2008-2-00476-TI bab 1

50
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi mobil dan komponennya. Dalam menjalankan usahanya, PT. Honda Prospect Motor selalu berusaha menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan inovatif dengan didukung oleh mesin-mesin berteknologi canggih. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga ke berbagai negara seperti Thailand, India, Filipina, Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan China. Dalam melakukan serangkaian proses produksi yang melibatkan sejumlah mesin di dalamnya, tentunya memiliki resiko akan terjadinya kerusakan mesin (breakdown mesin). Jika hal ini tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka dapat mengganggu jalannya proses produksi. Akibat yang dapat ditimbulkan antara lain adalah penumpukan barang pada suatu bagian dari lini produksi atau bahkan terhentinya keseluruhan lini produksi tersebut, keterlambatan perusahaan dalam

description

MAKALAH JUAL BELI DALAM ISLAMBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Atas dasar pemenuhan kebutuhan sehari –hari, maka terjadilah suatu kegiatan yang di namakan jual beli. Jual beli menurut bahasa artinya menukar sesuatu dengan sesuatu, sedang menurut syara’ artinya menukar harta dengan harta menurut cara-cara tertentu (‘aqad). Sedangkan riba yaitu memiliki sejarah yang sangat panjang dan prakteknya sudah dimulai semenjak banga Yahudi sampai masa Jahiliyah sebelum Islam dan awal-awal masa ke-Islaman. Padahal semua agama Samawi mengharamkan riba karena tidak ada kemaslahatan sedikitpun dalam kehidupan bermasyarakat. Allah SWT berfirman:فَبِظُلْمٍ مِّنَ الَّذِينَ هَادُواْ حَرَّمْنَا عَلَيْهِمْ طَيِّبَاتٍ أُحِلَّتْ لَهُمْ وَبِصَدِّهِمْ عَن سَبِيلِ اللّهِ كَثِيرًا وَأَخْذِهِمُ الرِّبَا وَقَدْ نُهُواْ عَنْهُ وَأَكْلِهِمْ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ مِنْهُمْ عَذَابًا أَلِيمًاMaka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang daripadanya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih. (QS an-Nisaa’ 160-161)الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لاَ يَقُومُونَ إِلاَّ كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ إِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا وَأَحَلَّ اللّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَاOrang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual-beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba. (QS. Al-Baqarah : 275)B. Rumus Masalaha. Pengertian jual beli dan ribab. Landasan hukum jual beli dan ribac. Hukum jual beli dan ribad. Macam-macam jual beli dan ribaBAB IIJUAL BELI DAN RIBA1. JUAL BELIA. Pengertian Jual Beli Jual beli menurut bahasa artinya menukar sesuatu dengan sesuatu, sedang menurut syara’ artinya menukar harta dengan harta menurut cara-cara tertentu (‘aqad)[1].Jual beli secara lughawi adalah saling menukar. Jual beli dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah al-bay’. Secara terminology jual beli adalah suatu transaksi yang dilakukan oleh pihak penjual dengan pihak pembeli terhadap sesuatu barang dengan harga yang disepakatinya. Menurut syari’at islam jual beli adalah pertukaran harta atas dasar saling merelakan atau memindahkan hak milik dengan ganti yang dapat dibenarkan.Jual-beli atau bay’u adalah suatu kegiatan tukar-menukar barang dengan barang yang lain dengan cara tertentu baik dilakukan dengan menggunakan akad maupun tidak menggunakan akad[2]. Intinya, antara penjual dan pembeli telah mengetahui masing-masing bahwa transaksi jual-beli telah berlangsung dengan sempurna.B. Landasan Hukum Jual BeliLandasan Syara’: Jual beli di syariatkan berdasarkan Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’. Yakni:[3]a. Berdasarkan Al-Qur’an diantaranya: وَحَرَّمَ وَحَرَّمَ الْبَيْعَ اللَّهُ وَأَحَلَّArtinya: “ Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba”. (Al- Baqarah : 275)قِيَامًا لَكُمْ اللَّهُ جَعَلَ الَّتِي أَمْوَالَكُمُ السُّفَهَاءَ تُؤْتُوا وَلاArtinya: “ dan janganlah kamu berikan hartamu itu kepada orang yang bodoh dan harta itu dijadikan Allah untukmu sebagai pokok penghidupan”. (An-Nisa:5).تَقْتُلُوا وَلا مِنْكُمْ تَرَاضٍ عَنْ تِجَارَةً تَكُونَ أَنْ إِلا بِالْبَاطِلِ بَيْنَكُمْ أَمْوَالَكُمْ تَأْكُلُوا لا آمَنُوا الَّذِينَ أَيُّهَا يَا

Transcript of 2008-2-00476-TI bab 1

Page 1: 2008-2-00476-TI bab 1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Honda Prospect Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang produksi mobil dan komponennya. Dalam menjalankan usahanya, PT. Honda

Prospect Motor selalu berusaha menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan

inovatif dengan didukung oleh mesin-mesin berteknologi canggih. Produk-produk

yang dihasilkan tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga ke berbagai

negara seperti Thailand, India, Filipina, Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan China.

Dalam melakukan serangkaian proses produksi yang melibatkan sejumlah

mesin di dalamnya, tentunya memiliki resiko akan terjadinya kerusakan mesin

(breakdown mesin). Jika hal ini tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka dapat

mengganggu jalannya proses produksi. Akibat yang dapat ditimbulkan antara lain

adalah penumpukan barang pada suatu bagian dari lini produksi atau bahkan

terhentinya keseluruhan lini produksi tersebut, keterlambatan perusahaan dalam

memenuhi target produksi, serta keterlambatan pengiriman barang ke tangan

konsumen yang dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan konsumen terhadap

perusahaan.

