Transmedia metrics: Towards a new Transmedia Engagement Metrics model
Transmedia Ed.4 Kalog
Transcript of Transmedia Ed.4 Kalog
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
1/76
EDISI 04/2012
UNTUK KURANGI BEBAN JALAN
PRIORITASKAN
KA LOGISTIK
KA LOGISTIK
PERKUAT INDUSTRINASIONAL
JALUR KA LOGISTIK
TERINTEGRASI DENGAN
MODA LAIN
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
2/76
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
3/76
Majalah Kementerian PerhubunganNo.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976
ISSN : 0853179X
Pembina
Menteri Perhubungan RIWakil Menteri Perhubungan RI
PenasehatSekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan
Inspektur Jenderan Kementerian Perhubungan
Dirjen Perhubungan Darat
Dirjen Perhubungan Laut
Dirjen Perhubungan Udara
Dirjen Perkeretaapian
Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan
Kepala Badan Litbang Perhubungan
PengarahKepala Pusat Komunikasi Publik
Penanggung Jawab/Pemimpin UmumEuis Eliany Kusumah
Pelaksana Pimpinan RedaksiNina Anggraeni
EditorNuris Rochmadi
Fransiskus Agung Setiawan
Dewan RedaksiProf.Dr.H.K.Martono SH LLM
Ir. Drs. Djoko Setijowarno, MT
Mia Ermaya
Badrul Ulum
Gatut Aribowo
Risky Rahardjo
Sekretaris Redaksi
TyasmithaYosephin
Mifdhal
PhotographerPaino
Herdin
Wisnu
Hari Buyung
Hari Supriyono
M.Sarif
Creative DesignFranky Houtman
Agnesia Cindy
Alamat RedaksiJl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat
Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419
Fax (021) 3504631, 3511809
e-mail: [email protected]
PenerbitKementerian Perhubungan RI
Hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menyentuh
angka sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah penduduk menempati
peringkat empat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika
Serikat, kiranya ini menjadi potensi yang besar untuk dapat menjadi
negara yang kuat. Namun, hal ini harus ditopang oleh jalur distribusi yang baik
sehingga arus perputaran kegiatan ekonomi menjadi lancar.
Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, pihaknya merencanakan
penambahan kapasitas kereta api barang. Untuk mencapai target 15 hingga 17
persen dari target sharepengangkutan barang yang diangkut oleh seluruh jenis
transportasi yang ada, PT KAI membutuhkan 1.985 unit lokomotif dan 39.645 unit
gerbong. Selain itu, di tahun 2012 ini pihaknya akan menambah tujuh KA angkutan
petikemas dengan beberapa relasi.Pemerintah sendiri punya program membangun jaringan rel baru KA
sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 mendatang. Pembangunan itu akan
dilakukan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.Sebagian dari
proyek itu sudah berjalan, seperti membangun jalur ganda di Utara dan Selatan
Jawa, di kawasan industri di kawasan Industri Kuala Tanjung Sumatera Utara;
dan di kawasan industri Bengalon dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur,
Kalimantan Timur.
Pembangunan jalur rel yang diproyeksikan untuk memperkuat distribusi
logistik berbasis rel ini harus dilakukan karena jalan raya bebannya sudah
terlampau berat. Padahal, yang kita butuhkan saat ini adalah memperlancar
arus distribusi supaya harga barang untuk konsumsi domestik bisa terjangkau
dan merata di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor harganya bisa
sangat kompetitif. Itulah mengapa, peningkatan perekonomian Indonesia cukup
bergantung dari sistem pendistribusian berbasis rel ini.
PT KA Logistik sebagai operator dalam hal ini sangat berkepentingan.
Direktur Utama-nya, Rustam Harahap, menuturkan bahwa pihaknya berniat
untuk memanfaatkan seoptimal mungkin infrastruktur yang dikelola oleh PT KAI,
seperti terminal-terminal untuk area bongkar muat barang dan pergudangan
serta pemanfaatan rangkaian yang dimiliki untuk melakukan jasa distribusi
di sepanjang jaringan rel KAI. Pemanfaatan ini akan mendorong tumbuhnya
aktifitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut. Sementara, kelancaran distribusidan transportasi barang dengan KA antar wilayah akan memperbaiki kelancaran
arus barang dan berimplikasi pada perbaikan bisnis
secara nasional.
Namun semua aktifitas di atas tidak bisa
dilepaskan dari faktor keselamatan. Bagaimanapun
juga keselamatan harus menjadi tujuan pertama dan
utama. Karena kesejahteraan tidak akan tercapai
jika sistem transportasi tidak bermuara pada
keselamatan. Inilah yang harus menjadi komitmen
semua pemangku kepentingan: Pemerintah,
operator, pengguna jasa, dan masyarakat.n
EDITORIAL
KESELAMATAN TETAPYANG UTAMA
EDISI 0 4 /2 0 1 2
UNTUK KURANGI BEBAN JALAN
PRIORITASKANKA LOGISTIK
KA LOGISTIK
PERKUAT INDUSTRINASIONAL
JALUR KA LOGISTIK
TERINTEGRASI DENGANMODA LAIN
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
4/76
TRANSISI
4
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Trans Utama
12 - 17n Prioritaskan KA Logistik untuk Kurangi Beban Jalann KA Logistik Perkuat Industri Nasional
n Jalur KA Logistik Terintegrasi dengan Moda Lain
n Prospek PT KA Logistik
18 - 22
Trans Hukum dan Regulasi
6 - 11
TRANS ISITRANSMEDIAEdisi 4 Tahun 2012
8
41
12
32
n Regulasi Seputar KA Logistik28 - 31
Trans Newsn Indonesia Akan Revitalisasi NTTCC35n Pejabat baru Diminta Lebih Tingkatkan Pelayanan36n ITF 2012: Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi
n Pelabuhan Tanjung Priok Didukung Kalibaru dan Cilamaya38 - 39
Trans Moda Udara
n Tim Safety Runway untuk Tingkatkan Keselamatan44 - 45
Trans Moda Darat
n Pemudik Motor Diharapkan Pindah ke Angkutan Umum46 - 47
23 - 27
37
Kolom Opinin Harapan Meningkatkan Angkutan KA Barang32 - 34
n ASEAN STOM: Konektivitas Domestik Diperluas sampai ASEAN40 - 41n Bandara Karawang untuk Dukung Soekarno-Hatta42 - 43
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
5/76
Trans Moda Laut
n Trayek Pelayaran Perintis Ditetapkan Lintas Kementerian48 - 49
Trans Moda KA
Trans Visitn Hadapi Musim Haji,
Pemerintah Arab Saudi
Bangun Jaringan KA Cepat
56 - 59
56
Trans Sejarahn Mengenal Sejarah
Jangkar serta CaraKerjanya
62 - 65
Trans Featuren Sistem Transportasi
Cerdas di Kota Solo 54-55
62
Trans Figure
n Nikita Willy YakinPesawat Utamakan
Keselamatan
74
n Kawasan Industri SEI MangkeiDitunjang KA dan Pelabuhan
50 - 51
Transiklopedian Tahukah Anda
Negara PalingBanyak Sepeda?
72 - 73
Trans Tekno
n Legenda MobilSport Toyota
2000GT KiniBertenaga
Surya
6o- 61
Trans Unik
n Menikmati KA
Uap Kuno BernamaJaladara
66 - 68
Trans Wisatan Mengunjungi
Rumah Singgah
Bung Karno diRengasdengklok
69 - 71
49
n Segera Dibangun Jalur Ganda LintasSelatan Jawa
52
n Jalur Ganda di Tandes Digeser untukMinimalisir Penggusuran
53
69
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
6/76
TRANSUTAMA
6
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Prioritaskan KA
Logistik
Membahas percepatan
pertumbuhan
ekonomi pastilah
tak lepas dari
pengembangan infrastruktur.
Selain jalan, energi, dan telematika,
terdapat infrastruktur sektor
lain yang juga penting untuk
dikembangkan dalam usaha
menciptakan konektivitas, yakni
infrastruktur transportasi.
Namun sayangnya di Indonesia,
infrastruktur berupa jalur
kereta api sepertinya kurang
menjual padahal perannya bagi
perekonomian nasional begitu
besar.
Selain untuk mengangkut
orang-orang yang ingin melakukan
perjalanan, kereta api merupakan
moda transportasi yang efektif untuk
mengangkut barang atau muatan
dalam jumlah besar untuk jarak
jauh. Kenyataannya di Indonesia,
kereta api seperti kalah bersaing
dengan moda transportasi darat
lain khususnya untuk mengangkutbarang-barang komoditas.
Menurut Joris Van der Ven,
seorang konsultan ekonomi-
transportasi ada 3 faktor yang
umumnya menjadi hambatan dalam
penyelenggaraan angkutan barang
berbasis kereta api. Pertama,
Kebutuhan transportasi dalam
perekonomian tidaklah statis,
melainkan dinamis sebagai reaksi
atas perubahan struktur ekonomi
nasional dan global. Hal ini terlihat
salah satunya dari menurunnya arus
barang melalui jaringan rel kereta
api pulau Jawa. Salah satu alasannya
adalah karena telah berpindahnya
kebanyakan pengguna lama jasa
pengiriman barang, maupun
karena perubahan drastis dari alur
distribusi maupun pasokan logistik
mereka. Sebaliknya, di Sumatra
dan Kalimantan, pengembangan
eksplorasi batu bara yang sedemikian
cepat memungkinkan investasi kereta
api oleh sektor swasta.
Kedua, dalam konteks pasar
bebas, dunia usaha dan orang-orang
yang bepergian bebas menentukan
moda transportasi dan operator
mana yang sesuai untuk kebutuhan
transportasi mereka. Mereka tidak
hanya mempertimbangkan faktor
harga, melainkan juga faktor lainnya,
seperti lamanya waktu transit,
lamanya waktu tunggu, keandalan,
kenyamanan, dan keamanan. Ini
didukung temuan bahwa total volumemuatan menggunakan kereta api
mengalami pertumbuhan yang lebih
lambat dibanding moda transportasi
lainnya, yang menunjukkan adanya
penurunan pangsa pasar.
Ketiga, pemerintah menetapkan
peraturan untuk pasar transportasi,
terutama melalui kebijakan harga,
pajak infrastruktur, subsidi, investasi,
penetrasi pasar, dan melalui
untuk Kurangi Beban JalanTRANSUTAMA
6
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
hubungannya dengan operator
kereta api. Kebijakan terdahulu
pemerintah tidak menciptakan iklim
yang kondusif bagi moda
transportasi kereta
api untuk dapat
menggali
Foto: Staticflickr.com
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
7/76
Artinya,
Pemerintah
semakin
memandang
bahwa angkutanKA ke depan
memang akan
menjadi tulang
punggung
konektivitas
antar wilayah
potensinya secara optimal. Subsidi
tidak langsung yang dinikmati
truk-truk kelebihan muatan
sebagai dampak dari kebijakan
harga BBM dan denda yang
kurang atas pengrusakan jalan
telah sangat menguntungkantransportasi jalan. Sedangkan
untuk pengangkutan bahan
tambang, pemerintah sebenarnya
bisa berperan lebih efektif dengan
memfasilitasi pengusaha tambang
agar mau ikut berinvestasi dalam
bisnis kereta api.
