UUNNIITT 11 AAPPAA DDAANN MMEENNGGAAPPAA ... · pembelajaran di sekolah tidak seharusnya diarahkan...

62
U U N N I I T T 1 1 A A P P A A D D A A N N M M E E N N G G A A P P A A P P E E M M B B E E L L A A J J A A R R A A N N K K O O N N T T E E K K S S T T U U A A L L / / P P E E M M B B E E L L A A J J A A R R A A N N A A K K T T I I F F

Transcript of UUNNIITT 11 AAPPAA DDAANN MMEENNGGAAPPAA ... · pembelajaran di sekolah tidak seharusnya diarahkan...

UUNNIITT 11

AAPPAA DDAANN MMEENNGGAAPPAA

PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN

KKOONNTTEEKKSSTTUUAALL//

PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN AAKKTTIIFF

3

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

UUNNIITT 11

AAPPAA DDAANN MMEENNGGAAPPAA PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN

KKOONNTTEEKKSSTTUUAALL//

PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN AAKKTTIIFF??

PPeennddaahhuulluuaann

Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimak-

sudkan untuk membantu siswa BERTAHAN HIDUP

atau bahkan MEWARNAI KEHIDUPAN. Karena itu,

pembelajaran di sekolah tidak seharusnya diarahkan

untuk sekedar mengenal, mengingat, atau memahami

ilmu pengetahuan, melainkan juga menganalisis,

mengevaluasi, dan mengkreasi. Selain itu siswa harus

mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan yang

dipelajarinya untuk bekal mereka dalam mengenali

dan mengatasi masalah kehidupan atau bahkan dalam

menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi

kehidupan.

Selama ini, pada jenjang SMP/MTs telah dikembangkan pembelajaran kontekstual. Pola

pembelajaran kontekstual ini memiliki beberapa ciri, antara lain menuntut siswa untuk

aktif dan kreatif menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, memanfaatkan

lingkungan yang ada di sekitar, dan bekerja dalam kelompok. Ciri tersebut menunjukkan

bahwa pembelajaran kontekstual memiliki kontribusi dalam pengembangan kreativitas

siswa secara maksimal.

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu:

1. mengidentifikasi Komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif

2. menuliskan beberapa contoh kegiatan pembelajaran untuk masing-masing mata

pelajaran yang menerapkan komponen pembelajaran kontekstual

3. menyimpulkan kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual dengan Kurikulum

2013.

Mengukur diameter roda sepeda

motor dalam pembelajaran

matematika – contoh pembelajaran

kontekstual.

4

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

PPeerrttaannyyaaaann KKuunnccii

Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan dalam sesi ini

antara lain:

1. Komponen apa yang terdapat dalam pembelajaran kontekstual?

2. Kegiatan pembelajaran seperti apakah yang menerapkan komponen pembelajaran

kontekstual?

3. Sejauhmana kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual dengan Kurikulum

2013?

PPeettuunnjjuukk UUmmuumm

Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan dengan baik, berikut adalah beberapa petunjuk

umum.

1. Sejak awal sesi, peserta dikelompokkan dalam kelompok mata pelajaran (4

orang/kelompok). Pembagian kelompok memperhatikan aspek gender: pada tiap

kelompok diusahakan ada perempuan dan laki-laki.

2. Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk aktif mengamati video pembelajaran

IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika, dan menemukan

komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif yang terdapat di

dalamnya.

3. Manakala tidak ada video atau video tidak bisa ditayangkan, alternatif yang bisa

dilakukan adalah: (1) Introduction: menyampaikan tujuan dan skenario; (2) Connection:

presentasi tentang pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif; (3) Application:

diskusi kelompok untuk mengidentifikasi potensi pembelajaran kontekstual/

pembelajaran aktif di kelas; (4) Reflection: merenungkan kembali tujuan dan proses

serta hasil yang telah dicapai; dan (5) Extension: membaca informasi tambahan dan

materi-materi pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif untuk memantapkan

pemahaman tentang hal tersebut.

5

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

SSuummbbeerr ddaann BBaahhaann

1. Presentasi Unit 1

2. Rekaman video yang memuat pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif

3. Handout Peserta 1.1: Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual/ Pembelajaran

Aktif.

4. Informasi Tambahan 1.1: Komponen Pembelajaran Kontekstual.

5. ATK: kertas flipchart, spidol, pena, post-it berwarna, kertas catatan, penempel kertas,

lem, dan gunting

WWaakkttuu

Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat

dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.

TTIIKK

Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau

memungkinkan dapat disediakan:

1. Proyektor LCD

2. Laptop atau personal computer untuk presentasi

3. Layar proyektor LCD (Dinding putih dapat digunakan)

Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak

tersedia. Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan

menggunakan kertas flipchart.

6

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

RRiinnggkkaassaann SSeessii

PPeerriinncciiaann LLaannggkkaahh--llaannggkkaahh KKeeggiiaattaann

Introduction (10 menit)

(1) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari

kegiatan sesi ini.

(2) Fasilitator menyampaikan pengantar terkait pentingnya pembelajaran kontekstual/

pembelajaran aktif.

Connection (30 menit)

Kegiatan 1: Curah Pendapat (5 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta, secara berkelompok (3-4 orang), melakukan curah

pendapat tentang

a. Komponen pembelajaran konstektual.

b. Mengapa Komponen tersebut perlu diterapkan dalam pembelajaran

Fasilitator kemudian merangkum hasil curah pendapat secara pleno dan

menuliskannya pada papan tulis/kertas plano.

C

I

Introduction

5 menit

Fasilitator

menyampaikan

latar berlakang,

tujuan, langkah-

langkah

kegiatan dari

sesi ini

Connection

35 menit

Curah

Pendapat

Menyimak

tayangan film

pembelajaran

Identifikasi

komponen

dalam video

pembelajaran

Application

45 menit

Diskusi

penerapan

komponen

pembelajaran

kontekstual

Periksa

kesesuaian

komponen

pemb.

kontekstual

dengan

Kurikulum 2013

Reflection

5 menit

Menilai sejauh

mana kegiatan sesi

telah mencapai

tujuan

Peserta

menuliskan hal-

hal yang masih

perlu diperjelas.

Extension

Membaca

sumber lain

yang ber-

hubungan

dengan pem-

belajaran

kontekstual/

pembelajaran

aktif.

7

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Kegiatan 2: Mengamati Pembelajaran dalam Video (15 menit)

(1) Fasilitator menyampaikan bahwa sebentar lagi peserta akan menonton tayangan

video. Mereka dituntut memperhatikan penerapan komponen pembelajaran

kontekstual/pembelajaran aktif dalam pembelajaran semua mapel pada tayangan video

tersebut .

(2) Fasilitator mengingatkan bahwa hasil pengamatan tersebut akan menjadi bahan

diskusi selanjutnya.

