Laporan Praktik Kerja Lapangan

54
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN Di Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Semarang SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM PT SARANA LINDUNG UPAYA KANTOR PUSAT SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Merita Surya Kentantri NIM : 7250407041 Jurusan/Prodi : Akuntansi / Akuntansi S1

Transcript of Laporan Praktik Kerja Lapangan

Page 1: Laporan Praktik Kerja Lapangan

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Di Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Semarang

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS

PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM PT SARANA LINDUNG UPAYA

KANTOR PUSAT SEMARANG

Disusun Oleh :

Nama : Merita Surya Kentantri

NIM : 7250407041

Jurusan/Prodi : Akuntansi / Akuntansi S1

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2010

Page 2: Laporan Praktik Kerja Lapangan

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) telah disahkan oleh pihak PT

Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang dan pihak Jurusan Akuntansi

pada:

Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing Pembimbing Lapangan

Jurusan Akuntansi PT Sarana Lindung Upaya

Drs. Sukirman, M.Si. Septedy Hermawan, SH.

NIP. 196706111991031003

Mengetahui,

Ketua Jurusan Akuntansi Kadiv SDM & Umum

PT Sarana Lindung Upaya

Amir Mahmud, Spd. M.Si Trisni Handayani, S.E

NIP. 197212151998021001

Ii

Page 3: Laporan Praktik Kerja Lapangan

ABSTRAK

Merita Surya Kentantri, Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Perusahaan Asuransi Umum PT. Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang

Semarang, Laporan Praktik Kerja Lapangan, Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang 2010.

PT. Asuransi Sarana Lindung merupakan salah satu asuransi yang bergerak dalam bidang asuransi kerugian, didirikan oleh BPD Jawa Tengah pada tanggal 25 April 1987. Usia yang relatif masih muda bukan merupakan kendala bagi PT. Sarana Lindung untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan asuransi lain yang lebih besar dan berpengalaman. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan operasionalnya, PT. Asuransi Sarana Lindung melakukan berbagai usaha baik dari segi eksternal maupun internal. Sehingga diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan yang harus ditanggulangi menjelang era pasar bebas.

Tujuan praktik kerja lapangan ini adalah menerapkan ilmu yang diperoleh dikuliah dalam lapangan, memperoleh pengalaman bekerja pada suatu instansi/ perusahaan , serta mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja. Adapun manfaat dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah memberikan pengetahuan bagi penulis , bagaimana sistem akuntansi penerimaan kas pada perusahaan asuransi umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

Sejalan dengan tujuan Praktik Kerja Lapangan, maka penulis menggunakan metode dokumentasi, interview, dan observasi guna mengetahui bagaimana sistem akuntansi dan penulis mengangkat tema tersebut karena ini sangat penting guna mencatat penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan tersebut.

Kesimpulan yang diperoleh dari laporan PKL ini adalah Sistem akuntansi penerimaan kas telah dijalankan dan dicatat dengan baik dan telah sesuai denga prosedur akuntansi yang berlaku dengan baik dan penuh tanggung jawab.

iii

Page 4: Laporan Praktik Kerja Lapangan

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan berkah, rakhmat dan karunianya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusuna laporan Praktik Kerja Lapangan yang berjudul “

Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Perusahaan Umum PT. Sarana Lindung

Upaya Kantor Pusat Semarang “.

Dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis telah

banyak menerima bantuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung

dari berbagai pihak.Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah banyak membantu yakni kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Semarang .

2. Drs. Agus Wahyudin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang.

3. Amir Mahmud, S.Pd, M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

4. Drs. Sukirman, M.Si, selaku Dosen Pembimbing PKL.

5. Ibu Trisni Handayani, SE, selaku Kadiv SDM & Umum PT Sarana

Lindung Upaya kantor pusat Semarang yang telah memberikan ujin untuk

Praktik Kerja Lapangan.

6. Bapak Septedy Hermawan, SH, selaku kabag SDM & Umum di KPP PT

Sarana Lindung Upaya kantor pusat Semarang dan selaku dosen

Pembimbing Lapangan.

iv

Page 5: Laporan Praktik Kerja Lapangan

7. Seluruh pegawai dan karyawan di PT Sarana Lindung Upaya kantor pusat

Semarang , yang telah membantu kami selama PKL.

8. Bapak dan Ibuku tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan

materiil sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan PKL ini walaupun

masih banyak kekurangan.

9. Teman-teman PKL dan magang di PT Sarana Lindung Upaya Semarang.

10. Semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu.

Dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, dan tak luput dari

kesalahan serta kekurangan, untuk itu penulis senantiasa terbuka untuk menerima

segala kritik dan saran dari pembaca.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap agar laporan

yang telah penulis susun dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak-

pihak yang besangkutan.

Semarang, 14 Januari 2010

Penulis

v

Page 6: Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam dunia bisnis yang semakin maju dan berkembang, maka

semakin banyak pula perusahaan yang bersaing untuk memperoleh pangsa pasar yang akan dicapai secara maksimal mulai dari perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, perusahaan leasing, perusahaan jasa dan tidak terkecuali perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi hingga perusahaan kecil seperti home industry.

Suatu perusahaan tak lepas dari faktor kas. Kas sangat berperan penting dalam perjalanan kehidupan suatu perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil. Oleh karena itu, dalam perusahaan memerlukan pengelolaan kas yang baik, mulai dari penerimaan kas, pengeluaran kas, sampai pada perputaran kas.

Prosedur penerimaan kas sangat diperlukan bagi peruahaan. Prosedur akuntansi yang tidak berjalan dengan baik akan berpengaruh besar dalam sebuah perusahaan yang mengakibatkan adanya manipulasi kas oleh karyawan, sistem pencatatan yang tidak efisien ataupun informasi yang dihasilkan tidka dapat dipercaya atau tidak valid.

Kas merupakan suatu alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang atau suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya. Kas juga dapat dikatakan sebagai simpanan uang dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu jika dibutuhkan ( Zaki Baridwan, 2004: 84 ). Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, giro, dan lain-lain.

Demikian pentingnya kas terutama pada kas masuk atau penerimaan kas, oleh karena itu perlu dilakukan dengan prosedur penerimaan kas yang baik dan benar didalam pencatatan kas tersebut, untuk menjaga agar tercipta sistem penerimaan kas yang baik pula diharapkan dapat mencegah dan meminimalkan terjadinya penyalahgunaan atau penggelapan kas oleh karyawan maupun pihak-pihak terkait.

Berdasarkan atas pemikiran diatas maka penulis tertarik memilih judul “ SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN KAS PADA ASURANSI UMUM PT SARANA LINDUNG UPAYA KANTOR PUSAT SEMARANG “.

