Case Report Tifoid

download Case Report Tifoid

of 7

Transcript of Case Report Tifoid

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    1/7

    Diagnosis dan Tata Laksana Demam Tifoid

    Jelita Septiwati Sitanggang1, Suzanna Ndraha2

    1Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Abstrak

    Introduksi :

    Dea ti!oid dise"ut #uga dengan Typus abdominalis erupakan pen$akit in!eksi

    akut $ang "iasan$a terdapat pada saluran pencernaan %usus halus& dengan ge#ala dea satu

    inggu atau le"ih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa

    gangguan kesadaran' (rtikel ini akan elaporkan cara endiagnosi kasus dea ti!oid dan

    tatalaksanan$a pada pasien perepuan )) tahun

    Kasus :

    Wanita "erusia )) tahun datang dengan keluhan dea naik turun se#ak 1 inggu

    S*+S' Dea sering uncul sore hari hingga ala hari' Selain dea, dirasakan ual,

    na!su akan "erkurang, ( sulit, sakit kepala serta susah tidur' -ada peeriksaan !isik

    didapatkan suhu ./,0, n$eri tekan epigastriu' -ada peeriksaan penun#ang, diteukan

    tes Widal enun#ukkan S' t$phii 3 4 %5& 16.27 dan S' parat$phii 3 4 %5& 1607' -ada kasus

    ini, pasien didiagnosa dea ti!oid' Di akhir perawatan, pasien sudah e"aik dan seua

    ge#ala e"aik'

    Diskusi :

    -ada kasus ti!oid ini di "erikan terapi siptoatik hingga keluhan hilang atau sudah

    elewati asa kritis hal ini dikarenakan pen$akit ini dise"akan oleh in!eksi "akteri

    Salmonella$ang seharusn$a "isa di"erikan perawatan di ruah'Kesimpulan :

    Dea ti!oid adalah pen$akit $ang sering di#upai di 8ndonesia, Diagnosis dan

    penatalaksaan $ang "aik e"erikan outcoe $ang "aik dan encegah ter#adin$a

    koplikasi pada pen$akit ini' 3"servasi dan terapi siptoatis pada asa kritis adalah kunci

    untuk penatalaksanaan pen$akit ini

    Kata kunci : Dea ti!oid, t$pus a"doinalis, tes widal, S' t$phii 3, S' parat$phii 3

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    2/7

    Diagnose and Treatment of Typhoid Fever

    Jelita Septiwati Sitanggang1, Suzanna Ndraha2

    1Faculty of Medicine Krida Wacana Christian University2Gastroenterohepatoloi !ivision" internal Medicine !epartment" Ko#a General $ospital"

    %a&arta" 'ndonesia

    Abstract

    Intorduction :

    Typhoid fever is also called abdominal typus is an acute infectious disease that is normally

    present in the diestive tract (small intestine) *ith symptoms of fever a *ee& or more *ith

    disorders of the astrointestinal tract and *ith or *ithout impaired consciousness+ This

    article *ill report cases of typhoid fever ho* dianose and treatment in female patients ,,

    years

    Case :

    ,,-year-old *oman presents *ith fever up and do*n since the first *ee& of SM.s+ Fever

    often appear late afternoon until evenin+ 'n addition to fever" felt nausea" decreased

    appetite" constipation" headaches and insomnia+ /n physical e0amination found a

    temperature of +3 4 C" epiastric tenderness+ /n investiation" it *as found Widal test

    sho*ed S+ typhii / 5 (6) 1728 and S+ paratyphii 9/ 5 (6) 1738+ :t the end of treatment" the

    patient had improved and all symptoms improved+

    Discussion :

    'n cases of typhoid have iven symptomatic treatment until the complaint is missin or

    already passed the critical period this is because the disease is caused by the bacteriumSalmonella infection should be iven treatment at home+

    Conclusions :

    Typhoid fever is a common disease in 'ndonesia" dianosis and treatment that both provide a

    ood outcome and prevent complications of the disease+ /bservation and symptomatic

    therapy at a critical time is &ey to the manaement of this disease+

    Keywords :Typhoid fever" abdominal typus" tests *idal" S+ typhii /" S+ paratyphii 9/

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    3/7

    P!DA"#L#A!

