BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

22
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK Psikologi Perkembangan Remaja BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA Perkembangan intelek, intelegensi atau di dalam dunia psikologi maupun pendidikan diistilahkan dengan perkembangan kognitif yaitu suatu ilmu yang menyelidiki tentang kegiatan mental atau cara kemampuan berpikir abstrak seseorang. Perkembangan kognitif manusia merupakan proses psikologis yang di dalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun, dan menggunakan pengetahuan, serta kegiatan mental seperti berpikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan memecahkan persoalan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan. Jean Piaget, merupakan seorang ahli psikologi kognitif/berpikir yang banyak sekali memberikan sumbangan pemikirannya dari temuan-temuan penelitiannya tentang perkembangan kognitif. Dalam pembahasan berikut teori Piaget ini digunakan untuk mengkaji tentang perkembangan kognitif remaja. A. Pengertian Intelek Istilah intelek berasal dari bahasa Inggris intellect yang menurut Chaplin diartikan sebagai berikut : proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai , kemampuan mempertimbangkan dan kemampuan mental atau intelegensi. Sedangkan Wechler merumuskan inteligensi sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta kemampuan mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Menurut William Stern, salah seorang pelopor dalam penelitian intrelegensi , mengatakan bahwa intelegensi merupakan suatu kemampuan untuk menyesuaikan diri pada tuntutan yang baru yang dibantu dengan menggunakan fungsi berpikir. Santrock 43

Transcript of BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

Page 1: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

BAB IVPERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

Perkembangan intelek, intelegensi atau di dalam duniapsikologi maupun pendidikan diistilahkan denganperkembangan kognitif yaitu suatu ilmu yang menyelidikitentang kegiatan mental atau cara kemampuan berpikirabstrak seseorang. Perkembangan kognitif manusia merupakanproses psikologis yang di dalamnya melibatkan prosesmemperoleh, menyusun, dan menggunakan pengetahuan,serta kegiatan mental seperti berpikir, menimbang,mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis,mengevaluasi, dan memecahkan persoalan yang berlangsungmelalui interaksi dengan lingkungan. Jean Piaget, merupakanseorang ahli psikologi kognitif/berpikir yang banyak sekalimemberikan sumbangan pemikirannya dari temuan-temuanpenelitiannya tentang perkembangan kognitif. Dalampembahasan berikut teori Piaget ini digunakan untukmengkaji tentang perkembangan kognitif remaja.

A. Pengertian IntelekIstilah intelek berasal dari bahasa Inggris intellect yang

menurut Chaplin diartikan sebagai berikut : proses kognitif,proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai ,kemampuan mempertimbangkan dan kemampuan mentalatau intelegensi. Sedangkan Wechler merumuskan inteligensisebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berpikir danbertindak secara terarah serta kemampuan mengolah danmenguasai lingkungan secara efektif. Menurut William Stern,salah seorang pelopor dalam penelitian intrelegensi ,mengatakan bahwa intelegensi merupakan suatu kemampuanuntuk menyesuaikan diri pada tuntutan yang baru yangdibantu dengan menggunakan fungsi berpikir. Santrock

43

Page 2: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

mendefinisikan sebagai kemampuan verbal dan ketrampilanmemecahkan masalah. Menurut Lewis terman (1921)mendefinisikan “Intelligence as the ability to think abstractly”dan Jean Piaget (1952) mendefinisikan “Intelligence as theability to adapt to one’s surrondings”. Dari pengertian-pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkanbahwa pengertian kognitif, intelegensi maupun intelekmemiliki makna yang sama oleh sebab itu ketiga istilahtersebut digunakan dalam pembahasan ini untuk pengertianyang sama

Walaupun tidak ada definisi intelek yang dapat diterimasecara universal, namun sebagian besar psikologi sepakatbahwa intelegensi adalah kemampuan memfungsikan mentaldalam berbagai bentuk seperti : berpikir logis, memahami,mengingat, menerapkan berbagai konsep dan prinsip dalamsituasi yang tepat, memahami hubungan taksonomi,memanipulasi bilangan , memusatkan perhatian, dan mengkoordinasikan gerakan motorik. Orang yang intelek dalamkeadaan bagaimanapun situasinya dia dapat mengambil suatukeputusan yang benar baik dalam berpikir maupun dalambertindak secara cepat , tepat dan bijaksana.

B. Teori-Teori Intelegensi1. Teori two factors

Teori ini dikemukakan oleh Charles Spearman. Diamenyatakan bahwa intelegensi itu meliputi kemampuanumum yang diberi kode “g”(general factors), dan kemampuankhusus yang diberi kode “s” (specific factors). Setiap individumemiliki kedua kemampuan ini yang keduanya menentukanpenampilan atau prilaku mental

2. Teori primary mental abilitiesTeori ini dikemukakan oleh Thurstone. Dia berpendapat

bahwa intelegensi merupakan penjelmaan dari kemampuanprimer, yaitu (a) kemampuan berba hasa (verbal

44

Page 3: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

comprehension), (b) kemampuan mengingat : (memory), (c)kemam puan nalar atau berpikir logis ; (reasoning), (d)kemampuan tilikan ruang; (spatial factor), (e) kemampuanbilangan (numerical ability), kemampuan menggunakan kata-kata ; (word fluency) dan (g) kemampuan mengamati dengancepat dan cermat ; (perceptual speed).

