Merawat Bayi Prematur Di Rumah

download Merawat Bayi Prematur Di Rumah

of 28

Transcript of Merawat Bayi Prematur Di Rumah

Yang Perlu Disiapkan dan Diperlukan Untuk Menyambut Kedatangan Bayi Prematur di RumahUmumnya bayi yang lahir prematur baru diizinkan pulang bila berat badannya telah mencapai 2.000 g. Atau setidaknya sudah terjadi kecenderungan peningkatan berat badan yang stabil dalam 23 kali pemantauan. Tubuh bayi juga telah memiliki pengaturan suhu yang baik. Nah, saat membawa si kecil yang lahir prematur pulang ke rumah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan: 1. Menjelang kepulangan, yakinlah bahwa Anda dan pasangan mampu merawat bayi prematur di rumah. Keyakinan orangtua akan "menular" kepada bayi sehingga ia akan lebih nyaman dan tenang. 2. Konsultasikan kondisi bayi pada dokter, termasuk tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan darurat. Tanyakan juga tentang perlu tidaknya boks khusus untuk si kecil yang lahir belum cukup bulan ini. Boks yang menyerupai inkubator ini berfungsi sebagai penghangat mengingat bayi prematur umumnya belum memiliki pengaturan suhu tubuh yang baik sehingga mudah kedinginan. Boks ini juga bisa dibuat sendiri. Caranya pada keempat sisi bagian bawah boks dipasangi lampu berkekuatan 60-100 watt. Dapat juga disediakan lampu belajar (100 watt) yang diletakkan di samping atau bawah boks. 3. Untuk alat kesehatan, yang wajib disediakan adalah termometer. Berguna untuk mengukur suhu tubuh bayi sewaktu-waktu bila diperlukan. Suhu ideal bayi berkisar antara 36,5-37,5C. 4. Pakaikan baju lengan panjang dan selimut pada bayi. Setelah bayi dipakaikan baju lengan panjang, sarung tangan, sarung kaki dan topi, selimuti ia sehingga merasa nyaman serta hangat dan siap dibawa pulang. 5. Jaga suhu ruangan agar tetap stabil. Jika kamar bayi menggunakan penyejuk ruangan, setel suhunya tidak terlalu dingin sekitar 23. Bila perlu matikan AC. Selama ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik, bayi akan mendapatkan suhu yang nyaman dan stabil. 6. Jaga suhu tubuhnya. Ingat, pengaturan suhu tubuh bayi prematur belum baik. Jaga suhu tubuhnya agar stabil. Kenakan padanya tutup kepala terutama pada malam hari, karena bagian kepala paling mudah kehilangan panas tubuh. Tambahkan sarung tangan dan kaki, bila dirasa perlu. Cara lain untuk menghangatkan tubuh bayi prematur adalah dengan metode kangguru. Gendong bayi yang dalam keadaan tanpa busana ke dada ibu. Buka kancing kemeja yang ibu kenakan, dekap bayi di dada ibu lalu selimuti bayi dengan kemeja tersebut. Kulit bayi yang bersentuhan dengan kulit ibu, selain akan membuatnya merasa nyaman juga sekaligus menghangatkannya. 7. Ibu lebih sering menyusui. Semakin sering bayi diberi ASI semakin baik. Kemampuan minum dan daya tampung perutnya belumlah terlalu banyak. Untuk itu, berikan minum sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin.

8. Cucilah tangan dan gunakan masker. Bayi prematur rentan terhadap infeksi. Untuk itu, batasi penjenguk dan mintalah mereka mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan masker sebelum melihat bayi. 9. Patuhi petunjuk dokter perihal waktu kunjungan. Patuhi kontrol rutin yang sudah dijadwalkan dan ikuti petunjuk dokter agar kesehatan si kecil lebih terjaga. 10. Boleh dimandikan. Bayi prematur tidak dilarang untuk dimandikan. Namun sebelumnya, cermati dulu suhu tubuhnya, jangan sampai kurang dari 36,5 C. Mandikan ia 2 kali sehari dengan air hangat. Sumber : Utami Sri Rahayu. Foto: Ferdi/nakita Narasumber: dr. Satyawati, Sp.A., dari RS Azra, Bogor

Manfaat Inkubator Alami dalam Merawat BayiInkubator bukan satu-satunya solusi bagi perawatan bayi prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Menempelkan bayi pada dada telanjang ibu dan ayahnya juga bisa menjadi inkubator alami. Perawatan semacam ini disebut skin to skin care, atau Metode Kanguru. Memang perlu adaptasi, namun bisa dilatih dan berdampak positif bagi bayi. Seperti dijelaskan dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, ahli perinatologi dari FKUI RSCM, di Hotel Four Seasons, Jakarta, Selasa (6/7/2010), metode inkubator alami membutuhkan adaptasi bagi orangtua yang mempelajarinya. Orangtua perlu memberanikan diri untuk menghangatkan bayi dengan bersentuhan kulit. Jika bayi menjadi demam, suhu panas bayi akan diserap orangtuanya melalui kulit. Bayi juga akan mendapat panas dari suhu tubuh orangtua. Sesekali boleh letakkan bayi dalam inkubator, namun latih metode kanguru ini lebih sering dengan bantuan tenaga medis di rumah sakit, dr Rina memaparkan. Metode ini juga menjadi stimulasi bagi bayi yang bisa berdampak pada perkembangannya. Perawatan ini sangat baik dilakukan para ibu dengan bayi prematur atau bayi kecil, karena bayi hafal gerak tubuh ibu, dari pengalamannya di kandungan, jelas dr Rina. Dalam paparannya, dr Rina menjelaskan, Metode Kanguru ini mampu mengurangi rasa sakit dan stres pada bayi, serta mempengaruhi perkembangan bayi. Untuk orangtua, metode ini memberikan rasa percaya diri pada ibu, memberikan ikatan lebih kuat antara ibu dan bayi, serta meningkatkan produksi ASI. Bahkan bayi prematur bisa mencari sendiri puting ibu, dan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bisa terjadi, karena bayi bersentuhan langsung dengan kulit ibu di area payudara, tambahnya. Manfaat lainnya adalah, jika beratnya sudah melebihi 1,2 kilogram, bayi prematur atau bayi kecil bisa keluar dari perawatan di rumah sakit dan melanjutkan perawatan di rumah dengan pengawasan dari bidan atau tenaga medis.

Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah

Setiap orangtua tentu mengharapkan kelahiran buah hatinya berjalan lancar, sehat, dan tanpa masalah. Namun, adakalanya Allah menakdirkan suatu kenyataan yang berbeda. Terkadang, ada orangtua yang harus menerima kelahiran bayinya lebih awal dari waktu yang diperkirakan, atau lebih dikenal sebagai bayi prematur. Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada umur kehamilan kurang dari 36 pekan. Kelahiran yang lebih awal dari seharusnya ini tentu akan menyisakan beberapa permasalahan terkait kesiapan bayi yang belum sempurna dalam menjalani kehidupan di luar rahim ibunya. Berat badan yang rendah, organ tubuh yang belum sempurna, dan rentannya tubuh bayi prematur terhadap berbagai macam infeksi tentu membutuhkan perhatian lebih dari para orangtua. Meskipun demikian, tidak semua bayi prematur harus menjalani perawatan di ruang rawat intensif. Setelah memenuhi beberapa persyaratan tertentu, pihak Rumah Sakit akan memperbolehkan orangtua bayi untuk membawanya pulang. Pada kesempatan ini, akan disampaikan pembahasan tentang perawatan khusus bayi prematur, sebagai bekal bagi orangtua ketika harus merawat bayi prematur di rumah. Mempertahankan Suhu Normal Bayi Pada bayi baru lahir dengan berat badan 2500 gram atau umur kehamilan 36 pekan, perlu penambahan kehangatan tubuh untuk mempertahankan suhu normal. Bayi tersebut dapat dengan cepat mengalami hipotermi (suhu tubuh di bawah normal) dan perlu waktu lebih lama untuk menghangatkannya kembali. Risiko komplikasi dan kematian meningkat secara bermakna bila suhu lingkungannya tidak optimal. Salah satu cara untuk mempertahankan suhu normal bayi prematur dengan metode Kanguru Mother Care (KMC) atau Perawatan Bayi Lekat (PBL). Metode ini bermanfaat untuk menstabilkan suhu bayi dengan berat badan 2500 gram, terutama direkomendasikan untuk perawatan berkelanjutan bayi dengan berat badan 1800 gram. KMC adalah kontak kuli di anatara ibu dan bayinya secara dini, terus menerus, dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. KMC bisa dimulai segera setelah bayi lahir atau setelah bayi stabil, dan dapat

dilakukan di rumah setelah bayi boleh pulang. Bayi tetap bisa dirawat dengan KMC meski belum bisa menyusu, yaitu dengan tetap memberikan ASI peras menggunakan sendok. Cara melakukan KMC adalah sebagai berikut:

Berilah bayi pakaian, popok, topi, dan kaos kaki yang sudah dihangatkan lebih dahulu (misal dengan cara disetrika) Letakkan bayi di dada ibu dengan posisi tegak dan langsung kontak ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi di dada ibu. Posisikan bayi dalam frog position yaitu tertekuk pada siku dan tungkai, sementara kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala bayi agak mendongak. Tutupi bayi dengan pakaian ibu ditambah dengan selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya. Tidak perlu baju khusus selama baju yang dikenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama kontak dengan kulit ibu. Dapat juga menggunakan baju berukuran lebih besar dari badan ibu, kemudian bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, dan ibu memakai selendang yang dililitkan ke perut ibu agar bayi tidak terjatuh. Bila baju ibu tidak cukup menyokong bayi, dapat menggunakan kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi (semacam gendongan). Ibu tetap dapat beraktivitas biasa selama KMC. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah duduk atau bisa juga dengan meletakkan beberapa bantal di punggung ibu.

