Post on 21-Jan-2016
Histologi
SISTEM GASTRO-ENTERO-HEPATOLOGI
Dr. E. A. Jalal Ph.D
Fragmentation
Digestion
AbsorbtionWater absorbtion
Bolus
Defaecation
Chyme
Otot otonom dan otot rangka
Kardia – ada sfingter akan terbuka jka berelaksasiAs lambung – menghncrkn protein
Colon – tjd proses pmbtkn feses Absorpinya sdh bkrang
Kimus (asam ) msk k doudenum (basa) shg jadi netral Jejunum mlai d absorbsi
1. Hepar2. Pankreas
Gastrointestinal• Esofagus
– Varices (pem drh d mukosa pecah)
– GERD (cairn lambng naik k ats- mukosa eosfg tdk thn asam)
• Gaster– Peptic Ulcer (tukak lambng – krn mukosanya
luka,, crn asm lbng yg tinggi shg ototnya mjd tukak)– Bleeding
• Intestine (kln krn peristaltik usus, kongenital, dll) • Appendix
– Appendicitis• Colon
– Diverticulitis (ddg kolony keluar)
• Anus– Haemorhoid (ddgnya lemah /ambeyen)
Struktur dinding saluran cerna
• Mukosa (epitel b’lps gpeng tnp lap tanduk)– Epitelium– Lamina propria– Muskularis mukosa
• Submukosa (kel seromukosa u lubrikasi)– Jaringan ikat longgar– Mengandung pembuluh darah, limf dan
saraf• Muskularis externa/propria
– Serat otot polos, disebelah dalam tersusun sirkular dan disebelah luar longitudinal
• Adventitia– Jaringan ikat longgar, lapisan paling
luar– Didalam cavum peritonii disebut
serosa, dibungkus oleh mesotelium peritoneum viscerale
• Mukosa– Epitel berlapis gepeng tanpa
lapisan tanduk• Submukosa
– Banyak serat elastin– Mengandung beberapa
kelenjar seromukosa, mirip seperti kelenjar liur
• Muskularis– Sebelah dalam sirkular,
sebelah luar longitudinal– Dibagian 1/3 atas esofagus
pada lapisan muslularis terdapat muskular skelet
• Adventitia– Jaringan ikat
ESOFAGUS
16
Grade A:Grade A:
Lundell et al 1999, Published with permission from Professor G Tytgat and Professor J Dent
One (or more) mucosal break no longer than 5 mm, that does not extend between the tops of twomucosal folds
The LA Classification system– Grade A reflux esophagitisThe LA Classification system– Grade A reflux esophagitis
17
Grade B:Grade B:
One (or more) mucosal break more than 5 mm long, that does not extend between the tops of two mucosal folds
The LA Classification system– Grade B reflux esophagitisThe LA Classification system– Grade B reflux esophagitis
Lundell et al 1999, Published with permission from Professor G Tytgat and Professor J Dent
1 atau lebih, erosi atau tukak esofagusdengan ukuran < 5 mm
1 atau lebih, erosi atau tukak esofagusdengan ukuran > 5 mm, tidak meluasdiantara 2 lipatan mukosa
Reflux esophagitis
Gastro-esophageal junction
• Terdapat perubahan tiba2 pada epitel mukosa. Dari epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk pada esofagus, berubah menjadi epitel selapis torak dari gaster
• Gastro-esophageal reflux disease
Gaster
• Terbagi atas:– Kardia– Fundus– Korpus– Pilorus
• Pada keadaan kosong mukosa melipat membentuk rugae
• Rugae memungkinkan distensi luas lambung setelah diisi makanan
Dinding Gaster• Mukosa
– Epitel permukaan tersusun oleh selapis sel torak mensekresi mukus.
– Invaginasi epitel masuk ke lamina propria membentuk gastric pit/foveola gastrika
– Dasar gastric pit dilanjutkan oleh kelenjar lambung yang masuk jauh kedalam mukosa, sampai mencapai tunika muskularis mukosae
– Kelejar lambung berbentuk tubular simpleks atau bercabang, bermuarapada foveolae gastrika
• Sub mukosa– Meluas masuk kedalam rugae, terdiri
atas jaringan ikat jarang• Muskularis
– Dibentuk oleh 3 lapisan otot polos• Serosa
– Jaringan ikat jarang
Rugae
EROSI LAMBUNG
Kardia
• Gastric pit lebar, dalam nya lebih kurang 1/3 dari tebal mukosa
• Kelenjar kardia terutama adalah kelenjar yang mensekresi mukus
• Kelenjar berbentuk tubulosa, kadang-kadang pada ujungnya bercabang
• Mengisi 2/3 tebal mukosa
Kardia
Rugae
Gastric pit
Kelenjar kardia
Muskularis mukosaSub mukosa
Tunika muskularis
Fundus
Gastric pit menempati ¼ tebal mukosaKelenjar fundus berbentuk tubulosa lurusmenempati ¾ tebal mukosaSetiap gastric pit menjadi muara dari 1 – 7kelenjar fundusSekret kelenjar berbentuk cair, mengandung HCl(pH 0.9-1.5) dan pepsin
Parietal cells• Tersebar disepanjang
kelenjar, paling banyak didaerah isthmus
• Inti bulat, terletak ditengah
• Sitoplasma sangat eosinofil (oxyntic)
• Mensekresi HCl dan faktor intrinsik, yang essential untuk absorbsi vit. B12 di ileum terminal
Peptic Ulcer
Tukak Lambung Tukak Duodenum
Pilorus gaster• Gastric pit menempati ½ tebal
mukosa• Kelenjar pilorus bercabang dan
bergelung, terutama dibentuk oleh sel yang mensekresi mukus
• Diantara sel mukus terdapat sel neuroendokrin yang mensekresi gastrin (sel G)
• Dilepaskannya Gastrin kedalam aliran darah, dirangsang oleh adanya makanan didalam lambung
• Gastrin mengakibatkan meningkatnya sekresi asam lambung, sekresi faktor intrinsik dan meningkatkan motilitas lambung
• Terdapat sel neuroendokrin lain yang mensekresi somatostatin
• Somatostatin merupakan regulator sekresi insulin, glukagon, gastrin dan hormon pertumbuhan
Gastroduodenal junction
Epitel pilorus dilapisi oleh selapis sel torak yang mensekresi mukusGastic pit pilorus dan kelenjar pilorus terdapat pada lapisan mukosaMukosa duodenum tersusun oleh villi duodenalis dengan selapis sel torak Kelenjar Brunner terdapat pada lapisan sub mukosaDiantara sel epitel duodenum terdapat sel goblet
Pilorus Duodenum
Gastric pitVilli
Kelenjar pilorus
Kelenjar Brunner
Sfingter pilorus
Usus halus• Terdiri dari duodenum, jejunum
dan ileum• Pada duodenum villi cenderung
lebih panjang, makin ke distal semakin pendek
• Mukosa dan submukosa dibatasi oleh lapisan muskularis mukosa
• Jaringan limfoid makin ke distal semakin banyak, paling jelas pada ileum terminal
• Sel goblet pada epitel makin ke distal makin banyak
• Tunika muskularis terdapat 2 lapis, sebelah dalam berjalan sirkular, sebelah luar longitudinal
• Tunika adventitia pada cavum peritonii berupa membrana serosa
Tunika Muskularis
– Tebal– di sebelah dalam sirkular – disebelah luar longitudinal– Diantara keduanya terdapat plexus
myentericus Auerbach – Merupakan ganglion parasympatik– inervasi peristaltik.
Duodenum
• Pada dasar villi terdapat sumuran yang disebut kriptus Lieberkuhn
• Villi dilapisi oleh epitel selapis torak, yang terdiri dari enterosit dan sel goblet
• Pada permukaan enterosit terdapat mikrovilli, memberikan gambaran ‘brush border’
• Pada tunika submukosa duodenum terdapat kelenjar Brunner, makin ke distal kelenjar makin sedikit
Villi
Kriptus Kelenjar Brunner Muskularis mukosae
Jejunum
• Plika sirkularis atau valvula dari Kerkring
• Permukaan plika dilapisi oleh villi
• Villi pada jejunum lebih pendek dari duodenum
Plika sirkularis/valvula Kerkring
• Plika sirkularis hanya terdapat di jejunum dan ileum
• Merupakan lipatan submukosa beserta mukosa
• Diliputi oleh villi• Didasar kriptus
dapat ditemukan sel Paneth
• Merupakan sel kelenjar eksokrin dengan granula sekretorik pada apikal sel
• Mensekresi lisozim yang mempunyai aktivitas antibakteri
Villi
Sub mukosa Kriptus Lieberkuhn Sel Paneth
Ileum
• Paling banyak terdapat nodulus limfatikus di lamina propria.
• Pada bagian terminal ileum terdapat agregasi jaringan limfoid yang disebut plaque Peyeri/ Peyer’s patches
Peyer’s patches
• Agregasi jaringan limfoid didalam lamina propria
• Bagian dari Mucosa-associated lymphoid tissue (MALT)
• Intraepithelial lymphocyte (IL), sel efektor, umumnya sel T
• Epitel kubah, tidak terdapat villi, hanya selapis epitel
• Sel M (microfold cells), terdapat diantara enterosit, menangkap antigen dari permukaan epitel
• Dibawah epitel kubah terdapat limfonodulus
• Sentrum germinativum, merupakan daerah limfosit B
GC
Germinal centreDaerah limfosit TEpitel kubah
Intra epithelial lymphocytes
Villi
Peyer’s patch
Mucosal Immune System
• IELs – Intra Epithelial
Lymphocytes• LP
– Lamina Propria Lymphocytes
• ILF– Isolated
Lymphoid Follicles
• PP– Peyer’s Patches
• MLN– Mesenteric
Lymph Nodes
Mucosal Immune System
APPENDIX
• Terdapat massa jaringan limfoid pada mukosa dan sub mukosa
• Lumen biasanya terlihat hampir segitiga
Appendix
• Lamina propria dan mukosa bagian atas di infiltrasi secara luas oleh limfosit
KolonKriptus
Plika semisirkularis
Muskularissirkularis
Muskularis longitudinalis
Serosa
Mukosa
Sub mukosa
COLON
• Tidak terdapat lipatan mukosa,• Tidak terdapat vili• Kriptus panjang, didominasi
oleh sel goblet dan sel absorbtif dengan mikovili yang pendek
• Fungsi utama kolon: penyerapan air, pembentukan massa feses dan produksi mukus
• Lamina propria mempunyai banyak jaringan limfoid yang termasuk kedalam gut-asociated limphid tissue (GALTs)
KOLON
• Muskularis terdiri dari longitudinalis dan sirkular
• Lapisan ketiga longitudinal tidak rata pada seluruh lingkaran dinding
• Mengumpul pada 3 pita longitudinal disebut tenia coli.
Teniae coli
Plika sirkularis
Rektum-Anus
Rectum-Anus
• Epitel tiba-tiba berubah menjadi epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk
• Sub mukosa terdapat kelenjar sirkum analis
• Muskularis membentuk sfingter ani, internus dan externus
Kelenjar sirkum analis
Liver
Dibawah mikroskop unit struktural yang disebut lobulus dapat terlihat berbentuk poligonal, ditengahnya terdapat vena sentralis, disudut lobulus terdapat trigonum porta, ruang yang berisi cabang vena porta, arteri dan vena hepatika dan duktus biliaris
Three ways of describing hepatic lobules
V. centralisTrigonum porta
• Hepatosit tersusun dalam lempeng yang saling berhubungan
• Ruangan diantara lempeng membentuk sinusoid hepar, dilapisi oleh sel endotel. Antara sel endotel dan hepatosit terdapat ruang Disse
• Didalam sinusoid selain sel endotel juga terdapat makrofag yang disebut sel Kupfer
Sinusoid hepatic
Sel endotel
Sel Kupfer
Canaliculi biliaris
Hepatosit
Canaliculi biliaris
Hepatosit dan sinusoid• Sel endotel dipisahkan dari
hepatosit oleh suatu celah perisinusoid sub endotel (celah Disse)
• Ruang perisinusoid Disse berisi plasma, rembesan dari sinusoid dan limf hati yang dibentuk didalam ruang perisinusoid
• Mikrovili hepatosit berhubungan dengan plasma yang terdapat di ruang Disse
• Pertukaran zat antara hepatosit dan darah dari v porta sangat mudah
Mekanisme sekresi empedu
Sistem saluran empedu
Icterus/Jaundice
• Is a yellowish discoloration of tissue resulting from the deposition of bilirubin.
• Occurs only in the presence of serum hyperbilirubinemia, and is a sign of either liver disease or, less often, a hemolytic disorder
• Are best detected by examining the sclerae which have a particular affinity for bilirubin due to their high elastin content.
• The presence of scleral icterus indicates a serum bilirubin of at least 51 mol/L (3.0 mg/dL)
• Total serum bilirubin concentrations are between 3.4 and 15.4 mol/L (0.2 and 0.9 mg/dL) in 95% of a normal population.
• Up to 30%, or 5.1 mol/L (0.3 mg/dL), of the total may be direct-reacting (conjugated) bilirubin.
Vesika felea
• Mukosa: dilapisi oleh epitel selapis torak dengan lamina propria
• Sel epitel berfungsi untuk menyerap air dan mensekresi sedikit mukus
• Pada keadaan kosong mukosa berlipat-lipat
• Lapisan muskular tersusun oleh otot polos dengan jaringan ikat perimuskular
• Paling luar terbungkus oleh membrana serosa