D E M E N S I A
Kepaniteraan Klinik Bagian PsikiatriRumah Sakit Islam Khusus Jiwa Bunga Rampai
Jakarta TimurUniversitas Muhammadiyah Jakarta
Periode 14 April s/d Mei 2008
REFERAT
Presented by : RAHMI MUIN
GANGGUAN MENTAL ORGANIK
Meliputi berbagai ggn jiwa akibat disfungsi otak oleh penyebab apapun yg dpt dibuktikan atau adanya kesan yg kuat dari riwayat/anamnesis, pem. fisis atau laboratorium
Disfungsi:• Primer (otak)• Sekunder (luar otak simptomatik)
Faktor Penyebab• Penyakit/ggn primer atau cidera otak• Penyakit/ggn sistemik yg secara sekunder
mempengaruhi otak• Zat atau obat yang dalam wkt panjang
mempengaruhi otak
Gambaran Utama• Ggn fungsi kognitif, sensorium• Ggn persepsi (ilusi & halusinasi), waham,
afek, kepribadian & perilaku (ggn fungsi kognitif & sensorium tdk menonjol)
DEMENSIA
- Sindrom klinis yang ditandai hilangnya :* Kemampuan kognitif (mengenal)* Kemampuan emosional yang cukup berat sehingga mengganggu fungsi sehari-hari dan kualitas hidup
* Geldmacher, Evaluation of Dementia,NEJM vol. 335;5;1996: 330 - 336
Sindrom klinik yang ditandai dengan terjadinya defisit kognisi multiple :
- Daya ingat- Paling sedikit satu dari kognisi
lain :* afasia* afraksia* agnosia* gangguan fungsi eksekutif yang cukup berat sehingga mengganggu fungsi pekerjaan, sosial (DSM IV)
Sindrom yang ditandai dengan gangguan fungsi intelektual (kognitif) yang meliputi :
- Memori- Bahasa- Orientasi- Kemampuan konstruksional- Pemikiran abstrak- Praksis, dan- Pemecahan masalah
Kumpulan gejala klinik yang disebabkan oleh berbagai latar belakang penyakit yang ditandai oleh hilangnya daya ingat jangka pendek (recent memory) dan gangguan global fungsi mental termasuk fungsi bahasa, mundurnya berfikir abstrak, kesulitan merawat diri, sendiri, perubahan perilaku, emosi labil dan hilangnya pengenalan waktu dan tempat.
* (PERDOSSI)
EPIDEMIOLOGI
• Umumnya terjadi pada usia lanjut :– Sekitar 1 % pd usia 60 tahun– Naik 2 kali lipat setiap 5 tahun– Mencapai 30 – 50 % pada usia 85 tahun
* Geldmacher, Evaluation of Dementia,NEJM vol. 335;5;1996: 330 - 336
Epid. Lanj..
• Kelompok usia lanjut (Lansia) :- WHO/GBHN : lansia mulai usia 60 th- WHO * elderly : 60 – 74 th
* old : 75 – 90 th * very old : > 90 th
(DEPKES, 2000)
• Lansia : dunia (WHO)tahun 2000 : 6000 jutatahun 2025 : 1,2 milyartahun 2050 : 2 milyar
saat ini 2/3 hidup dinegara berkembang, 75 % (2025)
Lansia : Indonesia - > 60 tahun UU No. 13, 1998
tentang kesejahteraan lansia.- tahun 2005 – 2010 jumlah lansia
= jumlah balita- 19 juta (8,5 % jumlah penduduk)- Umur harapan hidup :
* wanita : 67 th* pria : 63 th
- Demensia, 15 % dari lansia (Menkes RI, 2004)
Etiologi dan Pembagian Demensia
Etiologi Frekuensi
1. Penyakit alzheimer 50 – 60 %2. Dementia vasculer 10 – 30 %3. Depresi 5 – 15 %4. Alkohol 1 – 10 %5. Gangguan metabolisme 1 – 10 %6. Intoksikasi 1 – 10 %7. Hidrosefalus1 – 5 %8. Anoksia otak 1 – 2 %9. Infeksi susunan saraf pusat 1 – 2 %10. Trauma serebral 1 – 2 %11. Tumor otak 1 – 2 %12. Hematoma subdural (SDH) 1 – 2 %13. Penyebab lain 10 – 20 %
Demensia Psikiatri
• St sindrom akibat peny/ggn baik primer maupun sekunder mempengaruhi otak
• Bersifat kronik-progresif• Ggn fungsi kortikal luhur (daya ingat, pikir,
orientasi pemahaman, berhitung, belajar, berbahasa, daya nilai
• Tdk ada ggn kesadaran• Kadang diawali dgn kemerosotan
pengendalian emosi, perilaku sosial a/ motivasi hidup
• Gejala depresi, halusinasi, waham
PEDOMAN DIAGNOSTIK UMUM
• Penurunan kemampuan (disabilitas) daya ingat & daya pikir sampai mengganggu kegiatan harian seseorang, mis: mandi berpakaian, makan, kebersihan diri, buang air
• Tdk ada ggn kesadaran• Disabilitas > 6 bln
Kategori Demensia Lansia
• Dementia degeneratif primer : 50 – 60 %
• Dementia multi-infark : 10 – 20 %• Dementia yang reversibel atau
sebagian reversibel : 20 – 30 %• Gangguan lain (t.u neurologik) : 5 –
10 %
Penyebab DEMENSIA :
D drugsE emotionalM metabolik atau endokrinE Eye and ear (disfungsi
mata dan telinga)N nutritionalT Tumor dan traumaI InfeksiA arteriosklerotic (komplikasi
penyakit arteriosklerosis, mis; infark miokard, gagal jantung, dll) dan alkohol
Pembagian Demensia berdasarkan dapat tidaknya diobati :• Demensia yg tidak dapat
disembuhkan :- Penyakit Alzheimer (AD)- Penyakit Pick- Khorea Hungtington- Parkinsonisme- Sklerosis lateral Aminotropik (AL) dengan demensia- dll
Demensia yg dapat diobati :
• Demensia vaskuler :- Demensia pasca stroke : multiinfark,
stroke lakunar, Stroke hemoragik- Ensefalopati hipertensif gangguan
karena hipoksia
• Demensia Sekunder :- Demensia karena hipertiroidic- Demensia karena intoksikasi- Demensia karena trauma kepala- Demensia tumor- Demensia stress- dll
Disorder that can stimulate demensia :
• Psychiatric disorder : - Depresi- Anxiety- Psychosis- sensory deprivation
• Nutritional disorder :- Pellagra (B-6) deficiency- Thiamine deficiency (Korsakoff syndrome)- Cobalamin deficiency (B 12 or pernicious anemia)- Marchiava – Bignami disease
• DRUG’s :- Sedativa- Hypnotic- anti-anxiety- anti-arrhytmia- anti hypertensiv- anti convulsan- anti psychotics- digitalis & derivatives- drugs with anti cholinergic side effect- others
Demensia pada Peny. Alzhaimer
• St penyakit degeneratif primer dari otak etiologi tdk diketahui
• Onset & perkembangan lambat (2-3 thn / lebih)
• Ped. Diagnostik Memenuhi Pedoman Diagnosis Umum Onset bertahap, sulit dipastikan, deteriorasi lambat,
dlm perjalanan peny. Bisa terjadi st taraf stabil nyata Tdk ada bukti peny. otak/sistemik lain penyebab
demensia Tdk ada serangan apoplektik akut atau gejala
neurologis dr kerusakan otak fokal
• Jenis demensia ini:a. Onset dini
- Onset < 65 thn - Gejala cepat & progresif - Riwayat keluarga berpenyakit Alzhaimer
menyokong diagnosis
b. Onset lambat - Onset > 65 thn - Gejala lambat
c. Tipe tdk khas a/ campuran - Demensia Alzhaimer + Vaskuler
DEMENSIA VASKULER
• Dulu disebut Demensia Arteriosklerosis atau Demensia Multi-infark
• Khas: riwayat serangan iskemi, ggn kesadaran, paresis atau hilangnya penglihatan sepintas
• Dpt terjadi akibat ggn serebro-vaskuler & jarang oleh suatu serangan stroke yg besar
• Hendaya daya ingat & pikir• Onset dpt akut atau lambat, biasanya pd usia
lanjut setelah st episode iskemi• Daya tilik diri & daya nilai relatif baik• Kadang: labilitas emosi, jarang perubahan
kepribadian
• Pedoman Diagnostik :
- Memenuhi Pedoman Diagnostik Umum- Hendaya kognitif tdk merata- Tilikan & daya nilai relatif baik- Onset akut atau deteriorasi bertahap.- Adanya gejala neurologis fokal
meningkatkan kemungkinan diagnosis. Kadang hanya dpt ditetapkan dgn CT-Scan
• JENIS : a.Demensia Vaskuler Onset Akut
Terjadi cepat setelah serangkaian stroke akibat trombosis/emboli atau perdarahan, jarang oleh st infark besar
b.Demensia Multi-InfarkOnset > lambatSetelah serangan iskemi minor akumulasi infark parenkim
otak
c.Demensia Vaskuler SubcortikalFokus pd substansia alba hemisfer (CT-Scan)Korteks serebral biasanya tetap baikKlinis mirip Demensia Peny. Alzhaimer
d.Demensia Vaskuler Campuran Kortikal & SubkortikalDpt diduga dari gamb. klinis/otopsi
Demensia Pada Peny. Lain
• Demensia pada Peny. Pick• Demensia pada Peny. Creutzfeldt-
Jacob• Demensia pada Peny. Huntington• Demensia pada Peny. Parkinson• Demensia pada Peny. HIV
DAFTAR PUSTAKA
Darmodjo, Boedhi. Dan Hadi Martono, Buku Ajar Geriatri. Edisi ke-3. Balai Penerbit Fakultas KEdokteran Indonesia. 1999
Gauze, Barry. Buku saku Psikiatri. Residen Bagian Psikiatri UCLA. Penerbit Buku Kedokteran,Jakarta 1997
Akbar, Muhammad. Catatn Kuliah Neuropsikiatri : Demensia. Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Jakarta, 2004
Lisal, Toni. Catatan kuliah Neuropsikiatri : Gangguan Mental Organik. Bagian Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar, 2004
----DANK U---