ABSTRAK...5 9. Pengembangan profesi guru. 10. Membantu siswa miskin. 11. Pembiayaan pengelolaan BOS....

19
1 ABSTRAK FADHLI WIRA PRATAMA. 0804 20103 093 PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI PEMERINTAHAN DAN AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP EFISIENSI PENYALURAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN TANJUNGPINANG TIMUR Skripsi. Fakultas Ekonomi. 2013 Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik, Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan Dan Akuntabilitas Publik terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui apakah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah efisiensi dalam penyalurannya serta tepat pada sasarannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data primer, yaitu melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner disebarkan ke seluruh Komite Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Setiap Komite Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Ketua Komite, Bendahara Komite, Sekretaris Komite, dan Anggota Komite. Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur berjumlah 24 Sekolah Dasar baik Negeri maupun Swasta. Jadi jumlah kuesioner Sebanyak 96 kuesioner disampaikan kepada seluruh komite sekolah dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang Timur. Data diolah dengan menggunakan program IBM SPSS 20. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan dan Akuntabilitas Publik tidak terdapat hubungan yang positif terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur. A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pemerintah merupakan komponen terbesar dalam pembagian organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan. Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan untuk organisasi nirlaba yang memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda dengan perusahaan atau sektor privat. Akuntansi sektor publik terdiri atas akuntansi pemerintahan, akuntansi rumah sakit, akuntansi lembaga pendidikan, dan akuntansi organisasi nirlaba lain yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan semata-mata, tetapi sektor publik atau pemerintah

Transcript of ABSTRAK...5 9. Pengembangan profesi guru. 10. Membantu siswa miskin. 11. Pembiayaan pengelolaan BOS....

  • 1

    ABSTRAK

    FADHLI WIRA PRATAMA. 0804 20103 093

    PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI PEMERINTAHAN DAN

    AKUNTABILITAS PUBLIK TERHADAP EFISIENSI PENYALURAN DANA BANTUAN

    OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN

    TANJUNGPINANG TIMUR

    Skripsi. Fakultas Ekonomi. 2013

    Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,

    Akuntabilitas Publik, Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan

    Operasional Sekolah (BOS)

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan

    antara Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan Dan

    Akuntabilitas Publik terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan

    Operasional Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur. Penelitian ini juga bertujuan untuk

    mengetahui apakah Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sudah

    efisiensi dalam penyalurannya serta tepat pada sasarannya.

    Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

    data primer, yaitu melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner

    disebarkan ke seluruh Komite Sekolah Dasar (SD) yang berada di

    Kecamatan Tanjungpinang Timur. Setiap Komite Sekolah Dasar (SD)

    terdiri dari Ketua Komite, Bendahara Komite, Sekretaris Komite,

    dan Anggota Komite. Sekolah Dasar yang berada di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur berjumlah 24 Sekolah Dasar baik Negeri

    maupun Swasta. Jadi jumlah kuesioner Sebanyak 96 kuesioner

    disampaikan kepada seluruh komite sekolah dasar (SD) di

    Kecamatan Tanjungpinang Timur. Data diolah dengan menggunakan

    program IBM SPSS 20.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa Partisipasi Masyarakat,

    Transparansi Pemerintahan dan Akuntabilitas Publik tidak

    terdapat hubungan yang positif terhadap Efisiensi Penyaluran

    Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar (SD)

    Di Kecamatan Tanjungpinang Timur.

    A. PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Pemerintah merupakan komponen terbesar dalam pembagian

    organisasi sektor publik. Organisasi sektor publik saat ini

    tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan

    biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas

    aktivitas yang dilakukan.

    Akuntansi sektor publik merupakan akuntansi yang digunakan

    untuk organisasi nirlaba yang memiliki karakteristik tersendiri

    yang berbeda dengan perusahaan atau sektor privat. Akuntansi

    sektor publik terdiri atas akuntansi pemerintahan, akuntansi

    rumah sakit, akuntansi lembaga pendidikan, dan akuntansi

    organisasi nirlaba lain yang didirikan bukan untuk mencari

    keuntungan semata-mata, tetapi sektor publik atau pemerintah

  • 2

    dibentuk dengan tujuan umum memberikan pelayanan publik atau

    mensejahterakan rakyat.

    Salah satu bentuk pendanaan pendidikan dasar yang

    signifikan dari sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja

    Negara (APBN) adalah Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Program

    BOS merupakan program nasional di bidang pendidikan yang

    menyerap anggaran besar dan langsung berhubungan dengan hajat

    hidup masyarakat luas. Program BOS bertujuan untuk meringankan

    beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka

    wajib belajar sembilan tahun. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

    Pasal 48 meletakkan perinsip pengelolaan dana pendidikan yang

    berdasarkan perinsip partispasi, transparansi, akuntabilitas

    publik, efisiensi, dan keadilan.

    Transparansi adalah adanya keterbukaan informasi. UU

    14/2008 tentang keterbukaan informasi publik mengatur tentang

    akses terhadap informasi yang dikuasai oleh badan publik

    (termasuk sekolah/madrasah).

    Akuntabilitas merupakan kewajiban untuk

    mempertanggungjawabkan hasil kerja sesuai dengan mandat yang

    diterima kepada orang lain (masyarakat, atasan, ataupun pihak-

    pihak lain yang telah ditetapkan).

