Resus Ischialgia

24
REFLEKSI KASUS ISCHIALGIA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian Stase Ilmu Kesehatan Mata Di RSUD Tidar Magelang Diajukan Kepada : dr. M. Ardiansyah Adi, Sp. S Disusun Oleh : Shafira Vidiastri NIM : 20090310166

description

Ischialgia

Transcript of Resus Ischialgia

REFLEKSI KASUSISCHIALGIA

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Mengikuti UjianStase Ilmu Kesehatan Mata Di RSUD Tidar Magelang

Diajukan Kepada :dr. M. Ardiansyah Adi, Sp. S

Disusun Oleh :Shafira VidiastriNIM : 20090310166

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMDIYAH YOGYAKARTA2015LAPORAN KASUS1) DOKUMENTASIa. IDENTITASNama: Ny. SUsia: 33 tahunJenis Kelamin: PerempuanAgama: IslamSuku/bangsa: Jawa / IndonesiaAlamat: Senden Bumiharjo, Borobudurb. ANAMNESIS Keluhan UtamaNyeri pinggang kanan Keluhan TambahanTungkai dan kaki kanan nyeri saat berjalan dan terasa kesemutan. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Poliklinik Saraf RSUD Tidar Magelang dengan keluhan nyeri pinggang kanan. Nyeri dirasakan sejak 3 minggu yang lalu. Nyeri juga menjalar hingga tungkai dan kaki kanan. Pasien bertambah nyeri jika berjalan dan terasa kesemutan. Pasien mengaku sebelumnya sempat terjatuh. Dan sudah diobati tapi tidak kunjung membaik. Nyeri yang dirasakan hilang timbul. Riwayat Penyakit DahuluKeluhan serupa: disangkalHT, DM, Asma, Alergi: disangkal Riwayat Penyakit KeluargaKeluhan serupa: disangkalHipertensi, Alergi, DM: disangkal Riwayat Personal SosialPasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Riwayat kebiasan mengangkat-angkat benda berat disangkal. Riwayat terjatuh sebelumnya (+).c. PEMERIKSAAN FISIKKesan Umum:Tampak sakit sedang

Kesadaran:Compos mentis GCS E4V5M6

Vital Sign:T : 130/80 mmHg

RR : 20 x/menit

N : 96 x/menit, reguler, ekual, tegangan dan isi cukup

S : 36,3 0C aksila

1.Pemeriksaan Kepala

-Bentuk Kepala:Bentuk normocephal, ubun-ubun normal

-Rambut:Warna hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut

-Inflamasi:(-)

-Muka:Simetris, kemerahan di satu sisi (-), udem (-), risus sardonicus (-)

2.Pemeriksaan Mata

-Palpebra:Edema (-/-), ptosis (-/-)

-Konjunctiva:Anemis (-/-), injeksi konjungtiva (-/-)

-Sklera:Ikterik (-/-)

-Pupil :Isokhor diameter 3 mm, refleks cahaya langsung (+/+), refleks cahaya tidak langsung +/+

3.Pemeriksaan Mulut, hidung dan Leher

-Mulut:Trismus (-), sianosis (-), nasolabial asimetris (-)

-Trakea:Deviasi trakea (-)

-Kelenjar Tiroid:Membesar (-)

-Hidung:Napas cuping hidung (-), Kongesti nasal (-/-), rinore (-/-)

4.Pemeriksaan Dada :

Paru-paru Dx/sn: inspeksi: simetris (+), ketinggalan gerak (-), retraksi dada (-)Palpasi: Nyeri tekan (-), masa (-), fokal fremitus simetris kiri dan kananPerkusi: sonor +/+Auskultasi: vesikuler +/+, wheezing -/-, ronki -/-Epistotonus (-)

Jantung: S1-S2 reguler, bising jantung (-), gallop (-)

5.Pemeriksaan Abdomen

-Inspeksi:Datar

-Auskultasi:Peristaltik usus (+) normal

-Palpasi:Supel (+)

Perkusi:Timpani (+)

6.Pemeriksaan Ekstremitas

SuperiorInferior

Edema-/-- /-

Peningkatan tonus otot-/--/-

AkralHangatHangat

CRT< 2 detik< 2 detik

Nervi CranialisN I. (OLFAKTORIUS)KananKiri

Subjektif Objektif dengan bahan NormalTidak diperiksaNormalTidak diperiksa

N II. (OPTIKUS)KananKiri

Tajam penglihatan Lapangan pengelihatan Melihat warna NormalNormalNormalNormalNormalNormal

N III.(OKULOMOTORIUS)KananKiri

Sela mata Pergerakan bulbus Strabismus Nystagmus Exophtalmus Pupil, besarnya BentuknyaReflek terhadap sinar Diplopia(-)Normal(-)(-)(-)3 mmBulat isokor(+) (-)(-)Normal(-)(-)(-)3 mmBulat isokor(+)(-)