3. Teori multiple intelligenceTeori ini dikemukakan oleh Guilford dan Howard

Gardner. Guilford berpendapat bahwa intelligence itu dapatdilihat dari tiga kategori dasar atau “faces of intellect”, yaitusebagai berikut :a. Operasi mental (proses berpikir) :

(1) Kognisi (menyimpan informasi yang lama danmenemukan informasi yang baru)

(2) Memory retention (ingatan yang berkaitan dengankehidupan sehari-hari)

(3) Memory recording (ingatan yang segera)(4) Divergen production (berpikir melebar = banyak

kemungkinan jawaban)(5) Convergen production (berpikir memusat = hanya satu

jawaban/alternatif)(6) Evaluasi (mengambil keputusan tentang apakah

sesuatu itu baik, akurat atau memadai)

b. Content (isi yang dipikirkan)(1) Visual (bentuk kongkret atau gambaran(2) Auditory(3) Word meaning (semantic)(4) Symbolic (informasi dalam bentuk lambang, kata-kata,

angka dan not musik)(5) behavioral (interaksi non verbal yang diperoleh

melalui pengideraan, ekspresi muka atau suara

45

Page 4: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

c. Product (hasil berpikir) :(1) Unit (item tunggal informasi)(2) Kelas (kelompok item yang memiliki sifat-sifat yang

sama)(3) Relasi (keterkaitan antarinformasi)(4) Sistem (kompleksitas bagian yang saling berhubungan)(5) Transformasi (perubahan, modifikasi atau redefenisi

informasi)(6) Implikasi (informasi yang merupakan saran dari

informasi item lain)Tokoh berikutnya dari teori multiple intelligence adalah

Howard Gardner. Dia membagi intelegensi itu ke dalam 7 jenis(aspek) yaitu :(1) Logical mathematical : yakni kemampuan kepekaan dan

kemampuan mengamati pola-pola logis dan numerikbilangan) serta kemampuan untuk berpikir rasional/logis,deduktif dan induktif. Anak-anak yang memilikikecerdasan ini selalu menampakakn rasa sukanya terhadapilmu matematika dan ilmu-ilmu lain. Dia mampumenyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan denganhitungan dengan mudah, menyukai permainan yangmelibatkan daya pikir dan argumentasi, serta ilmu-ilmuteknik. Anak yang seperti ini dapat belajar melalui maslah-masalah dan kejadian, dia memerlukan laboratorium ataufailitas keilmuan lain, dan juga memerlukan stimulasi-stimulasi hitungan

(2) Linguistic : yakni kemampuan kepekaan terhadap suara,ritme, makna kata-kata, dan keragaman fungsi-fungsibahasa. Anak yang memiliki kecerdasan linguisticbiasanya suka membaca, menulis dengan lancar, berceritadengan susunan kalimat yang menarik, dan ia mampumenghafal sejarah dan kejadian-kejadian secara detail.Anak yang seperti ini memerlukan buku atau kaset untukdidengar, menghadiri dialog, diskusi, ceramah budaya dandia juga memerlukan alat-alat tulis karena dia memiliki

46

Page 5: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

potensi untuk menulis. Puisi, humor, cerita, tata bahasa,berpikir simbolik, adalah ekspresi dari kecerdasan ini.

(3) Musical : yakni kemampuan untuk menghasilkan danmengapresiasikan ritme, nada (warna nada), dan bentuk-bentuk ekspresi musik. Anak yang seperti ini biasanya sukamendengarkan musik, suka bermain rhythm. Biasanya diaselalu menikmati suara-suara yang indah dan merdu danselalu memainkan alat musik. Anak seperti ini fanantikterhadap kelompok-kelompok musik, suka mendengarkandan menghafal lagu dan melodi.

(4) Spatial/visual : Yakni kemampuan mempersepsi duniaruang visual secara akurat, kecerdasan menggambar danberimajinasi dan melakukan transformasi persepsitersebut. Kuncinya adalah kemampuan indera pandang danberimajinasi. Anak seperti ini biasanya pandaimenggambar, dia selalu mengingat pemandangan denganberpikir dan menghayalkan sesuatu, yaitu mengingatsesuatu yang pernah disaksikan untuk dikhayalkan. Videogame dan panorama memberikan pengaruh besarkepadanya. Anak-anak seperti ini selalu belajar banyak dariaktivitas-aktivitas yang melibatkan gambar dan lukisan,permainan seperti film video, cerita kartoon. Dia cepatmenyerap pembelajaran yang dijelaskan denganmenggunakan slides atau power point dan permainan yangmelibatkan daya khayal serta suka mengunjungi galeri seni.

(5) Bodily Kinesthetic : yakni kemampuan untuk mengontrolgerakan tubuh dan menangani objek-objek secaraterampil. Anak yang seperti suka bekerja dengan keduatangannya. Dia mampu menjadi olahragawan, melakukanacting, bermain theater, menari dan permainan-permaianan yang melibatkan fisik. Menari, permainan olahraga, badut, pantomin, mengetik dan lain-lain, merupakanbentuk-bentuk ekspresi dsri kecerdasan ini.