    Partisipasi adalah keterlibatan masyarakat dalam membuat

    keputusan baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

    lembaga perwakilan yang dapat menyalurkan aspirasinya.

    Efisien terkait dengan kuantitas dari suatu kegiatan.

    Seringkali efisiensi digambarkan sebagai perbandingan yang

    terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau

    antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,

    pikiran, waktu, dan biaya.

    Transparansi, akuntabilitas, partisipasi serta efisien

    merupakan bagian dari pilar “good governance” dan berkaitan erat

    dengan tata kelola pendidikan (good education governance).

    Dengan kata lain manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian

    aktifitas yang mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,

    pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik

    mengambil judul Pengaruh Partisipasi Masyarakat, Transparansi

    Pemerintahan Dan Akuntabilitas Publik Terhadap Efisiensi

    Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah

    Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur.

    2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat

    dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

    1. Apakah Partisipasi Masyarakat berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur?

    2. Apakah Transparansi Pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tanjungpinang

    Timur?

  • 3

    3. Apakah Akuntabilitas Publik berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

    Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur?

    4. Apakah Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik, berpengaruh signifikan terhadap

    Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

    Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Tanjungpinang Timur?

    3. Batasan Masalah Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah hanya kepada

    pengaruh partisipasi masyarakat, transparansi pemerintahan,

    akuntabilitas publik, yang menjadi konsep dasar terhadap

    efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

    4. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini sebagai

    berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Merupakan bab yang menguraikan tentang Latar Belakang

    Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan

    Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Sistematika

    Penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Bab ini terdiri dari Landasan Teori yang menguraikan

    teori- teori yang berkaitan dengan judul penelitian,

    Tinjauan Penelitian Terdahulu, Kerangka Pemikiran,

    Model Penelitian, Pengembangan Hipotesis.

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    Pada bab ini penulis memaparkan mengenai metode

    penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini

    meliputi: Objek Penelitian, Populasi, Sampel, Jenis

    Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Instrumen

    Penelitian, Operasional Variabel, Teknik Analisis

    Data.

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

    Bab ini merupakan bab pembahasan yang memaparkan

    hasil dari Analisis Data yang telah penulis lakukan

    selama melakukan penelitian, yang berupa hasil dari

    beberapa uji statistik yang dilakukan oleh penulis

    untuk menguji kuesioner yang telah disebarkan.

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

    Bab ini merupakan bab penutup dan berisikan 2 bagian

    yaitu Bagian Kesimpulan yang merupakan rangkuman dari

    hasil penelitian yang dilakukan penulis terhadap

    seluruh Komite Sekolah Dasar di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur. Serta bagian Saran yang

    merupakan suatu bahan masukan yang akan penulis

    berikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan

    terhadap penelitian ini.

  • 4

    B. LANDASAN TEORI

    1. Akuntansi Pemerintahan Lembaga pemerintah dalam menjalankan pemerintahannya

    memerlukan jasa akuntansi, baik analisis maupun untuk

    meningkatkan mutu pengawasan, pendidikan, dan pengelolaan

    keuangan untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan,

    akuntansi demikian dikenal dengan akuntansi pemerintahan.

    Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik

    akan menjamin dilakukannya perinsip stewardship dan

    accountability dengan baik pula. Pemerintah atau unit kerja

    pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak saja

    berfungsi sebagai alat pengendalian transaksi keuangan, akan

    tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya mendukung pencapaian

    tujuan organisasi.

    Secara umum, sistem akuntansi pemerintahan di Indonesia

    terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu Sistem Akuntansi

    Pemerintahan Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah.

    2. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Menurut Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) Tahun Anggaran 2012, BOS adalah suatu program

    pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan

    biaya operasi non personalia bagi satuan pendidikan dasar

    sebagai pelaksanaan program wajib belajar. Secara umum program

    BOS bertujuan untuk meringankan beban masyarakat terhadap

    pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar sembilan tahun

    yang bermutu.

    3. Efisiensi Penyaluran Dana BOS Menurut Deddi Nordiawan dan Ayuningtyas Hertianti (2010)

    efisiensi adalah hubungan antara barang dan jasa (output) yang

    dihasilkan sebuah kegiatan/aktivitas dengan sumber daya (input)

    yang digunakan. Suatu organisasi, program, atau kegiatan

    dikatakan efisiensi apabila mampu menghasilkan output tertentu

    serendah-rendahnya, atau dengan input tertentu mampu

    menghasilkan output sebesar-besarnya (spending well).

    Indikator efisiensi menggambarkan hubungan antara masukan

    sumber daya oleh suatu unit organisasi (misalnya: staf, upah,

    biaya administratif) dan keluaran yang dihasilkan. Indikator

    tersebut memberikan informasi tentang konversi masukan menjadi

    keluaran (yaitu: efisiensi dari proses internal).

    Dalam efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah

    (BOS) dapat di lihat sebagai berikut:

    1. Pembelian/pengadaan buku teks pelajaran. 2. Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru. 3. Kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa. 4. Kegiatan ulangan dan ujian. 5. Pembelian bahan-bahan habis pakai. 6. Langganan daya dan jasa. 7. Perawatan sekolah. 8. Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan tenaga

    kependidikan honorer.

  • 5

    9. Pengembangan profesi guru. 10. Membantu siswa miskin. 11. Pembiayaan pengelolaan BOS. 12. Pembelian perangkat komputer. 13. Biaya lainnya jika seluruh komponen 1 s.d 12 telah

    terpenuhi pendanaannya dari BOS.

