Transmedia Ed.4 Kalog

download Transmedia Ed.4 Kalog

of 76

Transcript of Transmedia Ed.4 Kalog

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    1/76

    EDISI 04/2012

    UNTUK KURANGI BEBAN JALAN

    PRIORITASKAN

    KA LOGISTIK

    KA LOGISTIK

    PERKUAT INDUSTRINASIONAL

    JALUR KA LOGISTIK

    TERINTEGRASI DENGAN

    MODA LAIN

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    2/76

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    3/76

    Majalah Kementerian PerhubunganNo.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

    ISSN : 0853179X

    Pembina

    Menteri Perhubungan RIWakil Menteri Perhubungan RI

    PenasehatSekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan

    Inspektur Jenderan Kementerian Perhubungan

    Dirjen Perhubungan Darat

    Dirjen Perhubungan Laut

    Dirjen Perhubungan Udara

    Dirjen Perkeretaapian

    Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan

    Kepala Badan Litbang Perhubungan

    PengarahKepala Pusat Komunikasi Publik

    Penanggung Jawab/Pemimpin UmumEuis Eliany Kusumah

    Pelaksana Pimpinan RedaksiNina Anggraeni

    EditorNuris Rochmadi

    Fransiskus Agung Setiawan

    Dewan RedaksiProf.Dr.H.K.Martono SH LLM

    Ir. Drs. Djoko Setijowarno, MT

    Mia Ermaya

    Badrul Ulum

    Gatut Aribowo

    Risky Rahardjo

    Sekretaris Redaksi

    TyasmithaYosephin

    Mifdhal

    PhotographerPaino

    Herdin

    Wisnu

    Hari Buyung

    Hari Supriyono

    M.Sarif

    Creative DesignFranky Houtman

    Agnesia Cindy

    Alamat RedaksiJl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat

    Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419

    Fax (021) 3504631, 3511809

    e-mail: [email protected]

    PenerbitKementerian Perhubungan RI

    Hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah menyentuh

    angka sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah penduduk menempati

    peringkat empat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika

    Serikat, kiranya ini menjadi potensi yang besar untuk dapat menjadi

    negara yang kuat. Namun, hal ini harus ditopang oleh jalur distribusi yang baik

    sehingga arus perputaran kegiatan ekonomi menjadi lancar.

    Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, pihaknya merencanakan

    penambahan kapasitas kereta api barang. Untuk mencapai target 15 hingga 17

    persen dari target sharepengangkutan barang yang diangkut oleh seluruh jenis

    transportasi yang ada, PT KAI membutuhkan 1.985 unit lokomotif dan 39.645 unit

    gerbong. Selain itu, di tahun 2012 ini pihaknya akan menambah tujuh KA angkutan

    petikemas dengan beberapa relasi.Pemerintah sendiri punya program membangun jaringan rel baru KA

    sepanjang 12.100 kilometer hingga 2030 mendatang. Pembangunan itu akan

    dilakukan di Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, dan Papua.Sebagian dari

    proyek itu sudah berjalan, seperti membangun jalur ganda di Utara dan Selatan

    Jawa, di kawasan industri di kawasan Industri Kuala Tanjung Sumatera Utara;

    dan di kawasan industri Bengalon dan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur,

    Kalimantan Timur.

    Pembangunan jalur rel yang diproyeksikan untuk memperkuat distribusi

    logistik berbasis rel ini harus dilakukan karena jalan raya bebannya sudah

    terlampau berat. Padahal, yang kita butuhkan saat ini adalah memperlancar

    arus distribusi supaya harga barang untuk konsumsi domestik bisa terjangkau

    dan merata di seluruh Indonesia. Sedangkan untuk tujuan ekspor harganya bisa

    sangat kompetitif. Itulah mengapa, peningkatan perekonomian Indonesia cukup

    bergantung dari sistem pendistribusian berbasis rel ini.

    PT KA Logistik sebagai operator dalam hal ini sangat berkepentingan.

    Direktur Utama-nya, Rustam Harahap, menuturkan bahwa pihaknya berniat

    untuk memanfaatkan seoptimal mungkin infrastruktur yang dikelola oleh PT KAI,

    seperti terminal-terminal untuk area bongkar muat barang dan pergudangan

    serta pemanfaatan rangkaian yang dimiliki untuk melakukan jasa distribusi

    di sepanjang jaringan rel KAI. Pemanfaatan ini akan mendorong tumbuhnya

    aktifitas ekonomi di sekitar wilayah tersebut. Sementara, kelancaran distribusidan transportasi barang dengan KA antar wilayah akan memperbaiki kelancaran

    arus barang dan berimplikasi pada perbaikan bisnis

    secara nasional.

    Namun semua aktifitas di atas tidak bisa

    dilepaskan dari faktor keselamatan. Bagaimanapun

    juga keselamatan harus menjadi tujuan pertama dan

    utama. Karena kesejahteraan tidak akan tercapai

    jika sistem transportasi tidak bermuara pada

    keselamatan. Inilah yang harus menjadi komitmen

    semua pemangku kepentingan: Pemerintah,

    operator, pengguna jasa, dan masyarakat.n

    EDITORIAL

    KESELAMATAN TETAPYANG UTAMA

    EDISI 0 4 /2 0 1 2

    UNTUK KURANGI BEBAN JALAN

    PRIORITASKANKA LOGISTIK

    KA LOGISTIK

    PERKUAT INDUSTRINASIONAL

    JALUR KA LOGISTIK

    TERINTEGRASI DENGANMODA LAIN

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    4/76

    TRANSISI

    4

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Trans Utama

    12 - 17n Prioritaskan KA Logistik untuk Kurangi Beban Jalann KA Logistik Perkuat Industri Nasional

    n Jalur KA Logistik Terintegrasi dengan Moda Lain

    n Prospek PT KA Logistik

    18 - 22

    Trans Hukum dan Regulasi

    6 - 11

    TRANS ISITRANSMEDIAEdisi 4 Tahun 2012

    8

    41

    12

    32

    n Regulasi Seputar KA Logistik28 - 31

    Trans Newsn Indonesia Akan Revitalisasi NTTCC35n Pejabat baru Diminta Lebih Tingkatkan Pelayanan36n ITF 2012: Indonesia Berkomitmen Kurangi Emisi

    n Pelabuhan Tanjung Priok Didukung Kalibaru dan Cilamaya38 - 39

    Trans Moda Udara

    n Tim Safety Runway untuk Tingkatkan Keselamatan44 - 45

    Trans Moda Darat

    n Pemudik Motor Diharapkan Pindah ke Angkutan Umum46 - 47

    23 - 27

    37

    Kolom Opinin Harapan Meningkatkan Angkutan KA Barang32 - 34

    n ASEAN STOM: Konektivitas Domestik Diperluas sampai ASEAN40 - 41n Bandara Karawang untuk Dukung Soekarno-Hatta42 - 43

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    5/76

    Trans Moda Laut

    n Trayek Pelayaran Perintis Ditetapkan Lintas Kementerian48 - 49

    Trans Moda KA

    Trans Visitn Hadapi Musim Haji,

    Pemerintah Arab Saudi

    Bangun Jaringan KA Cepat

    56 - 59

    56

    Trans Sejarahn Mengenal Sejarah

    Jangkar serta CaraKerjanya

    62 - 65

    Trans Featuren Sistem Transportasi

    Cerdas di Kota Solo 54-55

    62

    Trans Figure

    n Nikita Willy YakinPesawat Utamakan

    Keselamatan

    74

    n Kawasan Industri SEI MangkeiDitunjang KA dan Pelabuhan

    50 - 51

    Transiklopedian Tahukah Anda

    Negara PalingBanyak Sepeda?

