Download - Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

Transcript
Page 1: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

BAGIAN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Terjemahan Jurnal

24 Desember 2013

Penilaian Temporomandibular Joint Sebelum dan Sesudah Perawatan Prostetik pada

Pasien Edentulous Sebagian (Pemeriksaan radiografi)

Temporomandibular Joint Assessment of Pre and Post Prosthetic Treatment of Par-tially

Edentulous Patient (Radiographic Examination)

Nadira A Hatim, Nazar Gh Jameel, Marwah M Shehab

Nama : Irma Ariany Syam

NIM : J111 10 008

Dibacakan : Selasa, 24 Desember 2013

Sumber : Al – Rafidain Dent J Vol. 11, No1, 2011

DIBACAKAN SEBAGAI SALAH SATU TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

BAGIAN RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2013

Page 2: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

1

Penilaian Temporomandibular Joint sebelum dan sesudah perawatan prostetik pada pasien

edentulous sebagian (Pemeriksaan radiografi)

Nadira A Hatim, Nazar Gh Jameel, Marwah M Shehab

Abstrak

Tujuan: Penelitian ini untuk mengkaji posisi kondilus dalam fossa temporal pada pasien

bergigi lengkap dan bergigi sebagian sebelum dan setelah perawatan prostetik, dan

membandingkan antara kondilus kanan dan kiri pada kedua kelompok dengan pemeriksaan

radiografi. Bahan dan Metode: Dua puluh dua pasien bergigi lengkap (20-28) tahun, dan

tiga puluh pasien bergigi sebagian (35-65) tahun yang memenuhi kriteria penelitian. Setiap

pasien dibuatkan gigi tiruan akrilik sebagian lepasan sementara. Dengan menggunakan

perangkat radiografi digital Planmeca (Finlandia), suatu radiograf yang berfungsi untuk

melihat TMJ dengan teknik panoramik khusus dalam posisi mulut terbuka dan tertutup pada

kedua kelompok (sebelum, sesaat, dan setelah dilakukan insersi alat prostetik). Dengan

menggunakan program software Dimaxis pengukuran linear dari ruang sendi anterior dan

posterior tersempit dibuat dengan menggunakan alat program, maka sudut inklinasi pada

eminence artikular dalam posisi mulut tertutup juga diukur, dan analisis statistik dengan

menggunakan program SPSS versi 11.5 untuk semua data. Hasil: Hasil penelitian

menunjukkan bahwa pada pasien bergigi lengkap, 76,5 % memiliki kondilus pada posisi

konsentris, pasien yang telah kehilangan gigi posterior menunjukkan dominasi pada posisi

kondilus posterior dan penurunan yang signifikan pada perpindahan setelah perawatan

prostodontik ( P = 0,015 untuk sisi kanan dan P = 0,032 untuk sisi kiri ) dengan tingkat

signifikansi 0,05. Asimetri pada posisi konsentris dari kondilus antara kanan dan kiri, tetapi

nilai signifikan P > 0,05. Ada perbedaan yang signifikan dalam sudut inklinasi eminence

artikular antara pasien bergigi lengkap dan sebagian P = 0,01 untuk sisi kanan dan P = 0,005

untuk sisi kiri . Kesimpulan: perpindahan kondilus ke arah posterior berhubungan dengan

hilangnya gigi posterior. Perubahan signifikan dalam posisi condylar terjadi setelah

perawatan prostetik, kenyamanan pasien diperoleh ketika posisi kondilus berada pada glenoid

fossa (posisi konsentris + 0.35 mm). Kehilangan gigi menyebabkan remodeling dari inklinasi

articular eminence.

Kata Kunci: kondilus, articular eminence, edentulous dan digital radiografi.

