perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI TEH HIJAU
PT. RUMPUN SARI KEMUNING I
NGARGOYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan
Ahli Madya Di Bidang Manajemen Industri
Oleh :
OKI JAYUSMAN DAMARJATI
F3508002
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas Akhir dengan Judul :
ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI TEH HIJAU PT. RUMPUN SARI
KEMUNING I NGARGOYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011
Surakarta,
Disetujui dan diterima oleh
Pembimbing
Drs. Heru Purnomo, MM.
NIP. 195701221986031003
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul :
ANALISIS PERAMALAN PRODUKSI TEH HIJAU PT. RUMPUN SARI
KEMUNING I NGARGOYOSO, KARANGANYAR TAHUN 2011
Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas akhir
Program Studi Diploma 3 Manajemen Industri
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Suraklarta, 18 April 2011
Tim Penguji Tugas Akhir
________________________ ________________________
NIP. Penguji
Drs. Heru Purnomo, MM. ________________________
NIP. 195701221986031003 Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
“ Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat”.
(Al – Mujaadalah : 11)
“ Barang siapa keluar rumah untuk belajar satu bab dari ilmu pengetahuan, maka ia telah
belajar ilmu fisabilillah sampai ia kembali kerumahnya”.
(HR. Tarmidzi dan Anas . R.A)
“ Peliharalah jiwa baikmu dalam penderitaan dan teguhkanlah sebuah ketetapan hati pada
saat berada dalam kesusahan orang yang tidak berterimakasih atas sebuah kebaikan, maka ia
tidak akan menemukan sesuatu kecuali kerugian dan kekecewaan”.
(Imam Ali bin Abi Tholib R.A).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir ini saya persembahkan kepada :
- Bapak dan Ibu yang selalu mendoakan
- Adik-adiku tersayang
- Candra Dewi S. yang selalu mendukung
- Semua sahabat yang bersedia membantu
- Almamaterku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil ‘aalamiin, Puji syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuni-Nya sehingga
Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi
besar Muhammad SAW, sebagai khatimul anbiya’ yang telah
menyampaikan risalah untuk membimbing manusia kejalan yang diridhoi
Allah SWT.
Terselesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak baik materiil maupun spiritual, untuk itu menghaturkan banyak
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak. Selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
2. Ibu Intan Novela QS, SE, MM. Selaku Ketua Program Studi DIII
Manajemen Industri.
3. Bapak Drs. Heru Purnomo, MM. Selaku Pembimbing Tugas Akhir.
4. Seluruh Karyawan di Fakultas Ekonomi khususnya bagian Diploma III.
5. Orang Tua dan adik yang selalu mendukung.
6. Seluruh Teman-teman, sahabat serta semua orang yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Atas segala bantuan dari semua, penulis hanya bisa berdo’a
semoga amal baik mereka diterima disisi Allah sebagai amal ibadah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Apabila dalam penyusunan Tugas Akhir ada kesalahan dan
kekurangan penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga
skripsi ini bermanfaat. Amiin ya Robbal’alamin.
6 Juni 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................. v
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................ v
DAFTAR ISI ......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................... 5
E. Metode Penelitian ................................................................ 6
F. Kerangka Pemikiran............................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peramalan ......................................................... 12
B. Tujuan Peramalan................................................................ 13
C. Perencanaan dalam Manajemen Produksi dan Operasi ...... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
D. Jenis-jenis Peramalan .......................................................... 15
E. Peramalan menurut Horizon Waktunya ............................... 16
F. Tahap-tahap Peramalan ...................................................... 17
G. Metode Peramalan............................................................... 18
BAB III PERSEMBAHAN
A. Gambaran Objek Penelitian ................................................. 27
B. Laporan Magang Kerja ........................................................ 63
C. Pembahasan Masalah ......................................................... 67
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 79
B. Saran ................................................................................... 81
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Hasil Produksi PSB Bulanan pada Tahun 2010 ................ 68
Tabel 3.2. Peramalan Permintaan Produksi dengan Menggunakan
Metode Single Moving Average 3 bulanan ........................ 69
Tabel 3.3. Peramalan Permintaan Produksi dengan Menggunakan
Metode Single Moving Average 5 bulanan ........................ 71
Tabel 3.4. Peramalan Permintaan Produksi dengan Menggunakan
Metode Exponential Smoothing =0,1 .............................. 73
Tabel 3.5. Peramalan Permintaan Produksi dengan Menggunakan
Metode Exponential Smoothing =0,5 .............................. 74
Tabel 3.6. Peramalan Permintaan Produksi dengan Menggunakan
Metode Exponential Smoothing =0,9 .............................. 76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran ........................................................ 10
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT. Rumpun Sari Kemuning I .......... 35
Gambar 3.2. Diagram Alir Pengolahan Daun Teh pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I ..................................................................... 50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan perekonomian yang terjadi di era globalisasi
sekarang ini membawa dampak tersendiri dalam dunia bisnis
khususnya dunia industri. Perkembangan yang terjadi di dalam dunia
industri di Indonesia memliki tingkat persaingan antar industri yang
semakin ketat. Oleh karena itu setiap industri dituntut untuk harus
mempersiapkan kekuatan dalam menghadapi persaingan serta
tantangan yang datang dari luar, baik itu yang datang dari pesaing,
pemasok bahan baku atau konsumen.
Industri manufaktur Indonesia memiliki tingkat persaingan yang
ketat dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Persaingan tersebut
menuntut perhatian yang khusus dari perusahaan guna
mempertahankan perusahaan di tengah-tengah banyaknya pesaing
dalam dunia industri manufaktur. Hal tersebut dapat diatasi tentu
dengan cara menguasai pangsa pasar agar mendapatkan profit yang
diinginkan. Untuk menguasai pangsa pasar perlu dilakukan
peningkatan kemampuan dalam membaca situasi dan kondisi pasar
guna mendapatkan informasi tentang kebutuhan pasar sekarang.
Salah satunya yaitu dengan melakukan peramalan produksi, baik
peramalan jumlah kebutuhan bahan baku atau peramalan penjualan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
pada periode yang akan datang. Peramalan harus bersiffat efektif
dalam mengakomodasi faktor produksi yaitu manusia, modal, metode,
dan teknologi.
Perencanaan produksi yang dibuat perlu dilakukan dengan tepat
dan diusahakan meminimalkan kemungkinan terjadinya kesalahan.
Kesalahan yang terjadi dalam perencanaan produksi akan
menyebabkan ketidaksesuaian kuantitas serta kualitas produk dengan
permintaan pasar. Tujuan dari perencanaan produksi yaitu untuk
dapat memproduksi barang-barang (output) dalam waktu tertantu di
masa yang akan datang dengan kuantitas dan kualitas yang
dikehendaki konsumen serta mendapatkan keuntungan yang
maksimal. Agar semua hal tersebut dapat tercapai maka perlu
dilakukan perencanaan produksi sebelum memproduksi suatu produk.
Salah satu kendala yang dihadapi perusahaan adalah fluktuasi
produksi yang tidak pasti setiap periodenya sehingga sering kali terjadi
produksi yang berlebihan sehingga membengkaknya biaya atau justru
kekurangan jumlah kuota produksi yang akan mengurangi tingkat
kepuasan konsumen. Salah satu tindakan yang tepat untuk
menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan peramalan produksi.
Manajemen perusahaan akan mengeluarkan keputusan yang
dapat dipergunakan sebagai standar produksi di dalam perusahaan.
Sehubungan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan
manajemen perusahaan, maka sebelum mengadakan pengambilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
keputusan tersebut manajemen perusahaan akan lebih baik apabila
mempertimbangkan data teknis yang ada dan dipergunakan dalam
perusahaan yang bersangkutan (Ahyani, 1986 : 284). Sehingga
diharapkan data hasil perhitungan peramalan dapat dipergunakan oleh
manajemen dalam mengambil keputusan. Sehingga produksi pada
periode berikutnya tidak terjadi pembengkakan atau kekurangan dalam
hal volume produksi.
PT. Rumpun Sari Kemuning I merupakan perusahaan
perkebunan yang bergerak di bidang industri manufaktur yaitu
pengolahan pucuk daun teh (input) menjadi teh hijau kering (output)
yang akan memenuhi pasar lokal dan eksport. Karena produksi teh
hijau PT. Rumpun Sari Kemuning I bersifat fluktuaktif maka diperlukan
peramalan produksi untuk membuat perencanaan produksi.
Selama ini PT. Rumpun Sari Kemuning I belum melaksanakan
peramalan produksi secara efektif dan efisien untuk menentukan
permintaan produksi pada suatu periode. Atas dasar latar belakang
masalah di atas maka penulis mengambil judul. “ANALISIS
PERAMALAN PRODUKSI TEH HIJAU PT. RUMPUN SARI
KEMUNING 1 NGARGOYOSO KARANGNYAR TAHUN 2011”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapakah ramalan produksi teh hijau pada tahun 2011 dengan
menggunakan metode Moving Average 3 bulanan, 5 bulanan dan
exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α = 0,5 ; α = 0,9?
2. Berapakah mean square error dan mean absolut deviation dari
hasil ramalan dengan menggunakan metode moving average 3
bulanan, 5 bulanan dan exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α =
0,5 ; α = 0,9?
3. Metode manakah yang paling tepat digunakan untuk melakukan
peramalan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis
merumuskan tujuan penelitian yaitu sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil ramalan produksi teh hijau pada tahun 2011
bulan Januari dengan menggunakan metode Moving Average 3
bulanan, 5 bulanan dan exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α =
0,5 ; α = 0,9.
2. Mengetahui mean square error dan mean absolut deviation dari
hasil ramalan dengan menggunakan metode moving average dua
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
bulanan dan exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α = 0,5 ; α
= 0,9.
3. Memilih Metode manakah yang paling tepat digunakan untuk
melakukan peramalan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbagai
pihak yang berkepentingan antara lain :
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan masukan dan koreksi bagi
perusahaan demi terciptanya perusahaan yang semakin maju.
2. Bagi Penulis
a. Meningkatkan kemampuan yang telah didapat di bangku kuliah
khususnya materi tentang peramalan dan kemudian
mengaplikasikan dalam dunia kerja nyata.
b. Membantu melatih dan mengasah mental sebelum memasuki
dunia kerja yang sebenarnya.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian dapat dijadikan referensi atau tambahan masukan
dalam menyelesaikan kasus yang sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu dengan
melakukan penelitian langsung di lapangan dalam hal ini di PT.
Rumpun Sari Kemuning I. Alasan penulis memilih metode studi
kasus adalah
a. Biaya yang dibutuhkan rendah
b. Metode ini dapat digunakan semua jenis penelitian
2. Objek Penelitian
PT. Rumpun Sari Kermuning I yang berlokasi di Desa Kemuning,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Surakarta.
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak
pertama dalam hal ini adalah PT. Rumpun Sari Kemuning I.
