Penyakit Pada Mata

40
Penyakit Pada Mata 1. Mata merah dengan daya lihat (visus) normal - Blefaritis(radang kelopak mata) A. PENDAHULUAN Blefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit. Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis. Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis. Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis. B. PATOFISIOLOGI Patofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.

Transcript of Penyakit Pada Mata

Page 1: Penyakit Pada Mata

Penyakit Pada Mata

1. Mata merah dengan daya lihat (visus) normal- Blefaritis(radang kelopak mata)

A. PENDAHULUANBlefaritis adalah radang pada kelopak mata. Radang yang sering terjadi pada kelopak merupakan radang kelopak dan tepi kelopak. Radang bertukak atau tidak pada tepi kelopak bisanya melibatkan folikel dan kelenjar rambut. Blefaritis ditandai dengan pembentukan minyak berlebihan di dalam kelenjar di dekat kelopak mata yang merupakan lingkungan yang disukai oleh bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di kulit.Blefaritis dapat disebabkan infeksi dan alergi yang biasanya berjalan kronis atau menahun. Blefaritis alergi dapat terjadi akibat debu, asap, bahan kimia, iritatif, dan bahan kosmetik. Infeksi kelopak dapat disebabkan kuman streptococcus alfa atau beta, pneumococcus, dan pseudomonas. Di kenal bentuk blefaritis skuamosa, blefaritis ulseratif, dan blefaritis angularis.Gejala umum pada blefaritis adalah kelopak mata merah, bengkak, sakit, eksudat lengket dan epiforia. Blefaritis sering disertai dengan konjungtivitis dan keratitis.Biasanya blefaritis sebelum diobati dibersihkan dengan garam fisiologik hangat, dan kemudian diberikan antibiotik yang sesuia. Penyulit blefaritis yang dapat timbul adalah konjungtivitis, keratitis, hordeolum, kalazoin, dan madarosis.

B. PATOFISIOLOGIPatofisiologi blefaritis biasanya terjadi kolonisasi bakteri pada mata. Hal ini mengakibatkan invasi mikrobakteri secara langsung pada jaringan ,kerusakan sistem imun atau kerusakan yang disebabkan oleh produksi toksin bakteri , sisa buangan dan enzim. Kolonisasi dari tepi kelopak mata dapat ditingkatkan dengan adanya dermatitis seboroik dan kelainan fungsi kelenjar meibom.

C. ANATOMI

Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola mata, serta mengeluarkan sekresi kelenjarnya yang membentuk film air mata di depan kornea. Palpebra merupakan alat penutup mata yang berguna untukmelindungi bola mata terhapat trauma, trauma sinar dan pengeringan mata.Kelopak mempunyai lapisan kulit yang tipis pada bagian depan sedang di bagian belakang ditutupi selaput lendir tarsus yang disebut konjungtiva tarsal.Pada kelopak terdapat bagian-bagian : Kelenjar seperti kelenjar sebasea, kelenjar moll atau kelenjar keringat, kelenjar

zeis pada pangkal rambut, dan kelenjar meibom pada tarsus. Otot seperti : M. Orbikularis okuli yang berjalan melingkar di dalam kelopak

atas dan bawah, dan terletak di bawah kulit kelopak. M. Orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi N. fasial. M. Levator palpebra berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau membuka mata.

Page 2: Penyakit Pada Mata

Di dalam kelopak terdapak tarsus yang merupakan jaringan ikat dengan kelenjar di dalamnya atau kelenjar Meibom yang bermuara pada margo palpebra.

Septum orbita yang merupakan jaringan fibrosa berasal dari rima orbita merupakan pembatas isi orbita dengan kelopak depan.

D. ETIOLOGITerdapat 2 jenis blefaritis, yaitu :a. Blefaritis anterior : mengenai kelopak mata bagian luar depan (tempat

melekatnya bulu mata). Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus dan seborrheik. Blefaritis stafilokok dapat disebabkan infeksi dengan Staphylococcus aureus, yang sering ulseratif, atau Staphylococcus epidermidis atau stafilokok koagulase-negatif. Blefaritis seboroik(non-ulseratif) umumnya bersamaan dengan adanya Pityrosporum ovale.

b. Blefaritis posterior : mengenai kelopak mata bagian dalam (bagian kelopak mata yang lembab, yang bersentuhan dengan mata). Penyebabnya adalah kelainan pada kelenjar minyak. Dua penyakit kulit yang bisa menyebabkan blefaritis posterior adalah rosasea dan ketombe pada kulit kepala (dermatitis seboreik).

E. KLASIFIKASIa. Blefaritis superfisial

Bila infeksi kelopak superfisial disebabkan oleh staphylococcus maka pengobatan yang terbaik adalah dengan salep antibiotik seperti sulfasetamid dan sulfisolksazol. Sebelum pemberian antibiotik krusta diangkat dengan kapas basah. Bila terjadi blefaritis menahun maka dilakukan penekanan manual kelenjar Meibom untuk mengeluarkan nanah dari kelenjar Meibom (Meibormianitis), yang biasanya menyertai.

b. Blefaritis SeboroikBlefaritis sebore biasanya terjadi pada laki-laki usia lanjut (50 Tahun), dengan keluhan mata kotor, panas dan rasa kelilipan. Gejalanya adalah sekret yang keluar dari kelenjar Meiborn, air mata berbusa pada kantus lateral, hiperemia dan hipertropi papil pada konjungtiva. Pada kelopak dapat terbentuk kalazion, hordeolum, madarosis, poliosis dan jaringan keropeng.Blefaritis seboroik merupakan peradangan menahun yang sukar penanganannya. Pengobatannya adalah dengan memperbaiki kebersihan dan membersihkan kelopak dari kotoran. Dilakukan pembersihan dengan kapas lidi hangat. Kompres hangat selama 5-10 menit. Kelenjar Meibom ditekan dan dibersihkan dengan shampoo bayi. Penyulit yang dapat timbul berupa flikten, keratitis marginal, tukak kornea, vaskularisasi, hordeolum dan madarosis.

c. Blefaritis SkuamosaBlefaritis skuamosa adalah blefaritis disertai terdapatnya skuama atau krusta pada pangkal bulu mata yang bila dikupas tidak mengakibatkan terjadinya luka kulit. Merupakan peradangan tepi kelopak terutama yang mengenai kulit di daerah akar bulu mata dan sering terdapat pada orang yang berambut minyak. Blefaritis ini berjalan bersama dermatitik seboroik.Penyebab blefaritis skuamosa adalah kelainan metabolik ataupun oleh jamur.

