CSS LBP

54
Clinical Science Sesssion Low Back Pain Adhitya Rizky Pratama 12100114042 Adjie Kurnia Maulana 12100114079 Ayu Niendar Puspita D 12100114024 Sekar Asmara Jayaning D 12100114100

description

clinical scince session low back paindefinisi etiologi klasifikasi penanganan rehabilitasi medis

Transcript of CSS LBP

  • Clinical Science Sesssion
    Low Back Pain

    Adhitya Rizky Pratama 12100114042

    Adjie Kurnia Maulana12100114079

    Ayu Niendar Puspita D12100114024

    Sekar Asmara Jayaning D12100114100

  • VERTEBRAE

  • LUMBAR

  • IV DISC

  • DERMATOM

  • LOW BACK PAIN

  • DEFINISI

    Rasa nyeri yang terjadi di daerah pinggang bagian bawah dan dapat menjalar ke kaki terutama bagian sebelah belakang dan samping luar. Keluhan ini dapat demikian hebatnya sehingga pasien mengalami kesulitan dalam setiap pergerakan (salah tingkah) dan pasien harus istirahat serta dirawat di rumah sakit.
  • INSIDENSI

    Urutan kedua tersering setelah nyeri kepala. Dari data mengenai pasien yang berobat ke poliklinik Neurologi menunjukkan bahwa jumlah pasien diatas usia 40 tahun yang datang dengan keluhan low back pain ternyata jumlahnya cukup banyakSering dialami oleh 50-80% penduduk negara-negara industri[Mink 1986,Kramer 1981] dimana prosentasi meningkat sesuai usia.
  • PENYEBAB

    Over-aktivitasInjury discDisc tearHerniated disk.Disk DegenerasiSpondylolisthesis Degeneratif Spinal StenosisScoliosisLainnya

    *

  • Indikator Bendera Merah

  • Indikator Bendera Kuning

    *

  • Klasifikasi Etiologi

  • Test laboratorium yang tepat untuk memastikan kondisi ini

  • Penyebab Mekanik

  • SPASME OTOT (ketegangan otot)

    Terjadi karena gerakan pinggang yang terlalu mendadak atau berlebihan melampaui kekuatan otot-otot tersebut. Contoh : saat olah raga bergerak terlalu mendadak dan berlebihan pada waktu mengejar atau memukul bola (badminton, tennis, golf, dll). mengangkat benda-benda agak berat dengan posisi yang salah,
  • Gejala

    Nyeri punggung> pergerakan membuat lebih burukDapat menjalar hingga ekstremitas bawah jika terjadi penekanan radiksGejala dapat disertai Baal dan kesemutanSpasme otot
  • ANAMNESIS
    PEMERIKSAAN

  • ANAMNESA LOW BACK PAIN

    Onset sakit

    Karakteristik sakit (throbbing, sharp, aching)

    Radiasi rasa sakit ke bagian tubuh yang lain

    Intensitas sakit

    Sakit muncul saat istirahatSakit muncul saat bergerakSaat pasien datang, pasien masih merasakan sakit atau tidakLokasi yang paling sakit

    *

  • Faktor-faktor yang mempengaruhi sakit

    Faktor-faktor yang memperburuk rasa sakitFaktor-faktor yang memperingan rasa sakit

    Gejala lain yang berhubungan (seperti mual)

    Faktor temporal

    Rasa sakitnya muncul terus menerus atau muncul pada saat-saat tertentu.

    Efek rasa sakit terhadap aktivitas

    Efek rasa sakit saat tidur

    Riwayat penyakit pasien

    Pengobatan yang telah dilakukan untuk mengobati rasa sakit

    Terapi lain yang dilakukan untuk mengobati rasa sakit

    *

  • LOKASI SAKIT

    *

  • Informasi Riwayat Sakit Pasien

    Dugaan dari hasil simtomatik sakit

    Kepercayaan pasien mengenai penyebab rasa sakit

    Terdapat penurunan rasa sakit atau tidak

    Tipikal pasien untuk merespon stress atau rasa sakit, termasuk munculnya kegelisahan atau gangguan psikiatrik (seperti depresi atau psikosis)

    Dugaan dan kepercayaan keluarga tentang rasa sakit dan stress

    Arah pasien untuk menunjukkan atau mendeskripsikan rasa sakit

    Pengetahuan, dugaan dan pilihan pasien untuk terapi rasa sakit

    *

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • *

    Pemeriksaan Radikulopati Lumbal :

    Lasegues sign

    Pasien berbaring, secara pasif lakukan fleksi sendi coxae, lutut ditahan agar tetap ekstensi stretching n.iskiadikus. Pada radikulopati lumbal, sebelum tungkai mencapai 70, akan didapatkan nyeri (terkadang juga disertai dengan baal dan paresthesia)

    Straight-leg-raising-testDilakukan dengan metode seperti Kernigs sign.Bila kedua prosedur (+), mengindikasikan: iritasi meningen / radiks lumbosakral. Bonnets phenomenon Modifikasi Lasegues testnyeri akan lebih berat /lebih cepat muncul bila tungkai dalam keadaan adduksi & endorotasi.

    *

    *

  • Modifikasi Lasegues test : Bragards sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi kaki) & Sicards sign (Lasegue disertai dengan dorsofleksi jari-1 kaki). Gabungan Bragards sign & Sicards sign disebut Spurlings sign.
  • 2.Test Lasegue silang

    Pada beberapa pasien, iskialgia pada tungkai yang sakit dapat diprovokasi dengan mengangkat tungkai yang sehat dalam posisi lurus.

    Test OConell :

    dilakukan Lasegue test pada tungkai yang sehat, nyeri dapat dirasakan pada sisi yang sehat (Fajersztajns sign. Selanjutnya pemeriksaan ini dilakukan pada tungkai yang sakit. Kemudian dilakukan secara bersamaan pada kedua kaki. Selanjutnya tungkai yang sehat direndahkan mendekati tempat tidur; hal ini akan menyebabkan eksaserbasi nyeri, kadang juga disertai dengan paresthesia.

    Beberapa ahli menyatakan pemeriksaan ini untuk herniasi diskus intervertebra.

    *

  • 3. Nerve pressure sign

    Lasegues test dilakukan hingga penderita merasakan nyeri, lutut difleksikan 20, dilanjutkan dengan fleksi sendi coxae dan penekanan n.tibialis pada fossa poplitea, hingga penderita mengeluh nyeri. (+) bila terdapat nyeri tajam pada daerah lumbal, bokong sesisi/ sepanjang n.iskiadikus.

    *

  • 4.Test Viets dan Naffzige

    Tekanan dilakukan hingga penderita mengeluh rasa penuh di kepalanya, dan tes ini tidak boleh dianggap negatif hingga venous return dihambat selama 2`Kompresi v. jugularis dilakukan dgn sphygmomanometer cuff, dengan tek. 40 mmHg selama 10 menit (Naffzigers test). Penderita dapat berbaring/berdiri. Pada pasien ruptur diskus intervertebra, akan didapatkan nyeri radikular pada radiks yang bersangkutan.

    *

  • ROM

  • Temuan Klinis

  • PENATALAKSANAAN

  • Terapi Konservatif

  • Terapi Operatif dan Alternatif

    Dilakukan jika terapi konservatif tidak memberikan hasil yang diharapkan
  • *

    Terapi Fisik

    Traksi pelvis

    Menurut panel penelitian di Amerika dan Inggris traksi pelvis tidak terbukti bermanfaat.
    Penelitian yang membandingkan tirah baring, korset dan traksi dengan tirah baring dan korset
    saja tidak menunjukkan perbedaan dalam kecepatan penyembuhan.

    2. Diatermi/kompres panas/dingin

    Tujuan : mengatasi nyeri dengan mengatasi inflamasi dan spasme otot. Keadaan akut kompres dingin, termasuk bila terdapat edema. Kronik kompres panas maupun dingin.Korset lumbal

    Korset dapat mengurangi beban pada diskus serta dapat mengurangi spasme.

  • *

    Latihan Latihan dengan stres minimal pada punggung : jalan kaki, naik sepeda atau berenang. Latihan lain : kelenturan dan penguatan. Tujuan : memelihara fleksibilitas fisiologik, kekuatan otot, mobilitas sendi dan
    jaringan lunak. Latihan dapat terjadi pemanjangan otot, ligamen dan tendon sehingga aliran darah semakin meningkat.

    Latihan kelenturan

    Posisi knee-chest, panggul diangkat dari lantai sehingga punggung teregang, dilakukan fleksi bertahap punggung bawah bersamaan dengan fleksi leher dan membawa dagu ke dada.Dengan gerakan ini sendi akan mencapai rentang maksimumnya. Latihan ini dilakukan sebanyak 3 kali gerakan, 2 kali sehari.
  • *

    Latihan penguatan

    Latihan pergelangan kaki. Latihan menggerakkan tumitLatihan mengangkat panggulLatihan berdiriLatihan peregangan otot hamstringLatihan berjinjitLatihan mengangkat kakiProper body mechanics : Pasien perlu mendapat pengetahuan mengenai sikap tubuh yang baik untuk mencegah terjadinya cedera maupun nyeri


  • Penatalaksanaan
    Acute Low Back Pain

  • Lingkungan yang Adaptif untuk Penderita Low Back Pain

  • Adaptasi Lingkungan Manusia

  • Penerapan teknik-teknik tersebut:

  • Adaptasi Lingkungan Bukan Manusia / Lingkungan Fisik

  • TERIMA KASIH