Page 2: 2008-2-00476-TI bab 1

2

Untuk dapat mengurangi resiko terjadinya kerusakan mesin tersebut,

perusahaan perlu memperhatikan karakteristik dan kemampuan mesin-mesin yang ada

untuk memastikan bahwa mesin tersebut digunakan sesuai dengan kapasitas dan

fungsinya. Selain itu, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah

mengenai pemeliharaan (maintenance) yang tepat untuk mesin itu sendiri.

Pada umumnya, setiap mesin terdiri dari berbagai komponen yang memiliki

batas usia penggunaan, karena tidak selamanya komponen-komponen dari mesin

tersebut akan selalu dalam kondisi yang baru, melainkan akan terus menurun

kemampuannya seiring dengan bertambahnya waktu dan frekuensi penggunaannya.

Pihak perusahaan tidak dapat menghindari hal tersebut, dan hanya bisa berupaya

untuk memperpanjang usia komponen dengan cara melakukan pemeliharaan yang

tepat untuk mengurangi kerusakan mesin dan komponennya, sehingga proses

produksi dapat berjalan dengan lancar.

PT. Honda Prospect Motor sendiri merupakan perusahaan yang sangat

memahami pentingnya pemeliharaan mesin secara tepat. Saat ini, PT. Honda Prospect

Motor memiliki prosedur tersendiri, tidak hanya untuk perbaikan mesin yang rusak,

tetapi juga pemeliharaan mesin untuk mencegah kerusakan yang dilakukan

berdasarkan pertimbangan pengalaman kerusakan mesin di masa yang lalu, dan juga

berdasarkan pedoman dari buku panduan mesin.

Page 3: 2008-2-00476-TI bab 1

3

Jadi, pemeliharaan mesin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

diperhatikan karena akan mempengaruhi produktivitas perusahaan, dimana jika

pemeliharaan mesin diabaikan dan tidak dilakukan secara tepat, maka produktivitas

perusahaan akan menurun karena mesin-mesin yang digunakan dalam produksi sering

mengalami kerusakan, sedangkan jika pemeliharaan mesin dilakukan secara tepat dan

berkala, maka produktivitas perusahaan dapat semakin meningkat, karena didukung

oleh mesin-mesin yang berkualitas dan jarang mengalami gangguan atau kerusakan.

Dalam karya tulis ini, akan diupayakan suatu gagasan maintenance mesin

sebagai perbandingan dengan kegiatan maintenance yang saat ini telah diterapkan di

PT. Honda Prospect Motor. Adapun gagasan maintenance mesin yang dimaksud

adalah sistem perawatan pencegahan (preventive maintenance) untuk menentukan

interval waktu penggantian dan pemeriksaan yang optimal bagi komponen-komponen

kritis dengan menggunakan perhitungan metode age replacement berdasarkan kriteria

minimasi downtime. Selanjutnya hasil perhitungan akan dibandingkan dengan sistem

preventive maintenance yang sedang berjalan pada PT. HPM sendiri, dimana interval

waktu penggantian komponen-komponen mesin dilakukan berdasarkan pengalaman

kerusakan pada masa lalu, serta pedoman dari buku panduan mesin. Dari hasil

perbandingan tersebut dapat terlihat sistem preventive maintenance yang paling tepat

dan dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan.

Page 4: 2008-2-00476-TI bab 1

4

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Proses produksi yang dilakukan di PT. Honda Prospect Motor sebagian besar

menggunakan mesin dan peralatan untuk mendukung keakuratan, kecepatan dan

kelancaran proses produksi. Secara umum proses produksi terbagi atas dua bagian,

yaitu divisi body plant dan engine plant. Pada bagian body plant, sekitar 30% proses

produksi dilakukan oleh mesin, dan sisanya dilakukan dengan menggunakan tenaga

manusia, karena pada bagian ini dilakukan proses perakitan komponen-komponen

mesin menjadi mobil yang utuh (completely built up).

Sedangkan pada bagian engine plant, sekitar 80% proses produksi dilakukan

oleh mesin, dan sisanya dilakukan oleh tenaga manusia, karena proses produksi yang

dilakukan pada bagian ini adalah pemrosesan bagian-bagian engine mobil, seperti

pengeboran, pemotongan, dan lain-lain sebelum dilakukan perakitan menjadi engine

assy yang siap pakai. Pada bagian ini, terdapat dua lini produksi, yaitu cylinder head

line, untuk pemrosesan cylinder head engine mobil, dan cylinder block line, untuk

pemrosesan cylinder block engine mobil. Jumlah keseluruhan mesin yang digunakan

adalah 60 mesin, yaitu 29 mesin untuk cylinder head line, dan 31 mesin untuk

cylinder block line. Proses produksi untuk setiap lini berlangsung secara seri, yaitu

melewati satu persatu mesin secara berurutan. Jadi, misalkan pada cylinder head line,

salah satu mesin mengalami kerusakan atau breakdown, maka hal ini dapat

mengakibatkan lini produksi cylinder head terhenti seluruhnya hingga mesin yang

rusak selesai diperbaiki, kecuali pada bagian mesin yang rusak ini tersedia cadangan

produk yang telah diproses.