Page 3: Penyakit Pada Mata

Pasien dengan blefaritis skuamosa akan terasa panas dan gatal. Pada blefaritis skuamosa terdapat sisik berwarna halus-halus dan penebalan margo palpebra disertai madarosis. Sisik ini mudah dikupas dari dasarnya mengakibatkan perdarahan.Pengobatan blefaritis skuamosa ialah dengan membersihkan tepi kelopak dengan shampoo bayi, salep mata, dan steroid setempat disertai dengan memperbaiki metabolisme pasien. Penyulit yang dapat terjadi pada blefaritis skuamosa adalah keratitis, konjungtivitis.

d. Blefaritis UlseratifMerupakan peradangan tepi kelopak atau blefaritis dengan tukak akibat infeksi staphylococcus. Pada blefaritis ulseratif terdapat keropeng berwarna kekunung-kuningan yang bila diangkat akan terlihat ulkus yang yang kecil dan mengeluarkan dfarah di sekitar bulu mata. Pada blewfaritis ulseratif skuama yang terbentuk bersifat kering dan keras, yang bila diangkat akan luka dengan disertai perdarahan. Penyakit bersifat sangat infeksius. Ulserasi berjalan lebih lanjut dan lebih dalam dan merusak folikel rambut sehingga mengakibatkan rontok (madarosis).Pengobatan dengan antibiotik dan higiene yang baik. Pengobatan pada blefaritis ulseratif dapat dengan sulfasetamid, gentamisin atau basitrasin. Biasanya disebabkan stafilokok maka diberi obat staphylococcus. Apabila ulseratif luas pengobatan harus ditambah antibiotik sistemik dan diberi roboransia.Penyulit adalah madarosis akibat ulserasi berjalan lanjut yang merusak folikel rambut, trikiasis, keratitis superfisial, keratitis pungtata, hordeolum dan kalazion. Bila ulkus kelopak ini sembuh maka akan terjadi tarikan jaringan parut yang juga dapat berakibat trikiasis.

e. Blefaritis angularisBlefaritis angularis merupakan infeksi staphylococcus pada tepi kelopak di sudut kelopak atau kantus. Blefaritis angularis yang mengenai sudut kelopak mata (kantus eksternus dan internus) sehingga dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi puntum lakrimal. Blefariris angularis disebabkan Staphylococcus aureus. Biasanya kelainan ini bersifat rekuren.Blefaritis angularis diobati dengan sulfa, tetrasiklin dan Sengsulfat. Penyulit pada pungtum lakrimal bagian medial sudut mata yang akan menyumbat duktus lakrimal.

f. MeibomianitisMerupakan infeksi pada kelenjar Meibom yang akan mengakibatkan tanda peradangan lokal pada kelenjar tersebut. Meibomianitis menahun perlu pengobatan kompres hangat, penekanan dan pengeluaran nanah dari dalam berulang kali disertai antibiotik lokal.

F. GAMBARAN KLINIKGejala :a. Blefaritis menyebabkan kemerahan dan penebalan, bisa juga terbentuk sisik

dan keropeng atau luka terbuka yang dangkal pada kelopak mata.

Page 4: Penyakit Pada Mata

b. Blefaritis bisa menyebabkan penderita merasa ada sesuatu di matanya.Mata dan kelopak mata terasa gatal, panas dan menjadi merah.Bisa terjadi pembengkakan kelopak mata dan beberapa helai bulu mata rontok.

c. Mata menjadi merah, berair dan peka terhadap cahaya terang.Bisa terbentuk keropeng yang melekat erat pada tepi kelopak mata; jika keropeng dilepaskan, bisa terjadi perdarahan. Selama tidur, sekresi mata mengering sehingga ketika bangun kelopak mata sukar dibuka.

Tanda : Skuama pada tepi kelopak Jumlah bulu mata berkurang Obstruksi dan sumbatan duktus meibom Sekresi Meibom keruh Injeksi pada tepi kelopak Abnormalitas film air mata

G. DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan kelopak mata.

H. PENATALAKSANAANPengobatan utama adalah membersihkan pinggiran kelopak mata untuk mengangkat minyak yang merupakan makanan bagi bakteri. Bisa digunakan sampo bayi atau pembersih khusus. Untuk membantu membasmi bakteri kadang diberikan salep antibiotik (misalnya erythromycin atau sulfacetamide) atau antibiotik per-oral (misalnya tetracycline). Jika terdapat dermatitis seboroik, harus diobati. Jika terdapat kutu, bisa dihilangkan dengan mengoleskan jeli petroleum pada dasar bulu mata.

I. PROGNOSISPada blefaritis prognosis sangat baik dan dapat hilang dengan terapi.

- Skleritis (radang kronis sklera)

DeskripsiRadang sclera biasanya dikaitkan dengan infeksi, cedera kimia, atau penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan lupus sistemik erythematosis. Kadang-kadang penyebabnya tidak diketahui. Scleritis terjadi paling sering pada orang berusia 30 sampai 60 dan jarang terjadi pada anak-anak.

Gejala* Sakit mata yang parah* Penglihatan kabur* Sensistif terhadap cahaya - sangat menyakitkan* Mata robek

Page 5: Penyakit Pada Mata

PerawatanTetes mata kortikosteroid efektif dalam mengurangi peradangan. Sometimes oral corticosteroids are prescribed. Kadang-kadang kortikosteroid oral yang diresepkan. Obat Newer non-steroid anti-inflammatory (NSAID) dapat digunakan dalam beberapa kasus.

- Conjunctivitis (radang konjunctivayang disebabkan bakteri, virus, alergi, mata kering)

Definisi Conjunctivitis

Mata merah, atau conjunctivitis, adalah kemerahan dan peradangan dari selaput-selaput (conjuctiva) yang menutupi putih-putih dari mata-mata dan selaput-selaput pada bagian dalam dari kelopak-kelopak mata. Membran-membran atau selaput-selaput ini bereaksi pada suatu batasan yang luas dari bakteri-bakteri, virus-virus, agen-agen yang memprovokasi alergi, pengganggu-pengganggu (irritants), dan agen-agen racun, begitu juga pada penyakit yang mendasarinya dalam tubuh. Bentuk-bentuk virus dan bakteri dari conjunctivitis adalah umum pada masa kanak-kanak, namun mereka dapat terjadi pada orang-orang dari segala umur. Secara keseluruhan bagaimanapun, ada banyak penyebab-penyebab mata merah. Ini dapat digolongkan sebagai yang infeksius atau tidak infeksius.

