Hormon Reproduksi
-
Upload
dwi-s-wijaya -
Category
Documents
-
view
21 -
download
1
description
Transcript of Hormon Reproduksi
Sistem Reproduksi
Pengertian:-adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru
-adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak.
Sistem Reproduksi
• Sistem reproduksi pada keadaan normal tidak turut dalam homeostasis tubuh dan bukan dasar pertahanan hidup individu.
• Essensial untuk mempertahankan kelangsungan spesies.
• Reproduksi terjadi karena menyatunya gamet laki-laki dan perempuan.
Kemampuan Reproduksi
Kemampuan reproduksi dapat berlang-sung dengan adanya hubungan yang kompleks/rumit antara: - Hipothalamus - Hipofisis anterior (anterior pituitary) - Organ reproduksi - Sel target - Hormon seks
Sistem Reproduksi
Pada kedua jenis kelamin:
Gonad mempunyai fungsi ganda
- Pembentukan sel-2 germinativum (gametogenesis).
- Sekresi hormon seks.
Testis: Mensekresikan sejumlah androgen, terutama testosteron (efek maskulinisasi) sedikit estrogen.
Sistem Reproduksi
Ovarium: mensekresikan Estrogen (feminisasi)dan sedikit androgen.
Pada kedua jenis kelamin: Korteks adrenal mensekresikan androgen, sebagian androgen diubah menjadi estrogen dijaringan lemak dan jaringan lain.
Sistem Reproduksi
Fungsi Sekretorik dan Gametogenik gonad:
- Bergantung pada sekresi gonadotropin hipofisis anterior, FSH dan LH
Pada pria: sekresi gonadotrofin non siklik
Pada Wanita: pasca pubertas: sekresi gonadotrofin bersifat siklik, sekresi teratur agar terjadi menstruasi, kehamilan dan laktasi.
Sistem Reproduksi
Seks Kromosomal:
Secara genetis seks dibentuk oleh 2 kromosom disebut kromosum seks, untuk membedakan dari kromosum somatik (otosum).
Kromosum seks : X dan Y.
Sistem Reproduksi
Kromosum Y: penting untuk perkembangan testis.
Produk gen penentu testis SRY
(sex determining region of the chromosum)
SRY: mengandung domain pengikat DNA, mungkin faktor transkripsi serangkaian gen untuk diferensiasi testis
Pada Proses Gametogenesis:
Ovum normal : mengandung sebuah kromosum X
Sperma normal: separuh kromosum X dan
separuh kromosum Y
Fertilisasi: Hasil XX Wanita genetis
XY Pria genetis
Anatomi Organ Reproduksi Pria
Testis: - terdiri 900 lilitan tubulus seminiferus - Panjang masing-masing 5 meter - Tempat pembentukan sperma.Epididimis: - suatu tubulus panjang 6 meter - Tempat dialirkannya sperma - Mengarah ke vase deferen.Vase Diferen: - membesar membentuk ampula, tepat sebelum memasuki korpus kelenjar prostat
Anatomi Organ Reproduksi Pria
Kelenjar Prostat:- kelenjar pada pria, sekresi semen
Vesikula seminalis: - masing-masing terletak disebelah prostat. - mengalir ke ujung ampula prostat. - isi ampula dan vesikula seminalis masuk kedalam duktus ejakulatorius, melalui corpus kelenjar prostat ke uretra internus, duktus prostatikus selanjutnya dari kelenjar prostat ke duktus ejakulatorius.
Anatomi Organ Reproduksi Pria
Sel interstitium Leydig: sarang- sarang sel yang mengandung lemak di antara tubulus testis mensekresikan testosteron.Uretra: - merupakan penghubung terakhir antara testis dan dunia luar.
Kelenjar uretra bilateral, mensuplai Kelenjar bulbouretralis mukus ke dalam uretra
Fungsi Reproduksi dan Hormon Pria
Fungsi Reproduksi Pria dibagi atas:1.Spermatogonia (pembentukan sperma)2.Kinerja kegiatan seksual pria3.Pengatur reproduksi pria oleh berbagai hormon.
Spermatogenesis
-Terjadi dalam semua tubulus seminiferus selama kehidupan seksual aktif.- Rangsang hormon gonadotropin hipofisis anterior.- Dimulai lebih kurang usia 13 tahun.- Berlanjut sepanjang hidup.
