BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB...

25
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 1. Pengertian Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi lahir dengan berat <2500 gram tanpa memandang usia kehamilan. Berat lahir adalah berat badan bayi lahir yang ditimbang dalam 1 jam setelah dilahirkan (Sembiring, 2019). BBLR adalah istilah lain untuk bayi prematur, istilah ini dipakai hingga tahun 1961, selanjutnya istilah bayi prematur diubah karena tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah lahir secara prematur. World Health Organization (WHO) kemudian mengubah istilah bayi premature (premature baby) menjadi BBLR (low birth weigth) dan juga mengubah kriteria BBLR dari ≤2500 gram menjadi <2500 gram (Amelia, 2019). 2. Etiologi a. Penyebab kejadian BBLR menurut Sembiring (2019) adalah : 1) Faktor ibu a) Penyakit yang diderita ibu seperti : (1) Malaria Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan gejala klinis berupa demam, anemia dan pembesaran limpa.

Transcript of BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB...

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)

1. Pengertian

Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi lahir dengan

berat <2500 gram tanpa memandang usia kehamilan. Berat lahir adalah

berat badan bayi lahir yang ditimbang dalam 1 jam setelah dilahirkan

(Sembiring, 2019). BBLR adalah istilah lain untuk bayi prematur, istilah

ini dipakai hingga tahun 1961, selanjutnya istilah bayi prematur diubah

karena tidak semua bayi dengan berat badan lahir rendah lahir secara

prematur. World Health Organization (WHO) kemudian mengubah istilah

bayi premature (premature baby) menjadi BBLR (low birth weigth) dan

juga mengubah kriteria BBLR dari ≤2500 gram menjadi <2500 gram

(Amelia, 2019).

2. Etiologi

a. Penyebab kejadian BBLR menurut Sembiring (2019) adalah :

1) Faktor ibu

a) Penyakit yang diderita ibu seperti :

(1) Malaria

Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik

yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan

gejala klinis berupa demam, anemia dan pembesaran limpa.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

7

Penularan malaria dibedakan menjadi dua yaitu karena

parasit malaria (Plasmodium) dan nyamuk anopheles

betina.

Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks

antara parasit, inang dan lingkungan. Patogenesis lebih

ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas

pembuluh darah daripata koagulasi intravaskuler, karena

skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan

terjadi anemia (Fitriany dan Sabiq, 2018).

(2) Anemia

Kadar Hb ibu hamil <11gr/dl dapat menimbulakn

gangguan pertumbuhan hasil konsepsi, sering terjadi

immaturitas, prematuritas, cacat bawaan atau janin lahir

dengan BBLR. Keadaan ini disebabkan karena kurangnya

suplai oksigen dan nutrisi pada plasenta yang berpengaruh

pada fungsi plasenta terhadap pertumbuhan janin

(Marlenywati dkk, 2015).

(3) Syphilis, infeksi TORCH dan lain – lain.

Syphilis merupakan infeksi kronis yang disebabkan

bakteri Treponema pallidum (T.pallidum). Syphilis

menyebabkan berbagai dampak buruk bagi ibu dan janin

apabila tidak ditangani dengan tepat. Syphilis pada

kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir mati dan abortus

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

8

(40%), kematian perinatal (20%) dan BBLR (20%). Ibu

hamil yang terinfeksi bakteri T.pallidum dapat

menularkannya ke bayi melalui plasenta atau pada saat

persalinan (Batan dan Puspawati, 2019)

b) Komplikasi pada kehamilan seperti :

(1) Perdarahan antepartum

Perdarahan antepartum merupakan salah satu faktor

penyebab kematian ibu maupun janin. Perdarahan

anterpartum menyebabkan aliran ureteroplasenta

ternganggu yang berpengaruh pada pertumbuhan janin

sehingga dapat menyebabkan BBLR (Wibowo, 2013).