Page 3: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

2

PENDAHULUAN

Kebutuhan untuk mengganti gigi

yang hilang hingga saat ini masih

diperdebatkan dan tergantung pada banyak

faktor meliputi; fungsi estetika dan

pencegahan dari pergerakan gigi yang tidak

diinginkan. Setiap faktor tersebut penting

untuk dipertimbangkan.1

Gigi menyediakan relasi vertikal dan

distal yang stabil pada mandibula terhadap

maksila dan memberikan petunjuk bagi

piranti untuk pergerakan mandibula ke

anterior dan lateral di sekitar pergerakan

mandibula selama gigi berkontak.

Kehilangan gigi posterior diikuti dengan

hilangnya kurva oklusal yang merupakan

keseimbangan dari adaptasi dengan harmoni

fungsional terhadap fungsi yang tidak

teratur2. Kondilus dari mandibula dapat

dipertimbangkan sebagai gambaran

terjadinya gangguan fungsional dari oklusi

gigi geligi3.

Hattori et al4 menyatakan bahwa

lengkung gigi (lengkung gigi dengan

kehilangan gigi posterior) bukan merupakan

faktor risiko untuk TMD, penelitian ini

menjelaskan bahwa mekanisme pengaturan

neuromuskuler yang melindungi sendi dari

over loading. Pasien dengan perawatan

prostetik bermanfaat untuk menstabilkan

oklusi dan intensitas kontak gigi berkurang

memiliki efek yang lebih besar untuk

menghilangkan rasa sakit dari TMDs 5-8

TMJ adalah salah satu daerah di

dalam tubuh yang paling sulit digambarkan

karena struktur tulang sendi kecil dan

sebagian kecil dikaburkan oleh tulang

tengkorak yang lebih besar9. Pemeriksaan

radiografi pada masalah TMJ,

dipertimbangkan sebagai bagian dari

keseluruhan penilaian terhadap pasien10,11

.

Sejumlah modalitas pencitraan telah

digunakan di masa lalu dan masih digunakan

untuk memeriksa pasien dengan masalah

TMJ12,13

. Sistem radiografi digital yang

digunakan dalam praktek dokter gigi telah

berhasil selama hampir dua dekade.14

.

Radiografi digital adalah teknologi

komputer yng telah menghasilkan sistem

pencitraan yang unik (filmless) seperti

radiografi gigi konvensional “tidak ada film

atau proses kimia yang

digunakan"15

. Gambar digital sebenarnya

adalah sebuah sensor solid-state dan fosfor

piring sensor yang menghasilkan informasi

X-ray pada layar monitor, printer atau

perangkat pengamatan lain (sensor elektron

dan sistem pencitraan komputerisasi)16

.

Berbagai metode telah digunakan

untuk menentukan posisi condylar sesuai

dengan relasi dimensi ruang tulang sendi

anterior dan posterior antara fossa dan

permukaan condylar. Tiga jenis posisi

condilus dapat diidentifikasi17

: (posisi

konsentris condylar dimana ruang sendi

anterior dan posterior adalah sama, posisi

condylar posterior di mana ruang sendi

posterior lebih kecil dari ruang sendi

anterior, dan posisi anterior kondilus dimana

ruang sendi posterior lebih besar dari ruang

sendi anterior).

Tujuan penelitian ini dengan

menggunakan radiografi digital-teknik

panoramik khusus untuk mengevaluasi

posisi condylar di fossa temporomandibular

dan sudut inklinasi articular eminence dari

pasien bergigi normal dan sebagian. Posisi

Page 4: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

3

condylar di fossa temporomandibular dan

sudut inklinasi eminensia artikular untuk

pasien bergigi sebagian sebelum dan setelah

perawatan prostodontik dengan

membandingkan antara kondilus kanan dan

kiri dalam posisi mulut tertutup.