N IV. (TROKHLEARIS)KananKiri

Pergerakan mata (kebawah keluar)Sikap bulbusDiplopiaNormal(-)Normal (-)Normal(-)Normal (-)

N V. (TRIGEMINUS)KananKiri

Membuka mulutMengunyah MenggigitSensibilitas muka(+)(+)(+)(+)(+)(+)(+)(+)

N VI. (ABDUSEN)KananKiri

Pergerakan mata ke lateral Sikap bulbus Diplopia Normal(-)(-)Normal(-)(-)

N VII. (FASIALIS)Kanankiri

Kerutan kulit dahiMenutup mataMemperlihatkan gigiLipatan naso-labiaBersiulPencecapan lidahNormalNormalNormalNormalNormalTidak dilakukanNormalNormalNormalNormalNormalTidak dilakukan

N VIII. (AKUSTIKUS)Kanankiri

Suara bisikTes WeberTes rinneTes swabachNormalTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukanNormalTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukan

N IX. (GLOSOFARINGEUS)Kanan kiri

Pencecapan lidahBagian belakangSensibilitas pharynxTidak dilakukan Tidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukanTidak dilakukan

N X. (VAGUS)Kanankiri

Arcus faringBicara BersuaraMenelanSimetris(+)(+)(+)Simetris (+)(+)(+)

N XI. (AKSESORIUS) Kanankiri

Memalingkan kepalamengangkat bahuSikap bahutrofi otot bahukontur otot tegasadekuatsimetris (-)kontur otot tegas adekuatsimetris (-)

N XII. (HIPOGLOSUS)Kanan kiri

Sikap lidahkekuatan lidahArtikulasitrofi otot lidahTremor lidahMenjulurkan lidahdeviasi (-)kuat (+)jelas (-)(-)lurus (+)deviasi (-)kuat (+)jelas (-)(-)lurus (+)

ANGGOTA GERAK ATASKanankiri

Inspeksi: Drop handClaw handPitchers handKontrakturWarna kulitPalpasi (sebut kelainannya)Lengan ataslengan bawah tanganSistem motorik : Gerakan Kekuatan Tonus Trofi SensibilitasNyeri Reflek fisiologik Bisep Trisepradius ulnaPerluasan reflek Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormalTidak ada kelainanTidak ada kelainanTidak ada kelainan

Normal 5-5-5Normaleutrofinormalnormal(++) (++)normalnormal(-)Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormalTidak ada kelainanTidak ada kelainanTidak ada kelainan

Normal 5-5-5Normaleutrofinormalnormal(++)(++)normalnormal(-)

ANGGOTA GERAK BAWAHKanankiri

Inspeksi: Drop footClaw footPitchers footKontrakturWarna kulitSistem motorikGerakan Kekuatan Tonus Trofi KlonusReflek fisiologik Perluasan reflek SensibilitasEdema Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormal

Terbatas4-4-4Normaleutrofi(-)(++)(-)normal-Tidak adaTidak adaTidak adaTidak adaNormal

Normal5-5-5Normaleutrofi(-)(++)(-)Normal-

Reflek PatologisKananKiri

BabinskiChaddockOppenheimHoffman TrommerGordonSchaeferRosolimoBingKlonus pahaKlonus kaki(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)(-)

Meningeal SignKananKiri

Kaku kuduk (-)

Neck sign(-)(-)

Cheek sign(-)(-)

Simphisis sign(-)(-)

Laseque(-)(-)

Kerniq(-)(-)

Tes Provokasi NyeriKananKiri

Tes laseque(+)(-)

Tes OConnel(+)(-)

Tes Patrick(+)(-)

Tes KontraPatrick(+)(-)

d. PEMERIKSAAN PENUNJANGFoto Rontgen Lumbosacral : dalam batas normal

Foto Rontgen Pelvis : dalam batas normal

e. DIAGNOSISIschialgia dextraf. TERAPIMeloxicam tab 15 mg 1 x 1Omeprazole tab 20 mg 1 x 1Neurodex tab 1 x 1g. PROGNOSISKesembuhan (Ad Sanam): dubia ad bonamJiwa ( Ad Vitam): dubia ad bonamFungsi (Ad Fungsionam): dubia ad bonam

