Penjamin”. Sehubungan dengan penawaran ini, Perusahaan memperoleh peringkat “B3” dari Moody’s dan “B” dari Standard & Poor’s. Pada bulan September 2003, Moody’s telah menaikkan peringkat wesel bayar tersebut dari “B3” menjadi “B2”. Pada bulan Februari 2005, Moody’s tetap mempertahankan peringkat wesel bayar tersebut. Wesel bayar ini dikenakan tingkat bunga tetap sebesar 10,375% per tahun, yang dibayarkan setiap setengah tahun, dan jatuh tempo pada tahun 2007. Hasil penerimaan dari emisi wesel bayar tersebut terutama digunakan untuk mendanai pembayaran pinjaman dalam mata uang Dolar AS dari Credit Suisse First Boston dengan jumlah keseluruhan sebesar US$254,65 juta, yang jatuh tempo di bulan Juni 2002. Sisa dari hasil penerimaan digunakan untuk keperluan modal kerja.

Page 62: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

59

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan) b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - US$280.000.000

(lanjutan)

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian wesel bayar tersebut di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang telah disepakati yang mencakup persyaratan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu dan harus memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari Wali Amanat, JP Morgan - pihak ketiga, sehubungan dengan transaksi dengan nilai yang melebihi jumlah tertentu yang telah disetujui oleh Wali Amanat yaitu, antara lain, penjualan, penyewaan atau pengalihan sebagian besar aktiva tetap; konsolidasi, merger dan penjualan aktiva; akuisisi saham atau aktiva; pengumuman dan pembagian dividen kas; pembatasan pembayaran dividen oleh Anak Perusahaan; pembatasan hutang Anak Perusahaan; pembatasan atas tata cara usaha (“conduct of business”) penerbit (IIFL); dan penjualan atau pengalihan kepemilikan saham Perusahaan pada Anak Perusahaan penjamin. Selama bulan Februari sampai dengan Juni 2005, IIFL telah membeli kembali sebagian besar wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% dengan jumlah pembelian keseluruhan US$119.333.000 (sekitar 43% dari nilai nominal wesel bayar yang diterbitkan sebagaimana dijelaskan di atas) dengan harga rata-rata pembelian sebesar 102% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali wesel bayar tersebut sebesar US$122,20 juta (atau setara dengan Rp1.141,6 miliar). Sehubungan dengan pembelian kembali wesel bayar tersebut di atas, semua beban yang timbul dari pembelian kembali wesel bayar (termasuk penghapusan secara proporsional atas diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sebesar Rp16,8 miliar) sebesar Rp51,07 miliar dibebankan pada operasi. Pada tanggal 15 Februari 2005, sehubungan dengan pembatalan perjanjian penghindaran pajak berganda antara Indonesia dan Mauritius yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2005, IIFL mengajukan surat permohonan pada Pengadilan Tinggi di Inggris (U.K. High Courts of Justice, Chancery Division) untuk suatu pernyataan dan pengesahan atas hak IIFL untuk melakukan pelunasan awal atas wesel bayar yang seharusnya akan jatuh tempo pada tahun 2007, seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Pada tanggal 2 Agustus 2005, Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan untuk tidak mengabulkan permohonan yang diajukan oleh IIFL untuk melakukan pelunasan lebih awal Wesel Bayar tersebut. Untuk menanggapi hal tersebut, IIFL mengajukan surat banding resmi ke Pengadilan Banding Inggris (U.K. Court of Appeal) sehubungan dengan keputusan dari Pengadilan Tinggi di Inggris. Selama bulan Januari sampai dengan Maret 2006, IIFL juga telah membeli kembali sebagian besar wesel bayar dengan tingkat bunga 10,375% dengan jumlah pembelian keseluruhan US$9.965.000 dengan harga rata-rata pembelian sebesar 102% dari nilai nominal. Jumlah pembayaran atas pembelian kembali wesel bayar tersebut sebesar US$10.174.475. Sehubungan dengan pembelian kembali wesel bayar tersebut di atas, semua beban yang timbul dari pembelian kembali wesel bayar (termasuk penghapusan secara proporsional atas diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sebesar Rp825,8 juta) sebesar Rp3,25 miliar dibebankan pada operasi. Pada tanggal 2 Maret 2006, Pengadilan Banding Inggris (U.K. Court of Appeal) secara resmi mengabulkan banding IIFL sehubungan dengan pelunasan lebih awal atas Wesel Bayar tersebut.

Page 63: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

60

15. HUTANG OBLIGASI DAN WESEL BAYAR (lanjutan)

b. Wesel bayar (“Guaranteed Notes”) Dolar AS dengan tingkat bunga 10,375% - US$280.000.000 (lanjutan)

Dengan mengacu pada keputusan dari Pengadilan Banding Inggris yang memenangkan banding seperti yang disebut diatas, Perusahaan membeli kembali seluruh wesel bayar sebesar US$143.702.000 pada tingkat harga 100,0% dari nilai nominal. Akibatnya, seluruh beban atas diskonto dan beban emisi ditangguhkan yang belum diamortisasi sebesar Rp9,44 miliar dihapuskan dan dibebankan pada operasi.

16. MODAL SAHAM Pemegang saham Perusahaan dan besarnya kepemilikan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah

sebagai berikut: Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah

CAB Holdings Limited, Seychelles 4.394.603.450 51,53% 439.460.345.000 Komisaris 3.203.180 0,04% 320.318.000 Direktur 887.620 0,01% 88.762.000 Lain-lain (dengan pemilikan di bawah 5%) 4.129.894.750 48,42% 412.989.475.000

Sub-jumlah 8.528.589.000 100,00% 852.858.900.000 Saham yang dibeli kembali 915.600.000 91.560.000.000

Jumlah 9.444.189.000 944.418.900.000

Informasi mengenai susunan pemegang saham dan kepemilikan saham Perusahaan tersebut di atas berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan yang diadakan pada tanggal 16 Mei 2001, yang telah diaktakan dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 30, pada tanggal yang sama, seperti ditegaskan dalam akta notaris No. 37 tanggal 30 Juli 2001, No. 12 tanggal 10 Juni 2002 dan No. 14 tanggal 12 Juli 2002 dari notaris yang sama, para pemegang saham menyetujui, antara lain, pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik, dengan jumlah tidak lebih dari 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh atau maksimum 915.600.000 saham.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Perusahaan telah membeli kembali seluruh saham yang diperbolehkan untuk dibeli kembali seperti disebutkan di atas dengan jumlah harga perolehan sebesar Rp741.069.340.722. Seluruh saham yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Modal Saham yang Diperoleh Kembali” (sebagai pengurang modal saham) pada bagian “Ekuitas” dalam neraca konsolidasi. Tergantung pada kondisi usaha Perusahaan di masa yang akan datang, Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.