Page 5: 2008-2-00476-TI bab 1

5

Karena sebagian besar proses produksi dilakukan dengan menggunakan

tenaga mesin, terutama untuk bagian engine plant, maka faktor pemeliharaan mesin

merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan, sebab akan

berpengaruh terhadap kelancaran proses produksi secara keseluruhan. Oleh karena

itu, tidak dapat dipungkiri bahwa maintenance merupakan salah satu bagian pada

perusahaan yang memiliki peran penting.

Meskipun kegiatan pemeliharaan mesin yang baik saat ini sudah diterapkan

secara efektif dalam perusahaan, namun kerusakan mesin masih tetap saja terjadi, dan

kadang kala menghambat perusahaan dalam memenuhi target produksi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan,

diketahui bahwa pada cylinder head line, dalam periode waktu bulan May 2007

sampai dengan April 2008 (1 tahun data historis), frekuensi kerusakan atau

breakdown mesin yang terjadi adalah sebanyak 663 kali untuk keseluruhan 29 mesin

yang ada pada lini produksi tersebut.

Tingginya frekuensi kerusakan atau breakdown mesin ini tentunya menjadi

perhatian khusus bagi departemen maintenance untuk mencari solusi pemeliharaan

mesin yang lebih baik daripada prosedur pemeliharaan yang ada saat ini untuk

meminimalisasi kemungkinan terjadinya kerusakan mesin (breakdown) sewaktu

proses produksi berlangsung. Apalagi dengan semakin berkembangnya ilmu

pengetahuan, maka semakin banyak pula metode-metode baru dalam hal

pemeliharaan mesin yang mungkin dapat memberikan solusi pemeliharaan mesin

yang lebih baik bagi PT. Honda Prospect Motor.

Page 6: 2008-2-00476-TI bab 1

6

Dengan demikian, perumusan masalah dalam hal ini adalah bagaimana

memprediksikan waktu yang tepat dalam menentukan penjadwalan pemeliharaan

mesin dan penggantian komponen mesin, serta meminimasi breakdown mendadak

dan total downtime pada PT. Honda Prospect Motor.

1.3 Ruang lingkup

Penelitian yang dilakukan di PT. Honda Prospect Motor dibatasi pada divisi

engine plant, khususnya di bagian machining & assembling engine, karena pada

bagian ini lebih banyak menggunakan mesin dalam proses produksi. Penelitian

difokuskan pada lini produksi cylinder head yang secara keseluruhan melibatkan 29

mesin. Pengumpulan data historis kerusakan mesin diperoleh dari departemen

maintenance engine, yaitu kerusakan mesin-mesin cylinder head line selama periode

May 2007 sampai dengan April 2008 (1 tahun data historis). Selain itu, penelitian

juga dilakukan pada area produksi cylinder head line untuk mengamati fungsi mesin,

pergerakan mesin, serta kerusakan mesin yang terjadi.

Agar pembahasan tugas akhir ini lebih terfokus, dan karena keterbatasan

waktu dan kemampuan yang dimiliki, maka batasan masalah atau ruang lingkup dari

pembahasan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi dilakukan pada divisi engine plant saja, dan pembahasan dibatasi pada

mesin dan komponen kritis untuk cylinder head line saja.

2. Data frekuensi breakdown dan waktu downtime dihitung pada saat mesin

berhenti karena rusak dan tidak termasuk waktu set-up.

Page 7: 2008-2-00476-TI bab 1

7

3. Tidak membahas mengenai kemungkinan terjadinya faktor kelalaian manusia

(Human Error) saat pengoperasian mesin berlangsung pada masa yang akan

datang.

4. Penentuan penjadwalan pemeliharaan mesin yang baru merupakan usulan dan

metode perbaikan dari yang telah berjalan pada perusahaan.

5. Tidak memperhitungkan biaya inventori dan biaya pemesanan komponen mesin

kritis karena komponen yang diperlukan untuk penggantian dianggap telah

tersedia.

1.4 Tujuan dan Manfaat

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian dan pembuatan tugas akhir ini antara

lain adalah :

1. Mengetahui jenis mesin dan komponen mesin dari cylinder head line yang

sering mengalami kerusakan (breakdown) mendadak, dan meminimasi

kemungkinan terjadinya breakdown mendadak tersebut.

2. Menentukan interval waktu pemeliharaan pencegahan yang optimal untuk

komponen kritis berdasarkan kriteria minimasi downtime untuk memperkecil

total downtime dari komponen-komponen kritis.

3. Menentukan frekuensi dan interval waktu pemeriksaan yang optimal untuk

komponen kritis.

Page 8: 2008-2-00476-TI bab 1

8

4. Membandingkan reliability komponen kritis pada kondisi sekarang (metode

pemeliharaan yang sedang berjalan) dengan kondisi usulan (metode

pemeliharaan usulan) dan mengidentifikasi peningkatan atau penurunan

reliability yang dihasilkan.

5. Meminimasi biaya pemeliharaan mesin kritis.

Sedangkan manfaat dari penelitian dan pembuatan tugas akhir ini antara lain

adalah :

1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat bermanfaat bagi PT. Honda Prospect Motor

sebagai masukan dan pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan dimasa

mendatang dalam hal pemeliharaan mesin.

2. Bagi universitas, diharapkan dapat menambah koleksi thesis yang ada di

Universitas Bina Nusantara, dan diharapkan dapat berguna bagi mereka yang

ingin membuat thesis dengan topik yang sama.

3. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengalaman dan

pengetahuan, serta sebagai sarana untuk mengaplikasikan teori dan ilmu yang

didapat selama perkuliahan pada lingkungan dunia kerja yang sesungguhnya.

