Aang Lbm 5 Saraf

download Aang Lbm 5 Saraf

of 36

Transcript of Aang Lbm 5 Saraf

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    1/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Demam dan Kejang

    Step 1

    Kaku kuduk

    Keadaan tidak dapat menfleksikan kepala otot leher yang disebabkan spasme otot

    ekstensor nuchal.

    Kejang

    Suatu kondisi berkontraksi secara cepat dan berulang , karena abnormalitas sementara

    aktivitas elektrik di otak bisa karena kelainan intrakranial dan ekstraranial atau

    metabolik.

    Step 2

    1. Mengapa pasien ditemukoan mengeluh nyeri kepala 5 hari dan disertai demam?

    2. Mengapa pasien tampak mengantuk dan tidak dapat dibangunkan?

    3. Apakah hubungan riwayat sinusitis dengan keluhan pada skenario?

    . Ma!am ma!am dari kejang?

    5. Apa etiologi dari keluhan pasien?

    ". #agaimana pato$isiologi dari kejang?%. #agaimana pemeriksaan $isik kaku kuduk?

    &. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kasus pada skenario?

    '. Apa diagnosis dan dd dari skenario?

    1(. #agaimana penatalaksanaan untuk kasus pada skenario?

    Step 3

    1. Mengapa pasien ditemukan mengeluh nyeri kepala 5 hari dan disertai demam?

    Pasien ada sinusitis -> ada infeksi -> bakteri/ virus masuk port dientry dari sinusitis

    menyebar scr hematogen -> inflamasi -> pengeluaran sitokin-> peningkatan as.

    Arakidonat -> meningkatkan set poin

    yeri kepala karena inflamasi yg menyebabkan vasodilatasi ter!adi perpindahan

    cairan -> peningkatan tekanan intrakranial -> nyeri kepala.

    Sinusitis -> pengobatan tidak adekuat -> kuman menyebar scr hematogen ->

    menyebar ke subarachnoid -> inflamasi -> di arachnoid, piamater -> ter!adi

    vasodilatasi dlm "aktu singkat terbentuk eksudat -> hukum monro kelli ->otak seperti

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    2/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    kotak tertutup apabila ada massa akan meningkatkan tekanan intrakranial -> muntah

    proyektil # papil edem

    2. Mengapa pasien tampak mengantuk dan tidak dapat dibangunkan?Pasien demam -> kenaikan $ dera!at mempengaruhi metabolik -> perubahan

    metabolik sebabkan ngantuk -> aliran darah terganggu %kental& dipengaruhi

    peningkatan leukosit akibat adanya infeksi' -> nutrisi tidak sampai ke ssp ->pusat

    kesadaran terganggu-> kesadaran terganggu

    (erniasi -> penurunan kesadaran

    3. Apakah hubungan riwayat sinusitis dengan keluhan pada skenario?

    Pasien ada sinusitis -> ada infeksi -> bakteri/ virus masuk port dientry dari sinusitismenyebar scr hematogen -> inflamasi -> pengeluaran sitokin-> peningkatan as.

    Arakidonat -> meningkatkan set poin

    yeri kepala karena inflamasi yg menyebabkan vasodilatasi ter!adi perpindahan

    cairan -> peningkatan tekanan intrakranial -> nyeri kepala.

    Sinusitis -> pengobatan tidak adekuat -> kuman menyebar scr hematogen ->

    menyebar ke subarachnoid -> inflamasi -> di arachnoid, piamater -> ter!adi

    vasodilatasi dlm "aktu singkat terbentuk eksudat -> hukum monro kelli ->otak seperti

    kotak tertutup apabila ada massa akan meningkatkan tekanan intrakranial -> muntah

    proyektil # papil edem

    . #agaimana pato$isiologi dari kejang?

    Suhu tinggi -> metabolisme meningkat -> kebutuhan o) meningkat )* +-> mengubah

    keseimbangan sel neuron ter!adi difusi ion K dan a -> ter!adi lepas muatan listrik ->

    meluas ke membran sel -> mempengaruhi listrik.

    eori ke!ang&

    - angguan pembentukan atp akibat kegagalan pompa na dan k %pada hipoksemia ,

    iskemik, hipoglikemi'

    - Perubahan permeabilitas membran sel saraf %hipokalsemi dan hiponatremi'

    - Perubahan relatif neurotransmitter yg bersifat eksitasi dibandingkan dengan

    neuron transmitter inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yg berlebihan misal

    ketidakseimbangan gaba

    eurotransmitter inhibisi & AA

    eurotransmitter ksitasi & glutamat

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    3/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Adanya difusi antara na dan k-> dibantu oleh pompa na k atp ase -> di dalam

    presinaps ada glutamin -> mengeluarkan atp -> glutamin !adi glutamat ->glutamat

    men!adi gaba sbg inhibitor. 0ari glutamat !adi gaba dibantu oleh sitolitik glutamic

    acid decarboksilasi -> masuk ke vesikel -> kemudian pecah %eksositosis' akan

    keluar dari presinaps ditangkap reseptor postsinaps. 1ika kerusakan di pompa na

    berlebih maka eksitatorik !adi berlebih inhibisinya !adi kurang

    5. Ma!am ma!am dari kejang ?

    Ke!ang demam&

    Ke!ang demam sederhana Ke!ang demam kompleks

    0urasi 2$3 menit >$3 menit

    ipe ke!ang umum 4okal / umum

    erulang dlm $ episode $5 >$5eurologis - 6

    7PK ke!ang demam 6 6

    7PK ke!ang tanpa demam 6 6

    Abnormalitas neurologis 6 6

    ". #agaimana pemeriksaan $isik kaku kuduk?

    ud8inski

    $. Pasien dalam posisi supin %berbaring' , dagu menyentuh dada -> tidak bisa9 Kaku

    kuduk positif

    ). Penekanan pada os 8ygomaticus:. Penekanan pada supra simphisi

    ;. 0iangkat pada sendi panggul, kontralateral ada pergerakan

    Kernig sign & kaki difleksi pada sendi co5ae

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    4/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ?eningitis criptococcus & penyebabnya criptococcus neoformans

    &. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kasus pada skenario?

    $. P5 darah rutin %@0, (b, (itung !umlah leukosit %infeksi& peningkatan neutrofil',

    trombosit'

    ). (itung !enis leukosit & shift to the left %inf5 akut' shift to the right %inf5 kronis'

    :. P5 (emostasis % mengetahui adanya 0='

    ;. scan %mengetahui adanya massa, abses, edema'

    3. @umbal pungsi %mengindikasi adanya mikroorganisme' tidak bisa dilakukan pada

    pasien dengan peningkatan =P -> yg diambil @S -> intrepretasinya 9

    B. = -> antigen spesifik dari bakteri penyebabnya

    '. Apa diagnosis dari skenario?