2) PEMBAHASANIschialgia merupakan nyeri yang terasa sepanjang tungkai. Ditinjau dari arti katanya,maka ischialgia adalah nyeri yang terasa sepanjang N.ischiadicus. Jadi ischialgia didefinisakan sebagai nyeri yang terasa sepanjang nervus ischiadivus dan lanjutannya sepanjang tungkai.Nyeri daerah pinggang pada dasarnya dapat berupa:1. Nyeri radikuler (sering)2. Nyeri alih (referet pain)3. Nyeri tidak menjalarPenderita dengan nyeri radikuler memperlihatkan low back pain serta nyeri radikuler sepanjang nervus ischiadicus.EtiologiPenyebab terjepitnya saraf ini ada beberapa faktor, yaitu antara lain: kontraksi/ radang otot-otot daerah bokong, adanya perkapuran tulang belakang atau adanya keadaan yang disebut dengan Herniasi Nukleus Pulposus (HNP). Untuk mengetahui penyebab pasti perlu dilakukan pemeriksaan fisik secara seksama oleh dokter, jika perlu dilakukan pemeriksaan tambahan radiologi/ Rontgen pada tulang belakang.Ischialgia timbul karena terangsangnya serabut-serabut sensorik dimana nervus ischiadicus berasal yaitu radiks posterior L4, L5, S1, S2, S3.Penyebab ischialgia dapat dibagi dalam :1. Ischialgia diskogenik, biasanya terjadi pada penderita hernia nukleus pulposus (HNP) 2. Ischialgia mekanika. Spondiloarthrosis defermansb. Spondilolistetikc. Tumor caudad. Metastasis carsinoma di corpus vertebrae lumbosakrale. Fraktur corpus lumbosakralf. Fraktur pelvis, radang atau neoplasma pada alat- alat dalam rongga panggul sehingga menimbulkan tekanan pada pleksus lumbosakralis.3. Ischailgia non mekanik (medik)a. Radikulitis tuberkulosab. Radikulitas luetikac. Adhesi dalam ruang subarachnoidald. Penyuntikan obat-obatan dalam nervus ischiadicuse. Neuropati rematik, diabetik dan neuropati lainnyaPatologiVertebrae manusia terdiri dari cervikal, thorakal, lumbal, sakral, dan koksigis. Bagian vertebre yang membentuk punggung bagian bawah adalah lumbal 1-5 denagn discus intervertebralis dan pleksus lumbalis serta pleksus sakralis. Pleksus lumbalis keluar dari lumbal 1-4 yang terdiri dari nervus iliohipogastrika, nervus ilioinguinalis, nervus femoralis, nervus genitofemoralis, dan nervus obturatorius. Selanjutnya pleksus sakralis keluar dari lumbal4-sakral4 yang terdiri dari nervus gluteus superior, nervus gluteus inferior, nervus ischiadicus, nervus kutaneus femoris superior, nervus pudendus, dan ramus muskularis.Nervus ischiadicus adalah berkas saraf yang meninggalkan pleksus lumbosakralis dan menuju foramen infrapiriformis dan keluar pada permukaan tungkai di pertengahan lipatan pantat. Pada apeks spasium poplitea nervus ischiadicus bercabang menjadi dua yaitu nervus perineus komunis dan nervus tibialis.Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut-serabut sensorik yang berasal dari radiks posterior lumbal 4 sampai sakral 3, dan ini dapat terjadi pada setiap bagian nervus ischiadicus sebelum sampai pada permukaan belakang tungkai

