DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan...

268
DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP PROSES DAN HASIL DI SMA NEGERI SE-KOTA PEKALONGAN Skripsi disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Karina Arinda Reswariaji 1301408005 JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Transcript of DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan...

Page 1: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

YANG MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA

(LKS) TERHADAP PROSES DAN HASIL DI SMA

NEGERI SE-KOTA PEKALONGAN

Skripsi

disusun sebagai salah satu syarat penyelesaian Studi Strata 1

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Karina Arinda Reswariaji

1301408005

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

ii

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi

Jurusan Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada tanggal, 21 Februari 2013.

Panitia

Ketua Sekretaris

Drs. Sutaryono, M. Pd. Kusnarto Kurniawan, S.Pd.,M.Pd, Kons

NIP.19570828 198303 1 005 NIP. 19710114 200501 1 002

Penguji Utama

Prof. Dr. Sugiyo, M.Si.

NIP. 19520411 197802 1 001

Penguji/Pembimbing I Penguji/Pembimbing II

Drs. Heru Mugiarso,M. Pd., Kons Drs. Suharso, M. Pd., Kons.

NIP. 19610602 198403 1 002 NIP. 19620226 198710 1 001

Page 3: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

iii

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi dengan judul

”Dampak Layanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) terhadap Proses dan Hasil di SMA Negeri se-Kota Pekalongan”

benar-benar hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik

sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam

skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Februari 2013

Karina Arinda Reswariaji

NIM. 1301408005

Page 4: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

1. Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah

menunda ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut

pilihan-Nya padamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu

yang dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. (Ibnu

Atha’ilah).

2. Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa

menolong saudaranya. (HR. Muslim).

Persembahan,

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Kedua orangtuaku, Bapak Aji dan Ibu Sri

Rejeki yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan moril dan materiil untuk kelulusanku.

2. Semua Keluarga besar yang selalu

mendoakanku.

3. Kakakku Febrinda Ardana Reswariaji dan

Adikku Nohan Tri Atiyasa Julian yang selalu

menjadi motivatorku.

4. Irsyad Bayu Aji yang selalu sabar memberi

saran dan motivasi untukku.

5. Teman-teman mahasiswa Bimbingan Konseling

Angkatan 2008.

6. Alamamaterku

Page 5: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

v

ABSTRAK

Reswariaaji, Karina Arinda. 2012. Dampak Layanan Bimbingan dan Konseling

yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Proses dan Hasil

di SMA Negeri se-Kota Pekalongan. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan

Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Pembimbing I: Drs. Heru Mugiarso,M.Pd.,Kons dan Pembimbing II:

Drs.Suharso, M. Pd., Kons

Kata Kunci : Pelayanan BK menggunakan LKS

Proses layanan bimbingan dan konseling menimbulkan persepsi seolah-olah

pelayanan bimbingan dan konseling bisa dilakukan oleh siapa saja, dan lebih cenderung

terlihat seperti proses pengajaran dan bukan pelayanan. Sesuai dengan hakikat pekerjaan

BK berbeda dengan pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan BK berbeda dengan

sasaran evaluasi pengajaran. Berdasarkan hal tersebut, pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan LKS sebagai media dalam penyampaiannya perlu

diperhatikan pula kelayakan dan keefektifannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka

perlu ditinjau lebih lanjut mengenai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan LKS. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah

bagaimana gambaran proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan LKS sebagai media, dan bagaimana kelayakan penggunaan LKS sebagai

media dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk

menjawab pernyataan dari rumusan masalah.

Jenis penelitian adalah survai. Populasinya adalah semua konselor dan siswa di

SMA Negeri se-Kota Pekalongan yang melaksanakan pelayanan BK menggunakan LKS.

Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan sampel siswa adalah teknik simple

random sampling dengan jumlah responden 41 siswa, karena anggota populasi homogen.

Sedangkan untuk mengambil sampel konselor, peneliti menggunakan total sampling

karena jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100. Jumlah konselor di SMA Negeri se-

Kota Pekalongan ada 11 orang. Metode pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan angket proses pelayanan BK sebanyak 75 item, angket hasil pelayanan BK

sebanyak 123 item dan pedoman observasi sebanyak 39 item. Instrument tersebut telah

diujicobakan untuk digunakan dalam penelitian. Metode analisis data menggunakan

deskriptif persentase.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses pelayanan BK yang menggunakan

LKS masih tidak sesuai dengan prosedur, konselor lebih sering menggunakan LKS

sebagai media utama serta konselor jarang melakukan tahapan evaluasi. Evaluasi yang

dilakukan lebih mengarah kepada penguasaan materi dan bukan mengarah pada ranah

pemahaman, perasaan, atau tindakan pasca layanan. Hasil pelayanan BK tergolong masih

rendah hal ini dapat dilihat dari ketidaktercapaian tujuan dari pelayanan BK.

Simpulan dari penelitian ini adalah proses pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan LKS belum berjalan dengan baik karena konselor lebih sering

menggunakan LKS sebagai media. Hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan LKS tergolong rendah karena tujuan dari pelayanan BK belum tercapai.

Lembar kerja siswa (LKS) layak digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling

hanya sebagai buku penunjang atau buku pegangan saja bukan menjadi media utama,

penggunaannya pun harus disesuaikan dengan tujuan dan esensi dari tiap jenis layanan.

Page 6: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusun skripsi dengan judul “Dampak Layanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) terhadap Proses dan Hasil di SMA

Negeri se-Kota Pekalongan”. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

gambaran proses, hasil, serta kelayakan pelayanan bimbingan.dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Dalam penelitian ini diperoleh hasil dari proses pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan LKS belum berjalan sesuai prosedur karena

konselor lebih sering menggunakan LKS sebagai media sehingga proses

pemberian layanan cenderung lebih terlihat seperti proses pengajaran. Hasil

pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS tergolong rendah

karena tujuan dari pelayanan BK belum tercapai. Lembar kerja siswa (LKS) layak

digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku

penunjang atau buku pegangan saja bukan menjadi media utama

Penyusunan skripsi berdasarkan atas penelitian survai yang dilakukan

dalam suatu prosedur terstruktur dan terencana. Dalam proses penulisan skripsi ini

tidak banyak hambatan dan kendala, meskipun dibutuhkan waktu yang cukup

lama. Namun berkat ridho Allah SWT dan kerja keras, dapat terselesaikan skripsi

ini. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

Page 7: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

vii

1) Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si. Rektor Universitas Negeri Semarang

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh studi di

Fakultas Ilmu Pendidikan.

2) Drs. Hardjono, M.Pd. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang yang telah memberikan ijin penelitian, untuk penyelesaian skripsi.

3) Drs. Eko Nusantoro,M.Pd., Ketua jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas

Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan

bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini.

4) Prof. Dr. Sugiyo, M.Si., Dosen penguji utama yang telah memberikan

bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5) Drs. Heru Mugiarso,M.Pd.,Kons., Dosen pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6) Drs. Suharso,M.Pd.,Kons., Dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7) Bapak dan Ibu dosen jurusan bimbingan dan konseling yang telah

memberikan bekal ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

8) Khafidin,S.Hum., petugas perpustakan BK yang telah membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9) Kepala Sekolah SMA Negeri se-Kota Pekalongan, yang telah memberikan

ijin dan fasilitas selama peneliti melaksanakan penelitian ini.

10) Konselor SMA Negeri se-Kota Pekalongan, yang telah membantu penulis

melaksanakan penelitian ini.

Page 8: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

viii

11) Sahabat- sahabatku iqbal, mifta, izah, carti, tutut, ana, sulis, putri, tyas,

mayang, henny, mia, dini, mira, rindy, suci, bregita, trecy, agus, aciz, irsyad,

didiq, miftah yang selalu menjadi penyemangat dan tempat berdiskusi.

12) Teman – teman kost halimah, lang, ana, silvi, anggi, ef, yaya, ayu, riska, anik,

vina, reni yang selalu menghibur dan menyemangati penulis

13) Serta pihak-pihak yang telah mendukung dan membantu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

diharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Serta semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.

Semarang, Februari 2013

Penulis

Page 9: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

PENGESAHAN .............................................................................................. ii

PERNYATAAN .............................................................................................. iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

1.5 Sistematika Skripsi .................................................................................... 9

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 11

2.2 Pelayanan Bimbingan dan Konseling ...................................................... 15

2.2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling .......................................... 15

2.2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling .............................................. 18

2.2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling ................................................. 19

2.2.4 Jenis-jenis Layanan Bimbingan Konseling ................................... 21

2.2.5 Rambu-rambu Pelaksanaan Bimbingan Format Klasikal .............. 23

2.3 Media Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................... 26

2.3.1 Pengertian Media ......................................................................... 26

2.3.2 Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................................... 27

2.4 Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling ........................................... 35

2.4.1 Uraian Kegiatan ............................................................................ 36

2.4.2 Tempat dan Waktu Pelayanan ...................................................... 39

2.4.3 Pihak-pihak yang Diikutsertakan dalam Penyelenggaraan dan

Peranan Masing-masing ................................................................ 39

2.4.4 Penyediaan Alat dan Perlengkapan yang Hendak Digunakan ...... 39

2.4.5 Rencana penilaian dan Tindak Lanjut ........................................... 40

2.5 Hasil Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling ............................ 41

Page 10: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

x

2.6 Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan LKS dalam

Format Klasikal ......................................................................................... 47

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................ 50

3.2 Populasi .............................................................................................. 51

3.3 Sampel .............................................................................................. 53

3.4 Variabel Penelitian ................................................................................... 54

3.5 Definisi Operasional .................................................................................. 55

3.6 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 56

3.6.1 Kuesioner ...................................................................................... 56

3.6.2 Observasi ...................................................................................... 57

3.6.3 Dokumentasi ................................................................................. 58

3.7 Penyusunan Instrumen ............................................................................. 59

3.8 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ........................................................ 68

3.8.1 Validitas Alat Ukur ....................................................................... 68

3.8.2 Reliabilitas Alat Ukur ................................................................... 69

3.8.3 Hasil Uji Coba .............................................................................. 71

3.9 Teknik Analisis Data ............................................................................... 73

3.9.1 Teknik Analisis Data Pedoman Observasi Proses pelayanan

Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS ............................. 74

3.9.2 Teknik Analisis Data Angket Proses pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan LKS ..................................................... 75

3.9.3 Teknik Analisis Data Angket Hasil pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan LKS ...................................................... 76

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................ 77

4.1.1 Gambaran Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................. 78

4.1.2 Gambaran Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) .................................. 86

4.2 Pembahasan ........................................................................................ 96

4.2.1 Gambaran Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMA Negeri se-

Kota Pekalongan ........................................................................ ... 96

4.2.2 Gambaran Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMA Negeri se-

Kota Pekalongan ............................................................................ 112

4.2.3 Kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Media dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling ........................................... 121

4.3 Keterbatasan Penelitian .................................................................... 126

Page 11: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

xi

BAB 5 PENUTUP ........................................................................................ 127

5.1 Simpulan ............................................................................................... 127

5.2 Saran ............................................................................................... 128

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 129

LAMPIRAN .............................................................................................................. 133

Page 12: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Populasi Konselor di SMA Negeri se-Kota Pekalongan ........................ 51

3.2 Populasi Siswa Kelas XI di SMA Negeri se-Kota Pekaalongan ............ 51

3.3 Sampel Siswa Kelas XI di SMA Negeri se-Kota Pekalongan ................ 53

3.4 Penskoran Alternatif Jawaban Angket ................................................... 59

3.5 Kisi-kisi Instrumen Angket Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling yang Menggunakan LKS ...................................................... 59

3.6 Kisi-kisi Instrumen Angket Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling

yang Menggunakan LKS ........................................................................ 61

3.7 Kisi-kisi Instrumen Pedoman Observasi Proses Pelayanan Bimbingan

dan Konseling yang Menggunakan LKS ................................................ 64

3.8 Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan LKS ................................................................................ 73

3.9 Kategori Tingkatan Hasil dari Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling yang Menggunakan LKS ...................................................... 74

3.10 Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan LKS ................................................................................ 75

4.1 Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan LKS . 77

4.2 Tahap Pembukaan dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ................................................................................. 79

4.3 Tahap Inti dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ................................................................................. 81

4.4 Tahap Penutup dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ................................................................................. 83

4.5 Ketercapaian Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

menggunakan LKS di SMA Negeri se-Kota Pekalongan ....................... 85

4.6 Ketercapaian dari Tujuan Perencanaan Kegiatan Penyelesaian Studi,

Perkembangan Karir serta Kehidupannya di Masa yang akan datang .... 87

4.7 Ketercapaian dari Tujuan Pengembangan Seluruh Potensi dan Kekuatan

yang Dimiliki Seoptimal Mungkin ......................................................... 89

4.8 Ketercapaian dari Tujuan Penyesuaian Diri dengan Lingkungan

Pendidikan, Lingkungan Masyarakat serta Lingkungan Kerja ............... 91

4.9 Ketercapaian dari Tujuan Penyelesaian Hambatan dan Kesulitan yang

Diahadapi dalam Studi, Penyesuaian dengan Lingkungan Pendidikan,

Masyarakat maupun Lingkungan Kerja .................................................. 93

Page 13: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

xiii

DAFTAR DIAGRAM

Grafik Halaman

4.1 Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan LKS .... 77

4.2 Tahap Pembukaan dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ..................................................................................... 79

4.3 Tahap Inti dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ..................................................................................... 81

4.4 Tahap Penutup dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS ..................................................................................... 83

4.5 Ketercapaian Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan

LKS ............................................................................................................ 85

4.6 Ketercapaian Tujuan Merencanaan Kegiatan Penyelesaian Studi,

Perkembangan Karir serta Kehidupannya di Masa yang akan datang ....... 87

4.7 Ketercapaian Tujuan Mengembangan Seluruh Potensi dan Kekuatan yang

Dimiliki Seoptimal Mungkin ...................................................................... 89

4.8 Ketercapaian Indikator dari Penyesuaian Diri dengan Lingkungan

Pendidikan, Lingkungan Masyarakat serta Lingkungan Kerja .................. 91

4.9 Ketercapaian Indikator dari Penyelesaian Hambatan dan Kesulitan yang

Diahadapi dalam Studi, Penyesuaian dengan Lingkungan Pendidikan,

Masyarakat maupun Lingkungan Kerja ..................................................... 93

Page 14: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Prosedur Penyusunan Instrumen .................................................................... 58

Page 15: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Pelayanan BK Sebelum Try Out ................ 130

2. Kisi-Kisi Pedoman Observasi Pelayanan BK Sesudah Try Out ................ 132

3. Pedoman Observasi Pelayanan BK sebelum Try Out ................................ 134

4. Pedoman Observasi Pelayanan BK sesudah Try Out ................................. 138

5. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Proses Pelayanan BK Sebelum Try Out . 142

6. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Proses Pelayanan BK Sesudah Try Out .. 144

7. Kuesioner Proses Pelayanan BK Sebelum Try Out ................................. 146

8. Kuesioner Proses Pelayanan BK Sesudah Try Out ................................... 150

9. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Hasil Pelayanan BK Sebelum Try Out ... 154

10. Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner Hasil Pelayanan BK Sesudah Try Out .... 157

11. Kuesioner Hasil Pelayanan BK Sebelum Try Out .................................... 160

12. Kuesionert Hasil Pelayanan BK Sesudah Try Out ..................................... 166

13. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pedoman Observasi .......................... 171

14. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Proses ................................... 175

15. Hasil Tabulasi Data Uji Coba Angket Proses ............................................ 179

16. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Hasil ..................................... 189

17. Hasil Tabulasi Data Uji Coba Angket Hasil ............................................. 193

18. Perhintungan Penentuan Kategori Tingkatan Proses Pelayanan BK

Menggunakan LKS untuk Instrumen Pedoman Observasi ........................ 209

19. Perhintungan Penentuan Kategori Tingkatan Proses Pelayanan BK

Menggunakan LKS untuk Instrumen Angket ............................................ 211

20. Perhitungan Penentuan Kategori Tingkatan Hasil Pelayanan BK

Menggunakan LKS Angket ........................................................................ 213

21. Hasil Tabulasi Data Pedoman Observasi Proses Pelayanan BK Menggunakan

LKS ..................................................................................................... 215

22. Hasil Tabulasi Data Angket Proses Pelayanan BK Menggunakan LKS .... 221

23. Hasil Tabulasi Data Angket Hasil Pelayanan BK Menggunakan LKS ...... 227

24. Hasil Analisis Data Pedoman Observasi Proses Pelayanan BK Menggunakan

LKS ...................................................................................................... 237

25. Hasil Analisis Data Angket Proses Pelayanan BK Menggunakan LKS .... 238

26. Hasil Analisis Data Angket Hasil Pelayanan BK Menggunakan LKS ...... 239

27. Dokumentasi Foto Kegiatan Penelitian ...................................................... 241

28. Lembar Kerja Siswa (LKS) Bimbingan dan Konseling ............................. 245

29. Surat Keterangan Penelitian Dari Sekolah .................................................... 255

Page 16: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan salah satu komponen dari

pendidikan, mengingat bahwa Bimbingan dan Konseling adalah suatu kegiatan

bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada umumnya, dan siswa

pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan mutunya. Berdasarkan

pendapat dari Sukardi (2008:1) hal ini berkaitan dengan tujuan pendidikan yaitu

“usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-

potensinya. Kepribadian menyangkut masalah perilaku atau sikap mental dan

kemampuannya meliputi masalah akademik dan keterampilan”.

Pelayanan Bimbingan dan Konseling merupakan serangkaian kegiatan

atau aktivitas yang dirancang oleh konselor untuk membantu konseli dalam upaya

untuk mengembangkan dirinya seoptimal mungkin baik dalam kehidupan pribadi,

sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pengembangan karier. Pelayanan

Bimbingan dan Konseling memfasilitasi pengembangan diri siswa, baik secara

individual maupun kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,

perkembangan serta peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga bertujuan

membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi

siswa. Pelayanan Bimbingan dan Konseling memfasilitasi pengembangan peserta

didik secara individual, kelompok dan klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi,

bakat, minat, perkembangan, serta kondisi yang dimiliki.

Page 17: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

2

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka siswa perlu diberi materi layanan

yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir secara tepat.

Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu siswa dalam mencapai tugas-

tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari

berbagai sumber, seperti majalah, buku, dan koran. Materi yang diberikan,

disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial-pribadi, dan belajar,

juga materi yang dipandang utama bagi siswa SLTP/SLTA, yaitu yang

menyangkut karir.

Secara lebih spesifik dijelaskan bahwa sebenarnya konteks tugas

konselor adalah proses pengenalan diri oleh konseli baik mengenai kekuatan dan

kelemahan yang ditemukan pada dirinya maupun aspirasi hidup yang dihayatinya,

yang diperhadapkan dengan peluang yang terbuka dan tantangan yang

menghadang yang ditemukannya dalam lingkungan, sehingga memfasilitasi

pertumbuhan kemandirian konseli dalam mengambil sendiri berbagai keputusan

penting dalam perjalanan hidupnya khususnya dalam perjalanan hidupnya,

khususnya keputusan dalam pendidikan dan pemilihan karier serta upaya-upaya

yang perlu dilakukan untuk meraih masa depan yang diharapkan (Kartadinata,

dkk, 2008:107).

Menurut Sukardi (2003:147) “sesuai dengan hakikat pekerjaan

bimbingan dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran

pelayanan bimbingan dan konseling berbeda dari sasaran evaluasi pengajaran”.

Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Hikmawati (2011: 54) “bimbingan

konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan mengajar yang

Page 18: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

3

layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan layanan

ahli dalam konteks memandirikan peserta didik”. Hal ini didukung dengan

pendapat Kartadinata, dkk (2008:21) “layanan konselor dalam pelaksanaan

tugasnya itu menjadi menyerupai layanan guru yang menggunakan materi

pembelajaran sebagai konteks layanan”. Layanan Bimbingan dan Konseling yang

diampu oleh konselor sebagai pembimbing seharusnya tidak menggunakan materi

pembelajaran sebagai konteks layanan, seperti yang dilakukan oleh guru yang

sama-sama ada dalam setting pendidikan khususnya pada jalur pendidikan formal.

Seharusnya perbedaan muatan inilah yang membuat konselor memberikan

layanan profesional yang unik yang sosoknya berbeda secara mendasar, jika

dibandingkan dengan guru yang juga memberikan layanan profesional yang unik

yang berbeda-beda secara mendasar dari sosok layanan ahli konselor, karena guru

menggunakan materi pembelajaran sebagai konteks layanan.

Sehubungan dengan pendapat di atas apabila sasaran evaluasi pengajaran

adalah hasil belajar yang dikuasai siswa, maka sasaran evaluasi bimbingan dan

konseling difokuskan pada perubahan tingkah laku termasuk didalamnya nilai dan

sikap. Oleh karena itu evaluasi hasil pelaksanaan bimbingan dan konseling tidak

dapat dilakukan melalui ulangan, pemeriksaan hasil pekerjaan rumah, tes atau

ujian seperti yang dilakukan oleh guru dalam proses pengajaran melainkan

dilakukan dalam proses pencapaian kemajuan perubahan tingkah laku dan

perkembangan siswa itu sendiri. Teknik dan alat evaluasi dalam bimbingan dan

konseling tidak menilai “benar atau salah” tentang hasil belajar yang dikuasai

siswa sebagaimana seperti yang dilakukan dalam proses pengajaran, akan tetapi

Page 19: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

4

lebih melihat kepada kemajuan atau perkembangan positif yang terjadi pada diri

siswa.

Menurut Asmani (2010: 44) bahwa “ keberhasilan pelayanan bimbingan

kepada murid dapat dilihat dari perubahan tingkah laku atau sikap murid yang

telah mendapat pelayanan”. Jadi dapat dijelaskan bahwa kriteria atau patokan

yang dipakai untuk menilai hasil dari pelayanan bimbingan dan konseling di

sekolah mengacu kepada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan

peserta didik untuk memperoleh perubahan perilaku dan menjadi pribadi yang

lebih baik.

Berdasarkan pengalaman penulis yang terjadi di SMA Negeri 3

Pekalongan bahwa fenomena yang terjadi di lapangan berbeda dengan teori yang

ada. Bahwa fenomena yang terjadi dalam proses layanan dan penilaian terhadap

hasil layanan di sekolah adalah konselor dalam proses memberikan layanan lebih

terlihat seperti roses pengajaran yaitu dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS). Hal ini dapat terlihat dimulai dari proses penyampaian tujuan, konselor

jarang menyampaikan tujuan dari layanan yang akan diberikan dan menganggap

siswa sudah membaca sendiri tujuan yang telah tertera dalam Lembar Kerja Siswa

(LKS). Penyampaian tujuan penting untuk dilakukan oleh konselor dengan

menjelaskan lebih lanjut tujuan yang akan dicapai dari layanan tersebut siswa

menjadi tahu bahwa layanan ini memiliki tujuan yang akan dicapai sehingga

dalam prosesnya siswa dapat fokus pada layanan yang akan diberikan. Di samping

hal tersebut, dalam proses menjelaskan materi layanan yang dilakukan konselor di

SMA Negeri 3 Pekalongan adalah dengan cara membaca bersama-sama materi

Page 20: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

5

dan mengerjakan soal-soal yang ada di dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) dan

konselor tidak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai materi yang ada

dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Dan yang terakhir pada proses evaluasi yang

dilakukan konselor setelah selesai menyampaikan materi layanan adalah konselor

memberikan tugas kepada siswa untuk mengerjakan soal atau tugas yang ada

dalam Lembar Kerja Siswa (LKS), konselor lebih cenderung melakukan evaluasi

yang mengarah kepada penguasaan ranah kognitif atau penguasaan materi saja

dan jarang menyentuh ranah afektif dan psikomotorik seperti misalnya dengan

menanyakan bagaimana perasaan siswa, bagaimana pemahaman siswa, dan

bagaimana tindakan pasca layanan diberikan. Jika dilihat dari fenomena di atas,

proses dan juga evaluasi yang terjadi lebih mengarah kepada penguasaan materi

serta konselor kurang melihat kepada bagaimana perubahan tingkah laku siswa

termasuk di dalamnya nilai dan sikap maka dikhawatirkan akan berdampak pada

ketidaktercapaian tujuan-tujuan layanan sebagai wujud dari hasil pelayanan

bimbingan dan konseling, mengingat bahwa sasaran layanan itu berbeda dengan

pengajaran yang lebih fokus kepada penguasaan materi saja. Fenomena yang

terjadi seperti yang telah disebutkan di atas berbanding terbalik dengan teori dan

prosedur yang ada.

Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan sebelumnya, maka proses

dan hasil dari pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) sebagai media utama dalam penyampaian layanan secara

klasikal perlu diperhatikan pula keefektivannya. Jika hal ini dibiarkan begitu saja

maka akan berdampak tidak menguntungkan bagi eksistensi dan posisi layanan

Page 21: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

6

Bimbingan dan Konseling, karena mengaburkan konteks tugas dan ekspektasi

kinerja konselor serta dapat mencederai integritas pelayanan bimbingan dan

konseling yang memandirikan khususnya dalam jalur pendidikan formal. Selain

itu dikhawatirkan hal ini akan berdampak kurang baik terhadap pencapaian tujuan

pelayanan bimbingan dan konseling itu sendiri dalam membantu siswa untuk

berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuannya. Sehubungan dengan

itu, maka penulis ingin meninjau lebih lanjut mengenai gambaran proses kinerja

konselor yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media utama

dalam pelayanan bimbingan dan konseling, bagaimana hasil dari proses

pemberian layanan yang dilakukan konselor dalam melaksanaan layanan

bimbingan konseling yang menggunakan media Lembar Kerja Siswa (LKS),

sejauh mana Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat memenuhi kebutuhan siswa, serta

bagaimana kelayakan layanan bimbingan dan Konseling yang menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media. Hal ini perlu dilakukan mengingat

sebagian besar konselor menggunakan LKS sebagai media pada saat

menyampaikan seluruh layanan bimbingan dan konseling secara klasikal, maka

hal ini masih diperlukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai penggunaan media

Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam layanan bimbingan dan konseling baik dalam

proses, hasil dan kelayakannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin mengangkat judul “Dampak

Layanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) terhadap Proses dan Hasil Di SMA Negeri se – Kota Pekalongan”.

Page 22: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

7

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas maka rumusan permasalahan yang muncul

yaitu :

1.2.1 Bagaimanakah gambaran proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media?

1.2.2 Bagaimanakah gambaran hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media?

1.2.3 Apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) layak atau tidak digunakan sebagai

media dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling?

1.3 Tujuan Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin diperoleh

peneliti dari penelitian ini adalah :

1.3.1 Untuk mengetahui gambaran proses pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam

pemberian layanan.

1.3.2 Untuk mengetahui gambaran hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam pemberian

layanan.

1.3.3 Untuk mengetahui Lembar Kerja Siswa (LKS) layak atau tidak digunakan

sebagai media dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling.

Page 23: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

8

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu

pengetahuan dalam bimbingan dan konseling khususnya tentang proses dan hasil

pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS serta kelayakan

penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam layanan bimbingan

dan konseling.

1.4.2 Manfaat Secara Praktis

Selain dilihat dari kegunaan teoritis, penelitian ini juga diharapkan berguna

bagi :

1) Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan penelitian ini diharapkan dapat

membantu menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan yang

menegaskan perbedaan antara konteks tugas konselor dan konteks tugas guru

mata pelajaran.

2) Bagi ABKIN penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk membantu

konselor dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerjanya sebagai

konselor.

3) Bagi Tim Pengawas Bimbingan dan Konseling, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi acuan dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja konselor

di sekolah terutama pada pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media.

4) Bagi Kepala Sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadikan kepala

sekolah tahu perbedaan konteks tugas konselor dan guru sehingga dapat

Page 24: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

9

membantu melakukan pengawasan terhadap kinerja konselor dalam

pelayanan bimbingan dan konseling.

5) Bagi Konselor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan serta motivasi

konselor untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling secara

profesional.

1.5 Sistematika Skripsi

Untuk memberi gambaran yang menyeluruh dalam skripsi ini, maka perlu

disusun sistematika skripsi. Sistematika skripsi terdiri atas tiga bagian yaitu

bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

Bagian awal skripsi terdiri atas halaman judul, halaman pengesahan, abstrak

skripsi, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, daftar

tabel.

Bagian inti skripsi, bagian ini terdiri dari lima bab yang meliputi:

Bab I pendahuluan, pada bab ini berisi tentang gambaran secara global

seluruh skripsi. Bab pendahuluan terdiri atas pendahuluan berisi tentang latar

belakang, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika skripsi.

Bab II tinjauan pustaka, pada bab ini terdapat kajian mengenai landasan

teori yang mendasari penelitian, yang di dalamnya membahas mengenai penelitian

terdahulu, latar belakang teoritis meliputi pelayanan bimbingan dan konseling,

media lembar kerja siswa (LKS), proses pelayanan bimbingan dan konseling,

hasil pelayanan bimbingan dan konseling, serta pelayanan bimbingan dan

Page 25: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

10

konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa. Pelayanan bimbingan dan

konseling terdiri dari pengertian bimbingan dan konseling, tujuan bimbingan dan

konseling, fungsi bimbingan dan konseling, jenis-jenis layanan bimbingan dan

konseling, dan rambu-rambu pelaksanaan bimbingan Format klasikal. Pada bagian

media Lembar Kerja Siswa (LKS) terdiri dari pengertian media, Lembar Kerja

Siswa (LKS) sebagai bahan ajar, pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS), dan

langkah penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Bab III metode penelitian, pada bab ini dijelaskan metode penelitian yang

berisi tentang jenis penelitian, populasi, sampel, variabel penelitian, definisi

operasional, teknik pengumpulan data, validitas alat ukur, reliabilitas alat ukur,

hasil uji coba, dan analisis data.

Bab IV hasil penelitian dan pembahasan, pada bab ini berisi tentang hasil

penelitian dan pembahasan dari penelitian.

Bab V penutup, pada bab ini terdiri atas penutup berisi tentang

kesimpulan dan saran yang berkaitan dengan penelitian.

Bagian akhir skripsi memuat daftar pustaka dan beberapa lampiran yang

mendukung isi skripsi.

Page 26: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

11

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini akan dikemukakan kajian pustaka yang berhubungan dengan

Pelayanan Bimbingan dan Konseling menggunakan LKS (Lembar Kerja Siswa)

ditinjau dari Proses dan Hasilnya Di SMA Negeri se – Kota Pekalongan, yang

meliputi (1) Penelitian Terdahulu yang relevan dengan penelitian ini; (2)

Pengertian Bimbingan dn Konseling; (3) Tujuan Bimbingan dan Konseling; (4)

Fungsi Bimbingan dan Konseling; (5) Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan

Konseling; (6) Rambu-rambu Pelaksanaan Bimbingan Format Klsikal; (9)

Pengertian Media; (10) Lembar Kerja Siswa (LKS); (7) Proses Pelaksanaan

Bimbingan dan Konseling; (8) Hasil Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling; (11)

Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS).

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya

oleh peneliti lain. Tujuannya adalah sebagai bahan masukan bagi pemula dan

untuk membandingkan antara penelitian yang satu dengan yang lain. Penelitian

terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulistiawan (2010) mengenai Studi

Deskriptif Kinerja Konselor Lulusan Bimbingan dan Konseling UNNES di SMA

Negeri se-Kota Semarang Tahun ajaran 2010 / 2011. Dalam penelitian ini

11

Page 27: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

12

menyimpulkan Kinerja konselor adalah suatu hasil kerja konselor dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang tenaga profesional yang

memiliki kemampuan, usaha, dan kesempatan dalam melaksanakan pelayanan bk.

Kinerja konselor dapat dilihat dari empat aspek yaitu penyusunan program,

pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi. UNNES dengan jurusan bimbingan

konseling telah mendidik konselor yang sudah banyak bekerja di sekolah-sekolah.

Namun kinerja konselor lulusan bimbingan konseling UNNES tersebut masih

terdapat kesenjangan kinerja yang terjadi di sekolah. Oleh karena itu penulis

tertarik mengkaji masalah tersebut lebih mendalam yaitu mendeskripsikan

bagaimana kinerja konselor lulusan UNNES di SMA negeri se-kota Semarang.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang kinerja konselor

lulusan UNNES. Hasil penelitian menunjukkan kinerja konselor lulusan

Bimbingan Konseling UNNES termasuk kriteria sangat tinggi dalam penyusunan

program (86,80%), pengorganisasian (87,22%), pelaksanaan pelayanan 83,24%)

dan evaluasi (82,88%) kinerja konselor yang paling unggul yaitu dalam aspek

pengorganisasian pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling yaitu 87,22%.

Artinya kinerja konselor dalam pengorganisasian mampu bekerja sama dengan

personel sekolah yang lain untuk pelaksanaan pelayanan bimbingan konseling,

sedangkan pada saat evaluasi program dan pelaksanaan layanan kinerja konselor

menjadi kurang baik dibandingkan dengan aspek lainnya. Masih ada konselor

masih tergolong rendah dalam melaksanakan asessmen terhadap lingkungan

sekolah.masih ada 10 konselor yang masih rendah dalam penggunaan LCD

proyektor dan laptop dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling.

Page 28: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

13

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nursanthi (2011) mengenai

Meningkatkan Konsep Diri Melalui Layanan Informasi Dengan Media Visual

Pada Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Bergas Tahun Ajaran 2010/2011. Dalam

penelitian ini menyimpulkan hasil analisis konsep diri siswa kelas XI di SMA

Negeri 1 Bergas sebelum diberikan layanan informasi dengan media visual

menunjukkan kategori sedang dengan presentase 61,07% setelah diberikan

layanan informasi dengan media visual menunjukkan kategori sedang dengan

presentase 67,99%. Hal ini menunjukkan bahwa “ada perbedaan tingkat konsep

diri siswa sebelum dan setelah mendapatkan layanan informasi dengan media

visual”. Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa rata-rata konsep diri setelah

diberikan layanan informasi dengan media visual mengalalami peningkatan

daripada sebelumnya. Saran bagi sekolah hendaknya dapat memfasilitasi

penyediaan media visual secara lebih lengkap, bagi guru BK lebih melatih

keterampilan menggunakan media visual.

Dalam jurnal penelitian Nurmalia (2011) yang berjudul Pofil bimbingan

pribadi sosial di SMP Negeri 1 Lembang dijelaskan bahwa teknik atau strategi

layanan serta materi yang disampaikan kepada siswa. Selama ini konselor lebih

memaksimalkan penggunaan Lembar Kerja Siswa pengembangan diri untuk

melaksanakan layanan bimbingan dan konseling termasuk layanan pribadi sosial.

Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa kelas VIII, didapatkan data pada

awal semester mereka semangat menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS), tetapi

terkadang siswa merasa bosan karena materi dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)

dapat mereka baca sendiri di rumah masing-masing tidak harus diterangkan di

Page 29: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

14

sekolah. Terlebih itu, siswa juga mulai bosan untuk mengisi tugas-tugas Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang menurut siswa kurang menarik.

Berbagai penjelasan diatas merupakan gambaran dari kinerja serta proses

dan hasil pelaksanaan kegiatan baik pembelajaran maupun pelayanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media

utama, berdasararkan pemaparan keterangan diatas didapat kesimpulan bahwa

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan suatu media yang seharusnya hanya

dijadikan tambahan saja dan bukan media utama. Dalam layanan bimbingan

konseling hasil layanan dapat dilihat dari kecakapan segi afektif dan

psikomotorik, sedangkan dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

hanya mengerjakan soal-soal yang terdapat didalamnya hal itu seperti

mengabaikan aspek afektif dan psikomotorik dan hanya mengutamakan aspek

kognitif. Karena itu suatu media diperlukan suatu metode layanan bimbingan dan

konseling yang menarik namun tetap bermanfaat bagi siswa dan dapat

memperkaya materi pada Lembar Kerja Siswa (LKS) pengembangan diri, serta

menunjang tercapainya tujuan bimbingan konseling yang terkait pada aspek

pribadi sosial siswa. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana

proses dan hasil pelayanan bimbingan dan konseling, dan bagaimana pola

evaluasi yang digunakan serta bagaimana kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

digunakan sebagai media dalam pelayanan bimbingan dan konseling.

Page 30: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

15

2.2 Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pada dasarnya hakekat layanan bimbingan dan konseling adalah peran

yang dilakukan oleh konselor dalam mengatasi berbagai permasalahan siswa

dalam kegiatan belajar mengajar. Pelayanan konselor hendaknya berjalan secara

efektif dalam membantu siswa mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dan

mengatasi permasalahannya. Di sinilah perlunya pelayanan bimbingan dan

konseling disamping kegiatan pengajaran.

Pembahasan mengenai pelayanan bimbingan dan konseling dimulai dari :

(1) Pengertian Bimbingan dan Konseling; (2) Tujuan Bimbingan dan Konseling,

(3) Fungsi Bimbingan dan Konseling, (4) Jenis-Jenis Layanan Bimbingan dan

Konseling, (5) Proses Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling, (6) Hasil

Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling, dan (7) Rambu-Rambu

Pelaksanaan Bimbingan Format Klasikal.

2.2.1 Pengertian Bimbingan dan Konseling

Sebelum membahas lebih jauh tentang bimbingan dan konseling, terlebih

dahulu memahami arti dari kata bimbingan dan konseling terlebih dahulu.

Layanan bimbingan adalah suatu layanan bantuan yang diberikan kepada

seorang individu (konseli) untuk proses belajar. Bantuan yang dimaksud

bimbingan bukan sembarang bantuan, melainkan bantuan yang memiliki tujuan,

yaitu yang mengaktifkan orang yang dibantu, yang menghasilkan perubahan

tingkah laku dan kemajuan pribadi, yang memberdayakan (Munandir, 1996:62).

Page 31: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

16

Sedangkan Prayitno (1997:99) mengemukakan pendapat mengenai

pengertian bimbingan sebagai berikut :

bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh

orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik

anak-anak, remaja maupun drwasa; agar orang yang dibimbing dapat

mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan

memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat

dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Dengan melihat pengertian-pengertian tentang bimbingan yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses

pemberian bantuan kepada seseorang atau sekelompok orang secara terus-

menerus dan sistematis oleh konselor agar individu atau sekelompok individu

menjadi pribadi yang mandiri dan berkembang secara optimal.

Setelah membahas bimbingan, satu kata yang menjadi pembahasan

selanjutnya adalah konseling. “Secara etimologis, istilah konseling berasal dari

bahasa latin, yaitu consilium yang berarti dengan atau bersama yang dirangkai

dengan menerima atau memahami. Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah

konseling berasal dari sellan yang berarti menyerahkan atau menyampaikan”

(Prayitno dan Erman Amti, 2008:99).

Menurut Daniel dalam Prayitno dan Erman Amti (2008:100) “konseling

merupakan suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan

pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara

lebih efektif dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya”.

Walgito (2005:7) menguatkan pendapat diatas, konseling adalah

“bantuan yang diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah

Page 32: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

17

kehidupannya dengan wawancara dengan cara yang sesuai dengan keadaan yang

dihadapi individu untuk mencapai kesejahteraan hidupnya”.

Sedangkan menurut pendapat Winkel (2005:34) “konseling adalah

serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan dalam usaha membantu konseli

secara tatap muka dan memiliki tujuan agar klien dapat mengambil tanggung

jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus pada dirinya”.

Jadi dapat disimpulkan konseling adalah proses pemberian bantuan

melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada

individu yang sedang mengalami masalah (disebut konseli) yang bertujuan agar

teratasinya permasalahan yang dialami konseli dengan mengoptimalkan

kemampuan konseli. Dalam praktiknya bimbingan dan konseling saling terkait

dan saling mengisi satu dengan yang lain. Bimbingan menyangkut konseling dan

sebaliknya konseling menyangkut bimbingan.

Menurut Tohirin (2007:26),mengemukakan pendapat mengenai pengertian

bimbingan dan konseling :

Bimbingan dan konseling merupakan bantuan proses bantuan atau

pertolongan yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada

individu (konseli) melalui pertemuan tatap muka atau hubungan

timbal balik antara keduanya, agar konseli memiliki kemampuan atau

kecakapan melihat dan menemukan masalahnya serta mampu

memecahkan masalahnya sendiri.