(3) Fasilitator membagikan Informasi Tambahan 1.1: Komponen Pembelajaran

Kontekstual, dan meminta peserta untuk membacanya. ……………………………5’)

(4) Fasilitator membagikan Handout Peserta 1.1: Penerapan Komponen Pembelajaran

Kontekstual/Pembelajaran Aktif, dan peserta dipersilakan mengisi kolom 2 pada

Handout Peserta 1.1 pada saat atau setelah film ditayangkan.

(5) Fasilitator memberikan klarifikasi/penjelasan tentang komponen tersebut, JIKA

DIPERLUKAN.

(6) Fasilitator menayangkan film pembelajaran yang berisi mata pelajaran IPA, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPS (upayakan gambar dan suara dapat

diterima dengan baik oleh seluruh peserta dari tempat duduk mereka).

(7) Fasilitator memantau dan mendorong peserta agar mengisi format yang diberikan.

Kegiatan 3: Diskusi Hasil Pengamatan (15 menit)

(1) Peserta diminta untuk saling berbagi hasil pengamatan, misal berpandu pada

pertanyaan:

a. Komponen pembelajaran kontekstual apa sajakah yang diterapkan dalam

pembelajaran tsb.?

b. Apakah kegiatan yang ditulis temannya benar- benar mencerminkan komponen

tersebut?

(2) Fasilitator, secara klasikal, mengajak peserta untuk berbagi temuan hasil pengamatan

video mengenai penerapan komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif.

(Fasilitator memperhatikan keberimbangan partisipasi dan kesempatan berbicara

antara peserta laki-laki dan perempuan)

Fasilitator meminta juru bicara kelompok, dari dua sampai tiga kelompok, untuk

mempresentasikan hasil diskusi.

8

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Application (45 menit)

Kegiatan1: Diskusi Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual dalam

Pembelajaran Mata Pelajaran (30 menit)

(1) Peserta diminta berdiskusi untuk menuliskan contoh penerapan Komponen

tersebut dalam bidang studi masing-masing (Gunakan Handout Peserta 1.1 lagi dan

tuliskan hasil diskusi pada kolom 3).

1

Catatan untuk Fasilitator

Penulisan contoh penerapan komponen tersebut sebaiknya

didasarkan pada satu KD terpilih di masing-masing bidang studi.

(2) Peserta diminta untuk menuliskan hasil diskusi mereka pada kertas flipchart untuk

dipajangkan.

Kegiatan2: Identifikasi Kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual

dengan Kurikulum 2013 (15 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta, secara berkelompok, untuk membandingkan

Komponen pembelajaran kontekstual dengan Kurikulum 2013 (Standar

Kompetensi Lulusan – SKL) dan memberikan kesimpulan (Lihat SKL selengkapnya

pada power point slide no. 9)

(2) Peserta diminta untuk menuliskan hasil diskusi mereka pada kertas flipchart dan

memajangkannya di dalam ruangan.

Reflection (5 menit)

(1) Fasilitator meminta peserta untuk merenungkan apakah tujuan sesi ini telah tercapai

atau belum.

(2) Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan/menyebutkan hal-hal yang masih perlu

diperjelas.

R

A

9

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Extension

Fasilitator mendorong peserta untuk:

(1) Membaca sumber lain berkaitan dengan pembelajaran kontekstual/pembelajaran

aktif.

(2) Menerapkan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran sehari-hari.

PPeessaann UUttaammaa

Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif memiliki potensi yang besar untuk

mengembangkan kreativitas peserta didik. Oleh karena itu, berbagai pihak perlu berupaya untuk

memungkinkan pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif dapat dilaksanakan secara terus

menerus .

E

10

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

HHaannddoouutt PPeesseerrttaa 11..11

Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual/

Pembelajaran Aktif

Petunjuk: Tuliskan secara deskriptif praktik penerapan pembelajaran kontekstual/

pembelajaran aktif yang teramati dalam tayangan video (Semua mapel).

Komponen CTL Terlihat dalam tayangan

video ketika..........

Contoh Penerapan dalam

Mapel

(Diisi pada Application, Kegiatan 1,

butir (1))

1 2 3

Suasana

pembelajaran

mendorong siswa

untuk membangun

sendiri gagasannya

Inkuiri: Siswa a.l.

mengamati,

mengumpulkan

data, menganalisis

data, dan membuat

kesimpulan.

11

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Komponen CTL Terlihat dalam tayangan

video ketika..........

Contoh Penerapan dalam

Mapel

(Diisi pada Application, Kegiatan 1,

butir (1))

1 2 3

Siswa didorong

untuk bertanya atau

mempertanyakan

suatu gagasan.

Mengembangkan

‘masyarakat belajar’

(Siswa berdiskusi

dalam kelompok)

Pemodelan (Guru

memberi contoh ttg

suatu konsep atau

mendemonstrasikan

prosedur kerja

tertentu)

Guru menggunakan

penilaian otentik

Siswa melakukan

refleksi atas proses

dan hasil belajarnya

12

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

IInnffoorrmmaassii TTaammbbaahhaann 11..11

KKoommppoonneenn PPeemmbbeellaajjaarraann KKoonntteekkssttuuaall

Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran

dengan dunia nyata: kehidupan keluarga, masyarakat, dan dunia kerja. Dengan demikian,

siswa dapat melihat kebermaknaan dari apa yang dipelajari: melihat hubungan yang

bermakna antara konsep yang abstrak dan penerapannya di dunia nyata.

Konsep pembelajaran ini beranggapan bahwa pikiran seseorang secara alami mencari

makna dalam suatu konteks, yakni pengetahuan yang sudah dimiliki, dengan cara melihat

hubungan-hubungan sehingga masuk akal dan dipandang bermanfaat bagi dirinya; dan

‘proses belajar’ hanya terjadi ketika seseorang memproses informasi/pengetahuan baru

sedemikian rupa sehingga masuk akal (‘makes sense’) di ‘alam pikiran/pengalaman’-nya.

Pembelajaran Kontekstual memiliki sejumlah komponen sebagai berikut:

1. Konstruktivisme

Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran kontekstual,

yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang hanya dapat

dibangun oleh dirinya sendiri melalui pengalaman, dan bukan diberikan oleh orang lain

yang siap diambil dan diingat. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikemas menjadi

proses mengkonstruksi oleh si pebelajar bukan menerima pengetahuan dari si

pengajar. Proses konstruksi terjadi melalui keterlibatan aktif si pebelajar dalam proses

pembelajaran.

2. Inkuiri/Proses Menemukan

Sejalan dengan konstruktivisme di atas, pengetahuan merupakan hasil dari proses

menemukan sendiri (inkuiri) yang meliputi : mengamati, menemukan dan

merumuskan masalah, mengajukan dugaan jawaban (hipotesis), mengumpulkan data,

menganalisis data, dan membuat kesimpulan.