Page 9: 2008-2-00476-TI bab 1

9

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

1.5.1 Sejarah Perusahaan

PT. Honda Prospect Motor (PT. HPM) adalah Agen Tunggal Pemegang Merk

(ATPM) mobil Honda dan merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri

perakitan dan distributor mobil Honda dan komponennya. PT. Honda Prospect Motor

ini merupakan hasil penggabungan dari empat perusahaan terdahulu, yaitu :

• PT. Prospect Motor, berdiri pada tahun 1973 sebagai ATPM Honda Indonesia.

Perusahaan ini bergerak di bidang usaha assembling dalam perakitan mobil.

• PT. Imora Honda Inc., berdiri pada bulan Maret 1977, dan memulai produksi

pertamanya pada bulan Juli 1978. Perusahaan ini bergerak di bidang usaha

kekuatan produk, jok mobil, dan fuel tank.

• PT. Honda Prospect Engine, berdiri pada tahun 1986. Perusahaan ini bergerak di

bidang usaha dengan jenis produksi machining dan assembly.

• PT. Imora Motor, bergerak di bidang usaha sales dan service.

Sekitar tahun 1997-1998, di Indonesia terjadi resesi ekonomi, sehingga

keempat perusahaan tersebut bergabung menjadi satu dengan nama PT. Honda

Prospect Motor yang diresmikan pada bulan Maret 1999. PT. HPM mempunyai status

Penanam Modal Asing (PMA) dengan persentase modal 51% dari Honda Motor Co.

Ltd. Jepang, dan 49% dari PT. Prospect Motor Indonesia.

Page 10: 2008-2-00476-TI bab 1

10

Untuk selalu menjaga dan menjamin mutu proses dan produk yang dihasilkan

agar sesuai dengan standar internasional, PT. HPM melandaskan kegiatannya

berdasarkan ISO 9001 (2000) sebagai standar internasional bagi perusahaan yang

telah memenuhi kualitas manajemen, serta ISO 14001 sebagai standar internasional

bagi perusahaan yang telah memiliki sistem manajemen lingkungan.

Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. HPM adalah mobil dengan merk

dagang Honda CR-V, Jazz, City, Civic, Accord, Stream, dan Odyssey. Selain itu, PT.

HPM juga menghasilkan komponen-komponen mobil seperti cylinder head dan

cylinder block mesin mobil, serta body parts untuk kebutuhan perakitan. Hasil

produksinya tidak hanya dipasarkan di dalam negeri, tetapi juga ke beberapa negara

lain, seperti Thailand, India, Filipina, Malaysia, Pakistan, Taiwan, dan China. Dalam

melakukan aktivitasnya, PT. HPM mempunyai 3 lokasi utama, yaitu kantor pusat,

divisi spare parts, dan manufacturing plant.

Dua lokasi pertama merupakan pusat distribusi mobil dan komponennya,

yaitu Kantor pusat berada di Jl. Gaya Motor I (Sunter II), Jakarta, Indonesia, dengan

luas bangunan dan luas tanah masing-masing 13.079 m2 dan 23.133 meter2, yang

merupakan pusat distribusi mobil Honda, dan divisi spare parts berada di Rajawali

Selatan sebagai pusat distribusi komponen mobil.

Page 11: 2008-2-00476-TI bab 1

11

Manufacturing Plant berada di Kawasan Industri Mitra Karawang Jaya, Jl.

Mitra Utara II Teluk Jambe, Karawang, dengan luas bangunan dan luas tanah masing-

masing 80.324 meter2 dan 512.500 meter2, yang merupakan pusat perakitan dan

produksi komponen mobil. Pabrik ini didirikan pada bulan Januari 2002 dan memulai

produksi pertamanya pada bulan Februari 2003. Pabrik ini diresmikan pada tanggal

25 september 2003 oleh Takeo Fukui (Presiden dan CEO Honda Motor Co. Ltd.),

Hadi Budiman (Presiden Direktur PT. Prospect Motor) dan Rini M. Sumarmo

Soewandi (menteri Perindustrian dan Perdagangan). Dengan didirikannya pabrik PT.

Honda Prospect Motor ini diharapkan dapat memperkuat posisi Honda di pasar

otomotif Indonesia dan sebagai pabrik dengan standar kualitas kelas internasional

yang dilengkapi dengan teknologi canggih namun tetap ramah lingkungan yang

mengarah pada falsafah pabrik hijau (green factory).

1.5.2 Filosofi Honda

1.5.2.1 Prinsip Dasar (Misi)

Prinsip dasar yang dianut PT. Honda Prospect Motor adalah menghargai hak-

hak individu. Dalam hal ini mencakup hal-hal menghargai pembeli, penjual, dan

pembuat untuk mencapai kesenangan membeli, kesenangan menjual, dan kesenangan

membuat.

Page 12: 2008-2-00476-TI bab 1

12

1.5.2.2 Prinsip Perusahaan (Visi)

Prinsip perusahaan PT. Honda Prospect Motor adalah memelihara sudut

pandang internasional, berdedikasi untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi

dengan harga yang terjangkau untuk kepuasan konsumen di seluruh dunia.

1.5.2.3 Prinsip Manajemen

• Melangkah dengan ambisi dan semangat muda.

• Menghargai teori, mengembangkan ide-ide baru, dan menggunakan waktu dengan

efisien.

• Menikmati pekerjaan dan mendorong adanya komunikasi yang terbuka.

• Berusaha untuk selalu menciptakan keharmonisan dalam bekerja.

• Berpandangan terbuka akan nilai penelitian dan kerja keras.

1.5.2.4 Tujuan Manajemen

• Menjadikan perusahaan yang berorientasi penuh kepada konsumen dengan

menciptakan tingkat kualitas yang tinggi bagi perusahaan dan produk yang

dihasilkan.

• Mewujudkan sebuah perusahaan patungan yang ideal dengan terus-menerus

berusaha untuk menciptakan kondisi kerja yang harmonis dan turut berperan aktif

dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia.

Page 13: 2008-2-00476-TI bab 1

13

• Menghargai hak-hak setiap individu, sehingga seluruh karyawan merasa bangga

bekerja dan menjadi bagian dari PT. Honda Prospect Motor.

1.5.3 Manajemen Sumber Daya Manusia

1.5.3.1 Jumlah Karyawan dan Jam Kerja

Saat ini PT. Honda Prospect Motor memiliki jumlah karyawan sekitar 3000

orang dengan pembagian shift kerja untuk pabrik adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Pembagian Shift Kerja Pabrik PT. Honda Prospect Motor

Shift I/Shift Normal Shift II Shift III

Jam Kerja 07:45 – 16:30 16:25 – 24:50 24:50 – 07:45

Break Time I 10:00 – 10:10 18:10 – 19:00 03:00 – 03:30

Istirahat 11:50 – 12:30

Break Time II 15:00 – 15:10 22:00 – 22:10 04:50 – 05:00

(Sumber : PT. Honda Prospect Motor - Divisi Personnel & G. Affair)

Untuk shift I/shift normal, waktu istirahat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

break time I, istirahat, dan break time II. Break time I dan II hanya 10 menit,

sedangkan waktu istirahat adalah sebanyak 40 menit. Untuk shift II dan shift III,

waktu istirahat hanya satu kali yaitu masing-masing sebanyak 50 menit dan 30 menit

karena jam kerjanya lebih pendek daripada jam kerja shift I/shift normal.

Page 14: 2008-2-00476-TI bab 1

14

1.5.3.2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

PT. Honda Prospect Motor mendefinisikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) sebagai suatu usaha untuk menciptakan keadaan, tempat atau lingkungan yang

aman, nyaman, bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. PT. HPM

sangat menyadari pentingnya K3 karena merupakan faktor pendukung kegiatan

produksi agar berjalan dengan baik dan lancar, dimana setiap orang yang bekerja di

dalamnya merasa aman, nyaman, dan bebas dari resiko kecelakaan kerja yang tinggi.

PT. HPM membagi sebab-sebab kecelakaan kerja ke dalam dua kategori dengan

persentase kejadian sebagai berikut :

• Faktor kelalaian manusia yang tidak 80% - 85%

mengikuti sistem dan prosedur.

• Faktor lingkungan kerja, kesalahan instruksi, 15% - 20%

peralatan dan perangkat yang digunakan.

Prosedur K3 yang ditetapkan oleh PT. HPM dan wajib dipenuhi oleh setiap

orang yang bekerja di dalamnya terutama difokuskan untuk mereka yang bekerja

pada area lantai produksi, meliputi area engine plant, body plant, die casting, dan

hamming karena resiko kecelakaan kerja lebih tinggi pada area-area produksi

tersebut, yang disebabkan oleh penggunaan mesin-mesin dan alat-alat berat.

Page 15: 2008-2-00476-TI bab 1

15

Prosedur K3 yang ditetapkan adalah bagi setiap pekerja atau operator yang

akan memasuki area lantai produksi, diwajibkan melengkapi dirinya dengan peralatan

K3, yaitu pakaian kerja, sarung tangan, helm atau topi, safety shoes, kacamata, dan

masker. Selain itu, ada beberapa peraturan yang perlu diperhatikan oleh para pekerja,

yaitu :

• Jangan melakukan pekerjaan yang tidak anda ketahui.

• Patuhi tanda-tanda peringatan yang sudah ada.

• Jangan bergurau atau bercanda pada saat bekerja.

• Jangan melakukan pekerjaan bila anda tidak sehat, kecuali mendapat izin atasan.

• Jangan merokok, makan atau minum pada saat bekerja.

• Selalu matikan atau cabut stop kontak setelah selesai bekerja.

• Pindahkan barang bertumpuk mulai dari tumpukan atas.

• Mintalah bantuan teman apabila mengangkat barang-barang berat.

• Jangan menggunakan api di dekat penyimpanan minyak atau bahan yang mudah

terbakar.

Page 16: 2008-2-00476-TI bab 1

16

1.5.3.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang terdapat di PT. Honda Prospect Motor merupakan

jenis struktur organisasi fungsional, dimana masing-masing personil disusun dan

dikelompokkan berdasarkan fungsi yang dilakukannnya dalam perusahaan. Struktur

organisasi ini disusun dengan tujuan agar setiap individu dapat mengerti posisinya

dalam perusahaan, mengerti tugas dan tanggung jawabnya sebagai bagian dari

perusahaan, serta untuk mengatur sistem pelaporan agar terjalin suatu koordinasi dan

kerja sama yang baik dalam setiap pekerjaan yang ada, sehingga setiap anggota

perusahaan dapat melakukan pekerjaannya dengan efektif dan efisien. Struktur

organisasi yang ada di PT. Honda Prospect Motor digambarkan sebagai berikut :

Page 17: 2008-2-00476-TI bab 1

17

Organization Structure of PT H o n d a P r o s p e c t M o t or

General Affair & Government Rel. MGR

Personnel & Industrial Relation MGR

Recruitment, Training & Development MGR

Legal Dept.