Tubulus seminiferus: terdiri atas sel epitel germinal disebut spermatogoniaSpermatogonia berproliferasi terus menerus, kemudian berdiferensiasi melalui tahapan tertentu untuk menjadi Sperma. Sel germinativum primitif disamping lamina basalis berkembang menjadi spermatosit primer, di mulai pada masa akil balik. Spermatosit primer spermatosit sekunder, spermatid (kromosum haploid 23) Spermatid spermatozoa.
Tahap – tahap spermatogonia
pembelahanmoitik
Tahap – tahap spermatogonia
Spermatogenesis:Dari sel germinativum primitif menjadi spermatozoa memerlukan waktu 74 hari
Tiap sperma adalah:-Sel motil rumit-Kaya DNA-Kepala tersusun banyak kromosum-Penutup kepala disebut akrosum
Efek suhu
Spermatogenesis memerlukan suhu yang lebihrendah dari suhu dalam tubuh.Testis dalam keadaan normal memerlukan suhu sekitar 32 0C.
Suhu: dipertahankan oleh:-Udara yang mengitari skrotum.-Arus balik antara arteri dan vena spermatika-Mandi air panas 43-45 0C, penyokong atlit berinsulasi menurunkan produksi sperma sampai 90 %.
Semen
Cairan yang di ejakulasikan saat orgasme mengandung:-Sperma, -sekresi vesikula seminalis, -sekresi prostat,-sekresi kelenjar cowper dan mungkin kelenjar uretra.
Semen
Cairan yang di ejakulasikan saat orgasme mengandung:-Sperma, -sekresi vesikula seminalis, -sekresi prostat,-sekresi kelenjar cowper dan mungkin kelenjar uretra.
Ejakulasi
Refleks spinalis dua bagian yang melibatkanemosi, pergerakan semen ke dalam uretra dan ejakulasi.Pusat refleks spinal terletak di segmen sakral bagian atas dan lumbal terbawah.Jalur motorik: akar sakrum I – III dan saraf pudendus internus
Organ Raproduksi Wanita
• Eksterna: - Vulva: mons veneris labia mayor labia minor klitoris vestibula - Vagina:• Interna: - Uterus - Tuba falopii - Ovarium
Organ Raproduksi Wanita
a. Monveneris: - bantalan lemak didepan simfisis pubis, pada
masa pubertas ditutupi bulu.b. Nimfea/labia mayora (bibir kecil):
- dua lipatan kulit kecil diantara bagian atas labia mayora, ada jaringan erektil.
c. Clitoris: - jaringan erektil kecil, seperti penis pada laki-laki. Anterior pada vestibula.
Organ Raproduksi Wanitad. Vestibula:
- dibatasi lipatan labia, bersambung dengan vagina. Uretra:
- masuk vestibula, depan vagina, dibelakang clitoris. kelenjar Bartolini:
- atau kelenjar vestibularis mayor. Himen:
- diapragma, membran tipis, tengahnya berlubang.
Vagina (liang senggama) (1).
-tabung ber otot, dilapisi membran epitelium bergaris khusus.-banyak pembuluh darah dan saraf.-forniks anterior: lekukan sempit didepan vagina.-forniks lateralis: lekukan sempit di sisi kanan-kiri-forniks posterior: lekukan sempit bagian belakang
Vagina (liang senggama) (2)
- Permukaan anterior: menyentuh basis kandung kencing dan uretra.
- Dinding posterior: menyentuh rektum dan kantong rekto-vaginal (cavum dauglasi)
Vagina (liang senggama).
• Struktur Vagina: dinding tiga lapis - lapisan dalam; lapisan selaput lendir
(membran mukosa) dan lipatan – lipatan (rugae) - lapisan luar; lapisan berotot (longitudinal dan sirkuler)- jaringan erektil terletak diantara dua lapisan tersebut.
Organ Reproduksi Bagian Dalam
• Terletak dalam rongga pelvis• Terdiri: -Uterus -Tuba uterina (tuba falopii)
-Ovarium.
Uterus
• Organ ber otot, tebal• Bentuk buah pir• Bagian otot: miometrium, lapisan dalam
endometrium.• Letak: dalam rongga pelvis, antara rektum dan
kandung kencing.
Uterus
• Bagian-bagian uterus: - Fundus: bagian cembung, muara tuba falopii.
- Badan uterus: melebar dari fundus ke serviks.- Isthmus: antara badan dan serviks
Uterus • Ligamentum pada Uterus:
1.Ligamentum teres uteri. - terdiri jaringan ikat dan otot,
- berisi pembuluh darah. - berjalan dari sudut atas uterus, ke
depan & samping, melalui anulus inguinalis, kanalis inguinalis. - terdapat di kanan/kiri, panjang 10-12,5 cm.