Integrasi antara bimbingan dan konseling dapat kita ketahui dari pernyataan

diatas bahwa ketika seseorang sedang melakukan konseling, berarti ia sedang

memberikan bimbingan. Proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli

dengan wawancara secara tatap muka ini bertujuan untuk membantu konseli untuk

Page 33: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

18

dapat melihat masalahnya sendiri, mampu menerima dirinya sendiri sesuai dengan

potensinya dan mampu memecahkan sendiri masalah yang dihadapinya.

2.2.2 Tujuan Bimbingan dan Konseling

Menurut Sukardi (2008: 44) tujuan Bimbingan dan Konseling dibedakan

menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah

sesuai dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)

Tahun 2003 (UU No.20/2003), yaitu “terwujudnya manusia

Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertakwa

kepada Tuhan yang maha Esa dan berbudi luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan pelayanan bimbingan ialah agar konseli dapat:

1) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan

karier serta kehidupan-nya di masa yang akan datang.

2) Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang

dimilikinya seoptimal mungkin.

3) Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat, serta lingkungan kerjanya.

4) Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam

studi, penyesuainan dengan lingkungan, masyarakat,

maupun lingkungan kerja.

Sejalan dengan perkembangannya konsepsi bimbingan dan konseling

maka tujuan bimbingan dan konseling pun mengalami perubahan, dari yang

sederhana sampai ke yang lebih komprehensif. Perkembangan itu dari waktu ke

waktu dapat dilihat pada kutipan di bawah ini.

Menurut Thompson dan Rudolph dalam Prayitno dan Erman Amti (2008:

112) bahwa “tujuan konseling dapat terentang dari sekedar klien mengikuti

kemauan-kemauan konselor sampai pada masalah pengambilan keputusan,

Page 34: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

19

pengembangan kesadaran, pengembangan pribadi, penyembuhan dan penerimaan

diri sendiri”.

Berdasarkan tujuan bimbingan dan konseling yang telah dipaparkan

diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan umum bimbingan dan konseling

adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai

dengan tahap-tahap perkembangannya. Sedangkan tujuan khusus bimbingan dan

konseling itu sendiri dikaitkan langsung dengan permasalahan tiap individu yang

bersangkutan, karena masing-masing individu mempunyai ciri khas sendiri-

sendiri maka tujuan khusus untuk seorang individu berbeda dengan tujuan

individu lain.

2.2.3 Fungsi Bimbingan dan Konseling

Fungsi layanan bimbingan dan konseling dapat adalah sebagai berikut :

1. Fungsi Pencegahan (Preventif)

Layanan bimbingan dapat berfungsi pencegahan artinya merupakan

usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam fungsi pencegahan ini

layanan diberikan berupa bantuan bagi para siswa agar terhindar dari berbagai

masalah yang dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan yang berfungsi

pencegahan dapat berupa program orientasi program bimbingan karier,

invertarisasi data, dan sebagainya.

2. Fungsi Pemahaman

Fungsi pemahaman yang dimaksud adalah fungsi bimbingan dan

konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak

Page 35: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

tertentu sesuai dengan keperluan pengembangan siswa. Pemahaman ini

mencakup, yaitu

1) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru

dan guru pembimbing.

2) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk di dalamnya lingkungan

keluarga dan sekolah) terutama oleh siswa sendiri, orang tua, guru, dan guru

pembimbing.

3) Pemahaman tentang lingkunganyang lebih luas (termasuk di dalamnya

informasi pendidikan, jabatan/pekerjaan dan/atau karier, dan informasi

budaya/nilai-nilai), terutama oleh siswa.

3. Fungsi Perbaikan

Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun

mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu. Di sinilah

fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan

menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang

dialami siswa.

4. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan

Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling yang

diberikan dapat membantu para siswa memelihara dan mengembangkan

keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi

ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan

demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan

kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan

Page 36: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

21

berkelanjutan. Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melaalui penyelenggaraan

berbagai jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling untuk

mencapai hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-masing fungsi

bimbingan dan konseling.

Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakan

haruslah secara langsung mengacu pada salah satu atau pada beberapa fungsi itu,

agar hasil yang hendak dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

2.2.4 Jenis – Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis layanan bimbingan dan konseling dapat dijelaskan lebih lanjut

sebagai berikut:

1. Layanan Orientasi

Menurut Prayitno dan Erman Amti (2008: 257) salah satu layanan dalam

bimbingan dan konseling adalah layanan orientasi, layanan orientasi dapat

dijelaskan sebagai berikut :

Layanan orientasi berupaya menjembatani kesenjangan antara

seseorang dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini

juga secara langsung ataupun tidak langsung “mengantarkan”

orang yang dapat memasuki suasana ataupun objek baru agar ia

dapat mengambil manfaat berkenaan dengan situasi atau objek baru

itu. Konselor bertindak sebagai pembangun jembatan atau agen

yang aktif “mengantarkan” seseorang memasuki daerah baru.

2. Layanan Informasi

Menurut Winkel (2005:147) layanan informasi merupakan “suatu

layanan yang berupaya dan bermakna sebagai usaha-usaha untuk membekali

siswa dengan pengetahuan, serta pemahaman tentang lingkungan hidupnya dan

tentang proses perkembangan anak muda”.

Page 37: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

3. Layanan Penguasaan Konten

Dalam perkembangan dan kehidupannya setiap individu perlu menguasai

berbagai kemampuan ataupun kompetensi. Dengan kemampuan ataupun

kompetensi itulah individu itu hidup dan berkembang. Layanan penguasaan

konten merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada individu (sendiri-

sendiri ataupun kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu

melalui kegiatan belajar.

Menurut Tohirin (2007:158) “layanan penguasaan konten merupakan

suatu layanan bantuan kepada individu (siswa) baik sendiri maupun dalam

kelompok untuk menguaasai kemampuan atau kompetensi tertentu melaui

kegiatan belajar”.

4. Layanan Penempatan dan Penyaluran

Kemampuan, bakat, dan minat bila tidak disalurkan secara tepat dapat

mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara optimal.

Layanan penempatan dan penyaluran memngkinkan siswa berada pada posisi dan

pilihan yang tepat yaitu berkenaan dengan penjurusan, kelompok belajar, pilihan

pekerjaan/karier, kegiatan ekstrakurikuler, program latihan dan pendidikan yang

lebih tinggi sesuai kondisi fisik dan psikisnya.

5. Layanan Konseling Perorangan

Konseling perorangan (KP) merupakan layanan konseling yang

diselenggarakan oleh seorang Konselor terhadap seorang klien dalam rangka

pengentasan masalah pribadi klien. Dalam suasana tatap muka dilaksanakan

interaksi langsung antara klien dan konselor membahas berbagai hal tentang

Page 38: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh

hal-hal penting tentang diri klien (bahkan sangat penting yang boleh jadi

menyangkut rahasia pribadi klien); bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang

menyangkut permasalahan klien; namun juga bersifat spesifik menuju ke arah

pengentasan masalah.

6. Layanan Bimbingan Kelompok

Menurut Nurihsan (2005:31) bimbingan kelompok merupakan “bantuan

terhadap individu yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan

kelompok dapat berupa penyampaian informasi ataupun aktivitas kelompok

membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi dan sosial”.

7. Layanan Konseling Kelompok

Menurut Sukardi (2008:68) konseling kelompok yaitu “layanan

bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh

kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya

melalui dinamika kelompok”.

2.2.5 Rambu - rambu Pelaksanaan Bimbingan Format Klasikal

Konselor atau tenaga bimbingan akan dapat melakukan kegiatan layanan

klasikal dengan baik manakala memperhatikan rambu-rambu pe-

nyelenggaraannya. Namun sebelumnya seorang konselor atau tenaga bimbingan

dapat membedakan tatkala melaksanakan fungsinya, dalam mengajar dan

memberikan bimbingan, perbedaan tersebut terletak pada :

1. Saaat mengajar, guru memberikan disiplin dengan menggunakan larangan dan

keharusan, hukuman dan ganjaran. Sedangkan dalam bimbingan, konselor

Page 39: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

24

tidak dibenarkan menggunakan disiplin sebagai cara kerjanya. Dalam

bimbingan sangat diutamakan hubungan baik, simpati murid kepada konselor,

kepercayaan sebagai dasar keterbukaan murid tersebut. Pemberlakuan disiplin

dalam mengajar dapat mempersulit hubungan baik, dengan disiplin murid akan

takut, segan, dan ada kemungkinan merasa tidak senang kepada guru.

2. Sebagai konselor, harus memusatkan perhatian terhadap dua tugas yang sama

berat, mengajar dan membimbing. Apabila ke dua tugas tersebut dilaksanakan

dengan baik maka membutuhkan banyak tenaga dan perhatian. Sehingga

konselor cenderung lebih mengutamakan salah satu tugasnya, mengajar atau

membimbing.

3. Tidak semua guru mempunyai kemampuan serta sifat-sifat pribadi yang cocok

untuk memberikan bimbingan. Sebagai seorang konselor, ia harus berminat

untuk bekerja sama dengan murid menghargai pribadi murid, dapat

berkomunikasi dengan murid, tertarik akan masalah murid, dapat dan ia sendiri

tidak mempunyai masalah-masalah sosial yang mengganggu.

4. Untuk melaksanakan tugas bimbingan dengan baik membutuhkan

pengembangan dan peningkatan yang teratur baik berkenaan dengan

pengetahuan, keterampilan dan bimbingan dan konseling.

Sedangkan rambu-rambu yang harus diperhatikan konselor tatkala

melakukan kegiatan bimbingan klasikal, adalah sebagai berikut :

1. Sebelum memutuskan untuk melakukan bimbingan klasikal, konselor

hendaknya melakukan identifikasi masalah yang menjadi kebutuhan murid,

seperti bidang bimbingan pribadi, sosial atau bidang lainnya dan membuat

Page 40: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

25

satuan layanan termasuk melakukan pemilihan metode dan media yang akan

digunakan.

2. Pada tahap awal, konselor melakukan pembinaan rapport untuk

mengkondisikan suasana kelas supaya siap untuk menerima bimbingan.

Rapport ini dapat dilakukan dengan memberikan salam, menyapa murid untuk

menanyakan kondisi mereka, dan melakukan apersepsi terhadap topik yang

akan diberikan. Tahap proses, konselor memfokuskan pada topik yang akan

dibahas dan bentuk penyampaiannnya sangat ditentukkan dengan metode yang

akan digunakan. Yang perlu diperhatikan adalah: a) masalah kegiatan

bimbingan ini berkaitan dengan perkembangan murid yang biasanya tidak

dibahas dalam pembelajaran, b) pembahasanan masalah ini diharapkan

membawa perubahan dalam sikap murid, sehingga pelaksanaannya lebih

banyak mengikutsertakan murid. Tahap pengakhiran/penutup, a) konselor

melakukan “penilaian” untuk mengetahui tingkat pemahaman dan lebih utama

pada perubahan sikap yang ada pada murid pasca diberikan bimbingan, b)

sebelum diakhiri, konselor perlu melakukan simpulan terhadap topik yang

dibahas tadi, dengan tujuan untuk menegaskan terhadap materi yang dibahas

sehingga diharapkan pelaksanaan bimbingan ini sesuai dengan tujuan yang

telah dirumuskan.

Page 41: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

26

2.3 Media Lembar Kerja Siswa (LKS)

2.3.1 Pengertian Media

“Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah tengah,

perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau

pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan” (Arsyad, 2010:3).

Selain itu Latuheru (2010:4) menyatakan bahwa “memberi batasan media

sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk

menyampaikan atau menyebar ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan

atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju”.

Sedangkan menurut Gerlach & Ely dalam Arsyad (2010:3) menyatakan bahwa:

media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi,

atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Secara

lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar

cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

Sementara itu Gagne dan Briggs yang dikutip oleh Arsyad (2010:4) secara

implikasi dapat menjelaskan bahwa :

media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan

untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antar

lain buku, tape recorder, kaset video kamera, video recorder, film,

slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi,dan komputer.

Dengan kata lain, media adalah komponen sumber belajar atau

wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan

siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Page 42: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

27

2.3.2 Lembar Kerja Siswa (LKS)

2.3.2.1 Lembar Kerja Siswa sebagai Bahan Ajar

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu sumber belajar yang

dapat dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran.

LKS yang disusun dapat dirancang dan dikembangkan sesuai dengan kondisi dan

situasi kegiatan pembelajaran yang akan dihadapi. LKS juga merupakan media

pembelajaran, karena dapat digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau

media pembelajaran yang lain. LKS menjadi sumber belajar dan media

pembelajaran tergantung pada kegiatan pembelajaran yang dirancang. Sugiarto

(2010:13-16) mengemukakan pendapat mengenai pengelompokkan bahan ajar

yaitu :

Teknologi yang digunakan, bahan ajar dapat dikelompokkan

menjadi empat kategori, yaitu bahan cetak (printed) seperti antara

lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,

wallchart, foto/gambar, model/maket. Bahan ajar dengar (audio)

seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan

ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk,

film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching

material) seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact

disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar

berbasis web (web based learning materials). Kita mengenal

berbagai jenis bahan ajar cetak, antara lain handout, buku, modul,

poster, brosur, dan leaflet.

2.3.2.2 Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat

pembelajaran yang cukup penting dan diharapkan mampu membantu peserta didik

menemukan serta mengembangkan konsep. Menurut Sugiarto (2010:26) yang

dimaksud lembar kerja siswa (LKS) adalah sebagai berikut:

Page 43: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

28

Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah lembaran-

lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.

Lembar kegiatan siswa akan memuat paling tidak; judul, KD yang

akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan/bahan yang diperlukan

untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas

yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan.

Menurut Azhar (1993:78) “Lembar kerja siswa merupakan lembar kerja

bagi siswa baik dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler untuk

mempermudah pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat”.

Sedangkan dari pendapat Dhari dan Haryono (1998:33) didapat

kesimpulan yaitu lembar kerja siswa adalah lembaran yang berisi pedoman bagi

siswa untuk melakukan kegiatan yang terprogram. Setiap LKS berisikan antara

lain: uraian singkat materi, tujuan kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam

kegiatan, langkah kerja pertanyaan – pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan

hasil diskusi, dan latihan ulangan.

“Lembar kerja siswa sebagai sumber belajar dapat digunakan sebagai

alternatif media pembelajaran. LKS termasuk media cetak hasil pengembangan

teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi visual”, seperti yang

diungkapkan oleh Arsyad (2004:29).

Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang

digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi

tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan

dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja siswa adalah tidak dinilai sebagai

dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang berhasil

menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami

kesulitan. Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat

Page 44: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

29

mengembangkan pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut.

Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran cetak yang yang paling

sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada

pengembangan soal-soalnya serta latihan. Selain itu LKS sebagai penunjang untuk

meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat mengoptimalkan hasil

belajar.

Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk

memberikan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS

memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada

siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa

memecahkan masalah (Dhari dan Haryono, 1998:34).

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran

berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya

berupa petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas

yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas Kompetensi Dasar yang

akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa

saja. Tugas-tugas sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta

didik secara baik apabila tidak dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain

yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta

didik dapat berupa teoritis dan atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya

tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk

dipresentasikan. Sedangkan tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau

kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe dalam kurun waktu tertentu di

Page 45: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

30

suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru, memudahkan

guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri

dan belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis.

Dalam menyiapkannya guru harus cermat dan memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang memadai, karena sebuah lembar kerja harus memenuhi paling

tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai/ tidaknya sebuah Kompetensi Dasar

dikuasai oleh peserta didik.

2.3.2.3 Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Cara

Mengatasi Kekurangannya

Lembar kerja siswa sebaga media dalam pembelajaran mempunyai

kelebihan dan kekurangan, berikut ini akan dijelaskan mengenai kelebihan dan

kekurangan lembar kerja siswa (LKS)

1. Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran

mandiri bagi peserta didik.

b. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

c. Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.

d. Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.

e. Dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.

f. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.

g. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya

mengalami hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat

diganti dengan media LKS

Page 46: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

31

h. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan

maupun di perkotaan.

2. Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa

muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.

b. Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS

tersebut serta memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa

disuruh mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali

untuk membahas LKS itu.

c. LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang

akan diajarkan dengan LKS tersebut.

d. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada

sebuah pemahaman konsep materi secara benar.

e. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak,

sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat

f. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat

kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap.

g. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak

dipadukan dengan media yang lain.

3. Cara mengatasi kekurangan dalam penggunaan Lembar kerja siswa (LKS)

a. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam,

sehingga soal-soal yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.

Page 47: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

32

b. Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan

kesadaran seorang guru sebagai pendidik.

c. Disekolah sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh

penerbit tetapi diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat

lembar kerja siswa yang lebih bermutu tinggi dari pada yang dikeluarkan

penerbit.

d. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal

sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS

tidak hanya soal-soal yang wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah

kegiatan-kegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.

e. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang

menunjang, misalnya audio-visual kalau ada.

f. Menambah kagiatan – kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik

bertanya kepada guru maupun menjawab pertanyaan guru.

g. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu

dengan yang lain. Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang

ada pada LKS tersebut.

2.3.2.4 Langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan bahan ajar, dalam menyusun

bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah bahwa judul atau materi yang disajikan

harus berintikan Kompetensi Dasar atau materi pokok yang harus dicapai oleh

peserta didik.

Page 48: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

33

Di samping itu menurut Ballstaedt yang dikutip oleh Sugiarto (2010:17)

bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata,

jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak

terlalu panjang.

2. Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan

mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.

3. Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap

mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca),

urutan teks terstruktur, mudah dibaca.

Sedangkan dalam menyiapkan lembar kegiatan siswa dapat dilakukan

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana

yang memerlukan bahan ajar Lembar Kerja Siswa (LKS). Biasanya dalam

menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman

belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetesi yang harus dimiliki

oleh siswa.

2. Menyusun Peta Kebutuhan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat diperlukan guna

mengetahui jumlah Lembar Kerja Siswa (LKS) yang harus ditulis dan sekuensi

atau urutan LKS-nya juga dapat dilihat. Sekuens Lembar Kerja Siswa (LKS) ini

sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis

kurikulum dan analisis sumber belajar.

3. Menentukan Judul-judul Lembar Kerja Siswa (LKS)

Judul Lembar Kerja Siswa (LKS) ditentukan atas dasar Kompetensi dasar,

materi-materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum.

Page 49: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

34

Satu Kompetensi Dasar dapat dijadikan sebagai judul modul apabila kompetensi

itu tidak terlalu besar, sedangkan besarnya Kompetensi Dasar dapat dideteksi

antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok (MP)

mendapatkan maksimal 4 MP, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai

satu judul Lembar Kerja Siswa (LKS). Namun apabila diuraikan menjadi lebih

dari 4 MP, maka perlu dipikirkan kembali apakah perlu dipecah misalnya menjadi

2 judul Lembar Kerja Siswa (LKS).

4. Penulisan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Penulisan Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat dilakukan dengan langkah-

langkah sebaga berikut:

a. Perumusan Kompetensi Dasar yang harus dikuasai

Rumusan Kompetensi Dasar pada suatu Lembar Kerja Siswa (LKS)

langsung diturunkan dari dokumen Standar Isi.

b. Menentukan Alat Penilaian

Penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja peserta didik.

Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana

penilaiannya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang

cocok adalah menggunakan pendekatan Panilaian Acuan Patokan (PAP) atau

Criterion Referenced Assesment. Dengan demikian guru dapat menilainya melalui

proses dan hasil kerjanya.

c. Penyusunan Materi

Materi Lembar Kerja Siswa (LKS) sangat tergantung pada Kompetensi

Dasar yang akan dicapai. Materi Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berupa

Page 50: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

35

informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang

akan dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah,

internet, jurnal hasil penelitian. Agar pemahaman siswa terhadap materi lebih

kuat, maka dapat saja dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) ditunjukkan referensi

yang digunakan agar siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas

harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal

yang seharusnya siswa dapat melakukannya, misalnya tentang tugas diskusi. Judul

diskusi diberikan secara jelas dan didiskusikan dengan siapa, berapa orang dalam

kelompok diskusi dan berapa lama.

d. Struktur Lembar Kerja Siswa (LKS)

Struktur Lembar Kerja Siswa (LKS) secara umum adalah sebagai berikut:

a) Judul

b) Petunjuk belajar (Petunjuk siswa)

c) Kompetensi yang akan dicapai

d) Informasi pendukung

e) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja

f) Penilaian

2.4 Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dilaksanakan secara

terprogram, teratur, dan berkelanjutan. Pelaksanaan pogram-program itulah yang

menjadi wujud nyata dari diselenggarakannya kegiatan bimbingan dan konseling

di sekolah. Tugas pokok konselor perlu dijabarkan ke dalam program – program

Page 51: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

36

kegiatan. Program-program kegiatan itu perlu terlebih dahulu disusun dalam

bentuk satuan-satuan kegiatan yang nantinya akan merupakan wujud nyata

pelayanan langsung bimbingan dan konseling terhadap siswa asuh.

Setiap layanan dan kegiatan pendukung memerlukan sejumlah langkah.

Sebelum mengemukakan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk setiap

proses pembimbingan, terlebih dahulu perlu diketahui format satuan layanan dan

kegiatan pendukung dengan maksud untuk mengetahui pokok-pokoknya sehingga

langkah-langkah kegiatan didalamnya (Ridwan, 1998:198). Pokok tersebut antara

lain meliputi :

2.4.1 Uraian Kegiatan.

Guru pembimbing perlu merinci langkah-langkah kegiatan yang mungkin

yang hendak ditempuhnya pada setiap satuan layanan dan kegiatan yang telah

ditetapkannya. Untuk keperluan ini, perlu diingat kembali bahwa pengembangan

langkah-langkah kegiatan adalah dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya

proses eksplorasi dan penemuan subjek. Meskipun langkah-langkah tertulis yang

dikemukakan bersifat mekanis, dalam proses implementasinya tidak boleh

demikian.

Menurut Supriyo (2009:55) uraian kegiatan bimbingan dan konseling

melaui format klasikal adalah sebagai berikut:

1. Tahap Pembentukan

a. Pembinaan hubungan baik

b. Apersepsi

c. Penyampaian tujuan layanan

2. Tahap inti

a. Menjelaskan materi layanan

b. Bertanya

Page 52: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

37

c. Menjawab

d. Memotivasi siswa terlibat dalam layanan

e. Mengelola perilaku siswa

3. Tahap penutup

a. Menyimpulkan

b. Evaluasi

c. Pengakhiran

Dari pendapat seperti telah disebutkan diatas, maka peneliti menguraikan

lebih rinci mengenai kegiatan bimbingan dan konseling melalui format klasikal

sebagai berikut :

1. Tahap Pembukaan

a. Mengucapkan salam

b. Memperkenalkan Diri

c. Topik Netral

d. Menampilkan kehormatan kepada konseli (hangat, tulus, bersedia

membantu dan penuh empati)

e. Apersepsi : Menanyakan kepada siswa sejauh mana pengetahuan atau

pengalaman siswa berkaitan dengan materi

f. Menanyakan kesiapan siswa.

g. Menjelaskan maksud dan tujuan pemberian layanan

2. Tahap Inti

a. Eksplorasi

1) Menggali wawasan siswa mengenai materi yang akan dibahas

2) Konselor menjelaskan dan menyampaikan materi

Page 53: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

38

b. Elaborasi

1) Konselor memberi kesempatan untuk siswa agar dapat

mengungkapkan gagasan atau pendapatnya mengenai materi yang

dijelaskan

2) Konselor memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

informasi yang kurang jelas mengenai materi yang dijelaskan oleh

konselor .

c. Konfirmasi

1) Memberikan umpan balik positif dalam bentuk penguatan baik dalam

bentuk lisan maupun tulisan terhadap peserta didik yang aktif selama

layanan.

2) Memberi motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum

berpartisipasi secara aktif selama layanan berlangsung.

3. Tahap Penutup

a. Menyimpulkan

Konselor membantu siswa membuat kesimpulan dari layanan tersebut.

b. Evaluasi

Konselor melakukan refleksi terhadap proses kegiatan pemberian layanan

dengan menggunakan laiseg secara lisan.

c. Penutup

1) Ucapan Terima Kasih

2) Mengucapkan salam

Page 54: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

39

2.4.2 Tempat dan Waktu Pelayanan

Dalam kurikulum yang berlaku sekarang, waktu khusus terjadwal untuk

masuk kelas belum disediakan. Ini berarti dituntut kemampuan guru pembimbing

untuk melakukn penyesuaian dalam pelaksanaan program. Pada bagian depan

telah disebutkan adanya peluang objektif dan subjektif untuk melaksanakan

satuan layanan. Peluang objektif menunjuk kepada jadwal pelajaran di kelas yang

telah tersusun untuk kegiatan belajar-mengajar, dan peluang subjektif menunjuk

kepada perkiraan guru pembimbing bahwa ada kesempatan-kesempatan yang

dapat dikelolanya untuk melaksanakan satuan-satuan layanan. Kedua kesempatan

tersebut perlu di-manage, antara lain dengan mengantisipasinya dengan menyusun

langkah-langkah untuk mencari peluang tersebut.

2.4.3 Pihak-pihak yang Disertakan dalam Penyelenggaraan dan Peranan

Masing-masing

Untuk menyertakan pihak-pihak tersebut pertama-tama perlu dilihat

kewajiban dan tugas dari masing-masing dalam bimbingan. Kemudian hasil-hasil

dari melakukan analisis kebiasaan kerja dimanfaatkan untuk memutuskan

keikutsertan pihak-pihak tersebut. Cantumkan pihak-pihak tersebut kedalam

satuan layanan yang akan diimplementasikan, lalu melakukan manajemen

implementasi program dan manajemen saluran penanganan.

2.4.4 Penyediaan Alat dan Perlengkapan yang Hendak Digunakan

Untuk keperluan ini, terlebih dahulu dilakukan inventarisasi alat dan

perlengkapan yang dimiliki. Kemudian, indentifikasi alat dan perlengkapan apa

yang mungkin dan dapat disediakan dengan segera atau dalam waktu dekat.

Page 55: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

40

Cantumkan nama alat dan pelengkapan tersebut dalam satuan layanan, dan

kemukakan fungsinya dalam layanan. Alat dan pelengkapan yang dipilih ialah

yang akan memudahkan terjadinya eksplorasi dan penemuan diri.

2.4.5 Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

Membimbing dan mengkonseling siswa sama dengan kegiatan

membelajarkan siswa, dengan tujuan adanya perubahan-perubahan perilaku

(dalam arti luas) yang diinginkan siswa yang semula lumpuh motivasinya, dapat

termotivasi kembali untuk belajar. Mereka yang tidak dapat mengambil keputusan

dapat dibantu mengambil keputusan atas kemauannya sendiri. Siswa kelas 1 yang

semula belum mengetahui macam-macam fasilitas yang ada dilingkungan

sekolah, akhirnya tahu dan dapat menggunakan mushola, misalnya. Siswa kelas

III yang sulit mencari informasi melanjutkan studi, akhirnya dapat memahami

jenis-jenis perguruan tinggi serta fakultasnya, sehingga dapat memutuskan

perguruan tinggi mana yang dipilih.

Untuk mengetahui adanya perubahan tingkah laku diatas, tentu seorang

konselor perlu merencanakan terlebih dahulu alat dan prosedur evaluasi yang

hendak digunakannya.

Penilaian terhadap hasil pelayanan bimbingan dan konseling merupakan

salah satu kegiatan yang strategis untuk mengetahui perubahan yang terjadi pada

konseli. Adapun menurut Sugiyo (2011:105) pelaksanaan penilaian hasil dapat

dilaksanakan melaui kegiatan penilaian sebagai berikut :

1. Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis

layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui

perolehan peserta didik yang dilayaani.

Page 56: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

41

2. Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam

waktu tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah

satu jenis layanan dan atau kegiatan pendukung konseling

diselenggarakan untuk mengetahui dampak kegiatan

layanan/kegiatan terhadap peserta didik.

3. Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam

jangja waktu tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester)

setelah satu atau beberapa layanan dan kegiatan pendukung

konseling diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak

layanan dan atau kegiatan pendukung konseling terhadap peserta

didik.

Banyak alat penilaian yang dapat digunakan dan ini menuntutnya untuk

memilih alat yang terbaik, selanjutnya, dikemukakan prosedur dalam melakukan

penilaian tersebut. Konselor juga perlu merencanakan tindak lanjut baik selama

proses berlangsung maupun terhadap hasil penilaian yang kelak diperoleh.

2.5 Hasil Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling

Jenis evaluasi pelaksanaan program diadakan melalui peninjauan terhadap

hasil yang diperoleh seseorang yang berpartisipasi dlam kegiatan-kegiatan

bimbingan dan melalui peninjauan terhadap kegiatan itu sendiri dalam berbagai

aspeknya. Peninjauan evaluatif itu memusatkan perhatian pada efek-efek yang

dihasilkan sesuai dengan tujuan-tujuan bimbingan yang dikenal dengan nama

evaluasi produk atau evaluasi hasil. Jadi, untuk memperoleh gambaran tentang

keberhasilan dari pelaksanaan program bimbingan di sekolah dapat dilihat dari

hasil yang diperoleh dari pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

Sedangkan untuk mendapatkan gambaran tentang hasil dari pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling di sekolah, maka harus dilihat dalam diri siswa yang

memperoleh layanan bimbingan itu sendiri. Penilaian terhadap hasil lebih

Page 57: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

42

menekankan pada pengumpulan data atau informasi mengenai keberhasilan dan

pengaruh kegiatan layanan bimbingan yang telah diberikan. Dengan kata lain,

evaluasi terhadap hasil ditujukan pada pencapaian tujuan program, baik dalam

jangka pendek, maupun jangka panjang.

Pelayanan bimbingan dan konseling di jenjang sekolah menengah

merupakan setting yang paling subur bagi konselor karena di jenjang itulah

konselor dapat berperan secara maksimal dalam memfasilitasi konseli

mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya secara optimal. Konselor berperan

untuk membantu peserta didik dalam menumbuhkembangkan potensinya. Dari

pendapat Salahudin (2010:22) dapat disimpulkan upaya bimbingan dan konseling

ini diselenggarakan melalui pengembangan segenap potensi individu siswa secara

optimal, dengan memanfaatkan berbagai sarana dan cara, berdasarkan norma-

norma yang berlaku dan mengikuti kaidah-kaidah profesional. Secara khusus,

tujuan bimbingan dan konseling di sekolah adalah membantu siswa untuk

mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar

dan karir. Dalam Kartadinata, dkk (2008:197) tujuan pelayanan bimbingan ialah

agar konseli dapat:

(1) merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir

serta kehidupannya di masa yang akan datang; (2) mengembangkan

seluruh potensi dak kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin; (3)

menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan

masyarakat serta lingkungan kerjanya; (4) mengatasi hambatan dan

kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyusaian dengan

lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

Page 58: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

43

Menurut Kartadinata., dkk (2008:197) untuk mencapai tujuan-tujuan

tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk:

(1) mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas

perkembangannya, (2) mengenal dan memahami potensi atau

peluang yang ada di lingkungannya, (3) mengenal dan menentukan

tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan

tersebut, (4) memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri,

(5) menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya,

kepentingan lembaga tempat bekerja dan masyarakat,(6)

menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari

lingkungannya; dan (7) mengembangkan segala potensi dan

kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

Tujuan khusus bimbingan dan konseling di sekolah dari pendapat

Salahudin (2010: 23) dapat diuraikan lebih jelas sebagai berikut :

1. Membantu siswa-siswa untuk mengembangkan pemahaman diri sesuai

dengan kecakapan, minat, pribadi, hasil belajar, serta kesempatan yang ada.

2. Membantu siswa-siswa untuk mengembangkan motif-motif dalam belajar,

sehingga tercapai kemajuan pengajaran yang berarti.

3. Memberikan dorongan di dalam pengarahan diri, pemecahan masalah,

pengambilan keputusan, dan keterlibatan diri dalam proses pendidikan.

4. Membantu siswa-siswa untuk memperoleh kepuasaan pribadi dalam

penyesuaian diri secara maksimum terhadap masyarakat

5. Membantu siswa-siswa untuk hidup di dalam kehidupan yang seimbang

dalam berbagai aspek fisik, mental, dan sosial

Menurut Nurihsan dan Akur Sudianto (2005:10) jika ditinjau dari pihak

peserta didik, maka tujuan dari bimbingan dan konseling adalah

1. Mengembangkan seluruh potensinya secara optimal sesuai

dengan bakat dan minatnya sehingga berguna dalam

kehidupannya

Page 59: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

44

2. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri,

melalui berbagai diskusi dengan teman sebaya maupun

sumber yang dapat dipercaya.

3. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang

meliputi lingkungan SMA, keluarga, pekerjaan, sosial

ekonomi dan kebudayaan, melalui kegiatan introspeksi dan

ekstrospeksi keadaan yang dialami.

4. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan

memecahkan masalahnya dengan upaya membuka diri untuk

berkonsultasi.

5. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan minat

dan bakatnya dalam bidng pendidikan dan pekerjaan.

6. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat

dipecahkan di SMA.

Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus perilaku yang dikembangkan

menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Semua ini berkaitan

erat dengan upaya membantu konseli dalam mencapai tugas-tugas

perkembangannya (sebagai standar kompetensi kemandirin).

Secara umum penilaian terhadap hasil pelayanan bimbingan dan konseling

diorientasikan kepada diperolehnya UCA ( understanding –pemahaman baru,

comfort – perasaan lega, dan action – rencana kegiatan pasca layanan). Menurut

Sugiyo (2011:104) dijelaskan lebih lanjut bahwa fokus penilaian diarahkan

kepada berkembangnya :

1. Pemahaman baru yang diperoleh melalui pemberian layanan,

dalam kaitannya dengan masalah yang dibahas.

2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang

dibawakan melalui layanan.

3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah

pelaksanaan layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih

lanjut pengentasan masalah yang dialaminya.

4. Semua fokus penilaian itu, khususnya rencana kegiatan secara

jelas mengacu pada kompetensi yang diaplikasikan siswa

untuk pengentasan masalah yang dihadapinya dalam rangka

kehidupan sehari-hari yang lebih efektif.

Page 60: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

45

Menurut Prayitno (1997:131) apabila dilihat dari sifat evaluasi bimbingan

dan konseling lebih bersifat penilaian dalam proses yang dapat dilakukan dengan

cara berikut ini :

1. Mengamati partisipasi dan aktifitas siswa dalam kegiatan

bimbingan dan konseling.

2. Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang

disajikan atau pemahaman serta pendalaman siswa atas

masalah yang dialaminya.

3. Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan

siswa sebagai hasil dari partisipasi atau aktivitasnya dalam

kegiatan layanan bimbingan.

4. Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya bimbingan

lebih lanjut

5. Mengamati perkembangan siswa dari waktu kewaktu

6. Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana

penyelenggaraan kegiatan layanan.

Sedangkan hasil evaluasi bimbingan dan konseling menurut Salahudin

(2010:221) adalah :

Berbeda dengan hasil evaluasi pengajaran yang pada umumnya

berbentuk angka atau skor, maka hasil evaluasi bimbingan dan

konseling, berupa deskripsi tentang aspek-aspek yang dievalusi,

yaitu a) partisipasi/ aktivitas dan pemahaman siswa; b) kegunaan

layanan menurut siswa; c) perolehan siswa dari layanan; dan d)

minat siswa terhadap layanan lebih lanjut; e) perkembangan siswa

dari waktu-kewaktu; f) perolehan guru pembimbing; g) komitmen

pihak-pihak terkait; h) serta kelancaran dan suasana

penyelenggaraan kegiatan.

Deskripsi tersebut mencerminkan sejauh mana proses penyelenggaraan

layanan atau pendukung memberikan sesuatu yang berharga bagi kemajuan dan

perkembangan dan atau memberikan bahan atau kemudahan untuk kegiatan

layanan terhadap siswa. Sumber informasi untuk keperluan penilaian ini antara

lain siswa, kepala sekolah, para wali kelas, guru mata pelajaran, orang tua, tokoh

masyakat, para pejabat ,depdiknas, organisasi profesi bimbingan, sekolah lanjutan

Page 61: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

46

dan sebagainya. Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai cara alat

seperti wawancara, observasi, studi dokumentasi, angket, tes, analisis hasil kerja

siswa dan sebagainya.

Penilaian perlu diprogramkan secara sistematis dan terpadu kegiatan

penilaian baik mengenai proses maupun hasil pelu dianalisis untuk kemudian

dijadikan dasar dalam tindak lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program

layanan bimbingan dengan dilakukan penilaian secara komprehensif, jelas dan

cermat maka diperoleh data informasi tentang proses dan hasil seluruh kagiatan

bimbingan dan konseling. Data dan informasi ini dapat dijadikan bahan untuk

mempertanggungjawabkan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

disekolah.

2.6 Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Format Klasikal

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam pelayanan

bimbingan dan konseling membuat pelayanan Bimbingan dan Konseling terkesan

sama seperti mata pelajaran. Berbeda dengan pelajaran dimana materi yang ada

dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah disesuaikan dengan standar kompetensi

siswa sesuai dengan tingkatan kelasnya, pada pelayanan bimbingan dan konseling

materi yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan kebutuhan siswa dimana

telah dilakukan need assesment dan disusun ke dalam program Bimbingan dan

Konseling untuk kemudian dibuat satuan layanan dan materi yang mencakup

kebutuhan siswa tersebut. untuk itu penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Page 62: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

47

dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling terkesan seperti menyamaratakan

kebutuhan siswa satu dengan kebutuhan siswa lainnya. Sehubungan dengan hal

diatas, maka diperoleh kesimpulan bahwa yang membedakan antara guru

pengampu mata pelajaran dengan guru bimbingan dan konseling terletak pada

komponen perencanaan dan pelaksanaan kegiatan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Konselor memiliki karakteristik

yang berbeda dengan guru pengampu mata pelajaran. Konselor lebih

mengedepankan dan menitikberatkan pada pendekatan interpersonal serta sarat

dengan nilai, sedangkan guru mata pelajaran lebih mengutamakan pada

pendekatan instruksional dan terikat dengan bahan ajar dari mata pelajaran yang

diampunya. Walaupun keduanya tetap memiliki tujuan yang sama yaitu

terwujudnya perkembangan pribadi peserta didik secara optimal.

Menurut Sukardi (2003:147) “sesuai dengan hakikat pekerjaan bimbingan

dan konseling yang berbeda dari pekerjaan pengajaran, maka sasaran pelayanan

bimbingan dan konseling berbeda dari sasaran evaluasi pengajaran”. Pada

evaluasi pengajaran, lebih ditekankan pada penguasaan siswa terhadap suatu

materi. Siswa dikatakan mencapai hasil optimal dalam pelajaran jika mampu

menguasai materi tertentu dengan baik dan mempunyai nilai yang bagus sebagai

tanda bahwa siswa benar-benar menguasai materi tersebut Sedangkan pada

pelayanan bimbingan dan konseling lebih mengarah kepada ketercapaian tujuan

Bimbingan dan Konseling yang diwujudkan dalam perubahan tingkah laku siswa

setelah memperoleh layanan Bimbingan dan Konseling. Sejalan dengan

pernyataan diatas, menurut Asmani (2010: 44) bahwa “keberhasilan pelayanan

Page 63: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

48

bimbingan kepada murid dapat dilihat dari perubahan tingkah laku atau sikap

murid yang telah mendapat pelayanan”. Jika dalam pelayanan Bimbingan dan

Konseling, siswa belum mencapai perubahan tingkah laku yang diharapkan maka

konselor merencanakan tindak lanjut yang tepat bagi siswa sesuai dengan

kebutuhannya seperti bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling

individual atau layanan lain yang bisa membantu siswa mencapai perkembangan

yang optimal sehingga bisa meminimalisir adanya masalah baru. Berbeda dengan

pelajaran, jika siswa kurang bisa menguasai suatu materi yang diharapkan, maka

guru mata pelajaran mengadakan remidial sampai dicapai standar nilai yang

ditentukan.