Infeksi-Infeksi Penyebab Conjunctivitis, Gejala-Gejala Conjunctivitis Yang Infeksius, Dan Cara Merawat Mereka

Conjunctivitis Yang Disebabkan Virus

Penyebab yang memimpin dari suatu mata merah yang meradang adalah infeksi virus. Sejumlah virus-virus yang berbeda dapat menjadi bertanggung jawab atas infeksi. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti influensa, seperti hidung yang mampat dan hidung yang ingusan, juga hadir. Kelopak-kelopak mata mungkin juga bengkak. Adakalanya melihat pada sinar-sinar yang terang adalah menyakitkan. Ketika mata merah yang disebabkan virus mungkin tidak memerlukan suatu antibiotik, mereka yang terpengaruh harus menemui seorang dokter, karena adakalanya bentuk mata merah ini dapat berkaitan dengan infeksi kornea (bagian jernih dari depan bolamata). Infeksi ini harus dideteksi dan dirawat secara benar. Mata merah yang disebabkan oleh virus adalah sangat menular. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari setelah munculnya gejala-gejala.

Conjunctivitis Yang Disebabkan Bakteri

Bakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksius adalah staphylococci, pneumococci, dan streptococci. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan bakteri termasuk:

Page 6: Penyakit Pada Mata

sakit/nyeri mata, bengkak, kemerahan, dan suatu jumlah kotoran yang sedang sampai besar, biasanya berwarna kuning atau

kehijauan.

Kotoran umumnya berakumulasi setelah tidur. Anak-anak yang terpengaruh mungkin terbangun paling tidak senang bahwa mata mereka lengket tertutup, memerlukan suatu handuk yang hangat untuk mengangkat kotorannya. Mata merah yang disebabkan bakteri dirawat dengan berulangkali penggunaan handuk-handuk hangat pada mata-mata (coba terapkan ini pada satu mata anak anda setiap waktu selama suatu video yang ia senangi) dan memerlukan obat-obat tetes antibiotik atau obat salep yang diresepkan oleh dokter.

Hati-hati untuk tidak menggunakan obat yang diresepkan untuk orang lain, atau dari suatu infeksi lama, karena mungkin ini tidak memadai untuk infeksi anda yang sekarang atau mungkin telah tercemar dari infeksi-infeksi lain dengan secara kebetulan menyentuhkan botol obat pada area-area yang terinfeksi. Suatu metode yang aman, efektif, dan kurang menakutkan untuk anak anda, untuk meneteskan obat tetes kedalam mata-mata melibatkan meminta anak anda untuk berbaring, dengan instruksi-instruksi untuk hanya "menutup mata-mata anda", dan menempatkan jumlah-jumlah tetesan yang direkomendasikan pada pojok bagian dalam dari mata, dekat jembatan hidung, dan biarkan mereka membuat suatu "danau" kecil disana. Ketika anak anda bersantai dan membuka mata-mata, obat tetes akan mengalir dengan lembut kedalam selaput-selaput lendir yang terinfeksi tanpa keperluan untuk "memaksa buka" mata-matanya.

Ketika anda merasa bahwa anda atau anak anda mungkin mempunyai mata merah yang disebabkan bakteri, adalah sangat penting untuk menemui dokter anda segera untuk beberapa sebab-sebab. Pertama, jika penyebabnya adalah suatu infeksi bakteri, suatu antibiotik akan diperlukan untuk membantu sistim imun yang melawan infeksi untuk membasmi infeksi ini. Kedua, jika anda mengalami gejala-gejala lain seperti hidung yang ingusan, batuk, sakit telinga, dan seterusnya, ada suatu kesempatan yang baik bahwa gejala-gejala ini disebabkan oleh bakter-bakteri yang sama, dan suatu antibiotik oral mungkin sangat baik diperlukan untuk merawat infeksi ini bersama dengan obat-obat tetes antibiotik atau obat salep untuk mata. Akhirnya, dokter anda akan ingin meniadakan kemungkinan bahwa infeksi telah menyebar ke area-area dimana gejala-gejalanya mungkin masih belum nampak.

Conjunctivitis Chlamydia

Mata merah yang disebabkan oleh infeksi dengan chlamydia adalah suatu bentuk yang tidak umum dari mata merah yang disebabkan bakteri di Amerika, namun adalah sangat umum di Afrika dan negara-negara Timur Tengah. Ia dapat menyebabkan mata merah pada dewasa-dewasa. Ia adalah penyebab mata merah pada remaja-raemaja dan dewasa-dewasa yang dapat ditularkan secara seksual. Mata merah Chlamydia secara

Page 7: Penyakit Pada Mata

khas dirawat dengan tetracycline (kecuali pada anak-anak dibawah umur 8 tahun, karena kemungkinan pelunturan warna gigi) atau erythromycin.

2. Mata merah dengan daya lihat menuruno Keratitis (peradangan pada kornea)

1. PENGERTIAN

Keratitis merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada

kornea yang akan mengakibatkan kornea menjadi keruh. .

2. KLASIFIKASI KERATITIS BERDASARKAN ETIOLOGI

a. KERATITIS MIKROBIAL

Keratitis ini diakibatkan oleh berbagai organisme bakteri,virus, jamur,

atau parasit, abrasi sedikitpun bisa menjadi pintu masuk bakteri.

Kebanyakan infeksi kornea terjdi akibat trauma atau gangguan mekanisme

pertahanan sistemis ataupun lokal.

keratitis bakterial

keratitis akibat dari infeksi stafilokokkus, berbentuk seperti keratitis

pungtata, terutama dibagian bawah kornea

keratitis viral

keratitis dendritik herpetik

keratitis dendritik yang disebabkan virus herpes simpleks akan

memberi gambaran spesifik berupa infiltrat pada kornea dengan

bentuk seperti ranting pohon yang bercabang – cabang dengan

memberikan uji fluoresin positif nyata pada tempat percabanagn.

Keratitits herpes zooster

Merupakan manifestasi klinis dari infeksi virus herpes zooster pada

cabang saraf trigeminus, termasuk puncak hidung dan demikian pula

kornea atau konjungtiva.

Keratitis pungtata epitelial

Page 8: Penyakit Pada Mata

Keratitits dengan infiltrat halus pada kornea, selain disebabkan oleh

virus keratitits pungtata juga disebabakan oleh obat seperti neomicin

dan gentamisin.

Keratitits disiformis

merupakan keratitits dengan bentuk seperti cakram didalam stroma

permukaan kornea, keratitis ini disebabkan oleh infeksi atau sesudah

infeksi virus herpes simpleks

b. KERATITIS PEMAJANAN

Infeksi ini terjadi bila kornea tidak dilembabkan secara memadai dan

dilindungi oleh kelopak mata. Kekeringan kornea dapat terjadi dan

kemudian dapat diikuti ulserasi dan infeksi sekunder. Pemajanan kornea

dapat diebabakan oleh karena keadaan eksoptalmus, paresis saraf kranial

VII tetapi juga dapat terjadi pada pasien koma atau yang dianastesi.