    Dea ti!oid dise"ut #uga dengan Typus abdominalis+ Dea t$phoid ialah pen$akit in!eksi

    akut $ang "iasan$a terdapat pada saluran pencernaan %usus halus& dengan ge#ala dea satu

    inggu atau le"ih disertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa

    gangguan kesadaran' 8nsidens dea ti!oid enurun di US( dan 9ropa dengan ketersediaanair "ersih dan siste pe"uangan $ang "aik $ang sapai saat ini "elu diiliki oleh

    se"agian "esar negara "erke"ang' Di 8ndonesia, insidens dea ti!oid "an$ak di#upai

    pada populasi $ang "erusia .:1; tahun'1

    Dea ti!oid dise"a"kan oleh "akteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi dari

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    4/7

    C untuk pasien dewasa&' Untuk daerah endeik diana sering ter#adi penggunaan

    anti"iotic $ang tinggi, sensitivitas kultur darah rendah %han$a 17:27B kuan sa#a $ang

    terdeteksi&' -eran peeriksaan Widal %untuk endeteksi anti"odi terhadap antigen

    Salonella t$phi& asih kontroversial'iasan$a anti"odi antigen 3 di#upai pada hari =:0

    dan anti"od$ terhadap antigen E di#upai pada hari 17:12 setelah sakit'

    )

    -ada orang $angtelah se"uh, anti"odi 3 asih tetap dapat di#upai setelah := "ulan dan anti"odi E setelah

    17:12 "ulan') Karena itu, Widal "ukanlah peeriksaan untuk enentukan kese"uhan

    pen$akit') Diagnosis didasarkan atas kenaikan titer se"an$ak kali pada dua penga"ilan

    "erselang "e"erapa hari atau "ila klinis disertai hasil peeriksaan titer Widal di atas rata:rata

    titer orang sehat setepat'

    -asien tanpa koplikasi dapat dio"ati secara rawat #alan' *ereka harus disarankan untuk

    enggunakan teknik encuci tangan $ang ketat dan untuk enghindari en$iapkan

    akanan untuk orang lain selaa sakit' +awat pasien harus ditepatkan di isolasi kontak

    selaa !ase akut in!eksi' @in#a dan urine harus di"uang secara aan'1

    -engo"atan penderita Dea @i!oid di +uah Sakit terdiri dari pengo"atan suporti!

    elipu5ti istirahat dan diet, edikaentosa, terapi pen$ulit %tergantung pen$ulit $ang

    ter#adi&' 8stirahat "ertu#uan untuk encegah koplikasi dan epercepat pen$e"uhan'

    -asien harus tirah "aring a"solut sapai inial / hari "e"as dea atau kurag le"ih

    selaa 1 hari' *o"ilisasi dilakukan "ertahap, sesuai dengan pulihn$a kekuatan pasien'1

    Diet dan terapi penun#ang dilakukan dengan pertaa, pasien di"erikan "u"ur saring,

    keudian "u"ur kasar dan akhirn$a nasi sesuai dengan tingkat kese"uhan pasien' Naun

    "e"erapa penelitian enun#ukkan "ahwa pe"erian akanan tingkat dini $aitu nasi dengan

    lauk pauk rendah selulosa %pantang sa$uran dengan serat kasar& dapat di"erikan dengan

    aan' Juga perlu di"erikan vitain dan ineral untuk endukung keadaan uu pasien'1

    -ada penderita ti!oid $ang "erat, disarankan en#alani perawatan di ruah sakit'

    (nti"iotika uu digunakan untuk engatasi pen$akit ti!us' Waktu pen$e"uhan "isa

    akan waktu 2 inggu hingga satu "ulan'1

    @i!oid dapat "eraki"at !atal' (nti"iotika, seperti apicillin, klora!enikol, triethopri

    sul!aethoazole, dan ciproloacin sering digunakan untuk erawat dea ti!oid di negara:

    negara "arat' 3"at:o"at pilihan pertaa adalah klora!enikol, apisilin6aoksisilin dan

    kotrioksasol' 3"at pilihan kedua adalah se!alosporin generasi 888' 3"at:o"at pilihan ketiga

    adalah eropene, azithroisin dan !luorokuinolon' Klora!enikol di"erikan dengan dosis

