Bells Palsy

41
Dr. Komang Kusumawati, SpRM Instalasi Rehabilitasi Medik RS.Orthopedi Prof. Dr.R.Soeharso Surakarta

description

Parese N VII LMN

Transcript of Bells Palsy

Page 1: Bells Palsy

Dr. Komang Kusumawati, SpRM

Instalasi Rehabilitasi Medik

RS.Orthopedi Prof. Dr.R.Soeharso Surakarta

Page 2: Bells Palsy

Pendahuluan• Bell’s Palsy : kelumpuhan/ paralisis n. VII (n. facialis)

perifer yang bersifat akut, penyebabnya tidak diketahui (idiopatik) dan umumnya sesisi (unilateral).

• Berbeda dari gangguan peredaran darah otak, kelumpuhan wajah sesisi ini tidak dibarengi dengan kelumpuhan anggota badan atau tubuh lainnya.

• Insidensi penyakit : 23/ 100.000 penduduk/ tahun. Data yang dikumpulkan di 4 buah rumah sakit di Indonesia diperoleh frekuensi sebesar 19,55% dari seluruh kasus neuropati, dan terbanyak terjadi pada usia 21-30 tahun

Page 3: Bells Palsy

Definisi• Bell’s palsy : merupakan suatu kelainan pada

saraf wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba pada otot di satu sisi wajah dan menyebabkan wajah miring atau mencong.

• Bell’s palsy : paralisis n. VII (fasialis) yang berlangsung akibat inflamasi non supuratif dalam foramen styllomastoid, dimana penyebabnya tidak diketahui dengan pasti.

Page 4: Bells Palsy

Bell’s Palsy

Page 5: Bells Palsy
Page 6: Bells Palsy
Page 7: Bells Palsy
Page 8: Bells Palsy
Page 9: Bells Palsy
Page 10: Bells Palsy
Page 11: Bells Palsy

Etiologi Teori Iskemia vaskuler : spasme arteriol,

statis vena.

- Teori Gecek

- Teori Stennert

Teori infeksi virus : virus herpes simplek

Teori herediter : canalis facialis sempit

Teori imunologi : reaksi imonologi

terhadap inf. Virus sebelumnya

Page 12: Bells Palsy

Patogenesis Menurut Hutapea & Gates ada 3 type• Type I

• Type II • Type III

Menurut Sanderland (Australia) ada 5 type• Type I• Type II• Type III• Type IV• Type V

Page 13: Bells Palsy

Gejala KlinisGejala klinis dan keluhan utama bergantung pada

lokasi lesi, sebagai berikut:• Lesi (1) diluar foramen stylomastoideus (gejala

pada sisi yang terkena). Mulut turun dan mencong ke sisi yang lain, makanan berkumpul diantara pipi dan gusi, dan sensasi wajah menghilang. Penderitanya tidak dapat bersuit, mengedip atau mengatupkan mata, mengerutkan dahi. Lakrimasi akan terjadi kalau mata tidak terlindung. Tipe paralisisnya lower motor neuron yang flaccid. Reaksi degenerasi timbul dalam waktu 10-14 hari, bergantung kepada luasnya kerusakan.

Page 14: Bells Palsy

• Lesi (2) pada canalis fasialis dan mengenai nervus chorda tympani. Seluruh gejala diatas terdapat, disamping hilangnya sensasi pengecap pada 2/3 anterior lidah dan berkurangnya salivasi di sisi yang terkena

• Lesi (3) yang lebih tinggi dalam canalis fasialis dan mengenai musculus stapedius. Gejala (a) dan (b) ditambah dengan hyperacusis.

• Lesi lebih tinggi (4) yang mengenai ganglion geniculatum. Onsetnya acap kali akut, dengan rasa nyeri dibelakang dan didalam telinga. Herpes pada tympanum dan concha dapat mendahului keadaan palsy. Sindroma Ramsay Hunt merupakan Bell's palsy yang disertai Herpes Zoster pada ganglion geniculatum, lesi-lesi herpetic terlihat pada membran tympani, canalis auditorius externa dan pada pinna.

Page 15: Bells Palsy

• Lesi (5) didalam meatus auditorius internus.

Gejala-gejala Bell's palsy dan ketulian akibat terkenanya nervus VIII.

• Lesi (6) pada tempat keluarnya nervus fasialis dari pons (misalnya pada meningitis).

Gejala no 5 + terlibatnya n. trigeminus, n. acusticus, kadang n. abducens, hypoglosus & asesoris.

Page 16: Bells Palsy

Pemeriksaan dan diagnosis…

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan n. VII meliputi : motorik, sensorik, parasimpatis

- Skala UGO FISCH

- MMT otot wajah

b. Pemeriksaan laboratorium

c. Pemeriksaan radiologi

d. Pemeriksaan elektrofisiologi

Page 17: Bells Palsy

Skala UGO FISCH• 5 posisi pmx : diam, mengerutkan dahi,

menutup mata, tersenyum, dan bersiul.

- diam : 20

- mengerutkan dahi : 10

- menutup mata : 30

- tersenyum : 30

- bersiul : 10

Page 18: Bells Palsy

Tabel Ugo Fisch Skore

Simetri wajah % Nilai

Waktu istirahat/ diam 03070100

061420

Kerut Dahi 03070100

03710

Menutup mata 03070100

092130

Tersenyum 03070100

092130

Bersiul 03070100

03710

Page 19: Bells Palsy

Interpetasi

1. Cara Fisch : 5 posisi:– Istirahat– Mengerutkan dahi– Menutup mata– Tersenyum– Bersiul

4 Skala Penilaian dlm %

– 0 % (zero) : tdk simetris sempurna (tdk ada gerakan volunter)– 30 % (poor) : simetris rendah : kembalinya fungsi motorik > mendekati ke arah asimetri komplit dp. Ke arah simetri normal– 70% (fair) : simetri sedang : kembalinya fs. Motorik muka mendekati ke arah simetri komplit dp. Asimetri komplit– 100 % (normal) : simetri komplit/ normal

Page 20: Bells Palsy

MMT OTOT WAJAH

• 0% zero, tidak ada kontraksi• 1 trace kontraksi minimal• 3 fair kontraksi, dilakukan dengan susah

payah• 4 poor kontraksi, mendekati normal• 5 normal kontraksi dan terkontrol

Page 21: Bells Palsy

1. Pemeriksaan Kelainan Fungsi Motorik

Ax / : Penderita Mengeluh :

• Kelumpuhan otot wajah (mendadak stl. bangun tidur)• Dpt. Dik. Sendiri / diberitahu temannya• Mengenai sl. St. sisi ( 2 sisi → jarang )• Sl. St. sdt. Mulut > rendah• Sbl.nya berhubungan dg. Hawa dingin/ angin• Pd. Kelumpuhan total : gerakan volunter hilang• Ekspresi wajah hilang di sisi lesi• Sdt. Mulut menurun• Klp. Mata tdk. Dpt dipejamkan• Kerut dahi hilang• Bernafas : pipi mengembung di sisi lesi• Makanan terkumpul diantara pipi & gusi• Hipaestesi ringan pd.sl.st.cabang n. V

Page 22: Bells Palsy

Px / : → Hutapea :

• Mengangkat alis : otot-otot frontalis• Menutup mata : otot-otot orbicularis okuli• Expresi marah (mengerutkan alis) : otot korugator

superisili• Mengangkat hidung : otot proserus• Melebarkan lubang hidung : otot nasalis• Memperlihatkan gigi (senyum) : otot zygomaticus• Monyong (bersiul) : otot orbikularis oris oculi• Meringis : otot risorius• Meniup : otot businator• Mencibir : otot depresor labii

Page 23: Bells Palsy

2. Kel. Fs. sensorik

Ax./ : penderita mengeluh :• Ggn. Pengecapan di 2/3 lidah depan• Gangguan pendengaran : Hiperakusis

Px/ :• Test pengecapan (objektif)• Test impedance audiometri : Hiperakusis

Page 24: Bells Palsy

3. Kel. Fs. Otonum/ Parasympatis

Ax./ :

- Produksi air mata berkurang

Px/ Objektif :