(6) Interpersonal : yakni kemampuan untuk mengamati danmerespons suasana hati, temperamen dan motivasi orang

47

Page 6: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

lain. Anak yang seperti ini sangat sosialis, dia memilikibanyak teman dan selalu menikmati hubunganpersahabatan sosial. Dia ramah, lemah lembut, sukamenolong dan bergaul, suka melibatkan diri dalamkegiatan kelompok dan sosial. Mampu mengenaliperbedaan perasaan, temperamen, maupun motivasi oranglain. Pada tingkat yang lebih tinggi, kecerdasan ini dapatmembaca konteks kehidupan orang lain, kecendrungan,dan kemungkinan keputusan yang akan diambil.Kecerdasan ini tampak dimiliki oleh para profesionalseperti konselor, guru, teraphis, politisi atau pemukaagama

(7) Intrapersonal : Yakni kemampuan untuk memahamiperasaan, kekuatan dan kelemahan intelegensi sendiri.Kecerdasan intrapersonal mengendalikan pemahamanterhadap aspek internal diri seperti perasaan, prosesberpikir, refleksi diri, intuisi dan spritual. Anak yang sepertiini memiliki perasaan yang sensitif, peka untuk menilaikelemahan-kelemahan dan kekuatannya, percaya diri,membuat rencana masa depan dengan jelas. MenurutGardner, kecerdasan ini merupakan jenis yang palingindividual sifatnya, dan untuk menggunakannyadiperlukan semua kecerdasan yang lain.Selanjutnya Gardner menambah teori multiple intelligencemenjadi 10 yakni :

(8) Naturalist intelligence yaitu kemampuan untukmengidentifikasi, membedakan, mengklasifikasikanbenda-benda dan sensitif terhadap lingkungan. Kecerdasannaturalis banyak dimiliki oleh para pakar lingkungan.Mereka dapat mengenali tanda-tanda akan terjadiperubahan lingkungan, misalnya dengan melihat gejala-gejala alam

(9) Ethical-Spiritual Intelligence yaitu kemampuan untukmenyadari nilai-nilai moral dan kerohanian dan dapatmengidentifikasi masalah terkait serta merancang

48

Page 7: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

penyelesaian masalah berdasarkan nilai moral dan etika.Kecerdasan ini berkaitan dengan bagaimana manusiaberhubungan dengan Tuhannya dan kecerdasan ini banyakdimiliki oleh para rohaniwan dan dapat dikembangkan padasetiap orang melalui pendidikan agama, kepercayaan danrefleksi teologis.

(10)Exsistensialist intelligence yaitu kemampuan untukmenyadari dan menghayati dengan benar keberadaandirinya di dunia ini dan apa tujuan hidupnya. Kecerdasaneksistensial ini banyak dimiliki oleh para filusuf yangmengkaji tentang keberadaan.

Semua macam kecerdasan yang telah dibahas di atasdimiliki oleh setiap orang, namun tingkat perkembangnyaberbeda-beda. Pada umumnya satu kecerdasan lebih menonjol/kuat dari pada yang lain. Oleh sebab itu pada peserta didikakan kita temui masing-masing mereka memiliki kecerdasan-kecerdasan tersebut yang berbeda antara peserta didik yangsatu dengan yang lain.

(d) Teori Triachic of intelligenceTeori ini dikemukakan oleh Robert Stenberg. Stenberg

mengartikan inteligensi sebagai suatu “deskripsi tiga bagiankemampuan mental” (proses berpikir, mengatasi pengalaman ataumasalah baru dan penyesuaian terhadap situasi yang dihadapi).Elemen-elemen teori triachic dapat dilihat sebagai berikut :(1) Elemen contextual intelligence : merupakan suatu

kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahanlingkungan dan mengubah dunia (lingkungan) untukmengoptimalkan peluang-peluang serta mamecahkanmasalah

(2) Elemen experiental intelligence : merupakan suatukemampuan untuk merumuskan gagasan-gagasan baru danmengkombinasikan fakta-fakta yang tidak berhubunganserta mampu mengatasi masalah-masalah baru secaraotomatis (cepat).

49

Page 8: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

(3) Elemen componential intelligence : merupakan suatukemampuan untuk berpikir abstrak, memproses informasidan menentukan kebutuhan-kebutuhan apa yang akandipenuhi.

C. Beberapa Ciri yang Berhubungan dengan Tingkataninteligensi Serta Pengaruhnya Terhadap Proses Belajar.

Berdasarkan hasil pengukuran tes inteligensi makadikembangkan suatu sistem norma ukuran kecerdasan sebagaiberikut :1. Idiot IQ : 0-29. Idiot merupakan kelompok individu

terbelakang yang paling rendah. Tidak dapat berbicara atauhanya dapat mengucapkan beberapa kata saja. Biasanyatidak dapat mengurus dirinya sendiri, seperti : mandi,berpakaian, makan dan sebagainya, dia harus diurus olehorang lain. Seringkali umurnya tidak panjang, sebab selaininteligensinya rendah, ternyata ketahanan tubuhnya jugakurang.

2. Imbecile IQ : 30-40. Kelompok imbecile setingkat lebihtinggi dari anak idiot. Ia dapat belajar berbahasa, dapatmengurus dirinya sendiri dengan pengawasan yang teliti.Dapat diberikan latihan-latihan ringan, tetapi dalamkehidupannya selalu bergantung pada orang lain, tidakdapat hidup mandiri. Anak imbecile tidak bisa dididik disekolah biasa dia memerlukan pendidikan sekolah khusus.

3. Moron atau Debil (mentally handicapped/mentallyretarded). IQ 50-69. Kelompok ini pada tingkat tertentudapat belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana,dapat diberikan pekerjaan rutin tertentu yang tidakmemerlukan perencanaan dan pemecahan. Kelompok inidapat dididik pada sekolah khusus.

4. Kelompok bodoh (dull/boderline). IQ : 70-79. Kelompokini secara bersusah payah dengan segala hambatan dapatmelaksanakan sekolah lanjutan pertama tetapi sukarsekali untuk menyelesaikan kelas-kelas terakhir di SLTP.