Berdasarkan penjelasan diatas, pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam penyampaian

layanan secara klasikal perlu diperhatikan pula kelayakannya. Konselor harus

memperhatikan kelayakan dari Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam

memberikan layanan. apakah Lembar Kerja Siswa (LKS) sudah cukup memenuhi

tujuan-tujuan pelayanan bimbingan dan konseling, jika belum apa yang harus

diperbaiki dari pelayanan yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

tersebut.

Page 64: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

49

BAB 3

METODELOGI PENELITIAN

Metodelogi penelitian merupakan cara yang harus ditempuh dalam penelitin

ilmiah guna menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu

pengetahuan. Hal yang perlu diperhatikan adalah metode yang harus digunakan

harus disesuaikan dengan objek penelitian dan tujuan yang akan dicapai, sehingga

penelitian dapat mengarah dan sistematis. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini

akan dibahas secara sistematis mengenai jenis penelitian, populasi, dan sampel,

variabel penelitian, teknik pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, dan

metode analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini berjudul “Dampak Pelayanan Bimbingan dan Konseling

yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)) terhadap Proses dan Hasil di

SMA Negeri Se- Kota Pekalongan”. Penelitian ini memiliki tujuan, untuk

memperoleh informasi akurat mengenai proses dan hasil pelayanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan media Lembar Kerja Siswa (LKS). Untuk

mencapai tujuan tersebut maka dalam penelitian ini dibutuhkan data verbal,

dokumentasi, dan sumber tertulis yang menggambarkan proses dan hasil layanan

bimbingan dan konseling yang menggunakan media lembar kerja siswa (LKS),

maka penelitian ini bersifat deskriptif mengingat peneliti lebih banyak fokus

menceritakan peristiwa atau kejadian lewat kata-kata bukan angka. Jenis

Page 65: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

50

penelitian yang akan dipakai oleh peneliti adalah penelitian Survai. Umumnya,

pengertian survai dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel

atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian penelitian survai

adalah ”penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan

kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok” (Singarimbun, 2006:3).

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian survai, yaitu survai tentang

dampak Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) terhadap Proses dan Hasil di SMA Negeri se-Kota Pekalongan.

Hasil penelitian ini akan disajikan melalui presentase angka dan akan

dilengkapi dengan penjelasan secara deskriptif untuk memberikan gambaran

tentang hasil penelitian yang diperoleh. Jenis penelitian survai dalam penelitian

berdasarkan atas pertimbangan dari tujuan penelitian, yang ingin mendapatkan

informasi yang akurat tentang proses dan hasil pelaksanaan layanan bimbingan

konseling dengan menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media di SMA

Negeri Se-kota Pekalongan.

3.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2006:55) bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (1996: 115) “Populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu oleh peneliti untuk ditarik

Page 66: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

51

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa di SMA Negeri se-Kota

Pekalongan, namun karena jumlah populasi terlalu luas maka peneliti lebih

mempersempit dengan hanya mengambil siswa di kelas XI dengan pertimbangan

jika yang diambil siswa kelas X maka siswa tersebut baru memperoleh layanan

bimbingan dan konseling selama satu semester saja dan belum mencukupi kriteria

dalam penelitian ini, dan jika yang diambil siswa kelas XII sebagian besar sekolah

kurang menyetujui karena kelas XII sedang dalam tahap pemadatan materi untuk

ujian nasional. Selain siswa, peneliti juga mengambil populasi seluruh konselor di

SMA Negeri se-Kota Pekalongan.

Populasi konselor di SMA Negeri se-Kota Pekalongan adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.1

Populasi Konselor di SMA Negeri se- Kota Pekalongan

Nama Sekolah Jumlah Konselor

SMA Negeri 1 Pekalongan 3

SMA Negeri 2 Pekalongan 2

SMA Negeri 3 Pekalongan 3

SMA Negeri 4 Pekalongan 3

JUMLAH 11

Tabel 3.2

Populasi Siswa Kelas XI di SMA Negeri se- Kota Pekalongan

Kelas Jumlah

XI 41

XI 42

XI 40

XI 41

JUMLAH 164

Page 67: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

52

3.3 Sampel

Dalam suatu penelitian yang menggunakan penelitian survai ini, tidaklah

selalu perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi, karena memakan

biaya yang sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Dalam meneliti

sebagian dari populasi, kita mengharap bahwa hasil yang diperoleh akan dapat

menggambarkan sifat populasi bersangkutan. Untuk dapat mencapai tujuan ini,

maka cara-cara pengambilan sebuah sampel harus memenuhi syarat-syarat

tertentu (Singarimbun dan Effendi, 2006:149). “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2006:56).

”Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” (Arikunto,

2006:109).

Dalam penelitian ini, peneliti meneliti dua populasi yaitu siswa dan

konselor. Untuk pengumpulan data yang menggunakan kuesioner peneliti

menentukan siswa sebagai sampel. Sedangkan untuk pengumpulan data yang

menggunakan pedoman observasi peneliti menentukan konselor sebagai sampel.

Untuk mengambil sampel responden siswa, sampel diperoleh dengan teknik

Simple Random Sampling. Menurut Sugiyono (2010:120) dikatakan “Simple

(sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara

acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Cara demikian

dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen, dan pada penelitian ini

populasi yang diambil adalah siswa kelas XI yang berjumlah 164.

Menurut Arikunto (2006:134) mengemukakan “apabila subjeknya kurang

dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian

Page 68: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

53

populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10 - 15% atau

20 - 25% atau lebih”. Pada penelitian ini mengambil 25% untuk ukuran jumlah

sampel, dengan demikian jumlah sampelnya 25% x 164= 41. Secara lebih rinci

akan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI Di SMA Negeri Se-Kota Pekalongan

Jumlah Siswa Sampel

41 25 / 100 x 41 = 10

42 25 / 100 x 42 = 11

40 25 / 100 x 40 = 10

41 25 / 100 x 41 = 10

Jumlah 41

Kemudian dalam pengambilan sampel konselor, peneliti menggunakan

Total Sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010:124). Hal ini sering dilakukan karena

jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang. Konselor di SMA Negeri Se-

Kota Pekalongan kurang dari 100 orang. Karena jumlah populasi konselor di

SMA Negeri di Pekalongan kurang dari 100 orang dan hanya berjumlah 11 orang,

maka sampel yang akan diambil yaitu sejumlah 11 orang.

3.4 Variabel Penelitian

Menurut Hatch dan Farhady dalam Sugiyono (2008:38) secara teoritis

“variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang

mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan

obyek yang lain”. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2008:38) menyatakan

Page 69: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

54

bahwa variabel adalah “konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari”.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di sini bahwa

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel dalam penelitian dapat

dikategorikan menjadi dua yaitu varibel terikat dan variabel bebas.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini tidak termasuk

variabel bebas ataupun terikat, karena penelitian ini memiliki variabel tunggal.

Variabel yang dimaksud adalah proses dan hasil pelayanan bimbingan dan

konseling dengan menggunakan media lembar kerja siswa (LKS).

3.5 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini untuk menghindari salah pengertian mengenai data

yang akan dikumpulkan serta menghindari kesalahan dalam menentukkan alat-alat

pengumpul data, maka akan dijelaskan berikut ini mengenai batasan operasional

dari variabel pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) ditinjau dari proses dan hasil. Pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ditinjau dari proses yaitu yang

dimaksud proses dalam penelitian ini adalah tahapan proses pada saat konselor

memberikan pelayanan bimbingan dan konseling dalam format secara klasikal.

Format layanan secara klasikal itu sendiri adalah layanan bimbingan yang

sasarannya pada seluruh siswa dalam kelas atau gabungan beberapa kelas seperti

layanan orientasi, layanan informasi, layanan penguasaan konten, dan layanan

Page 70: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

55

penempatan penyaluran. Sedangkan pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) ditinjau dari hasil dalam penelitian ini

adalah hasil yang diperoleh siswa dalam mengikuti pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) baik berupa tingkat

pemahaman dan lebih utama pada perubahan sikap yang ada pada murid pasca

diberikan layanan bimbingan dengan melihat ketercapaian tujuan-tujuan dari

pelayanan bimbingan dan konseling.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Keberhasilan dalam pengumpulan data dan penyusunan instrumen

merupakan syarat bagi keberhasilan pelaksanaan penelitian. Sedangkan

keberhasilan dalam pengumpulan data tergantung pada metode yang digunakan.

“Terdapat beberapa teknik pengumpulan data yaitu angket, tes, interview,

observasi dan dokumentasi, skala psikologis” (Arikunto, 2006:198).

Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi dan dokumentasi.

Berikut ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai alat pengumpulan data:

3.6.1 Kuesioner

Penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data

dalam survai. Tujuan pokok pembuatan kuesioner adalah “untuk (a) memperoleh

informasi yang relevan dengan tujuan survai, dan (b) memperoleh informasi

dengan reliabilitas dan validitas setinggi mungkin” (Singarimbun dan Effendi,

2006:175).

Page 71: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

56

Sebagaimana yang telah dikemukakan Arikunto (2006:124) bahwa angket

atau kuesioner adalah “sejumlah perangkat yang dipergunakan oleh peneliti untuk

mendapatkan informasi dari responden atau laporan mengenai pribadinya atau

hal-hal lain yang diketahui”.

Secara umum kuesioner banyak digunakan sebagai metode pengumpulan

data penelitian di berbagai bidang. Mc Millan, J.H dalam Sutoyo (2009:170)

“memandang kuesioner sebagai teknik yang banyak diguankan untuk menggali

informasi dari subyek. Kuesioner dipandang relatif ekonomis, sebab dalam waktu

singkat sejumlah pertanyaan atau pernyataan bisa dijawab oleh responden dalam

jumlah yang banyak pula.”

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan angket tertutup dengan

jawabannya sudah tersedia dalam pertanyaan. Peneliti mengggunakan angket

langsung karena dapat dibagikan secara langsung dan dapat langsung diambil

hasil jawabannya. Angket yang dibagikan dalam penelitian ini ada dua yaitu

angket untuk meneliti proses dan angket untuk meneliti hasil dari pelayanan yang

diberikan konselor.

3.6.2 Observasi

Menurut Sugiyono (2010:203) “teknik pengumpulan data dengan observasi

digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”. Alasan

peneliti menggunakan observasi untuk mengumpulkan data adalah karena variabel

proses pemberian layanan bimbingan oleh konselor dalam format klasikal

merupakan atribut psikologis yang sifatnya tampak dan dapat diamati

Page 72: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

57

menggunakan panca indra. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala

pengukuran Daftar Cek. Pedoman observasi ini dikembangkan berdasarkan kisi-

kisi untuk selanjutnya dibuat pedoman observasi berdasarkan teori yang sudah

ada. Pilihan jawaban pada pedoman observasi ini adalah ya dan tidak. Jawaban

“ya” jika muncul gejala-gejala yang sesuai dengan pedoman observasi, jawaban

“tidak” jika tidak muncul gejala-gejala yang sesuai dengan pedoman observasi.

Dalam penelitian ini jawaban “ya” maka skornya 1, dan jika jawaban “tidak”

maka skornya 0.

3.6.3 Dokumentasi

Selain kuesioner dan observasi dalam pengumpulan data juga diperlukan

melaui dokumentasi, yaitu bukti tertulis konselor dalam melaksanakan layanan

bimbingan dan konseling khususnya layanan secara klasikal, sebagai penunjang

pengumpulan data oleh peneliti. Peneliti menggunakan metode dokumentasi agar

data yang diperoleh benar-benar valid dan adanya bukti autentik.

Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2005:216), dokumen adalah

“setiap bahan tertulis maupun film. Dokumen dalam penelitian digunakan sebagai

sumber data karena banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan

untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan”. Pertimbangan

menggunakan media dokumentasi adalah sebagai berikut :

1. Dokumentasi adalah sumber data yang stabil, menunjukkan suatu fakta yang

telah belangsung dan mudah didapatkan.

Page 73: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

58

2. Dokumentasi sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas keadaan

atau identitas responden penelitian sehingga dapat mempercepat proses

penelitian.

Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang pelayanan

bimbingan dan koseling di SMA Negeri Se-Kota Pekalongan, yang meliputi :

Lembar Kerja Siswa (LKS) Bimbingan dan Konseling yang digunakan konselor

dalam memberikan layanan dan foto saat konselor mengadakan layanan.

3.7 Penyusunan Instrumen

Langkah- langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian

melalui beberapa tahap. Menurut Arikunto (2006:166) “prosedur yang ditempuh

adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji coba, analisis hasil,

revisi, dan instrumen jadi”. Sedangkan dalam penelitian ini, langkah-langkah yang

ditempuh oleh peneliti dalam pengadaan instrumen antara lain, membuat kisi-kisi

instrumen, konsultasi kisi-kisi instrumen, revisi hasil konsultasi, menyusun

instrumen, konsultasi intrumen, revisi hasil konsultasi, uji coba, revisi, instrumen

jadi. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dapat

dilihat pada bagan berikut :

Gambar 3.1 Prosedur Penyusunan Instrumen

Kisi-kisi Instrumen Konsultasi Revisi 1 Instrumen

Konsultasi Revisi 2 Uji Coba Revisi 3 Instrumen Jadi

Page 74: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

59

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data non tes, yaitu

berupa angket atau kuesioner dengan pilihan jawaban tertutup dan berjenjang.

Data yang akan dianalisis dan diukur diperoleh langsung dari kelompok

responden yang menjawab item.

Berikut ini penskroran untuk angket dengan responden siswa :

Tabel 3.4

Penskoran Alternatif Jawaban Angket

Alternatif (+) Skor Alternatif (-) Skor

SS Sangat Sesuai 5 SS Sangat Sesuai 1

S Sesuai 4 S Sesuai 2

R Ragu-ragu 3 R Ragu-ragu 3

TS Tidak Sesuai 2 TS Tidak Sesuai 4

STS Sangat Tidak Sesuai 1 STS Sangat Tidak Sesuai 5

Adapun Kisi-kisi instrumen penelitian tentang proses pelayanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) tersaji dalam tabel

sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Instrumen Angket Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

yang Menggunakan LKS

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

+ - Proses

Pelaksanaan

Layanan

Bimbingan

dan

Konseling

1. Uraian

kegiatan

1.1 Tahap

Pembentukan

1.2 Tahap Inti

1.1.1 Pembinaan hubungan

baik

1.1.2 Apersepsi

1.1.3 Penyampaian tujuan

layanan

1.2.1 Menjelaskan materi

layanan

1.2.2 Bertanya

1.2.3 Menjawab

1, 2

6, 7

10, 12

14, 15,

18

20, 21

24, 25

3, 4

5, 8

9, 11

13, 16,

17

19, 22

23,26

Page 75: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

60

2. Tempat dan

Waktu

Pelayanan

3. Pihak-pihak

yang

disertakan

dalam

penyelenggara

an dan

peranan

masing-

masing

4. Penyediaan

alat dan

1.3 Tahap

Penutup

2.1Mempersiapkan

Tempat

2.2 Menyiapkan

alokasi waktu

pelaksanaan

3.1 Penentuan

personil

layanan

4.1 Penentuan

sarana dan

1.2.4 Memotivasi siswa

terlibat dalam

layanan

1.2.5 Mengelola perilaku

siswa

1.3.1 Menyimpulkan

1.3.2 Evaluasi

1.3.3 Pengakhiran

2.1.1 Menyiapkan fasilitas

yang dibutuhkan

meliputi tempat,

kegiatan, instrumen

administrasi, buku

panduan, dan modul

bimbingan, perangkat

elektronik (komputer

dan tape recorder),

dan filling

kabinet,tempat

penyimpanan

dokumen)

2.2.1 Memberikan layanan

BK di dalam jam

pembelajaran dengan

volume 1-2 jam

pelajaran secara

terjadwal perminggu

2.2.2 Memberikan layanan

BK baik

klasikal/pendukung

di luar jam

pembelajaran dengan

volume 1 kali

pemberian layanan

ekuivalen dengan 2

jam pembelajaran.

3.1.1 Peran dan tugas staf

Guru dalam kegiatan

bimbingan dan

konseling

4.1.1 Penggunaan

kelengkapan

27, 28,32

34, 36

37, 40

42,43

46,47

48,51

52, 54

57,59

60, 63,64

66, 68

29,30, 31

33,35

38, 39

41, 44

45

49,50

53, 55

56, 58

61, 62,

65

67, 69

Page 76: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

61

perlengkapan

5. Rencana

penialain dan

tindak lanjut

prasarana

penunjang

pelayanan

bimbingan

dan konseling

5.1Rencana

Penilaian

5.2 Rencana

Tindak

Lanjut

penunjang teknis,

seperti data informasi,

paket bimbingan, alat

bantu bimbingan.

5.1.1 Memberikan Penilaian

Segera

5.1.2 Memberikan Penilaian

Jangka Pendek

5.1.3 Memberikan Penilaian

Jangkan Panjang

5.2.1 Konselor memberikan

rencana tindak lanjut

pasca layanan

70, 71,

72, 74

77, 78

80, 81

83,84,

85, 87

73, 75,

76

79

82

86, 88

Selain kisi-kisi diatas, berikut ini adalah Kisi-kisi instrumen penelitian

mengenai hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut

Tabel 3.6

Kisi-kisi Instrumen Angket Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

menggunakan LKS

Variabel Sub

Variabel Indikator Deskriptor

No Item

+ -

Hasil

Pelayanan

Bimbingan

dan

Konseling

Tujuan-

tujuan

Pelayanan

Bimbingan

dan

Konseling

1. Merencanakan

kegiatan

penyelesaian

studi,

perkembangan

karir serta

kehidupannya di

masa yang akan

datang

1.1 Memiliki pemahaman

diri (kemampuan,

minat dan

kepribadian) yang

terkait dengan masa

depan

1.2 Memiliki pengetahuan

mengenai dunia

kerjanya dan

informasi karir yang

menunjang

kematangan karir

1, 2, 3, 5,6

8,9,

11,13,14

4,7

10, 12

Page 77: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

62

2. Mengembang

kan seluruh

potensi dan

kekuatan yang

dimiliki

seoptimal

mungkin

3. Menyesuaikan

diri dengan

lingkungan

1.3 Memiliki kemampuan

merencanakan masa

depan

1.4 Memiliki kemampuan

dan kematangan untuk

mengambil keputusan

karier.

2.1 Memiliki komitmen

yang kuat dalam

mengamalkan

keimanan dan

ketakwaan kepada

tuhan Yang Maha Esa

2.2 Memiliki sikap positif

atau respek terhadap

diri sendiri dan orang

lain

2.3 Memiliki kemampuan

untuk melakukan

pilihan secara sehat

2.4 Memiliki rasa

tanggung jawab

2.5 Memiliki kemampuan

berinteraksi sosial

2.6 Memiliki kesadaran

tentang potensi diri

dalam aspek belajar

2.7 Memiliki sikap dan

kebiasaan belajar

yang positif

2.8 Memiiki keterampilan

atau teknik belajar

yang efektif

3.1 Mengenal hak dan

kewajiban diri sendiri

dalam lingkungan

15, 16,17,

19, 21,22,

24

28, 29,30

31, 34

37, 42, 43,

44, 45

47, 48

50, 53, 55,

56, 57

60, 61, 66,

67, 68, 69,

70

74, 75,78,

79, 80

81, 82, 83,

84, 86

90, 91, 93,

95

98, 99,

100, 101

18, 20,

23, 25

26, 27

32, 33

35, 36,

38, 39,

41, 40,

43

46, 49

51, 52,

54, 58

59, 62,

63, 64,

65.

71, 72,

73, 76,

77

85, 87,

88

89, 92,

94

96, 97,

102, 103.

Page 78: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

63

pendidikan,

lingkungan

masyarakat

serta

lingkungan

kerjanya

4. Mengatasi

hambatan dan

kesulitan yang

dihadapi dalam

studi,

penyesuaian

dengan

lingkungan

pendidikan,

masyarakat,

maupun

lingkungan

kerja.

kehidupan sehari-hari

3.2 Memiliki sikap

toleransi

3.3 Memiliki kemampun

dalam menyelesaikan

konflik baik internal

maupun eksternal

3.4 Memiliki motif yang

tinggi untuk belajar

sepanjang hayat.

4.1 Memiliki kesiapan

mental dan

kemampuan untuk

menghadapi hambatan

dalam hidup.

4.2 Mampu memiliki

kesadaran tentang

adanya resiko dari

pengambilan

keputusan

104, 106,

107, 108

111, 114,

116, 117

119, 122,

123, 124,

128

129, 131,

136, 139,

140,141,

142, 143.

146,

150,152,

153, 154,

156

105,

109,110

112, 113,

115, 118

120, 121,

125, 126,

127

130, 132,

133, 134,

135, 137,

138.

144, 145,

147, 148,

149, 151,

155

Page 79: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

64

Pada penelitian ini, peneliti juga menggunakan pedoman observasi untuk melihat

bagaimana konselor dalam memberikan pelayanan. Berikut kisi-kisi dari pedoman

observasi :

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Pedoman Observasi Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling yang menggunakan LKS

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

Proses

Pelayanan

Bimbingan

Konseling

yang

menggunakan

LKS sebagai

Media

1. Tahap

Pembukaan

2. Tahap Inti

1.1 Pembinaan

Hubungan Baik

1.2 Apersepsi

1.3 Penyampaian

Tujuan

Layanan

2.1 Menjelaskan

materi layanan

1.1.1 Mengucapkan salam

pembukaan

1.1.2 Menciptakan rasa

kebersamaan

1.1.3 Menarik minat dan

perhatian siswa

1.2.1 Mengungkapkan

kembali materi yang

telah diberikan

sebelumnya

1.2.2 Mengaitkan materi

yang akan diberikan

dengan apa yang sudah

diketahui siswa

sebelumnya

1.2.3 Menanyakan kesiapan

siswa

1.3.1 Menjelaskan tujuan

layanan

2.1.1 Menggali wawasan

siswa mengenai materi

yang akan dibahas

1

2, 3, 4

5

6, 7

8

9

10, 11

12

Page 80: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

65

2.2 Bertanya

2.3 Menjawab

2.4 Memotivasi

siswa terlibat

dalam layanan

2.5 Mengelola

Perilaku Siswa

2.1.2 Pemberian layanan

secara sistematis

sehingga jelas isi dan

manfaatnya

2.1.3 Tidak terjadi

kekeliruan dalam

memberikan layanan

2.2.1 Konselor memberi

kesempatan untuk

siswa agar dapat

mengungkapkan

gagasan atau

pendapatnya

mengenai materi yang

dijelaskan

2.2.2 Konselor memberi

kesempatan kepada

siswa untuk

menanyakan informasi

yang kurang jelas

mengenai materi yang

dijelaskan oleh

konselor

2.3.1 Konselor menjawab

pertanyaan dari siswa.

2.4.1 Mendorong siswa

untuk aktif dalam

proses layanan

2.4.2 Memberi penguatan

pada siswa yang aktif

dalam layanan

2.5.1 Memberikan umpan

balik positif dalam

13, 14,

15, 16

17

18

19, 20

21, 22,

23

24, 25,

26, 27

28

29, 30,

31

Page 81: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

66

3. Tahap

Penutup

3.1 Menyimpulkan

3.2 Evaluasi

3.3 Pengakhiran

bentuk penguatan baik

dalam bentuk lisan

maupun tulisan

terhadap siswa selama

layanan.

2.5.2 Menciptakan

kenyamanan dalam

proses layanan

3.1.1 Konselor membantu

siswa menyimpulkan

materi layanan yang

telah diberikan

3.2.1 Melakukan evaluasi

secara lisan atau

tulisan

3.2.2 Understanding

(Pemahaman Baru)

3.2.3 Comfort (Perasaan

Lega)

3.2.4 Action (Rencana

Kegiatan Pasca

Layanan)

3.3.1 Memberitahukan

kepada siswa bahwa

layanan akan segera

diakhiri

3.3.2 Mengucapkan salam

penutup

32, 33

34, 35

36,37,

38

39

40

41

42

43

Page 82: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

67

3.8 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

3.8.1 Validitas Alat Ukur

Menurut Arikunto (2006:168) “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas

konstruk untuk menyatakan kevalidan instrument kuesioner, karena item-item

(butir-butir) dalam instrumen penelitian dijabarkan berdasarkan bangunan teori

yang telah ada. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: menganalisis suatu

konstruk, memberi penilaian apakah bagian-bagian itu memang logis untuk

disatukan menjadi skala uang mengukur konstruk dan menghubungkan konstruk

yang sedang diamati dengan konstruk yang lainnya.

Untuk menguji validitas dari masing-masing item menggunakan rumus

product moment sebagai berikut:

rxy =

)( )(( ) } ( ){ }{ ∑ ∑ ∑∑∑ ∑ ∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

X = jumlah nilai atau skor butir soal

Y = jumlah nilai atau skor total

N = jumlah responden

XYr = koefesien product moment

Untuk menguji tingkat validitas empiris instrument yang berupa observasi,

peneliti menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang dilakukan

dengan membandingkan isi instrumen dengan materi (Sugiyono, 2008:129).

Page 83: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

68

Secara teknis pengujian validitas isi dapat dibantu dengan kisi-kisi instrumen.

Kisi-kisi instrumen berisi variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur, dan

butir item yang telah dijabarkan dari indikator. Dari kisi-kisi tersebut maka

pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis.

Menurut Azwar (2007:45), validitas isi merupakan validitas yang

diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat

profesional judgment. Berdasarkan hal tersebut, pengujian validitas instrumen ini

dilakukan dengan konsultasi kepada ahli. Setelah konsultasi kepada ahli, untuk

lebih lanjutnya maka instrumen tersebut diuji cobakan, dan kemudian dianalisis.

Instrumen ini dikatakan valid apabila terjadi kesepakatan dan penilaian yang sama

antar observer dalam menganalisis pedoman observasi.

3.8.2 Reliabilitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2001: 5) menyatakan bahwa “reliabilitas menunjuk pada

sejauh mana hasil penelitian tetap konsisten, bila dilakukan pengukuran kembali

terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama”. Secara internal,

reliabilitas dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada

instrumen dengan teknik tertentu. Untuk mengukur reliabilitas instrument

kuesioner yang digunakan yaitu Alpha , dengan rumus sebagai berikut:

Σ−

−=

totS

XS

K

Kr

2

211 1

1

Keterangan

R11

: Koefisien reliabelitas alpha

K : Jumlah butir soal

Page 84: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

69

S2

: Varians butir soal

S2

tot : Varians total

Untuk menguji reliabilitas instrumen observasi, peneliti menggunakan

teknik antar penilai atau interrater. Menurut Zikmund yang dikutip oleh Malik

(2005:65) yaitu menentukan reliabel sebuah instrumen dengan melihat kesesuaian

penilaian antara beberapa penilai (judgment atau raters) ketika para rater tersebut

mengamati suatu perilaku. Dalam penelitian ini, terdapat 2 rater yang berperan

sebagai observer. Sejalan dengan pendapat diatas Arikunto (2006:200)

mengemukakan pendapatnya untuk menentukkan toleransi perbedaan hasil

pengamatan, digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan atau observasi.

Rumus yang paling banyak digunakan, dikemukakan Fernandes dalam Arikunto

(2006:203) yaitu :

IKK = n

N

IKK = Indeks kesesuaian kasar

n = jumlah kode yang sama

N = banyaknya objek yang diamati

Dari hasil try-out diketahui bahwa taraf kesamaan antar rater adalah 90%.

Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa terjadi persamaan pengukuran antar

rater sebesar 90%, maka pedoman observasi dinyatakan sangat reliabel.

Page 85: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

70

3.8.3 Hasil Uji Coba

Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan uji coba agar menghasilkan alat

pengumpul data yang baik. Uji coba dilakukan pada 6 konselor dan 30 siswa yang

tidak termasuk dalam sampel, yaitu di SMA Negeri se-Kabupaten Pekalongan.

Alasan mengapa peneliti mengambil sampel ini dengan pertimbangan (1) karena

hampir semua subyek dalam populasi menjadi sampel penelitian sehingga tidak

memungkinkan untuk dijadikan sampel atau lokasi uji coba, (2) karakteristik

daerah kota dan kabupaten pekalongan mempunyai spesifikasi relatif sama.

3.8.3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Proses

Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus

product moment, dapat diketahui bahwa dari 88 item yang diajukan terhadap 30

responden di peroleh 13 item yang tidak valid. 13 nomer item tersebut adalah 4,

12, 19, 25, 27, 33, 39, 51, 53, 56, 61, 67, 76 dan 13 item yang tidak valid tersebut

kemudian dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian, karena telah terwakili

oleh item yang lain sesuai dengan indikator dalam instrumen. Jadi instrumen

Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) adalah 75 item. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alpha terdapat 30 responden, angket proses pelayanan

bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS dinyatakan reliabel, karena r

11 > r tabel dengan nilai r 11 = 0,958 dan r tabel = 0,361.

Page 86: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

71

3.8.3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Angket Hasil

Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

Berdasarkan hasil pengujian validitas item dengan menggunakan rumus

product moment, dapat diketahui bahwa dari 156 item yang diajukan terhadap 30

responden di peroleh item yang tidak valid. 33 nomer item tersebut adalah 1, 2,

12, 15, 17, 20, 28, 33, 40, 41, 42, 45, 46, 54, 57, 65, 67, 73, 76, 80, 84, 86, 98,

110, 113, 117, 120, 122, 129, 140, 145, 153, 156 dan 33 item yang tidak valid

tersebut kemudian dibuang dan tidak digunakan dalam penelitian, karena telah

terwakili oleh item yang lain sesuai dengan indikator dalam instrumen. Jadi

instrumen Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang Menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) adalah 123 item. Berdasarkan hasil uji reliabilitas dengan

menggunakan rumus Alpha terdapat 30 responden, angket proses pelayanan

bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS dinyatakan reliabel, karena

r 11 > r tabel dengan nilai r 11

= 0,986 dan r tabel = 0,361.

3.8.3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pedoman Observasi Proses

Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

Dari hasil uji validitas melalui profesional judgment diperoleh hasil bahwa

insrtument yang disusun oleh peneliti dinyatakan valid karena instrument tersebut

bisa mendata objek yang akan diamati. Sedangkan dari hasil try out, tidak terjadi

perbedaan yang signifikan antara observer 1 dan observer 2. Hal tersebut dapat

dilihat dari hasil try out bahwa terjadi kesamaan penilaian dalam mengobservasi

siswa. Dari hasil try out diketahui bahwa 39 item dari 43 item pernyataan

dinyatakan sama. 39/43 x 100% = 90, 69 %. Dari hasil tersebut diketahui bahwa

Page 87: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

72

terjadi kesamaan pengukuran antar rater dengan taraf kesamaan sebesar 90,69 %,

sehingga pedoman observasi yang digunakan peneliti dinyatakan sangat reliabel.

3.9 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Distribusi Frekuensi yaitu menganalisis data dengan melihat distribusi jawaban

responden dalam jawaban kuesioner yang telah disebarkan dan pedoman

observasi pada saat penelitian. Analisis deskriptif presentase digunakan untuk

memberikan gambaran mengenai proses dan hasil pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan LKS. Rumus deskriptif persentase sebagai berikut:

%100xi

rN =

Keterangan :

N : Persentase

r : Skor jawaban responden

i : Skor jawaban ideal

Untuk mendeskripsikan proses dan hasil pelayanan bimbingan dan

konseling dalam format klasikal, maka dibuat interval kriteria mengenai proses

dan hasil. Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan tiga instrumen maka

perhitungan untuk mendapatkan presentase skor yang berguna untuk menentukan

kriteria berbeda-beda. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut.

Page 88: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

73

3.9.1 Teknik Analisis Data Pedoman Observasi Proses Pelayanan Bimbingan

dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam

menginterpretasikan proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan LKS memiliki rentang skor 0-7 karena observasi dilaksanakan

selama 7 kali layanan, kemudian jumlah skor dari tiap responden ditransformasi

dalam bentuk persentase skor dengan cara membagi dengan skor idealnya dan

dikalikan dengan 100%. Selanjutnya presentase skor tersebut diinterpretasikan ke

dalam kriteria tingkat proses pelayanan bimbingan dan konseling dan diperoleh

kriteria sangat sesuai, sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berdasarkan

perhitungan dalam penentuan panjang kelas interval (lihat lampiran 18), maka

kategori tingkat proses pelayanan bimbingan dan konseling dapat disusun sebagai

berikut :

Tabel 3.10

Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Skor Interval Kategori

204,7 < Skor ≤ 273 75% < % ≤ 100% Sangat Sesuai

136,5 < Skor ≤ 204,7 50% < % ≤ 75% Sesuai

68,2 < Skor ≤ 136,5 25% < % ≤ 50% Tidak Sesuai

0 ≤ Skor ≤ 68,2 0% ≤ % ≤ 25% Sangat Tidak Sesuai

Page 89: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

74

3.9.2 Teknik Analisis Data Angket Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan LKS

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diketahui bahwa dalam

menginterpretasikan proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memliki rentang skor 1-5, maka

jumlah skor dari tiap responden ditransformasi dalam bentuk persentase skor

dengan cara membagi dengan skor idealnya dan dikalikan dengan 100%.

Selanjutnya presentase skor tersebut diinterpretasikan ke dalam kriteria tingkat

proses pelayanan bimbingan dan konseling dan diperoleh kriteria sangat sesuai,

sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berdasarkan perhitungan dalam

penentuan panjang kelas interval (lihat lampiran 19), maka kategori tingkat proses

pelayanan bimbingan dan konseling dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Skor Interval Kategori

296 < Skor ≤ 370 80% < % ≤ 100% Sangat Sesuai

222 < Skor ≤ 296 60% < % ≤ 80% Sesuai

148 < Skor ≤ 222 40% < % ≤ 60% Tidak Sesuai

74 ≤ Skor ≤ 148 20% ≤ % ≤ 40% Sangat Tidak Sesuai

Page 90: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

75

3.9.3 Teknik Analisis Data Angket Hasil Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diketahui bahwa dalam

menginterpretasikan hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memliki rentang skor 1-5, maka jumlah skor

dari tiap responden ditransformasi dalam bentuk persentase skor dengan cara

membagi dengan skor idealnya dan dikalikan dengan 100%. Selanjutnya

presentase skor tersebut dibandingkan kriteria tingkat hasil pelayanan bimbingan

dan konseling dan diperoleh kriteria sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan

sangat rendah. Berdasarkan perhitungan dalam penentuan panjang kelas interval

(lihat lampiran 20), maka kategori tingkat hasil pelayanan bimbingan dan

konseling dapat disusun sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kategori Tingkatan Hasil dari Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Skor Interval Kategori

516,6 < Skor ≤ 615 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi

418,2 < Skor ≤ 516,6 68% < % ≤ 84% Tinggi

319,8 < Skor ≤ 418,2 52% < % ≤ 68% Sedang

221,4 < Skor ≤ 319,8 36% < % ≤ 52% Rendah

123 ≤ Skor ≤ 221,4 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah

Page 91: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

76

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan

tentang pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) yang ditinjau dari proses dan hasilnya serta kelayakan dari Lembar

Kerja Siswa (LKS) sebagai media dalam pelayanan Bimbingan dan Konseling di

SMA Negeri se-Kota Pekalongan.

4.1 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilaksanakan, maka dibawah ini

akan dipaparkan hasil penelitian secara deskriptif kuantitatif. Hasil secara

kuantitatif melalui analisis data tersebut digunakan untuk mengetahui proses dan

hasil dari pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) sebagai media. Dalam hasil penelitian ini akan memaparkan

mengenai gambaran proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan gambaran hasil pelayanan

bimbingan dan konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Berikut

ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang telah disebutkan di atas.

Page 92: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

77

4.1.1 Gambaran Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) yang dilakukan oleh konselor dalam format klasikal meliputi

tiga tahapan yaitu tahap pembukaan, tahap inti, dan tahap penutup. Presentase

ketiga tahapan tersebut disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan LKS

No Uraian Kegiatan Presentase Kriteria *)

1. Tahap Pembukaan 72 % Sesuai

2. Tahap Inti 49 % Tidak Sesuai

3. Tahap Penutup 47 % Tidak Sesuai

*) berdasarkan prosedur

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada proses pelayanan

bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS, yang mempunyai presentase

paling tinggi adalah tahap pembukaan yaitu sebesar 76% sehingga dapat

disimpulkan bahwa konselor melaksanakan tahap pembukaan sesuai dengan

Page 93: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

78

prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini didukung dengan hasil analisis data (lihat

lampiran 25) yang menunjukkan bahwa dalam tahap pembukaan yang meliputi

tiga tahapan yaitu pembinaan hubungan baik, apersepsi, dan penyampaian tujuan

ini memiliki presentase 59% sehingga dikategorikan sesuai dengan prosedur.

Berdasarkan penjelasan diatas maka didapat kesimpulan bahwa konselor

mendapat prsentase yang cukup tinggi hal ini dikarenakan konselor dapat

melakukan tahap pembukaan dengan baik seperti konselor dapat melakukan

pembinaan hubungan baik dengan memberikan salam, menanyakan kabar,

menciptakan rasa kebersamaan sesuai prosedur. Selain itu pada tahap inti,

menunjukkan presentase yang rendah yaitu 49% dengan kategori tidak sesuai

dengan prosedur, hal ini dikarenakan konselor lebih sering menggunakan LKS

dalam proses pemberian layanan sehingga menjadikan layanan tersebut belum

sesuai dengan prosedur. Sedangkan yang memiliki presentase paling rendah

diantara ketiga tahapan tersebut adalah tahap penutup yaitu sebesar 47% sehingga

dapat disimpulkan bahwa konselor belum sesuai dengan prosedur dalam

melaksanakan tahap penutup ini. Hal ini didukung dengan hasil analisis (lihat

lampiran 25) bahwa pada tahap penutup memperoleh presentase 44%, sehingga

dapat disimpulkan konselor jarang melakukan tahapan penutup teruatama pada

tahap evaluasi. Tahap penutup ini memperoleh presentase yang rendah

dikarenakan konselor sangat jarang melakukan evaluasi baik evaluasi secara lisan

ataupun tertulis. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tahap-tahap per indikator.

Page 94: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

79

4.1.1.1 Gambaran Tahap Pembukaan dalam Proses Pelayanan Bimbingan

dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan tabel 4.1 yang telah disebutkan di atas, hasil dari presentase

tahap pembukaan dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) diperoleh 72% dengan kategori sesuai

dengan prosedur. Artinya konselor selalu melaksanakan tahap pembukaan pada

proses layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan lembar kerja siswa

(LKS) dan tergolong baik sehingga menjadi salah satu tahapan yang memiliki

presentase yang tinggi. Dalam tahap pembukaan ini terbagi ke dalam tiga tahapan

lagi yaitu pembinaan hubungan baik, apersepsi, dan penyampaian tujuan.

Tabel 4.2

Tahap Pembukaan dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

NO Tahap Pembukaan Rata-Rata Kriteria *)

1. Pembinaan Hubungan Baik 91% Sangat Sesuai

2. Apersepsi 52% Sesuai

3. Penyampaian Tujuan Layanan 92% Sangat Sesuai

*) berdasarkan prosedur

Page 95: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

80

Berdasarkan tabel 4.2 ada tiga tahapan dalam tahap pembukaan yaitu

pembinaan hubungan baik, apersepsi, dan penyampaian tujuan layanan.