Data primer yang kami gunakan adalah data tentang aktivitas-
aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka yaitu
dengan membaca literature-literature yang berhubungan
dengan teori-teori yang berkaitan dengan peramalan produksi
seperti jumlah produksi yang dilakukan pada tahun 2010,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan lain-
lain.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Observasi
Teknik observasi yaitu pengumpulan data secara langsung pada
objek yang diteliti dan mencatat data yang diperlukan sehingga
akan melengkapi keterangan yang belum diperoleh dari
wawancara.
b. Teknik Wawancara
Melakukan pembicaraan atau tanya jawab secara langsung atau
tatap muka dengan nara sumber dalam hal ini adal;ah karyawan
dan pembimbing lapangan guna memperoleh data yang
dibutuhkan.
c. Studi Kepustakaan
Mengumpulkan data melalui literature-literature yang
berhubungan dengan penelitian.
5. Metode Pembahasan
Metode pembahasan yang kami gunakan adalah dua metode yaitu
metode Moving Average 3 dan 5 bulanan dan Exponential
Smoothing α=0,1 ; α=0,5 dan α=0,9.
a) Moving Average menggunakan sejumlah data aktual masa lalu
untuk menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika
kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
sepanjang masa yang kita ramalkan. (Render dan Heizer, 2009
: 170). Sedangkan pengertian Rata-rata Bergerak (Moving
Average) menurut Buffa (1983 : 175) adalah rata-rata dari
jumlah nilai n yang terpusat pada jangka waktu tertentu. Secara
rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan sebagai berikut
Rata-rata bergerak = n
n sebelumnya periode permintaan
Untuk :
n = jumlah periode dalam rata-rata bergerak.
Saat ada tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan
untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini.
Parktik ini membuiat teknik peramalan lebih tanggap terhadap
perubahan karena periode yang lebih dekat mendapatkan bobot
yang lebih berat (Render dan Heizer, 2009 : 172). Sercara
rumus rata-rata bergerak dengan pembobotan sebagai berikut :
Rata-rata bergerak dengan pembobotan =
bobot
periode pada permintaan periode padabobot
nn
b) Exponential smoothing menurut Render dan Heizer (2009 : 174)
merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan
pembobotan yang canggih, namun masih mudah digunakan.
Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan data masa
lalu. Secara rumus exponential smoothing dapat ditulis sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
F1 = Ft-1 + (At-1 – Ft-1)
Dimana F1 : peramalan baru
Ft-1 : peramalan sebelumnya
α : konstanta penghalus (pembobot)
At-1 : permintaan aktual periode
Sedangkan untuk melakukan pengukuran kesalahan peramalan
adalah dengan menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD) dan
Mean Square Error (MSE).
a) Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation : MAD)
Menurut Nasution (2003 : 30) MAD merupakan rata-rata
kesalahan mutlak selama periode tertentu tanpa memperhatikan
apakah hasil peramalan lebih besar atau lebih kecil
dibandingkan kenyataannya. Secara matematis, MAD
dirumuskan sebagai berikut :
MAD = n
FA tt
Dimana :
A : Permintaan Aktual pada periode –t
Ft : Peramalan Permintaan (Forecast) pada periode –t
n : Jumlah periode peramalan
b) Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error : MSE)
Menurut Nasution (2003 : 30) MSE dihutung dengan
menjumlahkan kuadrat semua kesalahan peramalan pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
setiap periode dan membaginya dengan jumlah periode
peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai berikut
MSE =
n
FA tt
2
F. Kerangka Pemikiran
Analisis Peramalan Produksi Teh Hijau
Menentukan Metode Peramalan Produksi
Moving Average Expoential Smoothing
Peramalan
Rencana Produksi Periode yang akan datang
Rencana Produksi Yang optimum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Keterangan
Peramalan produksi adalah perkiraan terhadap besarnya jumlah
produk yang akan diproduksi di masa yang akan datang yang
didasarkan oleh data-data masa lalu. Rata-rata produksi pada periode
yang lalu akan dianalisis dengan suatu metode tertentu untuk
menghasilkan perkiraan yang diharapkan dan memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi. Tahap awal dalam melakukan peramalan
produksi adalah mengumpulkan data-data jumlah produksi pada masa
lalu. Dari data tersebut akan dijadikan sebagai dasar dalam
pembuatan ramalan periode yang akan datang. Metode yang
digunakan adalah Moving Average 3 bulanan, 5 bulanan dan
Exponential smoothing dengan dengan α = 0,1 ; α = 0,5 ; α = 0,9.
Metode tersebut akan digunakan dan selanjutnya akan dipilih metode
mana yang menghasilkan kesalahan terkecil. Dari peramalan tersebut
akan diketahui jumlah produksi untuk periode masa akan datang. Hasil
peramalan tersebut dapat dijadikan dasar dalam menentukan
perencanaan produksi perusahaan dan juga membantu manajemen
dalam mengambil keputusan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Peramalan
Ada beberapa definisi mengenai peramalan dari beberapa ahli,
yang pertama menurut Buffa (1983 : 53) peramalan adalah
pengintegrasian sebagian besar informasi subjektif dan objektif untuk
membentuk perkiraan terbaik kita tentang masa mendatang. Kemudian
menurut Render dan Heizer (2009 : 162) peramalan adalah seni dan
ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Sedangkan
menurut Nasution (2003 : 25) peramalan adalah proses untuk
memperkirakan beberapa kebutuhan dimasa datang yang meliputi
kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang
dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa.
Kemudian menurut Handoko (2001 : 260) peramalan adalah suatu
usaha untuk meramalkan keadaan dimasa mendatang melalui
pengujian keadaan di masa lalu.
Dari pengertian para ahli di atas, maka dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa peramalan adalah seni dan ilmu memprediksi
peristiwa atau kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan
lokasi yang akan datang dengan menggunakan data masa lalu
sebagai dasar guna memenuhi permintaan barang atau jasa.
Peramalan dibuat untuk membantu manajemen mengambil keputusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
dalam kegiatan produksinya guna meningkatkan kinerja serta
mengurangi biaya dalam kegiatan produksi suatu perusahaan.
B. Tujuan Peramalan
Menurut Reksohadiprodjo dan Ronohadiwijdojo (1986 : 63) pada
hakekatnya tujuan production forcasting adalah :
1. Untuk dasar pembuatan budget.
2. Meminimumkan persediaan barang jadi
3. Memanfaatkan fasilitas pabrik sebaik-baiknya untuk memproduksi
jenis produk dalam jumlah yang menguntungkan
4. Meminimumkan investasi modal pada peralatan-peralatan
5. Menstabilkan kesempatan kerja sehingga tidak terdapat
pertentangan antara manajemen dengan karyawan.
Dalam melakukan perhitungan peramalan untuk mengetahui
ramalan periode yang akan datang, agar hasil peramalan tersebut
memiliki tingkat kesalahan yang kecil yang diukur dengan Mean
Absolute Error dan Mean Absolute Deviation. Sehingga dengan
adanya peramalan produksi yang akan datang akan membantu
manajemen perusahaan dalam menentukan kebijakan produksi yang
akan menjadi standar dalam melakukan kegiatan produksi pada
perusahaan tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
C. Perencanaan dalam Manajemen Produksi dan Operasi
1. Pentingnya peramalan produksi dalam perencanaan
Peramalan memegang peranan penting dalam perencanaan
dan pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi.
Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan dalam
perencanaan yang menyangkut skedul produksi, perencanaan
kebutuhan bahan, perencanaan kebutuhan tenaga kerja,
perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, dan
lain-lain. Peranan ini disebabkan adanya tenggang waktu (lead
time) antar suatu peristiwa dengan kebutuhan mendatang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan,
namun aktifitas manajemen operasi merupakan bentuk utama dari
keperluan peramalan baik jangka panjang maupun jangka pendek.
Perusahaan perlu memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
meliputi :
a) Identifikasi masalah
b) Aplikasi metode peramalan
c) Pemilihan metode peramalan
d) Dukungan manajemen untuk metode peramalan tertentu
Meskipun aktifitas manajemen operasi sangat berkepentingan
terhadap peramalan tidak berarti dalam membuat ramalan
mengabaikan kepentingan bidang lain. Jika peramalan ingin
berhasil, maka harus diperhatikan adanya saling ketergantungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
diantara ramalan berbagai departemen yang terdapat dalam
perusahaan.
2. Peran peramalan produksi dalam perencanaan kapasitas
Peran peramalan dalam perencanaan kapasitas adalah untuk
menanggapi naik turunnya permintaan pasar. Tanpa adanya
peramalan maka kemungkinan terjadinya perubahan-perubahan
drastis terhadap permintaan produksi tidak diikuti dengan kesiapan
perusahaan dalam berbagai hal, seperti biaya maupun proses
produksinya.
Peramalan juga berfungsi sebagai bahan pertimbangan yang
digunakan oleh manajer guna melakukan pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan jumlah persediaan yang akan dilakukan,
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan serta kebutuhan akan waktu
lembur karyawan.
D. Jenis-Jenis Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2009 : 164) jenis-jenis peramalan
adalah sebagai berikut :
1. Peramalan Ekonomi menjelaskan siklus bisnis dengan
memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang
dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator
perencanaan lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Peramalan teknologi memperhatikan tingkat kemajuan teknologi
yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik yang
membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan permintaan adalah proyeksi permintaan untuk produk
atau layanan suatu perusahaan.
E. Peramalan menurut Horizon Waktunya
Peramalan menurut horizon waktunya adalah membagi bentuk
peramalan sesuai dengan jangka waktu periode yang akan dilakukan
peramalan. Menurut Render dan Heizer (2009 : 163) peramalan
menurut horizon waktu terbagi menjadi beberapa kategori :
1. Peramalan Jangka Pendek
Peramalan ini meliputi jangka waktu hingga satu tahun, tetapi
umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini digunakan untuk
merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja,
penugasan kerja, dan tingkat produksi.
2. Peramalan Jangka Menengah
Peramalan jangka menengah / intermediate umumnya
mencakup hitungan bulan hingga tiga tahun. Peramalan ini
bermanfaat untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan
anggaran produksi, anggaran kas, serta menganalisis bermacam-
macam rencana operasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Peramalan Jangka Panjang
Umumnya untuk perencanaan masa tiga tahun atau lebih.
Peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk
baru, pembelanjaan modal, lokasi / pengembangan fasilitas, serta
penelitian dan pengembangan.
F. Tahap-tahap Peramalan
Tahap-tahap peramalan menurut Render dan Heizer (2009 :
165) memiliki 7 tahap yaitu :
1. Menetapkan tujuan peramalan
2. Memilih unsur yang akan diramalkan
3. Menentukan horizon waktu peramalan
4. Memilih jenis model peramalan
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan
6. Membuat peramalan
7. Mengevaluasi dan menerapkan hasil peramalan.
Namun berbeda dengan pendapat Handoko (1994 : 260) yang
menyebutkan ada 5 langkah dalam melakukan peramalan yaitu :
1. Penentuan Tujuan
Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang
diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
2. Pengembangan Model
Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah
mengembangkan suatu model, yang merupakan penyajian secara
lebih sederhana sistem yang dipelajari.
3. Pengujian Model
Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan
tingkat akurasi, validitas dan reliabilitas yang diharapkan.
4. Penerapan Model
Setelah pengujian, analis menerapkan model dalam tahap ini,
data historik dimasukkan ke dalam model untuk menghasilkan
suatu ramalan.
5. Revisi dan Evaluasi
Ramalan-ramalan yang telah dibuat harus senantiasa
diperbaiki dan ditinjau kembali.
