ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Studi … · i ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK...
Transcript of ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Studi … · i ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK...
i
ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Studi Kasus di Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010 s.d. 2014
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Valentina Bella Herawati
NIM : 112114052
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Studi Kasus di Arsip Nasional Republik Indonesia Tabun 2010 s.d. 2014
Oleh:
Valentina Bella Herawati
NIM: 112114052
Telah disetujui oleh:
Pembimbing,
.~.
Drs. YP. Supardiyon , S.E., M.Si., Ak., QIA., c.A.
ii
Tanggal3 Februari 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skripsi
ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIKStudi Kasus di Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010 s.d. 2014
Dipersiapkan dan ditulis oleh :\:;'alentina Bella Herawati
NIM: 112114052
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 7 April 2016
Dan dinyatakan memenuhi syaratSusunan Dewan Penguji
M. Trisnawati Rahayu, S.B., M.Si., Ak., QIA., C.A
Drs. YP. Supardiyono, S.E., M.Si., Ak., QIA., C.A
Tanda TanganNama Lengkap
Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., c.A.
Josephine Wuri, S.E., M.Si
Lisia Apriani, S.B., M.Si., Ak., QIA., C.A.Sekretaris
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
“Simpan amarah tahun lalu, lapisi ia dengan
baja. Selama ada yang ingin kau lawan, selama itu
pula ada sejarah baru yang menunggu engkau tulis”
Ku persembahkan Skripsi ini Kepada:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kebijaksanaan dan
berkat-Nya
Kedua orang tua ku tercinta Sriyanta dan Fransisca Andang
Widiastuti
Saudariku Angela Caesa Herawati dan Felisita Inge Herawati
Sahabatku tercinta Primitiva Rindi dan Tabitha Dwi Apriani
Anik, Hesti, Galih, Yos, Giga, Win, Anita, Yose, Tato, Tadi
sebagai teman-teman OMK Cawas
Corolus Hermawan Ardi Winata, sebagai kekasih hatiku yang
telah mendampingiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
-FAKULTASEKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan
judul: ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Studi Kasusdi Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010 s.d. 2014 dan dimajukanuntuk diuji pada tanggal11 Februari 2016 adalah hasil karya saya.
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambildengan cara menyalin, atau menim dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbolyang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pernikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagianatau keselumhan tulisan yang saya salin, tim, atau yang saya ambil daril.-fulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya temyata melakukantindakan menyalin atau menim tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berm1i gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Mei 2016
Yang membuat pemyataan
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
NamaNomor Mahasiswa
: Valentina Bella Herawati: 112114052
Demi pengembangan' ilmu pengetahuan, saya memberikan PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang beIjudul:ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Studi Kasus di ArsipNasional Republik Indonesia Tahun 2010 s.d. 2014 beserta perangkat yangdiperlukan (hila ada).
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Univeristas SanataDharma hak untuk inenyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahdalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannyadi internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijindari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkannama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di YogyakartaPada Tanggal31 Mei 2016Ya n atakan
Valentina Bella Herawati
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karuniaNYA,
penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program
Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis berterimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus atas berkat, penyertaan dan bimbinganNYA sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA. selaku pembimbing yang telah
membimbing, memberi motivasi, masukan, dan diskusi-diskusi kepada
penulis hingga selesainya skripsi ini.
4. Dr. Mustari Irawan MPA, selaku kepala Arsip Nasional Republik Indonesia
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
5. Dra. Hastuti MPA, selaku kepala sub bagian evaluasi dan perencanaan Arsip
Nasional Republik Indonesia yang telah membantu penulis selama proses
pengambilan data.
6. Bapak Sriyanta dan Mama F. Andang tercinta yang selalu memberikan cinta,
kasih sayang dan dukungan yang begitu luar biasa bagi penulis. Penulis tidak
bisa membalas semua kasih sayang yang mereka telah berikan kepada
penulis, hanya keberhasilan dan kesuksesan yang bisa penulis berikan kepada
mereka.
7. Kekasihku Corolus Hermawan Ardi Winata telah berbagi ilmu, memberikan
dukungan, semangat luar biasa dan motivasi kepada penulis.
8. Michelle Kusuma Ayu, Anik Widayani, Primitiva Rindi, Giovanni Giga yang
telah berbagi ilmu dan memberikan motivasi kepada penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Ternan-ternan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma (Bernadette
Agniyasti, Bernadeta Dian, Deistriana, Nosa Aninditya, Anne Shinta) yang
telah sharing atau berbagi ilmu yang sangat berharga.
. 10. Sernua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Dengan kerendahan hati, penulis rnenyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sernpurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan rnasukan sangat diharapkan
derni perbaikan skripsi im. Akhir kata penulis berharap sernoga skripsi ini
bermanfaat bagi pernbaca.
Yogyakarta, 31 Mei 2016
vale~erawati
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ..............................................v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi
ABSTRAK ..................................................................................................... xii
ABSTRACT…………………………………………………………………xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................2
C. Tujuan Penelitian ................................................................2
D. Manfaat Penelitian ..............................................................3
E. Sistematika Penulisan .........................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi Sektor Publik .....................................................5
B. Tipe Barang dan Pelayanan ...............................................12
C. Pengukuran Kinerja ...........................................................15
D. Indikator Kinerja ...............................................................20
E. Penelitian Terdahulu……………………………………..24
BAB 3 METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..................................................................25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................25
C. Subjek dan Objek Penelitian .............................................25
D. Jenis Data dan Sumber Data .............................................25
E. Teknik Analisis Data .........................................................26
BAB 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Lembaga………………………………………...29
B. Tugas Pokok dan Fungsi………………………….……..39
C. Kewenangan……………………………………..….......40
D. Struktur Organisasi…………………………….………..40
E. Macam-macam Dokumen yang diarsipkan……………..41
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data……………….………………….……….42
B. Analisis Data…………………….……………..…..…....55
C. Pembahasan………………………….………..…….…...76
BAB 6 PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………….…..….……....78
B. Keterbatasan Penelitian………………………………......78
C. Saran……………………………………..……….............79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...…………….......80
LAMPIRAN…………………………………………………….….………...............81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Sifat dan Karakteristik
Organisasi Sektor Publik dengan Sektor Swasta………...............7
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010……………….........42
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010 (lanjutan)….............43
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010 (lanjutan)…….........44
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011…………..…..........45
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)…..............46
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)…......……47
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)…………..48
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012………….....…...….48
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012 (lanjutan)…..….......49
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012 (lanjutan).…..…......50
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012 (lanjutan)………….51
Tabel 5.4 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2013……………….........51
Tabel 5.4 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2013 (lanjutan)……….....52
Tabel 5.5 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2014…………………….53
Tabel 5.5 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2014 (lanjutan).…………54
Tabel 5.6 Input Pencapaian Kinerja Tahun 2010………………….……56
Tabel 5.6 Input Pencapaian Kinerja Tahun 2010 (Lanjutan)……….…..57
Tabel 5.7 Input pencapaian Kinerja Tahun 2011…………………….…57
Tabel 5.7 Input Pencapaian Kinerja Tahun 2011………………….…....58
Tabel 5.8 Input pencapaian Kinerja Tahun 2012………………….……58
Tabel 5.8 Input pencapaian Kinerja Tahun 2012 (lanjutan)…....….……59
Tabel 5.9 Input pencapaian Kinerja Tahun 2013…………………….....59
Tabel 5.9 Input Pencapaian Kinerja Tahun 2013 (lanjutan).…………....60
Tabel 5.10 Input pencapaian Kinerja Tahun 2014………....………….…60
Tabel 5.11 Output pencapaian Kinerja Tahun 2010…………….……….61
Tabel 5.11 Output pencapaianKinerjaTahun 2010 (lanjutan)…………....62
Tabel 5.12 Output pencapaian Kinerja Tahun 2011…………………......63
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012………………..........64
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012 (lanjutan)……...…...65
Tabel 5.14 Output pencapaian Kinerja Tahun 2013……………………..65
Tabel 5.15 Output pencapaian Kinerja Tahun 2014……………………..66
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010…………………………...………..67
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010 (Lanjutan)…………………….…..68
Tabel 5.17 Nilai Indeks Tahun 2011…………...…………………..…....68
Tabel 5.17 Nilai Indeks Tahun 2011 (Lanjutan)…………………...........69
Tabel 5.18 Nilai Indeks Tahun 2012……………………………..……...70
Tabel 5.18 Nilai Indeks Tahun 2012 (Lanjutan)……………....…….......71
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013…………………………....…….....71
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013 (Lanjutan)…………….…………..72
Tabel 5.20 Nilai Indeks Tahun 2014……………………….…………....72
Tabel 5.21 Menghitung persamaan garis trend……………………….....73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Bagan struktur organisasi ANRI…………………………………..40
Gambar 5.1 Grafik Trend Indeks Efisensi 2010 s.d 2014………………………73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2010………………82
Lampiran 2 Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2011………………84
Lampiran 3 Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2012………………86
Lampiran 4 Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2013………………88
Lampiran 5 Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2014………………89
Lampiran 6 Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2010…………….90
Lampiran 7 Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2011…………….92
Lampiran 8 Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2012…………….94
Lampiran 9 Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2013…………….96
Lampiran 10 Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2014………...…..97
Lampiran 11 Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2010……..……….....98
Lampiran 12 Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2011……..………...100
Lampiran 13 Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2012…..…………...102
Lampiran 14 Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2013…..…………...104
Lampiran 15 Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2014…..…………...105
Lampiran 16 Pencapaian Kinerja ANRI Tahun 2010……………..……….…..106
Lampiran 17 Pencapaian Kinerja ANRI Tahun 2011……………..…….……..110
Lampiran 18 Pencapaian Kinerja ANRI Tahun 2012………………...………..115
Lampiran 19 Pencapaian Kinerja ANRI Tahun 2013…………….…..………..121
Lampiran 20 Pencapaian Kinerja ANRI Tahun 2014………….……..………..124
Lampiran 21 Laporan Realisasi anggaran 2010 & 2011……..………………...128
Lampiran 22 Laporan Realisasi anggaran 2011& 2012……...………………...129
Lampiran 23 Laporan Realisasi anggaran 2013 & 2014……..…………….…..130
Lampiran 24 Perka ANRI No. 27 tahun 2014…………………………..……...131
Lampiran 25 Surat Izin Penelitian………………………..…………………….132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
Studi Kasus di Arsip Nasional Republik Indonesia Tahun 2010 s.d. 2014
Valentina Bella Herawati
NIM : 112114052
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Arsip
Nasional Republik Indonesia tahun 2010 s.d 2014 di Jakarta Selatan. Penelitian
ini penting dilakukan karena tuntutan akan penyelenggaraan pemerintah yang
transparan.
Jenis Penelitian ini yaitu studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan analisis
trend metode least square.
Hasil analisis data dan pembahasan menunjukkan bahwa kinerja Arsip
Nasional Republik Indonesia tahun 2010 s.d 2014 meningkat. Kinerja Arsip
Nasional Republik Indonesia meningkat karena adanya keterlibatan dan dukungan
semua pihak.
Kata Kunci: Kinerja, Organisasi, Organisasi Sektor Publik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
PERFOMANCE ANALYSIS OF PUBLIC SECTOR
ORGANIZATION
A Case Study at National Archive of Republic Indonesia 2010-2014
Valentina Bella Herawati
NIM: 112114052
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2016
The aim of the research is to identify the performance of National Archive
of Public Indonesia from 2010 to 2014. This research take place at South Jakarta.
It is very important to do this research to fulfill the need of transparency of
government organization.
This research is a case study. Techniques of data collection was using
interview. The researcher use trend analysis least square method to analysis the
data.
The result shows an improvement on the performance of National Archive
of Republic Indonesia from 2010 to 2014. The result can be seen from the positive
equality trend coefficient. The performance of National Archive of Republic
Indonesia is increasing because of involvement of all parties.
Keywords : Performance, Organization, Public Sector Organization
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu negara pasti mempunyai sejarah. Indonesia merupakan
negara yang mengukir sejarah mulai dari belum dinamai Indonesia, di
jajah oleh negara-negara Eropa selama beratus-ratus tahun lamanya,
kemerdekaan, reformasi dan sampai saat ini banyak sekali catatan-catatan
yang muncul. Setiap kejadian ataupun kegiatan yang dilakukan oleh
bangsa Indonesia akan menghasilkan sebuah dokumen-dokumen negara,
dari tahun ke tahun dokumen-dokumen tersebut akan bertambah banyak,
hal ini menuntut pemerintah memiliki sebuah wadah untuk
mengkoordinasi segala dokumen-dokumen negara yang telah tercatat dari
masa ke masa.
Negara Indonesia telah menyiapkan suatu wadah untuk
mengkoordinasi dokumen-dokumen negara yang telah tercatat dari masa
ke masa. Pemerintah di bidang kearsipan mempunyai suatu instansi yang
saat ini bernama Arsip Nasional Republik Indonesia, yang sebelumnya
telah berganti-ganti nama dari masa ke masa. Arsip Nasional Republik
Indonesia merupakan salah satu organisasi sektor publik yang berada di
Indonesia.Organisasi ini mempunyai tugas untuk mengarsipkan semua
dokumen kenegaraan.Akan tetapi dalam perjalanan waktu, Arsip Nasional
Republik Indonesia melayani penyimpanan arsip untuk BUMN (Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Usaha Milik Negara), BUMS (Badan Usaha Milik Swasta), dan arsip
perseorangan.
Mengatur dalam artian menjaga, merawat dan menyimpan.Dana
yang diperoleh instansi tersebut adalah dari APBN atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara. Visi dan misi dari ANRI yaitu Arsip
sebagai simpul pemersatu bangsa. Untuk mengetahui apakah visi dan misi
ANRI tersebut tercapai perlu adanya peninjauan tentang kinerja dari
ANRI.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi
masalah: “Bagaimana kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia tahun
2010-2014?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penulis memiliki tujuan
penelitian untuk mengetahui kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia
tahun 2010-2014.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat dirasakan dari penelitian ini yaitu:
1. Bagi Arsip Nasional Republik Indonesia
Penelitian ini dapat menjadi evaluasi kinerja instansi.Dengan
menggunakan hasil penelitian ini instansi dapat menilai dan
meningkatkan kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan bagi pihak yang membutuhkan hasil penelitian ini.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menjadi sarana untuk mengembangkan dan
menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam praktek
sesungguhnya.
E. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, batasan masalah tujuan penelitian dan
sistematika penulisan
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisi uraian teoritis dari hasil pustaka sebagai dasar
dalam pengolahan data yang diperoleh dari penelitian.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode dan desain
penelitian teknik pengambilan sampel, teknik pengambilan
data serta teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Perusahaan
Bab ini akan menunjukan mengenai sejarah dan profil
Arsip Nasional Republik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
BAB V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini akan menguraikan mengenai deskripsi data dan
langkah-langkah analisis data untuk memperoleh jawaban
dari penelitian serta mengambil kesimpulan dan
pembahasan mengenai hasil penelitian.
BAB VI Penutup
Bab ini akan menguraikan mengenai kesimpulan,
keterbatasan penulis, dan saran yang berguna pagi peneliti
selanjutnya serta bagi Arsip Nasional Republik Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Organisasi Sektor Publik
1. Pengertian Organisasi
Organisasimerupakan alat atau wadah sekelompok orang yang
berkumpul dan bekerja sama dengan cara terstruktur untuk mencapai
tujuan atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama
(Mahsun, dkk 2012: 1). Menurut Moeheriono (2012: 10), organisasi
sering dipahami sebagai bentuk kerja sama sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu secara efektif dan efisien.Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan
sekelompok orang yang bekerja sama dengan efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu.
2. Tipe Organisasi
Tipe organisasi mempunyai lingkungan yang berbeda-beda
sehingga karakteristik informasi akuntansi juga akan berbeda.
Informasi tersebut akan merujuk pada tujuan dari tiap organisasi yang
akan bergantung pada tipe organisasi.Mahsun, dkk (2012: 4)
menyatakan bahwa terdapat empat tipe organisasi :
a) Pure-profit organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang
dan/atau jasa dengan maksud utama untuk memperoleh laba
sebanyak-banyaknya sehingga dapat dinikmati oleh para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pemilik.Sumber pendanaan oraganisasi ini berasal dari investor
swasta dan kreditor.
b) Quasi-profit organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang dan
atau jasa dengan maksud untuk memperoleh laba dan mencapai
sasaran atau tujuan lainnya sebagaimana yang dikehendaki para
pemilik.Sumber pendanaan organisasi ini berasal dari investor
swasta, investor pemerintah, kreditor dan para anggota.
c) Quasi-Nonprofit organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang dan
atau jasa dengan maksud untuk melayani masyarakat dan
memperoleh keuntungan.Sumber pendanaan organisasi ini berasal
dari investo pemerintah, investo swasta dan kreditor.
d) Pure-Nonprofit organization
Tujuan organisasi ini adalah menyediakan atau menjual barang dan
jasa dengan maksud untuk melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.Sumber pendanaan organisasi ini berasal
dari pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN/BUMD, hibah,
sumbangan, penjualan asset Negara dan sebagainya.
3. Pengertian sektor publik
Menurut Gusti (2008: 3), sektor publik sering didefinisikan sebagai
sector pelayanan yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
umum dengan sumber dana yang berasal dari pajak dan penerimaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Negara lainnya, dimana kegiatannya banyak diatur dengan ketentuan
dan peraturan. Menurut Nordiawan (2006: 1) sektor publik merupakan
sektor ekonomi yang mempunyai keunikan yaitu dijalankan tidak
untuk mencari laba finansial, dimiliki secara kolektif oleh publik.
4. Perbedaan dan Persamaan Sektor Publik dan Sektor Swasta
Sektor publik dan sektor swasta mempunyai beberapa
perbedaan. Berikut ini yang merupakan beberapa perbedaannya :
Tabel 2.1
Perbedaan Sifat dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik
dengan Sektor Swasta
No Aspek Perbedaan Sektor Publik Sektor Swasta
1. Tujuan organisasi Nonprofit motive Profit motive
2. Sumber
Pendanaan
Pajak, retribusi,
utang, obligasi, laba
BUMN/BUMD,
penjualan asset
Negara, dan
sebagainya
Pembiayaan internal :
Modal sendiri, laba
ditahan, penjualan
aktiva. pembiayaan
eksternal: Utang
bank, obligasi,
penerbitan saham
3. Pertanggung-
jawaban
Pertanggungjawaban
kepada masyarakat
(publik) dan
parlemen
(DPRD/DPR).
Pertanggungjawaban
kepada pemegang
saham dan kreditur.
4. Struktur
organisasi
Birokratis, kaku, dan
hirarkis.
Fleksibel : datar,
piramida, lintas
fungsional, dan
sebagainya.
5. Karakteristik
Anggaran
Terbuka untuk
publik.
Tertutup untuk
publik.
6. Sistem Akuntansi Cash accounting. Accrual accounting.
7. Kriteria
Keberhasilan
Ekonomi, efisiensi,
efektivitas.
Laba.
8. Kencenderungan
sifat
Organisasi politis. Organisasi bisnis.
9. Dasar
Operasional
Diluar mekanisme
pasar.
Berdasar mekanisme
pasar.