    72 - 73

    Trans Tekno

    n Legenda MobilSport Toyota

    2000GT KiniBertenaga

    Surya

    6o- 61

    Trans Unik

    n Menikmati KA

    Uap Kuno BernamaJaladara

    66 - 68

    Trans Wisatan Mengunjungi

    Rumah Singgah

    Bung Karno diRengasdengklok

    69 - 71

    49

    n Segera Dibangun Jalur Ganda LintasSelatan Jawa

    52

    n Jalur Ganda di Tandes Digeser untukMinimalisir Penggusuran

    53

    69

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    6/76

    TRANSUTAMA

    6

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Prioritaskan KA

    Logistik

    Membahas percepatan

    pertumbuhan

    ekonomi pastilah

    tak lepas dari

    pengembangan infrastruktur.

    Selain jalan, energi, dan telematika,

    terdapat infrastruktur sektor

    lain yang juga penting untuk

    dikembangkan dalam usaha

    menciptakan konektivitas, yakni

    infrastruktur transportasi.

    Namun sayangnya di Indonesia,

    infrastruktur berupa jalur

    kereta api sepertinya kurang

    menjual padahal perannya bagi

    perekonomian nasional begitu

    besar.

    Selain untuk mengangkut

    orang-orang yang ingin melakukan

    perjalanan, kereta api merupakan

    moda transportasi yang efektif untuk

    mengangkut barang atau muatan

    dalam jumlah besar untuk jarak

    jauh. Kenyataannya di Indonesia,

    kereta api seperti kalah bersaing

    dengan moda transportasi darat

    lain khususnya untuk mengangkutbarang-barang komoditas.

    Menurut Joris Van der Ven,

    seorang konsultan ekonomi-

    transportasi ada 3 faktor yang

    umumnya menjadi hambatan dalam

    penyelenggaraan angkutan barang

    berbasis kereta api. Pertama,

    Kebutuhan transportasi dalam

    perekonomian tidaklah statis,

    melainkan dinamis sebagai reaksi

    atas perubahan struktur ekonomi

    nasional dan global. Hal ini terlihat

    salah satunya dari menurunnya arus

    barang melalui jaringan rel kereta

    api pulau Jawa. Salah satu alasannya

    adalah karena telah berpindahnya

    kebanyakan pengguna lama jasa

    pengiriman barang, maupun

    karena perubahan drastis dari alur

    distribusi maupun pasokan logistik

    mereka. Sebaliknya, di Sumatra

    dan Kalimantan, pengembangan

    eksplorasi batu bara yang sedemikian

    cepat memungkinkan investasi kereta

    api oleh sektor swasta.

    Kedua, dalam konteks pasar

    bebas, dunia usaha dan orang-orang

    yang bepergian bebas menentukan

    moda transportasi dan operator

    mana yang sesuai untuk kebutuhan

    transportasi mereka. Mereka tidak

    hanya mempertimbangkan faktor

    harga, melainkan juga faktor lainnya,

    seperti lamanya waktu transit,

    lamanya waktu tunggu, keandalan,

    kenyamanan, dan keamanan. Ini

    didukung temuan bahwa total volumemuatan menggunakan kereta api

    mengalami pertumbuhan yang lebih

    lambat dibanding moda transportasi

    lainnya, yang menunjukkan adanya

    penurunan pangsa pasar.

    Ketiga, pemerintah menetapkan

    peraturan untuk pasar transportasi,

    terutama melalui kebijakan harga,

    pajak infrastruktur, subsidi, investasi,

    penetrasi pasar, dan melalui

    untuk Kurangi Beban JalanTRANSUTAMA

    6

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    hubungannya dengan operator

    kereta api. Kebijakan terdahulu

    pemerintah tidak menciptakan iklim

    yang kondusif bagi moda

    transportasi kereta

    api untuk dapat

    menggali

    Foto: Staticflickr.com

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    7/76

    Artinya,

    Pemerintah

    semakin

    memandang

    bahwa angkutanKA ke depan

    memang akan

    menjadi tulang

    punggung

    konektivitas

    antar wilayah

    potensinya secara optimal. Subsidi

    tidak langsung yang dinikmati

    truk-truk kelebihan muatan

    sebagai dampak dari kebijakan

    harga BBM dan denda yang

    kurang atas pengrusakan jalan

    telah sangat menguntungkantransportasi jalan. Sedangkan

    untuk pengangkutan bahan

    tambang, pemerintah sebenarnya

    bisa berperan lebih efektif dengan

    memfasilitasi pengusaha tambang

    agar mau ikut berinvestasi dalam

    bisnis kereta api.

    Keunggulan Kereta ApiKeunggulan kereta api

    dibandingkan dengan moda

    transportasi lain diakui oleh Djoko

    Setijowarno. Pengamat transportasi

    dari Unika Soegijapranoto Semarang

    itu, memberi penekanan kepadaKepala Daerah untuk jeli dalam

    menangkap potensi kereta api

    sebagai salah satu solusi untuk

    mengurangi kecelakaan di jalan raya

    akibat kelebihan muatan, sekaligus

    menambah pendapatan daerah.

    Kemudian ia mengambil contoh kasus

    di daerah Jawa Tengah.

    Menurutnya, Pemerintah Daerah

    Jateng harusnya jeli memanfaatkan

    potensi angkutan kereta logistik

    untuk menambah pendapatan daerah.

    Seperti mengangkut material

    yakni pasir dan batu

    hasil

    letusan

    Gunung

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    8/76

    TRANSUTAMA

    8

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    TRANSUTAMA

    8

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto

    :DjokoSetijowarno

    Biaya

    eksternal

    meliputi

    kepadatanlalu lintas,

    kecelakaan,

    polusi udara,

    efek rumah

    kaca, serta

    polusi suara.

    Merapi beberapa waktu lalu, yang

    jumlahnya mencapai 6 juta meter

    kubik.

    Selama ini, Djoko

    melanjutkan, masyarakat Jawa

    Tengah mendistribusikan pasir

    ke beberapa daerah dengankendaraan truk. Hal tersebut

    justru menimbulkan kerusakan

    jalan, karena beban muatan

    yang berat. Dan hal ini sudah

    terbukti, sehingga merugikan

    para pengguna jalan lain. Belum

    lagi muatan yang melebihi

    batas angkut dapat berpotensi

    menimbulkan kecelakaan lalu

    lintas. Jika menggunakan kereta

    logistik untuk mengangkut,

    akan lebih efisien. Selain cepat dan

    hemat bahan bakar minyak, yang

    diangkut juga bisa lebih banyak. Di

    Sumatera, angkutan kereta logistik

    atau babaranjang panjangnya bisa

    mencapai 40 gerbong.

