Download - obstruksi duktus nasolakrimalis

Transcript

OBSTRUKSI DUKTUS NASOLAKRIMALA. DefinisiObstruksi duktus nasolakrimalis adalah penyumbatan duktusnasolakrimalis (saluran yang mengalirkan air mata dari sakus lakrimalis kehidung).Duktus nasolakrimalis termasuk dalam system lakrimalis sebagaikomponen dari system ekskresi / drainase air mata.B. EtiologiDalam keadaan normal, air mata dari permukaan mata dialirkan ke dalamhidung melalui duktus nasolakrimalis.Jika saluran ini tersumbat,air mata akanmenumpukdanmengalir secaraberlebihankepipi. Penyumbatanbisabersifatparsial (sebagian) atau total. Penyumbatan duktus nasolakrimalis (dakriostenosis) bisa terjadi akibat !. "angguan perkembangan sistem nasolakrimalis pada saat lahir (OD#$%)&. 'nfeksi hidung menahun (. 'nfeksi mata yang berat atau berulang ). Patah tulang (fraktur) hidung atau *ajah +. ,umorObstruksi duktus nasolakrimal congenital (OD#$%) merupakan gangguansystemlakrimal yang palingla-im, terjadi pada sampai +.bayi barulahir./iasanya disebabkan kanalisasi yang tidak lengkap duktus nasolakrimalis denganmembrane sisa pada ujung ba*ah duktus nasolakrimalis, dimana duktus ini masukrongga hidung.C. Gejala,anda0tanda dapat timbul beberapa hari atau beberapa minggu setelah lahirdanseringbertambahberat karenainfeksi saluranpernapasanatasataukarenapemajanan atas suhu dingin atau angin. 1anifestasi obstruksi nasolakrimalis yangpaling la-im adalah 2berair mata3 (tearing), yang berkisar dari sekedar mata basah(peningkatan di cekungan air mata, 2penimbunan3 atau 2kubangan3) sampai banjirair mata yang jelas (epifora), penimbunan cairan mukoid atau mukopurulen(seringdigambarkanolehorangtuasebagai 2nanah3), dankerak. 1ungkinadaeritema atau maserasi kulit karena iritasi dan gesekan yang disebabkan oleh tetes0tetes air mata dan cairan.Penyumbatankarenatidaksempurnanyasistemnasolakrimalis biasanyamenyebabkan pengaliran air mata yang berlebihan ke pipi (epifora) dari salah satuataupun kedua mata (lebih jarang) pada bayi berumur (0!& minggu. Penyumbatan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya pada usia 4bulan, sejalan dengan perkembangan sistem nasolakrimalis.D. DiagnosisDiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pemeriksaan penunjang lainnya adalah!. Pe*arnaan mata dengan -at fluoresensi untuk menilai pengaliran air mata5ji pe*arnahilangnya6luoresceinmungkinberguna0setetespe*arnaditanamkan ke dalamkedua matanya dan biasanya akan menghilangselama+menit jikasaluranyangpaten, danselanjutnyadapat terlihatdalam lubang hidung menggunakan cahaya biru.&. Probing dan 'rigasi (,es 7nel)$akukan probing yang mula0mula dimasukan 8ertical ke dalam pungtumlakrimal, kemudian hori-ontal, ke dalamkanalikuli lakrimal, sampaiujungnya menyentuh dinding dari sakus lakrimal,tariklah sedikit keluar,lalu sonde diputar 9: derajat ke atas dengan hati0hati. %alo sonde ini telahberhasil, disusul dengan tes 7nel.Dengan menggunakan sempritan yang diisi dengan larutan garamfisiologis.,es 7nel (;), bila terasa asin di tenggorokan, berarti salurannya berfungsibaik.,es 7nel (0), bila tidak terasa asin, berarti ada kelainan di dalam saluranekskresi tersebut. /ila cairan keluar lagi dari pungtum lakrimal superior,berarti ada obstruksi di duktus nasolakrimalis. %alau cairan kembalimelalui pungtum lakrimal inferior, berarti obstruksi terdapat di ujung nasalkanalikuli lakrimal inferior."ambar ,es 'rigasi"ambar ,es 'rigasi"ambar ,es Probing(. ,es *arna Jones,esini jarangdiperlukandanhanyadiindikasikanpadapasiendengansuspek obstruksi partial dari systemdrainase. Pasein0pasien denganmanifestasi epifora, tetapi system lakrimal dapat di irigasi dengan syringe.,es ini tidak bernilai pada obstruksi yang total.a. ,es Primer, memperbedakan obstruksi partial saluran lakrimal darihipersekresi primer air mata. Pertama, setetes fluorecein &.dimasukan dalam sakus conjuncti8a.