Sumber : Mahsun, dkk (2012: 16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Meskipun Organisasi sektor publik mempunyai sifat dan
karakteristik yang berbeda dengan sektor swasta, akan tetapi dalam
beberapa hal terdapat persamaan, antara lain (Nordiawan, 2006: 2):
a) Bagian dari Sistem Ekonomi Negara
Keduanya merupakan bagian integral dari sistem ekonomi
di suatu Negara dan menggunakan sumberdaya yang sama
untuk mencapai tujuan organisasi.
b) Kelangkaan Sumberdaya
Menghadapi masalah yang sama, yaitu masalah kelangkaan
sumberdaya (scarcity of resource)
c) Proses Pengendalian Manajemen
Keduanya sama-sama mempunyai pola manajemen
keuangan yang sama dimulai dari perencanaan sampai
pengendalian dimana penggunaan akuntansi menjadi
kebutuhan.
d) Produk
Pada beberapa hal, kedua sektor menghasilkan produk yang
sama, misalnya baik pemerintah maupun swasta sama-sama
bergerak di bidang transportasi massa, pendidikan,
kesehatan, penyediaan energi, dan sebagainya.
e) Peraturan Perundangan
Kedua sektor terikat pada peraturan perundangan dan
ketentuan hukum lain yang disyaratkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
5. Fungsi Organisasi Sektor Publik
Beberapa fungsi organisasi sektor publik:
a) Untuk menjamin bahwa pelayanan publik seperti pendidikan,
kesehatan, transportasi, rekreasi, perlindungan hukum dapat
disediakan untuk masyarakat secara adil dan merata tanpa
memperhitungkan kemampuan masyarakat untuk
membayarnya.
b) Untuk memastikan bahwa layanan publik tertentu ditempatkan
pada wilayah yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,
misalnya museum, perpustakaan, tempat parker dan
sebagainya.
c) Untuk menjamin bahwa public goods and services disediakan
dengan harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan
jika membeli perusahaan swasta, misalnya perussahaan
transportasi, rumah sakit, sekolah dan perusahaan jasa lainnya
yang menyediakan layanan serupa.
d) Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan bangsa karena
adanya perbedaan agama maupun suku.
e) Untuk melindungi hak dan kemerdekaan masyarakat dengan
menetapkan peraturan perundang-undangannya yang kuat dan
jelas.
6. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik
Menurut Mahsun, dkk(2012: 115) menyatakan bahwa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang
berisi infomasi keuangan. Informasi keuangan yang terdapat
dalam laporan keuangan tersebut digunakan oleh pihak-pihak
yang berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal.Jika
dilihat dari sisi internal laporan keuangan merupakan pengukur
dan evaluasi kinerja, sedangkan dari sisi eksternal laporan
keuangan merupakan sebuah pertanggungjawaban.
Tujuan pembuatan laporan keuangan sektor publik (Mahsun, dkk
2012: 115) adalah :
a) Kepatuhan dan pengelolaan
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan
kepada para pengguna laporan keuangan dan penguasa bahwa
pengelolaan sumberdaya telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan yang ditetapkan.
b) Akuntanbilitas dan Pelaporan Rerospektif
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai alat untuk
memonitor dan menilai efisiensi kinerja manajer publik, dan
memungkinkan pihak eksternal untuk menilai efesiensi dan
efektivitas penggunaan sumberdaya organisasi.
c) Perencanaan dan Informasi Otorisasi
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan dasar
perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa yang akan datang
serta memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi
penggunaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d) Kelangsungan Organisasi
Laporan keuangan bertujuan untuk membantu para
pembaca menentukan apakah suatu organisasi atau unit kerja
tersebut dapat melangsungkan usahanya untuk menyediakan
barang dan jasa (pelayanan) dimasa yang akan datang.
e) Hubungan Masyarakat
Laporan keuangan berfungsi sebagai alat komunikasi dan
media untuk menyatakan prestasi yang telah dicapai organisasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
f) Sumber Fakta dan Gambaran
Laporan keuangan merupakan sumber informasi bagi berbagai
kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi
secara lebih dalam.
B. Tipe Barang atau Pelayanan
Berikut ini adalah kategori tipe barang atau pelayanan yang ada dalam
organisasi sektor publik (Mahsun dkk, 2012: 7) :
a. Pure Public Goods
Pure public goods adalah barang-barang atau jasa
kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut
dinikmati oleh seluruh masyarakat secara bersama-sama.
Barang ini apabila dikonsumsi oleh individu tentu tidak
akanmengurangi konsumsi orang lain akan barang tersebut.
Ada 4 (empat) ciri utama pure public goods, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1) Non-rivalary in Consumption
Pure public goods merupakan konsumsi umum
sehingga konsumen tidak bersaing mengkonsumsinya.
2) Non-exclusive
Penawaran atas pure public goods tidak hanya
diperuntukan bagi seseorang dan mengabaikan yang
lainnya sehingga tidak ada yang exclusive antara orang
dalam masyarakat, semua mempunyai hak yang sama
dalam mengkonsumsinya.
3) Low Excludability
Penyedia atau konsumen suatu barang atau
pelayanan tidak bisa menghalangi (atau mengecualikan)
orang lain untuk menggunakan atau memperoleh
manfaat dari barang tersebut.
4) Low Competitive
Antar penyedia pure public goods tidak saling
bersaing secara ketat. Hal ini karena keberadaan barang
ini tersedia dalam jumlah dan kualitas yang sama.
b. Quasi Public Goods
Quasi Public Goods adalah barang-barang atau jasa
kebutuhan masyarakat yang manfaat barang atau jasa tersebut
dinikmati oleh seluruh masyarakat, tetapi apabila dikonsumsi
individu tertentu akan mengurangi konsumsi orang lain akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
barang tersebut. Quasi public goods sering disebut dengan
istilah comoon pool goods. Contoh quasi public goods adalah
pelayanan kesehatan, pendidikan, pengendalian pencemaran dan
ekstrasi air tanah.Quasi public goods sebagian besar dibiayai
oleh sektor publik dan sebagian oleh sektor swasta.
c. Quasi Private Goods
Quasi private goods adalah barang-barang atau jasa
kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa
tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang
membelinya walaupun sebetulnya barang atau jasa tersebut
dapat dinikmati oleh semua masyarakat.Quasi private goods
sering disebut dengan istilah toll goods. Contoh quasi private
goods antara lain pelayanan jalan tol dan tenaga listrik. Biaya
quasi private goods adalah sektor publik dan swasta.
d. Pure Private Goods
Pure private goods adalah barang-barang atau jasa
kebutuhan masyarakat yang mana manfaat barang atau jasa
tersebut hanya dinikmati secara individual oleh yang
membelinya dan yang tidak membelinya tidak dapat menikmati
barang atau jasa tersebut. Terdapat empat ciri utama barang
privat, yaitu :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) Rivalyin consumption
Barang privat bukan merupakan barang konsumsi umum
sehingga terdapat persaingan antar pengguna dalam
mengonsumsinya.
2) Exclusive
Penawaran atas barang privat hanya diperuntukan bagi
seseorang yang mampu menggantikan nilai barang yang
disediakan tersebut.
3) Excludability
Penyedia atau konsumen suatu barang atau pelayanan bisa
menghalangi orang lain untuk menggunakan atau
memperoleh manfaat dari barang tersebut.
4) High Competitive
Antar penyedia (produsen) barang privat saling bersaing
secara ketat.
C. Pengukuran Kinerja
1. Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan
sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategic
planning suatu organisasi. Menurut Robertson seperti dikutip oleh
Mahsun, dkk(2012: 141) Pengukuran kinerja adalah “Suatu proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
penilaian kemajuan pekerja terhadap tujuan dan sasaran yang telah
ditentukan sebelumnya”.
Sementara menurut Lohman dikutip oleh Mahsun, dkk (2012:
141) pengukuran kinerja merupakan “suatu aktivitas penilaian
pencapaian target-terget tertentu yang dideriviasi dari tujuan strategis
organisasi”.Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana,
atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang telah
ditetapkan (Permen-pan-09-2007).
2. Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Menurut Mahsun, dkk (2012: 146) menyatakan :
Pengukuran kinerja harus berbasis pada strategi
organisasi. Pemilihan indikator dan ukuran kinerja dan
penetapan target untuk setiap ukuran merupakan upaya
konkret dalam memformulasikan tujuan strategis
organisasi sehingga lebih berwujud dan terukur.
Pengukuran kinerja juga harus didasarkan pada
karakteristik operasional organisasi, untuk mendefinisikan
indicator dan ukuran kinerja yang digunakan.
Terdapat perbedaan fokus pengukuran kinerja sektor swasta
dengan sektor publik (Mahsun, dkk 2012: 147). Pada sektor
swasta/komersial lebih berfokus pada perspektif finansial, sedangkan
pada sektor publik berfokus pada pelanggan. Jadi fokus pengukuran
kinerja sektor publik terletak pada outcome atau hasil dan bukan pada
input serta prosesnya. Outcome tersebut dapat menjadi tolok ukur
keberhasilan organisasi publik jika mampu memenuhi harapan dan
kebutuhan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Aspek-Aspek Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Organisasi mempunyai sifat dan karakteristik yang unik, maka
memerlukan ukuran penilaian kinerja yang lebih luas, tidak hanya laba,
tidak hanya efisiensi dan finansial. Menurut Mahsun dkk (2012: 148)
Pengukuran tersebut meliputi :
a. Kelompok masukan (input) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran.
b. Kelompok proses (process) adalah ukuran kegiatan baik dari
segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi pelaksanaan
kegiatan tersebut.
c. Kelompok keluaran (output) sesuatu yang diharapkan langsung
dapat dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berwujud maupun
tak berwujud.
d. Kelompok hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka
menengah yang mempunyai efek langsung.
e. Kelompok manfaat (benefit) merupakan sesuatu yang terkait
dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.
f. Kelompok dampak (impact) merupakan pengaruh yang
ditimbulkan baik positif maupun negatif.
Menurut Bastian (2005: 276), aspek-apek yang diukur adalah:
a. Aspek Finansial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Meliputi anggaran atau cash flow. Aspek financial ini sangat
penting diperhatikan dalam pengukuran kinerja sehingga kondisi
keuangan dapat dianalogikan sebagai aliran darah manusia.
b. Kepuasan pelanggan
Dalam globalisasi perdagangan peran dan posisi pelanggan
sangat crusial dalam penentuan strategi perusahaan.Untuk itu,
manajemen perlu memperoleh informasi yang relevan mengenai
tingkat kepuasan pelanggan.
c. Operasi dan bisnis internal
Informasi operasi bisnis internal diperlukan untuk memastikan
bahwa seluruh kegiatan organisasi untuk mencapai tujuan dan
sasaran organisasi yang tercantum dalam skema strategis.
d. Kepuasan Pegawai
Dalam perusahaan yang banyak melakukan inovasi, peran strategi
pegawai sangat nyata.
e. Kepuasan komunitas dan stockholders/shareholders
Pengukuran kinerja perlu di desain untuk mengakomodasikan
kepuasan dari para stakeholders .
f. Waktu
Ukuran waktu juga merupakan variable yang perlu diperhatikan
dalam pengukuran kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Berikut manfaat pengukuran kinerja baik internal maupun eksternal
organisasi sektor publik menurut Bastian (2005: 275) :
a. Memastikan pemahaman para pelaksana akan ukuran yang
digunakan untuk pencapaian kinerja.
b. Memastikan tercapainya rencana kinerja yang telah
disepakati.
c. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kinerja dan
membandingkannya dengan rencana kerja serta melakukan
tindakan untuk memperbaiki kinerja.
d. Memberikan penghargaan dan hukuman yang objektif atas
prestasi pelaksanaan yang telah diukur sesuai dengan
sistem pengukuran kinerja yang telah disepakati.
e. Menjadi alat komunikasi antar bawahan dan pimpinan
dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi
f. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah
terpenuhi.
g. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah.
h. Memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan
secara objektif.
i. Menunjukan peningkatan yang diperlukan.
j. Mengungkapakan permasalahan yang terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Pengukuran Kinerja dan Peningkatan Kinerja
Menurut Mahsun, dkk (2012: 151) suatu organisasi harus
menggunakan pengukuan kinerja secara efektif agar dapat
mengidentifikasi strategi dan perubahan operasional apa yang
dibutuhkan serta proses yang diperlukan dalam perubahan tersebut.
Pengukuran kinerja ini akan menjadi dasar bagi organisasi untuk
menilai :
a. Bagaimana kemajuan atas sasaran yang telah ditetapkan.
b. Membantu dalam mengenali area-area kekuatan dan kelemahan.
c. Menentukan tindakan yang tepat untuk meningkatkan kinerja.
d. Menunjukan bagaimana kegiatan mendukung tujuan organisasi.
e. Membantu dalam membuat keputusan-keputusan dengan langkah
inisiatif.
f. Mengutamakan alokasi sumberdaya.
g. Meningkatkan produk-produk dan jasa-jasa kepada pelanggan.
D. Indikator Kinerja
1. Definisi Indikator Kinerja
Menurut Mahsun (2006: 71) terdapat dua definisi
kinerja.Pertama, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan
atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu
sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Kedua, Indikator kinerja
adalah suatu variabel yang digunakan untuk mengekspresikan
secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau operasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi
(Lohman: 2003).
2. Jenis Indikator Kinerja
Indikator kinerja dalam Perka ANRI nomor 27 tahun 2014 :
a. Masukan (input), yaitu segala sesuatu yang akan diperlukan
agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau
dalam rangka menghasilkan output. Sebagai contoh adalah:
sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dsb.
b. Keluaran (output), yaitu segala sesuatu berupa produk/jasa
(fisik, dan non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan
suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan yang
digunakan.
c. Hasil (outcome), yaitu segala sesuatu yang mencerminkan
berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah.
Outcome merupakan ukuran seberapa jauh setiap poduk/jasa
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
d. Manfaat (benefit), merupakan kegunaan suatu keluaran (output)
yang dirasakan langsung oleh masyarakat, dapat berupa
tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik.
e. Dampak (impact), merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial,
ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang
dimulai oleh pencapaian kinerja setiap indikator kinerja suatu
kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Syarat Indikator Kinerja Ideal
Dalam Permen-Pan nomor 09 tahun 2007, syarat indikator
ideal adalah:
a. Spesifik dan jelas, Indikator kinerja harus spesifik dan
jelas sehingga dapat dipahami dan tidak ada
kemungkinan kesalahan interpetasi.
b. Dapat dicapai, hal ini penting dan harus berguna untuk
menunjukan keberhasilan masukan, keluaran, hasil,
manfaat dan dampak serta proses.
c. Relevan, Indikator kinerja harus menangani aspek-
aspek obyektif yang relevan.
d. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur,
suatu indikator kinerja mampu untuk memberi
gambaran tentang keberhasilan dari yang telah diukur.
e. Dapat dikuantifikasi dan diukur, yaitu dua atau lebih
mengukur indikator kinerja mempunyai kesimpulan
yang sama.
4. Analisis Efisiensi
Menurut Peraturan Kepala ANRI nomor 27 tahun 2014,
fokus pengukuran efisiensi adalah indikator input dan indikator
output dari suatu kegiatan. Dalam hal ini diukur kemampuan suatu
kegiatan untuk menggunakan input yang lebih sedikit dalam
menghasilkan output yang sama/lebih besar atau penggunaan input
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
yang sama dapat menghasilkan output yang sama/lebih besar atau
persentase capaian output sama/lebih tinggi daripada persentase
capaian input.Indeks Efisiensi diperoleh dengan membagi %
capaian output terhadap % capaian input, sesuai rumus berikut :
IE = % Capaian Output
% Capaian Input
5. Metode Kuadrat Terkecil (Least square method)
Metode kuadrat terkecil (Least square method) adalah
metode untuk menghitung nilai trend pada tahun berjalan dan
untuk mencari forecast pada periode yang akan datang. Untuk
menghitung nilai trend dan forecast terlebih dahulu menaksir nilai
a dan b pada persamaan Y’ = a+bX. Nilai X dihitung dengan
mengacu pada panduan jika :
Data gasal maka X : …..,-3,-2,-1,0,1,2,3,….
Data genap maka X :…..., -3,-1,1,3,…..
Persamaan untuk menaksir nilai a dan b :
Keterangan :
Y’ = Kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia.
a = Konstanta
Y’ = a+bx
𝑎 = 𝑌
𝑛
𝑏 = 𝑋𝑌
𝑋2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
b = Besarnya Y jika X mengalami perubahan 1 satuan
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Rusdianti (2013) berjudul “Analisis Kinerja
Keuangan dan Non Keuangan (studi kasus di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi provinsi Jambi tahun 2010 dan 2011) mendapatkan hasil
pada bidang keuangan penyerapan anggaran Dinas sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Jambi sangat berhasil, dengan rincian pada
tahun 2010 penyerapan anggaran yaitu sebesar 97%, sedangkan pada
tahun 2011 penyerapan anggaran sebesar 88%. Pada bidang non keuangan
aspek keuangan pelanggan dinilai baik yaitu sebesar 3,85. Aspek efisiensi
proses bisnis internal sebesar 3,45 dan dinilai baik. Aspek pembelajaran
dan pertumbuhan dinilai sangat baik dengan nilai 4,31.
Penelitian oleh Carnegie (2014) berjudul “Analisis Kinerja
Pelayanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (studi kasus di
Kabupaten Kotawaringin Timur) menunjukkan bahwa berdasarkan
prespektif pelanggan, kinerja Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Kotawaringin Timur sangat memuaskan. Hasil ini dipengaruhi
oleh sumber daya manusia yang baik serta sarana prasarana yang cukup.
Sedangkan dilihat dari prespektif keuangan kinerja Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil sudah efisien dan efektif ditunjukkan dengan rasio
efisiensi sebesar 82,63% dan rasio efektivitas sebesar 165,76%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan studi kasus di Arsip Nasional
Republik Indonesia.Studi kasus yaitu penelitian yang meneliti fenomena
kontemporer secara utuh dan menyeluruh pada kondisi yang sebenarnya
dengan menggunakan berbagai sumber data. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya
berlaku di Arsip Nasional Republik Indonesia.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Arsip Nasional Republik Indonesia di jl.
Ampera Raya No.7 Jakarta Selatan.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September sampai dengan
bulan Oktober tahun 2015.
C. Subjek Dan Objek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah Arsip Nasional Republik Indonesia
di Jakarta, sedangkan untuk objek penelitian yaitu gambaran umum Arsip
Nasional Republik Indonesia, kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia,
Laporan Realisasi Anggaran tahun 2010-2014 Arsip Nasional Republik
Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
D. Jenis Data dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
kuantitatif yang berupa angka dari anggaran dan realisasi anggaran,
serta angka dari hasil setiap program kerja ANRI dari tahun 2010 s.d
2014.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer.Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
kepala subbagian evaluasi dan perencanaan berupa laporan realisasi
anggaran beserta laporan pencapaian kinerja dari tahun 2010 s.d 2014.
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitubagaimana kinerja Arsip Nasional Republik
Indonesia tahun 2010 s.d 2014 sebagai berikut:
1. MenurutLampiran nomor 10 dan 11 pada Peratuan Kepala ANRI
nomor 27 tahun 2014 analisis kinerja dihitung dari nilai Indeks
Efisiensi setiap tahun. Untuk mendapatkan nilai Indeks Efisiensi setiap
tahun maka dilakukan penghitungan sebagai berikut:
a. Menghitung input pencapaian kinerja antara Anggaran dengan
realisasi anggaran setiap indikator kinerja kegiatan pada
program kerja, dengan menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 (𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 )
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 )𝑋100%
b. Menghitung output pencapaian kinerja antara target dengan
realisasi, biasanya berwujud dokumen atau data, dengan
menggunakan rumus:
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 (𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛)
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎(𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)𝑋100%
c. Menghitung Nilai Indeks Efisiensi
Indeks Efisiensi (IE) diperoleh dengan membagi % capaian
output terhadap % capaian input, sesuai rumus berikut:
IE = % Capaian Output
% Capaian Input
2. Dengan menggunakan analisis Trend metode least square
danmelakukan penarikan kesimpulan hasil analisis data. Nilai Indeks
Efisiensi (IE) yang telah dihitung pada tahap sebelumnya akan
digunakan untuk menghitung Trend sebagai berikut.
a. Menghitung Trend dengan metode least square
Keterangan :
Y’ = kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia.
Y’ = a+bx
𝑎 = 𝑌
𝑛
𝑏 = 𝑋𝑌
𝑋2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a = Konstanta
b = Besarnya Y jika X mengalami perubahan 1 satuan
X = Tahun
b. Melakukan Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil penghitungan Trendyang telah
dilaksanakan pada tahap sebelumnya, peneliti dapat menarik
kesimpulan atas kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia
apakah kinerjanya naik, tetap atau turun selama tahun 2010
s.d 2014. Kesimpulan ini diungkapkan secara deskriptif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Lembaga
1. Landarchief (1892- 1942)
Secara de facto Lembaga kearsipan di Indonesia, seperti yang kita
kenal sekarang ini, sudah ada sejak 28 Januari 1892, ketika Pemerintah
Hindia Belanda mendirikan Landarchief.Pada tanggal tersebut
dikukuhkan pula jabatan landarchivaris yang bertanggungjawab
memelihara arsip-arsip pada masa VOC hingga masa pemerintahan
Hindia Belanda untuk kepentingan administrasi dan ilmu pengetahuan,
serta membantu kelancaran pelaksanaan pemerintahan.Adapun
landarchivaris pertama adalah Mr. Jacob Anne van der Chijs yang
berlangsung hingga tahun 1905.Pengganti Mr. Jacob Anne van der
Chijs adalah Dr. F. de Haan 1905 - 1992 yang hasil karya-karyanya
banyak dipakai sebagai referensi bagi ahli-ahli sejarah
Indonesia.Pengganti de Haan adalah E.C. Godee Molsbergen, yang
menjabat dari tahun 1922 -1937.Pejabat landarchivaris yang terakhir
pada masa Pemerintahan Hindia Belanda adalah Dr. Frans Rijndert
Johan Verhoeven dari 1937 – 1942.