    )7 g6kg 6hari, ter"agi dala .: kali pe"erian, oral atau intravena, selaa 1 hari'

    ilaana terdapat indikasi kontra pe"erian klora!enikol, diganti apisilin dengan dosis

    277 g6kg6hari, ter"agi dala .: kali' -e"erian oral6intravena selaa 21 hari

    kotrioksasol dengan dosis %tp& 0 g6k"6hari ter"agi dala 2:. kali pe"erian, oral,

    selaa 1 hari'1

    Koplikasi $ang ter#adi dapat "erupa ense!alopati dengue $ang ter#adi aki"at koplikasi

    s$ok $ang "erkepan#angan dengan perdarahan %tetapi dapat #uga ter#adi pada DD $ang tidak

    disertai s$ok&, gangguan eta"olik seperti hipokseia, hiponatreia atau perdarahan, dapat

    en#adi pen$e"a" ter#adin$a ense!alopati' Selain itu dapat ter#adi edea paru $ang ter#adi

    aki"at pe"erian cairan $ang "erle"ihan'1,

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    5/7

    @idak ada terapi $ang spesi!ik untuk dea dengue, prinsip utaa adalah terapi suporti!'

    Dengan terapi suporti! $ang adekuat, angka keatian dapat diturunkan hingga kurang dari

    1B' -eeliharaan volue cairan sirkulasi erupakan tindakan $ang paling penting dala

    penanganan kasus DD' (supan cairan pasien harus tetap di#aga, terutaa cairan oral' Jika

    asupan cairan oral pasien tidak apu dipertahankan, aka di"utuhkan supleen cairanelalui intravena untuk encegah dehidrasi dan heokonsentrasi secara "erakna,)

    -ada kasus "erat, dapat di"eri se!triakson dengan dosis in 1 gr dan a gr per hari,

    di"erikan intravena, selaa ):/ hari' -ada kasus $ang diduga engalai *D+, aka pilihan

    anti"iotika adalah eropene, azithroisin dan !luoro?uinolon' ila tak terawat, dea

    ti!oid dapat "erlangsung selaa tiga inggu sapai se"ulan' Keatian ter#adi antara 17B

    dan .7B dari kasus $ang tidak terawat' Gaksin untuk dea ti!oid tersedia dan dian#urkan

    untuk orang $ang elakukan per#alanan ke wila$ah pen$akit ini "iasan$a "er#angkit

    %terutaa di (sia, (!rika, dan (erika Catin&'1

    LAP$%A! KA&

    Dengan keluhan dea, 3s engakui dea sudah dirasakan se#ak 1 inggu S*+S'

    Dea dirasakan tinggi saat sore hari hingga ala hari dan rendah pada pagi hari' -asien

    en$angkal ada enggigil ataupun keluar keringat dingin di ala hari' -asien #uga

    erasakan ual dan n$eri ulu hati se#ak hari S*+S' *ual dirasakan terus:enerus

    sehingga na!su akan pun "erkurang' -asien #uga engeluh susah (, sakit kepala "erat

    dan n$eri otot serta #adi susah tidur' -asien engatakan tidak pernah dirawat di ruah sakit

    se"elun$a, dan tidak pernah ada sakit $ang "erakna, pasien #uga engatakan tidak pernah

    elakukan operasi se"elun$a'

    -ada peeriksaan !isik A tapak sakit sedang, *, @D A 127607 Eg, ++ A 27 6enit,

    E+A /26enit, S A ./,0, n$eri tekan epigastriu'

    -ada peeriksaan penun#ang, diteukan hasil la" darah dala "atas noral' Easil Natriu

    %Na& 4 1.. e?6C, Kaliu %K& 4 .,.1 e?6C, tes Widal enun#ukkan S' t$phii 3 4 %5& 16.27

    dan S' parat$phii 3 4 %5& 1607'

    @erapi $ang di"erikan adalah 8GFD Nal 7,;B 27 tp, e!triakson 1 2 g 8G, -aracetaol