    4. Partisipasi Masyarakat Menurut Krina (2003:19) Partisipasi adalah keterlibatan

    masyarakat dalam setiap aktivitas proses pengelolaan keuangan

    yang dilakukan pemerintah daerah pada saat penyusunan arah dan

    kebijakan, penentuan strategi dan prioritas serta advokasi

    anggaran.

    Menurut Krina (2003:23) tujuan partisipasi adalah tuntutan

    dari masyarakat agar mereka harus diberdayakan, diberikan

    kesempatan, dan diikutsertakan untuk berperan dalam proses-

    proses birokrasi mulai dari tahap perencanaan pelaksanaan dan

    pengawasan atau kebijakan publik. Menurut Krina (2003:16) Bentuk

    Partisipasi yaitu:

    1. Keterlibatan Masyarakat melalui terciptanya nilai dan komitmen.

    2. Adanya forum untuk menampung partisipasi. 3. Keterlibatan masyarakat dalam proses pembuatan keputusan. 4. Fokus pemerintah adalah pada memberikan arah dan mengundang

    orang lain untuk berpartisipasi.

    5. Akses bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan.

    5. Transparansi Pemerintahan Transparansi (Krina, 2003:14) adalah prinsip yang menjamin

    akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh

    informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi

    tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya, serta

    hasil-hasil yang dicapai.

    Tujuan transparasi adalah menyediakan informasi keuangan

    yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan

    penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance).

    Menurut Krina (2003:15) bentuk transparasi yaitu:

    1. Penyediaan informasi yang jelas tentang prosedur, biaya, dan tanggung jawab.

    2. Kemudahan akses informasi. 3. Menyusun suatu mekanisme pengaduan. 4. Meningkatkan arus informasi.

    Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau

    kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

    penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,

    proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang

    dicapai.

    6. Akuntabilitas Publik Akuntabilitas (Krina, 2003:9) adalah prinsip yang menjamin

    setiap kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dapat

    dipertanggungjawabkan secara terbuka oleh pelaku kepada pihak

  • 6

    yang terkena dampak penerapan kebijakan. Menurut Mardiasmo (2009

    : 18) akuntabilitas adalah pertanggungjawaban kepada publik atas

    setiap aktivitas yang dilakukan. Bentuk akuntabilitas menurut

    Krina (2003:11) sebagai berikut:

    1. Keputusan harus dibuat secara tertulis dan tersedia bagi setiap warga yang membutuhkan.

    2. Membuat suatu keputusan, setiap keputusan sudah memenuhi standar etika dan nilai-nilai yang berlaku, sesuai prinsip

    administrasi yang benar.

    3. Akurasi dan kelengkapan informasi. 4. Penjelasan sasaran kebijakan yang diambil dan

    dikomunikasikan.

    5. Kelayakan dan konsistensi. 6. Penyebarluasan informasi mengenai suatu keputusan.

    7. Kerangka Pemikiran Kerangka pikir penelitian menggambarkan hubungan dari

    variabel independen, dalam penelitian ini variabel independen

    adalah Partisipasi Masyarakat(X1), Transparansi Pemerintahan(X2),

    dan Akuntabilitas Publik(X3) terhadap variabel dependent yaitu

    Efisiensi Penyaluran Dana(BOS) (Y).

    Berikut ini merupakan kerangka pemikiran dari

    variabel-variabel penelitian di atas :

    H1

    H2

    H3

    8. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan, maka

    berikut ini akan dirumuskan hipotesis penelitian.

    1. H1 : Partisipasi Masyarakat berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS).

    2. H2 : Transparansi pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional

    Sekolah(BOS).

    3. H3 : Akuntabilitas publik berpengaruh signifikan terhadap efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional

    Sekolah(BOS).

    4. H4 : Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik, berpengaruh signifikan terhadap

    efisiensi penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah(BOS).

    Partisipasi Masyarakat

    (X1)

    Transparansi Pemerintahan

    (X2)

    Akuntabilitas Publik

    (X3)

    EFISIENSI PENYALURAN DANA

    BANTUAN SEKOLAH (BOS)

    (Y)

  • 7

    C. METODOLOGI PENELITIAN

    1. Objek Penelitian Berdasarkan judul yaitu “Pengaruh Partisipasi Masyarakat,

    Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik Terhadap

    Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pada

    Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Tanjungpinang Timur, maka

    penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar (SD), yang berada di

    Kecamatan Tanjungpinang Timur.

    2. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar (SD)

    yang berada di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Timur. Jumlah

    Sekolah Dasar (SD) yang berada di Kecamatan Tanjungpinang Timur

    terdiri dari 24 Sekolah Dasar (SD).

    Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik Purposive

    Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 24 Komite Sekolah

    pada masing-masing Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang

    Timur. Dimana Komite Sekolah Dasar (SD) terdiri dari Ketua

    Komite, Sekretaris Komite, Bendahara Komite dan Angota Komite.

    3. Jenis dan Sumber Data Berdasarkan masalah yang diteliti, maka penelitian ini

    menggunakan jenis data kualitatif.

    Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data

    Perimer, Data Sekunder.