    Pengoptimalan angkutan

    kereta logistik paling tidak dapat

    mengurangi biaya perbaikan jalan.

    Perbaikan jalan lebih banyak

    disebabkan karena faktor kerusakan

    jalan akibat muatan yang melebihi

    ambang batas. Tiap tahunnya,

    pemerintah Provinsi Jateng dapat

    menghabiskan dana sekitar Rp 250-

    Rp 300 miliar untuk memperbaiki

    jalan provinsi. Paling tidak kita bisamencontoh saat Gunung Galunggung

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    9/76

    meletus. PT KA membangun rel

    khusus ke Gunung Galunggung

    untuk mengangkut material pasir,

    ujarnya.

    Apakah ini hanya teoritis?

    Dengan mantap Djoko menuturkan

    bahwa jalur kereta logistik

    di kawasan Jateng sangat

    memungkinkan diwujudkan,

    karena ada jalur kereta Semarang-

    Yogyakarta yang selama ini mati.

    Pasir-pasir yang telah diangkut

    dengan truk dari sungai, bisa

    dipindahkan ke kereta logistik

    melalui stasiun di Magelang.

    Setelah itu pasir bisa diangkut ke

    Jakarta, Yogyakarta, ataupun kekota-kota lain yang membutuhkan

    melalui jalur rel, kata dia.

    Selanjutnya, kalau kita berani

    mengatakan kereta api memiliki

    keunggulan, maka kita harus

    membandingkannya dengan moda

    transportasi lain, khususnya yang

    berbasis jalan. Apakah benar secara

    ekonomis lebih menguntungkan?

    Kalau menilik Studi Keunggulan

    Moda Transportasi Kereta Api

    tahun 2010 Ditjen Perkeretaapian

    Kemenhub, di sana disebutkan

    bahwa moda transportasi kereta api

    lebih efisien dibandingkan dengan

    truk atau bus. Konsumsi BBM kereta

    api adalah 3 liter per kilometer dan

    500 orang per liter, sedang konsumsi

    BBM untuk truk atau bus dan travel

    adalah 0,5 liter per kilometer dan

    0,0125 orang per liter.Kemudian, kemampuan kereta

    api untuk mengangkut sejumlah

    besar muatan dalam jarak yang jauh

    dan untuk mengangkut penumpang

    dalam jumlah besar dengan biaya

    variableyang rendah bukan satu-

    satunya faktor yang menurut

    pemerintah Indonesia menjadi

    kelebihan kereta api dibanding

    moda transportasi lainnya. Dampak

    lingkungan, kepadatan lalu lintas

    Foto: Djoko Setijowarno

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    10/76

    TRANSUTAMA

    10

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    TRANSUTAMA

    10

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto:DjokoSetijowarno

    Kereta api

    merupakan

    moda

    transportasi

    yang efektif

    untuk

    mengangkut

    barang atau

    muatan

    dalam jumlah

    besar untukjarak jauh.

    dan kecelakaan adalah faktor-

    faktor yang mempengaruhi

    perbandingan antara kereta api

    dan angkutan jalan yang lebih

    dikenal sebagai biaya-biaya

    eksternal. Ini adalah dampak

    negatif transportasi (biaya yangdibebankan pada masyarakat)

    yang tidak dimasukkan dalam

    harga yang harus dibayar untuk

    layanan angkutan bagi para

    pengguna angkutan.

    Dampak negatif biaya

    eksternal lebih dapat

    dirasakan pada angkutan

    jalan daripada kereta api dan

    angkutan air. Biaya eksternal

    meliputi kepadatan lalu lintas,

    kecelakaan, polusi udara, efek

    rumah kaca, serta polusi suara.

    Dampak dari faktor-faktor ini

    tidak dapat diperhitungkan

    semudah memperhitungkan

    biaya ekonomis dari layanan

    angkutan, yang dapat ditentukan

    dengan berdasarkan input

    biaya yang ada di pasar.

    Namun, beberapa institusidan organisasi di dunia telah

    membuat perkiraan besarnya

    biaya eksternal ini, dan telah ada

    kesadaran akan dampak negatif

    transportasi, khususnya dampak

    terhadap lingkungan.

    Selaras dengan MP3EI

    Bagi Pemerintah Indonesia,kereta api logistik menjadi

    potensi nyata dalam mendorong

    terwujudnya program Masterplan

    Percepatan dan Perluasan

    Pembangunan Ekonomi Indonesia

    (MP3EI). Itulah mengapa dalam

    setahun terakhir Pemerintah

    menggalakkan pembangunan

    infrastruktur, yang salah satunya

    adalah pembangunan jalur kereta

    api untuk memperluas jaringan

    distribusi barang.

    Salah satu wilayah industridalam koridor ekonomi (KE) di

    Sumatera yang kini dianggap

    sangat potensial adalah Sei

    Mangkei, Sumatera Utara.

    Kawasan tersebut menjadi

    kawasan industri berbasis

    kelapa sawit dan diharapkan bisa

    menjadi pionir pembangunan KE

    Sumatera. Untuk mendukung arus

    pengiriman produk komoditas Sei

    Mangkei tentunya perlu didukung

    oleh infrastruktur transportasi

    yang baik. Melihat kebutuhan

    dan kondisi wilayah Sei Mangkei,

    infrastruktur transportasi yang

    dinilai efektif untuk mendukung

    kelancaran transfer komoditas di

    sana adalah dengan membangun

    jalur KA terutama untuk akses

    menuju pelabuhan Kuala Tanjung.

    Kementerian Perhubungan(Kemenhub) mengalokasikan

    dana sebesar Rp 500 miliar untuk

    membangun jalur KA ini. Dana ini

    digunakan untuk pembangunan

    jalur KA dari stasiun

    Bandar Tinggi (jalur

    eksisting) menuju

    Kuala Tanjung

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    11/76

    Dampak

    negatif biaya

    eksternal

    lebih dapat

    dirasakan

    padaangkutan

    jalan

    daripada

    pada kereta

    api dan

    angkutan air

    sepanjang 18,25 km. Pada

    pembangunan jalur KA dari

    stasiun Perlanaan menuju

    pusat kawasan industri Sei

    Mangkei sepanjang 6,86 km akan

    menggunakan anggaran dari

    dua badan usaha miliki negara

    (BUMN), yaitu PT Perkebunan

    Nusantara III (Persero) dan PT

    Kereta Api Indonesia (Persero)

    sebesar Rp 40 miliar.

    Apa yang dilakukanPemerintah di Sei Mengkei, hanya

    sebagian dari pengembangan KA

    dalam program MP3EI yang total

    dananya untuk tahun 2011-2025

    mencapai Rp. 320 triliun. Untuk

    periode 2011-2014 saja mencapai

    Rp. 174,663 triliun. Proyek lain

    yang termasuk dalam tataran ini

    adalah pembangunan jalur KA

    ganda (double track/DT) Jakarta-

    Surabaya yang di dalamnya

    mencakup pembangunan proyek

    jalur KA Dwiganda (double

    double track/DDT) Manggarai-

    Cikarang, termasuk jalur KA

    ganda lintas selatan Jawa,

    yang merupakan KA antarkota.