50

Page 9: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

5. Kelompok normal rendah (below average), IQ : 80-89.Kelompok ini termasuk kelompok normal, rata-rata atausedang tetapi pada tingkat terbawah, mereka agak lambatdalam belajarnya. Mereka dapat menyelesaikan SLTP tetapiagak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugaspada jenjang SLTA.

6. Kelompok normal sedang, IQ :90-109. Kelompok inimerupakan kelompok yang normal atau rata-rata. Merekamerupakan kelompok yang terbesar persentasenya dalampopulasi penduduk.

7. Kelompok normal tinggi (above average) IQ : 110-119.Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normaltetapi berada pada tingkat yang tinggi.

8. Kelompok cerdas (superior), IQ : 120-129. kelompok inisangat berhasil dalam pekerjaan sekolah/akademik.Mereka terdapat dalam kelas biasa yang sering kali menjadipemimpin di kelasnya.

9. Kelompok sangat cerdas (very superior/gifted), IQ : 130-139. Anak ini lebih cakap dalam membaca, mempunyaipengetahuan tentang bilangan yang sangat baik, memilikiperbendaharaan kata yang sangat luas dan cepatmemahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya faktorkesehatan, kekuatan dan ketangkasan lebih menonjol daripada anak yang normal

10. Kelompok genius, IQ 140 ke atas. Kelompok inikemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada umumnyamemiliki kemampuan untuk memecahkan masalah danmenemukan sesuatu yang baru, walaupun mereka tidakbersekolah. Kelompok ini berada dalam semua ras danbangsa, dalam semua tingkat ekonomi, baik laki-laki atauperempuan. Contoh orang genius ini adalah Edison danEinstein.

Uraian tersebut menjelaskan tentang intelegensi dalamukuran kemampuan intelektual atau tataran kognitif. Memangfaktor kecerdasan yang tinggi mempengaruhi keberhasilan

51

Page 10: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

dalam belajar. Namun demikian faktor inteligensi bukan satu-satunya yang dapat menjamin keberhasilan. Daniel Golemanmenyatakan bahwa faktor kemantapan emosional (EmotionalIntelligence) juga sangat berpengaruh terhadap kesuksesanseseorang. Berdasarkan pengamatan sehari-hari, banyak orangyang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasanintelektualnya rendah, namun karena mereka kurang memilikikecerdasan emosional. Tidak sedikit orang yang sukses dalamhidupnya karena mereka memiliki kecerdasan emosionalmeskipun inteligensinya hanya berada pada tingkat rata-rata.

Kecerdasan emosional ini perlu dipahami, dimiliki dandiperhatikan dalam pengembangannya karena mengingatkondisi kehidupan dewasa ini yang semakin kompleks. Padatataran sekarang ini bahwa ada kecendrungan yang sama diseluruh dunia, yaitu generasi sekarang lebih banyak mengalamikesulitan emosional daripada generasi sebelumnya. Merekalebih kesepian dan pemurung, lebih beringas dan kurangmenghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebihimpulsif dan agresif sehingga sering mengalami permasalahandalam berinteraksi dengan lingkungan.

Unsur-unsur kecerdasan emosional serta karakteristikperilakunya dapat dijelaskan sebagai berikut :1. Aspek kesadaran diri, karakteristiknya : a) mengenal dan

merasakan emosi sendiri, b) memahami penyebabperasaan yang timbul, c) mengenal pengaruh perasaanterhadap tindakan.

2. Aspek mengelola emosi, karakteristiknya : a) bersikaptoleran terhadap frustasi dan mampu mengelola amarahsecara lebih baik, b) lebih mampu mengungkapkan amarahdengan tepat tanpa berkelahi, c) dapat mengendalikanperilaku agresif yang merusak diri sendiri dan orang lain,d) memiliki perasaan positif tentang diri sendiri, sekolahdan keluarga, e) memiliki kemampuan untuk mengatasiketegangan jiwa (stress), f) dapat mengurangi perasaankesepian dan cemas dalam pergaulan.

52

Page 11: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

3. Aspek memanfaatkan emosi secara produktif,karakteristiknya : a) memiliki rasa tanggungjawab, b)mampu memusatkan perhatian pada tugas yangdikerjakan, c) mampu mengendalikan diri dan tidakbersifat impulsif.

4. Aspek empati, karakteristiknya : a) mampu menerima carasudut pandang orang lain, b) memiliki sikap empati ataukepekaan terhadap perasaan orang lain, c) mampumendengarkan orang lain.

5. Aspek membina hubungan, karakteristiknya : a) memilikipemahaman dan kemampuan untuk menganalisishubungan dengan orang lain, b) dapat menyelesaikankonflik dengan orang lain, c) memiliki kemampuanberkomunikasi dengan orang lain, d) memiliki sikapbersahabat atau mudah bergaul dengan teman sebaya, e)memiliki sikap tenggang rasa dan perhatian terhadap oranglain, f) memperhatikan kepentingan sosial (senangmenolong orang lain) dan dapat hidup selaras dengankelompoknya, g) bersikap senang berbagi rasa danbekerjasama ,h) bersikap demokratis dalam bergaul denganorang lain.