Page 64: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

61

17. AGIO SAHAM Saldo akun ini pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 terdiri dari: Selisih antara jumlah nilai nominal dari saham baru yang diterbitkan pada tahun 2004 dan 2003 dalam rangka pelaksanaan ESOP tahap I, II dan III dengan hasil yang diterima, ditambah beban kompensasi 218.285.893.487

Selisih antara jumlah nilai nominal dari 305.200.000 saham baru yang diterbitkan dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu pada tahun 1997 dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1b) 854.560.000.000 Selisih antara jumlah nilai nominal dari 21.000.000 saham baru yang ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1994 dengan hasil penerimaan terkait (Catatan 1b) 109.200.000.000

Jumlah 1.182.045.893.487

18. DIVIDEN KAS DAN CADANGAN UMUM

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) yang diadakan pada tanggal 2 Juni 2006 dan 24 Juni 2005, yang masing-masing telah diaktakan dengan akta notaris No. 6 tertanggal 2 Juni 2006 dan No. 42 tertanggal 24 Juni 2005 dari Notaris Benny Kristianto, S.H., para pemegang saham menyetujui, antara lain:

i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masing-

masing sebesar Rp5,0 miliar pada tahun 2006 dan 2005; dan ii. Pembagian dividen kas masing-masing sejumlah Rp5 per saham atau sejumlah Rp42.642.945.000

pada tahun 2006 dan Rp17,5 per saham atau sejumlah Rp149.250.307.500 pada tahun 2005, yang masing-masing diambil dari laba bersih konsolidasi Perusahaan pada tahun 2005 dan 2004.

Dividen kas yang diumumkan dan disetujui pada tahun 2006 dan 2005 telah dibayar seluruhnya oleh Perusahaan masing-masing pada bulan Agustus 2006 dan September 2005.

19. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan merupakan bagian pemegang saham minoritas atas

aktiva bersih Anak Perusahaan yang sahamnya tidak seluruhnya dimiliki oleh Perusahaan (Catatan 2b).

Selama enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005, jumlah dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham minoritas Anak Perusahaan sebesar Rp219.370.000.000. Tidak ada dividen kas yang dibayarkan kepada pemegang saham minoritas selama semester pertama tahun 2006.

Page 65: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

62

20. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:

2006 2005

Pihak ketiga 9.722.666.037.527 8.308.382.722.832 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 419.080.803.875 300.316.348.824

Jumlah 10.141.746.841.402 8.608.699.071.656

Selama enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan kumulatifnya melebihi 10% dari penjualan bersih konsolidasi. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2s dan 23.

21. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:

2006 2005

Bahan baku yang digunakan 4.795.259.244.310 4.365.820.568.226 Beban produksi 1.744.443.430.148 1.293.521.391.477

Jumlah beban produksi 6.539.702.674.458 5.659.341.959.703

Persediaan Barang dalam Proses Awal periode 54.955.226.795 56.149.258.235 Akhir periode (54.177.446.056) (52.295.729.119)

Beban pokok produksi 6.540.480.455.197 5.663.195.488.819

Persediaan Barang Jadi Awal periode 894.824.441.055 747.908.881.692 Pembelian 1.344.153.023.372 808.240.485.710 Akhir periode (940.869.650.383) (749.965.252.934)

Beban pokok penjualan 7.838.588.269.241 6.469.379.603.287

Tidak ada transaksi pembelian dari satu pemasok dengan jumlah pembelian kumulatif melebihi 10%

dari penjualan bersih konsolidasi, kecuali untuk pembelian gandum dari Sojitz Asia Pte., Ltd., Singapura (sebelumnya Nissho Iwai Int’l Ltd., Singapura) untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005.

Page 66: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

63

22. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari:

2006 2005

Beban Penjualan Iklan dan promosi 238.296.333.863 274.410.916.066 Pengangkutan dan penanganan 235.408.177.033 163.986.083.512 Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) 183.280.808.785 164.991.024.289 Barang rusak 23.427.926.436 26.345.417.766 Penyusutan (Catatan 8) 23.174.905.311 25.128.935.611 Sewa 22.882.013.083 20.388.870.552 Perjalanan dinas dan transportasi 17.491.697.678 14.289.289.820 Distributor insentif 13.719.522.576 12.680.032.368 Perbaikan dan pemeliharaan 13.534.568.771 11.114.250.435 Perlengkapan kantor 10.614.564.721 7.101.142.593 Ekspor dan administrasi 10.374.583.359 15.769.226.371 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 64.583.420.631 54.290.056.087

Jumlah beban penjualan 856.788.522.247 790.495.245.470

Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan (Catatan 25) 316.410.939.963 278.570.935.682 Penyusutan (Catatan 8) 33.285.917.264 49.570.459.419 Perbaikan dan pemeliharaan 22.809.338.369 20.604.389.500 Jasa tenaga ahli 20.860.835.497 13.390.655.980 Representasi 20.538.144.181 5.681.998.684 Sewa (Catatan 23e dan 24g) 18.774.685.326 20.601.299.499 Sumbangan 14.136.533.831 4.581.182.166 Hubungan investor dan masyarakat 4.847.654.579 11.255.117.320 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 62.945.200.465 60.441.561.311

Jumlah beban umum dan administrasi 514.609.249.475 464.697.599.561

Jumlah beban usaha 1.371.397.771.722 1.255.192.845.031

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usaha normal, Group melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Sifat dari hubungan Group dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: i. CMC, Nissinmas, PAB dan NICI merupakan perusahaan asosiasi (Catatan 2b). ii. Seluruh pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang disebutkan dalam butir (i) di atas,

mempunyai hubungan afiliasi dengan Group melalui kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung dan/atau kepemilikan yang sama, terutama dengan keluarga Salim, dan melalui manajemen yang sama.

Page 67: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

64

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

Transaksi-transaksi dan saldo akun yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Group menjual barang jadi kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu.

Jumlah persentase penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 4,10% dan 3,50% dari penjualan bersih konsolidasi masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Saldo piutang yang timbul dari transaksi penjualan ini sebesar Rp101.740.319.731 dan Rp118.829.553.090 masing-masing pada pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 4).

b. Group membeli bahan baku dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Jumlah

persentase pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebesar 3,10% dan 2,80% dari seluruh pembelian konsolidasi, masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005. Saldo hutang yang timbul dari transaksi pembelian ini adalah sebesar Rp54.684.119.415 dan Rp57.143.477.168, masing-masing pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 11).

c. Pada tanggal 30 Juni 2005, Perusahaan memiliki uang muka kepada PAB, yang dikenakan tingkat

bunga komersial yang berlaku umum. Uang muka tersebut disajikan sebagai bagian dari “Piutang Jangka Panjang - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi tanggal 30 Juni 2005 (lihat Catatan 5).