Berdasarkan hasil analisis, tahap penyampaian tujuan menjadi tahap yang paling

tinggi presentasenya yaitu 92%, dan dalam 7 kali observasi tahapan ini tergolong

sering dilakukan oleh konselor dan dalam pelaksanaannya sesuai dengan prosedur

proses pemberian layanan secara klasikal. Konselor selalu menyampaikan tujuan

layanan sebelum memulai menyampaikan materi, mengingat bahwa

menyampaikan tujuan merupakan tahapan yang penting dalam proses layanan

karena penyampaian tujuan berguna agar siswa tahu bahwa kegiatan ini memiliki

tujuan-tujuan yang akan dicapai sehingga dalam prosesnya siswa dapat fokus pada

layanan yang akan diberikan. Sedangkan tahap apersepsi merupakan tahap yang

paling rendah diantara ketiga tahapan tersebut yaitu hanya 52% dengan kategori

sesuai, karena dalam 7 kali pemberian layanan konselor melakukan 4 sampai 3

kali apersepsi jadi dapat dikatakan sesuai dengan prosedur. Tahap apersepsi ini

sangat penting karena bertujuan untuk memberikan gambaran kepada siswa

mengenai materi yang akan dibahas sehingga saat memberikan materi siswa sudah

terkondisi dengan baik jadi diharapkan konselor dapat melakukannya setiap kali

memberikan layanan.

4.1.1.2 Gambaran Tahap Inti dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan tabel 4.1 yang sebelumnya telah disebutkan di atas, hasil

dari presentase tahap inti dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) diperoleh presentase yang rendah yaitu

Page 96: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

81

49%. Dari presentase tersebut dapat dilihat bahwa konselor dalam melakukan

tahapan inti tidak sesuai dengan prosedur. Hal tersebut didukung dengan hasil

analisis data angket (lihat lampiran 25), yang menunjukkan bahwa dalam tahap

inti yang dilakukan terdapat ketidaksesuaian dengan prosedur yang ada karena

konselor lebih sering menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media

utama dalam memberikan layanan.

Dalam tahap inti terbagi ke dalam lima tahapan lagi yaitu menjelaskan

materi layanan, bertanya, menjawab, memotivasi siswa, dan mengelola perilaku.

Presentase dari kelima tahapan tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 4.3

Tahap Inti dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan

LKS

No Tahap inti Rata-rata Kriteria *)

1 Menjelaskan Materi Layanan 46% Tidak Sesuai

2 Bertanya 64% Sesuai

3 Menjawab 51% Sesuai

4 Memotivasi Siswa Terlibat dalam

Layanan 37% Tidak Sesuai

5 Mengelola Perilaku Siswa 51% Sesuai

*) berdasarkan prosedur

Page 97: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

82

Berdasarkan tabel 4.3 ada lima tahapan dalam tahap inti yaitu

menjelaskan materi layanan, bertanya, menjawab, memotivasi siswa terlibat

dalam layanan, dan mengelola perilaku. Dalam tahap inti yang memiliki

presentase paling tinggi yaitu tahap bertanya yang memiliki presentase sebesar

64% dngan kategori sesuai, artinya konselor selalu memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan jika ada materi yang disampaikan

oleh konselor belum jelas, sedangkan yang memiliki presentase paling rendah

yaitu menjelaskan materi dan memotivasi siswa terlibat dalam layanan. Hal ini

didukung oleh hasil analisis data angket (lihat lampiran 25) yang menunjukkan

bahwa tahap inti memiliki presentase rendah yaitu 46% dengan kriteria tidak

sesuai. Dikatakan tidak sesuai karena dalam menyajikan materi layanan konselor

lebih sering menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media utamanya

dengan metode ceramah dan mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) sehingga hal

ini tidak sesuai dengan prosedur. Sedangkan dalam memotivasi siswa untuk

terlibat aktif dalam layanan, konselor belum sesuai dengan prosedur karena

konselor sangat jarang melakukannya seperti memberikan penguatan kepada

siswa agar siswa dapat aktif secara sukarela dan mandiri.

4.1.1.3 Gambaran Tahap Penutup dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Berdasarkan tabel 4.1 yang sebelumnya telah disebutkan di atas, hasil

dari presentase tahap penutup dalam proses pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) diperoleh 47% dan termasuk dalam

kategori tidak sesuai. Artinya konselor dalam melaksanakan tahap penutup pada

Page 98: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

83

proses layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan lembar kerja siswa

(LKS) ini tergolong kurang sesuai dengan prosedur karena jika melihat dari hasil

analisis tabel 4.1 serta didukung oleh hasil analisis data angket (lihat lampiran 25)

konselor jarang melakukan tahap penilaian dan rencana tindak lanjut terhadap

layanan yang diberikan, sehingga tahap penutup ini kurang sesuai dengan

prosedur. Tahap penilaian seharusnya dilakukan pada tahap penutup karena

bertujuan untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan dari layanan tersebut tercapai

atau tidak.

Dalam tahap inti dibagi kedalam tiga tahapan yaitu menyimpulkan,

evaluasi dan pengakhiran.

Tabel 4.4

Tahap Penutup dalam Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS

No Tahap Penutup Rata-rata Kriteria *)

1 Menyimpulkan 39% Tidak Sesuai

2 Evaluasi 24% Sangat Tidak Sesuai

3 Pengakhiran 79% Sangat Sesuai

*) berdasarkan prosedur

Page 99: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

84

Berdasarkan tabel 4.4 ada tiga tahapan dalam tahap penutup yaitu

menyimpulkan, evaluasi, dan pengakhiran. Berdasarkan hasil analisis, tahap

pengakhiran layanan menjadi tahap yang paling tinggi presentasenya yaitu 79%,

dan dalam 7 kali observasi tahapan ini tergolong selalu dilakukan oleh konselor

dalam proses pemberian layanan secara klasikal. Sedangkan tahap evaluasi dan

tahapan menyimpulkan layanan merupakan tahap yang memiliki presentase yang

rendah tersebut yaitu hanya 24% dan 39% saja dengan katergori tidak sesuai, hal

itu dikarenakan konselor jarang menyimpulkan materi diakhir layanan, baik

menyimpulkan bersama siswa atau membuat kesimpulan sendiri. Di samping itu

konselor juga sangat jarang melakukan penilaian segera setelah selesai

memberikan layanan.

4.1.2 Gambaran Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Hasil pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) meliputi tercapainya tujuan-tujuan yang telah ditetapkan serta

mengacu kepada terpenuhi atau tidak terpenuhinya kebutuhan siswa sehingga

siswa memperoleh perubahan tingkah laku dan pribadi kearah yang lebih baik.

Berdasarkan hal yang telah disebutkan diatas, maka hasil pelayanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) meliputi

tercapainya tujuan yaitu siswa mampu merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang akan datang;

mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin,

menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta

Page 100: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

85

lingkungan kerjanya; mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam

studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun

lingkungan kerja.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase hasil pelayanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) maka diperoleh

presentase sebagai berikut:

Tabel 4.5

Ketercapaian Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan

LKS di SMA Negeri se-Kota Pekalongan

Tujuan Indikator Rata-rata Kriteria

Tujuan 1

Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir serta kehidupannya di masa

yang akan datang

53% Sedang

Tujuan 2 Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan

yang dimiliki seoptimal mungkin 59% Sedang

Tujuan 3

Menyesuaiakan diri dengan lingkungan

pendidikan, lingkungan masyarakat serta

lingkungan kerja

58% Sedang

Tujuan 4

Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi

dalam studi. Penyesuaian dengan lingkungan

pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja

49% Rendah

Page 101: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

86

Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat dilihat bahwa masing-masing tujuan

mempunyai perbedaan presentase walaupun hanya berbeda tipis antara satu tujuan

dengan tujuan yang lain. Tujuan yang memiliki presentase yang paling tinggi

adalah tujuan 2 dan tujuan 3 yaitu mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan

yang dimiliki seoptimal mungkin dengan prsentase 59% dan menyesuaikan diri

dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerja

dengan presentase 58% dengan kategori sedang. Berdasarkan hal tersebut dapat

disimpulkan bahwa siswa merasa bahwa setelah mendapat pelayanan bimbingan

dan konseling kemampuan mengembangkan potensi serta menyesuaikan diri

dengan lingkungan kurang baik. Selain itu, ketercapaian tujuan yang paling

rendah dengan selisih presentase yang cukup banyak adalah tujuan 4 yaitu

mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian

dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja dengan

presentase 49%, berdasarkan hal tersebut maka dapat dilihat bahwa kemampuan

siswa dalam mengatasi hambatan dalam hidupnya masih rendah.

Dapat disimpulkan ketercapaian keempat tujuan tersebut sebagai hasil dari

pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan LKS masih tergolong

cukup rendah. Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil ketercapaian tujuan dari

tiap indikator.

Page 102: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

87

4.1.2.1 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Perencanaan Kegiatan

Penyelesaian Studi, Perkembangan Karir serta Kehidupannya

Dimasa yang Akan Datang

Berdasarkan tabel 4.5 hasil dari presentase indikator merencanakan

kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang

akan datang diperoleh presentase 53% dengan kategori sedang. Artinya setelah

memperoleh layanan bimbingan dan konseling siswa belum merasa mampu dalam

merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupannya di masa yang akan datang, sehingga dalam analisis data indikator

ini memiliki presentase yang cukup rendah.

Dalam indikator ini, ada empat deskriptor yang menjelaskan indikator ini

yaitu memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat dan kepribadian) yang terkait

dengan masa depan, memiliki pengetahuan mengenai dunia kerjanya dan

informasi karir yang menunjang kematangan karir, memiliki kemampuan

merencanakan masa depan, Memiliki kemampuan dan kematangan untuk

mengambil keputusan karier

Tabel 4.6

Ketercapaian dari Tujuan Perencanakan Kegiatan Penyelesaian Studi,

Perkembangan Karir serta Kehidupannya dimasa yang akan datang

Deskriptor Rata-rata Kategori

Deskriptor 1

Memiliki pemahaman diri (kemampuan,

minat dan kepribadian) yang terkait dengan

masa depan

52% Rendah

Deskriptor 2

Memiliki pengetahuan mengenai dunia

kerjanya dan informasi karir yang menunjang

kematangan karir

62% Sedang

Deskriptor 3

Memiliki kemampuan merencanakan masa 50% Rendah

Page 103: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

88

depan

Deskriptor 4

Memiliki kemampuan dan kematangan untuk

mengambil keputusan karier

48% Rendah

Dalam indikator ini ada empat deskriptor yang menjadi acuan dalam

penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis, deskriptor yang memiliki presentase

paling tinggi yaitu memiliki pengetahuan mengenai dunia kerjanya dan informasi

karir yang menunjang kematangan karir dengan presentase 62%. Artinya siswa

merasa setelah mendapat layanan bimbingan dan konseling siswa menjadi

memiliki cukup wawasan dan informasi yang berguna untuk menunjang karirnya

dimasa yang akan datang. Sedangkan yang menjadi presentase yang paling rendah

diantara keempat deskriptor tersebut adalah memiliki kemampuan dan

kematangan untuk mengambil keputusan karier dengan presentase 48% dengan

kategori rendah. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kemampuan dan kematangan

Page 104: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

89

siswa untuk mengambil keputusan secara mandiri dan bertanggung jawab masih

tergolong kurang baik. Keempat deskriptor ini memiliki presentase yang

cenderung rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa ketercapaian tujuan ini dalam

proses pemberian layanan tergolong masih rendah.

4.1.2.2 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Pengembangan Seluruh

Potensi dan Kekuatan yang Dimiliki Seoptimal Mungkin

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 4.5 hasil dari presentase

indikator mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal

mungkin diperoleh presentase 59% dengan kategori sedang. Artinya setelah

memperoleh layanan bimbingan dan konseling siswa merasa kemampuannya

dalam mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki seoptimal

mungkin tergolong cukup baik.

Dalam indikator ini, ada delapan deskriptor yang menjelaskan indikator ini

yaitu memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan keimanan dan

ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki sikap positif atau respek

terhadap diri sendiri dan orang lain, memiliki kemampuan untuk melakukan

pilihan secara sehat, Memiliki rasa tanggung jawab, memiliki kemampuan

berinteraksi sosial, memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar,

serta memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, Memiiki keterampilan

atau teknik belajar yang efektif. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai

presentase pada tiap deskriptor.

Page 105: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

90

Tabel 4.7

Ketercapaian dari Tujuan Pengembangan Seluruh Potensi dan Kekuatan

yang Dimiliki Seoptimal Mungkin

Deskriptor Rata-rata Kriteria

Deskriptor 1

Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan

keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa

61% Sedang

Deskriptor 2

Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan

orang lain

59% Sedang

Deskriptor 3

Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat 61% Sedang

Deskriptor 4

Memiliki rasa tanggung jawab 65% Sedang

Deskriptor 5

Memiliki kemampuan berinteraksi sosial 58% Sedang

Deskriptor 6

Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam aspek belajar 57% Sedang

Deskriptor 7

Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif 58% Sedang

Deskriptor 8

Memiiki keterampilan atau teknik belajar yang efektif 51% Rendah

Page 106: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

91

Dalam indikator ini ada delapan deskriptor yang menjadi acuan dalam

penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis, dekskriptor yang memiliki presentase

paling tinggi yaitu sebesar 65% yaitu memiliki rasa tanggung jawab. Berdasarkan

hasil presentase di atas, siswa memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap

apa yang siswa kerjakan. Dan yang memiliki presentase paling rendah diantara

kedelapan deskriptor tersebut yaitu keterampilan atau teknik belajar yang efektif

dengan presentase 51% dengan kategori rendah. Siswa merasa bahwa selama ini

siswa tidak mempunyai keterampilan belajar yang efektif yang dapat membantu

siswa dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya.

4.1.2.3 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Penyesuaian Diri Lingkungan

Pendidikan, Lingkungan Masyarakat serta Lingkungan Kerja

Berdasarkan data dari tabel 4.5 hasil dari presentase indikator

menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta

lingkungan kerja diperoleh presentase 58% dengan kategori sedang. Hal ini dapat

diartikan bahwa siswa kurang bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungannya

serta siswa memiliki kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Sehingga

ketercapaian tujuan ini tergolong masih rendah. Pelayanan bimbingan dan

konseling yang dilakukan oleh konselor belum dapat memberikan pelayanan yang

optimal, sehingga pemberian layanan dengan menggunakan lembar kerja siswa

(LKS) yang kurang optimal inilah menjadikan siswa kurang bisa beradaptasi

dngan lingkungan sesuai dengan situasi dan kondisinya.

Dalam indikator penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat serta lingkungan kerja terdapat empat deskriptor yang

Page 107: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

92

dapat menggambarkan indikator ini yaitu mengenal hak dan kewajiban diri sendiri

dalam lingkungan kehidupan sehari-hari, memiliki sikap toleransi, memiliki

kemampun dalam menyelesaikan konflik baik internal maupun eksternal,

memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Berikut ini akan

dijelaskan lebih lanjut mengenai presentase pada tiap deskriptor.

Tabel 4.8

Ketercapaian dari Tujuan Penyesuaian Diri dengan Lingkungan Pendidikan,

Lingkungan Masyarakat serta Lingkungan Kerja

Deskriptor Rata-rata Kategori

Deskriptor 1

Mengenal hak dan kewajiban diri sendiri dalam lingkungan

kehidupan sehari-hari

60% Sedang

Deskriptor 2

Memiliki sikap toleransi 53% Sedang

Deskriptor 3

Memiliki kemampun dalam menyelesaikan konflik baik internal

maupun eksternal

54% Sedang

Deskriptor 4

Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. 66% Sedang

Page 108: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

93

Dalam indikator ini ada empat deskriptor yang menjadi acuan dalam

penelitian ini. Dan keempat deskriptor ini memiliki selisih presentase yang kecil.

Berdasarkan hasil analisis ada satu deskriptor yang memiliki presentase paling

tinggi dengan tingkat presentase 66% yaitu memiliki motif yang tinggi untuk

belajar sepanjang hayat, walaupun hanya dengan presentase yang terbilang rendah

namun ketercapaian tujuan ini merupakan hal positif yang harus dikembangkan

lebih lanjut karena berawal dari motif yang tinggi ini diharapkan membawa

perubahan tingkah laku yang positif pula. Selain itu, yang memiliki presentase

paling rendah diantara keempat deskriptor tersebut adalah mengenal hak dan

kewajiban diri sendiri dalam lingkungan kehidupan sehari-hari yaitu 53% dan

masih tergolong dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan siswa kurang bisa

mengenal hak-hak apa saja yang siswa peroleh, serta kewajiban apa yang harus

siswa lakukan dengan penuh tanggung jawab.

4.1.2.4 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Penyelesaian Hambatan dan

Kesulitan yang Dihadapi dalam Studi, Penyesuaian dengan

Lingkungan Pendidikan, Masyarakat maupun Lingkungan Kerja

Berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 4.5 di atas, hasil dari

presentase indikator mengatasi hambatan dan kesulitan yang diahadapi dalam

studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun

lingkungan kerja diperoleh presentase 49% dengan kategori rendah. Berdasarkan

hasil presentase tersebut diketahui bahwa siswa kurang bisa mengatasi hambatan

dan kesulitan yang dihadapi hidupnya.

Dalam indikator ini, ada dua deskriptor yang menjelaskan indikator ini

yaitu memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi hambatan

Page 109: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

94

dalam hidup dan mampu memiliki kesadaran tentang adanya resiko dari

pengambil keputusan. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai

presentase pada tiap deskriptor.

Tabel 4.9

Ketercapaian dari Tujuan Penyelesaian Hambatan dan Kesulitan yang

Diahadapi dalam Studi, Penyesuaian dengan Lingkungan Pendidikan,

Masyarakat maupun Lingkungan Kerja

Deskriptor Rata-rata Kriteria

Deskriptor 1

Memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk

menghadapi hambatan dalam hidup.

48% Rendah

Deskriptor 2

Mampu memiliki kesadaran tentang adanya resiko dari

pengambilan keputusan

50% Rendah

Dalam indikator ini ada dua deskriptor yang menjadi acuan dalam

penelitian ini. Dan dua deskriptor ini memiliki kategori rendah. Berdasarkan hasil

analisis, ada satu deskriptor yang memiliki presentase lebih tinggi dengan tingkat

Page 110: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

95

presentase 50% dengan kategori rendah yaitu mampu memiliki kesadaran tentang

adanya resiko dari pengambilan keputusan artinya siswa kurang memiliki

kemandirian dalam pengambilan keputusan dan bertanggung jawab pada setiap

keputusan yang akan siswa ambil dengan mempertimbangkan kelebihan dan

kelemahannya. Selain idikator tersebut masih ada satu indikator lagi yaitu

memiliki kesiapan mental dan kemampuan untuk menghadapi hambatan dalam

hidup dengan presentase 48% kategori rendah. Artinya setelah mengikuti layanan

bimbingan dan konseling kurang siswa mampu menjadi pribadi yang memiliki

kesiapan mental dalam menghadapi permasalahan yang ada dalam hidupnya.

4.2 Pembahasan

Setelah memperoleh hasil penelitan, maka peneliti akan membahas dengan

mendalam tentang hasil penelitian gambaran proses pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan LKS, gambaran hasil pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan LKS, serta kelayakan LKS sebagai media dalam

pelayanan bimbingan dan konseling yang dikaitkan dengan landasan teori. Berikut

ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal yang sudah disebutkan di atas.

4.2.1 Gambaran Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMA Negeri Se- Kota

Pekalongan

Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta

didik, secara individual, kelompok dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan,

potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang

Page 111: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

96

dimiliki. Pelayanan bimbingan dan konseling ini juga membantu mengatasi

kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

Setiap layanan dan kegiatan pendukung memerlukan sejumlah langkah.

Sebelum mengemukakan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan untuk setiap

proses pembimbingan, terlebih dahulu perlu diketahui format satuan layanan dan

kegiatan pendukung dengan maksud untuk mengetahui pokok-pokoknya sehingga

langkah-langkah kegiatan didalamnya (Ridwan, 1998:198).

Untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan dalam program pelayanan

bimbingan dan konseling di sekolah, maka dituntut proses pelaksanaan bimbingan

dan konseling yang mengarah pada tujuan yang diharapkan. Proses pelayanan

bimbingan konseling terdiri dari uraian kegiatan, tempat dan waktu pelayanan,

pihak-pihak terkait dan peranannya masing-masing, penyediaan alat dan sarana,

serta pelaksanaan penilaian dan rencana tindak lanjut

Pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan

lembar kerja siswa (LKS) di SMA Negeri se-Kota Pekalongan dilihat berdasarkan

dari tiap tahap-tahap dalam prosesnya pelayanannya. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan, diperoleh hasil analisis deskriptif presentase, dari tiga indikator

kegiatan proses pelayanan yang dilakukan oleh konselor terdapat satu indikator

kegiatan proses yang dapat dilakukan dengan baik karena memiliki presentase

yang cukup tinggi. Berikut ini akan dijelaskan pembahasan pada tiap

indikatornya.

Page 112: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

97

4.2.1.1 Gambaran Uraian Kegiatan dalam Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam pelayanan bimbingan dan konseling guru pembimbing perlu

merinci langkah-langkah kegiatan yang mungkin yang hendak ditempuhnya pada

setiap satuan layanan dan kegiatan yang telah ditetapkannya. Untuk keperluan ini,

perlu diingat kembali bahwa pengembangan langkah-langkah kegiatan adalah

dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya proses eksplorasi dan penemuan

subjek (Ridwan, 1998:199). Uraian kegiatan pada proses pelayanan bimbingan

dan konseling secara klasikal yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sama

dengan uraian kegiatan pada pelayanan bimbingan dan konseling yang tidak

menggunakan lembar kerja siswa (LKS). Dalam uraian kegiatan ada tiga tahap

yang dilakukan, yaitu tahap pembentukan, tahap inti, dan tahap penutup.

Dimulai dari tahap pembukaan yang mempunyai tiga tahapan lagi yaitu

tahap pembinaan hubungan baik, tahap apersepsi, dan tahap penyampaian tujuan

layanan. Pada tahap pembinaan hubungan baik konselor dapat melakukannya

dengan baik, konselor mampu melakukan pembinaan rapport untuk

mengkondisikan suasana kelas supaya siap untuk menerima materi dengan baik,

rapport ini dilakukan dengan memberikan salam, menyapa murid untuk

menanyakan kondisi atau kabar siswa, serta menyampaikan topik netral untuk

menarik minat siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti

terhadap konselor selama 7 kali pemberian layanan, hampir semua responden

konselor menunjukkan bahwa konselor sering melakukan tahap pembinaan

hubungan baik. Mengingat bahwa tahap pembinaan hubungan baik penting dalam

proses pemberian layanan karena melalui tahap ini konselor dapat

Page 113: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

98

mengkondisikan siswa supaya siap menerima materi dan memfokuskan perhatian

pada materi yang akan dibahas sehingga tujuan dari layanan dapat tercapai. Hal

ini didukung oleh data yang diperoleh peneliti dari analisis angket yang diisi oleh

siswa, berdasarkan hasil analisis angket ini maka diketahui bahwa menurut siswa

tahap pembinaan hubungan baik yang dilakukan oleh konselor sudah cukup baik.

Siswa merasa selama memberikan layanan konselor dapat bersikap ramah

sehingga siswa antusias dalam mengikuti layanan. Setelah melakukan pembinaan

hubungan baik, konselor melakukan tahap apersepsi terhadap topik bimbingan

yang akan diberikan yaitu dengan cara menanyakan sejauh mana pengetahuan

siswa mengenai materi yang akan dibahas dan mengaitkan materi yang akan

diberikan dengan apa yang sudah siswa ketahui sebelumnya, berdasarkan

observasi terhadap konselor yang dilakukan oleh peneliti selama 7 kali proses

pemberian layanan maka didapat hasil bahwa konselor hanya kadang-kadang saja

melakukan tahap apersepsi, padahal tahap ini memiliki tujuan agar siswa dapat

mempunyai gambaran mengenai materi yang akan dibahas sehingga pada saat

konselor membahas materi siswa tidak dalam keadaan yang kurang siap menerima

materi, namun yang terjadi disini konselor justru hanya kadang-kadang

melakukannya. Kemudian setelah melakukan tahap apersepsi, konselor

menyampaikan tujuan dari layanan tersebut. Dalam menyampaian layanan,

terkadang konselor menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media.

Walaupun dalam lembar kerja siswa (LKS) sudah tertera tujuan dari masing-

masing materi, namun konselor tetap menyampaikan tujuan dari layanan tersebut

pada tiap layanan sehingga siswa mengetahui tujuan-tujuan apa yang akan dicapai

Page 114: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

99

dalam pemberian layanan tersebut dan bisa menjadi tolak ukur apakah tujuan

layanan tersebut tercapai atau tidak. Hal ini mendapat tanggapan positif dari

siswa, dilihat dari hasil analisis angket yang dilakukan oleh peneliti bahwa siswa

merasa penyampaian tujuan memberikan manfaat tersendiri bagi siswa karena

dengan konselor menjelaskan tujuan layanan siswa menjadi lebih tahu manfaat

apa yang akan siswa dapat selama dan setelah mengikuti layanan.

Tahap selanjutnya setelah tahap pembukaan adalah tahap inti, pada tahap

ini konselor memfokuskan pada materi yang akan dibahas dan bentuk

penyampaian materi ini sangat tergantung dengan metode yang akan digunakan.

Pada tahap inti ini terbagi ke dalam lima tahap, yaitu menjelaskan materi layanan,

bertanya, menjawab, memotivasi siswa terlibat dalam layanan, dan mengelola

perilaku siswa. Pada tahap menjelaskan materi layanan berdasarkan hasil

observasi, konselor selalu menggali wawasan siswa mengenai materi yang akan

dibahas terlebih dahulu sebelum memulai menyampaikan materi layanan,

sehingga siswa terbuka wawasannya terhadap materi yang akan dibahas dan

sedikit banyak siswa mempunyai gambaran terlebih dahulu terhadap materi yang

akan disampaikan dengan harapan siswa mempunyai kesiapan yang lebih untuk

menerima materi dari konselor sehingga kemungkinan tercapainya tujuan layanan

menjadi lebih besar. Dalam proses penyampaian materi dalam layanan bimbingan

dan konseling yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS), intensitas konselor

menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai buku pegangan berkisar antara 5

sampai 6 kali dari 7 kali layanan yang diberikan. Dalam penyampaiannya

konselor lebih sering menggunakan metode ceramah, yaitu dengan menjelaskan

Page 115: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

100

materi yang ada di lembar kerja siswa (LKS) dengan ditambahkan contoh-contoh

konkret. Melihat dari hal tersebut sebenarnya boleh saja jika konselor menyajikan

materi layanan dengan metode ceramah yang berpedoman pada buku pegangan

yaitu lembar kerja siswa (LKS), akan tetapi jika dilihat lebih dalam bahwa proses

pemberian layanan berbeda dengan proses pengajaran dimana dalam proses

pelayanan konselor dituntut untuk lebih aktif dalam menyajikan bahan,

memberikan contoh, merangsang, mendorong, dan menggerakkan (para) peserta

untuk berpartisipasi aktif mengikuti dan menjalani materi dan kegiatan layanan.

Sehingga akan menjadi lebih baik, jika dalam proses pemberian layanan konselor

memberikan materi dan media yang bervariasi agar siswa juga tertarik mengikuti

layanan ini. Dalam menyajikan materi, konselor jarang menyajikan materi

melalui media power point atau dengan media film. Berdasarkan hasil penelitian

kepada responden siswa, diketahui bahwa siswa lebih senang jika konselor

menyajikan materi dengan menggunakan media yang bervariasi sehingga tidak

terkesan monoton. Selain itu, komposisi materi dalam lembar kerja siswa (LKS)

dari beberapa kali pemberian layanan sebenarnya sudah mencakup bidang pribadi,

sosial, karier dan belajar seharusnya hal ini bisa didukung dengan tambahan isi

materi lain yang lebih variatif sehingga wawasan siswa menjadi terbuka terhadap

hal-hal baru. Pada saat observasi peneliti menemukan bahwa ada beberapa

konselor yang menyajikan materi dalam lembar kerja siswa (LKS) ke dalam

media power point sehingga tampilan materi tersebut lebih menarik, walaupun

tidak sering namun hal itu bisa membuat siswa menjadi tertarik mengikuti

layanan. Namun, dilapangan ditemukan pula beberapa konselor yang sesekali

Page 116: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

101

tidak menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai medianya dan lebih

banyak melakukan metode ceramah dengan materi yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu dalam pemberian layanan walaupun terkadang masih ada beberapa

konselor yang lebih memilih memberikan layanan dengan cara memberikan tugas

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang sebelumnya sudah dijelaskan

terlebih dahulu isi materinya kemudian setelah selesai mengerjakan lembar kerja

siswa (LKS) maka soal-soal tersebut akan dikoreksi bersama-sama. Menanggapi

hal tersebut, sebenarnya tidak masalah jika konselor memberikan tugas

mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) yang sebelumnya sudah diterangkan

terlebih dahulu namun perlu dilihat lebih dalam lagi jika pemberian soal itu

bertujuan untuk mengukur seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap

materi serta mengetahui siswa mana saja yang memiliki keterbatasan dalam

memahami isi materi tersebut maka konselor tidak masalah jika menggunakan

metode tersebut akan tetapi jika metode mengerjakan soal lembar kerja siswa

(LKS) tersebut menjadi dominan dalam proses pemberian layanan tanpa

dilengkapi oleh penjelasan yang rinci mengenai materi tersebut dengan tujuan

hanya untuk terpenuhi tanggung jawab konselor dalam mengisi jam pelayanan

bimbingan dan konseling maka hal tersebut tidak dibenarkan karena

kebermaknaan proses pelayanan bimbingan dan konseling menjadi tidak

terealisasikan dari proses pemberian layanan tersebut. Dalam lembar kerja siswa

(LKS) terdapat aktivitas kelompok yang mengarahkan siswa untuk melakukan

diskusi lebih lanjut secara kelompok terhadap materi yang telah dibahas

sebelumnya, beberapa konselor terkadang mengadakan diskusi kelompok setelah

Page 117: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

102

konselor selesai menyampaikan materi yang bertujuan agar siswa bisa bertukar

informasi sehingga wawasan siswa bertambah luas setelah mengikuti layanan

tersebut. Namun, ada juga beberapa konselor yang jarang melakukan hal tersebut

dan lebih fokus kepada penyampaian materi saja.

Setelah selesai menyampaikan materi, konselor selalu memberi

kesempatan siswa untuk menyampaikan gagasan dan pertanyaan mengenai materi

yang telah dibahas. Akan tetapi sangat sedikit siswa yang mau bertanya dan

terlibat aktif dalam layanan. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, hal ini

disebabkan karena konselor jarang memotivasi siswa untuk terlibat aktif serta

jarang memberikan penguatan-penguatan yang bisa mendorong siswa untuk aktif

dalam layanan. Melihat hal tersebut, seharusnya konselor lebih bisa mendorong

siswa untuk aktif dalam layanan dengan cara memberikan motivasi-motivasi atau

penguatan yang berupa pujian atau reward pada siswa yang aktif sehingga

mendorong siswa yang belum aktif menjadi mempunyai keinginan untuk aktif.

Peneliti menemukan ada beberapa konselor yang menggunakan soal-soal lembar

kerja siswa (LKS) sebagai bahan tanya jawab dengan cara menunjuk siswa secara

bergantian yang bertujuan agar semua siswa bisa berperan aktif dalam layanan,

melihat hal tersebut peneliti peneliti mempunyai pendapat bahwa hal tersebut ada

sisi negatif dan positifnya. Segi negatifnya, jika siswa dibiasakan ditunjuk satu

persatu untuk menjawab pertanyaan ataupun mengajukan pertanyaan maka

kemandirian siswa untuk secara sukarela bertanya atau menjawab menjadi tidak

terlatih. Akan tetapi jika dilihat dari sisi lain yaitu segi positifnya, dengan

menggunakan cara tersebut maka akan dengan sendirinya melatih siswa untuk

Page 118: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

103

fokus menyimak dan memperhatikan materi yang disampaikan oleh konselor

karena mau tidak mau siswa harus siap jika sewaktu-waktu konselor menunjuknya

untuk menjawab ataupun mengajukan pertanyaan. Dalam pengelolaan kelas,

konselor terkadang memberikan teguran jika ada siswa yang tidak disiplin di kelas

seperti gaduh, bercerita dengan temannya, atau sikap-sikap yang tidak mendukung

dan terkadang merugikan dalam proses penyampaian layanan. Akan tetapi

konselor tidak pernah memberikan hukuman kepada siswa yang tidak disiplin

mengingat konselor sangat perlu menjaga hubungan baik, menjaga simpati murid

kepada konselor, kepercayaan sebagai dasar keterbukaan murid tersebut.

Pemberlakuan hukuman dalam proses pemberian layanan dapat mempersulit

hubungan baik, dengan itu siswa akan menjadi takut, segan, dan ada kemungkinan

tidak senang terhadap konselor.

Tahapan yang terakhir adalah tahap penutup yang terbagi ke dalam tiga

tahap yaitu tahap memyimpulkan, tahap evaluasi, dan tahap pengakhiran. Tahap

yang pertama yaitu tahap menyimpulkan, dalam tahap ini ada beberapa konselor

yang terkadang melakukannya, yaitu dengan menyimpulkan bersama-sama

dengan siswa materi yang telah dibahas sebelumnya, namun ada beberapa

konselor juga yang sangat jarang menyimpulkan materi yang telah disampaikan

pada akhir layanan. Kegiatan menyimpulkan ini adalah hal yang penting

dilakukan dalam layanan sebelum pemberian layanan diakhiri, konselor perlu

melakukan simpulan terhadap topik yang dibahas tadi, dengan tujuan untuk

menegaskan kembali terhadap materi yang dibahas sehingga diharapkan

pelaksanaan layanan ini sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.

Page 119: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

104

Beralih ke tahap evaluasi, diakhir kegiatan konselor jarang melakukan evaluasi

baik secara tertulis maupun lisan. Ini bisa dilihat dari hasil observasi yang

didukung oleh hasil analisis angket, bahwa dari 7 kali layanan konselor rata-rata

hanya melakukan 1 atau 2 kali evaluasi penilaian segera. Penilaian segera yang

dilakukan konselor adalah dimulai dari menanyakan pemahaman baru apa yang

didapat siswa setelah mendapat layanan bimbingan dan konseling, bagaimana

perasaan siswa setelah mengikuti layanan, dan rencana tindakan apa yang akan

siswa lakukan setelah mendapat layanan, konselor hanya beberapa kali

menanyakan hal tersebut baik secara lisan ataupun tulisan. Mengingat evaluasi

merupakan hal yang penting dilakukan, karena bertujuan untuk mengukur sejauh

mana tujuan layanan tersebut dapat dicapai, dan sejauh mana kebutuhan-

kebutuhan siswa dapat terpenuhi melalui layanan tersebut maka tahap ini harus

dilakukan pada tiap layanan. Terkadang beberapa konselor pada akhir layanan

memberikan pertanyaan-pertanyan seputar materi yang telah diberikan, hal ini

sebenarnya kurang tepat jika dilakukan diakhir layanan karena layanan berbeda

dengan pengajaran maka evaluasinya pun berbeda. Evaluasi pada layanan lebih

menitik beratkan pada UCA (understanding, comfort, dan action) yaitu mengenai

perubahan tingkah laku siswa, menilai kemajuan atau perkembangan positif yang

terjadi pada diri siswa dan tidak bernilai benar atau salah seperti yang dilakukan

dalam proses pengajaran yang lebih fokus kepada hasil belajar yang dikuasai

siswa. Tahap yang terakhir adalah tahap pengakhiran, dalam setiap layanan

konselor selalu melakukan tahap ini yaitu dimulai dari memberitahukan bahwa

layanan akan berakhir serta mengucapkan salam penutup.

Page 120: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

105

4.2.1.2 Gambaran Kesesuaian Tempat dan Waktu dalam Pelayanan

Bimbingan dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Strategi pelaksanaan bimbingan dan konseling adalah dengan menggunakan

format individual, klasikal, kelompok dan pendekatan khusus. Dalam Panduan

Pengembangan Diri (2006:9-10), pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

dapat dilakukan di dalam dan di luar jam pelajaran, yang diatur oleh konselor

dengan persetujuan pimpinan sekolah atau madrasah. Pelaksanaan layanan

bimbingan dan konseling di dalam jam pelajaran memudahkan konselor dalam

memberikan pelayanan bimbingan dan konseling, terutama yang berformat

layanan klasikal.

Dari hasil penelitian yang didapat oleh konselor, diketahui bahwa konselor

mengisi jam sesuai dengan ketentuan yaitu 1 jam terjadwal perminggu pada tiap

kelasnya. Konselor selalu masuk ke kelas sesuai dengan jam yang telah

diprogramkan dan menurut hasil analisis angket dengan responden siswa,

diketahui bahwa konselor bertanggung jawab pada jam pelajaran yang diberikan

hal ini terlihat dari meskipun konselor menggunakan lembar kerja siswa (LKS)

sebagai buku pegangan, konselor tidak pernah mengisi jam bimbingan dan

konseling hanya dengan memberikan tugas mengerjakan lembar kerja siswa

(LKS) kemudian dikumpulkan tanpa konselor ikut masuk kekelas. Konselor baru

akan memberikan tugas mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) hanya pada saat

konselor berhalangan hadir untuk mengisi jam bimbingan dan konseling. Selain

masuk pada jam yang telah terjadwal, konselor juga mengisi jam pelajaran yang

kosong dengan memberikan video motivasi bagi siswa ataupun terkadang

Page 121: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

106

konselor memberikan tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)

bimbingan dan konseling.

Dalam memberikan pelayanan bimbingan dan konseling, konselor jarang

mempersiapkan terlebih dahulu tempat yang mendukung proses layanan, seperti

mempersiapkan LCD atau replika miniatur untuk peraga. Hanya beberapa kali

saja konselor mempersiapkan LCD sebagai media penunjang, yaitu pada saat akan

memutar video motivasi atau film serta menyajikan power point.

4.2.1.3 Gambaran Keikutsertaan dan Peranan Pihak-Pihak dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS)

Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh

dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksanakan

oleh guru, konselor dan tenaga pendidik lainnya dengan tetap memperhatikan

peranan masing-masing pihak.

Sugiyo dan Sugiharto (1994:19) berpendapat, bahwa dalam melaksanakan

layanan bimbingan dan konseling di sekolah sering muncul berbagai masalah

yang sukar ditanggulangi. Diantaranya yaitu kurang terjalinnya kerjasama dan

koordinasi diantara para pendidik di sekolah dalam rangka memberikan pelayanan

bimbingan dan konseling pada siswa.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa,

dapat dilihat bahwa wujud keikutsertaan pihak guru lainnya dalam pelayanan

bimbingan dan konseling format klasikal yaitu guru pelajaran lainnya atau guru

piket menggantikan tugas konselor untuk mengisi jam bimbingan dan konseling,

jika konselor yang mengampu kelas tersebut berhalangan hadir. Ketika

Page 122: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

107

menggantikan tugas guru bimbingan dan konseling, guru piket biasanya

memberikan tugas siswa untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS) sesuai

perintah konselor. Dalam hal ini, sebenarnya kurang sesuai karena jika yang

terjadi dilapangan adalah seperti yang telah disebutkan maka kebermaknaan

pelayanan bimbingan dan konseling menjadi tidak nampak. Jika melihat hal

tersebut seolah-olah pelayanan bimbingan dan konseling bisa dilakukan oleh siapa

saja tanpa keahlian khusus dan pelayanan bimbingan dan konseling seperti terlihat

sama dengan pengajaran mata pelajaran. Akan terlihat lebih baik jika pada saat

konselor berhalangan hadir, yang menggantikan adalah konselor lain yang sedang

tidak masuk kelas pada jam itu, atau jika memang tidak ada konselor lain yang

menggantikan, maka akan lebih baik jika konselor memberikan alternatif lain

seperti misal memberikan video motivasi atau film yang bisa memotivasi siswa

kemudian dari film itu konselor meminta siswa menulis pada kertas mengenai isi

video tersebut dan manfaat apa yang siswa dapat setelah menonton video tersebut,

kemudian di minggu selanjutnya konselor membahas bersama-sama siswa

mengenai video tersebut.

4.2.1.4 Gambaran Penyediaan Alat dan Perlengkapan dalam Pelayanan

Bimbingan dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS)

Dalam upaya untuk memperkuat proses pemberian layanan, penggunaan

media dalam layanan sangat berpengaruh terhadap proses berlangsungnya

layanan. Sejalan dngan hal tersebut Kartadinata dkk (2008:238) berpendapat

bahwa “sarana dan prasarana dalam pelayanan bimbingan dan konseling

Page 123: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

108

merupakan salah satu hal yang penting yang turut mempengaruhi keberhasilan

pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah”.