Keunggulan Kereta ApiKeunggulan kereta api
dibandingkan dengan moda
transportasi lain diakui oleh Djoko
Setijowarno. Pengamat transportasi
dari Unika Soegijapranoto Semarang
itu, memberi penekanan kepadaKepala Daerah untuk jeli dalam
menangkap potensi kereta api
sebagai salah satu solusi untuk
mengurangi kecelakaan di jalan raya
akibat kelebihan muatan, sekaligus
menambah pendapatan daerah.
Kemudian ia mengambil contoh kasus
di daerah Jawa Tengah.
Menurutnya, Pemerintah Daerah
Jateng harusnya jeli memanfaatkan
potensi angkutan kereta logistik
untuk menambah pendapatan daerah.
Seperti mengangkut material
yakni pasir dan batu
hasil
letusan
Gunung
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
8/76
TRANSUTAMA
8
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
TRANSUTAMA
8
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto
:DjokoSetijowarno
Biaya
eksternal
meliputi
kepadatanlalu lintas,
kecelakaan,
polusi udara,
efek rumah
kaca, serta
polusi suara.
Merapi beberapa waktu lalu, yang
jumlahnya mencapai 6 juta meter
kubik.
Selama ini, Djoko
melanjutkan, masyarakat Jawa
Tengah mendistribusikan pasir
ke beberapa daerah dengankendaraan truk. Hal tersebut
justru menimbulkan kerusakan
jalan, karena beban muatan
yang berat. Dan hal ini sudah
terbukti, sehingga merugikan
para pengguna jalan lain. Belum
lagi muatan yang melebihi
batas angkut dapat berpotensi
menimbulkan kecelakaan lalu
lintas. Jika menggunakan kereta
logistik untuk mengangkut,
akan lebih efisien. Selain cepat dan
hemat bahan bakar minyak, yang
diangkut juga bisa lebih banyak. Di
Sumatera, angkutan kereta logistik
atau babaranjang panjangnya bisa
mencapai 40 gerbong.
Pengoptimalan angkutan
kereta logistik paling tidak dapat
mengurangi biaya perbaikan jalan.
Perbaikan jalan lebih banyak
disebabkan karena faktor kerusakan
jalan akibat muatan yang melebihi
ambang batas. Tiap tahunnya,
pemerintah Provinsi Jateng dapat
menghabiskan dana sekitar Rp 250-
Rp 300 miliar untuk memperbaiki
jalan provinsi. Paling tidak kita bisamencontoh saat Gunung Galunggung
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
9/76
meletus. PT KA membangun rel
khusus ke Gunung Galunggung
untuk mengangkut material pasir,
ujarnya.
Apakah ini hanya teoritis?
Dengan mantap Djoko menuturkan
bahwa jalur kereta logistik
di kawasan Jateng sangat
memungkinkan diwujudkan,
karena ada jalur kereta Semarang-
Yogyakarta yang selama ini mati.
Pasir-pasir yang telah diangkut
dengan truk dari sungai, bisa
dipindahkan ke kereta logistik
melalui stasiun di Magelang.
Setelah itu pasir bisa diangkut ke
Jakarta, Yogyakarta, ataupun kekota-kota lain yang membutuhkan
melalui jalur rel, kata dia.
Selanjutnya, kalau kita berani
mengatakan kereta api memiliki
keunggulan, maka kita harus
membandingkannya dengan moda
transportasi lain, khususnya yang
berbasis jalan. Apakah benar secara
ekonomis lebih menguntungkan?
Kalau menilik Studi Keunggulan
Moda Transportasi Kereta Api
tahun 2010 Ditjen Perkeretaapian
Kemenhub, di sana disebutkan
bahwa moda transportasi kereta api
lebih efisien dibandingkan dengan
truk atau bus. Konsumsi BBM kereta
api adalah 3 liter per kilometer dan
500 orang per liter, sedang konsumsi
BBM untuk truk atau bus dan travel
adalah 0,5 liter per kilometer dan
0,0125 orang per liter.Kemudian, kemampuan kereta
api untuk mengangkut sejumlah
besar muatan dalam jarak yang jauh
dan untuk mengangkut penumpang
dalam jumlah besar dengan biaya
variableyang rendah bukan satu-
satunya faktor yang menurut
pemerintah Indonesia menjadi
kelebihan kereta api dibanding
moda transportasi lainnya. Dampak
lingkungan, kepadatan lalu lintas
Foto: Djoko Setijowarno
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
10/76
TRANSUTAMA
10
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
TRANSUTAMA
10
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto:DjokoSetijowarno
Kereta api
merupakan
moda
transportasi
yang efektif
untuk
mengangkut
barang atau
muatan
dalam jumlah
besar untukjarak jauh.
dan kecelakaan adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi
perbandingan antara kereta api
dan angkutan jalan yang lebih
dikenal sebagai biaya-biaya
eksternal. Ini adalah dampak
negatif transportasi (biaya yangdibebankan pada masyarakat)
yang tidak dimasukkan dalam
harga yang harus dibayar untuk
layanan angkutan bagi para
pengguna angkutan.
Dampak negatif biaya
eksternal lebih dapat
dirasakan pada angkutan
jalan daripada kereta api dan
angkutan air. Biaya eksternal
meliputi kepadatan lalu lintas,
kecelakaan, polusi udara, efek
rumah kaca, serta polusi suara.
Dampak dari faktor-faktor ini
tidak dapat diperhitungkan
semudah memperhitungkan
biaya ekonomis dari layanan
angkutan, yang dapat ditentukan
dengan berdasarkan input
biaya yang ada di pasar.
Namun, beberapa institusidan organisasi di dunia telah
membuat perkiraan besarnya
biaya eksternal ini, dan telah ada
kesadaran akan dampak negatif
transportasi, khususnya dampak
terhadap lingkungan.
Selaras dengan MP3EI
Bagi Pemerintah Indonesia,kereta api logistik menjadi
potensi nyata dalam mendorong
terwujudnya program Masterplan
Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
(MP3EI). Itulah mengapa dalam
setahun terakhir Pemerintah
menggalakkan pembangunan
infrastruktur, yang salah satunya
adalah pembangunan jalur kereta
api untuk memperluas jaringan
distribusi barang.
Salah satu wilayah industridalam koridor ekonomi (KE) di
Sumatera yang kini dianggap
sangat potensial adalah Sei
Mangkei, Sumatera Utara.
Kawasan tersebut menjadi
kawasan industri berbasis
kelapa sawit dan diharapkan bisa
menjadi pionir pembangunan KE
Sumatera. Untuk mendukung arus
pengiriman produk komoditas Sei
Mangkei tentunya perlu didukung
oleh infrastruktur transportasi
yang baik. Melihat kebutuhan
dan kondisi wilayah Sei Mangkei,
infrastruktur transportasi yang
dinilai efektif untuk mendukung
kelancaran transfer komoditas di
sana adalah dengan membangun
jalur KA terutama untuk akses
menuju pelabuhan Kuala Tanjung.
Kementerian Perhubungan(Kemenhub) mengalokasikan
dana sebesar Rp 500 miliar untuk
membangun jalur KA ini. Dana ini
digunakan untuk pembangunan
jalur KA dari stasiun
Bandar Tinggi (jalur
eksisting) menuju
Kuala Tanjung
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
11/76
Dampak
negatif biaya
eksternal
lebih dapat
dirasakan
padaangkutan
jalan
daripada
pada kereta
api dan
angkutan air
sepanjang 18,25 km. Pada
pembangunan jalur KA dari
stasiun Perlanaan menuju
pusat kawasan industri Sei
Mangkei sepanjang 6,86 km akan
menggunakan anggaran dari
dua badan usaha miliki negara
(BUMN), yaitu PT Perkebunan
Nusantara III (Persero) dan PT
Kereta Api Indonesia (Persero)
sebesar Rp 40 miliar.
Apa yang dilakukanPemerintah di Sei Mengkei, hanya
sebagian dari pengembangan KA
dalam program MP3EI yang total
dananya untuk tahun 2011-2025
mencapai Rp. 320 triliun. Untuk
periode 2011-2014 saja mencapai
Rp. 174,663 triliun. Proyek lain
yang termasuk dalam tataran ini
adalah pembangunan jalur KA
ganda (double track/DT) Jakarta-
Surabaya yang di dalamnya
mencakup pembangunan proyek
jalur KA Dwiganda (double
double track/DDT) Manggarai-
Cikarang, termasuk jalur KA
ganda lintas selatan Jawa,
yang merupakan KA antarkota.
Termasuk juga proyek KA
dalam kota yang merupakan
penguatan konektivitas antarkota
metropolitan.
Artinya, Pemerintah semakin
memandang bahwa angkutanKA ke depan memang akan
menjadi tulang punggung
konektivitas antar wilayah
dalam enam koridor di MP3EI.
Pengangkutan barang dan
penumpang ke depan akan
mengandalkan angkutan
KA, karena selain murah,
bisa mengangkut dalam
jumlah banyak, juga ramah
lingkungan.n
Foto:DjokoSetijowarno
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
12/76
TRANSUTAMA
12
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
TRANSUTAMA
12
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
KA Logistik
Perkuat IndustriNasional
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
13/76
Sadar akan keterbatasan jalan dalam arus
distribusi logistik, mendorong banyak pihak
melirik angkutan berbasis rel kereta api.
Pemerintah terus melakukan pembangunan
prasarana jalur rel ganda atau membangun rel baru dan
sarana sistem persinyalan. Di lain sisi, PT Kereta Api
Indonesia (Persero) menambah kapasitas kereta barang danKA petikemas untuk melayani permintaan konsumen yang
tinggi.
Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan,
pihaknya merencanakan penambahan kapasitas kereta api
barang. Rencananya penambahan kapasitas logistik tersebut
akan dilakukan secara bertahap. Targetnya tahun 2030
dapat mengangkut 995 juta ton per tahun.
Angka tersebut ditargetkan mencapai 15 hingga 17
persen dari target share pengangkutan barang yang
diangkut oleh seluruh jenis transportasi yang ada. Untuk
memenuhi target tersebut, PT KAI membutuhkan 1.985
unit lokomotif dan 39.645 unit gerbong. Langkah ini harus
dilakukan mengingat beban jalan raya terbatas.
Selain itu, Jonan melanjutkan, di tahun 2012 ini pihaknya
akan menambah jumlah KA angkutan petikemas dengan
beberapa relasi, sebagai berikut pertama, KA PetikemasCigading Pasoso, yang disewa oleh perusahaan ekspedisi
PT JPT (Jatim Petroleum Transport). Dalam sehari
dijalankan 1 KA dengan membawa muatan 16 gerbong
PPCW Berat Muat 42 Ton. Sesuai kontrak, komoditi barang
yang diangkut sebanyak 180 ribu ton per KA.Kedua, KA Logistik Utara yang melayani relasi SungaiLagoa-Kalimas. Perusahaan ekspedisi yang menyewa
yaitu PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI). Ada 2 KA
yang dioperasikan, masing-masing satu KA dari Kalimas
(Surabaya) dan 1 KA diberangkatkan dari Sungai Lagoa/
Tanjungpriok Jakarta.
Ketiga, KA Logistik Selatan dengan relasi SungaiLagoa-Solo Jebres. Dalam operasionalnya, akan dijalankan
1 KA setiap harinya dengan membawa 17 gerbong datar
bermuatan 42 Ton. Sesuai kontrak, muatan barang yang
diangkut sebanyak 202.500 ton per tahun.Keempat, KA Jakalog Jababeka yang melayani relasi
Cikarang Dry Port (CDP)-Waru/Kalimas Surabaya. Penyewa
KA ini yaitu: PT Jakalog Jababeka (join antara PT KA Logistik
dengan PT Jababeka). Ada 2 KA yang dioperasikan,yaitu: 1
KA berangkat dari CDP dan 1 KA berangkat dari Surabaya.
