Post on 09-Jan-2016
description
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan Tinggi atau Universitas merupakan salah satu lembaga
pendidikan yang berguna untuk memperluas wawasan mahasiswa sesuai
dengan jurusan yang diambil oleh mahasiswa. Pada tahap tertentu mahasiswa
diwajibkan untuk memasuki dunia kerja selama beberapa waktu yang biasa
disebut kerja profesi/kerja praktik/magang. Di Universitas Telkom kerja
profesi/kerja praktik/magang dijadikan mata kuliah yang wajib diambil oleh
mahasiswa. Dengan adanya kerja profesi, mahasiswa akan memahami dan
mendapatkan pengalaman dari dunia kerja yang mereka alami secara
langsung. Mahasiswa dilatih untuk mengenal lingkup kerja lapangan dan
melakukan adaptasi diri dengan dunia kerja.
Desain Komunikasi Visual sendiri merupakan bidang ilmu desain yang
erat kaitannya dengan sesuatu yang berbau visual. Ditinjau dari asal kata
(etimologi) istilah ini berasal dari tiga kata yaitu, kata desain diambil dari kata
designo (Italia) yang berarti gambar sedangkan dalam bahasa Inggris diambil
dari bahasa Latin designare yang artinya merancang (Jervis, 1984).
Kemudian kata komunikasi berarti menyampaikan suatu pesan dari
penyampai pesan kepada penerima pesan melalui suatu media tertentu. Dan
kata visual memiliki makna segala sesuatu yng dapat dilihat dan direspon
oleh indera penglihatan yaitu mata. Visual berasal dari bahasa Latin videre
yang artinya melihat. Di dalam buku Desain Komunikasi Visual-Teori dan
Aplikasi mengemukakan bahwa desain komunikasi visual adalah seni
menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa rupa.
Desain Komunikasi Visual sebagai seni menyampaikan pesan (arts of
communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual languange)
yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target
audiens sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. (Supriyono,2010)
2
Dalam Desain Komunikasi Visual terdapat pelajaran mengenai teori
warna, tipografi, layouting, serta simbol-simbol dan ilustrasi yang beraneka
macam. Bidang ini mengajarkan bagaimana kita menyampaikan suatu pesan
dan bentuk non-verbal (visual) yang berkonsep sehingga bisa dimengerti oleh
masyarakat. Pada jurusan Desain Komunikasi Visual di Universitas Telkom
dibagi menjadi tiga peminatan, yaitu : advertising, graphic design dan
multimedia, dan di dalam peminatan multimedia sendiri terbagi lagi menjadi
tiga konsentrasi bidang, yaitu: animasi, film dan game.
Ilmu dasar dari Desain Komunikasi Visual sendiri dipadukan dengan
bidang konsentrasi yang diambil oleh praktikan yaitu animasi. Animasi
adalah gambar bergerak, tersusun dari deretan gambar yang tampil secara
berurutan, terciptalah ilusi bahwa gambar itu bergerak. Di dalam animasi
terdapat 12 prinsip yang menjadi modal dari sebuah animasi, yaitu :
1. Squash and stretch
2. Exaggeration
3. Anticipation
4. Staging
5. Straight ahead and pose to pose
6. Follow through and overlapping action
7. Slow in and slow out
8. Arcs
9. Secondary action
10. Timing
11. Solid drawing
12. Appeal
Prinsip-prinsip inilah yang membuat animasi terlihat lebih menarik. Animasi
lebih dikenal masyarakat sebagai sebuah hiburan terutama bagi anak-anak,
namun animasi bisa menjadi media komunikasi yang memiliki informasi
dengan contoh di masa sekarang banyak iklan-iklan di TV maupun di web
menggunakan animasi.
Dengan bekal ilmu dan wawasan yang didapat di kegiatan perkuliahan,
praktikan diharapkan mampu menerapkan ilmu dan wawasan di dunia kerja.
3
Untuk itu, praktikkan mengikuti kegiatan Kerja Profesi sebagai syarat
memenuhi mata kuliah Kerja Profesi. Melalui kerja profesi inilah mahasiswa
akan mempergunakan ilmu-ilmu yang sudah didapat dan juga menambah
wawasan, pengalaman ikut terlibat secara langsung dalam sebuah proyek.
Bagaimana berhadapan langsung dengan klien dan membuat karya yang
sesuai dengan target audience yang dituju.
Praktikan memilih DAOP II Bandung PT Kereta Api Indonesia menjadi
tempat pelaksanaan kerja profesi, karena praktikan ingin lebih
mengembangkan animasi sederhana (contoh motion graphic) menjadi media
komunikasi di tempat umum seperti stasiun, dan praktikan sendiri memiliki
ketertarikan dengan motion graphic sebagai animasi sederhana yang memiliki
informasi. Tidak hanya pada bagian animasi tapi juga pada bagian lain seperti
membuat desain logo dan beberapa ilustrasi yang dikerjakan oleh praktikan.
Praktikan memiliki harapan agar Indonesia bisa lebih mengembangkan
animasi ini bukan hanya sebagai tayangan hiburan anak namun menjadi
sesuatu yang informatif dapat mengomunikasikan suatu hal dengan bahasa
visual yang menarik dan memperdayakan potensi anak bangsa dalam
mengembangkan industri kreatif.
1.2 Lingkup Kerja Profesi
1.2.1 Bidang Kerja
Tugas yang praktikan dapat selama kerja praktik di divisi Pemasaran
dan Angkutan Daerah Operasi (DAOP) II Bandung adalah membantu
desain spanduk promo, membuat ilustrasi map, branding dengan
membuat logo dari nama kereta komersil dari beberapa relasi yang ada
di Daerah Operasi II Bandung dan membuat motion graphic.
1.2.2 Lokasi Kerja
Pelaksanaan kerja profesi dilakukan di lingkungan Daerah Operasi
(DAOP) II Bandung, kantor divisi Pemasaran dan Angkutan yang
beralamat di Jl. Stasiun Selatan No. 25 Bandung.
4
1.2.3 Jangka Waktu
Periode waktu kerja profesi dimulai dari tanggal Senin, 1 Juni sampai
Senin, 13 Juli 2015 (6 minggu), jam kerja mulai pukul 09:00-15:00.
1.3 Tujuan Kerja Profesi
Pelaksanaan kerja profesi diharapkan menjadi sarana yang bisa lebih
mengembangkan keilmuan yang sudah dimiliki praktikan secara nyata dalam
dunia kerja. Beberapa tujuan dari kerja profesi sebagai berikut :
1. Agar mahasiswa memiliki pengalaman langsung dan praktik langsung
sesuai dengan keahlian yang diambil sebagai jurusan.
2. Agar mahasiswa mempunyai gambaran nyata mengenai lingkungan
kerjanya, mulai dari mendapatkan sebuah proyek sampai tahap
penyelesaian.
3. Mendapat nilai untuk memenuhi nilai mata kuliah kerja profesi.
1.4 Manfaat Kerja profesi
1.4.1 Bagi praktikan/mahasiswa :
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman yang akan membantu
mahasiswa itu sendiri dalam menghadapi dunia kerja kelak.