BAHAN & METODE

Dua ratus empat puluh enam pasien

dan mahasiswa didiagnosis selama periode

penelitian dari klinik University of Mosul,

Dentistry College menggunakan metode

dasar pemeriksaan gigi 18

. Hanya 111 orang

yang sesuai dengan kriteria penelitian, tetapi

hanya lima puluh dua dari mereka berlanjut

sampai menyelesaikan serangkaian

perawatan. Sampel dibagi menjadi dua

kelompok. Kelompok pertama: (22) pasien

bergigi lengkap (kontrol) berusia antara (20-

28) tahun, benar-benar tanpa gejala (super

normal)19

, orang dengan oklusi Angle Class

(I), yang tidak memiliki riwayat perawatan

ortodontik, ekstraksi gigi , cor restorasi atau

gigi tiruan sebagian tetap dan kesehatan

umum yang baik. Kelompok kedua: (30)

pasien edentulous sebagian tanpa gigi

gituan, berusia antara (35-65) tahun, periode

ekstraksi antara (1-5) tahun dan tanpa

protesa sebelumnya. Gigi Tiruan sebagian

lepasan atas dan bawah sementara (TRPD)

dibuat dengan metode konvensional.20,21

Gigi tiruan telah selesai diinsersi di

mulut pasien, masalah ketidaknyamanan

atau rasa sakit telah dihilangkan.

Penampilan dan cara berbicara dari pasien

dengan TRPD juga diperiksa.

Setiap subjek dalam penelitian ini

digambarkan dalam dua posisi, dalam posisi

mulut tertutup dan dalam pembukaan

maksimum (Gambar 1 A, B) dengan

menggunakan proyeksi TMJ panoramik

khusus untuk sisi kanan dan kiri, dengan

PLANMECA digital mesin radiografi (tipe

Cephpan ) dan PLANMECA Dimaxis pro

dan imaging software klasik (Finlandia).

Setelah memilih pasien; pemasukan data

base, dari panel kontrol perangkat

dikonversi dengan kebutuhan sistem,

disesuikan dengan dosis paparan radiasi

untuk laki-laki dewasa (Closing 74 kVp, 72

kVp Opening) sedangkan untuk perempuan

dewasa (70 kVp dan 68 kVp. Sepuluh mA

dan 6,3 detik waktu ekspose untuk setiap

posisi. Ketika radiografi digital terkena,

gambar ditransmisikan ke prosesor

komputer segera dikonversi menjadi format

digital.

(A) (B)

Gambar 1: A: Posisi mulut tertutup. B:

posisi mulut terbuka secara maksimum

Radiografi diambil dalam tiga

interval. Sebelum pembuatan prostesa gigi:

dalam posisi mulut tertutup (relasi sentris)

adalah posisi rekomendasi horizontal

mandibula dapat diasumsikan secara rutin

oleh pasien di bawah arahan dokter gigi

(dipelajari dan direproduksi)18

. Pasien

diminta untuk membuka dan menutup

mandibula beberapa kali, memintanya untuk

fonasi beberapa kata dengan menggunakan

Page 5: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

4

huruf /s/, setelah itu radiografi yang diambil

dalam posisi relasi sentris, dan dua sampai

tiga bulan Interval setelah penyesuaian akhir

dari protesa.

Untuk meningkatkan citra radiografi

digital (Dimaxis software), empat jenis alat

manipulasi yang diterapkan, radiografi

normal tanpa manipulasi - skala abu-abu

terbalik, pseudo-pewarnaan dan gradien.

Ruang intra-artikular anterior dan posterior

diukur sebelum dan setelah insersi protesa

pada setiap pasien, ruang intraartikular

anterior dan posterior untuk kelompok

kontrol juga diukur. Penggunaan alat ukur

linier dari ruang sendi terdekat dijelaskan

oleh Pullinger dan Hollender19

. Pada posisi

mulut tertutup diukur sebagai berikut

(Gambar 2): Buatlah dua garis sejajar, satu

baris tangensial dengan titik lebih menonjol

dari kondilus dan garis tangensial lainnya

dengan perbatasan bagian dalam dari fossa.

Jarak antara dua garis sejajar adalah ukuran

dan mewakili ruang intraartikular.

Gambar (2) Gambar radiografi, pengukuran linier dan angular. A dan D TMJ dalam

posisi tertutup, B dan C dalam posisi terbuka. A: Pengukuran angular, D: Pengukuran Linier

Data yang dikumpulkan dari

pemeriksaan ini diolah dalam rumus sebagai

berikut:

P = posterior joint space.