D. Sifat Dasar Teori Piaget dan Proses KognitifTeori Piaget adalah teori perkembangan kognitif remaja

yang paling banyak dibicarakan. Piaget menekankan bahwaremaja terdorong untuk memahami dunianya karenatindakannya itu merupakan penyesuaian diri biologis. Dalampandangan Piaget, remaja membangun dunia kognitifnyasendiri, informasi tidak hanya tercurah ke dalam benak merekadari lingkungan. Untuk memahami duniannya, remajamengorganisasi kan pengalaman mereka. Mereka memisahkangagasan yang penting dari yang kurang penting danmengaitkan satu gagasan dengan gagasan lainnya. Merekabukan hanya mengorganisasikan pengamatan dan pengalamanmereka, tetapi juga menyesuaikan cara pikir mereka untuk

53

Page 12: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

menyertakan gagasan baru karena informasi tambahanmembuat pemahaman lebih mendalam. Piaget percaya(Santrock 2003) bahwa remaja menyesuaikan dirinya dengandua cara yaitu secara assimilasi (assimilation) dan akomodasi(accomodation) Assimilasi terjadi ketika seseorangmenggabungkan informasi baru ke dalam pengetahuan yangsudah dimilikinya. Akomodasi terjadi ketika seseorangmenyesuaikan dirinya terhadap informasi baru. Misalkanseorang gadis16 tahun ingin belajar komputer yang dibelikanoleh orang tuanya. Sebelumnya ia tidak pernah menggunakankomputer. Meskinpun demikian, berdasarkan pengamatan , iatahu bahwa sebuah disket sofware harus dimasukkan ke dalampemutar disket dan tombol “on” harus ditekan agar komputerdapat mulai bekerja. Sejauh itu dia sudah menggabungkanprilakunya ke dalam suatu kerangka konseptual yang sudahdimiliki sebelumnya (assimilasi). Kemudian, suatu saat iamenekan beberapa tombol dan membuat kesalahan. Saat ituia tahu ia butuh bantuan seseorang untuk belajar menggunakankomputer secara lebih efisien atau ia memutuskan untukmengikuti kursus komputer di sekolahnya. Penyesuaian inimenunjukkan kesadarannya akan adanya kebutuhan untukmengubah konsep yang dimilikinya mengenai penggunaankomputer (akomodasi).

Ekuliibrasi (equilibration) adalah mekanisme dalam teoriPiaget yang menjelas kan bagaimana seorang remaja beralihdari satu tahap pemikiran ke tahap selanjutnya. Peralihan initerjadi sejalan dengan dialaminya konflik kognitif ataudisekuilibrium dalam usahanya untuk memahami dunia.Akhirnya remaja tersebut berhasil mengatasi konflik danmencapai keseimbangan, atau ekuilibrium dari pemikiran.Terjadinya pergeseran antara tahap keseimbangan kognitif(equilibrium) ke tahap ketidakseimbangan kognitif ketikaassimilasi dan akomodasi berlangsung sehingga menimbulkanperubahan kognitif. Misalnya, bila seorang anak percaya bahwajumlah cairan akan berubah hanya karena dipindahkan ke

54

Page 13: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

tempat yang berbeda, ia mungkin akan bertanya-tanya darimana kelebihan cairan itu berasal dan apakah memang benarair minumnya menjadi bertambah. Anak pada akhirnyaberhasil memecahkan teka teki itu sejalan dengan kemajuanperkembangan kemampuan berpikirnya.

E. Tahap-Tahap Perkembangan KognitifMenurut Piaget perkembangan kognitif sesorang

berkembang melalui empat tahap yakni tahap sensorimotor,praoperasional, operasional konkrit dan operasional formal.1. Tahap sensorimotor (sensorimotor stage) – 0.0-2,0

Tahap ini berlangsung sejak masa bayi sampai usia duatahun. Pada tahap ini bayi membangun pemahamannyaterhadap lingkungannya dengan mengkoordinasikanpengalaman inderawinya (misalnya dengan melihat danmendengar) dengan gerakan fisik, motorik, sehingga disebutsensorimotor. Interaksi yang terjadi antara bayi denganlingkungannya, terutama dilakukannya melalui perasaan danotot-ototnya dengan mengembangkan kemampuannya untukmempersepsi, melakukan sentuhan-sentuhan, melakukanberbagai gerakan, dan secara perlahan-lahan belajarmengkoordinasikan tindakan-tindakannya.

2. Tahap Praoperasional (preoperational stage) – 2.0-7.0Tahap ini berlangsung dari usia sekitar dua tahun sampai

tujuh tahun. Dalam tahap ini anak mulai menggambarkan duniadengan kata-kata, bayangan atau gambar. Tahap ini disebutjuga dengan tahap intuisi karena perkembangan kognitifnyamemperlihatkan kecendrungan yang ditandai oleh suasanaintuitif. Artinya, semua perbuatan rasionalnya tidak didukungoleh pemikiran tetapi oleh unsur perasaan, kecendrunganalamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari orang yang bermaknadan lingkungan sekitarnya. Dalam berinteraksi dengan oranglain anak masih bersifat egosentris artinya segala sesuatu yangdipikirkannya berorientasi pada dirinya bukan pada orang lain.

55

Page 14: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

Oleh sebab itu anak sering mengalami konflik dengan oranglain karena anak cendrung sulit memahami pandangan oranglain. Pada tahap ini anak mampu menyimpan kata-kata sertamenggunakannya terutama yang berhubungan erat dengankebutuhan mereka. Anak siap untuk belajar bahasa, membacadan menyanyi. Ketika kita menggunakan bahasa yang benaruntuk berbicara dengan anak, akan mempunyai akibat yangsangat baik pada perkembangan bahasanya. Anak berbicaratidak saja dengan orang tetapi juga dengan benda-benda lainyang menurut mereka benda-benda tersebut dapat mendengardan berbicara seperti manusia. Hal ini sangat baik untukmelatih dan mengembangkan bahasanya. Piaget menyebuttahap ini sebagai collective monologue, pembicara yangegosentris dan sedikit hubungan dengan orang lain.