    4. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang akurat yang dapat dipercaya

    kebenarannya dan relevan masalah yang diteliti, maka pengumpulan

    data dilakukan dengan beberapa metode yaitu Wawancara,

    Kuesioner, Studi Pustaka.

    5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Skala Likert

    (interval 5), hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono (2008)

    yaitu pada skala Likert terdapat 3, 4, 5, 6, 7 interval, dari

    kata ”sangat setuju” sampai ” sangat tidak setuju”. (contoh

    kuesioner terlampir), dengan skala likert peneliti ingin

    responden memberikan persepsinya secara jelas, dan sesuai dengan

    apa yang dirasakan tanpa ada keraguan.

    Adapun jumlah pernyataan yang dilampirkan dalam kuesioner

    adalah 28 pernyataan. Untuk mengukur variabel Partisipasi

    Masyarakat terdiri dari 5 pernyataan (sumber, Krina 2003),

    variabel Transparansi Pemerintahan terdiri dari 4 pernyataan

    (sumber, Krina 2003), variabel Akuntabilitas Publik terdiri dari

    6 pernyataan (sumber, Krina (2003)), dan variabel Efisiensi

    Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terdiri dari

    13 pernyataan (sumber, Petunjuk Teknis Penggunaan dana BOS

    2012:17). Dimana setiap pernyataan telah disediakan 5 pilihan

    jawaban yaitu a) Sangat Setuju (ST) dengan skor 5, b) Setuju (S)

    dengan skor 4, c) Cukup Setuju (CS) dengan skor 3, d) Tidak

    Setuju (TS) dengan skor 2, e) Sangat Tidak Setuju (STS) dengan

    skor 1, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban

    yang sesuai dengan persepsinya dengan cara mencheck list pada

    kolom masing-masing pernytaan.

  • 8

    6. Operasional Variabel

    Operasional adalah suatu defenisi yang diberikan kepada

    suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti

    atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu

    operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau

    variabel.

    Operasional variabel dalam penelitian ini yaitu Partisipasi

    Masyarakat, Tranparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik,

    Terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah

    (BOS).Sumber : Krina (2003), dan Petunjuk Teknis Penggunaan dana

    BOS (2012).

    7. Metode Analisis Data a. Analisis Statistik Deskriptif

    Analisis statistik deskriptif digunakan dalam penelitian

    ini untuk memberikan gambaran atau deskripsi mengenai variabel-

    variabel penelitian yaitu: partisipasi masyarakat, transparansi

    pemerintahan dan akuntabilitas publik terhadap efisiensi

    penyaluran dana BOS. Penelitian ini menggunakan tabel distribusi

    frekuensi yang mencakup nilai mencakup nilai mean, maksimum,

    minimum, dan standar deviasi (Ghozali, 2006).

    b. Uji Kualitas Data Uji kualitas data dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

    besar tingkat konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari

    penggunaan instrumen penelitian. Pengujian terhadap kualitas

    data penelitian ini dapat dilakukan dengan uji validitas dan uji

    reabilitas.

    c. Uji Validitas Data Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

    tidaknya suatu kuesioner. Apabila korelasi antara masing-masing

    item atau indikator terhadap total skor variabel menunjukkan

    hasil probabilitas

  • 9

    normalitas baik menggunakan kurva persebaran data berupa curve

    normal dan normal plot atau menggunakan uji kolmogorov-smirnov,

    dengan kriteria jika p-value < 0,05 berarti data terdistribusi

    tidak normal.

    b. Uji Multikoliniearitas Multikoliniearitas untuk mengetahui apakah terdapat gejala

    korelasi antara variabel independen yang satu dengan variabel

    yang lain. Pengujian dapat dilakukan dengan melihat nilai

    tolerance dan variance inflation factor (VIF). Menurut Suparno

    dan Intiyas Utami (2004:82-83), Multikoliniearitas terjadi jika

    nilai tolerance di bawah 0,10 dan VIF di atas 10.

    c. Uji Autokorelasi Menurut Sunyoto (2011:91), persamaan regresi yang baik

    adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi. Jika terjadi

    autokorelasi, maka persamaan tersebut menjadi tidak baik dipakai

    prediksi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya

    masalah autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Wtson (DW), dengan

    ketentuan sebagai berikut:

    1. Terjadi autokorelasi positif jika nilai DW di bawah -2 (DW < -2)

    2. Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 ≤ DW ≤ +2

    3. Terjadi autokorelasi negative jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2

    d. Uji Heterokedastisitas Menurut Priyatno (2010), heterokedastisitas dapat dilihat

    dengan melakukan pengujian terhadap semua sampel yang ada,

    kemudian dilakukan dengan uji grafik scatterplot.

    Selain dengan melihat grafik scatterplot, juga dapat

    dilakukan dengan uji Spearman’s rho. Menurut Priyatno (2010),

    jika korelasi variabel independen dengan unstandardized

    residuals > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.

