-ileus-obstruksi

download -ileus-obstruksi

of 16

Transcript of -ileus-obstruksi

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    1/16

    Case Report

    Sub Bagian Bedah Digestive

    Rabu 3 Mei 2006

    IDENTITAS

    Nama : Tn. J

    Usia : 26 thn

    Alamat : Guna Sari RT 02 RW 05, Sumedang Selatan,

    Bandung

    Pekerjaan : -

    Tgl masuk RS : Rabu, 26 April 2006Tgl pemeriksaan : Selasa, 2 Mei 2006

    ANAMNESA

    KU : Tidak bisa buang air besar (BAB)

    AK : Kurang lebih 2 minggu SMRS Os mengeluh tidak bisa BAB. Os

    juga mengeluh tidak bisa buang angin. Os merasa perut sebelah

    kiri penuh. Keluhan disertai kembung dan juga nyeri perut yang

    hilang timbul. Mual dan muntah disangkal. Riwayat panas badan

    disangkal. Buang air kecil tak ada kelainan.

    Sejak 1 tahun yang lalu os mulai merasakan perubahan pola

    BAB, menjadi BAB setiap 10 hari sekali. Riwayat BAB berbentuk

    kecil-kecil seperti kotoran kambing disertai darah berwarna merah

    segar diakui. Keluhan disertai penurunan berat badan sebanyak

    25 kg selama setahun ini. Karena keluhannya Os berobat ke

    dokter umum tetapi keluhan tidak berkurang. Kemudian os berobat

    ke dokter spesialis bedah dan dikatakan terkena tumor di saluran

    pencernaan. Lalu os datang ke UGD RSHS. Riwayat tidak pernah

    makan sayuran diakui. Riwayat operasi sebelumnya disangkal.

    Riwayat keluarga dengan penyakit serupa disangkal.

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    2/16

    PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : CM Tampak sakit sedang

    Tensi : 120/70 mmHg

    Nadi : 104x/ mnt

    Respirasi : 24x/mnt

    Suhu : afebris

    Kepala

    Konjunctiva : tidak anemis

    Sklera : tidak ikterik

    Mulut : mukosa kering (+)

    Leher : JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba

    Thoraks : bentuk dan gerak simetris, VBS kiri=kanan, Ronkhi (-),

    Wheezing (-)

    Abdomen : lihat status lokalis

    Ekstrimitas : dbn

    Status Lokalis :

    a/r abdomen cembung, bising usus (+) meningkat, metallic sound (+)

    Dum contour (+), Dun Steiny (+)

    DM (-), NT(-)

    PS/PP (-)/(-)

    Hepar tidak teraba

    Lien tidak teraba

    RT : Sphingter lemah, mukosa terasa massa keras, sirkuler,

    berbenjol-benjol 5 cm dari anal, NT(-), sarung tangan : feses

    (+), darah (-)

    Resume

    Seorang pria berusia 26 tahun datang dengan keluhan utama tidak

    bisa buang air besar (BAB). Keluhan dirasakan sejak 2 minggu SMRS.

    Flatus (-),perut sebelah kiri terasa penuh, kembung (+), nyeri

    2

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    3/16

    abdomen (+). Mual dan muntah (-). Panas badan (-). Buang air kecil

    tak ada kelainan. Sejak 1 tahun yang lalu os mulai merasakan

    perubahan pola BAB, menjadi BAB setiap 10 hari sekali. Riwayat BAB

    berbentuk kecil-kecil seperti kotoran kambing disertai darah berwarna

    merah segar diakui. Riwayat penurunan berat badan yang drastis (+).

    Riwayat berobat tapi tidak ada perbaikan (+). Os berobat ke dokter

    spesialis bedah dan didiagnosis tumor di saluran pencernaan. Lalu os

    datang ke UGD RSHS. Riwayat tidak pernah makan sayuran (+).

    Riwayat operasi sebelumnya (-). Riwayat keluarga dengan penyakit

    serupa (-). Status generalis: T: 120/70, N:104x/m, R:24x/m, S:afebris.

    Pada pemeriksaan fisik terlihat mukosa mulut kering. Status lokalis a/r

    abdomen terlihat bentuk abdomen cembung, bising usus (+)

    meningkat, metallic sound (+), Dum contour (+), Dun Steiny (+), DM

    (-), NT(-), PS/PP (-)/(-), Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba. RT:

    Sphingter lemah, mukosa terasa massa keras, sirkuler, berbenjol-

    benjol 5 cm dari anal, NT(-), sarung tangan : feses (+), darah (-). Lain-

    lain dalam batas normal.

    Diagnosa Klinis:Ileus obstruksi totalis e.c suspect Carcinoma Recti 1/3 distal +

    dehidrasi sedang

    DD:

    Ileus obstruksi totalis e.c suspect Volvulus + dehidrasi sedang

    Pemeriksaan Penunjang :

    - Darah lengkap, CEA

    - Urinalisa

    - BNO 3 posisi

    Rencana pengelolaan

    IVFD RL rehidrasi sedang

    3

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    4/16

    Rencana cito colostomy + biopsi PA

    NGT

    Antibiotika: Cefotaxime, Metronidazole

    Rantin

    Hasil Lab

    Tgl 26/4/06

    Hb : 15

    Leukosit : 7900

    Ht : 45

    Trombosit : 350.000

    CEA : 207,5 (normal

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    5/16

    Tinjauan Pustaka

    Ileus Obstruktif

    Obstruksi usus dapat didefinisikan sebagai gangguan aliran normal

    isi usus sepanjang saluran usus. Obstruksi ini dapat akut atau kronik,

    parsial atau total. Obstruksi usus kronik biasanya mengenai kolon

    sebagai akibat karsinoma dan perkembangannya lambat. Sebagian

    besar obstruksi mengenai usus halus. Obstruksi usus halus toal

    merupakan keadaan gawat yang memerlukan diagnosis dini dan

    tindakan pembedahan darurat.

    Terdapat 2 jenis obstruksi, yaitu ileus paralitik (adinamik) dan ileus

    obstruktif (mekanik). Pada ileus paralitik terjadi hambatan peristaltik

    usus karena toksin atau trauma yang mempengaruhi kontrol otonom

    pergerakan usus. Sedangkan pada ileus obstruktif terdapat rintangan

    fisik yang menghalangi proses pengeluaran isi usus.

    Pada orang dewasa,15% obstruksi usus terjadi dimana saja, tetapi

    yang tersering adalah di kolon sigmoid. Penyebabnya dapat berupa

    proses mekanik, inflamasi, atau keganasan.

    Diagnosa ileus obstruktuf dapat dilakukan dengan cara menetukan

    sifat dan letak sumbatan. Berdasarkan sifatnya, ileus obstruksi

    dibagi menjadi simple obstruction dan strangulated obstruction.

    Sedangkan berdasarkan letaknya dapat dibedakan menjadi letak

    tinggi, mulai gaster sampai ileum termina dan letak rendah mulai

    ileum terminal sampai anus. Pembagian obstruksi berdasarkan

    letaknya dapat juga dibedakan menjadi obstruksi pada usus halus,

    usus besar, duodenum dan closed-loop obstruction.

    Etiologi

    Obstruksi usus dapat bersifat mekanis atau non mekanis. Penyebab

    obstruksi mekanis pada lumen dibagi menjadi (1) lesi ekstrinsik pada

    usus, misalnya hernia interna dan eksterna, (2) lesi instrinsik pada

    5

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    6/16

    dinding usus, misalnya divertikulitis, karsinoma, dan (3) obstruksi

    lumen, misalnya batu empedu, intusepsi.

