Fungsi Fundamental Proses Manajemen 2016
-
Upload
mikkynea07 -
Category
Documents
-
view
133 -
download
1
description
Transcript of Fungsi Fundamental Proses Manajemen 2016
Fungsi Fundamental Proses Manajemen
Dosen : Sisca Fajriani, SP. MPKoordinator MK : Ir. Lilik Setyobudi, MS., Ph.D
Fungsi Fundamental Proses Manajemen
Menjelaskan fungsi fundamental proses manajemen yang umumnya disebut
POAC (Planning, Organizing, Actuating, and
Controlling)
atau yang dalam ISO dikenal dengan PDCA
(Planning, Doing, Controlling dan Actuating)
Pengertian Manajemen
R.W. Griffin: sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goal) secara efektif dan
efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, efisien berarti bahwa tugas dilaksanakan secara benar, terorganisir dan
sesuai dengan jadwal.
Seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan organisasi
Seni menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain (M.P. Follet)
Fungsi Fundamental Proses Manajemen
Manajemen“Usaha yang dilakukan untuk memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai sasaran tertentu”
Dalam hal ini untuk tanaman perkebunan
Organisasi• Sekumpulan orang
• Kerjasama• Tujuan
• SENI• ILMU
• PROFESI
Organisasi
Organon = alat Bhs. YunaniUnsur Dasar :
• Kumpulan Orang• Kerjasa sama• Tujuan
Perkebunan
Lahan perkebunan adalah lahan usaha pertanian yang luas, biasanya terletak di
daerah tropis atau subtropis, yang digunakan untuk menghasilkan komoditi perdagangan (pertanian) dalam skala besar dan dipasarkan ke tempat yang jauh, bukan untuk konsumsi
lokal (Litbang pertanian)
Perkebunan Teh Rancabali – Kabupaten Bandung
Masalah Manajemen Pengelolaan Perkebunan http://www.gapkindo.org/index.php/id/component/content/article/157-luas-perkebunan-karet-id.html
Produktivitas rendah !!
Sawit Malaysia 18-21 ton Tandan Buah Segar (TBS)/ha/tahunIndonesia 14-16 TBS/ha/tahun
atau hanya 76,9% loss 23,1%
Luas 7,5 jt ha 2009 (Deptan)Luas sawit INA 5.032.800 ha loss 1.162.576,8 ton/thnHarga TBS Rp 1.763,63/kg loss Rp 2,051 T / tahun
Karet Thailand 1-2 ton/ha/tahun Indonesia 0,6-1 ton/ha/tahun
atau hanya 53,3% loss 46,7%• Luas karet INA 3.445.000 ha loss 1.608.815
ton/thn• Harga US 0.401 cent/kg atau Rp 3.609,-/kg
loss Rp 5,806 T / tahun
Studi Kasus
PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
Tahap Pembangunan Perkebunan
Secara sistematis pembangunan perkebunan kelapa sawit terbagi dalam
tiga tahap utama, yakni: 1)Tahap Investigasi Lahan dan Persiapan,2)Tahap Pembangunan dan Konstruksi serta 3) Tahap Operasi dan Pemeliharaan
Perencanaan Pembangunan PerkebunanContoh kasus Kelapa Sawit
Tahap Investigasi Lahan dan Persiapan
Pengkajian secara tahap demi tahap atas semua faktor yang terlibat dalam Investigasi Lahan dan Persiapan pembangunan perkebunan kelapa sawit perlu didalami dengan seksama sebelum membuat keputusan membangun perkebunan kelapa sawit, antara lain :
1. Lokasi dan Kesesuaian Lahan2. Aspek Sosial3. Pemilihan Benih4. Asumsi dan Proyeksi5. Manajemen Proyek
Peta wilayah kesesuaian lahan AEZ sawit
Contoh AEZ untuk sawitZONA KARAKTERISTIK DISTRIBUSI DAMPAK
1 Curah Hujan 1750 – 3000 mm ;
1 bulan kering; lama penyinaran matahari selama 6 jam/hari
Sumatera Utara bagian timur, Aceh bagian timur, Bagian utara dan selatan Kepala Burung Papua, Pantai utara Papua dan sebagian di selatan Papua
Water Deficit sekitar 200 mm per tahun;
Sangat Sesuai untuk Kelapa Sawit
2 Curah Hujan 1750 – 3000 mm ;
1 – 2 bulan kering; lama penyinaran matahari selama 6 jam/hari
Hampir seluruh wilayah Riau, Jambi bagian timur,Sumatera Selatan, Pulau Aru, sebagian kecil di selatan Papua.
Water Deficit rendah namun radiasi matahari sangat kuat, sehingga produksi dapat turun di musim kemarau.
1 Location Permit Decree of Bupati
2 AMDAL & IUP
3 Negosiation
& Land Aquisition
4
Planting
5 Lease Right
(HGU 35 years)
6 Estate conversion to plasma
7 Replanting
8 Expansion
9 Re-New Bussiness
Lease Right (35 years)
10 Continous
Process
Luas Izin Lokasi 10.326 ha
Pengurangan
Konservasi 704 ha
Sempadan Jalan 149 ha
Sempadan Sungai 555 ha
Enclave 753 ha
Kawasan Hutan 69 ha
Perkampungan 445 ha
Sempadan Kampung 239 ha
Luas Efektif Lahan Perkebunan
8.869 ha
Masalah Perkebunan
MASALAH PERKEBUNAN
Otonomi Daerah
Kelembagaan
Sosiokultural
Pemasaran & Ekonomi
IPTEKSumberdaya Lingkungan
Terkait dengan kepentingan rakyat dan Nasional
Lingkungan
Beberapa isu penting tersebut meliputi revolusi telekomunikasi, transportasi dan turisme (Triple-T), humanisasi pasar, rekayasa tekonologi genetika, akses pasar, subsidi domestik, subsidi ekspor dan ketahanan pangan
Dinamika Internasional
Tingkatan manajer dalam suatu organisasiManajemen
puncak
Manajemen menengah
Manajemen Lini – pertama
Karyawan Operasional (non managerial)
Tingkatan Manajemen
Perbedaan Masing-masing tingkat manajer
TOP MANAGER
MIDDLE MANAGER
LOWER MANAGER
Keterangan : : Keterampilan konseptual : Keterampilan kemanusiaan : Keterampilan administrasi : Keterampilan teknik
PDCA Cycle ISO 9001:2008
PLAN5. ManagementResponsibilityDO6. Resource Management7. Process Management
CHECK8.
Measurement, Analysis
ACT8.5
Improvement5.6
Management Review
Bahan Diskusi Kelas & Assignment
• Bagaimanakah manajemen organisasi perkebunan di tingkat unit kerja manajer kebun?
• Seberapa level skill/ketrampilan yang dibutuhkan?
• Assignment kelompok dikumpulkan minggu depan menjelaskan tentang: “Peran Manajer di Perkebunan ……….”
Sampai Minggu Depan
KEY WORDPeran Manajer dalam Perkebunan
MANAJERMENGELOLA
FUNGSI-FUNGSITUJUAN
1. Planning/Perencanaan2. Organizing/Organisasi3. Actuating/Pelaksanaan4. Controling/Pengawasan