    9. Analisis Regresi Untuk mengetahui pengaruh Partisipasi Masyarakat,

    Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik Terhadap

    Efisiensi Penyaluran Dana BOS digunakan analisis regresi

    berganda. Model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut:

    Y = bo + 𝐛𝟏𝐗𝟏+ 𝐛𝟐𝐗𝟐+ 𝐛𝟑𝐗𝟑 + e Dimana:

    Y = Variabel dependen (Efisiensi Penyaluran Dana BOS)

    bo = Konstanta

    b1,b2, b3 = Koefisien regresi variabel bebas X1 = Partisipasi Masyarakat X2 = Transparansi Pemerintahan X3 = Akuntabilitas Publik e = Variabel pengganggu

    10. Uji Parsial Pengujian ini menggunakan uji t, dengan rumus sebagai

    berikut:

    t – hitung = b

    sbi

  • 10

    Keterangan:

    bi : koefisien regresi variabel bebas

    sbi : standar deviasi bi

    Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009), apabila nilai hitung

    t-hitung diketahui, langkah selanjutnya adalah melakukan

    perbandingan antara nilai t-hitung dengan t-tabel dengan

    menggunakan level of confidence 95% (α = 0,05) dan degree of

    freedom (n-k-1), maka disusunlah kriteria penerimaan sebagai

    berikut:

    H0 ditolak jika p-value < 0,05 H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05

    11. Uji Simultan Menurut Suharyadi dan Purwanto (2008:226), pengujian

    hipotesis ini bertujuan untuk mengukur pengaruh Partisipasi

    Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik

    secara bersama-sama atau simultan terhadap Efisiensi Penyaluran

    Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Untuk melakukan

    pengujian hipotesis ini dilakukan uji F, uji F di rumuskan

    sebagai berikut:

    Keterangan:

    R2 : Koefisien determinasi k : Banyaknya variabel

    n : Jumlah sampel

    Kemudian F-hitung dibandingkan dengan F-tabel, dengan level of

    confidence 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (n-k) dan(k-1),

    maka:

    H0 ditolak jika p-value < 0,05

    H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05

    a. Uji R Square (𝐑𝟐) Uji R square ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

    kemampuan dari variabel independen dalam menjelaskan variabel

    dependen yang dibantu dengan menggunakan SPSS 20.

    D. HASIL DAN PEMBAHASAN

    1. Descriptive Statistick

    N Minimum Maximum Mean Std.

    Deviation

    Partisipasi Masyarakat 96 10 25 20,18 3,235

    Transparansi Pemerintahan 96 12 20 17,20 1,781

    Akuntabilitas Publik 96 18 30 25,24 2,782

    Efisiensi Penyaluran Dana BOS 96 42 65 57,94 4,788

    Valid N (listwise) 96

    Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2013

    Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah data yang

    dimasukkan dalam pengujian ini adalah 96 data. X1 Partisipasi Masyarakat memiliki nilai rata-rata 20,18, nilai minimum 10,

    nilai maksimum 25 dan nilai standart deviasi 3,235.

    F – hitung = R2 / (k – 1) 1 – R (n – k)

  • 11

    X2 Transparansi Pemerintahan memiliki nilai rata-rata 17,20, nilai minimum 12, nilai maksimum 20 dan nilai standart deviasi

    1,781. X3 Akuntabilitas Publik memiliki nilai rata-rata 25,24, nilai minimum 18, nilai maksimum 30 dan nilai standart deviasi

    2,782. Y Efisiensi Penyaluran Dana BOS memiliki nilai rata-rata

    57,94, nilai minimum 42, nilai maksimum 65 dan nilai standart

    deviasi 4,788.

    2. Uji Validitas

    Butir Pertanyaan Nilai Sig, Keterangan

    Partisipasi Masyarakat (X1)

    Pertanyaan 1 ,000 Valid

    Pertanyaan 2 ,000 Valid

    Pertanyaan 3 ,000 Valid

    Pertanyaan 4 ,000 Valid

    Pertanyaan 5 ,000 Valid

    Transparansi Pemerintahan (X2)

    Pertanyaan 1 ,006 Valid

    Pertanyaan 2 ,017 Valid

    Pertanyaan 3 ,001 Valid

    Akuntabilitas Publik (X3)

    Pertanyaan 1 ,000 Valid

    Pertanyaan 2 ,000 Valid

    Pertanyaan 3 ,000 Valid

    Pertanyaan 4 ,000 Valid

    Pertanyaan 5 ,000 Valid

    Pertanyaan 6 ,000 Valid

    Efesiensi Penyaluran Dana BOS (Y)

    Pertanyaan 1 ,000 Valid

    Pertanyaan 2 ,000 Valid

    Pertanyaan 3 ,000 Valid

    Pertanyaan 4 ,000 Valid

    Pertanyaan 5 ,000 Valid

    Pertanyaan 6 ,000 Valid

    Pertanyaan 7 ,000 Valid

    Pertanyaan 8 ,000 Valid

    Pertanyaan 9 ,000 Valid

    Pertanyaan 10 ,000 Valid

    Pertanyaan 11 ,000 Valid

    Pertanyaan 12 ,000 Valid

    Pertanyaan 13 ,000 Valid

  • 12

    Berdasarkan tabel 4.3 di atas, maka dapat diketahui bahwa

    indikator-indikator pertanyaan dari variabel Partisipasi

    Masyarakat (X1), Transparansi Pemerintahan (X2), Akuntabilitas

    Publik (X3), dan Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (Y) yang diajukan peneliti terhadap responden valid

    karena menunjukkan hasil probabilitas < 0,01 atau < 0,05,

    berarti angka probabilitas tersebut signifikan sehingga dapat

    disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan adalah valid.

    3. Uji Reabilitas Case Processing Summary

    N %

    Cases

    Valid 96 100,0

    Excludeda 0 ,0

    Total 96 100,0

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Berdasarkan tabel di atas maka data penelitian ini adalah

    reliabel, dan dapat di lihat dari nilai Cronbach’s Alpha berada

    di atas atau > 0,6 (0,864).