    ?eningitis bacterial akut -> ri"ayat sinusitis , pf.

    1(. Apa etiologi dari keluhan pasien?

    tiologi ke!ang&

    Cbat - obatan

    infeksi

    angguan metabolik

    - angguan pembentukan atp akibat kegagalan pompa na dan k %pada hipoksemia ,

    iskemik, hipoglikemi'

    - Perubahan permeabilitas membran sel saraf %hipokalsemi dan hiponatremi'

    - Perubahan relatif neurotransmitter yg bersifat eksitasi dibandingkan dengan

    neuron transmitter inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yg berlebihan misal

    ketidakseimbangan gaba

    11. )tiologi dan patogenesis meningitis?

    - =nfeksi bakteri % mycobacterium tuberculosa, neisseria meningtidis,

    staphylococcus aureus, haemophilus influen8a'- 4aktor maternal& rupturnya membran fetal pada minggu terakhir kehamilan

    - 4aktor imunologi , defisiensi mekanisme imun atau defisiensi imunoglobulin

    - Kelainan sistem saraf pusat& Karena pembedahan atau in!ury ssp

    Patogenesis& mikroorganisme menginfeksi meningen -> pembuluh darah kecil mening

    hiperemi -> terbentuk eksudat

    irus & cairan @S lebih !ernih dibandingkan mening

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    5/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    12. #agaimana penatalaksanaan untuk kasus pada skenario?

    eri oksigen

    Cbat anti ke!ang&

    Phenytoin, !arbama*epin, valproic acid, phenobarbital0ia8epam iv *,: D *,3 mg/kg interval 3 menit masih ke!ang beri phenytoin bolus

    iv $3 D )* mg. %pada anak' Dosis dewasa9

    0emam&

    AntipiretikEdosis9

    ?eningitis bakteri& penisilin =m / =, slm 3 hari !ika tidak ada perbaikan kombinasi

    kloramfenikol

    ?eningitis viral& eri viral A = selama $* hari

    isoprinosin

    Step 4

    Step 5

    Step 6

    Step 7

    1. Mengapa pasien ditemukan mengeluh nyeri kepala 5 hari dan disertai demam?

    +yeri Kepala

    Kejan

    P.

    membra

    nNeurotra

    nsmitter

    eksitator

    ik

    Neurotransmit

    ter

    inhibitatorik

    Demam

    Metabolis

    me

    Penyakit

    epilepsi

    TumorMeningitis

    ensephalitis

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    6/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Penyebaran bakteri atau virus dapat pula secara perkontinuitatum dari

    peradangan organ atau !aringan yang ada didekat selaput otak, misalnya Abses otak,

    C?%Ctitis ?edia', ?astoiditis, rombosis sinus Kavernosus dan Sinusitis.

    =nvasi kuman-kuman kedalam ruang subarachnoid menyebabkan reaksi

    radang pada piamater dan arachnoid, @S dan sistem ventrikulus.

    ?ula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi,

    dalam "aktu yang sangat singkat ter!adi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear

    ke dalam ruangan subarachnoid, kemudian terbentuk eksudat. 0alam beberapa hari

    ter!adi pembentukan limfosit dalam kedua sel plasma. ksudat yang terbentuk terdiri

    dari dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin

    sedangkan di lapisan dalam terdapat makrofag, karena adanya inflamasi maka ter!adi

    kenaikan thermostat tubuh di pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus yang

    menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Cleh karena adanya eksudat maka bisameningkatkan tekanan intracranial yang menyebabkan nyeri kepala.

    ,umber - K/0 2((5

    D)MAM

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    7/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    2. Mengapa pasien tampak mengantuk dan tidak dapat dibangunkan?

    Suatu fokus epileptogenyang terletak di corte5 cerebri suatu hemisfer dapat

    men!alarke bagian-bagian lain otak. @epas muatan listrik dapat tetap terbatas pada

    sarang primer tanpa menimbulkan ge!ala klinik meskipun mungkin dapat dilihat pada

    elektroencephalogram, misalnya berupa gelombang runcing, gelombang ta!am atau

    gelombang lambat. Secara berkala lepas muatan epileptik dapat men!alar ke hemisfer

    yang kontralateral melalui serabut-serabut transcallosal dan menyebabkan fokus

    setangkup % mirror focus '. @epas muatan listrik dapat !uga men!alar melalui serabut-

    serabut asosiasi pendek %cortico-cortical', dengan !alan intracortical sehingga secara

    progresif dapat melibatkan daerah lebih luas atau dapat men!alar ke thalamus melalui

    sektor thalamocortical bersangkutan yang dalam klinik men!elma sebagai serangan

    fokal dengan ge!ala sesuai fungsi sektor yang terkena. Serangan epilepsi yang mulai

    sebagai serangan fokal baru disertai kehilangan kesadaran bila lepas muatan listrik

    men!alar dari fokus di corte5 cerebri ke substantia reticularis di batang otak serta inti-

    inti thalamus bilateral dan dengan demikian melibatkan sistem aktivasi retikuler. ila

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    8/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    lepas muatan listrik tersebut cukup kuat, maka subsantia reticularis dan nucleithalami

    akan melepaskan muatan listrik serta memancarkannya secara difus ke seluruh corte5

    cerebri melalui serabut-serabut thalamocortical dan serabut-serabut proyeksi non-

    spesifik. euron-neuron di corte5 cerebri pada gilirannya akan melepaskan muatan

    listrik dan ter!adilah ke!ang-ke!ang umum disertai kehilangan kesadaran. Pada

    serangan epilepsi yang dari permulaan discrtai kehilangan kesadaran diduga fokus

    primer tcrletak di inti-intithalamus atau di substantia rcticularis di batang otak

    pato$isiologi.sylia

    3. Apakah hubungan riwayat sinusitis dengan keluhan pada skenario?

    Penyebaran bakteri atau virus dapat pula secara perkontinuitatum dari

    peradangan organ atau !aringan yang ada didekat selaput otak, misalnya Abses otak,

    C?%Ctitis ?edia', ?astoiditis, rombosis sinus Kavernosus dan Sinusitis.

    =nvasi kuman-kuman kedalam ruang subarachnoid menyebabkan reaksi

    radang pada piamater dan arachnoid, @S dan sistem ventrikulus.