2. Mahasiwa mendapatkan ilmu yang belum diperoleh selama kuliah
dan mendapat kesempatan untuk menerapkan ilmu yang sudah
didapat selama kuliah.
3. Mahasiswa bisa menambah link/koneksi ataupun kenalan, baik dari
perusahaan atau dari sesama teman yang juga kerja profesi.
4. Memenuhi dan menyelesaikan mata kuliah kerja profesi.
1.4.2 Bagi Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom :
1. Mendapatkan feedback dari perusahaan berkaitan dengan kualitas
dari praktikan, agar fakultas dapat meningkatkan kualitas sesuai
dengan yang dibutuhkan oleh industri.
2. Mejalin koneksi dengan pihak perusahaan.
1.4.3 Bagi Perusahaan :
Memperoleh tenaga tambahan untuk menyelesaikan proyek perusahaan.
5
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode-metode yang digunakan dalam rangka memperoleh bahan untuk
pembuatan laporan yaitu:
1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu melaksanakan pengamatan dengan pencatatan data
secara langsung terhadap obyek yang diamati. Metode ini dilakukan
dengan mengambil bagian secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan dan
pekerjaan yang dilakukan di lapangan.
2. Metode Kepustakaan
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara membaca, mengamati dan
memahami beberapa sumber tertulis yang didapat dari pembimbing
maupun literature sehingga di peroleh informasi yang membantu proses
penyusunan laporan. Praktikan juga searching/browsing di internet untuk
mendapatkan bahan-bahan, artikel-artikel penunjang.
1.6 Susunan Penulisan
BAB I: Pendahuluan
Pada bab ini akan dijabarkan tentang latar belakang dari kerja profesi yang
dilaksanakan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat dari kerja profesi, waktu dan
tempat pelaksanaan serta metodologi yang digunakan di dalam praktikanan
laporan kerja profesi.
BAB II: Profil Perusahaan
Bab ini menjelaskan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan struktur
perusahaan tempat pelaksanaan kerja profesi dengan terperinci dan jelas,
meliputi : sejarah, struktur organisasi, job description dan alur kerja dari
perusahaan.
BAB III: Aktifitas dan Penugasan Kerja profesi
Pada bab yang ketiga ini akan dijelaskan mengenai apa saja yang sudah
dilakukan oleh praktikan selama melakukan kerja profesi di PT. Kereta Api
6
Indonesia selama 30 hari kerja. Penjelasan tentang tugas-tugas yang sudah
dilaksanakan dan bagaimana proses pengerjaannya dari awal hingga akhir.
BAB IV: Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan dari kegiatan yang sudah dilakukan selama kerja profesi dan
praktikan memberikan beberapa rekomendasi sebagai alternatif untuk
pemecah masalah selama melakukan proyek kerja pada unit yang
bersangkutan.
7
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan
2.1.1 Sejarah PT. Kereta Api Indonesia
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) yang selanjutnya disingkat
sebagai PT KAI (Persero) atau "Perseroan" adalah Badan Usaha Milik
Negara yang menyediakan, mengatur, dan mengurus jasa angkutan
kereta api di Indonesia. PT. Kereta Api Indonesia (Persero) didirikan
sesuai dengan akta tanggal 1 Juni 1999 No. 2, yang dibuat di hadapan
Imas Fatimah, S.H., Sp.N., Notaris di Jakarta, dan kemudian diperbaiki
kembali sesuai dengan akta tanggal 13 September 1999 No. 14. Akta
pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman
Republik Indonesia melalui Surat Keputusan tanggal 1 Oktober 1999
No. C-17171 HT.01.01.TH.99 dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia tanggal 14 Januari 2000 No. 4 Tambahan
No. 240/2000.
Riwayat PT KAI dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa kolonial,
sebagai lembaga pelayanan publik, dan sebagai perusahaan jasa. Pada
masa kolonial, industri perkeretaapian dimulai pada tahun 1864 ketika
Namlooze Venootschap Nederlanche Indische Spoorweg Maatschappij
memprakarsai pembangunan jalan kereta api dari Semarang ke
Surakarta, Jawa Tengah. Sejak itu tiga perusahaan lain berinvestasi
membangun jalur-jalur kereta api di dalam dan luar Pulau Jawa.
Perusahaan yang terlibat dalam industri kereta api zaman kolonial
adalah Staat Spoorwegen, Verenigde Spoorwegenbedrifj, dan Deli
Spoorwegen Maatscappij.
Periode perusahaan berorientasi pada pelayanan publik bermula pada
masa awal kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 25 Mei berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1963, pemerintah Republik
Indonesia membentuk Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA). Pada 15
8
September 1997 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 61 Tahun 1971,
PNKA diubah menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA).
Dengan status sebagai Perusahaan Negara dan Perusahaan Jawatan, PT
Kereta Api Indonesia (Persero) saat itu beroperasi melayani masyarakat
dengan dana subsidi dari pemerintah. Babak baru pengelolaan PT
Kereta Api Indonesia (Persero) dimulai ketika PJKA diubah menjadi
Perusahaan Umum Kereta Api (Perumka) berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 57 Tahun 1990. Dengan status barunya sebagai
perusahaan umum, Perumka berupaya untuk mendapatkan laba dari jasa
yang disediakannya. Untuk jasa layanan penumpang, Perumka
menawarkan tiga kelas layanan, yaitu kelas eksekutif, bisnis, dan
ekonomi.
Pada tanggal 31 Juli 1995 Perumka meluncurkan layanan kereta api
penumpang kelas eksekutif dengan merek Kereta Api Argo Bromo JS-
950. Merek ini kemudian dikembangkan menjadi Kereta Api (KA)
Argo Bromo Anggrek dan dioperasikan mulai tanggal 24 September
1997. Pengoperasian KA Argo Bromo Anggrek mengawali
pengembangan KA merek Argo lainnya, seperti KA Argo Lawu, KA
Argo Mulia, dan KA Argo Parahyangan. Untuk mendorong Perumka
menjadi perusahaan bisnis jasa, pada tanggal 3 Februari 1998
pemerintah menetapkan pengalihan bentuk Perusahaan Umum (Perum)
Kereta Api menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998. Dengan status barunya, PT
Kereta Api Indonesia (Persero) beroperasi sebagai lembaga bisnis yang
berorientasi laba. Untuk tetap menjalankan sebagian misinya sebagai
organisasi pelayanan publik, pemerintah menyediakan dana Public
Service Organization (PSO).
9
Jejak langkah PT Kereta Api Indonesia
Waktu Keterangan
17 Juni 1864
Namlooze Venooschap Nederlandsch Indische
Spoorweg Maatschappij (NV NISM) membuka jalur
kereta api Semarang-Surakarta
1880
Verenigde Spoorwegenbedrifj mengembangkan
jalur kereta api di pulau Jawa, Deli Spoorwegen
Maatschappij membangun jaringan kereta api di
Sumatera dan Staat Spoorwegen mengembangkan
transportasi kereta api di Batavia.