    4. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

    Unstandardized Residual

    N 96

    Normal Parametersa,b Mean 0E-7

    Std. Deviation 4,52789219

    Most Extreme Differences

    Absolute ,077

    Positive ,077

    Negative -,068

    Kolmogorov-Smirnov Z ,756

    Asymp. Sig. (2-tailed) ,618

    a. Test distribution is Normal.

    b. Calculated from data.

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Tabel di atas menunjukkan bahwa data terdistribusi normal,

    karena nilai signifikan sebesar 0,618 Nilai tersebut memenuhi

    syarat dalam penelitian ini. Data berdistribusi tidak normal

    apabila nilai p-value 0,05 (0,573>0,05).

    b. Uji Autokorelasi Model Summaryb

    Model R R

    Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error of

    the Estimate

    Durbin-Watson

    1 ,325a ,106 ,076 4,601 2,187

    a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan, Partisipasi

    Masyarakat

    b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah

    autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson. DW harus berada

    dalam rentang -2 dan +2, (sunyoto,2011 : 91).Dari tabel di atas

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    ,864 27

  • 13

    dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi bebas autokorelasi,

    karena nilai Durbin-Watson 2,187, sehingga memenuhi syarat bebas

    autokorelasi.

    c. Uji Heterokedastisitas

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa titik-titik tidak

    membentuk pola tertentu, dan menyebar di atas dan di bawah angka

    nol (0) pada sumbu Y. Dengan demikian, data terhindar dari

    heterokedastisitas.

    Namun, pengujian heterokedastisitas dengan menggunakan

    scatterplot memiliki kelemahan dalam menginterprestasikannya.

    Karena itulah perlu dilakukan uji Spearmen’s rho.

    Hasil uji Spearman’s rho dengan menggunakan bantuan program

    SPSS 20 dapat dilihat dari tabel berikut ini:

    Correlations

    Partisi

    pasi

    Masyara

    kat

    Transpa

    ransi

    Pemerin

    tahan

    Akuntabi

    litas

    Publik

    Unstanda

    rdized

    Residual

    Spearman's

    rho

    Partisipasi

    Masyarakat

    Correlation

    Coefficient 1,000 ,189 ,414** -,013

    Sig. (2-tailed) . ,065 ,000 ,900

    N 96 96 96 96

    Transparansi

    Pemerintahan

    Correlation

    Coefficient ,189 1,000 ,042 ,038

    Sig. (2-tailed) ,065 . ,684 ,714

    N 96 96 96 96

    Akuntabilitas

    Publik

    Correlation

    Coefficient ,414** ,042 1,000 ,042

    Sig. (2-tailed) ,000 ,684 . ,682

    N 96 96 96 96

    Unstandardized

    Residual

    Correlation

    Coefficient -,013 ,038 ,042 1,000

    Sig. (2-tailed) ,900 ,714 ,682 .

    N 96 96 96 96

  • 14

    **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai korelasi antara

    variabel X1 dalam hal ini Partisipasi Masyarakat dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan sebesar

    0,900. Variabel X2 dalam hal ini Transparansi Pemerintahan dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan

    sebesar 0,714. Variabel X3 dalam hal ini Akuntabilitas Publik dengan Unstandardized Residual menghasilkan nilai signifikan

    sebesar 0,682. Karena nilai signifikan ketiga variabel

    independen tersebut > 0,05, maka model regresi yang digunakan

    bebas gejala heterokedastisitas.

    d. Uji Multikolinearitas Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standar

    dized

    Coeffic

    ients

    t Sig. Collinearity

    Statistics

    B Std.

    Error

    Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000

    PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295

    TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032

    AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264

    a. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance >

    0,10 dan VIF > 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak

    terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi

    yang digunakan sebagai prediksi dalam penelitian ini bebas dari

    asumsi klasik.

    5. Analisis Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

    variabel dependen digunakan analisis regresi berganda. Berikut

    ini adalah hasil olah data dengan program SPSS 20.

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standar

    dized

    Coeffic

    ients

    t Sig. Collinearity

    Statistics

    B Std.

    Error

    Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000

    PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295

    TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032

    AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264

    b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persamaan model

    regresi linier berganda sebagai berikut:

    Y = 41,676 + 0,306 𝐗𝟏+ 0,468 𝐗𝟐+ 0,163 𝐗𝟑 Persamaan regresi di atas mengandung arti sebagai berikut:

  • 15

    a. Konstanta senilai 41,676 menunjukkan bahwa apabila ketiga variabel independen bersifat konstan maka terjadi pengaruh

    dengan variabel dependen.

    b. Koefisien regresi untuk X1 dalam penelitian ini adalah Partisipasi Masyarakat adalah 0,306 dengan nilai

    signifikansi sebesar 0,068. Ini menunjukkan indikasi adanya

    hubungan yang searah. Artinya, jika nilai variabel X1 naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya

    konstan, maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik

    sebesar 0,306.

    c. Koefisien regresi untuk X2 dalam penelitian ini adalah Transparansi Pemerintahan adalah 0,468 dengan nilai

    signifikansi sebesar 0,138. Ini menunjukkan indikasi adanya

    hubungan yang berlawanan arah. Artinya, jika nilai variabel

    X2 naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya konstan,maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik

    sebesar 0,468.

    d. Koefisien regresi untuk X3 dalam penelitian ini adalah Akuntabilitas Publik adalah 0,163 dengan nilai

    signifikansi sebesar 0,394. Ini menunjukkan indikasi adanya

    hubungan yang berlawanan arah. Artinya, jika nilai variabel

    X2 naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainya

    konstan,maka nilai Efisiensi Penyaluran Dana BOS naik

    sebesar 0,463.