    ?ula-mula pembuluh darah meningeal yang kecil dan sedang mengalami hiperemi,

    dalam "aktu yang sangat singkat ter!adi penyebaran sel-sel leukosit polimorfonuklear

    ke dalam ruangan subarchnoid, kemudian terbentuk eksudat. 0alam beberapa hari

    ter!adi pembentukan limfosit dalam kedua sel plasma. ksudat yang terbentuk terdiridarai dua lapisan, bagian luar mengandung leukosit polimorfonuklear dan fibrin

    sedangkan di lapisan dalam terdapat makrofag, karena adanya inflamasi maka ter!adi

    kenaikan thermostat tubuh di pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus yang

    menyebabkan kenaikan suhu tubuh. Cleh karena adanya eksudat maka bisa

    meningkatkan tekanan intracranial yang menyebabkan nyeri kepala.

    ,umber - K/0 2((5

    . #agaimana pato$isiologi dari kejang?

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    9/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    10/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    11/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    12/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    13/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Ke!ang merupakan manifestasi klinik akibat ter!adinya pelepasan muatan listrik yang

    berlebihan di sel neuron otak karena gangguan fungsi pada neuron tersebut baik berupa

    fisiologi,biokimia"i maupun anatomi.

    ?ekanisme Ke!ang &a. anggan pembentukan AP dengan akibat kegagalan pompa a-K misalnya pada

    hipoksemia, iskemia dan hipoglikemia.

    b. Peruba!an permeabilitas membran sel syaraf misalnya pada hipokalsemia dan

    hipomagnesia

    Perubahan relatif neurotransmitter yang bersifat eksitasi dibandingkan neurotransmitter

    inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yang berlebihan, misal ketidakseimbangan

    antara AA atau glutamat akan menimbulkan ke!ang

    Pada keadaan demam ter!adi peningkatan reaksi kimia tubuh. 0engan demikian reaksi-

    reaksi oksidasi ter!adi lebih cepat dan akibatnya oksigen lebih cepat habis, ter!adilah

    keadaan hipoksia. ranspor aktif yang memerlukan AP terganggu sehingga a

    intrasel dan K ekstrasel meningkat yang akan menyebabkan potensial membran

    cenderung turun atau kepekaan sel saraf meningkat.

    0emam dapat menimbulkan ke!ang melalui mekanisme sebagai berikut &

    0emam dapat menurunkan nilai ambang ke!ang pada sel-sel yang

    matang/immatur

    imbul dehidrasi sehingga ter!adi gangguan eletrolit yang menyebabkan gangguan

    permeabilitas membran sel

    ?etabolisme basal meningkat sehingga ter!adi timbunan asam laktat dan C)

    0emam meningkatkan 4 serta meningkatkan kebutuhan oksigen dan glukosa

    sehingga menyebabkan gangguan pengaliran ion-ion masuk sel

    Patofis&

    Perubahan kenaikan temperatur tubuh berpengaruh terhadap nilai ambang dan

    eksitabilitas neural karena kenaikan suhu tubuh berpengaruh pada kanal ion dan

    metabolisme seluler serta produksi AP.

    Setiap kenaikan suhu tubuh satu dera!at akan meningkatkan metabolisme karbohidrat

    $*-$3 + sehingga dengan adanya peningkatan suhu akan mengakibatkan hipoksi

    !aringan termasuk !aringan otak.

    Pada keadaan metabolisme di siklus Kreb normal, $ molekul glukosa akan

    menghasilkan :F AP sedangkan pada keadaan hipoksi !aringan metabolime ber!alan

    anaerob $ molekul menghasilkan ) AP sehingga pada keadaan hipoksi akan

    kekurangan energi, hal ini akan menggangu fungsi normal pompa a dan reuptake

    asam glutamat oleh sel glia.

    Kedua hal tersebut mengakibatkan masuknya ion a ke dalam sel meningkat dan

    timbunan asam glutamat ekstrasel.

    imbunan asam glutamat akan mengakibatkan peningkatan permeabilitas membran sel

    terhadap ion a sehingga semakin meningkatkan masuknya ion a ke dalam sel

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    14/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Perubahan konsentrasi ion a intra dan ekstrasel tersebut akan mengakibatkan

    perubahan potensial membran sel neuron sehingga membran sel dalam keadaan

    depolarisasi

    0emam dapa merusak neuron AA sehingga fungsi inhibisi terganggu

    Ctak terdiri dari sel neuron yang satu dengan yang lainnya berhubungan. (ubungan

    antar neuron tersebut ter!alin melalui impuls listrik dengan bahan perantara kimia"i

    yang dikenal sebagai neurotransmiter.

    0alam keadaan normal lalu lintas impuls antara neuron berlangsung dengan baik dan

    lancar. Apabila mekanisme yang mengatur lalu lintas antar neuron men!adi kacau

    dikarenakan breaking system pada otak terganggu maka neuron-neuron akan bereaksi

    secara abnormal. eurotransmiter yang berperan dalam mekanisme pengaturan ini

    adalah&

    lutamat,yang merupakan rainGs e5citatory neurotransmiter

    AA yang bersifat sebagai rainGs inhibytor neurotransmiter

    Ke!ang dapat ter!adi apabila&

    Keadaan dimana fungsi neuron penghambat,ker!anya kurang optimal sehingga

    ter!adi pelepasan impuls epileptik secara berlebihan disebabkan konsentrasi

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    15/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    AA yang kurang. (ambatan oleh AA ini dalam bentuk inhibisi

    potensial post sinaptik.

    Keadaan dimana fungsi neuron eksitorik berlebihan sehingga ter!adi pelepasan

    impuls yang berlebihan. 0isini fungsi neuron penghambat normal tapi sistem

    pencetus impuls yang terlalu kuat. Keadaan ini ditimbulkan oleh

    meningkatnya konsentrasi glutamat di otak.

    erbagai macam kelainan atau penyakit di otak,trauma otak,stroke,kelainan herediter

    dan lainH sebagai fokus epileptogenesis dapat terganggu fungsi neuronnya dan akan

    menimbulkanke!ang bila ada rangsangan pencetus seperti

    hipertermia,hipoksia,hipoglikemia,hiponatremia,dan stimulasi sensorik.

    4ri!esylia 2((" 4ato$isiologi olume 2

    5. Ma!am ma!am dari kejang ?

    Klasi$ikasi Kejang-

    a. Parsial

    Parsial sederhana &

    o 0apat bersifat motorik,sensorik,autonomic,psikis

    o iasanya berlangsung 2 $ menit

    Parsial kompleks&

    o

    0imulai dengan ke!ang parsial sederhana berkembang men!adiperubahan kesadaran

    o e!ala motoric,ge!ala sensoric,otomatisme

    o eberapa ke!ang parsial kompleks mungkin berkembang

    men!adi ke!ang generalisata

    o iasanya berlangsung $-: menit

    b. eneralisatahilangnya kesadaran dan tidak ada a"itan fokal,bilateral dan

    simetris

    onik klonik

    o ?enatap kosong,kepala sedikit lunglai,kelopak mata

    bergetar,atau berkedip secara cepato erlangsung beberapa detik

    ?iklonik

    o Kontraksi mirip syok mendadak yang terbatas di beberapa otot

    atau tungkai cenderung singkat

    Atonik

    o (ilangnya secara mendadak tonus otot disertai lenyapnya

    postur tubuh

    Klonik

    o erakan menyentak repetitive,ta!am,lambat,dan tunggal atau

    multipel lengan,tungkai

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    16/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    onik

    o Peningkatan mendadak tonus otot "a!ah dan tubuh bagian atas

    o ?ata dan kepala berputar ke satu sisi

    o 0apat menyebabkan henti nafas

    4ri!esylia 2((" pato$isiologi olume 2

    Kejang demam dibagi atas 2 bentuk&

    a. Ke!ang demam sederhana %simple febrile sei8ure'

    $' Ke!ang demam yang berlangsung singkat %2 $3 menit'.

    )' Imumnya ke!ang akan berhenti sendiri.

    :' Ke!ang umum tonik-klonik yang ter!adi sekali dalam ); !am.

    ;' idak ditemukan defisit neurologis.

    3' Sembuh spontan.

    b. Ke!ang demam kompleks %comple5 febrile sei8ure'

    $' Ke!ang berlangsung lama %> $3 menit'.

    )' entuk ke!ang bersifat fokal atau parsial.

    :' erlangsung beberapa kali %multipel' dalam ); !am.

    Ke!ang demam sederhana tidak menyebabkan kelumpuhan,

    meninggal atau mengganggu kepandaian. 6isiko untuk menjadiepilepsi dikemudian hari juga sangat ke!il sekitar 27 hingga 37.

    7isiko terbanyak adalah berulangnya ke!ang demam, yang dapat

    ter!adi pada :* sampai 3*+ anak. 7isiko-risiko tersebut lebih besar

    pada ke!ang demam kompleks.

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    17/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ". #agaimana pemeriksaan $isik kaku kuduk?

    AnamnesisDiagnosis awal.

    @angkah a"al adalah menentukan untuk membedakan apakah ini serangan ke!ang atau

    bukan, dalam hal ini memastikannya biasanya dengan melakukan "a"ancara baik dengan

    pasien, orangtua atau orang yang mera"at dan saksi mata yang mengetahui serangan

    ke!ang itu ter!adi. eberapa pertanyaan yang perlu dia!ukan adalah untuk

    menggambarkan ke!adian sebelum, selama dan sesudah serangan ke!ang itu berlangsung.

    0engan mengetahui ri"ayat ke!adian serangan ke!ang tersebut biasanya dapat

    memberikan informasi yang lengkap dan baik mengingat pada kebanyakan kasus, dokter

    tidak melihat sendiri serangan ke!ang yang dialami pasien.

    Adapun beberapa pertanyaan adalah sebagai berikut J

    a. Kapan pasien mengalami serangan ke!ang yang pertama kali selama ini9

    Isia serangan dapat memberi gambaran klasifikasi dan penyebab ke!ang. Serangan

    ke!ang yang dimulai pada neonatus biasanya penyebab sekunder gangguan pada masa

    perinatal, kelainan metabolik dan malformasi kongenital. Serangan ke!ang umum

    cenderung muncul pada usia anak-anak dan rema!a. Pada usia sekitar * tahunan

    muncul serangan ke!ang biasanya ada kemungkinan mempunyai kelainan patologis di

    otak seperti stroke atau tumor otak dsb.

    b. Apakah pasien mengalami semacam peringatan atau perasaan tidak enak pada "aktu

    serangan atau sebelum serangan ke!ang ter!adi9

    e!ala peringatan yang dirasakan pasien men!elang serangan ke!ang muncul disebut

    dengan LauraH dimana suatu LauraH itu bila muncul sebelum serangan ke!ang parsial

    sederhana berarti ada fokus di otak. Sebagian L auraH dapat membantu dimana letak

    lokasi serangan ke!ang di otak. Pasien dengan epilepsi lobus temporalis dilaporkanadanya LdM!N vuH dan atau ada sensasi yang tidak enak di lambung, gringgingen yang

    mungkin merupakan epilepsi lobus parietalis. 0an gangguan penglihatan sementara

    mungkin dialami oleh pasien dengan epilepsi lobus oksipitalis. Pada serangan ke!ang

    umum bisa tidak didahului dengan LauraH hal ini disebabkan terdapat gangguan pada

    kedua hemisfer , tetapi !ika LauraH dilaporkan oleh pasien sebelum serangan ke!ang

    umum, sebaiknya dicari sumber fokus yang patologis.

    c. Apa yang ter!adi selama serangan ke!ang berlangsung9

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    18/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ila pasien bukan dengan serangan ke!ang sederhana yang kesadaran masih baik tentu

    pasien tidak dapat men!a"ab pertanyaan ini, oleh karena itu "a"ancara dilakukan

    dengan saksi mata yang mengetahui serangan ke!ang berlangsung.a. Apakah ada deviasi mata dan kepala kesatu sisi9

    Serangan ke!ang yang berasal dari lobus frontalis mungkin dapat menyebabkan

    kepala dan mata deviasi ke arah kontralateral lesi.

    b. Apakah pada a"al serangan ke!ang terdapat ge!ala aktivitas motorik yang dimulai

    dari satu sisi tubuh9

    c. Apakah pasien dapat berbicara selama serangan ke!ang berlangsung9

    Serangan ke!ang yang berasal dari lobus temporalis sering tampak gerakan

    mengecapkan bibir dan atau gerakan mengunyah.

    d. Apakah mata berkedip berlebihan pada serangan ke!ang ter!adi9Pada serangan ke!ang dari lobus oksipitalis dapat menimbulkan gerakan mata

    berkedip yang berlebihan dan gangguan penglihatan.

    e. Apakah ada gerakan LautomatismH pada satu sisi9

    f. Apakah ada sikap tertentu pada anggota gerak tubuh9

    g. Apakah lidah tergigit9

    h. Apakah pasien mengompol9

    @idah tergigit dan inkontinens urin kebanyakan di!umpai dengan serangan ke!ang

    umum meskipun dapat di!umpai pada serangan ke!ang parsial kompleks.