Pada masa pergerakan nasionalisme kebangsaan di Indonesia,
terutama pada tahun 1926-1929, Pemerintah Hindia Belanda berusaha
menangkis dan menolak tuntutan Indonesia Merdeka. Dalam rangka
penolakan tersebut, Lansarchief mendapat tugas khusus, yaitu: ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
serta secara aktif dalam pekerjaan ilmiah untuk penulisan sejarah
Hindia Belanda, serta mengawasi dan mengamankan peninggalan-
peninggalan orang Belanda. Pada tahun 1940-1942 pemerintah Hindia
Belanda menerbitkan Arschief Ordonantie yang bertujuan menjamin
keselamatan arsip-arsip pemerintah Hindia Belanda, yang isinya antara
lain :
a. Semua arsip-arsip pemerintah adalah hak milik tunggal
pemerintah;
b. Batasan arsip baru adalah 40 tahun;
c. Arsip-arsip yang melampaui masa usia 40 tahun
diperlakukan secara khusus menurut peraturan peraturan
tertentu diserahkan kepada Algemeen Landarchief di
Batavia (Jakarta).
2. Kobunsjokan(1942-1945)
Masa pendudukan Jepang merupakan masa yang sepi dalam dunia
kearsipan, karena pada masa itu hampir tidak mewariskan peninggalan
arsip.Oleh karena itu, Arsip Nasional RI tidak memiliki khasanah arsip
pada masa pendudukan Jepang.Lembaga Kearsipan yang pada masa
Hindia Belanda bernama Landarchief, pada masa pendudukan Jepang
berganti dengan istilah Kobunsjokan yang ditempatkan dibawah
Bunkyokyoku.Sebagaimana pegawai-pegawai Belanda lainnya,
sebagian pegawai Landarchief pun dimasukkan kamp tawanan
Jepang.Meskipun demikian, pada masa tersebut posisi Landarchief
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sangat penting bagi orang-orang Belanda yang ingin mendapatkan
keterangan asal-usul keturunannya.Keterangan dari arsip tersebut
diperlukan untuk membebaskan diri dari tawanan Jepang, jika mereka
dapat menunjukkan bukti turunan orang Indonesia meski bukan dari
hasil pernikahan.
3. Arsip Negeri(1945-1947)
Secara yuridis, keberadaan lembaga kearsipan Indonesia dimulai
sejak diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus
1945.Akan tetapi tidak dipungkiri, bahwa keberadaan dan
perkembangan Arsip Nasional RI merupakan hasil dari pengalaman
kegiatan dan organisasi kearsipan pada masa pemerintah Kolonial
Belanda (landarchief) dan produk-produk kearsipannya. Setelah
kemerdekaan Republik Indonesia, lembaga kearsipan (landarchief)
diambil oleh pemerintah RI dan ditempatkan dalam lingkungan
Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan, dan diberi nama
Arsip Negeri. Keberadaan Arsip Negeri ini berlangsung sampai
pertengahan tahun 1947 ketika pemerintah NICA datang ke Indonesia.
4. Landsarchief(1947-1949)
Sejak Belanda melancarkan agresi militer yang pertama dan
berhasil menduduki wilayah Indonesia di tahun 1947, keberadaan
Arsip Negeri diambil alih kembali oleh pemerintah Belanda.Nama
Lembaga Arsip Negeri berganti lagi menjadi landsarchief kembali.
Sebagai pimpinan landsarchief adalah Prof.W. Ph. Coolhaas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
menjabat hingga berdirinya Republik Indonesia Serikat (RIS) dan
diakuinya kedaulatan Pemerintah Republik Indonesia oleh Belanda
pada akhir tahun 1949. Setelah itu lembaga kearsipan kembali
ketangan Pemerintah Republik Indonesia.
5. Arsip Negara(1950-1959)
Setelah Konferensi Meja Bundar tanggal 27
Desember1949, Pemerintah Belanda melaksanakan pengembalian
kedaulatan kepada Pemerintah Republik Indonesia,
termasuk pengembalian lembaga-lembaga pemerintah. Sebagaimana
tahun1945-1947, landsarchief ditempatkan kembali di bawah
Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K).Pada
masa pengambilalihan Landsarchief oleh pemerintah Republik
Indonesia Serikat, masih diusahakan konsepsi asli tentang statusnya
sebagai Arsip Negeri RIS.Hal tersebut dimaksudkan agar arsip-arsip
pemerintah pusat dapat disalurkan ke Arsip Negeri RIS.Namun
demikian konsep Arsip Negeri itu tidak bertahan lama. Pada tanggal
26 April 1950 melalui SK Menteri PP dan K nomor 9052/B, nama
Arsip Negeri berubah menjadi Arsip Negara RIS. Sedangkan sebagai
pimpinan lembaga Arsip Negara tersebut adalah Prof. R.
Soekanto.Prof. R. Soekanto merupakan orang asli Indonesia yang
pertama kalinya memimpin lembaga kearsipan
Indonesia.Kepemimpinan Prof. R. Soekanto berlangsung selama enam
tahun hingga tahun 1957.Sebagai penggantinya adalah Drs. R.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Mohammad Ali, seorang sejarawan yang menulis buku Pengantar Ilmu
Sejarah Indonesia.Pergantian ini merupakan awal perubahan dasar
dalam kepemimpinan di Arsip Negara, karena untuk pertama kalinya
istilah Kepala Arsip Negara dipakai untuk jabatan tersebut.Nama Arsip
Negara secara resmi dipakai hingga tahun 1959.
6. Arsip Nasional(1959-1967)
a. Arsip Nasional dibawah Kementerian PP dan K
Pada masa kepemimpinan Drs. R. Mohammad Ali diupayakan
berbagai usaha untuk meningkatkan peran dan status lembaga Arsip
Negara.Langkah pertama yang diambil adalah memasukkan Arsip
Nagara dalam Lembaga Sejarah pada Kementerian PP dan K.
Perubahan itu ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri nomor
130433/5, tanggal 24 Desember 1957. Berdasarkan SK menteri PP dan
K nomor69626/a/s nama Arsip Negara berganti menjadi Arsip
Nasional. Perubahan ini berlaku surut semenjak 1 Januari 1959.
b. Arsip Nasional dibawah Kementerian Pertama RI (1961-1962)
Perubahan kelembagaan Arsip Nasional tidak berhenti sampai
disitu. Berdasarkan Keputusan Presiden RI nomor 215 tanggal 16 Mei
1961, penyelenggaraan segala urusan Arsip Nasional dipindahkan ke
Kementerian Pertama RI, termasuk wewenang, tugas dan kewajiban,
perlengkapan materiil dan personalia, serta hak-hak dan kewajiban
keuangan dan lain-lain. Tugas dan Fungsi Arsip Nasional mengalami
perluasan, sejak keluarnya Peraturan Presiden nomor 19 tanggal 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Desember 1961 tentang Pokok-pokok Kearsipan Nasional.
Berdasarkan Keputusan Presiden tersebut, tugas dan fungsi arsip
Nasional tidak hanya menyelenggarakan kearsipan statis saja, akan
tetapi juga terlibat dalam penyelenggaraan kearsipan baru (dinamis).
c. Arsip Nasional dibawah Menteri Pertama Bidang Khusus (1963-
1964)
Berdasarkan Keputusan Presiden RI No.188 tahun 1962, Arsip
Nasional RI ditempatkan di bawah Wakil Menteri Pertama Bidang
Khusus.Penempatan Arsip Nasional di Bidang Khusus dimaksudkan
supaya arsip lebih diperhatikan, karena bidang ini khusus
diperuntukkan bagi tujuan penelitian sejarah.
d. Arsip Nasional dibawah Menko Hubra (1963-1966)
Pada tahun 1964 nama Kemeterian Pertama Bidang Khusus
berganti menjadi Kementerian Kompartimen Hubungan dengan
Rakyat (Menko Hubra). Perubahan tersebut disesuaikan dengan tugas
dan fungsinya dalam mengkoordinasi kementerian-kementerian
negara. Dengan bergantinya nama kementerian tersebut, otomatis
Arsip Nasional berada di bawah kementerian yang baru tersebut.
Dibawah kementerian ini, Arsip Nasional mendapat tugas untuk
melakukan pembinaan arsip.Namun demikian, perubahan tersebut
tidak mempengaruhi tugas dan fungsiArsip Nasional sebagaimana
yang tercantum dalam Peraturan Presiden No.19 tahun1961.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
7. Arsip Nasional RI(1967- sekarang )
Tahun 1967 merupakan suatu periode yang sangat penting bagi
Arsip Nasional, karena berdasarkan Keputusan Presiden 228/1967
tanggal 2 Desember1967, Arsip Nasional ditetapkan sebagai Lembaga
Pemerintah Non Departemen yang bertanggungjawab langsung kepada
Presiden. Sementara anggaran pembelanjaannya dibebankan kepada
anggaran Sekretariat Negara. Penetapan Arsip Nasional sebagai
Lembaga Pemerintah Non Departemen diperkuat melalui Surat
Pimpinan MPRS No.A.9/1/24/MPRS/1967 yang menegaskan, bahwa
Arsip Nasional sebagai aparat teknis pemerintah tidak bertentangan
dengan UUD 1945, bahkan merupakan penyempurnaan pekerjaan di
bawah Presidium Kabinet. Dengan status baru tersebut, maka pada
tahun 1968 Arsip Nasional berusaha menyusun pengajuan sebagai
berikut:
a. Mengajukan usulan perubahan Arsip Nasional menjadi Arsip
Nasional RI;
b. Mengajukan usulan perubahan Prps No.19/1961 menjadi Undang-
undang tentang Pokok-pokok Kearsipan.
Usulan-usulan tersebut belum terlaksana hingga masa berakhirnya
kepemimpinan Drs.R. Mohammad Ali (1970).Oleh karena itu
Dra.Sumartini, wanita pertama yang menjabat sebagai kepala Arsip
Nasional, berjuang untuk melanjutkan cita-cita pemimpin
sebelumnya. Atas usaha-usaha beliau, dan atas dukungan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Sekretaris Negara Sudharmono, SH, cita-cita dalam memajukan Arsip
Nasional tercapai dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 7 tahun
1971, yang kemudian dikenal dengan Undang-undang tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kearsipan. Tiga tahun kemudian,
berdasarkan Keputusan Presiden No.26 Tahun 1974 secara tegas
menyatakan, bahwa Arsip Nasional diubah menjadi Arsip Nasional
Republik Indonesia yang berkedudukan di Ibukota RI dan langsung
bertanggungjawab kepada Presiden. Dengan keputusan tersebut,
maka secara yuridis Arsip Nasional RI sah sebagai Lembaga
Pemerintah Non Departemen.
Kebijakan ke arah pemikiran untuk penyempurnaan tugas dan
fungsi Arsip Nasional RI diwujudkan pada masa kepemimpinan Dr.
Noerhadi Magetsari, yang menggantikan Dra.Soemartini sebagai
kepala Arsip Nasional tahun 1991 hingga tahun 1998. Pada masa
kepemimpinan beliau terjadi perubahan struktur organisasi yang baru
dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden RI nomor 92 tahun 1993
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Arsip Nasional RI. Berdasarkan Keppres tersebut Arsip
Nasional RI disingkat dengan ANRI.Perubahan yang cukup mencolok
adalah pengembangan struktur organisasi dengan adanya Deputi
Pembinaan dan Deputi Konservasi, Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis dan penggunaan istilah untuk Perwakilan Arsip Nasional RI di
Daerah TK I menjadi Arsip Nasional Wilayah.Seiring dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
pengembangan struktur organisasi tersebut, beliau juga
mengembangkan SDM di bidang kearsipan; yakni merekrut pegawai
baru sebagai arsiparis.Oleh karena itu, pada masa tersebut jumlah
arsiparis di ANRI meningkat drastis.Puncaknya adalah tahun 1995-
1996, yaitu ketika jumlah arsiparis di ANRI Pusat mencapai 137
orang.Kepemimpinan Dr. Noerhadi Magetsarisebagai kepala Arsip
NasionalRI berlangsung hingga tahun 1998.Penggantinya adalah Dr.
Moekhlis Paeni (mantan Deputi Konservasi ANRI dan mantan Kepala
ANRI Wilayah Ujung Pandang).
Pada masa kepemimpinan Dr. Moekhlis Paeni, beliau melanjutkan
kebijakan kepemimpinan sebelumnya.Dalam rangka meningkatkan
wujud sistem kearsipan nasional yang handal, beliau mencanangkan
visi ANRI, yakni menjadikan arsip sebagai simpul pemersatu bangsa.
Seiring dengan perkembangan politik dan pemerintahan di era
reformasi, serta dalam rangka efektivitas dan efisiens, maka Presiden
melalui Keputusan Presiden nomor 17 Tahun 2001 mengatur
kedudukan, tugas dan fungsi, susunan organisasi dan tatakerja
Lembaga Pemerintah Non Departeman. Sehubungan dengan hal
tersebut, struktur organisasi ANRI pun disesuaikan dengan Keputusan
Presiden tersebut.
MelaluiKeputusan Presiden Nomor 74/M/2003 sejak dilantiknya
Drs. Oman Syahroni, M.Si. Tanggal 3 Juni 2003, menggantikan Dr.
Mukhlis Paeni, Arsip Nasional Republik Indonesia mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Program Sistem Pengelolaan Arsip Berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (SiPATI) Program tersebut adalah aplikasi pengelolaan
arsip dinamis secara elektronik sesuai dengan trend perkembangan
globalisasi informasi dimana hampir seluruh unit di kantor Pemerintah
maupun Swasta telah menggunakan perangkat komputer. SiPATI ini
telah diaplikasikan dibeberapa instansi Pemerintah Pusat.
Pada tanggal 6 Juli 2004, Drs. Djoko Utomo, MA dilantik menjadi
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia berdasarkan Keputusan
PresidenNomor87/M/2004, tanggal 21 Juni 2004. Dalam masa
kepemimpinannya Djoko Utomo, sebagai Kepala ANRI yang
dibesarkan di lingkungan ANRI berusaha mewujudkan Visi dan Misi
ANRI dengan berbagai program yang benar-benar disesuaikan dengan
perkembangan globalisasi dan kebutuhan yang ada di lingkungan
ANRI. Gedung layanan Publik yang berada paling depan yang
merupakan ujung tombak layanan masyarakat direnovasi sedemikian
rupa sehingga menimbulkan kenyamanan bagi pengunjung yang
datang. Kerjasama Nasional dan Internasional digiatkan dalam rangka
memajukan dunia kearsipan termasuk kerjasama dalam rangka
pengiriman pegawai ANRI untuk belajar di luar negeri.
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) tidak hanya
dilakukan di luar negeri saja, tetapi dilakukan juga di ANRI yaitu
dengan memberikan kursus-kursus yang dapat meningkatkan
pengetahuan pegawai sehinggabisa memberikan pengabdian terbaik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kepada masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi ANRI. Pengolahan
dan pemeliharaan arsip-arsip statis tetap dilaksanakan dan
ditingkatkan sambil terus mendorong dilaksanakannya program-
program lain seperti program Citra Daerah, Citra Nusantara maupun
program lainnya seperti program Sistem Informasi Jaringan Kearsipan
Nasional. Syiar lembaga ANRI dan kearsipan pun terus dilakukan
terutama melalui media, baik cetak maupun elektronik. Dengan
demikian, diharapkan masyarakat dapat mengetahui tugas dan fungsi
ANRI yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kesadaran
masyarakat untuk memelihara arsipnya.
B. Tugas Pokok & Fungsi
1. TUGAS
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kearsipan sesuai dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. FUNGSI
a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan
b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lembaga
c. Fasilitas dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang kearsipan
d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di
bidang perencanaan umum, ketatausahaan, kehumasan, hukum,
organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga, persandian, dan kearsipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
C. Kewenangan
a. Penyusunan rencana nasional secara makro dikearsipan
b. Penetapan dan penyelenggaraan kearsipan nasional untuk mendukung
pembangunan secara makro;
c. Penetapan sistem informasi di bidang kearsipan
d. Kewenangan lain yang melekat dan telah dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yaitu:
Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu dibidang kearsipan,
serta Penyelamatan dan pelestarian arsip serta pemanfaatan naskah
sumber arsip.
D. Struktur Organisasi
Gambar4.1Bagan Struktur Organisasi ANRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
E. Macam-macam Dokumen yang diarsipkan
1. Dokumen Kenegaraan: Surat perjanjian kerjasama antar Negara,
Undang-undang, dokumen administrasi kenegaraan (keuangan,
korespondensi), Film, Video, Foto.
2. Dokumen Pemerintah Daerah: Surat perjanjian kerjasama antar daerah,
administrasi daerah.
3. Dokumen BUMN/BUMS: Surat perjanjian kerjasama, administrasi
BUMN/BUMS (Laporan Keuangan), dokumentasi setiap
BUMN/BUMS (Foto, Film, Video, Rekaman suara).
4. Perseorangan: Surat kepemilikan harta, Surat Perjanjian Usaha, Surat
Kerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sumber data diambil dari Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010
s.d 2014 serta Laporan Realisasi Anggaran tahun 2010 s.d 2014 Arsip
Nasional Republik Indonesia. Pengumpulan data diperoleh melalui
wawancara dengan kepala subbagian evaluasi dan pelaporan serta
observasi secara langsung di Arsip Nasional Republik Indonesia.
Berikut ini data mengenai mengenai LaporanPencapaian Kinerja
tahun 2010 s.d 2014 yang diambil dari Arsip Nasional Republik
Indonesia:
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
1. Program
Penyeleng
garaan
Kearsipan
Nasional
Presentase
rekomendasi hasil
pengkajian dan
pengembangan
sistem kearsipan
dinamis dan statis
yang akan
menjadi NSPK
Input:dana
Output:lapora
n
1.514.372.000
8 Laporan
Hasil kajian
1.398.250.880
8 Laporan
Hasil Kajian
2. Jumlah Basis
Data
Penyelenggaraan
JIKN
Input: dana
Output: LKD
181.874.000
33 LKD
178.295.950
33 LKD
3. Jumlah lembaga
kearsipan daerah
provinsi.
Input : dana
Output: LKD
905.400.000,-
12 LKD
857.158.400
12 LKD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010 (lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
4. Jumlah instansi
pusat yang sudah
menerapkan
SIKD-
Input : dana
Output:LKD
750.000.000
10LKD
722.347.950
10LKD
5. Mewujudkan
usaha-usaha
pembinaan
kearsipan
secara
nasional di
lingkungan
lembaga
aparatur
negara
jumlah
lembaga/unit
kearsipan dan
arsiparis yang
terakreditasi dan
disertifikasi
Input : dana
Output:
Lembaga/
Orang
195.000.000
7 lembaga 40
orang
185.258.400
7lembaga 40
orang
6. Jumlah pedoman
mekanisme kerja
arsiparis
Input : dana
Output:
Pedoman
49.516.000
1 pedoman
46.551.650
1 pedoman
7. Jumlah peserta
bimbingan
arsiparis dan tim
penilai
Input : dana
Output:
Lemb.