    6. Uji Hipotesis a. Uji Parsial

    Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Partisipasi

    Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik

    secara parsial terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan

    Operasional Sekolah (BOS). Dengan membandingkan antara nilai t-

    hitung dengan t-tabel dengan menggunakan level of confidence 95%

    (α = 0,05) dan degree of freedom (n-k-1), maka disusunlah

    kriteria penerimaan sebagai berikut:

    H0 ditolak jika p-value < 0,05

    H0 gagal ditolak (diterima) jika p-value > 0,05

    Degree of freedom dalam penelitian ini adalah (n-k-1) =

    (96-3-1) = 92, dimana untuk nilai 92 t-tabelnya adalah 1,661.

    Hasil uji parsial variabel independen terhadap variabel dependen

    dengan menggunakan program SPSS 20, dapat dilihat melalui tabel

    di bawah ini:

    Coefficientsa

    Model Unstandardized

    Coefficients

    Standardized

    Coefficients

    t Sig. Collinearity

    Statistics

    B Std.

    Error

    Beta Tolerance VIF

    1

    (Constant) 41,676 5,620 7,416 ,000

    PartisipasiMasyarakat ,306 ,166 ,207 1,845 ,068 ,772 1,295

    TransparansiPemerintahan ,468 ,313 ,150 1,495 ,138 ,969 1,032

    AkuntabilitasPublik ,163 ,191 ,095 ,857 ,394 ,791 1,264

    c. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran Dana BOS

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Berikut ini adalah hasil uji parsial dari tabel 4.10 di

    atas:

  • 16

    a. Pengaruh Partisipasi Masyarakat (X1) terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS (Y).

    Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Partisipasi

    Masyarakat sebesar 1,845 > 1,661 dan signifikansi sebesar

    0,068 > α = 0,05. Dengan demikian, H1 tidak dapat diterima

    dan H0 ditolak yang berarti Partisipasi Masyarakat tidak

    berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.

    b. Pengaruh Transparansi Pemerintahan (X2) terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS (Y).

    Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Transparansi

    Pemerintahan sebesar 1,495 < 1,661 dan signifikansi sebesar

    0,138 < α = 0,05. Dengan demikian, H2 tidak dapat diterima

    dan H0 ditolak yang berarti Transparansi Pemerintahan tidak

    berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.

    c. Pengaruh Akuntabilitas Publik (X3) terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS (Y).

    Pada tabel di atas t-hitung untuk variabel Akuntabilitas

    Publik sebesar 0,857 < 1,661 dan signifikansi sebesar

    0,394 > α = 0,05. Dengan demikian, H3 tidak dapat diterima

    dan H0 ditolak yang berarti Akuntabilitas Publik tidak

    berpengaruh terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS.

    b. Uji Simultan (F) Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Partisipasi

    Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik

    secara simultan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana BOS. Dengan

    membandingkan antara nilai F-hitung dengan menggunakan level of

    confidence 95% (α = 0,05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-1),

    maka disusunlah kriteria penerimaan sebagai berikut:

    H0 ditolak jika p-value < 0,05

    H0 gagal ditolak jika p-value > 0,05

    Hasil uji simultan variabel independen terhadap variabel

    dependen dengan menggunakan program SPSS 20 dapat dilihat

    melaluli tabel di bawah ini:

    ANOVAa

    Model Sum of

    Squares

    df Mean

    Square

    F Sig.

    1

    Regression 229,953 3 76,651 3,621 ,016b

    Residual 1947,672 92 21,170

    Total 2177,625 95

    a. Dependent Variable: EfisiensiPenyaluranDanaBOS

    b. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan,

    Partisipasi Masyarakat

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Berdasarkan tabel di atas hasil F-hitung adalah 3,621

    dengan signifikansi 0,016 < 0,05. Dengan demikian H4 diterima

    dan H0 gagal ditolak (diterima). Hal ini berarti, ketiga variabel independen, yakni Partisipasi Masyarakat, Transparansi

    Pemerintahan, Akuntabilitas Publik berpengaruh secara signifikan

    terhadap variabel dependen, yakni Efisiensi Penyaluran Dana BOS.

    c. Uji R Square (𝐑𝟐) Dari pengujian menggunakan program SPSS 20, juga diperoleh

    koefisien determinasi. Koefisien determinasi merupakan seberapa

  • 17

    besar kemampuan seluruh variabel independen dalam menjelaskan

    pengaruhnya terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi

    dilambangkan dengan R2 (R Square). Hasil koefisien determinasi

    dapat dilihat dari tabel berikut:

    Model Summaryb

    Model R R

    Square

    Adjusted R

    Square

    Std. Error

    of the

    Estimate

    Durbin-

    Watson

    1 ,325a ,106 ,076 4,601 2,187

    a. Predictors: (Constant), Akuntabilitas Publik, Transparansi Pemerintahan,

    Partisipas iMasyarakat

    b. Dependent Variable: Efisiensi Penyaluran DanaB OS

    Sumber: Hasil Olahan Penulis, 2013

    Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai koefisien

    determinasi (Adjusted R Square) adalah sebesar 0,76. Hal ini

    menunjukkan bahwa 7,6% Efisiensi Penyaluran Dana BOS dipengaruhi

    oleh Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,

    Akuntabilitas Publik. Dan sisanya 92,4% dipengaruhi oleh

    variabel lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.