A = anterior joint space

Pengukuran inklinasi artikular eminence

seperti yang dijelaskan oleh Matsumoto dan

Bolognese (1993). Semua pengukuran ini

dilakukan pada (software Dimaxis / 3.2.1)

pada program komputer yang dirancang oleh

perusahaan PLANMECA. Analisis statistik

dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 11.5

HASIL

Dua ratus dua puluh empat

temporomandibular joint diperiksa secara

radiografi dalam posisi mulut tertutup pada

pasien bergigi sebagian dan pasien bergigi

lengkap, data dikumpulkan dari hasil

pemeriksaan dan tes menggunakn metode

analisis statistik yang berbeda, untuk

penyelidikan lebih lanjut dari perbedaan

yang signifikan pada P <0,05 derajat.

Page 6: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

5

Menurut rumus dari Pullinger dan

Hollender22

. Persentase perpindahan

kondilus anterior atau posterior lebih kecil

dari -12. Ini menunjukkan bahwa kondilus

berada dalam posisi posterior, hasil mulai

dari -12 sampai +12 menunjukkan bahwa

kondilus berada dalam posisi konsentris, dan

hasil yang lebih besar dari 12 menunjukkan

bahwa kondilus berada dalam posisi

anterior. Dengan menggunakan rumus

persen; posisi kondilus dalam fossa

mandibula pada pasien bergigi lengkap

dalam posisi mulut tertutup, menghsilkan

posisi konsentris ± 12%, di sisi kanan

menunjukkan (1 = 4,5%) kondilus dalam

posisi posterior, (6 = 27,3 %) kondilus

dalam posisi anterior, dan (15 = 68,2%) di

posisi konsentris (Tabel 1 dan Gambar 3).

Tabel (1) Jumlah dan Persentase Posisi kondilus kanan dan kiri pada pasien bergigi lengkap

dalam keadaan posisi mulut tertutup menurut Persen Formula.

Gambar (3) Posisi kondilus pada sisi kanan Menurut konsentris Range ± 12% menurut Persen

Formula

Untuk sisi kiri, dengan rentang

konsentris range ± 12%, menunjukkan (1 =

4,5%) kondilus dalam posisi posterior, (3 =

13,6%) di posisi anterior dan (18 = 81,8%)

di posisi konsentris (Tabel 1 dan Gambar 4).

Pada pasien bergigi sebagian, posisi

kondilus di sisi kanan dan kiri ditunjukkan

pada Tabel (2) dan Gambar (3 dan 4).

Page 7: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

6

Tabel (2) Jumlah dan Persentase Posisi kondilus kanan dan kiri pada pasien bergigi sebagian

(sebelum insersi, saat insersi dan setelah insersi) protesa dalam keadaan posisi mulut tertutup

menurut Persen Formula.

Gambar (4) Posisi kondilus di Sisi Kiri Menurut konsentris Range ± 12% menurut Persen

Formula

Tes analisis varians (ANOVA) untuk

pasien bergigi lengkap dan pasien bergigi

sebagian pada sebelum dan setelah insersi

prostesa gigi di sisi kanan dan kiri

diilustrasikan dalam Tabel (3 dan 4). Hasil

penelitian menunjukkan perbedaan yang

signifikan antara kelompok pada P <0,05.

Uji Duncan menunjukkan perbedaan yang

Page 8: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

7

signifikan dalam posisi kondilus sebelum

insersi protesa gigi dengan setelah insersi

prostesa gigi dan pasien bergigi lengkap

seperti yang diilustrasikan pada Gambar (5).

Tabel (3) Analisis Varians untuk Pasien bergigi sebagian (sebelum insersi, saat insersi,

dan setelah insersi) protesa dan Pasien bergigi lengkap pada kondilus kanan dan kiri.

Tabel (4) Analisis Varians Antara Kondilus Kanan dan Kiri pada pasien bergigi sebagian

(sebelum insersi, saat insersi, dan setelah insersi) protesa gigi.

Page 9: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

8

Gambar (5) Duncan Multiple Range Test Antara Pasien Bergigi Sebagian (sebelum

insersi, saat insersi, dan setelah insersi) prostesa gigi dan Pasien bergigi lengkap (Kontrol).

Different Letters Means Significant Different p <0,05.

Tabel (5) dan Gambar (6) mewakili hubungan antara Kondilus kanan dan kiri pada pasien

bergigi lengkap dan pasien bergigi sebagian (sebelum, saat dan setelah) insersi protesa gigi

menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada p <0,05.

Tabel (5) Uji T berpasangan antara Kondilus Kanan dan Kiri pada Pasien bergigi lengkap

dan pasien bergigi sebagian (sebelum, sesaat, dan setelah) insersi protesa gigi menurut Persen

Formula, dan Perbedaan Signifikan pada p <0,05 pada posisi mulut tertutup.

Page 10: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

9

Gambar (6) Persentase Mean dari Hubungan Fossa Kondilus antara sisi kanan dan kiri.

Uji Mean, analisis varians

(ANOVA), dan uji Duncan dari inklinasi

sudut eminensia artikular antara pasien

bergigi lengkap dan pasien bergigi sebagian

(Sebelum insersi, saat insersi, dan setelah

insersi) protesa gigi di sisi kanan dan kiri,

perbedaan signifikan pada p <0,05, hasil

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok pada p

<0,05, digambarkan dalam Tabel (6 dan 7)

dan Gambar (7).

Tabel (6) Statistik Deskriptif dengan Perbandingan Inklinasi Kanan dan Kiri dari sudut

artikular Eminence pada pasien bergigi lengkap dan pasien bergigi sebagian (sebelum insersi,

saat insersi dan setelah insersi) Protesa gigi.

Tabel (7) Analysis of Variance (ANOVA) untuk inklinasi dari sudut artikular Eminence

Antara Pasien bergigi lengkap dan pasien bergigi sebagian (sebelum insersi, setelah insersi) dari

protesa Gigi di sisi Kanan dan Kiri.

Page 11: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

10

Gambar (7) Duncan Multiple Range Test untuk inklinasi dari sudut artikular Eminence

antara pasien bergigi lengkap (kontrol) dan Pasien bergig i sebagian (sebelum insersi, setelah

insersi) protesa gigi, Different Letters Means Significant Different p <0,05.

DISKUSI

Berdasarkan analisis Tabel (1)

menurut persen formula, posisi konsentris

adalah ± 12%, 68,2% untuk sisi kanan

kondilus (Gambar 3), dan 81,8% untuk sisi

kiri kondilus (Gambar 4). Hal ini sesuai

dengan penelitin sebelumnya19,23

, mereka

menemukan bahwa secara radiografi,

kondilus dalam posisi konsetris ditemukan

pada 50% sampai 86% pada populasi

asimptomatik, perbedaan tampak jelas pada

posisi condylar yang dikaitkan dengan

bentuk kondilus (variasi morfologis).

Dalam penelitian ini 20-30%

memiliki perpindahan kondilus dari posisi

konsentris (Gambar 3 dan 4), hal ini sesuai

dengan penelitian sebelumnya19,24

, yang

menemukan persentase yang sama dari

kondilus yang telah berpindah dari posisi

konsentris. Al-Obaidi26

menyatakan bahwa

pada oklusi sentrik nilai rata-rata untuk

posisi kondilus kanan dan kiri (9,21%) yang

berada pada posisi konsentris – sampai

Page 12: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

11

batas-batas anterior dari posisi konsentris-

ini adalah sesuai dengan penelitian yang

dilakukan ditemukan nilai rata-rata untuk

posisi kondilus sisi kanan dan kiri (5,56%)

yang berada pada posisi konsentris - dalam

batas-batas anterior dari posisi konsentris.

Pada penelitian ini (Tabel 2, Gambar

3 dan 4), pasien yang telah kehilangan gigi

posterior menunjukkan dominasi posisi

condylar posterior (pengurangan ruang intra-

artikular posterior). Hal ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya17,27

. Ketika gigi

posterior hilang, mandibula cenderung

mundur yang dipengaruhi oleh otot

pengunyahan, posisi kepala kondilus lebih

ke arah posterior, ini menghasilkan ruang

sendi yang lebih kecil di posterior dan ruang

sendi lebih luas ke anterior28

.

Rehabilitasi prostetik menyebabkan

perubahan pada hubungan kondilus / fossa

dan menurunkan kejadian penyakit yang

ditimbulkan oleh posisi condylar posterior

dan meningkatkan kejadian posisi condylar

konsentris, tingkat retrusi yang diamati lebih

kecil bahkan ketika kondilus tetap dalam

posisi posterior (retrusion). Hal ini sesuai

dengan pendapat Amorim et al17

, yang

menyimpulkan bahwa untuk lengkung

mandibula pada edentulous sebagian

menunjukkan dominasi posisi condylar

posterior dalam posisi interkuspal maksimal,

setelah rehabilitasi prostetik dengan

pemeriksaan tomografi menunjukkan

penurunan yang tampak lebih jelas dalam

posisi kondilus posterior dan peningkatan

posisi condylar konsentris.

Witter et al29

menyimpulkan bahwa

free end dari gigi tiruan sebagian lepasan

yang mengimbangi hilangnya gigi molar di

rahang bawah tidak mencegah gangguan

temporomandibular, tapi memperbesar

dukungan posterior dan bermanfaat untuk

meningkatkan stabilitas oklusal dan fungsi

pengunyahan dan berpotensi untuk

mengurangi jumlah articular loading.

Perbandingan subjek dan volunteers

simptomatik dengan sendi normal

menunjukkan peningkatan kecil tapi

signifikan dalam prevalensi hilangnya gigi

posterior pada subjek simptomatik dengan

gejala gangguan TMJ intra-artikular, ada

hubungan antara peningkatan prevalensi

variasi ruang TMJ dan meningkatkan

disfungsi mandibula dan pengurangan ruang

TMJ berhubungan dengan usia karena

pasien yang lebih tua cenderung memiliki

kehilangan gigi yang lebih besar, kehilangan

gigi dapat menyebabkan perubahan fungsi

otot yang mengarah ke TMDs30-32

.

Tabel (3 dan 4), dan Gambar (5)

menunjukkan bahwa ada perbedaan yang

signifikan dari pasien bergigi sebagian

(sebelum insersi protesa), dengan kelompok

kontrol (pasien bergigi lengkap ) dan pasien

bergigi sebagian pada saat insersi dan

setelah insersi protesa gigi, ini sesuai dengan

penelitan sebelumnya33,34

, menyatakan

bahwa gigi posterior tampaknya menjadi

faktor yang paling penting dalam menjaga

TMJ. Pengurangan dimensi vertikal oklusi

unilateral atau bilateral dapat menghasilkan

posisi retrusi kondilus. Terapi gigi tiruan

sebagian lepasan dilakukan untuk

pembentukan kembali fungsi-fungsi dari

sistem stomatognatik. Pemulihan dari

dimensi vertikal pada pasien deep bite,

diyakini bahwa posisi paling baik dari

Page 13: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

12

kondilus berada pada fossa glenoid dan

tanda-tanda klinis dari fungsi mandibula

meningkat secara signifikan. Dimensi

vertikal oklusi diperlukan dalam rangka

untuk memiliki condylar konsentris yang

terletak di fossa. Disfungsi dirawat dengan

cara reposisi kondilus pada TMJ dengan

menggunakan resin akrilik untuk terapi

oklusi sentrik diperlukan sebelum

penggunan protesa yang terbuat dari metal

(bertahan lama).