24 Desember 1924
Staat Spoorwegen mengoperasikan kereta listrik
rute Tanjung Priuk-Meester Cornelis (Jatinegara) di
Batavia, dilanjutkan dengan rute Batavia-
Zootenberg (Bogor)
28 September 1945
Karyawan yang tergabung dalam Angkatan Moeda
Kereta Api (AMKA) mengambil alih perusahaan
dari penguasa Jepang.
25 Mei 1963 Pembentukan Perusahaan Negara Kereta Api
(PNKA)
15 September 1971 PNKA berganti status menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (PJKA)
2 Januari 1991 PJKA berubah status menjadi Perusahaan Umum
Kereta Api (Perumka)
24 September 1997
Perumka meluncurkan Kereta Api Argo Bromo
Anggrek yang menandai pengoperasian kereta api
kelas eksekutif.
3 Februari 1998 Perumka berganti status menjadi PT Kereta Api
Indonesia (Persero).
September 2009 Transformasi menuju perusahaan jasa (service
10
company) ditandai dengan pembentukan Divisi
Komersial.
28 September 2011
Peluncuran logo baru sebagai perwujudan tekad
baru Perseroan untuk menjadi organisasi yang
profesional dan modern.
8 Maret 2012
Pemberlakuan sistem pemesanan tiket H-90 untuk
kereta api komersial melalui Contact Center 121,
agen tiket dan stasiun online, Railcard, serta
jaringan internet.
1 September 2012 Pemberlakuan secara permanen sistem boarding
pass di stasiun.
1 Juni 2013 Pemberlakuan sistem e-ticketing kereta comuter
line.
Tabel 2.1 Jejak Langkah PT Kereta Api Indonesia
(Sumber : https://tiket.kereta-api.co.id/)
2.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 2.1 Logo PT Kereta Api Indonesia
(Sumber : https://tiket.kereta-api.co.id/)
Penjelasan dari logo Kereta Api Indonesia :
1. Tiga garis melengkung melambangkan gerakan yang dinamis PT
Kereta Api Indonesia dalam mencapai visi dan misinya.
2. Dua garis warna orange melambangkan proses Pelayanan Prima
(Kepuasan Pelanggan) yang ditujukan kepada pelanggan internal
11
dan eksternal. Anak panah berwarna putih melambangkan nilai
integritas, yang harus dimiliki insan PT Kereta Api Indonesia dalam
mewujudkan pelayanan prima.
3. Satu garis lengkung berwarna biru melambangkan semangat Inovasi
yang harus dilakukan dalam memberikan nilai tambah ke
stakeholders. (Inovasi dilakukan dengan semangat sinergi di semua
bidang dan dimulai dari hal yang paling kecil sehingga dapat
melesat).
2.1.3 Visi dan Misi
Visi
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang fokus pada
pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan stakeholders.
Misi
Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha
penunjangnya, melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik
untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pemangku
kepentingan dan kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama
: keselamatan, ketepatan waktu, pelayanan dan kenyamanan.
2.1.4 Tujuan Perusahaan
Melaksanakan dan mendukung kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional, khususnya
di bidang transportasi, dengan menyediakan barang dan jasa yang
bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk dapat melakukan ekspansi
baik di pasar domestik maupun internasional di bidang perkeretaapian.
Usaha tersebut meliputi usaha pengangkutan orang dan barang dengan
kereta api, kegiatan perawatan dan pengusahaan prasarana
perkeretaapian, pengusahaan bisnis properti secara profesional, serta
pengusahaan bisnis penunjang prasarana dan sarana kereta api secara
efektif untuk kemanfaatan umum.
12
PT Kereta Api Indonesia mempunyai budaya perusahaan yaitu
Lima Nilai Utama dalam melayani masyarakat sebagai pengguna jasa
kereta api. Budaya perusahaan tersebut adalah:
Gambar 2.2 Lima Nilai Utama PT KAI
(Sumber : https://tiket.kereta-api.co.id/)
1. Integritas
Insan PT. Kereta Api Indonesia (persero) bertindak konsisten sesuai
dengan nilai-nilai kebijakan organisasi dan kode etik perusahaan.
Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri
dengan kebijakan dan etika tersebut dan bertindak secara konsisten
walaupun sulit untuk melakukannya.
2. Profesional
Insan PT. Kereta Api Indonesia (persero) memiliki kemampuan dan
penguasaan dalam bidang pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan, mampu menguasai untuk menggunakan,
mengembangkan, membagikan pengetahuan yang terkait dengan
pekerjaan kepada orang lain.
3. Keselamatan
Insan PT Kereta Api Indonesia memiliki sifat tanpa kompromi dan
konsisten dalam menjalankan atau menciptakan sistem atau proses
kerja yang mempunyai potensi risiko yang rendah terhadap
terjadinya kecelakaan dan menjaga aset perusahaan dari
kemungkinan terjadinya kerugian.
13
4. Inovasi
Insan PT Kereta Api Indonesia selalu menumbuh kembangkan
gagasan baru, melakukan tindakan perbaikan yang berkelanjutan
dan menciptakan lingkungan kondusif untuk berkreasi sehingga
memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
5. Pelayanan Prima
Insan PT Kereta Api Indonesia akan memberikan pelayanan yang
terbaik yang sesuai dengan standar mutu yang memuaskan dan
sesuai harapan atau melebihi harapan pelanggan dengan memenuhi
6 A unsur pokok, yaitu: Ability (kemampuan), Attitude (sikap),
Appearance (penampilan), Attention (perhatian), Action (tindakan)
dan Accountability (tanggung jawab).
2.1.5 Profil Daerah Operasi II Bandung
Gambar 2.3 Daerah Operasi Pulau Jawa
(Sumber : Buku Company Profile PT KAI 2013)
Praktikan melaksanakan kerja profesi pada Daerah Operasi (DAOP)
II Bandung, adapun Daerah Operasi adalah salah satu daerah operasi
perkeretaapian Indonesia, di bawah lingkungan PT Kereta Api
Indonesia (Persero) yang berada di bawah Direksi PT Kereta Api
14
Indonesia dipimpin oleh seorang Kepala Daerah Operasi (Kadaop) yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direksi PT Kereta Api
Indonesia. Batas teritorial wilayah dari Daerah Operasi II adalah antara
stasiun Cibungur (Kab. Cikampek), stasiun Cianjur sampai stasiun
Banjar di kota Banjar, Jawa Barat.
Daerah Operasi II Bandung memiliki tiga stasiun besar diantaranya
adalah stasiun Bandung, stasiun Kiaracondong dan stasiun
Tasikmalaya. Sedangkan stasiun kereta api kelas menengah diantaranya
adalah stasiun Padalarang, stasiun Cipeundeuy, stasiun Ciamis dan
stasiun Banjar.
