Artemisia Annua
date post
19-Oct-2015Category
Documents
view
324download
2
Embed Size (px)
description
Transcript of Artemisia Annua
5/28/2018 Artemisia Annua
1/10
Artemisia AnnuaASPEK BOTANI
A. Artemisia annua.L.(Anuma)
Sebutan botaninya adalah Artemisia annua, termasuk suku Asteraceae. Orang Jawa dan Papua sama-sama menyebutnya anuma.
Hidupnya di hutan-hutan, atau kadang tumbuh liar di pinggir-pinggir jalan. Belakangan, tanaman anuma dijadikan tanaman hias dalam
pot, karena tampilannya memang cukup eksotik.
B. Klasifikasi Botani
Artemisia annua.L
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Asterales
Suku : Asteraceae
Marga : Artemisia
Jenis : Artemisia annua L.
Nama umum/dagang : AnumaTanaman artemisia dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1000-1500 m diatas permukaan laut,
tanah berpasir atau berlempung yang berdrainase baik dengan pH 5,5-8,5 (pH optimum 6-8), curah hujan 700-1000 mm/tahun.
Ketersediaan air merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terutama pada umur 1-2 bulan. Tanaman
artemisia berasal dari daerah subtropis. Untuk dikembangkan di daerah tropis, perlu diperhatikan beberapa hal antara lain adaptasi
lingkungan dan adaptasi (Gusmaini, 2007). Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Berbunga
pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei (Kardinan, 2008).
C. Ciri morfologi
Deskripsi
Habitus : Terna, semusim, tinggi 30-100 cm.
Batang : Tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan.
Daun : Majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10-18 cm, lebar 6-15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun
bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau.
Bunga : Majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5,
mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2-3 mm, warna putih gading.
Biji : Bentuk lanset, kecil, berwarna coklat.
Akar : Serabut, berwarna putih kekuningan.
Ekologi dan penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan. Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan
pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Berbunga pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada
bulan April-Mei. Bagian yang digunakan Daun, atau seluruh bagian tanaman dalam keadaan segar atau setelah dikeringkan. Daunnya
berbentuk oval, lonjong, panjang sekitar 10-18 cm dan lebar 5-15 cm. Ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, dan warna hijau
atau ada pula ungu kehijauan. Batangnya tegak, bulat persegi, dan berwarna hijau kecokelatan. Daun atau seluruh bagian tanaman
mengandung saponin, flavonoida, polyfenol, dan minyak atsiri.
Mikroskopik: Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis atas dengan dinding samping umumnya agak bergelombang; fragmen
epidermis bawah dengan dinding samping lebih bergelombang; rambut kelenjar; stomata.
D.Kegunaan
http://3.bp.blogspot.com/-_qScTLdyzUk/T0o1WmwZciI/AAAAAAAAAIY/vlymRRyhjLY/s1600/arthemisia+annua.jpg5/28/2018 Artemisia Annua
2/10
Kegunaan anuma, selain sebagai obat demam, juga dipakai untuk obat malaria. Sediakan daun anuma segar sebanyak 60 gram, cuci
bersih, lalu rebus dalam 400 ml air. Biarkan mendidih selama 10-15 menit. Saring, dan setelah dingin diminum. Lakukan sehari 2 kali
pagi dan sore
Khasiat dan pemanfaatan
1. Obat demam: daun tanaman anuma segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih selama 15
menit, disaring, setelah dingin diminum sekaligus, dilakukan sehari 2-3 kali.
2. Obat sakit malaria: daun tanaman anuma segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama l0
menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Pengobatan
Secara global WHO telah menetapkan dipakainya obat ACT (Artemisinin base Combination Therapy). Golongan artemisinin (ART)
telah dipilih sebagai obat utama karena efektif dalam mengatasi plasmodium yang resisten dengan pengobatan. Selain itu juga bekerja
membunuh plasmodium dalam semua stadium termasuk gametosit. Juga efektif juga terhadap semua spesies P. falciparum, P. vivax
maupun lainnya.
Artemisia annua
A. Nama Tumbuhan
1. Nama Ilmiah :Artemisia annua
2. Sinonim : -3. Nama lokal : Anuma
4. Familia : Asteraceae
5. Ordo : Asterales
B. Ciri Umum
1. Habitus : herba atau terna semusim
2. Batang : tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan
3. Percabangan : bipinnatus
C. Daun
1. Jenis daun : majemuk
2. Filotaksis : folia opposita
3. Bentuk dan ukuran : panjang = 10-18cm, lebar = 6-15cm, oval
4. Margo folii : pinnatipartitus
5. Basis folii : obtusus
6. Apex folii : acutus7. Permukaan daun a. Warna : atas : hijau bawah : hijau b. Tekstur : atas :
halus bawah : halus
5/28/2018 Artemisia Annua
3/10
8. Nervatio : penninervis
9. Stipulae : -
D. Bunga
1. Bentuk bunga : tandan, terletak di ujung batang
2. Jumlah dan warna sepal : 5, hijau
3. Jumlah dan warna petal : 5, putih gading
4. Jumlah stamen : 5
5. Kedudukan ovarium : inferior
6. Infloresensi : kapitulum, rasemosa
7. Braktea / Brakteola : ada braktea
8. Rumus bunga : -
E. Buah
1. Tipe buah : akhenus
2. Bentuk dan ukuran :
3. Warna :
F. Lain-lain
1. Getah dan warna getah : -
2. Bau : aromatik
3. Sulur : -
4. Duri : -
5. Umbi : -
6. Rhizoma : -
Pembahasan: Tanaman artemisia merupakan tanaman yang berasal dari daerah sub tropis (iklim temperate)
mempunyai banyak species berkisar 200-400 spesies. Hasil penelitian tahun 1972 di Cina menunjukkan bahwa A. annua L.
Mengandung bahan aktif artemisinin yang sangat efektif mengatasi penyebab penyakit malaria tersebut, yang telah resisten
terhadap kina (quinine) (Ebadi,
2002). A. annua L. merupakan satusatunya jenis yang mengadung artemisinin dengan kadar yang cukup tinggi, di alam
bervariasi antara 0,1 1,8%, bahkan dengan menggunakan hibrida antara klon China dan Vietnam, kandungan artemisinin
dapat mencapai 2% (Ferreira et al., 2005). Meskipun artemisia berasal dari daerah sub tropis, tetapi dapat dikembangkan di
daerah 58 Volume 6 Nomor 2, Desember 2007 : 57 67 tropis, melalui pemuliaan (seleksi adaptasi dan hibridisasi)
(Woerdenbag et al., 1994; Magalhaes dan Delabays, 1996; Magalhaes et al., 1996; Ban et al.,1999). Beberapa negara di
daerah tropis seperti Malaysia, Brazil, Vietnam, Madagaskar, dan Sub Sahara Afrika telah membudidayakan artemisia dan
menghasilkan artemisinin yang cukup tinggi yaitu
0,5 1,5% (Laugin, 2002).Tanaman anuma merupakan tumbuhan liar di pinggir-pinggir jalan, kebun atau di hutan-hutan.
Tumbuh di dataran menengah sampai pegunungan pada ketinggian 800 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut Berbunga
pada bulan Juni-September. Waktu panen yang tepat pada bulan April-Mei. Kandungan bahan aktif penting artemisia
adalah artemisinin (Gambar 1) yang tergolong dalam senyawa terpenoid. Senyawa artemisinin yang tinggi terutama terdapat
pada jaringan bagian atas tanaman (daun dan bunga), sementara di batang kandungannya rendah (Ferreira dan Janick, 1996).
Artemisinin terakumu-lasi pada glandular trichomes, suatu organ yang hanya terdapat pada daun, batang dan bunga (Ferreira
et al., 1995). Oleh karena itu target budidaya diarahkan pada peningkatan kadar artemisinin dan produksi daun yang tinggi.
Gambar 1. Struktur kimia artemisinin Tanaman artemisia termasuk ke dalam famili Asteraceae diyakini sebagai tanaman
asli Asia, dan diduga berasal dari China Utara (Mongolia) (Mc Vaugh, 1984) yang terletak pada 40o Lintang Utara dan 109o
Bujur Timur (Ferreira et al., 2005). Saat ini tanaman Artemisia telah tersebar kebeberapa negara antara lain Argentina,
Bulgaria, Francis, Hungaria, Rumania (khusus dibudidayakan untuk dimanfaatkan minyak atsirinya), Italia, Spanyol, USA dan
Yugoslavia (Klayman, 1993). Artemisia annua L. cukup potensial untuk dibudidayakan dan dikembangkan di Indonesia
mengingat banyaknya penderita penyakit malaria, besarnya kebutuhan obat antimalaria, adanya daerah yang mempunyai
lingkungan tumbuh yaitu ketinggian tempat 1000 1500 dpl, iklim dengan curah hujan minimal 700-1000 mm/tahun, intensitas
cahaya yang rendah dan klon yang sesuai untuk ditanam di daerah tropis yaitu yang lambat berbunga. Beberapa hal yang
harus diperhatikan di dalam membudidayakan artemisia di Indonesia agar dapat berproduksi dan mengandung kadar
artemisinin tinggi, antara lain adalah pemilihan lokasi, klon yang cocok dan memanipulasi lingkungan agroklimat antara lain
pemangkasan, pemberian pupuk, naungan, bahan organik dan mikroba.
Nama TanamanArtemisia annua
1. Frekuensi Pemakaian : a. Obat Demam Sehari
2-3 kali b. Obat Malaria 2 kali sehari pagi dan
sore
2. Formula dan ramuan : a. Obat Demam daun tanaman Anuma
segar sebanyak 30-60 gram, dicuci, direbus, dengan 200ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, setelah dingin
diminum sekaligus. b. Obat Malaria daun
tanaman anuma segar sebanyak 60 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama l 0 menit, disaring,
setelah dingin diminum.
3. Kultivasi dan Pemanenan : berbunga pada Juni-September, waktu panen yang tepat April-Mei
4. Kandungan senyawa kimia : saponin, flavonoida, polyfenol, dan minyak atsiri.
5. Efek farmakolo