Rangkaian gerbong yang dibawa sebanyak 18 gerbong PPCW
Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 520 ribu
ton pertahun.
Kelima, KA Jakalog CDP-SAO, melayani relasi CikarangDry Port (CDP)-Sungai Lagoa/Tanjungpriok. Penyewa KA
ini yaitu PT KA Logistik bekerjasama dengan PT Jababeka.Foto: media.changeworkscom.co.uk
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
14/76
TRANSUTAMA
14
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Dengan jarak yang dekat, dalam
sehari bisa dijalankan 4 trip. Jumlah
rangkaian sebanyak 18 gerbong
PPCW Berat Muat 42 Ton. Kontrak
muatan barang yang diangkut
sebanyak 450 ribu ton per tahun.
Keenam, KA Muara Logistik,melayani relasi Sungai Lagoa/
Tanjungpriok-Kalimas. Ekspeditur
yang menyewa yaitu PT Muara
Logistik. Setiap harinya dijalankan
1 KA dengan membawa 18 gerbong
PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan
yang diangkut sebanyak 270
ribu ton pertahun. Ketujuh, KAPetikemas Gedebage-Merak dengan
relasi Gedebage (Bandung)-Merak
(Banten) via Pasoso (Tanjungpriok).
Penyewa KA ini yaitu PT Dwi inti
Pratama. Setiap harinya dijalankan
1 KA dengan membawa 18 gerbong
PPCW 40 Ton. Muatan yang diangkut
sebanyak 165 ribu ton per tahun.
Apa yang diusahakan oleh PT
KAI di atas merupakan usaha untuk
memperkuat layanan distribusi demi
peningkatan perekonomian nasional.
Karena menurut pengamat ekonomiUniversitas Tanjungpura Kalimantan
Barat, Prof Ali Nasrun, kestabilan
ekonomi sangat dipengaruhi
oleh mobilitasi pengangkutan
barang, yakni kelancaran dan
biaya transportasi. Sehingga arus
barang bisa lebih cepat sampai ke
tangan masyarakat dengan harga
terjangkau.
Dalam hal ini Pemerintah
memberi dukungannya. BahkanWakil Menteri Perhubungan,
Bambang Susantono
mengungkapkan bahwa Pemerintah
berharap dalam beberapa tahun
ke depan warga Indonesia sudah
menggunakan kereta api sebagai
angkutan utama. Untuk itu,
pemerintah berusaha memperbaiki
dan meningkatkan pelayanan
penumpang kereta api.
TRANSUTAMA
14
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto:Dok.P
uskomPublik/Pn
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
15/76
Menilik rencana pembangunan
jangka panjang, Pemerintah
berencana membangun jaringan
rel baru KA sepanjang 12.100
kilometer hingga 2030 mendatang.
Pembangunan itu akan dilakukan
di Jawa, Kalimantan, Sumatera,Sulawesi, dan Papua. Sekarang
baru Jawa dan Sumatera. Kami
akan membangun di Kalimantan,
Sulawesi, dan Papua, ungkap
Bambang.
Komposisi rel baru yang akan
dibangun itu meliputi Jawa dengan
pembangunan sepanjang 6.800
km, Sumatera sepanjang 2.900 km,
Kalimantan 1.400 km, Sulawesi
500 km, dan Papua sepanjang 500
km. Pembangunan jaringan KA
nasional ini sejalan juga dengan
UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang
perkeretaapian dan UU 17 Tahun
2004 tentang Ratifikasi Protocol
Kyoto beserta kebijakan pemerintah
lainnya untuk mengurangi tingkat
polusi.
Utamakan Keselamatan
Bicara tentang transportasi,
hal pertama dan utama yangharus diperhatikan adalah soal
keselamatan. Tidak hanya angkutan
penumpang, kereta api logistik pun
harus mewujudkan keselamatan.
Faktor kelancaran dan zero
accident perjalanan KA harus
menjadi roh dalam roda bisnis
transportasi. Keselamatan KA tidak
lepas dari faktor sarana, prasarana,
SDM serta faktor alam. Faktor
human errorsemaksimal mungkin
ditekan melalui pembinaan dan
sertifikasi profesi, kata Direktur
Keselamatan Perkeretaapian,
Ditjen Perkeretaapian Kemenhub,
Hermanto Dwiatmoko.
KeselamatanKA tidak
lepas darifaktor sarana,
prasarana, SDMserta faktoralam. Faktorhuman errorsemaksimal
mungkinditekan melalui
pembinaan
dan sertifikasiprofesi, ujar
HermantoDwiatmoko.
Foto
:rki.kbs.c
o.k
r
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
16/76
TRANSUTAMA
16
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Pemerintah
berencana
membangun
jaringan
rel baru KA
sepanjang
12.100
kilometer
hingga 2030mendatang
di Jawa,
Kalimantan,
Sumatera,
Sulawesi, dan
Papua.
Untuk membangun sarana
keselamatan, Hermanto melanjutkan,
pihaknya menerapkan sistem
peringatan dini (early warning
system/EWS) di perlintasan sebidang
KA yang tidak berpintu. Pengamanan
ini penting mengingat perlintasan
sebidang merupakan daerah rawan
terjadinya kecelakaan.
Alat tersebut berupa sejenis
sirene yang akan berbunyi nyaring
tiap kali KA akan melintas.
Pemasangan alat ini juga sejalan
dengan pengembangan operasional
dan peningkatkan frekuensi KA jalur
ganda. Tahun lalu, pemasangan
EWS secara nasional menghabiskandana sekitar Rp 17 miliar, di mana 70
persennya dibiayai pemerintah pusat
dan 30 persen berasal dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah
(APBD). Biaya pengerjaannya per
titik EWS sekitar Rp 900 juta sampai
Rp 1 miliar.
Selain itu, Kemenhub meminta
PT KAI mengintensifkan fungsi juru
penilik jalan (JPJ) untuk menjaga
faktor keselamatan. Jika selama ini
JPJ hanya menjalankan fungsinya dua
kali sehari, harus ditingkatkan lebih
dari itu.
Sebagai program jangka panjang,
Hermanto menambahkan pihaknya
akan memasang alat pengeremanotomatis atau Automatic Train
Protection(ATP). Ditargetkan, pada
2015 mendatang seluruh lokomotif
KA yang beroperasi di seluruh Pulau
Jawa sudah terpasang ATP. Dengan
asumsi 1.000 lokomotif dalam tiga
tahun ke depan, maka dana yang
dibutuhkan untuk pengadaan dan
pemasangan ATP itu mencapai
Rp 1 triliun. Sedangkan pada 2017,
alat ini ditargetkan akan terpasang diseluruh Indonesia. Jadi memang ada
faktor prasarana, tapi kalau ada rem
otomatis, tabrakan antar KA tak perlu
terjadi.
ATP adalah alat yang berfungsi
mengerem otomatis sekaligus
mengatur kecepatan KA sehingga bisa
menghindari kecelakaan. ATP akan
mengurangi kelalaian manusia dalam
operasional KA. Penerapan alat itu
sebagai bentuk antisipasi maraknya
TRANSUTAMA
16
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto:IDok.
KALOG
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
17/76
faktor sumber daya manusia (SDM)
sebagai penyebab kecelakaan KA
yang mencapai 51,24 persen.
Sebagai percontohan, ATP
dipasang di tujuh lokomotif KA di
lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo.Di lintas itu terdapat 18 stasiun
yang siap dipasangi sistem sinyal
ATP dan tujuh lokomotif dipasangi
ATP. Rinciannya tiga lokomotif KA
Prameks, dua lokomotif KA Madiun
Jaya, dan dua lokomotif KA inspeksi.
Jika proyek percontohan senilai
Rp 20 miliar itu sukses, Kemenhub
akan melakukan sertifikasi untuk
kemudian diterapkan di seluruh
Indonesia.
Sisi keselamatan ini
semakin menarik, karena Ditjen
Perkeretaapian Kemenhub dan
PT KAI kompak untuk mendukung
kerja sama Kemenhub dengan BNN
(Badan Narkotika Nasional) dalam
mencegah masuknya narkoba
ke penyelenggara transportasi
KA. Langkah konkretnya adalah
melakukan sosialisasi terhadap
awak sarana perkeretaapian
(masinis/ asisten masinis) dan
petugas pengoperasian prasarana
perkeretaapian (PPKA, PJL), inspeksi
mendadak, operasi kontijensidengan metode tes urine terhadap
awak sarana dan awak prasarana
perkeretaapian, membantu tim
penegakkan hukum bersama BNN,
dan memberikan sanksi administrasi
berupa pencabutan sertifikat atau
bahkan pemecatan bagi SDM yang
terlibat narkoba.
Hasilnya? Beberapa bulan
lalu kita mengadakan sosialisasi
dan tes urin pada 60 awak KA
di Daop 8 Surabaya. Kami juga
menginstruksikan kepada operator
agar lebih mengawasi SDM, tandas
Hermanto.
Sebagai catatan, wujud kerja
sama Kemenhub dan BNN
adalah membentuk Satgas P4GN
(Pencegahan, Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran
Gelap Narkoba) di lingkungan kerja
Transportasi Darat, Laut, Udara dan
Kereta Api. Sebagai implementasi,
Satgas P4GN Kemenhub telah menyusun
bentuk kegiatannya yaitu berupa
sosialisasi dan penyuluhan P4GN,advokasi, operasi rutin, operasi khusus
dan operasi kontijensi.
Dari pemaparan di atas sangat jelas
bahwa transportasi memegang peranan
dalam usaha mencapai tujuan ekonomi
dan non ekonomi. Tujuan ekonomi
adalah membantu dalam meningkatkan
pendapatan nasional, disertai dengan
distribusi yang merata di seluruh
Indonesia dan tentunya memperlancar
arus ekspor-impor. Sedangkan untuk
tujuan non ekonomi, di antaranya
adalah turut memperkuat integritas
bangsa, ketahanan, dan pertahanan
nasional. Namun semua itu akan hampa
belaka jika masing-masing pihak
terkait, termasuk masyarakat, secara
bersama mewujudkan keselamatan
bertransportasi. Dalam hal ini terkait
dengan kereta api logistik.n
Foto: Dok.PuskomPublik/Harsu
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
18/76
TRANSUTAMA
18
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Berbicara tentang
transportasi multimoda
yang saling terintegrasi
tidak hanya untuk
angkutan penumpang. Hal serupa
juga harus diterapkan bagi angkutan
barang. Maka, kalau kita berbicara
tentang kereta api logistik atau
kereta api barang, idealnya moda
ini juga terintegrasi dengan moda
transportasi lain.
Demikian salah satu kesimpulan
dari bincang-bincang Trans Media
dengan Prof. Dr. Ir. Bambang Sugeng
Subagio, DEA di bilangan Blok M,
Jakarta Selatan. Menurutnya, jika
angkutan barang dengan kereta api
tidak terhubung dengan angkutan
lain maka akan menambah biaya bagi
pemakai jasa. Sehingga kereta api
menjadi bukan pilihan utama untuk
distribusi barang.