    Termasuk juga proyek KA

    dalam kota yang merupakan

    penguatan konektivitas antarkota

    metropolitan.

    Artinya, Pemerintah semakin

    memandang bahwa angkutanKA ke depan memang akan

    menjadi tulang punggung

    konektivitas antar wilayah

    dalam enam koridor di MP3EI.

    Pengangkutan barang dan

    penumpang ke depan akan

    mengandalkan angkutan

    KA, karena selain murah,

    bisa mengangkut dalam

    jumlah banyak, juga ramah

    lingkungan.n

    Foto:DjokoSetijowarno

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    12/76

    TRANSUTAMA

    12

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    TRANSUTAMA

    12

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    KA Logistik

    Perkuat IndustriNasional

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    13/76

    Sadar akan keterbatasan jalan dalam arus

    distribusi logistik, mendorong banyak pihak

    melirik angkutan berbasis rel kereta api.

    Pemerintah terus melakukan pembangunan

    prasarana jalur rel ganda atau membangun rel baru dan

    sarana sistem persinyalan. Di lain sisi, PT Kereta Api

    Indonesia (Persero) menambah kapasitas kereta barang danKA petikemas untuk melayani permintaan konsumen yang

    tinggi.

    Menurut Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan,

    pihaknya merencanakan penambahan kapasitas kereta api

    barang. Rencananya penambahan kapasitas logistik tersebut

    akan dilakukan secara bertahap. Targetnya tahun 2030

    dapat mengangkut 995 juta ton per tahun.

    Angka tersebut ditargetkan mencapai 15 hingga 17

    persen dari target share pengangkutan barang yang

    diangkut oleh seluruh jenis transportasi yang ada. Untuk

    memenuhi target tersebut, PT KAI membutuhkan 1.985

    unit lokomotif dan 39.645 unit gerbong. Langkah ini harus

    dilakukan mengingat beban jalan raya terbatas.

    Selain itu, Jonan melanjutkan, di tahun 2012 ini pihaknya

    akan menambah jumlah KA angkutan petikemas dengan

    beberapa relasi, sebagai berikut pertama, KA PetikemasCigading Pasoso, yang disewa oleh perusahaan ekspedisi

    PT JPT (Jatim Petroleum Transport). Dalam sehari

    dijalankan 1 KA dengan membawa muatan 16 gerbong

    PPCW Berat Muat 42 Ton. Sesuai kontrak, komoditi barang

    yang diangkut sebanyak 180 ribu ton per KA.Kedua, KA Logistik Utara yang melayani relasi SungaiLagoa-Kalimas. Perusahaan ekspedisi yang menyewa

    yaitu PT KA Logistik (anak perusahaan PT KAI). Ada 2 KA

    yang dioperasikan, masing-masing satu KA dari Kalimas

    (Surabaya) dan 1 KA diberangkatkan dari Sungai Lagoa/

    Tanjungpriok Jakarta.

    Ketiga, KA Logistik Selatan dengan relasi SungaiLagoa-Solo Jebres. Dalam operasionalnya, akan dijalankan

    1 KA setiap harinya dengan membawa 17 gerbong datar

    bermuatan 42 Ton. Sesuai kontrak, muatan barang yang

    diangkut sebanyak 202.500 ton per tahun.Keempat, KA Jakalog Jababeka yang melayani relasi

    Cikarang Dry Port (CDP)-Waru/Kalimas Surabaya. Penyewa

    KA ini yaitu: PT Jakalog Jababeka (join antara PT KA Logistik

    dengan PT Jababeka). Ada 2 KA yang dioperasikan,yaitu: 1

    KA berangkat dari CDP dan 1 KA berangkat dari Surabaya.

    Rangkaian gerbong yang dibawa sebanyak 18 gerbong PPCW

    Berat Muat 42 Ton. Muatan yang diangkut sebanyak 520 ribu

    ton pertahun.

    Kelima, KA Jakalog CDP-SAO, melayani relasi CikarangDry Port (CDP)-Sungai Lagoa/Tanjungpriok. Penyewa KA

    ini yaitu PT KA Logistik bekerjasama dengan PT Jababeka.Foto: media.changeworkscom.co.uk

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    14/76

    TRANSUTAMA

    14

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Dengan jarak yang dekat, dalam

    sehari bisa dijalankan 4 trip. Jumlah

    rangkaian sebanyak 18 gerbong

    PPCW Berat Muat 42 Ton. Kontrak

    muatan barang yang diangkut

    sebanyak 450 ribu ton per tahun.

    Keenam, KA Muara Logistik,melayani relasi Sungai Lagoa/

    Tanjungpriok-Kalimas. Ekspeditur

    yang menyewa yaitu PT Muara

    Logistik. Setiap harinya dijalankan

    1 KA dengan membawa 18 gerbong

    PPCW Berat Muat 42 Ton. Muatan

    yang diangkut sebanyak 270

    ribu ton pertahun. Ketujuh, KAPetikemas Gedebage-Merak dengan

    relasi Gedebage (Bandung)-Merak

    (Banten) via Pasoso (Tanjungpriok).

    Penyewa KA ini yaitu PT Dwi inti

    Pratama. Setiap harinya dijalankan

    1 KA dengan membawa 18 gerbong

    PPCW 40 Ton. Muatan yang diangkut

    sebanyak 165 ribu ton per tahun.

    Apa yang diusahakan oleh PT

    KAI di atas merupakan usaha untuk

    memperkuat layanan distribusi demi

    peningkatan perekonomian nasional.

    Karena menurut pengamat ekonomiUniversitas Tanjungpura Kalimantan

    Barat, Prof Ali Nasrun, kestabilan

    ekonomi sangat dipengaruhi

    oleh mobilitasi pengangkutan

    barang, yakni kelancaran dan

    biaya transportasi. Sehingga arus

    barang bisa lebih cepat sampai ke

    tangan masyarakat dengan harga

    terjangkau.

    Dalam hal ini Pemerintah

    memberi dukungannya. BahkanWakil Menteri Perhubungan,

    Bambang Susantono

    mengungkapkan bahwa Pemerintah

    berharap dalam beberapa tahun

    ke depan warga Indonesia sudah

    menggunakan kereta api sebagai

    angkutan utama. Untuk itu,

    pemerintah berusaha memperbaiki

    dan meningkatkan pelayanan

    penumpang kereta api.

    TRANSUTAMA

    14

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto:Dok.P

    uskomPublik/Pn

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    15/76

    Menilik rencana pembangunan

    jangka panjang, Pemerintah

    berencana membangun jaringan

    rel baru KA sepanjang 12.100

    kilometer hingga 2030 mendatang.

    Pembangunan itu akan dilakukan

    di Jawa, Kalimantan, Sumatera,Sulawesi, dan Papua. Sekarang

    baru Jawa dan Sumatera. Kami

    akan membangun di Kalimantan,

    Sulawesi, dan Papua, ungkap

    Bambang.

    Komposisi rel baru yang akan

    dibangun itu meliputi Jawa dengan

    pembangunan sepanjang 6.800

    km, Sumatera sepanjang 2.900 km,

    Kalimantan 1.400 km, Sulawesi

    500 km, dan Papua sepanjang 500

    km. Pembangunan jaringan KA

    nasional ini sejalan juga dengan

    UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang

    perkeretaapian dan UU 17 Tahun

    2004 tentang Ratifikasi Protocol

    Kyoto beserta kebijakan pemerintah

    lainnya untuk mengurangi tingkat

    polusi.