2.2 Jenis Produk atau Jasa
PT Kereta Api Indonesia menawarkan jasa angkutan umum bagi
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan transportasi kereta api yang
melayani beberapa jalur perjalanan dari satu kota ke kota lainnya. PT Kereta
Api Indonesia juga menyediakan jasa angkutan untuk barang dan
pengusahaan aset.
15
2.3 Bagan Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Struktur Organisasi Pusat PT KAI
(Sumber : Buku Company Profile PT KAI 2013)
16
Bagan 2.2 Sturktur Organisasi Divisi Pemasaran dan Angkutan DAOP II
2.3.1 Deskripsi Pekerjaan
a. Manager Pemasaran Angkutan Daerah Operasi
1. Merumuskan penjabaran strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan oleh VP Passenger Marketing (EPM), VP Freight
Marketing, Sales & Customer Care (EFS) terkait dengan tugas
pokok dan tanggung jawabnya dalam mengelola pelaksanaan
pemasaran angkutan di wilayah Daerah Operasi 2 Bandung.
2. Terselenggaranya proses peningkatan kualitas (quality
improvement) kinerja pemasaran angkutan penumpang dan
barang secara berkelanjutan, serta terjaminnya pengelolaan risiko
diseksinya.
3. Melaksanakan pengelolaan program dan evaluasi kinerja
pelaksanaan pemasaran angkutan dan barang: melakukan survei
atau riset pemasaran pengembangan porduk/jasa termasuk
pemaketan layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat
17
peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga
administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan,
melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran,
mengelola logistik penjualan angkutan penumpang, mengelola
saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan paket
perjalanan/wisata.
4. Monitoring, pelaporan dan koordinasi pelaksanaan verifikasi
PSO.
5. Pengawasan petugas loket daily operation.
b. Assitant Manager Angkutan Penumpang
1. Menyusun dan melaksanakan program serta evaluasi kinerja
pemasaran angkutan penumpang, melakukan survei/riset
pemasaran pengembangan produk/jasa termasuk pemaketan
layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan,
program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi
pentarifan, melakukan pembinaan dan pemantauan pelayanan
petugas loket, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi
pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumpang,
mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan
paket perjalanan/wisata, serta pelayanan angkutan dinas dan
berkoordinasi dengan Assistant Manager Customer Care dalam
hal etika pelayanan dan penampilan dalam bertugas.
2. Mengkoordinasikan dan melaporkan pelaksanaan KA PSO
terkait kinerja angkutan, Stamformasi dan frekuensi, kebersihan,
keamanan dan ketertiban, kelambatan, kelengkapan fasilitas KA
sesuai SPM, biaya perawatan sarana serta mengkoordinasikan
pelaksanaan verifikasi PSO.
c. Assistant Manager Angkutan Barang
Menyusun dan melaksanakan program serta evaluasi kinerja
pemasaran angkutan barang, melakukan riset/survei pemasaran
pengembangan produk/jasa, mengelola basis data pemasaran,
membuat peramalan, program penjualan dan evaluasinya, menjaga
18
administrasi pentarifan, melakukan pemantauan pelayanan,
melaksanakan strategi promosi dan komunikasi pemasaran, serta
melaksanakan pelayanan angkutan barang dinas.
d. Supervisor Pemasaran Angkutan Penumpang
Bertugas membantu Assistant Manager Pemasaran Angkutan
Penumpang dalam menyusun dan melaksanakan program serta
evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang , melakukan
survei/riset pengembangan produk/jasa termasuk pemaketan
layanan, mengelola basis data pemasaran, membuat peramalan,
program penjualan dan evaluasinya, menjaga administrasi
pentarifan, membuat laporan pelaksanaan KA PSO terkait kinerja
Angkutan, Stamformasi dan frekuensi, kebersihan, keamanan dan
ketertiban, kelambatan, kelengkapan fasilitas KA sesuai SPM dan
biaya perawatan sarana.
e. Supervisor Penjualan Angkutan Penumpang
Bertugas membantu Assistant Manager Pemasaran Angkutan
Penumpang dalam melkukan pembinaan dan pemantauan pelayanan
petugas loket, melaksanakan strategi promosi dan komunikasi
pemasaran, mengelola logistik penjualan angkutan penumpang,
mengelola saluran distribusi, keagenan, pelanggan korporat dan
paket perjalanan/wisata, serta pelayanan dinas dan berkoordiansi
dengan Assistant Manager Customer Care dalam pembinaan etika
pelayanan dan penampilan dalam bertugas.
2.4 Peralatan dan Software Pendukung
Untuk mengolah data jumlah penumpang dan data barang menggunakan
software Microsoft Excel, dibantu dengan RTS (Rail Ticket System) untuk
mengunduh data yang akan diolah. Sedangkan untuk mendesain spanduk
promo menggunakan software Corel Draw dan Adobe Photoshop.
19
2.5 Proses Bisnis Pemasaran Daerah Operasi II Bandung
Bagan 2.3 Proses Bisnis Penambahan Rangkaian KA
Bagan 2.4 Proses Bisnis Penambahan Gerbong PKPKW
20
2.6 Bisnis PT Kereta Api Indonesia (Persero)
Dalam buku Company Profile, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memiliki
tiga bisnis perusahaan yang saat ini sedang dijalani, yaitu:
Angkutan Penumpang
Kereta api seperti yang kita ketahui masih menjadi transportasi andalan
bagi sejumlah masyarakat. Hal ini dapan dilihat dari animo masyarakat
dan dari data jumlah penumpang yang sudah diperoleh. Berdasarkan survei
kepuasan pelanggan yang dilakukan tahun 2013 (ada di dalam Company
Profile), 51,44% responden memilih menggunakan moda kereta api karena
alasan kenyamanan dan 22,58% karena alasan kelancaran perjalanan.
Angkutan Barang
Selain menjadi transportasi masyarakat, kereta api juga menjadi
transportasi angkutan barang. Kontribusi angkutan barang berasal dari peti
kemas, BBM, semen, curah dan perkebunan, general kargo dan BHP. PT
Kereta Api Indonesia mulai membangkitkan kembali bisnis angkutan
barang sejak tahun 2009. Karena memiliki potensi yang besar, Perseroan
berinvestasi pada pengadaan gerbong dan lokomotif serta pengembangan
emplasemen bongkar muat barang.
3. Pengusahaan Aset
Pengusahaan aset PT Kereta Api Indonesia dibagi ke dalam dua bagian,
yaitu pengusahaan aset non-produktif dan pengusahaan aset produktif.
Pengusahaan Aset Non Produktif
Pengusahaan aset non produktif mulai melakukan ekspansi bisnis
yang semula fokus kepada kontrak jangka pendek menjadi kontrak
jangka panjang.