Jika dibandingkan dengan
transportasi darat lain, misalnya
truk, kereta api tidak bisa memberi
pelayanan door to door service,
bergerak dari pabrik asal ke tempat
tujuan. Kalau KA harus berhenti di
stasiun lalu diangkut kembali dengan
truk sampai ke tempat tujuan. Maka
harus ada sistem multimoda yang
memungkinkan perpindahan barang
yang cepat dan mudah dari KA ke
Jalur KA Logistik
Terintegrasi denganModa Lain
TRANSUTAMA
18
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto: railpictures.n
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
19/76
truk, kata Bambang yang menjabat
Ketua Rekayasa Transportasi diInstitut Teknologi Bandung.
Pemerintah sendiri sadar akan
pentingnya meletakkan jalur kereta di
sentra bisnis atau kawasan industri.
Sebagai contoh pembangunan jalur
KA di kawasan Industri Kuala Tanjung
Sumater Utara; jalur KA di kawasan
industri Bengalon dan Muara Wahau,
Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan
Timur; jalur ganda Utara Jawa yang
akan menghidupkan sentra-sentraindustri di banyak daerah di Pulau
Jawa; jalur kereta api di Batam yang
mengelilingi Pelabuhan Batu Ampar,
kawasan Industri Muka Kuning dan
Bandara Hang Nadim; dan masih
banyak yang lainnya.
Hambatan Jalan RayaWalaupun saat ini distribusi
barang masih didominasi oleh
angkutan berbasis jalan, namun
ke depan para produsen dan
distributor barang akan memilihkereta api barang. Karena semakin
hari beban jalan semakin berat dan
semakin tinggi risiko kecelakaan.
Karena truk memadatkan jalan,
kendaraan pribadi juga terganggu
dengan truk, padahal tren angkutan
logistik terus naik. Belum lagi
masalah kemacetan, polusi, BBM.
Yang jelas pertumbuhan jalan tidak
seimbang dengan pertambahan
kendaraan, ungkap Bambang.
Distribusi melalui jalan raya yang
hambatannya sudah terasa saat ini,
harusnya menjadi pertanda bagus
untuk memulai era angkutan kereta
api barang. Karena untuk memajukan
perekonomian Bangsa Indonesia,
mau tidak mau jalur distribusi barang
harus berjalan lancar. Bila angkutan
logistik suatu wilayah memiliki kinerja
yang baik, berarti biaya angkutanlogistik menjadi lebih efisien. Pada
Walaupunsaat ini
distribusibarang masih
didominasioleh angkutan
berbasis
jalan,namun ke
depan paraprodusen dan
distributorbarang akan
memilihkereta apibarang.
Foto:railpictures.net
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
20/76
TRANSUTAMA
20
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
TRANSUTAMA
20
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
gilirannya membuat harga-harga
menjadi lebih kompetitif untuk ekspor
dan lebih terjangkau untuk konsumsi
domestik. Sehingga umumnya negara
dengan tingkat perekonomian yang
tinggi, angkutan logistiknya juga
baik, tutur Bambang.
Keunggulan moda kereta api di
atas semakin nyata terutama untuk
distribusi barang dengan jarak
menengah dan jauh. Dibandingkan
dengan moda lain, khususnya untuk
jarak tersebut, angkutan KA akan
memberikan biaya/ satuan payload
(ton, TEU, atau orang) yang paling
rendah. Begitu juga dengan emisi
CO2 maupun polutannya/ satuan
payload. Selain itu, moda kereta api
merupakan moda yang paling andal
(reliable) dan paling kecil terpengaruh
oleh cuaca.
Namun harus diakui, Bambang
melanjutkan, untuk jarak dekat
dan lintas air moda KA mengalami
hambatan. Kelemahan paling
utama, seperti telah disinggung
di atas, adalah umumnya KA tidak
melayani door to door, sehingga
tetap membutuhkan moda lainuntuk perpindahan barang. Dengan
demikian, membutuhkan biaya dan
waktu tambahan.
Konsisten Bangun PrasaranaBicara tentang potensi yang
disimpan oleh angkutan KA, bisa jadi
kelemahan KA dibandingkan dengan
moda lain bisa kita kesampingkan
sedikit. Karena, dengan jumlah
penduduk yang tinggi serta sumber
daya alam yang berlimpah, tentu saja
menggambarkan tingkat kebutuhan
logistik yang tinggi pula. Sehingga
transportasi barang sebagai salah
satu komponen penting dari logistik
juga pada dasarnya memiliki tingkat
kebutuhan yang tinggi.
Jadi, bisnis angkutan logistik di
Indonesia memiliki prospek yang
sangat baik. Prospek itu menjadi
Namun harusdiakui, untuk
jarak dekat danlintas air modaKA mengalami
hambatan.Kelemahan
paling utama,
KA tidakmelayani
door to door,sehingga tetapmembutuhkan
moda lain untukperpindahan
barang.
Foto:flickr.c
om
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
21/76
sangat terang bagi KA kalau jalan
di masa depan sudah terlalu lelah
menanggung beban pergerakan
kendaraan yang semakin hari terus
meningkat.
Terkait beban jalan, Ketua Umum
Gabungan Pelaksana KonstruksiNasional Indonesia (Gapensi)
Soeharsojo, sependat bahwa saat
ini beban angkutan jalan raya di
kota-kota besar semakin berat,
sehingga infrastruktur tersebut lebih
cepat rusak sebelum waktunya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS)
2010 menujukkan 75% ruas jalan
di Indonesia dalam kondisi rusak.
Hal itu tentunya akan berdampak
pada pertumbuhan perekonomian
khususnya dalam pendistribusian
barang. Sudah saatnya pemerintah
mengalihkan konsentrasi
membangun jalan raya dan fokus
pada pembangunan rel kereta api
untuk mengurangi beban di jalan
raya.
Potensi besar KA tersebut,
Bambang mengingatkan, tidak akan
mewujudkan apapun jika Pemerintahtidak mau serius untuk membangun
jalur kereta api baru. Untuk itu, saat
ini Pemerintah tengah mengerjakan
jalur ganda rel kereta api di Utara
Jawa (Jakarta-Surabaya) dan PT
KAI membangun di Sumatera
Selatan (Prabumulih-Tanjung
Enim). Menurut Direktur Jenderal
Perkeretaapian Kementerian
Perhubungan Tunjung Indrawan,optimalisasi pemanfaatan
angkutan barang menjadi tujuan
dari pembangunan rel ganda
tersebut. Pembangunan rel
ganda Jakarta-Surabaya menelan
dana Rp9,3 triliun dari APBN.
Direncanakan, rel sepanjang 785
kilometer itu sudah beroperasi
pada tahun 2014.
Kemudian untuk Pembangunan
rel ganda kereta api lintas
Prabumulih-Tanjung Enim Baru
Sumatera Selatan sepanjang
100 km nilainya mencapai
Rp.800 miliar. Menurut rencana,
pembangunan jalur rel ganda,
dimulai dari X6 (pertemuan antara
jalur KA lintas Kertapati dan
Tanjung Karang) menuju Tanjung
Enim Baru, sehingga melengkapi
rel yang sudah ada. Dengan
menjadi jalur KA ganda, PT KAI
bisa meningkatkan kapasitas lintas
perjalanan KA, dari 60 rangkaian
KA per hari, ke depan masing-masing
rel bisa terdiri dari 40-44 gerbong KA.
Hal lain yang telah dilakukan
Pemerintah untuk membangun jalur
kereta adalah pemberian subsidi
BBM berjenis solar bagi KA barang.
Alhasil subsidi tersebut mulaidiberikan mulai 1 Januari 2012. Selain
itu, Pemerintah juga membangun
sistem persinyalan kereta api
yang dinamakan Automatic Train
Protection(ATP), yang akan dipasang
di lokomotif penggerak kereta serta
stasiun-stasiun kereta di seluruh
Tanah Air. ATP ini adalah peralatan
keselamatan yang dapat mengatur
pergerakan kereta api secara
otomatis dengan memberhentikan
kecepatan kereta api seusai dengan
kondisi jalan apabila kecepatan
kereta api melebihi batas kecepatan
yang diijinkan atau masinis
melanggar sinyal. Dengan demikian
dapat meminimalisasi kecelakaan.
Sebuah HarapanLebih lanjut, Bambang
menyampaikan pesan untuk PTKAI untuk jadi agar meninggalkan
layanan angkutan barang, walaupun
dari sisi bisnis belum memberi
Bila angkutan logistik
baik, berarti biaya
angkutan logistik menjadi
lebih efisien. Sehinggaumumnya negara dengan
tingkat perekonomian
yang tinggi, angkutan
logistiknya juga baik,
Prof. Dr. Ir. Bambang
Sugeng Subagio, DEA
Foto:FransAgung
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
22/76
TRANSUTAMA
22
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
TRANSUTAMA
22
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
banyak keuntungan. Ke depan
dengan semakin teratasinya
berbagai hambatan dan Pemerintah
konsisten memainkan perannya
dalam membangun sarana serta
prasarana, maka lambat laun
angkutan barang akan sebagian
pindah dari truk ke KA. Harapan
ini tentu dibarengi dengan harapan
supaya Pemerintah melanjutkan
pembangunan KA sesuai dengan
program MP3EI.
Sedangkan untuk para
produsen dan distributor, memang
saat ini angkutan KA kurangmenarik dan menguntungkan.
Namun, dari pertimbangan bisnis
sebenarnya sudah mulai kelihatan
keunggulannya, misalnya lebih
aman, terhindar dari pungutan liar
di jalan yang biasa terjadi dengan
penggunaan truk, dan penghematan
waktu karena KA memiliki jalur
sendiri. n
Pesan untuk PTKAI untuk tidakmeninggalkan
layanan angkutanbarang, walaupun
dari sisi bisnisbelum memberi
banyak keuntungan.Ke depan dengan
semakin teratasinyaberbagai hambatan
dan Pemerintahkonsisten memainkan
perannya dalammembangun sarana
serta prasarana, maka
lambat laun angkutanbarang akan sebagian
pindah dari truk keKA.
Foto:semboyan35.c
om
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
23/76
PROSPEKPT KA LOGISTIK
Foto: Dok.PuskomPublik/Risky
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
24/76
TRANSUTAMA
24
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Hingga saat ini
pertumbuhan ekonomi
Indonesia sudah
menyentuh angka
sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah
penduduk menempati peringkat
empat terbesar di dunia setelah
China, India dan Amerika Serikat,
kiranya ini menjadi potensi yang
besar untuk dapat menjadi negara
yang kuat. Namun, hal ini harusditopang oleh jalur distribusi yang
baik sehingga arus perputaran
kegiatan ekonomi menjadi lancar.
Bagi penyedia jasa angkutan
logistik, fakta di atas menjadi
ceruk bisnis yang menggiurkan.
Di sini peran transportasi menjadi
sangat strategis. Itulah mengapa
Kementerian Perhubungan
begitu memberi perhatian untuk
mengembangkan jalur distribusi,
utamanya yang berbasis rel. Untuk
mengetahui sejauh mana gerak
angkutan logistik berbasis rel, Trans
Media lakukan wawancara dengan
Direktur Utama PT Kereta Api
Logistik (KALOG) Rustam Harahap.
