Case Report Katarak

download Case Report Katarak

of 15

Transcript of Case Report Katarak

1

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katarak merupakan kekeruhan yang timbul pada lensa, dimana pada keadaan normal transparan Katarak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama karena penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan. Pada tahun 1997, WHO memperkirakan terdapat 38 juta orang buta di dunia dan setengahnya disebabkan oleh katarak. Katarak yang berhubungan dengan usia menyebabkan kira-kira 48% kebutaan didunia, yaitu sekitar 18 juta orang. Sekitar 85% dari penderita katarak adalah orang lanjut usia (senile). Prevalensi katarak senilis meningkat sesuai usia. Di Indonesia, pada tahun 2000 diperkirakan jumlah penduduk usia lanjut sebanyak 15.3 juta jiwa dan 22% diantaranya menjalani operasi katarak dibawah usia 55 tahun.Besarnya jumlah penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut dan masalah gizi masyarakat. Di Indonesia, dari 3 juta orang buta, separuh di antaranya karena katarak. Sementara, setiap tahun diperkirakan ada 240.000 kasus katarak baru di Indonesia.

II. CASE REPORT

2

A. Identitas

Nama Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat Tanggal periksa

: Nafsiah : 80 tahun : Perempuan : Ibu Rumah Tangga : Karang Rejo : 23 April 2012

B. Anamnesa

Keluhan Utama

:

Pasien mengeluhkan penglihatannya kabur (seperti melihat asap) Keluhan Tambahan :

Pasien merasa silau jika melihat cahaya. Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang ke Poliklinik Mata RSAY Metro dengan keluhan merasa kabur penglihatannya sejak sebulan yang lalu. Disertai pasien merasa silau jika melihat cahaya. Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Riwayat tekanan darah tinggi dan kencing manis disangkal oleh pasien.

3

C. Pemeriksaan Fisik

Status Present Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah Nadi Pernafasan : Baik : Compos Mentis : 120/70 mmHg : 62 x/menit : 20x/menit

Status Generalis Kepala Bentuk Rambut: Mata: Hidung: Telinga: Mulut:: : Normocephal : Putih, lurus, tidak mudah dicabut : Lihat status opthalmikus : Bentuk normal, simetris : Simetris : Bibir tidak sianosis, basah, tidak pecah pecah.

Leher Tidak terdapat benjolan Dada (Thoraks) Simetris

4

Ekstremitas Superior Oedem (-/-), sianosis (-) Inferior : Oedem (-/-), sianosis (-) :

Oculi Dextra Status Oftamologi 6/30 Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Orthoforia Eksoftalmus (-) Endoftalmus (-) Dalam batas normal Supersilia Visus Koreksi Skiaskopi/ retinoskopi Sensus Coloris Bulbus Oculi

Oculi Sinistra

6/30 Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Orthoforia Eksoftalmus (-) Endoftalmus (-) Dalam batas normal

5

Nistagmus (-) Strasbismus (-) Edem(-) Edem(-) Hiperemi (-) Hiperemi (-) Hiperemi (-) Putih Infiltrate (-) Tidak dilakukan Warna : Coklat Refleks cahaya (+) Bulat Jernih Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Shadow test (+)

Parese/ Paralise

Nistagmus (-) Strasbismus (-)

Palpebra Superior Palpebra Inferior Conjungtiva Palpebra Conjungtiva Fornices Conjungtiva Bulbi Sclera Cornea Camera Oculi Anterior Iris Pupil

Edem(-) Edem(-) Hiperemi (-) Hiperemi (-) Hiperemi (-) Putih Infiltrate ( -) Tidak dilakukan Warna : Coklat Refleks cahaya (+) Bulat

Lensa Fundus Refleks Corpus vitreum Tensio Oculi Sistem Canalis Lakrimalis Shadow test

Jernih Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Tidak dilakukan Shadow test (+)

D. Diagnosis Kerja Katarak (katarak imatur)

6

E. Penatalaksanaan Catarlent eye drop 5 kali sehari 1 tetes Kandungan Catarlent : Calcium Chloride Anhydrous 5 mg Potassium lodide 5 mg Sodium Thiosulfate 0,5 mg

F. Prognosis Quo ad Vitam : Dubia ad Bonam

Quo ad functionam : Dubia ad Bonam Quo ad Sanationam: Dubia ad Bonam

III. TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi Mata

7

Gambar 1. Potongan melintang bola mata (Daniel G Vaughan, 2002)

B. Anatomi Lensa

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular, tak bewarna, dan hampir transparan sempurna. Tebalnya sekitar 4 mm dan diameternya sekitar 9 mm. Dibelakang iris, lensa digantung oleh zonula zein yang emnghubungkannya dengan korpus siliaris. Di sebelah anterior lensa terdapat aqueus humor, disebelah vosteriornya terdapat vitreous

8

humor. Kapsul lensa adalah suatu membran semipermiabel yang akan memungkinkan air dan elektrolit masuk.1

Di sebelah depan terdapat selapis epitel subkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Nukleus dan korteks terbentuk dari lamella konsentris yang panjang. Masing-masing serat lamellar mengandung sebuah inti gepeng. 1

Komposisi lensa 65% terdiri dari air, 35% protein dan sedikit mineral. Mineral yang yang menyusun lensa diantaranya adalah kalium, asam askorbat, dan glutation.2

9

Gambar 2. Potongan melintang lensa (Arisclinic, 2011)

C. Definisi Katarak

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata.1 Penyebab katarak bermacam-macam diantaranya disebabkan karena proses penuaan, faktor genetik, kelainan bawaan, penyakit metabolik (diabetes mellitus), dan infeksi yang biasanya didapatkan karena trauma pada mata.2

D. Pembagian Katarak

Berdasarkan usia katarak dibagi menjadi 3, yaitu :3 1. Katarak senilis Katarak yang terjadi pada usia lanjut, umumnya terjadi pada usia diatas 50 tahun. Biasanya disebabkan karena proses penuaan. 2. Katarak juvenile Katarak yang terjadi pada anak-anak. 3. Katarak kongenital Katarak yang terjadi sebelum atau segera setelah lahir.

E. Katarak Senilis

10

Adalah katarak yang terjadi pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.2 Katarak senile umumnya dibagi menjadi 4 stadium yaitu:3 1. Stadium insipien 2. Stadium imatur 3. Stadium matur 4. Stadium hipermatur

Tabel 1. Stadium Katarak Insipien Kekeruhan Cairan lensa Iris Bilik mata depan Sudut bilik mata Shadow test Penyulit Ringan Normal Normal Normal Normal Negatif Imatur Sebagian Matur Seluruh Hipermatur Masif Berkurang Tremulans Dalam Terbuka Pseudops Glaukoma

Bertambah Normal Terdorong Dangkal Sempit Positif Glaukoma Normal Normal Normal Normal -

11

Gambar 3. Katarak Imatur (Atlas Ilmu Penyakit Mata., 2001)

12

Gambar 4. Katarak matur (Atlas Ilmu Penyakit Mata., 2001)

Gambar 5. Katarak hipermatur (Atlas Ilmu Penyakit Mata., 2001)

F. Penatalaksanaan Tidak ada perawatan medis yang terbukti berguna untuk menunda,mencegah, atau membalikkan perkembangan katarak. Penatalaksaan dapat dilakukan dengan pembedahan. Ada dua teknik pembedahan katarak, yaitu :41. Intra-Capsular Cataract Extraction(ICCE)

Pengambilan lensa dilakukan secara in toto sebagai satu potongan utuh, dimana nukleus dan korteks diangkat didalam kapsul lensa dengan menyisakan vitreus

13

dan membrana Hyaloidea. Kapsula posterior juga diangkat sehingga IOL tidak dapat diletakkan di bilik mata posterior. IOL dapat diletakkan di bilik mata anterior dengan risiko infeksi kornea. Selain itu tidak ada lagi batasan antara segmen anterior dan posterior yang dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi lainnya seperti vitreus loss, cystoid macular edema, dan endophtalmitis. Teknik ini digunakan dalam kasus tertentu antara lain bila terjadi subluksasio lensa atau dislokasi lensa.2.

Extra-Capsular Cataract Extraction (ECCE)

Nukleus dan korteks diangkat dari kapsul dan menyisakan kapsula posterior yang utuh, bagian perifer dari kapsula anterior, dan zonula zinii. Teknik ini selain menyediakan lokasi untuk menempatkan intra ocular lens (IOL), juga dapat dilakukan pencegahan prolaps vitreus dan sebagai pembatas antara segmen anteror dan posterior. Sebagai hasilnya, teknik ECCE dapat menurunkan kemungkinan timbulnya komplikasi seperti vitreusloss, edem kornea, ada 3 teknik operasi ECCE, yaitu :a. Konvensional b. Small Incision c. Phacoemulsification

14

IV. PEMBAHASAN

Pada penderita dari anamnesa dan pemeriksaan fisik didapatkan k e l u h a n berupa penglihatan merasa kabur dan disertai dengan silau jika melihat cahaya. Pasien mengaku tidak ada riwayat trauma pada mata. Dari anamnesis menunjukkan bahwa lensa pada mata kiri dan kanan pasien mengalami kekeruhan sehingga menyebabkan penurunan visus (kabur). Pada pemeriksaan fisik mata didapatkan bahwa lensa mata mengalami kekeruhan sebagian, refleks pupil masih positif Dari gejala yang timbul menunjukkan diagnosis mengarah ke katarak tetapi masih imatur. Normalnya lensa merupakan struktur yang bening dan transparan.1 Pada pasien penglihatan kabur (seperti melihat asap) ini disebabkan oleh karena adanya kekeruhan pada lensa yang menyebabkan terganggunya refraksi mata. Mata tidak dapat melewati media refraksi secara normal karena terhalang oleh lensa yang mengeruh tadi. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD : 6/30 dan VOS : 6/30. Pasien masih dapat melihat huruf pada baris kedua pada snellen chart dengan jelas, hal ini disebabkan karena kekeruhan pada lensa hanya sebagian. Oleh karena kekeruhan dibagian posterior lensa, maka sinar obliq yang mengenai bagian yang keruh ini, akan dipantulkan lagi, sehingga pada pemeriksaan, terlihat dipupil, ada daerah yang terang sebagai reflek pemantulan cahaya pada daerah lensa yang keruh dan daerah yang gelap, akibat bayangan iris pada bagian lensa yang keruh. Keadaan ini disebut shadow test (+). Terapi obat-obatan yang diberikan pada katarak imatur diberikan obat tetes mata catarlent eye drop 5 kali sehari 1 tetes untuk memperlambat terjadinya kekeruhan lensa.

15