Keratitis lagoftalmos

Terjadi akibat mata tidak menutup sempurna yang dapat terjadi pada

ektropion palpebra, protrusio bola mata atau pada penderita koma

dimana mata tidak terdapat reflek mengedip.

Keratitis neuroparalitik

Terjadi akibat gangguan pada saraf trigeminus yang mengakibatkan

gangguan sensibilitas dan metabolisme kornea

Keratokonjungtivitis sika

Terjadi akibat kekeringan pada bagian permukaan kornea.

3. TANDA DAN GEJALA.

Manifestasi yang menyertai pada penderita keratitis adalah :

Inflamasi bola mata yang jelas

Terasa ada benda asing di mata

Cairan mukopurulen dengan kelopak mata salingmelekat satu sama lain

Rasa silau dimata

Page 9: Penyakit Pada Mata

o Ulkus kornea (hilangnya sebagian permukaan kornea akibat kematian jaringan kornea)

A. KONSEP TEORI

1. PENGERTIAN

Keratitis ulseratif yang lebih dikenal sebagai ulserasi kornea yaitu terdapatnya destruksi (kerusakan) pada bagian epitel kornea.

2. ETIOLOGI

Secara etiologik ulkus kornea dapat disebabkan oleh :

- Bakteri

Kuman yang murni dapat menyebabkan ulkus kornea adalah streptokok pneumoniae,sedangkan bakteri lain menimulkan ulkus kornea melalui faktor-faktor pencetus diatas.

- Virus : herpes simplek, zooster, vaksinia, variola

- Jamur : golongan kandida, fusarium, aspergilus, sefalosporium

- Reaksi hipersensifitas

Reaksi terhadap stapilokokus (ulkus marginal), TBC (keratokonjungtivitis flikten), allergen tak diketahui (ulkuscincin)

Faktor penyebabnya antara lain:

- Kelainan pada bulu mata (trikiasis) dan sistem air mata (insufisiensi air

mata, sumbatan saluran lakrimal), dan sebagainya

- Faktor eksternal, yaitu : luka pada kornea (erosio kornea), karena

trauma, penggunaan lensa kontak, luka bakar pada daerah muka

- Kelainan-kelainan kornea yang disebabkan oleh : oedema kornea kronik,

exposure-keratitis (pada lagophtalmus, bius umum, koma) ; keratitis

karena defisiensi vitamin A, keratitis neuroparalitik, keratitis

Page 10: Penyakit Pada Mata

superfisialis virus.

- Kelainan-kelainan sistemik; malnutrisi, alkoholisme, sindrom Stevens-

Jhonson, sindrom defisiensi imun.

- Obat-obatan yang menurunkan mekaniseme imun, misalnya :

kortikosteroid, IUD, anestetik local dan golongan imunosupresif.

3. Patofisiologi Ulkus Kornea

Luka Pada kornea akibat Trauma

Menginfeksi Kornea

Invasi bakteri patologik

Kematian jaringan Kornea

4. TANDA DAN GEJALA

- Pada ulkus yang menghancurkan membran bowman dan stroma, akan

menimbulkan sikatrik kornea.

- Gejala subyektif pada ulkus kornea sama seperti gejala-gejala

keratitis. Gejala obyektif berupa infeksi silier, hilangnya sebagian

jaringan kornea dan adanya infiltrat. Pada kasus yang lebih berat dapat

terjadi iritis disertai hipopion.

- Fotofobia

- Rasa sakit dan lakrimasi

5. MACAM-MACAM ULKUS KORNEA SECARA DETAIL

Page 11: Penyakit Pada Mata

Ulkus kornea dibagi dalam bentuk :

1. Ulkus kornea sentral meliputi:

Ulkus kornea oleh bakteri

Bakteri yang ditemukan pada hasil kultur ulkus dari kornea yang tidak ada

faktor pencetusnya ( kornea yang sebelumnya betul-betul sehat ) adalah:

- Streptokokok pneumonia

- Streptokokok alfa hemolitik

- Pseudomonas aeroginosa

- Klebaiella Pneumonia

- Spesies Moraksella

Sedangkan dari ulkus kornea yang ada faktor pencetusnya adalah bakteri patogen opportunistik yang biasa ditemukan di kelopak mata, kulit, periokular, sakus konjungtiva, atau rongga hidung yang pada keadaan sistem barier kornea normal tidak menimbulkan infeksi.

Bakteri pada kelompok ini adalah :

- Stafilokukkus epidermidis

- Streptokokok Beta Hemolitik

- Proteus

Ulkus kornea oleh bakteri Streptokokus

Bakteri kelompok ini yang sering dijumpai pada kultur dari infeksi ulkus kornea adalah

- Streptokok pneumonia (pneumokok)

- Streptokok viridans (streptokok alfa hemolitik)

- Streptokok pyogenes (streptokok beta hemolitik)

Page 12: Penyakit Pada Mata

- Streptokok faecalis (streptokok non-hemolitik)

Walaupun streptokok pneumonia adalah penyebab yang biasa terdapat pada keratitis bakterial, akhir-akhir ini prevalensinya banyak digantikan oleh stafilokokus dan pseudomonas.Ulkus oleh streptokok viridans lebih sering ditemukan mungkin disebabkan karena pneumokok adalah penghuni flora normal saluran pernafasan, sehingga terdapat semacam kekebalan. Streptokok pyogenes walaupun seringkali merupakan bakteri patogen untuk bagian tubuh yang lain, kuman ini jarang menyebabkan infeksi kornea. Ulkus oleh streptokok faecalis didapatkan pada kornea yang ada faktor pencetusnya.

Gambaran Klinis Ulkus korneao leh bakteri Streptokokok:

Ulkusberwarna kuning keabu-abuan, berbetuk cakram dengan tepi ulkus menggaung. Ulkus cepat menjalar ke dalam dan menyebabkan perforasi kornea, karen aeksotoksin yang dihasilkan oleh streptokok pneumonia

Pengobatan : Sefazolin, Basitrasin dalam bentuk tetes, injeksi subkonjungtiva dan intra vena.

Ulkus kornea oleh bakteri Stafilokokkus

Infeksi oleh Stafilokokus paling sering ditemukan. Dari 3 spesies stafilokokus Aureus, Epidermidis dan Saprofitikus, infeksi oleh Stafilokokus Aureus adalah yang paling berat, dapat dalam bentuk : infeksi ulkus kornea sentral, infeksi ulkus marginal, infeksi ulkus alergi(toksik).

Infeksi ulkus kornea oleh Stafilokokus Epidermidis biasanya terjadi bila ada faktor penceus sebelumnya seperti keratopati bulosa, infeksi herpes simpleks dan lensa kontak yang telah lama digunakan.