    d. Apakah yang ter!adi segera sesudah serangan ke!ang berlangsung9Periode sesudah serangan ke!ang berlangsung adalah dikenal dengan istilah Lpost

    ictal period H Sesudah mengalami serangan ke!ang umum tonik klonik pasien lalu

    tertidur. Periode disorientasi dan kesadaran yang menurun terhadap sekelilingnya

    biasanya sesudah mengalami serangan ke!ang parsial kompleks. (emiparese atau

    hemiplegi sesudah serangan ke!ang disebut LoddGs ParalysisL yang menggambarkan

    adanya fokus patologis di otak. Afasia dengan tidak disertai gangguan kesadaran

    menggambarkan gangguan berbahasa di hemisfer dominan. Pada LAbsensL khas tidak

    ada gangguan disorientasi setelah serangan ke!ang.

    e. Kapan ke!ang berlangsung selama siklus ); !am sehari9

    Serangan ke!ang tonik klonik dan mioklonik banyak di!umpai biasanya pada "aktu

    ter!aga dan pagi hari. Serangan ke!ang lobus temporalis dapat ter!adi setiap "aktu,

    sedangkan serangan ke!ang lobus frontalis biasanya muncul pada "aktu malam hari.

    f. Apakah ada faktor pencetus9

    Serangan ke!ang dapat dicetuskan oleh karena kurang tidur, cahaya yang berkedip,

    menstruasi, faktor makan dan minum yang tidak teratur, konsumsi alkohol,

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    19/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ketidakpatuhan minum obat, stress emosional, panas, kelelahan fisik dan mental,

    suara suara tertentu, Ldrug abuseH, L reading # eating epilepsyH. 0engan mengetahui

    faktor pencetus ini dalam konseling dengan pasien maupun keluarganya dapat

    membantu dalam mencegah serangan ke!ang.

    g. agaimana frek"ensi serangan ke!ang9

    =nformasi ini dapat membantu untuk mengetahui bagaimana respon pengobatan bila

    sudah mendapat obat obat anti ke!ang.

    h. Apakah ada periode bebas ke!ang se!ak a"al serangan ke!ang9

    Pertanyaan ini mencoba untuk mencari apakah sebelumnya pasien sudah mendapat

    obat anti ke!ang atau belum dan dapat menentukan apakah obat tersebut yang sedangdigunakan spesifik bermanfaat 9

    i. Apakah ada !enis serangan ke!ang lebih dari satu macam9

    0engan menanyakan tentang berbagai !enis serangan ke!ang dan menggambarkan

    setiap !enis serangan ke!ang secara lengkap.

    !. Apakah pasien mengalami luka ditubuh sehubungan dengan serangan ke!ang9

    Pertanyaan ini penting mengingat pasien yang mengalami luka ditubuh akibat

    serangan ke!ang ada yang dia"ali dengan LauraL tetapi tidak ada cukup "aktu untuk

    mencegah supaya tidak menimbulkan luka ditubuh akibat serangan ke!ang atau

    mungkin ada LauraL , sehingga dalam hal ini informasi tersebut dapat dipersiapkan

    upaya upaya untuk mengurangi bahaya ter!adinya luka.

    k. Apakah sebelumnya pasien pernah datang ke unit ga"at darurat9

    0engan mengetahui gambaran pasien yang pernah datang ke unit ga"at darurat dapat

    mengidentifikasi dera!at beratnya serangan ke!ang itu ter!adi yang mungkin

    disebabkan oleh karena kurangnya pera"atan pasien, ketidakpatuhan minum obat, ada

    perubahan minum obat dan penyakit lain yang menyertai.

    6iwayat medik dahulu.

    0engan mengetahui ri"ayat medik yang dahulu dapat memberikan informasi yang

    berguna dalam menentukan etiologinya. @okasi yang berkaitan dengan serangan ke!ang

    dan pengetahuan tentang lesi yang mendasari dapat membantu untuk pengobatan

    selan!utnya %Ahmed, Spencer )**;'.

    $. Apakah pasien lahir normal dengan kehamilan genap bulan maupun proses

    persalinannya9). Apakah pasien setelah lahir mengalami asfiksia atau Lrespiratory distressH9

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    20/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    :. Apakah tumbuh kembangnya normal sesuai usia9

    ;. Apakah ada ri"ayat ke!ang demam9 7isiko ter!adinya epilepsi sesudah serangan

    ke!ang demam sederhana sekitar ) + dan serangan ke!ang demam kompleks $: +.

    3. Apakah ada ri"ayat infeksi susunan saraf pusat seperti meningitis, ensefalitis9 atau

    penyakit infeksi lainnya seperti sepsis, pneumonia yang disertai serangan ke!ang.

    0ibeberapa negara ada yang diketahui didapat adanya cysticercosis.

    B. Apakah ada ri"ayat trauma kepala seperti fraktur depresi kepala, perdarahan intra

    serebral, kesadaran menurun dan amnesia yang lama9

    . Apakah ada ri"ayat tumor otak9

    F. Apakah ada ri"ayat stroke9

    6iwayat sosial.

    Ada beberapa aspek sosial yang langsung dapat mempengaruhi pasien epilepsi dan ini

    penting sebagai bagian dari ri"ayat penyakit dahulu dan sekaligus untuk bahan evaluasi

    %Ahmed, Spencer )**;'.

    $. Apa latar belakang pendidikan pasien9

    ingkat pendidikan pasien epilepsi mungkin dapat menggambarkan bagaimana

    sebaiknya pasien tersebut dikelola dengan baik. 0an !uga dapat membantu

    mengetahui tingkat dukungan masyarakat terhadap pasien dan bagaimana potensi

    pendidikan kepada pasien tentang cara menghadapi penyakit yang dialaminya itu.

    ). Apakah pasien beker!a9 0an apa !enis peker!aannya9

    Pasien epilepsi yang seragan ke!angnya terkendali dengan baik dapat hidup secara

    normal dan produktif. Kebanyakan pasien dapat beker!a paruh "aktu atau penuh

    "aktu. etapi bila serangan ke!angnya tidak terkendali dengan baik untuk

    memperoleh dan men!alankan peker!aan adalah merupakan suatu tantangan

    tersendiri. Pasien sebaiknya dian!urkan memilih beker!a dikantoran, sebagai kasir

    atau tugas - tugas yang tidak begitu berisiko, tetapi bagi pasien yang beker!a di bagian

    konstruksi, mekanik dan peker!aan yang mengandung risiko tinggi diperlukan

    penyuluhan yang !elas untuk memodifikasikan peker!aan itu agar supaya tidak

    membahayakan dirinya.

    :. Apakah pasien mengemudikan kendaraan bermotor9

    Pasien dengan epilepsi yang serangan ke!angnya tidak terkontrol serta ada gangguan

    kesadaran sebaiknya tidak mengemudikan kendaraan bermotor. (al ini bisa

    membahayakan dirinya maupun masyarakat lainnya. 0ibeberapa negara mempunyai

    peraturan sendiri tentang pasien epilepsi yang mengemudikan kendaraan bermotor.

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    21/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ;. Apakah pasien menggunakan kontrasepsi oral9

    Apakah pasien merencanakan kehamilan pada "aktu yang akan datang9

    Pasien epilepsi "anita sebaiknya diberi penyuluhan terlebih dahulu tentang efek

    teratogenik obat-obat anti epilepsi, demikian !uga beberapa obat anti epilepsi dapat

    menurun efeknya bila pasien !uga menggunakan kontrasepsi oral seperti fenitoin,

    karbamasepin dan fenobarbital. 0an bagi pasien yang sedang hamil diperlukan obat

    tambahan seperti asam folat untuk mengurangi risiko ter!adinya L neural tube defectsL

    pada bayinya.

    3. Apakah pasien peminum alkohol9

    Alkohol merupakan faktor risiko ter!adinya serangan ke!ang umum, sebaiknya tidak

    dian!urkan minum-minuman alkohol. Selain berinteraksi dengan obat-obat anti

    epilepsi tetapi dapat !uga menimbulkan ekstraserbasi serangan ke!ang khususnya

    sesudah minum alkohol .

    6iwayat keluarga.

    ?engetahui ri"ayat keluarga adalah penting untuk menentukan apakah ada sindrom

    epilepsi yang spesifik atau kelainan neurologi yang ada kaitannya dengan faktor genetik

    dimana manifestasinya adalah serangan ke!ang. Sebagai contoh L1uvenile myoclonic

    epilepsy %1?'L,L familial neonatal convulsionL,L benign rolandic epilepsyL dan sindrom

    serangan ke!ang umum tonik klonik disertai ke!ang demam plus %Ahmed, Spencer )**;'.

    6iwayat allergi.

    ila pasien sebelumnya sudah minum obat-obatan seperti antiepilepsi, perlu dibedakan

    apakah ini suatu efek samping dari gastrointestinal atau efek reaksi hipersensitif. ila

    terdapat semacam HrashL perlu dibedakan apakah ini terbatas karena efek fotosensitif

    yang disebabkan eksposur dari sinar matahari atau karena efek hipersensitif yang sifatnya

    lebih luas9 %Ahmed, Spencer )**;'

    6iwayat pengobatan.

    ila pasien sebelumnya sudah minum obat-obatan antiepilepsi, perlu ditanyakan

    bagaimana keman!uran obat tersebut, berapa kali diminum sehari dan berapa lama sudah

    diminum selama ini, berapa dosisnya, ada atau tidak efek sampingnya. %Ahmed, Spencer

    )**;'

    6iwayat 4emeriksaan penunjang lain.

    Perlu ditanyakan !uga kemungkinan apa pasien sudah dilakukan pemeriksaan penun!ang

    seperti elektroensefalografi atau Scan kepala atau ?7=. %Ahmed, Spencer )**;'

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    22/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Diagnosis Epilepsi. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Volume I, Nomor 1, Januari 2007.

    4emeriksaan isik

    4emeriksaan 6angsangan Meningeal

    1. 4emeriksaan Kaku Kuduk

    Pasien berbaring terlentang dan dilakukan pergerakan pasif berupa fleksi dan rotasi kepala.

    anda kaku kuduk positif %6' bila didapatkan kekakuan dan tahanan pada pergerakan fleksi

    kepala disertai rasa nyeri dan spasme otot. 0agu tidak dapat disentuhkan ke dada dan !uga

    didapatkan tahanan pada hiperekstensi dan rotasi kepala.

    2. 4emeriksaan 8anda Kernig

    Pasien berbaring terlentang, tangan diangkat dan dilakukan fleksi pada sendi

    panggul kemudian ekstensi tungkai ba"ah pada sendi lutut se!auh mengkin tanpa rasanyeri. anda Kernig positif %6' bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut $:3O %kaki tidak

    dapat di ekstensikan sempurna' disertai spasme otot paha biasanya diikuti

    rasa nyeri.

    3. 4emeriksaan 8anda #rud*inski 0 #rud*inski 9eher

    Pasien berbaring terlentang dan pemeriksa meletakkan tangan kirinya diba"ah kepala dan

    tangan kanan diatas dada pasien kemudian dilakukan fleksi kepala dengan cepat kearah dada

    se!auh mungkin. anda rud8inski = positif %6' bila pada pemeriksaan ter!adi fleksi involunter

    pada leher.

    . 4emeriksaan 8anda #rud*inski 00 #rud*inski Kontra 9ateral 8ungkai

    Pasien berbaring terlentang dan dilakukan fleksi pasif paha pada sendi panggul %seperti pada

    pemeriksaan Kernig'. anda rud8inski == positif %6' bila pada pemeriksaan ter!adi fleksi

    involunter pada sendi panggul dan lutut kontralateral.

    Meningitis. ni!ersitas "umatera tara

    Pemeriksaan fisik harus menapis sebab sebab ter!adinya serangan ke!ang dengan

    menggunakan umur dan ri"ayat penyakit sebagai pegangan. Pada pasien yang berusia

    lebih tua sebaiknya dilakukan auskultasi didaerah leher untuk mendeteksi adanya

    penyakit vaskular. pemeriksaan kardiovaskular sebaiknya dilakukan pada pertama kali

    serangan ke!ang itu muncul oleh karena banyak ke!adian yang mirip dengan serangan

    ke!ang tetapi penyebabnya kardiovaskular seperti sinkop kardiovaskular. Pemeriksaan

    kulit !uga untuk mendeteksi apakah ada sindrom neurokutaneus seperti L cafM au lait spots

    L dan L iris hamartomaH pada neurofibromatosis, L Ash leaf spotsH , Lshahgreen patchesH ,

    L subungual fibromasH , L adenoma sebaceumH pada tuberosclerosis, L port - "ine stain L

    % capilarry hemangioma' pada sturge-"eber syndrome. 1uga perlu dilihat apakah ada

    bekas gigitan dilidah yang bisa ter!adi pada "aktu serangan ke!ang berlangsung atau

    apakah ada bekas luka lecet yang disebabkan pasien !atuh akibat serangan ke!ang,

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    23/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    kemudian apakah ada hiperplasi ginggiva yang dapat terlihat oleh karena pemberian obat

    fenitoin dan apakah ada Ldupytrens contracturesH yang dapat terlihat oleh karena

    pemberian fenobarbital !angka lama. %Ahmed, Spencer )**;, (arsono )**$, Cguni

    )**;'.

    Pemeriksaan neurologi meliputi status mental, LgaitL , koordinasi, saraf kranialis, fungsi

    motorik dan sensorik, serta refleks tendon. Adanya defisit neurologi seperti hemiparese

    ,distonia, disfasia, gangguan lapangan pandang, papiledema mungkin dapat menun!ukkan

    adanya lateralisasi atau lesi struktur di area otak yang terbatas. Adanya nystagmus ,

    diplopia atau ataksia mungkin oleh karena efek toksis dari obat anti epilepsi seperti

    karbamasepin,fenitoin, lamotrigin. 0ilatasi pupil mungkin ter!adi pada "aktu serangan

    ke!ang ter!adi.H 0ysmorphism L dan gangguan bela!ar mungkin ada kelainan kromosom

    dan gambaran progresif seperti demensia, mioklonus yang makin memberat dapat

    diperkirakan adanya kelainan neurodegeneratif. Inilateral automatism bisa menun!ukkan

    adanya kelainan fokus di lobus temporalis ipsilateral sedangkan adanya distonia bisa

    menggambarkan kelainan fokus kontralateral dilobus temporalis.%Ahmed, Spencer )**;,

    (arsono )**$, Cguni )**;, Sisodiya, 0uncan )***'.

    Diagnosis Epilepsi. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Volume I, Nomor 1, Januari 2007.

    %. Apa dd dari skenario?

    DD

    Meningitis. #or $etter %ealth. Januari 200&

    Diagnosis

    Meningitis. #or $etter %ealth. Januari 200&

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    24/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    25/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Meningitis. ni!ersitas "umatera tara

    &. Apa saja pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kasus pada skenario?

    4emeriksaan 4ungsi 9umbal

    @umbal pungsi biasanya dilakukan untuk menganalisa !umlah sel dan protein cairan

    cerebrospinal, dengan syarat tidak ditemukan adanya peningkatan tekanan intrakranial.

    a. Pada ?eningitis Serosa terdapat tekanan yang bervariasi, cairan !ernih, sel darah

    putih meningkat, glukosa dan protein normal, kultur %-'.

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    26/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    b. Pada ?eningitis Purulenta terdapat tekanan meningkat, cairan keruh, !umlah sel

    darah putih dan protein meningkat, glukosa menurun, kultur %6' beberapa !enis bakteri.

    4emeriksaan darah

    0ilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin, !umlah leukosit, @a!u ndap 0arah %@0', kadar

    glukosa, kadar ureum, elektrolit dan kultur.

    a. Pada ?eningitis Serosa didapatkan peningkatan leukosit sa!a. 0isamping itu, pada

    ?eningitis uberkulosa didapatkan !uga peningkatan @0.

    b. Pada ?eningitis Purulenta didapatkan peningkatan leukosit.

    4emeriksaan 6adiologis

    a. Pada ?eningitis Serosa dilakukan foto dada, foto kepala, bila mungkin dilakukan Scan.

    b. Pada ?eningitis Purulenta dilakukan foto kepala %periksa mastoid, sinus paranasal,

    gigi geligi' dan foto dada

    http-::repository.usu.a!.id:bitstream:1235"%&':23%(5::;hapter72(00.pd$

    4)M)60K,AA+ 9A#

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    27/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    serum dan urin !uga sebaiknya dilakukan bila dicurigai adanya L drug abuseH %Ahmed,

    Spencer )**;, Cguni )**;'.

    4)M)60K,AA+ )9)K86

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    28/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    ada kelumpuhan, gamngguan kesadaran, gangguan keseimbangan, sakit kepala yang

    berlebihan atau lingkar kepala kecil.

    4)M)60K,AA+ >0D)

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    29/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    tidaknya penurunan fungsi kognitif, demikian !uga dengan pertimbangan bila ternyata

    diagnosisnya ada dugaan serangan ke!ang yang bukan epilepsi %Cguni )**;, Sisodiya

    )***'.Diagnosis Epilepsi. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Volume I, Nomor 1, Januari 2007.

    '. Apa diagnosis dari skenario?

    ?eningitis bacterial akut -> ri"ayat sinusitis , pf.

    1(. Apa etiologi dari keluhan pasien?

    tiologi ke!ang&

    Cbat - obatan

    infeksiangguan metabolik

    - angguan pembentukan atp akibat kegagalan pompa na dan k %pada hipoksemia ,

    iskemik, hipoglikemi'

    - Perubahan permeabilitas membran sel saraf %hipokalsemi dan hiponatremi'

    - Perubahan relatif neurotransmitter yg bersifat eksitasi dibandingkan dengan

    neuron transmitter inhibisi dapat menyebabkan depolarisasi yg berlebihan misal

    ketidakseimbangan gaba

    11. )tiologi dan patogenesis meningitis?

    Saat ini ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan meningitis. eberapa di

    antaranya&

    akteriMeningokokusatau ?eningococcal bakteri - ada beberapa !enis bakteri

    meningococcal disebut grup A, , , $:3, Q dan R. Saat ini ada vaksin tersedia

    yang menyediakan perlindungan terhadap grup meningococcal bakteri. 0ari

    meningococcal meningitis, namun, umumnya disebabkan oleh rup bakteri.

    Streptococcus pneumoniae bakteri atau pneumokokus bakteri-bakteri ini

    cenderung mempengaruhi bayi dan anak-anak dan orang tua karena sistem

    kekebalan tubuh mereka lebih lemah dari kelompok usia lainnya.

    ?ereka yang memiliki S4 shunt atau memiliki cacat dural mungkin untuk

    mendapatkan meningitis yang disebabkan oleh Staphylococcus

    Pasien memiliki tulang belakang prosedur %misalnya tulang belakang anaesthetia'

    beresiko meningitis yang disebabkan olehPseudomonasspp.

    Sifilis dan tuberkulosis menu!u meningitis serta !amur meningitis langka

    penyebab tetapi terlihat dalam individu positif (= dan orang-orang dengan

    kekebalan ditekan.

