EKG 2010

26
EKG Cecep Eli Kosasih, SKp., MNS

description

kesehatan

Transcript of EKG 2010

Page 1: EKG 2010

EKG

Cecep Eli Kosasih, SKp., MNS

Page 2: EKG 2010

EKG

Page 3: EKG 2010

KOMPONEN EKG NORMALGELOMBANG P Merupakan depolarisasi atrium Satu gelombang P dalam 1 siklus jantung PR INTERVAL Dimulai sejak gelombang P sampai awal

QRS kompleks Panjangnya 0,12 – 0,20 detikQRS KOMPLEKS Depolarisasi ventrikel Interval 0,06 – 0,10 detik

Page 4: EKG 2010

KOMPONEN EKG NORMALGELOMBANG T Repolarisasi ventrikel T terbalik menunjukan ischemiaGELOMBANG U Biasanya tidak nampak Menunjukan adanya hipokalemia ST SEGMEN Dimulai dari akhir QRS dan awal gelombang T Perubahan ST segmen menunjukan adanya ischemia

atau injury Ischemia ST depressi, injury st elevasi

Page 5: EKG 2010

Interpretasi EKG Tentukan kecepatan ventrikel. Tentukan irama ventrikel. Tentukan durasi QRS. Tentukan apakah durasi QRS konsisten secara keseluruhan. Jika tidak

identifikasi durasi yang lain. Identifikasi bentuk QRS jika tidak konsisten kemudian identifikasi yang

lainnya. Identifikasi gelombang P; apakah ada P didepan setiap QRS? Identifikasi gelombang P; identifikasi apakah konsisten atau tidak. Tentukan kecepatan atrium. Tentukan irama atrium. Tentukan masing-masing PR interval. Tentukan jika PR interval konsisten, teratur atau tidak. Tentukan berapa banyak gelombang P untuk tiap QRS (QRS ratio).

Page 6: EKG 2010

Secara ringkas Kecepatan Ventrikel dan atrium: 60 - 100 pada

dewasa Irama Ventrikel dan atrium: Regular Bentuk dan durasi QRS: normal atau abnormal Gelombang P: Normal dan konsisten; selalu

didepan QRS PR interval: konsisten interval antara 0.12 dan

0.20 detik P: QRS ratio: 1:1

Page 7: EKG 2010

Disritmia

Sinus bradikardi irama : reguler kecepatan jantung: kurang dari 60 x/mnt gelombang P: bulat PR interval: 0,12 – 0,20 QRS interval: 0,06 – 0,10 detik

Page 8: EKG 2010

Sinus takikardia Disebabkan :kehilangan darah, anemia, shock,

hypovolemia, congestive heart failure, nyeri, kondisi hypermetabolic, demam, latihan, cemas, atau obat sympathomimetic.

Kecepatan >100 pd dewasa, irama reguler, bentuk normal, gel.P normal didepan, PR interval konsisten antara 0.12 dan 0.20 detik P: QRS ratio: 1:1

Page 9: EKG 2010

Prematur atrial complex Irama: gelombang prematur Kecepatan denyut jantung: 60-100 x/mnt gelombang P: bentuk abnormal PR interval: denyut prematur menyebabkan pendek atau

panjang QRS interval: 0,06 - 0,10

Page 10: EKG 2010

Atrial flutter Kontraksi jantung 250-350 x/mnt Irama: reguler Kecepatan denyut jantung: bervariasi gelombang P: flutter/gelombang seperti gergaji PR interval: tdak dapat dihitung QRS interval 0,06 - 0,10

Page 11: EKG 2010

Fibrilasi atrium Irama: irreguler Kecepatan denyut jantung: tkd dapat dihitung gelombang P: tak teridentifikasi gel P PR interval: tdak dapat dihitung karena gel P tdk nampak QRS interval 0,06 - 0,10

Page 12: EKG 2010

Junctional Rhythm. Kecepatan 40 - 60; atrial rate, irama: Regular, bentuk

dan durasi QRS: biasanya normal, mungkin juga abnormal, gelombang P: mungkin tidak ada,mungkin juga terbalik khususnya di lead II, PR interval: jika gel P didepan QRS, PR interval < 0.12 detik. P: QRS ratio: 1:1 atau 0:1

Page 13: EKG 2010

Prematur ventrikular complex Bigemini timbul setiap ada gel QRS komplek Trigemini timbul setiap denyut ke tiga ( 2 normal

kemudian PVC) Quadrigemini timbul setiap denyut ke empat (3 normal

kemudian PVC)

Page 14: EKG 2010

Irama: tergantung penyebab yang mendasarinya PVC biasanya menggangu irama

Kecepatan denyut jantung: tergantung ggn irama yang mendasari

gelombang P: tidak ada sebelum gelombang PVC

PR interval: tdak ada untuk PVC QRS interval bila PVC >0,11 gelombang T

berlawanan dengan QRS kompleks

Prematur ventrikular complex

Page 15: EKG 2010

Idioventricular Rhythm. Kecepatan antara 20-40; jika lebih disebut

accelerated idioventricular rhythm (AIVR). Irama Regular, bentuk dan durasi QRS:

abnormal, duration 0.12 detikatau lebih

Page 16: EKG 2010

Ventrikular tachycarda Irama: reguler Kecepatan 150 - 250 gelombang P: tak ada PR interval: tidak ada QRS interval; lebih besar dari 0,11 detik

Page 17: EKG 2010

Ventrikel vibrilasi Irama: sangat irreguler Kecepatan denyut jantung: tkd dapat dihitung gelombang P: tak teridentifikasi gel P PR interval: tidak ada QRS interval: tidak ada

Page 18: EKG 2010

First-Degree Atrioventricular Block.

Bentuk QRS biasanya normal Gel P di depan QRS menunjukan sinus rhythm, regular PR interval: >0.20 detik. P: QRS ratio: 1:1

Page 19: EKG 2010

Second-Degree Atrioventricular Block, Type I

Irama atrium PP interval regular, RR interval berubah. Bentuk QRS: biasanya normal, gel P: di depan QRS , PR

interval: menjadi lebih lama, terdapat gel P yg tidak diikuti oleh QRS.

P: QRS ratio: 3:2, 4:3, 5:4, dan seterusnya

Page 20: EKG 2010

Second-Degree Atrioventricular Block, Type II

Irama atrium : PP interval regular. RR interval biasanya regular/irregular, tergantung rasio PQRS

Bentuk QRS bisanormal/tdk normal Gel P : di depan QRS complex. PR interval: PR interval konstan untuk yg ada QRS complex P: QRS ratio: 21, 31, 41, 51 dan seterusnya

Page 21: EKG 2010

Third-Degree Atrioventricular Block PP interval regular dan RR interval regular; tetapi PP

interval tidak sama dengan RR interval. Bentuk QRS pad junctional biasanya normal, pada

ventricular escape, bentuk QRS abnormal. PR interval: sangat irregular P: QRS ratio: lebih banyak gel P daripada QRS complexe

Page 22: EKG 2010

Asystole

Irama: tidak ada Kecepatan tidak ada PR interval: tidak ada QRS interval: tidak ada

Page 23: EKG 2010

Iskemia miokard dan infark miokard

Tingkat I : iskemia T inversi / terbalik

Tingkat II: injury perubahan ST segmen

Tingkat III: nekrosis perubahan kompleks QRS Q abnormal

Page 24: EKG 2010

Evolusi pada infark miokard

Dalam beberapa menit perubahan gelombang T

Dalam beberapa menit – jam timbul perubahan ST segmen

Dalam beberapa jam – hari timbul Q abnormal

Gelombang Q sebagai tanda infark yang lama

Page 25: EKG 2010

Hiperkalemia

Gelombang T tinggi dan ramping Perpanjangan QS kompleks Gelombang P kecil dan menghilang Takikardia ventrikel, flutter ventrikel,

fibrilasi ventrikel, cardiac arrest

Page 26: EKG 2010

Hipokalemia Gelombang T rendah Pelebaran gelombang T Interval QT memanjang dan depresi

ST segmen Ada gelombang U Takikardia supraventrikularHipertropi Adanya pertambahan (besar)