Patofisiologi Nyeri Punung BawahBangunan peka nyeri mengandung reseptor nosiseptif (nyeri) yang terangsang oleh berbagai stimulus lokal (mekanis, termal, kimiawi). Stimulus ini akan direspon dengan pengeluaran berbagai mediator inflamasi yang akan menimbulkan persepsi nyeri. Mekanisme nyeri merupakan proteksi yang bertujuan untuk mencegah pergerakan sehingga proses penyembuhan dimungkinkan. Salah satu bentuk proteksi adalah spasme otot, yang selanjutnya dapat menimbulkan iskemia.Nyeri yang timbul dapat berupa nyeri inflamasi pada jaringan dengan terlibatnya berbagai mediator inflamasi; atau nyeri neuropatik yang diakibatkan lesi primer pada sistem saraf.Iritasi neuropatik pada serabut saraf dapat menyebabkan 2 kemungkinan. Pertama, penekanan hanya terjadi pada selaput pembungkus saraf yang kaya nosiseptor dari nervi nevorum yang menimbulkan nyeri inflamasi. Nyeri dirasakan sepanjang serabut saraf dan bertambah dengan peregangan serabut saraf misalnya karena pergerakan. Kemungkinan kedua, penekanan mengenai serabut saraf. Pada kondisi ini terjadi perubahan biomolekuler di mana terjadi akumulasi saluran ion Na dan ion lainnya. Penumpukan ini menyebabkan timbulnya mechano-hot spot yang sangat peka terhadap rangsang mekanikal dan termal. Hal ini merupakan dasar pemeriksaan Laseque.Gambaran klinisYang harus di perhatikan dalam anamnesa antara lain :1. Lokasi nyeri, sudah berapa lama, mula nyeri, jenis nyeri (menyayat, menekan, dll), penjalaran nyeri, intensitas nyeri, pinggang terfiksir, faktor pencetus, dan faktor yang memperberat rasa nyeri2. Kegiatan yang menimbulkan peninggian tekanan didalam subarachnoid seperti batuk, bersin dan mengedan memprivakasi terasanya ischialgia diskogenik3. Faktor trauma hampir selalu ditemukan kecuali pada proses neoplasma atau infeksi4. Sciaticaatau ischialgiabiasanya mengenai hanya salah satu sisi. Yang bisa menyebabkan rasa seperti ditusuk jarum, sakit nagging, atau nyeri seperti ditembak. Kekakuan kemungkinan dirasakan pada kaki. Berjalan, berlari, menaiki tangga, dan meluruskan kaki memperburuk nyeri tersebut, yang diringankan dengan menekuk punggung atau duduk.5. Gejala yang sering ditimbulkan akibat Ischialgia adalah: Nyeri punggung bawah Nyeri daerah bokong Rasa kaku/ terik pada punggung bawah Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum, yang di rasakan daerah bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki, tergantung bagian saraf mana yang terjepit. Rasa nyeri sering di timbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan, terutama banyak membungkukkan badan atau banyak berdiri dan berjalan. Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat. Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan anggota badan bawah/ tungkai bawah yang disertai dengan mengecilnya otot-otot tungkai bawah tersebut. Dapat timbul gejala kesemutan atau rasa baal. Pada kasus berat dapat timbul kelemahan otot dan hilangnya refleks tendon patella (KPR) dan Achilles (APR). Bila mengenai konus atau kauda ekuina dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan untuk mencegah kerusakan fungsi permanen. Nyeri bertambah dengan batuk, bersin, mengangkatPemeriksaan fisik1. InspeksiPerhatikan keadan tulang belakang, misalnya skoliosis, hiperlordosis atau lordosis lumbal yang mendatar2. PalpasiNyeri tekan pada tulang belakang atau pada otot-otot di samping tulang belakang3. PerkusiRasa nyeri bila prosesus diketok 4. Reflek- KPR dan atau APR - Laseque, patrick, antipatrick, naffzigerPemeriksaan penunjang1. Foto rontgen lumbosakral2. Elektromielografi3. Myelografi4. CT scan5. MRIPenatalaksanaan Penatalaksanaan penyakit ischialgia yaitu sebagai berikut :1. Obat obatan : analgetik, NSAID, muscle relaxan, dsb.2. Program Rehabilitasi Medik.3. Operasi : di lakukan pada kasus yang berat/ sangat mengganggu aktifitas dimana dengan obat obatan dan Program Rehabilitasi Medik tidak membantu. Program Rehabilitasi Medik bagi penderita adalah:a. Terapi Fisik: Diatermi, Elektroterapi, Traksi lumbal, Terapi manipulasi, Exercise, dsb.b. Terapi Okupasi: Mengajarkan proper body mechanic, dsb.c. Ortotik Prostetik: Pemberian korset lumbal, alat bantu jalan, dsb.d. Advis : Hindari banyak membungkukkan badan. Hindari sering mengangkat barang-barang berat. Segera istirahat jika telah merasakan nyeri saat berdiri atau berjalan. Saat duduk lama diusahakan kaki disila bergantian kanan dan kiri ataumenggunakan kursi kecil untuk menumpu kedua kaki. Saat menyapu atau mengepel lantai pergunakan gagang sapu atau pel yang panjang, sehingga saat menyapu atau mengepel punggung tidak membungkuk. Jika hendak mengambil barang dilantai, usahakan punggung tetap lurus, tapi tekuk kedua lutut untuk menggapai barang tersebut.Lakukan Back Exercise secara rutin, untuk memperkuat otot-otot punggung sehingga mampu menyanggah tulang belakang secara baik dan maksimal.

3) DAFTAR PUSTAKAWagiu, Samuel A.. 2005. Pendekatan Diagnostik Low Back Pain. Available at http://neurology.multiply.com/journal/item/24Tim Penyusun, 2010. Profil Kesehatan Puskesmas Kediri Tahun 2010. Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok BaratAnonim. 2007. Nyeri Pinggang. FK UNSRINgoerah, I Gusti Nengah Gde. 1995. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Saraf. Surabaya : Airlangga University PressWHO. 2003. The Burden of Muskuloskeletal Conditions At The Start of The New Millenium. Geneva : WHO Library Cataloguing-in-Publication DataKent & Keating. 2005. The Epidemiology of Low Back Pain