    ?enurut kelompok usia pasien bakteri kemungkinan penyebab meningitis meliputi&

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    30/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    0alam baru-borns - pneumokokus bakteri atau group streptokokus,Listeria

    monocytogenes, Escherichia coli

    ayi dan anak-anak -H. influenzaetipe b, pada anak-anak kurang dari ; tahun dan

    men!adi unvaccinated menimbulkan risiko meningitis karenaMeningokokus,Streptococcus radang paru-paru

    Anak anak-anak dan orang de"asa - S. pneumoniae,H. influenzaetipe b,N.

    meningitidis, gram negatif asil, staphylococci, streptokokus danL.

    monocytogenes.

    Crang tua dan orang-orang dengan kekebalan ditekan - S. pneumoniae,L.

    monocytogenes, tuberculosis %', organisme gram-negatif

    Setelah cedera kepala atau infeksi yang diperoleh setelah tinggal di rumah sakit

    atau prosedur - termasuk infeksi denganlei!siella pneumoniae,E.coli,

    Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus

    Meningitis. #or $etter %ealth. Januari 200&

    8ransmisi in$eksi

    ?eningococcal bakteri yang menyebabkan meningitis tersebar biasanya melalui kontak

    dekat yang berkepan!angan. Penyebaran dimungkinkan oleh berada dalam kedekatan dari

    orang yang terinfeksi yang le"at pada bakteri bersin, batuk, mencium, berbagi barang-

    barang pribadi seperti, sikat gigi, sendok garpu, peralatan dll.

    akteri pneumokokus !uga tersebar oleh kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan

    batuk, bersin dll. amun, dalam kebanyakan kasus mereka hanya menyebabkan infeksi

    ringan, seperti infeksi telinga tengah %otitis media'. Crang-orang dengan sistem kekebalan

    miskin yang dapat mengembangkan infeksi lebih parah seperti meningitis.

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    31/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    32/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    12. #agaimana penatalaksanaan untuk kasus pada skenario?

    4en!egahan meningitis

    a. 4en!egahan 4rimeru!uan pencegahan primer adalah mencegah timbulnya faktor resiko meningitis bagi

    individu yang belum mempunyai faktor resiko dengan melaksanakan pola hidup sehat.

    Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan imunisasi meningitis pada bayi agar dapat

    membentuk kekebalan tubuh. aksin yang dapat diberikan seperti (aemophilus influen8ae

    type b %(ib', Pneumococcal con!ugate vaccine %P', Pneumococcal polysaccaharide

    vaccine %PP', ?eningococcal con!ugate vaccine %?;', dan ??7 %?easles dan

    7ubella'. =munisasi (ib on!ugate vaccine %(bC atau P7P-C?P' dimulai se!ak usia )

    bulan dan dapat digunakan bersamaan dengan !ad"al imunisasi lain seperti 0P, Polio dan

    ??7.aksinasi (ib dapat melindungi bayi dari kemungkinan terkena meningitis (ib

    hingga

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    33/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Penderita !uga diberikan pengobatan dengan memberikan antibiotik yang sesuai dengan !enis

    penyebab meningitis yaitu &

    b.$. ?eningitis Purulenta

    b.$.$.Haemophilus influenzae !& ampisilin, kloramfenikol, setofaksim, seftriakson.

    b.$.). Streptococcus pneumonia& kloramfenikol , sefuroksim, penisilin, seftriakson.

    b.$.:.Neisseria meningitidies& penisilin, kloramfenikol, serufoksim dan seftriakson.

    b.). ?eningitis uberkulosa %?eningitis Serosa'

    Kombinasi =(, rifampisin, dan pyra8inamide dan pada kasus yang berat dapat ditambahkan

    etambutol atau streptomisin. Kortikosteroid berupa prednison digunakan sebagai anti

    inflamasi yang dapat menurunkan tekanan intrakranial dan mengobati edema otak.

    !. 4en!egahan 8ertier

    Pencegahan tertier merupakan aktifitas klinik yang mencegah kerusakan lan!ut atau

    mengurangi komplikasi setelah penyakit berhenti. Pada tingkat pencegahan ini bertu!uanuntuk menurunkan kelemahan dan kecacatan akibat meningitis, dan membantu penderita

    untuk melakukan penyesuaian terhadap kondisikondisi yang tidak diobati lagi, dan

    mengurangi kemungkinan untuk mengalami dampak neurologis !angka pan!ang misalnya tuli

    atau ketidakmampuan untuk Iniversitas Sumatera Itarabela!ar. 4isioterapi dan rehabilitasi

    !uga diberikan untuk mencegah dan mengurangi acat.

    http-::repository.usu.a!.id:bitstream:1235"%&':23%(5::;hapter72(00.pd$

    8erapi

    armakologisa. ) bulan &

    a' Ampisilina $3*-)** mg %;** mg'/kg/); !am = ;-B kali sehari.

    b' Sefalosforin generasi ke :.

    b. 4engobatan simtomatis -

    $' 0ia8epam = & *.) D *.3 mg/kg/dosis, atau rectal *.; D *.B/mg/kg/dosis

    kemudian klien dilan!utkan dengan.

    )' 4enitoin 3 mg/kg/); !am, : kali sehari.:' urunkan panas &

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    34/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    a' Antipiretika & parasetamol atau salisilat $* mg/kg/dosis.;

    b' Kompres air PA? atau es.

    !. 4engobatan suporti$ -

    $' airan intravena.

    )' Rat asam, usahakan agar konsitrasi C) berkisar antara :* D 3*+.

    4erawatan

    a. Pada "aktu ke!ang

    $' @onggarkan pakaian, bila perlu dibuka.

    )' (isap lender

    :' Kosongkan lambung untuk menghindari muntah dan aspirasi.

    ;' (indarkan penderita dari rodapaksa %misalnya !atuh'.b. ila penderita tidak sadar lama.

    $' eri makanan melalui sonda.

    )' egah dekubitus dan pnemunia ortostatik dengan merubah posisi penderita

    sesering mungkin.

    :' egah kekeringan kornea dengan boor "ater atau saleb antibiotika.

    c. Pada inkontinensia urine lakukan katerisasi.

    Pada inkontinensia alvi lakukan lavement.

    d. Pemantauan ketat.

    $' ekanan darah)' 7espirasi

    :' adi

    ;' Produksi air kemih

    3' 4aal hemostasis untuk mengetahui secara dini adanya 0.

    4enanganan 4enyakit isoterapi Dan 6ehabilitasi

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23705/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/23705/4/Chapter%20II.pdf
  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    35/36

    Aang Khoirul Anam LBM5

    Meningitis. #or $etter %ealth. Januari 200&

  • 7/25/2019 Aang Lbm 5 Saraf

    36/36