KMC sangat dianjurkan karena memiliki banyak manfaat, yaitu dapat meningkatkan hubungan emosional antara ibu dan bayi; menstabilkan suhu tubuh, pernafasan, dan denyut jantung bayi; meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi; mengurangi stres pada ibu dan bayi; menenangkan bayi (sehingga tidak rewel). Pemberian Asi Bayi prematur perlu diberi susu lebih sering dibanding bayi cukup bulan karena mereka membakar kalori lebih cepat. Makin kecil tubuhnya, makin sering nutrisi perlu diberikan. Umumnya refleks hisap dan menelan sudah cukup baik pada bayi prematur dengan masa kehamilan > 34 minggu (berat lahir > 2000 gram), sehingga bayi dapat dicoba langsung menyusu pada ibunya. Telah dibuktikan bahwa bayi prematur lebih cepat belajar menetek dibanding minum dari botol. Bila refleks mengisap bayi sudah muncul, ia dapat langsung menetek pada ibu. Bila belum, susu diberikan dengan sendok khusus. Bayi prematur, disesuaikan dengan berat badannya, akan mendapatkan nutrisi secara bertahap tergantung kondisinya. Bila ia lahir amat kecil, bayi mendapat nutrisi bertahap mulai dari selang (waktu masih di Rumah Sakit) hingga akhirnya bisa menetek pada ibu. Agar ASI tersedia, ibu harus diajarkan cara memompa atau memerah ASI secara teratur dan yang paling penting adalah ibu tidak boleh stres, cukup istirahat dan makan. Ibu yang stres oleh karena bayi dipisahkan dari ibunya, dapat menghambat produksi ASI. Pada waktu pemulangan dari rumah sakit, sebagian besar bayi prematur membutuhkan pemberian makan paling sedikit tiap tiga jam. Ibu harus menyusui tiap 1,5-2 jam dalam sehari pada 24-48 jam pertama setelah pulang dari rumah sakit untuk memastikan produksi susu yang cukup. Setelah itu, bayi normalnya disususi tiap 2-3 jam atau 8-10 kali per hari. Enam sampai 8 popok basah per 24 jam menunjukkan asupan cairan yang cukup. Bila bayi menolak disusui, ibu

harus mencoba lagi dalam setengah sampai satu jam. Ibu dapat mendorong bayi untuk menyusu dengan mengeluarkan tetes-tetes susu, mendorong puting atau memposisikan bayi. Ibu yang mengalami masalah menyusui dapat berkunjung ke klinik laktasi terdekat. Waktu Istirahat Bayi prematur tidur lebih banyak daripada bayi cukup bulan. Kendati demikian, bayi prematur juga bangun lebih sering dibandingkan bayi cukup bulan. Periode tidur rata-rata bayi prematur lebih singkat daripada bayi cukup bulan. Bayi prematur juga memerlukan waktu beberapa hari atau minggu untuk dapat pindah dari lingkungan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) ke rumah. Mengurangi kebisingan dan meredupkan lampu secara bertahap terbukti dapat membantu bayi tertidur lelap. Usahakan bayi tidur telentang karena telah diketahui bahwa posisi telungkup berkaitan dengan meningkatnya resiko terjadinya sudden infant death syndrome (SIDS). Hindari juga kasur yang terlalu empuk dan permukaan lainnya yang dapat memerangkap udara pernapasan, karena bisa juga meningkatkan risiko terjadinya SIDS. Konsultasi pada Ahlinya Kelahiran bayi prematur yang lebih awal dari waktunya sering menyisakan permasalahan karena belum matangnya organ-organ tubuh. Untuk itu, orangtua dengan bayi prematur hendaknya selalu mengamati perkembangan anaknya dan sering berkonsultasi dengan ahlinya. Permasalahan yang biasanya muncul seperti masalah penglihatan dan pendengaran. Strabismus (juling) lebih sering ditemukan pada bayi prematur. Karena juling dapat menjadi tanda kelainan di dalam mata, konsultasi dengan dokter mata umumnya diperlukan. Pada banyak bayi berat lahir sangat rendah, juling pada usia enam minggu menghilang saat mencapai usia 9 bulan. Juling yang timbul saat usia 9 bulan cenderung menetap. Dianjurkan melakukan pemeriksaan awal pada usia 4-6 minggu, dengan follow-up tergantung hasil pemeriksaan awal. Masalah pendengaran yang sering muncul pada bayi prematur adalah ketulian, hal ini disebabkan oleh beberapa keadaan seperti hiponatremia (kadar natrium dalam darah yang rendah), alkalosis metabolik dan penggunaan ventilator mekanik dalam waktu lama. Penggunaan obat golongan aminoglikosida atau furosemide merupakan faktor resiko tambahan. Orang tua harus memperhatikan adanya tanda-tanda hilangnya pendengaran pada bayi. Respons bayi terhadap suara keras dapat diperiksa oleh dokter dan kemampuan mengerti dan mengekspresikan bahasa dapat dinilai dengan alat pemeriksaan untuk mengukur perkembangan. Konsultasi dengan ahli THT dapat dilakukan jika orang tua melihat tanda-tanda hilangnya pendengaran atau jika ditemukan kelainan saat pemeriksaan. Dibutuhkan Kesabaran dan Ketelatenan Memiliki seorang bayi yang terlahir prematur tentu membutuhkan perhatian khusus. Kesabaran dan ketelatenan sangat dibutuhkan untuk merawat bayi prematur, karena kondisinya yang berbeda dari bayi pada umumnya yang lahir cukup bulan. Kesulitan dan masalah seringkali muncul selama perawatan, hal ini bisa diimbangi dengan banyak mencari tahu tentang cara perawatan bayi prematur (salah satunya dengan banyak membaca buku) dan tentunya dengan banyak berkonsultasi pada ahlinya. Perhatian dan kasih sayang orangtua mutlak diperlukan agar bayi prematur dapat berkembang secara optimal. Sentuhan dan belaian bahkan terbukti secara bermakna dapat membantu mereka tumbuh normal seperti bayi lainnya. Semakin dini dilakukan stimulasi (rangsangan), maka hasil yang diperoleh juga lebih bagus. Pijat bayi bisa menjadi salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh orangtua pada bayinya. Satu hal yang perlu diingat,

hendaknya orangtua senantiasa bersyukur dengan kehadiran buah hatinya dan tidak berkecil hati meski bayi mereka terlahir prematur. Demikian penjelasan mengenai perawatan bayi prematur, semoga bisa diterapkan dalam merawat bayi prematur di rumah. Penulis: dr. Avie Andriyani Ummu Shofiyya

Bayi Prematur Hidup Kembali Setelah di Dekap Ibunya 2 JamKeajaiban telah membawa bayi prematur kembali bernafas setelah diperkirakan dua jam meninggal. Sang ibu bayi, Kate Ogg awalnya diminta oleh sang dokter untuk tabah dan memberikan salam perpisahan terakhir. Namun Tuhan berkehendak lain, ia kembali bernafas setelah dua jam tidak memiliki detak jantung dan tidak menangis.

Ajaib, seorang ibu berhasil menghidupkan kembali si bayi yang lahir prematur dan sudah dinyatakan meninggal oleh dokter, setelah mencoba bertahan dengan tetap memeluk dan menyusuinya. Bayi Kate Ogg lahir dalam usia 27 minggu atau sekitar 7 bulan kurang. Beratnya hanya 1 kilogram. Ia diberi tahu oleh tim medis bahwa bayinya tidak bisa diselamatkan. Namun ia tidak mau melepaskan sang bayi dari pelukannya dan terus memberikannya pelukan. Dokter memang gagal membantu bayi kecil yang akhirnya di beri nama Jamie itu untuk bernafas. Selama 20 menit mereka tidak bisa membuat bayi itu bernafas dan akhirnya menyatakan sang bayi meninggal. Kate Ogg, sang ibu itu, melahirkan bayi kembar di sebuah rumah sakit di Sydney, Australia, Maret lalu. Kini, bayi yang diberi nama Emily itu tumbuh sehat, sedangkan kakak kembarnya, Jamie, meninggal saat lahir.