    Utamakan Keselamatan

    Bicara tentang transportasi,

    hal pertama dan utama yangharus diperhatikan adalah soal

    keselamatan. Tidak hanya angkutan

    penumpang, kereta api logistik pun

    harus mewujudkan keselamatan.

    Faktor kelancaran dan zero

    accident perjalanan KA harus

    menjadi roh dalam roda bisnis

    transportasi. Keselamatan KA tidak

    lepas dari faktor sarana, prasarana,

    SDM serta faktor alam. Faktor

    human errorsemaksimal mungkin

    ditekan melalui pembinaan dan

    sertifikasi profesi, kata Direktur

    Keselamatan Perkeretaapian,

    Ditjen Perkeretaapian Kemenhub,

    Hermanto Dwiatmoko.

    KeselamatanKA tidak

    lepas darifaktor sarana,

    prasarana, SDMserta faktoralam. Faktorhuman errorsemaksimal

    mungkinditekan melalui

    pembinaan

    dan sertifikasiprofesi, ujar

    HermantoDwiatmoko.

    Foto

    :rki.kbs.c

    o.k

    r

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    16/76

    TRANSUTAMA

    16

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Pemerintah

    berencana

    membangun

    jaringan

    rel baru KA

    sepanjang

    12.100

    kilometer

    hingga 2030mendatang

    di Jawa,

    Kalimantan,

    Sumatera,

    Sulawesi, dan

    Papua.

    Untuk membangun sarana

    keselamatan, Hermanto melanjutkan,

    pihaknya menerapkan sistem

    peringatan dini (early warning

    system/EWS) di perlintasan sebidang

    KA yang tidak berpintu. Pengamanan

    ini penting mengingat perlintasan

    sebidang merupakan daerah rawan

    terjadinya kecelakaan.

    Alat tersebut berupa sejenis

    sirene yang akan berbunyi nyaring

    tiap kali KA akan melintas.

    Pemasangan alat ini juga sejalan

    dengan pengembangan operasional

    dan peningkatkan frekuensi KA jalur

    ganda. Tahun lalu, pemasangan

    EWS secara nasional menghabiskandana sekitar Rp 17 miliar, di mana 70

    persennya dibiayai pemerintah pusat

    dan 30 persen berasal dari anggaran

    pendapatan dan belanja daerah

    (APBD). Biaya pengerjaannya per

    titik EWS sekitar Rp 900 juta sampai

    Rp 1 miliar.

    Selain itu, Kemenhub meminta

    PT KAI mengintensifkan fungsi juru

    penilik jalan (JPJ) untuk menjaga

    faktor keselamatan. Jika selama ini

    JPJ hanya menjalankan fungsinya dua

    kali sehari, harus ditingkatkan lebih

    dari itu.

    Sebagai program jangka panjang,

    Hermanto menambahkan pihaknya

    akan memasang alat pengeremanotomatis atau Automatic Train

    Protection(ATP). Ditargetkan, pada

    2015 mendatang seluruh lokomotif

    KA yang beroperasi di seluruh Pulau

    Jawa sudah terpasang ATP. Dengan

    asumsi 1.000 lokomotif dalam tiga

    tahun ke depan, maka dana yang

    dibutuhkan untuk pengadaan dan

    pemasangan ATP itu mencapai

    Rp 1 triliun. Sedangkan pada 2017,

    alat ini ditargetkan akan terpasang diseluruh Indonesia. Jadi memang ada

    faktor prasarana, tapi kalau ada rem

    otomatis, tabrakan antar KA tak perlu

    terjadi.

    ATP adalah alat yang berfungsi

    mengerem otomatis sekaligus

    mengatur kecepatan KA sehingga bisa

    menghindari kecelakaan. ATP akan

    mengurangi kelalaian manusia dalam

    operasional KA. Penerapan alat itu

    sebagai bentuk antisipasi maraknya

    TRANSUTAMA

    16

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto:IDok.

    KALOG

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    17/76

    faktor sumber daya manusia (SDM)

    sebagai penyebab kecelakaan KA

    yang mencapai 51,24 persen.

    Sebagai percontohan, ATP

    dipasang di tujuh lokomotif KA di

    lintas Kutoarjo-Yogyakarta-Solo.Di lintas itu terdapat 18 stasiun

    yang siap dipasangi sistem sinyal

    ATP dan tujuh lokomotif dipasangi

    ATP. Rinciannya tiga lokomotif KA

    Prameks, dua lokomotif KA Madiun

    Jaya, dan dua lokomotif KA inspeksi.

    Jika proyek percontohan senilai

    Rp 20 miliar itu sukses, Kemenhub

    akan melakukan sertifikasi untuk

    kemudian diterapkan di seluruh

    Indonesia.

    Sisi keselamatan ini

    semakin menarik, karena Ditjen

    Perkeretaapian Kemenhub dan

    PT KAI kompak untuk mendukung

    kerja sama Kemenhub dengan BNN

    (Badan Narkotika Nasional) dalam

    mencegah masuknya narkoba

    ke penyelenggara transportasi

    KA. Langkah konkretnya adalah

    melakukan sosialisasi terhadap

    awak sarana perkeretaapian

    (masinis/ asisten masinis) dan

    petugas pengoperasian prasarana

    perkeretaapian (PPKA, PJL), inspeksi

    mendadak, operasi kontijensidengan metode tes urine terhadap

    awak sarana dan awak prasarana

    perkeretaapian, membantu tim

    penegakkan hukum bersama BNN,

    dan memberikan sanksi administrasi

    berupa pencabutan sertifikat atau

    bahkan pemecatan bagi SDM yang

    terlibat narkoba.

    Hasilnya? Beberapa bulan

    lalu kita mengadakan sosialisasi

    dan tes urin pada 60 awak KA

    di Daop 8 Surabaya. Kami juga

    menginstruksikan kepada operator

    agar lebih mengawasi SDM, tandas

    Hermanto.

    Sebagai catatan, wujud kerja

    sama Kemenhub dan BNN

    adalah membentuk Satgas P4GN

    (Pencegahan, Pemberantasan

    Penyalahgunaan dan Peredaran

    Gelap Narkoba) di lingkungan kerja

    Transportasi Darat, Laut, Udara dan

    Kereta Api. Sebagai implementasi,

    Satgas P4GN Kemenhub telah menyusun

    bentuk kegiatannya yaitu berupa

    sosialisasi dan penyuluhan P4GN,advokasi, operasi rutin, operasi khusus

    dan operasi kontijensi.