G. Metode Peramalan
Menurut Render dan Heizer (2009 : 167) terdapat dua pendekatan
umum untuk peramalan sebagaimana ada dua cara mengatasi semua
model keputusan. Pendekatan yang satu adalah analisis kuantitatif dan
pendekatan lain adalah analisis kualitatif
1. Metode Kuantitatif
Menurut Render dan Heizer (2009 : 167) Peramalan kuantitatif
(quantitative forecast) menggunakan model matematis yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
beragam dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk
meramalkan permintaan. Sehingga ketika melakukan peramalan
periode yang akan datang, harus berdasarkan data-data pada
masa lalu.
a. Model Deret Waktu (Time Series) didasarkan pada asumsi
bahwa deret waktu tersebut terdiri dari komponen-komponen
Trend (T), Siklus/Cycle (C), Pola Musiman/Season (S), dan
Variasi Acak/Random (R) yang akan menunjukkan suatu pola
tertentu (Nasution, 2003 : 34). Menurut Nasution (2005 : 35)
Penjelasan tentang komponen-komponen tersebut adalah
sebagai berikut :
1) Trend/Cenderung (T). Trend merupakan sifat dari
permintaan dimasa lalu terhadap waktu terjadinya, apakah
permintaan tersebut cenderung naik, turun atau konstan.
2) Siklus/Cycle (C). Permintaan suatu produk dapat memiliki
siklus yang berulang secara periodik, biasanya lebih dari
satu tahun, sehingga pola ini tidak perlu dimasukkan dalam
peramalan jangka pendek. Pola ini amat berguna untuk
peramalan jangka panjang.
3) Pola Musiman / Season (S). Fluktuasi permintaan suatu
produk dapat naik turun di sekitar garis trend dan biasanya
berulang setiap tahun. Pola ini biasanya disebabkan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
faktor cuaca, musim libur panjang, dan hari raya keagamaan
yang berulang secara periodik setiap tahunnya.
4) Variasi Acak / Random (R). Permintaan suatu produk dapoat
mengikuti pola bervariasi secara acak karena faktor-faktor
adanya bencana alam, bangkrutnya perusahaan pesaing,
promosi khusus, dan kejadian-kejadian lainnya yang tidak
mempunyai pola tertentu. Variasi acak ini diperlukan dalam
rangka menentukan persediaan pengaman untuk
mengantisipasi kekurangan persediaan bila terjadi lonjakan
permintaan.
b. Moving Average menggunakan sejumlah data aktual masa lalu
untuk menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika
kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil
sepanjang masa yang kita ramalkan. (Render dan Heizer, 2009
: 170). Sedangkan pengertian Rata-rata Bergerak (Moving
Average) menurut Buffa (1983 : 175) adalah rata-rata dari
jumlah nilai n yang terpusat pada jangka waktu tertentu. Secara
rumus rata-rata bergerak dapat dituliskan sebagai berikut
Rata-rata bergerak = n
n sebelumnya periode permintaan
Untuk :
n = jumlah periode dalam rata-rata bergera.
Saat ada tren atau pola yang terdeteksi, bobot dapat digunakan
untuk menempatkan penekanan yang lebih pada nilai terkini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Parktik ini membuat teknik peramalan lebih tanggap terhadap
perubahan karena periode yang lebih dekat mendapatkan
bobot yang lebih berat (Render dan Heizer, 2009 : 172).
Sercara rumus rata-rata bergerak dengan pembobotan sebagai
berikut :
Rata-rata bergerak dengan pembobotan =
bobot
periode pada permintaan periode padabobot
nn
c. Exponential smoothing menurut Render dan Heizer (2009 : 174)
merupakan metode peramalan rata-rata bergerak dengan
pembobotan yang canggih, namun masih mudah digunakan.
Metode ini menggunakan sangat sedikit pencatatan data masa
lalu. Secara rumus exponential smoothing dapat ditulis sebagai
berikut :
F1 = Ft-1 + (At-1 – Ft-1)
Dimana F1 : peramalan baru
Ft-1 : peramalan sebelumnya
α : konstanta penghalus (pembobot)
At-1 : permintaan aktual periode
2. Peramalan Kualitatif
Ada dua pakar yang menguraikan tentang peramalan kualitatif yang
pertama menurut Render dan Heizer (2009 : 167) terdapat empat
teknik peramalan kualitatif yang berbeda :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a. Juri dari Opini Eksekutif
Dalam metode ini pendapat sekumpulan kecil manajer atau pakar
tingkat umumnya digunakan dengan model statistik dikumpulkan
untuk mendapatkan prediksi permintaan kelompok. (Render dan
Heizer, 2009 : 166)
b. Komposit Tenaga Penjualan
Dalam pendekatan ini, setiap tenaga penjualan memperkirakan
berapa penjualan yang bisa ia dapat capai dalam wilayahnya.
(Render dan Heizer, 2009 : 167)
c. Metode Delphi
Teknik peramalan yang menggunakan suatu proses kelompok
sehingga memungkinkan para ahli membuat peramalan. (Render
dan Heizer, 2009 : 167). Sedangkan Menurut Nasution (2003 :
32) Metode Delphi adalah metode ini merupakan cara sistematis
untuk mendapatkan keputusan bersama dari suatu grup yang
terdiri dari para ahli dan berasal dari disiplin ilmu yang berbeda.
d. Survei Pasar Konsumen
Metode peramalan yang meminta input dari konsumen mengenai
rencana pembelian mereka dimasa depan. (Render dan Heizer,
2009 : 168). Sedangkan menurut Nasution (2003 : 32) Survei
Pasar Konsumen adalah metode ini mengumpulkan dan
menganalisa fakta secara sistematis pada bidang yang
berhubungan dengan pemasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Pengukuran Kesalahan Peramalan
Pengukuran kesalahan digunakan untuk mengetahui metode
mana yang sesuai untuk diterapkan dalam suatu perusahaan guna
melakukan peramalan. Karena semakin kecil nilai kesalahan maka
metode tersebut semakin cocok untuk diterapkan dalam suatu
perusahaan guna melakukan peramalan. Menurut Nasution (2003 : 30)
Ada empat ukuran yang biasa digunakan yaitu :
1. Rata-rata Deviasi Mutlak (Mean Absolute Deviation : MAD)
MAD merupakan rata-rata kesalahan mutlak selama periode
tertentu tanpa memperhatikan apakah hasil peramalan lebih besar
atau lebih kecil dibandingkan kenyataannya. Secara matematis,
MAD dirumuskan sebagai berikut :
MAD = n
FA tt
Dimana :
A : Permintaan Aktual pada periode –t
Ft : Peramalan Permintaan (Forecast) pada periode –t
n : Jumlah periode peramalan
2. Rata-rata Kuadrat Kesalahan (Mean Square Error : MSE)
MSE dihutung dengan menjumlahkan kuadrat semua kesalahan
peramalan pada setiap periode dan membaginya dengan jumlah
periode peramalan. Secara matematis, MSE dirumuskan sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
MSE =
n
FA tt
2
3. Rata-rata Kesalahan Peramalan (Mean Forecast Error = MFE)
MFE sangat efektif untuk mengetahui apakah suatu hasil
peramalan selama periode tertentu terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Secara matematis, MFE dinyatakan sebagai berikut:
MFE =
n
FA tt
4. Rata-rata Presentase Kesalahan Absolut (Mean Absolute
Percentage Error = MAPE)
MAPE merupakan ukuran kesalahan relatif. MAPE biasanya lebih
berarti dibandingkan MAD karena MAPE menyatakan presentase
kesalahan hasil peramalan terhadap permintaanaktual selama
periode tertentu yang akan memberikan informasi presentase
kesalahan terlalu tinggi atau terlalu rendah.
MAPE = t
t
tA
FA
n
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perkebunan Rumpun Sari Kemuning I (PT. RSK I) pada
awalnya merupakan milik bangsa Belanda dengan nama NV. Cultur
Mascave Kemuning dengan alamat pusat di Nederland. Selama
masa penjajahan Belanda hak pemilikan tanah diatur dalam
Undang-undang Agraria Belanda pasal 62 tahun 1870. Kemudian
peraturan Undang-undang tersebut menyatakan bahwa tanggal 11
April 1925, pemerintah Belanda memberikan Hak Guna Usaha
(HGU) dalam jangka waktu lima puluh tahun kepada kakak beradik
yang bernama Johan dan Van Mender Vort yang merupakan warga
Belanda yang berkedudukan di Den Haag, Belanda.
Mereka mencoba menanam teh di Lereng Gunung Lawu
yaitu di Desa Kemuning Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan
Jenawi. Lahan Hak Guna Usaha (HGU) tersebut seluas 812,172 Ha
di Kecamatan Ngargoyoso dan 238,828 Ha di Kecamatan Jenawi
sehingga pada saat itu luas kebun keseluruhan 1051 Ha, yang
pada saat itu ditanami Teh dan Kopi. Johan memberi nama
perusahaan tersebuit NV. Cultur Maatschappij Kemuning sedang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
pengolahannya diserahkan kepada Firma Watering and Labour
yang berkedudukan di Bandung.
Pada tahun 1942 Jepang datang ke Indonesia, perkebunan
diambil alih oleh pemerintahan Jepang, kegiatan finansial
mengalami kemacetan karena kebun diserahkan kepada penduduk
setempat sehingga mengakibatkan tanaman teh dan kopi banyak
yang mati karena tidak terawat dengan baik sehingga penduduk
tidak mengalami keuntungan.
Kegiatan finansial berjalan kembali setelah Jepang pergi dari
Indonesia akibat kekalahan Jepang pada Perang Dunia II tahun
1945. Dan pada tahun 1945 sampai awal tahun 1948 perkebunan
Kemuning dipimpin oleh Ir. Sarsito, sedang pertengahan tahun
1948-1950, perkebunan Kemuning dikuasai oleh pemerintah militer
Republik Indonesia yang hasil produksinya digunakan untuk
membiayai perjuangan pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan Konferensi Meja Bundar pada tanggal 19 Mei
1950 sampai dengan 30 Desember 1952, perkebunan Kemuning
diserahkan kembali pada NV. Cultur Maatschappij Kemuning. Pada
tanggal 1 Januari 1953 berdasarkan Undang-undang No 3 / 1952 /
RI, Hak Guna Usaha Kemuning dicabut dari NV. Cultur
Maatschappij Kemuning. Koperasi ini pun bertahan sampai pada
bulan September 1965 karena pengurusnya banyak yang terlibat
dengan peristiwa G30 S/PKI.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tahun 1965, Koperasi tersebut dibubarkan oleh pemerintah
dan dipegang sementara KODAM IV Diponegoro selama dikelola
KPKK area lahan yang mulanya 1051 Ha hanya tersisa 546,864 Ha
dan hanya tanaman teh saja. Berdasarkan keputusan Menteri
Dalam Negeri No. 17/HGU/DA/71 pada tanggal 3 November 1971
dibentuk PT. Rumpun yang berada di bawah yayasan Rumpun
Diponegoro. Pada tahun 1980 PT. Rumpun dipecah menjadi dua
yaitu :
a. PT. Rumpun Antan dengan komoditi Karet, Kopi, Kelapa, Randu
dan Cengkeh yang meliputi perkebunan :
1) Perkebunan Carui / kebun Darmo Kradenan di Banyu Mas.