General Part AMG

Local Part & Part Quality AMG-T

Export Import AMG

Material Service AMG

New Model Center

Spec Control AMG

Facility & ISO 14001 MGR

Maintenance & Tool Control MGR

Die Casting AMG

Machining MGR

Engine Assy / EG. Quality MGR

Press AMG

Welding MGR

Painting AMG

Assembling AMG

Vehicle Quality & ISO 9001 MGR

Production Control AMG

Market Quality AMG

Accounting & Finance AMG

Business Control AMG

Vehicles Sales MGR

Corporate Communication AMG

CBU Export Import AMG

Customer Rel. & Product Planning AMG-T

Field Support AMG

IT Technical Support AMG

Strategy & Planning AMG

Logistics MGR

Procurement AMG

Strategy & Planning AMG

Technical AMG

Warranty

Tech. C S & Dealer Support AMG

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Honda Prospect Motor

Page 18: 2008-2-00476-TI bab 1

18

Posisi tertinggi di PT. Honda Prospect Motor dipegang oleh seorang

President. President akan dibantu oleh Senior Vice President, Vice President,

Director, General Manager sampai kepada Manager dalam menjalankan keseluruhan

aktivitas perusahaan. Secara umum struktur organisasi di PT. Honda Prospect Motor

terdiri dari 8 divisi yang masing-masing dikepalai oleh seorang General Manager.

Masing-masing General Manager membawahi beberapa departemen yang dipimpin

oleh Manager. Manager akan dibantu oleh Chieff dan beberapa Staff dalam

menjalankan dan mengontrol pekerjaan-pekerjaan yang dibebankan kepada

departemen yang bersangkutan.

Fungsi dari 8 divisi tersebut dalam mendukung aktivitas di PT. Honda

Prospect Motor adalah sebagai berikut :

v Personnel & General Affair

Memiliki tugas untuk mengatur kebutuhan sumber daya manusia dan keperluan

administrasi secara umum.

v Purchasing

Memiliki tugas untuk menyediakan kebutuhan produksi dan kebutuhan lainnya

dalam menjalankan keseluruhan aktivitas perusahaan.

v Facility Control

Memiliki tugas untuk melakukan pemeliharaan terhadap infrastruktur yang ada di

PT. Honda Prospect Motor.

Page 19: 2008-2-00476-TI bab 1

19

v Body Plant & Engine Plant

Memiliki tugas untuk menjalankan dan mengontrol pelaksanaan produksi mulai

dari material sampai kepada produk jadi, meliputi pembuatan engine mobil, spare

parts, sampai kepada perakitan mobil secara keseluruhan.

v Finance & Accounting

Memiliki tugas mengatur dan membuat laporan secara berkala mengenai kondisi

keuangan dan keseluruhan asset perusahaan yang dimiliki oleh PT. Honda

Prospect Motor.

v Marketing

Bertanggung jawab terhadap aktivitas memasarkan produk-produk yang

diproduksi oleh PT. Honda Prospect Motor.

v Spare Parts

Bertanggung jawab terhadap aktivitas penyediaan spare parts yang diperlukan

guna mendukung kegiatan produksi.

v Service

Memiliki tugas memberikan pelayanan dan bantuan kepada pelanggan dalam

melakukan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan.

Page 20: 2008-2-00476-TI bab 1

20

1.5.4 Kegiatan Perusahaan

1.5.4.1 Proses Produksi

Secara keseluruhan, proses produksi mobil dan komponennya di PT. Honda

Prospect Motor dilakukan pada divisi body plant & engine plant. Pada bagian engine

plant dilakukan proses die casting dan machining & assembling engine. Sedangkan

pada bagian body plant dilakukan proses stamping, welding, painting, assembling

frame, vehicle quality, dan proses pengiriman produk ke dealer. Produk yang

dihasilkan dari divisi engine plant, yaitu berupa mesin mobil akan dikirim ke bagian

assembling frame, pada divisi body plant untuk dirakit bersama dengan komponen-

komponen lainnya menjadi sebuah mobil yang utuh. Dalam pelaksanaan proses-

proses tersebut terdapat tiga divisi lain yang berperan penting, yaitu divisi new model

center, procurement, dan facility. Secara umum, alur proses produksi di PT. HPM

dapat digambarkan sebagai berikut :

Page 21: 2008-2-00476-TI bab 1

21

New Model Center

Engine Plant Body Plant

Stamping

Die CastingProcurement

Machining &Assembling Engine

Assembling Frame

Vehicle Quality

Kirim ke Dealer

(Sumber : PT. Honda Prospect Motor - Divisi Body Plant & Engine)

Gambar 1.2 Alur Proses Produksi

a. New model center adalah divisi yang menangani pengembangan ide model-model

baru, spesifikasinya, serta apa saja yang diperlukan untuk perwujudan model baru

tersebut. Dari divisi ini, ide model-model baru akan muncul dan menjadi masukan

serta pendukung bagi proses produksi agar menjadi lebih berkembang di

kemudian hari.

b. Procurement adalah divisi yang menangani pembelian atau pengadaan barang

atau komponen yang diperlukan untuk proses produksi. Divisi ini akan melakukan

pemesanan barang-barang yang diperlukan kepada supplier sesuai dengan

kebutuhan atau kekurangan yang ada.

Page 22: 2008-2-00476-TI bab 1

22

c. Facility adalah divisi yang menangani fasilitas-fasilitas yang ada di area pabrik,

seperti listrik, air, pengolahan limbah, dan lain sebagainya, serta memastikan

bahwa seluruh fasilitas tersebut berjalan dengan baik. Hal ini sangat penting

untuk mendukung kelancaran proses produksi.

d. Die casting adalah proses peleburan besi menjadi blok-blok mesin untuk

selanjutnya diproses menjadi cylinder head dan cylinder block.

e. Machining & assembling engine adalah pemrosesan yang dilakukan terhadap

blok-blok mesin yang dihasilkan pada bagian die casting menjadi cylinder head

dan cylinder block. Pada tahap ini dilakukan proses penghalusan, pemotongan,

pengeboran, dan pencucian. Sebagian akan diekspor, dan ada juga yang dirakit

menjadi mesin mobil yang utuh (engine assy) untuk selanjutnya dikirimkan ke

body plant. Kapasitas produksi untuk divisi ini mencapai 200/hari/shift untuk

masing-masing cylinder head dan cylinder block.

f. Stamping adalah proses pembentukan (press) baja menjadi model yang dinginkan,

seperti pembentukan komponen-komponen kerangka mobil, seperti pintu, atap,

penutup bagasi, dan penutup mesin mobil.

g. Welding adalah proses pengelasan untuk menyatukan komponen-komponen yang

dihasilkan dari bagian stamping. Proses welding ini dilengkapi dengan teknologi

robot atau disebut general welding, sehingga dapat menghasilkan pengelasan

yang presisi dan dimensi kerangka mobil yang sangat akurat.

Page 23: 2008-2-00476-TI bab 1

23

h. Painting adalah proses pengecatan yang menggunakan teknologi robot dan

automatic spray machine yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pengecatan

dengan tingkat kualitas tinggi. Dimulai dengan proses pencelupan body pada

larutan anti karat, hingga melapisi dengan beberapa lapis cat. Pengecatan body

mobil berlangsung tanpa menggunakan timbal. Hal ini merupakan bukti

kepedulian dan komitmen Honda terhadap kebersihan lingkungan.

i. Assembling frame merupakan salah satu proses penting dalam tahapan produksi

untuk menciptakan mobil yang berkualitas tinggi. Pada tahap ini dilakukan

perakitan keseluruhan komponen-komponen mobil, seperti engine, jok mobil,

dashboard, steering, electronic equipment, serta komponen-komponen lainnya

sehingga menjadi mobil yang siap dikendarai (Completely Built Up atau CBU).

Untuk itu, seluruh tahap pengerjaan dikontrol melalui sistem program yang

terpadu dengan menggunakan part yang memiliki kualitas terbaik, serta ditunjang

oleh para operator yang ahli dan berpengalaman.

j. Vehicle quality merupakan proses pengecekan kualitas kendaraan. Untuk

mencapai total kualitas terbaik, kendaraan dicek secara menyeluruh, termasuk

pengecekan emisi dan pengecekan terhadap kebocoran. Selain itu, sejak awal

proses stamping hingga proses pengecatan dan perakitan, setiap hasil proses harus

diuji secara cermat untuk menjamin terciptanya kendaraan berkualitas tinggi.

Page 24: 2008-2-00476-TI bab 1

24

Dalam pengecekan vehicle quality ini juga dilakukan pengujian di Road Test

Course yaitu lintasan sepanjang 1.65 km yang dilengkapi dengan fasilitas uji coba

kendaraan untuk berbagai macam kondisi jalan, seperti berlubang, jalan rusak,

polisi tidur dan jalan tanjakan. Selain itu juga dilakukan pengecekan kelurusan

setir, kekuatan pengereman, hand brake dan sound test.

k. Kirim ke dealer, mobil-mobil yang telah jadi (CBU) dan telah lulus uji kualitas

selanjutnya akan dikirimkan ke dealer-dealer Honda yang ada di seluruh

Indonesia dan juga diekspor ke beberapa negara lain.

1.5.4.2 Aktifitas Pemeliharaan (Maintenance) Mesin

PT. HPM memiliki prosedur pemeliharaan mesin tersendiri yang dilakukan

oleh setiap divisi yang menggunakan tenaga mesin dalam kegiatan produksinya.

Salah satunya adalah divisi Engine Plant. Divisi ini adalah bagian yang bertugas

memproduksi engine mobil, mulai dari pengerjaan cylinder head dan cylinder block,

kemudian dilakukan perakitan komponen-komponen engine sampai menjadi bentuk

engine assy yang siap dipakai dalam suatu mobil. Hampir keseluruhan proses yang

dilakukan pada divisi ini dikerjakan dengan bantuan tenaga mesin, kecuali dalam

proses perakitan engine. Oleh karena itu, pemeliharaan mesin yang baik perlu

diperhatikan agat tidak terjadi hambatan produksi yang disebabkan karena adanya

kerusakan mesin.

Page 25: 2008-2-00476-TI bab 1

25

Divisi Engine Plant ini memiliki suatu departemen khusus yang menangani

pemeliharaan atau maintenance mesin, yaitu departemen Maintenance Engine.

Kegiatan maintenance mesin yang dilakukan secara umum terdiri dari empat jenis,

yaitu preventive / predictive maintenance, corrective maintenance, autonomous

maintenance dan quality maintenance.

Preventive maintenance merupakan jenis pemeliharaan mesin yang dilakukan

sebagai upaya pencegahan terjadinya kerusakan atau breakdown mesin. Pemeliharaan

ini dilakukan berdasarkan pengalaman yang lalu terhadap kemungkinan akan

terjadinya kerusakan mesin atau komponennya. Selain itu juga didasarkan pada buku

manual atau petunjuk penggunaan mesin yang biasanya menyarankan kapan rentang

waktu perbaikan atau pergantian komponen mesin yang bersangkutan, dikaitkan

dengan life time dari komponen mesin tersebut.