Karena penggunaan media yang variatif dapat membantu konselor dalam

menyampaikan layanan kepada siswa, sehingga siswa menjadi tertarik mengikuti

layanan tersebut. Minat siswa menjadi bertambah jika konselor menyajikan materi

layanan dengan tidak monoton, tentu saja hal ini akan menarik perhatian siswa.

Jika siswa tertarik mengikuti layanan, maka siswa akan memperhatikan dan

senang mengikuti layanan sehingga pemenuhan kebutuhan-kebutuhan siswa akan

tercapai dan tujuan-tujuan layanan akan tercapai pula. Dari hasil penelitian yang

telah dilakukan, maka didapat hasil bahwa konselor dalam menyampaikan materi

jarang menggunakan media lain yang dapat menunjang pemberian layanan,

penggunaan lembar kerja siswa (LKS) disini lebih dominan dibanding media-

media lainnya. Padahal penggunaan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media

harusnya lebih kepada sebagai buku pegangan saja, dan itupun tidak bisa

dibenarkan sepenuhnya karena materi yang ada didalam lembar kerja siswa (LKS)

terkesan menyamaratakan kebutuhan semua kelas pada setiap jenjang

pendidikannya karena materi di dalam lembar kerja siswa (LKS) pada pertingkat

kelas itu sama, seharusnya penyusunan materi harus berpedoman pada hasil need

assesment yang telah dilakukan pada tiap-tiap kelas dan kemudian hasil need

assesment tersebut disusun dalam program BK sehingga pemberian layanan

menjadi tepat sasaran. dalam pelayanannya konselor terkadang menyampaikan

materi melalui media power point, hal itu bernilai positif karena walaupun hanya

dengan metode ceramah saja akan tetapi jika penyajian materi tersebut diolah dan

Page 124: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

109

dikemas menjadi suatu tampilan yang lebih menarik maka akan tampak lebih

variatif dan dapat menarik minat siswa untuk mengikuti layanan tersebut.

4.2.1.5 Gambaran Pelaksanaan Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

dalam Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS)

Menurut Kartadinata, dkk (2008:230) dalam keseluruhan kegiatan

pelayanan bimbingan dan konseling, penilaian diperlukan untuk memperoleh

umpan balik terhadap keefektifan pelayanan bimbingan yang telah dilaksanakan.

Dengan informasi ini dapat diketahui sampai sejauh mana derajat keberhasilan

kegiatan pelayanan bimbingan. Berdasarkan infoemasi ini dapat ditetapkan

langkah-langkah tindak lanjut untuk memperbaiki dan mengembangkan program

selanjutnya. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling secara format klasikal

dilakukan penilaian dengan meminta siswa untuk merefleksikan (secara lisan atau

tertulis) diri siswa masing-masing berkenaan dengan materi yang telah siswa

ikuti. Sesuai dengan tujuan layanan, penilaian difokuskan pertama-tama kepada

pemahaman peserta terhadap isi layanan. pemahaman ini disertai wawasan,

aspirasi, perasaan, sikap, dan tindakan yang hendak dilakukan pasca layanan.

Fokus pada UCA (understanding, comfort, dan action) perlu ditekankan.

Berdasarkan hasil analisis maka diketahui bahwa dalam proses pemberian

layanan yang dilakukan konselor, konselor jarang melakukan penilaian terhadap

hasil layanan baik secara lisan maupun tertulis. Konselor hanya beberapa kali

melakukan penilaian secara lisan serta menyebarkan laiseg setelah selesai

menyampaikan materi layanan. Berdasarkan teori yang ada seharusnya konselor

rutin melakukan penilaian segera agar hasil layanan yang diberikan dapat

Page 125: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

110

diketahui dan segera diberikan tindak lanjut. Mengingat bahwa evaluasi

merupakan bagian yang penting dalam proses layanan, maka tahap ini harus

dilakukan untuk mengukur sejauh mana kebutuhan siswa dapat terpenuhi pada

tiap layanan, untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan layanan sudah tercapai atau

belum. Dalam proses pemberian layanan, seringkali terjadi kesalahan konselor

dalam mengatur waktu sehingga sebelum konselor melakukan evaluasi, waktu

yang tersisa dalam satu jam layanan sudah habis. Terkadang sebelum konselor

mengakhiri layanan, konselor mengadakan tanya jawab seputar materi yang telah

diberikan. Hal ini sebenarnya tidak salah dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar penguasaan materi yang dikuasai siswa, akan tetapi jika melihat lebih dalam

bahwa tujuan dari evaluasi dalam setiap layanan adalah berpusat kepada

pemahaman baru apa yang didapat siswa, perasaan lega yang didapat siswa

setelah mengikuti layanan, rencana tindakan baru apa yang akan dilakukan siswa,

serta perubahan-perubahan tingkah laku atau sikap pada siswa.

Dalam perencanaan tindak lanjut, konselor jarang melakukannya. Hal ini

dapat dilihat dari hasil analisis angket, bahwa konselor jarang mengadakan

layanan seperti bimbingan kelompok, konseling kelompok, konseling individu,

ataupun jenis layanan lainnya sebagai wujud dari tindak lanjut dari hasil penilaian.

Dalam layanan secara klasikal, diperlukan tidak lanjut sebagai langkah

selanjutnya setelah penilaian karena dari langkah penilaian tersebut diketahui

kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki sehingga mencapai tujuan yang

diharapkan. Konselor harusnya bisa merencanakan tindak lanjut apa yang sesuai

untuk siswa, seperti misalnya setelah diberi layanan kiat-kiat belajar efektif siswa

Page 126: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

111

masih belum dapat memahami esensi dari layanan tersebut maka konselor

mengadakan bimbingan kelompok atau mengadakan konseling individual jika

benar-benar diperlukan.

4.2.2 Gambaran Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMA Negeri se – Kota

Pekalongan

Pelayanan dengan format klasikal pada dasarnya lebih bersifat preventif

dengan tujuan menjaga agar tidak muncul masalah atau menekan munculnya

masalah siswa. Di samping menjaga agar tidak muncul masalah, pelayanan

dengan format klasikal ini juga merupakan usaha untuk menjaga agar keadaan

yang sudah baik agar tetap baik. Kriteria atau patokan yang dipakai untuk

mengevaluasi keberhasilan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah

mengacu pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan-kebutuhan peserta didik dan

berkembangnya perubahan tingkah laku jangka panjang sesuai dengan tugas-tugas

perkembangan yang diperlukan dalam pengembangan kemampuan memilih dan

mengambil keputusan dalam menjalani kehidupannya yang dirangkum ke dalam

tujuan-tujuan bimbingan dan konseling. Tujuan-tujuan ini adalah merencanakan

kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupannya di masa yang

akan datang; Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki

seoptimal mungkin; menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat serta lingkungan kerja; mengatasi hambatan dan kesulitan

yang dihadapi dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan pendidikan,

masyarakat, maupun lingkungan kerja. Berikut ini akan disajikan pembahasan

lebih lanjut pada tiap indikatornya.

Page 127: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

112

4.2.2.1 Gambaran Ketercapaian Tujuan Perencanaaan Kegiatan

Penyelesaian Studi, Perkembangan Karir serta Kehidupannya

Dimasa yang akan Datang

Salah satu tujuan dari pelayanan bimbingan konseling adalah

merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta

kehidupannya dimasa yang akan datang. Tujuan layanan ini mengarah kepada

bagaimana memiliki kemampuan untuk memahami kelebihan dan kekurangan

dirinya yang terkait dengan kehidupan masa depannya, bagaimana siswa memiliki

wawasan yang luas mengenai dunia kerja dan pada akhirnya bisa memiliki

kemampuan untuk membuat keputusan terhadap karir yang akan dipilihnya sesuai

dengan apa yang diharapkannya.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat

diketahui bahwa kemampuan siswa dalam merencanakan kegiatan penyelesaian

studi, perkembangan karir serta kehidupannya dimasa yang akan datang tergolong

masih rendah. Siswa kurang bisa memahami kelebihan dan kelemahan dirinya

sendiri sehingga siswa kurang yakin bahwa dimasa mendatang siswa bisa

memilih karir yang sesuai dengan kemampuannya, hal ini dikarenakan kurangnya

informasi yang menunjang siswa untuk dapat lebih bisa menggali kelebihan dan

kekurangannya atau minat dan kemampuannya terhadap dirinya. Hal ini juga

berpengaruh kepada keyakinan siswa bahwa dimasa mendatang siswa dapat

memilih cita-cita dimasa mendatang. Melihat hal tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa layanan yang diberikan kepada siswa kurang bisa mencapai

tujuan tersebut, sehingga siswa kurang memiliki bekal wawasan yang luas untuk

memulai perencanaan karirnya jadi siswa belum mendapat gambaran mengenai

Page 128: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

113

masa depan karirnya. Yang lebih ditekankan disini adalah pemberian layanan

seharusnya bisa memenuhi kebutuhan siswa akan tujuan tersebut, namun yang

terjadi disini adalah pemberian layanan tersebut kurang bisa memenuhi kebutuhan

siswa. Hal ini diperparah dengan minat siswa terhadap layanan, sehingga banyak

siswa yang merasa melakukan perencanaan terhadap masa depan itu penting dan

menganggap masa depan adalah masalah nanti dan bukan hal yang perlu

direncanakan terlebih dahulu. Hal ini menjadi tugas konselor untuk memotivasi

siswa agar berminat kepada layanan yang diberikan konselor serta mampu terlibat

aktif didalam layanan, serta memupuk perubahan tingkah laku siswa menjadi

pribadi yang lebih mandiri untuk mau mencari informasi seluas-luasnya mengenai

karir masa depannya sehingga wawasan siswa menjadi tidak terbatas pada apa

yang disampaikan konselor saja dan siswa mampu bersikap mandiri untuk

memiliki kemampuan dan kematangan dalam pengambilan keputusan karirnya

dimasa depan agar dimasa depan karena sikap mandiri ini membuat siswa terlatih

untuk memikirkan kelebihan dan kelemahan dari pilihannya serta mampu

bersikap tanggung jawab terhadap pilihan yang sudah dipilihnya.

4.2.2.2 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Pengembangkan Seluruh

Potensi dan Kekuatan yang Dimiliki Seoptimal Mungkin

Mengembangkan potensi diri secara optimal merupakan tujuan utama dari

pelayanan bimbingan dan konseling, potensi diri yang dikembangkan disini

adalah dimulai potensi diri dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Jika

potensi diri siswa dapat berkembang secara optimal maka dapat dikatakan bahwa

tujuan dari pelayanan yang dilakukan oleh konselor berhasil. Namun yang terjadi

Page 129: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

114

disini adalah potensi diri siswa belum bisa berkembang secara optimal, hal ini

bisa dilihat dari presentase ketercapaian tujuan yang cenderung masih rendah.

Dalam hasil analisis kemampuan siswa mengembangkan potensi diri

pribadinya cukup baik, terlihat dari setelah siswa mendapat pelayanan bimbingan

dan konseling siswa merasa bahwa hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa

semakin baik, siswa menjadi tahu makna hubungannya dengan Tuhan sehingga

siswa memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai yang

diajarkan dalam agamanya baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, teman,

ataupun masyarakat. Diharapkan setelah mendapat layanan bimbingan konseling,

siswa mampu memelihara manfaat yang sudah siswa dapat agar bisa berlangsung

sepanjang hayat. Selain hubungan dengan Tuhan, siswa juga merasa bahwa

setelah mendapat layanan bimbingan dan konseling siswa menjadi memiliki rasa

tanggung jawab terhadap tugas-tugasnya. Siswa menjadi tidak menggantungkan

orang lain dalam pekerjaannya dan memilih untuk berusaha terlebih dahulu

menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Sikap ini

merupakan sikap yang positif dan jika dikembangkan lebih lanjut akan

memunculkan perubahan sikap positif lainnya, misalnya karena siswa terbiasa

bertanggung jawab menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuannya terlebih

dahulu tanpa bergantung dari pekerjaan orang lain maka jika sikap ini dipupuk

akan menjadikan siswa menjadi pribadi yang mampu bertanggung jawab pada

tugas yang lebih besar lagi sehingga siswa mampu menanggung konsekuensi baik

positif maupun negatif dan berpikiran jangka panjang dalam menentukkan

keputusan. Oleh karena itu tugas konselor untuk mengapresiasi dan menindak

Page 130: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

115

lanjuti hasil-hasil layanan yang positif ini. Selain tujuan tersebut, siswa juga

merasa setelah mengikuti layanan bimbingan dan konseling siswa menjadi

mempunyai kebiasaan belajar yang positif seperti siswa terbiasa tidak menunda-

nunda pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, dan siswa belajar tidak hanya

pada saat ada pekerjaan rumah (PR) saja. Namun, perubahan tingkah laku yang

positif itu tidak diimbangi dengan kepercayaan diri siswa terhadap potensi yang

dimilikinya. Siswa merasa siswa memiliki banyak kekurangan atau kelemahan

yang ada pada dirinya dan hal itu berpengaruh kepada rasa ketidakmampuan

bahwa siswa dapat mengerjakan suatu pekerjaan dengan cekatan. Melihat hal

tersebut, seharusnya konselor lebih bisa memperhatikan kebutuhan pribadi siswa

dengan cara memberikan penguatan ataupun motivasi yang dapat memupuk rasa

percaya diri siswa sehingga tingkah laku yang positif berupa kebiasaan belajar

dan keterampilan belajar yang dimiliki siswa dapat didukung oleh kepercayaan

diri terhadap potensi yang dimilikinya dan diharapkan bisa menghasilkan

perubahan tingkah yang positif bagi siswa. Jika melihat hal diatas, alangkah

baiknya jika pelayanan bimbingan yang dilakukan konselor tidak hanya mengarah

kepada penguasaan materi secara teoritis saja tapi lebih dari itu konselor harus

bisa lebih memperhatikan aspek-aspek yang dapat menunjang hal tersebut

sehingga dicapai tujuan yang diharapkan.

Berbanding terbalik dengan hal yang telah dijelaskan diatas, dalam

mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki secara optimal ada

beberapa hal yang masih kurang bisa berkembang secara optimal yaitu sikap

respek siswa terhadap diri sendiri dan orang lain yang berpengaruh kepada

Page 131: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

116

kemampuan siswa dalam melakukan interaksi sosial. Siswa selalu merasa bahwa

selama ini tidak bisa menerima kritikan orang lain kepada dirinya sehingga siswa

lebih memilih untuk tidak mendengarkan penilaian yang disampaikan oleh teman-

temannya, sehingga hal tersebut membuat siswa tidak mempunyai keinginan

untuk mengevaluasi dirinya sendiri mengenai apa kekurangan yang ada dalam

dirinya saat ini dan hal ini berpengaruh terhadap sikap siswa yang cenderung

putus asa jika mengalami kegagalan karena keinginan siswa untuk memahami apa

yang menjadi penyebab kegagalan ini rendah. Disini jelas terlihat bahwa esensi

dari pelayanan bimbingan dan konseling itu sangat diperlukan karena pelayanan

bimbingan dan konseling berbeda dengan proses pengajaran, dalam pelayanan

bimbingan dan konseling banyak hal yang bisa dilakukan untuk meminimalisir

terjadinya hal tersebut. Namun sangat disayangkan, konselor kurang

memperhatikan esensi dan kebermaknaan dari layanan bimbingan dan konselong

itu sendiri. Jika hal tersebut berlanjut, maka besar kemungkinan akan

menyebabkan masalah baru yaitu siswa mengalami rendah diri atau lebih

parahnya siswa menjadi sulit berinteraksi dengan lingkungan sosialnya untuk itu

penialain terhadap proses pemberian layanan sangat diperlukan agar bisa

dilakukan perencanaan tindak lanjut terhadap hasil-hasil layanan sehingga segera

bisa dilakukan penanganan yang tepat untuk para siswa.

Page 132: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

117

4.2.2.3 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Penyesuaian Diri dengan

Lingkungan Pendidikan, Lingkungan Masyarakat serta Lingkungan

Kerjanya

Pada dasarnya setiap individu baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari

maupun dalam perkembangannya mengalami dan menghadapi berbagai hal.

Seperti misalnya ketika memasuki lingkungan baru ataupun ketika menghadapi

suasana yang baru, dalam menghadapi hal tersebut diperlukan pemahaman

ataupun sikap memadai yang akan mendorong kearah penyesuaian diri secara

tepat. Kemampuan menyesuaikan diri akan membawa individu yang masuk

kedalam semua situasi tersebut dengan cara yang tepat sehingga memberikan

dampat positif serta terhindar dari berbagai hambatan dan kesulitan

Berbanding terbalik dengn hal diatas, bahwa hasil dari layanan ini kurang

tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat siswa mampu

mengenal hak dan kewajiban diri sendiri dalam lingkungan sehari-hari dengan

baik seperti hak untuk menyampaikan pendapat saat berdiskusi namun siswa

kurang bisa bersikap toleransi kepada temannya. Seperti siswa kurang bisa

memahami bahwa perbedaan yang terjadi adalah wajar dan siswa tidak bisa

memaksakan pendapat atau keinginannya terhadap orang lain yang berbeda

pendapat dengannya, namun disisi lain siswa juga memiliki keinginan atau motif

yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Hal ini bisa diartikan bahwa siswa

mempunyai pikiran yang terbuka dan mau belajar memahami sesuatu yang baru.

Jika konselor bisa menangkap hal positif tersebut dan menyalurkan dengan tepat

maka perubahan tingkah laku yang memadai dalam penyesuaian diri bisa tercapai.

Misalnya dengan mengadakan bimbingan kelompok, bagi siswa yang kurang bisa

Page 133: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

118

bersikap toleransi terhadap kepentingan dan hak orang lain. Dari kegiatan tersebut

siswa akan belajar menghargai pendapat anggota kelompok lainnya dan belajar

bagaimana cara mengungkapkan pendapat dengan cara yang baik. Melihat dari hal

tersebut, dalam layanan konseling memang diperlukan metode pemberian layanan

selain metode ceramah yang berpedoman pada LKS karena ada beberapa layanan

yang menuntut metode yang lebih dari sekedar menjelaskan saja, seperti dengan

memberikan contoh-contoh ataupun kegiatan yang dilakukan diluar kelas.

Sehubungan dengan hal diatas, ketercapaian tujuan agar siswa mampu memiliki

kemampuan dalam menyelesaikan konflik baik internal maupun eksternal

cenderung rendah. Keberhasilan tujuan ini dipengaruhi bagaimana cara konselor

dalam memberikan layanan, seharusnya konselor bisa memberikan layanan yang

lebih dari hanya sekedar menjelaskan saja karena dari hasil menjelaskan saja

terkadang siswa kurang bisa memahami dan menerapkan kepada dirinya.

Pemberian layanan juga harus memperhatikan jenis layanan dan fungsi-fungsi

serta metode yang harus dilakukan pada tiap jenis layanan karena tidak bisa

disamaratakan bahwa semua jenis layanan dapat dilakukan dengan hanya dengan

metode ceramah tanpa disertai dengan kegiatan yang dapat mendukung layanan

tersebut.

4.2.2.4 Gambaran dari Ketercapaian Tujuan Penyelesaian Hambatan dan

Kesulitan yang Dihadapi dalam Studi, Penyesuaian dengan

Lingkungan Pendidikan, Masyarakat, maupun Lingkungan Kerja

Bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang bersumber pada

kehidupan manusia. Kenyataan menunjukkan bahwa manusia sering menghadapi

persoalan-persoalan yang silih berganti di dalam kehidupannya. Oleh karena itu,

Page 134: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

119

berdasarkan kenyataan bahwa manusia itu tidak sama satu dengan yang lainnya,

baik dalam sifat-sifatnya maupun dalam kemampuannya, di antara manusia, ada

yang sanggup mengatasi persoalan tanpa bantuan orang lain, tetapi tidak sedikit

manuasia yang tidak sanggup mengatasi persoalannya jika tidak dibantu oleh

orang lain. Bagi siswa inilah, bimbingan dan konseling sangat diperlukan. Suatu

hal yang wajar bagi manusia untuk mengenal dirinya dengan sebaik-baiknya.

Dengan mengenal dirinya, siswa dapat bertindak dengan tepat sesuai dengan

kemampuan-kemampuan yang ada padanya. Akan tetapi, tidak semua siswa

memiliki kemampuan ini. Dan bagi siswa yang kurang memiliki kemampuan

inilah yang sangat memerlukan bantuan konselor.

Berdasarkan hal diatas, jelas sekali bahwa peranan konselor sangat penting

dalam rangka melatih siswa untuk mampu mengenal dirinya sehingga siswa

mampu memiliki kemampuan serta kesiapan mental untuk mengatasi hambatan

yang dihadapi dan memiliki kesadaran bahwa pada setiap pengambilan keputusan

itu pasti ada konsekuensi baik positif atau negatif. Namun yang terjadi

dilapangan, pelayanan yang diberikan konselor dengan menggunakan media LKS

kurang bisa memberikan hasil yang memuaskan. Dilihat dari hasil analisis angket

yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa siswa kurang mampu mengatasi

hambatan atau kesulitan yang terjadi dengan mengandalkan kemampuan-

kemampuan yang terdapat dalam dirinya. Melihat dari hasil tersebut maka

seharusnya diperlukan tindak lanjut berupa misal konseling kelompok, dalam

kegiatan tersebut peserta layanan bisa saling bertukar pendapat mengenai

bagaimana anggota kelompok satu dan yang lainnya bisa mengatasi permasalahan

Page 135: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

120

dalam hidupnya sehingga peserta mempunyai gambaran alternatif-alternatif apa

yang harus dilakukan ketika edang menghadapi permasalahan, kesulitan atau

hambatan dalam hidup. Kesadaran bahwa pada setiap pengambilan keputusan

sama pentingnya dengan tujuan-tujuan yang lain. Karena melalui tujuan tersebut

jika dikembangkan lebih lanjut maka kemungkinan besar siswa mampu memiliki

sikap tanggung jawab dan mandiri terhadap kehidupannya. Namun dalam

pelayanan ini, tujuan tersebut belum tercapai dengan maksimal. Masih ada tyang

perlu diperbaiki lagi agar tujuan yang direncanakan bisa maksimal

4.2.3 Kelayakan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai Media dalam

Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Pada dasarnya bimbingan dan konseling merupakan upaya bantuan untuk

menunjukkan perkembangan manusia secara optimal, baik secara kelompok

maupun individu sesuai dengan hakikat kemanusiaannya dengan berbagai potensi,

kelebihan dan kekurangan, kelemahan serta permasalahannya. Oleh karena itu,

pelayanan bimbingan dan konseling sangat diperlukan di sekolah karena

pengajaran mata pelajaran saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan siswa sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya. Bantuan-bantuan

yang diberikan oleh konselor melalui pemberian layanan dikemas dengan materi-

materi layanan yang sangat membantu siswa dalam mengembangkan potensi

secara optimal serta disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang sebelumnya sudah

diindentifikasi oleh konselor.

Berbanding terbalik dengan hal diatas, bahwa yang terjadi dilapangan

adalah pemberian materi layanan yang seharusnya bisa membantu siswa untuk

Page 136: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

121

berkembang secara optimal justru hasilnya tidak memuaskan. Berdasarkan

penelitian yang dilakukan, pada dasarnya sebelum memberikan layanan secara

terjadwal konselor perlu mengadakan identifikasi kepada siswa untuk kemudian

diketahui hasil dari need assesment pada tiap-tiap kelas yang kemudian disusun

menjadi program BK. Dalam program BK tercantum materi-materi apa saja yang

akan diberikan kepada siswa per kelasnya. Namun yang terjadi dalam lapangan

penggunaan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media justru seperti

menyamaratakan kebutuhan siswa pada semua kelas, padahal pada tiap kelas pasti

berbeda kebutuhannya. Melihat hal tersebut, wajar jika pencapaian tujuan layanan

memiliki presentase yang rendah karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi

yang disebabkan oleh konselor tidak menyampaikan materi yang benar-benar

dibutuhkan siswa.

Menggunakan lembar kerja siswa (LKS) sebagai media sebenarnya tidak

masalah jika hanya dipakai untuk buku pegangan saja atau sebagai sumber materi

tambahan saja dan tidak digunakan terus menerus sehingga justru menjadi media

utama dalam layanan, itupun harus diimbangi dengan metode penyajian yang

layanan yang tepat serta sarana penunjang lainnya yang bisa membantu proses

pelayanan agar berjalan dengan baik dan tujuan layanan dapat tercapai secara

optimal. Seperti misalnya pada layanan orientasi, materi yang disajikan tidak bisa

jika hanya dengan metode ceramah yang materinya hanya bersumber pada lembar

kerja siswa (LKS) saja tanpa ditambah dengan sarana penunjang lainnya. Akan

lebih baik jika konselor memilih menyajikan layanan orientasi dengan format

klasikal disertai dengan gambar-gambar, miniatur, tampilan video, atau replika

Page 137: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

122

dari obyek yang akan dibahas sehingga siswa benar-benar mempunyai gambaran

mengenai obyek yang akan dibahas dan tidak hanya mendengarkan penjelasan

dari konselor saja ataupun hanya membaca materi dalam layanan saja.

Penggunaan lembar kerja siswa (LKS) menurut sebagian konselor

memberikan kemudahan lain yaitu ketika konselor berhalangan hadir, konselor

hanya perlu meninggalkan tugas untuk mengerjakan lembar kerja siswa (LKS)

untuk kemudian dikumpulkan dengan diawasi ataupun tanpa diawasi oleh guru

piket. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa pelayanan bimbingan dan konseling

mengesankan seperti pelajaran. Akan lebih baik jika konselor berhalangan hadir,

konselor meminta konselor dari kelas lain untuk menggantikan memberi layanan.

atau jika memang tidak ada konselor yang bisa menggantikan maka siswa

diberikan video atau film yang bisa memotivasi siswa kemudian siswa diberi

tugas untuk menuliskan hal-hal baru apa yang diperoleh dari layanan tersebut,

atau bagaimana perasaan siswa setelah memperoleh layanan tersebut untuk

kemudian pada pertemuan selanjutnya bisa dibahas lebih lanjut. Namun, jika

memang fasilitas yang ada terbatas, maka konselor bisa memberikan tugas diskusi

siswa mengenai suatu materi yang bisa menambah wawasan siswa dan

bertukarpikiran dengan teman-temannya. Konselor harus mempunyai antisipasi

jika suatu saat konselor tiba-tiba berhalangan hadir, yaitu dengan menyiapkan

materi-materi layanan yang akan diberikan jika konselor tidak bisa hadir di

sekolah.

Proses evaluasi merupakan proses yang penting untuk mengukur sejauh

mana tujuan layanan dapat tercapai, perubahan tingkah laku siswa setelah

Page 138: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

123

mengikuti layanan, dan sejauh mana kebutuhan-kebutuhan siswa dapat terpenuhi.

Dari hasil evaluasi ini maka akan diketahui apa yang perlu diperbaiki dari layanan

tersebut, tujuan-tujuan apa yang belum tercapai serta tindak lanjut apa yang harus

dilakukan oleh konselor. Dalam pelaksanaannya, konselor jarang melakukan

penilaian segera setelah pemberian layanan oleh karena itu hasil dari layanan

bimbingan dan konseling itu sendiri kurang bisa diketahui kekurangan dan

kelebihannya. Namun jika melihat dari hasil penelitian, diketahui bahwa

pelayanan bimbingan dan konseling yang menggunakan lembar kerja siswa (LKS)

ini kurang efektif karena bisa dilihat dari hasil presentase ketercapaian tujuan-

tujuan yang rendah. Terkadang konselor memberikan pertanyaan seputar materi

layanan kepada siswa, hal ini boleh saja dilakukan untuk melihat seberapa besar

penguasaan siswa terhadap materi, namun jika melihat lebih dalam kepada esensi

dari layanan bimbingan dan konseling itu sendiri bahwa evaluasi pelayanan

bimbingan dan konseling lebih menekankan kepada kemajuan atau perkembangan

positif yang terjadi dalam diri siswa dan bukan kepada hasil belajar yang dikuasai

siswa. Proses evaluasi ini juga berpengaruh terhadap terlaksananya perencanaan

tindak lanjut dari proses pemberian layanan karena melalui evaluasi konselor

menjadi tahu mana yang perlu diberikan tindak lanjut sehingga jika ada hal yang

bersifat darurat dan memerlukan tindak lanjut dengan segera, konselor bisa

melakukan penanganan yang tepat.

Dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan sekolah tidak tertera

siapa yang membuat LKS tersebut, dan hanya disebutkan pada bagian sampul

bahwa LKS ini sesuai dengan standar isi (KTSP), serta tertera bahwa LKS ini

Page 139: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

124

digunakan untuk pengembangan diri bimbingan konseling dan budi pekerti. Jika

pembuat LKS ini paham betul apa yang menjadi esensi dari pelayanan BK dan isi

dari LKS tersebut sesuai dengan standar kompetensi dan tujuan yang akan

dicapai, maka LKS ini boleh digunakan sebagai sumber layanan bukan sebagai

media. Pada bagian selanjutnya dalam LKS terdapat tujuan penggunaan LKS

yang menjelaskan bahwa siswa diharapkan membaca dan memahami standar

kompetensi dan kompetensi dasar agar tetap fokus pada pencapaian kompetensi

yang akan dituju, diharapkan siswa mampu menjadikan tujuan pembelajaran

sebagai langkah awal mendapatkan gambaran secara singkat mengenai tujuan

yang akan dicapai, serta yang terakhir adalah sebagai langkah akhir siswa diminta

mengerjakan uji tengah semester atau uji akhir semester setelah seluruh pelajaran

dapat dikuasai dengan baik. Dari hal tersebut maka layanan seolah-olah

disamakan dengan pelajaran yang setelah membahas semua materi diperlukan

ujian untuk menilai seberapa jauh siswa menguasai materi tersebut.

Berdasarkan hal yang sudah dijelaskan diatas, maka diperoleh kesimpulan

bahwa lembar kerja siswa (LKS) tidak layak digunakan sebagai media dan hanya

layak digunakan sebagai buku pegangan atau buku sumber saja. Dan

penggunaannya pun, harus disertai dengan sarana penunjang lainnya yang telah

disesuaikan dengan tujuan pada tiap layanan. Kesesuaian antara isi materi yang

ada dalam lembar kerja siswa (LKS) dengan hasil need assesment juga perlu

diperhatikan, agar layanan yang diberikan tepat sasaran dan inti dari makna

pelayanan bimbingan konseling itu sendiri tidak menjadi kabur. Proses evaluasi

yang dilakukan juga sebaiknya lebih mengarah kepada UCA (understanding,

Page 140: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

125

comfort, dan action), dan buka semata-mata tertuju kepada penguasaan materi saja

karena pelayanan bimbingan berbeda dengan pengajaran.

4.3 Keterbatasan Penelitian

Meskipun penelitian ini telah dilaksanakan sebaik mungkin, akan tetapi

penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya sebagai berikut :

1) Kesulitan dalam mencari bukti-bukti dokumentasi seperti jurnal harian,

program, satlan, dan LKS yang digunakan sebagai alat pengumpul data yang

bisa memperkuat hasil penelitian, dikarenakan responden tidak memberi ijin

peneliti untuk melihat atau menggandakan sebagai pelengkap data.

2) Proses observasi yang memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan

banyak tenaga observer-observer yang membantu.

Page 141: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

126

BAB 5

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan penelitian pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling

yang menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) di SMA Negeri se-Kota

Pekalongan dapat disimpulkan bahwa :

1) Proses pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar

Kerja Siswa (LKS) belum berjalan sesuai prosedur.

2) Hasil pelayanan Bimbingan dan Konseling yang menggunakan Lembar Kerja

Siswa (LKS) tergolong masih rendah. Hal ini terlihat dari ketercapaian tujuan

pelayanan bimbingan dan konseling yang belum optimal.

3) Lembar Kerja Siswa (LKS) tidak layak digunakan menjadi media utama

dalam pelayanan bimbingan dan konseling dan hanya layak digunakan

sebagai buku penunjang atau buku sumber saja, penggunaannya pun harus

disesuaikan dengan tujuan dan esensi dari tiap jenis layanan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diajukan beberapa saran kepada

konselor dan kepala sekolah di SMA se-Kota Pekalongan :

1) Untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, perlu untuk melakukan pelurusan

konseptual yang menegaskan konteks tugas dan ekspektasi kinerja konselor

yang berbeda dengan konteks tugas dan ekspektasi kinerja pengajar. Serta

Page 142: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

127

membuat kebijakan-kebijakan yang dapat memaksimalkan kinerja konselor

sesuai dengan konteks tugasnya.

2) Untuk ABKIN, diharapkan untuk lebih mengoptimalkan pemberian workshop

atau seminar yang membahas mengenai pengoptimalan kinerja konselor.

3) Untuk Tim Pengawas Bimbingan dan Konseling, diharapkan untuk

melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelayanan bimbingan dan

konseling yang menggunakan Lembar kerja siswa (LKS) sebagai media ini.

4) Untuk Kepala Sekolah, diharapkan mampu memotivasi konselor agar

melakukan kinerja yang optimal, serta lebih memperhatikan sarana prasarana

yang menunjang pelayanan BK. Dan selain itu, jika perlu kepala sekolah

mengikutsertakan konselor pada pelatihan guna menunjang kinerjanya.

5) Untuk Konselor, diharapkan untuk lebih sering mengikuti seminar atau

workshop guna menumbuhkan rasa kencintaan pada profesinya sendiri

sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta didik

Page 143: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

128

DAFTAR PUSTAKA

Asmani, Jamal Ma’mur, 2010. Panduan Efektif Bimbingan Dan Konseling Di

Sekolah. Jakarta: DIVA Press.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Azhar, Lulu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya:

Usaha Nasional.

Azwar, Saefudin. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Azhar. 2004. Metode Pengajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Darmawan. 2011. Masih Perlukan LKS digunakan dalam Pembelajaran di

Sekolah. diakses 23 September 2012.

(http://www.haluankepri.com/menyanyah/26819-masih-perlukah-lks-di-

sekolah.html)

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Panduan Pengembangan Diri; Pada

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Puskur Balitbang.

Hendrarno, Eddy.,dkk. 2003. Bimbingan dan Konseling. Semarang: Universitas

Negeri Semarang.

Hikmawati, Fenti. 2011. Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers.

Kartadinata., dkk. 2007. Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan

Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal.

Jakarta: Depdiknas.

Latuheru, J. D. 2010. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Kini.

Ujung Pandang: IKIP Ujung Pandang

Malik, Ivan., dkk. 2005. Metodologi Penelitian. Bandung: Pusat Pengembangan

Bahan Ajar-UMB.

Mardalis. 2003. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 144: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

129

Mulyana. 2012. Pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme dengan Meng-

gunakan LKS Terhadap Prestasi Belajar Matematika. diakses 23

September 2012. (http://karya-ilmiah.com/pendekatan-pembelajaran-

konstruktivisme-dengan-meng-gunakan-LKS-terhadap-prestasi-belajar-

matematika).

Nurihsan, Achmad Juntika dan Akur Sudianto. 2005. Manajemen Bimbingan dan

Konseling Di SMA. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Nurmalia. 2011. Pofil bimbingan pribadi sosial di SMP Negeri 1 Lembang.

Diakses pada 23 September 2012. (http://karya-ilmiah.com/pemanfaatan-

bahan-ajar-lembar-kerja-siswa-lks-dalam-me-ningkatkan-efektivitas-

pembelajaran-pendidikan-di-smp-negeri-3-lembang-83).

Nursanthi, Erlian Widya. 2011. Meningkatkan Konsep Diri Melalui Layanan

Informasi Dengan Media Visal Pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1

Bergas Tahun ajaran 2010/2011. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan

Koseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. UNNES.

Prayitno. 1997. Pelayanan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Umum.

Jakarta: Rineke Cipta.

Prayitno dan Erman Amti. 2008. Dasar - Dasar Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Rineke Cipta.

Rianti, Ninedya Mawar. 2011. Diakses 23 September 2012.

(http://rumahkonselor.blogspot.com/2012/01/lks-bk-bid-karir.html).

Ridwan. 1998. Penanganan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Salahudin, Anas. 2010. Bimbingan dan Konseling. Bandung: CV Pustaka Setia

Sulistiawan, Nenei. 2010. Studi Deskriptif Kinerja Konselor Lulusan Bimbingan

Dan Konseling UNNES di SMA Negeri se-kota Semarang Tahun

2010/2011. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 2006. Metode Penelitian Survai. Jakarta:

Pustaka LP3ES.

Sugiarto. 2010. Bahan Ajar Workshop Pendidikan Matematika II. Semarang.

UNNES.

Sugiyo dan DYP Sugiharto. 1994. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan

Konseling di Sekolah. Semarang: IKIP Semarang Press.

Page 145: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

130

Sugiyo. 2011. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Semarang:

Widya Karya.

Sugiyono.2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2003. Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Bandung: Alfabeta.

Sukardi, Dewa Ketut. 2008. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan Dan

Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineke Cipta.

Sukardi, Dewa Ketut dan Desak P.E Nila Kusmawati. 2008. Proses Bimbingan

Dan Konseling Di Sekolah. Jakarta: Rineke Cipta.

Supriyo. 2009. Pelayanan BK Melaui Format Klasikal. Semarang: UNNES.

Sutoyo, Anwar. 2009. Pemahaman Individu. Semarang : CV Widya Karya.

Tim Penyusun. 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan

Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta : Depdiknas.

Tohirin. 2007. Bimbingan Dan Konseling Sekolah Dan Madrasah (Berbasis

Integrasi). Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Walgito, Bimo. 2005. Bimbingan dan Konseling (Studi &Karir). Yogyakarta:

Andi Offset

Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi

Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Yusuf, Syamsu dan A. Juntika Nurihsan. 2006. Landasan Bimbingan &

Konseling. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Offset.

Page 146: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

131

LAMPIRAN

Page 147: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

132

Lampiran 1

Kisi-Kisi Instrument Pedoman Observasi Pelayanan Bimbingan

Konseling Menggunakan Media Lks untuk Responden Konselor

(Sebelum Try Out)

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

Proses

Pelayanan

Bimbingan

Konseling

yang

menggunakan

LKS sebagai

Media

4. Tahap

Pembukaan

5. Tahap Inti

1.4 Pembinaan

Hubungan Baik

1.5 Apersepsi

1.6 Penyampaian

Tujuan

Layanan

2.6 Menjelaskan

materi layanan

2.7 Bertanya

1.1.4 Mengucapkan salam

pembukaan

1.1.5 Menciptakan rasa

kebersamaan

1.1.6 Menarik minat dan

perhatian siswa

1.2.4 Mengungkapkan

kembali materi yang

telah diberikan

sebelumnya

1.2.5 Mengaitkan materi

yang akan diberikan

dengan apa yang sudah

diketahui siswa

sebelumnya

1.2.6 Menanyakan kesiapan

siswa

1.3.2 Menjelaskan tujuan

layanan

2.1.4 Menggali wawasan

siswa mengenai materi

yang akan dibahas

2.1.5 Pemberian layanan

secara sistematis

sehingga jelas isi dan

manfaatnya

2.1.6 Tidak terjadi

kekeliruan dalam

memberikan layanan

2.2.3 Konselor memberi

kesempatan untuk

siswa agar dapat

mengungkapkan

gagasan atau

pendapatnya

mengenai materi yang

dijelaskan

2.2.4 Konselor memberi

kesempatan kepada

1

2, 3, 4

5

6, 7

8

9

10, 11

12

13, 14,

15, 16

17

18

19, 20

Page 148: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

133

6. Tahap

Penutup

2.8 Menjawab

2.9 Memotivasi

siswa terlibat

dalam layanan

2.10 Mengelola

Perilaku Siswa

3.4 Menyimpulkan

3.5 Evaluasi

3.6 Pengakhiran

siswa untuk

menanyakan informasi

yang kurang jelas

mengenai materi yang

dijelaskan oleh

konselor

2.3.2 Konselor menjawab

pertanyaan dari siswa.

2.4.3 Mendorong siswa

untuk aktif dalam

proses layanan

2.4.4 Memberi penguatan

pada siswa yang aktif

dalam layanan

2.5.3 Memberikan umpan

balik positif dalam

bentuk penguatan baik

dalam bentuk lisan

maupun tulisan

terhadap siswa selama

layanan.

2.5.4 Menciptakan

kenyamanan dalam

proses layanan

3.1.2 Konselor membantu

siswa menyimpulkan

materi layanan yang

telah diberikan

3.2.5 Melakukan evaluasi

secara lisan atau

tulisan

3.2.6 Understanding

(Pemahaman Baru)

3.2.7 Comfort (Perasaan

Lega)

3.2.8 Action (Rencana

Kegiatan Pasca

Layanan)

3.3.3 Memberitahukan

kepada siswa bahwa

layanan akan segera

diakhiri

3.3.4 Mengucapkan salam

penutup

21, 22,

23

24, 25,

26, 27

28

29, 30,

31

32, 33

34, 35

36,37,

38

39

40

41

42

43

Page 149: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

134

Lampiran 2

Kisi-kisi Instrument Pedoman Observasi Proses Pelayanan

Bimbingan Konseling Menggunakan LKS untuk Responden

Konselor (Setelah Try Out)

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

Proses

Pelayanan

Bimbingan

Konseling

yang

menggunakan

LKS sebagai

Media

1. Tahap

Pembukaan

2. Tahap Inti

1.1 Pembinaan

Hubungan Baik

1.2 Apersepsi

1.3 Penyampaian

Tujuan

Layanan

2.1 Menjelaskan

materi layanan

2.2 Bertanya

1.1.1 Mengucapkan salam

pembukaan

1.1.2 Menciptakan rasa

kebersamaan

1.1.3 Menarik minat dan

perhatian siswa

1.2.1 Mengungkapkan

kembali materi yang

telah diberikan

sebelumnya

1.2.2 Mengaitkan materi

yang akan diberikan

dengan apa yang sudah

diketahui siswa

sebelumnya

1.2.3 Menanyakan kesiapan

siswa

1.3.1 Menjelaskan tujuan

layanan

2.1.1 Menggali wawasan

siswa mengenai materi

yang akan dibahas

2.1.2 Pemberian layanan

secara sistematis

sehingga jelas isi dan

manfaatnya

2.1.3 Tidak terjadi

kekeliruan dalam

memberikan layanan

2.2.1 Konselor memberi

kesempatan untuk

siswa agar dapat

mengungkapkan

gagasan atau

pendapatnya

mengenai materi yang

dijelaskan

2.2.2 Konselor memberi

1

2, 3, 4

5

6

7

8

9

10

11, 12,

13

14

15

16,17

Page 150: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

135

3. Tahap

Penutup

2.3 Menjawab

2.4 Memotivasi

siswa terlibat

dalam layanan

2.5 Mengelola

Perilaku Siswa

3.1 Menyimpulkan

3.2 Evaluasi

3.3 Pengakhiran

kesempatan kepada

siswa untuk

menanyakan informasi

yang kurang jelas

mengenai materi yang

dijelaskan oleh

konselor

2.3.1 Konselor menjawab

pertanyaan dari siswa.

2.4.1 Mendorong siswa

untuk aktif dalam

proses layanan

2.4.2 Memberi penguatan

pada siswa yang aktif

dalam layanan

2.5.1 Memberikan umpan

balik positif dalam

bentuk penguatan baik

dalam bentuk lisan

maupun tulisan

terhadap siswa selama

layanan.

2.5.2 Menciptakan

kenyamanan dalam

proses layanan

3.1.3 Konselor membantu

siswa menyimpulkan

materi layanan yang

telah diberikan

3.2.1 Melakukan evaluasi

secara lisan atau

tulisan

3.2.2 Understanding

(Pemahaman Baru)

3.2.3 Comfort (Perasaan

Lega)

3.2.4 Action (Rencana

Kegiatan Pasca

Layanan)

3.3.1 Memberitahukan

kepada siswa bahwa

layanan akan segera

diakhiri

3.3.2 Mengucapkan salam

penutup

18,19,

20

21, 22,

23

24

25, 26,

27

28,29

30, 31

32,33,

34

35

36

37

38

39

Page 151: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

136

Lampiran 3

Pedoman Observasi

Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

(Sebelum try out)

A. Tujuan Observasi

Untuk mengukur proses pemberian layanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan LKS

B. Aspek Yang Diobservasi

Proses yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan bimbingan

dan konseling dengan menggunakan media LKS.

C. Pengantar

Pedoman Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang

proses yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling dengan menggunakan media LKS. Isilah data dengan sebenar-

benarnya, karena hasil dari observasi ini akan dapat mengetahui bagaimana

proses pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan

media LKS.

D. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah Pernyataan-pernyataan ini dengan cermat.

2. Berilah tanda Chek (√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

Berilah jawaban dengan :

Ya jika konselor menampakkan gejala tingkah laku sesuai dengan pernyataan

Tidak jika konselor tidak menampakkan gejala tingkah laku sesuai dengan

pernyataan

Page 152: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

137

LEMBAR JAWAB OBSERVASI

PROSES PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG

MENGGUNAKAN LKS

A. Observer :

B. Observee :.

C. Observasi ke :

D. Pelaksanaan Observasi :

1. Hari/ tanggal :

2. Jam :

No Aspek Yang Dinilai Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1. Konselor mengucapkan salam pembukaan

2. Konselor menyapa siswa

3. Konselor menanyakan kabar siswa

4. Konselor murah senyum dan ramah terhadap

siswa

5. Konselor mengungkapkan topik netral

6. Konselor langsung menjelaskan inti materi

layanan

7. Konselor mengungkapkan kembali materi

yang telah diberikan sebelumnya

8. Konselor mengaitkan materi yang akan

dibahas dengan apa yang sudah siswa ketahui

9. Konselor menanyakan kesiapan siswa

10. Konselor menjelaskan tujuan layanan

sebelum menjelaskan materi layanan

11. Konselor membacakan tujuan layanan dari

LKS BK

12. Konselor menggali wawasan siswa dengan

menanyakan hal yang berkaitan dengan

materi yang akan dibahas

13. Konselor menjelaskan materi layanan dengan

menggunakan media selain LKS

14. Konselor memberikan materi tanpa

menggunakan media LKS

15. Konselor menyampaikan materi layanan

dengan metode ceramah yang bersumber dari

Page 153: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

138

buku selain LKS

16. Konselor menyampaikan materi layanan

beserta contoh-contoh konkretnya

17. Konselor menyampaikan materi dengan

metode selain ceramah

18. Konselor memberi kesempatan untuk siswa

agar dapat mengungkapkan gagasan atau

pendapatnya mengenai materi yang dijelaskan

19. Konselor memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika jawaban soal dalam LKS

tidak tercantum dalam uraian materi yang ada

dalam LKS

20. Konselor memberi kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan informasi yang kurang

jelas mengenai materi yang dijelaskan oleh

konselor.

21. Konselor menjawab pertanyaan yang diajukan

siswa walaupun diluar materi layanan

22. Konselor lebih mengutamakan menjawab

pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

sedang dibahas

23. Konselor meminta siswa untuk melihat

jawaban dari LKS terlebih dahulu

24. Konselor mampu mendorong siswa untuk

aktif dalam proses layanan

25. Konselor menyemangati siswa yang belum

aktif selama layanan berlangsung

26. Konselor menegur siswa yang belum aktif

selama layanan

27. Konselor konselor meminta siswa secara

bergatian menjawab soal-soal dalam LKS

28. Konselor memberikan reward seperti pujian

jika ada siswa yang aktif dalam layanan

29. Konselor mengingatkan secara halus jika

siswa yang tidak membawa LKS BK

30. Konselor memberikan dorongan yang positif

kepada siswa

31. Konselor mengingatkan secara halus jika ada

siswa yang gaduh

32. Konselor bersemangat dalam memberikan

layanan BK

33. Konselor ramah dan terkadang menciptakan

humor di dalam kelas

34. Konselor meminta siswa membaca

kesimpulan yang ada dalam LKS

Page 154: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

139

35. Konselor membantu siswa menyimpulkan

materi layanan yang telah diberikan

36. Konselor memberikan tugas untuk

mengerjakan LKS dan dikoreksi bersama

37. Konselor memberikan tugas pekerjaan rumah

untuk mengerjakan LKS BK

38. Konselor menyebar lembar LAISEG

39. Konselor menanyakan hal-hal baru atau

pemahaman baru apa yang diperoleh siswa

setelah mengikuti

40. Konselor menanyakan bagaimana perasaan

siswa setelah mengikuti layanan

41. Konselor menanyakan rencana tidakan

selanjutnya setelah pemberian layanan

42. Memberitahukan kepada siswa bahwa

layanan akan segera diakhiri

43. Mengucapkan salam penutup

Rekomendasi : Pekalongan, 2012

........................................................... Observer

...........................................................

............................................................

NIM.

Page 155: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

140

Lampiran 4

Pedoman Observasi

Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

(Setelah Try Out)

A. Tujuan Observasi

Untuk mengukur proses pemberian layanan bimbingan dan konseling yang

menggunakan LKS

B. Aspek Yang Diobservasi

Proses yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan bimbingan

dan konseling dengan menggunakan media LKS.

C. Pengantar

Pedoman Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang

proses yang dilakukan konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan

konseling dengan menggunakan media LKS. Isilah data dengan sebenar-

benarnya, karena hasil dari observasi ini akan dapat mengetahui bagaimana

proses pemberian layanan bimbingan dan konseling yang menggunakan

media LKS.

D. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah Pernyataan-pernyataan ini dengan cermat.

2. Berilah tanda Chek (√) pada jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

Berilah jawaban dengan :

Ya jika konselor menampakkan gejala tingkah laku sesuai dengan pernyataan

Tidak jika konselor tidak menampakkan gejala tingkah laku sesuai dengan

pernyataan

Page 156: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

141

LEMBAR JAWAB OBSERVASI

PROSES PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG

MENGGUNAKAN LKS (SETELAH TRY OUT)

A. Observer :

B. Observee :.

C. Observasi ke :

D. Pelaksanaan Observasi :

1. Hari/ tanggal :

2. Jam :

No Aspek Yang Dinilai Jawaban Keterangan

Ya Tidak

1. Konselor mengucapkan salam pembukaan

2. Konselor menyapa siswa

3. Konselor menanyakan kabar siswa

4. Konselor murah senyum dan ramah

terhadap siswa

5. Konselor mengungkapkan topik netral

6. Konselor mengungkapkan kembali materi

yang telah diberikan sebelumnya

7. Konselor mengaitkan materi yang akan

dibahas dengan apa yang sudah siswa

ketahui

8. Konselor menanyakan kesiapan siswa

9. Konselor menjelaskan tujuan layanan

sebelum menjelaskan materi layanan

10. Konselor menggali wawasan siswa dengan

menanyakan hal yang berkaitan dengan

materi yang akan dibahas

11. Konselor menjelaskan materi layanan

dengan menggunakan media selain LKS

12. Konselor memberikan materi tanpa

menggunakan media LKS

13. Konselor menyampaikan materi layanan

dengan metode ceramah yang bersumber

dari buku selain LKS

14. Konselor menyampaikan materi dengan

metode selain ceramah

Page 157: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

142

15. Konselor memberi kesempatan untuk siswa

agar dapat mengungkapkan gagasan atau

pendapatnya mengenai materi yang

dijelaskan

16. Konselor memberi kesempatan kepada siswa

untuk bertanya jika jawaban soal dalam LKS

tidak tercantum dalam uraian materi yang

ada dalam LKS

17. Konselor memberi kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan informasi yang kurang

jelas mengenai materi yang dijelaskan oleh

konselor.

18. Konselor menjawab pertanyaan yang

diajukan siswa walaupun diluar materi

layanan

19. Konselor lebih mengutamakan menjawab

pertanyaan yang sesuai dengan materi yang

sedang dibahas

20. Konselor meminta siswa untuk melihat

jawaban dari LKS terlebih dahulu

21. Konselor mampu mendorong siswa untuk

aktif dalam proses layanan

22. Konselor menyemangati siswa yang belum

aktif selama layanan berlangsung

23. Konselor konselor meminta siswa secara

bergatian menjawab soal-soal dalam LKS

24. Konselor memberikan reward seperti pujian

jika ada siswa yang aktif dalam layanan

25. Konselor mengingatkan secara halus jika

siswa yang tidak membawa LKS BK

26. Konselor memberikan dorongan yang positif

kepada siswa

27. Konselor mengingatkan secara halus jika

ada siswa yang gaduh

28. Konselor bersemangat dalam memberikan

layanan BK

29. Konselor ramah dan terkadang menciptakan

humor di dalam kelas

30. Konselor meminta siswa membaca

kesimpulan yang ada dalam LKS

31. Konselor membantu siswa menyimpulkan

materi layanan yang telah diberikan

32. Konselor memberikan tugas untuk

mengerjakan LKS dan dikoreksi bersama

33. Konselor memberikan tugas pekerjaan

Page 158: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

143

rumas untuk mengerjakan LKS BK

34. Konselor menyebar lembar LAISEG

35. Konselor menanyakan hal-hal baru atau

pemahaman baru apa yang diperoleh siswa

setelah mengikuti

36. Konselor menanyakan bagaimana perasaan

siswa setelah mengikuti layanan

37. Konselor menanyakan rencana tidakan

selanjutnya setelah pemberian layanan

38. Memberitahukan kepada siswa bahwa

layanan akan segera diakhiri

39. Mengucapkan salam penutup

Rekomendasi : Pekalongan, 2012

........................................................... Observer

...........................................................

............................................................

NIM.

Page 159: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

144

Lampiran 5

Kisi-Kisi Instrument Kuesioner Proses Pelayanan Bimbingan Dan

Konseling Untuk Responden Siswa

(Sebelum Try Out)

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

+ - Proses

Pelaksanaan

Layanan

Bimbingan

dan

Konseling

6. Uraian

kegiatan

7. Tempat dan

Waktu

Pelayanan

1.4 Tahap

Pembentukan

1.5 Tahap Inti

1.6 Tahap

Penutup

2.1Mempersiapkan

Tempat

2.2 Menyiapkan

alokasi waktu

pelaksanaan

1.1.4 Pembinaan hubungan

baik

1.1.5 Apersepsi

1.1.6 Penyampaian tujuan

layanan

1.2.6 Menjelaskan materi

layanan

1.2.7 Bertanya

1.2.8 Menjawab

1.2.9 Memotivasi siswa

terlibat dalam

layanan

1.2.10 Mengelola perilaku

siswa

1.3.4 Menyimpulkan

1.3.5 Evaluasi

1.3.6 Pengakhiran

2.1.2 Menyiapkan fasilitas

yang dibutuhkan

meliputi tempat,

kegiatan, instrumen

administrasi, buku

panduan, dan modul

bimbingan, perangkat

elektronik (komputer

dan tape recorder),

dan filling

kabinet,tempat

penyimpanan

dokumen)

2.2.3 Memberikan layanan

BK di dalam jam

pembelajaran dengan

volume 1-2 jam

pelajaran secara

terjadwal perminggu

2.2.4 Memberikan layanan

BK baik

klasikal/pendukung

di luar jam

pembelajaran dengan

volume 1 kali

pemberian layanan

1, 2

6, 7

10, 12

14, 15,

18

20, 21

24, 25

27, 28,32

34, 36

37, 40

42,43

46,47

48,51

52, 54

57,59

3, 4

5, 8

9, 11

13, 16,

17

19, 22

23,26

29,30, 31

33,35

38, 39

41, 44

45

49,50

53, 55

56, 58

Page 160: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

145

8. Pihak-pihak

yang

disertakan

dalam

penyelenggara

an dan

peranan

masing-

masing

9. Penyediaan

alat dan

perlengkapan

10. Rencan

a penialain

dan tindak

lanjut

3.1 Penentuan

personil

layanan

4.1 Penentuan

sarana dan

prasarana

penunjang

pelayanan

bimbingan

dan konseling

5.1Rencana

Penilaian

5.2 Rencana

Tindak

Lanjut

ekuivalen dengan 2

jam pembelajaran.

3.1.1 Peran dan tugas staf

Guru dalam kegiatan

bimbingan dan

konseling

4.1.1 Penggunaan

kelengkapan

penunjang teknis,

seperti data informasi,

paket bimbingan, alat

bantu bimbingan.

5.1.1 Memberikan Penilaian

Segera

5.1.2 Memberikan Penilaian

Jangka Pendek

5.1.3 Memberikan Penilaian

Jangkan Panjang

5.2.1 Konselor memberikan

rencana tindak lanjut

pasca layanan

60, 63,64

66, 68

70, 71,

72, 74

77, 78

80, 81

83,84,

85, 87

61, 62,

65

67, 69

73, 75,

76 79

82

86, 88

Page 161: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

146

Lampiran 6

Kisi-kisi Instrument Kuesioner Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling untuk Responden Siswa

(Sesudah Try Out)

Variabel Sub Variabel Indikator Deskriptor No Item

+ - Proses

Pelaksanaan

Layanan

Bimbingan

dan

Konseling

1. Uraian

kegiatan

2. Tempat dan

Waktu

Pelayanan

1.1 Tahap

Pembukaan

1.2 Tahap Inti

1.3 Tahap

Penutup

2.1Mempersiapkan

Tempat

2.2 Menyiapkan

alokasi waktu

pelaksanaan

1.1.1 Pembinaan hubungan

baik

1.1.2 Apersepsi

1.1.3 Penyampaian tujuan

layanan

1.2.1 Menjelaskan materi

layanan

1.2.2 Bertanya

1.2.3 Menjawab

1.2.4 Memotivasi siswa

terlibat dalam

layanan

1.2.5 Mengelola perilaku

siswa

1.3.1 Menyimpulkan

1.3.2 Evaluasi

1.3.3 Pengakhiran

2.1.1 Menyiapkan fasilitas

yang dibutuhkan

meliputi tempat,

kegiatan, instrumen

administrasi, buku

panduan, dan modul

bimbingan, perangkat

elektronik (komputer

dan tape recorder),

dan filling

kabinet,tempat

penyimpanan

dokumen)

2.2.1 Memberikan layanan

BK di dalam jam

pembelajaran dengan

volume 1-2 jam

pelajaran secara

terjadwal perminggu

2.2.2 Memberikan layanan

BK baik

klasikal/pendukung

di luar jam

pembelajaran dengan

volume 1 kali

pemberian layanan

1, 2

5, 6

9

12, 13

17, 18

21

23, 27

28, 30

31, 33

35, 36

39, 40

41

44, 45

47, 49

3

4, 7

8, 10

11, 14

19

20, 22

24, 25,

26

29

32

34, 37

38

42, 43

46

48

Page 162: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

147

3. Pihak-pihak

yang

disertakan

dalam

penyelenggara

an dan

peranan

masing-

masing

4. Penyediaan

alat dan

perlengkapan

5. Rencana

penialain dan

tindak lanjut

3.1 Penentuan

personil

layanan

4.1 Penentuan

sarana dan

prasarana

penunjang

pelayanan

bimbingan

dan konseling

5.1Rencana

Penilaian

5.2 Rencana

Tindak

Lanjut

ekuivalen dengan 2

jam pembelajaran.

3.1.1 Peran dan tugas staf

Guru dalam kegiatan

bimbingan dan

konseling

4.1.1 Penggunaan

kelengkapan

penunjang teknis,

seperti data informasi,

paket bimbingan, alat

bantu bimbingan.

5.1.1 Memberikan Penilaian

Segera

5.1.2 Memberikan Penilaian

Jangka Pendek

5.1.3 Memberikan Penilaian

Jangkan Panjang

5.2.1 Konselor memberikan

rencana tindak lanjut

pasca layanan

50, 52,

53

55, 56

58, 59,

60, 62

64, 65

70, 71

72, 74

51, 54

57

61, 63

66

73

75

Page 163: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

14

8

Lam

pir

an 7

KUESIO

NER

PROSES PELAYANAN B

IMBIN

GAN D

AN K

ONSELIN

G Y

ANG

MENGGUNAKAN L

KS

A. Pen

gantar

Kues

ioner

ini

dim

aksu

dk

an u

ntu

k m

emper

ole

h i

nfo

rmas

i te

nta

ng

has

il y

ang d

iper

ole

h s

isw

a se

tela

h m

engik

uti

layan

an b

imbin

gan

dan

konse

ling d

engan

men

ggunak

an m

edia

LK

S.

Jaw

aban

yan

g a

nda

ber

ikan

tid

ak b

erpen

gar

uh t

erhad

ap p

rest

asi

anda,

ole

h

kar

ena

itu

dih

arap

kan

ag

ar

and

a dap

at

mem

ber

ikan

jaw

aban

yan

g m

enggam

bar

kan

kea

daa

n a

nd

a yan

g s

eben

rnya

den

gan

juju

r.

Ker

ahas

iaan

yan

g

ber

kai

tan

den

gan

pen

gis

ian

kues

ioner

in

i

akan

sa

ya

jaga

sepen

uh

nya.

B

ila

iden

tita

s dic

antu

mkan

, in

i han

ya

seked

ar u

ntu

k m

enco

cok

kan

den

gan

dat

a la

inn

ya.

Ata

s per

hat

ian d

an k

erja

sam

anya

yan

g t

elah

and

a ber

ikan

, sa

ya

sam

pai

kan

ter

imak

asih

.

B. Petunjuk Pen

gisian

Ber

ikut

mer

up

akan

car

a pen

gis

ian k

ues

ioner

1.

Tuli

s id

enti

tas

dir

i an

da

pad

a le

mbar

jaw

ab y

ang t

elah

ter

sedia

.

2.

Bac

alah

Per

nyat

aan

-per

nyat

aan i

ni

den

gan

cer

mat

.

3.

Anda

dim

inta

untu

k

mem

ilih

sa

lah

satu

ja

wab

an

yan

g

pal

ing

sesu

ai d

engan

kea

daa

n a

nda

den

gan

car

a m

elin

gk

ari

jaw

aban

pad

a

lem

bar

jaw

ab y

ang t

elah

dis

edia

kan

.

4.

Pil

ihan

jaw

aban

adal

ah s

ebag

ai b

erik

ut

:

SS B

ila

per

nyat

aan t

erse

but

San

gat

ses

uai

den

gan

dir

i an

da

S B

ila

per

nyat

aan t

erse

but

Ses

uai

den

gan

dir

i an

da

R

Bil

a per

nyat

aan

ters

ebut

ragu-r

agu

men

gen

ai

per

nyat

aan

ters

ebut

TS

B

ila

per

nyat

aan t

erse

but

Tid

ak s

esuai

den

gan

dir

i an

da

STS

Bil

a per

nyat

aan t

erse

but

San

gat

tid

ak s

esuai

den

gan

dir

i

A

nda

Contoh Pen

gisian :

No

Pern

yataan

1

Say

a ber

usa

ha

mem

per

hat

ikan

ap

a yan

g

dib

erik

an

ole

h

konse

lor

Contoh Jawaban :

Jika

anda

mer

asa

bah

wa

per

nyat

aan t

erse

but

San

gat

Ses

uai

, m

aka

lingkar

ilah

ja

wab

an pad

a pil

ihan

SS

di

lem

bar

ja

wab

an

yan

g

tela

h d

ised

iakan

.

NO

JAW

ABAN

1.

S

R

TS

STS

SS

Page 164: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

14

9

Pas

tikan

tid

ak a

da

per

nyat

aan yan

g b

elum

dij

awab

ket

ika

anda

men

gum

pulk

ann

ya

kem

bal

i.

>>>>Selamat M

engerjakan<<<<

No

Pertanyaan

1.

S

elam

a m

em

ber

ikan

lay

anan

BK

did

alam

kel

as k

onse

lor

ber

sikap

mura

h

senyum

kep

ada

sisw

a

2.

K

onse

lor

men

yap

a si

swa

sebel

um

mem

ula

i m

em

ber

ikan

lay

anan

3.

K

onse

lor

langsu

ng m

em

ber

ikan

lay

anan

, ta

npa

har

us

men

anyakan

kab

ar

kep

ada

sisw

a ag

ar w

aktu

leb

ih e

fisi

en

4.

K

onse

lor

ber

sikap

kura

ng r

amah

, untu

k m

em

buat

sis

wa

lebih

dis

ipli

n

dal

am m

engik

uti

lay

anan

.

5.

K

etik

a m

em

ula

i m

ember

ikan

lay

anan

, konse

lor

langsu

ng m

enje

lask

an i

nti

dar

i m

ater

i la

yan

an.

6.

Seb

elum

konse

lor

mem

ula

i m

em

ber

ikan

lay

anan

BK

kep

ada

sisw

a,

konse

lor

men

anyak

an s

ejau

h m

ana

pen

get

ahuan

sis

wa

men

gen

ai m

ater

i

yan

g a

kan

dib

ahas

.

7.

S

ebel

um

mem

ber

ikan

lay

anan

BK

, konse

lor

men

anyak

an b

agai

man

a

kes

iapan

sis

wa

dal

am m

engik

uti

lay

anan

.

8.

K

onse

lor

tidak

men

anyak

an k

esia

pan

kep

ada

sisw

a kar

ena

sudah

pas

ti

sisw

a se

lalu

sia

p m

engik

uti

lay

anan

.

9.

K

onse

lor

men

yam

pai

kan

tuju

an p

ember

ian l

ayan

an s

ecar

a je

las

pad

a sa

at

keg

iata

n a

kan

ber

akhir

10.

S

ebel

um

konse

lor

mem

ula

i m

em

ber

ikan

lay

anan

BK

kep

ada

sisw

a,

konse

lor

men

jela

skan

tuju

an m

engen

ai m

ater

i la

yan

an t

erse

but.

11.

S

aya

sudah

men

get

ahui

tuju

an l

ayan

an y

ang a

kan

dib

erik

an k

aren

a tu

juan

layan

an s

udah

ter

tera

dal

am L

KS

12.

T

uju

an l

ayan

an y

ang d

isam

pai

kan

konse

lor,

mem

buat

say

a le

bih

tah

u

man

faat

yan

g a

kan

say

a per

ole

h m

elal

ui

layan

an t

erse

but

13.

K

onse

lor

han

ya

mem

ber

ikan

tugas

men

ger

jakan

LK

S

14.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

tugas

men

ger

jakan

LK

S d

an m

ener

angkan

leb

ih

lanju

t m

engen

ai h

al-h

al y

ang b

erkai

tan d

engan

mat

eri.

15.

K

onse

lor

sela

lu m

enyam

pai

kan

mat

eri

bes

erta

conto

h-c

onto

h k

onkre

tnya

den

gan

jel

as.

16.

D

alam

men

yam

pai

kan

mat

eri

konse

lor

mem

bac

akan

sem

ua

isi

mat

eri

yan

g t

erdap

at d

alam

LK

S d

engan

jel

as.

17.

K

onse

lor

den

gan

sab

ar m

embim

bin

g s

isw

a untu

k m

enja

wab

dan

mem

bah

as s

atu p

ersa

tu s

oal

-soal

yan

g a

da

di

LK

S b

ersa

ma-s

am

a

18.

S

aat

akan

mem

ula

i la

yan

an, konse

lor

mem

per

siap

kan

med

ia l

ain s

elai

n

LK

S, se

per

ti m

isal

LC

D.

19.

Konse

lor

mem

per

sila

hkan

sis

wa

untu

k m

engaj

ukan

per

tanyaa

n s

eban

yak

-

ban

yak

nya

men

gen

ai a

pap

un, bai

k m

engen

ai m

ater

i at

au h

al y

ang d

i lu

ar

mat

eri.

20.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

kes

empat

an u

ntu

k s

isw

a ag

ar d

apat

men

gungkap

kan

gag

asan

ata

u p

endap

at a

nda

men

gen

ai m

ater

i.

21.

K

onse

lor

mem

ber

i kes

emp

atan

kep

ada

sisw

a untu

k m

enan

yak

an h

al y

ang

bel

um

jel

as m

engen

ai m

ater

i te

rseb

ut.

22.

Jika

di

dal

am L

KS

ada

soal

yan

g j

awab

annya

tidak

ter

dap

at d

alam

hal

aman

ura

ian m

ater

i, s

isw

a ak

an m

enan

yakan

jaw

aban

soal

-soal

ters

ebut

pad

a konse

lor.

23.

K

onse

lor

ber

sedia

men

jaw

ab s

emua

per

tanyaa

n y

ang s

isw

a aj

ukan

, bai

k

yan

g s

esuai

den

gan

mat

eri

atau

pun y

ang d

i lu

ar m

ater

i.

24.

Ja

wab

an y

ang d

iber

ikan

konse

lor

sesu

ai d

engan

har

apan

sis

wa.

25.

K

onse

lor

lebih

men

guta

makan

men

jaw

ab p

erta

nyaa

n s

isw

a yan

g s

esuai

den

gan

mat

eri

layan

an.

Page 165: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

15

0

26.

Ji

ka

ada

hal

yan

g b

elum

jel

as, sa

ya

lebih

suka

mel

ihat

ura

ian d

alam

LK

S

dar

ipad

a ber

tanya

pad

a konse

lor

27.

Ji

ka

ada

sisw

a yan

g b

erta

nya

konse

lor

mem

ber

ikan

rew

ard s

eper

ti m

isal

puji

an.

28.

Ji

ka

ada

sisw

a yan

g b

elum

akti

f se

lam

a la

yan

an, konse

lor

mem

oti

vas

i

sisw

a te

rseb

ut.

29.

K

onse

lor

mem

inta

sis

wa

men

jaw

ab s

atu p

er s

atu s

oal

-soal

yan

g a

da

dal

am

LK

S s

ecar

a ber

gan

tian

, se

hin

gga

sem

ua

sisw

a ak

tif

dal

am l

ayan

an.

30.

Ji

ka

ada

sisw

a yan

g b

elum

akti

f se

lam

a la

yan

an, konse

lor

akan

mem

ber

i

huku

man

31.

Ji

ka

ada

sisw

a yan

g b

elum

akti

f se

lam

a la

yan

an, konse

lor

akan

men

egur

sisw

a te

rseb

ut.

32.

K

onse

lor

men

yem

angat

i si

swa

yan

g b

elum

akti

f dal

am l

ayan

an.

33.

K

onse

lor

dis

ipli

n d

alam

mengaw

asi

sisw

a m

enger

jakan

soal

-soal

dal

am

LK

S.

34.

K

onse

lor

seca

ra h

alus

men

gin

gat

kan

sis

wa

yan

g g

aduh d

i dal

am k

elas

35.

S

aya

tidak

per

nah

lupa

mem

baw

a L

KS

kar

ena

konse

lor

akan

mem

ber

ikan

per

ingat

an j

ika

saya

lupa.

36.

K

onse

lor

sela

lu b

erse

man

gat

dal

am m

em

ber

ikan

lay

anan

, se

hin

gga

sisw

a

pun i

kut

ber

sem

angat

dal

am e

mn

gik

uti

lay

anan

37.

K

onse

lor

mem

ber

i kes

emp

atan

sis

wa

untu

k m

enyim

pulk

an i

si m

ater

i

ters

ebut.

38.

S

ebel

um

men

yim

pulk

an i

si m

ater

i la

yan

an, konse

lor

mem

per

sila

hkan

sisw

a untu

k m

em

bac

a kem

bal

i m

ater

i yan

g a

da

di

LK

S.

39.

K

onse

lor

den

gan

tel

iti

men

unju

k s

atu p

ersa

tu s

isw

a se

cara

ber

gil

iran

untu

k m

em

bac

akan

kes

imp

ula

n d

ari

mat

eri

ters

ebut.

40.

K

onse

lor

mem

ban

tu s

isw

a m

enyim

pulk

an i

si m

ater

i la

yan

an

41.

S

etel

ah s

eles

ai m

enyam

pai

kan

mat

eri,

konse

lor

mem

ber

ikan

soal

-soal

kep

ada

yan

g b

erkai

tan d

engan

mat

eri

yan

g b

aru s

aja

dib

ahas

.

42.

S

etel

ah s

eles

ai m

ember

ikan

lay

anan

, konse

lor

men

anyak

an b

agai

man

a

per

asaa

n s

isw

a se

tela

h m

endap

at l

ayan

an t

erse

but.

43.

S

etel

ah s

eles

ai m

ember

ikan

lay

anan

, konse

lor

men

anyak

an p

emah

am

an

sisw

a te

rhad

ap l

ayan

an y

ang k

onse

lor

ber

ikan

.

44.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

tugas

pek

erja

an r

um

ah u

ntu

k m

enger

jakan

LK

S

45.

S

aat

jam

BK

akan

ber

akhir

konse

lor

dis

pli

n d

an t

idak

per

nah

lupa

mem

inta

sis

wa

men

gu

mpulk

an L

KS

untu

k d

ikore

ksi

dan

din

ilai

.

46.

S

etel

ah s

eles

ai m

ember

ikan

lay

anan

, konse

lor

men

guca

pkan

ter

imak

asih

dan

sal

am k

epad

a si

swa

47.

K

onse

lor

tidak

per

nah

lupa

men

guca

pkan

sal

am s

aat

men

gak

hir

i la

yan

an

48.

K

onse

lor

mem

per

siap

kan

tem

pat

seb

elum

mem

ula

i la

yan

an, se

per

ti

mem

asan

g L

CD

ata

u m

em

baw

a buku m

ater

i B

K

49.

K

onse

lor

sela

lu m

emper

siap

kan

LK

S y

ang s

udah

dik

ore

ksi

seb

elum

nya

untu

k d

ibag

ikan

kep

ada

sisw

a se

bel

um

lay

anan

dim

ula

i.

50.

K

onse

lor

mem

bagik

an L

KS

ter

lebih

dah

ulu

seb

elum

mem

ula

i la

yan

an

51.

K

onse

lor

men

yia

pkan

ala

t per

aga

seper

ti r

epli

ka

atau

min

iatu

r sa

at

mem

ber

ikan

lay

anan

52.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

lay

anan

BK

dal

am k

elas

sel

ama

1-2

jam

pel

ajar

an

sem

inggu s

ekal

i.

53.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

tam

bah

an j

am j

ika

sisw

a bel

um

sel

esai

men

ger

jakan

LK

S.

54.

K

onse

lor

mas

uk k

e dal

am k

elas

sec

ara

ruti

n d

an s

esuai

den

gan

jad

wal

untu

k m

em

ber

ikan

lay

anan

BK

55.

K

onse

lor

sese

kal

i dat

ang k

ekel

as u

ntu

k m

engontr

ol

dan

men

gaw

asi

den

gan

cer

mat

sis

wa

yan

g s

edan

g m

enger

jakan

LK

S B

K d

i dal

am k

elas

.

56.

K

onse

lor

tepat

wak

tu d

alam

men

gis

i ja

m B

K s

epula

ng s

ekola

h

57.

K

onse

lor

men

gis

i ja

m p

elaj

aran

koso

ng d

engan

mem

ber

i la

yan

an B

K

58.

K

onse

lor

men

gis

i ja

m p

elaj

aran

koso

ng d

engan

mem

ber

i tu

gas

sis

wa

men

ger

jakan

LK

S B

K

59.

K

onse

lor

men

gis

i ja

m p

elaj

aran

yan

g k

oso

ng d

engan

ber

bag

ai v

ideo

moti

vas

i dan

lay

anan

an y

ang m

em

ban

gun m

oti

vas

i

Page 166: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

15

1

60.

K

onse

lor

bek

erja

sam

a den

gan

guru

mat

a pel

ajar

an d

alam

mem

ber

ikan

mat

eri

layan

an B

K

61.

Ji

ka

konse

lor

ber

hal

angan

had

ir, ja

m B

K t

idak

dii

si o

leh g

uru

pen

ggan

ti

62.

G

uru

pen

ggan

ti y

ang m

enggan

tikan

tugas

konse

lor

dal

am m

em

ber

ikan

layan

an a

dal

ah g

uru

mat

a pel

ajar

an l

ain

63.

G

uru

pen

ggan

ti y

ang a

kan

men

ggan

tikan

tugas

konse

lor

mem

ber

ikan

layan

an a

dal

ah k

onse

lor

yan

g l

ain.

64.

K

onse

lor

pen

ggan

ti y

ang m

enggan

tikan

konse

lor

saat

ber

hal

angan

had

ir

akan

men

jela

skan

mat

eri

layan

an d

engan

jel

as.

65.

Ji

ka

konse

lor

ber

hal

angan

had

ir, konse

lor

akan

mem

ber

ikan

tugas

untu

k

men

ger

jakan

LK

S.

66.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

lay

anan

den

gan

men

ggunakan

fil

m a

tau v

ideo

67.

M

ater

i dal

am L

KS

kel

as X

I ber

bed

a den

gan

mat

eri

LK

S d

ari

kel

as X

.

68.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

lay

anan

den

gan

men

ggunakan

buku c

erit

a dan

moti

vas

i

69.

L

ayan

an B

K y

ang m

enggu

nak

an L

KS

mem

buat

say

a te

rtar

ik m

engik

uti

layan

an t

erse

but

70.

K

onse

lor

mem

bag

ikan

lem

bar

pen

ilai

an s

eger

a (L

AIS

EG

) se

tela

h s

eles

ai

men

yam

pai

kan

lay

anan

71.

K

onse

lor

men

anyak

an p

emah

am

an b

aru a

pa

yan

g d

idap

at s

isw

a se

tela

h

men

gik

uti

lay

anan

72.

K

onse

lor

men

anyak

an

bag

aim

ana

per

asaa

n

sisw

a se

tela

h

men

gik

uti

layan

an

73.

K

onse

lor

mem

inta

si

swa

men

jaw

ab la

tihan

so

al yan

g ad

a dal

am L

KS

sete

lah m

enyam

pai

kan

mat

eri

layan

an

74.

K

onse

lor

men

anyak

an t

indak

an a

pa

yan

g a

kan

dil

akukan

sis

wa

sete

lah

men

gik

uti

lay

anan

75.

K

onse

lor

men

gad

akan

ta

nya

jaw

ab

sesu

ai

den

gan

m

ater

i yan

g

sudah

dij

elas

kan

76.

K

onse

lor

men

gad

akan

ula

ngan

set

iap s

eles

ai m

em

ber

ikan

mat

eri

layan

an

77.

D

alam

ja

ngka

wak

tu

1

min

ggu/

1

bula

n

sete

lah

layan

an

dib

erik

an

konse

lor

mem

ber

ikan

lem

bar

pen

ilai

an j

angka

pen

dek

(L

AIJ

AP

EN

)

78.

Dal

am

jangka

wak

tu

1

min

ggu/

1

bula

n

sete

lah

layan

an

dib

erik

an

konse

lor

mel

akukan

w

awan

cara

yan

g

ber

kai

tan

den

gan

se

jauh

man

a

pem

aham

an d

iri

sisw

a te

rhad

ap l

ayan

an y

ang s

elam

a in

i dib

erik

an

79.

Dal

am

jangka

wak

tu

1

min

ggu/

1

bula

n

sete

lah

layan

an

dib

erik

an

konse

lor

mem

ber

ikan

so

al-s

oal

m

engen

ai

mat

eri-

mat

eri

yan

g

tela

h

dib

erik

an s

elam

a se

bula

n

80.

S

etel

ah 1

bula

n/1

sem

este

r pas

ca l

ayan

an k

onse

lor

mem

ber

ikan

lem

bar

pen

ilai

an j

angka

pan

jang (

LA

IJA

PA

NG

)

81.

Dal

am

jangka

wak

tu

1

bula

n/

1

sem

este

r se

tela

h

layan

an

dib

erik

an

konse

lor

mel

akukan

w

awan

cara

m

engen

ai

seja

uhm

ana

sisw

a

men

gap

likas

ikan

pem

aham

an

dir

i te

rhad

ap

layan

an

dib

erik

an

ked

alam

keh

idupan

seh

ari-

har

i

82.

Dal

am

jangka

wak

tu

1

bula

n/

1

sem

este

r se

tela

h

layan

an

dib

erik

an

konse

lor

mem

ber

ikan

so

al-s

oal

m

engen

ai

mat

eri-

mat

eri

yan

g

tela

h

dib

erik

an s

elam

a se

bula

n

83.

K

onse

lor

mem

ber

ikan

la

yan

an

bim

bin

gan

kel

om

pok

atau

konse

ling

indiv

idu b

agi

sisw

a yan

g b

elum

dap

at m

emah

ami

mat

eri

layan

an

84.

K

onse

lor

men

gad

akan

la

yan

an

bim

bin

gan

kel

om

po

k

bagi

sisw

a yan

g

tidak

mas

uk p

ada

saat

jam

BK

85.

K

onse

lor

men

g-A

wi9

4L

fR)A

Rw

n96fA

”:(:

wg96”f

(A()

wa9

4H

fL(:

6-A

wn96fA

”:(:

w 9

4()

(f”6

:wk96”f

():”

we9

4H

f:R

wv96

Page 167: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 168: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 169: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

15

4

26.

Ji

ka

ada

sisw

a yan

g b

elum

akti

f se

lam

a la

yan

an, kon

Page 170: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 171: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

15

6

Page 172: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

157

Lampiran 9

Kisi-Kisi Instrument Kuesioner Hasil Pelayanan Bimbingan Dan

Konseling untuk Responden Siswa

(Sebelum Try Out)

Variabel Sub

Variabel

Page 173: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 174: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

159

dengan

lingkungan

pendidikan,

masyarakat,

maupun

lingkungan

kerja.

kesadaran tentang

adanya resiko dari

pengambilan

keputusan

150,152,

153, 154,

156

Page 175: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 176: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 177: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

162

lingkungan

pendidikan,

masyarakat,

maupun

lingkungan

kerja.

adanya resiko dari

pengambilan

keputusan

120, 123

Page 178: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 179: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 180: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

16

5

29.

Say

a ak

an m

elan

jutk

an s

ekola

h k

e per

guru

an t

inggi

untu

k

men

capai

cit

a-ci

ta s

aya

30.

Say

a su

dah

mem

ilik

i kem

anta

pan

dal

am m

enja

lankan

ren

cana

kar

ir m

asa

dep

an s

aya

Page 181: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 182: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

16

7

men

gel

uar

kan

pen

dap

at

101.

Say

a m

ampu m

enghar

gai

kep

utu

san y

ang t

elah

dip

utu

skan

ber

sam

a

102.

Say

a m

enyel

a p

endap

at o

ran

g l

ain, ji

ka

saya

tidak

sep

endap

at

103.

Say

a in

gin

pen

dap

at s

aya d

iter

ima

ole

h s

emua

ora

ng

104.

Say

a b

erusa

ha

men

erim

a pen

dap

at s

eseo

ran

g s

ecar

a te

rbuk

a

105.

Say

a ti

dak

dap

at m

ener

ima

pen

dap

at o

ran

g l

ain y

ang b

erbed

a

den

gan

pen

dap

at s

aya

106.

Say

a ti

dak

mem

aksa

kan

pen

dap

at a

tau k

ein

gin

an s

aya

terh

adap

ora

ng l

ain

107.

Say

a d

apat

mem

aham

i bah

wa

per

bed

aan p

end

apat

dal

am s

esuat

u

hal

itu

adal

ah w

ajar

108.

Say

a m

enghar

gai

agam

a yan

g d

ianut

ole

h t

eman

-tem

an s

aya

109.

Say

a h

anya

ber

tem

an d

engn t

eman

yan

g m

emil

iki

key

akin

an y

ang

sam

a sa

ja

Page 183: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 184: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

16

9

Lam

pir

an 1

2

KUESIO

NER H

ASIL

PELAYANAN B

IMBIN

GAN D

AN

KONSELIN

G M

ENGGUNAKAN L

Kmt:3N0FuVS (SESUDAH T

RY O

UT)

A. Pen

gantar

Page 185: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 186: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 187: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 188: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

17

3

Page 189: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

174

Lampiran 13

VALIDITAS DAN RELIABILITAS PEDOMAN INSTRUMENT OBSERVASI

1. Validitas

Untuk menguji tingkat validitas empiris instrument yang berupa

observasi, peneliti menggunakan validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang

dilakukan dengan membandingkan isi instrumen dengan materi. validitas isi

merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan

analisis rasional atau lewat profesional judgment. Secara teknis pengujian

validitas isi dapat dibantu dengan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen berisi

variabel yang diteliti, indikator sebagai tolak ukur, dan butir item yang tH:6()wt94lah

dijabarkan dari indikator. Dari kisi-kisi tersebut maka pengujian validitas dapat

dilakukan dengan mudah dan sistematis. Instrument ini dikatakan valid apabila

Page 190: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 191: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 192: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 193: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

178

Lampiran 14

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PROSES

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING YANG MENGGUNAKAN LKS

1. Perhitungan Validitas

1.1 Rumus

Page 194: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 195: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 196: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 197: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 198: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 199: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 200: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

18

5

4

4

2

2

5

4

4

2

5

5

4

2

5

5

4

4

4

3

5

5

4

4

2

2

5

4

4

2

5

5

4

2

5

4

4

4

4

3

5

5

4

Page 201: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

18

6

BU

TIR

SO

AL

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

5

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

4

2

3

4

5

4

4

2

5

3

2

4

2

3

2

2

2

4

3

5

2

4

4

5

5

4

5

5

4

*�*�*�*�*�*�*�*�-�-�$�*���*�*�*�*�-�*�*�

*�*�-�*�*�-�*�*�-�*�"�*�-�*�*���*�-�*�-�

4

3

4

4

3

2

3

3

3

4

4

2

4

5

5

4

5

3

3

2

2

1

2

3

3

2

2

2

4

2

4

2

2

3

3

4

4

4

3

4

4

3

4

4

3

2

3

3

4

4

4

2

4

4

2

4

5

3

4

3

$�"�-�"�$�"�$�"�-�$�-�"�-�-�-�-�*�$�-�$�

4

2

4

4

4

4

4

5

4

4

2

2

4

5

5

2

5

2

1

2

3

2

2

2

5

4

4

2

5

5

5

2

5

4

4

4

5

3

5

1

3

2

2

2

4

4

4

2

5

5

5

3

3

4

5

5

5

2

2

1

"�$�$�"�$�$�"�"�$�"�-�"�$�"���-�"�"�"�$�

2

3

2

3

3

4

3

2

4

4

4

3

2

4

4

4

4

3

4

1

4

5

5

5

4

5

5

4

5

5

5

5

5

5

4

5

4

5

5

5

3

2

2

2

5

4

4

2

5

5

5

2

5

4

4

4

5

3

5

1

$�"�.31(")-4.37918(�)-2836.37(")-4.37918(�)-2824.31(-)-4.4261(�)-2824.31(-)-4.37772(�)-2836.37(-)-4.37772(�)-2824.31(")-4.37772(�)-2824"�*�*�$�$�-�*�*���"�"���

3

2

4

2

3

2

2

2

4

3

4

2

4

4

4

4

5

3

3

2

4

4

fL6

w2

94

(fL

-:6

Rw

94

”RL

A4

4

3

4

4

4

4

4

5

1

5

2

4

2

4

3

4

Page 202: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 203: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

18

8

BU

TIR

SO

AL

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75

76

77

78

79

80

5

4

4

3

4

3

3

4

4

3

2

4

3

4

4

4

4

4

4

4

5

5

5

5

5

5

2

5

5

5

5

4

5

4

5

1

2

3

2

2

3

5

5

5

5

5

4

2

4

4

5

2

3

5

2

2

2

5

5

5

2

5

5

5

5

5

4

4

5

4

5

5

4

5

4

3

4

5

4

5

4

4

4

4

3

2

1

4

4

4

3

4

3

5

4

4

2

3

2

3

4

4

3

3

4

2

5

1

5

5

4

3

2

4

1

5

3

3

2

2

4

4

4

4

4

5

4

4

4

1

2

4

2

5

4

5

3

3

2

3

Page 204: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

18

9

5

5

4

4

3

2

2

1

2

1

1

3

2

2

1

2

2

4

4

4

4

4

4

4

3

4

3

2

2

1

2

4

3

2

2

3

1

3

3

4

4

4

4

3

4

3

2

4

3

2

4

3

4

5

4

3

4

5

3

3

5

5

5

4

3

5

4

4

5

4

4

5

5

5

4

5

4

5

3

3

4

4

5

2

4

2

1

3

4

3

5

3

3

3

3

3

4

3

2

2

4

4

5

3

4

2

1

3

4

3

4

1

4

5

3

3

2

3

4

3

3

2

3

2

2

2

3

4

2

1

2

1

1

4

4

2

1

4

3

2

4

3

4

4

3

3

1

5

4

5

3

4

4

5

5

5

3

3

5

4

3

4

2

4

2

3

2

2

3

4

5

3

fH-R

((w

94

L6

-Rf:

6w

59

44

2

4

5

2

2

4

1

3

3

3

2

4

3

3

4

3

4

3

3

4

3

3

2

3

4

2

4

5

2

3

4

2

4

5

4

5

4

4

5

3

5

3

4

4

4

4

12

0

12

2

11

1

10

7

10

0

93

84

10

0

98

93

94

99

96

12

2

10

0

10

3

92

11

2

10

1

10

2

51

0

52

2

44

9

40

5

36

4

33

5

27

8

37

8

36

6

34

9

34

6

35

9

34

4

53

8

37

8

38

9

32

2

44

0

36

9

37

4

33

02

9

34

65

8

31

39

8

30

42

2

27

92

7

26

22

0

23

86

4

28

40

2

27

53

1

26

44

5

26

99

6

28

00

0

27

32

5

35

35

2

28

40

2

29

62

3

26

51

7

32

13

4

29

26

9

29

56

3

-0,0

44

0,4

88

0,4

53

0,4

85

0,4

10

0,3

71

0,0

33

0,6

28

0,4

62

0,4

43

0,4

22

0,4

43

0,5

48

0,6

21

0,6

28

0,0

54

0,4

05

0,4

26

0,4

90

0,4

98

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

Page 205: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 206: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 207: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

19

2

Page 208: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 209: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 210: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

195

indikator dalam instrumen. Jadi instrumen Hasil Pela

Page 211: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

196

Page 212: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

19

7

Lam

pir

an 1

7

DATA U

JI COBA

KUESIO

NER H

ASIL

PELAYANAN B

IMBIN

GAN D

AN K

ONSELIN

G Y

ANG M

ENGGUNAKAN L

EM

BAR K

ERJA SIS

WA (LKS)

No

BUTIR

SOAL

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

1

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

4

4

4

4

4

4

4

5

5

2

4

3

3

3

4

4

4

3

3

2

4

4

4

4

3

4

1

4

4

4

3

4

3

2

4

5

5

5

4

3

4

4

4

3

3

4

5

5

5

5

5

4

5

3

3

2

2

2

5

3

4

3

4

4

4

4

4

5

4

4

4

1

5

5

2

2

3

5

5

5

3

4

3

4

4

4

4

4

5

4

4

4

1

6

4

3

3

4

1

2

2

2

1

2

2

3

4

2

3

2

2

2

1

2

7

5

3

5

5

5

4

5

5

4

5

4

5

4

5

2

5

5

5

5

5

8

5

3

4

3

2

2

4

4

4

3

2

4

4

4

3

1

4

4

4

4

9

5

4

4

4

5

5

5

4

2

5

4

4

4

4

3

5

5

5

5

5

10

5

4

4

3

5

5

5

4

4

2

3

4

5

2

5

3

4

2

4

4

11

5

2

3

2

5

5

5

4

5

4

4

4

5

4

4

5

4

4

5

4

12

4

4

2

1

2

2

2

3

4

2

2

4

3

2

2

2

4

3

2

4

13

4

4

2

3

2

2

3

2

2

3

3

2

3

3

2

2

2

3

2

4

14

4

5

4

5

5

5

4

4

3

4

2

4

5

4

5

5

4

1

2

1

15

5

2

3

3

4

4

4

3

3

4

3

3

3

3

4

2

3

2

3

2

16

5

3

4

3

2

3

2

2

2

3

2

3

2

1

4

3

2

2

2

2

17

5

2

2

1

2

3

3

3

3

3

4

3

4

3

3

2

3

3

4

2

18

5

5

3

2

1

2

3

2

3

2

5

5

2

2

5

3

5

2

3

5

Page 213: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

19

8

19

5

2

4

2

4

4

4

4

4

2

4

2

4

4

4

3

3

4

4

2

20

5

2

2

2

1

1

1

1

1

2

2

3

2

1

3

2

2

1

2

3

21

5

4

5

4

5

5

5

4

5

5

4

4

5

3

4

5

4

5

5

4

22

5

1

4

3

2

2

4

3

4

1

4

4

4

4

4

4

2

3

4

1

Page 214: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 215: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 216: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 217: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 218: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 219: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 220: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

5

BUTIR

SOAL

85

86

87

88

89

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

10

0

10

1

10

2

10

3

10

4

10

5

10

6

4

4

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

3

5

5

5

5

5

5

5

5

Page 221: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

6

2

4

2

3

3

1

2

5

3

3

2

5

5

5

5

4

5

4

4

5

4

5

Page 222: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

7

BUTIR

SOAL

Page 223: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

8

5

4

3

4

5

4

4

4

4

4

4

3

4

5

2

5

4

4

3

3

3

5

5

3

4

4

2

4

5

3

4

5

4

4

4

4

2

1

3

4

4

3

5

4

3

2

3

3

3

5

5

5

5

5

4

4

4

4

4

4

5

3

4

4

2

4

2

2

2

5

2

2

4

2

2

2

4

2

2

4

4

4

2

3

4

2

2

2

2

3

3

2

2

3

3

2

3

3

2

2

3

3

3

2

1

3

2

2

3

3

4

4

4

3

5

5

2

2

1

2

4

3

3

3

5

4

4

3

3

3

4

2

2

4

3

5

1

3

4

4

4

5

2

2

3

2

4

2

3

4

4

2

2

2

2

1

2

2

2

1

2

2

3

5

2

2

2

3

2

4

2

3

4

4

2

2

4

4

4

1

2

4

2

4

5

5

4

3

3

3

4

3

3

3

2

4

2

3

10

2

10

8

10

1

10

2

99

10

1

99

97

98

10

4

10

3

98

94

11

2

10

9

10

4

99

10

4

10

4

91

99

10

2

39

2

42

2

37

5

38

4

38

3

37

9

35

9

34

5

35

2

39

8

38

1

37

0

33

6

44

8

43

5

40

6

36

3

38

6

40

4

31

9

36

7

39

8

55

31

6

58

31

2

54

34

1

53

57

7

53

53

4

54

38

4

52

09

4

52

61

4

52

76

6

55

83

3

54

57

6

53

35

9

50

75

1

59

37

5

58

36

3

54

95

1

53

84

4

55

87

2

56

00

7

49

50

1

53

78

4

55

46

4

0,5

10

0,5

47

0,4

37

0,0

28

0,4

05

0,4

27

0,0

60

0,5

86

0,4

58

0,3

98

0,2

03

0,5

23

0,4

25

0,2

22

0,3

62

0,1

16

0,6

01

0,4

97

0,4

19

0,5

10

0,5

53

0,5

18

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

1,5

586

1,1

448

1,2

057

1,2

828

1,9

414

1,3

437

1,1

138

1,0

816

1,0

989

1,2

920

0,9

437

1,7

195

1,4

299

1,0

299

1,3

437

1,5

678

1,2

517

0,8

782

1,4

989

1,4

816

1,3

897

1,7

655

Page 224: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

20

9

BUTIR

SOAL

12

9

13

0

13

1

13

2

13

3

13

4

13

5

13

6

13

7

13

8

13

9

14

0

14

1

14

2

14

3

14

4

14

5

14

6

14

7

3

5

4

5

5

4

5

5

5

4

5

3

5

4

5

5

4

5

5

5

5

4

5

2

2

1

2

3

2

2

1

1

2

1

2

3

3

2

4

5

2

3

4

4

2

2

3

2

2

4

4

4

3

4

4

3

2

4

5

5

4

4

3

3

4

3

3

4

3

4

3

2

4

2

3

2

4

3

4

3

4

4

4

2

4

2

4

2

4

4

2

4

4

4

4

5

4

3

5

4

4

5

3

4

4

4

4

5

3

2

2

2

5

4

1

5

4

4

5

5

4

4

5

5

5

2

5

4

5

5

2

5

5

1

3

4

2

5

4

5

3

3

3

4

2

4

2

3

2

3

3

3

2

2

3

2

5

4

4

3

3

3

4

2

4

2

3

2

3

3

4

2

2

4

3

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

5

4

5

5

5

4

1

3

2

5

4

4

3

3

3

2

4

4

1

2

3

4

3

5

3

2

3

3

3

2

3

3

3

3

2

4

3

1

3

3

4

3

2

2

4

4

3

4

4

4

4

4

4

4

2

4

4

3

4

5

4

4

4

4

5

4

3

2

2

2

5

5

5

2

5

4

4

4

4

3

5

3

5

3

3

4

3

4

4

4

4

5

5

1

5

4

5

5

4

4

3

4

1

4

2

4

5

2

4

4

4

2

4

4

4

4

5

4

5

3

4

2

1

2

4

4

3

3

4

4

2

4

5

2

2

2

3

4

2

2

3

2

3

2

2

2

3

2

3

4

2

2

2

2

2

1

2

4

5

3

4

4

2

4

5

3

5

5

2

5

4

4

4

4

2

5

2

5

2

2

1

2

2

2

1

2

2

2

2

1

2

2

1

2

2

5

5

5

4

4

5

5

4

5

5

5

5

4

4

4

5

5

5

5

Page 225: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

21

0

4

4

3

3

3

4

2

4

2

3

2

3

3

4

3

4

4

5

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

5

5

5

5

4

4

5

3

5

3

2

2

2

5

4

4

2

5

5

4

2

5

4

5

4

5

3

5

2

2

2

2

2

2

3

2

2

3

3

3

3

4

1

4

1

3

3

3

3

3

2

3

3

2

2

2

3

3

2

2

3

3

2

3

3

4

2

3

2

3

3

4

3

2

4

4

3

3

2

4

5

4

4

3

4

3

2

2

2

2

5

5

5

4

5

4

3

4

4

5

4

2

3

2

4

3

2

2

2

2

3

2

4

5

3

4

3

4

2

2

4

3

2

2

2

5

5

4

2

3

2

4

5

3

4

3

4

3

2

2

2

99

10

7

95

93

10

2

10

1

10

4

97

98

10

6

11

6

92

10

7

98

10

0

10

4

10

3

10

4

10

5

36

9

42

7

33

1

32

5

38

8

37

1

40

2

34

1

35

6

40

8

48

6

31

6

42

1

36

4

36

8

40

4

39

3

40

4

40

5

51

763

57

415

51

329

50

236

55

444

54

477

55

969

52

165

53

485

57

530

62

581

48

728

57

711

52

922

53

654

56

959

54

879

56

658

56

653

-0,0

43

0,3

64

0,5

17

0,4

55

0,5

72

0,5

11

0,4

18

0,4

66

0,6

56

0,6

31

0,5

37

0,1

57

0,4

79

0,4

34

0,3

88

0,6

89

0,2

60

0,6

04

0,4

88

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

1,4

586

1,5

644

1,0

402

1,2

655

1,4

207

1,0

678

1,4

299

0,9

437

1,2

368

1,1

540

1,2

920

1,1

678

1,3

575

1,5

126

1,1

954

1,4

989

1,3

575

1,4

989

1,2

931

Page 226: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

21

1

BUTIR

SOAL

Y

Y2

14

8

14

9

15

0

15

1

15

2

15

3

15

4

15

5

15

6

4

5

4

5

5

2

5

5

1

70

2

49

280

4

2

2

2

2

1

2

2

3

5

50

5

25

502

5

3

3

4

4

4

2

4

4

2

55

1

30

360

1

3

2

5

3

3

2

4

4

2

54

0

29

160

0

4

5

5

4

4

2

4

5

1

53

0

28

090

0

4

2

3

5

4

2

5

4

4

51

4

26

419

6

4

5

5

5

5

3

5

4

5

67

2

45

158

4

4

3

5

4

4

3

3

2

4

52

8

27

878

4

3

2

4

4

3

3

2

4

4

50

3

25

300

9

5

5

5

5

4

3

4

4

4

59

4

35

283

6

3

2

4

5

3

4

3

4

4

54

7

29

920

9

3

3

2

3

2

3

2

3

4

41

3

17

056

9

3

4

4

4

4

1

4

4

3

51

5

26

522

5

5

5

5

5

4

2

3

3

4

62

2

38

688

4

2

3

4

5

2

5

3

4

2

54

4

29

593

6

4

4

5

5

4

4

5

4

4

48

1

23

136

1

2

2

2

3

4

2

4

4

4

48

7

23

716

9

3

2

2

1

1

2

2

2

3

42

9

18

404

1

5

2

5

4

4

4

5

4

4

54

6

29

811

6

2

3

3

2

2

3

3

2

2

38

1

14

516

1

5

5

5

5

4

4

5

4

4

71

4

50

979

6

Page 227: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

21

2

4

4

4

4

5

3

2

2

2

54

6

29

811

6

4

4

5

4

5

3

2

2

2

57

8

33

408

4

3

3

4

2

4

2

3

2

3

51

9

26

936

1

3

3

4

2

4

2

3

2

3

19

9

39

601

3

2

2

2

4

3

2

3

5

38

9

15

132

1

3

3

2

4

4

1

2

3

4

53

5

28

622

5

3

3

2

4

4

1

3

3

4

57

1

32

604

1

2

2

2

2

2

1

1

3

5

50

6

25

603

6

5

5

4

2

5

4

4

4

4

57

0

32

490

0

10

3

98

11

2

10

9

10

8

78

99

10

1

10

2

15

731

85

334

91

38

1

36

0

46

0

44

1

42

6

23

4

36

7

36

5

38

6

55

413

53

155

60

164

59

449

57

912

41

287

53

328

54

255

53

358

0,5

03

0,5

25

0,4

16

0,6

41

0,3

93

0,1

30

0,4

18

0,4

85

-0,0

38

k

=

15

6

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

0,3

61

Ss b

2

=

2

01

,13

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

Val

id

Val

id

Tid

ak

Val

id

s t2

=

9

81

6,5

2

0,9

437

1,3

747

1,4

437

1,5

506

1,2

828

1,0

759

1,3

897

0,8

609

1,3

517

r 11

=

0

,98

6

Page 228: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

21

3

Page 229: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

214

Lampiran 18

Perhitungan Penentuan Kategori Tingkatan Proses Pelayanan

Bimbingan Dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) untuk Instrumen Pedoman Observasi

1. Data Maksimum

39 x 7 = 273

2. Data Minimum

39 x 0 = 0

3. Range = 273 – 0 = 273

4. Panjang Interval =

Range

Banyak Kelas

= 273 = 68, 23

4

5. Presentase skor maksimum =

%100% xi

r=

= (7 : 7) x 100% = 100%

6. Presentase skor minimum =

%100% xi

r=

= (0 : 7) x 100% = 0 %

7. Rentang Presentase

R = Xt – Xr

Keterangan :

R : Rentang Persentase

Xt : Persentase Maksimum

Xr : Persentase Minimum ( Sugiyono, 2006:48)

100% - 0% = 100 %

209

Page 230: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

215

8. Panjang Interval

Panjang Kelas = Rentang : Banyak Kriteria

= 100 % : 4

= 25 %

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan 7 kali observasi terhadap konselor.

Dalam satu kali observasi, jika gejala tingkah laku muncul sesuai dengan pernyataan

maka diberi skor 1. Dan yang tidak muncul diberi skor 0. Kesimpulan dari tiap gejala

yang muncul akan disimpulkan kedalam kategori 1 terlebih dahulu, untuk mengetahui

tingkatan frekuensi konselor melakukan tahap tersebut dan kemudian dikategorikan lagi

kedalam kategori 2 untuk melihat tinggi rendahnya presentase gejala tingkah laku yang

dimunculkan. Berikut tabel yang akan menjelaskan.

Tabel Kategori Tingkatan Frekuensi Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan LKS

Tingkatan Frekuensi *) Kategori

7- 6 kali muncul Sering

5 kali muncul Selalu

4 - 3 kali muncul Kadang-Kadang

2 - 1 kali muncul Jarang

0 kali muncul Tidak Pernah

*) observasi dilakukan sebanyak 7 kali proses pemberian layanan

Tabel Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS

Skor Interval Kategori

204,7 < Skor ≤ 273 75% < % ≤ 100% Sangat Sesuai

136,5 < Skor ≤ 204,7 50% < % ≤ 75% Sesuai

68,2 < Skor ≤ 136,5 25% < % ≤ 50% Tidak Sesuai

0 ≤ Skor ≤ 68,2 0% ≤ % ≤ 25% Sangat Tidak Sesuai

Page 231: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

216

Lampiran 19

Perhitungan Penentuan Kategori Tingkatan Proses Pelayanan

Bimbingan Dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) melalui Instrumen Angket

1. Data Maksimum

74 x 5 = 370

2. Data Minimum

74 x 1 = 74

3. Range = 370 – 74 = 296

4. Panjang Interval =

Range

Banyak Kelas

= 296

4

= 74

5. Presentase skor maksimum =

%100% xi

r=

= (5: 5) x 100%

= 100%

6. Presentase skor minimum =

%100% xi

r=

= (1:5) x 100%

= 20%

Page 232: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

217

7. Rentang Presentase

R = Xt – Xr

Keterangan :

R : Rentang Persentase

Xt : Persentase Maksimum

Xr : Persentase Minimum ( Sugiyono, 2006:48)

100% - 20% = 80 %

8. Panjang Interval

Panjang Kelas = Rentang : Banyak Kriteria

= 80 % : 4

= 20 %

Tabel Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan LKS

Skor Interval Kategori

296 < Skor ≤ 370 80% < % ≤ 100% Sangat Sesuai

222 < Skor ≤ 296 60% < % ≤ 80% Sesuai

148 < Skor ≤ 222 40% < % ≤ 60% Tidak Sesuai

74 ≤ Skor ≤ 148 20% ≤ % ≤ 40% Sangat Tidak Sesuai

Page 233: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

218

Lampiran 20

Perhitungan Penentuan Kategori Tingkatan Hasil Pelayanan

Bimbingan Dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS) untuk Instrumen Angket

1. Data Maksimum

123 x 5 = 615

2. Data Minimum

123 x 1 = 123

3. Range = 615 – 123 = 492

4. Panjang Interval =

Range

Banyak Kelas

= 492 = 98,4

5

5. Presentase skor maksimum =

%100% xi

r=

= (5 : 5) x 100% = 100%

6. Presentase skor minimum =

%100% xi

r=

= (1:5) x 100% = 20%

7. Rentang Presentase

R = Xt – Xr

Keterangan :

R : Rentang Persentase

Xt : Persentase Maksimum

Xr : Persentase Minimum ( Sugiyono, 2006:48)

100% - 20% = 80 %

8. Panjang Interval

Panjang Kelas = Rentang : Banyak Kriteria

= 80 % : 5 = 15 %

Page 234: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

219

Tabel Kategori Tingkatan Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS

Skor Interval Kategori

516,6 < Skor ≤ 615 84% < % ≤ 100% Sangat Tinggi

418,2 < Skor ≤ 516,6 68% < % ≤ 84% Tinggi

319,8 < Skor ≤ 418,2 52% < % ≤ 68% Sedang

221,4 < Skor ≤ 319,8 36% < % ≤ 52% Rendah

123 ≤ Skor ≤ 221,4 20% ≤ % ≤ 36% Sangat Rendah

Page 235: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

0

Lam

pir

an 2

1

Hasil Tabulasi D

ata

Ped

oman O

bserv

asi Proses Pelayanan B

imbingan D

an K

onseling Y

ang M

enggunakan L

embar Kerja Siswa (LKS)

RESPONDEN

1. TAHAP PEM

BUKAAN

1. 1 Pembinaan H

ubungan B

aik

1.1.1 M

enguca

pkan salam pembukaan

1.1.2 M

enciptakan rasa kebersa

maan

1.1.3 M

enarik M

inat dan Per

hatian Siswa

1

JM

L

%

KRIT

2

3

4

JM

L

%

KRIT

ERIA

5

JM

L

%

KRIT

ERIA

1

7

7

10

0

Sangat Sesuai

7

7

5

19

90

Sangat Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

2

7

7

10

0

Sangat Sesuai

7

7

7

21

10

0

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

3

7

7

10

0

Sangat Sesuai

5

7

6

18

86

Sangat Sesuai

5

5

71

Sesuai

4

7

7

10

0

Sangat Sesuai

7

7

7

21

10

0

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

5

7

7

10

0

Sangat Sesuai

6

7

6

19

90

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

6

6

6

86

Sangat Sesuai

5

7

5

17

81

Sangat Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

7

6

6

86

Sangat Sesuai

5

6

7

18

86

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

8

5

5

71

Sesuai

6

7

6

19

90

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

9

5

5

71

Sesuai

7

5

7

19

90

Sangat Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

10

5

5

71

Sesuai

7

7

7

21

10

0

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

11

6

6

86

Sangat Sesuai

7

6

7

20

95

Sangat Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

JUM

LAH

971

JUM

LAH

1010

JUM

LAH

1029

RATA-R

ATA

88

RATA-R

ATA

92

RATA-R

ATA

94

KRIT

ERIA

Sangat Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Sesuai

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

91

Sangat Sesuai

Page 236: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

1

1. TAHAP PEM

BUKAAN

1.2 A

persepsi

1.3 Pen

yampaian T

uju

an L

ayanan

1.2.1 M

engungkapkan K

embali m

ateri

1.22 M

engaitkan M

ateri

1.2.3 M

enanyakan K

esiapan Siswa

1.3.1 M

enjelask

an T

uju

an L

ayanan

6

JM

L

%

KRIT

7

JM

L

%

KRIT

8

JM

L

%

KRIT

9

JM

L

%

KRIT

4

4

57

Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

4

4

57

Sesuai

6

6

85

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesuai

4

4

57

Sesuai

3

3

43

Tidak

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

5

5

71

Sesuai

4

4

57

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

2

2

29

Tidak Sesuai

4

4

57

Sesuai

3

3

43

Tidak

Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

5

5

71

Sesuai

4

4

57

Sesuai

5

5

71

Sesuai

4

4

57

Sesuai

4

4

57

Sesuai

3

3

43

Tidak

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

5

5

71

Sesuai

3

3

43

Tidak

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

2

2

29

Tidak Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

3

3

43

Tidak

Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

4

4

57

Sesuai

5

5

71

Sesuai

6

6

86

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesuai

5

5

71

Sesuai

4

4

57

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesuai

4

4

57

Sesuai

4

4

57

Sesuai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

JUM

LAH

500

JUM

LAH

657

JUM

LAH

571

JUM

LAH

1014

RATA-R

ATA

45

RATA-R

ATA

60

RATA-R

ATA

52

RATA-R

ATA

92

KRIT

ERIA

Tidak Sesuai

KRIT

ERIA

Sesuai

KRIT

ERIA

Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Sesuai

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

52

Sesuai

RATA-R

ATA PER

INDIK

ATOR

92

Sangat Sesuai

RATA-R

ATA PER SUB V

ARIA

BEL

75

Sesuai

2. TAHAP INTI

2.1 M

enjelask

an M

ateri Layanan

2.2 B

ertanya

Page 237: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

2

2.1.1 M

enggali w

awasa

n siswa

2.1.2 Pemberian L

ayanan

2.1.3 T

idak T

erjadi kekeliruan

2.2.1 M

emberi kesempatan

menyampaikan gagasan

2.2.2 M

emberi Kesempatan untuk

bertanya

10

JM

L

%

KRIT

1

1

12

13

JML

%

KRIT

ERIA

1

4

JML

%

KRIT

ERIA

15

JM

L

%

KRIT

ERIA

16

17

JM

L

%

KRIT

ERIA

3

3

43

Tidak Sesu

ai

3

3

4

10

48

Tidak Sesu

ai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

5

5

71

Sesuai

3

6

9

64

Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

2

3

3

8

38

Tidak Sesu

ai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

5

5

71

Sesuai

4

5

9

64

Sesuai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

3

2

3

8

38

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesu

ai

4

4

57

Sesuai

3

5

8

57

Sesuai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

4

3

3

#

48

Tidak Sesu

ai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

6

6

86

Sangat

Sesuai

4

5

9

64

Sesuai

5

5

71

Sesu

ai

4

3

3

#

48

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesuai

4

5

9

64

Sesuai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

2

4

3

9

43

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesu

ai

5

5

71

Sesuai

4

4

8

57

Sesuai

5

5

71

Sesu

ai

3

4

2

9

43

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesu

ai

6

6

86

Sangat

Sesuai

4

4

8

57

Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

2

3

2

7

33

Tidak Sesu

ai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesuai

3

5

8

57

Sesuai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

3

4

9

43

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

5

5

71

Sesuai

2

6

8

57

Sesuai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

4

2

3

9

43

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesu

ai

5

5

71

Sesuai

2

6

8

57

Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

2

3

4

9

43

Tidak Sesu

ai

4

4

57

Sesu

ai

4

4

57

Sesuai

3

5

8

57

Sesuai

JUM

LAH

529

JUM

LAH

467

JUM

LAH

514

JUM

LAH

757

JUM

LAH

##

RATA-

RATA

48

RATA-R

ATA

42

RATA-

RATA

47

RATA-

RATA

69

RATA-R

ATA

60

KRIT

ERIA

Tidak

Sesu

ai

KRIT

ERIA

Tidak Sesu

ai

KRIT

ERIA

Tidak Sesu

ai

KRIT

ERIA

Sesu

ai

KRIT

ERIA

Sesu

ai

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

46

Tidak Sesu

ai

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

64

Sesu

ai

Page 238: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 239: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

4

3. TAHAP PENUTUP

3.1 M

enyim

pulkan

3.2 E

valuasi

3.2 E

valuasi

3.1.1 K

onselor membantu siswa

3.2.1 M

elakukan evaluasi

3.2.2 U

nderstanding

3.2.3 C

omfort

3.2.4 A

ction

30

31

JM

L

%

KRIT

32

33

34

JM

L

%

KRIT

35

JM

L

%

KRIT

36

JM

L

%

KRIT

37

JM

L

%

KRIT

2

4

6

43

Tidak Sesu

ai

2

2

2

6

29

Tidak Sesu

ai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

1

5

6

43

Tidak Sesu

ai

3

3

2

8

38

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

3

5

36

Tidak Sesu

ai

2

2

1

5

24

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

0

5

5

36

Tidak Sesu

ai

3

2

1

6

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

4

29

Tidak Sesu

ai

1

2

2

5

24

Sangat Tidak

Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

4

6

43

Tidak Sesu

ai

1

1

2

4

19

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

1

2

3

21

Sangat

Tidak Sesu

ai

1

1

2

4

19

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

3

2

5

36

Tidak Sesu

ai

3

2

1

6

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

3

3

6

43

Tidak Sesu

ai

3

1

1

5

24

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

3

5

8

57

Sesu

ai

3

1

2

6

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

4

6

43

Tidak Sesu

ai

2

3

1

6

29

Tidak Sesu

ai

1

1

14

Sangat Tidak

Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

2

2

29

Tidak Sesu

ai

JUM

LAH

429

JUM

LAH

290

JUM

LAH

300

JUM

LAH

229

JUM

LAH

229

RATA-R

ATA

39

RATA-R

ATA

26

RATA-R

ATA

27

RATA-R

ATA

21

RATA-R

ATA

21

KRIT

ERIA

Tidak Sesuai

KRIT

ERIA

Tidak Sesuai

KRIT

ERIA

Tidak Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Tidak

Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Tidak

Sesuai

Rata-rata Per Indikator

39

Tidak Sesuai

Rata-rata Per

Indikator

24

Sangat Tidak

Sesuai

RATA-R

ATA PER SUB V

ARIA

BEL

Page 240: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

5

3. TAHAP PENUTUP

3.3 Pen

gakhiran

3.3.1 M

emberitahukan kepada siswa

3.3.2 M

enguca

pkan salam penutup

38

JM

L

%

KRIT

3

9

JM

L

%

KRIT

ERIA

3

3

43

Tidak Sesu

ai

6

6

86

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

3

3

43

Tidak Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

5

5

71

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

6

6

86

Sangat Sesuai

4

4

57

Sesu

ai

6

6

86

Sangat Sesuai

5

5

71

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

6

6

86

Sangat Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

5

5

71

Sesu

ai

7

7

10

0

Sangat Sesuai

JUM

LAH

671

JUM

LAH

1057

RATA-R

ATA

61

RATA-R

ATA

96

KRIT

ERIA

Sesuai

KRIT

ERIA

Sangat Sesuai

RATA-R

ATA PER

INDIK

ATOR

79

Sangat Sesuai

47

Tidak Sesuai

Page 241: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

6

Lam

pir

an 2

1

Hasil Tabulasi D

ata

Kuesioner Pro

ses Pelayanan B

imbingan D

an K

onseling Y

ang M

enggunakan L

embar Kerja Siswa (LKS)