1.2 Tujuan dan Manfaat1.2.1 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan PKL ini adalah sebagai berikut :

Page 7: Laporan Praktik Kerja Lapangan

a. Untuk mengetahui bagaimana sistem penerimaa kas yang baik pada Bagian Akuntansi pada Asuransi Umum PT. Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

b. Untuk mengetahui prosedur pencatatan pada Bagian Akuntansi pada Asuransi Umum PT. Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

1.2.2 Manfaat Praktik Kerja Lapangana. Manfaat bagi penulis

1) Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pemahaman di bidang keakuntansian khususnya di bidang akuntansi penerimaan kas.

2) Untuk menerapkan pemahaman teori-teori yang diperoleh penulis selama kuliah.

b. Manfaat bagi Instansi1) Sebagai bahan masukan atau referensi bagi pihak

perusahaan yang membutuhkan khususnya bidang yang terkait dengan sistem penerimaan kas.

2) Sebagai sarana pengenalan instansi pada pihak luar.c. Manfaat bagi akademik

1) Untuk memberikan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang baru dalam memahami akuntansi.

2) Untuk menambah kepustakaan Fakultas Ekonomi khususnya Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Semarang.

1.3 Tempat dan Pelaksanaan1. Tempat PKL

Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dilaksanakan di perusahaan Asuransi Umum PT. Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang Jalan Kelud Raya No 58 Semarang.

2. Pelaksanaan PKLSebelum penulis melaksanakan PKL di PT Sarana Lindung

Upaya Kantor Pusat Semarang, penulis terlebih dahulu mengajukan permohona n untuk PKL di PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang. Setelah penulis menyerahkan surat permohonan untuk PKL di instansi tersebut, penulis menunggu jawaban atas permohonan PKL dari Direktur Utama PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

Kemudian pihak Divisi Umum dan SDM PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang memberi jawaban bahwa pada prinsipnya PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang dapat menerima penulis untuk melaksanakan PKL di PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang. Setelah penulis diterima PKL di PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang, kemudian penulis memberikan informasi kepada UPT PKL untuk dibuatkan surat penerjunan PKL, sehingga penulis bisa melakasanakan PKL mulai tanggal 19 Juli 2010 sampai dengan 31 Agustus.

Page 8: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pada tanggal 29 Agustus 2010, penulis memberikan informasi pada UPT PKL untuk membuat surat penarikan PKL. Sehingga pada tanggal 31 Agustus penulis memberitahukan pada pihak PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang, bahwa kegiatan PKL akan segera berakhir dan penulis menyampaikan terima kasih kepada PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang atas kerjasama yang baik selama penulis menjalankan PKL di Asransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

1.4 Metode Pengumpulan DataData merupakan bahan yang penting untuk membantu dalam

memperoleh informasi guna penyusunan laporan. Pengumpulan data adalah langkah yang sangat penting dalam rangkaian penulisan laporan agar menghasilkan laporan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka dalam menyusun Laporan Praktik Kerja Lapangan ini diperlukan data yang benar, lengkap, relevan, mendukung dan memperjelas laporan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah :a. Metode Observasi

Metode Observasi merupakan metode dengan cara pengamatan secara langsung terhadap hal-hal yang berkaitan dengan peran bagian akuntansi khususnya pada bagian akuntansi penerimaan kas PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

b. Metode Wawancara atau InterviewMeode wawancara atau Interview ini dilakukan dengan cara

penulis mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang berkaitan pada sistem penerimaan kas PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang dengan tujuan untuk memastikan dan memperkuat data yangdiperoleh serta menggali keterangan yang lebih akurat. Adapun pertanyaan tersebut ditujukan pada kepala bagian akuntansi, serta staf akuntansi.

c. Metode DokumentasiMetode Dokumentasi adalah data yang tertulis yang ada didalam

dokumen dan diperlukan untuk informasi. Dalam dokumentasi ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang berupa panduan pelaksanaan dalam penerimaan kas PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang.

1.5 Sistematika LaporanBAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas latar belakang, tujuan dan manfaat, tempat dan pelaksanaan, metode pengumpulan data, dan sistematika laporan.

BAB II SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN KAS PADA ASURANSI UMUM PT SARANA LINDUNG UPATA KANTOR PUSAT SEMARANG

Page 9: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Dalam bab ini akan dibahas gambaran umum perusahaan, deskripsi hasil praktik kerja lapangan, hasil praktik kerja lapangan, dan analisis hasil praktik kerja lapangan.

BAB III PENUTUP

Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II

SISTEM PENCATATAN PENERIMAAN KAS

PADA ASURANSI UMUM PT. SARANA LINDUNG UPAYA

KANTOR PUSAT SEMARANG

2.1 Gambaran Umum Perusahaan2.1.1 Sejarah Asuransi Umum PT. Sarana Lindung Upaya

Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya didirikan BPD Jawa Tengah ( dalam hal ini Yayasan Kesejahteraan Karyawan bekerja sama dengan swasta , berkantor pusat di Semarang ), pada tanggal 25 April 1987 dengan berdasarkan Akte Notaris : Joeni Moeljani No.48 yang kemudian disempurnakan dengan Akte Notaris yang sama tanggal 9 Oktober 1987 No.25 dan tanggal 20 Januari 1988 No. 29.

Page 10: Laporan Praktik Kerja Lapangan

PT Sarana Lindung Upaya telah disahkan sebagai perusahaan yang berbadan hukum sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI tanggal 28 Januari 1988 No. C2-597-MT0101 tahun 1988 dan telah didaftarkan pada Kepaniteraan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 26 Januari 2000 No. C-832-HT.01.04 tahun 2000 Nomor 550/BH-11.01/III/2000 dan dengan beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akte Notaris : Sonny Ambaryono, SH. No. 108 tanggal 31 Juli 2006, telah dicatat di Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 31 Oktober 2006 No. WG-HT.01.04-116.

Sedangkan untuk memperlancar kegiatan operasional yang akan dilaksanakan oleh perusahaan, maka PT Sarana Lindung Upaya telah memperoleh ijin usha berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Moneter Departemen Keuangan RI tanggal 29 Maret 1988 No. Kep. 3137/M/1988.

Dalam perkembangannya modal PT Sarana Lindung Upaya diperkuat dari penyertaan Dana Pensiun BPD Jateng, Dana Pensiun BPD Jatim, Dana Pensiun BPD DKI, dan Dana Pensiun BPD Jabar. Dengan peningkatan penyertaan modal tersebut maka secara bertahap dibuka kantor-kantor cabang di ibukota propinsi yaitu : Surabaya, Jakarta, Bandung, Semarang sehingga memperluas jangkauan operasional PT Sarana Lindung Upaya.

Adapun daftar pemegang saham (stakeholders ) pada PT Sarana Lindung Upaya antara lain :

No Pemegang Saham % Nominal12345678910111213

PT. Bank BPD JatengYayasan Kesejahteraan Karyawan BPD JatengDana Pensiun BPD JatengYayasan Perumahan BPD JatengDana Pensiun Pegawai BPD JatimDana Pensiun Bank BPD JakartaDana Pensiun BPD JabarDjajus AdisaputroAdi Wibowo Adisaputro, Msc, MBADwijayanti Widyatmaja, SHEko SantosoDwi SampurnoIndra Hattary, SE

1.132.3630.002.366.7214.9317.253.389.798.580.260.472.76

514.000.0001.070.000.000

13.617.000.0001.070.000.000

30.052.000.0006.774.000.0007.830.000.0001.533.000.0003.896.000.0004.455.000.000

117.000.000215.000.000

1.253.000.000

Jumlah 100 45.386.000.000

Melalui perjalanan yang yang sudah berjalankurang lebih 22 tahun, Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya telah berhasil menumbuhkan dan menggalang kepercayaan masyarakt terhadap

Page 11: Laporan Praktik Kerja Lapangan

pentingnya asuransi. Kini PT Sarana Lindung Upaya memiliki 1 Kantor Pusat di Semarang, 4 kantor cabang ( Branch Office ) yang masing-masing terletak di Surabaya, Jakarta, Semarang, dan Bandung serta 7 Kantor Perwakilan ( Representative Office ) yang terletak di kota Surakarta, Yogyakarta, Bali, Makasar, Lampung, Riau, dan Banten.

2.1.2 Struktur OrganisasiStruktur Organisasi adalah suatu alat untuk menampakkan

formal dari suatu organisasi agar diketahui tata jaringan organisasi sehingga dapat dikatakn bahwa struktur organisasi juga merupakan gambaran umum tentang hubungan kerjasama orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka usaha mencapai tujuan suatu organisasi sangat penting bagi suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupub perusahaan milik pemerintah. Dengan penerapan sistem organisasi yang baik maka akan memudahkan pengawasan maupun pengaturan dalam perusahaan, karena organisasi merupakan suatu bentuk kerangka yang baik untuk tercapainya tujuan organisasi yang ditetapkan. Karena tanpa adanya struktur organisasi yan terorganisir dengan baik maka semua kegiatan tidak akan berjalan dengan baik maka semua kegiatan tidak akan berjalan dengan teratur sehingga dapat mengakibatkan tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.

Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi , bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan , tugas wewenang dan tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran ( ukuran ) satuan kerja ( T. Hani Handoko, 1995: 169 ).

Adapun pemegang jabatan pada struktur organisasi pada Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang terdiri dari :

KOMISARISKomisaris Utama Witoyo SosrosumartoKomisaris Suhirman

Adi Wibowo AdisaputroTalim MulyadiPartono

Komisaris Independen Moelyanto SoewitoDIREKSIDirektur Utama H.M. Syahrul DaviDirektur Pemasaran Agustinus WahonoDirektur Tehnik M. Noer Komar

Page 12: Laporan Praktik Kerja Lapangan

DIVISIDivisi SDM & Umum Trisni HandayaniDivisi Underwriting & Reas Chatarina Sri WidyastutiDivisi Produksi & Pemasaran Sigit SahadewoDivisi Keuangan & Akuntansi SunaryoDivisi Renbag Hasyim As’ariDivisi SPI Indra HattaryBAGIANSDM & Umum Septedy HermawanTehnik Joko RustonoKlaim Rr. Herawati ( Kabag. Senior )Produksi Evi SuroyoPemasaran AndokoKeuangan -Akuntansi Bahrun NurhudaTehnologi Informasi Aryo Kuncoro AjiPerencanaan Sri AstutiCABANGJakarta Aswin AriantoBandung Asep Gunawan SiradSurabaya Barokah Sa’diSemarang -

Adapun struktur organisasi dan tugas serta tanggungjawab masing-masing bagian pada Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang terdiri dari :

1). DIVISI UMUM DAN SDM

a. Kepala Divisi Umum dan SDM

Memeriksa bukti – bukti pengeluaran biaya yang dikeluarkan oleh

Bagian Umum dan Bagian Pemasaran.

Mengontrol atas pelaksanaan kebijakan Umum dan Personalia.

Atas penunjukkan Direksi, memberi persetujuan atas pengeluaran /

pembayaran biaya umum.

Meneliti Dokumen tentang realisasi biaya yang dibuat Bagian

Umum, dan Laporan Bulanan biaya umum.

Page 13: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Memberi pertimbangan menyangkut masalah kenaikan gaji /

pangkat serta menilai prestasi kerja para Kepala Bagian / Kepala

Cabang.

b. Kepala Bagian Umum dan SDM

Merencanakan dan mengusulkan tenaga kerja serta menganalisa

pekerjaan.

Memeriksa dan mengawasi biaya umum dengan budget yang telah

dianggarkan.

Membuat Laporan Bulanan kepada Direksi tentang pengeluaran

yang menyangkut biaya operasional perusahaan.

Memperhatikan hal – hal yang berhubungan dengan keselamatan

kerja dan kesejahteraan pegawai.

c. Kepala Seksi Umum

Mengatur, mendata dan melaporkan kebutuhan barang cetakan dan

alat – alat tulis kantor kepada Kabag. Umum / Kadiv. Umum.

Membuat laporan bulanan tentang rencana dan realisasi biaya –

biaya umum.

Mengawasi dan bertanggung jawab atas pemeliharaan barang –

barang inventaris kantor dan pemeliharaan serta kebersihan gedung

kantor.

d. Kepala Seksi Sekretariat

Membuat konsep surat / fax yang bersifat rutin serta bertanggung

jawab atas pendistribusiannya.

Page 14: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Mengawasi penyusunan administrasi / pengarsipan.

Menyusun jadwal pertemuan Direksi.

Mengagendakan surat masuk / keluar.

e. Kepala Seksi Personalia

Menyusun file data karyawan.

Membuat rekap gaji dan daftar pangkat karyawan setiap bulan.

Membuat konsep Surat Keputusan, Surat Edaran, dan Surat

Personalia.

Menyiapkan konsep atau memberikan data penerimaan karyawan

baru.

2). DIVISI PEMASARAN

a. Kepala Divisi Pemasaran

Membuat perencanaan / usulan dibidang pemasaran.

Meneliti Laporan bulanan produksi premi operasional pemasaran

Semarang serta seluruh kantor PT. Sarana Lindung Upaya.

Atas penunjukkan Direksi mengadakan pemaparan produk kepada

calon Tertanggung.

Membuat masukan dan membuat perumusan berbagai hal yang

menyangkut bidang Pemasaran dan Produksi.

b. Kepala Bagian Pemasaran

Page 15: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Memantau dan meneliti surat – surat permintaan penutupan

asuransi yang diajukan oleh Bank Jateng maupun Tertanggung

lainnya.

Bersama – sama Kepala Bagian Produksi memantau dan

mengawasi pembayaran premi dan outstanding premi.

Atas penunjukkan Direksi / Kadiv. Pemasaran mengadakan

pemaparan produk dan survei resiko.

Melakukan kunjungan rutin ke kantor – kantor cabang PT. Bank

Jateng.

c. Kepala Seksi Pemasaran Fire

Meminta penjelasan PT. Bank Jateng dan atau tertanggung lainnya

apabila terdapat permintaan penutupan yang tidak lengkap / tidak

jelas.

Memantau polis – polis penutupan yang telah jatuh tempo dan

membuat surat pemberitahuan jatuh tempo / surat perpanjangan

polis.

d. Kepala Seksi Pemasaran Non Fire

Meminta penjelasan PT Bank Jateng dan atau tertanggung lainnya

apabila terdapat permintaan penutupan yang tidak lengkap atau

tidak jelas.

Memantau polis-polis penutupan non-fire yang telah jatuh tempo

dan membuat surat pemberitahuan jatuh tempo/surat perpanjangan

polis non-fire.

Page 16: Laporan Praktik Kerja Lapangan

e. Kepala Perwakilan

Bertanggung jawab terhadap pencapaian target produksi yang telah

disepakati.

Mencari penutupan pos asuransi khususnya Non Captive Market di

wilayah kantor perwakilan masing – masing guna tercapainya

produksi premi.

Memantau pembayaran premi atas pertanggungan yang telah

diterbitkan polisnya.

Melakukan penagihan dan langsung menyetorkan hasil tagihan

premi tersebut pada rekening PT. Sarana Lindung Upaya pada

kantor – kantor cabang / cabang pembantu PT. Bank Jateng.

Menjaga dan mengamankan aset perusahaan.

f. Kepala Bagian Produksi

Bersama – sama Kepala Bagian Pemasaran memantau dan

mengawasi pembayaran premi dan outstanding premi serta

membuat laporan bulanan produksi premi operasional.

Meneliti dan memaraf Polis, endorsement, dan surat – surat / fax

yang berkaitan dengan bidang Produksi Kantor Pusat sebelum

dimintakan tandatangan ke Kepala Divisi Pemasaran dan atau

Direksi yang melampaui otorisasi kewenangan.

g. Kepala Seksi Produksi

Meneliti dan mengoreksi polis – polis, endorsement, lampiran –

lampiran, kuitansi, dan inkasso.

Page 17: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Memisahkan polis – polis yang sudah ditandatangani untuk

kemudian dikirim ke Tertanggung / PT. Bank Jateng.

Memantau pengiriman polis.

Membantu pembuatan polis – polis, endorsement, lampiran –

lampiran, kuitansi, dan inkasso.

3). DIVISI KEUANGAN DAN AKUNTANSI

a. Kepala Divisi Keuangan dan Akuntansi

Memeriksa bukti – bukti pengeluaran.

Membuat analisa laporan keuangan.

Menyusun rencana kerja dan kebijakan jangka pendek di bidang

keuangan.

Mengatur perputaran keuangan (cash flow) perusahaan.

Mengusahakan penyelesaian hutang piutang perusahaan.

b. Kepala Bagian Keuangan

Memeriksa dan meneliti bukti – bukti penerimaan dan pengeluaran

kas / bank dari Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

Mengatur prosedur penerimaan dan pengeluaran uang.

Mengajukan rencana pembayaran – pembayaran atau pengeluaran

dana melalui bilyet / cek kepada Direksi.

Mengoreksi dan memparaf laporan / statement of financial ke

Reasuransi berkaitan dengan laporan triwulan yang telah

diterbitkan oleh Bagian Akuntansi.

Melaksanakan pembayaran gaji yang telah disetujui oleh Direksi.

Page 18: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Memeriksa, mengoreksi dan menyetor PPh pasal 21.

c. Kepala Seksi Keuangan Umum / Dana.

Membuat daftar tagihan premi (outstanding pos umum maupun pos

bank) dan daftar titipan bank Kantor Pusat maupun Kantor Cabang.

Memegang kas tunai (kas kecil) dan bertanggung jawab kepada

Kepala Bagian Keuangan.

Melakukan pembayaran tunai yang telah disetujui oleh berwenang.

Membuat daftar deposito berjangka.

d. Kepala Seksi Keuangan Reasuransi

Membuat laporan statement of financial ke Reasuransi berkaitan

dengan laporan triwulan yang diterbitkan oleh Bagian Akuntansi

(rekening koran)

Menyediakan data – data keuangan yang berkaitan dengan hutang -

piutang Reasuransi (Rekapitulasi Hutang Facultative).

Membuat bukti pengeluaran dan penerimaan yang berhubungan

dengan penyelesaian hutang piutang Reasuransi.

e. Kepala Bagian Akuntansi

Menyediakan dan menganalisa laporan – laporan tentang

perkembangan keuangan perusahaan, baik kepada Direksi, lembaga

pemeriksa, maupun pihak – pihak yang berkepentingan dengan

persetujuan Direksi.

Mengisi dan menyusun SPT.

Page 19: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Menyediakan data – data akurat yang diminta oleh direksi.

Memberikan pengarahan tentang sistem dan prosedur akuntansi.

Mengawasi pencatatan sesuai sistem dan prosedur yang ditetapkan.

Menyelenggarakan buku – buku pembantu.

f. Kepala Seksi Akuntansi Umum

Bertanggung jawab atas selesainya proses pembukuan sampai

menjadi neraca dan laba / rugi.

Memberikan pengarahan tentang penyelesaian proses pembukuan.

Posting buku besar.

Memeriksa daftar pengelompokan pos – pos penerimaan /

pengeluaran kas / bank cabang.

g. Kepala Seksi Akuntansi Reasuransi

Bertanggung jawab atas selesainya proses pencatatan transaksi

reasuransi sampai dengan laporan hutang piutang reasuransi.

Menyediakan laporan saldo hutang piutang reasuransi secara

periodik.

Menyediakan data – data untuk perhitungan profit commision

reasuransi sesuai ketentuan yang ada.

h. Kepala Seksi Perencanaan dan TI

Perawatan dan pengembangan atas :

Program pembuatan Polis Fire, Kendaraan Bermotor.

Program pembuatan Daftar Inkaso.

Program pembuatan Hasil Produksi Premi.

Page 20: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Program pembuatan Agendadan Bordero.

Program pembuatan Statistik.

Program pembuatan rincian premi treaty.

Program pembuatan slip fakultave.

Program pembuatan agenda klaim.

Program pembuatan outstanding klaim.

Program pembuatan Daftar Pembayaran Premi.

Program pembuatan Jurnal dan Rekap Kas Bank.

Perawatan dan pengembangan hardware.

4). DIVISI UNDERWRITING DAN REASURANSI

a. Kepala Divisi Underwriting dan Reasuransi

Memeriksa dan menandatangani :

o Surat menyurat yang berhubungan underwriting dan reasuransi.

o Bordero, slip, facultative, dan nota premi reasuransi.

o Surat kepada Pimpinan Cabang dan atau Tertanggung yang

menyangkut kebijakan direksi di bidang Tekhnik, Reasuransi,

dan Klaim.

Menyusun rencana kerja dan kebijakan underwriting dan

Reasuransi.

Mempersiapkan materi perjanjian kerjasama dengan pihak lain.

Page 21: Laporan Praktik Kerja Lapangan

b. Kepala Bagian Teknik

Menampung, menganalisa, dan mengusulkan penyelesaian

permasalahan Underwriting dan Reasuransi yang dihadapi

operasional kantor pusat maupun cabang.

Melayani permintaan Bagian Pemasaran maupun cabang – cabang

yang berhubungan dengan bisnis penutupan baru, termasuk

pencarian dan pemantauan pencetakan polisnya setelah mendapat

persetujuan Direksi.

Meneliti dan memaraf bordero, slip, facultative, nota premi dan

surat – surat yang berkaitan dengan Bidang Teknik dan Reasuransi

sebelum dimintakan tandatangan ke Kepala Divisi Underwriting

dan Reasuransi.

c. Kepala Seksi Teknik Fire

Menerima / memantau, meneliti dan mengagendakan polis – polis

fire bInward Treaty, Penerimaan Premi atau penataan

administrasinya.

Membuat laporan produksi asuransi fire seluruh kantor pusat dan

cabang.

Membuat statistik fire untuk keperluan Treaty dan Departemen

Keuangan, serta kartu resiko.

d. Kepala Seksi Teknik Non Fire

Menerima / memantau, meneliti dan mengagendakan polis – polis

Non Fire beserta lampiran – lampirannya baik yang diterbitkan

Page 22: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Bagian Pemasaran / Produksi maupun cabang – cabang, Nota

Premi Co-Asuransi, Inward Treaty, Penerimaan Premi serta

penataan administrasinya.

Membuat laporan produksi asuransi non fire seluruh kantor pusat

dan cabang.

Membuat statistik non fire untuk keperluan Treaty dan Departemen

Keuangan serta Kartu Resiko.

Membuat surat Rekapitulasi Laporan Produksi Bulanan ke

konsorium pasar.

e. Kepala Bagian Klaim

Memantau dan meneliti klaim – klaim yang diajukan oleh Bagian

Pemasaran / Produksi Kantor Pusat maupun cabang – cabang serta

mengawasi pelaksanaan pembayaran / penyelesaiannya.

Memantau dan meneliti pembuatan klaim inward.

Meneliti dan memaraf Bordero, Nota Klaim, PLA/DLA, dan surat

– surat yang berkaitan dengan klaim sebelum dimintakan

tandatangan ke Kepala Divisi Underwriting & Reasuransi.

Membuat laporan bulanan mengenai jumlah klaim, klaim dibayar,

klaim outstanding, klaim IBNR dan cadangan klaim.

f. Kepala Seksi Klaim Fire

Menampung, menganalisa dan mengusulkan penyelesaian

permasalahan klaim fire yang dihadapi operasional kantor pusat

maupun cabang.

Page 23: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Membuat Bordero PLA/DLA, Outstanding Klaim Fire, Paid

Klaim Fire.

Membuat statistik Klaim Fire untuk keperluan Treaty dan

Departemen Keuangan.

g. Kepala Seksi Klaim Non Fire

Menampung, menganalisa dan mengusulkan penyelesaian

permasalahan klaim non fire yang dihadapi operasional kantor

pusat maupun cabang.

Membuat Bordero PLA/DLA, Outstanding Klaim Non Fire, Paid

Klaim Non Fire, Klaim IBNR, Klaim Inward.

Membuat statistik Klaim Fire untuk keperluan Treaty dan

Departemen Keuangan.

5). SATUAN PENGAWAS INTERN (SPI)

a. Kepala SPI

Menyusun program pemeriksaan secara menyeluruh dalam

perusahaan.

Mengembangkan dan melaksanakan rencana pemeriksaan secara

menyeluruh untuk mengevaluasi pengendalian manajemen

terhadap semua aktivitas perusahaan.

Mengelola aktivitas pemeriksaan intern pada kantor cabang /

bagian dari perusahaan.

Mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya

kondisi-kondisi yang lemah dan memberi saran mengenai tindakan-

Page 24: Laporan Praktik Kerja Lapangan

tindakan yang harus dilakukan untuk perbaikan dan

penyempurnaan.

b. Pelaksana SPI

Bertanggung jawab kepada SPI.

Melaksanakan tugas-tugas atas permintaan atasan.

Mengelola aktvitas intern dalam bagiannya.

Mengusulkan atasan tentang norma pelaksanaan kerja dan dengan

mereview, menentukan apakah pelaksana sesuai dengan norma.

Mengusahakan hubunga kerja yang efektif dengan atasannya.

Mengumpulkan data, memelihara catatan-catatan dan menyiapkan

laporan ketatausahaan mengenai tugas-tugas dan aktivitas lainnya

yang telah ditetapkan.

Membantu dalam mengevaluasi hasil-hasil pemeriksaan.

2.1.3 Bidang UsahaPT Sarana Lindung Upaya merupakan perusahaan asuransi

umum milik swasta yang mempunyai fungsi memberikan pelayanan umum dalam bentuk jaminan kerugian yang baik mulai dari kerugian jiwa PA ( Personal Accident ) hingga kerugian benda seperti kendaraan bermotor maupun kebakaran. Adapun jenis-jenis pelayanan PT Sarana Lindung Upaya dapat dikelompokkan menjadi :a. Asuransi Kebakaran ( Fire Insurance )

Tujuan asuransi kebakaran adalah menjamin kerugian atau kerusakan pada harta benda dan atau kepentingan yang dipertanggungkan yang secara langsung disebabkan oleh :1) Kebakaran yang terjadi karena kekurang hati-hatian atau

kesalahan karyawan tertanggung, tetangga, perampok, atau sejenisnya.

2) Kerusakan yang secara langsung disebabkan oleh petir, khusu untuk mesin-mesin, peralatan lsitrik atau elektronik dijamin apabila menimbulkan kebakaran terhadap benda-benda tersebut.

Page 25: Laporan Praktik Kerja Lapangan

3) Ledakan, yaitu apabila setiap pelepasan tenaga secara tiba-tiba yang disebabkan oleh mengembangnya gas atau uap.

4) Kejatuhan pesawat terbang, yaitu benturan fisik pesawat terbang dengan harta benda yang dipertanggungkan.

5) Asap, yaitu asap yang bersala dari kebakaran harta benda yang dipertanggungkan pada polis.

6) Huru hara, genpa bumi, letusan gunung berapi, angin topan, badai, banjir, terbakar sendiri, arus pendek, dan tanah longsor.

b. Asuransi Kendaraan Bermotor ( Personal Accident Insurance )Tujuan Asuransi Kendaraan adalah menjamin kerugian atau kerusakan bermotor yang dipertanggungkan akibat dari suatu kecelakaan, terbakar , dan hilang.

c. Asuransi Kecelakaan Diri ( Personal Accident Insurance )Tujuan dari Asuransi Kecelakaan Diri Pribadi adalah memberikan perlindungan selama 24 ( dua puluh empat ) jam dimanapun berada di wilayah Indonesia atau selama perjalanan, penerbangan, pelayaran dengan menggunakan sarana angkutan umum serta memberikan jaminan keuangan atas kerugian, kepada tertanggung ataupun ahli warisnya yang timbul akibat kecelakaan diri yang menimpa tertanggung. Asuransi kecelakaan diri menjamin suatu resiko sebagai berikut : Risiko “A” meninggal dunia akibat kecelakaan. Risiko “B” cacat tetap akibat kecelakaan. Risiko “C” biaya pengobatan akibat kecelakaan. Dapat diperluas dengan risiko mengendarai sepeda motor.

d. Cash In Safe Insurance dan Cash In Box InsuranceTujuan Asuransi Cash In Safe dan Cash Inbox Insurance adalah menjamin kerugian atas hilangnya uang tunai atau yang dapat disamakan dengan uang dan peristiwanya terjadi di ruangan kasir ( disimpan dalam almari besi atau cash box ) selama jam kerja yang telah ditentukan, namun demikian tidak terhitung pada jam lembur terhadap risiko kehilanga sebagai akibat dari adanya penodongan, perampokan, dan pengambilan secara paksa.

e. Asuransi Pengiriman Uang ( Cash In Transit Insurance )Tujuan dari Asuransi Cash In Transit adalah menjamin kerugian atas hilangnya/rusaknya uang tuani atau yang dapat disamakan denga uang yang peristiwanya terjadi di perjalanan pada saat pengiriman / pengambila dari tempat asal ke tujuan yang telah ditentukan.

f. Asuransi Pengangkatan Barang ( Marine Cargo Insurance )Tujuan Asuransi Pengangkutan Barang adalah menjamin kerugian atau keruskan barang yanh timbul pada saat pengangkutan melalui laut, darat, dan udara dari tempat asal pengiriman barang ke tempat tujuan yang disebitka dalam polis pertanggungan .Adapun kondisi pertanggungan yang disediakan adalah : Total Loss only ( TLO )

Page 26: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Institute Cargo Clause “ C”Menjamin kerugian atau kerusakan barang yang dipertanggungkan sebagai akibat alat angkutnya mengalami kecelakaan seperti tabrakan, terguling, tergelincir, terbalik, kebakaran, dan tenggelam.

Institute Cargo Clause “B”Menjamin seperti clause “ B” dilengkapi dengan jaminan risiko gempa bumi, letusan gunung berapi, sambaran petir, masuknya air ke dalam alat angkut peti kemas.

Institute Cargo Clause “A”Menjamin kerugian pada clause “C” dan Clause “B” termasuk risiko pencurian.

g. Asuransi Rangka Kapal ( Marine Hull Insurance )Bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap risiko kerugian atau kerusakan dalam masa operasional.

h. Asuransi Surety Bond ( Surety Bond Insurance )Merupakan jaminan yang digunakan untuk mengikuti tender sebagai salah satu persyaratan dokumen penawaran yang berisi jaminan surety untuk memberikan jaminan terhadap kemungkinan timbulnya risiko kerugian akibat kegagalan di dalam menyelsaikan kewajiban sesuatu kontrak.

i. Asuransi Hole In One ( Golfers Insurance )Bertujuan memberikan jaminan apabila terjadi Hole In One , dalam hal ini hadiahnya yang discover.

j. Engineering InsuranceBertujuan memberikan jaminan kerusakan/ kebakaran yang kemungkinan terjadi pada masa pembangunan. Akibat kesalahan atau kelalaian pemasangan instalasi mesin.

2.1.4 Visi PT Sarana Lindung UpayaMenjadi perusahaan Asuransi Nasional yang tangguh dan

memberikan pelayanan yang memuaskan.2.1.5 Misi PT Sarana Lindung Upaya

a. Meningkatkan rentabilitas saham yang kompetitif dengan bunga investasi.

b. Mengembangkan operasional perusahaan untuk dapat mencapai tingkat pertumbuhan yang maksimal.

c. Meningkatkan pelayanan jasa perasuransian untuk kepuasan pelanggan.

d. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia dan kesejahteraan karyawan.

2.2 Landasan TeoriDalam suatu perusahaan, kas memegang peranan yang penting

karena dalam kegiatan sehari-hari perusahaan tak lepas dari kas baik kegiatan yang berhubungan dengan pihak intern maupun ekstern. Misalnya penerimaan pendapatan, pembelian operasional, pembayaran gaji, dan lain-

Page 27: Laporan Praktik Kerja Lapangan

lain. Demikian pula denga PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang yang melakukan transaksi dalam kegiatan sehari-hari perusahaan.

Kas merupakan suatu alat pertukaran yang dapat diterima untuk pelunasan utang atau suatu setoran ke bank dengan jumlah sebesar nominalnya. Kas juga dapat dikatakan sebagai simpanan uang dalam bank atau tempat-tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu jika dibutuhkan ( Zaki Baridwan, 2004 : 84 ). Kas terdiri dari uang kertas, uang logam, cek, giro, dan lain-lain.

Dalam Asuransi Umum PT Sarana Lindug Upaya Kantor Pusat Semarang, kas mempunyai pengertian sebagai berikut :a. Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk

kegiatan perusahaan.b. Kas di bank adalah sisa giro rekening di bank yang sewaktu-waktu

dapat dicairkan menjadi uang.Sistem dalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang ( Mulyadi, 2001 : 5 ).

Menurut Krismiaji ( 2002 : 26 ) Salah satu fungsi dasar sebuah sistem informasi akuntansi adalah melakukan pemrosesan data tentang transaksi perusahaan secara efisien dan efektif.

2.3 Hasil Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan2.3.1 Deskripsi Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Praktik kerja lapangan ini telah selesai dilaksanakan di Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang yang beralamatkan di jalan Kelud Raya No.58 Semarang yang dimulai dari tanggal 18 Januari 2010 sampai 25 Februari 2010.

Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini,penulis ditempatkan pada bagian Akuntansi dan Produksi / pemasaran. Kegiatan yang dilakukan selama PKL di bagian akuntansi yaitu penulis menginput penerimaan premi, polis, dan materai pada nota penerimaan serta menginput pembayaran diskon pada nota pengeluaran. Proses menginput tersebut dilakukan melalui komputer yang sudah disediakan program khusus untuk menginut data pada nota penerimaan maupun nota pengeluaran. Proses pembukuan pada PT Sarana Lindung Upaya menggunakan komputerisasi , dimana dapat memudahkan dalam mengolah data keuangan yang diinput dalam program data masing-masing. Disamping itu, penulis juga diminta untuk menginput pembayaran dan penerimaan berdasarkan nota debit dan nota kredit yang telah dibuat sebelumnya ke dalam komputer. Proses pembukuan pada PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang telah dilakukan

Page 28: Laporan Praktik Kerja Lapangan

secara komputerisasi, walaupun masih ada yang dikerjakan secara manual, seperti pembuatan jurnal umum dan jurnal adjustment. Dengan adanya komputerisasi di perusahaan maka akan lebih mudah dalam mengolah data dan mendapat informasi lebih mudah mengenai data-data keuangan diperusahaan yang telah diinput ke dalam komputer tersebut.