- Test schimer : untuk melihat

berkurangnya air mata

Page 25: Bells Palsy

Diagnosis

1. Klinis : paresis n. VII perifir : - Paralisis total otot fasial unilat - Hilangnya kerutan muka, bibir, hidung, dahi - Tersenyum : bibir tertarik ke arah sehat - Air ludah menetes2. Topis :

a. lesi setinggi for. stillomastoideus - Kerut dahi hilang - klp. Mata tidak bisa menutup - Tersenyum : sdt. Mulut tertinggal di sisi lesi

b. Lesi pd. Saraf di kanalis fasialis (prox.dr.cab.chorda timpani) - G/ = a + hilangnya rasa pengecapan 2/3 lidah bag.depan

c. Lesi pd saraf di dlm. Kanalis fasialis prox. Dr, saraf yg menuju ke m. stapedius

- G/ : a + b + hiperakusisd. Lesi setinggi prox. Ganglion genikulatum - G/ : a + b + c + prod. Air mata ber (-) / hilang sm skle. Kerusakan n. fasialis pd. Pons : -G/ : kelumpuhan n. VI (ok. Inti n. VI terganggu) disepanjang n. fasialis

Page 26: Bells Palsy

3. Etiologi : → tdk. Jelas

a. Inf. Telinga tengah & kolesteatoma : Px./ : THT + Audiometrib. Karsinoma Nasofaring (Tu. sdt. Serebellopontin ) : Px./ : Neurologisc. Inf. Mastoid & For. Os Temporalis : “ X Foto “d. Px./ :

– Electrodiagnostic– Lab :

Jml. leukosit (ADL) + BBS (LED) Gula drh & prod. Urin Foto thorax Fs. Lumbal Titer virus

→ utk. Melihat : DM, Leukemia, Tu. Paru, SGB & Virus Varicella-Zoster

Page 27: Bells Palsy

DD./ :

1. Otitis media supuratifa & mastoiditis2. Kolesteatoma3. Herpes zoster oticus (Ramsay Hunt Syndrome)4. SGB & Miastenia Gravis5. Trauma capitis6. Facial palsy tipe sentral7. Aneurisma cerebral 8. Leukemia9. Melkerson Rosental Syndrome10.Tumor/ Neoplasma : meningioma11.Sarkoidosis12.Multiple Sclerosis13.Peny. Sistemik :

• DM• Hipotiroidi

Page 28: Bells Palsy

Prognosis :

- Umumnya: baik : 70 – 85 % sembuh total dlm wkt 4-8 mg- Penderita bisa sembuh total dlm bbrp mg : apb pd akhir mg

3 dari onset gerak volunter kembali/ respon terhadap Stimulasi faradik (+)

- EMG Gambaran denervasi (+) : tdk. Sembuh total, tampak kontraktur pd. Sisi lesi, dengan g/ fisik :

- sulcus nasolabialis > dlm - alis > turun

- Makin tua prognosis makin jelekmis : - > 60 th → prognosa K(-) baik pada G/sisa)

- Rata-rata : 39.9 Th → sembuh total- rata-rata : 44.8 Th → ada squlle menetap

Page 29: Bells Palsy

Komplikasi

1. Crocodile tear phenomena : keluarnya air mata saat mengunyah makanan (tjd.bbrp.bln.stl.onset penyakit)

2. Synkinesis (gerakan involunter saat mata dipejamkan) : kesalahan saraf yg.beregenerasi itu mencapai otot yg.salah

3. Kontraktur : apabila proses penyembuhan berjalan lambat (kronis)

4. Clonik fasial spasm (hemi fasial spasm) : kedutan wajah ipsilateral/bilateral → tjd stl bbrp bln/ 1-2 th stl onset (apabila penyembuhan tetap tdk.komplit).