Pengusahaan Aset Produktif
Jenis-jenis persewaan yang dilakukan oleh PT Kereta Api Indonesia
meliputi:
Sewa tanah di wilayah stasiun dan ROW (Right of Way)
Sewa bangunan/ruangan di stasiun
Pengelolaan parkir
Sewa kereta makan
21
Sewa kereta wisata
Sewa tower
Sewa peralatan/fasilitas/mesin berat (MTT, PBR)
Sewa space iklan di stasiun, ROW dan kereta
Penjualan jasa (uji batu balas, jasa pekerjaan teknis di Balai Yasa)
Stabling
Track Access Charge
Sewa sepur simpang
Penjualan besi bekas
Crossing utilitas (fiber optic, pipa minyak, pipa air)
2.7 Produk/Jasa yang Sudah Dihasilkan
Daerah Operasi II Bandung melayani angkutan penumpang ke beberapa
relasi, yaitu :
1. Relasi Bandung Surabaya
Pada relasi Bandung Surabaya ada beberapa kereta yang menjadi pilihan
untuk penumpang dengan beberapa kelas yang ditawarkan, antara lain:
Kereta Api Argo Wilis (Bandung Surabaya PP) kelas eksekutif
Kereta Api Turangga (Bandung Surabaya PP) kelas eksekutif
Kereta Api Mutiara Selatan (Bandung Surabaya PP) kelas bisnis
Kereta Api Harina (Bandung Semarang Surabaya PP) kelas
eksekutif/bisnis/ekonomi
2. Relasi Bandung Malang
Kereta Api Malabar (Bandung Kediri Malang PP) kelas
eksekutif/bisnis/ekonomi
3. Relasi Bandung Jakarta
Kereta Api Argo Parahyangan (Bandung Gambir PP) kelas
eksekutif/bisnis
4. Relasi Bandung Cirebon
Kereta Api Ciremai (Bandung Cirebon PP) kelas eksekutif/bisnis
5. Relasi Bandung Yogyakarta
22
Kereta Api Lodaya Pagi (Bandung Yogyakarta Solo PP) kelas
eksekutif/bisnis
Kereta Api Lodaya Malam (Bandung Yogyakarta Solo PP) kelas
eksekutif/bisnis
Beberapa hasil desain yang ada di PT Kereta Api Indonesia
1. Desain banner pada website resmi PT Kereta Api Indonesia.
Gambar 2.4 Banner Promo Kereta Api Parahyangan
(Sumber : https://tiket.kereta-api.co.id/)
Gambar 2.5 Promo Kereta Api Ciremai
(Sumber : https://tiket.kereta-api.co.id/ )
23
2. Videographic dan motion graphic
Gambar 2.6 Screenshot Motion Berhati-hati di Perlintasan Kereta Api
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
Gambar 2.7 Screenshot Motion Berhati-hati di Perlintasan Kereta Api
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
Gambar 2.8 Screenshot Motion Berhati-hati di Perlintasan Kereta Api
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
24
Gambar 2.9 Screenshot Videografis Pencapaian PT KAI
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
Gambar 2.10 Screenshot Videografis Pencapaian PT KAI
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
Gambar 2.11 Screenshot Videografis Pencapaian PT KAI
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
25
Gambar 2.12 Screenshot Videografis Pencapaian PT KAI
(Sumber : www.youtube.com/user/keretaapikita)
26
BAB III
AKTIVITAS DAN PENUGASAN KERJA PROFESI
3.1 Pemaparan Tugas
3.1.1 Garis Besar Tugas
Praktikan terlibat dalam pembuatan proyek branding dari kereta
Ciremai relasi Bandung-Cirebon, membuat motion graphic tips mudik
dengan kereta api, pembuatan motion graphic dilakukan secara
berkelompok. Proyek tersebut adalah sebagian dari proyek Pemasaran
dan Angkutan DAOP II yang belum terealisasikan, terutama tentang
branding untuk kereta komersil yang beroperasi di DAOP II Bandung.
3.1.2 Kegiatan Praktikan
Pihak Pemasaran dan Angkutan DAOP II Bandung memberi
kesempatan praktikan untuk mengerjakan proyek branding kereta
komersil dan membuat motion graphic. Selama kerja profesi, praktikan
mendapat arahan tugas oleh Manager Pemasaran dan Angkutan, dan
mendapat bimbingan dari staf yang ada di divisi Pemasaran dan
Angkutan. Praktikan diberikan arahan awal untuk membuat proyek-
proyek tersebut, untuk konsep diberikan kebebasan kepada praktikan.
Selain mendesain, praktikan juga membantu staf dalam olah data
penumpang untuk mengetahui bagaimana dan berapa banyak
penumpang yang menggunakan jasa kereta api, terutama pada saat
mendekati hari raya Idul Fitri dalam Posko Data di DAOP II Bandung.
Olah data penumpang dilakukan dengan cara menghitung jumlah kursi
sisa yang dilihat dari RTS.
No Tanggal Kegiatan
1
Minggu ke 1
1 5 Juni
2015
a. Perkenalan dengan staf di Pemasaran dan Angkutan
b. Briefing dengan Manager Pemasaran dan Angkutan
c. Tugas pertama mengenai data penumpang yang naik kereta
api, dengan cara okupansi data penumpang.
27
2
Minggu ke 2
8 12 Juni
2015
a. Pemberian tugas membuat logo sederhana untuk kereta api
Ciremai.
b. Mencari data mengenai Kereta Api Ciremai
c. Presentasi hasil kerja Data Okupansi Penumpang Kereta Api
di DAOP II Bandung.
3
Minggu ke 3
15 19 Juni
2015
Mulai sketsa kasar logo Kereta Api Ciremai kemudian di
tracing menggunakan Adobe Illustrator.
4
Minggu ke 4
22 26 Juni
2015
a. Membantu membuat poster promo Kereta Api Argo
Parahyangan rute Bandung-Jakarta PP.
b. Pemberian tugas ilustrasi untuk war room yang akan
ditempatkan di ruang rapat.
c. Pemberian tugas motion graphic tips mudik
5
Minggu ke 5
29 Juni 3
Juli 2015
Mengerjakan motion graphic secara kelompok.
6
Minggu ke 6
6 13 Juli
2015
Membantu staf Pemasaran dan Angkutan menghitung sisa
tempat duduk dalam rangka Posko Lebaran 2015.
Tabel 3.1 Kegiatan Praktikan
3.2 Proses Pengerjaan Tugas
3.2.1 Desain Logo Kereta Ciremai
1. Teori dan Konsep
Dalam ebook Bluesodapromo dengan judul Logo Design
menuliskan bahwa logo adalah sesuatu yang mengenalkan sebuah
perusahaan dengan menggunakan simbol atau tanda. Logo
berkaitan dengan brand. Brand menggambarkan keseluruhan
gambaran/citra perusahaan secara emosional. Brand menjadi
sebuah image atau persepsi di dalam pikiran seseorang mengenai
produk atau perusahaan. Menurut Jacob Cass (2010): Brand is the
perceived emotional corporate image as a whole.