Predictive maintenance sebenarnya hampir sama dengan preventive

maintenance, hanya saja untuk predictive maintenance merupakan perkiraan kapan

suatu komponen mesin akan rusak, dan biasanya ada alat ukur tersendiri untuk setiap

jenis komponen mesin. Misalnya saja jika getaran suatu mesin terdengar lebih bising

daripada biasanya, maka kemungkinan terjadi kerusakan pada bearing, atau jika suhu

mesin lebih panas daripada biasanya, maka terjadi kerusakan pada sistem pendingin.

Preventive / predictive maintenance ini dilakukan berdasarkan jadwal yang telah

ditentukan, dan ada schedule sheet khusus setiap tahunnya, yang berisi jadwal

pemeliharaan setiap mesin, beserta komponen-komponen yang harus diperiksa.

Page 26: 2008-2-00476-TI bab 1

26

Contoh kegiatan-kegiatan pemeliharaan mesin yang termasuk ke dalam

preventive / predictive maintenance diantaranya adalah (contoh untuk mesin modul 3,

cylinder head) :

• Insert grease, yaitu pelumasan rel-rel mesin agar tidak macet yang biasanya

dilakukan minimal 1 kali dalam 3 bulan.

• Check bearing & backlast motor, yaitu mengecek kekencangan bearing motor

dan ukuran kehalusan gerakan motor (backlast) yang dilakukan minimal 1 kali

dalam 3 bulan.

• Check / cleaning brake motor, yaitu mengecek kekuatan rem motor yang biasanya

dilakukan minimal 1 kali dalam 6 bulan.

• Back-up parameter & program, yang dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun.

• Ganti battery memory, yang dilakukan minimal 1 kali dalam 1 tahun.

Corrective maintenance adalah pemeliharaan mesin yang dilakukan setelah

ada kerusakan. Dalam hal ini dilakukan perbaikan terhadap mesin atau komponen

mesin yang rusak tersebut. Kerusakan mesin ini tentunya tidak dapat diduga

sebelumnya, karena terjadi di luar perkiraan manusia. Kerusakan ini bisa terjadi

karena berbagai faktor, seperti umur mesin atau umur komponen, dan karena human

error.

Page 27: 2008-2-00476-TI bab 1

27

Oleh karena itu, untuk dapat mengantisipasi kerusakan mesin dengan segera,

personil-personil yang ada di departemen maintenance engine, selalu siap sedia

melakukan perbaikan jika ada kerusakan, dan biasanya segera setelah kerusakan

terjadi, operator yang bertugas langsung melapor sehingga dapat ditangani dengan

cepat. Setiap kerusakan akan dicatat dan didata sebagai arsip perusahaan. Data-data

yang dicatat meliputi nama mesin atau nama komponen mesin yang rusak, waktu

mulai kerusakan, waktu selesai perbaikan, dan deskripsi langkah-langkah yang

dilakukan dalam perbaikan.

Autonomous maintenance merupakan pemeliharaan yang terus dilakukan

secara berkala terhadap masing-masing mesin yang ada. Biasanya autonomous

maintenance dilakukan secara menyeluruh diluar jam produksi, misalnya pada hari

Sabtu-Minggu, dan untuk melakukan pemeliharaan ini ada schedule sheet tersendiri

yang perlu diperhatikan untuk setiap mesin. Contoh kegiatan pemeliharaan mesin

yang termasuk autonomous maintenance adalah (contoh untuk mesin modul 3,

cylinder head) :

• Cleaning luar-dalam mesin, dilakukan minimal 1 kali dalam 1.5 bulan, untuk

memastikan bahwa bagian luar dan dalam mesin bebas dari debu, oli atau scrap.

• Cleaning fan panel & fan cooler, dilakukan minimal 1 kali dalam 1.5 bulan untuk

memastikan bahwa fan panel & fan cooler bebas dari debu, kotoran, baut lengkap

dan fan terpasang rapi dan kencang, serta arah putaran tidak terbalik.

Page 28: 2008-2-00476-TI bab 1

28

• Cleaning air regulator & filter, dilakukan minimal 1 kali dalam 1.5 bulan, untuk

memastikan bahwa air regulator bersih dari air dan kotoran, tidak bocor, filter

tidak rusak dan mampet, serta tekanan terus dijaga 4-5 kgf/cm2.

• Check selang angin dan oli, dilakukan minimal 1 kali dalam 1.5 bulan, untuk

memastikan bahwa selang angin tidak bocor atau mampet, bersih dari debu dan

kotoran, serta kekentalan oli sesuai dengan standar dan tidak tercampur air.

• Insert grease, dilakukan 1 kali salam 3 bulan, untuk memastikan bahwa semua

bagian mekanik yang bergerak terlumasi oleh grease agar tidak macet.

Quality maintenance adalah pemeliharaan mesin yang dilakukan untuk

menjaga kualitas produk yang dihasilkan dari setiap mesin-mesin yang terlibat dalam

produksi. Quality maintenance ini biasanya dilakukan dengan melakukan pengukuran

terhadap keakuratan pergerakan mesin dan komponen-komponen di dalamnya, dan

pengecekan ukuran, misalnya kekentalan oli, tekanan angin, keakuratan pergerakan

motor apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan untuk menghasilkan

produk yang presisi, dengan kualitas yang terbaik.