3. Tahap Operasional konkret (concrete operational stage)-7.0 -11.0

Pada tahap ini anak mampu melakukan operasi kognitif.Penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif selama nalardapat diterapkan pada suatu kejadian khusus atau konkrit.

Menurut Piaget cara berpikir operasional konkretmelibatkan konsep-konsep sebagai berikut :a. Operasi (operation) ; yaitu sejumlah tindakan mental yang

memungkinkan seorang anak melakukan sesuatu secaramental, hal-hal yang sebelumnya dilakukan secara fisik.Pemikir pada tahap operasional konkret mampumelakukan kegiatan bolak-balik. Misalnya bila suatu cairanyang volumenya sama jika dipindahkan pada wadah yanglebih besar atau kecil anak sudah mengerti bahwa jumlahisinya sama walaupun kelihatannya berbeda pada wadah -wadah yang berbeda tersebut.

b. Konservasi (conservation) : adalah istilah yang diberikanuntuk kemampuan seseorang untuk mengenali bahwapanjang, jumlah, massa, kuantitas, luas, berat, dan isi suatuobjek dan substansi tidak berubah meski ada perubahan

56

Page 15: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

pada penampilannya. Aspek penting dari konservasi adalahbahwa anak-anak tidak mencapai konservasi pada semuakuantitas atau tugas sekaligus pada saat yang sama.Penguasaan konservasi terjadi dengan urutan : jumlah,panjang, kuantitas cairan, massa, berat dan isi.

c. Horizontal dealage : adalah suatu konsep bahwakemampuan yang memiliki kesamaan tidak akan munculpada saat yang sama dalam suatu tahap perkembangan.Jadi selama tahap operasional konkret, konservasimengenai jumlah biasanya muncul lebih dahulu danterakhir adalah konservasi isi. Seorang anak yang berusia8 tahun mungkin saja mengerti bahwa tanah liat berbentukpanjang dapat digulung menadi bola, tetapi belummemahami bahwa berat keduanya tetap sama. Sekitar usia9 tahun , anak sudah paham bahwa bola dan tongkattersebut memiliki berat yang sama dan akhirnya pada usia11 dan 12 tahun anak menjadi paham bahwa isi atauvolume tanah liat tidak berubah meskipun diubahbentuknya. Anak biasanya lebih dulu menguasaipemahaman akan hal-hal yang dapat diamati, sedang yangtidak tampak secara visual baru dipahami kemudian.

d. Klasifikasi (classification) ; adalah penalaran pemilihankelas, yaitu merupakan suatu konsep mengenai pemikiranoperasional konkret yang menuntut anak agar secarasistimatis mengelompokkan objek-objek ke dalamserangkaian kelas dan sub kelas. Contohnya pohonkeluarga yang menunjukkan bahwa kakek (A) mempunyai3 anak (B, C, dan D) yang masing-masing mempunyai duaanak (E sampai J). dan J mempunyai tiga anak (K,L dan M).Anak yang memahami sistem klasifikasi ini dapat bergeraknaik atau turun tingkat (secara vertikal), setingkat(horizontal) dan naik-turun-setingkat (melintang) dalamsistem tersebut. Pemikir operasional konkret paham bahwaJ pada saat yang sama adalah seorang ayah, kakak dan cucu.

57

Page 16: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

4. Tahap operasional formal (formal operational stage) : 11.0ke atas

Pada tahap ini anak telah mampu berpikir secara abstrakdan idealistis, mampu membayangkan situasi rekaan, kejadianyang semata-mata berupa kemungkinan hipotesis danmencoba mengolahnya dengan pemikiran logis dan sistematis.Mereka mulai berpikir seperti ilmuwan, menyusun rencanapemecahan masalah dan secara sistematis menguji cara-carapemecahan yang dipikirkannya. Cara pemikiran seperti inidiistilahkan dengan penalaran hipotikal – deduktif (hypotical- deducation reasoning) yaitu suatu konsep operasional formalPiaget yang menyatakan bahwa remaja memiliki kemampuankognitif untuk mengembangkan hipotesis, ataumemperkirakan cara memecahkan masalah, seperti halnyasuatu persamaan aljabar. Mereka melakukan deduksi secarasistematis, atau menyimpulkan cara melakukan persamantersebut. Seiring dengan bertambah luasnya interaksi, danpengalaman hal ini sangat berpengaruh terhadap cara berpikirremaja, kadangkala hal ini dapat menjadi benturan denganorang tua, apalagi jika remaja melihat antara yang ideal denganrealitas tidak sejalan. Namun sebenarnya secara diam-diammereka juga masih mengharapkan perlindungan dari orang tuakarena belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhandirinya sendiri. Jadi , pada tahap ini ada semacam tarik menarikantara ingin bebas dengan ingin dilindungi