Tidak ada perbedaan yang signifikan

antara saat insersi dan setelah insersi protesa

gigi karena perpindahan kondilus

merupakan gejala dari perpindahan

mandibula yang mengaruhi fungsi otot

mastikasi dengan hasil terjadi spasm

otot.35,36

.

Analisis Tabel (5) dan Gambar (6)

menunjukkan bahwa ada perbedaan berarti

antara kondilus sisi kanan dan kiri dalam

semua situasi (pasien bergigi lengkap dan

bergigi sebagian) kecuali setelah insersi

protesa gigi, tetapi perbedaan ini tidak

mencapai ke tingkat yang signifikan. Hal ini

sesuai dengan penelitian

sebelumnya17,19,26,37

. Posisi sendi dari setiap

subyek individu yang meninggalkan

kondilus tampaknya tidak berhubungan

dengan (atau tergantung pada) posisi sendi

kondilus kanannya.37

Berdasarkan tabel (6) inklinasi dari

slop posterior dari eminensia artikular

memiliki nilai rata-rata (49,39 ± SD) Derajat

sudut untuk pasien bergigi sebagian, hal ini

sesuai dengan penelitian sebelumnya39,40

.

Mereka menemukan inklinasi dari slop

posterior dari eminensia artikular memiliki

nilai rataan mean yang sama dari (45-52,9 ±

SD) pada derajat sudut.

Perbedaan yang sedikit antara semua

pengukuran tergantung pada metode yang

digunakan untuk mengukur dominasi

eminensia artikular adalah faktor penting

yang mungkin memiliki pengaruh pada

hasil, juga penting untuk menggunakan

teknik radiografi yang mampu

menggambarkan slop dari eminence di

bidang sagital bersama dengan kondilus.41

Tabel (7) dan Gambar (7)

menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan

yang signifikan (p <0,05) di kedua sisi

kanan dan kiri antara pasien bergigi

sebagian dan pasien bergigi lengkap, ini

tidak sesuai penelitian sebelumnya42,43

.

Kemungkinan kehilangan gigi menyebabkan

remodeling dari artikular eminensia atau

mungkin sebagian besar laki-laki dalam

kelompok kontrol dan laki-laki memiliki

inklinasi artikular eminence lebih curam

dibandingkan daripada perempuan.

Ada perbedaan signifikan antara

sudut inklinasi eminensia artikular di sisi

kanan dan kiri pada kedua kelompok, hal ini

sesuai dengan Jameel dan Sammie44

, yang

menemukan nilai sudut ini berada dalam

kisaran yang sama dari penelitian ini,

perbedaan muncul antara kanan dan kiri

terletak dalam kesalahan pengukuran atau

variasi anatomi.

KESIMPULAN

1. Pada pasien bergigi lengkap hanya 76,5

% kondilus dalam posisi konsentris , 20

% di posisi anterior dan 4,5 % di posisi

Page 14: Terjemahan jurnal radiologi irma unhas

13

posterior dalam fossa

temporomandibular .

2. Pada pasien bergigi sebagian,

perpindahan condylar posterior dikaitkan

dengan hilangnya dukungan posterior

oklusal (kehilangan gigi posterior) dan

penurunan dimensi vertikal.

3. Ada perbedaan yang signifikan dalam

posisi condylar antara pasien bergigi

sebagian (sebelum perawatan

prostodontik) dan pasien bergigi

lengkap.

4. Ada perbedaan yang signifikan dalam

posisi condylar antara pasien bergigi

sebagian (sebelum perawatan

prostodontik) dan setelah perawatan

prostodontik dari pasien yang sama.

5. Gigi tiruan sebagian lepasan sering

menjadi pilihan untuk rehabilitasi fungsi

oklusi.

6. Ada asimetri jelas antara posisi kondilus

kanan dan kiri di glenoid fossa untuk

kedua kelompok (pasien bergigi lengkap

dan pasien bergigi sebagian).

7. Terdapat perbedaan yang signifikan pada

sudut inklinasi artikular eminence antara

pasien bergigi lengkap dan pasien

bergigi sebagian.