    Ada banyak klasifikasi obstruksi usus, diantaranya berdasarkan

    letak, yaitu ekstralumen (termasuk adhesi dan neoplasma),

    intraluminal (seperti gallstone ileus atau striktur) dan intramural

    (Crohns disease). Berdasarkan mekanisme obstruksinya dibedakan

    menjadi mekanik dan motilitas inadekuat. Penyebab obstruksi mekanik

    berhubungan dengan golongan usia yang terserang dan tempat

    obstruksi. Sekitar 50% terjadi karena operasi sebelumnya. Dapat

    disebabkan oleh obstruksi lumen (mekonium, intusepsi, batu empedu,

    impaksi oleh feses, barium, cacing) dan lesi pada usus (berupa

    kelainan congenital, trauma, inflamasi, neoplasma, volvulus).

    Sedangkan motilitas inadekuat dapat disebabkan oleh gangguan

    neuromuskular (megakolon, ileus paralitik, ileus spasme) dn oklusi

    vaskuler. Ileus paralitik disebabkan oleh distensi abdomen, peritonitis,

    toxemia, gangguan elektrolit.

    Meskipun demikian, secara klinis yang palinbg bermanfaat adalah

    mempertimbangkan apakah mekanisme obstruksi melibatkan usus

    kecil, duodenum, atau usus besar. Hal ini karena penyebab, gejala dan

    pengobatannya berbeda.

    Obstruksi usus halus sering disebabkan oleh hernia inkarserata atau

    karena adhesi. Penyebab lain obstruksi usus halus dapat karena tumor

    (primer atau metastase), obstruksi benda asing, Meckel,s divertikulum

    atau Crohns disease, askarisis. Volvulus usus tengah jarang terjadi.

    Intusepsi pada remaja dan dewasa sering disebabkan oleh tumor. Pada

    bayi sering disebabkan oleh mekonium usus, atresia, volvulus dan

    intusepsi.

    Obstrusi usus besar disebabkan oleh tumor, divertikulitis, volvulus

    dan impaksi feses. Tumor meliputi kanker yang menghambat lumen

    dan jarang lesi jinak yang dapat menyebabkan intusepsi. Obstruksi

    kanker paling sering terjadi pada splenik dan flexura sigmoid.

    6

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    7/16

    Patofisiologi

    Pada prinsipnya, mekanisme obstruksi usus dengan supai darah

    yang baik adalah akumulasi cairan dan gas di atas titik obstruksi serta

    perubahan motilitas usus yang menyebabkan gangguan sistemik.

    Keseimbangan cairan dalam usus tergantung dari absorpsi dan sekresi.

    Akumulasi cairan terjadi oleh karena penurunan absorpsi dan/atau

    peningkatan sekresi.

    Distensi usus disebabkan oleh kumpulan gas dan cairan proksimal

    terhadap dan di dalam segmen usus yang tersumbat. Diantara 70-80%

    gas dalam usus terdiri atas udara yang tertelan. Udara ini terdiri dari

    nitrogen (70%) yang sulit diserap dari lumen usus sehingga

    pengeluaran udara secara berkesinambungan melalui pengisapan

    lambung adalah cara yang bermanfaat dalam pengobatan distensi

    usus. Kumpulan cairan proksimal terhadap mekanisme obstruksi tidak

    hanya dihasilkan dari cairan yang diminum, air liur yang ditelan, getah

    lambung serta sekresi empedu dan pankreas tetapi juga dari

    terganggunya transport normal natrium dan air.

    Selama 12 sampai 24 jam obstruksi pertama, terdapat penurunan

    aliran natrium yang disertai dengan air, dari lumen usus ke dalam

    darah di bagian proksimal usus yang mengalami distensi. Setelah 24

    jam, terjadi perpindahan natrium dan air ke dalam lumen usus yang

    dapat memeperberat distensi dan cairan yang hilang. Tekanan

    intraluminal meningkat dari nilai normalnya 2-4 cmH2O menjadi 8

    cmH2O. Selama peristaltik, bila ada obstruksi sederhana atau closed

    loop, tekanan intraluminal mencapai 30-60 cmH2O.

    Obstrusi closed loop pada usus halus timbul bila lumen usus

    tersumbat pada dua tempat yaitu pada pembuluh darah aferen dan

    eferen. Hal ini terjadi oleh mekanisme tunggal seperti cincin hernia,

    7

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    8/16

    yang secara bersamaan suplai darah sering terhambat. Meskipun

    aliran darah pada usus besar tidak terganggu selama mekanisme

    obstruksi, namun distensi caecum terlihat karena diameternya yang

    besar (hukum LaPlace) dan terganggunya aliran darahnya intramural

    sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan gangrene dinding

    caecum, biasanya di anterior. Nekrosis usus halus dapat terjadi melalui

    mekanisme yang sama bila distensi sangat mencolok. Bila terjadi

    gangguan aliran darah, timbul invasi bakteri dan dapat berkembang

    peritonitis.

    Pada penelitian disimpulkan bahwa peningkatan sekresi merupakan

    penyebab utama kehilangan cairan tubuh dan distensi abdomen.

    Pelepasan prostaglandin sebagai respon terjadinya distensi abdomen

    juga meningkatkan sekresi ke lumen. Cairan dan elektrolit yang hilang

    dapat sangat ekstrim sehingga menimbulkan hemokonsentrasi,

    hipovolemi, insufisiensi ginjal, syok, dan kematian bila tidak dikoreksi.

    Gejala KlinisObstruksi mekanis usus halus ditandai dengan nyeri abdomen

    bagian tengah seperti kram yang bertambah berat sejalan dengan

    makin beratnya obstruksi. Nyeri bersifat hilang timbul. Nyeri dapat

    berkurang sejalan dengan bertambahnya distensi, mungkin

    disebabkan oleh gannguan motilitas pada usus yang membengkak.

    Bila terjadi strangulasi, biasanya nyeri lebih terlokalisir dan mungkin

    menetap. Gejala muntah paling sering ditemukan dan timbulnya lebih

    awal pada obstruksi usus halus. Awalnya, muntahan mengandung

    empedu dan mukus dan menetap bila obstruksi ususnya tinggi. Pada

    obstruksi letak rendah, muntahannya fekulen, yaitu berwarna coklat

    jingga dan berbau busuk yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri

    berlebih pada bagian proksimal tempat obstruksi. Obstipasi dan

    8

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    9/16

    kegagalan mengeluarkan gas sering ditemukan bila obstruksinya

    komplit, meskipun pada awalnya terjadinya obstruksi beberapa feses

    dan gas dapat dikeluarkan dengan spontan atau setelah pemberian

    enema. Diare kadang terdapat pada obstruksi parsial. Darah dalam

    feses jarang ditemukan, tetapi muncul pada kasus intusepsi.

    Obstruksi mekanik pada usus besar sering menimbulkan nyeri kolik

    yang tidak terlalu hebat. Muntah tidak terlalu menonjol. Muntahan

    fekulen jarang terjadi. Distensi abdomen tampak jelas. Riwayat

    perubahan kebiasaan buang air besar dan darah dalam feses sering

    disebabkan oleh karsinoma dan divertikulosis. Penderita tidak dapat

    defekasi atau flatus, dan bila penyebabnya volvulus sigmoid, perut

    dapat menjadi besar sekali. Bila pada colok dubur trasa massa di

    rektum atau terdapat darah atau lendir, maka hal itu membantu

    diagnosis kemungkinan karsinoma rektum.

    Pada ileus adinamik, tidak ada gejala kolik dan hanya rasa tidak

    enak yang disebabkan distensi. Muntah dapat sering terjadi tapi jarang

    profuse. Muntahan biasanya terdiri dari isi lambung dan empedu serta

    hampir tidak pernah fekulen. Obstipasi komplit dapat atau tidak

    diketemukan.

    Diagnosis Klinis

    Terdapat beberapa bentuk obstruksi usus, yang ditentukan dari

    bagaimana usus terobstruksi dan dimana letak obstruksinya. Pertama-

    tama obstruksi dapat dibedakan menjadi simple atau strangulasi.

    a. Simple obstruction disebabkan oleh hambatan mekanik tanpa

    adanya gangguan aliran darah. Penebabnya dapat berupa

    obstruksi dari cacing Ascaris atau adhesi. Simple obstruction

    dapat berkurang secara spontan. Diagnosis didasarkan 3 gejala:

    (1) kram abdomen di sekitar umbilicus atau epigastrium. Bila

    kram menjadi berat dan menetap mungkin tela terjadi

    strangulasi. (2) Muntah, merupakan gejala yang pertama timbul

    9

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    10/16

    pada obstruksi usus halus. (3) Obstipasi, terjadi pada obstruksi

    komplit, sedangkan diare pada obstruksi parsial.

    b. Strangulated Obstruction. Terjadi bila ada hambatan mekanik

    dan adanya gangguan aliran darah. Penyebab tersering adalah

    hernia strangulasi dan volvulus. Dalam 6 jam setelah gangguan

    aliran darah, usus menjadi gangren dan bisa perforasi. Bila

    perforasi mencapai rongga peritoneum maka terjadi peritonitis

    dan bisa syok septik.

    Kemudian tentukan level dimana obstruksi terjadi:

    Obstruksi di usus halus menimbulakn pengaruh yang berbeda

    tergantung level dimana terjadinya. Pada obtruksi yang lebih tinggi,

    gejala awal berupa muntah dan dapat terjadi gangguan keseimbangan

    elektrolit dan jarang terjadi distensi.

    Obstruksi usus besar gejalanya muncul lebih lambat. Karena usus

    berdilatasi, maka terjadi distensi abdomen. Pada mulanya hanya

    terjadi dilatasi kolon, tapi kemudian katup ileosekal dapat menjadi

    inkompeten (pada 2/3 pasien) dan diikuti dilatasi bagian proksimal

    usus kecil. Gejala dehidrasi jarang berat karena kolon masih dapat

    mengabsorbsi cairan.

    Obstruksi Closed Loop dihasilkannya oleh katup ileosekal. Terjadi

    obstruksi di 2 tempat. Dapat terjadi pada volvulus. Dilatasi dapat

    menghambat aliran darah dan menimbulkan gangren dan peritonitis.

    Anamnesis

    Riwayat Nyeri

    Pada obstruksi usus halus, dapat terjadi nyeri periumbilikal dan

    kolik, menjadi spasme. Muntah dapat berkurang secara bertahap.

    Kadang-kadang nyeri reguler dan hilang dalam interval 2-5 menit. Jika

    peristaltik berhenti, maka kolik juga berhenti dan merupakan tanda

    buruk.

    10

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    11/16

    Obstruksi usus besar, nyeri timbul di bawah umbilikus dan

    menghilang dalam interval 6-10 menit. Bilatidak ada nyeri, namun

    terjadi gurgling dan bloating kemungkinan merupakan gejala subakut

    usus besar atau distal usus halus.

    Jika nyeri hebat dan terus menerus diduga terjadi obstruksi

    strangulasi. Dan bila nyeri disertai dengan demam maka diduga terjadi

    sepsis abdomen.

    Muntah

    Pada obstruksi lebih tinggi,m muntah lebih hebat dan sering.

    Setelah 3 hari obstruksi komplit, muntah menjadi fekulen.

    Konstipasi

    Jika usus halus obstruksi, maka kolon dalam sehari atau dua hari

    menjadi kosong. Tidak ada flatus.

    Pemeriksaan Fisik

    Distensi dan hiperesonasi

    Jika terjadi kolik dan muntah mungkin terjadi obstruksi. Distensi

    bukan merupakan gejala yang esensial. Tanda dini adalah daerah flank

    sedikit penuh atau peningkatan resonansi pada perkusi menjadi

    tympani. Bila meragukan antara distensi atau asites maka pada asites

    akan terjadi dullness.

    Bising usus

    Pada auskultasi terdengar borborigmus nada tinggi bersamaan

    dengan nyeri kolik tetapi penemuan ini sering tidak ada beberapa

    waktupada obstruksi strangulasi.

    Visible peristaltik

    Bila kulit tipis, maka akan terlihat gerakan peristaltik.

    Nyeri Tekan

    Nyeri tekan dan kekakuan biasanya minimal dan terjadi pada

    obstruksi usus halus dan usus besar non-strangulasi.

    Teraba massa

    11

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    12/16

    Bila teraba massa pada anak-anak, kemungkinan merupakan

    ascaris. Dan bila teraba gumpalan pada right lower quadran,

    kemungkinan tuberculosis ileosecal. Harus pula diperhatikan adanya

    pembesaran kelenjar limfe.

    Rectal Toucher

    Bila ditemukan darah segar dan mucus, kemungkinan strangulasi

    lebih tinggi atau karsinoma usus besar, atau intusepsi. Teraba massa

    keras feses diduga konstipasi adalah penyebabnya.

    Pemeriksaan Laboratorium

    Pada pemeriksaan lab dapat ditemukan peningkatan urea nitrogen

    darah, peningkatan kreatinin, hemokonsentrasi, hiponatremi,

    hipokalemi dan proteinuri. Gangguan asam basa terjadi akibat

    hipovolemia. Asidosis metabolik paling sering terjadi akibat dehidasi,

    kelaparan. Ketosis dan kehilangan basa. Alkalosis metabolik jarang

    terjadi dan merupakan akibat kehilangan gastric juice oleh karena

    muntah. Asidosis respiratorik terjadi karena distensi abdomen, yang

    menyebabkan diafragma terangkat sehingga terjadi retensi CO2.

    Leukositosis dengan sebagian shift to the left. Leukosit berjumlah

    15.000-25.000/mm3 dengan predominan PMN dengan sel immatur

    mengindikasikan adanya strangulasi.

    Bisa tedapat peningkatan serum amilase oleh karena regurgitasi

    dari pankreas ke aliran darah karena backpressure dari duodenum.

    Pemeriksaan X-Ray

    Pada posisi terlentang, akan didapatka bahwa terjadi obstruksi,

    derajat obstruksi dan kadang dapat menentukan penyebabnya. Harus

    diperhatikan bahwa tidak boleh diberikan kontras. Gas pada

    peritoneum dapat dilihat di bawah diafragma. Bila pada sekum tidak

    terlihat adanya banyangn udara, maka obstruksi terjadi di usus halus.

    12

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    13/16

    Pada kolon yang distensi, gambarannya seperti bingkai yang

    meliputi rongga abdomen. Kolon dibedakan dari usus halus karena

    adanya gambaran haustra yang tidak melingkari seluruh lumen kolon

    yang distensi.

    Pada obstruksi strangulasi cairan peritoneum akan tampak sebagai

    celah yang melebar diantara loop usus yang berdekatan serta

    berdilatasi. Hal ini dapat ditemukan pula pada obstruksi simpel.

    Menghilangnya gambaran mukosa serta adanya gas dalam dinding

    usus atau cabang-cabang intrahepatik dari vena porta menunjukan

    adanya strangulasi. Adanya air fluid level di luar usus menunjukan

    adanya perforasi.

    Manajemen

    Obstruksi parsial usus dapat diobati secara konservatif selama

    masih ada keluarnya feses dan flatus. Pengobatan dengan

    menggunakan NGT menunjukan angka keberhasilan 90%. Operasi

    dibutuhkan bila obstruksi tetap ada dalam beberapa hari walaupun

    obstruksinya parsial.

    Resusitasi cairan harus segera dimulai dengan cairan isotonik dan

    gangguan elektrolit harus segera dikoreksi. Selain itu tanda vital dan

    penyakit sistemik lainnya harus dimonitor. Antibiotik harus segera

    diberikan terutama bila dicurigai adanya strangulasi.

    Obstruksi pada kolon bagian kiri sebaiknya diterapi dengan

    mereseksi segmen yang terobstruksi. Karena hal ini berguna untuk

    secepatnya membuang lesi (sering tumor ganas) daripada untuk

    menundanya berhari-hari atau beringgu-minggu setela sebelumnya

    dilakukan tindakan manuver dekompresi. Anastomosis biasanya

    ditunda dan end-colostomi dibuat untuk sementara.

    Permasalahan

    13

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    14/16

    1. Apakah penegakkan diagnosis pada kasus di atas sudah

    tepat?

    Dari anamnesa didapatkan riwayat:

    - Obstipasi atau konstipasi kronik

    - Distensi abdomen

    - Nyeri abdomen yang tidak terlalu hebat

    - Mual dan muntah (-)

    - Hematoskizis

    Dari riwayat tersebut merupakan gejala dari obstruksi pada kolon

    yang kronik.

    Kemudian pada pemeriksaan fisik ditemukan bising usus (+)

    meningkat, metallic sound (+), Dum contour (+), Dun Steiny (+),

    DM (-), NT(-), PS/PP (-)/(-) yang menunjukan etiologi dari obstruksi

    adalah mekanik yang belum perforasi.

    Selain itu, diagnosa obstruksi totalis didapatkan dari keluhan tidak

    bisa flatus dan BAB.

    Dari anamnesa didapatkan adanya riwayat BAB seperti kotoran

    kambing dan berdarah, dan riwayat penurunan berat badan yang

    drastis. Serta pada pemeriksaan RT ditemukan sphingter lemah,

    mukosa terasa massa keras, sirkuler, berbenjol-benjol 5 cm dari

    anal, NT(-), sarung tangan : feses (+), darah (-). Hal ini

    mengarahkan kita pada kecurigaan adanya keganasan pada

    rectum.

    Mukosa mulut kering dan nadi yang agak cepat menunjukkan

    adanya dehidrasi sedang.

    Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penegakkan diagnosis pada

    kasus ini sudah benar.

    2. Apakah penatalaksanaan kasus di atas sudah tepat?

    Obstruksi pada kolon bagian kiri sebaiknya diterapi dengan

    mereseksi segmen yang terobstruksi. Karena hal ini berguna untuk

    14

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    15/16

    secepatnya membuang lesi (sering tumor ganas) daripada untuk

    menundanya berhari-hari atau beringgu-minggu setela sebelumnya

    dilakukan tindakan manuver dekompresi. Anastomosis biasanya

    ditunda dan end-colostomi dibuat untuk sementara. Tetapi

    sebelumnya harus dilakukan resusitasi cairan dan elektrolit, serta

    pemberian antibiotik terlebih dahulu.

    Pada pasien ini dilakukan :

    - IVFD RL rehidrasi sedang

    - Rencana cito colostomy + biopsi PA

    - NGT

    - Antibiotika: Cefotaxime, Metronidazole

    -Rantin

    Jadi dapat disimpulkan sejauh ini pemgelolaan pada pasien ini sudah

    tepat.

    3. Bagaimana prognosa pasien di atas?

    Prognosis tergantung dari umur dan keadaan pasien, luasnya

    gangguan vaskularisasi usus, ada/tidaknya perforasi, sebab dari

    obstruksi dan ketepatan dari terapi operasi. Angka kematian rata-

    rata 20%. Obstruksi kolon yang disebabkan oleh kanker

    mempunyai prognosis yang lebih buruk karena lebih cenderung

    menyebar secara lokal atau metastasis ke KGB atau ke tempat

    yang jauh.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. De Jong, Wim & Sjamsuhidajat, R. Buku Ajar Ilmu Bedah edisi 2.

    2003. Jakarta: EGC.

    15

  • 7/28/2019 -ileus-obstruksi

    16/16

    2. Schwartz, Seymour. Principles of Surgery 7th edition.1999.

    Singapore: McGraw-Hill .

    3. Lange Current Surgical diagnose and therapy. 1986. Singapore:

    McGraw-Hill.

    4. Stead, Latha et al. First aid for the surgery clerkship. 2003.

    USA:McGraw-Hill.

    16