RESPONDEN

1.U

RAIA

N K

EGIA

TAN

1.1

1.2

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jml

%

Krit

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

JML

%

Krit

R1

1

4

3

2

5

2

2

2

2

5

28

56

S

2

1

3

1

2

2

1

1

2

2

2

1

4

1

2

3

4

3

2

1

40

42

TS

R2

4

2

3

3

2

4

4

3

3

2

30

60

S

3

2

1

2

3

1

1

4

2

2

1

2

3

2

2

3

2

3

1

1

41

43

TS

R3

1

4

2

2

4

4

5

4

1

2

29

58

S

2

2

1

4

1

4

3

1

1

2

4

2

1

4

4

2

4

2

1

2

47

49

TS

R4

1

4

4

1

3

4

3

4

2

1

27

54

S

1

2

2

2

1

2

3

4

4

2

2

2

1

3

2

2

3

2

4

2

46

48

TS

R5

5

2

2

3

2

4

5

3

4

3

33

66

S

4

1

1

2

2

3

3

4

3

1

3

1

2

1

3

4

3

1

1

1

44

46

TS

R6

4

3

4

2

4

2

4

2

1

2

28

56

S

2

3

2

2

2

2

4

2

1

2

2

1

2

2

3

2

3

2

1

2

42

44

TS

R7

1

3

2

2

2

2

5

4

2

3

26

52

S

2

1

1

2

3

2

1

3

2

2

1

3

1

2

1

1

2

3

3

2

38

40

TS

R8

2

3

2

2

3

2

4

4

3

3

28

56

S

2

4

1

1

3

1

4

2

2

2

2

3

1

3

5

4

3

2

4

3

52

55

S

R9

2

2

4

4

2

5

2

2

2

5

30

60

S

4

2

2

4

3

1

1

1

2

1

4

2

3

1

1

2

2

2

1

1

40

42

TS

R10

1

2

4

3

4

5

5

4

4

2

34

68

S

3

2

1

2

1

3

1

1

4

2

5

2

3

4

2

2

2

2

2

2

46

48

TS

R11

1

2

3

2

2

2

3

2

5

4

26

52

S

2

2

2

1

4

1

2

4

1

1

2

5

4

2

2

1

2

4

2

2

46

48

TS

R12

1

3

2

2

2

5

4

1

4

3

27

54

S

1

2

2

2

1

2

1

3

2

3

2

2

2

2

2

1

1

3

2

2

38

40

TS

R13

2

4

2

3

1

2

5

4

3

3

29

58

S

2

4

3

4

2

4

1

2

4

1

2

3

1

1

2

1

4

2

3

3

49

52

S

R14

2

2

3

4

2

4

4

4

3

4

32

64

S

2

4

1

4

1

2

2

1

1

2

3

1

1

3

1

3

4

4

2

1

43

45

TS

R15

5

2

3

3

2

4

4

3

3

4

33

66

S

3

3

1

1

2

2

3

2

3

2

3

1

3

4

2

4

1

4

1

2

47

49

TS

R16

1

3

4

5

4

3

2

4

4

3

33

66

S

2

3

1

5

1

3

1

2

2

2

3

2

4

3

4

2

4

2

4

4

54

57

S

R17

5

4

2

1

2

3

3

1

5

3

29

58

S

4

3

1

1

1

2

2

2

2

2

3

2

3

2

2

3

2

4

2

1

44

46

TS

R18

1

1

5

2

2

2

1

2

2

2

20

40

TS

3

3

2

1

2

1

3

2

3

2

2

3

2

2

4

3

2

2

1

2

45

47

TS

R19

2

4

4

2

2

3

4

2

1

2

26

52

S

4

2

1

4

1

5

2

4

2

1

1

2

3

1

2

2

4

4

2

1

48

51

S

Page 242: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

7

R20

2

4

2

4

2

3

2

1

1

2

23

46

TS

2

3

1

1

3

2

2

1

2

1

3

1

4

3

1

3

4

4

2

1

44

46

TS

R21

2

1

3

1

2

2

2

5

2

2

22

44

TS

2

1

2

1

2

2

1

2

4

2

2

1

2

2

2

2

4

2

2

1

39

41

TS

R22

1

4

2

3

2

3

4

3

4

1

27

54

S

1

1

4

1

4

2

2

1

2

4

2

2

2

2

1

2

1

2

3

3

42

44

TS

R23

2

4

2

2

2

2

3

2

2

3

24

48

TS

4

3

2

2

2

1

1

2

2

1

4

2

2

1

2

4

2

2

3

1

43

45

TS

R24

3

2

1

2

3

2

4

2

4

2

25

50

TS

2

2

1

3

2

2

2

1

1

2

2

2

2

4

1

2

4

2

2

2

41

43

TS

R25

2

4

1

1

2

2

2

1

4

5

24

48

TS

2

3

2

3

2

2

1

1

2

1

1

2

4

5

2

2

2

1

2

2

42

44

TS

R26

4

1

5

3

2

1

3

1

1

1

22

44

TS

2

2

2

2

2

3

2

2

1

1

2

1

2

2

2

2

2

5

2

1

40

42

TS

R27

2

1

1

4

2

1

4

2

4

1

22

44

TS

3

2

3

2

2

2

3

5

3

2

4

5

4

2

5

4

2

5

4

5

67

71

S

R28

2

4

1

3

1

2

1

2

2

4

22

44

TS

2

2

1

1

2

3

1

2

2

4

2

4

2

1

1

4

2

3

4

4

47

49

TS

R29

4

5

5

2

4

1

4

4

5

4

38

76

SS

3

1

4

2

2

4

3

1

2

4

3

2

1

4

1

2

2

3

2

2

48

51

S

R30

3

4

1

2

2

3

4

2

4

4

29

58

S

2

2

1

1

3

2

2

3

1

4

1

3

1

1

3

4

2

2

3

1

42

44

TS

R31

5

4

5

4

2

5

5

4

2

4

40

80

SS

1

4

1

2

1

1

1

4

1

1

2

3

3

1

2

1

2

2

1

2

36

38

TS

R32

2

4

4

2

4

2

2

4

2

1

27

54

S

2

4

2

3

4

2

2

2

4

2

2

1

1

2

2

2

1

2

2

1

43

45

TS

R33

4

4

5

5

5

5

5

2

5

4

44

88

SS

4

1

5

2

2

2

1

2

5

2

2

1

3

2

1

1

4

2

2

2

46

48

TS

R34

3

4

2

5

2

5

5

2

4

2

34

68

S

3

1

1

2

2

1

1

1

4

2

2

3

2

1

3

4

5

4

2

2

46

48

TS

R35

2

4

1

3

4

3

4

5

4

4

34

68

S

2

2

1

3

2

3

4

2

2

2

2

1

4

1

2

1

3

2

2

1

42

44

TS

R36

1

4

2

2

1

2

1

3

2

2

20

40

TS

1

2

2

1

1

2

2

3

1

2

3

2

2

3

2

2

2

3

1

5

42

44

TS

R37

2

5

5

3

3

3

4

5

4

4

38

76

SS

2

2

1

2

3

2

2

2

2

4

2

1

5

1

2

2

4

3

2

2

46

48

TS

R38

3

4

4

4

3

3

2

4

2

4

33

66

S

3

2

2

4

1

1

2

1

4

2

3

1

2

4

2

1

1

2

2

2

42

44

TS

R39

2

5

5

4

2

5

4

4

4

4

39

78

SS

2

2

2

4

2

2

2

1

2

2

2

1

1

2

2

2

4

2

2

1

40

42

TS

R40

5

4

4

3

4

5

2

4

2

2

35

70

S

1

2

2

2

2

1

2

2

2

1

2

2

1

2

2

4

1

4

2

2

39

41

TS

R41

5

2

3

2

4

4

5

4

2

4

35

70

S

2

4

2

1

4

1

2

2

1

1

1

2

2

1

2

1

2

4

2

1

38

40

TS

JUM

LAH

1205

2410

JUM

LAH

1805

1900

RATA-R

ATA

5

9

S

RATA-R

ATA

4

6

TS

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

SANGAT SESUAI

5

10%

SANGAT SESUAI

0

0%

SESUAI

2

6

54%

SESUAI

6

13%

Page 243: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

8

TID

AK SESUAI

1

0

21%

TID

AK SESUAI

3

5

73%

SANGAT T

IDAK SESUAI

0

0%

SANGAT T

IDAK SESUAI

0

0%

Page 244: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

22

9

TEM

PAT D

AN W

AKTU PELAYANAN

PIH

AK Y

ANG D

IIKUTSERTAKAN

1.3

2.1

2.2

3.1

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

Jml

%

krit

41

42

43

JML

%

Krit

44

45

46

47

48

49

JML

%

Krit

50

51

52

53

54

JML

%

Krit

2

1

2

2

2

2

1

3

2

2

19

38

TS

2

2

2

6

40

TS

4

4

4

4

5

5

26

87

SS

2

1

2

2

3

10

40

TS

2

3

3

4

2

3

2

1

1

2

23

46

TS

3

2

2

7

47

TS

2

3

2

2

2

4

15

50

TS

3

2

2

4

1

12

48

TS

2

2

2

1

2

2

4

1

3

2

21

42

TS

2

1

2

5

33

TS

5

5

5

5

5

4

29

97

SS

4

2

2

1

2

11

44

TS

2

2

1

2

2

2

2

1

3

1

18

36

TS

2

3

4

9

60

S

5

5

4

5

5

4

28

93

SS

2

4

2

4

2

14

56

S

3

3

3

5

5

3

4

4

3

3

36

72

S

4

3

4

11

73

S

4

3

2

3

3

3

18

60

S

1

2

2

4

1

10

40

TS

1

1

2

1

2

4

2

4

1

1

19

38

TS

2

1

2

5

33

TS

3

3

2

2

2

4

16

53

S

2

1

2

2

3

10

40

TS

1

4

4

2

2

3

2

4

4

2

28

56

S

4

3

4

11

73

S

4

3

2

3

3

4

19

63

S

2

2

2

2

1

9

36

TS

4

4

3

2

4

3

3

4

3

4

34

68

S

3

2

4

9

60

S

2

4

2

3

2

4

17

57

S

3

1

2

2

1

9

36

TS

1

2

1

2

2

2

1

2

1

2

16

32

TS

4

2

4

10

67

S

4

4

4

4

5

4

25

83

SS

4

2

2

2

1

11

44

TS

2

2

4

2

3

2

2

2

1

2

22

44

TS

3

2

2

7

47

TS

2

4

4

4

2

5

21

70

S

2

4

2

2

2

12

48

TS

4

2

4

3

3

3

4

4

4

5

36

72

S

4

2

4

10

67

S

2

4

4

4

2

5

21

70

S

2

3

3

3

2

13

52

S

3

1

4

3

2

2

3

2

5

2

27

54

S

2

4

4

10

67

S

2

4

4

2

4

3

19

63

S

2

2

2

1

2

9

36

TS

1

2

2

2

1

1

1

2

1

2

15

30

TS

2

3

4

9

60

S

3

5

4

3

4

4

23

77

SS

4

3

3

2

4

16

64

S

2

1

2

2

1

2

2

2

2

2

18

36

TS

4

4

2

10

67

S

5

4

5

5

4

5

28

93

SS

3

2

1

2

2

10

40

TS

4

4

2

2

3

4

4

2

4

5

34

68

S

3

2

4

9

60

S

2

5

4

4

2

5

22

73

S

3

1

2

2

1

9

36

TS

4

2

4

2

3

2

2

2

2

2

25

50

TS

3

4

2

9

60

S

2

4

4

4

5

2

21

70

S

2

1

1

3

1

8

32

TS

4

3

3

4

3

3

3

2

3

2

30

60

S

3

4

4

11

73

S

2

3

2

2

2

4

15

50

TS

2

2

2

3

3

12

48

TS

4

5

2

2

2

3

4

2

3

4

31

62

S

4

2

2

8

53

S

4

4

5

4

4

4

25

83

SS

2

2

2

1

3

10

40

TS

1

2

2

2

1

2

2

2

1

1

16

32

TS

4

2

4

10

67

S

2

5

4

4

5

5

25

83

SS

2

2

2

1

3

10

40

TS

2

2

2

2

2

1

2

2

2

2

19

38

TS

3

2

4

9

60

S

2

4

4

4

5

5

24

80

SS

2

2

3

2

2

11

44

TS

3

2

1

2

3

3

3

1

2

2

22

44

TS

2

4

2

8

53

S

3

3

3

4

5

2

20

67

S

2

2

3

2

2

11

44

TS

2

2

1

1

2

2

2

3

2

2

19

38

TS

5

5

2

12

80

SS

4

5

5

5

2

5

26

87

SS

2

3

2

2

1

10

40

TS

3

2

3

3

1

2

1

3

1

2

21

42

TS

5

4

5

14

93

SS

4

5

3

3

5

4

24

80

SS

2

2

2

3

1

10

40

TS

3

3

1

1

2

1

1

2

2

1

17

34

TS

5

5

4

14

93

SS

4

3

2

2

2

4

17

57

S

2

3

2

3

2

12

48

TS

Page 245: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 246: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

1

PENYEDIA

AN A

LAT &

PERLENGKAPAN

RENCANA PENIL

AIA

N D

AN T

INDAK L

ANJUT

4.1

5.1

5.2

55

56

57

JML

%

KRIT

5

8

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

JML

%

krit

70

71

72

73

74

75

JML

%

KRIT

2

2

1

5

33

TS

2

4

4

2

4

4

2

2

4

4

2

2

36

60

S

3

2

2

2

1

1

11

37

TS

2

2

2

6

40

TS

3

3

3

3

2

3

2

4

2

2

2

2

31

52

S

3

2

2

1

2

2

12

40

TS

2

2

2

6

40

TS

4

2

2

2

4

2

2

4

2

3

3

2

32

53

S

3

2

4

2

2

3

16

53

S

2

1

2

5

33

TS

4

5

4

2

2

2

2

2

2

2

2

3

32

53

S

2

3

1

1

2

3

12

40

TS

2

2

3

7

47

TS

2

1

1

2

3

3

1

1

2

1

2

2

21

35

TS

3

4

4

4

2

4

21

70

S

3

4

2

9

60

S

2

3

1

1

2

2

2

2

2

2

1

2

22

37

TS

2

3

1

1

3

4

14

47

TS

2

4

2

8

53

S

3

2

1

1

2

2

2

2

2

2

4

2

25

42

TS

2

3

2

4

3

4

18

60

S

3

2

1

6

40

TS

3

2

2

1

2

1

1

2

2

2

2

2

22

37

TS

2

2

2

3

3

3

15

50

TS

2

2

2

6

40

TS

2

1

2

2

3

2

1

1

2

2

2

1

21

35

TS

2

2

4

2

2

1

13

43

TS

2

2

4

8

53

S

3

3

1

2

2

2

4

2

3

3

4

2

31

52

S

3

4

2

4

2

4

19

63

S

3

3

2

8

53

S

2

2

1

2

2

2

1

3

2

2

4

2

25

42

TS

2

2

4

3

2

2

15

50

TS

1

4

2

7

47

TS

2

2

3

2

2

2

1

2

2

4

2

2

26

43

TS

3

2

4

2

3

2

16

53

S

1

4

4

9

60

S

3

4

1

4

4

4

2

4

1

2

1

3

33

55

S

2

2

2

2

3

1

12

40

TS

2

3

2

7

47

TS

2

3

2

2

2

2

2

2

1

1

2

2

23

38

TS

3

3

4

3

5

1

19

63

S

2

4

4

10

67

S

3

5

1

4

2

2

2

2

2

3

1

2

29

48

TS

3

2

2

4

5

1

17

57

S

3

2

2

7

47

TS

2

3

1

2

2

3

2

2

2

2

2

2

25

42

TS

2

2

1

5

2

2

14

47

TS

2

4

1

7

47

TS

2

2

1

1

1

2

2

3

1

1

2

2

20

33

TS

3

2

2

3

1

2

13

43

TS

2

2

2

6

40

TS

2

2

4

2

2

1

1

2

2

2

2

2

24

40

TS

2

2

3

1

2

2

12

40

TS

1

1

2

4

27

TS

3

2

1

2

2

2

2

2

2

1

4

2

25

42

TS

2

4

1

1

4

1

13

43

TS

2

2

2

6

40

TS

2

2

1

2

2

4

2

3

2

2

4

2

28

47

TS

1

1

2

2

4

2

12

40

TS

2

4

4

10

67

S

3

1

1

4

2

4

2

3

4

3

2

2

31

52

S

3

2

2

3

1

4

15

50

TS

3

4

4

11

73

S

1

2

1

2

2

2

3

1

2

2

1

2

21

35

TS

1

2

3

2

4

3

15

50

TS

1

2

2

5

33

TS

2

2

1

1

2

2

2

1

1

2

4

2

22

37

TS

2

4

3

4

1

1

15

50

TS

2

4

2

8

53

S

2

2

1

3

4

2

2

2

2

1

4

2

27

45

TS

2

2

3

1

1

2

11

37

TS

Page 247: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

2

2

2

2

6

40

TS

2

2

2

2

2

2

4

1

2

1

3

2

25

42

TS

2

3

2

2

2

2

13

43

TS

2

1

1

4

27

TS

2

3

2

3

2

3

2

2

4

2

4

2

31

52

S

1

4

3

2

1

2

13

43

TS

2

2

2

6

40

TS

3

2

4

2

3

2

4

2

2

1

2

2

29

48

TS

2

2

2

2

3

1

12

40

TS

1

2

2

5

33

TS

2

2

2

3

4

2

2

2

2

2

2

3

28

47

TS

4

4

2

4

5

3

22

73

S

2

3

2

7

47

TS

1

3

3

2

2

2

2

2

4

3

3

3

30

50

TS

1

1

4

2

2

3

13

43

TS

3

2

2

7

47

TS

4

2

4

2

4

2

3

4

2

4

5

4

40

67

S

1

4

2

3

4

2

16

53

S

2

2

3

7

47

TS

1

1

2

4

2

2

4

2

4

2

3

5

32

53

S

2

2

4

3

2

5

18

60

S

2

3

2

7

47

TS

2

2

1

3

2

3

2

2

2

2

2

3

26

43

TS

1

2

3

2

4

3

15

50

TS

2

3

2

7

47

TS

2

1

1

2

1

2

2

2

2

3

4

2

24

40

TS

2

2

2

2

2

4

14

47

TS

3

2

2

7

47

TS

2

2

2

1

2

2

2

1

1

2

1

1

19

32

TS

1

4

3

2

4

3

17

57

S

3

2

2

7

47

TS

4

1

2

3

1

2

2

2

2

1

2

2

24

40

TS

3

2

3

3

3

2

16

53

S

2

3

2

7

47

TS

2

1

2

2

4

2

2

2

2

1

4

2

26

43

TS

1

2

2

2

4

2

13

43

TS

2

2

3

7

47

TS

2

1

2

4

2

2

3

2

2

1

1

2

24

40

TS

1

2

3

3

2

4

15

50

TS

2

4

2

8

53

S

3

2

2

3

2

4

2

3

4

2

4

2

33

55

S

1

2

3

2

4

3

15

50

TS

2

2

1

5

33

TS

3

2

1

1

4

2

2

2

1

2

4

4

28

47

TS

1

4

1

2

4

2

14

47

TS

2

2

2

6

40

TS

2

2

1

2

2

2

2

2

1

1

4

2

23

38

TS

3

4

2

4

2

4

19

63

S

3

3

2

8

53

S

2

2

1

2

2

3

1

2

2

2

2

2

23

38

TS

2

2

4

3

3

3

17

57

S

JUM

LAH

282

1880

JUM

LAH

1097

1828

JUM

LAH

612

%

2040

RATA-R

ATA

4

6

TS

RATA-R

ATA

4

5

TS

RATA-R

ATA

5

0

TS

RATA-R

ATA PER

INDIK

ATOR

4

6

TS

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

4

7

TS

SANGAT SESUAI

0

0%

SANGAT SESUAI

0

0%

SANGAT SESUAI

0

0%

SESUAI

1

1

23%

SESUAI

11

23%

SESUAI

1

4

29%

TID

AK SESUAI

3

0

63%

TID

AK SESUAI

30

63%

TID

AK SESUAI

2

7

56%

SANGAT T

IDAK

SESUAI

3

0

63%

SANGAT T

IDAK SESUAI

0

0%

SANGAT T

IDAK SESUAI

0

0%

Page 248: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

3

Hasil Tabulasi D

ata

Kuesioner H

asil Pelayanan B

imbingan D

an K

onseling Y

ang M

enggunakan L

embar Kerja Siswa (LKS)

RESPOND

EN

Tujuan-tujuan Pelayanan B

K

1

1.1

1.2

1.3

1.4

1

2

3

4

5

Jml

%

krit

6

7

8

9

1 0

1 1

jml

%

krit

1 2

1 3

1 4

1 5

1 6

1 7

1 8

1 9

jml

%

kri

t

2 0

2 1

2 2

2 3

jml

%

Krit

R1

4

4

2

2

5

17

68

S

4

2

2

5

2

2

17

57

S

4

4

2

4

1

2

2

2

21

53

S

2

4

5

2

13

65

S

R2

4

2

1

1

4

12

48

R

4

4

3

3

2

4

20

67

S

4

2

4

3

4

2

4

2

25

63

S

4

3

2

2

11

55

S

R3

4

3

2

2

2

13

52

R

5

5

4

3

4

4

25

83

T

4

3

5

4

2

2

2

2

24

60

S

2

4

3

2

11

55

S

R4

2

4

3

2

2

13

52

R

2

5

3

4

3

4

21

70

T

2

4

2

4

2

4

2

2

22

55

S

5

2

4

2

13

65

S

R5

5

2

2

3

5

17

68

S

5

5

3

4

3

4

24

80

T

4

2

4

3

1

4

1

1

20

50

R

1

3

4

2

10

50

R

R6

4

2

2

1

1

10

40

R

5

2

5

1

2

1

16

53

S

2

4

2

2

4

2

2

1

19

48

R

2

2

3

2

9

45

R

R7

5

3

2

2

2

14

56

S

4

2

5

2

2

4

19

63

S

5

2

5

2

2

1

2

1

20

50

R

5

2

2

2

11

55

S

R8

4

3

2

3

2

14

56

S

2

3

1

4

3

2

15

50

R

4

4

2

3

1

2

2

2

20

50

R

4

2

3

4

13

65

S

R9

3

2

2

4

2

13

52

R

5

1

4

2

5

4

21

70

T

4

1

2

2

2

5

2

2

20

50

R

3

4

2

1

10

50

R

R10

2

2

2

3

1

10

40

R

5

1

5

4

2

3

20

67

S

4

1

2

2

3

4

2

1

19

48

R

4

3

2

3

12

60

S

R11

2

2

3

2

1

10

40

R

5

2

4

2

2

4

19

63

S

4

2

1

2

2

4

1

2

18

45

R

2

3

1

2

8

40

R

R12

4

4

2

1

2

13

52

R

1

2

3

1

4

2

13

43

R

4

3

5

2

5

2

3

1

25

63

S

4

2

4

2

12

60

S

R13

4

4

2

3

2

15

60

S

2

5

2

4

5

3

21

70

T

2

4

5

5

2

2

4

2

26

65

S

2

2

1

2

7

35

SR

R14

4

2

2

2

2

12

48

R

5

4

4

3

2

2

20

67

S

4

2

4

1

2

1

1

2

17

43

R

1

3

2

2

8

40

R

R15

5

2

3

3

4

17

68

S

4

4

3

3

2

3

19

63

S

3

2

1

4

2

2

2

2

18

45

R

2

3

2

1

8

40

R

R16

2

2

2

3

2

11

44

R

4

2

5

1

1

2

15

50

R

5

2

1

4

3

5

2

1

23

58

S

2

3

2

4

11

55

S

R17

5

2

2

1

2

12

48

R

5

1

2

4

3

4

19

63

S

2

2

1

2

4

3

2

2

18

45

R

2

3

2

3

10

50

R

R18

2

2

3

2

1

10

40

R

2

3

4

5

1

5

20

67

S

2

2

4

1

5

2

2

2

20

50

R

2

2

2

3

9

45

R

R19

5

2

4

2

4

17

68

S

4

5

1

4

2

1

17

57

S

2

4

4

2

3

2

4

2

23

58

S

2

1

1

5

9

45

R

Page 249: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

4

R20

2

2

2

1

1

8

32

SR

2

1

5

2

1

4

15

50

R

2

2

2

5

2

1

4

2

20

50

R

1

2

2

2

7

35

SR

R21

2

4

2

2

2

12

48

R

2

5

4

5

2

2

20

67

S

4

2

3

2

2

4

2

2

21

53

S

1

4

5

1

11

55

S

R22

2

3

4

3

2

14

56

S

2

4

3

4

1

4

18

60

S

4

2

4

2

4

2

3

4

25

63

S

1

4

4

2

11

55

S

R23

2

1

3

2

2

10

40

R

4

3

4

3

1

5

20

67

S

4

2

4

2

3

1

2

2

20

50

R

3

2

4

2

11

55

S

R24

3

2

2

1

2

10

40

R

2

5

2

2

3

5

19

63

S

3

4

2

1

1

2

2

3

18

45

R

2

2

3

2

9

45

R

R25

2

2

2

4

2

12

48

R

4

1

2

1

1

2

11

37

R

1

2

2

1

2

5

2

2

17

43

R

2

2

1

2

7

35

SR

R26

2

2

1

3

3

11

44

R

2

5

2

5

1

2

17

57

S

5

1

3

5

5

1

2

2

24

60

S

2

2

2

2

8

40

R

R27

2

3

4

2

3

14

56

S

3

2

4

4

3

4

20

67

S

2

2

1

2

2

1

4

3

17

43

R

3

2

2

1

8

40

R

R28

4

4

5

5

2

20

80

T

2

1

2

5

1

2

13

43

R

4

2

2

2

1

2

2

2

17

43

R

1

2

2

2

7

35

SR

R29

2

5

4

4

2

17

68

S

5

4

2

2

4

5

22

73

T

2

4

2

2

2

2

2

2

18

45

R

5

4

2

4

15

75

T

R30

3

2

2

5

4

16

64

S

2

4

2

5

2

4

19

63

S

2

2

1

3

4

5

2

2

21

53

S

4

2

2

3

11

55

S

R31

2

2

2

3

2

11

44

R

4

5

1

2

1

5

18

60

S

1

4

2

2

5

1

1

1

17

43

R

2

2

1

1

6

30

SR

R32

2

2

3

2

5

14

56

S

2

2

1

3

5

2

15

50

R

1

1

1

2

4

5

4

2

20

50

R

2

2

3

2

9

45

R

R33

4

2

2

1

2

11

44

R

4

2

4

5

3

4

22

73

T

1

5

1

2

2

2

3

2

18

45

R

2

2

2

2

8

40

R

R34

4

2

2

3

2

13

52

R

2

5

2

5

4

2

20

67

S

1

2

1

4

1

2

1

2

14

35

SR

1

3

2

1

7

35

SR

R35

4

2

4

2

2

14

56

S

2

4

4

5

4

4

23

77

T

2

2

1

4

1

1

1

2

14

35

SR

1

3

2

3

9

45

R

R36

2

2

3

2

2

11

44

R

5

2

5

5

1

4

22

73

T

2

2

1

1

5

1

5

2

19

48

R

2

2

2

2

8

40

R

R37

5

3

2

1

2

13

52

R

2

4

5

4

5

3

23

77

T

2

1

5

1

5

4

2

4

24

60

S

4

5

2

1

12

60

S

R38

5

2

2

1

1

11

44

R

5

1

4

3

2

3

18

60

S

1

2

2

2

2

4

1

2

16

40

R

2

2

4

3

11

55

S

R39

2

2

2

2

1

9

36

SR

2

1

1

2

4

3

13

43

R

5

2

1

5

1

4

1

2

21

53

S

1

2

2

2

7

35

SR

R40

2

2

3

2

2

11

44

R

1

2

3

1

4

2

13

43

R

4

2

1

4

3

4

1

2

21

53

S

4

2

2

3

11

55

S

R41

4

4

2

3

4

17

68

S

2

5

2

4

5

3

21

70

T

4

3

2

2

5

2

3

1

22

55

S

1

2

2

4

9

45

R

JUM

LAH

529

2116

JUM

LAH

763

2543

JUM

LAH

822

2055

JUM

LAH

397

1985

RATA-R

ATA

5

2

R

RATA-R

ATA

6

2

S

RATA-R

ATA

5

0

R

RATA-R

ATA

4

8

R

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

5

3

S

Sangat Tinggi

0

0%

Sangat Tinggi

0

0%

Sangat Tinggi

0

0%

Sangat Tinggi

0

0%

Tinggi

1

3%

Tinggi

11

28%

Tinggi

0

0%

Tinggi

1

3%

Page 250: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

5

Sedang

1

4

35%

Sedang

2

1

53%

Sedang

1

6

40%

Sedang

1

6

40%

Rendah

2

4

60%

Rendah

9

23%

Rendah

2

3

58%

Rendah

1

7

43%

Sangat Rendah

2

5%

Sangat Rendah

0

0%

Sangat Rendah

2

5%

Sangat

Rendah

7

18%

Tujuan-tujuan Pelayanan B

K

2

2.1

2.2

2.3

2.4

24

25

26

jml

%

krit

27

28

29

30

31

32

33

jml

%

krit

34

35

36

jml

%

krit

37

38

39

40

41

42

jml

%

Krit

3

3

4

10

67

S

5

1

5

1

5

1

2

20

57

S

4

5

5

14

93

ST

5

4

4

2

3

3

21

70

T

2

4

3

9

60

S

2

4

2

4

2

3

3

20

57

S

4

3

3

10

67

S

3

4

3

4

3

4

21

70

T

4

4

5

13

87

ST

4

2

5

4

2

1

2

20

57

S

4

2

3

9

60

S

4

2

3

2

1

4

16

53

S

1

3

4

8

53

S

3

2

3

1

3

1

2

15

43

R

4

5

4

13

87

ST

4

4

3

3

4

3

21

70

T

1

3

4

8

53

S

3

4

1

4

3

2

3

20

57

S

2

5

3

10

67

S

4

4

3

3

4

3

21

70

T

2

3

2

7

47

R

3

4

2

1

1

2

2

15

43

R

1

2

4

7

47

R

2

4

4

5

2

5

22

73

T

4

5

4

13

87

ST

4

1

4

1

5

1

4

20

57

S

4

5

4

13

87

ST

4

5

5

4

4

3

25

83

T

3

2

4

9

60

S

3

2

4

3

4

4

3

23

66

S

3

4

3

10

67

S

3

2

3

4

3

2

17

57

S

3

4

2

9

60

S

2

2

2

3

2

4

4

19

54

S

4

2

4

10

67

S

2

4

4

4

4

2

20

67

S

4

2

4

10

67

S

4

2

4

2

2

2

4

20

57

S

5

3

4

12

80

T

4

2

4

5

3

2

20

67

S

3

4

5

12

80

T

4

4

1

4

2

2

4

21

60

S

5

3

4

12

80

T

4

4

3

5

3

2

21

70

T

2

2

2

6

40

R

2

4

3

4

3

2

4

22

63

S

2

3

3

8

53

S

3

2

2

4

5

3

19

63

S

3

3

3

9

60

S

2

4

3

2

2

3

5

21

60

S

3

2

2

7

47

R

2

4

2

4

5

3

20

67

S

2

1

2

5

33

SR

5

5

2

4

1

2

2

21

60

S

5

5

5

15

##

ST

5

2

5

4

4

5

25

83

T

4

2

3

9

60

S

4

4

4

2

3

4

4

25

71

T

5

3

4

12

80

T

4

2

2

4

3

2

17

57

S

3

4

3

10

67

S

4

5

3

4

2

4

2

24

69

T

5

3

4

12

80

T

4

2

2

2

3

2

15

50

R

2

4

3

9

60

S

2

4

3

4

4

3

3

23

66

S

4

3

5

12

80

T

3

4

2

2

3

2

16

53

S

3

4

2

9

60

S

4

2

1

2

1

3

5

18

51

R

2

3

2

7

47

R

2

3

2

3

2

2

14

47

R

4

2

4

10

67

S

4

2

2

4

1

4

2

19

54

S

5

3

4

12

80

T

4

2

2

2

3

2

15

50

R

Page 251: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 252: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

7

Sedang

2

6

65%

Sedang

2

9

73%

Sedang

1

1

28%

Sedang

2

0

50%

Rendah

6

15%

Rendah

6

15%

Rendah

1

3

33%

Rendah

5

13%

Sangat Rendah

1

3%

Sangat Rendah

0

0%

Sangat Rendah

3

8%

Sangat Rendah

0

0%

Page 253: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 254: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

23

9

2

4

2

4

3

2

1

3

4

3

28

56

S

2

2

2

1

1

4

1

13

37

R

5

5

4

5

4

3

26

87

ST

1

2

2

2

4

2

1

14

40

R

Page 255: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 256: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 257: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

24

2

Sangat Rendah

1

3%

Sangat Rendah

2

3%

Sangat Rendah

2

5%

Sangat Rendah

0

0%

Page 258: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku
Page 259: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

24

4

2

4

2

2

2

2

3

2

2

4

2

2

1

30

46

R

4

1

2

2

4

1

2

1

2

4

1

24

44

R

3

2

2

2

2

1

2

4

2

1

3

4

1

29

45

R

2

2

2

2

2

4

2

2

2

2

4

26

47

R

4

2

1

2

2

4

2

2

2

4

2

2

2

31

48

R

2

2

2

2

2

2

1

2

2

2

1

20

36

R

2

3

3

2

2

1

1

2

4

2

2

2

2

28

43

R

2

2

3

2

3

2

2

2

3

3

3

27

49

R

4

2

2

4

2

1

2

2

2

4

2

2

2

31

48

R

2

1

2

3

3

4

1

2

4

1

3

26

47

R

4

3

4

3

2

1

1

1

1

3

2

1

2

28

43

R

3

2

2

2

2

2

2

2

4

1

4

26

47

R

4

3

4

2

2

2

5

2

1

2

2

2

1

32

49

R

4

3

2

1

2

1

1

2

4

2

3

25

45

R

5

4

2

2

4

2

5

4

2

1

1

2

2

36

55

S

2

2

2

1

2

2

3

1

4

2

3

24

44

R

2

2

3

2

1

1

1

2

2

2

1

1

2

22

34

SR

3

2

2

5

2

4

2

2

4

1

1

28

51

R

3

2

1

2

2

2

1

2

2

1

2

2

4

26

40

R

1

1

2

1

2

3

3

2

2

2

2

21

38

R

4

2

2

1

1

2

2

2

2

1

1

2

2

24

37

R

4

2

2

3

1

4

3

2

3

3

4

31

56

S

2

2

2

2

3

3

2

3

3

2

3

2

2

31

48

R

3

4

3

2

4

2

3

2

3

2

5

33

60

S

2

1

1

4

2

1

2

2

2

2

2

2

2

25

38

R

2

2

4

2

2

2

2

4

2

3

1

26

47

R

4

2

2

2

2

2

1

1

2

2

2

2

1

25

38

R

4

1

1

2

2

2

3

2

2

2

2

23

42

R

4

2

2

2

1

1

2

2

2

2

2

1

2

25

38

R

2

2

4

2

2

2

2

2

2

2

2

24

44

R

2

2

2

2

2

2

3

2

3

2

2

4

2

30

46

R

2

4

2

5

5

2

3

3

4

3

2

35

64

S

4

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

1

2

27

42

R

2

4

2

3

1

2

5

5

3

1

4

32

58

S

4

2

2

2

1

2

2

2

2

2

2

2

2

27

42

R

2

4

3

2

4

4

2

4

2

5

2

34

62

S

4

2

4

4

4

3

3

4

4

2

3

2

2

41

63

S

1

5

2

2

1

2

3

2

5

2

2

27

49

R

JUM

LAH

1267

1949

JUM

LAH

1119

2035

RATA-R

ATA

4

8

R

RATA-R

ATA

5

0

R

RATA-R

ATA PER INDIK

ATOR

4

9

R

Sangat Tinggi

0

0%

Sangat Tinggi

0

0%

Tinggi

0

0%

Tinggi

1

3%

Sedang

1

0

25%

Sedang

8

20%

Rendah

2

9

73%

Rendah

3

2

80%

Sangat Rendah

2

5%

Sangat Rendah

0

0%

Page 260: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

24

5

Page 261: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

246

Lampiran 24

Hasil Analisis Data Pedoman Observasi Proses Pelayanan

Bimbingan dan Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa

(LKS)

1. Presentase Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

No Tahapan Presesntase Kriteria

1 Tahap Pembukaan 72 % Sesuai

2 Tahap Inti 49 % Tidak Sesuai

3 Tahap Penutup 47 % Tidak Sesuai

2. Presentase Indikator Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling yang

Menggunakan LKS

No Komponen Presentase Kriteria 1

1. Tahap Pembukaan

1.1 Pembinaan Hubungan

Baik

1.2 Apersepsi

1.3 Penyampaian Tujuan

Layanan

72 %

91 %

52 %

92 %

Sesuai

Sangat Sesuai

Sesuai

Sangat Sesuai

2. Tahap Inti

2.1 Menjelaskan materi

layanan

2.2 Bertanya

2.3 Menjawab

2.4 Memotivasi siswa terlibat

dalam layanan

2.5 Mengelola Perilaku Siswa

49 %

46 %

64 %

51 %

37 %

51 %

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

Sesuai

3. Tahap Penutup

3.1 Menyimpulkan

3.2 Evaluasi

3.3 Pengakhiran

47 %

39 %

24 %

79 %

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

Sangat Tidak Sesuai

Sangat Sesuai

237

Page 262: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

247

Lampiran 25

Hasil Analisis Data Angket Proses Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Presentase Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS

di SMA se- Kota Pekalongan

NO Proses Pelayanan BK Rata-rata Kriteria

1 Uraian Kegiatan 50% Tidak Sesuai

2 Tempat dan Waktu Pelayanan 71% Sesuai

3 Pihak-pihak yang diikutsertakan dalam

penyelenggaraan dan peranan masing-masing 43%

Tidak Sesuai

4 Penyediaan alat dan Perlengkapan 46% Tidak Sesuai

5 Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 47% Tidak Sesuai

2. Presentase Indikator Proses Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS

No Indikator Persentase Kriteria

1. Uraian Kegiatan

1.1 Tahap Pembentukan

1.2 Tahap Inti

1.3 Tahap Penutup

50 %

59 %

46 %

44 %

Tidak Sesuai

Sesuai

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

2. Tempat dan Waktu Pelayanan

Mempersiapkan Tempat

2.1 Mempersiapkan Tempat

2.2 Menyiapkan alokasi waktu pelaksanaan

71 %

70 %

72 %

Sesuai

Sesuai

Sesuai

3. Pihak-pihak yang disertakan dalam

penyelenggaraan dan peranan masing-

masing

3.1 Penentuan personil layanan

43 %

43 %

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

4. Penyediaan alat dan perlengkapan

4.1 Penentuan sarana dan prasarana

penunjang pelayanan bimbingan dan

konseling

46 %

46 %

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

5. Rencana penilaian dan tindak lanjut

5.1 Rencana Penilaian

5.2 Rencana Tindak Lanjut

47 %

45%

50 %

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

Tidak Sesuai

Page 263: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

248

Lampiran 26

Hasil Analisis Data Angket Hasil Pelayanan Bimbingan dan

Konseling Menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Presentase Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling Menggunakan LKS di

SMA se- Kota Pekalongan

Tujuan KOMPONEN Rata-rata Kriteria

Tujuan 1

Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir serta kehidupannya di

masa yang akan datang

63% Sedang

Tujuan 2 Mengembangkan seluruh potensi dan

kekuatan yang dimiliki seoptimal mungkin 67% Sedang

Tujuan 3

Menyesuaiakan diri dengan lingkungan

pendidikan, lingkungan masyarakat serta

lingkungan kerja

67% Sedang

Tujuan 4

Mengatasi hambatan dan kesulitan yang

dihadapi dalam studi. Penyesuaian dengan

lingkungan pendidikan, masyarakat,

maupun lingkungan kerja

62% Sedang

2. Presentase Indikator Hasil Pelayanan Bimbingan dan Konseling

Menggunakan LKS di SMA se- Kota Pekalongan

NO. Komponen Rata-rata Kriteria

1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi,

perkembangan karir serta kehidupannya dimasa

yang akan datang

1.1 Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat

dan kepribadian) yang terkait dengan masa

depan

1.2 Memiliki pengetahuan mengenai dunia

kerjanya dan informasi karir yang menunjang

kematangan karir

1.3 Memiliki kemampuan merencanakan masa

depan

1.4 Memiliki kemampuan dan kematangan untuk

mengambil keputusan karier.

63%

65 %

62 %

60 %

67 %

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

Sedang

2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan 67% Sedang

Page 264: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

249

yang dimiliki seoptimal mungkin

2.1 Memiliki komitmen yang kuat dalam

mengamalkan keimanan dan ketakwaan kepada

tuhan Yang Maha Esa

2.2 Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri

sendiri dan orang lain

2.3 Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan

secara sehat

2.4 Memiliki rasa tanggung jawab

2.5 Memiliki kemampuan berinteraksi sosial

2.6 Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam

aspek belajar

2.7 Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang

positif

2.8 Memiiki keterampilan atau teknik belajar yang

efektif

71%

59%

67%

69%

62%

65%

74%

70%

Tinggi

Sedang

Sedang

Tinggi

Sedang

Sedang

Tinggi

Tinggi

3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan,

lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya

3.1 Mengenal hak dan kewajiban diri sendiri dalam

lingkungan kehidupan sehari-hari

3.2 Memiliki sikap toleransi

3.3 Memiliki kemampun dalam menyelesaikan

konflik baik internal maupun eksternal

3.4 Memiliki motif yang tinggi untuk belajar

sepanjang hayat.

67%

69%

64%

66%

68%

Sedang

Tinggi

Sedang

Sedang

Tinggi

4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi

dalam studi, penyesuaian dengan lingkungan

pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.

4.1 Memiliki kesiapan mental dan kemampuan

untuk menghadapi hambatan dalam hidup.

4.2 Mampu memiliki kesadaran tentang adanya

resiko dari pengambilan keputusan

62 %

63 %

61%

Sedang

Sedang

Sedang

Page 265: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

250

Lampiran 27

DOKUMENTASI

Gambar 1. Peneliti menyebarkan angket

Gambar 2. Siswa mengerjakan angket

Page 266: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

251

Gambar 3. Siswa mengisi angket

Gambar 4. Peneliti mendampingi siswa mengisi angket

Page 267: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

252

Gambar 5. Konselor menjelaskan materi layanan menggunakan LKS

Gambar 5. Konselor menjelaskan materi layanan menggunakan LKS

Page 268: DAMPAK LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ... - …lib.unnes.ac.id/17210/1/1301408005.pdf · digunakan dalam pelayanan bimbingan dan konseling hanya sebagai buku penunjang atau buku

253

Gambar 5. Konselor menjelaskan materi layanan menggunakan LKS

Gambar 5. Konselor menjelaskan materi layanan menggunakan LKS