Bagaimana Jamie bisa kembali bernafas? Sang ibu melepaskan pakaian sang bayi dan mendekapnya dalam tubuhnya yang hangat. Setelah itu keajaiban terjadi. Ketika Kate Ogg berjuang untuk menyelamatkan bayinya, staf medis mengatakan ia akan sia-sia melakukannya. Tetapi, Ogg tetap menyusui bayinya dan dua jam kemudian si bayi hidup kembali. Aku mengambil gaun dan meletakkan dia di dada saya, dengan kepalanya di lenganku dan aku memeluknya. Dia tidak bergerak sama sekali, kenang Ogg, seperti diberitakan The Sun. Setelah dua jam dipelukan sang ibu, bayi mungil itu menunjukkan adanya detak kehidupan. Si bayi terlihat bernafas. Terlebih setelah Kate sang ibu memberikan tetesan ASI menggunakan jari telunjukknya. Akhirnya sang bayi bernafas normal. Kemudian dalam beberapa saat kemudian sang bayi membuka matnya dan menggenggam jari sang ibu. Ini keajaiban. Bahkan dokter mengaku tidak percaya, ungkap Kate. Setelah dipeluk dan mulutnya ditempelkan pada puting sang ibu, si bayi kemudian bergerakgerak. Aku merasa dia bergerak seolah-olah ia kaget, kemudian dia mulai terengah-engah, kemudian saya beri ASI melalui jari, baru dia bernafas teratur dan normal, katanya. Aku berpikir, ya Tuhan, apa yang terjadi? Beberapa waktu kemudian ia membuka matanya. Ini sebuah keajaiban, kenang Ogg pula. Setelah itu, menurut Ogg, oroknya mengulurkan tangan. Dia meraih jari saya, kemudian membuka matanya dan menggerakkan kepalanya dari sisi ke sisi. Dokter terus menggeleng

berkata, Aku tidak percaya. Aku tidak percaya. Tapi itu nyatanya anak saya benar-benar bisa bernafas lagi. Dokter kemudian memperkirakan, kehangatan tubuh sang ibu bertindak seperti sebuah inkubator untuk menjaga bayi hangat dan merangsang. Ini memperkuat teori kanguru bagaimana cara merawat anak-anak di kantong mereka. Beberapa ahli percaya, pendekatan kulit bayi ke kulit ibu lebih menguntungkan daripada mengambil bayi yang baru lahir dan meletakkannya di inkubator. Jamie sekarang tumbuh sehat, berumur lima bulan. Ayahnya, David, mengatakan, Untungnya aku punya istri yang sangat cerdas. Dia punya insting untuk melakukan apa yang dia ingin lakukan. Jika ia tidak melakukan itu, Jamie mungkin tidak akan berada di sini. [situslakalaka.blogspot.com]

Cara Mencairkan ASI yang Beku (Thawing) atau Menghangatkan ASI1. Gunakan ASI yang lebih lama terlebih dahulu. Bayi boleh diberi ASI dalam keadaan dingin, setara dengan suhu ruang, atau dihangatkan. 2. Thaw ASI dengan meletakkannya pada kulkas semalam sebelum akan digunakan atau hangatkan dengan menaruhnya pada wadah berisi air hangat. 3. Jangan sampai batas air hangat rendaman di mangkok menyentuh bibir wadah ASI. 4.ASI dapat disimpan di kulkas selama 24 jam setelah di-thawed. 5. Jangan pernah gunakan microwave oven atau kompor untuk memanaskan susu, karena dapat meletup dan dapat merusak antibodi dalam ASI. Goyang-goyang wadah ASI untuk mencampur kembali krim yang memisah, dan untuk menyebarkan hangatnya. Jangan diaduk. ASI yang tertinggal di wadah setelah diberikan ke bayi harus dibuang dan jangan dipakai lagi. Seperti halnya semua makanan, jangan membekukan kembali ASI setelah dihangatkan.

Cara Melakukan Metode Kanguru

Ini berawal ketika anak saya dirawat di Rumah Sakit Imanuel Bandung karena di diagnosis Bronchitis, setelah lima hari dirawat di sana akhirnya dokter membolehkan anak saya untuk pulang. Sambil menunggu proses penghitungan biaya rawat-inap selama lima hari, secara kebetulan para calon dokter yang sedang melaksanakan praktek di RS terebut mengadakan acara penyuluhan yang berjudul Metode Kanguru, dan penyuluhan tersebut tepat diadakan di depan ruangan dimana anak saya dirawat. Metode Kanguru, mmmh.. awalnya saya tidak begitu faham, kenapa para calon dokter ini memberi judul penyuluhannya tentang Metode Kanguru?. Namun setelah kurang lebih 30 menit mereka menjelaksan tentang Metode Kanguru ini, barulah saya faham dan dapat menerimanya. Isi dari penyuluhan inilah yang ingin saya angkat dalam artikel kali ini. Anda tahu kan Kangguru? Katanya kangguru selalu melahirkan anaknya secara premature. Saya tidak tahu apakah itu benar atau masih dalam pengkajian, saya tidak akan membahasnya lebih jauh (takut salah :D ). Yang perlu saya garis bawahi adalah kata premature. Dalam dunia medis bayi yang bobotnya kurang dari 2500 gram maka bayi tersebut dikatakan premature atau memiliki berat badan rendah. Bayi yang memiliki berat badan rendah sangat rentan terhadap suhu disekitarnya, suhu tubuh yang normal untuk anak-anak adalah 35,5oC sampai 37,5oC. Sedangkan suhu bayi prematuree sangat tergantung oleh suhu ruangannya, apabila suhu ruangan terlalu dingin maka suhu bayi premature tersebut bisa juga mengalami kedinginan sehingga dapat membekukan darahnya yang mungkn bisa berakhir dengan kematian. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginan bayi tersebut maka diperlukan perawatan secara medis, dan Anda bisa menggunakan Metode Kanguru untuk mengurangi resiko kematian pada bayi premature. PENGERTIAN

Metode Kanguru adalah sebuah metode perawatan bayi yang baru lahir dengan cara meletakan bayi di dada ibu (skin to skin) untuk menyalurkan kehangatan pada bayi. Tujuannya kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi dapat menurunkan hilangnya panas melalui konduksi dan radiasi serta bertujuan untuk mempertahankan neutral thermal environment/NTE, yaitu kisaran suhu lingkungan sehingga bayi dapat mempertahankan suhu tubuhnya tetap normal dengan metabolisme basal minimum dan kebutuhan oksigen terkecil. Metoda ini dapat juga dilakukan untuk bayi sehat. Sehingga dengan kontak langsung kulit ibu bayi ini kebutuhan dasar dari bayi berupa kehangatan, ASI, kasih sayang dan perlindungan bisa dipenuhi. Metode Kanguru ditemukan sejak tahun 1983, sangat bermanfaat untuk merawat bayi yang lahir dengan berat badan rendah baik selama perawatan di rumah sakit ataupun di rumah CARA MELAKUKAN METODE KANGURU * Beri bayi pakaian, topi , popok dan kaus kaki yang telah dihangatkan lebih dahulu * Letakkan bayi di dada ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi dengan siku dan tungkai tertekuk , kepala dan dada bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak sedikit mendongak. * Dapat pula memeakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu , dan bayi diletakkan diantara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh. * Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi , dapat digunakan handuk atau kain lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi. * Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bebas bergerak walau berdiri , duduk , jalan, makan dan mengobrol. Pada waktu tidur , posisi ibu setengah duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung ibu. * Bila ibu perlu istirahat , dapat digantikan oleh ayah atau orang lain. * Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara pamberian asi , dan kebersihan ibu dan bayi. KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE KANGURU: * Meningkatkan hubungan emosi ibu anak * Menstabilkan suhu tubuh , denyut jantung , dan pernafasan bayi * Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi dengan lebih baik * Mengurangi lama menangis pada bayi * Memperbaiki keadaan emosi ibu dan bayi * Meningkatkan produksi ASI * Menurunkan resiko terinfeksi selama perawatan di rumah sakit * Mempersingkat masa rawat di rumah sakit * Mempercepat kenaikan berat badan bayi * Menstabilkan denyut jantung dan pernapasan * Memperpanjang waktu tidur * Menciptakan suasana nyaman dan mengurangi stress pada bayi KRITERIA BAYI UNTUK METODE KANGURU

* Bayi dengan berat badan 2000 g * Tidak ada kelainan atau penyakit yang menyertai * Refleks dan kordinasi isap dan menelan yang baik * Perkembangan selama di inkubator baik * Kesiapan dan keikut sertaan orang tua, sangat mendukung dalam keberhasilan. Mungkin itulah sedikit banyak yang saya bahas tentang Metode Kanguru, mudah-mudahan dapat bermanfaat. Sumber : http://sovianchoeruman.wordpress.com/2010/07/26/metode-kanguru-untuk-bayipremature/

Payudara Ibu Sebagai Inkubator AlamiBayi yang dilahirkan prematur memang membutuhkan perawatan intensif maupun semi intensif di rumah sakit. Namun jika keadaan memungkinkan, bayi prematur juga bisa dirawat di rumah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan para orangtua adalah memastikan suhu badan bayi tetap hangat, karena bayi prematur rentan terkena hipotermia karena kulitnya masih sangat tipis. Itu sebabnya bayi prematur ditempatkan dalam inkubator di rumah sakit. Di rumah, cara paling tepat agar bayi tetap hangat adalah dengan metode kanguru. Metode ini meniru cara kanguru menghangatkan badan anaknya. Caranya adalah, bayi ditelanjangi dan hanya memakai popok serta penutup kepala. Bayi lalu dimasukkan ke dalam baju ibunya dan diletakkan di antara payudara ibu. Baju ibu berfungsi untuk menutup seluruh tubuh bayi seperti kantong kanguru. Metode kanguru ini yang paling aman karena suhu badan ibu akan mentransfer panas ke bayi sehingga bayi tak akan kedinginan, kata dr.Rinawati Rohsiswatmo Sp.A, ahli perinatologi dari FKUI RSCM, Selasa (6/7/2010). Ia menambahkan, sebaiknya bayi tidak diberi pencahayaan atau panas berlebihan. Tidak perlu diberikan lampu di dekat tempat tidurnya, apalagi botol berisi air panas. Cukup dipeluk di dada ibunya, katanya. Metode kanguru ini dilakukan selama 24 jam. Oleh karena itu, dibutuhkan ibu pengganti yang bisa dilakukan oleh ayah atau anggota keluarga lainnya. Prinsipnya adalah kulit bayi menempel pada kulit ibu agar bayi bisa mengambil panas dari tubuh ibunya, tutur Rina. Sampai kapan metode kanguru ini dilakukan? Sampai bayinya sudah tidak mau, katanya. Bayi pun bisa memberi sinyal misalnya rewel jika dipeluk atau memberontak. (kompas.com)