Pada tanggal 28 Oktober 2005, PAB melunasi seluruh sisa hutangnya kepada Perusahaan sebesar

Rp60,3 miliar, termasuk uang muka jangka pendek di atas, melalui penyerahan dan pengalihan semua aktiva yang digunakan sebagai jaminan untuk menjamin hutang tersebut ke Perusahaan. Jumlah nilai buku dari aktiva yang diserahkan pada tanggal pengalihan sebesar Rp42,1 miliar. Karena PAB dianggap sebagai entitas sepengendali, transaksi penyelesaian dan pengalihan aktiva dibukukan sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004), “Akuntansi untuk Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali”. Dengan demikian, perbedaan antara nilai buku atas aktiva PAB yang diserahkan dan nilai piutang Perusahaan yang dilunasi disajikan sebagai bagian dari “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi antara Entitas Sepengendali” di bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

d. Group memberikan pinjaman kepada karyawan dan pegawai dengan kriteria dan syarat tertentu,

sesuai dengan jenjang kepegawaian. Pinjaman karyawan dan pegawai ini dilunasi dengan cara pemotongan gaji.

e. IBS menyewa tanah di mana pabrik dan gedung kantornya berdiri berdasarkan perjanjian sewa

dengan PT Adithya Suramitra (Adithya). Jumlah biaya sewa yang terjadi sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut sejumlah Rp274.883.760 untuk setiap periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Di lain pihak, saldo yang belum diamortisasi dari uang muka sewa yang dibayar oleh IBS sehubungan dengan perjanjian sewa dengan Adithya tersebut masing-masing sebesar Rp5.451.861.287 dan Rp6.001.628.807 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi.

Page 68: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

65

23. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) f. SIMP dan Anak Perusahaannya menggunakan jasa angkutan darat dari PT Ciptasubur Nusajaya

(CSNJ) dan PT Permai Dianpusaka dan jasa pompa dari PT Sarana Tempa Perkasa. Beban jasa angkut dan pompa dari transaksi ini adalah sebesar Rp2.606.767.155 dan Rp3.648.872.103 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 serta disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Pokok Penjualan’” dan ”Beban Usaha - Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang usaha yang timbul dari transaksi tersebut masing-masing berjumlah Rp217.044.122 dan Rp1.197.427.621 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005; yang disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada Neraca Konsolidasi.

g. SIMP memiliki kontrak penyedia jasa pabrikasi (“tolling”) dengan PT Sawit Malinda (SM) untuk

memproduksi minyak goreng yang telah disuling. Berdasarkan kontrak terakhir yang telah diperbaharui oleh kedua belah pihak, periode kontrak penyedia jasa pabrikasi berlaku selama 3 tahun sampai dengan tanggal 31 Maret 2008. Jumlah biaya jasa pabrikasi yang dibayarkan oleh SIMP kepada SM adalah sebesar Rp588.393.580 untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2005, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari transaksi tersebut sebesar Rp301.601.528 pada tanggal 30 Juni 2005, disajikan sebagai bagian dari akun “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 2 Januari 2006, SIMP dan SM menandatangani perubahan perjanjian pemrosesan yang menyatakan bahwa perjanjian tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2005.

h. Grup mempunyai polis asuransi yang diperoleh dari PT Asuransi Central Asia (ACA) dan

PT Indosurance Broker Utama (IBU) yang merupakan penutupan asuransi atas sebagian persediaan, aktiva tetap, dan kargo laut, antara lain, dengan nilai keseluruhan pertanggungan asuransi sebesar Rp13.252.757.494.423 pada tanggal 30 Juni 2006. Beban asuransi yang terkait untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 sebesar Rp14.455.382.874. Di lain pihak, saldo yang belum diamortisasi sehubungan dengan premi asuransi dibayar dimuka sebesar Rp10.904.608.122 pada tanggal 30 Juni 2006, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Biaya Dibayar Dimuka dan Aktiva Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi.

i. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya

dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Lihat Catatan 24 untuk rincian perjanjian-perjanjian tersebut.

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN

a. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu mempunyai perjanjian jasa manajemen dan jasa teknik dengan CMC, Pinehill Arabia Food Limited (Pinehill) dan De United Food Industries Limited, Nigeria (DUFIL). Berdasarkan perjanjian-perjanjian ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu setuju untuk memberikan jasa bantuan teknik, jasa administrasi dan jasa manajemen kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut. Selain itu, Perusahaan juga mempunyai perjanjian royalti dengan Pinehill, DUFIL dan NICI. Sebagai imbalannya, pendapatan yang diterima Perusahaan dan Anak Perusahaan yang berasal dari perjanjian-perjanjian tersebut sejumlah Rp6.834.806.902 dan Rp13.903.684.904 masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Lainnya” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo piutang yang timbul dari transaksi tersebut disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 5).

Page 69: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

66

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

b. Divisi Bogasari Perusahaan mengadakan kontrak derivatif jangka pendek dengan beberapa bank lokal maupun asing dan lembaga keuangan, yang bertujuan untuk mengelola risiko nilai tukar mata uang asing.

Pada tanggal 30 Juni 2005, Divisi Bogasari Perusahaan mempunyai perjanjian kontrak valuta jangka pendek dengan PT Net Sekuritas, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited dan Citibank N.A., dengan jumlah nominal keseluruhan sebesar US$3.750.000. Seluruh perjanjian ini jatuh tempo pada berbagai tanggal pada bulan Juli 2005. Sehubungan dengan penyelesaian kontrak-kontrak tersebut, jumlah Rupiah yang dikeluarkan untuk dipertukarkan dengan Dolar AS berdasarkan seluruh kontrak yang ada sejumlah Rp36,17 miliar. Saldo piutang bersih yang timbul dari kontrak valuta tersebut di atas pada tanggal 30 Juni 2005 sebesar Rp249.500.003, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga” pada bagian aktiva lancar dalam neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2006, Divisi Bogasari Perusahaan tidak mempunyai perjanjian derivatif.

Instrumen derivatif di atas tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan

sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi berdasarkan PSAK No. 55 (Catatan 2u, “Instrumen Derivatif”).

c. BML mengadakan kontrak komoditi berjangka dengan beberapa perusahaan asing, terutama

ditujukan untuk lindung nilai (hedging) atas risiko kerugian yang timbul dari fluktuasi harga komoditi yang diperdagangkan oleh BML. Sehubungan dengan ketentuan di PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, kontrak komoditi berjangka tersebut tidak memenuhi persyaratan dan oleh karena itu tidak dikategorikan sebagai lindung nilai yang efektif untuk tujuan akuntansi. Pada tanggal 30 Juni 2006, nilai wajar hutang bersih yang timbul dari kontrak komoditi berjangka BML yang masih berlaku dengan perusahaan-perusahaan asing tersebut (seluruhnya dalam posisi “jual”), yang ditentukan berdasarkan nilai pasar yang diterbitkan pada tanggal tersebut, sebesar Rp1.109.862.000, yang disajikan sebagai bagian dari “Hutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga”. Tidak terdapat saldo kontrak komoditi berjangka di BML pada tanggal 30 Juni 2005. Di lain pihak, keseluruhan piutang dan hutang yang timbul dari penyelesaian kontrak untuk periode enam bulan di tahun 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp64.025.070.663 dan Rp64.160.005.277 pada tanggal 30 Juni 2006 dan Rp98.415.006.804 dan Rp92.607.611.432 pada tanggal 30 Juni 2005. Piutang dan hutang tersebut masing-masing disajikan sebagai bagian dari akun “Piutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga” dan “Hutang Bukan Usaha - Pihak Ketiga” pada neraca konsolidasi.