Pemerintah
Daerah
1.138.646.000
4 pusat 5
daerah
1.100.070.250
4 pusat 5
daerah
8. Jumlah provinsi
yang
mendapatkan
kendaraan layanan
masyarakat sadar
arsip
Input : dana
Output:
prov/kab/
kota
1.332.600.000
14 prov
2 kab/kota
1.319.576.562
14 prov
2 kab/kota
9. Jumlah instansi
pusat dan daerah
yang
mendapatkan
bimbingan dan
konsultasi
kearsipan
Input : dana
Output:
Lembaga
pemerintah
daerah
497.760.000
11 pusat 18
daerah
489.937.925
11 pusat 18
daerah
10. Jumlah instansi
pusat dan daerah
yang
mendapatkan
supervisi
kearsipan
Input : dana
Output:
instansi
372.080.000
8 pusat
8 daerah
356.169.700
8 pusat
8 daerah
11. Jumlah instansi
yang mendapat
persetujuan
Jadwal Retensi
Arsip
Input : dana
Output:pusat
&daerah
109.455.000
25
pusat&daerah
97.290.000
11
pusat&daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 5.1 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2010 (lanjutan)
Sumber: data diolah
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
12. Jumlah
Penyelenggaraan
Arsip Masuk
Desa
Input : dana
Output:kab
/kota
905.400.000
22 kab/kota
875.158.400
22 kab/kota
13. Pengembangan
Pegawai
Input : dana
Output:orang
1.530.000.000
100 pegawai
1.349.555.000
117 pegawai
14. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
rekomendasi
penilaian yang
ditindaklanjuti
pengakuisisian
dan pemusnahan
arsip
Input : dana
Output:
instansi
349.309.000
25 instansi
348.714.000
25 instansi
15. Jumlah daerah
bencana arsip
yang
diselamatkan
Input : dana
Output:
daerah
500.400.000
6 daerah
499.068.700
6 daerah
16. Jumlah daftar
arsip pengolahan
arsip
konvensional
Input : dana
Output:
daftar
828.263.000
13 daftar
827.503.850
22 daftar
17. Jumlah Arsip
Rusak yang
direstorasi
Input : dana
Output:
lembar
1.159.451.000
3.300 lembar
1.158.831.100
3.300 lembar
18. Jumlah
Penerbitan
Naskah Sumber
Arsip yang
terbitkan
Input : dana
Output:
Naskah
1.579.499.000
9 naskah
1.526.117.550
9 naskah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011
No Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
1. Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Mewujudkan
pengelolaan
arsip yang
berbasis
teknologi,
informasi
dan
komunikasi
(TIK) di
lingkungan
lembaga
aparatur
negara
Penyeleng-
garaan
kearsipan
Nasional
Meningkat-
kan
efektifitas
pembinaan
kearsipan
secara
nasioanal di
lingkungan
aparatur
negara
Jumlah
rekomendasi hasil
pengkajian dan
pengembangan
sistem kearsipan
dinamis dan statis
yang akan
menjadi NSP
Input: dana
Output:
pedoman
hasil kajian
2.100.781.000
7 pedoman &
3 hasil kajian
2.011.141.550
7 pedoman &
3 hasil kajian
2. Jumlah
rekomendasi hasil
pengkajian dan
pengembangan
sistem informasi
kearsipan dinamis
dan statis yang
akan menjadi
NSPK
Input: dana
Output:
pedoman dan
standa
500.100.000
2 pedoman
&1standar
477.027.225
2 pedoman
&1standar
3. Jumlah
penggunaan
sistem dan
jaringan kearsipan
nasional
Input: dana
Output:
laporan
619.175.000
4 laporan
606.552.150
4 laporan
4. Jumlah lembaga
dan unit kearsipan
yang terakreditasi
Input: dana
Output: lembaga/unit
kersipan
75.222.000
6
Lembaga/Unit
Kearsipan
70.249.300
6
Lembaga/Unit
Kearsipan
5. Jumlah
pemerintah
prov./kab./kota
yang menerapkan
SIKS-TIK
Input: dana
Output:
kab/kota
1.000.000.000
14
Kabupaten
6 Kota
820.149.225
14
Kabupaten
6 Kota
6. Jumlah instansi
pusat yang
menerapkan
SIKD-TIK
Input: dana
Output:
instansi
2.000.000.000
15 Instansi
1.664.902.100
10 Instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
7. Penyeleng-
garaan
kearsipan
Nasional
Meningkat-
kan
efektifitas
pembinaan
kearsipan
secara
nasioanal di
lingkungan
aparatur
negara
Jumlah instansi
yang
mendapatkan
pemahaman
UndangUndang
No. 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
Input: dana
Output:
instansi
1.500.000.000
85 Instansi
1.368.543.550
85 Instansi
8. Jumlah
desa/kelurahan di
kab./kota yang
mendapatkan
pemahaman
Undang-Undang
No. 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
Input: dana
Output:
provinsi
3.600.000.000
8 Provinsi
3.222.846.900
8 Provinsi
9. Jumlah
desa/kelurahan di
kab./kota yang
mendapatkan
pemahaman
tentang
pengelolaan arsip
sesuai dengan
peraturan bidang
kearsipan
Input: dana
Output:
jumlah desa
950.000.000
15 Desa
/Kelurahan
807.143.350
14 Desa
/Kelurahan
10. Jumlah lembaga
kearsipan daerah
kab./kota yang
menerapkan
pengelolaan arsip
sesuai dengan
peraturan di
bidang kearsipan
Input: dana
Output:kab/k
ota
1.000.000.000
20 Kabupaten
/Kota
741.230.300
18 Kabupaten
/Kota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
11.
Penyeleng-
garaan
kearsipan
Nasional
Meningkat-
kan
efektifitas
penyelamat-
an dan
pelestarian
arsip/dokum
en.
Jumlah pencipta
arsip tingkat
provinsi dan
kabupaten/kota
yang
mendapatkan
rekomendasi
persetujuan
Jadwal Retensi
Arsip (JRA)
Input: dana
Output:instan
si,prov,kab,k
ota
165.592.000
14 Instansi,3
Provinsi, 2
Kab,1 Kota
131.054.000
16 Instansi, 6
Provinsi, 9
Kab,5 Kota
12. Jumlah instansi
yang arsipnya
diselamatkan
Input: dana
Output: KPUD,
Instansi, KPUD
Prov. dan Inst
606.147.000
1 KPUD, 7
Instansi
KPUD
Provinsi, 13
Ins
471.035.750
1 KPU Pusat,
5 Instansi
Pusat, 7
Instansi
KPUD
13. Jumlah arsip hasil
akuisisi
Input: dana
Output:
berkas
369.980.000
320 Berkas
351.703.850
320 Berkas
14. Jumlah daftar
inventaris arsip
Sekneg yang
dibuat
Input: dana
Output: Daftar
Inventaris
400.000.000
1 Daftar
Inventaris
383.499.800
1 Daftar
Inventaris
15. Jumlah daftar
arsip
konvensional,
audio visual,
elektronik,
kartograsi dan
kearsitekturan
yang dibuat
Input: dana
Output: Daftar
763.907.000
10 Daftar
738.965.350
10Daftar
16. Jumlah lembar
arsip yang
dibarcode
Input: dana
Output:
Lembar
404.393.000
10.000
Lembar
403.595.700
10.000
Lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 5.2 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2011(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
17. Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
reel/roll/lembar/k
aset arsip yang
digitalisasi
Input: dana
Output:Reel/R
oll/
1.000.000.000
18.686
Reel/Roll/
919.078.700
19.000
Reel/Roll/
18. Jumlah naskah
sumber arsip yang
diterbitkan
Input: dana
Output:
Naskah
455.000.000
4 Naskah
455.000.000
4 Naskah
19. Jumlah materi
standarisasi tata
laksana pelayanan
arsip
Input: dana
Output: Materi
600.000.000
1 Materi
576.448.325
1 Materi
Sumber: data diolah
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
1. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah instansi
pusat yang
menerapkan
SIKD TIK
Input: dana
Output :
instansi
2.238.802.000
19 instansi
1.964.805.900
10instansi
2. Jumlah instansi
yang
mendapatkan
pemahaman UU
No. 43 Tahun
2009 tentang
kearsipan
Input: dana
Output :
instansi
854.892.000
85 instansi
789.490.820
85 instansi
3. Jumlah instansi
pusat yang
menerapkan
pengelolaan arsip
sesuai dengan
peraturan bidang
Kearsipan
Input: dana
Output :
instansi
218.070.000
20 instansi
201.203.900
18 instansi
4. Jumlah pencipta
arsip tingkat pusat
yang
mendapatkan
rekomendasi
persetujuan
jadwal retensi
arsip (JRA)
Input: dana
Output :
instansi
12.628.000
1 instansi
11.021.200
4 instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
5. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
rekomendasi
penyelenggaraan
kearsipan pada
instansi pusat
Input: dana
Output :
rekomendasi
376.779.000
1 rekomendasi
333.770.750
1 rekomendasi
6. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
Pemerintah
Prov./Kab./Kota
yang
mendapatkan
pemahaman UU
No. 43 2009
Input: dana
Output :
provinsi
2.197.435.000
11 provinsi,
1.987.593.400
11 provinsi,
7. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
Pemerintah Derah
yang
mendapatkan
kemampuan
teknis
pengelolaan arsip
48sset sesuai
dengan peraturan
Perundang-
Undangan
Input: dana
Output : provinsi
3.048.25.000
33 provinsi
2.768.457.100
25 provinsi
8. Jumlah Pencipta
arsip tingkat
provinsi dan
kabupaten/kota
yang
mendapatkan
rekomendasi
persetujuan
jadwal retensi
Arsip (JRA
Input: dana
Output :
prov/kab/kota
144.625.000
20
prov/kab/kota
142.117.500
30
prov/kab/kota
9. Jumlah
rekomendasi
penyelenggaraan
kearsipan pada
pemerintah
provinsi dan
Kab./Kota.
Input: dana
Output :
rekomendasi
541.266.000
6 rekomendasi
278.984.500
6 rekomendasi
10. Jumlah Lembaga
dan unit kearsipan
yang terakreditasi
Input: dana
Output :
lembaga/unit
52.410.000
5
Lembaga/Unit
kearsipan
47.283.800
5
Lembaga/Unit
kearsipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
11. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Indonesia
Jumlah arsiparis
yang tersertifikasi
Input: dana
Output :
Arsiparis
513.186.000
90 Arsiparis
510.963.900
77 Arsiparis
12. Jumlah arsip yang
mendapat
bimbingan
Input: dana
Output :
Arsiparis
743.310.000
535 Arsiparis
738.348.000
490 Arsiparis
13. Jumlah peserta
diklat penciptaan
jabatan fungsional
arsiparis (tingkat
ahli dan trampil)
Input: dana
Output :
orang
458.600.000
65 Orang
409.371.100
65 Orang
14. Jumlah Provinsi
penerima dana
dekonsentrasi
Input: dana
Output :
provinsi
4.800.000.000
32 Provinsi
4.624.873.650
26 Provinsi
15. Jumlah peserta
diklat sertifikasi
SDM
Input: dana
Output :
orang
149.549.000
35 Orang
145.493.800
35 Orang
16. Jumlah peserta
diklat teknis
kearsipan
Input: dana
2.098.009.000
468 orang
1.691.697.790
468 orang
17. Jumlah bulan
layanan
ketatausahaan
Input: dana
Output :
bulan
91.882.000
12 Bulan
60.149.500
12 Bulan
18. Jumlah instansi
yang arsip
diselamatkan
(Arsip Pemilu)
Input: dana
Output :
instansi
214.743.000
12 instansi
199.460.100
12 instansi
19. Jumlah instansi
yang arsipnya
diselamatkan
(Arsip KIB)
Input: dana
Output :
instansi
137.340.000
14 instansi
137.014.300
14 instansi
20. Jumlah arsip hasil
akuisisi
Input: dana
Output :
berkas
341.384.000
200 berkas
333.098.100
200berkas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 5.3 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2012(lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
21. Program
Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Indonesia
Jumlah kaset hasil
wawancara
sejarah lisan
Input: dana
Output :
instansi
449.249.000
35 kaset
443.644.700
37 kaset
22. Jumlah guide
arsip
konvensional,
audio visual,
elektronik,
kartografi, dan
kearsitekturan
yang dibuat
Input: dana
Output :
guide
501.560.000
2 guide
489.553.600
2 guide
Sumber: data diolah
Tabel 5.4 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2013
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
1. Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Persentase
lembaga negara,
pemerintah
daerah
provinsi/kabupat
en/kota, BUMN,
BUMD, dan
lembaga
kearsipan
perguruan tinggi
yang telah
menerapkan
SIKD dan SIKS
dalam
pengelolaan
arsip dinamis
dan statistik
Input: dana
Output:
presentase
11.219.732.000
10%
9.873.613.143
10%
2. Persentase
Lembaga Negara,
BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi
Negeri yang telah
memiliki
unitkearsipan
Input: dana
Output:
presentase
307.220.000
9%
289.741.000
12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.4 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2013 (lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
3. Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Program
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Dukungan
Manajemen
dan
Pelaksanaan
Tugas dan
Tugas
Teknis
lainnya
Persentase
Arsiparis dan
SDM kearsipan
yang telah
memiliki
sertifikat
kompetensi dan
profesionalita
Input: dana
Output:
presentase
1.605.966.000
100%
1.559.178.600
102%
4. Persentase arsip
statis lembaga
negara dapat
diselamatkan
Input: dana
Output:
presentase
5.973.374.000
40%
5.692.938.950
70%
5. Jumlah
Instansi/Lembag
a Negara per
Tahun
Mendapatkan
Persetujuan
Pemusnahan
Arsip
Input: dana
Output:
instansi
16.606.000
8 instansi
15.615.100
9 instansi
6. Persentase
rekomendasi
hasil pengkajian
dan
pengembangan
penyelenggaraan
Kesipan
nasional
Input: dana
Output:
presentase
1.800.800.000
8%
1.733.803.300
8%
7. Sistem
Informasi
Kearsipan
Dinamis (SIKD)
dan Sistem
Kearsipan Statis
(SIKS) di
seluruh pencipta
arsip tingkat
pusat, daerah,
lembaga
kearsipan
Input: dana
Output:
presentase
1.950.867.000
9%
1.833.432.400
9%
8. Persentase
peningkatan
pengunjung
diorama sejarah
perjalanan bangsa
per tahun
Input: dana
Output:
presentase
38.038.070.000
15%
26.692.467.729
20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 5.5 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2014
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
1. Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Persentase
pencipta arsip
lembaga negara,
lembaga
kearsipan
provinsi/kab/kot
a, BUMN, dan
lembaga
kearsipan
perguruan tinggi
yang telah
menerapkan
SIKD dan SIKS
dalam
pengelolaanarsip
dinamis dan
statis;
Input: Dana
Output:
Instansi
2.208.296.000
50 instansi
2.1.5.691.600
35 instansi
2. Persentase
lembaga negara,
pemerintah
daerah
provinsi/kabupat
en/kota,BUMN,
dan perguruan
tinggi negeri
yang telah
membuat tata
naskah dinas,
klasifikasi arsip,
jadwal retensi
arsip (JRA) serta
system
klasifikasi
keamanan dan
akses arsip
Input: Dana
Output:
Instansi
751.052.000
15 instansi
725.341.000
14 instansi
3. Penyelengga-
raan
Kearsipan
Nasional
Persentase arsip
statis lembaga
negara yang
dapat
diselamatkan
Input: Dana
Output:
Instansi
1.519.172.000
25 instansi
1.470.860.800
40 instansi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 5.5 Laporan Pencapaian Kinerja tahun 2014 (lanjutan)
No. Program Indikator
Kinerja
Kegiatan
Keterangan Target
(Rupiah)
Realisasi
(Rupiah)
4. Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Penyelengga
-raan
Kearsipan
Nasional
Jumlah
instansi
lembaga
negara yang
mendapatkan
persetujuan
pemusnahan
arsip per tahun
Input: Dana
Output:
Instansi
609.372.000
50 instansi
602.024.200
77 instansi
5. Persentase data
informasi arsip
statis pada
lembaga
kearsipan
provinsi/kabup
aten/kota
Input: Dana
Output:
simpul
1.607.683.000
11 simpul
1.560.649.200
20simpul
6. Skor Lakip
ANRI
Input: Dana
Output:
laporan
1.542.170.000
1 Laporan
AKIP
1.536.213.600
1 Laporan
AKIP
7. Opini Audit
BPK atas
Laporan
Keuangan
Input: Dana
Output:
dokumen
383.760.000
3 dokumen
364.434.600
3 dokumen
8. Persentase
pemenuhan
fasilitas sarana
dan prasarana
kerja ANRI
dalam rangka
mendukung
LayananArsip
Input: Dana
Output:
presentase
2.580.500.000
100%
2.570.935.150
100%
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
B. Analisis Data
Berikut ini analisis data yang dilakukan berdasarkan rumusan masalah
yang telah ditetapkan.
1. Langkah pertama yang digunakan untuk menjawab rumusan
masalah menurut peratuan kepala ANRI nomor 27 tahun 2014
adalah dengan menghitung Nilai Indeks Efisiensi. Untuk
memperoleh Nilai Indeks Efisiensi, maka sebelumnya akan
dilakukan penghitungan-penghitungan sebagai berikut ini:
a. Menghitung Input pencapaian kinerja tahun 2010-2014
Arsip Nasional RI membuat program kerja setiap
tahunnya.Program kerja tersebut digunakan untuk mengukur
kinerja Arsip Nasional RI. Pada tahap pertama untuk
mengukur kinerja Arsip Nasional RI, yaitu dengan
menghitung input pencapaian. Input pencapaian kinerja ini
menggambarkan seberapa besar penyerapan anggaran untuk
setiap indikator kinerja kegiatan progam kerja setiap
tahunnya.
Berdasarkan setiap indikator kinerja kegiatan program
kerja, input pencapaian kinerja dapat dihitung dengan
membandingkan Input realisasi (capaian) dengan input
rencana(anggaran) dikalikan 100% atau dapat dirumuskkan
sebagai berikut:
Capaian Input = 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 (𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 )
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 (𝐴𝑛𝑔𝑔𝑎𝑟𝑎𝑛 )𝑋100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡 = Rp 1.398.250.880
Rp 1.514.372.000𝑋100% = 92,33%
Dengan menggunakan cara penghitungan seperti diatas maka tabel-
tabel dibawah ini merupakan hasil penghitungan input pencapaian kinerja
tahun 2010 s.d 2014
1) Tahun 2010
Tabel 5.6 Input pencapaian Kinerja Tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input
(%)*
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan statis
yang akan menjadi NSPK
92,33%
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan JIKN 98,03%
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah provinsi yang
sudah menerapkan SIKS-TIK
94,67%
4. Jumlah instansi pusat yang sudah menerapkan
SIKD-TIK
96,32%
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan arsiparis yang
terakreditasi dan disertifikasi
95,00%
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja arsiparis 94,01%
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan tim penilai 96,61%
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan kendaraan
layanan
99,02%
9. Jumlah instansi pusat dan daerah yang mendapatkan
bimbingan dan konsultasi kearsipan
98,43%
10. Jumlah instansi pusat dan daerah yang mendapatkan
supervisi kearsipan
95,72%
11. Jumlah instansi yang mendapat persetujuan Jadwal
Retensi Arsip
88,88%
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa 96,65%
13. Pengembangan Pegawai 88,21%
14. Jumlah rekomendasi penilaian yang ditindaklanjuti
pengakuisisian dan pemusnahan arsip
99,83%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 5.6 Input pencapaian Kinerja Tahun 2010 (Lanjutan)
N
No.
Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input (%)*
15. Jumlah daerah bencana arsip yang diselamatkan 99,73%
16. Jumlah daftar arsip pengolahan arsip konvensional 99,91%
17. Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi 99,95%
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip yang
terbitkan
96,62%
(*)Penghitungan input pencapaian kinerja 2010 lihat Lampiran 1
2) Tahun 2011
Tabel 5.7 Input pencapaian Kinerja Tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian input
(%) *
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSP
95,73%
2. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem informasi kearsipan dinamis
dan statis yang akan menjadi NSPK
95,39%
3. Jumlah penggunaan sistem dan jaringan kearsipan
nasional 97,96%
4. Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang terakreditasi 93,39%
5. Jumlah pemerintah prov./kab./kota yang menerapkan
SIKS-TIK 83,25%
6. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD-TIK 91,24%
7. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UndangUndang No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan 91,24%
8. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang mendapatkan
pemahaman Undang-Undang No. 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
89,52%
9. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang mendapatkan
pemahaman tentang pengelolaan arsip sesuai dengan
peraturan bidang kearsipan
84,96%
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah kab./kota yang
menerapkan pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan
di bidang kearsipan
74,12%
11. Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
79,14%
12. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan 77,71%
13. Jumlah arsip hasil akuisisi 95,06%
14. Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang dibuat 95,87%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.7 Input pencapaian Kinerja Tahun 2011(lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian input
(%) 15. Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartograsi dan kearsitekturan yang dibuat 96,73%
16. Jumlah lembar arsip yang dibarcode 99,80%
17. Jumlah reel/roll/lembar/kaset arsip yang digitalisasi 91,91%
18. Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan 100%
19. Jumlah materi standarisasi tata laksana pelayanan arsip 96,07%
(*)Penghitungan input pencapaian kinerja 2011 lihat Lampiran 2
3) Tahun 2012
Tabel 5.8Input pencapaian Kinerja Tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input
(%)*
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD
TIK
87,76%
2. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
92,35%
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan bidang
Kearsipan
92,27%
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal
retensi arsip (JRA)
87,28%
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada instansi pusat
88,59%
6. Jumlah Pemerintah Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun 2009
tentang kearsipan
90,45%
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset sesuai
dengan peraturan Perundang-Undangan
90,82%
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan jadwal retensi Arsip (JRA
98,27%
9. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada pemerintah provinsi dan Kab./Kota.
51,54%
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi
90,13%
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi 99,57%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.8 Input pencapaian Kinerja Tahun 2012(lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input
(%)*
12. Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 99,33%
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis (tingkat ahli dan trampil)
89,27%
14. Jumlah Provinsi penerima dana dekonsentrasi 96,35%
15. Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 97,29%
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan 80,64%
17. Jumlah bulan layanan ketatausahaan 65,46%
18. Jumlah instansi yang arsip diselamatkan (Arsip
Pemilu)
92,88%
19. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan (Arsip
KIB)
99,76%
20. Jumlah arsip hasil akuisisi 97,57%
21. Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan 98,75%
22. Jumlah guide arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang
dibuat
97,61%
(*)Penghitungan input pencapaian kinerja 2012 lihat Lampiran 3
4) Tahun 2013
Tabel 5.9Input pencapaian Kinerja Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input (%)*
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan
arsip dinamisdan statistik
88%
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki
unitkearsipan
94,31%
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan
profesionalita
97,08%
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan
95,30%
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip
94,03%
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan nasional
yang akan menjadi bahan penyusunan NSPK
96,27%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.9 Input pencapaian Kinerja Tahun 2013 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input (%)*
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan
Sistem Kearsipan Statis (SIKS) di seluruh pencipta
arsip tingkat pusat, daerah, lembaga kearsipan
94%
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun
70,12%
(*)Penghitungan input pencapaian kinerja 2013 lihat Lampiran 4
5) Tahun 2014
Tabel 5.10 Input pencapaian Kinerja Tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Input (%)*
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara, lembaga
kearsipan provinsi/kab/kota, BUMN, dan lembaga
kearsipan perguruan tinggi yang telah menerapkan
SIKD dan SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis
dan statis;
97,61%
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan perguruan
tinggi negeri yang telah membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip (JRA) serta
system klasifikasi keamanan dan akses arsip
96,57%
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang dapat
diselamatkan
96,82%
4. Jumlah instansi lembaga negara yang mendapatkan
persetujuan pemusnahan arsip per tahun
98,79%
5. Persentase data informasi arsip statis pada lembaga
kearsipan provinsi/kabupaten/kota
97,07%
6. Skor Lakip ANRI 99,61%
7. Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 94,96%
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka mendukung
LayananArsip
99,62%
(*)Penghitungan input pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Menghitung Output pencapaian kinerja tahun 2010-2014
Setelah menghitung input pencapaian kinerja Arsip
Nasional RI, langkah selanjutnya adalah menghitung
output pencapaian kinerja. Output pencapaian kinerja
menggambarkan seberapa besar hasil yang didapat dari
setiap progam kerja. Hasil tersebut dapat berupa laporan,
pedoman, dan lain-lain. BerdasarkanIndikator Kinerja
Kegiatansetiap program kerja, output pencapaian kinerja
dapat dihitung dengan membandingkan output realisasi
dengan output rencana (target) dikalikan 100% atau dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Capaian Output = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖𝑎𝑛
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑅𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 𝑋100%
Capaian Output =8 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 hasil kajian
8 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 hasil kajian𝑋100% = 100%
Dengan menggunakan cara penghitungan seperti diatas
maka tabel-tabel dibawah ini merupakan hasil penghitungan
Output pencapaian kinerja tahun 2010 s.d 2014
1) Tahun 2010
Tabel 5.11 Output pencapaian Kinerja Tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%)
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSPK
100%
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan JIKN 100%
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah provinsi yang
sudah menerapkan SIKS-TIK
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.11 Output pencapaian Kinerja Tahun 2010 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%)
4. Jumlah instansi pusat yang sudah menerapkan
SIKD-TIK
100%
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan arsiparis yang
terakreditasi dan disertifikasi
100%
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja arsiparis 100%
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan tim
penilai
100%
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan kendaraan
layanan masyarakat sadar arsip
100%
9. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan bimbingan dan konsultasi kearsipan
100%
10. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan supervisi kearsipan
100%
11. Jumlah instansi yang mendapat persetujuan
Jadwal Retensi Arsip
100%
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa 100%
13. Pengembangan Pegawai 117%
14. Jumlah rekomendasi penilaian yang
ditindaklanjuti pengakuisisian dan pemusnahan
arsip
100%
15. Jumlah daerah bencana arsip yang diselamatkan 100%
16. Jumlah daftar arsip pengolahan arsip
konvensional
100%
17. Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi 100%
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip yang
terbitkan
100%
(*)Penghitungan Output pencapaian kinerja2010 lihat Lampiran 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Tahun 2011
Tabel 5.12 Output pencapaian Kinerja Tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%) *
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSP
100%
2. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
100%
3. Jumlah penggunaan sistem dan jaringan kearsipan
nasional 100%
4. Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 100%
5. Jumlah pemerintah prov./kab./kota yang
menerapkan SIKS-TIK 100%
6. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD-
TIK 66,6%
7. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UndangUndang No. 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
100%
8. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman Undang-Undang No.
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
100%
9. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan
arsip sesuai dengan peraturan bidang kearsipan
93,33%
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah kab./kota yang
menerapkan pengelolaan arsip sesuai dengan
peraturan di bidang kearsipan
90%
11. Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
180%
12. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan 124%
13. Jumlah arsip hasil akuisisi 100%
14. Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang dibuat 100%
15. Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartograsi dan kearsitekturan yang
dibuat
100%
16. Jumlah lembar arsip yang dibarcode 100%
17. Jumlah reel/roll/lembar/kaset arsip yang
digitalisasi
102%
18. Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan 100%
19. Jumlah materi standarisasi tata laksana pelayanan 100%
(*)Penghitungan Output pencapaian kinerja 2011 lihat Lampiran 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3) Tahun 2012
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%) *
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD
TIK
52,63%
2. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
100%
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan bidang
Kearsipan
90%
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal
retensi arsip (JRA)
400%
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada instansi pusat
100%
6. Jumlah Pemerintah Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun 2009
tentang kearsipan
100%
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset sesuai
dengan peraturan Perundang-Undangan
75,75%
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan jadwal retensi Arsip (JRA
150%
9. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan kearsipan
pada pemerintah provinsi dan Kab./Kota.
100%
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi
100%
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi 86%
12. Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 91,58%
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis (tingkat ahli dan trampil)
100%
14. Jumlah Provinsi penerima dana dekonsentrasi 81,25%
15. Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 100%
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan 100%
18. Jumlah instansi yang arsip diselamatkan (Arsip
Pemilu)
100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.13 Output pencapaian Kinerja Tahun 2012 (lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%)
19. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan
(Arsip KIB)
100%
20. Jumlah arsip hasil akuisisi 100%
21. Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan 105,71%
22. Jumlah guide arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang
dibuat
100%
(*)Penghitungan Output pencapaian kinerja 2012 lihat Lampiran 8
4) Tahun 2013
Tabel 5.14 Output pencapaian Kinerja Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%) *
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan
arsip dinamisdanstatistic
100%
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki
unitkearsipan
133,3%
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan
profesionalita
100%
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan
175%
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip
112,5%
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan nasional
yang akan menjadi bahan penyusunan NSPK
100%
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) dan
Sistem Kearsipan Statis (SIKS) di seluruh pencipta
arsip tingkat pusat, daerah, lembaga kearsipan
100%
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun
133,3%
(*)Penghitungan Output pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
5) Tahun 2014
Tabel 5.15 Output pencapaian Kinerja Tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian
Output (%) *
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara, lembaga
kearsipan provinsi/kab/kota, BUMN, dan lembaga
kearsipan perguruan tinggi yang telah menerapkan
SIKD dan SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis
dan statis;
166,7%
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan perguruan
tinggi negeri yang telah membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip (JRA) serta
system klasifikasi keamanan dan akses arsip
93,33%
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang dapat
diselamatkan
160%
4. Jumlah instansi lembaga negara yang mendapatkan
persetujuan pemusnahan arsip per tahun
154%
5. Persentase data informasi arsip statis pada lembaga
kearsipan provinsi/kabupaten/kota
181,81%
6. Skor Lakip ANRI 100%
7. Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 100%
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka mendukung
LayananArsip
100%
(*)Penghitungan Output pencapaian kinerja 2014 lihat Lampiran 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
c. Menghitung Indeks Efisiensi
Peneliti telah menghitung input dan output
pencapaian kinerja. Selanjutnya peneliti akan melakukan
penghitungan indeks efisiensi setiapIndikator Kinerja
Kegiatanpada progam kerja dan menghitung rata-rata
indeks efisiensi setiap tahunnya. Indeks efisiensi dapat
dihitung dengan membandingkan output pencapaian kinerja
dengan input pencapaian kinerja atau bisa dirumuskan
sebagai berikut:
Indeks Efisiensi = % Capaia n Output
% Capaian Input
Indeks Efisiensi = 100%
92,33%= 1,08
Dengan menggunakan cara penghitungan seperti
diatas maka tabel-tabel dibawah ini merupakan hasil
penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2010 s.d 2014
1) Tahun 2010
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi *
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSPK
1,08
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan JIKN 1,02
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah provinsi
yang sudah menerapkan SIKS-TIK
1,06
4. Jumlah instansi pusat yang sudah menerapkan
SIKD-TIK
1,04
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan arsiparis
yang terakreditasi dan disertifikasi
1,05
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja arsiparis 1,06
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan tim
penilai
1,04
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan kendaraan
layanan masyarakat sadar arsip
1,01
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel 5.16 Nilai Indeks Tahun 2010 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
9. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan bimbingan dan konsultasi
kearsipan
1,02
10. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan supervisi kearsipan
1,04
11. Jumlah instansi yang mendapat persetujuan
Jadwal Retensi Arsip
1,13
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk Desa 1,03
13. Pengembangan Pegawai 1,33
14. Jumlah rekomendasi penilaian yang
ditindaklanjuti pengakuisisian dan pemusnahan
arsip
1,00
15. Jumlah daerah bencana arsip yang diselamatkan 1,00
16. Jumlah daftar arsip pengolahan arsip
konvensional
1,00
17. Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi 1,00
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip yang
terbitkan
1,03
Jumlah Indeks Efisiensi 18,94
Rata-rata Indeks Efisiensi 18,94 : 18 = 1,052
(*)Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2010 lihat Lampiran 11
2) Tahun 2011
Tabel 5.17 Nilai Indeks Tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSP
1,05
2. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
1,05
3. Jumlah penggunaan sistem dan jaringan
kearsipan nasional 1,02
4. Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 1,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 5.17Nilai Indeks Tahun 2011 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
* 5. Jumlah pemerintah prov./kab./kota yang
menerapkan SIKS-TIK 1,22
6. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD-
TIK 0,80
7. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UndangUndang No. 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan
1,10
8. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman Undang-Undang No.
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
1,12
9. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman tentang pengelolaan
arsip sesuai dengan peraturan bidang kearsipan
1,11
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah kab./kota
yang menerapkan pengelolaan arsip sesuai
dengan peraturan di bidang kearsipan
1,21
11. Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip (JRA)
2,27
12. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan 1,59 13. Jumlah arsip hasil akuisisi 1,05 14. Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang
dibuat 2,08
15. Jumlah daftar arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartograsi dan kearsitekturan yang
dibuat
1,03
16. Jumlah lembar arsip yang dibarcode 1,00 17. Jumlah reel/roll/lembar/kaset arsip yang
digitalisasi 1,11
18. Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan 1,00 19. Jumlah materi standarisasi tata laksana
pelayanan arsip 1,04
Jumlah Indeks Efisiensi 22,92:19
Rata-rata Indeks Efisiensi 22,92 : 19 = 1,206
(*)Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2011 lihat Lampiran 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3) Tahun 2012
Tabel 5.18Nilai Indeks Tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi *
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan SIKD
TIK
0,59
2. Jumlah instansi yang mendapatkan pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009 tentang kearsipan
1,08
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan
bidang Kearsipan
0,97
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan jadwal
retensi arsip (JRA)
4,58
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada instansi pusat
1,12
6. Jumlah Pemerintah Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun
2009 tentang kearsipan
1,10
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset
sesuai dengan peraturan Perundang-Undangan
0,83
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan
rekomendasi persetujuan jadwal retensi Arsip
(JRA
1,52
9. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada pemerintah provinsi dan
Kab./Kota.
0,94
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi
1,10
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi 0,86
12. Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 0,92
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis (tingkat ahli dan trampil)
1,12
14. Jumlah Provinsi penerima dana dekonsentrasi 0,84
15. Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 1,02
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan 1,24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 5.18 Nilai Indeks Tahun 2012 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
17. Jumlah bulan layanan ketatausahaan 1,52
18. Jumlah instansi yang arsip diselamatkan (Arsip
Pemilu)
1,07
19. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan
(Arsip KIB)
1,00
20. Jumlah arsip hasil akuisisi 1,02
21. Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan 1,07
22. Jumlah guide arsip konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan kearsitekturan yang
dibuat
1,02
Jumlah Indeks Efisiensi 27,53
Rata-rata Indeks Efisiensi 27,53 : 22 = 1,251
(*)Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2012 lihat Lampiran 13
4) Tahun 2013
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan
arsip dinamisdan statistik
1,13
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki
unitkearsipan
1,42
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan
profesionalita
1,05
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan
1,84
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip
1,19
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan
nasional yang akan menjadi bahan penyusunan
NSPK
1,03
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)
dan Sistem Kearsipan Statis (SIKS) di seluruh
pencipta arsip tingkat pusat, daerah, lembaga
kearsipan
1,06
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 5.19 Nilai Indeks Tahun 2013 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun
1,90
Jumlah Indeks Efisiensi 10,42
Rata-rata Indeks Efisiensi 10,42 : 8 = 1,302
(*)Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2013 lihat Lampiran 14
5) Tahun 2014
Tabel 5.20 Nilai Indeks Tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
*
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara,
lembaga kearsipan provinsi/kab/kota, BUMN,
dan lembaga kearsipan perguruan tinggi yang
telah menerapkan SIKD dan SIKS dalam
pengelolaanarsip dinamis dan statis;
1,71
2. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan perguruan
tinggi negeri yang telah membuat tata naskah
dinas, klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip
(JRA) serta system klasifikasi keamanan dan
akses arsip
0,97
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang
dapat diselamatkan
1,65
4. Jumlah instansi lembaga negara yang
mendapatkan persetujuan pemusnahan arsip per
tahun
1,55
5. Persentase data informasi arsip statis pada
lembaga kearsipan provinsi/kabupaten/kota
1,87
6. Skor Lakip ANRI 1,00
7. Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 1,05
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka
mendukung LayananArsip
1,00
Jumlah Indeks Efisiensi 10,8
Rata-rata Indeks Efisiensi 10,8 : 8 = 1,35
(*)Penghitungan Indeks Efisiensi tahun 2014 lihat Lampiran 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Langkah kedua yang digunakan untuk menjawab rumusan
masalah, yaitu dengan menghitung Trenddan penarikan
kesimpulan hasil analisis data.Trend dapat dihitung dengan
menggunakan rata-rata Nilai Indeks Efisiensi yang telah diperoleh
pada tahap sebelumnya.
a) Menghitung Trend dengan metode least square :
Tabel 5.21 Menghitung Persamaan Garis Trend
Tahun Y X X2
XY
2010 1,052 -2 4 -2,104
2011 1,206 -1 1 -1,206
2012 1,251 0 0 0
2013 1,302 1 1 1,302
2014 1,35 2 4 2,7
Y= 6,161 0 X2 = 10 XY= 0,692
Keterangan :
Y = Indeks Efisiensi Arsip Nasional RI
X = Tahun
a = Konstanta
b = besarnya Y jika X mengalami 1 perubahan satuan
Y’ = a+bx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
a= y
n=
6,161
5=1,2322
b= XY
X2 =0,692
10=0,0692
Y’ = a+bx
Y’ = 1,2322 + 0,0692X
Gambar 5. 1 Grafik Trend Indeks Efisiensi tahun 2010-2014
b) Penarikan Kesimpulan Hasil Analisis Data
Peneliti melakukan analisis data mulai dari menghitung
input pencapaian kinerja, output pencapaian kinerja, rata-rata
indeks efisiensi dan menghitung trend. Setelah peneliti
melakukan semua tahap analisis data, maka diperoleh hasil
kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d
2014 meningkat. Peningkatan kinerja Arsip Nasional RI dapat
dilihat dari koefisien persamaan trend kinerja Arsip Nasional
RI yang bernilai positif Nilai trend pada tahun 2010
mempunyai nilai sebesar 1,052, tahun 2011 1,206, tahun 2012
0.000
0.200
0.400
0.600
0.800
1.000
1.200
1.400
1.600
10' 11' 12' 13' 14'
Y
Y = Indeks Efisien-si
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1,251, untuk tahun 2013 sebesar 1,302 dan untuk tahun 2014
sebesar 1,35. Grafik yang dihasilkan dari trend di atas selalu
meningkat dari tahun 2010 s.d 2014. Hal ini berarti kinerja
Arsip Nasional Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d 2014
selalu meningkat dan mengalami perkembangan yang positif.
C. Pembahasan
Menurut peraturan kepala ANRI nomor 27 tahun 2014,
untuk mengetahui kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia
dengan menghitung pencapaian program kerja, dan setelah
mengetahui pencapaian program kerja tersebut digunakan utuk
mengetahui Indeks Efisiensi, setelah mengetahui Indeks Efisiensi
setiap tahunnya maka dapat dihitung Trend untuk mengetahui
kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d
2014. Berdasarkan hasil penghitungan Trend yang telah
dilaksanakan pada tahap sebelumnya, diperoleh persamaan Y’ =
1,2322 +0,0692X persamaan tersebut merupakan persamaan trend
positif dan dapat dilihat bahwa indeks efisiensi pada tahun 2010
sebesar 1,052 tahun 2011 sebesar 1,206, tahun 2012 sebesar 1,251,
lalu pada tahun 2013 sebesar 1,302 dan pada tahun 2014 sebesar
1,35.
Dengan diperolehnya persamaan trend yang positif atau nilai b
yang positif maka dapat disimpulkan kinerja Arsip Nasional
Republik Indonesia dari tahun 2010 s.d 2014 cenderung
meningkat. Kenaikan pola ini disebabkan karena program kerja
ANRI 5 tahun terakhir mengalami peningkatan. Peningkatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
bisa diartikan sebagai pencapaian kinerja sesuai rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Namun tidak semua program kerja
mencapai target yang ditentukan. Keberhasilan pencapaian
program kerja tersebut ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan
dukungan dari semua pihak baik institusi pemerintah di pusat
maupun daerah, BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi, Perusahaan,
dan perseorangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan sebelumnya,
peneliti memperoleh hasil persamaan garis trend, yaitu Y’ = 1,2322 +
0,0692X. Persamaan trend tersebut termasuk dalam trend positif atau b
positif, yang berarti apabila nilai X meningkat maka nilai Y juga akan
meningkat. Pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 nilai indeks
efisiensi cenderung naik yaitu 1,052, 1,206, 1,251, 1,302, 1,35
Pola garis trend tersebut menunjukkan pola naik. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja Arsip Nasional Republik Indonesia dilihat
dari indeks efisiensi dari tahun 2010 s.d 2014 terus meningkat.
Meningkatnya kinerja tersebut berarti, kinerja Arsip Nasional RI semakin
baik atau terus berkembang dari tahun 2010 sampai dengan 2014. Kinerja
Arsip Nasional RI dapat terus meningkat dikarenakan adanya komitmen,
keterlibatan dan dukungan dari semua pihak baik institusi pemerintah di
pusat maupun daerah, BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi, Perusahaan, dan
perseorangan.
B. Keterbatasan penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah data bersifat heterogen.
Setiap tahun Indikator kinerja kegiatan pada program kerja Arsip Nasional
mempunyai jumlah dan macam yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
C. Saran
Dari keterbatasan yang telah disampaikan sebelumnya, penulis
menyarankan untuk penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan data
yang sama berupa indikator kinerja kegiatan pada program kerja dan
jumlah yang sama setiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2005. Akuntansi Sektor Publik : Suatu Pengantar. Jakarta. PT.
ERLANGGA.
Boedijoewono, Noegroho. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta.
STIM YKPN.
Carnegie, Pataleon.2014.Skripsi. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas
Kependudukan dan Pencatatn Sipil studi kasus:Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil kabupaten Kotawaringin Timur. Yogyakarta. Universitas
Sanata Dharma.
Jogiyanto. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta.BPFE Yogyakarta.
Mahmudi. 2010. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta. STIM YKPN.
Mahsun, Firma Sulistyowati, dan Heribertus Andre Purwanugraha. 2012.
Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta. BPFE Yogyakarta
Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja Utama (IKU): Perencanaan, Aplikasi dan
pengembangan. Jakarta. PT. RAJA GRAFINDO PERSADA.
Nordiawan, Deddi. 2006. Akuntansi Sektor Publik . Jakarta. Salemba Empat.
Rusdiyanti, Stefani Ria. 2013. Skripsi. Analisis pengukuran kinerja keuangan dan
non kenuangan studi kasus: Dinas sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
provinsi Jambi tahun 2010 dan 2011 . Yogyakarta.Universitas Sanata
Dharma.
Peraturan Kepala ANRI No. 27 Tahun 2014 tentang Indikator Kinerja Utama.
Jakarta. 2014.
Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No. 09 Tahun 2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Instansi
Pemerintah. Jakarta. 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 1
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
1. Presentase rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan statis
yang akan menjadi NSPK
Rp 1.398.250.880
Rp 1.514.372.000𝑋100%=92,33%
2. Jumlah Basis Data
Penyelenggaraan JIKN
Rp 178.295.950
Rp 181.874.000 X 100%=98,03%
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah
provinsi yang sudah menerapkan
SIKS-TIK
Rp 857.158.400
Rp905.400.000𝑋100 = 94,67%
4. Jumlah instansi pusat yang sudah
menerapkan SIKD-TIK
Rp722.347.950
Rp750.000.000𝑋100% = 96,32%
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan
arsiparis yang terakreditasi dan
disertifikasi
𝑅𝑝185.285.400
𝑅𝑝195.000.000𝑋100% = 95,00%
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja
arsiparis
Rp46.551.650
Rp49.516.000𝑋100% = 94,01%
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis
dan tim penilai
𝑅𝑝1.100.070.250
𝑅𝑝1.138.646.000𝑋100% = 96,61%
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan
kendaraan layanan masyarakat
sadar arsip
Rp1.319.576.562
Rp1.332.600.000X100% = 99,02%
9. Jumlah instansi pusat dan daerah
yang mendapatkan bimbingan dan
konsultasi kearsipan
𝑅𝑝 489.937.925
𝑅𝑝497.760.000𝑋100% = 98,43%
10. Jumlah instansi pusat dan daerah
yang mendapatkan supervisi
kearsipan
𝑅𝑝356.169.700
𝑅𝑝372.080.000𝑋100% = 95,72%
11. Jumlah instansi yang mendapat
persetujuan Jadwal Retensi Arsip
𝑅𝑝97.290.000
𝑅𝑝109.455.000𝑋100% = 88,88%
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip
Masuk Desa
𝑅𝑝875.158.400
𝑅𝑝905.400.000𝑋100% = 96,65%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Lampiran 1 (Lanjutan)
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2010 (Lanjutan)
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
13. Pengembangan Pegawai 𝑅𝑝. 1.349.555.000
𝑅𝑝. 1.530.000.000𝑋100% = 88,21%
14. Jumlah rekomendasi penilaian
yang ditindaklanjuti
pengakuisisian dan pemusnahan
arsip
Rp348.714.000
Rp349.309.000X100% = 99,83%
15. Jumlah daerah bencana arsip yang
diselamatkan
Rp 499.068.700
Rp500.400.000X100% = 99,73%
16. Jumlah daftar arsip pengolahan
arsip konvensional
𝑅𝑝827.503.850
𝑅𝑝828.263.000𝑋100% = 99,91%
17. Jumlah Arsip Rusak yang
direstorasi
𝑅𝑝 . 1.158.831.100
𝑅𝑝 . 1.159.451.000𝑋100%= 99,95%
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber
Arsip yang terbitkan
𝑅𝑝. 1.526.117.550
𝑅𝑝. 1.579.499.000𝑋100% = 96,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Lampiran 2
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian input (%)
1. Jumlah rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSP
Rp2.011.141.550
Rp2.100.781.000X100%
= 95,73%
2. Jumlah rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan
menjadi NSPK
Rp477.027.225
Rp500.100.000X100%
= 95,39%
3. Jumlah penggunaan sistem dan
jaringan kearsipan nasional 𝑅𝑝606.552.150
𝑅𝑝619.175.000𝑋100%
= 97,96% 4. Jumlah lembaga dan unit
kearsipan yang terakreditasi 𝑅𝑝70.249.300
𝑅𝑝75.222.000𝑋100%
= 93,39% 5. Jumlah pemerintah
prov./kab./kota yang menerapkan
SIKS-TIK
𝑅𝑝820.149.225
𝑅𝑝1.000.000.000𝑋100%
= 82,01% 6. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan SIKD-TIK 𝑅𝑝1.664.902.100
𝑅𝑝2.000.000.000𝑋100%
= 83,25% 7. Jumlah instansi yang
mendapatkan pemahaman
UndangUndang No. 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan
𝑅𝑝1.368.543.550
𝑅𝑝1.500.000.000𝑋100%
= 91,24%
8. Jumlah desa/kelurahan di
kab./kota yang mendapatkan
pemahaman Undang-Undang No.
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
𝑅𝑝3.222.846.900
𝑅𝑝3.600.000.000𝑋100%
= 89,52%
9. Jumlah desa/kelurahan di
kab./kota yang mendapatkan
pemahaman tentang pengelolaan
arsip sesuai dengan peraturan
bidang kearsipan
𝑅𝑝807.143.350
𝑅𝑝950.000.000𝑋100%
= 84,96%
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah
kab./kota yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan
peraturan di bidang kearsipan
𝑅𝑝741.230.300
𝑅𝑝1.000.000.000𝑋100%
= 74,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 2 (Lanjutan)
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian input (%) 11. Jumlah pencipta arsip tingkat
provinsi dan kabupaten/kota yang
mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip
(JRA)
𝑅𝑝131.054.000
𝑅𝑝165.592.000𝑋100%
= 79,14%
12. Jumlah instansi yang arsipnya
diselamatkan 𝑅𝑝471.035.750
𝑅𝑝606.147.000𝑋100%
= 77,71% 13. Jumlah arsip hasil akuisisi Rp351.703.850
Rp369.980.000X100%
= 95,06% 14. Jumlah daftar inventaris arsip
Sekneg yang dibuat Rp383.499.800
Rp400.000.000X100%
= 95,87% 15. Jumlah daftar arsip konvensional,
audio visual, elektronik, kartograsi
dan kearsitekturan yang dibuat
Rp738.965.350
Rp763.907.000X100%
= 96,73%
16. Jumlah lembar arsip yang
dibarcode
Rp403.595.700
Rp404.393.000X100%
= 99,80%
17. Jumlah reel/roll/lembar/kaset arsip
yang digitalisasi
Rp919.078.000
Rp1.000.000.000X100%
= 91,91%
18. Jumlah naskah sumber arsip yang
diterbitkan
Rp455.000.000
Rp455.000.000X100%
= 100%
19. Jumlah materi standarisasi tata
laksana pelayanan arsip
Rp576.448.325
Rp600.000.000X100%
= 96,07%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Lampiran 3
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
1. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan SIKD TIK
𝑅𝑝1.964.805.900
𝑅𝑝2.238.802.000𝑋100%
= 87,76%
2. Jumlah instansi yang
mendapatkan pemahaman UU
No. 43 Tahun 2009 tentang
kearsipan
𝑅𝑝789.490.820
𝑅𝑝854.892.000𝑋100%
= 92,35%
3. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan pengelolaan arsip
sesuai dengan peraturan bidang
Kearsipan
𝑅𝑝201.203.900
𝑅𝑝218.070.000𝑋100%
= 92,27%
4. Jumlah pencipta arsip tingkat
pusat yang mendapatkan
rekomendasi persetujuan jadwal
retensi arsip (JRA)
𝑅𝑝11.021.200
𝑅𝑝12.628.000𝑋100%
= 87,28%
5. Jumlah rekomendasi
penyelenggaraan kearsipan pada
instansi pusat
𝑅𝑝333.770.750
𝑅𝑝376.779.000𝑋100%
= 88,59%
6. Jumlah Pemerintah
Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU
No. 43 Tahun 2009 tentang
kearsipan
𝑅𝑝1.987.593.400
𝑅𝑝2.197.435.000𝑋100%
= 90,45%
7. Jumlah Pemerintah Daerah yang
mendapatkan kemampuan teknis
pengelolaan arsip aset sesuai
dengan peraturan Perundang-
Undangan
𝑅𝑝2.768.457.100
𝑅𝑝3.048.250.000𝑋100%
= 90,82%
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat
provinsi dan kabupaten/kota
yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan jadwal retensi Arsip
(JRA
𝑅𝑝142.117.500
𝑅𝑝144.625.000𝑋100%
= 98,27%
9. Jumlah rekomendasi
penyelenggaraan kearsipan pada
pemerintah provinsi dan
Kab./Kota.
𝑅𝑝278.984.500
𝑅𝑝541.266.000𝑋100%
= 51,54%
10. Jumlah Lembaga dan unit
kearsipan yang terakreditasi
𝑅𝑝47.238.800
𝑅𝑝52.410.000𝑋100%
= 90,13%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 3(Lanjutan)
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
11. Jumlah arsiparis yang
tersertifikasi
𝑅𝑝510.963.900
𝑅𝑝513.186.000𝑋100%
= 99,57%
12. Jumlah arsip yang mendapat
bimbingan
𝑅𝑝738.348.000
𝑅𝑝743.310.000𝑋100%
= 99,33%
13. Jumlah peserta diklat penciptaan
jabatan fungsional arsiparis
(tingkat ahli dan trampil)
𝑅𝑝. 409.371.100
𝑅𝑝. 458.600.000𝑋100%
= 89,27%
14. Jumlah Provinsi penerima dana
dekonsentrasi
𝑅𝑝4.624.873.650
𝑅𝑝4.800.000.000𝑋100%
= 96,35%
15. Jumlah peserta diklat sertifikasi
SDM
𝑅𝑝145.493.800
𝑅𝑝149.549.000𝑋100%
= 97,29%
16. Jumlah peserta diklat teknis
kearsipan
𝑅𝑝1.691.697.790
𝑅𝑝2.098.009.000𝑋100%
= 80,64%
17. Jumlah bulan layanan
ketatausahaan
Rp60.149.500
Rp91.882.000X100%
= 65,46%
18. Jumlah instansi yang arsip
diselamatkan (Arsip Pemilu)
𝑅𝑝199.460.100
𝑅𝑝214.743.000𝑋100%
= 92,88%
19. Jumlah instansi yang arsipnya
diselamatkan (Arsip KIB)
𝑅𝑝137.014.300
𝑅𝑝137.340.000𝑋100%
= 99,76%
20. Jumlah arsip hasil akuisisi Rp333.098.100
Rp341.384.000X100%
= 97,57%
21. Jumlah kaset hasil wawancara
sejarah lisan
𝑅𝑝443.644.700
𝑅𝑝449.249.000𝑋100%
= 98,75%
22. Jumlah guide arsip konvensional,
audio visual, elektronik,
kartografi, dan kearsitekturan
yang dibuat
𝑅𝑝. 489.553.600
𝑅𝑝. 501.560.000𝑋100%
= 97,61%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 4
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
1. Persentase lembaga negara,
pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, BUMN,
BUMD, dan lembaga kearsipan
perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS
dalam pengelolaan arsip
dinamisdan statistik
𝑅𝑝9.873.613.143
𝑅𝑝11.219.732.000𝑋100%
= 88%
2. Persentase Lembaga Negara,
BUMN, BUMD, Perguruan Tinggi
Negeri yang telah memiliki
unitkearsipan
𝑅𝑝289.741.000
𝑅𝑝307.220.000𝑋100%
= 94,31%
3. Persentase Arsiparis dan SDM
kearsipan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan
profesionalita
𝑅𝑝1.559.178.600
𝑅𝑝1.605.966.000𝑋100%
= 97,08%
4. Persentase arsip statis lembaga
negara dapat diselamatkan
𝑅𝑝5.692.938.950
𝑅𝑝5.973.374.000𝑋100%
= 95,30%
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara
per Tahun Mendapatkan
Persetujuan Pemusnahan Arsip
𝑅𝑝15.615.100
𝑅𝑝16.606.000𝑋100%
= 94,30%
6. Persentase rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
penyelenggaraan Kesipan nasional
yang akan menjadi bahan
penyusunan NSPK
𝑅𝑝. 1.733.803.300
𝑅𝑝. 1.800.800.000𝑋100%
= 96,27%
7. Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis (SIKD) dan Sistem
Kearsipan Statis (SIKS) di seluruh
pencipta arsip tingkat pusat,
daerah, lembaga kearsipan
𝑅𝑝. 1.833.432.400
𝑅𝑝. 1.950.867.000𝑋100%
= 94,03%
8. Persentase peningkatan
pengunjung diorama sejarah
perjalanan bangsa per tahun
𝑅𝑝. 26.692.467.729
𝑅𝑝. 38.038.070.000𝑋100%
= 70,12%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 5
Penghitungan Input pencapaian kinerja tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Input (%)
1. Persentase pencipta arsip lembaga
negara, lembaga kearsipan
provinsi/kab/kota, BUMN, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi
yang telah menerapkan SIKD dan
SIKS dalam pengelolaanarsip
dinamis dan statis;
𝑅𝑝2.155.691.600
𝑅𝑝2.208.296.000𝑋100%
= 97,61%
2. Persentase lembaga negara,
pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan
perguruan tinggi negeri yang telah
membuat tata naskah dinas,
klasifikasi arsip, jadwal retensi arsip
(JRA) serta system klasifikasi
keamanan dan akses arsip
𝑅𝑝725,341.000
𝑅𝑝751.052.000𝑋100%
= 96,57%
3. Persentase arsip statis lembaga
negara yang dapat diselamatkan
𝑅𝑝1.470.860.800
𝑅𝑝1.519.172.000𝑋100%
= 96,82%
4. Jumlah instansi lembaga negara yang
mendapatkan persetujuan
pemusnahan arsip per tahun
𝑅𝑝602.024.200
𝑅𝑝609.372.000𝑋100%
= 98,79%
5. Persentase data informasi arsip statis
pada lembaga kearsipan
provinsi/kabupaten/kota
𝑅𝑝1.560.649.200
𝑅𝑝1.607.683.000𝑋100%
= 97,07%
6. Skor Lakip ANRI 𝑅𝑝1.536.213.600
𝑅𝑝1.542.170.000𝑋100%
= 99,61%
7. Opini Audit BPK atas Laporan
Keuangan
𝑅𝑝. 364.434.600
𝑅𝑝. 383.760.000𝑋100%
= 94,96%
8. Persentase pemenuhan fasilitas
sarana dan prasarana kerja ANRI
dalam rangka mendukung
LayananArsip
𝑅𝑝2.570.935.150
𝑅𝑝2.580.500.000𝑋100%
= 99,62%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 6
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2010
No Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
1. Presentase rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan statis
yang akan menjadi NSPK
8 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 hasil kajian
8 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 hasil kajian𝑋100%
= 100%
2. Jumlah Basis Data
Penyelenggaraan JIKN
33 𝐿𝐾𝐷
33 𝐿𝐾𝐷𝑋100% = 100%
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah
provinsi yang sudah menerapkan
SIKS-TIK
12 𝐿𝐾𝐷
12 𝐿𝐾𝐷𝑋100% = 100%
4. Jumlah instansi pusat yang sudah
menerapkan SIKD-TIK
10 𝐿𝐾𝐷
10 𝐿𝐾𝐷𝑋100% = 100%
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan
arsiparis yang terakreditasi dan
disertifikasi
7 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 40 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
7 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 40 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑋100%
= 100%
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja
arsiparis
1 𝑑𝑟𝑎𝑓𝑡 𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛
1 𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛𝑋100%
= 100%
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis
dan tim penilai
4 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 5 𝑑𝑎𝑒𝑟h
4 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 5 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h 𝑋100%
= 100%
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan
kendaraan layanan masyarakat
sadar arsip
14 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
14 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖 𝑋100% = 100%
9. Jumlah instansi pusat dan daerah
yang mendapatkan bimbingan dan
konsultasi kearsipan
11 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 18 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h
11 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 18 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h𝑋100%
= 100%
10. Jumlah instansi pusat dan daerah
yang mendapatkan supervisi
kearsipan
8 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 8 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h
8 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 8 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h𝑋100%
= 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 6 (Lanjutan)
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2010
No Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
11. Jumlah instansi yang mendapat
persetujuan Jadwal Retensi Arsip
25 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡
25 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑋100% = 100%
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip
Masuk Desa
22 kabupaten
22 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛𝑋100% =100%
13. Pengembangan Pegawai 117 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖
100 𝑝𝑒𝑔𝑎𝑤𝑎𝑖𝑋100% = 117%
14. Jumlah rekomendasi penilaian yang
ditindaklanjuti pengakuisisian dan
pemusnahan arsip
25 𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
25 𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
15. Jumlah daerah bencana arsip yang
diselamatkan
6 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h
6 𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎h𝑋100% = 100%
16. Jumlah daftar arsip pengolahan
arsip konvensional
22 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟
22 daftar𝑋100% = 100%
17. Jumlah Arsip Rusak yang
direstorasi
3.300 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
3.300 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑋100% = 100%
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber
Arsip yang terbitkan
9 𝑛𝑎𝑠𝑘𝑎h
9 𝑛𝑎𝑠𝑘𝑎h𝑋100% = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 7
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
1. Jumlah rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem kearsipan dinamis dan statis
yang akan menjadi NSP
7𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 3 h𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛
7𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 3 h𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑘𝑎𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑋100%
= 100%
2. Jumlah rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
sistem informasi kearsipan dinamis
dan statis yang akan menjadi NSPK
2 𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 1 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟
2 𝑝𝑒𝑑𝑜𝑚𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 1 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑋100%
= 100%
3. Jumlah penggunaan sistem dan
jaringan kearsipan nasional
4 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛
4 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛𝑋100% = 100%
4. Jumlah lembaga dan unit kearsipan
yang terakreditasi
6 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛
6 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛𝑋100% = 100%
5. Jumlah pemerintah prov./kab./kota
yang menerapkan SIKS-TIK
14 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛
14 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛𝑋100% = 100%
6. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan SIKD-TIK
10 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
15 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 66,6%
7. Jumlah instansi yang mendapatkan
pemahaman UndangUndang No. 43
Tahun 2009 tentang Kearsipan
85 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
85 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
8. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota
yang mendapatkan pemahaman
Undang-Undang No. 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan
85 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
85 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
9. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota
yang mendapatkan pemahaman
tentang pengelolaan arsip sesuai
dengan peraturan bidang kearsipan
14 𝑑𝑒𝑠𝑎
15 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑋100% = 93,33%
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah
kab./kota yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan
peraturan di bidang kearsipan
18 𝑘𝑜𝑡𝑎
20 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑋100% = 90%
11. Jumlah pencipta arsip tingkat
provinsi dan kabupaten/kota yang
mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi Arsip
(JRA)
16 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 + 6 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖 + 9𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 + 5𝑘𝑜𝑡𝑎
14 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 + 3 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖 + 2 𝑘𝑎𝑏𝑢𝑝𝑎𝑡𝑒𝑛 + 1 𝑘𝑜𝑡𝑎𝑋100%
= 180%
12. Jumlah instansi yang arsipnya
diselamatkan
1 𝐾𝑃𝑈𝐷 + 5 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 + 7 𝐾𝑃𝑈𝐷 𝑃𝑟𝑜𝑣 + 13𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
1 𝐾𝑃𝑈𝐷 + 7 𝐾𝑃𝑈𝐷 𝑃𝑟𝑜𝑣 + 13𝑖𝑛𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋
= 124%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 7 (Lanjutan)
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2011
No. Indikator Kinerja
Kegiatan
Capaian input (%)
13. Jumlah arsip hasil
akuisisi
320𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠
320 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠𝑋100 = 100%
14. Jumlah daftar
inventaris arsip
Sekneg yang dibuat
2 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑖𝑠
1 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑎𝑟𝑖𝑠𝑋100% = 200%
15. Jumlah daftar arsip
konvensional, audio
visual, elektronik,
kartograsi dan
kearsitekturan yang
dibuat
10 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟
10 𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 𝑋100% = 100%
16. Jumlah lembar arsip
yang dibarcode
10.000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟
10.000 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑟𝑋100% = 100%
17. Jumlah
reel/roll/lembar/kaset
arsip yang
digitalisasi
19.000 reel/roll/lembar/kaset
18.686 reel/roll/lembar/kaset𝑋100% = 102%
18. Jumlah naskah
sumber arsip yang
diterbitkan
4 𝑛𝑎𝑠𝑘𝑎
4 𝑛𝑎𝑠𝑘𝑎𝑋100% = 100%
19. Jumlah materi
standarisasi tata
laksana pelayanan
arsip
1 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖
1 𝑚𝑎𝑡𝑒𝑟𝑖𝑋100% = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 8
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
1. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan SIKD TIK
10 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
19 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 52,63%
2. Jumlah instansi yang mendapatkan
pemahaman UU No. 43 Tahun
2009 tentang kearsipan
85 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
85 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
3. Jumlah instansi pusat yang
menerapkan pengelolaan arsip
sesuai dengan peraturan bidang
Kearsipan
18 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
20 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 90%
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat
yang mendapatkan rekomendasi
persetujuan jadwal retensi arsip
(JRA)
4 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
1 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 400%
5. Jumlah rekomendasi
penyelenggaraan kearsipan pada
instansi pusat
1 𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖
1 𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖𝑋100% =100%
6. Jumlah Pemerintah
Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No.
43 Tahun 2009 tentang kearsipan
11 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
11 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
7. Jumlah Pemerintah Derah yang
mendapatkan kemampuan teknis
pengelolaan arsip aset sesuai
dengan peraturan Perundang-
Undangan
25𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
33 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 75,75%
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat
provinsi dan kabupaten/kota yang
mendapatkan rekomendasi
persetujuan jadwal retensi Arsip
(JRA
30 𝑝𝑟𝑜𝑣
20 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑋100% = 150%
9. Jumlah rekomendasi
penyelenggaraan kearsipan pada
pemerintah provinsi dan
Kab./Kota.
6 𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖
6 𝑟𝑒𝑘𝑜𝑚𝑒𝑛𝑑𝑎𝑠𝑖𝑋100% = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 8 (Lanjutan)
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
10. Jumlah Lembaga dan unit
kearsipan yang terakreditasi
5 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛
5 𝑙𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑛𝑋100%
= 100%
11. Jumlah arsiparis yang
tersertifikasi
77 𝐴𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑟𝑖𝑠
90 𝐴𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑟𝑖𝑠𝑋100% = 86%
12. Jumlah arsip yang mendapat
bimbingan
490 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑟𝑖𝑠
535 𝑎𝑟𝑠𝑖𝑝𝑎𝑟𝑖𝑠𝑋100% = 91,58%
13. Jumlah peserta diklat
penciptaan jabatan fungsional
arsiparis (tingkat ahli dan
trampil)
65 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
65 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑋100% = 100%
14. Jumlah Provinsi penerima dana
dekonsentrasi
26 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖
32 𝑝𝑟𝑜𝑣𝑖𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 81,25%
15. Jumlah peserta diklat
sertifikasi SDM
35 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
35 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑋100% = 100%
16. Jumlah peserta diklat teknis
kearsipan
468 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔
468 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔𝑋100% = 100%
17. Jumlah bulan layanan
ketatausahaan
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑋100% = 100%
18. Jumlah instansi yang arsip
diselamatkan (Arsip Pemilu)
12 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
12 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
19. Jumlah instansi yang arsipnya
diselamatkan (Arsip KIB)
14 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
14 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100% = 100%
20. Jumlah arsip hasil akuisisi 200 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠
200 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑠𝑋100% = 100%
21. Jumlah kaset hasil wawancara
sejarah lisan
37 𝑘𝑎𝑠𝑒𝑡
35 𝑘𝑎𝑠𝑒𝑡𝑋100% = 105,71%
22. Jumlah guide arsip
konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi, dan
kearsitekturan yang dibuat
2 𝑔𝑢𝑖𝑑𝑒
2 𝑔𝑢𝑖𝑑𝑒𝑋100% = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 9
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
1. Persentase lembaga negara, pemerintah
daerah provinsi/kabupaten/kota,
BUMN, BUMD, dan lembaga
kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam
pengelolaan arsip dinamisdan statistik
10%
10%𝑋100 = 100%
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN,
BUMD, Perguruan Tinggi Negeri yang
telah memiliki unitkearsipan
12%
9%𝑋100 = 133,3%
3. Persentase Arsiparis dan SDM
kearsipan yang telah memiliki
sertifikat kompetensi dan
profesionalita
102%
100%𝑋100% = 102%
4. Persentase arsip statis lembaga negara
dapat diselamatkan
70%
40%𝑋100 = 175%
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara per
Tahun Mendapatkan Persetujuan
Pemusnahan Arsip
9 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
8 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100%
= 112,5%
6. Persentase rekomendasi hasil
pengkajian dan pengembangan
penyelenggaraan Kesipan nasional
yang akan menjadi bahan penyusunan
NSPK
8%
8%𝑋100 = 100%
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
(SIKD) dan Sistem Kearsipan Statis
(SIKS) di seluruh pencipta arsip
tingkat pusat, daerah, lembaga
kearsipan
9%
9%𝑋100 = 100%
8. Persentase peningkatan pengunjung
diorama sejarah perjalanan bangsa per
tahun
18%
15%𝑋100 = 120%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 10
Penghitungan Output pencapaian kinerja tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Capaian Output (%)
1. Persentase pencipta arsip lembaga
negara, lembaga kearsipan
provinsi/kab/kota, BUMN, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi
yang telah menerapkan SIKD dan
SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis
dan statis;
50 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
30 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100%
= 166,7%
2. Persentase lembaga negara, pemerintah
daerah
provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan
perguruan tinggi negeri yang telah
membuat tata naskah dinas, klasifikasi
arsip, jadwal retensi arsip (JRA) serta
system klasifikasi keamanan dan akses
arsip
14 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
15 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100%
= 93,33%
3. Persentase arsip statis lembaga negara
yang dapat diselamatkan
40 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
25 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100%
= 160%
4. Jumlah instansi lembaga negara yang
mendapatkan persetujuan pemusnahan
arsip per tahun.
77 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖
50 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖𝑋100%
= 154%
5. Persentase data informasi arsip statis
pada lembaga kearsipan
provinsi/kabupaten/kota
20 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙
11 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑢𝑙𝑋100%
= 181,81%
6. Skor Lakip ANRI 1 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛
1 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛𝑋100% = 100%
7. Opini Audit BPK atas Laporan
Keuangan
3 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛
3 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛𝑋100% = 100%
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana
dan prasarana kerja ANRI dalam
rangka mendukung LayananArsip
100%
100%𝑋100% = 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 11
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Presentase rekomendasi hasil pengkajian
dan pengembangan sistem kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi
NSPK
100%
92,33%= 1,08
2. Jumlah Basis Data Penyelenggaraan
JIKN 100%
98,03%= 1,02
3. Jumlah lembaga kearsipan daerah
provinsi yang sudah menerapkan SIKS-
TIK
100%
94,67%= 1,06
4. Jumlah instansi pusat yang sudah
menerapkan SIKD-TIK 100%
96,32%= 1,04
5. jumlah lembaga/unit kearsipan dan
arsiparis yang terakreditasi dan
disertifikasi
100%
95,00%= 1,05
6. Jumlah pedoman mekanisme kerja
arsiparis 100%
94,01%= 1,06
7. Jumlah peserta bimbingan arsiparis dan
tim penilai 100%
96,61%= 1,04
8. Jumlah provinsi yang mendapatkan
kendaraan layanan masyarakat sadar
arsip
100%
99,02%= 1,01
9. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan bimbingan dan konsultasi
kearsipan
100%
98,43%= 1,02
10. Jumlah instansi pusat dan daerah yang
mendapatkan supervisi kearsipan 100%
95,72%= 1,04
11. Jumlah instansi yang mendapat
persetujuan Jadwal Retensi Arsip 100%
88,88%= 1,13
12. Jumlah Penyelenggaraan Arsip Masuk
Desa 100%
96,65%= 1,03
13. Pengembangan Pegawai 117%
88,21%= 1,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 11(Lanjutan)
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2010
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
14. Jumlah rekomendasi penilaian yang
ditindaklanjuti pengakuisisian dan
pemusnahan arsip
100%
99,83%= 1,00
15. Jumlah daerah bencana arsip yang
diselamatkan 100%
99,73%= 1,00
16. Jumlah daftar arsip pengolahan arsip
konvensional 100%
99,91%= 1,00
17. Jumlah Arsip Rusak yang direstorasi 100%
99,95%= 1,00
18. Jumlah Penerbitan Naskah Sumber Arsip
yang terbitkan 100%
96,62%= 1,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 12
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem kearsipan dinamis dan
statis yang akan menjadi NSP
100%
95,73%= 1,05
2. Jumlah rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis yang akan menjadi NSPK
100%
95,39%= 1,05
3. Jumlah penggunaan sistem dan jaringan
kearsipan nasional 100%
97,96%= 1,02
4. Jumlah lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 100%
93,39%= 1,07
5. Jumlah pemerintah prov./kab./kota yang
menerapkan SIKS-TIK 100%
82,01%= 1,22
6. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
SIKD-TIK 66,66%
83,25%= 0,80
7. Jumlah instansi yang mendapatkan
pemahaman UndangUndang No. 43 Tahun
2009 tentang Kearsipan
100%
91,24%= 1,10
8. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman Undang-Undang
No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
100%
89,52%= 1,12
9. Jumlah desa/kelurahan di kab./kota yang
mendapatkan pemahaman tentang
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan
bidang kearsipan
93,99%
84,96%= 1,11
10. Jumlah lembaga kearsipan daerah kab./kota
yang menerapkan pengelolaan arsip sesuai
dengan peraturan di bidang kearsipan
90%
74,21%= 1,21
11. Jumlah pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan
rekomendasi persetujuan Jadwal Retensi
Arsip (JRA)
180%
79,14%= 2,27
12. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan 124%
77,71%= 1,59
13. Jumlah arsip hasil akuisisi 100%
95,06%= 1,05
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 12 (lanjutan)
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2011
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi 14. Jumlah daftar inventaris arsip Sekneg yang
dibuat 200%
95,87%= 2,08
15. Jumlah daftar arsip konvensional, audio
visual, elektronik, kartograsi dan
kearsitekturan yang dibuat
100%
96,73%= 1,03
16. Jumlah lembar arsip yang dibarcode 100%
99,80%= 1,00
17. Jumlah reel/roll/lembar/kaset arsip yang
digitalisasi 102%
91,91%= 1,11
18. Jumlah naskah sumber arsip yang diterbitkan 100%
100%= 1,00
19. Jumlah materi standarisasi tata laksana
pelayanan arsip 100%
96,07%= 1,04
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 13
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
SIKD TIK 52,36%
87,76%= 0,59
2. Jumlah instansi yang mendapatkan
pemahaman UU No. 43 Tahun 2009 tentang
kearsipan
100%
92,35%= 1,08
3. Jumlah instansi pusat yang menerapkan
pengelolaan arsip sesuai dengan peraturan
bidang Kearsipan
90%
92,27%= 0,97
4. Jumlah pencipta arsip tingkat pusat yang
mendapatkan rekomendasi persetujuan
jadwal retensi arsip (JRA)
400%
87,28%= 4,58
5. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada instansi pusat 100%
88,59%= 1,12
6. Jumlah Pemerintah Prov./Kab./Kota yang
mendapatkan pemahaman UU No. 43 Tahun
2009 tentang kearsipan
100%
90,45%= 1,10
7. Jumlah Pemerintah Derah yang mendapatkan
kemampuan teknis pengelolaan arsip aset
sesuai dengan peraturan Perundang-
Undangan
75,75%
90,82%= 0,83
8. Jumlah Pencipta arsip tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang mendapatkan
rekomendasi persetujuan jadwal retensi
Arsip (JRA
150%
98,27%= 1,52
9. Jumlah rekomendasi penyelenggaraan
kearsipan pada pemerintah provinsi dan
Kab./Kota.
100%
51,54%= 1,94
10. Jumlah Lembaga dan unit kearsipan yang
terakreditasi 100%
90,13%= 1,10
11. Jumlah arsiparis yang tersertifikasi 86%
99,57%= 0,86
12. Jumlah arsip yang mendapat bimbingan 91,58%
99,33%= 0,92
13. Jumlah peserta diklat penciptaan jabatan
fungsional arsiparis (tingkat ahli dan trampil) 100%
89,27%= 1,12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 13(Lanjutan)
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2012
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
14. Jumlah Provinsi penerima dana
dekonsentrasi 81,25%
96,35%= 0,84
15. Jumlah peserta diklat sertifikasi SDM 100%
97,29%= 1,02
16. Jumlah peserta diklat teknis kearsipan 100%
80,64%= 1,24
17. Jumlah bulan layanan ketatausahaan 100%
65,46%= 1,52
18. Jumlah instansi yang arsip diselamatkan
(Arsip Pemilu) 100%
92,88%= 1,07
19. Jumlah instansi yang arsipnya diselamatkan
(Arsip KIB) 100%
99,76%= 1,00
20. Jumlah arsip hasil akuisisi
100%
97,57%= 1,02
21. Jumlah kaset hasil wawancara sejarah lisan 105,71%
98,57%= 1,07
22. Jumlah guide arsip konvensional, audio
visual, elektronik, kartografi, dan
kearsitekturan yang dibuat
100%
97,61%= 1,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 14
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2013
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Persentase lembaga negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota, BUMN, BUMD, dan
lembaga kearsipan perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS dalam pengelolaan
arsip dinamisdan statistik
100%
88%= 1,13
2. Persentase Lembaga Negara, BUMN, BUMD,
Perguruan Tinggi Negeri yang telah memiliki
unitkearsipan
133,3%
94,31%= 1,42
3. Persentase Arsiparis dan SDM kearsipan yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan
profesionalita
102%
97,08%= 1,05
4. Persentase arsip statis lembaga negara dapat
diselamatkan 175%
95,30%= 1,84
5. Jumlah Instansi/Lembaga Negara per Tahun
Mendapatkan Persetujuan Pemusnahan Arsip 112,5%
94%= 1,19
6. Persentase rekomendasi hasil pengkajian dan
pengembangan penyelenggaraan Kesipan
nasional yang akan menjadi bahan penyusunan
NSPK
100%
96,27%= 1,03
7. Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)
dan Sistem Kearsipan Statis (SIKS) di seluruh
pencipta arsip tingkat pusat, daerah, lembaga
kearsipan
100%
94%= 1,06
8. Persentase peningkatan pengunjung diorama
sejarah perjalanan bangsa per tahun 120%
70%= 1,71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 15
Penghitungan Nilai Indeks Efisiensi Tahun 2014
No. Indikator Kinerja Kegiatan Indeks Efisiensi
1. Persentase pencipta arsip lembaga negara,
lembaga kearsipan provinsi/kab/kota,
BUMN, dan lembaga kearsipan perguruan
tinggi yang telah menerapkan SIKD dan
SIKS dalam pengelolaanarsip dinamis dan
statis;
166,7%
97,61%= 1,71
2. Persentase lembaga negara, pemerintah
daerah provinsi/kabupaten/kota,BUMN, dan
perguruan tinggi negeri yang telah membuat
tata naskah dinas, klasifikasi arsip, jadwal
retensi arsip (JRA) serta system klasifikasi
keamanan dan akses arsip
93,33%
96,57%= 0,97
3. Persentase arsip statis lembaga negara yang
dapat diselamatkan 160%
96,82%= 1,65
4. Jumlah instansi lembaga negara yang
mendapatkan persetujuan pemusnahan arsip
per tahun
154%
98,79%= 1,55
5. Persentase data informasi arsip statis pada
lembaga kearsipan provinsi/kabupaten/kota 181,81%
97,07%= 1,87
6. Skor Lakip ANRI 100%
99,61%= 1,00
7. Opini Audit BPK atas Laporan Keuangan 100%
94,96%= 1,05
8. Persentase pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana kerja ANRI dalam rangka
mendukung LayananArsip
100%
99,62%= 1,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 16
PENCAPAIAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2010 PROGRAM KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program
Penyelenggaraan
Kearsipan
Nasional
Presentase
rekomendasi
hasil pengkajian dan
pengembangan sistem
kearsipan dinamis dan
statis yang akan
menjadi
NSPK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.514.372.000,- Rp1.398.250.880
Output: Jumlah Laporan Pengkajian
dan
Pengembangan Kearsipan
Dinamis dan statis
Laporan 8 Laporan Hasil
Kajian
8 Laporan Hasil Kajian
Jumlah Basis Data
Penyelenggaraan JIKN
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp181.874.000,- Rp178.295.950
Output: Jumlah Lembaga Kearsipan
Daerah yang dibina dalam
Implementasi JIKN
LKD 33 LKD 33 LKD
Jumlah lembaga
kearsipan daerah
provinsi yang sudah
menerapkan SIKS-
TIK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp905.400.000,- Rp857.158.400
Output: Jumlah Lembaga Kearsipan
Daerah yang dibina
LKD 12 LKD 12 LKD
Jumlah instansi pusat
yang sudah
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp750.000.000 Rp722.347.950
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
menerapkan
SIKD-TIK
Output: Jumlah Lembaga Kearsipan
Daerah yang dibina dalam
Implementasi Aplikasi
Pengelolaan Arsip Dinamis
Berbasis TI
LKD 10 LKD 10 LKD
PROGRAM KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Mewujudkan
usaha-usaha
pembinaan
kearsipan secara
nasional di
lingkungan
lembaga aparatur
negara
Jumlah lembaga/unit
kearsipan dan arsiparis
yang terakreditasi dan
disertifikasi
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp195.000.000 Rp185.258.400
Output: Jumlah Lembaga dan Unit
Kearsipan serta arsiparis
yang
terakreditasi dan tersetifikasi
Lembaga/
Orang
7 lembaga
40 orang
7 Lembaga
40 orang
Jumlah pedoman
mekanisme kerja
arsiparis
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp49.516.000 Rp46.551.650
Output: Jumlah pedoman kearsipan
statis yang disusun
Pedoman 1 Pedoman 1 Draft Pedoman
Jumlah peserta
bimbingan arsiparis
dan
tim penilai
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.138.646.000 Rp1.100.070.250
Output: Jumlah Lembaga Negara dan
Lembaga Pemerintah yang
dibina
Lembaga,
Pemerintah
Daerah
4 Pusat
5 Daerah
4 Pusat
5 Daerah
Jumlah provinsi yang
mendapatkan
kendaraan
layanan masyarakat
sadar arsip
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.332.600.000 Rp1.319.576.562
Output: Jumlah Lembaga Kearsipan
Daerah yang mendapat Mobil
Layanan Sadar Arsip
Provinsi
Kabupaten/
Kota
14 Provinsi
14 Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Jumlah instansi pusat
dan daerah yang
mendapatkan
bimbingan
dan konsultasi
kearsipan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp497.760.000 Rp489.937.925
Output: Jumlah Lembaga Negara dan
Lembaga Pemerintah yang
dibina
Lembaga,
Pemerintah
Daerah
11 Pusat
18 Daerah
11 Pusat
18 Daerah
PROGRAM KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah instansi pusat
dan daerah yang
mendapatkan supervisi
kearsipan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp372.080.000 Rp356.169.700
Output: Jumlah instansi yang
mendapat
supervisi kearsipan
Instansi 8 Pusat
8 Daerah
8 Pusat
8 Daerah
Jumlah instansi yang
mendapat persetujuan
Jadwal Retensi Arsip
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp109.455.000 97.290.000
Output: Jumlah Lembaga Negara dan
Lembaga Pemerintah yang
memperoleh Persetujuan JRA
Pusat dan
Daerah
25 Pusat 25 Pusat
Jumlah
Penyelenggaraan
Arsip Masuk Desa
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp905.400.000 Rp875.158.400
Output: Jumlah Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan Arsip
MAsuk
Desa
Kab/Kota 22 Kabupaten 22 Kabupaten
Pengembangan
Pegawai
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.530.000.000 RP1.349.555.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Output:
Jumlah pegawai yang
mendapat
bantuan beasiswa
Kab/Kota 100 pegawai 117 Pegawai
Program
Penyelenggaraan
Kearsipan
Nasional
Jumlah rekomendasi
penilaian yang
ditindaklanjuti
pengakuisisian dan
pemusnahan arsip
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp349.309.000 Rp348.714.000
Output: Jumlah Arsip yang
diselamatkan
Instansi 25 instansi 25 instansi
Jumlah daerah
bencana
arsip yang
diselamatkan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp500.400.000 Rp499.068.700
Output: Jumlah Daerah yang arsipnya
dapat diselamatkan akibat
bencana
Daerah 6 Daerah 6 Daerah
Jumlah daftar arsip
pengolahan arsip
konvensional
Input :
SDM
Dana
Orang
Rp
Rp828.263.000 Rp827.503.850
Output: Jumlah daftar/inventaris Daftar 22 Daftar 22 Daftar
PROGRAM KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah Arsip Rusak
yang direstorasi
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.159.451.000 RP1.158.831.100
Output: Jumlah Arsip yang di
restorasi
lembar 3.300 lembar 3.300 lembar
Jumlah Penerbitan
Naskah Sumber Arsip
yang terbitkan
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.579.499.000 RP1.526.117.550
Output: Jumlah Naskah Sumber Arsip
Yang disusun.