3. Pertanyaan/Bertanya

Belajar pada dasarnya MENGAJUKAN dan MENJAWAB pertanyaan. Bertanya

dipandang sebagai pertanda ‘rasa ingin tahu’ dan menjawab sebagai pertanda ‘mampu

berpikir’. Pengetahuan seseorang hampir selalu bermula dari pertanyaan. Bertanya

adalah strategi utama dalam pembelajaran kontekstual yang oleh pebelajar digunakan

secara aktif untuk menganalisis dan mengeksplorasi gagasan. Bertanya juga dapat

13

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

mengembangkan berpikir kritis, mendorong pertukaran cara berpikir, dan

memfasilitasi inkuiri. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, guru harus

memberi kesempatan bahkan mendorong siswa untuk bertanya.

4. Masyarakat Belajar

Belajar akan lebih efektif melalui kerjasama/interaksi/berbagi dengan orang lain. Kerja

kelompok, diskusi kelompok, pengerjaan proyek secara berkelompok adalah contoh

bentuk masyarakat belajar. Interaksi dan komunikasi pemikiran antar pebelajar

mendapat porsi lebih tinggi dalam suatu proses pembelajaran.

5. Pemodelan/Memberikan Contoh

Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu diperlukan

contoh/model yang bisa ditiru siswa. Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi,

pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas belajar. Model/contoh bisa berupa

benda, cara/prosedur kerja, metode kerja, cara mengoperasikan sesuatu, atau yang

lain, yang bisa ditiru siswa. Pemodelan membuat siswa terhindar dari pembelajaran

yang teoritis-abstrak yang dapat menimbulkan terjadinya verbalisme.

6. Penilaian Otentik/Penilaian sebenarnya.

Suatu bentuk penilaian yang menuntut siswa untuk menunjukkan penyelesaian

tugas/masalah dalam kehidupan nyata atau tiruan masalah nyata dengan menerapkan

pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari.

7. Refleksi

Refleksi adalah proses memikirkan apa yang sudah dipelajari kemudian

membandingkannya dengan pengetahuan/keterampilan yang sudah dimiliki. Refleksi

dapat memperkaya/meneguhkan atau memperbaiki pengetahuan/keterampilan yang

sudah dimiliki tersebut.

Secara konkret, pada saat refleksi-di akhir pelajaran, pebelajar mengajukan

pertanyaan kepada diri sendiri a.l.:

1) Apa yang sudah dan belum saya pahami?

2) Hal penting apa yang sudah saya pelajari?

3) Bagaimana cara belajar saya tadi?

4) Apa yang sebaiknya saya lakukan berikutnya?

14

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Daftar Bacaan

M. Asrori Ardiansyah, M.Pd. (Blog Kabar Pendidikan) – www.Majalah Pendidikan.com.

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. 2003. Pendekatan kontektual (Contextual

teaching and learning(CTL).

Johson, E.B. 2002. Contextual teaching and learning: What it is and why it’s here to stay. Thousand Oaks, california: Corwin Press, Inc.

Joyse, B. & Weil, M. 1996. Models of teaching. Boston: Allyn and Bacon.

Robert G. Berns and Patricia M. Erickson. Contextual Teaching and Learning:

Preparing Students for the New Economy - http://www.cord.org/uploadedfiles/NCCTE_

Highlight05-ContextualTeachingLearning.pdf

http://uunsmaji.wordpress.com/2011/03/15/efektifitas-contextual-teaching-and-learning-untuk-meningkatkan-prestasi-belajar-biologi-dan-hubungan-interpersonal.

Jon Mueller, What is Authentic Assessment? http://jfmueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisit.htm

http://www.texascollaborative.org/WhatIsCTL.htm

http://www.texascollaborative.org/TheREACTstrategy.htm

http://www.texascollaborative.org/AreYouTeachingContextually.htm

http://myassignmentsbox.wordpress.com/2013/01/04/contextual-teaching-and-

learning-ctl/

http://mydreamarea.wordpress.com/2013/01/06/contextual-teaching-and-learning/

15

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

PRESENTASI UNIT 1

16

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

17

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

18

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

19

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

20

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

21

Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ? UNIT 1

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

22

Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?

UNIT I

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

UNIT 2

MERUMUSKAN PERTANYAAN

YANG MENDORONG SISWA

BERPIKIR TINGKAT TINGGI

25

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

UNIT 2

MERUMUSKAN PERTANYAAN YANG MENDORONG

SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Pendahuluan

Sering kali guru/dosen mengajukan banyak

pertanyaan dalam proses pembelajaran di dalam

kelas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang

sangat banyak sehingga terkesan sedang menguji

siswa / mahasiswa. Selain itu, apabila dicermati,

jenis-jenis pertanyaan yang dilontarkan baru

sebatas pertanyaan yang membutuhkan jawaban

‘ya’ atau ‘tidak’, atau pertanyaan yang

membutuhkan hanya satu jawaban tertentu.

Pertanyaan tersebut belum memberi kesempatan

kepada mahasiswa untuk berpikir kreatif, kurang

menuntut mahasiswa untuk mengemukakan

gagasannya sendiri.

Jenis pertanyaan yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh dosen sangat berpengaruh

terhadap perkembangan keterampilan berpikir mahasiswa. Pertanyaan/tugas tersebut

bukan hanya untuk memfokuskan mahasiswa pada kegiatan, tetapi juga untuk menggali

potensi belajar mahasiswa. Pertanyaan atau tugas yang memicu mahasiswa untuk berpikir

analitis, evaluatif, dan kreatif dapat melatih mahasiswa untuk menjadi pemikir yang kritis

dan kreatif.

Tujuan

Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu

1. mengidentifikasi pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis (kategori

analitis, evaluatif, dan kreatif).

2. merumuskan pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis

3. menggunakan pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis dalam

menyusun Lembar Kerja (LK)

Potensi siswa akan lebih tergali dengan

pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi dalam

pembelajaran.

26

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Pertanyaan Kunci

1. Apa saja jenis pertanyaan/tugas yang dapat memicu siswa berpikir tingkat tinggi?

2. Bagaimana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa untuk berbuat atau

berpikir tingkat tinggi?

3. Bagiamana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa untuk berbuat atau

berpikir tingkat tinggi dalam sebuah lembar kerja (LK)?

Petunjuk Umum

Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok bidang

studi.

Sumber dan Bahan

1. Presentasi Unit 2

2. Handout Peserta 2.1: Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom

3. Handout Peserta 2.2: Contoh Jenis Pertanyaan/Tugas berdasarkan Taksonomi Bloom

4. Handout Peserta 2.3: Daftar Kata Kerja untuk Membuat Pertanyaan/Tugas

5. Handout Peserta 2.4: Komponen Lembar Kerja

6. Handout Peserta 2.5: Contoh Lembar Kerja Bidang Studi.

7. Pita kertas (Kertas HVS dibagi sama besar menjadi 12 bagian – arah panjang)

8. ATK: spidol, kertas flipchart (kertas plano), kertas HVS: hijau, kuning, merah; gunting,

lem, selotip

Waktu

Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 100 menit. Perincian alokasi penggunaan

waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.