2) Perkebunan Samudra di Banyu Mas
3) Perkebunan Carui / Rejodadi di Cilacap
4) Perkebunan Jati Pablengan di Semarang
5) Perkebunan Sluwak di Pati
b. PT. Rumpun teh dengan komoditi Kopi dan Teh yang meliputi
perkebunan :
1) Perkebunan Kemuning di Karanganyar, Surakarta.
2) Perkebunan Mandini di Kendal, Semarang
3) Perkebunan Kaligitung di Semarang
Pada bulan Maret 1990 PT. Rumpun Teh bekerjasama
dengan PT. Astra Agro Niaga di Jakarta. Setelah bekerjasama
dengan PT. Astra Agro Niaga perkebunan Kemuning mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kemajuan diantaranya adalah dilakukan perluasan lahan dan itu
dilakukan selama dua tahun yaitu tahun 1990-1991 sebesar 149,33
Ha dan tahun 1991-1992 sebesar 248,58 Ha dari luas seluruh
kebun Kemuning yang terdiri dari artea produktif 414,4 Ha, area
pembibitan 3 Ha, area yang belum menghasilkan 315,44 Ha.
Sedangkan area produktif yang ada di perkebunan Kemuning 16,32
Ha. Kemudian pada tanggal 01 Mei 2004 PT. Rumpun ini menjadi
hak perorangan. Hal itu bisa terjadi karena PT. Astra Agro Niaga
ingin lebih berkonsentrasi menangani perkebunan kelapa sawit.
Oleh karena itu, sahan dari perkebunan non kelapa sawit
ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain dan salah satunya adalah
saham PT. Rumpun Sari Kemuning I ini dibeli oleh Bapak Ketut
Gede Yudantara yang berasal dari Bali. kemudian Bapak Ketut
Gede Yudantara ini bekerja sama dengan PT. Sumber Abadi Tirta
Sentosa (PT. SATS).
PT. Sumber Abadi Tirta Sentosa (PT. SATS) merupakan
salah satu perusahaan Divisi Argo dan perkebunan dibawah Yudiko
Group yang merupakan perusahaan multinasional. PT. Rumpun
Sari Kemuning I ini hanya menangani masalah pengolahan produk
dan pengiriman produk pada konsumen. Sedangkan PT. Sumber
Abadi Tirta Sentosa yang menangani masalah manajemen
pemasaran, dan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan. Karena
PT. Rumpun Sari Kemuning I adalah perusahaan delivery order jadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
melakukan pengiriman barang berdasar perintah dari PT. Sumber
Abadi Tirta Santosa (SATS).
2. Lokasi Pabrik
Perkebunan PT. Rumpun Sari Kemuning I terletak di bagian
barat lereng gunung Lawu, sekitar 8 Km dari Tawangmangu 38 Km
dari Surakarta. Pabrik pengolahan berada di desa Kemuning,
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.
Batas-batas kebun PT. Rumpun Sari Kemuning I di sebelah
barat berbatasan dengan PTP XVIII, sebelah utara berbatasan
dengan Kecamatan Jenawi, sebelah timur berbatasan dengan
Perhutani gunung Lawu (Hutan Pinus Wonomarto), sebelah selatan
Kelurahan Ngandungan, Ngargoyoso.
Lokasi pabrik berdekatan langsung dengan areal
perkebunan yang juga sebagai sumber bahan baku, sehingga
efisien dalam pengangkutan bahan dasar sampai lokasi pabrik. Di
sekitar lokasi pabrik terdapat fasilitas umum seperti masjid, pasar
dan puskesmas. Jalur transportasi juga mudah dijangkau oleh
karyawan. Hal ini sangat mendukung sekali dalam menjaga
kelancaran pabrik.
Luas area perkebunan teh PT. Rumpun Sari Kemuning I
secara keseluruhan 435,82 Ha dengan area tanam 391,97 Ha,
yang dibagi menjadi 2 afdeling A dan afdeling B. Afdeling A seluas
222,26 Ha dengan area tertanam 214,26 Ha. Afdeling B seluas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
215,56 Ha dengan area tertanam 177,71 Ha. Dari pembagian areal
ini, terdiri dari areal yang menghasilkan dan areal yang tidak
menghasilkan. Selain itu juga dilakukan pembagian areal tanaman
produktif, areal tanah pembibitan, areal tanah cadangan, areal
tanah untuk jalan, sarana transportasi dan tanah untuk
emplasemen pabrik, jurang dan sungai
3. Visi dan Misi
Seperti halnya perusahaan dan organisasi-organisasi yang
lain PT. Rumpun Sari Kemuning I juga memiliki Visi dan Misi guna
menunjang kegiatan perusahaan serta untuk menetapkan target
perusahaan ke depan.
Visi
Mewujudkan Perkebunan Teh di PT. Rumpun Sari Kemuning
I sebagai salah satu perusahaan perkebunan di jawa tengah yang
profesional dengan mengedepankan sumber daya manusia dan
kelestarian lingkungan hidup
Misi
1. Menyelenggarakan usaha di bidang perkebunan berupa barang
dan jasa guna memupuk keuntungan demi kemajuan dan
keberlanjutan perusahaan serta kesejahteraan karyawan.
2. Mengelola usaha perkebunan untuk mencapai hasil yang
optimal bagi perusahaan, karyawan dan masyarakat disekitar
kebun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
3. Meningkatkan produktifitas dan disiplin seluruh tenaga kerja
yang ada demi tercapainya kuantitas dan kualitas produksi yang
mempunyai daya saing tinggi di dunia perdagangan baik
Nasional maupun Internasional.
4. Mengelola usaha perkebunan yang taat kepada aturan yang
berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia demi
terciptanya suasana kerja yang aman, nyaman dan ramah
lingkungan.
4. Struktur Organisasi
Pengertian Organisasi menurut Haryani (2001 : 36) adalah
suatu unit sosial yang dikoordinasikan dengan sengaja, terdiri dari
dua orang atau lebih, yang didirikan. Dari pengertian di atas dapat
pula diartikan bahwa organisasi adalah suatu lembaga atau
sekelompok orang atau masyarakat yang saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kegiatan
organisasional yang ada dalam suatu organisasi mencakup
penentuan tujuan, pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja,
pengembangan staf. Dalam perusahaan ini misalnya keterkaitan
dengan konsumen, negosiasi dengan pemasok, menghasilkan
produk, dan interaksi dengan peraturan yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
a. Organisasi PT. Rumpun Sari Kemuning I
Struktur organisasi mengatur wewenang dan kegiatan
pengaturan kerja agar segala sesuatu menjadi tujuan organisasi
akan lebih mudah dicapai, karena pada dasarnya pendirian
suatu perusahaan adalah untuk mencapai tujuan utama yaitu
untuk mendapatkan keuntungan sehingga perusahaan perlu
adanya bentuk pengorganisasian yang baik dan teratur. Apabila
kegiatan pengorganisasian semakin baik maka seseorang dapat
mendelegasikan tugas, tanggung jawab serta wewenangnya
kepada bawahan yang dipercaya. Dengan adanya struktur
organisasi diharapkan akan tercipta suatu manajemen produksi
yang bisa menjalankan tugas dan fungsinya dalam mencapai
tujuan produksi, selain itu perusahaan juga bisa bertanggung
jawab dan mempunyai kekuasaan atas kegiatan-kegiatan
produksi dibawahnya.
Pengaturan dan kebijakan sepenuhnya PT. Rumpun Sari
Kemuning I berada pada direksi yang berkedudukan di kantor
Jakarta : Jl. Boulevard Raya, wisma Gading Permai Blok AR-1
No. 9-10A Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara 14240.
Sedangkan untuk menjalankan tugas dari sistem direksi
diserahkan pada bagian organisasi perkebunan PT. Rumpun
Sari Kemuning. Bentuk organisasi yang diterapkan adalah
Organisasi Lini (Garis).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
PT. Rumpun Sari Kemuning I menerapkan sistem
Organisasi Lini karena jumlah karyawan sedikit dan devisinya
hanya satu yaitu pengolahan teh hijau. Organisasi ini
menerapkan organisasi yang sederhana dengan struktur
organisasi yang jelas sehingga tidak terjadi pelemparan
kewajiban dan menyalahkan orang lain. Keuntungan dan
kelemahan organisasi Lini yaitu :
1) Keuntungan
a) Kesatuan Komando terjalin dengan baik karena pimpinan
berada diatas suatu tangan kepala.
b) Proses pengambilan keputusan berjalan dengan tepat.
c) Rasa solidaritas antar karyawan umumnya tinggi karena
saling mengenal.
2) Kelemahan
a) Seluruh organisasi tergantung pada satu orang, sehingga
kalau orang itu tidak mampu maka seluruh organisasi
akan terancam kehancuran.
b) Adanya kecenderungan pimpinan akan bertindak secara
otokrasi.
c) Kesempatan karyawan untuk berkembang akan terbatas.
Masing-masing bagian di dalam organisasi harus
memiliki tugas dan wewenang yang jelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Di bawah ini dijelaskan tentang job discription dari masing-
masing bagian dalam struktur organisasi pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I.
1) Administratur / Manajer
Tugas dan tanggungjawab administratur / manajer adalah :
a) Memimpin, mengkoordinir, dan mengawasi semua
kegiatan dalam bidang tanaman, proses produksi,
administrasi, penguasaan materi atau personal serta
penanganan wilayah perkebunan termasuk harta dan
kekayaan perusahaan.
b) Melaksanakan perencanaan Direksi.
c) Mengumpulkan dan mengajukan usulan-suslan maupun
pendapatan untuk bahan perbaikan.
d) Memperhatikan kesejahteraan karyawan.
Wewenang yang dimiliki administratur / manager adalah :
a) Memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
bawahan, instansi pemerintah dan organisasi masyarakat
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tugasnya
b) Menentukan keputusan prinsipil dan kebijaksanaan dalam
hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas sesuai
dengan garis-garis yang telah ditetapkan Direksi.
2) Kepala Tata Usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Kepalan Tata Usaha mempunyai tugas dan wewenang dan
tanggungjawab sebagai berikut :
a) Mewakili pimpinan apabila ditunjuk atau apabila pimpinan
berhalangan.
b) Menyiapkan kebutuhan dana kepada masing-masing
departemen dari Direksi atau kantor Head Office.
c) Mengadakan hubungan kerja dengan karyawan sesuai
dengan fungsinya serta memelihara hubungan baik demi
kelancaran tugas operasional.
d) Mengontrol tugas-tugas administrasi bagian umum.
e) Atas persetujuan administratur melaksanakan pembelian
bahan dan barang berkala besar untuk keperluan
perusahaan.
f) Mengatur pembayaran upah sesuai dengan daftar upah
yang telah disetujui oleh administratur.
3) Kepala Tanaman
Tugas kepala tanaman adalah
a) Mengawasi segala kegiatan yang ada pada kebun dan
pengelolaannya.
b) Membantu administratur dalam mengevaluasi kesalahan
karyawan / pekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c) Melaksanakan konsolidasi pada kebun bilamana ada
serangan HPT (Hama Penyakit Tanaman) dan kematian
tanaman.
d) Memberitahukan pada administratur apabila kebun ada
serangan HPT.
e) Menangani dan mengevaluasi pengelolaan tanaman dan
pemetikan di kebun pada afdeling yang dikuasainya.
4) Kepala Pabrik dan Teknik
Tugas dan wewenang Kepala Pabrik sebagai berikut :
a) Berkewajiban menyiapkan sarana transportasi kebun,
antara lain untuk angkutan bahan/pucuk, pupuk, karyawan
dll.
b) Berkewajiban memelihara infrastruktur dan bangunan.
c) Berkewajiban melaksanakan dan menyelesaikan
pekerjaan pengelolaan bahan dasar dari kebun sampai
menjadi produk siap kirim.
d) Menjalankan administrasi produksi pengolahan sesuai
kebijaksanaan.
5) Kerani Gudang Material
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Gudang Material
adalah
a) Mengatur masuk dan keluarnya material baik dari HO
maupun dari pembelian lokal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
b) Mengadministrasikan dan memelihara barang-barang
dalam gudang.
c) Bertanggung jawab kepada Kepala Tata Usaha.
6) Kerani Personalia dan Umum
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Personalia dan Umum
adalah :
a) Melaksanakan tugas dalam hal pengaturan cuti karyawan.
b) Mengurus rumah tangga kantor, mengatur tata tertib
kantor dan tugas untuk sekretaris kebun.
c) Menyelenggarakan urusan umum, surat menyurat dan
tugas untuk sekretaris kebun.
d) Menertibkan dan mengawasi hal-hal yang berhubungan
dengan urusan kesahatan, agama serta olah raga.
e) Membuat rencana, mengkoordinir, mengawasi
pelaksanaan tugas security, pembinaan wilayah (tutorial),
personal administrasi umum.
f) Menyusun bahan laporan sesuai dengan tugasnya atau
dari masing-masing departemen untuk dikirimkan ke
kantor pusat ataupun Direksi.
7) Kerani Keuangan dan Kasir
Tugas dan tanggung jawab dari Keuangan dan Kasir adalah :
a) Mencatat keluar masuknya uang perusahaan untuk gaji
maupun operasional kebun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
b) Membuat laporan keuangan mingguan tiap departemen.
8) Kerani Tanaman
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Tanaman adalah :
a) Mencatat dan memberikan laporan mengenai data
pengelolaan tanaman di kebun secara keseluruhan baik
pekerjaan petik, rawat, HPT, dll.
b) Membuat daftar upah karyawan tanaman.
9) Kerani Gudang Produksi
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Gudang Produksi
adalah
a) Mencatat dan memberikan laporan mengenai stock
produksi kering.
b) Melayani pembeli yang sesuai dengan DO yang
diterbitkan dari HO.
c) Mencatat keluar masuknya produksi kering.
10) Kerani Pabrik / Olah
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Pabrik / Olah adalah :
a) Mencatat produksi dari kebun sampai siap untuk diolah.
b) Membantu proses produksi teh dari penyimpanan
pengolahan sampai siap di salurkan.
11) Kerani Timbang Pabrik
Tugas dan tanggung jawab dari Kerani Timbang Pabrik
adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
a) Mencatat dan menimbang produksi dari pemetik.
b) Mengawasi produksi dari kebun sampai pabrik dan
mencatat hasil penimbangan dari masing-masing mandor
panen.
12) Mandor Panen
Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Panen adalah :
a) Mengawasi dan mengkoordinir jalannya pemetikan pucuk
teh basah yang ada di kebun.
b) Bertanggung jawab kepada atasan terhadap hasil yang
dipanen.
c) Mengawasi tenaga kerja pemetik dan mengontrol
pemetikan yang dilakukan oleh pemetik.
13) Mandor Rawat dan HPT
Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Rawat dan HPT
adalah
a) Mengawasi bagian perawatan kebun baik gulma maupun
Hama Penyakit Tanaman.
b) Menjaga tanaman agar terkendali terhadap hama dan
penyakit tanaman.
14) Mandor Olah
Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Olah adalah :
a) Mengawasi pekerja yang sedang melakukan pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
b) Bertanggung jawab terhadap kualitas maupun kuantitas
produksi yang diolah.
15) Kepala Keamanan
Tugas dan tanggung jawab dari Kepala Keamanan adalah :
a) Menjaga keamanan perusahaan.
b) Membuat laporan tentang keamanan perusahaan.
c) Membuat laporan sebagai bila ada peninjauan dari HO
maupun instansi lain.
d) Mencatat keluar masuknya kendaraan angkut produksi
perusahaan maupun dari pihak lain.
16) Mekanik
Tugas dan tanggung jawab dari Mekanik adalah :
a) Mengontrol dan menjaga kelangsungan kerja mesin dan
peralatan di dalam pabrik.
b) Mengontrol dan mengganti bahan bakar
c) Mereparasi mesin dan peralatan apabila mengalami
kerusakan.
d) Mengontrol kebersihan mesin atau alat yang digunakan.
17) Mandor Sortasi
Tugas dan tanggung jawab dari Mandor Sortasi adalah :
a) Mengawasi pekerja yang sedang melakukan sortasi.
b) Mengontrol dan menangani proses agar hasil produksi
sesuai dengan mutu yang dihasilkan oleh perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
18) Driver
Tugas dan tanggung jawab dari Driver adalah :
a) Mengangkut hasil produksi dari kebun
b) Menjaga kendaraan agar tetap bersih dan baik
c) Mengantarkan administrasi / manager perjalanan dinas
luar apabila diperlukan.
b. Ketenagakerjaan
Karyawan PT. Rumpun Sari Kemuning I sebagian besar
berasal dari lingkungan di sekitar pabrik yang berasal dari
Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi.
Jumlah tenaga kerja yang bekerja di PT. Rumpun Sari
Kemuning I secara keseluruhan sebanyak 724 karyawan baik
karyawan kebun maupun pabrik dengan pembagian sebagai
berikut :
1) Karyawan staf sebanyak 4 orang
2) Karyawan bukan staf sebanyak 3 orang
3) Karyawan bulanan sebanyak 57 orang
4) Pegawai harian tetap (PHT) sebanyak 63 orang
5) Pegawai harian lepas (PHL) sebanyak 597 orang
6) Karyawan I mandor memegang 35 orang dalam setiap
afdeling.
Sedangkan untuk penggajian atau pembayaran karyawan
dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
1) Karyawan Staff dan non staf, penggajiannya merupakan
wewenang dari direksi pusat dan digaji setiap bulan sekali.
2) Karyawan harian tetap dan harian lepas penggajiannya
merupakan wewenang bagian administratur dan digaji dua
kali dalam satu bulannya yaitu pada tanggal 15 dan 28.
Sistem penggajian atau pengupahan yang dilakukan PT.
Rumpun Sari Kemuning I didasarkan atas hasil kerja yang
disesuaikan dengan sifat pekerjaannya. Apabila ada kelebihan
jam kerja bagi karyawan harian maka akan dihitung sebagai
lembur yang besarnya disesuaikan dengan keputusan Menteri
Tenaga Kerja RI No. Kep. 06/MEN/1997. Sedangkan untuk
karyawan pemetik borongan atau upah yang diberikan adalah
apabila pucuk yang dihasilkan mempunyai analisa pucuk muda
sebesar 55%, maka setiap 1 Kg pucuk tersebut dihargai Rp.
340,00 dan apabila analisa pucuk kurang dari 55% maka setiap
1 Kg pucuk tersebut dihargai sebesar Rp. 270,00
Jam kerja karyawan terbagi atas :
1) Pekerja Kantor
Jam kerja kantor yang diberlakukan di PT. Rumpun Sari
Kemuning I adalah sebagai berikut :
a) Senin s.d. Kamis : Jam 07.00-14.00 WIB
b) Jumat : Jam 07.00-11.00 WIB
c) Sabtu : Jam 07.00-13.30 WIB
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2) Pekerja Pabrik
Jam kerja yang diberlakukan bagi karyawab pabrik (proses) di
PT. Rumpun Sari Kemuning I terbagi atas :
a) Bagian proses produksi :
(1) Shift I jam 09.00-16.30 WIB
(2) Shift II jam 16.30-23.30 WIB
(3) Shift III jam 00.00-07.30 WIB
b) Bagian sortasi
(1) Shift I 15.00-23.00 WIB
(2) Shift II 23.00-07.00 WIB
c) Bagian Pengemasan
Jam kerja 07.00-15.00 WIB
3) Pekerja Kebun
Jam kerja pemetik kebun mulai pukul 05.30-13.00 WIB
c. Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan
Dalam meningkatkan gairah kerja dan produktifitas serta
dalam rangka menjalankan fungsi sosial, maka berbagai
kebutuhan yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan
harus diperhatikan oleh suatu perusahaan.
Adapun sarana dan prasarana, fasilitas dan jaminan sosial
yang diberikan oleh PT. Rumpun Sari Kemuning I untuk
kesejahteraan karyawannya adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
1) Perumahan
Pemberian rumah yang disediakan oleh PT. Rumpun
Sari Kemuning khusus diberikan kepada staff-staff tertentu,
khususnya manajer kepala administratur, kepala pabrik dan
kepala kebun.
2) Pendidikan
PT. Rumpun Sari Kemuning I menyediakan peralatan
dan fasilitas untuk kegiatan pendidikan bagi anak karyawan,
antar lain adalah sekolah taman kanak-kanak.
3) Pemberian Cuti kepada Karyawan’
Pemberian cuti bagi karyawan maksimal 12 hari dalam 1
tahun dan 1 bulan dalam 3 tahun.
4) Sarana Olahraga
Untuk kebutuhan sarana dan prasarana olah raga bagi
para karyawan di PT. Rumpun Sari Kemuning, maka
disediakan fasilitas olah raga seperti gedung olah raga dan
lapangan bulu tangkis.
5) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PT. Rumpun
Sari Kemuning I :
a) Pemeriksaan kesehatan
b) Program KB
c) Pemeriksaan Ibu hamil dan bantuan biaya persalinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
d) Tunjangan kecelakaan kerja
6) Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK)
Semua karyawan yang tercatat sebagian karyawan PT.
Rumpun Sari Kemuning I diikutkan dalam asuransi sosial
tenaga kerja sesuai dengan PP No. 33/1997
7) Promosi Jabatan
Setiap karyawan mendapat kesempatan dan bimbingan
yang sama untuk maju dan berprestasi. Bagi karyawan yang
dipromosikan akan diberikan surat pengangkatan dan gaji
disesuaikan dengan jabatan baru.
8) Penghargaan
Perusahaan memberikan penghargaan apabila
a) Mengabdikan diri pada perusahaan, sehingga
memberikan reputasi dan nama baik bagi perusahaan.
b) Berusaha atau mencegah perusahaan dari kehancuran
atau bencana.
c) Karyawan yang bekerja dalam waktu tertentu secara
terus menerus, sungguh-sungguh, dan selalu
mendapatkan nilai baik.
9) Bantuan Sosial
Bantuan sosial yang diberikan perusahaan seperti :
a) Sumbangan kematian atau kesusahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Bantuan sosial lainnya seperti tunjangan hari raya bagi
karyawan tetap, pernikahan.
10) Lain-lain
Pembagian pakaian seragam untuk karyawan staff dan
karyawan non staff dan karyawan tetap setiap bulan sekali.
Sarana dan prasarana yang dapat digunakan oleh pegawai,
karyawan staff, dan karyawan tetap selama jam kerja seperti
mobil dan sepeda motor.
5. Produk
Pelaksanaan produksi harus sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Ketrampilan dan konsistensi
kerja diperlukan dalam pelaksanaan prosuksi karena dapat
mempengaruhi hasil produksi dan biaya yang dikeluarkan dalam
melakukan proses produksi. Peramalan produksi perlu
dilaksanakan terlebih dahulu dalam membuat perencanaan
produksi sehingga apa yang menjadi tujuan peruisahaan dapat
tercapai. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan bahan
baku, hasil produksi, dan kadar air pucuk daun teh yang telah
diolah. Peramalan produksi sangat penting bagi perusahaan karena
dapat mempengaruhi anggaran biaya produksi, besarnya produk
yang akan diproduksi agar sesuai dengan permintaan pasar dan
perencanaan inventory.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
a. Proses Produksi teh hijau PT. Rumpun Sari Kemuning I
Berdasarkan SOP yang dibuat perusahaan proses produksi teh
hijau dapat dilihat sebagai berikut :
Gambar 3.2. Diagram Alir Pengolahan Daun Teh pada
PT. Rumpun Sari Kemuning I
Pucuk daun teh
Penghamparan (maksimal 40cm)
Pelayuan (T=900-1000C, t=15-30 menit, Ka 56-67%)
Penggulungan (t=15-20 menit)
Pengeringan Awal (T=1100-1350C, t=20-30 menit, Ka 30-35%)
Pengeringan Akhir I (T=1000C, t=20-30 menit, Ka 15-20%)
Pengeringan Akhir II (T=700 -1000C, t=10-12 menit, Ka 2-3%)
Sortasi
Pengemasan/ Pengepakan
Penyimpanan /
Penggudangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b. Tahap-tahap pengolahan teh hijau pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I
1) Bahan baku
a) Sumber Bahan Baku
Penyediaan bahan baku merupakan faktor penting
dalam pengolahan teh hijau. Pengolahan teh hijau di PT.
Rumpun Sari Kemuning I menggunakan bahan dasar
berupa pucuk daun teh yang diperoleh dari hasil
pemetikan di kebun milik PT. Rumpun Sari Kemuning I.
adapun luas total perkebunan teh milik PT. Rumpun Sari
Kemuning I adalah 435,82 Ha dengan area tanam 391,97
Ha, yang dibagi menjadi 2 afdeling A dan afdeling B.
Afdeling A seluas 222,26 Ha dengan area tertanam
214,26 Ha. Afdeling B seluas 215,56 Ha dengan area
tertanam 177,71 Ha. Dari dua afdeling tersebut dibagi
menjadi 27 blok dengan perincian afdeling A terdiri dari
13 blok dan afdeling B terdiri dari 14 blok.
Bahan baku yang digunakan oleh pabrik PT.
Rumpun Sari Kemuning Iterdiri dari beberapa jenis
tanaman teh, yang semuanya terdiri dari empat jenis
tanaman teh yaitu TRI 2025, TRI 2024, Gambung (GB)
dan Cihiruan (CIN). Dari keempat jenis tersebut, yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
paling banyak ditanam oleh pabrik teh PT. Rumpun Sari
Kemuning I adalah TRI 2025.
Penanaman pohon teh yang dilakukan oleh pabrik
PT. Rumpun Sari Kemuning I merupakan penanaman
dengan sistem pagar yaitu penanaman pohon teh secara
berjajar. Dengan penanaman sistem pagar untuk setiap
satu hektar tanah, kira-kira terdapat 9.000 sampai
dengan 16.000 batang pohon teh.
b) Spesifikasi bahan baku dan jumlah penyediannya
Pucuk teh merupakan bahan baku yang terdiri dari
peko (kuncup yang belum terbuka) dan ditambah dua
daun muda di bawahnya.
Kualitas bahan baku merupakan faktor terpenting
yang menentukan kualitas dari hasil akhir pengolahan
teh. Perawatan dan pengangkatan pucuk mulai dari
pemetikan sampai ke pabrik perlu diperhatikan karena
bertujuan untuk menjaga kualitas dari pucuk daun teh
tersebut. Adapun penyediaan bahan dasar dapat
dipengaruhi oleh :
(1) Musim
Apabila datang musim kemarau hasil pucuk daun
muda yang diperoleh semakin berkurang yaitu sekitar
4-9 ton per harinya, sedangkan kalau musim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
penghujan tiba, maka pucuk daun muda yang
diperoleh semakin meningkat yaitu sekitar 12-16 ton
per harinya. Hal ini disebabkan karena tanaman teh
tidak tahan terhadap cuaca panas dan kering. Tetapi
pada musim yang terjadi akhir-akhir ini yaitu musim
hujan disertai panas yang cukup panjang, tanaman
teh yang dihasilkan relatif banyak dan stabil.
(2) Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang memetik teh berasal dari
perkampungan sekitar kebun. Jadi apabila ada salah
satu atau banyak pemetik teh yang sakit atau ada
suatu acara yang tidak bisa ditinggalkan, maka secara
otomatis pemasukan pucuk daun teh yang diperoleh
akan berkurang karena berkurangnya pegawai yang
bertugas memetik teh.
2) Proses Pengolahan
Sebelum proses pengolahan daun teh, dilakukan
penimbangan dan penghamparan. Penimbangan dilakukan
dua kali, dimana penimbangan pertama dilakukan di kebun
yang bertujuan untuk mengetahui banyaknya pucuk yang
didapat pemetik oleh masing-masing pemetik guna
menentukan berapa besar upah masing-masing pemetik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Penimbangan kedua dilakukan di pabrik, yang
bertujuan mengontrol kebenaran penimbangan di kebun,
serta merencanakan proses pengolahan juga menentukan
hasil teh kering yang akan diperoleh.
a) Penghamparan
Tujuan dari penghamparan adalah meminimalisir
kadar air atau menguapkan kadar air daun teh menjadi
kurang lebih 65%-70%. Penghamparan ini membantu
proses respirasi. Penghamparan merupakan proses
pelayuan pendahuluan, tinggi penghamparan kurang
lebih 40 cm selama 2 jam di suhu ruangan 250C.
b) Pelayuan
Pelayuan merupakan langkah pertama dalam proses
pengolahan teh hijau. Tujuan pelayuan ini mengurangi
kadar air dari sisa penghamparan 65%-70% menjadi
56%-67%. Disamping itu, juga bertujuan supaya
pengolahan berikutnya berjalan baik sebab daun yang
segar biasanya mudah sobek hancur bila digulung.
Pada dasarnya proses pelayuan adalah daun teh
dimasukkan ke dalam rotary panner melalui conveyor,
pucuk teh akan mengalami pemanasan dan akan
mengalami penguranganb kadar air. Selama pemanasan,
enzim-enzim dalam daun akan mengalami inaktivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
daun menjadi layu dan lentur, warna menjadi hijau tua
zaitun. Pelayuan ini berjalan selama 5 menit. Peralatan
yang dipergunakan selama proses pelayuan dipanasi
dengan menggunakan suhu 900-1000C melalui burner
atau kompor minyak dengan nozzle.
Pelayuan yang baik pada umumnya menghasilkan
pucuk lemas merata, dengan kadar air antara 65%-70%.
Jadi, selama proses pelayuan terjadi penguapan air
sebesar 30%-35% dari seluruh berat pucuk teh. Ciri-ciri
pelayuan dikatakan baik apabila pucuk layu berwarna
hijau muda, tekstur lentur dan lemas, daun layu merata,
bila diremas daun tidak mengeluarkan cairan yang
menempel pada telapak tangan.
c) Penggulungan
Selama proses penggulungan ini terjadi perubahan-
perubahan baik kimia maupun fisik yang antara lain dapat
disebabkan oleh penggulungan partikel dan kontak udara
dengan enzim oksidae yang berada di pucuk daun teh
sehingga akan terjadi reaksi oksidae.
Mesin yang dipakai untuk penggulungan biasanya
menggunakan mesin press roller. Mesin roller ada 2 jenis
yaitu single action (26 inchi) dan double action (36 inchi).
Single action roller adalah mesin roller mejanya diam dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
yang berputar adalah jacketnya (silinder tegak tempat
pucuk digulung), sedangkan pada action double roller,
baik meja maupun jacketnya berputar berlawanan arah
yang dilengkapi dengan alat press untuk membentuk
gulungan supaya kenampakan semakin baik. Mengingat
bahwa proses terjadinya fermentasi pada pengolahan teh
hijau harus dihindarkan maka sebaiknya proses
penggulungan teh hijau harus dihindarkan maka
sebaiknya proses penggulungan menggunakan roller
yang berkukuran kecil yaitu 26 inchi karena kapasitasnya
kecil hanya 40 kg pucuk layu pergiling sehingga mesin
roller tersebut dapat cepat terisi dan cepat bisa tergulung.
Tujuan dari proses penggulungan ini adalah untuk
membentuk mutu teh secara fisik, karena selama proses
ini pucuk akan dibentuk menjadi gulungan kecil-kecil.
Semakin halus bahan dasarnya maka akan semakin
cepat dan semakin banyak hasilnya.
Kriteria daun teh yang telah mengalami
penggulungan, diantaranya :
(1) Daun teh tergulung dengan baik
(2) Bila dijatuhkan atau dilemparkan gulungan tetap utuh
(3) Warna hijau tua agak kekuningan, basah karena
cairan dalam daun sudah keluar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
(4) Timbul aroma yang khas.
d) Pengeringan Awal
Pengeringan ini menggunakan mesin yang disebut
ECP Belong kepanjangan dari Endless Chain Pressure
Drier. Bertujuan untuk mengurangi kadar air yang
terdapat pada daun teh sampai batas tertentu, yaitu
antara 30%-35%. Selain itu berfungsi mencegah
fermentasi dan menghasilkan warna serta aroma yang
khas.
Pengeringan awal dimulai dari hasil pucuk yang telah
digulung dengan kadar air 65%-70%, dimasukan
pengering (ECP), melalui rak bertingkat. Pada saat
bahan dimasukkan, bahan diratakan oleh sisir perata
dengan ketebalan 3 cm. Pemasukan pucuk dilakukan
secara kontinyu dan merata. Guna terjaminnya
pengeringan yang baik. Produk kering yang dihasilkan
dari mesin ECP ini berkadar air 30%-35%, lama
pengeringan mesin ECP berkisar 25 menit. Hasil
pengeringan awal pucuk daun jika diremas tidak keluar
air dan tidak hancur serta warna tetap hijau.
Dalam pengeringan, pucuk agar tidak mengalami
fermentasi, digunakan udara panas yang tinggi antara
1100-1350 C dan ditiupkan menggunakan Blower.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Pembagian angin haruslah rata pada semua tingkatan
(stage) agar dapat diperoleh derajat kekeringan yang
sama. Udara dapat dimasukkan dari atas ataupun bawah
namun yang jelas angin haruslah merata. Untuk
mendapatkan udara panas sampai sushu 1350C
digunakan dapur api atau Heat Exchanger (HE), dimana
dengan bahan bakar solar atau minyak tanah sebagai
sumber energinya.
Angin panas yang masuk keruangan ECP adalah
panas hasil induksi, artinya angin panas tersebut
dihasilkan dari angin luar yang dihisap oleh blower
melalui tungku api besi panas sehingga dihasilkan angin
panas dengan suhu sampai 1350C. Api dari burner tidak
boleh masuk ke ruang pengering sebab asapnya dapat
menyerap kelembapan dan dapat menyimpan bau yang
tidak diinginkan.
Untuk memperoleh mutu teh yang baik diperlukan
pengaturan suhu, dengan menggunakan thermostat yang
dihubungkan dengan termokontrol, sehingga panas untuk
pengeringan dapat diatur. Jika pengeringan tidak
terkontrol akan berakibat panas terlalu tinggi dan akan
diperoleh hasil pengeringan awal yang tidak sesuai
dengan yang diinginkan, yaitu terlalu kering ataupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
hangus. Jika suhu terlalu rendah, maka daya penguapan
air akan rendah.
e) Pengeringan Akhir
Dalam pengeringan akhir, digunakan dua buah
mesin yaitu Rotary Dryer dan Ball Tea. Kedua mesin
tersebut menggunakan suhu 900C-1000C. Proses ini
menentukan untuk produk teh hijau yang dihasilkan.
Dengan Rotary Dryer, pengeringan dilakukan selama 1-
1,5 jam sampai kadar air 2-3%, sedangkan Ball Tea
memerlukan waktu selama 6-12 jam dengan
menggunakan suhu 700C-1000C. Jika teh sudah kering,
proses dilanjutkan dengan poles, dimana mesin tetap
berjalan tetapi pemanasan dihentikan. Hasil dari
pengeringan ini teh hijau akan berwarna hijau kehitam-
hitaman dengan aroma wangi yang khas teh hijau. Dalam
proses ini terdapat beberapa ketidak seragaman hasil teh
dikarenakan teknis para pekerja. Terkadang waktu dalam
ball tea terlalu lama atau terlalu sebentar di banding
waktu yang telah ditentukan pada PT. Rumpun Sari
Kemuning I. jika waktu terlalu lama maka menyebabkan
hasil teh tidak sesuai dengan kadar air yang telah
ditentukan, begitu juga sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
f) Sortasi
Proses ini merupakan proses pengelompokkan teh
berdasarkan mutu teh hijau dan proses ini bertujuan
memisahkan dan membentuk jenis-jenis mutu agar teh
hijau dapat diterima di pasaran. Secara singkat
prosesnya sebagai berikut :
(1) Teh hijau yang telah kering, dimasukkan ke dalam
ayakan bertingkat, ayakan dengan lubang paling atas
berdiamter 8mm hasil teh yang lolos ayak 8mm
diayak kembali pada ayakan yang kedua dengan
diameter 4mm. Hasil ayakan ini terdiri dari Jikeng dan
Tulang.
(a) Jikeng
Adalah teh dengan bentuk daun kurang tergulung
dan melebar, warna hijau kekuning-kuningan
sampai warna hijau kehitaman, aroma wangi, tidak
apek, benda asing tidak terdeteksi, gagang
maksimum 7% kadar air maksimum 10%.
(b) Tulang
Adalah teh hijau yang semua partikelnya berupa
gagang berwarna kuning kecoklatan.
(2) Teh yang lolos ayakan 4 mm, diayak kembali dengan
lubang yang beriameter 3 mm, adapun yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
lolos disortasi secara manual, hasilnya adalah teh
dengan jenis Peko.
(3) Dari hasil ayakan berdiameter 3 mm, yang lolos
disortasi dengan manual (diambil tulangnya) hasilnya
adalah Peko Super, dan yang tidak lolos ayakan 3
mm juga disortasi dengan manual, hasilnya adalah
Peko. Peko merupakan mutu nomor I teh hijau yang
terdiri dari beberapa jenis :
(a) PSK (Peko Super Kecil)
Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat
terpilin, kecil bentuknya, warnanya hijau
kehitaman, tercampur tulang 2%.
(b) PSB (Peko Super Besar)
Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat
terpilin berwarna hijau kehitaman, berukuran lebih
besar dari Peko Super Kecil (PSK) tercampur
tulang 2%.
(c) Cm (Chun Mee)
Adalah teh hijau yang partikelnya tergulung padat
memanjang, berwarna hitam kehijauan sampai
hitam, tercampur serat dan tulang 2%.
(4) Jumlah teh bubuk / dust (pertikel teh kecil dan
terbuka) tidak lebih dari 3% jumlahnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Jenis mutu teh tersebut adalah Mutu I Peko, mutu II
Jikeng, mutu III bubuk dan mutu IV tulang. Untuk teh
berkualitas ekspor, proses sortasi lebih teliti dan rumit,
dimana teh harus dipisahkan kualitas berdasarkan
ukuran, dan kualitas yang baik dan tinggi haruslah bersih
dan ukran tehnya merata atau sama. Selain itu teh ini
juga harus terpisah dengan bagian tulang / gagang teh.
g) Pengemasan
Setelah melalui beberapa proses pengolahan maka
teh hijau yang telah diproduksi harus segera dikemas.
Pengemasan ini bertujuan untuk melindungi produk teh
hijau dari kerusakan fisik akibat pengaruh suhu dan atau
sebab lain. Di samping itu, tujuan pengemasan juga
mempermudah dalam pengangkutan serta efisiensi
dalam penyimpanan. Tempat atau wadah pengemasan
adalah karung plastik dan alat yang digunakan adalah
sekop plastik, tali rafia, jarum dan semuanya dalam
kondisi bersih. Teh hijau yang telah diap dikemas,
dimasukkan ke dalam karung plastik dengan skop plastik
kemudian dijahit. Setelah pengemasan kemudian teh
dimasukkan dalam kemasan dan ditimbang dengan berat
masing-masing karung/kemasan harus sama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Yang membedakan antara produk lokal dan eksport
adalah jenis karung yang digunakan. Jika kualitas eksport
menggunakan karung tebal yang berwarna coklat yang
sebelum dimasukkan dalam karung terlebih dahuu
dilapisi plastik pada bagian dalamnya. Sedangkan untuk
prosuk lokal cukup dibungkus dengan karung plastik
berwarna putih.
h) Penyimpanan
Setelah proses pengemasan selesai kemudian
dilakukan penyimpanan. Penyimpanan bertujuan
melindungi teh agar tidak rusak dan terjaga tetap kering
demikian pula kualitas dan kuantitas teh. Kondisi gudang
tempat penyimpanan dalam keadaan bersih, tidak basah
atau lembab dan haruslah tetap kering.
Suhu gudang berkisar antara 250C-300C dan
kelembapan nisbi tidak tinggi guna menghindari
penguapan udara.
B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Pada masa yang semakin modern ini manusia dituntut untuk
menjadi sumber daya yang mampu bersaing, berintelektual tinggi,
cakap dan berkualitas. Karena demi memenuhi pasar tenaga kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
yang seperti disebutkan di atas maka lembaga pendidikan sebagai
pencetak intelektual muda dituntut untuk menghasilkan-
menghasilkan tenaga ahli dalam bidang industri atau bidang lain.
Karena dengan begitu maka perusahaan akan mampu bersaing
dengan perusahaan yang lebih modern serta dapat memenuhi
keinginan pasar yang semakin kompleks.
Jurusan Diploma Manajemen Industri Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta merupakan salah satu
lembaga yang mampu menjawab tuntutan perusahaan dalam
mendapatkan calon-calon pekerja ahli dalam bidang Ekonomi yang
mampu digunakan dalam dunia industri. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah magang kerja. Magang adalah kegiatan kerja
praktek yang dilakukan mahasiswa untuk menerapkan teori yang
didapat di bangku kuliah dan menerapkannya pada perusahaan.
Perusahaan yang menjadi tujuan magang adalah perusahaan yang
bersifat produksi. Magang kerja dilakukan oleh setiap mahasiswa
Diploma Tiga Jurusan Manajemen Industri pada semester akhir.
2. Tujuan Magang Kerja
a. Untuk mengaplikasikan teori yang telah didapat di bangku kuliah
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
b. Melatih bekerja pada perindustrian sebelum memasuki dunia
kerja yang sesungguhnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
3. Manfaat Magang Kerja
a. Bagi Mahasiswa
Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk merasakan
suasan dan situasi kerja yang sesungguhnya sambil
menerapkan ilmu yang didapat di bangku kuliah.
b. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan
dalam mengambil keputusan di masa yang akan datang sesuai
dengan masalah yang diteliti yaitu peramalan produksi yang
akan digunakan untuk menentukan perencanaan produksi.
4. Pelaksanaan Magang Kerja
a. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kerja
1) Tempat pelaksanaan Magang Kerja adalah di PT. Rumpun
Sari Kemuning I Nbgargoyoso, Karanganyar.
2) Waktu magang kerja tanggal 2 Februari sampai 2 Maret
2011.
b. Kegiatan Magang Kerja
Kegiatan magang kerja yang dilaksanakan pada tanggal 2
Februari sampai 2 Maret adalah sebagai berikut :
1) Minggu I
Pada Minggu pertama mahasiswa dikenalkan pada bahan
baku dari pengenalan jenis teh, perawatan yang terdiri dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
pemangkasan, pemupukan hingga teh siap untuk dipanen
serta cara memetik pucuk daun teh.
2) Minggu II
Pada minggu kedua mahasiswa dijelaskan serta melihat
secara langsung proses pengolahan pucuk daun teh hingga
teh dilakukan sortasi menjadi berbagai macam jenis-jenis teh
yang akan dipasarkan.
3) Pada Minggu III
Pada minggu ketiga kegiatan yang dilakukan adalah
mengikuti perusahaan dalam melakukan analisis.
a) Analisis Basah
Analisis ini dilakukan berdasarkan sampel yang diambil
petikan tiap blok. Tujuannya untuk mengetahui hasil
petikan apakah halus atau tidak yang nantinya akan
dijadikan dasar pemberian upah kepada pemetik.
b) Analisis Kering
Analisis kering bertujuan untuk mengetahui kadar air
yang terkandung dalam teh dan untuk mengetahui tingkat
mutu teh yang dihasilkan.
4) Minggu IV
Pada minggu terakhir kegiatan yang dilakukan adalah
mengikuti kegiatan pengepakan menggunakan karung
berlapis plastik agar teh kering tidak lembab selama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
penyimpanan. Karena kelembapan dapat menurunkan
kualitas teh dan cara penyimpanan dilakukan selama
menunggu proses pengiriman.
C. Pembahasan Masalah
1. Peramalan Produksi
PT. Rumpun Sari Kemuning adalah perusahaan manufaktur
yang mengolah pucuk daun teh menjadi teh hijau yang akan
memenuhi pasar lokal maupun ekspor. Dalam bagian ini penulis
akan membahas mengenai peramalan pada tahun 2011 bulan
Januari terhadap salah satu produk teh hijau PT. Rumpun Sari
Kemuning I yaitu produk Grade I (ekspor) dengan jenis teh hijau
PSB (Peko Super Besar). Alasan penulis memilih produk ini karena
dari sekian jenis produk teh hijau produk PSB memiliki jumlah
produksi per bulan yang paling banyak dibandingkan produk teh
hijau kualitas ekspor yang lain. Penulis menggunakan data produksi
pada tahun 2010 dari bulan Januari sampai Desember. Analisis ini
menggunakan metode Moving Average 3 bulanan, 5 bulanan dan
exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α = 0,5 ; α = 0,9.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tabel 3.1. Tabel Hasil Produksi PSB Bulanan Pada Tahun 2010
No Bulan Jumlah Produksi (Kg)
1 Januari 12.786
2 Februari 10.683
3 Maret 11.239
4 April 11.562
5 Mei 11.312
6 Juni 11.335
7 Juli 8.497
8 Agustus 9.358
9 September 5.256
10 Oktober 9.084
11 November 7.454
12 Desember 10.085
JUMLAH 118.651
Dari data diatas apabila menggunakan data per bulan maka
dapat dilihat bahwa produksi paling banyak terjadi pada bulan
Januari yaitu sebanyak 12.786 kg, sedangkan bulan yang paling
sedikit berproduksi adalah bulan September yaitu sebanyak 5.256
kg.
Kegiatan penelitian terhadap suatu perusahaan diperlukan
tindakan atau analisis data dengan tujuan untuk memberikan
jawaban atas masalah dalam penelitian serta memberikan argumen
terhadap perusahaan yang penulis teliti. Analisis penelitian ini
menggunakan metode peramalan Moving Average 3 bulanan, 5
bulanan dan exponential smoothing dengan α = 0,1 ; α = 0,5 ; α =
0,9. metode ini dipilih karena perhitungannya yang sederhana serta
sesuai dengan data yang dimiliki.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
a. Peramalan Produksi dengan metode Moving Average 3
bulanan.
Tabel 3.2. Peramalan Permintaan Produksi dengan menggunakan Metode
Moving Average 3 bulanan
Perhitungan peramalan permintaan produksi teh hijau dengan
menggunakan metode Moving Average 3 bulanan pada PT.
Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Januari 2011 =
= 8874,33
Februari 2011 =
= 5846,33
Maret 2011 =
= 5310,44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
April 2011 =
= 3718,926
Mei 2011 =
= 4958,568
Juni 2011 =
= 4662,646
Sedangkan untuk perhitungan tingkat kesalahan adalah sebagai
berikut :
MAD = n
FA tt
=
= 1471,48
MSE =
n
FA tt
2
=
= 4398966
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
b. Peramalan Produksi dengan metode Moving Average 5
bulanan.
Tabel 3.3. Peramalan Permintaan Produksi dengan menggunakan Metode
Smoving Average 5 bulanan
Perhitungan peramalan permintaan produksi teh hijau dengan
menggunakan metode Moving Average 5 bulanan pada PT.
Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Januari 2011 =
= 8247,4
Februari 2011 =
= 8025,28
Maret 2011 =
= 5379,136
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
April 2011 =
= 8478,163
Mei 2011 =
= 8682,996
Juni 2011 =
= 8402,595
Sedangkan untuk perhitungan tingkat kesalahan adalah sebagai
berikut :
MAD = n
FA tt
=
= 1853,314
MSE =
n
FA tt
2
=
= 6048391
c. Peramalan Produksi dengan metode Exponential Smoothing
Metode Exponential Smoothing yaitu merupakan teknik
rata0-rata bergerak terhadap data masa lalu dengan memberi
penimbang terhadap data erakhir. Jadi untuk melakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
peramalan dibutuhkan satu data terakhir dan penimbang α=0,1 ;
α=0,5 ; α=0,9
1) Peramalan Produksi dengan Metode Exponential Smoothing
α=0,1
Exponential Smoothing α=0,1 artinya memberi bobot
yang lebih besar pada peramalan sebelumnya dibanding
dengan data sebelumnya.
Tabel 3.4. Peramalan Permintaan Produksi dengan menggunakan
Metode Exponential Smoothing α=0,1
(............................)
Perhitungan peramalan permintaan produksi teh hijau
dengan metode Exponentian Smoothing α=0,1 pada PT.
Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 adalah sebagai berikut
F1 = Ft-1 + (At-1 – Ft-1)
Januari 2011 = 10407,76+0,1(10085-10407,76)
= 10374,75
Sedangkan untuk perhitungan tingkat kesalahan adalah
sebagai berikut :
MAD = n
FA tt
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
=
= 2191,376
MSE =
n
FA tt
2
=
= 7461912
2) Peramalan Produksi dengan Metode Exponential Smoothing
α=0,5
Exponential Smoothing α=0,5 artinya memberi bobot
yang yang sama antara peramalan sebelumnya dengan
dengan data sebelumnya.
Tabel 3.5. Peramalan Permintaan Produksi dengan menggunakan
Metode Exponential Smoothing α=0,5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Perhitungan peramalan permintaan produksi teh hijau
dengan metode Exponential Smoothing α=0,5 pada PT.
Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 adalah sebagai berikut
F1 = Ft-1 + (At-1 – Ft-1)
Januari 2011 = 7860,93+0,5(10085-7860,93)
= 8972,96
Sedangkan untuk perhitungan tingkat kesalahan adalah
sebagai berikut :
MAD = n
FA tt
=
= 1408,121
MSE =
n
FA tt
2
=
= 3719139
3) Peramalan Produksi dengan Metode Exponential Smoothing
α=0,9
Exponential Smoothing α=0,9 artinya memberi bobot
yang lebih kecil pada peramalan sebelumnya dibanding
dengan data sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Tabel 3.6. Peramalan Permintaan Produksi dengan menggunakan
Metode Exponential Smoothing α=0,9
Perhitungan peramalan permintaan produksi teh hijau
dengan menggunakan metode Exponential Smoothing α=0,9
pada PT. Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 adalah
sebagai berikut :
F1 = Ft-1 + (At-1 – Ft-1)
Januari 2011 = 7582,76+0,9(10085-7582,76)
= 9834,776
Sedangkan untuk perhitungan tingkat kesalahan adalah
sebagai berikut :
MAD = n
FA tt
=
= 1608,625
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
MSE =
n
FA tt
2
=
= 4463514
Perbandingan Mean Absolute Deviation dan Mean Square
Error untuk setiap metode
Ket. Moving Average
3 bulanan
Moving Average 5 bulanan
Exponential smoothing
α=0,1 α=0,5 α=0,9
Bias -504,52 -1237,38 -2191,38 -693,28 -298,1
MAD 1471,48 1853,31 2191,38 1408,12 1608,63
MSE 4398966 6048391 7461912 3719139 4463514
2. Pemilihan Metode peramalan yang tepat
Dari dua metode diatas, diketahui hasil perhitungan ramalan
produksi PT. Rumpun Sari Kemuning I tahun 2011 dengan metode
Moving Average 3 bulanan adalah 8874,33 kg dengan perhitungan
tingkat kesalahan MAD : 1471,48 dan MSE : 4398966, untuk
Metode Moving Average 5 bulanan menghasilkan peramalan
periode berikutnya untuk Bulan Januari adalah 8247,4 kg dengan
perhitungan tingkat kesalahan MAD : 1853,31 dan MSE : 6048391,
kemudian metode Exponential Smoothing α=0,1 menghasilkan
peramalan periode berikutnya untuk Bulan Januari adalah
10374,75 kg dengan perhitungan tingkat kesalahan MAD : 2191,38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
dan MSE : 7461912, Metode Exponential Smoothing α=0,5
menghasilkan peramalan periode berikutnya untuk Bulan Januari
adalah 10374,75 kg dengan perhitungan tingkat kesalahan MAD :
1408,12 dan MSE : 3719139, Metode Exponential Smoothing α=0,9
menghasilkan peramalan periode berikutnya untuk Bulan Januari
adalah 9834,776 kg dengan perhitungan tingkat kesalahan MAD :
1608,63 dan MSE : 4463514.
Dengan hasil perhitungan di atas maka penulis menyimpulkan
bahwa metode yang paling tepat untuk digunakan dalam
melakukan peramalan pada PT. Rumpun Sari Kemuning I adalah
metode Exponential Smoothing α=0,5 karena memiliki tingkat
kesalahan yang terkecil dibandingkan dengan metode-metode yang
lain yaitu MAD sebesar 1408,12 dan MSE sebesar 3719139.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Hasil ramalan produksi teh hijau tahun 2011 adalah sebagai
berikut :
a. Metode Moving Average 3 bulanan menghasilkan peramalan
tahun 2011 Bulan Januari adalah sebesar 8874,33 kg .
b. Metode Moving Average 5 bulanan menghasilkan peramalan
tahun 2011 untuk Bulan Januari adalah 8247,4 kg.
c. Metode Exponential Smoothing α=0,1 menghasilkan peramalan
tahun 2011 untuk Bulan Januari adalah 10374,75 kg.
d. Metode Exponential Smoothing α=0,5 menghasilkan peramalan
tahun 2011 untuk Bulan Januari adalah 10374,75 kg.
e. Metode Exponential Smoothing α=0,9 menghasilkan peramalan
periode berikutnya untuk Bulan Januari adalah 9834,776 kg.
2. Tingkat kesalahan masing-masing metode adalah
a. Metode Moving Average 3 bulanan dengan perhitungan tingkat
kesalahan MAD : 1471,48 dan MSE : 4398966.
b. Metode Moving Average 5 bulanan dengan perhitungan tingkat
kesalahan MAD : 1853,31 dan MSE : 6048391.
c. Metode Exponential Smoothing α=0,1 dengan perhitungan
tingkat kesalahan MAD : 2191,38 dan MSE : 7461912.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
d. Metode Exponential Smoothing α=0,5 dengan perhitungan
tingkat kesalahan MAD : 1408,12 dan MSE : 3719139.
e. Metode Exponential Smoothing α=0,9 dengan perhitungan
tingkat kesalahan MAD : 1608,63 dan MSE : 4463514.
3. Metode yang dipilih
Dengan pertimbangan perhitungan tingkat kesalahan yaitu
MAD dan MSE maka metode yang paling tepat dalam melakukan
peramalan pada PT. Rumpun Sari Kemuning adalah menggunakan
Metode Exponential Smoothing α=0,5 karena memiliki tingkat
kesalahan yang paling kecil dari metode-metode lainnya yaitu MAD
sebesar 1408,12 dan MSE sebesar 3719139.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di PT. Rumpun Sari
Kemuning penulis memberikan saran yaitu
1. Perusahaan agar lebih memperhatikan dalam pelaksanaan
produksi dengan melakukan peramalan baik jangka panjang
maupun jangka pendek, supaya kegiatan produksi dapat
menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan
dapat menekan biaya produksi sehingga meningkatkan
pendapatan.
2. Dalam melakukan kegiatan peramalan penulis menyarankan agar
perusahaan menggunakan Metode Exponential Smoothing dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
α=0,5 karena dari penelitian di atas metode tersebut memiliki
tingkat kesalahan yang paling rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus. 1994. Manajemen Produksi Perencanaan Sistem Produksi.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Buffa, Elwood S. 1984. Manajemen Produksi / Operasi. Jakarta : Erlangga
Handoko, T. Hani. 1990. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta : BPFE-Ypgyakarta.
Haryani, Sri. 2003. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta : AMP YKPN.
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2009. Manajemen Operasi. Jakarta :
Salemba Empat.
Nasution, Arman Hakim. 2003. Perencanaan dan Pengendalian Produksi.
Surabaya : Guna Widya.
Reksohadiprodjo, Sukanto dan Ronohadiwidjojo, Harsono. 1982.
Perencanaan dan Pengawasan Produksi. Yogyakarta : BPFE-
Yogyakarta.
Render, Barry dan Heizer, Jay. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi.
Jakarta : Salemba Empat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Top Related