    Dari pemaparan di atas sangat jelas

    bahwa transportasi memegang peranan

    dalam usaha mencapai tujuan ekonomi

    dan non ekonomi. Tujuan ekonomi

    adalah membantu dalam meningkatkan

    pendapatan nasional, disertai dengan

    distribusi yang merata di seluruh

    Indonesia dan tentunya memperlancar

    arus ekspor-impor. Sedangkan untuk

    tujuan non ekonomi, di antaranya

    adalah turut memperkuat integritas

    bangsa, ketahanan, dan pertahanan

    nasional. Namun semua itu akan hampa

    belaka jika masing-masing pihak

    terkait, termasuk masyarakat, secara

    bersama mewujudkan keselamatan

    bertransportasi. Dalam hal ini terkait

    dengan kereta api logistik.n

    Foto: Dok.PuskomPublik/Harsu

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    18/76

    TRANSUTAMA

    18

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Berbicara tentang

    transportasi multimoda

    yang saling terintegrasi

    tidak hanya untuk

    angkutan penumpang. Hal serupa

    juga harus diterapkan bagi angkutan

    barang. Maka, kalau kita berbicara

    tentang kereta api logistik atau

    kereta api barang, idealnya moda

    ini juga terintegrasi dengan moda

    transportasi lain.

    Demikian salah satu kesimpulan

    dari bincang-bincang Trans Media

    dengan Prof. Dr. Ir. Bambang Sugeng

    Subagio, DEA di bilangan Blok M,

    Jakarta Selatan. Menurutnya, jika

    angkutan barang dengan kereta api

    tidak terhubung dengan angkutan

    lain maka akan menambah biaya bagi

    pemakai jasa. Sehingga kereta api

    menjadi bukan pilihan utama untuk

    distribusi barang.

    Jika dibandingkan dengan

    transportasi darat lain, misalnya

    truk, kereta api tidak bisa memberi

    pelayanan door to door service,

    bergerak dari pabrik asal ke tempat

    tujuan. Kalau KA harus berhenti di

    stasiun lalu diangkut kembali dengan

    truk sampai ke tempat tujuan. Maka

    harus ada sistem multimoda yang

    memungkinkan perpindahan barang

    yang cepat dan mudah dari KA ke

    Jalur KA Logistik

    Terintegrasi denganModa Lain

    TRANSUTAMA

    18

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto: railpictures.n

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    19/76

    truk, kata Bambang yang menjabat

    Ketua Rekayasa Transportasi diInstitut Teknologi Bandung.

    Pemerintah sendiri sadar akan

    pentingnya meletakkan jalur kereta di

    sentra bisnis atau kawasan industri.

    Sebagai contoh pembangunan jalur

    KA di kawasan Industri Kuala Tanjung

    Sumater Utara; jalur KA di kawasan

    industri Bengalon dan Muara Wahau,

    Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan

    Timur; jalur ganda Utara Jawa yang

    akan menghidupkan sentra-sentraindustri di banyak daerah di Pulau

    Jawa; jalur kereta api di Batam yang

    mengelilingi Pelabuhan Batu Ampar,

    kawasan Industri Muka Kuning dan

    Bandara Hang Nadim; dan masih

    banyak yang lainnya.

    Hambatan Jalan RayaWalaupun saat ini distribusi

    barang masih didominasi oleh

    angkutan berbasis jalan, namun

    ke depan para produsen dan

    distributor barang akan memilihkereta api barang. Karena semakin

    hari beban jalan semakin berat dan

    semakin tinggi risiko kecelakaan.

    Karena truk memadatkan jalan,

    kendaraan pribadi juga terganggu

    dengan truk, padahal tren angkutan

    logistik terus naik. Belum lagi

    masalah kemacetan, polusi, BBM.

    Yang jelas pertumbuhan jalan tidak

    seimbang dengan pertambahan

    kendaraan, ungkap Bambang.

    Distribusi melalui jalan raya yang

    hambatannya sudah terasa saat ini,

    harusnya menjadi pertanda bagus

    untuk memulai era angkutan kereta

    api barang. Karena untuk memajukan

    perekonomian Bangsa Indonesia,

    mau tidak mau jalur distribusi barang

    harus berjalan lancar. Bila angkutan

    logistik suatu wilayah memiliki kinerja

    yang baik, berarti biaya angkutanlogistik menjadi lebih efisien. Pada

    Walaupunsaat ini

    distribusibarang masih

    didominasioleh angkutan

    berbasis

    jalan,namun ke

    depan paraprodusen dan

    distributorbarang akan

    memilihkereta apibarang.

    Foto:railpictures.net

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    20/76

    TRANSUTAMA

    20

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    TRANSUTAMA

    20

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    gilirannya membuat harga-harga

    menjadi lebih kompetitif untuk ekspor

    dan lebih terjangkau untuk konsumsi

    domestik. Sehingga umumnya negara

    dengan tingkat perekonomian yang

    tinggi, angkutan logistiknya juga

    baik, tutur Bambang.

    Keunggulan moda kereta api di

    atas semakin nyata terutama untuk

    distribusi barang dengan jarak

    menengah dan jauh. Dibandingkan

    dengan moda lain, khususnya untuk

    jarak tersebut, angkutan KA akan

    memberikan biaya/ satuan payload

    (ton, TEU, atau orang) yang paling

    rendah. Begitu juga dengan emisi

    CO2 maupun polutannya/ satuan

    payload. Selain itu, moda kereta api

    merupakan moda yang paling andal

    (reliable) dan paling kecil terpengaruh

    oleh cuaca.

    Namun harus diakui, Bambang

    melanjutkan, untuk jarak dekat

    dan lintas air moda KA mengalami

    hambatan. Kelemahan paling

    utama, seperti telah disinggung

    di atas, adalah umumnya KA tidak

    melayani door to door, sehingga

    tetap membutuhkan moda lainuntuk perpindahan barang. Dengan

    demikian, membutuhkan biaya dan

    waktu tambahan.

    Konsisten Bangun PrasaranaBicara tentang potensi yang

    disimpan oleh angkutan KA, bisa jadi

    kelemahan KA dibandingkan dengan

    moda lain bisa kita kesampingkan

    sedikit. Karena, dengan jumlah

    penduduk yang tinggi serta sumber

    daya alam yang berlimpah, tentu saja

    menggambarkan tingkat kebutuhan

    logistik yang tinggi pula. Sehingga

    transportasi barang sebagai salah

    satu komponen penting dari logistik

    juga pada dasarnya memiliki tingkat

    kebutuhan yang tinggi.

    Jadi, bisnis angkutan logistik di

    Indonesia memiliki prospek yang

    sangat baik. Prospek itu menjadi

    Namun harusdiakui, untuk

    jarak dekat danlintas air modaKA mengalami

    hambatan.Kelemahan

    paling utama,

    KA tidakmelayani

    door to door,sehingga tetapmembutuhkan

    moda lain untukperpindahan

    barang.

    Foto:flickr.c

    om

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    21/76

    sangat terang bagi KA kalau jalan

    di masa depan sudah terlalu lelah

    menanggung beban pergerakan

    kendaraan yang semakin hari terus

    meningkat.

    Terkait beban jalan, Ketua Umum

    Gabungan Pelaksana KonstruksiNasional Indonesia (Gapensi)

    Soeharsojo, sependat bahwa saat

    ini beban angkutan jalan raya di

    kota-kota besar semakin berat,

    sehingga infrastruktur tersebut lebih

    cepat rusak sebelum waktunya.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS)

    2010 menujukkan 75% ruas jalan

    di Indonesia dalam kondisi rusak.