Naskah 9 Naskah 9 Naskah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 17
PENCAPAIAN KINERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2011
PROGRAM
KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Program
Penyelenggaraan
Kearsipan
Nasional
Mewujudkan
pengelolaan arsip
yang berbasis
teknologi,
informasi
dan komunikasi
(TIK) di
lingkungan
lembaga aparatur
negara
Jumlah rekomendasi
hasil pengkajian dan
pengembangan sistem
kearsipan dinamis dan
statis yang akan
menjadi
NSPK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Orang
Rp2.100.781.000,-
Rp2.011.141.550,-
Output: Jumlah pengkajian dan
pedoman sistem kearsipan
dinamis dan statis
Pedoman
dan Hasil
Kajian
7 Pedoman dan 3
Hasil Kajian
7 Pedoman dan 3
Hasil Kajian
Jumlah rekomendasi
hasil pengkajian dan
pengembangan sistem
informasi kearsipan
dinamis dan statis
yang
akan menjadi NSPK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp500.100.000,- Rp477.027.225,-
Output: Jumlah pedoman dan standar
sistem informasi kearsipan
dinamis dan statis
Pedoman
dan Standar
2 Pedoman dan 1
Standar
2 Pedoman dan 1
Standar
Jumlah penggunaan
sistem dan jaringan
kearsipan nasional
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp619.175.000,- Rp606.552.150,-
Output: Jumlah penggunaan sistem
dan jaringan kearsipan
nasional
Laporan 4 Laporan 4 Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PROGRAM
KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Penyelenggaraan
Kearsipan
Nasional
Meningkatkan
efektivitas
pembinaan
kearsipan secara
nasional di
lingkungan
lembaga aparatur
negara
Jumlah lembaga dan
unit kearsipan yang
terakreditasi
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp75.222.000 Rp70.249.300
Output: Jumlah lembaga dan unit
kearsipan yang terakreditasi
Lembaga/
Unit
Kearsipan
6 Lembaga/Unit
Kearsipan
6 Lembaga/Unit
Kearsipan
Jumlah pemerintah
prov./kab./kota yang
menerapkan SIKS-
TIK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.000.000.000 Rp820.149.225
Output: Jumlah pemerintah
prov./kab./kota yang
menerapkan SIKS-TIK
Kabupaten
dan Kota
14 Kabupaten
14Kabupaten
Jumlah instansi pusat
yang menerapkan
SIKD-
TIK
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp2.000.000.000 Rp1.664.902.100
Output: Jumlah instansi pusat yang
menerapkan SIKD-TIK
Instansi 15 Instansi 10 Instansi
Jumlah instansi yang
mendapatkan
pemahaman Undang-
Undang No. 43 Tahun
2009 tentang
Kearsipan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.500.000.000 Rp1.368.543.550
Output: Jumlah instansi yang
mendapatkan pemahaman
Undang-Undang No. 43
Tahun
2009 tentang Kearsipan
Instansi 85 Instansi 85 Instansi
Jumlah desa/kelurahan
di kab./kota yang
mendapatkan
pemahaman Undang-
Undang No. 43 Tahun
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp3.600.000.000 Rp3.222.846.900
Output: Jumlah desa/kelurahan di
kab./kota yg mendapatkan
pemahaman Undang-Undang
Provinsi 85 Provinsi 85Provinsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2009 tentang
Kearsipan
No. 43 Tahun 2009
ttgKearsipan
Jumlah desa/kelurahan
di kab./kota yang
mendapatkan
pemahaman tentang
pengelolaan arsip
sesuai
dengan peraturan
bidang kearsipan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp950.000.000 Rp807.143.350
Output: Jumlah desa/kelurahan di
kab./kota yang mendapatkan
pemahaman ttg pengelolaan
arsip sesuai dgn peraturan
bidang kearsipan
Desa/Kelur
a
han
15 Desa/Kelurahan 14 Desa/Kelurahan
PROGRAM
KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah lembaga
kearsipan daerah
kab./kota yang
menerapkan
pengelolaan arsip
sesuai
dengan peraturan di
bidang kearsipan
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.000.000.000 Rp741.230.300
Output: Jumlah lembaga kearsipan
daerah kab./kota yang
menerapkan pengelolaan
arsip
sesuai dengan peraturan di
bidang kearsipan
Kabupaten/
Kota
20 Kabupaten/Kota 18 Provinsi/Kabupaten/ Kota
Jumlah pencipta arsip
tingkat provinsi dan
kabupaten/kota yang
mendapatkan
rekomendasi
persetujuan Jadwal
Retensi Arsip (JRA)
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp165.592.000 Rp131.054.000
Output: Jumlah pencipta arsip tingkat
pusat, provinsi dan
kabupaten/kota yang
mendapatkan rekomendasi
persetujuan Jadwal Retensi
Arsip (JRA)
Instansi,
Provinsi,
Kabupaten
dan Kota
14 Instansi,
3 Provinsi,
2 Kabupaten dan
1 Kota
16 Instansi,
6 Provinsi,
9 Kabupaten dan
5 Kota
Penyelenggaraan Jumlah instansi yang Input: SDM Orang Rp606.147.000 Rp471.035.750
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Kearsipan
Nasional
Meningkatkan
efektivitas
penyelamatan dan
pelestarian
arsip/dokumen
negara
arsipnya diselamatkan Dana Rp
Output: Jumlah Arsip yang
diselamatkan
KPUD,
Instansi
KPUD
Prov.
dan Inst.
1 KPUD, 7 Instansi
KPUD Provinsi, 13
Instansi
1 KPU Pusat, 5 Instansi Pusat,
7 Instansi KPUD Prov. & 13
Instansi
Jumlah arsip hasil
akuisisi
Input: SDM
Dana
Orang
Rp
Rp369.980.000 Rp351.703.850
Output: Jumlah arsip hasil akuisisi Berkas 320 Berkas 320 Berkas
Jumlah daftar
inventaris
arsip Sekneg yang
dibuat
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp400.000.000 Rp383.499.800
Output: Jumlah daftar inventaris arsip
Sekneg yang dibuat
Daftar
Inventaris
1 Daftar Inventaris 2 Daftar Inventaris
Jumlah daftar arsip
konvensional, audio
visual, elektronik,
kartograsi dan
kearsitekturan yang
dibuat
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp763.907.000 Rp738.965.350
Output: Jumlah daftar arsip
konvensional, audio visual,
elektronik, kartografi dan
kearsitekturan yang dibuat
Daftar 10 Daftar 10 Daftar
PROGRAM
KEGIATAN
KET
Uraian Indikator Kinerja Kegiatan Satuan Rencana Tingkat
Capaian (Target)
Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Jumlah lembar arsip
yang dibarcode
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp404.393.000 Rp403.595.700
Output: Jumlah lembar arsip yang
dibarcode
Lembar 10.000 Lembar 10.000 Lembar
Jumlah
reel/roll/lembar/kaset
arsip yang digitalisasi
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp1.000.000.000 Rp919.078.700
Output: Jumlah reel/roll/lembar/kaset
arsip yang digitalisasi
Reel/Roll/
Lembar/
18.686 Reel/Roll/
Lembar/
19.000 Reel/Roll/
Lembar/ Kaset/Peta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Kaset/Peta Kaset/Peta
Jumlah naskah sumber
arsip yang diterbitkan
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp455.000.000 Rp454.998.800
Output:
Jumlah naskah sumber arsip
yang diterbitkan
Naskah 4 Naskah 4 Naskah
Jumlah materi
standarisasi tata
laksana
pelayanan arsip
Input : SDM
Dana
Orang
Rp
Rp600.000.000 Rp576.448.325
Output: Jumlah materi standarisasi
tata
laksana pelayanan arsip
Materi 1 Materi 1 Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 18
PENCAPAIAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2012
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI
Sasaran Strategis 1
Terwujudnya
penyelenggaraan
pembinaan kearsipan
nasional yang
bermutu, terpadu,
sistematis dan
komprehensif
Jumlah Instansi Pusat
yang Menerapkan SIKD-
TIK
19 instansi 10 instansi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
2.238.802.000 1.964.805.900
Jumlah Instansi yang
Mendapatkan Pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009
Tentang Kearsipan
85 instansi 85 instansi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
854.892.000 789.490.820
Jumlah Instansi Pusat
yang Menerapkan
Pengelolaan Arsip sesuai
dengan Peraturan Bidang
Kearsipan
20 instansi 18 instansi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
218.070.000 201.203.900
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Jumlah Pencipta Arsip
Tingkat Pusat yang
Mendapatkan
1 instansi 4 instansi, Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
12.628.000 11.021.200
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI
Rekomendasi Persetujuan
Jadwal Retensi Arsip (JRA)
Jumlah Rekomendasi
Penyelenggaraan
Kearsipan pada Instansi
Pusat
1 rekomendasi 1 Rekomendasi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
376.779.000 333.770.750
Jumlah Pemerintah
Prov./Kab./Kota yang
Mendapatkan Pemahaman
UU No. 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan
11 provinsi, 11 provinsi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
2.197.435.000 1.987.593.400
Jumlah Pemerintah Derah
yang Mendapatkan
Kemampuan Teknis
Pengelolaan Arsip Asset
sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan
33 provinsi 25 provinsi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
3.048.25.000 2.768.457.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Jumlah Pencipta Arsip
Tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota yang
Mendapatkan
Rekomendasi Persetujuan
Jadwal Retensi Arsip (JRA)
20 prov/kab/kota 30 prov/kab/kota Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
144.625.000 142.117.500
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI
Jumlah Rekomendasi
Penyelenggaraan
Kearsipan pada
Pemerintah Provinsi dan
Kab./Kota
6 rekomendasi 6 rekomendasi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
541.266.000 278.984.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Sasaran Strategis 2
Terwujudnya
organisasi kearsipan
yang profesional,
efektif dan efisien
Jumlah Lembaga dan Unit
Kearsipan yang
Terakreditasi
5 Lembaga/Unit
kearsipan
5 Lembaga/Unit
kearsipan
Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
52.410.000 47.283.800
Sasaran Strategis 3
Terwujudnya SDM
Kearsipan yang
kompeten dan
profesional
Jumlah Arsiparis yang
Tersertifikasi
90 Arsiparis 77 Arsiparis Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
513.186.000 510.963.900
Jumlah Arsiparis yang
Mendapat Bimbingan
535 Arsiparis 490 Arsiparis Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
743.310.000 738.348.000
Jumlah Peserta Diklat
Penciptaan Jabatan
Fungsional Arsiparis
(Tingkat ahli dan trampil)
65 Orang 65 Orang Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Indonesia
458.600.000 409.371.100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI
Jumlah Provinsi Penerima
Dana Dekonsentrasi
32 Provinsi 26 Provinsi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Indonesia
4.800.000.000 4.624.873.650
Jumlah Peserta Diklat
Sertifikasi SDM
35 Orang 35 Orang Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Indonesia
149.549.000 145.493.800
Jumlah Peserta Diklat
Teknis Kearsipan
468 orang 468 Orang Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Indonesia
2.098.009.000 1.691.697.790
Jumlah Bulan Layanan
Ketatausahaan
12 Bulan 12 Bulan Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Indonesia
91.882.000 60.149.500
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Sasaran Strategis 4
Terwujudnya efektivitas
penyelamatan,
pelestarian, dan
kemudahan akses arsip
untuk kepentingan
pemanfaatan
pendayagunaan, dan
pelayanan publik
Jumlah Instansi yang Arsip
Diselamatkan (Arsip
Pemilu)
12 instansi 12 instansi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
214.743.000 199.460.100
Jumlah Instansi yang
Arsipnya Diselamatkan
(Arsip KIB)
14 instansi 14 instansi Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
137.340.000 137.014.300
Jumlah Arsip Hasil
Akuisisi
200 berkas 200 berkas Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
341.384.000 333.098.100
Jumlah Kaset Hasil
Wawancara Sejarah Lisan
35 kaset 37 kaset Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
449.249.000 443.644.700
Jumlah Guide Arsip
Konvensional, Audio
Visual, Elektronik,
Kartografi, dan
Kearsitekturan yang
Dibuat
2 guide 2 Guide Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
501.560.000 489.553.60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 19
PENCAPAIAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2013
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KERJA TARGET REALISASI PROGRAM ANGGARAN
PAGU REALISASI
Terwujudnya
penyelenggaraan
pembinaan
kearsipan nasional yang
bermutu, terpadu,
sistematis, dan
komprehensif
Persentase lembaga
negara, pemerintah
daerah
provinsi/kabupaten/kota
, BUMN, BUMD, dan
lembaga kearsipan
perguruan tinggi yang
telah menerapkan SIKD
dan SIKS dalam
pengelolaan arsip
dinamis dan statis
10% 10% Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
11.219.732.000 9.873.613.143
Terwujudnya organisasi
kearsipan yang
proporsional,
efektif dan efisien
Persentase Lembaga
Negara, BUMN,
BUMD,
Perguruan Tinggi
Negeri
yang telah memiliki unit
kearsipan
9% 12% Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
307.220.000 289.741.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Terwujudnya SDM
Kearsipan
yang kompeten dan
profesional
Persentase Arsiparis dan
SDM kearsipan yang
telah
memiliki sertifikat
kompetensi dan
profesionalitas
100
Arsipar
is
102 Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
1.605.966.000 1.559.178.600
Terwujudnya efektifitas
penyelamatan,
pengolahandan pelestarian
Arsip/Dokumen Negara
secara Efektif dan
Persentase arsip statis
lembaga negara dapat
diselamatkan
40% 70% Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
5.973.374.000 5.692.938.950
Terwujudnya Lembaga
Negara, pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,
BUMN, BUMD, dan
Perguruan Tinggi Negeri
yang menerapkan
pemusnahan arsip
Jumlah
Instansi/Lembaga
Negara per Tahun
Mendapatkan
Persetujuan
Pemusnahan Arsip
8 instansi 9 instansi Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
16.606.000 15.615.100
Terwujudnya Hasil Kajian
Kearsipan Yang
Berkualitas
Persentase rekomendasi
hasil pengkajian dan
pengembangan
penyelenggaraan
kearsipan nasional yang
akan menjadi bahan
penyusunan NSPK
8% 8% Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
1.800.800.000 1.733.803.300
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Terwujudnya peningkatan
mutu dan efektifitas
pengelolaan sistem
informasi kearsipan
Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis
(SIKD)
dan Sistem Kearsipan
Statis (SIKS) di seluruh
pencipta arsip tingkat
pusat, daerah, lembaga
kearsipan
provinsi/Kabupaten/Kot
a
dan lembaga kearsipan
perguruan tinggi
9% 9% Program
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
1.950.867.000 1.833.432.400
Terwujudnya peningkatan
mutu perencanaan,
koordinasi dan
pengendalian
program serta tata kelola
administrasi dan
akuntabilitas kinerja yang
profesional, transparan
dan
akuntabel
Persentase peningkatan
pengunjung diorama
sejarah perjalanan
bangsa
per tahun
15% 18% Dukungan Manajemen
dan
Pelaksanaan Tugas dan
Tugas Teknis Lainnya
38.038.070.000 26.692.467.729
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 20
PENCAPAIAN KINERJA
ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
TAHUN ANGGARAN 2014
Program Indikator Kinerja Indikator Kinerja Kegiatan
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Realisasi Ket
Penyelenggaraan
Kearsipan Nasional
Persentase pencipta arsip
lembaga negara, lembaga
kearsipan provinsi/kab/kota,
BUMN, dan lembaga
kearsipan
perguruan tinggi yang telah
menerapkan SIKD dan SIKS
dalam pengelolaan arsip
dinamis dan statis;
Input : Dana, SDM Rp2.208.296.000 Rp2.1.5.691.600
Output: implementasi
SIKD
50 instansi 35 instansi
Persentase lembaga negara, Input : Dana, SDM Rp751.052.000 Rp725 ,341,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
pemerintah daerah
provinsi/kabupaten/kota,
BUMN, dan perguruan tinggi
negeri yang telah membuat
tata naskah dinas, klasifikasi
arsip, jadwal retensi arsip
(JRA)
serta sistem klasifikasi
keamanan dan akses arsip
Output:
15 instansi 14 instansi
Persentase arsip statis
lembaga
negara yang dapat
diselamatkan
Input : Dana, SDM Rp1.519.172.000 Rp1.470.860.800
Output: 25 instansi 40 instansi
Jumlah instansi lembaga
Negara yang mendapatkan
persetujuan pemusnahan
asip
Input : Dana, SDM Rp609.372.000 Rp602.024.200
Output: 50 instansi 77 instansi
Persentase data informasi
arsip statis pada lembaga
Input : Dana, SDM Rp1.607.683.000 Rp1.560.649.200
Output: 11 simpul 20 simpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
kearsipan
provinsi/kabupaten/kota dan
perguruan tinggi dan arsip
dinamis pada pencipta
sudah terupload dalam
JIKN
Skor Lakip ANRI Input : Dana, SDM Rp1.542.170.000 Rp1.536.213.600
Output: 1 Laporan AKIP 1 Laporan AKIP
Opini Audit BPK atas
Laporan
Keuangan
Input : Dana, SDM Rp383.760.000 Rp364.434.600
Output: 3 dokumen 3 dokumen
Persentase pemenuhan
fasilitas
sarana dan prasarana
kerja
ANRI dalam rangka
mendukung
Layanan Arsip
Input : Dana, SDM Rp2.580.500.000 Rp2.570.935.150
Output: 100% 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
Lampian 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
Lampiran 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
Lampiran 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
Lampiran 24
Perka No 27 Tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
Lampiran 25
Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI