Histologi KGB
-
Upload
renny-anggraeni -
Category
Documents
-
view
377 -
download
16
Transcript of Histologi KGB
Histologi KGB
2
NODUS LIMFATIKUS
• Diliputi oleh kapsul jar ikat trabekula
• Dibagi atas : cortex dan medula
• Lokasi : sepanjang pemb limfe di axilla, lipat paha, leher, thorax, abdomen.
• Hilus : tempat masuknya arteri, saraf, dan keluarnya vena, pemb limf efferen
• Pemb limf afferen masuk melalui permukaan konveks nodus limfatikus
3
4
Pembuluh limfe afferen
nodulus limfatikus
kapsula
5
Cortex
• Cortex dibagai atas
– Cortex luar nodulus limfatikus (sel B, sel retikular, sel dendritik, serat retikular)
– Cortex dalam (zona paracortex) thymus dependent zone t.d. jar limfoid padat limfosit T
• Di bawah kapsula terdapat sinus subkapsularis (sinus marginalis) & sinus trabekularis berisi cairan limfe dari pemb limfe aferen sinus medularis pemb limfe eferen
6
7
Medula
• Medullary cord / korda medularis pita-pita jar limfoid padat ( sel B, sel
plasma ) dipisahkan oleh sinus medularis
8
Histofisiologi
• Fungsi : Filter cairan limfe
• Cairan limfe masuk ke nodus limfatikus melalui :
– Pemb limf aferen sinus subkapsularis sinus trabekularis sinus
medularis medula pemb limfe eferen
• Antigen 99 % difagositosis oleh makrofag, sebagian lagi ditangkap oleh sel
dendritik presentasi ke sel B aktivasi sel B pindah ke centrum
germinativum sel plasma di jar ikat antibodi
• Sel limfosit T mengalami resirkulasi antara cairan limfe dan darah.
9
Distribution of lymphoid organs and
lymphatic vessels in the body.
e.g. : an infection of the first toe is
shown with enlargement of the lymph
nodes that collect lymph from the
infected region.
This enlargement is mainly due to the
proliferation of B lymphocytes and their
differentiation into antibody-secreting
plasma cells. The infected toe becomes
red, warm, painful, and swollen.
10
NODULUS LIMFATIKUS
• Jar limfoid yang tidak mempunyai kapsul
• Bentuk bulat ( Ø 0,2 – 1 mm)
• Diffuse lymphoid tissue / mucosal associated lymphoid
tissue
• Lokasi : jar ikat longgar di
– GIT GALT
– Tr.resp BALT
11
12
Gambaran Histologis
• Tampak basofil, terutama terdiri
dari sel limfosit B
• Nodulus limfoid primer tidak
tampak centrum germinativum
• Nodulus limfoid sekunder ada
centrum germinativum (lebih
terang di bag central krn adanya
kumpulan limfosit aktif)
Patologi Anatomi
Maltoma dan NHL
Maltoma • Frekuensi : sekitar 5% limfoma dewasa ; lebih sering di
sebagian Eropa (Italia)• Morfologi yang menonjol : bervariasi; limfosit kecil bulat
sampai iregular predominan; 40% memperlihatkan diferensiasi plasmatik; sel B menginvasi epitel dalam jala-jala kecil (lesi limfoepitel)
• Imunofenotipe : sel B matang yang mengekspresikan imunoglobulin permukaan, CD5-,CD 10-
• Keterangan : timbul di jaringan ekstranodal yang mengalami peradangan kronis. Sangat indolen; dapat disembuhkan dengan eksisi lokal
• Setiap segmen saluran cerna dapat terkena akibat penyebaran limfoma non-hodgkin. Namun, sampai 40% limfoma timbul di tempat diluar KGB dan usus merupakan tempat ekstranodus yang tersering; 1% hingga 4% dari semua keganasan saluran cerna adalah limfoma.
• Limfoma sporadik adalah bentuk yang tersering dan tampak berasal dari sel B jaringan limfoid terkait –mukosa (mucosa – associated lymphoid tissue, MALT).
• Predileksi : Lambung (55-60 % kasus), usus halus (25-30%), kolon proximal (10-15%), dan kolon distal (10%). Apendiks dan esofagus jarang terkena. Limfoma MALT lambung berkaitan erat dengan aktivasi limfoid mukosa, akibat gastritis kronis yang berhubungan dengan infeksi H.pylori dimana terjadi pengaktifan intensif sel T dan sel B mukosa. Hal ini menyebabkan hiperplasia sel B poliklonal dan akhirnya menimbulkan neoplasma monoklonal sel B.
Limfoma Non-Hodgkin
• Merupakan tumor ganas primer KGB. Sel ganas nya berasal dari sel limfosit yang berada pada salah satu tingkat differensiasinya dan berproliferasi secara berlebihan.
• Makroskopik • KGB tampak membesar dan saling menempel
pada penampang tampak jaringan berwarna pucat merah muda
• Mikroskopik• Dengan pembesaran lemah tampak arsitektur foliculer pada
KBG telah berubah dan kapsul jaringan ikat mengalami kerusakan.
• Kelenjar seluruhnya terdiri dari sel-sel kecil monomorf dan serba rata (diffus)
• Dengan pembesaran kuat terlihat bahwa sel-sel itu menyerupai limfosit dengan ukuran yang lebih besar. Inti bulat hiperkromatis, sitoplasma tipis dan agak basofil.
• Sel-sel yang mengalami mitosis dapat ditemukan.