Berikut petikannya:
Bagaimana gambaran bisnis jasa
logistik di Indonesia?Prospek bisnis jasa logistik diIndonesia sangat cerah. Frost &
Sulivan memprediksi bahwa industri
logistik Indonesia akan tumbuh
14,2% hingga Rp1.408 triliun pada
2012 dibandingkan dengan prediksi
pertumbuhan 2011 sebesar Rp1.233
triliun. Prediksi lain memperkirakan
porsi biaya logistik nasional sekitar
16% dari Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia. Bila PDB Indonesiatahun 2011 sebesar Rp7.427,1 triliun
dan dianggap tumbuh 6,5% seperti
pada tahun sebelumnya 2010 (BPS,
6 Februari 2012), maka perkiraan
bisnis jasa logistik Indonesia
pada tahun 2012 akan mencapai
Rp1.265 triliun. Kenaikan ini dipicu
karena tingginya pertumbuhan
ekonomi yang didorong oleh
tingginya konsumsi domestik.
Selian itu, tumbuhnya kesadaran
para pengusaha di Indonesiaakan pentingnya menerapkan
strategi outsourcingkegiatan
logistik internal perusahaan
kepada Logistics Service
Provider(LSP) akan semakin
memperbesar peluang LSP untuk
mengembangkan bisnisnya ke
depan.
Namun untuk merebut peluang
itu tidaklah gampang. ASPERINDO
(Asosiasi Perusahaan Ekspress
TRANSUTAMA
24
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Foto: Dok.KALOG
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
25/76
Indonesia) mengatakan, sebanyak
80% perusahaan jasa logistik
Indonesia baru mencapai tahapan
jasadoor-to-door(pengiriman
dan ditribusi); 15% pada level jasa
logistik (distribusi, pergudangan,
dan clearance); dan hanya 5% sajayang berhasil mencapai titik SCM
(Supply Chain Management) sudah
fullIT. Implikasinya, sebagian besar
perusahaan logistik Indonesia sulit
bersaing dengan perusahaan logistik
asing yang menguasai lebih dari 80%
bisnis jasa logistik di Indonesia.
Apa hubungan bisnis jasa logistik
dengan tingkat perekonomiansuatu bangsa?
Kinerja Sistem Logistik Nasional
sangat menentukan perkembangan
tingkat perekonomian suatu bangsa.
Indeks KinerjaLogistik(Logistic
Performance Index) Indonesia
menurut hasil survei Bank Dunia naik
dari peringkat 75 pada 2010 menjadi
59 pada 2012 dari 155 negara yang
disurvei (Indonesiafinancetoday.com).
Penilaian kinerjalogistkmencakup
enam dimensi: dimensi kepabeanan,
infrastruktur,international
shipments, quality of logistics service
providers, tracking and tracing,
dan timeliness. Perbaikan jasa
kepabeanan akan memperlancar
arus barang masuk dan keluar di
pelabuhan dan bandara. Perbaikan
dimensiinternational shipments
akan mempercepat pengirimanbarang untuk tujuan expor-impor.
Sementara, perbaikan dalam dimensi
quality of logistics service providers
akan memperbaiki layanan distribusi,
pergudangan dan transportasi
barang mulai dari titik pengiriman
hingga ke tujuan akhir. Kemampuan
perusahaan untuk menyediakan
sistem pelacakan dan penelusuran
(tracking and tracing)posisi barang
secara geografis serta kepastian
dalam waktu pengiriman akan sangat
membantu para pebisnis melakukan
sistem pengawasan dan pengendalian
di sepanjang kegiatan logistik.
Ada yang beranggapan jasa
logistik berbasis kereta api masih
sepi, apakah benar?Memang benar. Hal itu,
disebabkan oleh, antara lain: (1)
Pembentukan perusahaan jasa
logistik berbasis kereta api yang
dilakukan secara terpadu (end-
to-end service oriented)termasuk
lambat disiapkan oleh kereta api,
(2)Penyiapan infrastruktur jasa
logistik berbasis kereta api barudilakukan secara serius oleh KAI
dalam 5 tahun terakhir, sehingga
terkesan lambat dalam pandangan
calon pelanggan,(3) Penguasaan
teknologi logistik berbasis KA masih
sangat minim, baik pada lingkungan
KAI maupun di KALOG sendiri, (4)
Edukasi dan publikasi tentang jasa
logistik berbasis kereta api yang
masih harus digalakkan secara serius
dengan mengedepankan berbagaikeunggulannya.
Dari pertimbangan bisnis, apakah
bisnis jasa logistik berbasis KA
menjanjikan?Secara bisnis , penciptaan
dan pengembangan bisnis jasa
logistik berbasis kereta api sangat
menjanjikan. Hal ini dapat dilihat
dari beberapa faktor. Pertama,parashipper(pengirim barang) semakin
kesulitan untuk mencari lokasi-
lokasi strategis asal pengiriman
(origin points) dan tujuan pengiriman
Foto:Dok.PuskomPublik/Harsu
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
26/76
TRANSMODA
26
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
(destination points)yang mudah diakses.
Fakta, bahwa Origin-Destiantion points
yang dikelola KA banyak berlokasi di
tengah-tengah kota dan mudah diakses
oleh para shippers. Kondisi demikian
sangat membantu para pelaku bisnis
untuk memperlancar proses distribusi,proses pengangkutan, dan proses
penyimpanan stok bisnis.
Kedua, tingkat kemacetan jalan
raya yang semakin parah serta
pembatasan jalur-jalur truk di
perkotaan akan semakin sulit dan
makin mahal bagi perusahaan jasa
logistik yang menggunakan moda
truk untuk menjangkau pusat-pusat
bisnis di tengah kota. Kondisi ini akan
mendorong paksa para pemilik barang
untuk memanfaatkan seoptimal mungkin
infrastruktur logistik kereta api. Contoh
kasus, angkutan batu bara di Sumatera
Selatan, sebelumnya Pemda setempat
mengijinkan truk melalui jalan-jalan
perkotaan dengan bobot hingga lebih
dari 20 ton, kemudian dibatas tonasenya
hanya 8 ton per truk dan hanya pada
jam-jam tertentu, dan terakhir tidak ada
lagi truk batubara melalui jalan-jalanperkotaan. Implikasinya, hanya melalui
jaringan kereta api saja angkutan
batubara dapat dilakukan secara
ekonomis di Sumatera Selatan.
Ketentuan apa yang harus dipenuhi
dalam Bisnis Jasa Logistik berbasis
KA agar dapat memenuhi faktor
keselamatan?Faktor-faktor keselamatan dalam
jasa logistik kereta api dapat disusun
dalam dua kelompok besar, yaitu
keselamatan selama di terminal/
depo dan keselamatan di sepanjang
perjalanan. Keselamatan selama di
depo/ terminal berkaitan erat dengan
proses handlingyaitu lift-on / lift-off(Lo/
Lo), storage, stripping/stuffing, shifting,
dan kegiatan lainnya. Untuk menjaga
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dibuatkan sistem dan prosedur
tentang K3 yang menyangkut sisi
alat, metode kerja, kualifikasi
personil, dan pemeliharaan
lingkungan.
Untuk memenuhi keselamatan
sepanjang lintas (selama pra-purna maupun lintas kereta
api) ditetapkan bahwa setiap
rangkaian pengiriman disiapkan
pengawal, pengaturan beban
(tonase)maksimal per kontainer,
pengaturan kontainer dalam
rangkaian KA, pengawasan beban
setiap PPCW / kontainer, koordinasi
dengan pihak KAI sebagai penyedia
rangkaian untuk memastikan bahwa
rangkaian dan lok rangkaian selalu
dalam keadaan prima.
Nilai apa yang ditanamkan
perusahaan supaya dalam
operasional mengutamakan
keselamatan?Keselamatan adalah hal
yang utama. Yang kami selalutanamkan: (1)Setiap kegiatan
harus mengikuti SOP (Standard
Operating Procedure)atau Work
Instruction,(2)Setiap personil harus
memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan, (3)
Menanamkan kejujuruan / integritas
dalam melakukan setiap tindakan,
dan (4) Mengembangkan kepedulian
(awareness)pada setiap personil agar
tumbuh semangat keterlibatan dan
rasa kepemilikan.
Manfaat penggunaan KA
dibandingkan dengan moda lain?Aspek waktu. Bisnis jasa logistik
berbasis KA menjaminkan kecepatan
dan ketepatan waktu penyampaian
barang.
Aspek kapasitas. Jumlah barang
yang dapat diangkut dalam satuan
waktu menjadi lebih banyak.
Aspek ketepatan. Menjanjikan
ketepatan penyampaian barang
sampai tujuan pengiriman lebih
terkendali.
Aspek risiko. Risiko seperti
kecelakaan, pencurian, atau
kerusakan barang lebih minimal.
Aspek keamanan (safety).
Aspek biaya. Karena volume
angkutan barang yang terangkut per
satuan waktu pengiriman sangat
banyak, maka biaya per satuannya
menjadi jauh lebih kompetitif.
Hambatan-hambatan yang
dihadapi dalam mengembangan
Bisnis Jasa Logistik Berbasis KA?Hambatan pasar. Jasa logistik
berbasis KA memang belum banyak
TRANSUTAMA
26
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Faktor-faktor
keselamatan
dalam jasa
logistik keretaapi dapat
disusun dalam
dua kelompok
besar, yaitu
keselamatan
selama di
terminal/depo dan
keselamatan
di sepanjang
perjalanan.
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
27/76
dikenal baik oleh para pelaku bisnis,
sehingga kami berkepentingan untuk
memberikan edukasi dan promosi.
Hambatan teknis. Pengembangan
jasa logistik berbasis KA banyak
menuntut penyesuaian dan sinergitas
antara teknologi perkeretaapian
dengan teknologi moda yang lain.
Misalnya teknologi bongkar muat,stockpile management,track and
tracedalam pelayanan logistik.
Hambatan operasional.
Adanya keragaman dalam jenis
komoditi yang akan dilayani serta
adanya interkoneksi multimoda
menuntut kapabilitas kami untuk
mengembangkan pola operasi yang
sesuai dan spesifik.
Hambatan finansial. Bisnis jasa
logistik berbasis KA hampir identik
dengan bisnis jasa infrastruktur
logistik. Bisnis jasa infrastruktur
logistik membutuhkan kelengkapan
sarana dan prasarana yang memadai.
Artinya membutuhkan dukungan
keuangan yang cukup besar dan
berjangka pendek.
Hambatan lingkungan dan
sosial. Hampir setiap aktifitas kami
melibatkan aspek lingkungan dan
masyarakat di sekitarnya. Sikap yang
resistan dari penduduk dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan di sekitar
kami sering memerlukan perhatian
khusus dan menuntut perencanaan
dan pengendalian yang matang.
Apa target perusahaan terkait
pertumbuhan ekonomi Nasional?
Kami berniat untuk
memanfaatkan seoptimal
mungkin infrastruktur yang
dikelola oleh PT KAI, seperti
terminal-terminal untuk area
bongkar muat barang dan
pergudangan serta pemanfaatan
rangkaian yang dimiliki untuk
melakukan jasa distribusi
di sepanjang jaringan rel
KAI. Pemanfaatan ini akan
mendorong tumbuhnya aktifitas
ekonomi di sekitar wilayah
tersebut. Sementara, kelancaran
distribusi dan transportasi
barang dengan KA antar wilayah
akan memperbaiki kelancaran
arus barang dan berimplikasi
pada perbaikan bisnis secaranasional.n
Foto: Dok.KALOG
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
28/76
TRANS
HUKUMDANREGULASI
28
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
KA Logistik
Regulasi Seputar
Djoko SetijowarnoKetua Forum Kereta Api di Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat & Pengajar di Unika Soegijapranata Semarang
Banyak pihak telah
mengakui keunggulanmoda kereta api (KA)
dibandingkan dengan
moda lain. Untuk jarak menengah
dan jauh, moda ini jelas lebih efektif,
efisien, dan ramah lingkungan.