Kegiatan yang dilakukan selama PKL di bagian Produksi/Pemasaran yaitu memeriksa, memisahkan serta mengarsipkan antara lembaran polis dan inkaso yang dibuat oleh bagian produksi berdasarkan kode kantor pusat maupun cabang dan kelas bisnis. Misalnya untuk kebakaran, kelas bisnisnya 19 sedangkan kecelakaan diri, kelas bisnisnya 72, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk Kantor Pusat Semarang adalah 10, Kantor Cabang Surabaya adalah 20, Kantor Cabang Jakarta 30, dan Kantor Cabang Bandung adalah 40.

2.3.2 Pengertian Kas

Kas merupakan hal yang terpenting dalam suatu perusahaan, karena dalam kegiatan sehari-hari suatu perusahaan membutuhkan kas untuk transaksi, baik dalam hal pengeluaran kas yang untuk memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari perusahaan maupun penerimaan kas untuk menambah modal.

Menurut PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang, kasmempunyai pengertian sebagai berikut :

Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan perusahaan.

Kas di bank adalah sisa giro rekening di bank yang sewaktu-waktu dapat dicairkan menjadi uang.

2.3.3 Macam-macam Penerimaan Kas

Pada PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang, ada beberapa hasil penerimaan kas antara lain :

a. PremiPremi merupakan sejumlah uang atau dana yang dibayarkan dari pihak tertanggung atau nasabah ( pemegang polis ) perusahaan asuransi kepada pihak penanggung asuransi ( PT Sarana Lindung Upaya ). Jumlah premi yang dibayarkan oleh pihak tertanggung, sesuai dengan kesepakatan perjanjian yang

Page 29: Laporan Praktik Kerja Lapangan

telah dibuat sebelumnya dan sesuai dengan ketentuan Departemen Keuangan.

b. PolisPolis merupakan nomor urut nasabah atau tertanggung yang diberikan sebagai nomor bukti apabila sewaktu-waktu tertanggung mengajukan klaim kepada pihak penanggung.

c. Diskon yang dikembalikanDiskon yang dikembalikan merupakan potongan premi yang diberikan kepada tertanggung dan dikembalikan kepada penanggung atas penutupan pertanggungan. Besarnya diskon dihitung berdasarkan nilai preminya sesuai dengan ketetapan/buku panduan yang dibuat oleh bagian tekhnik dan atas persetujuan dari direktur.

2.3.4 Sifat-sifat KasKas dapat dikatakan merupakan satu-satunya pos yang paling penting dalam neraca. Karena berlaku sebagai alat tukar dalam perekonomian, kas terlihat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha. Sesuai dengan sifat-sifat kas yaitu : 1. Kas selalu terlibat dalam hampir semua transaksi perusahaan.2. Kas merupakan harta yang siap dan mudah untuk digunakan

dalam transaksi serta ditukarkan dengan harta lain, mudah dipindahkan dan beragam tanpa tanda pemilik.

3. Jumlah uang kas yang dimiliki oleh perusahaan harus dijaga sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak dan tidak kurang.

Pengolahan kas dapat dikriteriakan sebagai berikut :1. Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah.2. Dapat digunakan setiap saat bila dikehendaki.3. Penggunaannya secara bebas4. Diterima sesuai nilai nominalnya pada saat diuangkan tersebut.

2.3.5 Dokumen Yang DigunakanSuatu sistem akuntansi yang baik menggunakan alat

pencatatan yang dapat digunakan sebagai bukti-bukti dan alat pendukung yang kuat dalam perusahaan. Bukti-bukti ini disebut juga dengan dokumen. Demikian pula denga Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya yang menggunakan nukti-bukti atau dokumen untuk menunjang pencatatan transaksi dalam pembukuan.

Adapun dokumen yang digunakan dalam prosedur pencatatan penerimaan kas yaitu bukti penerimaan atau nota debit. Timbulnya bukti penerimaan berasal dari tertanggung atau nasabah yang membayar premi kepada penanggung baik secara langsung maupun melalui bank.

2.3.6 Fungsi/Bagian Yang Terkait

Page 30: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Fungsi / bagian yang terkait dalam prosedur penerimaan kas di Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang adalah sebagai berikut : Bagian Keuangan

Bagian ini menerima bukti transaksi dari tertanggung dan selanjutnya membuat nota debit atau nota penerimaan yang merupakan pendapatan perusahaan dengan bukti yang ada. Kepala bagian keuangan memeriksa bukti-bukti penerimaan yang ada.

Bagian AkuntansiPada bagian ini, pelaksana akuntansi mencatat seluruh nota penerimaan kas ke jurnal kas/bank harian dalam komputer, mencocokkan saldo kas dan bank dengan bagian keuangan dan memposting buku dalam buku besar serta mengarsip nota debit beserta rekap penerimaan kas tersebut. Kepala bagian akuntansi mengotorisasi telah dibukukan nota debit tersebut.

Bagian SPI ( Satuan Pengawas Intern )Bagian ini, kepala SPI memeriksa dan mengotorisasi seluruh nota debit.

2.3.7 Prosedur Penerimaan KasProsedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya

melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yag dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang ( Mulyadi, 2001:5 )

Pada Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya kantor Pusat Semarang, proedur penerimaan kas dilakukan menggunakan nota penerimaan kas dengan urutan sebagai berikut :a. Bukti transaksi yang telah diterima oleh kasir secara cash

maupun bank, kemudian diberikan ke bagian keuangan untuk diproses lebih lanjut.

b. Oleh bagian akuntansi, bukti kas/bank yang diterima tersebut dibuatkan nota penerimaan sebanyak satu lembar yang diurutkan sesuai dengan nomor nota pada kantor pusat. Sedangkan untuk nota debit kantor cabang diklasifikasikan masing-masing sesuai dengan nomor pada kantor cabang.

c. Bagian keuangan memeriksa dan meneliti serta memaraf bukti/nota penerimaan tersebut untuk diserahkan ke bagian akuntansi untuk dilakukan pencatatan.

d. Nota penerimaan tersebut diserahkan ke bagian akuntansi untuk dicatat dan diinput ke dalam program yang telah tersedia pada komputer serta di masukkan ke jurnal.

e. Selanjtnya nota penerimaan tersebut diserahkan kepada bagian SPI ( Satuan Pengawas Intern ) untuk diperiksa dan diparaf jika sudah benar mengoreksinya.

Page 31: Laporan Praktik Kerja Lapangan

1

Input Data

Updating file ke buku besar

Kas

Print Out rekap

Mulai

Bukti TransaksiTransaksi

Membuat Nota Debit

Dokumen

Nota DebitTransaksi

Otorisasi

f. Selanjtnya bukti/nota penerimaan tersebut disimpan oleh bagian akuntansi untuk dokumen atau arsip permanen pada kantor.