    Hal itu tentunya akan berdampak

    pada pertumbuhan perekonomian

    khususnya dalam pendistribusian

    barang. Sudah saatnya pemerintah

    mengalihkan konsentrasi

    membangun jalan raya dan fokus

    pada pembangunan rel kereta api

    untuk mengurangi beban di jalan

    raya.

    Potensi besar KA tersebut,

    Bambang mengingatkan, tidak akan

    mewujudkan apapun jika Pemerintahtidak mau serius untuk membangun

    jalur kereta api baru. Untuk itu, saat

    ini Pemerintah tengah mengerjakan

    jalur ganda rel kereta api di Utara

    Jawa (Jakarta-Surabaya) dan PT

    KAI membangun di Sumatera

    Selatan (Prabumulih-Tanjung

    Enim). Menurut Direktur Jenderal

    Perkeretaapian Kementerian

    Perhubungan Tunjung Indrawan,optimalisasi pemanfaatan

    angkutan barang menjadi tujuan

    dari pembangunan rel ganda

    tersebut. Pembangunan rel

    ganda Jakarta-Surabaya menelan

    dana Rp9,3 triliun dari APBN.

    Direncanakan, rel sepanjang 785

    kilometer itu sudah beroperasi

    pada tahun 2014.

    Kemudian untuk Pembangunan

    rel ganda kereta api lintas

    Prabumulih-Tanjung Enim Baru

    Sumatera Selatan sepanjang

    100 km nilainya mencapai

    Rp.800 miliar. Menurut rencana,

    pembangunan jalur rel ganda,

    dimulai dari X6 (pertemuan antara

    jalur KA lintas Kertapati dan

    Tanjung Karang) menuju Tanjung

    Enim Baru, sehingga melengkapi

    rel yang sudah ada. Dengan

    menjadi jalur KA ganda, PT KAI

    bisa meningkatkan kapasitas lintas

    perjalanan KA, dari 60 rangkaian

    KA per hari, ke depan masing-masing

    rel bisa terdiri dari 40-44 gerbong KA.

    Hal lain yang telah dilakukan

    Pemerintah untuk membangun jalur

    kereta adalah pemberian subsidi

    BBM berjenis solar bagi KA barang.

    Alhasil subsidi tersebut mulaidiberikan mulai 1 Januari 2012. Selain

    itu, Pemerintah juga membangun

    sistem persinyalan kereta api

    yang dinamakan Automatic Train

    Protection(ATP), yang akan dipasang

    di lokomotif penggerak kereta serta

    stasiun-stasiun kereta di seluruh

    Tanah Air. ATP ini adalah peralatan

    keselamatan yang dapat mengatur

    pergerakan kereta api secara

    otomatis dengan memberhentikan

    kecepatan kereta api seusai dengan

    kondisi jalan apabila kecepatan

    kereta api melebihi batas kecepatan

    yang diijinkan atau masinis

    melanggar sinyal. Dengan demikian

    dapat meminimalisasi kecelakaan.

    Sebuah HarapanLebih lanjut, Bambang

    menyampaikan pesan untuk PTKAI untuk jadi agar meninggalkan

    layanan angkutan barang, walaupun

    dari sisi bisnis belum memberi

    Bila angkutan logistik

    baik, berarti biaya

    angkutan logistik menjadi

    lebih efisien. Sehinggaumumnya negara dengan

    tingkat perekonomian

    yang tinggi, angkutan

    logistiknya juga baik,

    Prof. Dr. Ir. Bambang

    Sugeng Subagio, DEA

    Foto:FransAgung

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    22/76

    TRANSUTAMA

    22

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    TRANSUTAMA

    22

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    banyak keuntungan. Ke depan

    dengan semakin teratasinya

    berbagai hambatan dan Pemerintah

    konsisten memainkan perannya

    dalam membangun sarana serta

    prasarana, maka lambat laun

    angkutan barang akan sebagian

    pindah dari truk ke KA. Harapan

    ini tentu dibarengi dengan harapan

    supaya Pemerintah melanjutkan

    pembangunan KA sesuai dengan

    program MP3EI.

    Sedangkan untuk para

    produsen dan distributor, memang

    saat ini angkutan KA kurangmenarik dan menguntungkan.

    Namun, dari pertimbangan bisnis

    sebenarnya sudah mulai kelihatan

    keunggulannya, misalnya lebih

    aman, terhindar dari pungutan liar

    di jalan yang biasa terjadi dengan

    penggunaan truk, dan penghematan

    waktu karena KA memiliki jalur

    sendiri. n

    Pesan untuk PTKAI untuk tidakmeninggalkan

    layanan angkutanbarang, walaupun

    dari sisi bisnisbelum memberi

    banyak keuntungan.Ke depan dengan

    semakin teratasinyaberbagai hambatan

    dan Pemerintahkonsisten memainkan

    perannya dalammembangun sarana

    serta prasarana, maka

    lambat laun angkutanbarang akan sebagian

    pindah dari truk keKA.

    Foto:semboyan35.c

    om

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    23/76

    PROSPEKPT KA LOGISTIK

    Foto: Dok.PuskomPublik/Risky

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    24/76

    TRANSUTAMA

    24

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Hingga saat ini

    pertumbuhan ekonomi

    Indonesia sudah

    menyentuh angka

    sekitar 6,3 persen. Dengan jumlah

    penduduk menempati peringkat

    empat terbesar di dunia setelah

    China, India dan Amerika Serikat,

    kiranya ini menjadi potensi yang

    besar untuk dapat menjadi negara

    yang kuat. Namun, hal ini harusditopang oleh jalur distribusi yang

    baik sehingga arus perputaran

    kegiatan ekonomi menjadi lancar.

    Bagi penyedia jasa angkutan

    logistik, fakta di atas menjadi

    ceruk bisnis yang menggiurkan.

    Di sini peran transportasi menjadi

    sangat strategis. Itulah mengapa

    Kementerian Perhubungan

    begitu memberi perhatian untuk

    mengembangkan jalur distribusi,

    utamanya yang berbasis rel. Untuk

    mengetahui sejauh mana gerak

    angkutan logistik berbasis rel, Trans

    Media lakukan wawancara dengan

    Direktur Utama PT Kereta Api

    Logistik (KALOG) Rustam Harahap.

    Berikut petikannya:

    Bagaimana gambaran bisnis jasa

    logistik di Indonesia?Prospek bisnis jasa logistik diIndonesia sangat cerah. Frost &

    Sulivan memprediksi bahwa industri

    logistik Indonesia akan tumbuh

    14,2% hingga Rp1.408 triliun pada

    2012 dibandingkan dengan prediksi

    pertumbuhan 2011 sebesar Rp1.233

    triliun. Prediksi lain memperkirakan

    porsi biaya logistik nasional sekitar

    16% dari Produk Domestik Bruto

    (PDB) Indonesia. Bila PDB Indonesiatahun 2011 sebesar Rp7.427,1 triliun

    dan dianggap tumbuh 6,5% seperti

    pada tahun sebelumnya 2010 (BPS,

    6 Februari 2012), maka perkiraan

    bisnis jasa logistik Indonesia

    pada tahun 2012 akan mencapai

    Rp1.265 triliun. Kenaikan ini dipicu

    karena tingginya pertumbuhan

    ekonomi yang didorong oleh

    tingginya konsumsi domestik.