Page 70: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

67

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Perusahaan dan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa menerima panggilan dari

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehubungan dengan gugatan hukum yang diajukan oleh Djajadi Djaja (Djajadi), dahulu pemegang saham pendiri PT Sanmaru Foods Manufacturing Co. Ltd. (Sanmaru), sebuah perusahaan yang telah bergabung ke dalam Perusahaan pada tahun 1994. Gugatan tersebut diajukan melalui Surat Gugatan No. 1850/LSM/XII/98 tertanggal 17 Desember 1998, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 587/Pdt./G/1998/PN.JKT.SEL pada tanggal 17 Desember 1998. Dalam gugatan hukum yang ditujukan kepada Perusahaan dan beberapa individu terkait, Djajadi menggugat bahwa merek dagang “Indomie” dan “Chiki” yang sekarang digunakan oleh Perusahaan dibeli darinya dengan harga yang tidak wajar di bawah paksaan dan karenanya, meminta Pengadilan untuk membatalkan Perjanjian Jual Beli tersebut. Djajadi menuntut ganti rugi sebesar Rp620,0 miliar ditambah bunga 3% per bulan, mulai dari tanggal gugatan didaftarkan sampai dengan tanggal pembayaran kompensasi, untuk menggantikan kerugiannya karena tidak dapat menggunakan merek dagang tersebut sejak tahun 1984. Ia juga meminta pengadilan untuk menyita pabrik mie instan tertentu milik Perusahaan selama proses peradilan. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan telah mengeluarkan keputusan pada tanggal 3 Februari 2000 yang menyatakan penolakan atas semua gugatan yang diajukan Djajadi terhadap Perusahaan. Sebagai tanggapan atas hasil keputusan pengadilan tersebut, Djajadi mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 26 Juni 2000, Pengadilan Tinggi menanggapi banding tersebut dan mengeluarkan keputusan yang juga menolak tuntutan dari Djajadi. Kemudian, Djajadi mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung untuk dipertimbangkan kembali. Untuk menanggapi hal tersebut, Mahkamah Agung telah mengeluarkan keputusan terakhir pada tanggal 31 Mei 2002 atas banding yang diajukan oleh Djajadi, yang pada dasarnya menegaskan keputusan dua (2) pengadilan sebelumnya. Kemudian, pada tanggal 14 Maret 2003, Djajadi kembali mengajukan peninjauan kembali perkara tersebut kepada Mahkamah Agung. Untuk menanggapi permintaan Djajadi, Perusahaan telah mengajukan surat banding hukum perdata ke Mahkamah Agung pada tanggal 16 April 2003. Pada tanggal 19 Januari 2006, Mahkamah Agung menolak peninjauan kembali perkara tersebut dan memutuskan untuk memenangkan Perusahaan.

e. Pada tanggal 26 Februari 2001, pihak tertentu mengajukan gugatan hukum yang ditujukan kepada BML pada Pengadilan Negeri Bitung sehubungan dengan tuntutan kepemilikan sebidang tanah milik BML. Berdasarkan Hasil Putusan Perkara No. 09/PDT.G/2001/PN.Btg tanggal 11 Oktober 2001, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML.

Selanjutnya, pihak penggugat mengajukan keberatan atas keputusan pengadilan tersebut di atas dan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Manado, dimana berdasarkan Surat Keputusan No. 49/PDT/2002/PT.Mdo tanggal 15 Juli 2002, juga mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML.

Untuk menanggapi hal tersebut, pihak penggugat mengajukan kasus tersebut kepada Mahkamah Agung pada tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal 24 Agustus 2006 (tanggal laporan akuntan independen), Mahkamah Agung belum memberikan tanggapan atas kasus tersebut. Manajemen berpendapat bahwa gugatan hukum tersebut di atas tidak mempunyai dasar hukum dan akhirnya akan dimenangkan oleh BML.

Pada tanggal 12 Oktober 2004, beberapa pihak tertentu mengajukan gugatan hukum kepada BML pada Pengadilan Negeri Manado sehubungan dengan tuntutan kepemilikan tanah dan gedung kantor BML di Manado sebesar Rp4,7 miliar. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 6 Juli 2006, pengadilan negeri tersebut mengeluarkan keputusan yang memenangkan BML.

Page 71: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

68

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

f. Pada tanggal 3 Oktober 2005, Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Bersyarat Aktiva (Perjanjian JBBA) dengan Shanghai Yinfu Oils & Fats Industry Co. Ltd. (SYOFIC), sebuah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-undang Republik Rakyat China, dimana Perusahaan menyetujui untuk membeli fasilitas produksi penyulingan minyak yang dimiliki oleh SYOFIC dan berlokasi di Shanghai, China, yang terdiri dari tanah, bangunan, mesin, peralatan kantor, sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian JBBA. Penyelesaian akhir dari jual beli aktiva tersebut tergantung pemenuhan sejumlah prasyarat yang ditetapkan dalam perjanjian JBBA. Nilai pembelian yang disetujui adalah sebesar US$20,0 juta, dimana US$15,0 juta telah dibayar oleh Perusahaan pada tahun 2005.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada tanggal 3 April 2006, Perusahaan dan SYOFIC menandatangani perubahan pertama perjanjian JBBA (Amandemen JBBA Pertama) yang menetapkan perubahan, antara lain, sebagai berikut: i. Perubahan identifikasi pihak “Pembeli” menjadi Perusahaan atau anak perusahan yang dimiliki

sepenuhnya (“Anak Perusahaan Pihak Pembeli”) yang akan didirikan berdasarkan Undang-undang Republik Rakyat China;

ii. Perubahan jadwal pembayaran yang telah disetujui sebelumnya dimana (i) 5% dari harga

pembelian (atau sebesar US$1,0 juta) harus dibayar di muka; dan (ii) sisa 95% (atau sebesar US$19 juta) yang harus dilunasi pada tanggal penyelesaian transaksi jual-beli tersebut.

iii. Perubahan tanggal penyelesaian perjanjian jual-beli menjadi pada atau sebelum tanggal

1 Oktober 2006 (semula tanggal 2 April 2006).

Sebagai tambahan, perubahan Perjanjian JBBA juga mengatur apabila Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan Pihak Pembeli tidak dapat menyelesaikan transaksi pada tanggal penyelesaian yang disepakati di atas, SYOFIC secara sepihak mempunyai hak untuk membatalkan Perjanjian JBBA yang telah diamandemen tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan Pihak Pembeli, dan SYOFIC mempunyai hak untuk mengenakan denda kepada Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan Pihak Pembeli; yang akan ditentukan oleh SYOFIC, kecuali disepakati lain oleh kedua belah pihak.

Selain itu, sesuai dengan perubahan jadwal pembayaran pembelian tersebut di atas, maka SYOFIC mengembalikan kepada Perusahaan sebesar US$14 juta (atau setara dengan 70% dari harga beli) dari jumlah pembayaran di muka yang dibayarkan pada tahun 2005 sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya, sehingga saldo uang muka adalah sebesar US$1 juta pada tanggal 30 Juni 2006.

g. Perusahaan dan beberapa Anak Perusahaan memiliki perjanjian sewa dengan PT Aston Inti Makmur dan PT Inti Fauzi Corpora atas sewa ruang perkantoran. Beban sewa sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut masing-masing sejumlah Rp8.899.994.417 dan Rp11.630.805.726 untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi konsolidasi. Saldo jaminan sewa terkait yang telah dibayar masing-masing sebesar Rp1.290.288.850 dan Rp1.482.655.250 pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Tidak Lancar - Lainnya” pada neraca konsolidasi.