Namun jika tidak diselenggarakan
dengan baik, sulit bagi kita
mewujudkan keselamatan.
Untuk itu, mari kita lihat apa
saja landasan hukum dalammenyelenggarakan angkutan logistik
berbasis kereta api. Tujuannya supaya
kita secara bersama-sama sadar
bahwa tiap segi dalam kegiatan
ini telah diatur demi terciptanya
transportasi yang selamat, aman, dan
tentunya memberikan keuntungan
bagi banyak pihak.
Undang-Undang
PerkeretaapianHal pertama yang kita sebut
adalah, Pasal 139 hingga 145 dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2007 tentang Perkeretaapian,
yang mengatur angkutan barang
menggunakan KA. Juga pasal
136 hingga 144 dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Kereta Api 136-144.Angkutan barang dengan kereta
api dilakukan dengan menggunakan
gerbong. Angkutan barang terdiri dari
barang umum; barang khusus; bahan
berbahaya dan beracun; dan limbah
bahan berbahaya dan beracun.
Angkutan barang umum dan barang
khusus wajib memenuhi persyaratan,
seperti (a)pemuatan, penyusunan,
dan pembongkaran barang pada
tempat-tempat yang telah ditetapkan
sesuai dengan klasifikasinya; (b)
keselamatan dan keamanan barang
yang diangkut; dan (c)gerbong yang
digunakan sesuai dengan klasifikasi
barang yang diangkut.
Angkutan barang umum
diklasifikasikan atas barang aneka:
kiriman pos dan jenazah yang
menggunakan gerbong tertutup.
Pengangkutan kiriman pos dan
TRANS
HUKUMDANREGULASI
28
Foto: photobucket.com
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
29/76
gas terlarut pada tekanan atau
pendinginan tertentu; cairan mudah
terbakar; padatan mudah terbakar;
oksidator, peroksida organik; racundan bahan yang mudah menular;
radio aktif; korosif; dan berbahaya
dan beracun lainnya. Angkutan
B3 dapat menggunakan gerbong
terbuka, gerbong tertutup, atau
gerbong khusus setelah dikemas.
Pengangkutan B3 harus
memenuhi syarat (a)pengirim
merupakan instansi yang berwenang
atau pengguna jasa yang telah
mendapat izin tertulis dari Menteri
setelah mendapat rekomendasi dari
instansi yang terkait; (b) bongkar
muat dilakukan pada tempat
dan/atau stasiun tertentu yang
mempunyai fasilitas bongkar muat
sesuai dengan kekhususan bahan
yang diangkut; (c)diangkut dengan
gerbong sesuai dengan jenis bahan
yang diangkut dan diberikan tanda
khusus; (d)dilakukan pengawalan
Landasan
hukum dalammenyelenggarakan
angkutan logistik
berbasis kereta
api bertujuan
supaya kita secara
bersama-sama
sadar bahwa
tiap segi dalam
kegiatan ini
telah diatur demi
menciptanya
transportasi yang
selamat, aman,
dan tentunya
memberikan
keuntungan bagi
banyak pihak.
jenazah dapat menggunakan
kereta bagasi. Sementara angkutan
barang khusus dikelompokkan atas
barang curah; barang cair; muatanyang diletakkan di atas palet; kaca
lembaran; barang yang memerlukan
fasilitas pendingin; tumbuhan dan
hewan hidup; kendaraan; alat berat;
barang dengan berat tertentu; dan
peti kemas.
KA untuk mengangkut bahan
berbahaya dan beracun (B3) wajib (a)
memenuhi persyaratan keselamatan
sesuai dengan sifat bahan berbahaya
dan beracun yang diangkut; (b)
menggunakan tanda sesuai dengan
sifat bahan berbahaya dan beracun
yang diangkut; dan (c)menyertakan
petugas yang memiliki kualifikasi
tertentu sesuai dengan sifat bahan
berbahaya dan beracun yang
diangkut.
Angkutan bahan berbahaya dan
beracun diklasifikasikan atas mudah
meledak; gas mampat, gas cair,
Foto:photobucket.com
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
30/76
TRANS
HUKUMDANREGULASI
30
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
dan/atau menyertakan petugas yang
memiliki keterampilan dan kualifikasi
tertentu sesuai sifat bahan berbahayadan beracun yang diangkut; (e)
petugas pengawal harus mengambil
tindakan apabila terjadi hal-hal yang
membahayakan keamanan dan
keselamatan barang yang dibawa; (f)
antara 2 (dua) gerbong yang berisi
harus ditempatkan gerbong kosong
sebagai penyekat; dan (g)perjalanan
KA menggunakan kecepatan sesuai
dengan kecepatan yang ditetapkan.
Terkait dengan sumber daya
manusia yang terlibat dalam
pengangkutan B3, harus mengetahui
sifat dan karakteristik barang yang
diangkut. Sedangkan penyelenggara
sarana perkeretaapian wajib
mengangkut barang yang telah
dibayar biaya angkutannya oleh
pengguna jasa sesuai dengan tingkat
pelayanan yang dipilih. Pengguna jasa
yang telah membayar biaya angkutan,
berhak memperoleh pelayanan sesuai
dengan tingkat pelayanan yang dipilih.
Surat angkutan barang merupakan
tanda bukti terjadinya perjanjian
pengangkutan barang.
Dalam kegiatan pengangkutan
barang dengan KA, penyelenggara
sarana perkeretaapian berwenang
untuk memeriksa kesesuaian barang
dengan surat angkutan barang;
menolak barang angkutan yang
tidak sesuai dengan surat angkutan
barang; dan melaporkan kepadapihak yang berwajib apabila barang
yang akan diangkut merupakan
barang terlarang. Apabila terdapat
barang yang diangkut dianggap
membahayakan keselamatan,
ketertiban, dan kepentingan umum,
penyelenggara sarana perkeretaapian
dapat membatalkan perjalanan
kereta api.
Pengguna jasa bertanggung
jawab atas kebenaran keterangan
KA untuk
mengangkut
bahan
berbahaya dan
beracun wajib
menyertakan
petugas yangmemiliki
kualifikasi
tertentu sesuai
dengan sifat
bahan berbahaya
dan beracun
yang diangkut.
Foto:flickr.c
om
TRANS
HUKUMDANREGULASI
30
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
31/76
yang dicantumkan dalam surat
angkutan barang. Semua biaya yang
timbul sebagai akibat keterangan
yang tidak benar serta merugikan
penyelenggara sarana perkeretaapian
atau pihak ketiga menjadi beban
dan tanggung jawab penggunajasa. Apabila terjadi pembatalan
keberangkatan perjalanan KA,
penyelenggara sarana perkeretaapian
wajib mengirim barang dengan KA
lain atau moda transportasi lain
atau mengganti biaya angkutan
barang. Apabila pengguna jasa
membatalkan pengiriman barang
dan sampai dengan batas waktu
sebagaimana dijadwalkan tidak
melapor kepada penyelenggara
sarana perkeretaapian, pengguna
jasa tidak mendapat penggantian
biaya angkutan barang.
Pemuatan dan penyusunan
barang harus memenuhi persyaratan
berat barang yang dimuat tidak
melebihi beban gandar untuk masing-
masing gandar gerbong; dan beban
gandar gerbong yang dimuat barang
tidak melebihi beban gandar jalur KA.
Pemuatan dan pembongkaran
barang dapat dilakukan di stasiun KA;
atau tempat lain di luar stasiun KA
yang diperuntukkan untuk bongkar
dan muat barang yang ditetapkan.
Pengangkutan barang dengan KA
dilaksanakan berdasarkan perjanjian
angkutan antara penyelenggara
sarana perkeretaapian dan pengguna
jasa angkutan KA. Isi perjanjianangkutan barang paling sedikit
memuat (a) nama dan alamat
pengguna jasa angkutan KA; (b)
nama stasiun pemberangkatan dan
stasiun tujuan; (c)tanggal dan waktu
keberangkatan dan kedatangan; (d)
jenis barang yang diangkut; dan (e)
tarif yang disepakati.
Apabila pengguna jasa
membatalkan atau menunda
pengiriman barang sebelum batas
waktu keberangkatan sebagaimana
dijadwalkan, biaya angkutan barang
dikembalikan dan dapat dikenai
denda. Apabila dalam perjalanan KA
terdapat hambatan atau gangguan
yang mengakibatkan kereta api tidak
dapat melanjutkan perjalanan sampai
stasiun tujuan, penyelenggara sarana
perkeretaapian wajib meneruskan
angkutan barang dengan KA lain atau
moda transportasi lain.
Pada saat barang tiba di tempat
tujuan, penyelenggara sarana
perkeretaapian segera memberitahu
kepada penerima barang bahwa
barang telah tiba dan dapat segera
diambil. Biaya yang timbul karena
penerima barang terlambat dan/
atau lalai mengambil barang menjadi
tanggung jawab penerima barang.Dalam hal barang yang diangkut
rusak, salah kirim, atau hilang akibat
kelalaian penyelenggara sarana
perkeretaapian, penyelenggara
sarana perkeretaapian wajib
mengganti segala kerugian yang
ditimbulkan.
Tarif angkutan barang
merupakan besaran biaya yang
dinyatakan dalam biaya per ton
per kilometer. Dalam hal barang
yang diangkut memiliki sifat dan
karakteristik tertentu, besaran
biaya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara pengguna
jasa dan penyelenggara sarana
perkeretaapian sesuai pedoman
penetapan tarif yang ditetapkan
oleh Menteri. Kesepakatan itu dapat
berupa kesepakatan yang didahului
dengan negosiasi; atau kesepakatan
atas tarif yang telah ditetapkan
oleh penyelenggara sarana
perkeretaapian.n
Foto:Isemboyan35.c
om
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
32/76
KOLOM
OPINI
32
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Moda kereta api (KA)
merupakan moda
transportasi yang dapatmelakukan perjalanan
jarak jauh dengan membawa
komoditas barang yang cukup besar.
Dengan volume besar dan jarak
perjalanan jauh, membuat biaya
perjalanan bisa rendah. Inilah salah
satu keunggulan KA dibandingkan
dengan moda transportasi lainnya.
Dalam catatan sejarah, angkutan
barang dengan KA, bermula
saat Pemerintah Hindia Belanda
membuka jalur KA di Pulau Jawa
pada 17 Juli 1864 dari Kemijen ke
Tanggung sejauh 26 kilometer. Kalaitu, barang yang diangkut adalah kayu
jati dan hasil bumi yang akan dibawa
ke Eropa.
Negara-negara yang tercatat
memiliki pangsa pasar angkutan KA
barang adalah China, India, Amerika
Serikat dan negara-negara Eropa
Timur serta Asia Tengah. Negara-
negara Eropa Timur dan Asia Tengah
yang memiliki panjang trackhampir
sama dengan Indonesia (sekitar
Harapan MeningkatkanAngkutan KA Barang
Foto:photobucket.co
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
33/76
4.500 km) adalah Belarusia, Bulgaria
dan Uzbekistan, ternyata volume
angkutan barang yang diangkut KA
jauh lebih besar ketimbang Indonesia.
(Hidayat, 2008).