Uterus
• Ligamentum uteri:2. Ligamentum latum uteri: ligamentum lebar, merupakan peritoneum yang menutupi uterus.Peritoneum:
melipat antara badan uterus dan kandung kencing, membentuk cavum dauglasi (ruang rekto vaginal).
Ovarium
• Kelenjar bentuk biji kenari.• Letak di kanan-kiri uterus• Dibawah tuba uterina. • Terikat ligamentum latum uteri
Sistem Hormon Wanita
Dibagi atas 3 hirarki:1. Hormon Hipotalamus: GnRH2. Hormon Hipofisis Anterior: FSH & LH Disekresi sebagai respon terhadap GnRH3. Hormon Ovarium: Estrogen dan Progesteron sebagai respon terhadap kelenjar hipofisis anterior.
Hormon Gonadotrofik dan Pengaruhnya pada Ovarium.
Perubahan Ovarium selama siklus seksual, tergantung Hormon Gonadotropik (FSH & LH).Pada masa kanak-kanak: sekresi gonadotropik hampir tidak ada ovarium tidak aktif.Pada usia 9 -10 th : Hipofisis anterior mengeluarkan FSH & LH. 11 – 16 th : FSH & LH mencapai puncaknya yaitu pada awal siklus bulanan
Daur Haid
Sistem reproduksi wanita tidak seperti pria.Memperlihatkan siklus reguler, dianggap sebagai persiapan periodik untuk pembuahandan kehamilan. Pada primata siklus ini adalah daur haid (siklus menstruasi). Gambaran nyata adalah perdarah per vagina dari lepasnya mukosa uterus.
Daur Haid
Sistem reproduksi wanita tidak seperti pria.Memperlihatkan siklus reguler, dianggap sebagai persiapan periodik untuk pembuahandan kehamilan. Pada primata siklus ini adalah daur haid (siklus menstruasi). Gambaran nyata adalah perdarah per vagina dari lepasnya mukosa uterus.
Daur Haid/Siklus Menstruasi
Lama siklus menstruasi bervariasi antara 24 – 35 hari, rata-rata 28 hari.Biasanya hari-hari haid diberi nomor, dimulai hari haid pertama.Siklus menstrusi akan disertai dengan: -Perubahan ovarium (siklus ovarium) -Perubahan uterus (siklus uterus)
Siklus Ovarium
Dibagi 3 fase:1. Fase folikuler:
Periode pertumbuhan folikel primordial menjadi folikel graaf (folikel matang) , 10 hari s/d 3 minggu.
Reseptor LH dan FSH mengalami up-regulasi.kadar LH & FSH umpan balik negatif ditimbulkan oleh estradiol hipofisis anterior.
2. Fase Ovulation:-Folikel relesae ovum saat ovulasi biasanya hari ke 14 siklus (pada siklus 28 hari, pada siklus 35 hari
ovulasi pada hari ke 22)-Ledakan sintesis estradiol memberi umpan balik
positif pada LH & FSH-Ovulasi terjadi akibat kadar LH meningkat.-Kuantitas mukos serviks meningkat, lebih encer,
mudah dipenetrasi oleh sperma
3. Fase luteal (14-28 hari):-Fase postovulasi/luteal fase. Transformasi folikel
ruptur menjadi korpus luteum.-Korpus luteum sekresi estrogen & progesteron-Vaskularisasi & aktivitas sekresi endometrium
meningkat.-Suhu tubuh meningkat efek progesteron pada
pusat termoregulasi hipotalamus.-Akhir fase luteal korpus luteum regresi jadi korpus labikan, bila tidak terjadi fertilisasi, kadar estradiol & progesteron menurun secara mendadak.
Siklus Uteri
Regulasi oleh hormon Ovarium.1.Mensis/menstruasi:
-Darah menstruasi dari uterus dimulai pada fase folikuler ovarium.
-Endometrium terlepas terjadi karena penurunan mendadak estradiol dan progesteron
2.Fase proliferasi-Disebut fase pra ovulasi/folikuler, terjadi
pada akhir fase folikuler ovarium.-Terjadi penebalan endometrium dan lapisan sel baru untuk antisipasi pregnansi.
3. Fase Sekretori/lutealSetelah ovulasi, hormon korpus luteum
merubah penebalan endometrium (vaskularisasi meningkat), kelenjar bergelung menjadi struktur sekretori (sekresi cairan jernih).