Ajak Keluarga Jadi "Induk Kangguru" Bagi Bayi Prematur

SIAPA pun tentu mengharapkan bayi yang dikandungnya akan terlahir normal tanpa masalah. Banyak ibu melahirkan yang dihinggapi kecemasan berlebihan karena memiliki anak prematur (usia kehamilan ibu kurang dari 37 minggu). Bayi yang dilahirkan prematur biasanya membutuhkan perawatan intensif maupun semiintensif di rumah sakit. Hal ini karena sistem atau organ-organ tubuhnya belum matang sehingga bayi butuh bantuan untuk tetap hidup. Namun, tidak semua bayi prematur harus dirawat di rumah sakit. Jika kondisinya memungkinkan, bayi prematur bisa langsung dibawa pulang. Penentuan kondisi bayi layak dibawa pulang atau tidak, bukan hanya berdasar pada usia kehamilan tapi juga berat badan bayi saat lahir. Dengan berat badan minimal 1,8-2 kilogram sudah aman untuk dibawa pulang asalkan tidak ada kelainan atau memiliki faktor penyulit akibat belum sempurnanya semua organ tubuh. Berat badan dua kilogram ini setara dengan usia kehamilan 34 minggu di mana bayi sudah memiliki refleks isap dan pola napas teratur. Pada bayi yang lahir di bawah 34 minggu belum memiliki pola napas teratur sehingga terkadang "lupa" bernapas karena paru-parunya belum sempurna. Sebelum pulang, bayi prematur harus mampu minum secara aktif. Untuk bayi prematur dengan berat badan di bawah 1,8 kilogram sebaiknya dirawat terlebih dulu di rumah sakit. Di rumah sakit, bayi prematur dirawat di dalam inkubator untuk menjaga kestabilan suhu tubuh. Beberapa bayi juga membutuhkan bantuan oksigen untuk bernapas serta dibantu perawat untuk minum susu. Lama masa perawatan bayi prematur berbeda-beda, tergantung kondisi kesehatan bayi. Ketika bayi prematur boleh dibawa pulang, dibutuhkan kesiapan orangtua untuk merawat bayi prematur di rumah. Mau tidak mau orangtua harus belajar merawat bayi prematur karena bayi ini membutuhkan perawatan khusus yang berbeda dengan bayi-bayi pada umumnya. Salah satu hal paling penting adalah orangtua di rumah harus menjaga kehangatan tubuh si bayi prematur. Karena kulitnya masih sangat tipis, bayi prematur sangat rentan terhadap dingin. Cara paling tepat untuk menjaga suhu tubuh bayi prematur adalah dengan metode kanguru.

Metode ini meniru cara kangguru menghangatkan badan anaknya. Seorang bayi yang lahir prematur, umumnya akan diletakkan ke dalam inkubator agar suhu tubuhnya tetap normal serta diberi bantuan oksigen untuk pernapasannya. Selain inkubator, suhu tubuh bayi dapat dipertahankan kehangatannya dengan menggunakan metode kangguru. Metode yang ditemukan tahun 1993 ini, merupakan salah satu cara paling efektif dan murah untuk menghangatkan bayi, dengan cara mendekapkan bayi pada tubuh ibunya tanpa dibatasi busana. Prinsipnya adalah kulit bayi menempel pada kulit ibu agar bayi dapat mengambil panas dari tubuh ibunya. Karena metode kanguru ini sejatinya dilakukan selama 24 jam dalam sehari. Oleh karena itu, kehadiran 'ibu pengganti' amat diperlukan, terlebih saat sang Bunda butuh istirahat. Di saat seperti itulah, Anda dapat mengajak anggota keluarga lainnya untuk turut serta menggantikan posisi Anda sementara menjadi 'induk kanguru' bagi si kecil! Metode kanguru ini dianjurkan untuk dilakukan setelah dua minggu kelahiran dengan jangka waktu hingga berat badan bayi dirasa cukup baik atau sekira 1.800 gram. Dapat pula diterapkan hingga usia bayi 36 minggu. Dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan persiapan ibu, bayi, posisi bayi, pemantauan bayi, cara kebersihan ibu dan bayi, pemberian ASI (bayi prematur tetap harus diberi ASI setiap 2-3 jam sekali). Bayi dengan berat badan 1,8 kg-2 kg sudah memiliki refleks mengisap yang baik. Jika bayi masih kesulitan mengisap, pemberian ASI bisa melalui pipet. Jika kenyataannya ASI tidak bisa keluar, bayi prematur bisa diberi susu formula. Sekarang ini di pasaran banyak susu formula khusus untuk bayi prematur, namun pemberiannya harus berkonsultasi dengan dokter. Ada literatur yang menyebutkan, pemberian susu tidak boleh terlalu banyak, hanya sekitar 10-30 cc/kg berat badan per hari karena bayi prematur masih mengalami gangguan pada sistem penyerapan. Dalam masa-masa bayi diletakkan dalam kantung kanguru, sebaiknya bayi tidak dimandikan karena rentan kedinginan. Untuk menjaga kebersihan, bayi prematur cukup dilap dengan air hangat lalu segera dikeringkan dengan handuk kemudian digendong lagi dengan metoda kanguru. Jika ruangan memakai penyejuk ruangan, suhu minimum ruangan sebaiknya tidak kurang dari 25 derajat Celcius. (Mom& Kiddie//nsa)

Apa yang Harus Dilakukan Ketika Membawa Pulang Bayi Prematur

Dikarenakan bayi prematur dilahirkan sebelum siap secara fisik untuk meninggalkan rahim, mereka membutuhkan perhatian medis khusus sesegera mungkin setelah dilahirkan. Bayi anda mungkin membutuhkan beberapa tes medis yang berbeda dari yang dibutuhkan bayi yang cukup umur. Hal ini akan membutuhkan waktu beberapa hari bahkan mingguan sebelum bayi anda dapat dibawa pulang. Kondisi OKE untuk Pulang Saat ini ketika bayi anda diperbolehkan pulang, dokter spesialis anak anda akan menyetujui untuk memperbolehkan bayi anda keluar dari rumah sakit, berdasarkan beberapa tatalaksana seperti : * Bayi anda dapat bernapas sendiri * Bayi anda dapat mempertahankan suhu tubuhnya * Bayi anda dapat menyusui baik dengan ASI atau melalui botol susu * Bayi anda telah bertambah beratnya dengan mantap saat keluar dari RS Masalah medis lainnya harus telah dibereskan, atau perawatan yang diperlukan di rumah harus telah disiapkan sebelum bayi meninggalkan rumah sakit. >/p> Pertanyaan yang Harus diajukan sebelum Meninggalkan Rumah Sakit Dokter spesialis anak anda akan menghubungi anda sebelum bayi anda meninggalkan rumah sakit. Pastikan beliau menjelaskan beberapa hal berikut : * Bagaimana merawat bayi di rumah * Kapan perlu menghubungi dokter atau rumah sakit * Bagaimana mengetahui apakah bayi anda cukup minum, cukup tidur dan pertambahan berat badannya cukup * Obat-obatan apa saja yang dibutuhkan * Seberapa seringnya bayi anda dibaa ke dokter. Pengecekan rutin dengan dokter spesialis anak sangat penting bagi kesehatan anak anda. Pastikan anda mendiskusikan hal-hal yang meragukan mengenai kesehatan bayi anda.

Jika Anda Harus Membawa Pulang Peralatan Rumah Sakit Beberapa bayi prematur membutuhkan monitor dan perlengkapan lain di rumah. Misalnya, jika masalah yang dihadapi adalah apnea (henti napas) maka dapat dilakukan monitoring dirumah. Beberapa bayi juga membutuhkan oksigen dan perawatan lain. Anda dan pengasuh akan dilatih sedemikian rupa untuk menjaga dan menangani bayi anda dan kebutuhan lainnya yang diperlukan sebelum bayi anda pulang ke rumah. Anda juga akan diajarkan mengenai pelaksanaan infant cardiopulmonary resuscitation (pemberian napas dan kompresi jantung buatan pada bayi/CPR). Penyelesaian di Rumah Bayi prematur harus diberi makan setiap saat, dan akan membutuhkan waktu beberapa saat untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di rumah. Terimalah beberapa bantuan yang ditawarkan selama di rumah untuk beberpa minggu kedepan, sehingga anda anda juga dapat terbiasa dengan keberadaan bayi di rumah. Istirahat yang Cukup di Malam Hari bagi Anda dan Bayi Anda Bayi anda membutuhkan banyak tidur untuk bisa tumbuh dan berkembang. Bayi anda dapat beristirahat dengan mudah, begitu juga anda. Anda dapat mengikuti beberapa saran untuk menidurkan bayi anda sebagai berikut : Posisi Tidur : Telentang The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa bayi yang sehat ditidurkan dengan cara telentang. Bayi-bayi yang tidur pada perutnya (tengkurap) beresiko tinggi terhadap sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS-Sudden Infant Death Syndrom). Menempatkan bayi pada punggungnya saat tidur tidak meningkatkan resiko pada problem lain (contohnya, tersedak, kepala rata/flat head, atau susah tidur). Bagaimana pun juga bayi prematur dengan masalah tertentu (seperti masalah paru-paru) dapat membutuhkan tidur dengan cara menyamping. Terlepas dari apakah bayi anda tidur dengan punggung atau menyamping, bayi anda membutuhkan tummy time saat dia bangun. Tanyakan dokter spesialis anak anda mengenai posisi tidur yang baik untuk bayi anda. Sebagai tambahan dalam posisi tidur yang baik, anda dapat mengurangi resiko SIDS dengan cara berikut : * Menjaga letak selimut, bantal, mainan bayi di luar tempat tidur bayi. * Pastikan kamar tidur bayi anda tidak terlalu panas atau dingin. * Tidak merokok dalam kamar bayi. * Mendapat perawatan kesehatan reguler untuk bayi anda. * Memberikan ASI pada bayi anda. Jika Anda Membutuhkan Dukungan Kadangkala orang tua membutuhkan bantuan dalam merawat bayi prematur. Atau membutuhkan orang lain untuk mengatasi faktor stres menjadi orang tua baru. Jika masalah ini timbul, maka : * Berbicaralah dengan dokter spesialis anak anda untuk mendapatkan dukungan terbesar. * Mengambil kelas parenting atau bergabung dengan parent support group. Pihak rumah sakit dapat menawarkan hal ini atau memberikan seorang konselor jika anda membutuhkan bantuan seorang profesional. (DO)