Bagan Alir Sistem Penerimaan Kas

Bagian Keuangan Bagian Akuntansi

Page 32: Laporan Praktik Kerja Lapangan

3

Dokumen

Nota Debit

N

2

Dokumen

Nota Debit

Otorisasi

Dokumen

Nota Debit

Bagian SPI Bagian Akuntansi

Page 33: Laporan Praktik Kerja Lapangan

2.4 Analisis Pelaksanaan Praktik Kerja LapanganSetiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas

usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut, demikian pula denga Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya.

Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan ( Standar Akuntansi Keuangan, 2002:85). Yang dimaksud dengan bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk kegiatan umum perusahaan.

Page 34: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Menurut Zaki Baridwan (2004 : 85 ) “Kas merupakan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai suatu ukuran dalam akuntansi”. Dalam neraca kas merupakan aktiva yang paling sering berubah. Hampir dalam setiap transaksi dengan pihak luar selalu mempengaruhi kas baik dari transaksi penerimaan kas maupun pengeluaran kas.

Kas merupakan alat pertukaran dan alat pembayaran yang diterima untuk pelunasan hutang, dan dapat diterima sebgai setoran dengan jumlah sebesar nilai nominalnya, juga simpanan bank atau tempat lain yang dapat diambil sewaktu-waktu.

Suatu sistem pada dasarnya adalh sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu ( Mulyadi, 2001:2 ). Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut :1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang

bersangkutan.3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Menurut Krismiaji (2002:1) sistem adalah serangkaian komponen yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang ( Mulyadi, 2001:5 ).

Sistem dan prosedur merupakan bagian integral dari tugas sistem informasi akuntansi, sehingga tampak adanya keterkaitan antara pertimbangan-pertimbangan dalam pengambilan keputusan dengan sistem dan prosedur ( William A. Gill dalam Desi Ariantini, 2008 ).

Berdasarkan sistem akuntansi yang baik, sistem penerimaan kas dari piutang harus menjamin diterimanya kas dari debitur oleh perusahaan, bukan oleh karyawan yang tidak berhak menerimanya. Untuk menjamin diterimanya kas oleh perusahaan , sistem penerimaan kas dari piutang mengharuskan. ( Mulyadi, 2001: 482 )

Menurut Krismiaji (2002:26) Salah satu fungsi dasar sebuah sistem informasi akuntansi adalah melakukan pemrosesan data tentang transaksi perusahaan secara efisien dan efektif. Pemrosesan transaksi terdiri atas tiga tahap yang dilakukan secara berurutan sebagai berikut :1. Merekam data transaksi pada sebuah dokumen.2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal, yang merupakan catatan yang

bersifat kronologis tentang apa yang telah terjadi.3. Membukukan (memposting) data dari jurnal ke dalam rekening-

rekening buku besar, yaitu meringkas data berdasarkan jenis rekening.

Page 35: Laporan Praktik Kerja Lapangan

Pada tahap pemasukan data transaksi (input data ) dan dikonversi menjadi bentuk yang dapat diproses oleh komputer dapat dipersiapkan input data sebagai berikut :1. Klasifikasi dengan member kode ( nomor rekening, kode departemen,

dan lain-lain) data berdasarkan sistem yang ada, misalnya bagan rekening.

2. Verifikasi untuk menjamin akurasi data. Hal ini perlu dilakukan karena mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data lebih efisien dan lebih murah dibandingkan dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.

3. Pengiriman data transmittal dari satu lokasi ke lokasi lainnya. (Krismiaji, 2009:92)

Departemen yang terlibat dalam kegiatan penerimaan kas ini adalah bagian kasir, yaitu bagian yang berada dibawah bagian departemen keuangan, yang bertugas menangani penerimaan kas dan penyetorannya ke bank serta bagian piutang, yaitu bagian yang berada dibawa bagian departemen akuntansi dan bertugas untuk mencatat pelunasan piutang dari nasabah atau tertanggung. Pemisahan semacam ini cukup efektif memisahkan fungsi penjagaan dan pencatatan, sehingga mengurangi risiko pencurian kas.

Pada Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang, prosedur penerimaan kas sebagian besar tidak jauh berbeda dengan konsep-konsep dan teori yang dikemukakan oleh Mulyadi dalam Sistem Akuntansi dan oleh Krismiaji dalam Sistem Informasi Akuntansi, yaitu : Prosedur merupakan suatu urutan kegiatan klerikal, yaitu melibatkan

beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, demikian pula dengan Asurnsi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang yang melibatkan banyak orang dalam prosedur penerimaan kas mulai dari kasir bagian keuangan, bagian pencatatan di akuntansi serta bagian SPI ( Satuan Pengawas Intern ) pada perusahaan tersebut.

Pada prosedur pencatatan penerimaan kas melakukan pemrosesan data tentang transaksi perusahaan secara efisien dan efektif sesuai dengan kronologis penerimaan mulai dari menerima bukti transaksi sampai menginput data serta penjumlahan pada bagian akuntansi. Selain itu pada Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya Kantor Pusat Semarang pada saat pengnputan data melakukan klasifikasi nota penerimaan dengan memberi kode ( nomor rekening, kode dokumen, tanggal diterima dan lain-lain) data berdasarkan sistem yang ada. Disamping itu, verifikasi juga dilakukan untuk menjamin akurasi data yaitu mencegah terjadinya kesalahan pemasukan data dengan mendeteksi dan membetulkan kesalahan yang terjadi.

Page 36: Laporan Praktik Kerja Lapangan

BAB IIIPENUTUP

KesimpulanBeberapa simpulan yang dapat dikemukakan dari serangkaian hasil

Praktik Kerja Lapangan di Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya, antara lain :1. Prosedur akuntansi pada sistem akuntasni penerimaan kas di Asuransi

Umum PT Sarana Lindung Upaya yang meliputi fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi, dokumen yang digunakan, serta prosedur penerimaan kas dapat dikatakan baik karena sudah sesuai dengan prosedur.

2. Prosedur akuntansi pada sistem akuntansi penerimaan kas di PT Asuransi Umum PT Sarana Lindung Upaya telah sesuai dengan standar sistem akuntansi penerimaan kas pada umumnya karena telah memenuhi unsur-unsur fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi, dokumen yang digunakan, serta prosedur penerimaan kas yang standardisasi.

3.2 SaranSaran-saran yang hendak dikemukakan penulis antara lain

menyangkut beberapa hal sebagai berikut :1. Pembenahan perlu dilakukan pada dokumen yang digunakan yang

terlalu sederhana dan mudah untuk dipalsukan oleh karyawan sehingga

Page 37: Laporan Praktik Kerja Lapangan

perlu adanya perubahan akuntansi dengan karakteristik yang lebih modern sehingga sulit untuk dipalsukan baik oleh karyawan perusahaan maupun oleh nasabah, serta prosedur akuntansi sistem akuntansi penerimaan kas dapat lebih efektif dan efisien.

2. Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan perlu ditingkatkan untuk meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan, sehingga penyelewengan penggunaan dana dapat diminimalisir.