(2) Preeklampsia berat, eklampsia

Definisi preeklamsia adalah suatu keadaan

hipertensi (tekanan darahnya ≥140/90mmHg) yang terjadi

pada kehamilan 20 minggu atau lebih yang disertai dengan

proteinuria. Sementara eklampsia adalah kejang yang

biasanya terjadi pada pasien preeklampsia, dan tersering

terjadi pada preeklampsia berat. Preeklampsia dapat

dibedakan berdasarkan ringan tekanan darah, proteinuria

dan onsetnya. Berdasarkan onsetnya preeklampsia early

onset yang mempunyai komplikasi yang berat, terutama

terhadap bayi yang dikandungnya. Kasus preeklampsia dan

eklampsia early onset dapat menyebabkan hambatan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

9

pertumbuhan karena kedua onset memiliki patogenesis

yang berbeda. Preeklampsia dan eklampsia early onset

berhubungan dengan kelainan plasenta, sementara

preeklampsia dan eklampsia late onset tidak terjadi

kelainan plasenta, jika terjadi hanya akan sedikit

meningkatkan resistensi arteri uterina yang dampaknya

tidak begitu terlihat pada janin. Preeklampsia dan

eklampsia yang di alami ibu hamil dapat berdampak bagi

kesehatan ibu maupun janin yang dikandungnya, seperti

hambatan pertumbuhan janin intrauterin sehingga

mempengaruhi berat badan lahir (Amelia dkk, 2016)

(3) Kelahiran preterm.

Kelahiran preterm merupakan kelahiran sebelum

usia kehamilan 37 minggu lengkap (Damelash et al, 2015)

c) Usia ibu dan paritas

Usia ibu yang muda mengakibatkan uterus tidak

adekuat untuk berkembang dan kelompok usia yang lebih tua

disebabkan karena pola makan yang buruk, peningkatan resiko

penyakit kronis (Diabetes Militus dan penyakit jantung) untuk

usia ibu yang lanjut juga dapa menyebabkan bayi premature

serta pembatasan perkembangan janin atau pertumbungan

intrauterin karena kesehatan ibu menurun. Angka kejadian

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

10

BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan ibu

berusia <20 tahun (Triana, 2014).

d) Faktor kebiasaan ibu

Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti merokok,

pencandu alkohol, dan ibu pengguna narkotika.

(1) Faktor janin

Premature, hidramnion, kehamilan ganda (gemeli),

kelainan kromosom.

(2) Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang dapat berpengaruh antara

lain tempat tinggal di daratan tinggi, radiasi, sosial ekonomi

dan paparan zat-zat beracun (Sembiring, 2019).

b. Menurut Kumalasari dkk (2018) tingginya angka kejadian BBLR dapat

disebabkan oleh multifaktor, diantaranya yaitu usia kehamilan, kadar

Hb, preeklampsia, eklampsia, kehamilan ganda dan pendidikan ibu.

3. Klasifikasi

a. Menurut Ambarwati (2009) bayi dengan berat badan lahir rendah di

bagi menjadi dua golongan, yaitu :

1) Prematuritas Murni

Prematuritas murni adalah bayi lahir dengan usia kehamilan

kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan

berat badan untuk masa kehamilan atau bisa disebut neonates

kurang bulan sesuai masa kehamilan (NKB-SMK).

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

11

2) Dismaturitas

Dismaturitas adalah bayi lahir dengan berat badan kurang

dari berat badan seharusnya untk masa kehamilan. Hal ini karena

bayi mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan

merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).

b. Menurut Jamil (2017) klasifikasi BBLR berdasarkan harapan hidup

dapat dibedakan menjadi :

1) Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2500 gram

2) Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gram

3) Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000 gram

4. Tanda dan Gejala

a. Tanda dan gejala bayi premature yaitu :

1) Umur kehamilan 37 minggu ataupun kurang

2) Berat badan < 2500 gram

3) Panjang badan 46 cm atau kurang

4) Lingkar kepala 33 cm atau kurang

5) Lingkar dada 30 cm atau kurang

6) Kulit : tipis transparan, rambut lanugo banyak, lemak kulit kurang

7) Tonus otot lemah

8) Tumit mengkilap, telapak kaki halus

b. Tanda dan gejala bayi dismatur yaitu :

1) Bayi dismatur preterm akan terlihat gejala fisik bayi premature

ditambah dengan retardasi pertumbuhan dan pelisutan.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

12

2) Pada bayi aterm dan posterm gejala yang menonjol adalah

pelisutan

3) Gejala insufiensi plasenta bergantung pada berat dan lamanya bayi

menderita defisit.

4) Retardasi pertumbuhan akan terjadi bila defisit berlangsung lama

(kronis) (Jamil dkk, 2017).

5. Patofisiologi

Pertumbuhan dan perkembangan janin dipengaruhi oleh faktor ibu,

plasenta dan janin. Plasenta merupakan organ untuk transfer antara ibu dan

janin, mensuplai semua zat untuk pertumbuhan dan pembentukan energi.

Kecepatan pertumbuhan janin ditentukan oleh dorongan intrinsik janin

untuk tumbuh dan dukungan ekstrinsik yang diterima Selama masa

kehamilan untuk memastikan suplai nutrisi. Hal ini memerlukan suplai

darah yang berlimpah ke ruang intervillus plasenta dan mekanisme

pertukaran yang adekuat (Henderson dan Jones, 2005).

6. Komplikasi

Menurut Guimareas, et al (2013) BBLR menjadi masalah yang

meningkatkan mortalitas dan mordibitas perinatal saat hasil kehamilan

dievaluasi.

a. Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah

antara lain :

1) Hipotermia

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

13

2) Hipoglikemia

3) Gangguan cairan dan elektrolit

4) Hiperbilirubinemia

5) Sindroma gawat napas

6) Paten duktus arteriosus

7) Infeksi

8) Perdarahan intraventrikuler

9) Apnea of Prematurity

10) Anemia

b. Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi – bayi dengan

berat lahir rendah (BBLR) antara lain :

1) Gangguan perkembangan

2) Gangguan pertumbuhan

3) Gangguan penglihatan (retinopati)

4) Gangguan pendengaran

5) Penyakit paru kronis

6) Kenaikan angka mkesakitan dan sering masuk rumah sakit

7) Kenaikan frekuensi kelainan bawaan (Materty dkk, 2018)

7. Diagnosa

Menegakkan diagnosis BBLR adalah dengan mengukur berat

badan lahir bayi dalam jangka waktu 1 jam setelah lahir dapat diketahui

dengan dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

penunjang (Materty dkk, 2018).

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

14

a. Anamnesa

Riwayat yang perlu ditanyakan pada ibu dalam anamnesa untuk

menegakkan mencari etiologi dan faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap terjadinya BBLR :

1) Umur ibu

2) Riwayat hari pertama haid terakhir

3) Riwayat persalinan sebelumnya

4) Kenaikan berat badan selama kehamilan

5) Aktifitas

6) Penyakit yang diderita selama kehamilan

7) Obat-obatan yang diminum selama hamil

b. Pemeriksaan Fisik

Hal-hal yang dapat dijumpai saat pemeriksaan fisik pada bayi

BBLR antara lain :

1) Berat badan

2) Tanda-tanda prematuritas (pada bayi kurang bulan)

3) Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa

kehamilan)

c. Pemeriksaan Penunjang

1) Pemeriksaan skor ballard.

2) Tes kocok (shake test), dianjurkan untuk bayi kurang bulan.

3) Darah rutin, glukosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas

diperiksa kadar elektrolit dan analisis gas darah.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

15

4) Foto dada ataupun babygram diperlukan pada bayi baru lahir

dengan umur kehamilan kurang bulan dimulai pada umur 8 jam

atau didapat / diperkirakan akan terjadi sindroma gawat napas.

5) USG kepala terutama pada bayi dengan umur kehamilan 35

minggu (Materty dkk, 2018).

8. Pencegahan

Menurut Ambarwati (2009) beberapa pencegahan terjadinya berat

badan lahir rendah sebagai berikut :

a. Upaya agar melakukan antenatal care yang baik, segera melakukan

konsultasi merujuk penderita bila terdapat kelainan

b. Meningkatkan gizi masyarakat guna mencegah terjadinya persalinan

dengan BBLR

c. Tingkatkan penerimaan gerakan keluarga berencana (KB)

d. Anjurkan lebih banyak istirahat bila kehamilan mendekati aterm atau

baring bila terjadi keadaan yang menyimpang normal

e. Tingkatkan kerjasama dengan dukun beranak yang masih mendapat

kepercayaan masyarakat.

9. Penatalaksanaan

Pada BBLR belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu

untuk pertumbuhan dan perkembangan serta penyesuaian diri dengan

lingkungan hidup di luar uterus.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

16

a. Menurut Materty dkk, (2018) hal yang harus diperhatikan dalam

penatalaksanaan BBLR yaitu :

1) Pengaturan suhu badan bayi prematur / BBLR

Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas

badan dan menjadi hipotermi karena pusat pengaturan panas badan

belum berfungsi dengan baik, metabolismenya rendah dan

permukaan tubuh relative luas. Oleh karena itu, bayi prematuritas

harus dirawat di dalam inkubator sehingga panas badannya

mendekati suhu dalam rahim. Bila bayi dirawat di dalam inkubator

maka suhu bayi dengan berat badan 2 kg adalah 35oC dan ukuran

bayi 2-2,5 kg adalah 33,34oC. Bila tidak ada inkubator, bayi dapat

dibungkus dengan kain dan disampingnya diletakkan botol yang

berisi air panas sehingga panas badannya dapat dipertahankan.

2) Nutrisi

Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna,

lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan

kebutuhan protein 3-5gr/kg BB dan kalori 110 kal/kg BB sehingga

pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum sekitar 3 jam

setelah lahir dan didahului dengan menghisap cairan lambung.

Refleks menghisap masih lemah sehingga pemberian minum

sebaiknya sedikit demi sedikit, tetapi dengan frekuensi yang lebih

sering. ASI merupakan makanan yang paling utama sehingga ASI-

lah yang paling dahulu diberikan. Bila faktor menghisapnya kurang

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

17

maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-

lahan atau memasang sonde menuju lambung. Permulaan cairan

diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/hari dan terus dinaikkan sampai

mencapai sekitar 200cc/kg BB/hari.

3) Menghindari infeksi

Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi karena daya

tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang

dan pembentukan antibodi belum sempurna. Oleh karena itu, upaya

preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga

tidak terjadinya persalinan prematuritas harus dilakukan secara

khusus dan terisolasi dengan baik.

b. Menurut Saifuddin dkk,(2009) penanganan BBLR yaitu :

1) Mempertahankan suhu dengan ketat karena pada BBLR rentan

mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuh bayi harus

dipertahankan dengan ketat.

2) Mencegah infeksi dengan ketat karena bayi dengan BBLR beresiko

tinggi terkena infeksi. Prinsip-prinsip pencegahan infeksi seperti

mencuci tangan sebelum memegang bayi perlu diperhatikan.

3) Pengawasan nutrisi/ASI. Refleks menelan BBLR belum sempurna,

oleh sebab itu pemberian nutrisi harus dilakukan dengan cermat.

4) Penimbangan ketat. Perubahan berat badan menjadi indikator

kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

18

tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan

dengan ketat.

B. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian BBLR

1. Usia Ibu

a. Pengertian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) usia atau umur

adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan),

sedangkan ibu didefinisikan wanita yang telah melahirkan. Usia ibu

dapat diartikan sebagai lama waktu hidup sejak dilahirkannya seorang

wanita yang telah melahirkan anak.

b. Klasifikasi

Usia repoduksi ibu dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Usia resiko rendah (≥20 dan ≤35 tahun)

Usia ≥20 dan ≤35 tahun adalah batasan paling aman dari

segi reproduksi sehat, dimana seorang ibu bisa mengandung

dengan aman apabila mendapat pemeliharaan yang baik selama

masa mengandung, keamanan reproduksinya relative bisa

dipelihara dengan mudah.

2) Usia resiko tinggi (<20 tahun atau >35 tahun)

Kehamilan usia <20 tahun merupakan kehamilan beresiko

karena system reproduksi belum optimal, peredaran darah menuju

serviks dan juga menuju uterus masih belum sempurna sehingga

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

19

hal ini dapat menggunakan proses penyaluran nutrisi dari ibu ke

janin. Sedangkan kehamilan usia >35 tahun mempunyai masalah

hipertensi, diabetes mellitus, anemia dan penyakit kronis lainnya.

Fungsi reproduksi mengalami penurunan dibandingkan reproduksi

normal sehingga kemungkinan terjadinya komplikasi dan

mengalami penyulit obstetrik serta mengidap penyakit kronis

(Pinontoan dan Tombokan, 2015)

c. Hubungan Usia Ibu dengan BBLR

Usia reproduksi sehat adalah 20-35 tahun yang dikenal dengan

usia aman untuk kehamilandan persalinan, sedangkan usia < 20 dan

>35 tahun adalah usia resiko tinggi yang kemungkinan akan

memberikan ancaman kesehatan jiwa ibu maupun janin yang

dikandungnya selama kehamilan, persalinan dan nifas. Ibu hamil usia

< 20 tahun masih dalam proses pertumbuhan sehingga persaingan

kebutuhan nutrisi atau zat gizi. Usia <20 tahun secara biologis belum

optimal emosinya dan cenderung labil, mentalnya belum matang

sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan

kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi

selama kehamilan. Kehamilan pada usia >35 tahun terkait dengan

kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit

sering terjadi diusia ini (Marlenywati dkk, 2015).