Sumber : http://happimommi.wordpress.com/2008/09/08/apa-yang-diharapkan-ketikamembawa-pulang-bayi-prematur/#more-238

Teknik Menyusui Bayi PrematurKoordinasi mengisap, menelan, dan bernapas saat menyusui umumnya dimiliki bayi yang lahir di usia kehamilan 34-35 minggu. Namun, ada juga bayi prematur (32 minggu) yang mampu melakukannya. Tentu saja tidak semua bayi prematur segesit itu karena perkembangan setiap bayi itu unik. Bayi prematur dengan berat lahir 700 gram mampu mengisap ASI langsung dari payudara ibu. Bagaimana jika belum mampu? * Dokter akan menggunakan alat bantu selang nasogastric tube yang dipasang dari mulut bayi langsung masuk ke lambung. Selang ini juga membantu dokter memantau tingkat kematangan pencernaan bayi, dengan melihat volume ASI yang dapat dicerna, serta ada tidaknya perdarahan lambung yang sering dialami bayi prematur. * Volume ASI yang diberikan disesuaikan dengan kondisi pencernaan bayi. * Bayi yang lahir sebelum usia kandungan 34-35 minggu biasanya belum memiliki refleks mengisap. Untuk merangsang timbulnya refleks mengisap, ASI diberikan menggunakan botol dilengkapi dot. * Setelah bayi mengembangkan refleks mengisap, mulai aktif, dan suhu tubuhnya normal (tidak mengalami penurunan suhu tubuh), Anda boleh mengajarinya mengisap ASI langsung dari puting payudara. * Bila bayi masih mengalami kesulitan, berikan ASI menggunakan cangkir dan sendok. Caranya, biarkan bayi menjulurkan lidah untuk menjilat ASI, jadi jangan menuangkan ASI ke mulutnya

TEKNIK MEMERAH ASI

Bagi para ibu-ibu menyusui baik yang masih bekerja ataupun yang full time di rumah, ada baiknya mengetahui tentang teknik memerah ASI. Mengapa ASI perlu di perah? 1. Bagi ibu bekerja, memerah ASI berarti menyediakan stok ASI buat si bayi agar senantiasa mendapatkan ASI meskipun kita tidak selalu ada disampingnya 2. Bagi ibu yang tidak bekerja, memerah ASI juga penting karena jika suatu saat si ibu dalam kondisi sakit dan tidak bias memberikan ASI langsung bagi bayinya, tentunya ASI eksklusif masih bias dilakukan karena ibu punya stok ASI buat bayinya 3. Mempertahankan supplai ASI, karena ASI dihasilkan sesuai kebutuhan dan psikologis dari si ibu. Semakin sering ASI diperah, semakin banyak ASI diproduksi dan juga sebaliknya. 4. 5. Mencegah ASI menetes/merembes keluar di kala ibu & bayi berjauhan. Menjaga agar puting/aeola agar tidak kering/lecet.

Teknik memerah ASI, dikenal 3 cara memerah ASI: 1. Manual menggunakan tangan dan jari

Cara ini disukai karena cukup praktis dan tidak repot menyiapkan peralatan, cukup menyediakan tangan yang bersih & wadah yang bersih. 2. Menggunakan pompa manual ( banyak tersedia di pasaran) namun perlu dicermati bahwa ada beberapa pompa yang tidak dianjurkan karena cara kerja pompa meremas sehingga dapat merusak jaringan payudara.

3. Menggunakan pompa listrik Sebaiknya gunakan alat pompa yang cara kerjanya mirip dengan cara mengisap bayi (tidak memutar/meremas payudara). Nah, berhubung saya menggunakan teknik yang pertama, maka saya akan membahas lebih banyak teknik memeras ASI secara manual. Banyak ibu yang merasa bahwa dengan memerah dengan menggunakan tanga secara manual sangat sulit dan hasilnya sedikit. Padahal saya merasakan sebaliknya, bahkan meras tidak nyaman memeras menggunakan alat. Untuk itu kita perlu mempelajari teknik berikut ini. Teknik Marmert Dikenal teknik memerah ASI yang disebut teknik Memert, yaitu cara memeras ASI secara manual dan mengutamakan let-down refleks (LDR). Saya sudah merasakan dan membuktikan bahwa dengan teknik Memert yaitu merangsang LDR di awal proses memerah dapat menghasilkan ASI sebanyak 2-3 kali lipat dibanding tanpa menggunakan teknik LDR ini. Let-down refleks (LDR) sama dengan rangsangan yang terjadi jika puting dihisap oleh bayi dan setelah beberapa saat tiba2 payudara akan mengencang dan ASI akan keluar deras sehingga bayi harus mempercepat irama menghisap ASI, nah kurang lebih seperti itulah jika efek LDR kita dapatkan. ASI akan tiba-tiba mengalir dengan deras tanpa diperlukan pijatan/ perasan yang sangat kencang. Memang, ASI dapat diperah dg mudah tanpat teknik apapun. Namun satu hal yg sering terlupakan adalah teknik yg tidak tepat akan merusak jaringan lemak pada payudara, membuat payudara menjadi lecet. Bahkan kulit payudara bisa menjadi memar atau memerah. Memerah ASI dg teknik Marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu yg harus mengeluarkan ASInya karena alasan medis. Awalnya ia kesulitan mengeluarkan ASI dg refleks yg tidak sesuai dg refleks keluarnya ASI saat bayi menyusu. Hingga akhirnya ia menemukan satu metode memijat dan menstimulasi agar refleks keluarnya ASI optimal. Kunci sukses dari teknik ini adalah kombinasi dari cara memerah ASI dan cara memijat. Jika teknik ini dilakukan dg efektif dan tepat, maka seharusnya tidak akan terjadi masalah dalam produksi ASI ataupun cara mengeluarkan ASI. Teknik in dapat dg mudah dipelajari sesuai instruksi. Tentu saja semakin sering ibu melatih memerah dg teknik marmet ini, maka ibu makin terbiasa dan tidak akan menemui kendala. Tahapan untuk memerah ASI secara manual: 1. LETAKKAN ibu jari dan dua jari lainnya (telunjuk & jari tengah) sekitar 1 cm hingga 1,5 cm dari areola * Usahakan utk mengikuti aturan tsb sbg panduan. Apalagi ukuran dari areola tiap wanita bervariasi.

* Tempatkan ibu jari diatas areola pada posisi jam 12 dan jari lainnya di posisi jam 6. * Perhatikan bahwa jari-jari tsb terletak diatas gudang ASI. Sehingga proses pengeluaran ASI optimal. 2. DORONG ke arah dada Hindari meregangkan jari. Bagi yg berpayudara besar, angkat dan dorong ke arah dada. 3. GULUNG menggunakan ibu jari dan jari lainnya secara bersamaan Gerakkan ibu jari dan jari lainnya hingga menekan gudang ASI hingga kosong. Jika dilakukan dg tepat, maka ibu tidak akan kesakitan saat memerah. 4. ULANGI SECARA TERATUR (RYTHMICALLY) hingga gudang ASI kosong. Posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung); posisikan jari secara tepat, push (dorong), roll (gulung). 5. PUTAR ibu jari dan jari-jari lainnya ke titik gudang ASI lainnya. Demikian juga saat memerah payudara lainnya, gunakan kedua tangan. Misalkan, saat memerah payudara kiri, gunakan tangan kiri. Juga saat memerah payudara kanan, gunakan tangan kanan. Saat memerah ASI, jari-jari berputar seiring jarum jam ataupun berlawanan agar semua gudang ASI kosong. Pindahkan ibu jari dan jari lainnya pada posisi jam 6 & jam 12, kemudian posisi jam 11 & jam 5, kemudian jam 2 & jam 8, kemudian jam 3 & jam 9

3 Cara Merawat Bayi Yang Terlahir PrematurSetiap orang tua tentu menginginkan anaknya lahir cukup bulan. Namun bila kelahiran prematur tidak dapat dihindari, tidak perlu khawatir. Dengan penanganan khusus yang tepat, bayi prematur dapat tumbuh sehat. Prematuritas atau persalinan prematur terjadi ketika bayi lahir saat usia kehamilan belum mencapai 37 minggu. Padahal, umumnya bayi dilahirkan saat usia kehamilan 40 minggu atau lebih. Angka kelahiran bayi prematur ini pun cukup mengkhawatirkan. Bayangkan saja, menurut data WHO, setiap 31 detik satu bayi prematur meninggal dunia. Di Indonesia sendiri terdapat 400.000 bayi lahir dengan berat badan rendah dan 3040 persen dari bayi meninggal karena prematur. Memang, untuk merawat bayi prematur tidak mudah dan dibutuhkan penanganan khusus. Hal itu karena organ-organ tubuh bayi tersebut belum berkembang secara maksimal sehingga risiko mengalami gangguan kesehatan sangat tinggi. Bayi prematur memiliki kondisi khusus yang berbeda dari bayi yang lahir normal. Karenanya, perawatan harus dilakukan secara detail dan seksama. Hal ini untuk menghindari gangguan kesehatan di kemudian hari dan risiko kematian pada bayi. Menurut Dr Rinawati Rohsiswatmo Sp A(K), ada tiga langkah yang harus diketahui para orang tua dalam merawat bayi prematur. Hal ini sangat penting dilakukan sebagai cara mengurangi risiko masalah kesehatan dan kematian serta meningkatkan kualitas hidup bayi lahir prematur.

