Tumor Hipofisis
-
Upload
tino-prima-dito -
Category
Documents
-
view
72 -
download
2
description
Transcript of Tumor Hipofisis
TUMOR HIPOFISIS
Defenisi
Tumor hipofisis adalah neoplasma intracranial yang relative seringdijumpai, serta merupakan 10-
15 % dari seluruh neoplasma intracranial.Tumor jenis ini seringkali sulit diobati dan tidak jarang
terjadi kambuhan,meskipun telah dilakukan tindakan bedah. Walaupun telah banyak
penelitianmengenai tumor hipofisis, pathogenesis terjadinya tumor ini belum jelasseluruhnya
(Rani, 2006).Tumor hipofisis biasanya adalah tumor lunak berbatas tegas yangmungkin jika
tumornya kecil, terbatas di sella tursika. Dan lesi yang lebih besar biasanya meluas kea rah
superior melalui diafragma sella ke dalamregion supersella, tempat tumor biasa menekan kiasma
optikus dan organ didekatnya (Kumar, dkk, 2007).Menurut Patrick Davey (2005), tumor
hipofisis merupakan kelainanhipofisis yang paling sering terjadi dan merupakan 10% kasus
neoplasmaintrakranial. Menururt ukurannya, tumor hipofisis diklasifikasikan menjadidua,
yaitu:1.
MikroadenomaBerdiameter < 1 cm. Tidak menyebabkan efek massa hipopituitarisme.Lokasi
selalu masih dalam cella turcica dan belum menginvasi struktur yang berdekatan seperti
sphenoid dan sinus cavernosum.2.
MakroadenomaBerdiameter > 1 cm. Dapat menyebabkan efek massa danhipopituitarisme.
Biasanya sudah meluas dari cella turcica dan sudahmenginvasi struktur yang berdekatan.
Biasanya ditemukan karena adanya
Tumor Hipofisis | 2
efek kompresi dari tumor, seperti bitemporal hemianopsi, selain adanyagangguan endokrin, bisa
hyper atau hiposekersi. Biasanya nonfungsional,tapi dapat menyebabkan sekresi hormon
berlebihan. Makroadenomanonfungsional merupakan bentuk yang paling sering
ditemukan.Menurut Iskandar Japardi (2010), tumor hipofisis dibedakan menjadidua jenis
berdasarkan hormon yang diproduksinya, yaitu:1.
Adenoma hipofisis non fungsionalTumor ini berkisar 30 % dari seluruh tumor pada
hipofisis.Biasanya muncul pada decade ke-4 dan ke-5 dari kehidupan, dan biasanyalebih sering
ditemukan pada laki-laki daripada wanita. Karena tumor initidak memproduksi hormon, maka
pada tahap dini seringkali tidak memberikan gejala apa-apa. Sehingga, ketika diagnose
ditegakkanumunya tumor sudah dalam ukuran yang sangan besar atau gejala yangtimbul karena
efek massanya. Tumor biasanya solid walaupun bisaditemukan tumor dengan campuran solid
dan kistik.2.
Adenoma hipofisis fungsionalPada penelitian dari 800 pasien yang menderita tumor hipofisis,
630 pasien merupakan tipe
functioning pituitary tumors
yangterdiri dari:a.
Adenoma yang bersekresi prolaktin b.
Adenoma yang bersekresi growth hormon (GH)c.
Adenoma yang bersekresi glikoprotein (TSH, FSH, LH)d.
Adenoma yang bersekresi adrenokortikotropik hormon (ACTH)Kelenjar hipofisis bagian
anterior berperan dalam sekresi dan pengaturan dari berbagai hormon peptida dan
stimulating factor
. Tumor yang berasal dari bagian ini akan memproduksi secara berlebihan beberapa atau salah
satu dari hormon peptide, jika ini terjadi makadinamakan fungsional atau secreting adenoma
(Molina, 2006).