Untuk itu, Kementerian
Perhubungan menargetkan pangsa
pasar angkutan barang menggunakan
KA bisa meningkat menjadi 20-25
persen, seiring dengan selesainya
pembangunan rel ganda lintas
Utara Jawa pada akhir 2013. Hingga
sekarang, pangsa pasar angkutan
barang menggunakan KA masih
rendah, yakni 0,7 persen dari
total barang yang diangkut moda
transportasi darat.Tujuan meningkatkan kapasitas
dan peran jalan rel untuk mengangkut
barang dapat mengurangi beban jalan
raya, meningkatkanshare angkutan
barang dengan KA yang masih sangat
rendah (0,7 persen), tarif angkutan
barang dapat negotiable, keamanan
terjamin dan terciptanya integrated
transport.
Menurut Nanang (2010), biaya
angkutan jalan/truk di Indonesia
masih mahal dibanding dengan biaya
angkutan KA maupun laut. Biaya
transportasi kontainer dengan truk
di pelabuhan masih tinggi, rata-rata
biaya angkutan jalan/truk hingga
sejauh 5 kilometer sebesar Rp 20.000
- Rp 25.000 per kilometer. Sedangkan
kurang dari 1 kilometer, rata-rata
sebesar Rp 1.480 per kilometer.
Dibandingkan negara Thailand, untuk
angkutan KA rata-rata Indonesia
lebih mahal, yaitu sebesar Rp 5.238.
Sedangkan biaya rata-rata angkutan
jalan/trailer adalah sebesar Rp 11.480
per kilometer. Di Thailand biaya
rata-rata transportasi dari dryportke
pelabuhan muat adalah sebesar Rp
4.347 per kilometer.
Dalam Rencana Induk
Perkeretaapian Nasional (RIPNas)
diharapkan pada 2025, setidaknya
pangsa pasar untuk angkutan
barang 15-17 persen. Demikian pula
dalam salah satu misinya adalah
meningkatkan peran KA sebagai
tulang punggung angkutan barang.
Heru Sutomo (2010) memotret
Indonesia tahun 2030, yakni (1)PDBdiperkirakan sekitar Rp 46.000 trilliun
(6,6 x tahun 2010); (2)PDB per kapita
18.000 US$; (3)penduduk 285 juta
jiwa (60 persennya berada di Pulau
Jawa); (4)PDB Pulau Jawa sekitar Rp
27.700 trilliun; (5)sekitar 4 kali PDB
nasional tahun 2010 dan 7 kali PDB
Pulau Jawa; (6)peran jalan tidak lagi
mampu; oleh karena itu(7) peran KA
harus dilipatgandakan.
Artinya, peran moda KA di Pulau
Jawa akan menjadi dominan pada
2030 untuk mengangkut sejumlah
komoditas barang. Hal yang sama
juga untuk di luar Pulau Jawa. Pulau
Sumatera dan Kalimantan yang
memiliki komoditas hasil tambang
cukup besar sangat membutuhkan
moda KA untuk mengangkut hingga
pelabuhan terdekat.
Sejumlah tantangan angkutan KA
barang di Indonesia saat ini adalah
(1)persaingan moda lain; (2)tarif
moda jalan lebih negotiable, (3) law
enforcementdi jalan belum optimal,(4)rencana pembangunan jalan tol
pantura, dan (5)terbukanya peluang
swasta (Sutomo, 2010). Selain itu
masih adanya perlakuan beda
terhadap barang yang diangkut truk
dan KA. Barang yang diangkut truk
tak dikenai pajak pertambahan nilai
(PPn) dan kendaraan truk mendapat
BBM subsidi. Sementara bila
menggunakan KA dikenakan PPn 10
persen dan lokomotif menggunakan
BBM industri yang harganya 2 kali
lipat BBM subsidi. Baru tahun 2012
ini, lokomotif KA barang diberi BBM
subsidi.
Permasalahan KA Barang di Jawa
Dalam rountable discussionyang
diselenggarakan Badan Penelitian
dan Pengembangan Kementerian
Perhubungan Tahun 2010, Heru
Sutomo mengemukakan sejumlah
permasalahan KA barang di Pulau
Jawa. Dari sisi infrastruktur, ada
lintas overloadsehingga utilitas
rendah; daya dukung rendah;
aksesibilitas ke konsumen atauoutlet
masih kurang (pelabuhan);backlog
tinggi dan ada pengenaan TAC (track
access charge).
Untuk sarana dan fasilitas,
permasalahannya adalahgerbong tua (gandar dua) masih
dioperasikan, sehingga rawan
kecelakaan dan lajunya rendah;
jenis gerbong bervariasi agak
repot mengoperasikannya; kualitas
dan jenis tidak sesuai kebutuhan
pelanggan; sarana siap operasi
rendah; dan fasilitas pendukung
kurang (gudang, lapangan
penumpukan, alat bongkar muat),
sebagian sudah dibongkar.
KementerianPerhubungan
menargetkan
pangsa pasar
angkutan barang
menggunakan KA
bisa meningkat
menjadi 20-
25 persen,
seiring dengan
selesainya
pembangunan rel
ganda lintas utara
Jawa pada akhir
2013.
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
34/76
KOLOM
OPINI
34
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
Djoko Setjowarno
Ketua Forum Kereta Api di Masyarakat
Transportasi Indonesia Pusat
Staf Pengajar di Unika Soegijapranata
Semarang
Sementara dari bisnis, kultur
bisnis belum ada; kendali sistem
angkutan barang lemah, sistem
informasi terpadu belum ada;
kontrak jangka pendak menyebabkan
kepastian bisnis kurang. Kemudian
untuk operasional, lebih utamakanKA penumpang, kecepatan rata-rata
rendah, tingkat gangguan operasional
tinggi dan jadwal belumconsumer-
oriented.
Di tengah tantangan di atas,
Pemerintah berupaya meningkatkan
kapasitas angkutan KA barang
selain menambah jaringan dari
single trackmenjadidouble track
untuk seluruh jaringan rel yang ada.
Selain itu, seluruh jaringan dinaikkan
tonase ke 24-25 ton. Beban gandar
bisa mencapai 22 ton. Kecepatan
naik, tonase naik standard gauge
menjamin keberlanjutan (1.435 mm).
Mengaktifkan kembali jalur lama (non
aktif) ke pelabuhan, bandara, dan
kawasan industri. Kondisi rel ganda
(double track) yang ada pasti sudah
terbatas kapasitasnya, sehingga perlu
triple atau quadruple track. Terlebih
jika harus membagi(sharing)dengan
penumpang.
Sejumlah akses rel ke pelabuhan
yang harus diaktifkan kembali, seperti
Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan
Cirebon, Pelabuhan Tegal, Pelabuhan
Pekalongan, Pelabuhan Tanjung
Emas. Ada pula akses jalan rel yang
mendekati pelabuhan, seperti Stasiun
Tuban ke Pelabuhan Tuban, Stasiun
Kaliwungu ke Pelabuhan Kendal danStasiun Gresik ke Pelabuhan Gresik.
Terkait dengan peningkatan
kapasitas KA, kita bisa meniru
Amerika Serikat yang pada tahun
1984, menerapkan sistemdouble
stack. Sistem ini memungkinkan
kontainer atau petikemas diangkut
dengan KA sampai 2 tingkat.
Hasilnya dapat mempercepat proses
transportasi kontainer (70 persen)
dan mengurangi kerusakan isi
kontainer selama dalam perjalanan.
Sejumlah pelabuhan kering
(dryport)diaktifkan lagi atau mungkindapat dipindahkan, mengingat
lokasinya sekarang sudah tak sesuai
dengan tata ruang wilayahnya.
Sebelumnya sudah adadryport, yaitu
Rambipuji di Jawa Timur, Jebres
di Jawa Tengah, Gedebage di Jawa
Barat dan Tebingtinggi di Sumatera
Utara. Juga akses ke kawasan
industri perlu dipertegas lagi,
sehingga tak memberatkan beban
jalan raya yang kerap rusak akibat
muatan berlebih mobil barang.
Pemisahan stasiun barang dan
penumpang lebih dimungkinkan.
Pemilihan stasiun barang yang
mendekati akses jalan raya, minimal
jalan provinsi untuk memudahkan
alih moda ke transportasi jalan
menggunakan mobil barang.
Sejumlah stasiun barang di jalur
lintas utara sudah disiapkan, seperti
Dryport Cikarang di Jawa Barat atau
Stasiun Kandangan di Jawa Timur.
Kuncinya, bertambahnya volume
angkutan KA barang menandakangeliat ekonomi meningkat. Di
samping itu, peran transportasi KA
untuk mengangkut barang sangat
membantu mengurangi kerusakan
jalan raya. Selama ini jalan raya
kerap cepat rusak akibat mobil
barang melebihi muatan, lemahnya
pengawasan dan tak adanya alternatif
moda transportasi selain jalan raya.
Pengembangan jaringan KA di luar
Jawa untuk mengangkut sejumlah
komoditas barang perlu segera
dipercepat dengan melibatkan pihak
swasta dan Pemerintah Daerah.
Keterbatasan anggaran tak
membuat pemerintah menyerah
begitu saja untuk membangunan
jaringan KA. Keikutsertaan swasta
dan Pemerintah Daerah dengan
beberapa kemudahan regulasi dan
insentif dapat dilakukan.n
stasiun Tambaksari atau Semarang Gudang atau juga disebut Kemijen
F o t o w o r d p r e s s c o m
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
35/76
JAKARTA. Setiap negara
anggota ASEAN, termasuk
Indonesia, diminta
untuk memperbarui
perkembangan National Transit
Transport Coordinating Committee
(NTTCC) di masing-masing negara.
NTTCC ini harus telah ada di
setiap negara anggota ASEAN,
sebagai pelaksanaan dari Article
29 (1) di bawah ASEAN Framework
Agreement on the Facilitation of
Goods in Transit (AFAGIT).
Demikian salah satu kesimpulan
dari pertemuan The ASEAN
Transport Facilitation Working
Group(TFWG) Ke-23 yang telah
diselenggarakan awal Mei 2012
di Kuala Lumpur, Malaysia.
NTTCC merupakan lembaga
yang bertanggung jawab dalam
mengeluarkan izin kendaraan
bermotor yang melewati batas antarnegara (cross border), baik perjanjian
di bawah AFAFGIT, AFAMT, AFAFIST,
maupun nantinya Cross Border
Transport of Passenger.
Menanggapi hasil kesimpulan
tersebut, Badan Nasional
Pengelola Perbatasan (BNPP) akan
dimasukkan ke dalam NTTCC. Oleh
karena itu, ke depannya NTTCC
Indonesia yang telah dibentuk
berdasarkan Keputusan Menteri
Perhubungan pada tahun 2001,
mau tidak mau akan direvitalisasi.
Selain itu, kesimpulan lain yang
dihasilkan adalah kesepakatan
bahwa setiap negara ASEAN agar
menyampaikan kepada Sekretariat
ASEAN mengenai inventarisasi
rest areadan parking facilities
yang termasuk dalam Protokol 1
AFAFGIT sebelum 31 Agustus 2012.
Terkait hal ini, Indonesia melalui
Kementerian Perhubungan harus
berkoordinasi dengan sektor terkait
untuk mempersiapkan inventarisasirest areadan parking facilities di
Indonesia.
INDONESIA AKANREVITALISASI
Pertemuan The 23rd
ASEAN TFWG yang dibuka
oleh Ms. Rohaini Mohd. Yusuf
(Undersecretary Ministry of
Transportation Malaysia) itu,
dihadiri oleh seluruh delegasi
negara anggota ASEAN,Ministry
of Land, Infrastructure, Transport,
and Tourism (MLIT) Jepang, ASEAN
Secretariat,dan ASEAN Federation
of Forwarders Association (AFFA).