Hasil penelitian terdahulu oleh Pinontoan dan Tombokan

(2015) yang berjudul “Hubungan Umur dan Paritas Ibu dengan

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

20

Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah” dengan jenis penelitian deskriptif

analitik menggunakan pendekatan case control. Jumlah sampel pada

penelitan tersebut yaitu 184 dan teknik pengambilan sampel

menggunakan purposive sampling serta analisis data menggunakan uji

chi square dengan besar nilai kemaknaan α = 0,05 diperoleh p value =

0,001 (α<0,005) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia

ibu dengan kejadian BBLR.

Hasil penelitian lainnya yang dilakukan Marlenywati dkk

(2015) yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian

BBLR di RSUD DR. Soedarso Pontianak” menggunakan jenis

penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional diperoleh

p value = 0,000 (α<0,005) yang menunjukkan bahwa ada hubungan

antara usia ibu dengan kejadian BBLR.

2. Usia Kehamilan

a. Pengertian

Usia kehamilan atau usia gestasi merupakan masa kehamilan

dimulai dari konsepsi sampai janin lahir. Lamanya kehamilan normal

adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari

pertama haid terakhir (HPHT) (Husin, 2015).

b. Klasifikasi

Usia kehamilan dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Preterm

Kehamilan preterm adalah usia kehamilan <37 minggu (<259 hari).

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

21

2) Aterm

Kehamilan aterm adalah usia kehamilan 37-42 minggu (259-293

hari) dan ini merupakan periode terjadinya persalinan normal

(Prayogi K.N dan Prayogi A.S, 2017).

3) Posterm

Kehamilan posterm atau disebut juga kehamilan serotinus,

kehamilan lewat waktu, kehamilan lewat bulan adalah kehamilan

yang berlangsung sampai dengan >42 minggu (≥294 hari), dihitung

dari hari pertama haid terakhir menurut rumus Naegele dengan

siklus haid rata-rata 28 hari (Prawirohadjo, 2014).

c. Hubungan Usia kehamilan dengan BBLR

Usia kehamilan pada persalinan merupakan penentu paling

signifikan dari berat badan bayi baru lahir. Usia kehamilan menjadi

pengaruh besar dalam pematangan organ dan efektifitas penyaluran

nutrisidan oksigenasi plasenta yang dibutuhkan oleh janin untuk

mencapai pertumbuhan yang optimal. Kehamilan kurang bulan (<37

minggu) pematangan organ belum sempurna dan kurang efektifitas

penyaluran nutrisi dan oksigenisasi membuat pertumbuhan janin

menjadi tidak optimal yang dapat menyebabkan kelahiran prematur

dan berat badan lahir rendah (Kumalasari dkk, 2018).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari, Tjekyan

dan Zulkarnain (2018) yang berjudul “Faktor Resiko dan Angka

Kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUP DR.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

22

Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2014” menggunakan metode

survey analitik retrospektif dengan rancangan cross sectional.

Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dan hasil

analisis bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada

hubungan usia kehamilan dengan kejadian BBLR dimana didapat p

value = 0,000 (α<0,05).

3. Preeklampsia

a. Pengertian

Preeklamsi merupakan kelainan multi-sistemik yang terjadi

pada kehamilan yang ditandai dengan adanya hipertensi, edema dan

dapat disertai dengan proteinuria yang biasa terjadi di usia kehamilan

20 minggu keatas atau dalam triwulan ketiga dari kehamilan, tersering

pada usia kehamilan 37 minggu, ataupun dapat juga terjadi segera

setelah persalinan. Preeklampsia merupakan sindroma spesifik

kehamilan yang terutama berkaitan dengan berkurangnya perfusi organ

akibat vasispame dan aktivasi endotel, yang bermanifestasi dengan

adanya peningkatan tekanan darah dan proteinuria (Lalenoh, 2018).

Proteinuria dalam hal ini adalah adanya 300mg atau lebih protein urine

per 24 jam atau 30mg/dL(1+ pada dipstick) dalam sampel urine acak

(Leveno, 2009).