Tumor Hipofisis | 3
B.
Etiologi
Tumor hipofisis berasal dari sel-sel kromofob, eosinofil, atau basofil dari hipofisis anterior. Dan
sebagian besar diduga tumor hipofisishasil dari perubahan pada DNA dari satu sel, menyebabkan
pertumbuhan selyang tidak terkendali. Cacat genetik, sindroma neoplasia endokrin multipeltipe I
dikaitkan dengan tumor hipofisis. Namun, account cacat ini hanyasebagian kecil dari kasus-
kasus tumor hipofisis. Selain itu, tumor hipofisisdidapat dari hasil penyebaran (metastasis) dari
kanker situs lain. Kanker payudara pada wanita dan kanker paru-paru pada pria merupakan
kanker yang paling umum untuk menyebar ke kelenjar pituitari. Kanker lainnya yangmenyebar
kekelenjar pituitari termasuk kanker ginjal, kanker prostat, melanoma, dan kanker pencernaan
(Rani, 2006).
C.
Patofisiologi
Kemajuan biologi molekuler membuktikan tumor ini berasal darimonoklonal, yang timbul dari
mutasi sel tunggal diikuti oleh ekspansi klonal. Neoplasia hipofisis merupakan proses multi-step
yang meliputi disregulasi pertumbuhan sel atau proliferasi, diferensiasi dan produksi hormon. Ini
terjadisebagai hasil aktifasi fungsi onkogen setelah inaktifasi gen tumor supresor.
Tumor Hipofisis | 4
Proses aktivasi fungsi onkogen merupakan hal yang dominan, karenanyagangguan allel tunggal
dapat menyebabkan perubahan fungsi sel.
D.
Manifestasi klinis
Menurut Iskandar Japardi (2010), manifestasi klinis tumor hipofisisadalah:1.
Adenoma hipofisis non fungsionala. Nyeri kepalaAdenoma hipofisis yang besar memberikan
gejala yang akut akibatadanya perdarahan atau infark. Tumor intrakranial yang paling
seringmenimbulkan perdarahan adalah adenoma hipofisis. Adanya perdarahanyang besar ke
dalam tumor hipofisis akan menyebabkan gejala nyerikepala yang tiba-tiba, penurunan
kesadaran, gangguan penglihatan daninsufisiensi adrenal yang akut. b. Gangguan lapang
pandang/penglihatanHal ini terjadi karena perluasan tumor ke area supra sella, maka
akanmenekan chiasma optikum, timbul gangguan lapang pandang bitemporal. Karena serabut
nasal inferior yang terletak pada aspek inferior dari chiasma optik melayani lapang pandang
bagian temporalsuperior
(Wilbrand’s knee), maka yang pertama kali terkena adalah
lapang pandang quadrant bitemporal superior. Selanjutnya kedua papilakan menjai atrophi.c.
Kelumpuhan pada NIII, IV, VI, V2, V1 jika tumor meluas ke sinuscavernosus yang berupa
ptosis, nyeri wajah, dan diplopia. Oklusi darisinue akan menyebabkan proptosis, chemosis dan
penyempitandari arteri karotis (oklusi komplit jarang).d. Tumor yang tumbuh perlahan akan
menyebabkan gangguan fungsihipofisis yang progressif dalam beberapa bulan atau beberapa
tahun berupa: hypotiroidism, tidak tahan dingin, myxedema, rambut yangkasar, hypoadrenalism,
hipotensi ortostatik, cepat lelah,
Tumor Hipofisis | 5
hypogonadism, amenorrhea (wanita), kehilangan libido dankesuburan.2. Adenoma hipofisis
fungsionala.
Adenoma yang bersekresi ProlaktinHyperprolactinemia pada wanita didahului amenorhoe,
galactorhoe,kemandulan dan osteoporosis. Pada laki-laki biasanya asimptomatik atau timbul
impotensi atau daya sexual yang menurun. Karena perbedaan gejala tersebut maka tumor ini
pada laki-laki biasanyaditemukan jika sudah menibulkan efek kompresi pada struktur
yang berdekatan. b.
Adenoma yang bersekresi growth hormonGejala timbul secara gradual karena pengaruh
meningginya kadar GHsecara kronik. Dari sejumlah kasus menunjukkan bahwa gejala
yangtimbul lebih karena efek kompresi local dari massa tumor, bukan karenagangguan
somatiknya. Gejala ini berupa visceromegali, hiperhidrosis,muka kasar dan skin tags yaitu
perubahan pada cutis dan jaringansubcutis yang lambat berupa fibrous hyperplasia terutama
ditemukan pada jari-jari, bibir, telinga, dan lidah. Adanya skin tags ini pentingkarena
hubungannya dengan keganasan pada kolon (Price & Wilson,2005).c.
Adenoma yang bersekresi glikoprotein (TSH, FSH, LH) Kecuali untuk tumor yang bersekresi
TSH, yang menunjukkan gejala : hypertiroidismglycoprotein secreting adenoma tidak
memberikan gejala yang spesifik sehubungan dengan hipersekresinya, sehingga adenoma ini
biasanya baru ditemukan sesudah memberikan efek kompresi pada struktur didekatnya seperti
chiasma optikum atau tangkai hipofisis. Selain itu juga, Hipertiroid yang disebabkan oleh TSH
adenoma berbeda denganGraves disease, graves disease merupakan penyakit yang
diturunkan,dimana terdapat resistensi yang efektif terhadap hormon tiroid yang
Tumor Hipofisis | 6
menyebabkan pengaruh umpan balik negatif dari hormon tiroid atauTSH lemah, sehingga timbul
hipersekresi TSH. Kelainan ini sering bersamaan dengan bisu tuli, stipled epiphyse dan goiter,
ini yangmembedakan dengan hipertiroid akibat adanya adenoma. Padahipertiroid akibat TSH
adenoma, biasanya lebih banyak mengenaiwanita,gejala lainnya yaitu gangguan lapang pandang,
pretibial edemadan kadar serum immunoglobulim stimulasi tiroid jumlahnya sedikit.d.
Adenoma yang bersekresi ACTHBiasanya menyerang wanita sekitar usia 40 tahun. Khas
ditandai dengantruncal obesity, hipertensi, hirsutisme (wanita), hyperpigmentasi,diabetes atau
glukosa intoleran, amenorrhea, acne, striaeabdominal, buffallo hump dan moon facies. Kelainan
endokrinologik yang berat inisudah muncul pada tahap sangat dini dari tumornya yang
menyulitkandalam mendeteksi dan identifikasi sumbernya.
E.
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Aziz Rani (2006), ada beberapa pemeriksaan penunjanguntuk mendiagnosis penyakit
tumor hipofisis, yaitu antara lain:
1
. Pemeriksaan laboratorium (pengujian biokimia)Diagnosis sekresi hormon hipofisis yang
meningkat atau menurun dibuat berdasarkan temuan biokimia. Kadar hormon dapat diukur
dalam darahatau sampel urin melalui tes laboratorium yang mendeteksi kelebihan produksi atau
kekurangan. Seringkali, kelebih hormon stimulasi .
2. Scan Magnetic Resonance Imaging (MRI)
MRI, standar tes pencitraan untuk tumor hipofisis, menggunakan medanmagnet dan gelombang
radio untuk menghasilkan gambar. MRI scansangat berguna dalam mendiagnosis tumor
hipofisis. Kadang-kadangcairan khusus disuntikkan ke dalam aliran darah untuk
membedakantumor dari jaringan sehat. MRI dapat dengan mudah mengidentifikasitumor besar
(macroadenomas) dari kelenjar hipofisis maupun untuk
Tumor Hipofisis | 7
mengidentifikasi tumor yang paling kecil (microadenomas). Tapi, MRImungkin tidak
mendeteksi banyak microadenomas lebih kecil dari 3milimeter (kira-kira delapan inci). Antara 5
persen dan 25 persen dariorang sehat memiliki beberapa minor abnormal pada kelenjar
hipofisisyang muncul di MRI scan. Setelah terdiagnosis tumor hipofisis melalui pemeriksaan
fisis, hormonal dan pencitraan (CT Scan), maka pasiendiputuskan untuk mendapatkan terapi
medis, pembedahan, atau radioterapi(Aswin, 2010).
3. Biopsy
Sebuah biopsi (mengambil contoh tumor dan memeriksanya di bawahmikroskop) mungkin
kadang-kadang dianjurkan untuk verifikasi definitif.Pituitary tumor dapat diperiksa di bawah
mikroskop sebelum atau setelah pembedahan untuk menentukan jenis tumor.
F.
Komplikasi
Komplikasi akan muncul jika adenoma hipofisis tidak ditangani segerawalaupun sesungguhnya
adenoma hipofisis ini bersifat jinak, namun karenatidak mendapatkan penanganan yang baik,
adenoma akan bermetastasi padaorgan lain yang akan menimbulkan kanker dan organ yang
terdekat dapatdiserang adalah otak yang mengakibatkan menjadi tumor ataupun kanker
Tumor Hipofisis | 8
otak. Komplikasi pada pembedahan hemoragik, peningkatan CSS, diabetesinsipidus, dan infeksi
pasca operasi (Japardi, 2010).
G.
Penatalaksanaan
Menurut Aziz Rani (2006), tujuan utama pengobatan tumor hipofisisialah mengembalikan fungsi
hipofisis senormal mungkin dan mencegahterjadinya kambuhan massa tumor. Tujuan lain adalah
memperbaiki gangguan penglihatan, mengatasi gangguan neurologis, serta memperbaiki
gangguanendokrin dan metabolik.
Cara pengelolaan terbaik untuk tumor hipofisis harusditentukan secara komprehensif dengan
mempertimbangkan beberapa faktor,yaitu adanya gangguan endokrin terkait, besar dan ekspansi
massa tumor,usia, serta keadaan klinis pasien.
1)
PengobatanPengobatan adenoma hipofisis dimulai dengan koreksi elektrolitdisfungsi dan
penggantian hormon hipofisis, jika perlu, segera setelahspesimen darah diagnostic telah terkirim.
Penggantian hormon tiroid atauadrenal adalah sangat penting. Steroid penggantian harus cukup
untuk situasi stres, termasuk periode perioperatif. Tujuan perawatan berbedasesuai dengan
aktivitas fungsional tumor. Untuk tumor endokrinaktif, pendekatan yang agresif terhadap
normalisasi hipersekresi sangat pentingsekaligus mempertahankan fungsi hipofisis normal. Hal
ini biasanya dapatdicapai dengan bedah eksisi, tetapi beberapa Prolaktinoma lebih baik dikontrol
secara medis. Untuk nonsecreting tumor, pengobatan diarahkan bedah pengurangan efek massa
bertanggung jawab atas gejala, dengantetap menjaga fungsi hipofisis. Meskipun bedah reseksi
lengkapdiinginkan, yang radiosensitivity tumor ini mengundang subtotaldebulking diikuti
dengan terapi radiasi untuk mengurangi risikokekambuhan atau keganasan. Adenomas
asimtomatik insidentil tidak memerlukan intervensi tetapi harus diikuti dengan pemeriksaan
secara
Tumor Hipofisis | 9
berkala bidang visual dan MRI. Timbulnya gejala atau MRI dokumentasi pertumbuhan indikasi
untuk perawatan.2)
PembedahanKeberhasilan dan keselamatan pendekatan transsphenoidalmembuat prosedur
pilihan untuk menghilangkan adenomas. Kebanyakantumor lunak dan gembur,dan
transsphenoidal akses, meskipun terbatas,memungkinkan untuk penghapusan lengkap bahkan
jika ada suprasellar signifikan ekstensi atau sella tidak diperbesar. Tingkat kematian kurangdari
1%.3)
Terapi radiasiTerapi radiasi melengkapi operasi dalam mencegah perkembanganatau
kekambuhan. Standar teknik radiasi melibatkan penggunaan tiga bidang (bidang menentang
sejajar dengan bidang koronal) atau teknik rotasi untuk menghindari dosis yang tidak perlu di
lobus temporal. Dosis4.500-5.000 cGy disampaikan dalam pecahan 180-cGy disarankan.
Secaraumum, pasien dengan tumor subtotally resected diberikan terapi radiasi.Walaupun radiasi
mengurangi risiko kekambuhan atau penundaankambuhnya setelah bruto total reseksi, kita ikuti
serial pasien dengan MRIscan dan pemeriksaan bidang visual danmenahan radiasi kecuali
adatumor didokumentasikan regrowth. Untuk tumor termasuk kelenjar pituitary adenoma
hipofisis, prolactinoma dan penyakit Cushings,keputusan yang berkaitan dengan pengobatan
untuk tumor kelenjar hipofisis bergantung pada pemahaman lengkap tentang risiko danmanfaat
untuk pengobatan yang berbeda. Pilihan untuk perawatan tumor kelenjar pituitari dapat
mencakup operasi, radiosurgery dan gamma pisau.
H.
Pencegahan
Menurut Irianto Rony (2010), kelenjar hipofisis merupakan master kelenjar seluruh tubuh. Pada
usia 25 tahun biasanya fungsi kelenjar pituitary/hipofisis mulai menurun, menurunnya fungsi
kelenjar tersebut
Tumor Hipofisis | 10
menyebabkan fungsi kelenjar lainnya juga menurun, organ-organ tubuh mulaiaus, dan tubuh
mengalami penuaan. Dengan memperbaiki fungsi kelenjar hipofisis, maka fungsi kelenjar
seluruh tubuh menjadi normal dan mencegahterjadinya kanker maupun tumor. Jika
dikombinasikan dengan vitamin C akan benar-benar membuat tubuh menjadi lebih muda, kulit
wajah lebih halus,lebih cerah, lebih lembab, lebih lentur dan mempercepat
penyembuhan penyakit.Berikut manfaat kelenjar pituitary jika berfungsi maksimal:Peremajaan,
awet muda, penyegaran, dalam taraf tertentu menumbuhkan selsel yg telah rusak dan mati,
memperbaiki penyakit degeneratif, meningkatkanhormon kenyamanan, semangat dan gairah,
keceriaan, kelenturan kulit danotot, kelembaban kulit, menyegarkan otak, pelembut kulit,
memperlancar aliran darah, membuat semua organ berfungsi sempurna, membantumetabolisme
tubuh, meningkatkan imunitas, mengatasi keausan sampaiwilayah sel, meningkatkan
pembentukan dan awet muda, memperbaiki syaraf mata dan organ mata, memperbaiki kelenjar
tiroid, meningkatkan feromon, dllMelihat fungsi kelenjar hipofisis, sangatlah penting
mengomsumsivitamin C yang dapat meningkatkan fungsi kelenjar hipofisis serta
mencegahkanker yang merupakan salah satu factor predisposisi tumor hipofisis.
I.
Prognosis
Tumor hipofisis yang mengeluarkan adrenocorticotropic hormonsering terjadi komplikasi yang
kuat untuk kambuh. Sekitar 5% dari tumor hipofisis menginvasi jaringan terdekat dan tumbuh
dalam ukuran besar.Metastasis tumor hipofisis sangat jarang terjadi. Namun, tumor
hipofisisdapat bermetastasis dan berhubungan dengan prognosis yang buruk (Japardi,2010).