Delegasi Indonesia pada
Pertemuan The 23rd ASEAN
TFWG meeting, dipimpin oleh
Amiruddin, MSc. (Kepala Sub Bagian
Kerjasama Regional, Biro Hukum
& KSLN), dengan anggota terdiri
dari perwakilan unit kerja terkait di
lingkungan Kemenhub, yaitu: Biro
Hukum & KSLN, Biro Perencanaan,
Setditjen Perhubungan Darat
(Farida Makhmudah), Dit. LLAJ
(Ellis Simbolon) dan dari DirektoratKerjasama Ekonomi ASEAN
Kementerian Luar Negeri.n
NTTCC
DAMRI yang melayani transportasi darat antarnegara dengan rutePontianak-Sarawak-Brunei Darusalam
Foto:Ataseperhubungan
malaysia
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
36/76
TRANSNEWS
36
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
J
AKARTA. Dalam manajemen
negara, baik tingkat nasional
maupun daerah, sektor
transportasi menjadi bagianstrategis yang harus mendapat
perhatian khusus. Karena perannya
yang penting maka sumber daya
manusia yang berkecimpung di
dalamnya harus memiliki kompetensi
dan baik.
Demikian salah satu pesan
Menteri Perhubungan EE Mangindaan
di hadapan pejabat eselon II yang
baru di lingkungan Kementerian
Perhubungan. Dalam melaksanakan
tugas saudara, saya ingin pelayanan
publik lebih ditingkatkan, berbuatlah
yang terbaik untuk masyarakat,
layanilah dengan baik, katanya di
Kementerian Perhubungan, Jakarta,
Kamis (31/5/2012).
Menurut Mangindaan, mereka
yang baru saja dilantik ini telah
melalui proses dan prosedur
yang diambil dari pola pembinaankarier. Dengan demikian, mereka
telah melewati assessment dan
sudah melalui pertimbangan
Badan Pertimbangan Jabatan dan
Kepangkatan (Baperjakat). Maka
diharapkan pejabat yang menduduki
posisi tersebut adalah yang benar-
benar kompeten dan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki pejabat
tersebut.
Mereka yang dilantik berjumlah26 pejabat eselon II di beberapa unit
kerja Kementerian Perhubungan.n
PEJABAT BARU
DIMINTA LEBIH
TINGKATKAN
PELAYANAN
Berikut daftar lengkapnya:
Ir. Albert Simorangkir, MM : Kepala Biro Perencanaan
Ir. Asril Syafei : Kepala Pusat Data dan Informasi
Ir. Harry Boediarto S. : Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan
Jasa Transportasi
Drs. Iqbal Rusli, M.Si : Inspektur I
Dr. Agus Edy Susilo, SE, M.Sc : Inspektur II
Drs. Nelson Barus, MM : Inspektur IV
Peni Pudji Turyanti, SH, MH : Inspektur V
Ir. Sudirman Lambali, S. Sos : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Sungai,
Danau dan Penyeberangan
Dr. Ir. Djoko Sasono, M.Sc : Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan
Ir. Sugihardjo, M.Si : Direktur lalu Lintas dan Angkutan JalanIr. A. Tonny Budiono, MM : Direktur Kenavigasian
Capt. Yan Risuandi, M.Sc : Direktur Perkapalan dan Kepelautan
Capt. Arifin Soenardjo, MBA, M.Hum : Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama
Tanjung Priok
Capt. H. Ali Ibrahim : Kepala Kantor Administrator Pelabuhan
Kelas I Ambon
Capt. Hari Setyobudi, MM : Kepala Kantor Pelabuhan Kelas I Batam
Syafruddin : Kepala Kantor Distrik Navigasi Kelas I Samarind
Drs. Mangiring Sidabutar, MM : Direktur Keamanan Penerbangan
Abdul Hani Somad, S.Pd, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah II Bandar Udara
Kelas I Polonia MedanM. Basuki Mardianto, SE, MM : Kepala Bandar Udara Kelas I Khusus
Juwata Tarakan
Ir. Fadli Soesilo, M.Si : Kepala Kantor Otoritas Wilayah V Bandar Udara
Kelas I Hasanuddin Makassar
Ir. Moh. Alwi, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah III Bandar Udara
Kelas I Juanda Surabaya
Ir. Hanggoro Budi Wiryawan : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api
Capt. Zulfarmi Syawal, SH, MH : Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
R. Christiono Haribowo, SE, M.Sc : Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat
Mulyono, Sh, M.Eng : Anggota Mahkamah Pelayaran
Capt. Supardi, MM : Anggota Mahkamah Pelayaran
Foto:Dok.P
uskomPublik/W
isnu
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
37/76
LEIPZIG. Padatnya arus
lalu lintas di Indonesia
kerap dinilai oleh dunia
internasional, bahwa
kita kurang mendukung program
pengurangan emisi. Nyatanya
tidak demikian. Melalui pertemuan
International Transport Forum(ITF)
di Leipzig, Jerman (2/5/2012), Menteri
Perhubungan RI, EE Mangindaan
memaparkan usaha Indonesia dalammelestarikan Bumi.
Pemerintah Indonesia
berkomitmen untuk mengurangi
emisi Gas Rumah Kaca sebanyak
26 % dan sebanyak 41 % apabila
didukung oleh kalangan international
pada tahun 2020. Target 26 %
tersebut dicapai dari tiga sektor,
yaitu kehutanan 14 %, limbah 6 %
dan energi 6 %. Pengurangan di
bidang energi terdiri dari pembangkit
listrik, industri, transportasi dan
rumah tangga. Sektor transportasi
ditargetkan untuk mengurangi Gas
Rumah Kaca sebesar 2% - 3%,
papar EE Mangindaan, Menteri
Perhubungan RI yang hadir sebagai
undangan kehormatan itu.
Menurutnya, program
yang langsung terkait dengan
Kementeriannya adalahtransportasi ramah lingkungan yang
berkelanjutan. Setidaknya ada lima
hal yang telah dan terus dilakukan:
Peningkatan peranan transportasi
umum; Rekayasa manajemen dan
lalu lintas; Pengurangan polusi
suara yang berasal dari kegiatan
transportasi; Manajemen permintaan
transportasi; Mendorong penggunaan
kendaraan tak bermotor.
Guna meningkatkan peranan
transportasi umum, kataMangindaan, Pemerintah Indonesia
telah mengambil langkah-langkah
seperti pengembangan sistem transit,
pengembangan jaringan infrastruktur
transportasi umum massal,
peningkatan intermodalitas dan
aksesibilitas transportasi umum serta
peningkatan kepemilikan transportasi
umum.
Rekayasa manajemen dan
lalu lintas dilakukan melalui
peningkatan kapasitas jalan,
manajemen lalu lintas serta analisa
dampak lalu lintas. Sejalan dengan
sistem transportasi yang ramah
lingkungan, maka secara bertahap
telah dilakukan konversi bahan
bakar minyak ke bahan bakar gas
pada kendaraan bermotor. Kami
selaku Pemerintah juga mendukung
penggunaan energi alternatif, sepertikendaraan berbahan bakar listrik, dan
kendaraan hybridserta pelatihan
mengemudi dengan bijak, tutur
Mangindaan.
Lebih lanjut, dalam
pertemuan yang bertema
Seamless Transport Making
Connections itu, dilakukan
beberapa diskusi penting,
antara lain Automotive Future:
Crowded Cities, Connected Cars,
Intelligent Infrastructure; Safetyof Cruise Ships; Piracy at Sea;
Transport for Growth: Developing
Connectivity; Connection between
Air, Shipping and Railway.
Kemudian dalam satu
kesempatan, Mangindaan
melakukan pertemuan bilateral
dengan Menteri Transportasi
Jerman, Dr. Peter Ramsauer.
Mereka membicarakan kerja
sama yang telah dilakukan
selama ini beserta kemajuannya,
antara lain di bidang
perhubungan laut dan kereta api.
Di akhir pertemuan, Mangindaan
sempat meminta Ramsauer
untuk memberi dukungan
terhadap Indonesia dalam
pemilihan anggota dewan
ICAO tahun depan. Ill do my
best, kata Ramsauer memberitanggapan.n
ITF 2012:
Indonesia BerkomitmenKurangi Emisi
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
38/76
TRANSNEWS
38
TRANSMEDIA|Edisi4|2012
BANDUNG.
Pemerintah
menyatakan
pihaknya serius
dalam rencana pembangunan
Pelabuhan Laut Internasional
Cilamaya di Karawang, JawaBarat. Saat ini sampai pada
tahap finalisasi studi yang
dilakukan pihak Pemerintah
Indonesia dan JICA (The Japan
International Cooperation
Agency).
Dari studi itu, Pelabuhan
Cilamaya akan dilengkapi
akses tol dan jalur kereta.
Pelabuhan ini difungsikan untuk
mengurangi beban TanjungPriok yang sudah over capacity,
kata Menteri Perhubungan EE
Mangindaan di Bandung, Selasa
(22/5/2012).
Pada kesempatan yang
sama, menurut Kepala Dinas
Perhubungan Jawa Barat
Dicky Saromi, pembangunan
Pelabuhan Laut Cilamaya sudah
tercantum dalam Peraturan
Menteri Perhubungan sebagai bagian
dari perencanaan pengembangan
Pelabuhan Tanjung Priok. Di sinilah
letak keseriusan Pemerintah dalam
mewujudkan pelabuhan yang
pembangunannya nanti membutuhkan
lahan seluas 250 hektare.Yang menarik, pelabuhan ini
akan terkoneksi dengan berbagai
akses moda transportasi. Pertama
akan dibangun jalan tol yang
konstruksinya di atas tanah, supaya
tidak mengganggu areal sawah yang
menjadi andalan hasil bumi Karawang.
Jalan sepanjang 34 kilometer itu, akan
tersambung dengan Jalan Tol Trans
Jawa di daerah Cikarang, Bekasi.
Tidak hanya akses jalan,
Pemerintah Daerah Jawa Barat
menginginkan akses jalan kereta api
yang langsung terhubung dengan
Pelabuhan Cilamaya. Bahkan untuk
rutenya, nantinya dapat melintasi
terminal peti kemas milik PT Kereta
Api di Gedebage, Bandung.
Koneksi 3 Pelabuhan
Rencana pembangunan Pelabuhan
PELABUHANTANJUNG PRIOKDidukung Kalibaru dan Cilamaya
Dari studi
itu, Pelabuhan
Cilamaya akan
dilengkapi akses
tol dan jalur
kereta. Pelabuhan
ini difungsikan
untuk mengurangi
beban Tanjung
Priok yang sudah
over capacity,
kata Menteri
Perhubungan EE
Mangindaan.
-
5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog
39/76
Cilamaya tidak bisa dipandang
parsial saja. Menurut Mangindaan,
pelabuhan ini harus dinilai dalam
kesatuan proyek pengembangan
Pelabuhan Tanjung Priok. Artinya,
proyek ini pun tidak bisa dilepaskan
dengan rencana pembangunanPelabuhan Kalibaru di Cilincing,
Jakarta Utara. Tanjung Priok
hampir sama dengan Bandara
Soekarno-Hatta. Soetta sudah
penuh, Priok penuh. Kita buka
Kalibaru, yang nantinya akan
connectdengan Cilamaya.
Proyek pembangunan Cilamaya
akan segera digelar usai pelabuhan
Kalibaru rampung dikerj