Tugas Petrologi

download Tugas Petrologi

of 13

Transcript of Tugas Petrologi

A. Pengertian Batuan

Batuan adalah suatu agregat padat butiran-butiran mineral atau suatu padatan, massa yang terbentuk secara alami, tersusun dari butiran mineral, gelas, unsur organik yang terubah, dan kombinasi dari komponen-komponen tersebut (Raymond, 2002)

Batuan adalah materi yang terbentuk secara alami, telah terkonsolidasikan, terdiri dari butiran satu jenis mineral atau lebih (Plummer, dkk., 2001). Batuan terbentuk secara alami, disusun oleh agregat-mineral-mineral atau mineraloid yang berhubungan secara mekanik (Blatt, H dan Tracy, R.J., 1996) Batuan merupakan suatu bentuk padatan alami yang disusun oleh satu atau

lebih mineral, dan kadang-kadang oleh material non-kristalin. Kebanyakan batuan merupakan heterogen (terbentuk dari beberapa tipe/jenis mineral), dan hanya beberapa yang merupakan homogen (disusun oleh satu mineral atau monomineral). Tekstur dari batuan akan memperlihatkan karakteristik komponen penyusun batuan, sedangkan struktur batuan akan memperlihatkan proses pembentukannya (dekat atau jauh dari permukaan). Batuan kristalin terbentuk dari tiga proses (fisika-kimia) dasar, yaitu kristalisasi dari suatu larutan panas (magma), presipitasi dari larutan, serta rekristalisasi dari suatu bentuk padatan. Proses-proses tersebut akan menghasilkan tipe atau produk akhir dari batuan sesuai dengan kondisi atau tahapan pembentukannya, dan kadang-kadang muncul sebagai suatu produk residual. Berdasarkan proses pembentukannya batuan dapat dikelompokkan sebagai batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

B. Petrologi Petrologi adalah suatu cabang ilmu di dalam disiplin ilmu geologi atau ilmu tentang kebumian yang membahas mengenai batuan sebagai penyusun kerak bumi. Istilah petrologi berasal dari bahasa latin yang terdiri atas petros yang berarti batuan atau lithos serta logos yang berarti ilmu.

Pada bahasan kali ini akan dibahas mengenai petrologi batuan beku. I. Petrologi Batuan beku Batuan beku merupakan produk akhir dari magma, yang merupakan suatu massa larutan silikat panas, kaya akan elemen-elemen volatil, dan terbentuk jauh di bawah permukaan bumi melalui reaksi panas (fusion) dari massa padatan. Magma adalah cairan silikat yang panas dan pijar yang terdiri dari unsur-unsur O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, Na, K dll. Bagian dari pelarutan pada bagian tengah lapisan kerak bumi (hasil dari magma primer), biasanya mempunyai komposisi basaltik, dan muncul di permukaan bumi melalui proses erupsi membentuk batuan volkanik atau ekstrusif, atau melalui peninjeksian pada perlapisan atau rekahan-rekahan dalam kerak bumi pada kedalaman yang bervariasi membentuk batuan hipabissal (hypabyssal rocks). Magma-magma lain yang berasal dari larutan basaltik yang melalui proses differensiasi kadang-kadang juga muncul ke permukaan bumi. Hasil dari rekristalisasi magma tersebut membentuk berbagai macam jenis mineral dan mengikuti aturan tingkat kristalisasi dari magma.Mineralmineral yang pertama kali mulai mengkristal dari basalt (pada temperatur 11000C 12000C) membentuk mineral spinels (kromit) & sulfida, mineralmineral jarang, serta logam-logam berharga (spt platinum), yang sering dikenal sebagai mineral-mineral aksesoris yang terbentuk dalam jumlah yang sedikit pada tipe batuan tersebut. Kadang-kadang pada temperatur terendah (pada range temperatur pembentukan), mengkristal silikat yang kaya akan besi & magnesium (olivin), sodium & kalsium (piroksen), serta kadangkadang juga mengandung potasium & air (mika dan amfibol). Seri (reaksireaksi) pembentukan mineral pada batuan beku (basaltis) dipelajari oleh N.L.

Bowen, dan urutannya dikenal dengan Deret (Series) Reaksi Bowen seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

Gambar Deret reaksi Bowen, yang memperlihatkan sekuen kristalisasi dari larutan magma

Pada deret ini dapat dipresentasikan dua urutan pararel, yaitu :

Seri kontinious, dimana tipe plagioklas berupa feldspar (mineral-mineral felsik)yang terbentuk setelah kristalisasi, dan dengan proses yang berkesinambungan dengan turunnya temperatur terbentuk komposisi yang kaya akan kalsium (anortit) s/d komposisi yang kaya akan sodium (albit).

Seri diskontinious, dimana mineral-mineral besi dan magnesium terbentuk padaawal kristalisasi dari larutan dan terendapkan dengan sempurna membentuk mineral-mineral baru dengan suatu sekuen reaksi yaitu : Olivine hypersthene augit hornblende biotit

Batuan beku juga dapat dikelompokkan berdasarkan perbedaan susunan kimianya, yaitu :

Batuan beku asam, dengan kandungan SiO2 > 55% (granit, monzonit). Batuan beku sedang, dengan kandungan SiO2 50-55% (granodiorit, diorit, andesit). Batuan beku basa, dengan kandungan SiO2 < 50% (basalt, gabro). Batuan beku sangat basa (ultra basa), tidak mengandung SiO2, tetapi mengandungbanyak plagioklas dan ortoklas (peridotit, hazburgit).

Pengelompokkan batuan beku berdasarkan kelompok mineralnya : Kelompok Mineral Kelompok Batuan Beku

Olivin Piroksen Plagioklas Olivin, piroksen Olivin, piroksen, plagioklas Olivin, plagioklas Piroksen, plagioklas

Ultramafik dan Ultramafitit

Gabroid dan Basaltoid

Piroksen, hornblenda, plagioklas Hornblenda, plagioklas Hornblenda, biotit,plagioklas,