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

23

b. Klasifikasi

1) Preeklampsia Ringan

Preeklampsia ringan adalah timbulnya hipertensi disertai

proteinuria dan atau odema setelah umur kehamilan 20 minggu

atau segera setelah kehamilan. Gejala klinis preeklampsia ringan

yaitu :

a) Kenaikan tekanan darah sistol 30 mmHg / lebih, diastole 15

mmHg / lebih dari tekanan darah sebelum hamil pada

kehamilan 20 minggu / lebih atau sistol 140 mmHg sampai

kurang 160 mmHg, diastole 90 mmHg sampai kurang 110

mmHg

b) Proteinuria secara kuantitatif lebih 0,3gr/liter dalam 24 jam

atau secara kualitatif positif 2 (+2)

c) Edema pada pretibia, dinding abdomen, lumbosakral, wajah

atau tangan.

2) Preeklampsia Berat

Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan

yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau

lebih disertai proteinuria dan / atau edema pada kehamilan 20

minggu atau lebih. Gejala dan tanda preeklampsia berat yaitu :

a) Tekanan darah sistolik >160 mmHg; tekanan diastolik >110

mmHg

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

24

b) Peningkatan kadar enzim hati atau / ikterus ; trombosit <

100.000/mm3

c) Oliguria < 400 ml/24 jam

d) Proteinuria >3gr/liter

e) Nyeri epigastrium; skotom dan gangguan visus lain atau nyeri

frontal yang berat; perdarahan retina; edema pulmonum

(Rukiyah dan Yulianti, 2019)

4. Hubungan Preeklampsia dengan BBLR

Preeklampsia adalah suatu gangguan yang muncul pada kehamilan

yang umumnya terjadi pada usia kehamilan >20 minggu. Gejala umum

adalah tingginya tekanan darah, pembengkakan yang tak kunjung sembuh

dan tingginya protein dalam urine. Penyebab jelas preeklampsia masih

belum diketahui. Preeklampsia dapat mencegah plasenta mendapat asupan

darah yang cukup, sehingga janin dapat kekurangan oksigen dan nutrisi.

Dampak yang dapat terjadi pada janin yaitu menimbulkan rendahnya berat

badan bayi saat dilahirkan dan masalah lainnya seperti kelahiran kurang

bulan sampai kematian saat kelahiran (perinatal death) (Kumalasari dkk,

2018).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lestariningsih dan Duarsa

(2013) menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan

desain case control. Pengambilan sampel secara systematic random

sampling dengan besar sampel 93 kasus BBLR sebagai kasus dan 93 tidak

BBLR sebagai kontrol di RSUD Jendral Ahmad Yani. Hasil analisis

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

25

bivariat dengan uji chi square menunjukkan bahwa ada hubungan

preeklampsia dengan kejadian BBLR dimana didapat p value = 0,000

(α<0,05).

Penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari, Tjekyan dan

Zulkarnain (2018) yang berjudul “Faktor Resiko dan Angka Kejadian

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin

Palembang Tahun 2014” menggunakan metode survey analitik retrospektif

dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan

teknik total sampling dan hasil analisis bivariat dengan uji chi square

menunjukkan bahwa ada hubungan preeklampsia dengan kejadian BBLR

dimana didapat p value = 0,010 (α<0,05).

5. Kehamilan Ganda

a. Pengertian

Kehamilan ganda dapat didefinisikan sebagai suatu kehamilan

yang terdapat dua atau lebih janin sekaligus. Kehamilan ganda dapat

terjadi apabila ada dua atau lebih ovum dilepaskan kemudian dibuahi.

Kehamilan ganda dapat juga terjadi apabila satu ovum dibuahi

membelah secara dini sehingga membentuk dua embrio yang sama

pada stadium massa sel dalam atau lebih awal. Seorang ibu dengan

kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang lebih tinggi baik

terhadap ibu maupun janinnya, oleh karena itu ketika seorang ibu

mengadapi kehamilan ganda harus dilakukan perawatan antenatal yang

intensif (Amelia, 2019).

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

26

b. Klasifikasi

Klasifikasi dari kehamilan ganda terdiri dari dua jenis yang

berbeda yaitu :

1) Kehamilan monozigotik merupakan kehamilan ganda yang

dihasilkan dari pembuahan satu ovum kemudian membelah secara

dini hingga membentuk dua embrio yang sama. Kehamilan ini

sering disebut dengan hamil kembar identik atau hamil kembar

homolog atau hamil kembar uniovule. Insiden kelainan malformasi

memiliki nilai yang tinggi pada kasus kehamilan ganda

monozigotik.