27

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

ICT

Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau

memungkinkan dapat disediakan:

1. Proyektor LCD

2. Laptop atau personal computer untuk presentasi

3. Layar proyektor LCD (Dinding putih dapat digunakan)

Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak

tersedia. Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan

menggunakan kertas flipchart.

Ringkasan Sesi

Perincian Langkah-langkah Kegiatan

Introduction (5 menit)

(1) Fasilitator menjelaskan latar belakang dan tujuan sesi dengan menggunakan informasi

dari bagian pendahuluan dan tujuan.

(2) Fasilitator menyiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan berikutnya.

I

Introduction

5 menit

Menjelaskan

latar belakang,

tujuan, dan

langkah-

langkah sesi

Connection

10 menit

Urun gagasan

tentang tujuan

bertanya

dalam

pembelajaran

Application

80 menit

Mengidentifika

si pertanyaan

Merumuskan

pertanyaan

Membuat LK

Reflection

5 menit

Pertanyaan/tug

as tingkat

manakah yang

sulit

dirumuskan?

Mengapa?

Extension

Berlatih

merumuskan

pertanyaan/tug

as

berdasarkan

Taksonomi

Bloom

28

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Connection (10 menit)

Ungkap Pengalaman

(1) Fasilitator menampilkan tayangan pertanyaan berikut satu per satu, dan mintalah

peserta untuk menyampaikan gagasan mereka secara lisan.

Apa tujuan saudara mengajukan bertanya kepada mahasiswa? Mengharapkan

jawaban benar atau ingin mengetahui sesuatu tentang mahasiswa? (2’)

Jika tujuan saudara mengharapkan jawaban benar, bagaimana kemungkinan siswa berani menjawab bila mereka tidak yakin jawabannya benar? (2’)

Jika tujuan saudara bertanya ingin mengetahui sesuatu tentang siwa, apa yang ingin

saudara ketahui? Pengetahuan mahasiswa atau proses berpikir mahasiswa? (2’)

Jika yang saudara maksudkan proses berpikir mahasiswa, proses berpikir

bagaimana yang saudara harapkan? Mahasiswa mengulang gagasan saudara atau mahasiswa membangun gagasan sendiri?(2’)

(Beri peserta waktu beberapa menit untuk menjawab tiap pertanyaan)

Application (80 menit)

Kegiatan 1: Membuat Pertanyaan dan Mengidentifikasi Jenisnya (20 menit)

(1) Fasilitator menunjukkan sebuah benda misalnya buah jeruk atau benda apa saja yang

ada dan mudah ditemukan di ruang pelatihan.

(2) Mintalah setiap peserta secara individu merumuskan suatu pertanyaan terkait benda

tersebut. Ingatkan peserta agar membuat pertanyaan sesuai dengan bidang studi

masing-masing (IPA, Matematika, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).

(3) Dalam kelompok bidang studi, mintalah salah satu peserta untuk memimpin diskusi

untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana sajakah yang jawabannya

memerlukan pemikirian kritis dari mahasiswa.

(4) Fasilitator memberikan Handout Peserta 2.1: Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom

dan Handout Peserta2.2: Contoh Jenis Pertanyaan/Tugas Berdasarkan Taksonomi

Bloom. Di sini pertanyaan-pertanyaan yang menuntut pemikiran kritis dikatagorikan

sebagai pertanyaan tingkat tinggi. (5) Fasilitator menyatakan bahwa:

pertanyaan yang menuntut ‘menghafal’ digolongkan sebagai pertanyaan tingkat

rendah;

pertanyaan yang menuntut berpikir ‘memahami’ dan ‘menerapkan’ sebagai

pertanyaan tingkat sedang ; dan

Pertanyaan yang menuntut berpikir menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi sebagai pertanyaan tingkat tinggi.

(6) Peserta diminta untuk memeriksa kembali apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut

sudah benar dikatagorikan sebagai pertanyaan yang menuntut mahasiswa berpikir

kritis (pertanyaan tingkat tinggi).

A

C

29

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

(Tegaskan oleh fasilitator bahwa yang dipelajari pada sesi ini adalah pertanyaan

tingkat tinggi yaitu pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis)

(7) Fasilitator memberi penegasan tentang ciri singkat ketiga jenis pertanyaan sbb.:

Menganalisis --- memicu pikiran utk. menghubung-hubungkan, mengurai

Mengevaluasi --- memicu pikiran utk membandingkan sesuatu dengan kriteria

tertentu kemudian menetapkan bahwa sesuatu itu baik/tidak, tepat/tidak,

dsb. sesuai dengan kriteria yang dipakai

Mengkreasi --- memicu pikiran utk membangun/membentuk gagasan baru

1

Catatan untuk Fasilitator

Perbedaan antara ‘analisis’ dan ‘evaluasi’ adalah bahwa pada ‘evaluasi’

terdapat proses ‘menetapkan’ (judgement) sesuatu secara kualitatif

(misal baik-tidak baik, efektif-tidak efektif, dan tepat-tidak tepat)

sedangkan pada ‘analisis’ tidak ada.

Kegiatan 2 : Merumuskan Pertanyaan (30 menit)

(1) Setiap peserta, masih dalam kelompok mata pelajaran, membuat 3 pertanyaan/tugas

(menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi) sesuai dengan mata pelajaran masing-

masing. Gunakan suatu benda atau objek yang berbeda dengan benda pada kegiatan

1 (misalnya pada kegiatan ini menggunakan gambar). Setiap pertanyaan ditulis pada

kertas kecil. Setelah itu, semua pertanyaan dikumpulkan di bagian tengah meja.

(2) Ketua kelompok mapel memimpin diskusi untuk menggolongkan semua pertanyaan

ke dalam 3 tingkatan: menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Setelah selesai

peserta meninjau kembali hasilnya kemudian menetapkannya.

(3) Pertanyaan/tugas hasil setiap kelompok ditempel pada kertas HVS hijau

(‘menganalisis’), kuning (‘mengevaluasi’), dan merah (‘mengkreasi’).

(4) Fasilitator memberikan Handout Peserta 2.3: Daftar Kata Kerja untuk Membuat

Pertanyaan/Tugas dan peserta membacanya secara perorangan (10 menit).

(5) Pajangkan hasil kerja kelompok bidang studi agar dapat dilihat oleh peserta pada

kelompok bidang studi lain pada waktu rehat.

2

Catatan untuk Fasilitator

1. Diskusi difokuskan pada: “Apakah pengelompokan pertanyaan sudah

tepat, yang mana pertanyaan ‘menganalisis’, ‘mengevaluasi’, dan

‘mengkreasi’?”

2. Pertanyaan yang dibahas di sini dimaksudkan terutama untuk digunakan

guru sebagai alat dalam membelajarkan (misalnya dalam LK) bukan

mengetes siswa.

30

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Kegiatan 3 : Merancang Lembar Kerja (30 menit)

(1) Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan diminta membuat Lembar Kerja sederhana yang

memiliki 2 komponen: a) Informasi/Konteks persoalan, dan b) Pertanyaan/Perintah sesuai

dengan Handout Peserta 2.4: ‘Komponen Lembar Kerja’. Selanjutnya Handout Peserta 2.4:

‘Komponen Lembar Kerja’ dibagikan kepada peserta.

(2) Fasilitator meminta peserta (masih dalam kelompok bidang studi)secara berpasangan

2 orang untuk membuat sebuah Lembar Kerja (berdasarkan Handout Peserta 2.4)

dengan mengingat bahwa pertanyaan dalam LK tersebut hendaknya menggunakan

pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi.

(3) Selanjutnya setiap pasangan dalam bidang studi saling bertukar hasil kerja (maksimal 3

kali), saling mencermati, berdiskusi dan memberikan masukan.

(4) Mintalah 1-2 pasangan mempresentasikan hasil LK dalam kelompok mapel.

3

Catatan untuk Fasilitator

Komponen LK yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan

’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:

Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk

menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa

‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak

sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.

Informasi/Konteks Permasalahan dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau

benda konkret.

Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan,

menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.

Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak

seperti ‘hutan belantara’ sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bila guru memiliki

lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam

pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila

diperlukan.

Contoh LK (Handout peserta 2.5) adalah contoh-contoh LK untuk pegangan

fasilitator. Contoh tersebut dapat dibagikan setelah peserta selesai membuat LK.

Contoh tersebut dibagikan diakhir sesi dan karena itu tidak perlu dibahas.

31

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Reflection (5 menit)

Fasilitator menanyakan kepada peserta:

(1) Pertanyaan atau tugas tingkat manakah (menganalisis, mengevaluasi, atau mengkreasi)

yang sukar dirumuskan? Mengapa?

(2) Pastikan bahwa tujuan unit ini dapat dicapai.

(3) Komentari singkat hal-hal penting yang masih dipertanyakan peserta dan

memerlukan penegasan.

Extension

Peserta mempelajari lagi bahan bacaan “Taksonomi Bloom” dan berlatih terus

merumuskan pertanyaan tingkat tinggi sesuai mata pelajarannya.

Pesan Utama

Dosen dan guru perlu melengkapi pembelajarannya dengan pertanyaan tingkat tinggi

(menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi) walaupun merumuskannya tidak mudah.

Kemampuan merumuskan pertanyaan yang baik, antara lain pertanyaan tingkat tinggi,

merupakan salah satu kemampuan kunci untuk mengembangkan potensi siswa.

R

E

32

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Handout Peserta 2.1

Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom

Sering kita mengamati guru yang mengajukan banyak pertanyaan dalam proses

pembelajarannya di dalam kelas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang sangat banyak

sehingga terkesan bahwa guru itu sedang menguji siswanya. Namun, apabila dicermati,

jenis-jenis pertanyaan yang dilontarkan hanya sebatas pertanyaan yang membutuhkan

jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’, atau pertanyaan yang membutuhkan hanya satu jawaban tertentu.

Pertanyaan tersebut sama sekali tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir

kreatif, yaitu kurang menuntut siswa untuk mengemukakan gagasannya sendiri.

Jenis pertanyaan yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir siswa. Pertanyaan/tugas tersebut bukan

hanya untuk memfokuskan siswa pada kegiatan, tetapi juga untuk menggali potensi belajar

mereka. Pertanyaan atau tugas yang memicu siswa untuk berpikir analitis, evaluatif, dan

kreatif dapat melatih siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif.

Kondisi di atas akan terjadi apabila guru cukup selektif dalam menggunakan jenis

pertanyaan yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Pada tahun 1950,

Benjamin S. Bloom memperkenalkan konsep tingkatan dalam berpikir. Tingkatan berpikir

tersebut dapat dipakai guru dalam menyusun pertanyaan atau tugas yang akan diberikan

kepada siswa. Berikut adalah tingkatan berpikir Bloom versi perbaikan.

Mengkreasi

Menghasilkan ide-ide baru, produk, atau cara memandang terhadap sesuatu.

Kegiatan: mendisain, membangun, merencanakan, menemukan.

Mengevaluasi

Menilai suatu keputusan atau tindakan.

Kegiatan: memeriksa, membuat hipotesa, mengkritik, bereksperimen, memberi penilaian.

Menganalisis

Mengolah informasi untuk memahami sesuatu dan mencari hubungan.

Kegiatan: membandingkan, mengorganisasi, menata ulang, mengajukan pertanyaan, menemukan.

Menerapkan

Menggunakan informasi dalam situasi lain.

Kegiatan: menerapkan, melaksanakan, menggunakan, melakukan.

Memahami

Menerangkan ide atau konsep.

Kegiatan: menginterpretasi, merangkum, mengelompokkan, menerangkan.

Mengingat

Kegiatan: mengenali, membuat daftar, menggambarkan, menyebutkan.

33

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Handout Peserta 2.2

Contoh Jenis Pertanyaan /Tugas berdasarkan

Taksonomi Bloom

Matematika

Bangun 3 Dimensi

Mengkreasi

Rancanglah suatu bangun baru yang memiliki bagian-bagian yang berasal dari bangun

yang kamu pilih tadi. Beri nama untuk bangun barumu dan namailah bagian-bagiannya.

Mengevaluasi

Menurutmu, apakah bangun tersebut tepat digunakan di tempat kamu menemukannya

tadi? Mengapa?

Menganalisis

Terangkan mengapa bangun tadi digunakan di tempat dimana kamu menemukannya.

Menerapkan

Gambarlah bangun yang kamu pilih tadi.

Memahami

Carilah benda-benda yang memiliki bentuk yang sama dengan bangun yang kamu pilih

tersebut.

Mengingat

Sebutkan ciri-ciri dari bangun yang kamu pilih.

34

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Ilmu Pengetahuan Alam

Serangga

Mengkreasi

Buatlah jenis serangga baru dari bagian-bagian tubuh serangga yang ada. Gambar dan

beri nama bagian-bagian tersebut.

Mengevaluasi

Kalau kamu ingin menjadi serangga, serangga apa yang jadi pilihanmu? Sebutkan

alasannya, paling sedikit lima alasan.

Menganalisis

Pilih dua macam serangga, bandingkan. Tulislah hasil perbandinganmu.

Menerapkan

Wawancarailah 10 orang untuk mengetahui serangga yang paling tidak disukai. Buatlah

grafik dari hasil wawancara tersebut dan simpulkan hasilnya.

Memahami

Pilihlah satu nama serangga. Buatlah 10 pernyataan tentang serangga tersebut. 5

pernyataan tentang fakta dari serangga tersebut dan 5 lainnya merupakan opini. Tulis di

atas kertas yang berbeda. Berikan kepada temanmu dan minta temanmu untuk

memeriksa pekerjaanmu.

Mengingat

Buatlah daftar nama-nama serangga, kelompokkan berdasarkan jenis serangga yang

membahayakan dan tidak membahayakan.

35

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Ilmu Pengetahuan Sosial

Pasar

Mengkreasi

Buatlah usulan perubahan/perbaikan yang dapat membuat pasar di sekitar rumahmu

menjadi lebih baik. Kirimkan surat itu kepada pemerintah setempat.

Mengevaluasi

Setujukah kamu apabila semua pasar tradisional diganti dengan pasar modern?

Mengapa?

Menganalisis

Bandingkan kondisi beberapa jenis pasar, carilah apa saja kekuatan dan kelemahan

masing-masing jenis pasar?

Menerapkan

Misalkan kamu adalah salah seorang anggota Panitia Peringatan Kemerdekaan RI di

sekolahmu dan merencanakan untuk membuat pesta. Buatlah daftar barang-barang

yang kamu butuhkan dan putuskan di pasar jenis apa kamu akan membelinya. Berikan

alasanmu.

Memahami

Cari nama-nama pasar yang kamu ketahui dan kelompokkan menurut jenisnya.

Mengingat

Sebutkan jenis-jenis pasar yang kamu ketahui dan ciri-cirinya.

36

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Bahasa Indonesia

Sempurna

Kau begitu sempurna

Dimataku kau begitu indah

Kau membuat diriku akan slalu memujamu

Di setiap langkahku

Kukan slalu memikirkan dirimu

Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu

* Janganlah kau tinggalkan diriku

Takkan mampu menghadapi semua

Hanya bersamamu ku akan bisa

Reff:

Kau adalah darahku

Kau adalah jantungku

Kau adalah hidupku

Lengkapi diriku

Oh sayangku, kau begitu

Sempurna… Sempurna...

Kau genggam tanganku

Saat diriku lemah dan terjatuh

Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku

Kembali ke *

Dinyanyikan oleh: Gita Gutawa

Mengkreasi

Tulislah sebuah puisi tentang seseorang yang kamu kirimi surat!

Mengevaluasi

Selama ini sikap baik apa yang sudah kamu lakukan kepada seseorang yang kamu kirimi

surat?

Menganalisis

Bandingkan perasaanmu antara kepada temanmu dengan kepada seseorang yang kamu

kirimi surat!

Menerapkan

Tulislah surat untuk seseorang, mungkin ibu atau gurumu yang sesuai dengan isi lagu

tersebut!

Memahami

Rangkumlah isi lagu tersebut!

Mengingat

Temukan dua kata yang bermakna kias!

37

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Bahasa Inggris

Kancil and Crocodile

Kancil was a clever mousedeer. He had many enemies. One of them

was Crocodile. Crocodile lived in a river in the forest.

Now, one day, Kancil went to the river. It was a very hot day, and he

wanted to have a bath. Kancil bathed and splashed about in the water.

Crocodile saw Kancil. "A nice meal," he thought. Then, he crawled behind

Kancil and grabbed him. He caught one of Kancil's legs.

Kancil was terrified. Then, he had an idea. He saw a twig floating near

him. He picked it up and said, "You stupid fool! So you think you've got me.

You're biting a twig - not my leg. Here, this is my leg."

And with that, he showed Crocodile the twig. Crocodile could not see well.

He was a very stupid creature, too. He believed the cunning mousedeer. He freed

the mousedeer's leg and snapped upon the twig. Kancil ran out of the water

immediately.

"Ha! Ha!" he laughed. "I tricked you!"

Mengkreasi

Compose a letter of apology from Kancil to Crocodile.

Mengevaluasi

Do you think Kancil has done the right thing? Why?

Menganalisis

In what ways are Kancil and Crocodile different?

Menerapkan

Change the sentences in one of the paragraphs into the present tense.

Memahami

What examples from the story show that Kancil was a cunning animal?

Mengingat

Why did Kancil go to the river?

38

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Handout Peserta 2.3

Daftar Kata Kerja untuk Membuat

Pertanyaan/Tugas

Pertanyaan tingkat rendah: Mengembangkan kemampuan mengingat

Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai

mengembang-kan

kemampuan siswa

untuk mengingat.

Pertanyaan jenis ini

menugaskan siswa

untuk menghafal,

mengingat kembali,

atau menceritakan

kembali informasi /

pengetahuan yang

telah dipelajari.

Jawaban atas

pertanyaan ini

biasanya sudah ada di

buku atau catatan

siswa sehingga siswa

tinggal menghafal dan

mengeluarkannya

ketika ditanya.

Kapan terjadinya ....

Kapan terjadinya peristiwa penangkapan Pattimura / Di manakah

Pattimura ditangkap oleh Belanda?/ Siapa pelaku-pelaku dalam cerita?

Definisikan / artikan ....

Apa arti metamorfosa?

Berikan contoh-contoh ....

Berikan contoh – contoh kenampakan alam dan kenampakan buatan

(Jawaban bisa dicari di dalam teks).

Hafalkan ....

Hafalkan nama dan fungsi alat-alat pencernaan manusia.

Ceritakan kembali ....

Ceritakan kembali dongeng Batu Badaun yang telah kamu dengarkan.

Pasangkan ....

Pasangkan istilah-istilah berikut ini dengan maknanya.

Urutkan ....

Urutkan gambar planet – planet sesuai dengan urutan tata surya yang

benar.

Beri nama ....

Berilah nama gambar bagian-bagian bunga ini dengan istilah yang

tepat.

Yang dilakukan

guru:

berceramah /

menerangkan

mengarahkan

menunjukkan

menguji

melatih mengingat/

drill

memberi contoh

mengevaluasi

kemampuan

mengingat

Yang dilakukan siswa:

mendengarkan

meyerap informasi

mengingat kembali

menghafal

mengurutkan

mengartikan / mendefinisikan

menyebutkan kembali

memberi nama

menceritakan kembali

Peran siswa dalam kegiatan belajar yang banyak menggunakan pertanyaan

tingkat rendah adalah sebagai peserta belajar yang menerima informasi

secara pasif. Pertanyaan / penugasan jenis ini biasanya hanya memiliki satu

jawaban benar.

39

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Pertanyaan tingkat sedang : Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan

pengetahuan

Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai

Mengembangkan

kemampuan siswa

untuk menggunakan

atau menerapkan

informasi /

pengetahuan yang

dipelajarinya.

Pertanyaan tingkat

sedang ini sudah

memasuki ranah

kemampuan berpikir

dengan tingkat yang

lebih tinggi dan lebih

menantang dari pada

hanya menghafal.

Hitunglah ....

Hitunglah soal-soal perkalian di bawah ini.

Berapakah luas atau keliling kelas kita ini.

Lakukan ....

Lakukan drama satu babak tentang peristiwa penculikan Bung

Karno hingga pembacaan teks Proklamasi.

Buatlah ....

Buatlah model-model gunung berapi di Indonesia.

Terjemahkan….

Terjemahkan paragraf berikut ini.

Operasikan ....

Operasikan penggunaan pesawat telepon ini.

Tunjukkan / demonstrasikan/peragakan ....

Peragakan dengan gerakan kelompokmu urutan dan pergerakan

planet-planet beserta satelitnya dalam sistem tata surya kita.

Praktikkan ....

Praktikkan bagaimana cara memperkenal diri dengan Bahasa

Inggris dalam situasi formal dan tidak formal.

Tuliskan ....

Tulislah surat e-mail perkenalan untuk teman baru yang kamu

temukan di website friendster.

Ubahlah ....

Ubahlah gambar lingkungan yang kumuh ini menjadi lingkungan

yang sehat dan beri keterangan.

Golongkan ....

Golongkan sampah-sampah di sekolah ini menurut klasifikasi

sampah yang kamu kenal.

Memecahkan masalah ....

Pecahkanlah masalah .... / Cari jalan keluar dari permasalahan

tersebut.

Yang dilakukan

guru:

menunjukkan

memfasilitasi

mengamati

mengorganisasi

mengevaluasi

kinerja siswa

Yang dilakukan siswa:

memecahkan masalah

mendemonstrasikan / menunjukkan penggunaan pengetahuan

menghitung

mempraktikkan

meragakan

menerapkan pengetahuan

Dalam kegiatan belajar dengan pertanyaan jenis kedua ini siswa menjadi

peserta pembelajaran yang aktif mencoba dan mempraktikkan

pengetahuan mereka.

40

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Pertanyaan tingkat tinggi: Mengembangkan kemampuan siswa untuk

mengkreasi dan memberikan pendapat / penilaian

pribadi

Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai

Mengembangkan

kemampuan siswa

untuk menciptakan

hal-hal baru

(gagasan/ide,

informasi, produk,

cara pandang)

dengan

menggunakan

pengetahuan yang

telah mereka

pelajari

sebelumnya.

Buatlah ....

Ayo membuat gambar kue ulang tahun yang indah, seindah yang

kalian inginkan.

Rancanglah ....

Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari.

Kembangkan ....

Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba

(narkotik dan obat-obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba.

Karang ....

Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang

perselisihan antar suku.

Ciptakan ....

Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21.

Tulis ....

Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah

sebuah surat yang menceritakan konflik antara si Malin dengan

ibunya.

Yang dilakukan

guru:

memfasilitasi

memberi

kesempatan

mendorong

mengevaluasi

Yang dilakukan siswa:

mendisain

membangun/membuat/mencipta

mengusulkan

menyempurnakan

mengambil resiko (karena menciptakan hal baru)

mengemukakan sudut pandang baru

Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai

mengembangkan

kemampuan siswa

untuk membuat

keputusan ber-

dasarkan refleksi /

perenungan, kritik,

dan penilaian yang

sungguh-sungguh

dari siswa sendiri.

Ramal ....(berdasarkan data / informasi / pengetahuan yang dimiliki)

Hutan di desa diubah menjadi ladang jagung. Apa saja yang mungkin

terjadi karena perubahan itu (Siswa membuat dugaan / ramalan: Jika

hujan turun deras terus menerus, maka bukit akan longsor karena

....)

Tentukan ....

Tentukan alat ukur manakah yang lebih cocok untuk mengetahui

berat sebutir buah jeruk. Berikan alasanmu.

Simpulkan....

Amatilah semua bagian sekolah ini. Simpulkan apakah para guru dan

siswa di sekolah ini telah menjalankan ajaran “kebersihan adalah

sebagian dari iman”. Berikan penjelasan untuk kesimpulan kalian.

41

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Nilailah (menilai) ....

Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang

bersalah dalam peristiwa tersebut? Mengapa?

Usul….

Jajanan apakah yang bisa kamu usulkan ke pengelola kantin supaya

kantin menjual makanan yang lebih sehat?

Yang dilakukan

guru:

mendengarkan

menerima

mengklarifikasi

membimbing

Yang dilakukan siswa:

memberikan pendapat, berbeda pendapat, mempertahankan

pendapat, berdebat, menerima/mengubah pendapat

membandingkan

mengkritik, mempertanyakan

membuat kesimpulan / rekomendasi /usulan

menilai

memberikan justifikasi (memberikan alasan untuk pembenaran)

menjadi peserta aktif dalam pembelajaran

42

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Handout Peserta 2.4

Komponen Lembar Kerja

Komponen Lembar Kerja

Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan

’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:

Informasi/Konteks Permasalahan hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa ‘tak

berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga

mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.

Informasi dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret.

Pertanyaan/Perintah hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.

Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti

‘hutan belantara’ yang menjadi beban baca bagi siswa. Sering kita mengajukan banyak

pertanyaan padahal ada pertanyaan yang sudah terkandung/’implisit’ dalam pertanyaan

lain. Misal, bila sudah ada pertanyaan: ”Manakah bangun yang paling panjang kelilingnya?”

tidak perlu lagi ada pertanyaan: ”Manakah bangun yang paling pendek kelilingnya?”

Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya

disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai

tambahan bila diperlukan.

43

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

HandoutPeserta 2.5: Berbagai contoh Lembar Kerja

Bidang Studi

Lembar Kerja MAT - I

Rangkaian Persegi

Enam buah persegi dapat disusun sehingga membentuk bangun-bangun

berikut:

Bangun mana lagi yang dapat kamu bentuk?

Gambarkan hasilnya pada kertas bertitik/polos.

Dari bangun yang terbentuk, bangun mana sajakah yang merupakan

jaring-jaring kubus?

Bangun-bangun ini sama,

hanya berbeda letak/posisi

Rangkaian persegi seperti

ini tidak diperkenankan.

44

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja MAT - 2

Susunan Keramik Manakah yang Dipilih?

Sebagai seorang yang mencintai matematika, Pak Asari bermaksud membuat

pengubinan berukuran 1m x 1m di lantai kamarnya yang berukuran 3m x 4m. Dia akan

menggunakan keramik khusus, yaitu keramik yang setiap 4 keramiknya sudah

terhubungkan sehingga membentuk pola di antara pola-pola berikut:

atau atau

(1) (2) (3)

Keramik-keramik ini memiliki harga khusus.

Setiap 4 keramik berwarna ungu (1) berharga Rp50.000

Setiap 4 keramik berwarna hijau (2) berharga Rp60.000

Setiap 4 keramik berwarna biru (3) berharga Rp40.000

Setiap 1 keramik yang tidak bisa dikombinasikan menjadi 4 keramik di atas berharga

Rp50.000

Pak Asari menginginkan biaya serendah mungkin dalam pembuatan ubin tersebut.

Jika Anda dimintai nasihat oleh Pak Asari tentang susunan keramik yang harus dibuat

di kamarnya, bagaimanakah susunan yang akan Anda sarankan?

Jika ongkos merancang ubin tersebut Rp500.000, berapakah uang yang harus

disediakan oleh Pak Asari?

45

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja MAT - 3

Bagaimana Cara lain Membagi Dua Sama Besar?

Dua orang, A dan B, memiliki lahan tanah yang berdekatan. Dalam bentuk gambar,

lahan mereka dapat digambarkan seperti berikut:

Tampak bahwa garis yang membatasi lahan A dan lahan B terdiri dari dua ruas garis.

Mereka menginginkan agar batas mereka hanya terdiri dari 1 ruas garis saja dengan

syarat luas lahan masing-masing tidak ada yang berkurang.

Kalau Anda diminta untuk mengusulkan batas yang dikehendaki, seperti apakah gambar

baru yang akan terjadi? Berikan alasan bahwa luas keduanya memang tetap tidak

berubah!

A B

46

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja MAT - 4

2

3

5

8 Dari angka 2, 3, 5, dan 8 dapat dibentuk penjumlahan 2

bilangan satu angka misal:

2 + 3 = ...

8 + 5 = ...

3 + 5 = ...

Penjumlahan mana lagi yang dapat kamu bentuk?

Penjumlahan Manakah?

47

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 1

Sampah

Temukan data/fakta dari gambar di atas dan tulislah sebuah teks

berita singkat, padat, dan jelas!

Jawaban terhadap pertanyaan berikut mungkin akan membantumu.

Apa saja yang kamu lihat dalam gambar di atas?

Siapa saja yang terlibat?

Di mana kira-kira kejadian peristiwa tersebut?

Kapan peristiwa itu terjadi? (Pagi, siang, sore, atau malam?)

Mengapa kira-kira peristiwa itu terjadi?

Bagaimana cara mengatasi?

LK IND-SMP Kls VII/2(KD 12.2: Menulis teks berita secara singkat, padat, dan jelas).

48

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 2

Amatilah gambar di atas !

Apa kira-kira yang sedang ia pikirkan?

Mengapa ia duduk di situ?

Apa yang akan ia lakukan kemudian?

Tulislah teks cerita singkat berdasar pada

jawabanmu terhadap pertanyaan di atas.

49

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja B. Inggris

A. Read the story

The Story of Ant and Grasshopper

Ant lived next to Grasshopper. Ant said, “I like to work and go to school every day.”

Every day Ant got up at 5.00 in the morning. She found food before she went to school. She read

and wrote. After school, she played soccer. Ant worked and worked. Grasshopper didn’t like to

work.

One day Grasshopper got up at 9.00. He said,

“I like to hop and sing every day.” He got dressed and

ate breakfast. After breakfast he hopped and sang and

watched TV. At 11:45 he went back to sleep.

Ant walked home at lunch. She saw

Grasshopper and said,” Hello!” Grasshopper opened

one eye and asked, “What time is it?”

Ant said,” It’s 12:45.” Grasshopper smiled. “Is it time

for lunch?” he asked. “Yes,” said Ant, but you don’t

have any food.”

Grasshopper looked at Ant’s food. “Can I eat

some of your food?” he asked.

Ant said, “I work every day. You hop and sing and play.”

Grasshopper said, “After lunch, I can work.” Ant gave Grasshopper some food. After lunch

Grasshopper hopped and sang and worked.

B. Answer the following questions.

1. What were the differences between Ant’s and Grasshopper’s personality?

2. What problem did Grasshopper face one day?

3. How did Grasshopper solve his problem?

4. Do you think Grasshopper will ask for some food to Ant again the next time? Why?

C. Work in groups of three. Do one of the following activities.

1. Imagine that Grasshopper already changed his habit. What would you do if you were

Grasshopper and met Ant?

Write a dialog between you and Ant, and act it out. One of you becomes a narrator, and

two of becomes Ant and Grasshopper.

2. What would you do if you were Ant? Write a letter to Grasshopper. Read it aloud to

your classmates.

50

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja IPA

Memompa Air dengan Api

Sebuah lilin yang menyala diletakkan dalam wadah yang berisi air seperti pada

Gambar 1 di bawah ini. Lilin tersebut kemudian ditutup dengan sebuah gelas kosong

seperti pada Gambar 2.

1. Apa yang dapat kamu amati dengan nyala lilin dan air setelah beberapa saat?

Mengapa hal itu terjadi?

2. Apakah peristiwa yang terjadi pada air akan terjadi juga jika lilin tidak

dinyalakan?

3. Kalau demikian, apa fungsi nyala lilin?

Lakukan percobaan kemudian buatlah laporan yang memuat:

Tujuan percobaan

Alat dan bahan yang digunakan

Langkah-langkah kegiatan percobaan

Data dan analisis

Kesimpulan

LK IPA-SMP Kls. IX/1

51

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Contoh Lembar Kerja IPS

1. Berdasarkan potensi Garut tersebut, tindakan ekonomi apakah yang akan kamu

lakukan untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Garut?

2. Untuk menunjang tindakan ekonomi tersebut, perilaku apa sajakah yang harus

kamu kembangkan?

3. Bila tindakan ekonomi tsb. berkembang di Garut, apa sajakah dampak positif

maupun negatif yang mungkin timbul?

Contoh Lembar Kerja IPS SMP/MTs, Kelas VII/Sm 2.

KD 6.4: Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian

dan kesejahteraan.

52

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

Informasi Tambahan (untuk Peserta)

Pertanyaan Tertutup x Pertanyaan Terbuka (Khusus Matematika)

Dalam Matematika dikenal pertanyaan tertutup (jawaban benar hanya satu) dan

pertanyaan terbuka (jawaban benar lebih dari satu).

Cara mudah untuk mengubah pertanyaan tertutup menjadi terbuka adalah dengan cara

menyertakan jawaban pertanyaan tertutup kedalam kalimat pertanyaan pada pertanyaan

terbuka. Misal:

Pertanyaan tertutup: 2 + 3 = .... Bila dibuat kalimatnya: “Berapa dua ditambah tiga?” (dan

jawabannya adalah LIMA); maka

pertanyaan terbukanya: 5 = ... + .... Bila dibuat kalimatnya: “Penjumlahan berapa saja yang

hasilnya 5?”

Berikut contoh-contoh yang lainnya.

Pertanyaan Tertutup Pertanyaan Terbuka

Berapa rata-rata dari nilai berikut:

8, 5, 5, 5, 6, 7 ?

Berapa sajakah kemungkinan enam nilai

yang rata-ratanya 6?

Berapakah 6 x 4? Pasangan bilangan mana sajakah yang hasil

kalinya 24?

Berapakah luas persegi panjang berikut?

Berapa sajakah ukuran persegipanjang yang

luasnya sama dengan luas persegipanjang

berikut:

4 4

Jawaban dari 2 + 3 = …

6

6

53

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

PRESENTASI UNIT 2

54

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

55

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

56

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

57

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

58

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

59

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK

60

Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi

UNIT 2

Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK