Dr.sagiran (Resus)

17
REFLEKSI KASUS TORSIO GALLBLADDER Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Bedah RSUD PKU Muhammadiyah Yogyakarta Diajukan kepada Yth: dr. Sagiran, Sp.B Diajukan oleh: Priskasari Zuhri BAGIAN ILMU BEDAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

description

A. Definisi Torsio kandung empedu (gallbladder) adalah suatu kondisi dimana terjadi putaran pada organ. Biasanya sering terjadi pada wanita usia lanjut. Insiden tertinggi terjadi pada usia 65-75 tahun.B. Anatomi Kandung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah alpukat dengan panjang sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus umumnya menonjol sedikit ke luar tepi hati, di bawah lengkung iga kanan, di tepi lateral m. rektus abdominis. Sebagian besar korpus menempel dan tertanam di dalam jaringan hati. Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum viseral, tetapi infundibulum kandung empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan peritonium. Apabila kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan oleh batu, bagian infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut kantong hartmann.

Transcript of Dr.sagiran (Resus)

REFLEKSI KASUS

TORSIO GALLBLADDER

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat MengikutiUjian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu BedahRSUD PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Diajukan kepada Yth:dr. Sagiran, Sp.B

Diajukan oleh:Priskasari Zuhri

BAGIAN ILMU BEDAHRS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2014

LEMBAR PENGESAHAN

Refleksi Kasus

Torsio Gallbladder

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian SyaratMengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Ilmu BedahDi RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :Priskasari Zuhri

MengetahuiDosen Penguji Klinik

dr. Sagiran, Sp.B

BAB IPENDAHULUANTorsio kandung empedu adalah kondisi yang jarang terjadi dan sulit ditegakkan sebelum operasi. Kondisi ini dapat terjadi ketika terdapat rotasi kandung empedu sepanjang arah duktus sistikus dan pedikel vascular. Penyakit ini sering terjadi pada usia lanjut dengan presentasi 85% kasus antara umur 60 dan 80 tahun. Faktor yang sering menjadi causa dari torsio kandung empedu adalah anatomi kandung empedu yang abnormal dan berhubungan dengan pedikel vascular. Secara umum, hal ini terutama disebabkan oleh variasi anatomi mesenterika, usia lanjut, kehilangan lemak visceral dengan atrofi liver yang dapat menyebabkan mesenterium menjadi panjang. Torsio kandung empedu merupakan kegawatan pada bagian bedah akan tetapi sulit ditegakan sebelum operasi.

BAB IILAPORAN KASUS I. IDENTITAS PASIENNama Pasien: Tn. LUmur: 23 tahunJenis Kelamin:Laki-LakiAgama: IslamAlamat: Karang asemTanggal Masuk: 21-09-2014II. ANAMNESISa. Keluhan Utama: nyeri perut kanan atasb. Riwayat Penyakit Sekarang:Sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluhkan nyeri pada bagian perut kanan atas hilang timbul. Keluhan dirasakan memburuk apabila sedang melakukan pekerjaan dan membaik apabila beristirahat. Pasien juga mengeluhkan mual, tidak ada muntah, pusing dan demam. BAB dan BAK normal, ikterik (-).c. Riwayat Penyakit DahuluHipertensi, DM, Alergi (disangkal)d. Riwayat Penyakit KeluargaTidak ada keluarga yang mempunyai keluhan serupaIII. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum: SedangKesadaran: Compos MentisVital Sign: TD: 140/80 mmHg HR: 86x/menit RR: 16x/menit t: 36,5Kepala dan Leher kepala: simetris mata: konjungtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-) telinga: discharge (-/-) hidung: discharge (-/-) mulut: mukosa basah, bibir tidak sianosis leher: tidak teraba benjolan, tidak ada pembesaran kelenjar limfeThorax jantung: S1,S2 reguler paru: vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-) jalan napas: paten pernapasan: spontan/regular gerakan dada: simetrisAbdomen inspeksi: flat (datar) auskultasi: bising usus (+) palpasi: nyeri tekan pada perut bagian kanan atas (+), Murphy sign (+) perkusi: timpaniEkstremitas akral hangat (+) nadi kuat (+) edema (-)IV. ASSESSMENT Cholesistitis CholelitiasisV. PLANNING Cek darah rutin Cek fungsi hati USGHasil pemeriksaan laboratorium

AL: 10,4 ribu/uLHb: 16,2 g/dlHmt: 44GDS: 136 mg/dlSGOT: 46 U/LSGPT: 20 U/LVI. Hasil USG:Hydrops vesica fellea dengan acalculous cholecystitisVII. DIAGNOSIS KERJACholesistitis

Planning:Dilakukan laparoscopy cholesistectomyVIII. DIAGNOSIS POST OPERASITorsio Gallbladder

BAB IIITINJAUAN PUSTAKAA. Definisi Torsio kandung empedu (gallbladder) adalah suatu kondisi dimana terjadi putaran pada organ. Biasanya sering terjadi pada wanita usia lanjut. Insiden tertinggi terjadi pada usia 65-75 tahun.B. Anatomi Kandung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah alpukat dengan panjang sekitar 4-6 cm dan berisi 30-60 ml empedu. Bagian fundus umumnya menonjol sedikit ke luar tepi hati, di bawah lengkung iga kanan, di tepi lateral m. rektus abdominis. Sebagian besar korpus menempel dan tertanam di dalam jaringan hati. Kandung empedu tertutup seluruhnya oleh peritoneum viseral, tetapi infundibulum kandung empedu tidak terfiksasi ke permukaan hati oleh lapisan peritonium. Apabila kandung empedu mengalami distensi akibat bendungan oleh batu, bagian infundibulum menonjol seperti kantong yang disebut kantong hartmann.

Gambar 1. Gambaran anatomi kandung empeduDuktus sistikus panjangnya 1-2 cm dengan diameter 2-3 mm. Dinding lumennya mengandung katup berbentuk spiral disebut katup spiral heister, yang memudahkan cairan empedu mengalir masuk ke dalam kandung empedu, tetapi menahan aliran keluarnya. Saluran empedu ekstrahepatik terletak di dalam ligamentum hepatoduodenale yang batas atasnya porta hepatis, sedangkan batas bawahnya distal papilla vater.Bagian hulu saluran empedu intrahepatik berpangkal dari saluran paling kecil yang disebut kanalikulus empedu yang meneruskan curahan sekresi empedu melalui duktus interlobaris ke duktus lobaris, dan selanjutnya ke duktus hepatikus di hillus.Panjang duktus hepatikus kanan dan kiri masing-masing antara 1-4 cm. Panjang duktus hepatikus komunis sangat bervariasi, bergantung pada letak muara duktus sistikus. Duktus koledokus berjalan di belakang duodenum menembus jaringan pankreas dan dinding duodenum membentuk papilla vater yang terletak di sebelah medial dinding duodenum. Ujung distalnya dikelilingi oleh otot sfingter Oddi, yang mengatur aliran empedu kedalam duodenum. Duktus pankreatikus umumnya bermuara di tempat yang sama dengan duktus koledokus di dalam papilla vater, tetapi juga dapat terpisah. Sering ditemukan variasi anatomi kandung empedu, saluran empedu, dan pembuluh arteri yang memperdarahi kandung empedu dan hati. Variasi yang kadang ditemukan dalam bentuk luas ini, perlu diperhatikan para ahli bedah untuk menghindari komplikasi pembedahan, seperti perdarahan atau cedera pada duktus hepatikus atau duktus koledokus.C. Etiologi Etiologi torsio kandung empedu belum diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang merupakan penyebab signifikan dari torsio kandung empedu: Variasi anatomi kandung empedu Mesenterium yang panjang atau sangat pendek/tidak ada mesenterium Kehilangan elastisitas jaringan (atrofi jaringan) Kehilangan lemak D. PatofisiologiTorsio kandung empedu dibagi menjadi dua:1. Torsio kandung empedu komplit (>180)2. Torsio kandung empedu inkomplit (