Usg Ginjal
-
Upload
tria-meirissa -
Category
Documents
-
view
187 -
download
12
Transcript of Usg Ginjal
BAB IV
USG GINJAL
4.1. Anatomi
30
4.2. Persiapan Pasien
Tidak ada
4.3. Posisi Pasien
GINJAL KANAN
Supine
Left posterior oblique, left lateral decubitus, dan prone jika diperlukan
GINJAL KIRI
Right Lateral Decubitus,
Prone jika diperlukan
Posisi pasien yang berbeda harus digunakan setiap kali posisi yang disarankan tidak
memberikan hasil yang di inginkan.
4.4. Transduser
3,0 Mhz atau 3,5 Mhz
5,0 Mhz untuk pasien yang sangat kurus
4.5. Teknik Pernapasan
Inspirasi dalam, lalu tahan
31
4.6. Pemeriksaan Ginjal Kanan
longitudinal
Sagital plane / Pendekatan anterior
Mulai dengan transduser tegak lurus, dari inferior ke bagian sudut paling lateral dari margin costae kanan.
Jika ginjal tidak terlihat disini, geser transduser ke medial dan inferior sampai ginjal terlihat.
Jika ginjal sudah terlihat, putar transduser beberapa derajat ( oblik ) untuk menentukan lokasi dari panjang aksis ginjal.
Jika lokasi panjang aksis sudah ditemukan, pindahkan transduser kanan ke kiri geser ke medial untuk menentukan batas ginjal kanan
bergerak kembali ke bagian
medial ginjal dan geser melalui
bagian lateral dari ginjal sampai
terasa berada di luar itu.
32
Gambaran Melintang
Gambaran melintang / pendekatan anterior
masih dalam potongan sagital,
cari panjang axis dari ginjal
kanan. putar transduser 90
derajat melintang ginjal
mulai dengan potongan
melintang dengan transduser
tegak lurus, dibawah tepi kosta
dari sudut medial tulang rusuk.
gerakkan transduser di bagian
lateral dan inferior kanan
sampai ginjal
dari hilus, sedikit geser
transduser superior ke inferior
dan pada saat yang sama geser
transduser superior dan medial
untuk menemukan kutub atas
ginjal.
Kemudian geser kembali
transduser ke kutub atas ginjal.
geser transduser inferior dan
lateral melalui midkidney untuk
menemukan kutub inferior.
33
4.7. Pemeriksaan Ginjal Kiri
Gambaran Longitudinal
Coronal Plane/ Left Lateral Approach
meskipun pendekatan ini dapat dilakukan dengan pasien supine, umumnya lebih mudah dengan pasien dalam posisi right lateral decubitus. Pencitraan kualitas bisa diperbaiki dengan menempatkan handuk spons atau digulung di bawah sisi kanan pasien. ini membuka ruang rusuk
mulai dengan transduser tegak lurus, pesawat midkoronal diatas dari krista iliaka
sekali panjang aksis ketemu, sedikit geser sisi transduser ke samping dan pada saat yang sama geser transduser ke bagian depan pasien, pemindaian melalui bagian anterior ginjal sampai berada di luar itu
bergerak kembali ke bagian anterior ginjal. geser menuju pasien kembali, scannning melalui bagian posterior dari ginjal sampai Anda berada di luar itu
survei longitudinal ginjal kiri mungkin harus dilakukan intercostal, Dalam beberapa kasus hanya kutub superior yang dapat dievaluasi idi intercostal.
34
Potongan Transversal
Transverse plane / left lateral approach
masih pada bidang pemindaian koronal, cari sumbu panjang dari ginjal kiri. Putar transduser 90 derajat dan melintang ginjal
gerakkan transduser dari superior ke inferior untuk menemukan midportion dan hilus ginjal. Gerakan ringan dan sedikit obliques transduser mungkin diperlukan untuk menemukan hilus
dari hilus sedikit geserkan transduser superior untuk mengetahui kutub atas ginjal.
gerakkan transduser kembali ke kutub atas ginjal. geser transduser ke inferior melalui midkidney untuk menemukan kutub inferior.
35
4.8. Gambaran Ginjal Kanan
Gambaran Longitudinal
Sagittal Plane / Pendekatan Anterior
1. Gambar Panjang axis ginjal kanan dengan pengukuran superior ke inferior.
panjang aksis sagital ginjal kanan
2. Gambar Panjang axis ginjal kanan dengan pengukuran superior ke inferior.
panjang aksis sagital ginjal kanan
36
3. Gambaran melintang kutub atas ginjal kanan
Kutub atas ginjal kanan gambaran melintang
4. Gambaran longitudinal kutub inferior ginjal kanan
Kutub bawah ginjal kiri gambaran sagital
37
5. Gambaran longitudinal ginjal kanan medial dari panjang axis
Ginjal kanan sagittal medial
6. Gambaran longitudinal ginjal kanan pada lateral dengan sumbu panjang menyertakan
bagian dari hati untuk perbandingan parenkim.
Ginjal kanan sagittal lateral
38
Gambaran Transversal
Transverse Plane / Anterior Approach
7. Gambaran transversal kutup superior ginjal kanan
Gambaran transversal kutup superior ginjal kanan
8. Gambaran Transversal midportion ginjal kanan termasuk hilum dengan pengukuran
anterior to posterior.
Gambaran transversal ginjal kanan midportio
39
9. Gambaran transversal kutub inferior ginjal kanan
Kutub inferior ginjal kanan
4.9. Gambaran Ginjal Kiri
Gambaran Longitudinal
Coronal Plane/ Left Lateral Approach
1. Gambaran panjang aksis ginjal kiri dengan pengukuran superior ke inferior
panjang aksis ginjal kiri
40
2. Gambaran panjang aksis ginjal kiri dengan pengukuran superior ke inferior
Gambaran coronal panjang aksis ginjal kiri
3. Gambaran panjang aksis ginjal kiri dengan pengukuran superior ke inferior
Gambaran coronal panjang aksis ginjal kiri
41
4. Gambaran longitudinal kutub atas ginjal kiri
Gambaran coronal kutup atas ginjal kiri
5. Gambaran longitudinal kutub bawah ginjal kiri
Kutub bawah ginjal kiri
42
6. Gambaran longitudinal posterior aksis ginjal kiri
Coronal anterior ginjal kiri
7. Gambaran longitudinal posterior aksis ginjal kiri
coronal posterior ginjal kiri
43
Transverse images
Transverse plane/ left lateral Approach
8. Gambaran transversal kutub atas ginjal kiri
9. Gambaran transversalmidportion ginjal kiri dengan hilum pada pengukuran anterior-
posterior
44
10. Gambaran transversal kutub inferior ginjal kiri
4.10. Gambaran Nefrolitiasis
Nefrolitiasis tampak sebagai opasitas dengan reflektif yang tinggi di daerah
sinus ginjal, yang di sertai suatu acoustic shadow di distalnya.
Kadang-kadang terutama pada keadaan nondistended urinary tract, eko dari batu
umumnya tidak dapat dibedakan dengan ekogenik dari sktruktur sinus renalis.
Bila batu penyebabnya, maka dapat ditemukan gambaran pelebaran kalises atau
pelvis ginjal (hydronefrosis) dan batu lebih mudah terlihat.
45
Gambar 12. Tampak batu berupa bayangan hiperekoik dengan reflektif yang
tinggi, disertai acoustic shadow. Tampak pula pelebaran system kalises.
Bayangan hiperekoik muncul akibat gaung atau eko menembus batu ginjal yang
padat sehingga timbul reflektif yang tinggi dan juga timbul acoustic shadow karena
gaung tidak dapat menembus masa padat (batu ginjal).
46
4.11 Hasil Penelitian
Selama periode ko-asistensi pada bulan Juni - Juli 2012 di bagian radiologi
RSUD Kota Tasikmalaya, didapatkan pemeriksaan USG kasus nefrolitiasis sejumlah 16
kasus yang dapat diteliti .
Dari 16 kasus tersebut dapat dijelaskan distribusinya sebagai berikut :
Tabel I.
Distribusi Pemeriksaan USG Nefrolitiasis di Bagian Radiologi RSUD Kota Tasikmalaya Periode 1 juli – 19 Juli 2012
Tanggal Jumlah Kasus
Persentase (%)
26 Juni 2012 2 12,527 Juni 2012 1 6,2528 Juni 2012 0 029 Juni 2012 1 6,2530 Juni 2012 1 6,251 juli 2012 0 02 juli 2012 1 6,253 Juli 2012 1 6,254 Juli 2012 1 6,255 Juli 2012 0 06 Juli 2012 0 07 Juli 2012 1 6,258 Juli 2012 0 09 Juli 2012 1 6,2510 Juli 2012 0 011 Juli 2012 1 6,2512 Juli 2012 1 6,2513 Juli 2012 0 014 Juli 2012 1 6,2515 Juli 2012 0 016 Juli 2012 0 017 Juli 2012 1 6,2518 Juli 2012 1 6,2519 Juli 2012 1 6,25
Jumlah 16 100,0
Berdasarkan tabel I di atas, jumlah pemeriksaan USG kasus nefrolitiasis berjumlah 16 kasus.
47