28
Jacob Cass juga menambahkan dalam artikelnya tentang lima
prinsip desain logo yang efektif, yaitu:
a. Simple
Membuat logo dengan sederhana memang terbukti lebih mudah
diingat dan dikenali orang, maka muncul istilah K.I.S.S (Keep It
Simple, Stupid). Sebagai contoh logo sederhana yaitu logo Nike
swoosh, sudah sangat dikenal masyarakat.
b. Memorable
c. Timeless
Bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang, sebagai
contoh logo Coca-Cola yang tidak mengalami perubahan.
d. Versatile
e. Appropriate
Kemudian hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat
sebuah logo adalah warna dan tipografi. Warna adalah bentuk non
verbal dari sebuah komunikasi, namun bisa menyatakan pesan yang
sangat berarti. Tipografi adalah seni dari mengatur huruf-huruf
dalam satu susunan tertentu untuk membentuk kata. Dalam
tipografi lebar atau tinggi sebuah huruf sangat bergantung untuk
menyampaikan perasaan yang berbeda-beda.
Gambar 3.1 Serif dan San-Serif
(Sumber: http://www.makesigns.com/tutorials/poster-design-layout.)
29
Serif adalah garis yang mengekor, garis-garis kecil yang berdiri
horizontal pada badan huruf. Garis tersebut disebut counterstroke.
Font serif biasanya lebih mudah dibaca dan direkomendasikan
untuk printed work. Sedangkan San-Serif tidak memiliki serifs.
Dalam ebook Logo Design dituliskan ada empat hal bagaimana
membuat typeface yang baik untuk sebuah logo, yaitu (Logo
Design, 16) :
a. Measure/Ukuran
Ukur kelebaran dari teks yang diinginkan, apabila terlalu lebar
akan sulit untuk membacanya, namun bila terlalu sempit terlalu
banyak perpindahan.
b. Plan for fonts size increase
Jangan lupa untuk memastikan template dengan skala yang
sesuai ketika kita akan menaikkan unkuran font.
c. Use whitespace appropriately
Whitespace atau ruang putih/kosong adalah jarak antar elemen
yang ada, yang menciptakan keseimbangan yang baik dalam
desain yang dibuat.
d. Consistency/konsisten
2. Proses Kerja
Menurut sumber yaitu Manager Pemasaran dan Angkutan, nama-
nama yang diberikan untuk kereta-kereta penumpang diambil dari
nama gunung atau nama-nama yang menjadi ciri khas dari daerah
itu sendiri. Nama Ciremai sendiri berasal dari nama gunung
tertinggi di Jawa Barat yang berlokasi dekat dengan kota Cirebon.
Gunung Ciremai adalah gunung berapi kerucut yang secara
administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten yaitu,
Kabupaten Cirebon; Kabupaten Kuningan; dan Kabupaten
Majalengka. Dari nama Ciremai tersebut praktikan menggunakan
ikon gunung dan juga menggunakan warna biru yang
merepresentasikan dari warna gunung itu sendiri. Selain itu warna
30
biru yang digunakan juga merupakan salah satu warna yang ada
pada logo Kereta Api Indonesia. Kemudian untuk konsep alternatif
menggunakan batik khas dari kota Cirebon yang sudah dikenal
masyarakat yaitu batik Mega Mendung yang bentuknya seperti
awan. Font type yang digunakan adalah typeface yang dibuat
kustom oleh praktikan dengan konsep huruf berkait atau
bersambung.
a. Mencari Data
Proses awal kerja dimulai dengan penjelasan dari Manager
Pemasaran dan Angkutan tentang beberapa kereta api yang
merupakan kereta api penumpang komersil dari DAOP II
Bandung. Setiap Daerah Operasi di Indonesia memiliki kereta
komersil. Pihak Pemasaran dan Angkutan ingin membuat logo
dari kereta komersil yang ada, tujuan nya agar bisa ditempel
pada badan gerbong kereta, pada lokomotif dan bisa menjadi
identitas dari kota tujuan kereta.
Setelah menerima penjelasan singkat tentang kereta komersil
di DAOP II, praktikan mulai mencari sumber lain dari internet
seperti sejarah awala kereta Ciremai dan asal nama Ciremai.
Praktikan juga mencari tahu yang menjadi khas dari kota
Cirebon sebagai kota tujuan kereta Ciremai. Praktikan membuat
beberapa pilihan desain yang nantinya akan dipilih oleh
Manager Pemasaran dan Angkutan.
b. Sketsa dan Tracing
Pembuatan awal dimulai dari sketsa kasar dengan
menggabungkan tulisan Ciremai dengan atribut khas Cirebon
(motif Mega Mendung) atau ikon gunung. Logo yang dibuat
termasuk dalam logotype dan logogram atas permintaan dari
klien. Proses pembuatan menggunakan software Adobe
Illustrator dengan teknik tracing dari hasil scan sketsa yang
telah dibuat.
31
Gambar 3.2 Sketsa Logotype
Tipe tulisan yang digunakan adalah kustom yang dibuat oleh
praktikan, dengan referensi dari logotype yang sudah ada
menggunakan font yang berkait atau huruf sambung.
Gambar 3.3 Alternatif Desain Logo Kereta Ciremai
32
Gambar 3.5 Desain Logo Kereta Ciremai
3.2.2 Motion Graphic Tips Mudik
1. Teori dan Konsep
Motion adalah bahasa yang universal. Dalam motion graphic,
dapat menghasilkan dampak yang kuat (Holtzschue, 2011: 137).
Motion graphic adalah grafis yang menggunakan rekaman video
atau teknologi animasi untuk menciptakan sebuah ilusi gerak atau
rotasi, dan dikombinasikan dengan audio untuk digunakan dalam
proyek multimedia. Dalam artikel yang ditulis oleh Arif M Arzuki
(https://arifmarzuki.wordpress.com/motion-graphic-vs-animasi/)
dengan judul Motion graphic vs Animasi diungkapkan ada
beberapa perbedaan antara animasi dengan motion graphic, yaitu:
a. Pada motion graphic tidak memfokuskan detail gerakan yang
diciptakan objek seperti gerak mulut, kepala, tangan daun,
sayap dan sebagainya. Sedangkan dalam sebuah animasi lebih
cenderung memfokuskan pada pergerakan tersebut.
b. Motion graphic seringkali menciptakan gerak objek secara
menyeluruh ke arah yang sama.
33
c. Motion graphic hanya memberikan cerita/berita dengan
simbol/gambar/ikon, sementara animasi akan menyampaikan
cerita/berita secara lebih detail dalam rangkaian gambarnya
yang mmbentuk gerakan tertentu.
d. Motion graphic menggunakan gerak kamera yang sangat
dinamis ke segala arah dengan gerakan yang cepat.
Empat perbedaan yang sudah disebutkan bukan berarti menjadi
perbedaan yang mutlak ada antara animasi dengan motion
graphic. Motion graphic tips mudik dikerjakan secara
berkelompok, dengan konsep awal menggunakan flat icon. Icon-
icon yang digunakan dibuat dengan menggunakan teknik vektor
dan merupakan bentuk sederahana dari benda aslinya.
Motion graphic yang dibuat ini adalah sebagai media public
service announcement/iklan layanan masyarakat yang
menginformasikan hal yang penting jika berpergian menggunakan
jasa kereta api.
2. Proses Kerja
pengerjaan motion ini dilakukan secara tim yang masing-masing
memiliki bagian. Adapun tahapan prosesnya adalah sebagai
berikut :
a. Pra Produksi
Tahap awal dari proses pembuatan motion graphic yaitu
persiapan bahan atau data yang didapat dari sumber
terpercaya. Seperti sebelumnya data ataupun sumber sangat
penting dalam pembuatan karya desain. Sumber data
didapat dari PT Kereta Api Indonesia, tips mudik ini berasal
dari brosur yang dikeluarkan pada Lebaran 2015. Setelah
mendapatkan sumber, kemudian menyiapkan konsep dan
ide.
34
Gambar 3.6 Tips Mudik Lebaran
(Sumber : Brosur Lebaran 2015 PT KAI)
Penyusunan Konsep
Pembuatan motion graphic ini menggunakan teknik vektor,
yang banyak menggunakan software Adobe Illustrator dan
Corel Draw. Dengan konsep dua dimensi yang akan
digerakan dengan menggunakan Adobe After Effect.
Desain Karakter dan Ikon
Desain karakter dan ikon dimulai dengan membuat sketsa
kemudian dilanjutkan dengan teknik tracing dengan
menggunakan Adobe Illustraror. Ikon dan karakter dibuat
menjadi flat icon.
Gambar 3.7 Vektor Handphone dan Jam
35
Gambar 3.8 Vektor Tiket Kereta Api
Gambar 3.9 Vektor Tas
Gambar 3.8 Karakter dalam Motion Graphic
36
Proses Desain Karakter :
Untuk membuat karakter Prama-Prami, praktikan mencari
foto Prama-Prami yang terlihat jelas full body sebagai acuan
dalam membuat karakter. Terutama untuk seragam yang
dikenakan, dari warna, model pakaian, dan atribut yang
dikenakan.
Gambar 3.11 Prama-Prami KAI
(Sumber: www.google.com/images)
Gambar 3.12 Prama-Prami KAI
(Sumber: https://instagram.com/keretaapikita/)
37
Gambar 3.13 Referensi Karakter
(Sumber: https://www.behance.net/cuatrodia)
Gambar 3.14 Referensi Karakter
(Sumber: www.google.com/images)
Mencari referensi bentuk karakter juga dilakukan, bentuk
karakter dan style karakter yang diinginkan sesuai dengan
konsep yang telah dibuat.
Setelah mendapatkan foto dan mencari referensi gambar,
mulai pengerjaan sketsa yang kemudian gambar sketsa di
scan dan di-tracing di Adobe Illustrator.
Pemilihan warna juga disesuaikan dengan yang ada pada
foto sebagai acuan, dengan menggunakan color picker pada
tool Adobe Illustrator.
38
Gambar 3.15 Sketsa Prama-Prami
Gambar 3.16 Karakter Prama-Prami
Storyboard
Setelah menyusun konsep kemudian masuk ke tahap pra-
produksi yaitu membuat mendata ikon atau elemen apa saja
yang diperlukan. Sesudah mendata elemen yang diperlukan
lanjut kepada pembuatan storyboard.
39
b. Produksi
Kemudian setelah semua elemen yang dibutuhkan sudah jadi
lanjut ke tahap pembuatan motion atau menganimasikan yang
dilakukan menggunakan Adobe After Effect.
Storyboard yang sudah dibuat sebelumnya menjadi acuan
untuk membuat pergerakan, namun dalam proses bisa merubah
pergerakan tanpa merubah alur yang sudah dibuat.
Gambar 3.17 Proses Motion di After Effect
Gambar 3.18 Proses Motion di After Effect
c. Pasca Produksi
Motion graphic yang sudah jadi kemudian compositing dan
diedit atau direvisi jika ada kesalahan, dan ditambahkan sound
effect ataupun backsound agar lebih menarik lagi. Setelah
motion graphic sudah jadi, praktikan bersama tim
40
mempresentasikan di depan Manager Pemasaran dan
Angkutan.
Gambar 3.19 Proses Composting di After Effect
3.3 Peran Desain Terhadap Promosi Kereta Api Indonesia
Tidak dipungkiri desain menjadi salah satu hal yang dilihat setiap hari
disekitar kita, juga di dalam transportasi umum kereta api sebuah desain
menjadi sumber informasi kepada masyarakat yang menggunakan jasa kereta
api. Dengan adanya desain, pihak penyedia jasa menginginkan agar
konsumen bisa mendapatkan informasi dan desain juga sebagai alat untuk
mempermudah penyampaian informasi tersebut. Seperti spanduk informasi
jadwal keberangkatan, sign system yang ada di kereta atau di stasiun, banner
promo, dan motion graphic tips-tips atau tata cara pembelian tiket dan
sebagainya.
3.4 Peluang dan Kendala
Pelaksaan kerja profesi selama 6 minggu yang dijalani oleh praktikan
mendapat beberapa peluang dan kendala. Selama kegiatan kerja profesi,
praktikan juga melakukan observasi terhadap kegiatan kerja yang dilakukan
oleh karyawan. Adapun kendala-kendala yang dialami praktikan seperti :
1. Kurangnya penjelasan dan bahan yang diberikan oleh pembimbing
lapangan.
41
2. Kesibukan dari manager Angkutan dan Pemasaran karena waktu kerja
profesi bertepatan dengan bulan Ramadhan, sehingga praktikan mengalami
kesulitan untuk mempresentasikan hasil kerja.
3. Terkadang dalam beberapa hari tidak ada kegiatan yang dikerjakan.
4. Dalam project yang dilakukan secara kelompok sulit untuk menemukan
ide yang disepakati bersama.
Dan solusi yang bisa membantu menyelesaikan kendala yang ada adalah :
1. Sebaiknya pembimbing bisa lebih dari satu orang untuk saling melengkapi.
2. Saling mengemukakan pendapat dan bisa menerima saran kritik dalam
kerja tim.
3. Disediakan jadwal khusus dalam setiap minggu nya untuk presentasi
progres proyek yang dikerjakan.
4. Lebih disiplin waktu dan memanfaatkan waktu yang kosong.
Selain kendala-kendala yang dihadapi tersebut ada juga peluang-peluang
yang dapat dikembangan, seperti :
1. Para karyawan yang ramah dan menyambut mahasiswa magang dengan
baik.
2. Penggunaan desain yang masih belum maksimal di kantor Pemasaran dan
Angkutan, terutama untuk membantu promosi kepada masyarakat
membuka peluang bagi para desainer untuk berkarya.
3. Praktikan mendapat ilmu tentang pemasaran yang menjadi ilmu tambahan
dalam promosi karya.
42
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Kerja profesi yang dilaksanakan di kantor DAOP II PT Kereta Api
Indonesia Bandung memberikan banyak pengalaman kepada praktikan.
