BAYI DENGAN PREMATUR

22
LAPORAN PENDAHULUAN BAYI DENGAN PREMATUR BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gram atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996) Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-

description

itu

Transcript of BAYI DENGAN PREMATUR

LAPORAN PENDAHULUAN

BAYI DENGAN PREMATURBAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik.Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gram atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996)Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-cairan dan pengobatan atau serta pemeriksaan Laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien.Tujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan keperawatan secara komprehensif adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan.B. TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan UmumUntuk mendapatkan gambaran secara nyata dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi dengan prematur.2. Tujuan KhususAgar memperoleh gambaran nyata mengenai :a. Konsep bayi prematur meliputi : definisi bayi prematur, etiologi, patofisiologi dan pathway

b. Pengkajian keperawatan pada bayi prematurc. Diagnosa keperawatan yang muncul pada bayi prematur.d. Perencanaan Keperawatan yang akan dilaksanakan pada bayi premature. Evaluasi keperawatan pada bayi prematur

f. Faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada bayi prematur.g. Penyelesaian masalah terhadap hambatan yang ditemukan pada asuhan keperawatan bayi prematur.

BAB IITINJAUAN TEORI

A. KONSEP BAYI PREMATUR

a) DEFINISIBayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir.(Donna L Wong 2004)Bayi prematur menurut WHO adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari pertama haid terakhir) b) ETIOLOGIa. Faktor IbuRiwayat kelahiran premature sebelumnya, perdarahan, antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidramnion, penyakit jantung, penyakit kronis lainnya, hipertensi, umur ibu kurang dari 20 tahun lebih dari 35 tahun, jarak kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma kehamilan.b. Faktor Janin Cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramnion, KPP, infeksi (rubella sifilik).

c. Faktor PlasentaPlasenta previa, solutio plasentad. Faktor KebiasaanPekerjaan yang melelahkan, merokokc) PATHWAY

d) PATOFISIOLOGIBayi premature ialah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Ada dua faktor yang menyebabkan bayi dengan pematur. Pertama adalah faktor ibu dan kedua adalah faktor janin. Dua faktor tersebut mengakibatkan terganggunya aliran darah dari ibu ke janin, jika ada gangguan pada aliran darah perfusi oksigen akan menurun dan sirkulasi darah ke paru berkurang. Dari hal tersebut maka akan timbul masalah keperawatan gangguan pertukaran gas dan jika tidak diberikan penangan lebih lanjut maka sirkulasi darah ke paru berkurang yang terjadi pasien akan mengalami sesak dan masalah keperawatan yang muncul perubahan pola nafas. Dari masalah gangguan pertukaran gas menimbulkan kadar hemoglobin didalam paru berkurang jika terus menerus tidak ditangani dan diberikan asupan nutrisi pasien akan mengalami anemia. Jika pasien anemia maka daya tahan tubuh pasien melemah sehingga mudah untuk mengalami resiko infeksi. Ada masalah keperawatan lain yang muncul apabila gangguan pertukaran gas tidak ditangani dengan baik, sehingga mengalami odem paru, odem paru ditandai dengan melemahnya tonus otot sehingga muncul masalah keperawatan intoleransi aktivitas. Termoregulasi bayi prematur umumnya relative kurang mampu untuk bertahan hidup karena struktur anatomi / fisiologi yang lebih tua dan fungsi biokimianya kalsium seperti bayi yang lebih tua. Bayi resiko tinggi lain juga dapat mengalami kesulitan yang sama karena hambatan atau gangguan pada anatomi, fisiologi dan biokimia berhubungan dengan adanya kelainan atau penyakit yang diderita. e) TANDA DAN GEJALAa. Umur kehamilan sama dengan / kurang dari 37 minggub. Berat Badan sama dengan / kurang dari 2500 grc. Panjang Badan sama dengan / kurang dari 45 cmd. Lingkar kepala kurang dari 33 cme. Lingkar dada kurang dari 33 cmf. Kulit tipis dan transparantg. Kepala lebih besar dari pada badanh. Lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga dan lengani. Ubun-ubun dan sutura lebar

j. Labia minora belum tertutup oleh labia mayora (perempuan)