Endometrium diperdarahi 2 arteri:-Arteri spiralis (stratum fungsionale)
terlepas saat menstruasi.-Arteri basilaris pendek dan lurus (stratum basale), lapisan yang tidak terlepas saat menstruasi.
Fisiologi Siklus Menstruasi
Panjang siklus menstruasi bervariasi : 23 – 35 hari atau 20 – 45 hari (guyton & hall)Rata-rata siklus menstruasi 28 hari
Sekitar setiap 28 hari hormon gonadotropik dari Hipofisis anterior (FSH & LH) pertumbuhan folikel baru di ovariumSelama pertumbuhan folikel sekresi estrogen meningkat, satu folikel matang berovulasi pada hari ke 14 dari siklus menstruasi.Menjelang ovulasi sekresi LH meningkat tajam.Setelah ovulasi, sel sekretorik folikel menjadi korpus luteumKorpus luteum sekresikan progesteron dan estrogen.2 (dua) minggu kemudian korpus luteum berdegenerasi, estrogen & progesteron menurun menstruasi
Siklus Anovulatorik
Pada beberapa keadaan: Ovulasi tidak terjadi selama siklus haid, pada 12 – 18 bulan pertama setelah menarke atau sebelum awitan menopuse.
Perubahan Siklik Serviks Uteri
Mukosa serviks tidak mengalami deskuamasi siklik, terjadi perubahan teratur mukus serviks. Estrogen menyebabkan:-mukus menipis, lebih basa, pada saat ovulasi mukus dalam keadan paling tipis, elastisitasnya atau spinsbarkeit, sampai pertenahan daur haid.Progesteron menyebabkan:-mukus menebal, kental dan seluler.
Siklus Vagina
Pengarus Estrogen:-Epitel vagina mengalami kornifikasi, usapan vagina terdapat epitel kornifikasi.Pengaruh Progesteron:-Sekresi mukus kental, proliferasi epitel dan sebukan sel leukosit
Perubahan Siklik Payudara
Perubahan siklik selama daur haid:Estrogen : proliferasi duktus mamariaProgesteron : pertumbuhan tubulus dan
lobulus.10 hari sebelum haid: -Payudara membengkak, terasa nyeri, mungkin
peregangan duktus, hiperemia, dan edema jaringan interstitium payudara
Penekanan Kesuburan Secara Hormonal
Sudah lama diketahui bahwa pemberian Estrogen & Progesteron dalam jumlah cukup selama paruh pertama dari siklus bulanan wanita dapat menghambat ovulasi anovulasi.Alasan: pemberian dari salah satu hormon tersebut dapat mencegah lonjakan sekresi LH pra ovulasi.Pada percobaan diketahui menjelang ovulasi terjadi penekanan sekresi hormon estrogen oleh ovarium
Sudah lama diketahui bahwa pemberian Estrogen & Progesteron dalam jumlah cukup selama paruh pertama dari siklus bulanan wanita dapat menghambat ovulasi anovulasi.Alasan: pemberian dari salah satu hormon tersebut dapat mencegah lonjakan sekresi LH pra ovulasi.Pada percobaan diketahui menjelang ovulasi terjadi penekanan sekresi hormon estrogen oleh ovarium
Tubektomi: merupakan tindakan operatif mencegah terjadinyaPertemuan sel telur dan sperma, dengan mengikat
tuba falopii
Hormon OvariumHormon Ovarium
SekresiKonsentrasi Estradiol plasma selama daur haid:- 36 ug/hr (133 umol/hr) selama fase folikuler.- 380 ug/hr tepat sebelum ovulasi- 250 ug/hr selama fase midluteal.Setelah menopaus, sekresi menurun sampai ke kadar sangat rendah.Pada pria: pembentukan estradiol sekitar 50 ug/hr (180 ug/hr).
Hormon Ovarium
Efek pada Genetalia Wanita:-Mempercepat pertumbuhan folikel ovarium-Meningkatkan motilitas tuba uterina-Perubahan siklik endometrium, serviks, dan vagina-Meningkatkan aliran darah uterus
Efek pada Genetalia Wanita:-Mempercepat pertumbuhan folikel ovarium-Meningkatkan motilitas tuba uterina-Perubahan siklik endometrium, serviks, dan vagina-Meningkatkan aliran darah uterus
Efek pada Organ Endokrin
Estrogen: -menurunkan sekresi FSH.-dapat menghambat sekresi LH (umpan balik negatif).-dapat meningkatkan sekresi LH (umpan balik positif).-meningkatkan ukuran hipofisis-kontrasepsi pasca koitus.(morning-after)-meningkatan sekresi angiotensin dan globulin pengikat tiroid.-menyebabkan penutupan epifisis.