Gambaran Klinis Ulkus kornea oleh bakteri Stafilokokkus:

Pada awalnya berupa ulkus yang berwarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek epithel. Apabila tidak diobati secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang disertai oedema stroma dan infiltrasi sel lekosit. Walaupun terdapat hipopion ulkus sering kali indolen yaitu reaksi radangnya minimal. Infeksi kornea marginal biasanyabebas kuman dan disebabkan oleh reaksi hipersensitivitas terhadap Stafilokokus Aureus.

Ulkus kornea oleh bakteri Pseudomonas

Page 13: Penyakit Pada Mata

Berbeda dengan ulkus kornea sebelumnya, pada ulkus pseudomonas bakteri ini ditemukan dalam jumlah yang sedikit. Bakteri pseudomonas bersifat aerob obligat dan menghasilkan eksotoksin yang menghambat sintesis protein.

Keadaan ini menerangkan mengapa pada ulkus pseudomonas jaringan kornea cepat hancur dan mengalami kerusakan. Bakteri pseudomonas dapat hidup dalam kosmetika, cairan fluoresein, cairan lensa kontak.

Gambaran Klinis Ulkus kornea oleh bakteri Pseudomonas:

Biasanya dimulai dengan ulkus kecil dibagian sentral kornea dengan infiltrat berwarna keabu-abuan disertai oedema epitel dan stroma. Ulkus kecil ini dengan cepat melebar dan mendalam serta menimbulkan perforasi kornea. Ulkus mengeluarkan discharge kental berwarna kuning kehijauan.

Pengobatan : gentamisin, tobramisin, karbesilin yang diberikan secara lokal, subkonjungtiva serta intravena.

Ulkus Kornea Oleh Virus

Ulkus kornea oleh virus herpes simpleks cukup sering dijumpai. Bentuk khas dendrit dapat diikuti oleh vesikel-vesikel kecil dilapisan epitel yang bila pecah akan menimbulkan ulkus. Ulkus dapat juga terjadi pada bentuk disiform bila mengalami nekrosis dibagian sentral.

Ulkus Kornea Oleh Jamur

Ulkus kornea oleh jamur banyak ditemukan, hal ini dimungkinkan oleh :

- Penggunaan antibiotika secara berlebihan dalam jangka waktu yang

lama atau pemakaian kortikosteroid jangka panjang

- Fusarium dan sefalosporium menginfeksi kornea setelah suatu trauma

yang disertai lecet epitel, misalnya kena ranting pohon atau binatang yang terbang mengindikasikan bahwa jamur terinokulasi di kornea oleh benda atau binatang yang melukai kornea dan bukan dari adanya defek epitel dan jamur yang berada di lingkungan hidup.

- Infeksi oleh jamur lebih sering didapatkan di daerah yang beriklim

tropik, maka faktor ekologi ikut memberikan kontribusi.

Page 14: Penyakit Pada Mata

Fusarium dan sefalosporium terdapat dimana-mana, ditanah, di udara dan sampah organik. Keduanya dapat menyebabkan penyakit pada tanaman dan pada manusia dapat diisolasi dari infeksi kulit, kuku, saluran kencing.

Aspergilus juga terdapat dimana-mana dan merupakan organisme oportunistik , selain keratitis aspergilus dapat menyebabkan endoftalmitis eksogen dan endogen, selulitis orbita, infeksi saluran lakrimal.

Kandida adalah jamur yang paling oportunistik karena tidak mempunyai hifa (filamen) menginfeksi mata yang mempunyai faktor pencetus seperti exposure keratitis, keratitis sika, pasca keratoplasti, keratitis herpes simpleks dengan pemakaian kortikosteroid.

Pengobatan : Pemberian obat anti jamur dengan spektrum luas, apabila memungkinkan dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tes sensitifitas untuk dapat memilih obat anti jamur yang spesifik.

2. Ulkus Marginal

Ulkus marginal adalah peradangan kornea bagian perifer dapat berbentuk bulat atau dapat juga rektangular (segiempat) dapat satu atau banyak dan terdapat daerah kornea yang sehat dengan limbus. Ulkus marginal dapat ditemukan pada orang tua dan sering dihubungkan dengan penyakit rematik atau debilitas. Dapat juga terjadi ebrsama-sama dengan radang konjungtiva yang disebabkan oleh Moraxella, basil Koch Weeks dan Proteus Vulgaris. Pada beberapa keadaan dapat dihubungkan dengan alergi terhadap makanan. Secara subyektif ; penglihatan pasien dengan ulkus marginal dapat menurun disertai rasa sakit, lakrimasi dan fotofobia. Secara obyektif : terdapat blefarospasme, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus yang sejajar dengan limbus.

Pengobatan : Pemberian kortikosteroid topikal akan sembuh dalam 3 hingga 4 hari, tetapi dapat rekurens. Antibiotika diberikan untuk infeksi stafilokok atau kuman lainnya. Disensitisasi dengan toksoid stafilokkus dapat memberikan penyembuhan yang efektif.

a. Ulkus Cincin

Merupakan ulkus kornea perifer yang dapat mengenai seluruh lingkaran kornea, bersifat destruktif dan biasaya mengenai satu mata.

Penyebabnya adalah reaksi alergi dan ditemukan bersama-sama penyakit disentri basile, influenza berat dan penyakit imunologik. Penyakit ini bersifat rekuren.

Page 15: Penyakit Pada Mata

Pengobatan bila tidak erjad infeksi adalah steroid saja.

b. Ulkus Kataral Simplek

Letak ulkus perifer yang tidak dalam ini berwarna abu-abu dengan sumbu terpanjag tukak sejajar dengan limbus. Diantara infiltrat tukak yang akut dengan limbus ditepiya terlihat bagian yang bening.Terjadi pada pasien lanjut usia.

Pengobatan dengan memberikan antibiotik, steroid dan vitamin.

c. Ulkus Mooren

Merupakan ulkus kronik yang biasanya mulai dari bagian perifer kornea berjalan progresif ke arah sentral tanpa adaya kecenderungan untuk perforasi.

Gambaran khasnya yaitu terdapat tepi tukak bergaung dengan bagan sentral tanpa adanya kelainan dalam waktu yang agak lama. Tukak ini berhenti jika seluuh permukaan kornea terkenai.Penyebabya adalah hipersensitif terhadap tuberkuloprotein, virus atau autoimun.Keluhannya biasanya rasa sakit berat pada mata.

Pengobatan degan steroid, radioterapi. Flep konjungtiva, rejeksi konjungtiva, keratektomi dan keratoplasti.

6. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Kartu mata/ snellen telebinokuler (tes ketajaman penglihatan dan sentral penglihatan )

Pengukuran tonografi : mengkaji TIO, normal 15 - 20 mmHg

Pemeriksaan oftalmoskopi

Pemeriksaan Darah lengkap, LED

Pemeriksaan EKG

Tes toleransi glukosa

7. PENATALAKSANAAN

Page 16: Penyakit Pada Mata

Pasiendengan ulkus kornea berat biasanya dirawat untuk pemberian berseri (kadang sampai tiap 30 menit sekali), tetes antimikroba dan pemeriksaan berkala oleh ahli opthalmologi. Cuci tangan secara seksama adalah wajib.Sarung tangan harus dikenakan pada setiap intervensi keperawatan yang melibatkan mata. Kelopak mata harus dijaga kebersihannya, dan perlu diberikan kompres dingin. Pasien dipantau adanya peningkatan tanda TIO. Mungkin diperlukan asetaminofen untuk mengontrol nyeri. Siklopegik dan midriatik mungkin perlu diresep untuk mengurangi nyeri dan inflamasi. Tameng mata (patch) dan lensa kontak lunak tipe balutan harus dilepas sampai infeksi telah terkontrol, karena justru dapat memperkuat pertumbuhan mikroba. Namun kemudian diperlukan untuk mempercepat penyembuhan defek epitel.

o Endoftalmitis (peradangan dalam bolamata).

DefinisiEndoftalmitis merupakan peradangan berat dalam bola mata yang biasa disebabkan oleh infeksi. Terdapat 2 tipe endoftalmitis, endogen dan eksogen. Endoftalmitis endogen diakibatkan penyebaran bakteri dari tempat lain di tubuh kita melalui aliran darah. Endoftalmitis eksogen dapat terjadi akibat trauma tembus atau infeksi pada tindakan pembedahan yang membuka bola mata. Endoftalmitis endogen sangat jarang, hanya 2-15% dari seluruh endoftalmiti PenyebabPenyebab terjadinya endoftalmitis antara lain:

Tindakan pembedahan.Luka yang menembus mata.Bakteri. Penyebab paling banyak adalah Staphylococcus

epidermidis, Staphylococcus aureus, dan spesiesStreptococcusJamur. Penyebab paling banyak adalah Aspergilus,

fitomikosis dan aktinomises.

Gejala klinisPeradangan yang disebabkan bakteri akan memberikan gambaran klinik rasa sakit yang sangat, kelopak merah dan bengkak, kelopak sukar dibuka, konjungtiva kemotik dan merah, kornea keruh, bilik mata depan keruh. Selain itu akan terjadi penurunan tajam penglihatan dan fotofobia (takut cahaya). Endoftalmitis akibat pembedahan biasa terjadi setelah 24 jam dan penglihatan akan semakin memburuk dengan berlalunya waktu. Bila sudah memburuk, akan terbentuk hipopion, yaitu kantung berisi cairan putih, di depan iris.

Pengobatan endoftalmitis tergantung penyebabnya. Segera setelah diagnosis endoftalmitis ditegakkan, pengobatan dapat diberikan karena keterlambatan beberapa jam saja dapat membedakan hasil yang diinginkan. Bila disebabkan oleh bakteri, dan hal ini sudah dikonfirmasikan pemeriksaan laboratorium, antibiotik dapat dipakai. Antibiotik ini dapat berbentuk tetes mata, per oral (diminum) atau lewat intra vena. Suntikan antibiotik dapat langsung dilakukan ke dalam

Page 17: Penyakit Pada Mata

mata. Bila penyebabnya adalah jamur, dapat diberikan antijamur seperti Amphotericin B yang langsung disuntikan ke dalam mata ataupun Fluconazol yang pemberiannya per oral (diminum). Jika infeksi sudah semakin berat, dokter spesialis mata dapat melakukan tindakan bedah yang disebut Vitrectomy untuk mengangkat cairan dan nanah dari dalam mata.

PencegahanJika pernah mengalami operasi katarak, pencegahan resiko terjadinya infeksi dengan cara mengikuti instruksi dokter tentang perawatan mata setelah operasi dan juga kontrol yang teratur ke dokter mata untuk mengetahui perkembangan perbaikan mata setelah operasi. Untuk mencegah endoftalmitis yang disebabkan karena trauma mata, gunakan pelindung mata di tempat kerja dan saat berolahraga berat. Kacamata pelindung atau helm dapat melindungi dari terjadinya trauma pada mata di tempat kerja.

3. Mata tenang dengan daya lihat menurun perlahan-lahano Glaukoma kronik (penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata

sehinggaterjadi kerusakan anatomi dan fungsi matayang permanen)

A. DEFINISI

Glaukoma adalah suatu penyakit yang memberikan gambaran klinik berupa peninggian tekanan bola mata, penggaungan papil saraf optik dengan defek lapang pandangan mata.(Sidarta Ilyas,2000).Galukoma adalah sekelompok kelainan mata yang ditandai dengan peningkatan tekanan intraokuler.( Long Barbara, 1996)

B. ETIOLOGI

Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraokuler ini disebabkan oleh : - Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan ciliary - Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil

C. KLASIFIKASI

1. Glaukoma primer

- Glaukoma sudut terbuka

Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) , yang meliputi kedua mata. Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang secara

Page 18: Penyakit Pada Mata

lambat. Disebut sudut terbuka karena humor aqueousmempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular. Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif jaringan rabekular, saluran schleem, dan saluran yg berdekatan. Perubahan saraf optik juga dapat terjadi. Gejala awal biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan peningkatan TIO dan sudut ruang anterior normal. Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul.

- Glaukoma sudut tertutup(sudut sempit)

Disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara anatomis menyempit sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekular dan menghambat humor aqueous mengalir ke saluran schlemm. Pergerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus, penambahan cairan di ruang posterior atau lensa yang mengeras karena usia tua. Gejala yang timbul dari penutupan yang tiba- tiba dan meningkatnya TIO, dapat berupa nyeri mata yang berat, penglihatan yang kabur dan terlihat hal. Penempelan iris menyebabkan dilatasi pupil, bila tidak segera ditangani akan terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat.

2. Glaukoma sekunder

Dapat terjadi dari peradangan mata , perubahan pembuluh darah dan trauma . Dapat mirip dengan sudut terbuka atau tertutup tergantung pada penyebab.- Perubahan lensa - Kelainan uvea- Trauma- bedah

3. Glaukoma congenital

- Primer atau infantil- Menyertai kelainan kongenital lainnya

4. Glaukoma absolut

Page 19: Penyakit Pada Mata

Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut .Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eksvasi glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.sering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga menimbulkan penyulit berupa neovaskulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali akibat timbulnya glaukoma hemoragik. Pengobatan glaukoma absolut dapat dengan memberikan sinar beta pada badan siliar, alkohol retrobulber atau melakukan pengangkatan bola mata karena mata telah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.