2) Kehamilan dizigotik merupakan kehamilan ganda yang dihasilkan

dari pembuahan dua atau lebih ovum. Sebagian besar kejadian

kehamilan ganda yang terjadi disekitar kita merupakan kehamilan

ganda dizigotik atau kehamilan kembar fraternal. Ciri-ciri dari anak

yang dilahirkan dari kehamilan ganda dizigotik adalah jenis

kelamin dapat sama atau berbeda, persamaan seperti adik dan

kakak, golongan darah bisa tidak sama, cap tangan dan kaki tidak

sama (Amelia, 2019).

Gambar 1. Kehamilan Ganda

Sumber : http://bit.ly/kehamilanganda

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

27

c. Hubungan Kehamilan Ganda dengan BBLR

Pada kehamilan ganda suplai darah ke janin terbagi dua atau

lebih untuk masing-masing janin sehingga suplai nutisi berkurang.

Berat badan satu janin pada kehamilan ganda rata-rata 1000 gram lebih

ringan dari pada janin kehamilan tunggal. Secara teori 60% kehamilan

ganda akan mengalami kelahiran prematur hal tersebut sesuai hasil

penelitian dimana 62,5% kehamilan ganda mengalami kelahiran

prematur dan 79,9% terlahir dengan kondisi BBLR (Kumalasari dkk,

2018). Pertumbuhan janin pada kehamilan ganda retan mengalami

hambatan karena penegangan uterus yang berlebihan oleh karena

besarnya janin, 2 plasenta, dan air ketuban yang lebih banyak

menyebabkan partus prematurus. Berat badan janin kembar berselisih

antara 50 – 100 gram. Berat badan 1 janin pada kelahiran kembar rata-

rata lebih ringan dari pada janin tunggal yaitu <2500 gram (Triana,

2014)

Penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari,dkk (2018) yang

berjudul “Faktor Resiko dan Angka Kejadian Berat Badan Lahir

Rendah (BBLR) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun

2014” menggunakan metode penelitian survey retrospektif dengan

rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian tersebut diambil

menggunakan teknik quota sampling serta analisis bivariat dengan uji

chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

28

kehamilan ganda dengan kejadian BBLR dimana diperoleh p value =

0,000 ( α<0,05).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Triana (2014) yang

berjudul “Pengaruh Penyakit Penyerta Kehamilan dan Kehamilan

Ganda dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Arifin

Achmad Provinsi Riau” menggunakan jenis penelitian studi kasus

kontrol (case control study). Hasil analisis bivariat menunjukkan

bahwa ada hubungan usia kehamilan dengan kejadian BBLR dimana

didapat p value = 0,0001 (α<0,05).

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

29

C. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah tinjauan yang berkaitan dengan permasalahan yang

akan diteliti agar peneliti memiliki pengetahuan yang luas sebagai dasar untuk

mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2018).

Berdasarkan tinjauan pustaka diatas, dapat dibangun kerangka teori

sebagai berikut :

Sumber : (Sembiring, 2019; Kumalasari dkk, 2018).

Gambar 2. Kerangka Teori

BBLR

Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR :

1. Faktor ibu :

a. Penyakit seperti malaria, anemia, syphilis,

infeksi TORCH, dll,

b. Komplikasi hamil : perdarahan antepartu,

preeklampsia, eklampsia

c. Usia ibu

d. Paritas

e. Usia kehamilan

f. Faktor kebiasaan : merokok, pencandu

alkohol, dan ibu pengguna narkotika.

2. Faktor janin :

a. Premature

b. Hidramnion

c. Kehamilan ganda (gemeli)

d. Kelainan kromosom.

e. Cacat bawaan

f. Infeksi dalam rahim

g. Faktor lingkungan :

a. Tempat tinggal di daratan tinggi

b. Radiasi

c. Sosioekonomi dan paparan zat – zat beracun.

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)repository.poltekkes-tjk.ac.id/1351/6/BAB II.pdf · 2020. 10. 26. · Berat badan lahir rendah (BBLR) yaitu keadaan bayi

30

D. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan formulasi atau simplifikasi dari

kerangka teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut (Notoatmodjo,

2018). Berdasarkan uraian dan penjelasan-penjelasan pada bagian tinjauan

pustaka sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konsep sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 3. Kerangka Konsep

BBLR

1. Usia ibu

2. Usia kehamilan

3. Preeklampsia

4. Kehamilan ganda

5.