5. Epifora : iritasi debu (angin ok, kedipan mata kurang)

6. Tics : kontraksi se jml otot wajah yg tjd serentak ber-sama2

Page 30: Bells Palsy

Penanganan

• Medikamentosa• Operatif • Rehabilitasi Medik

Page 31: Bells Palsy

Terapi medikamentosa

1. Steroid: Prednisone 1 mg/KgBB/hari PO selama 7 hariMasih kontroversi, beberapa penelitian menunjukkan

adanya keuntungan tapi di lain pihak mengatakan tidak ada gunanya.2. Antivirius: Acyclovir 20 mg/KgBB/hari PO

Dapat dipertimbangakan karena beberapa peneliti menyatakan virus sebagai penyebab Bell’s Palsy.3.     Perawatan mata: untuk menghindari terjadinya kekeringan

kornea dan trauma benda asing, maka diberikan air mata buatan, salep mata selama tidur dan kacamata untuk menghindari sinar matahari dan benda asing.

Page 32: Bells Palsy

Terapi Operatif

Dilakukan apabila :

- Produksi air mata ber (-) mjd. 25%

- Produksi saliva ----------’’------------

- Ada perbedaan pada stimulasi listrik

antara sisi sehat & sisi sakit : 2.5 mA

Page 33: Bells Palsy

Terapi Rehabilitasi Medik

a. FT :

Stadium akut :

- pemanasan (IR/ SWD), dg tujuan : memperbaiki

aliran darah, mengurangi udem, exudasi dan

spasme otot penekanan n.VII ber (-) & parese

n.VII ber (-)

- muka & telinga dibungkus kain flanel

- gantle massage (mengangkat otot wajah ke atas/

bukan sirkuler)

Setelah fase akut :

- mirror exe (menutup mata & mengangkat sudut

mulut)

- galvanisasi/ faradisasi

Page 34: Bells Palsy

Tehnik massage :- Effleurage (gerakan mengurut pada

wajah)

- Finger kneading

- Tapotement (gerakan memukul atau

perkusi dalam memijat)

- slapping

Page 35: Bells Palsy

b. Program OT :

- lat.gerak otot wajah dg.aktifitas sehari-

hari/ permainan secara bertahap

(tdk.boleh melelahkan)

- misalnya :- berkumur, tiup lilin

- mengucapkan kata-kata :e, I, di

depan kaca

- lat.menutup mata & kerut dahi

di depan kaca

Page 36: Bells Palsy

c. Program SW :

Sesuai problem ?

- berhub.dg.tpt.bekerja & biaya ?

- malu&menarik diri dari pergaulan ?

Menghubungi tpt.bekerja : untuk sementara

ditempatkan bekerja ditempat yg tdk banyak

berhubungan dengan umum)

- biaya : dg. Mencarikan fasilitas kesehatan di tpt.bekerja

- memberikan penyuluhan : kerja sama pend.dg.petugas yang merawat sangat penting utk.kesembuhan pend.

Page 37: Bells Palsy

d. Psikologi :

- rasa cemas (pend.muda)

- takut lumpuh (sembuh/ tdk.)

memberi gamb.tentang peny, prognosa, dan

kesembuhannya, hal ini bisa diharapkan bila

pend.mematuhi aturan pengobatan

perlu kerja sama ant.pend.dg.yg.mengobati

pend.depresi → perlu psikoterapi

Page 38: Bells Palsy

e. OP : Y plaster

Tujuan : agar sdt.mulut yg.sakit tdk jatuh &

mencegah teregangnya otot

zygomasticus selama paresis/

paralisis.

plaster diganti : tiap 8 jam (perhatikan

reaksi alergi)

Page 39: Bells Palsy
Page 40: Bells Palsy

Terapi Panas

• Superfisial :– Lampu Infra merah– Kompres air hangat– Uap panas– Parafin– Heated pad– Mandi air hangat

• Dalam– USD– SWD– MWD

Suhu darah ↑Suhu tubuh ↑

analgesia metabolisme sedasi

dilatasi arteriole

Panas

Vasodilatasi lokal

Merangsang CNS

Keringat ↑

Respirasi ↑

Cardiac output ↑

Aliran darah kapiler ↑

Tekanan hidrostatik kapiler ↑

Pembersihan zat-zat hasil metabolisme

O2 ↑Bahan makanan ↑

Antibodi ↑Lekosit ↑

edema

Page 41: Bells Palsy