Page 72: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

69

24. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

h. Pada tanggal 30 Juni 2006, Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memiliki fasilitas pinjaman dan komitmen-komitmen yang belum terpakai dan/atau tidak terdapat saldo terhutang pada tanggal tersebut. Rincian dari fasilitas-fasilitas kredit ini adalah sebagai berikut:

Tanggal Jenis Fasilitas Jumlah Fasilitas Jatuh Tempo

Perusahaan Citibank N.A., Jakarta Modal kerja, hutang “trust receipt”, L/C US$ 50.000.000 1 Maret 2007 PT Bank Rabobank International Indonesia Modal kerja US$ 30.000.000 31 Oktober 2006 PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Cerukan dan pinjaman berjangka Rp 350.000.000.000 16 Juli 2006 PT Bank Lippo Tbk Cerukan Rp 50.000.000.000 19 Oktober 2006 Anak Perusahaan SRC PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Fasilitas impor US$ 2.000.000 1 November 2006 GPN BCA Pinjaman berjangka Rp 5,000,000,000 1 September 2006 ISP BCA Cerukan Rp 2.000.000.000 6 Agustus 2006 25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN

a. Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2r, Group telah mencatat estimasi kewajiban untuk

imbalan kerja karyawan sehubungan dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK), dan juga untuk imbalan kerja lainnya yang diberikan kepada karyawan berdasarkan kebijakan dan praktik internal sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Selain itu, penyisihan tambahan juga dibukukan oleh Divisi Bogasari Perusahaan, SIMP dan Anak Perusahaan, dan IAP sebagai tambahan atas imbalan kerja yang telah disediakan dalam dana pensiun mereka dalam rangka memenuhi ketentuan di UUK tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005, saldo estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa masa lalu dan biaya jasa kini), termasuk tambahan yang dibukukan oleh Divisi Bogasari, SIMP dan Anak Perusahaan, dan IAP masing-masing sebesar Rp425.739.149.692 dan Rp227.979.850.187, dan disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Kewajiban Diestimasi untuk Imbalan Kerja”.

Analisis mutasi saldo estimasi kewajiban imbalan kerja kepada karyawan untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:

2006 2005

Saldo awal periode 354.430.166.944 194.584.912.088 Penyisihan selama periode berjalan 74.126.124.015 33.394.938.099 Pembayaran selama periode berjalan (3.731.908.267) -

Sub-jumlah 424.824.382.692 227.979.850.187 Tambahan dari akuisisi Anak Perusahaan baru 914.767.000 -

Saldo akhir periode 425.739.149.692 227.979.850.187

Page 73: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

70

25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

Imbalan kerja yang dibebankan pada beban operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp74.126.124.015 dan Rp33.394.938.099 dengan rincian sebagai berikut:

2006 2005

Beban jasa kini 22.116.271.015 12.890.039.500 Beban bunga atas kewajiban 33.850.192.000 12.429.300.500 Amortisasi beban masa lalu 3.711.504.500 5.435.223.500 Amortisasi laba/rugi aktuarial - bersih 13.750.829.500 - Laba/rugi dari kurtailmen dan penyelesaian - 2.640.374.599 Lain-lain 697.327.000 -

Jumlah 74.126.124.015 33.394.938.099

Penyisihan imbalan kerja tersebut di atas merupakan estimasi manajemen berdasarkan penilaian aktuaria dengan menggunakan metode “Projected Unit of Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut pada periode 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut, antara lain:

Suku bunga diskonto : 11% per tahun Tingkat kenaikan gaji : 8% per tahun Tingkat mortalitas : CSO’80 Usia pensiun : 55 tahun

Manajemen berpendapat bahwa saldo kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja pada tanggal 30 Juni 2006 cukup untuk memenuhi pembayaran di masa yang akan datang bagi karyawan yang memenuhi syarat berdasarkan UUK, dan juga imbalan kerja lainnya berdasarkan kebijakan dan praktik Group yang relevan.

b. Divisi Bogasari Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti dan iuran pasti yang

mencakup hampir seluruh karyawan dan pekerjanya yang memenuhi syarat. Berdasarkan program pensiun iuran pasti Divisi Bogasari, manfaat pensiun yang dibebankan pada beban operasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing adalah sebesar Rp 5.350.999.295 dan Rp4.682.908.300. Aktiva program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Iuran Pasti Bogasari. Di lain pihak, manfaat pensiun yang dibebankan pada beban operasi masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 berdasarkan program pensiun manfaat pasti Divisi Bogasari adalah sebesar Rp7.467.373.500 dan Rp5.497.210.970. Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Manfaat Pasti Bogasari. Berdasarkan hasil perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh akturaris independen, PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), yang tercakup dalam laporannya tertanggal 28 Februari 2006, aktiva program pensiun dan kewajiban aktuarial pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

2006

Kewajiban aktuarial 99.328.637.000 Nilai wajar dari aktiva program pensiun (45.170.309.000 )

Bersih 54.158.328.000

Page 74: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

71

25. MANFAAT PENSIUN DAN IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)

c. IAP menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti yang mencakup seluruh karyawan tetapnya. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp3.059.392.895 dan Rp2.700.199.297. Aktiva program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Indolife Pensiontama dan Central Asia Raya.

d. SIMP dan Anak Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang mencakup

seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Biaya sehubungan dengan manfaat pensiun yang dibebankan pada operasi masing-masing untuk enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005 sebesar Rp5.282.046.987 dan Rp4.717.259.715. Aktiva program pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Salim Ivomas Pratama dan Dana Pensiun Salim Indoplantation.

26. LABA PER SAHAM

Rincian perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2006 Jumlah Rata-rata Tertimbang Laba Bersih Saham Laba per Saham

Laba per Saham Dasar 267.770.147.814 8.528.589.000 31

Untuk Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2005

Jumlah Rata-rata Tertimbang Laba Bersih Saham Laba per Saham

Laba per Saham Dasar 14.454.267.530 8.528.589.000 2 27. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen di bawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya.

a. Informasi Segmen Primer

Group mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi sembilan (9) segmen usaha primer, yaitu, mie, Bogasari, minyak goreng dan lemak nabati, komoditi, perkebunan, penyedap makanan, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus dan distribusi. Informasi segmen usaha primer tersebut adalah sebagai berikut:

Page 75: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

72

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2006

Minyak Goreng dan Lemak Nabati

Minyak Goreng Penyedap Nutrisi dan Mie Bogasari* dan Lemak Nabati Komoditi*** Perkebunan Makanan Makanan Ringan Makanan Khusus** Distribusi Eliminasi Jumlah

