Post on 18-Feb-2015
description
Tujuan Belajar
• Menjelaskan sifat umum obat yang digunakan untuk kelainan mata
• Menjelaskan macam-macam klas obat untuk kelainan mata
• Menjelaskan prinsip penggunaan obat untuk kelainan mata
2
Level Kompetensi (SKDI, 2006)
No. Penyakit Level1. Konjungtivitis (semua) 4
2. Pterigium 3A
3. Perdarahan subkonjungtiva 3B
4. Blefaritis, hordeolum, kalazion 3A
5. Laserasi kelopak mata 4
6. Hifema, hipopion 3A
7. Iritis, iridosiklitis 3A
8. Glaukoma (semua) 3A
9. Katarak 3A
10. Kelainan refraksi 3A
11. Gangguan lapang pandang 3A
12. Kelainan diskus optikus (papiledema) 3A 3
Sifat Umum Obat
Tetes Mata (Guttae ophthalmicae, eye drop)• Sifat :
– steril– isotonis (tekanan osmotik)– isohidris (pH)– jernih (tidak ada partikel tak terlarut)– pemakaian berulang tambah pengawet
• Mengandung zat aktif : – antimikroba, midriatikum, miotikum, antiinflamasi,
diagnostika, irritating agent
6
Salep Mata (Eye oint., ophthalmic oint.)• Sifat :
– bahan dasar obat berupa serbuk/larutan halus– bahan salep tidak merangsang mata– steril– obat dapat kontak lama dengan mata– stabil dalam penyimpanan dan transportasi
• Mengandung zat aktif : – antimikroba, antiinflamasi
Sifat Umum Obat
7
Klas Obat
• Midriatikum & sikloplegik
• Antiglaukoma
• Antimikroba
• Antiinflamasi (steroid dan non steroid)
• Antihistamin & Stabilisator Sel Mast
• Anestetika
9
• Organ dengan banyak fungsi otonom (P & S)
• Camera aculi anterior :
– 3 otot berbeda (m. radialis, m. sphincter, m. ciliaris)
– epitel sekretori corpus ciliaris
• Parasimpatis kontraksi :
– m. sphincter iris miosis
– m. ciliaris
• akomodasi (fokus lihat dekat)
• membuka anyaman trabekular drainase HA TIO turun
Farmakologi Mata
10
• Simpatis :
– alfa adrenergik : kontraksi m. radialis iris dilatasi pupil midriasis
– beta adrenergik : sekresi HA beta bloker : kurangi HA, efektif untuk glaukoma
Farmakologi Mata
11
• Mekanisme kerja :– Midriatikum :
• induksi m. radialis iris 1 (simpatomimetik)• fenilefrin, epinefrin, kokain
– Sikloplegik :• inhibisi m. sphincter iris M3 (antagonis
muskarinik, parasimpatolitik)• paralisis otot siliar akomodasi lumpuh• atropin, homatropin, tropikamid, siklopentat,
skopolamin
Midriatikum & Sikloplegik
12
• Kegunaan :– melebarkan pupil pemeriksaan fundus okuli,
pembedahan lensa– peradangan intraokuler menekan radang,
melepaskan sinekia– melemahkan akomodasi (refraksi anak)
Midriatikum & Sikloplegik
13
• Glaukoma : sudut tertutup (sempit) & terbuka– sudut sempit akut, nyeri kegawatan obat
(segera) dan pembedahan (iridektomi)– sudut terbuka kronis farmakologik
– Strategi pengobatan :– sekresi HA dikurangi– drainase HA ditingkatkan
Antiglaukoma
14
• Berupa miotikum pupil << HA keluar
• Tujuan :– melawan efek midriatikum – glaukoma – strabismus (esotropia akomodatif) – mengecilkan pupil pasca bedah lensa
Antiglaukoma (Lokal)
15
• Obat-obat :– Obat kolinergik (parasimpatomimetik)
• induksi m. sphincter iris• asetilkolin, pilokarpin, carbachol
– Obat antagonis adrenergik (simpatolitik)
• beta-blocker : timolol, carteolol, betaxolol, metipranolol
Antiglaukoma (Lokal)
16
• Asetazolamid (inhibitor enzim CA) • transpor HCO3- dan Na+ terganggu HA <<
TIO <<• efek samping :
– gangguan pembentukan H+ ekskresi ureum & amoniak terganggu uremia
• Alternatif : inhibitor CA topikal (dorzolamide)
Antiglaukoma (Sistemik)
17
• Indikasi :– adanya infeksi bakterial (dibuktikan dengan
pemeriksaan pulasan, biakan, uji resistensi)
Antimikroba
18
• Gram Positive Cocci (Streptococcus, Staphylococcus)
• Gram Positive Bacilli (Clostridium, Bacillus, Corynebacterium, Listeria, Actinomyces, Nocardia)
• Gram Negative Cocci (Neisseria, Moraxella) • Gram Negative Bacilli next slide
• Anaerobes (Bacteroides, Fusobacterium, Actinomyces, Peptostreptococcus, Prevotella)
• Spirochaetes (Treponema, Borrelia)
• Mycobacteria (M. tuberculosis, M. leprae)
Clinical Microbiology
19
Gram Negative Bacilli• Facultative Anaerobes
– Respiratory– Haemophilus
– Bordetella
– Legionella
– Zoonotic– Yersinia
– Francisella
– Pastuerella
– Enteric– Klebsiella
– Serratia
– Proteus
– Enterobacter
• Strict Aerobes– Pseudomonas
• Anaerobes– Bacteroides
20
Antimikroba
No. Jenis Antibiotika Spektrum Antibakteri1. Aminoglikosida Pseudomonas, streptokokus, stafilokokus
2. Bacitracin Kokus dan basil Gram (+), neiseria, hemofilus
3. Cephazoline Stafilokokus
4. Erythrromycin Gram (+), neiseria, spirokaeta, hemofilus
5. Gentamycin Kokus Gram (+), basil Gram (-), pseudomonas
6. Chloramphenicol Gram (+) dan (-), klamidia, riketsia
7. Penicillin Streptokokus, neiseria, hemofilus, klebsiela, stafilokokus, actinomyces
8. Polymixin Pseudomonas, Gram (-) kecuali proteus, neiseria
9. Cephalosporin Stafilokokus, streptokokus
10. Sulfonamid Kokus & basil Gram (+) & (-), klamidia, actinomyces, nocardia
11. Surbenisilin Pseudomonas, bakteri anaerob
12. Tetracycline Gram (+) & (-), klamidia, mikoplasma
13. Vancomycin Kokus Gram (+), basil Gram (-)21
Antiinflamasi
• Non steroid– ketorolac, diklofenak (pasca operasi)
• Steroid :– efek :
• permeabilitas vaskuler • gejala radang • risiko jaringan parut
– topikal atau sistemik (kronis : katarak, glaukoma)– betametason, clobetasone butyrate, dexamethason,
fluoromethasone, hidrokortison asetat, prednisolon– 2nd line drugs pada konjungtivitis alergi
KI : infeksi virus, ulkus kornea
22
Antihistamin & Stabilisator Sel Mast
• Antihistamin– konjungtivitis alergi– antagonis reseptor H1 (feniramin, antazolin),
vasokonstriktor (nafazolin)
• Stabilisator Sel Mast– konjungtivitis vernal– sodium kromolin, nedocromil, pemirolast,
ketotifen, azelastine, epinastine
23
Antimikroba Kombinasi
Antibiotika + antibiotika Antibiotika + steroidNeomycin sulfat + polymixin Neomycin + prednison
Chloramphenicol + polymixin Chloramphenicol + hidrokortison
Neomycin sulfat + polymixin + gramisidin
Neomycin sulfat + polymixin B sulfat + deksametason
Neomycin + bacitracin Soframisin + gramisidin + deksametason
Polymixin+ gramisidin
Teramycin + polymixin
24
• Topikal : – Tetrakain 0,5%, kokain 2-5%, butakain 2%– Indikasi :
• diagnostik mis. tonometri• bedah pengeluaran corpal kornea/konjungtiva • manipulasi sistem kanalikuli nasolakrimal
• Anestesi lokal :– Lidokain, bupivakain– Indikasi :
• anestesi infiltrasi & blok retrobulber (mis. katarak)
Anestetikum
25
• Bendazac lysine : hambat denaturasi protein lensa (katarak) topikal, oral– tidak memperbaiki kekeruhan yang ada
• Neostigmin (inhibitor asetilkolinesterase) : miastenia gravis (kelumpuhan pada otot palpebra)
• Racun botulinus : injeksi pada tegang otot (blefarospasme, strabismus) hambatan pelepasan asetilkolin paralisis temporer otot yang diinjeksi
Obat Lain
27