Berdasarkan lamanya :1. GLAUKOMA AKUT

a. Definisi

Glaukoma akut adalah penyakit mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler yang meningkat mendadak sangat tinggi.

b. Etiologi

Dapat terjadi primer, yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa sudut bilik mata depan yang sempit pada kedua mata, atau secara sekunder sebagai akibat penyakit mata lain. Yang paling banyak dijumpai adalah bentuk primer, menyerang pasien usia 40 tahun atau lebih.

c. Faktor Predisposisi

Pada bentuk primer, faktor predisposisinya berupa pemakaian obat-obatan midriatik, berdiam lama di tempat gelap, dan gangguan emosional. Bentuk sekunder sering disebabkan hifema, luksasi/subluksasi lensa, katarak intumesen atau katarak hipermatur, uveitis dengan suklusio/oklusio pupil dan iris bombe, atau pasca pembedahan intraokuler.

Page 20: Penyakit Pada Mata

d. Manifestasi klinik

1). Mata terasa sangat sakit. Rasa sakit ini mengenai sekitar mata dan daerah belakang kepala .

2). Akibat rasa sakit yang berat terdapat gejala gastrointestinal berupa mual dan muntah , kadang-kadang dapat mengaburkan gejala glaukoma akut.

3). Tajam penglihatan sangat menurun.

4). Terdapat halo atau pelangi di sekitar lampu yang dilihat.

5). Konjungtiva bulbi kemotik atau edema dengan injeksi siliar.

6). Edema kornea berat sehingga kornea terlihat keruh.

7). Bilik mata depan sangat dangkal dengan efek tyndal yang positif, akibat timbulnya reaksi radang uvea.

8). Pupil lebar dengan reaksi terhadap sinar yang lambat.

9). Pemeriksaan funduskopi sukar dilakukan karena terdapat kekeruhan media penglihatan.

10). Tekanan bola mata sangat tinggi.

11). Tekanan bola mata antara dua serangan dapat sangat normal.

e. Pemeriksaan Penunjang

Pengukuran dengan tonometri Schiotz menunjukkan peningkatan tekanan.

Page 21: Penyakit Pada Mata

Perimetri, Gonioskopi, dan Tonografi dilakukan setelah edema kornea menghilang.

f. Penatalaksanaan

Penderita dirawat dan dipersiapkan untuk operasi. Dievaluasi tekanan intraokuler (TIO) dan keadaan mata. Bila TIO tetap tidak turun, lakukan operasi segera. Sebelumnya berikan infus manitol 20% 300-500 ml, 60 tetes/menit. Jenis operasi, iridektomi atau filtrasi, ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaab gonoskopi setelah pengobatan medikamentosa.

2. GLAUKOMA KRONIK

a. Definisi

Glaukoma kronik adalah penyakit mata dengan gejala peningkatan tekanan bola mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan fungsi mata yang permanen.

b. Etiologi

Keturunan dalam keluarga, diabetes melitus, arteriosklerosis, pemakaian kortikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif.

c. Manifestasi klinik

Gejala-gejala terjadi akibat peningkatan tekanan bola mata. Penyakit berkembang secara lambat namun pasti. Penampilan bola mata seperti normal dan sebagian tidak mempunyai keluhan pada stadium dini. Pada stadium lanjut keluhannya berupa pasien sering menabrak karena pandangan gelap, lebih kabur, lapang pandang sempit, hingga kebutaan permanen.

d. Pemeriksaan Penunjang

Page 22: Penyakit Pada Mata

Pemeriksaan tekanan bola mata dengan palpasi dan tonometri menunjukkan peningkatan. Nilai dianggap abnormal 21-25 mmHg dan dianggap patologik diatas 25 mmHg.Pada funduskopi ditemukan cekungan papil menjadi lebih lebar dan dalam, dinding cekungan bergaung, warna memucat, dan terdapat perdarahan papil. Pemeriksaan lapang pandang menunjukkan lapang pandang menyempit, depresi bagian nasal, tangga Ronne, atau skotoma busur.

e. Penatalaksanaan

Pasien diminta datang teratur 6 bulan sekali, dinilai tekanan bola mata dan lapang pandang. Bila lapang pandang semakin memburuk,meskipun hasil pengukuran tekanan bola mata dalam batas normal, terapi ditingkatkan. Dianjurkan berolahraga dan minum harus sedikit-sedikit.

o Katarak (setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat penambahan cairan lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat keduakeduanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif).

Katarak adalah proses kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian lensa mata. Penyebab katarak adalah karena faktor usia, kecelakaan, terganggunya metabolisme tubuh akibat penyakit berkepanjangan, bawaan lahir atau bahkan keracunan. Gejala yang dirasakan oleh penderita katarak adalah penglihatan yang berkabut, silau, bila dilihat dengan bantuan cahaya pada pupil akan terlihat keruh.

Katarak dibagi memjadi beberapa jenis yaitu:

Katarak Senilis (Ketuaan), yaitu katarak yang timbul setelah umur 40 tahun, proses pasti belum diketahui, diduga karena ketuaan.

Katarak Kongenital, yaitu katarak yang timbul sejak dalam kandungan atau timbul setelah dilahirkan, umumnya disebabkan karena adanya infeksi, dan kelainan metabolisme pada saat pembentukan janin. Katarak Kongenital yang sering timbul karena infeksi saat ibu mengandung, terutama pada kehamilan 3 bulan pertama.

Katarak Traumatika, yaitu katarak yang dapat menyerang semua umur, biasanya karena pasca trauma baik tajam maupun tumpul pada mata terutama mengenai lensa.

Katarak Komplikata, adalah katarak yang timbul pasca infeksi mata.

Page 23: Penyakit Pada Mata

Penanganan Katarak

Katarak dapat diatasi dengan operasi yaitu pengambilan lensa keruh. Ada beberapa teknik operasi yang dilakukan di Rumah Sakit, yaitu: Operasi dengan irisan luas dengan jahitan konvensional dan dengan irisan kecil tanpa jahitan lensa dikeluarkan dengan alat Phaceomulsifikasi (small incision surgery).

Pemilihan teknik operasi ini tergantung kekerasan lensa mata. Setelah lensa katarak diambil, penderita hanya dapat menghitung jari pada jarak 1 meter, kecuali penderita diganti lensanya.

Penggantian lensa ada dua cara yaitu:

 

Penderita setelah dioperasi diberi kacamata atau lensa kontak positif kurang lebih 10 dioptri.

Penderita dipasang lensa tanam bersamaan waktu dilakukan operasi, keuntungannya adalah penderita setelah operasi penderita langsung dapat melihat jelas, tidak perlu memakai kacamata sangat tebal, lapang pandang penderita tetap luas dan distorsi sinar dapat dihilangkan.