Efek pada Payudara.
Pertumbuhan duktus pada payudara,Pembesaran payudara selama masa pubertas.Pigmentasi areola.
Pada seks sekunder wanita
Hormon feminisasiBahu yang sempit dan panggul yang lebarDistribusi lemak payudara dan bokong.Laring proporsi prapubertas di pertahankan & suara.Rambut tubuh sedikit, rambut kepala banyakRambut pubis yang khas.
Kelenjar payu dara
• Pelengkapan organ reproduksi wanita.• Pada laki-laki kelenjar ini rudimenter• Letak:
- pada fasia superfisial, daerah pektoralis, antara sternum dan aksila, melebat sampai iga 6 dan 7
Bentuk: cembung, depan tengah putting susu.Kelenjar sebacea (kel.montgomery) dekat dasar
putting, sekresi lemak.
Hormon OvariumHormon Ovarium
ProgesteronDisekresikan oleh: Korpus luteum, Plasenta, danFolikel.Sekresi:Pada pria, kadar progesteron plasma 0,3 ng/ml, (1nmol/ml).Pada Wanita, kadar 0.9 ng/mlselama fase folikuler daur haid. pada fase luteal, korpus luteum sekresi meningkat sekresi ovarium meningkat 20 kali. Kadar puncak 18 ng/ml
ProgesteronDisekresikan oleh: Korpus luteum, Plasenta, danFolikel.Sekresi:Pada pria, kadar progesteron plasma 0,3 ng/ml, (1nmol/ml).Pada Wanita, kadar 0.9 ng/mlselama fase folikuler daur haid. pada fase luteal, korpus luteum sekresi meningkat sekresi ovarium meningkat 20 kali. Kadar puncak 18 ng/ml
Efek
Payudara:Merangsang pertumbuhan lobulus dan tubulus.Induksi diferensiasi jaringan duktusMendorong fungsi sekresi payudara selama laktasi.Organ sasaran utama: Uterus, payudara, dan otakEfek umpan balik: terjadi di hipotalamus dan hipofisis.
Menentukan Masa Subur
Definisi : masa dalam siklus menstruasi perempuan dimana terdapat sel telur yang matang yang siap dibuahi, sehingga jika perempuan tersebut mengadakan hubungan seksual, terjadi kehamilan
Hormon yang pengaruhi siklus menstruasi: - Estrogen & - Progesteron.
Menentukan Masa Subur
Indikator klinis terjadinya perubahan fisiologis pada tubuh Wanita1. Meningkatnya suhu basal tubuh lebih 0,2 oC2. Sekresi lendir leher rahim (serviks)3. Perubahan pada serviks4. Panjang siklus menstruasi5. Indikator minor: - nyeri perut - perubahan payudara
Indikator klinis terjadinya perubahan fisiologis pada tubuh Wanita1. Meningkatnya suhu basal tubuh lebih 0,2 oC2. Sekresi lendir leher rahim (serviks)3. Perubahan pada serviks4. Panjang siklus menstruasi5. Indikator minor: - nyeri perut - perubahan payudara
Interval waktu antara ovulasi dengan waktu terjadinya menstruasiberikutnya biasanya tetap, sekitar 14 hari.Pada siklus pendek (21 hari), ovulasi terjadi sekitar hari ke 7 dan disini tidak terjadi fase tidak subur.
Interval waktu antara ovulasi dengan waktu terjadinya menstruasiberikutnya biasanya tetap, sekitar 14 hari.Pada siklus pendek (21 hari), ovulasi terjadi sekitar hari ke 7 dan disini tidak terjadi fase tidak subur.
Menentukan fase tidak subur setelah Ovulasi.Segera setelah tiga suhu level tinggi dicatat, sampai akhir siklus, kondisi ini merupakan kondisi tidak subur.
Kehamilan
Estrogen & Progesteron terus meningkatSupresi fungsi folikel dengan menghambat
sekresi FSH & LH
Fertilisasi
Korpus luteum dipertahankan oleh hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) yang diproduksi placenta.
Trimester Pertama
-Korpus luteum (distimulasi HCG pertahankan produksi estrogen & progesteron.-HCG kadar puncak pada usia gestasi minggu ke 9 dan
kemudian menurun.
Trimester kedua dan tiga
-Progesteron diproduksi oleh plasenta-Estrogen diproduksi lewat interaksi kelenjar
adrenal janin denga plasenta.-human plasenta laktogen diproduksi selama
kehamilan. Kerja serupa GH dan Prolaktin