Selanjutnya Elkert yang dikutip Elida Prayitnoberpendapat bahwa remaja yang telah mencapai tahap berpikirabstrak dan hipotetis-deduktif menunjukkan kemampuansebagai berikut :1. Menyadari berbagai kemungkinan tentang dirinya2. Dapat meramalkan kemungkinan tentang masa depannya3. Mampu memahami dan menjadikan nilai-nilai yang berlaku

di masyarakat sebagai suatu keyakinan sendiri4. Bersifat kritis terhadap penyimpangan nilai dan masalah

yang akan ditimbulkan

58

Page 17: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

5. Mampu menggunakan teori atau ilmu pengetahuannyauntuk menghadapi kehi dupan nyata

6. Dapat mengasimilasi fakta-fakta lama dengan yang baru7. Dapat menentukan skala prioritas atau membedakan mana

yang penting dan tidak penting sebelum mengambilkeputusan

8. Mampu mengambil hikmah dari pengalaman yangmenyedihkan atau membahagiakan untuk menghadapimasalah

9. Meningkatkan kemampuan sikap toleransi terhadap orangyang berbeda pendapat dengan dirinya

10. Mampu memikirkan masa depan (tidak konkret), sepertipilihan pendidikan lanjutan, pekerjaan, perkawinan denganpertimbangan yang logis

11. Mampu mengungkapkan pendapat atau pertimbangan yangrasional dalam memecahkan masalah.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Intelek .Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

perkembangan intelek individu terjadi perbedaan pendapat .Pendapat pertama (kelompok psikometrika radikal)menyatakan bahwa IQ dipengaruhi oleh faktor bawaan,sedangkan pendapat kedua (kelompok pedagogis radikal)menyatakan IQ seseorang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.Pada awalnya Arthur Jensen mengemukakan bahwa pengaruhfaktor bawaan terhadap intelegensi adalah sekitar 80 %, iniberarti faktor lingkungan hanya berperan 20%. Tetapi ternyatahasil penelitiannya terhadap anak kembar identik dan kembarfraternal yang lingkungan yang sama seharusnya memiliki IQyang sama namun kenyataannya tidaklah demikian. Penelitianmengenai intelegensi pada kembar identik, yang ditelaah olehJensen, menunjukkan bahwa kedua IQ mereka berkorelasi rata-rata sebesar 0,82 asosiasi positif yang tinggi. Sedangkanpenelitian pada kembar fraternal menghasilkan korelasi rata-rata 0,50, korelasi positif yang moderat. Di masa kini sebagian

59

Page 18: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

besar peneliti sepakat bahwa faktor genetik tidak menentukanintelegensi sebesar yang dinyatakan Jansen. Perkiraan merekalebih ke arah 50% dipengaruhi oleh faktor genetik dan 50%dipengaruhi oleh faktor lingkungan (Plomin 1989 dalamSantrock). Ini artinya intervensi lingkungan, termasukpendidikan memiliki andil sekitar 50% syaratnya adalahmemberikan kesempatan rentang waktu yang cukup bagiindividu untuk mengembangkan intelektualnya secaramaksimal. Penelitian ini juga didukung oleh Skodak, 1949 yangmenyatakan bahwa faktor lingkungan mempengaruhikarakteristik yang termasuk di dalamnya intelegensi,personality, dan kemampuan pendidikan akademis. Tanpamempertentangkan kedua kelompok radikal itu,perkembangan intelektual sebenarnya dipengaruhi oleh keduafaktor utama, yaitu hereditas dan lingkungan. Bagaimanapengaruh kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagaiberikut :1. Faktor hereditas

Semenjak dalam kandungan , anak telah memiliki sifat-sifat yang menentukan daya kerja intelektualnya. Secarapotensial anak telah membawa kemungkinan apakah akanmemiliki kemampuan berpikir setaraf normal, di atas normalatau di bawah nomal. Namun potensi yang dimilikinya ini tidakakan terwujud secara optimal jika tidak ada intervensilingkungan dengan cara memberikan kesempatan untukberkembang secara optimal.

2. Faktor lingkunganLingkungan yang memiliki peranan yang sangat penting

dalam mengembangkan intelektual individu adalah keluargadan sekolah.a. Keluarga

Intervensi yang paling penting dilakukan oleh keluargaadalah memberikan pengalaman kepada anak dalam berbagaibidang kehidupan sehingga anak memiliki informasi yang

60

Page 19: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

banyak yang merupakan alat bagi anak untuk berpikir. Cara-cara yang digunakan , misalnya memberikan stimulus dengancara mem berikan kesempatan kepada anak untukmerealisasikan ide-idenya, menghargai ide tersebut,memuaskan dorongan keingintahuan anak dengan jalan sepertimenyediakan bacaan, alat-alat ketrampilan dan alat-alat yangdapat mengembangkan daya kreativitas anak sertamemberikan motivasi sehingga anak lebih terdorong untukkreatif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Garber danWaren dengan menggunakan instrumen Human EnvironmentReview (HER), sebanyak 133 lingkungan rumah dikunjungi.Kesimpulannya adalah semakin tinggi kualitas lingkunganrumah, cendrung semakin tinggi juga IQ anak. Penelitian inimenemukan tiga unsur penting dalam keluarga yang amatberpengaruh, yaitu :1) Jumlah buku, majalah dan materi belajar lainnya yang

terdapat dalam lingkungan keluarga2) Jumlah ganjaran dan pengakuan yang diterima anak dari

orang tua atas prestasi akdemiknya.3) Harapan orang tua akan prestasi akademik anaknya

Menurut Bloom, pengalaman yang banyak pada awalpertumbuhan , adalah kunci untuk mencapai perkembanganinteligensi. Dan pengalaman yang lampau terutamapengalaman dari rumah, merupakan unsur lingkungan yangsangat menentukan untuk perkembangan intelektual anak.Oleh sebab itu tidaklah bijaksana jika keluarga terutama orangtua yang tidak peduli terhadap kebutuhan pengembanganintelektual anaknya.

b. SekolahSekolah adalah lembaga formal yang diberi

tanggungjawab untuk meningkatkan perkembangan anaktermasuk perkembangan berpikir anak. Dalam hal ini ,personal sekolah terutama guru hendaknya menyadari bahwaperkembangan intelektual anak terletak di tangannya.