4. Mata tenang dengan daya lihat menuruno Abiasi retina (keadaan dimana retina lepas dari jaringan koroid yang memberikan

metabolisme padanya.)

Penyebab:Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah bayangan yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya. Hal tersebut bisa terjadi akibat: Trauma Proses penuaan Diabetes berat Penyakit peradangan, tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.

Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat prematuritas.

Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina yang

Page 24: Penyakit Pada Mata

kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang dalam keadaan normal terisi oleh humor vitreus. Jika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang pandang.

Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah: - Rabun dekat - Riwayat keluarga dengan ablasio retina - Diabetes yang tidak terkontrol - Trauma.

Tanda dan Gejala :Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan ablasio.

Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan menjadi kabur.

Diagnosis :

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina: Oftalmoskopi direk dan indirek Ketajaman penglihatan Tes refraksi Respon refleks pupil Gangguan pengenalan warna Pemeriksaan slit lamp Tekanan intraokuler,/I> USG mata Angiografi fluoresensi Elektroretinogram.

Penatalaksanaan :Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina yang biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.

Dengan kriopeksi (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan parut yang melekatkan retina pada jaringan di bawahnya. Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan

Page 25: Penyakit Pada Mata

kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di belakang retina.

Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan lekukan pada sklera (bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada retina sehingga retina kembali menempel.

Prevention :Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.

Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.

Jika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali.

o Neuritis optik (radang saraf optik yang disebabkan oleh berbagai hal seperti demielinisasi, intoksikasi dan radang lainnya)

Definisi

Optic Neuritis adalah kelainan penglihatan yang ditandai dengan adanya peradangan pada syaraf optic.

Deskripsi

Optic Neuritis terjadi bila syaraf optic yang merupakan jalan untuk meneruskan informasi penglihatan dari mata ke otak mengalami peradangan dan membuat myelin sheath (yang membungkus syaraf optic) menjadi rusak. Proses ini disebut dengan demyelination. 70% optic neuritis menyerang 1 mata dan membuat penglihatan menjadi hilang secara cepat dan berkembang. Optic neuritis cenderung menyerang orang dewasa muda dengan usia rata-rata 30 tahun. 75 % adalah wanita.

Optic neuritis jarang terjadi pada anak-anak dan biasanya berhubungan dengan postinfectious atau parainfectious demyelination. Optic Neuritis pada anak

Page 26: Penyakit Pada Mata

kecil kemungkinannya berkembang menjadi multiple sclerosis, akan tetapi jika terjadi bersamaan dengan multiple sclerosis maka memiliki kesempatan yang buruk untuk dapat memiliki penglihatan seperti sebelum terkena optic neuritis.

Penyebab dan gejala

Optic neuritis umumnya bersamaan dengan multiple sclerosis (MS). Dapat juga disebabkan oleh virus atau jamur, encephalomyelitis, penyakit autoimmune, atau tekanan pada ayaraf yang disebabkan oleh tumor dan penyakit pembuluh darah (seperti temporal arteritis). Beberapa racun seperti methanol dan timah juga dapat merusak syaraf optik, demikian juga dengan penggunan jangka panjang pada alkohol dan tembakau dapat merusak syaraf optik.

Gejala-gejala

Penglihatan kabur Adanya daerah hitam di lapang pandang (blind spot) Rasa sakit ketika menggerakkan bola mata Sakit kepala Hilangnya penglihatan warna secara tiba-tiba Hilangnya penglihatan malam Hilangnya contras sensitivity

Diagnosa

Untuk mendiagnosa adanya optic neuritis pada seseorang, diperlukan pemeriksaan mata yang lengkap oleh dokter mata seperti: pemeriksaan visus(tajam penglihatan), tes lapang penglihatan, penglihatan warna, kontras sensitivity, reaksi pupildan pemeriksaan retina dan optic disc dengan menggunakan ophthalmoscope.

Pemeriksaan penunjang lainnya juga diperlukan seperti lab darah meliputi sedimentation rate, thyroid function, neuromyelitis optica IgG (pertanda spesifik

untuk neuritis optik). Tes lanjutan yang juga penting adalah MRI (Magnetic Resonance

Page 27: Penyakit Pada Mata

Imaging). Dengan MRI juga dapat diketahui tanda –tanda adanya multiple sclerosis.

Pada serangan awal, biasanya hasil lab darah belum menunjukkan adanya peradangan. Dan Foto MRI juga belum memperlihatkan adanya

Tanda-tanda klinis

Penglihatan untuk jauh dan dekat yang menurun Hilangnya penglihatan warna Berkurangnya penglihatan contras Berkurangnya penglihatan 3 dimensi Mengecilnya lapang penglihatan Afferent pupil defect Gambaran syaraf optik yang meradang

Pengobatan

Pengobatan optic neuritis tergantung dari penyebab utamanya. Hilangnya penglihatan yang disebabkan oleh virus biasanya akan membaik sendiri dengan disembuhkannya virus tersebut. Dan optic neuritis yang disebabkan oleh racun akan membaik bila racunnya dihilangkan dari tubuh.

Penggunaan corticosteroid intravenous (lewat infus) dan oral dapat mempercepat penyembuhan optic neuritis

Komplikasi yang mungkin ada

Melebarnya tubuh disebabkan efek samping dari corticosteroid Hilangnya peglihatan

20% penderita optic neuritis akan berkembang menjadi multiple sclerosis.

Prognosis

Hilangnya penglihatan yang disebabkan optic neuritis bersifat sementara. Perbaikan secara spontan terjadi dalam 2 sampai 8 minggu dimana penderita akan mencapai penglihatannya 20/30 atau lebih baik. Untuk ramalan jangka panjang pada optic neuritis tergantung penyebab utama., jika disebabkan oleh infeksi virus tidak akan ada efek lanjutan di masa depan. Jika disebabkan oleh multiple sclerosis 35 % optic neuritis akan timbul kembali dalam waktu 5 tahun.

Pencegahan

Pemeriksaan mata secara rutin penting untuk menjaga kesehatan mata. Pengobatan dini pada masalah penglihatan mencegah kerusakan syaraf optic secara permanent.

Page 28: Penyakit Pada Mata

DIAGNOSA BANDING

Ada beberapa gejala yang sama atau serupa dengan optic neuritis. Untuk itu diperlukan ketelitian dalam memahami tanda – tanda klinis dan gejala yang ada. Berikut adalah beberapa kelainan yang memiliki gejala mirip dengan optic neuritis:

1. Ischemic Optic neuropathy2. Papilledema3. Retinal detachment4. Macula Degeneration5. Glaucoma6. Retinal Vein Occlusion

Daftar Pustaka :

Sidarta Ilyas, Ilmu Penyakit Mata, FKUI, 2000.

Kumpulan kulia Penyakit mata FK UGM