    E. KESIMPULAN DAN SARAN

    1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

    dapat disimpulkan sebagai berikut:

    1. Partisipasi Masyarakat tidak berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,068

    > α = 0,05.

    2. Transparansi Pemerintahan tidak berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional

    Sekolah (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

    Tanjungpinang Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,138

    > α = 0,05

    3. Akuntabilitas Publik tidak berpengaruh signifikan terhadap Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah

    (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang

    Timur. Tingkat signifikan variabel ini 0,394 > α = 0,05.

    4. Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan, Akuntabilitas Publik berpengaruh signifikan terhadap

    Efisiensi Penyaluran Dana Bantuan Operasional Sekolah

    (BOS) pada Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjungpinang

    Timur. Tingkat signifikan variabel ini sebesar 0,016 < α =

    0,05. Hal ini juga diperkuat dengan nilai koefisien

    determinasi (R2 / R Square) sebesar 7,6%. Maksudnya adalah 7,6% Efisiensi Penyaluran Dana BOS dipengaruhi oleh

    Partisipasi Masyarakat, Transparansi Pemerintahan,

    Akuntabilitas Publik. Dan sisanya sebesar 92,4%

    dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dikaji dalam

    penelitian ini.

    2. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, ada

    beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis, yakni:

  • 18

    1. Sebaiknya peneliti selanjutnya memperluas subyek penelitian, tidak hanya di Kecamatan Tanjungpinang Timur

    saja.

    2. Perlu peningkatkan partisipasi masyarakat melalui pemberdayaan komite sekolah dan seluruh pengelola sekolah

    agar tercipta peningkatan mutu pendidikan.

    3. Dalam pembuatan dan penyusunan RAPBS hendaknya melibatkan semua unsur pendidikan termasuk komite sekolah sehingga

    semua program sekolah mendapat dukungan dari masyarakat.

    4. Bagi Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang diharapkan Tim Manajeman BOS turun langsung dalam

    memonitoring penggunaan dana BOS di Sekolah-sekolah

    khusunya Sekolah Dasar yang menerima Dana Bantuan

    Operasional (BOS).

    5. Bagi pihak sekolah-sekolah yang menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) harus lebih memperhatikan

    prosedur-prosedur dalam penggunaan dan penyaluran dana BOS

    agar tepat sasaran dalam penyaluran dan penggunaannya, dan

    memperhatian buku Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan

    Operasional Sekolah (BOS) dan membuat Laporan Keuangan

    Bantuan Operasional Sekolah untuk tahun 2013 ini.

    6. Bagi Komite Sekolah Dasar dituntut peranya sebagai lembaga pengawas dan aktif menjadi pengawas publik untuk

    dapat membantu mengurangi terjadinya penyelewengan

    penggunaan dana BOS dan menghasilkan penyaluran yang tepat

    sasaran.

    DAFTAR PUSTAKA

    Dedi Nordiawan., dan Ayuningtyas Hertianti. 2010. Akuntansi

    Sektor Publik. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat

    Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan

    Kebudayaan. 2012. Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Bantuan

    Operasional Sekolah (BOS) dan Laporan Keuangan Bantuan

    Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2012. Jakarta: Kementrian

    Pendidikan dan Kebudayaan

    Elwood., and Sheila Autumn. 1993. Parish and Twon Councils.

    Financial Accounttability and Management Local Government

    Studies. Vol. 19, pp.368-386.

    Etta Mamang Sangadji., dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian-

    Pendekatan Praktis dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

    Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan

    Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.

    Haryanto. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro.

    Isbandi Rukminto Adi. 2007. Perencanaan Partisipatoris Berbasis

    Aset Komunitas dari Pemikiran Menuju Penerapa. Depok: FISIP

    UI Press.

    Krina P. 2003. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Akunbilitas,

    Transparansi dan Partisipasi. Jakarta: Sekretariat Good

    Publik Governance, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

    Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

    Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

  • 19

    Mikkelsen, Britha. 1999. Metode Penelitian Partisipatoris dan

    Upaya-upaya Pemberdayaan. sebuah buku pegangan bagi para

    praktisi lapangan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

    Mulyadi dan Johny, Setyawan. 2001. Sistem Perencanaan dan

    Pengendalian Manajemen. Edisi kedua, cetakan pertama.

    Jakarta: Salemba Empat.

    Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistika Data Dengan SPSS.

    Yogyakarta: Mediakom

    Sangadji, Etta. Mamang., dan Sopiah. 2010. Metodologi

    Penelitian. Yogyakarta: Andi.

    Sugiono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R & B.

    Bandung. Alfabeta.

    Sunyoto, Danang. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis.

    Jakarta: CAPS.

    Suparmono. dan Intiyas Utami. 2004. Desain Proposal Penelitian.

    Yogyakarta: Andi

    Tunner, Mark., and Hulme, David. 1997. Goovernance,

    administrasion, and Development. Marking the State Work.

    London: MacMillan Press Ltd.