Bekerja di divisi Pemasaran dan Angkutan yang memiliki tugas besar sebagai
divisi yang menangani penumpang kereta dan melakukan promosi. Promosi
yang dilakukan seperti pemasangan spanduk ataupun banner pada website
resmi Kereta Api Indonesia. Awal pelaksanan kerja profesi, praktikan diberi
penjelasan tentang apa itu Pemasaran dan Angkutan, kemudian bagaimana
alur promosi dilakukan melihat dari minat para calon penumpang di satu
relasi. Peningkatan jumlah penumpang juga mempengaruhi promosi yang
diadakan.
Kemampuan yang dimiliki praktikan yaitu sebagai mahasiswa Desain
Komunikasi Visual dengan konsentrasi Multimedia-Animasi, membantu
proses promosi tersebut. Mulai dari pembuatan spanduk promo, logo kereta
api komersil, ilustrasi war room dan motion graphic untuk tips mudik.
Keilmuan yang digunakan tidak sebatas di bidang animasi tapi juga keilmuan
dasar lain seperti ilustrasi, tipografi dan layouting. Pada bidang animasi,
keilmuan yang digunakan adalah pembuatan konsep, storyboard,
menggerakan obyek.
Sebagian besar karyawan memiliki tugas mengambil data penumpang naik-
turun kereta api, karyawan yang memiliki tugas mendesain hanya beberapa
sehingga dengan adanya mahasiswa magang bisa membantu kinerja divisi.
Setelah dikenalkan dengan cara kerja Pemasaran dan Angkutan, praktikan
diberi tugas untuk membuat logo sederhana untuk kereta komersil yang ada
di DAOP II Bandung yaitu kereta Ciremai (Bandung-Cirebon). Kemudian
proyek pembuatan motion graphic tips mudik yang akan ditayangkan di
televisi yang ada di ruang tunggu keberangkatan kereta ataupun di dalam
kereta api. Konsep dan cara pembuatan diberi kebebasan oleh pembimbing.
43
Dalam proses pengerjaan, praktikan banyak menggunakan software Adobe
Illustrator, Adobe After Effect, Adobe Premiere dan Corel Draw.
Pengerjaan proyek ada yang dilakukan secara individu dan tim. Dalam kerja
tim diperlukan kerja sama dan komunikasi yang baik. Dalam kerja tim
mengemukakan saran dan kritik sangat diperlukan, adanya sharing dan saling
mengingatkan satu sama lain akan mempercepat proses kerja dan melakukan
pekerjaan dengan suasana yang nyaman. Karena diberi kebebasan dalam
menentukan konsep dan teknik yang digunakan, maka kreativitas sangat
diperlukan agar desain yang dihasilkan pun memiliki desain menarik dan
bersifat komunikatif. Suasana kantor yang nyaman pun mempengaruhi proses
mendesain sebuah karya.
4.2 Rekomendasi
Berdasarkan pengalaman yang dialami praktikan selama melakukan kerja
profesi di kantor Pemasaran dan Angkutan DAOP II Kereta Api Indonesia
Bandung ada beberapa rekomendasi untuk pihak perusahaan dan pihak
kampus agar dapat meningkatkan potensi yang ada.
Selama bekerja di DAOP II Bandung, untuk pembimbingan mahasiswa
magang masih terbilang kurang. Terkadang para mahasiswa magang merasa
bosan karena tidak memiliki kegiatan yang bisa dikerjakan. Kemudian dalam
proyek desain, praktikan awalnya merasa kebingungan karena hanya
diberikan sedikit bahan, untuk konsep dan ide lainnya dibebaskan. Pada
awalnya sangat sulit untuk memilih konsep dan praktikan pun harus mencari
tahu sendiri dengan bertanya atau membaca artikel dan buku sebagai sumber.
Penggunaan desain pun bisa lebih ditingkatkan terutama untuk fasilitas
umum dan transportasi umum yang ada di Indonesia. Lewat adanya desain
tidak hanya dilihat dari keindahannya namun juga dari segi komunikatif, yang
berarti lewat desain yang dibuat bisa mengomunikasikan sebuah informasi.
Diharapkan kedepannya bidang desain, terutama animasi, bisa menjadi media
yang informatif dan dunia industri kreatif dapat terus berkembang.
Untuk Fakultas Industri Kreatif, agar lebih meningkatkan lagi kegiatan
perkuliahan yang ada terutama mata kuliah konsentrasi animasi. Yang ada
44
sekarang untuk konsentrasi animasi masih terbilang kurang, diharapkan
peningkatan kualitas pengajar dan fasilitas untuk menunjang proses
perkuliahan.
45
DAFTAR PUSTAKA
Art, John. 2008. The Art of Storyboard: A Filmmakers Introduction. (2nd).
Oxford: Elsevier
Bluesodapromo. 2013. Everything There Is To Know. In Logo Design. Retrieved
6 Agustus 2015. http://scienceengineering.library.scilibgen.org
Holtzschue, Linda. 2011. Understanding Color: An Intorduction for Designers.
(4th
). Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Krasner, Jon. 2008. Motion Graphic Design: Applied History and Aesthetics.
Burlington: United States
Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: CV Andi Offset.
Sumber internet:
Arzuki, Arif M. 2009. ArifMArzuki (Motion Graphic Vs Animasi). [Online].
Tersedia: https://arifmarzuki.wordpress.com/motion-graphic-vs-animasi. [7
Agustus 2015]
Cass, Jacob. 2010. Just Creative (Branding ,Identity & Logo Design Explained).
[Online]. Tersedia: http://justcreative.com/2010/04/06/branding-identity-logo-
design-explained/. [6 Agustus 2015]
Cass, Jacob. 2009. Just Creative (What Makes a Good Logo). [Online]. Tersedia:
http://justcreative.com/2009/07/27/what-makes-a-good-logo/. [7 Agustus 2015]
Maroebeni. 2008. Desain Komunikasi Visual. [Online]. Tersedia:
https://maroebeni.wordpress.com/2008/03/03/desain-komunikasi-visual/. [6
Agustus 2015]
__________. Situs Resmi PT Kereta Api Indonesia. [Online]. Tersedia:
https://tiket.kereta-api.co.id/. [Juni 2015]
46
LAMPIRAN
1. Surat-surat
a. Surat pengantar magang dari Fakultas Industri Kreatif
47
b. Surat balasan dari PT. Kereta Api Indonesia
48
c. Sertifikat Magang
49
2. Storyboard motion graphic Tips Mudik
50
3. Foto kegiatan
a. Suasana kantor Pemasaran dan Angkutan DAOP II Bandung
Kantor Pemasaran dan Angkutan DAOP II berada di dalam Stasiun
Bandung, masuk dari pintu selatan Stasiun Bandung. Kantor memiliki dua
lantai.
51
Pintu masuk ruang kantor Pemasaran dan Angkutan
Foto ruang kantor dari luar
52
Keadaan dalam kantor Pemasaran dan Angkutan DAOP II
Suasana pada saat jam kerja di Pemasaran dan Angkutan
53
b. Suasana kerja mahasiswa
Praktikan sedang melakukan pewarnaan ikon untuk motion graphic
54
4. Lembar Penilaian
55