61

Page 20: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

Beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut :1) Menciptakan kondisi sekolah yang kondusif, hubungan

yang akrab dengan peserta didik. Dengan hubungan yangakrab tersebut secara psikologis anak merasa aman danbetah berada di sekolah sehingga segala masalah yangdialaminya dapat dikonsultasikannya kepada guru secarabebas dan aman.

2) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdialogdengan orang yang ahli dan berpengalaman dalam bidangilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembanganintelektual anak. Mendatangkan nara sumber, membawapeserta didik ke objek-objek tertentu, seperti objek budayadan ilmu pengetahuan, sangat menunjang perkembanganintelektual peserta didik.

3) Menjaga lingkungan sekolah yang sehat, melengkapifasilitas olahraga sehingga anak dapat meningkatkanpertumbuhan fisiknya melalui kegiatan olahraga, sangatpenting bagi perkembangan berpikir peserta didik. Sebabjika peserta didik terganggu secara fisik , makaperkembangan intelektualnya juga akan terganggu.

4) Meningkatkan kemampuan berbahasa peserta didik, baikmelalui media cetak maupun dengan menyediakan situasiyang memungkinkan peserta didik berpendapat ataumengemukakan ide-idenya. Hal ini sangat besarpengaruhnya bagi perkembangan intelektual peserta didik.

5) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengikutiperlombaan baik antarkelas maupun antarsekolah dengandemikian siswa termotivasi untuk berpengalaman danmengembangkan bakat . Hal ini juga merupakan salahsatucara untuk mengembangkan intelektual peserta didik.

6. Membentuk kelompok belajar dengan memberikan materipemecahan masalah yang problematis sangat dibutuhkanuntuk mengembangkan intelektual mereka. Berikesempatan kepada mereka untuk saling belajarmengemukakan pendapat, sehingga masing-masing

62

Page 21: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

mereka mendapat kesempatan untuk mengeluarkanidenya. Hal ini juga merupakan salahsatu kiat untukmengembangkan intelektual peserta didik.

Interaksi faktor bawaan dan faktor lingkungan membuatmanusia dapat mengingat dan menggunakan pengetahuanmereka untuk mengerti konsep-konsep konkret maupunabstrak serta memahami hubungan-hubungan antara objek-objek, kejadian dan ide-ide dan menggunakannya untukmemecahkan masalah-masalah yang ditemukannya dalamkehidupan sehari-hari (Diane E. Papalia dan Sally Wendkos olds,1985 :237). Dari uraian di atas dapat diambil suatu kesimpulanbahwa kedua faktor, yaitu faktor bawaan dan faktor lingkungansaling mempengaruhi perkembangan individu.

G. Usaha Membantu Perkembangan Intelek dan Implikasinyabagi Pendidikan

Para pendidik hendaknya berusaha seoptimal mungkinuntuk mengembangkan intelektual peserta didik dan potensiyang dimiliki siswa harus dipupuk dan dibina sehinggaterwujud sesuai dengan kemampuan dan perbedaan merekamasing-masing. Aplikasi pengembangan ini dapat diupayakanmelalui proses pembelajaran yang kondusif. Menurut ConnySemiawan, penciptaan kondisi lingkungan yang kondusif bagipengembangan kemampuan intelektual anak yang didalamnya menyangkut keamanan psikologis dan kebebasanpsikologis merupakan faktor yang sangat penting.

Kondisi psikologis yang perlu diciptakan agar pesertadidik merasa aman secara psikologis sehingga mampumengembangkan kemampuan intelektualnya adalah sebagaiberikut :1. Pendidik menerima keberadaan peserta didik secara positif

sebagaimana adanya. Maksudnya keberadaan peserta didikbaik dari segi kelebihan maupun dari segi kekurangan tidakmembuat para pendidik untuk membedakan perlakuanterhadap mereka. Dan harus diyakini potensi-potensi yang

63

Page 22: BAB IV PERKEMBANGAN INTELEK REMAJA

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPsikologi Perkembangan Remaja

dimiliki peserta didik dapat dikembangkan melaluiintervensi pendidikan.

2. Pendidik menciptakan suasana yang aman dan tidak merasaterlalu di nilai oleh orang lain. Memberikan penilaiansecara berlebih-lebihan dapat mengancam psikologismereka sehingga menimbulkan pertahanan diri. Nilailahsecara wajar sehingga tidak mencemaskannya danmenganggap penilaian itu menjadi sarana yang dapatmengembangkan sikap kompetitif mereka secara sehat.

3. Pendidik hendaknya dapat memahami prilaku remaja yangprilaku tersebut merupakan hasil dari cara dia berpikir danmerasa . Rasa empati yang dimiliki pendidik seperti iniakan menimbulkan rasa aman untuk mengembangkan danmengemukakan pemikiran atau ide-idenya.

4. Pendidik hendaknya menciptakan suasana yang kondusif,suasana psikologis yang aman bagi remaja untukmengemukakan pikiran-pikirannya sehingga beranimengembangkan pemikirannya sendiri. Dalam hal inipendidik hendaknya berusaha menciptakan keterbukaan,kehangatan, keramahtamahan, tidak arogan atau merasadirinya saja yang hebat yang dapat mematikan semangatsiswa.

5. Ciptakan suasana persaingan yang sehat antar siswa baikdalam berupa pertandingan ilmiah sehingga mendorongsiswa untuk kreatif .

64