PENJUALAN Penjualan kepada pelanggan eksternal 3.429.589.637.069 3.436.774.032.654 918.390.516.220 378.673.823.874 94.928.568.065 95.555.126.312 190.971.660.731 179.680.078.931 1.417.183.397.546 - 10.141.746.841.402 Penjualan antar segmen 88.307.354.062 684.183.358.508 323.435.062.976 5.665.293.577 445.055.611.504 63.587.022.167 964.948.625 - - (1.611.198.651.419) -

Jumlah Penjualan 3.517.896.991.131 4.120.957.391.162 1.241.825.579.196 384.339.117.451 539.984.179.569 159.142.148.479 191.936.609.356 179.680.078.931 1.417.183.397.546 (1.611.198.651.419) 10.141.746.841.402

Laba (Rugi) Usaha Segmen Sebelum Alokasi Biaya 359.899.896.431 458.806.125.603 (3.126.049.953) (37.918.491.213) 238.360.479.448 4.555.280.706 14.655.482.886 37.959.840.900 9.120.335.633 (28.322.420.105 ) 1.053.990.480.336 Alokasi Biaya (60.438.391.037) (31.022.658.366 ) (1.562.152.159 ) (266.010.858 ) (17.540.956.014 ) (2.702.189.928 ) (1.922.838.809 ) (6.223.594.182 ) (550.888.544 ) - (122.229.679.897 ) Laba (Rugi) Usaha Segmen Setelah Alokasi Biaya 299.461.505.394 427.783.467.237 (4.688.202.112) (38.184.502.071 ) 220.819.523.434 1.853.090.778 12.732.644.077 31.736.246.718 8.569.447.089 (28.322.420.105 ) 931.760.800.439 Beban Lain-lain - Bersih (367.844.837.176 )

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (256.665.722.053 )

Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan - Bersih (39.480.093.396 )

LABA BERSIH 267.770.147.814

AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Aktiva Segmen 6.519.791.032.615 6.547.864.816.195 1.238.832.965.799 644.318.965.978 1.821.592.272.097 221.819.583.424 218.774.290.399 317.803.643.880 1.554.355.608.523 (3.219.322.279.822 ) 15.865.830.899.088 Penyertaan Saham dan Obligasi Konversi 724.835.111.153 860.180.684 305.145.000 1.020.000.000 - - - - - (700.966.622.601 ) 26.053.814.236

Jumlah Aktiva 7.244.626.143.768 6.548.724.996.879 1.239.138.110.799 645.338.965.978 1.821.592.272.097 221.819.583.424 218.774.290.399 317.803.643.880 1.554.355.608.523 (3.920.288.902.423) 15.891.884.713.324

Kewajiban Segmen 7.254.288.698.777 4.475.457.688.131 582.662.347.668 408.323.574.135 790.459.568.274 99.654.504.975 53.296.940.611 159.888.322.296 1.144.388.145.966 (4.190.987.839.885) 10.777.431.950.948

Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran Barang Modal 16.763.866.173 40.261.976.714 32.095.244.315 7.303.973.943 105.464.698.378 1.402.502.282 1.894.430.133 208.337.009 14.835.293.422 - 220.230.322.369

Penyusutan dan Amortisasi 108.285.021.981 104.575.681.488 17.657.029.064 8.260.940.028 49.610.994.422 5.362.210.083 3.384.223.662 7.156.589.132 29.266.587.880 6.520.944.450 340.080.222.190

“*” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Tepung” “**” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Makanan Bayi” “***” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Perdagangan”

Page 76: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

73

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Enam Bulan yang Berakhir pada Tanggal 30 Juni 2005

Minyak Goreng dan Lemak Nabati

Minyak Goreng Penyedap Nutrisi dan Mie Bogasari* dan Lemak Nabati Komoditi*** Perkebunan Makanan Makanan Ringan Makanan Khusus** Distribusi Eliminasi Jumlah

PENJUALAN Penjualan kepada pelanggan eksternal 2.826.208.559.529 3.094.779.948.438 892.170.153.483 358.049.182.701 66.083.140.460 78.908.439.518 131.528.955.735 126.497.108.542 1.034.473.583.250 - 8.608.699.071.656 Penjualan antar segmen 75.536.391.151 521.996.800.123 239.445.177.328 30.389.145.068 471.536.420.335 49.142.703.028 757.979.011 - - (1.388.804.616.044) -

Jumlah Penjualan 2.901.744.950.680 3.616.776.748.561 1.131.615.330.811 388.438.327.769 537.619.560.795 128.051.142.546 132.286.934.746 126.497.108.542 1.034.473.583.250 (1.388.804.616.044) 8.608.699.071.656

Laba (Rugi) Usaha Segmen Sebelum Alokasi Biaya 302.508.463.857 319.316.327.792 35.076.215.837 6.545.396.120 307.475.909.516 (7.178.859.820 ) 4.470.464.095 28.682.455.559 7.974.315.011 19.125.546.106 1.023.996.234.073 Alokasi Biaya (51.083.160.607) (37.734.973.249) (808.164.180) (1.090.484.712) (38.394.798.819) (2.685.073.367) (516.708.635) (4.834.477.859) (2.721.769.307 ) - (139.869.610.735 ) Laba (Rugi) Usaha Segmen Setelah Alokasi Biaya 251.425.303.250 281.581.354.543 34.268.051.657 5.454.911.408 269.081.110.697 (9.863.933.187) 3.953.755.460 23.847.977.700 5.252.545.704 19.125.546.106 884.126.623.338

Beban Lain-lain Bersih (760.781.778.689)

Beban Pajak Penghasilan - Bersih (53.655.623.184)

Hak Minoritas Atas Laba Bersih Anak Perusahaan - Bersih (55.234.953.935)

LABA BERSIH 14.454.267.530 AKTIVA DAN KEWAJIBAN

Aktiva Segmen 6.834.952.738.644 6.061.969.381.234 1.017.038.032.450 771.463.280.215 1.136.846.588.720 213.685.400.738 179.605.807.189 308.419.815.719 1.231.824.521.465 (3.802.522.350.503 ) 13.953.283.215.871 Penyertaan Saham dan Obligasi Konversi 695.900.000.000 860.180.684 300.957.000 1.020.000.000 157.500.000.000 - - - - (575.879.172.061) 279.701.965.623

Jumlah Aktiva 7.530.852.738.644 6.062.829.561.918 1.017.338.989.450 772.483.280.215 1.294.346.588.720 213.685.400.738 179.605.807.189 308.419.815.719 1.231.824.521.465 (4.378.401.522.564) 14.232.985.181.494

Kewajiban Segmen 6.999.298.975.675 4.876.318.456.716 253.058.563.256 469.829.499.645 512.654.730.283 78.410.873.435 36.264.215.345 173.124.350.822 818.095.804.927 (4.798.594.718.142) 9.418.460.751.962

Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran Barang Modal 25.815.103.188 87.780.210.551 2.895.517.978 385.879.594 63.708.445.607 3.476.232.884 606.568.184 9.518.093.768 7.191.846.611 - 201.377.898.365

Penyusutan dan Amortisasi 125.882.136.869 99.044.998.437 10.979.605.282 9.526.970.252 29.754.136.880 11.803.127.498 3.757.989.405 5.423.691.808 28.672.811.288 - 324.845.467.719