Langkah pertama adalah Pastikan. Ini berarti selalu memastikan suhu tubuh bayi berada di antara 36,5 hingga 37,5 derajat Celsius. Hal ini guna menghindari hipotermia (tubuh kedinginan) atau hipertermia (tubuh kepanasan), kata staf di subbagian Perinatologi bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM ini. Dikatakan Rina, untuk kasus hipotermia ada cara paling mudah yang dapat dilakikan orang tua, yakni dengan memeluk bayi pada posisi kanguru atau yang dikenal dengan nama kangaroo care. Ini dilakukan dengan menempelkan bayi di dada dan biarkan kulit ibu menempel pada kulit bayi. Hal ini bisa membuat suhu bayi kembali naik dan berdampak positif bagi kondisi psikologis ibu dan bayi. Langkah kedua adalah Disiplin. Orang tua harus memberikan asupan gizi yang lengkap tepat waktu dengan frekuensi 8 hingga 10 kali sehari. Asupan gizi paling baik untuk bayi adalah ASI (air susu ibu). Untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi prematur, ASI harus diperas. Nantinya ASI akan diberikan melalui selang karena kemampuan menghisap pada bayi prematur belum maksimal, kata Dr Gilberto R Pereira, ahli perinatologi dan profesor emeritus dari University of Pennsylvania, School of Medicine. Langkah terakhir adalah Fokus, yakni dengan melakukan pemantauan dan fokus pada frekuensi buang air besar dan kecil bayi prematur. Frekuensinya sekitar 4 hingga 6 kali sehari. Jika kurang atau lebih dari itu sebaiknya langsung periksakan ke dokter. Rina mengatakan, orang tua manapun pasti menginginkan persalinan yang lancar dan tak bermasalah. Namun, saat terjadi musibah atau kondisi tertentu yang dialami sang ibu, persalinan kurang bulan, atau pre-term, menjadi satu-satunya pilihan yang tak bisa dicegah. Misalnya, ibu hamil yang terjatuh di kamar mandi hingga ketubannya pecah, atau ibu hamil dengan tekanan darah tinggi hingga mengalami kejang. Daripada nyawa ibu dan bayi melayang, kelahiran prematur tidak bisa dihindari, tutur Rina. Untuk menghindari risiko kematian bayi prematur, teknologi inkubator pun dibuat guna meniru suasana dalam rahim ibu. Ini diberlakukan pada bayi prematur di bawah 35 minggu yang membutuhkan suhu stabil antara 36,5 sampai 37,5 derajat Celsius. Setelah bayi dalam kondisi stabil, bayi harus diperkenalkan kepada orang tua dan dilanjutkan dengan menjalani metode kanguru. Kali pertama bersentuhan kulit dengan bayi ini, mungkin ada perasaan cemas pada diri orang tua mengingat ukuran bayi yang sangat mungil. Namun beberapa hari kemudian, orang tua pastilah bisa menangani kekhawatiran itu. Rina juga mengingatkan pentingnya penerangan di ruangan itu diatur sedemikian rupa agar menyerupai keadaan rahim. Rahim sebagai rumah bayi, berada dalam keadaan yang gelap. Inilah yang membuatnya nyaman karena terhindar dari cahaya yang menyilaukan. Karenanya, ruangan tempat inkubator atau boks bayi pun harus dibuat jauh dari terang. Tutupi boks atau inkubator untuk menangkal cahaya masuk. Tempatkan pula bayi dalam posisi seperti di rahim, yaitu dengan membuat semacam sarang. Dengan demikian, bayi merasa nyaman dan seperti ada yang memeluk. Caranya, siapkan kain bersih dan handuk yang tebal.

Puntir handuk tebal itu hingga membentuk huruf U, kemudian tutupi dengan kain bersih tadi. Taruh bayi di atasnya. Cara ini pun membuat tidur bayi lebih berkualitas. Boleh juga menempatkan bayi di atas bantal-bantal, namun dengan posisi kepala lebih tinggi dan bayi ditidurkan dalam posisi tengkurap. Popok yang dikenakan bayi harus sesuai dengan ukurannya agar tidak mengganggu kebebasan kakinya bergerak. Sebaliknya, tidak disarankan menempatkan sebuah bantal di bagian kepalapunggung bayi. Bayi akan gelisah dan banyak kalori terbuang dan posisi ini pun mengganggu jalannya pernapasan. Lantas, hingga kapan bayi harus berada di dalam inkubator? Rina menjelaskan, pada dasarnya bayi prematur butuh mengejar ketertinggalan pertumbuhannya seperti halnya bayi lahir normal. Maka dari itu, idealnya bayi yang butuh dukungan suhu, oksigen, dan infus, berada di dalam inkubator hingga mampu bertahan hidup atau sampai tanpa perlu bantuan alat itu lagi. Ini bisa dikatakan hingga mendekati usia kehamilan normal atau sekitar 36 minggu.

Inkubator Berdampak Pada Psikologis AnakBayi yang lahir prematur atau bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) biasanya akan dimasukkan ke dalam inkubator sebelum dinyatakan cukup sehat untuk dibawa pulang. Namun, penanganan terhadap bayi dengan kebutuhan perawatan khusus ini kelak bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Hal itu terutama pada pertumbuhan otak dan emosi, apalagi inkubator memisahkan kontak fisik dan emosi antara bayi dan orangtuanya. Orangtua juga perlu mencermati bahwa melakukan perawatan di inkubator dengan banyak cahaya akan berdampak kurang baik bagi bayi. Di antaranya mempengaruhi perkembangan bahasa hingga psikologis. Secara psikologis, pencahayaan yang terlalu terang akan membuat anak menjadi mudah marah. Berbeda dengan anak yang lebih tenang dan penuh kasih sayang, sebagai efek stimulasi dari kontak fisik bayi dengan orangtuanya, papar dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA, ahli perinatologi dari FKUI RSCM, Selasa (6/7/2010). Untuk itu, orangtua perlu mempelajari cara merawat bayi dengan kebutuhan khusus ini tanpa bergantung pada inkubator, yakni dengan mengandalkan sentuhan kulit (skin to skin care) dari orangtuanya. Perawatan ini dikenal sebagai Kangaroo Care (lihat metode kanguru, inkubator alami). Selain itu, dr Rina menjelaskan bahwa suhu tubuh orangtua bayi atau orang dewasa lebih memberikan kehangatan alami. Jika inkubator memiliki batas aman suhu sekitar 34 derajat celsius, maka tubuh ayah-ibu bisa lebih hangat dari itu. Dengan bantuan perawat atau tenaga medis, orangtua bisa mempelajari metode inkubator alami ini. Kangaroo Care, kata dr Rina, berasal dari negara miskin Bogota, Kolombia. Karena sulit dan mahalnya perawatan dengan inkubator, Kangaroo Care dipraktikkan dan ternyata memberikan hasil optimal dan dikembangkan di banyak negara maju.

Bayi yang membutuhkan perawatan lebih khusus, bayi kecil atau bayi lahir prematur, bukan berarti tidak sehat. Bisa jadi bayi itu sehat hanya saja butuh dirawat lebih khusus. Namun, tidak usah terlalu lama di rumah sakit, apalagi dengan bantuan inkubator, ucap dokter yang mendapatkan penghargaan dokter teladan se-Kalimantan Timur 1990 ini. Cara lain (sebagai penghangat atau inkubator) yang dianggap tak perlu adalah menggunakan lampu atau botol panas. Kangaroo Care memang ilmu baru di Indonesia. Namun sejumlah tenaga medis dan rumah sakit sudah mendapatkan pelatihan perawatan ini. Ia menyebutkan, RS Harapan Kita dan RS Budhi Asih adalah beberapa yang sudah memberikan pelatihan tersebut. Keberhasilan Kangaroo Care berada di tangan para dokter dan perawat, bagaimana meyakinkan ibu bayi untuk menjalani perawatan ini. Fungsi rumah sakit juga harus diubah, yakni lebih mencerdaskan orangtua, tandas dr Rina.

Gendongan Kangguru Cocok Bagi Bayi Prematur Ketimbang Inkubator

Jakarta, Bayi yang lahir prematur sangat rentan terhadap suhu dan mudah terserang hipotermia sehingga harus dimasukkan ke dalam inkubator. Tapi dengan metode Kangaroo Care, ibu bisa merawat si kecil secara lebih dekat tanpa perlu menggunakan inkubator. "Sebenarnya merawat bayi prematur tidak harus menggunakan inkubator karena bisa dilakukan Kangaroo care," ujar Dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA (K), anggota IDAI Cabang DKI Jakarta dalam Konperensi Media mengenai Informasi Terkini Seputar Tumbuh Kembang Bayi dan Anak untuk Awal Terbaik Kehidupannya di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa (6/7/2010). Kangaroo Care ini adalah metode perawatan bayi prematur dengan cara memberikan sentuhan kulit ke kulit antara si ibu dengan bayi. Dalam melakukan metode ini, perlu diperhatikan bahwa posisi bayi harus lurus, tidak boleh ditekuk. Lalu bayi didekatkan ke tubuh si ibu. Kemudian beri penutup kepala dan kaki pada bayi. Lakukan hal tersebut selama 24 jam. Dengan melakukan hal tersebut, bayi akan mendapat panas dari tubuh ibunya dan suhunya

menjadi stabil karna si ibu memiliki suhu tubuh antara 36,5-37 derajat Celcius. Suhu tubuh ibu ini merupakan pemanas alami yang lebih baik dibandingkan dengan inkubator yang hanya bersuhu 34 derajat. "Inkubator itu suhunya 34 derajat, nggak bisa 37 derajat. Kalau suhu inkubator 37 derajat, bisabisa terbakar bayinya," kata dokter spesialis kesehatan anak lulusan FKUI ini. Selain itu, dengan Kangaroo Care bayi akan cepat mencium bau si ibu dan dapat mendengar detak jantung si ibu. Ayunan dan suara si ibu ketika melakukan metode ini pun bisa menjadi stimulus yang baik pada si bayi. Metode Kangaroo Care ini muncul dari wilayah Bogota, Kolombia. Berdasarkan penelitian, bayi yang dirawat oleh ibunya dengan metode Kangaroo Care memiliki perkembangan otak dan emosi yang lebih bagus daripada yang dimasukkan ke dalam inkubator. "Perkembangan otak dan emosi, lebih bagus yang dirawat oleh ibunya daripada yang di inkubator," tutur Dr. Rinawati. Dr. Rinawati memaparkan bahwa Kangaroo Care ini tak hanya untuk bayi prematur, tetapi juga dapat diterapkan pada bayi normal. Pada bayi normal, Kangaroo Care ini dilakukan sebagai inisiasi menyusu dini. Dan yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan anak adalah dengan inisiasi menyusu dini dan memberikan stimulasi seperti pencahayaan yang tidak terlalu terang, dan musik-musik yang baik untuk bayi. Sampai kapan metode Kangaroo Care dilakukan? Kangaroo Care diberikan sampai bayi tidak memerlukannya lagi. Untuk mengetahuinya, para ibu tidak perlu khawatir karena sebenarnya para bayi itu pintar. Bayi akan memberi tanda kalau ia tak lagi memerlukan Kangaroo Care, misalnya dengan menangis ketika diberikan sentuhan kulitke-kulit oleh si ibu. Dokter teladan se-Kalimantan Timur Tahun 1990 ini berpendapat, ibu yang baik itu harus mempelajari isyarat yang diperlihatkan anaknya. Jadi, orangtua tidak perlu takut karena si bayi akan memberikan tanda sendiri ketika ia tak lagi membutuhkan Kangaroo Care. "Banyak ibu yang membutakan nurani hanya dengan mencari informasi melalui membaca buku. Marilah ibu-ibu belajar memahami isyarat yang ditunjukkan bayinya," ajak Dr. Rinawati.

Menyusui Bayi Prematur : Mitos Keliru Yang Diyakini Rumah Sakit Saat Ini

Para ibu sering menemui masalah menyusui yang sebenarnya bisa dihindari, namun banyak tata laksana di Rumah Sakit yang justru menyulitkan ibu dan bayinya untuk berhasil melaksanakan proses menyusui dengan baik. Hal ini menjadi lebih sulit ketika ternyata bayi lahir prematur, padahal bayi prematur sangat membutuhkan ASI dan perlu menyusu lebih sering daripada bayi lahir cukup bulan. Para ibu dengan bayi prematur ini masih mendapat bantuan dengan teknik yang dikembangkan di era 1960-1970an. ASI, apalagi menyusui, bukan prioritas utama di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit, ruang perawatan intensif bagi bayi baru lahir). Sayangnya meski setelah sekian lama kami mempelajari bagaimana cara terbaik membantu ibu dan bayi dalam proses menyusu, NICU masih belum bisa menerima cara tersebut. Bahkan beberapa teknik baru yang diaplikasikan hanya membuat situasinya lebih buruk. Beberapa Mitos tentang Bayi Prematur dan Proses Menyusui 1. Bayi Prematur perlu masuk inkubator Bayi prematur, bahkan yang sangat mungil sekalipun sebenarnya lebih membutuhkan kontak kulit dengan ibu (atau ayahnya) daripada dimasukkan ke dalam inkubator. Bukti-bukti menunjukkan bahwa metabolisme bayi prematur (atau bayi berkebutuhan khusus) jauh lebih stabil ketika menempel/kontak kulit dengan ibu. Napas bayi lebih stabil, lebih rileks dan tenang, tekanan darahnya lebih normal, kadar gula darah serta suhu kulit mereka pun lebih baik. Semua ini terjadi jika mereka dirawat dengan metode Kangguru (Kangaroo Mother Care) yaitu melakukan kontak kulit antara ibu dan bayi hampir sepanjang hari. Bahkan ibu yang melakukan metode Kangguru ini dapat memproduksi ASI lebih banyak, ia dapat menyusui bayinya lebih segera dan bayi akan menyusu lebih baik. Sebuah dokumen dari WHO mendiskusikan hal ini panjang lebar dengan berbagai referensi. Anda dapat mengunduhnya secara gratis di http://www.who.int/reproductive-health/publications/kmc/text.pdf. Anda dapat pula menunjukkan dokumen ini kepada dokter anak sebagai bahan diskusi.

2. Semua bayi prematur perlu asupan tambahan (fortifier)

Sebenarnya sebagian besar bayi prematur tidak membutuhkan asupan tambahan. Jika ibu sudah dapat memerah ASI, bayi dengan berat sekitar 1500 gram (bayi dengan usia kandungan 32 minggu memiliki berat di kisaran 1500 gram, meski ada beberapa pengecualian) dapat tumbuh baik hanya dengan ASI saja, dengan kemungkinan penambahan vitamin D atau fosfor, barangkali. Kebutuhan akan asupan tambahan seakanmenjadi semacam ayat suci yang terukir di prasasti. Banyak (kalau tidak bisa disebut mayoritas) NICU menerapkan kebijakan bahwa semua bayi prematur harus tumbuh dalam tingkat dan kecepatan yang sama, seakan-akan mereka bukan lahir lebih awal. Ada bukti-bukti kuat yang menunjukkan bahwa bayi yang tumbuh lebih cepat (dengan tambahan asupan-editor) kelak akan memiliki masalah seperti kadar kolesterol jahat lebih tinggi, tekanan darah lebih tinggi, kekebalan terhadap insulin (yang mungkin merupakan gejala awal dari diabetes tipe 2), dan kegemukan) dibanding dengan bayi prematur yang mendapat ASI. Riset ini dilakukan terhadap 3 kelompok bayi prematur yaitu: kelompok yang menyusu langsung, kelompok yang menyusu langsung dan mendapat donor ASI, dan kelompok yang diberi asupan ASI dengan tambahan formula. Kelompok terakhir ini memang tumbuh lebih cepat dan lebih besar, namun ada harga yang harus dibayar mahal di kemudian hari. Bagaimana memberi bayi asupan tanpa tambahan? Pertama-tama, beberapa bayi memang perlu asupan tambahan, yaitu bayi yang sangat-sangat mungil dan bayi yang ibunya tidak dapat mengeluarkan cukup ASI. Saat ini memang ada asupan tambahan yang dibuat dari susu manusia (ASI), sayangnya cukup sulit diperoleh dan harganya relatif mahal. Meskipun tidak ada alasan bahwa asupan tambahan harus dibuat dari susu sapi. Bagaimanapun juga mayoritas bayi prematur tidak membutuhkan asupan tambahan karena mereka mempunyai berat yang cukup.

Banyak NICU menerapkan aturan bahwa bayi hanya dapat menerima cairan dalam jumlah tertentu dalam sehari. Biasanya ada di kisaran 150-180 ml/kg/hari,atau bahkan kurang. Jika bayi diinfus, cairan oral bahkan semakin dikurangi. Pembatasan cairan ini masuk akal ketika misalnya si bayi menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator). Terlalu banyak cairan dapat menyebabkan gagal jantung dan menutup jalur ventilatornya. Akibat dari pembatasan (asupan) cairan ditambah dengan asumsi bayi masih harus tumbuh seakan berada di dalam rahim " menghasilkan kebutuhan untuk asupan tambahan/fortifier.

Ada yang saya pelajari ketika saya bekerja di Afrika. Salah satu cara menghindari kebutuhan terhadap asupan tambahan pada bayi prematur ternyata adalah dengan memberikan mereka lebih banyak ASI daripada yang diperbolehkan di NICU. Benar, fisik bayi-bayi Afrika ini tidak seperti bayi-bayi di NICU negara maju yang lebih besar,lebih sehat dan membutuhkan lebih sedikit bantuan pernapasan untuk bertahan hidup. Namun sebagai orang yang percaya kepada hukum "bayi harus tumbuh seolah-olah ia masih dalam rahim" saat itu, saya (Jack Newman) meningkatkan jumlah susu (ASI) hingga diatas 150-180 ml/kg/hari, bahkan terkadang 300 ml/kg/hari dan bayi-bayi itu baik-baik saja dan tumbuh dengan baik. Agar pemberian ASI tidak terlalu banyak pada setiap waktunya, ASI diteteskan langsung ke dalam mulutnya secara berkesinambungan, dengan cara meneteskan beberapa kali dalam satu waktu.

Ada kemungkinan penambahan asupan selain ASI, tergantung kadar apa yang kurang dalam darah bayi. Penambahan vitamin D, fosfor, kalsium, bahkan protein manusia (albumin) dan lemak susu manusia (dari donor ASI) dimungkinkan tanpa harus menggunakan fortifier. Bisa dikatakan fortifier merupakan pengencer, mengingat menurunkan konsentrasi semua elemen (dalam ASI) yang membuat ASI khusus dan unik.

3. Bayi prematur belum dapat menempel pada payudara bila belum berusia 34 minggu (masa kandungan) Ini sama sekali tidak benar. Selama (saya-Jack Newman) bekerja di NICU ramah ASI, khususnya di Swedia, (saya telah melihat) bayi-bayi prematur dapat meraih payudara ibu bahkan bayi yang lahir pada usia kandungan 28 minggu sekalipun. Pada bayi prematur yang lahir di minggu ke 30 pun mereka dapat melekat dan menyusu langsung dari payudara. Beberapa bayi (baru) yang lahir di minggu 32 bahkan dapat menyusu penuh. Menyusu penuh artinya menyusu langsung pada payudara saja, tanpa bantuan pemberian ASI melalui botol atau selang. Penggunaan Metode Kangguru, dan mengenalkan payudara ibu sesegera mungkin setelah bayi lahir meningkatkan kemungkinan bayi mendapat ASI penuh. Metode ini dapat dilakukan di mana pun Tentu saja, setiap bayi unik dan berbeda. Beberapa bayi mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama, tergantung dari apakah mereka mengalami masalah pada sistem pernafasan atau ada indikasi medis yang lain. Namun amat disayangkan ada patokan bahwa pemberian asupan bagi bayi prematur dilakukan melalui botol hingga bayi tersebut berusia 34 minggu (masa kandungan) baru kemudian diperkenalkan dengan payudara ibunya. Lihatlah artikel berikut, atau rujuklah dokter spesialis anak Anda pada artikel berikut: Nyqvist K. The development of preterm infants breastfeeding behavior. Early Human Development; 1999;55:247264 Nyqvist K. Early attainment of breastfeeding competence in very preterm infants, Acta Pdiatrica 2008;97:776781 4. Ibu dari bayi prematur harus menggunakan pelindung puting agar bayinya dapat melekat dengan baik dan dapat menyusu dengan baik Ini tentu saja tidak benar. Berdasar pengalaman saya di Afrika sebagian besar tidak (sebenarnya, kami tidak pernah) menggunakan pelindung puting, begitu pula pengalaman bekerja di NICU di negara-negara lain seperti Swedia. Nyqvist, dalam artikel keduanya menceritakan pernah menangani bayi-bayi yang lahir pada usia kandungan antara 26-31 minggu dan hanya sebagian kecil yang menggunakan perisai puting. Hasilnya hampir semua bayi pulang dari Rumah Sakit sudah dapat menyusu langsung dari payudara. Berbeda kondisinya dengan yang terjadi di NICU di Amerika Utara. Hanya ada sedikit bayi tersebut yang sudah dapat menyusu langsung dari payudara ketika mereka keluar dari Rumah Sakit (sebelumnya paling bagus para bayi itu memperoleh ASI melalui botol sementara ibu jarang meletakkan bayinya ke payudara). Kunci sebenarnya adalah sabar (dan meluangkan waktu) untuk mengajarkan bayi mengenal payudara ibu dengan baik. Hal ini memang membutuhkan waktu yang lebih lama daripada ibu menggunakan pelindung puting, namun manfaat jangka panjangnya sepadan. Pelindung puting

sebenarnya mengakibatkan produksi ASI berkurang, yang membuat proses lepas dari pelindung puting menjadi sangat sulit (lihat lembar informasi Bila Bayi Belum Bisa Melekat ke Payudara). Cara membantu bayi prematur melekat pada payudara hampir sama dengan bayi yang cukup umur. Lihat lembar informasi Ketika Melekat dan tontonlah video klipnya d nbci.ca. Video-video klip ini (memang) tidak memperlihatkan bayi-bayi prematur, namun pada secara prinsip proses pelekatannya tetap sama. 5. Bayi prematur harus (perlu) botol agar dapat belajar menghisap dengan baik Saya tidak tahu harus berkata apa tentang ini. Mitos ini benar-benar keliru. Bayi-bayi prematur dapat belajar menghisap secara alami, tidak perlu diajari dengan botol. Dan ini, sekali lagi, berlaku di mana saja di seluruh dunia. Seringnya, ibu dan bayi prematurnya disegerakan keluar dari Rumah Sakit dengan nasihat bahwa bayi akan pulang lebih cepat jika bayi menggunakan botol. Ini bukan cara yang tepat untuk menolong ibu dan bayinya. Dalam kasus manapun, bayi tidak memerlukan botol untuk belajar menyusu. Melaksanakan Metode Kangguru dan mengenalkan bayi kepada payudara ibunya segera dengan mengabaikan patokan ajaib 34 minggu (masa kandungan) akan sangat membantu menghindarkan situasi ini. Selain itu, karena proses menghisap botol dan menghisap payudara ibu menggunakan otot-otot yang berbeda. menghisap botol mengajarkan bayi keahlian menghisap yang buruk sehingga akan sangat sulit untuk mengoreksi kemampuan ini. 6. Bayi prematur lebih cepat lelah ketika melekat pada payudara Ini diyakini merupakan mitos yang benar karena semua bayi,bukan hanya bayi-bayi prematur saja, cenderung tertidur di payudara ketika aliran ASI lambat, khususnya di minggu-minggu pertama. Ketika bayi diberi susu dalam botol, karena alirannya cepat, bayi terbangun dan menghisap dengan kuat. Kesimpulan keliru yang timbul? Bayi kelelahan di payudara karena menyusu langsung adalah kerja keras sementara minum dengan menggunakan botol jauh lebih mudah. Bayi prematur sering tidak dapat melekat dengan baik, disebabkan sebagian kita mengajarkan pelekatan yang demikian buruk. Melalui pelekatan yang baik, menggunakan tekanan (atau kompresi) payudara, dan jika perlu, menggunakan alat bantu menyusui pada payudara sebagai bantuan, bayi akan memperoleh aliran ASI yang baik sehingga tidak tertidur ketika menyusu di payudara. Tingkatkan aliran ASI, Anda akan melihat bahwa menyusu sama sekali tidak sulit dan tidak melelahkan bagi bayi (prematur). 7. Uji berat badan (menimbang bayi sebelum dan sesudah menyusu/menerima asupan) adalah cara yang baik untuk mengetahui seberapa banyak susu yang bayi minum Uji berat badan menganggap bahwa kita tahu apa yang seharusnya di dapat oleh bayi ASI. Bagaimana kita bisa tahu, sedangkan aturan bahwa bayi berat sekian dan usia sekian harus mendapatkan x jumlah susu, didasarkan pada bayi yang diberi susu formula dalam botol? Lalu bagaimana kita bisa mengatakan berapa banyak yang sudah diperoleh bayi jika telah melekat dengan baik, dengan ibu menggunakan teknik kompresi pada payudara, terutama jika menyusui dibatasi pada waktu tertentu atau terjadwal, misalkan 10 atau 20 menit (karena kekhawatiran bahwa bayi kelelahan)?

Cara terbaik untuk mengetahui apakah bayi memperoleh ASI cukup dari payudara adalah dengan memperhatikan bagaimana bayi ketika menyusu dari payudara. Lihatlah video klipnya di situs nbci.ca. 8. Bayi prematur harus tetap memperoleh tambahan asupan (fortifier) meskipun sudah pulang dari rumah sakit Ini adalah gagasan baru yang bisa mengganggu ibu yang sedang berusaha menyusui bayi prematur. Barangkali seseorang pernah mempresentasikan sebuah makalah pada konferensi yang menunjukkan bayi mempunyai berat badan lebih jika asupan tambahan (non ASI) dilanjutkan bahkan setelah pulang dari Rumah Sakit. Namun, sekali lagi, lebih banyak belum tentu lebih baik dan menyusu lebih penting daripada penambahan berat badan lebih, yang belum tentu lebih baik. Lihat informasi mengenai asupan tambahan (non ASI) di atas. Bayi prematur dan ibunya mengalami masalah menyusui jauh lebih sering daripada bayi yang lahir cukup bulan tapi hal ini bisa diperbaiki. Carilah bantuan sesegera mungkin. Lihat juga lembar informasi berikut Ketika Melekat/When Latching Protokol untuk Mengatur Asupan ASI/Protocol To Manage Breastmilk Intake Puting Lecet/Sore Nipples Protokol Candida/Candida Protocol Alat Bantu Menyusui/Lactation Aid Bila Bayi Belum Bisa Melekat ke Payudara/The Baby Who Does Not Yet Latch On Pertanyaan? Pertama-tama kunjungi laman nbci.ca atau drjacknewman.com. Jika informasi yang Anda butuhkan tidak ada, klik Contact Us dan tulis pertanyaan Anda ke dalam email. Informasi juga tersedia di dalam Dr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding (atau The Ultimate Breastfeeding Book of Answers); dan/atau DVD kami, Dr. Jack Newman's Visual Guide to Breastfeeding (tersedia dalam bahasa Perancis atau dengan teks dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Itali); dan/atau The Latch Book and Other Keys to Breastfeeding Success; dan/atau L-eat Latch and Transfer Tool; dan/atau GamePlan for Protecting and Supporting Breastfeeding in the First 24 Hours of Life and Beyond. Untuk membuat perjanjian dengan klinik kami kunjungi www.nbci.ca. Jika Anda kesulitan mengirim email atau mendapat akses internet, hubungi (416) 498-0002. Written by Jack Newman MD, FRCPC, IBCLC and Edith Kernerman, IBCLC, 2009