k. Testis belum turun (laki-laki)

l. Bayi kecil

m. Pergerakan kurang dan lemah

n. Tangisan lemah

o. Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnea

p. Reflek tonus leher lemah

q. Reflek menghisap dan menelan serta batuk belum sempurna.ASUHAN KEPERAWATAN

PADA BAYI PREMATUR

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIANPengkajian yang dapat dilakukan pada bayi dengan berat badan lahir rendah antara lain : pengukuran berat badan di dapatkan hasil kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45cm, lingkar kepala kurang dari 33cm, dan lingkar dada kurang dari 33cm, masa gestasinya kurang dari 37 minggu, adanya kulit tipis dan transparan, adanya kepala lebih besar dari pada badan, adanya lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga dan lengan, jumlah lemak subkutan kurang, ubu-ubun dan sutura kebar, labio minora belum tertutup oleh labia mayora (pada perempuan) dan pada laki-laki testis belum turun, tulang rawan dan daun telinga imatur, pergerakan kurang dan lemah, tangisan lemah, pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnea, reflek tonus leher lemah, reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk belum sempurna, kulit berselubung verniks kaseosa tipis atau tidak ada, kulit pucat atau bernoda mekonium, kering keriput tipis, jaringan lemak dibawah kulit tipis, bayi tanpak gesit, aktif dan kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan.2. DIAGNOSIS ATAU MASALAH KEPERAWATANa. Gangguan Pola nafasb. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

c. Resiko infeksi

d. Gangguan integritas kulit

e. Resiko tinggi kekurangan cairan3. INTERVENSIa. Gangguan pola nafas berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.

Tujuan : Menjaga dan memaksimalkan fungsi paru

INTERVENSIRASIONAL

Kumpulkan data yang berkaitan dengan kegawatan nafasRiwayat ibu atas penggunaan obat atau kondisi tidak normal selama kehamilan dan proses persalinan

Waspada adanya apnea yang berlangsung lebih dari 20 detikdeteksi deteksi dini dalam menentukan tindakan selanjutnya

Memberi bantuan pernafasan seperti oksigenmembantu mencukupi supplai oksigen

Pantau kajian gas darah untuk mengetahui asidosis pernafasan metabolikdeteksi dini untuk mencegah hipoksia

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan immaturitas organ tubuh.

Tujuan : Meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan statusnya gizi bayi

INTERVENSIRASIONAL

Kaji reflek menghisap bayi dan kemampuan menelankemampuan menghisap dan menelan yang lemah dapat menyebabkan kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi

Kaji dan hitung kebutuhan kalori bayimengetahui kebutuhan kalori yang dibutuhkan bayi.

Kebutuhan ASI 60/kg BB/24 jam dengan kenaikan 30 cc/hari,di pertahankan pada hari ke-7 sampai 1 bulan

ASI mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh

Timbang bayi setiap hari,bandingkan berat badan dengan asupan kalori yang diberikan.Mengetahui perkembangan dan kemungkinan terjadinya penurunan BB yang pathologis

c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan respon imun imatur.

Tujuan :selama perawatan tidak terjadi komplikasi/infeksi

Hasil yang diharapkan :tidak ada tanda tanda infeksi.

INTERVENSIRASIONAL

Tingkatkan cara mencuci tanganMencuci tangan adalah praktik yang paling penting untuk mencegah kontaminasi silang serta mengontrol infeksi dalam ruangan perawatan

Kaji bayi terhadap tanda-tanda infeksi seperti ketidakstabilan suhu (Hipotermia dan Hipertermia),Letargi atau perubahan perilaku distress pernapasanBermanfaat dalam mendiagnosis infeksi

lakukan perawatan tali pusat sesuai dengan protocol Rumah Sakit

Penggunaan bethadine dan berbagai anti mikroba yang membantu mencegah klonisasi

Gunakan tehnik aseptic selama penghisapan, pemasangan NGT dll.Menurunkan kesempatan untuk masuknya bakteri yang dapat mengakibatkan infeksi pernafasan.

Gunakan antiseptic sebelum membantu dalam prosedur invasiMencegah terjadinya infeksi nosokomial dari prosedur invasi.

Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi : jumlah trombosit

Sepsis menyebakan jumlah trombosit menurun tetapi pada bayi pra term rentan trombosit normal mungkin hanya 60.000. mm3

d. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kapiler rapuh dekat permukaan kulit.

Tujuan : tidak terjadi infeksi

INTERVENSIRASIONAL

Inspeksi kulit, perhatikan area kemerahan atau tekanan.Mengidentifikasi area potensial kerusakan dermal yang adapat mengakibatkan sepsis

Berikan perawatan mulut dengan menggunakan gliserin.Membantu mencegah kekeringan dan pecah pada bibir berkenaan dengan tidak adanya masukan oral.

Berikan latihan rentan gerak, perubahan posisi rutin dan bantal yang terbuat dari bahan yang lembut.Membantu mencegah kemungkinan nekrosis berhubungan dengan edema dermis.

Memandikan bayi dengan menggunakan air hangat dan sabunMandi sering menggunakan sabun atau pelembab dapat meningkatkan Ph kulit, menurunkan plora normal dan pertahanan / melindungi pathogen infasif.

Berikan zalp Antibiotik pada hidung, mulut dan bibir bila pecah / teriritasi.Meningkatkan pemulihan pecah pecah iritasi dan dapat membantu mencegah infeksi.

e. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan usia dan berat badan extreme (premature, dibawah 2.500 grm).INTERVENSIRASIONAL

Timbang berat badan tiap hari.Berat badan adalah indicator paling sensitive dari keseimbangan cairan.

Bandingkan masukan dan haluaran caiaran setiap sip dan keseimbangan kumulatif setiap periode 24 jam.Berat badan adalah indicator paling sensitive dari keseimbangan cairan.

Evaluasi turgor kulit, membrane mukosa, keadaan fontanel anterior.Cadangan cairan dibatasi pada bayi praterm.

Berikan ASI/PASI tiap 2 jam sebanyak 35 cc lewat sonde.Pemberian ASI/PASI tiap 2 jam dapat memenuhi kebutuhan caiarn dalam tubuh bayi.

Pantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi : Ht.Dehidrasi meningkatkan kadar Ht diatas nilai normal (45 53%).

BAB IIIPENUTUP

A. SIMPULANBayi prematur menurut WHO adalah bayi lahir hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37 (dihitung dari pertama haid terakhir). Penatalaksanaan BBLR yaitu dengan cara penanganan bayi, pelestarian suhu tubuh, inkubator, pemberian oksigen, pencegahan infeksi dan pemberian makanan. Selain itu beberapa hal yag perlu dipantau adalah kenaikan BB, tanda kecukupan pemberian ASI dan pemulangan penderita/bayi.B. SARAN1. Untuk pembaca atau mahasiswa dengan adanya laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan pada anak dengan premature diharapkan dapat menerapkan ilmu keperawatan yang baik dan benar sesuai dalam praktik keperawatan.2. Untuk pembimbing dan dosen mata kuliah keperawatan anak diharapkan lebih mengajarkan cara penanganan pada anak dengan premature baik dirumah sakit maupun dirumah. Sehingga mahasiswa dalam praktik lapangan sudah mempunyai skil yang bagus.3. Untuk institusi agar lebih menambah sumber referensi mengenai keperawatan anak.DAFTAR PUSTAKAJitowiyono, Sugeng. Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak. Yogyakarta. Nuha Medika. 2010.hlm 80Hidayat, Azis Alimul A, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Jakarta : Salemba Medika, 2012 2jil,224 hlm, 21x26

Anonim. 1998. Perawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Departemen Kesehatan RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Asuhan Keperawatan Bayi Dengan BBLR. 28 Oktober 2013 di 01:39. http://yongke- putra.blogspot.com/2013/10/asuhan-keperawatan-bayi-dengan-bblr.htmlTUGAS KELOMOPOK

BAYI DENGAN RESIKO TINGGIPREMATUR

Di Susun Oleh :1. Afra Shintia

2. Agung Tri B

3. Fiqih Ayuningtyas

4. Rindi Andhika

5. Ulfa ivony S

AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV / DIPONEGORO

SEMARANG