“*” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Tepung” “**” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Makanan Bayi” “***” - Sebelumnya disebut sebagai segmen “Perdagangan”

Page 77: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

74

27. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) b. Informasi Segmen Sekunder

Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut:

2006 2005

Penjualan Bersih Domestik 9.080.880.960.409 7.559.132.949.232 Luar Negeri 1.060.865.880.993 1.049.566.122.424

Jumlah 10.141.746.841.402 8.608.699.071.656

Laba Usaha Domestik 836.487.128.388 711.148.917.949 Luar Negeri 95.273.672.051 172.977.705.389

Jumlah 931.760.800.439 884.126.623.338

Jumlah Aktiva Domestik 15.532.858.322.767 13.828.459.961.406 Luar Negeri 359.026.390.557 404.525.220.088

Konsolidasi 15.891.884.713.324 14.232.985.181.494

28. KONDISI EKONOMI DAN BISNIS

a. Operasi Group mungkin akan terpengaruh oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang, yang kemungkinan menyebabkan labilnya nilai mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang akan dilakukan oleh Pemerintah, yang merupakan tindakan yang berada di luar kendali Group.

b. Pada tahun 1998, Indonesia memberlakukan undang-undang anti-monopoli yang melarang

kegiatan bisnis yang tidak sehat. Undang-undang ini memfokuskan pada perilaku para pesaing dalam suatu pasar dan karakteristik struktural dari pasar tersebut. Walaupun pangsa pasar dianggap sebagai satu di antara beberapa indikator adanya monopoli atau persaingan yang tidak sehat, namun hal tersebut bukan merupakan satu-satunya faktor yang digunakan dalam menentukan kegiatan bisnis yang tidak sehat. Di samping itu, Pemerintah belum mengeluarkan peraturan pelaksanaan untuk menjelaskan beberapa ketentuan dalam Undang-undang tersebut, oleh karena itu, masih terdapat ketidakpastian dalam interpretasi mengenai pasar dan pangsa pasar. Sebagai tambahan, berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan oleh “Komite Pemantau dan Pengawasan Usaha” yang dibentuk oleh pemerintah pada bulan September 2000, suatu perusahaan tidak akan didenda karena memiliki pangsa pasar yang signifikan kecuali perusahaan tersebut melanggar peraturan “persaingan usaha yang sehat”. Manajemen memonitor perkembangan yang signifikan atas implementasi undang-undang tersebut di atas, dan akan terus menjalankan kebijakan-kebijakan yang ketat untuk meyakinkan bahwa Group di setiap waktu telah menjalankan usahanya dengan hati-hati untuk menghindari pelanggaran dan konsekuensi risiko denda atau sanksi berdasarkan undang-undang tersebut.

Page 78: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

75

29. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2006, Group memiliki aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing. Nilai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan tanggal laporan akuntan independen disajikan sebagai berikut:

Setara Dengan Rupiah

24 Agustus 2006 30 Juni 2006 (Tanggal Laporan Mata Uang Asing (Tanggal Neraca) Akuntan Independen)

Aktiva Lancar Kas dan setara kas Dalam Dolar AS US$ 78.665.449 731.588.682.537 717.822.222.125 Dalam Dolar Singapura Sin$ 1.956 11.449.779 11.316.047 Dalam Dolar Hongkong HKD 9.450 11.315.052 22.175.465 Dalam Yuan China RMB 1.495 1.739.328 1.713.554 Dalam Euro EUR 100 1.182.217 1.164.903 Dalam Dolar Australia AUD 70 482.587 486.002 Dalam Ringgit Malaysia RM 90 226.713 222.204 Piutang Dalam Dolar AS US$ 25.140.145 233.803.348.500 229.403.823.125 Lain-lain Dalam Dolar AS US$ 68.723 639.123.900 627.097.375

Jumlah Aktiva dalam Mata Uang Asing 966.057.550.613 947.890.220.800

Kewajiban Lancar

Hutang bank jangka pendek dan cerukan Dalam Dolar AS US$ 51.461.033 478.587.605.226 469.581.926.125 Hutang Usaha Dalam Dolar AS US$ 73.652.222 684.965.664.600 672.076.525.750 Dalam Dolar Singapura Sin$ 1.514.987 8.868.233.952 8.764.654.291 Dalam Euro EUR 383.376 4.532.336.246 4.465.956.608 Dalam Franc Swiss CHF 159.559 1.203.976.368 1.176.975.794 Dalam Pound Sterling Inggris GBP 17.286 294.729.066 298.263.275 Dalam Dolar Australia AUD 12.200 84.108.020 84.703.197 Dalam Yen Jepang JP¥ 960.534 77.762.527 75.322.771 Hutang “trust receipts” Dalam Dolar AS US$ 72.398.997 673.310.671.542 660.640.847.625 Beban masih harus dibayar Dalam Dolar AS US$ 771.337 7.173.434.100 7.038.450.125

Sub-jumlah 1.859.098.521.647 1.824.203.625.561

Kewajiban Tidak Lancar Pinjaman jangka panjang Dalam Dolar AS US$ 139.625.000 1.298.512.500.000 1.274.078.125.000 Dalam Dolar Singapura Sin$ 6.000.000 35.122.020.000 34.711.800.000

Sub-jumlah 1.333.634.520.000 1.308.789.925.000

Jumlah Kewajiban dalam Mata Uang Asing 3.192.733.041.647 3.132.993.550.561

Kewajiban Bersih dalam Mata Uang Asing 2.226.675.491.034 2.185.103.329.761

Page 79: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

76

29. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar mata uang asing pada tanggal laporan akuntan

independen tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing Group, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan berkurang sebesar Rp41,57 miliar.

30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

a. Perjanjian Jual Beli Bersyarat untuk Mengakuisisi Beberapa Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit

Dalam Entitas Sepengendali (“Transaksi Benturan Kepentingan”) Pada tanggal 16 Agustus 2006, SIMP menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat (PJB

Bersyarat) denga Rascal Holding limited (“Rascal”), pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang didirikan berdasarkan Undang-undang British Virgin Islands, dimana SIMP pada dasarnya menyetujui untuk membeli seluruh kepemilikan Rascal sebesar 60% di beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, yaitu PT Swadaya Bhakti Negaramas; PT Mentari Subur Abadi dan anak perusahaan yang dimiliki 100% (dikurangi 1 lembar saham) yaitu PT Gunta Samba dan PT Multi Pacific International (bersama-sama selanjutnya disebut Perusahaan Perkebunan Target). Penyelesaian usulan akuisisi yang diharapkan akan diselesaikan sebelum tanggal 31 Desember 2006, tergantung kepada pemenuhan beberapa prasyarat, sebagaimana ditetapkan dalam PJB Bersyarat, yang termasuk antara lain, persetujuan dari mayoritas pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan. Hal ini disebabkan usulan akuisisi tersebut dikategorikan sebagai “transaksi benturan kepentingan” sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal No.IX.E.I, dimana Rascal adalah pihak yang mempunyai hubungan istimewa dari pemegang saham mayoritas Perusahaan. PJB Bersyarat tersebut akan berlaku selama enam (6) bulan dari tanggal perjanjian tersebut.

Sebagaimana yang telah tercantum dalam PJB Bersyarat, SIMP dan Rascal telah menyetujui

bahwa harga pembelian seperti yang diusulkan diatas adalah sebesar Rp125.0 miliar, di mana harga pembelian tersebut tergantung kepada (i) persyaratan dan kondisi yang tercantum dalam perjanjian; (ii) “due diligence” akan dilakukan oleh SIMP; dan (iii) laporan penilaian saham yang dikeluarkan oleh penilai independen yang ditunjuk SIMP.

Perusahaan Perkebunan Target tersebut memiliki tanah perkebunan di Sumatera Selatan,

Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dengan luas keseluruhan sebesar 85.541 hektar.

Page 80: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

77

30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

b. Perjanjian Jual Beli Bersyarat sehubungan dengan Rencana Pengambil-alihan (Reverse Take Over) Pada tanggal 23 Agustus 2006, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Bersyarat

(“Perjanjian”) dengan ISG Asia Limited, perusahaan publik berkedudukan di Singapura, yang sahamnya tercatat di Singapore Exchange Securities Trading Limited (SGX-ST) Dealing and Automated Quotation System (SGX-SESDAQ), yang mencantumkan, antara lain: i. Perusahaan mengusulkan (melalui salah satu anak perusahaan yang akan didirikan di

Singapura, yang selanjutnya disebut sebagai “Vendor”) untuk mendirikan suatu perusahaan di Singapura (“Perusahaan Singapura”). Vendor secara hukum akan memiliki 100% modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Perusahaan Singapura (“Saham yang Dijual”);

ii. Perusahaan akan melakukan restrukturisasi, termasuk antara lain (1) transaksi Merger yang

dijelaskan di Catatan 2b, dan (2) menerbitkan saham baru di SIMP (sebagai entitas yang dipertahankan dalam transaksi Merger tersebut) kepada Perusahaan Singapura, yang mengakibatkan Perusahaan Singapura memiliki 90% kepemilikan saham di SIMP setelah penerbitan saham baru;

iii. ISG Asia Limited (“Pihak Pembeli”) telah menyetujui untuk mengakuisisi dan Perusahaan telah

menyetujui Vendor untuk menjual Saham yang Dijual berdasarkan ketentuan dan dengan mengindahkan syarat-syarat yang harus dipenuhi (“Syarat”) sebagaimana yang ditetapkan dalam Perjanjian (“Rencana Akuisisi”);

Perjanjian jual beli saham tersebut diatas diharapkan akan dapat diselesaikan paling lambat 7 hari kerja setelah Syarat terpenuhi atau dibebaskan pemenuhannya sesuai ketentuan dalam Perjanjian atau tanggal lain yang disetujui secara tertulis oleh Perusahaan dan/atau Vendor dan Pihak Pembeli (“Tanggal Penyelesaian”).

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, nilai pembelian Saham yang Dijual yang harus dibayar oleh Pihak Pembeli kepada Vendor (atau pihak lain yang ditunjuk oleh Vendor sendiri atau Perusahaan) senilai Sin$392.691.880, yang harus dilunasi seluruhnya pada saat penyelesaian transaksi jual beli melalui penjatahan dan penerbitan 9.982.000.000 lembar saham baru yang disetujui (“Consideration Shares”, yang didefinisikan secara lebih spesifik dalam Perjanjian) oleh Pihak Pembeli kepada Vendor (atau pihak lain yang ditunjuk oleh Vendor sendiri atau Perusahaan) dengan harga penerbitan yang disetujui sebesar Sin$0,03934 per Consideration Shares, yang dikreditkan sebagai pembayaran penuh pada Tanggal Penyelesaian.

Sehubungan dengan Rencana Akuisisi tersebut, Pihak Pembeli mengusulkan untuk mengkonsolidasikan (“Usulan Konsolidasi Saham”) setiap sepuluh (10) lembar saham menjadi satu (1) lembar saham (“Saham Konsolidasian”). Pada saat penyelesaian Rencana Akuisisi, Vendor dan/atau nominee-nya akan memiliki sekitar 98,67% dari jumlah saham Pihak Pembeli setelah penerbitan saham baru. Seluruh pihak bermaksud untuk menempatkan saham baru oleh Pihak Pembeli dan/atau mengalihkan sebagian dari saham Vendor (atau nominee-nya) (“Placement Shares”, yang didefinisikan secara lebih spesifik dalam Perjanjian) dengan jumlah yang akan ditentukan oleh Perusahaan dan/atau Vendor yang mewakili paling sedikit 15,0% tetapi tidak lebih dari 30,0% jumlah saham Pihak Pembeli setelah penerbitan saham baru, segera setelah penyelesaian penempatan saham tersebut (“Placement”, yang didefinisikan secara lebih spesifik dalam Perjanjian). Placement atas saham tersebut bertujuan untuk memenuhi penyebaran dan distribusi kepemilikan saham yang disyaratkan oleh SGX-ST dan perolehan dana untuk Perusahaan Singapura dengan tujuan yang akan ditetapkan oleh Perusahaan dan/atau Vendor.

Page 81: Indofood Sukses Makmur Ind Juni 2006 Release

PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Enam Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 30 Juni 2006 dan 2005

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (TIDAK DIAUDIT)

Lihat laporan akuntan independen.

78

30. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan)

b. Perjanjian Jual Beli Bersyarat sehubungan dengan Rencana Pengambil-alihan (Reverse Take Over) (lanjutan) Dengan mengindahkan Syarat dalam Perjanjian, Perusahaan menyetujui bahwa dalam hal harga penempatan saham tersebut (“Placement Price”) lebih rendah dari Sin$0,75 per lembar saham (setara dengan Sin$0,075 per lembar saham sebelum Usulan Konsolidasi Saham), para pemegang saham dari Pihak Pembeli (selain dari pemilik Consideration Shares dan Placement Shares) akan diberikan kompensasi secara tunai dengan nilai yang setara dengan selisih (jika ada) antara Sin$0,75 dan Placement Price dengan mengindahkan maksimum kompensasi sebesar Sin$0,37 untuk per lembar Saham Konsolidasian yang dimilikinya.

c. Ketetapan pajak Pada tanggal 26 Juli 2006, ISP menerima SKP dari Kantor Pajak sehubungan dengan restitusi atas

kelebihan pembayaran pajak untuk tahun fiskal 2005 sebesar Rp12.710.383.055. Berdasarkan SKP tersebut, Kantor Pajak menyetujui pengembalian atas semua kelebihan pembayaran pajak tersebut, tetapi di lain pihak, Kantor Pajak mengenakan tambahan kewajiban dan denda kepada ISP atas kekurangan pembayaran pajak penghasilan Pasal 4 (2) final, 21 and 23, dan pajak pertambahan nilai sebesar Rp185.129.287, sehingga jumlah restitusi bersih adalah sebesar Rp12.525.253.768.

31. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Group bertanggung jawab dalam mempersiapkan laporan keuangan konsolidasi yang

diselesaikan pada tanggal 24 Agustus 2006.