    . )77 g oral dan di"erikan KS+ 2 =77 g oral untuk koreksi kaliu' +anitidine 2 1

    ap in#eksi, 3ndansetron 2 1 ap in#eksi untuk engurangi ge#ala ual pasien sehingga

    na!su akan ke"ali noral' 9dukasi $ang di"erikan adalah in!orasi tentang dea ti!oid

    dan enga#arkan cara engatur pola akan secara teratur supa$a tidak terla"at akan

    serta enghindari akan akanan $ang engiritasi la"ung seperti pedas dan asa'

    -ada perawatan hari ke:1, pasien asih erasa demam naik turun, sakit kepala,

    lemasdan n$eri otot pada seluruh tu"uh' *ual sudah tidak dirasakan, tetapi n$eri ulu hati

    "erkurang' -ada peeriksaan !isik didapatkan dea %.0,)7&, lidah kotor %5&, n$eri pada

    epigastriu' *asalah dea ti!oid "elu ter#adi per"aikan, asih !e"ris, karena enunggu

    pe"erian anti"iotik intravena hari ke:2' @etapi asalah dispepsia sudah ulai teratasi'

    @erapi di lan#utkan'

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    6/7

    -erawatan hari ke:2, pasien engatakan dea naik turun, didapatkan suhu saat pengukuran

    ./,;7 pada ala hari se"elu !ollow up pagi harin$a, asih leas dan sakit kepala asih

    dirasakan pasien, n$eri otot pada seluruh tu"uh sudah "erkurang' -asien engeluh "elu

    "isa ( @erapi di"erikan 8GFD Nal 7,;B 5 Santagesik 2 apul =tp dan terapi laindilan#utkan'

    -ada hari ke ., pasien sudah tidak erasa dea, sakit kepala dan n$eri otot' -ada

    peeriksaan !isik didapatkan suhu ./7, dan n$eri tekan pada epigastriu' *asalah dea

    ti!oid sudah ada per"aikan tetapi harus eantau "e"as dea 22 #a, sehingga "aru

    direncanakan pulang di hari "erikutn$a' @erapi dilan#utkan'

    -ada hari ke , pasien engatakan sudah tidak ada keluhan $ang dirasakan pasien' -ada

    peeriksaan !isik didapatkan suhu ./7, dan tidak ada n$eri tekan pada epigastriu' @erapi

    diganti oral 3eprazol 2 17 g, Ulsa!ate . 1 sdk, KS+ . 1, e!ii 2 2 g dan

    -aracetaol . )77g' -asien diper"olehkan pulang'

    DI&K#&I

    Dipikirkan "ahwa dea t$phoid se"agai diagnosa kasus "erdasarkan ananesis,

    peeriksaan !isik dan penun#ang' -ada ananesis didapatkan "ahwa dea se#ak 1 inggu

    S*+S, terutaa ala hari, dea naik perlahan, adan$a konstipasi' Konstipasi

    erupakan salah satu ge#ala pada dea t$phoid hal ini karena Salmonella thypiien$erang

  • 7/26/2019 Case Report Tifoid

    7/7

    DAFTA% P#&TAKA

    1' Widodo D' Dea ti!oid' 8n Sudo$o (W' Seti$ohadi , (lwi 8, K' *S, Setiati S,

    editors' uku (#ar 8lu -en$akit Dala' JakartaA -usat -ener"itan Departeen 8lu

    -en$akit Dala Fakultas Kedokteran Universitas 8ndonesiaI 277;' p' 2/;/:07)'2' han *K, ahl +, hatnagar S' @$phoid !ever and parat$phoid !ever' Cancet 277)I

    .==A /;:=2'

    .' -arr$ *' 9pideiological and clinical aspects o! huan t$phoid !ever 8nternet'

    277) cited 2711 *ar .' (vaila"le !roAwww'ca"ridge'org

    ' *ehta KK' hanging trends in t$phoid !ever' *edicine Update 2770I 10A 271:'

    )' hutta L(' @$phoid !everA current concepts' 8n!ect Dis lin -ract 277=I 1A 2==:/2'

    http://www.cambridge.org/http://www.cambridge.org/http://www.cambridge.org/