    Selian itu, tumbuhnya kesadaran

    para pengusaha di Indonesiaakan pentingnya menerapkan

    strategi outsourcingkegiatan

    logistik internal perusahaan

    kepada Logistics Service

    Provider(LSP) akan semakin

    memperbesar peluang LSP untuk

    mengembangkan bisnisnya ke

    depan.

    Namun untuk merebut peluang

    itu tidaklah gampang. ASPERINDO

    (Asosiasi Perusahaan Ekspress

    TRANSUTAMA

    24

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Foto: Dok.KALOG

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    25/76

    Indonesia) mengatakan, sebanyak

    80% perusahaan jasa logistik

    Indonesia baru mencapai tahapan

    jasadoor-to-door(pengiriman

    dan ditribusi); 15% pada level jasa

    logistik (distribusi, pergudangan,

    dan clearance); dan hanya 5% sajayang berhasil mencapai titik SCM

    (Supply Chain Management) sudah

    fullIT. Implikasinya, sebagian besar

    perusahaan logistik Indonesia sulit

    bersaing dengan perusahaan logistik

    asing yang menguasai lebih dari 80%

    bisnis jasa logistik di Indonesia.

    Apa hubungan bisnis jasa logistik

    dengan tingkat perekonomiansuatu bangsa?

    Kinerja Sistem Logistik Nasional

    sangat menentukan perkembangan

    tingkat perekonomian suatu bangsa.

    Indeks KinerjaLogistik(Logistic

    Performance Index) Indonesia

    menurut hasil survei Bank Dunia naik

    dari peringkat 75 pada 2010 menjadi

    59 pada 2012 dari 155 negara yang

    disurvei (Indonesiafinancetoday.com).

    Penilaian kinerjalogistkmencakup

    enam dimensi: dimensi kepabeanan,

    infrastruktur,international

    shipments, quality of logistics service

    providers, tracking and tracing,

    dan timeliness. Perbaikan jasa

    kepabeanan akan memperlancar

    arus barang masuk dan keluar di

    pelabuhan dan bandara. Perbaikan

    dimensiinternational shipments

    akan mempercepat pengirimanbarang untuk tujuan expor-impor.

    Sementara, perbaikan dalam dimensi

    quality of logistics service providers

    akan memperbaiki layanan distribusi,

    pergudangan dan transportasi

    barang mulai dari titik pengiriman

    hingga ke tujuan akhir. Kemampuan

    perusahaan untuk menyediakan

    sistem pelacakan dan penelusuran

    (tracking and tracing)posisi barang

    secara geografis serta kepastian

    dalam waktu pengiriman akan sangat

    membantu para pebisnis melakukan

    sistem pengawasan dan pengendalian

    di sepanjang kegiatan logistik.

    Ada yang beranggapan jasa

    logistik berbasis kereta api masih

    sepi, apakah benar?Memang benar. Hal itu,

    disebabkan oleh, antara lain: (1)

    Pembentukan perusahaan jasa

    logistik berbasis kereta api yang

    dilakukan secara terpadu (end-

    to-end service oriented)termasuk

    lambat disiapkan oleh kereta api,

    (2)Penyiapan infrastruktur jasa

    logistik berbasis kereta api barudilakukan secara serius oleh KAI

    dalam 5 tahun terakhir, sehingga

    terkesan lambat dalam pandangan

    calon pelanggan,(3) Penguasaan

    teknologi logistik berbasis KA masih

    sangat minim, baik pada lingkungan

    KAI maupun di KALOG sendiri, (4)

    Edukasi dan publikasi tentang jasa

    logistik berbasis kereta api yang

    masih harus digalakkan secara serius

    dengan mengedepankan berbagaikeunggulannya.

    Dari pertimbangan bisnis, apakah

    bisnis jasa logistik berbasis KA

    menjanjikan?Secara bisnis , penciptaan

    dan pengembangan bisnis jasa

    logistik berbasis kereta api sangat

    menjanjikan. Hal ini dapat dilihat

    dari beberapa faktor. Pertama,parashipper(pengirim barang) semakin

    kesulitan untuk mencari lokasi-

    lokasi strategis asal pengiriman

    (origin points) dan tujuan pengiriman

    Foto:Dok.PuskomPublik/Harsu

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    26/76

    TRANSMODA

    26

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    (destination points)yang mudah diakses.

    Fakta, bahwa Origin-Destiantion points

    yang dikelola KA banyak berlokasi di

    tengah-tengah kota dan mudah diakses

    oleh para shippers. Kondisi demikian

    sangat membantu para pelaku bisnis

    untuk memperlancar proses distribusi,proses pengangkutan, dan proses

    penyimpanan stok bisnis.

    Kedua, tingkat kemacetan jalan

    raya yang semakin parah serta

    pembatasan jalur-jalur truk di

    perkotaan akan semakin sulit dan

    makin mahal bagi perusahaan jasa

    logistik yang menggunakan moda

    truk untuk menjangkau pusat-pusat

    bisnis di tengah kota. Kondisi ini akan

    mendorong paksa para pemilik barang

    untuk memanfaatkan seoptimal mungkin

    infrastruktur logistik kereta api. Contoh

    kasus, angkutan batu bara di Sumatera

    Selatan, sebelumnya Pemda setempat

    mengijinkan truk melalui jalan-jalan

    perkotaan dengan bobot hingga lebih

    dari 20 ton, kemudian dibatas tonasenya

    hanya 8 ton per truk dan hanya pada

    jam-jam tertentu, dan terakhir tidak ada

    lagi truk batubara melalui jalan-jalanperkotaan. Implikasinya, hanya melalui

    jaringan kereta api saja angkutan

    batubara dapat dilakukan secara

    ekonomis di Sumatera Selatan.

    Ketentuan apa yang harus dipenuhi

    dalam Bisnis Jasa Logistik berbasis

    KA agar dapat memenuhi faktor

    keselamatan?Faktor-faktor keselamatan dalam

    jasa logistik kereta api dapat disusun

    dalam dua kelompok besar, yaitu

    keselamatan selama di terminal/

    depo dan keselamatan di sepanjang

    perjalanan. Keselamatan selama di

    depo/ terminal berkaitan erat dengan

    proses handlingyaitu lift-on / lift-off(Lo/

    Lo), storage, stripping/stuffing, shifting,

    dan kegiatan lainnya. Untuk menjaga

    Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

    dibuatkan sistem dan prosedur

    tentang K3 yang menyangkut sisi

    alat, metode kerja, kualifikasi

    personil, dan pemeliharaan

    lingkungan.

    Untuk memenuhi keselamatan

    sepanjang lintas (selama pra-purna maupun lintas kereta

    api) ditetapkan bahwa setiap

    rangkaian pengiriman disiapkan

    pengawal, pengaturan beban

    (tonase)maksimal per kontainer,

    pengaturan kontainer dalam

    rangkaian KA, pengawasan beban

    setiap PPCW / kontainer, koordinasi

    dengan pihak KAI sebagai penyedia

    rangkaian untuk memastikan bahwa

    rangkaian dan lok rangkaian selalu

    dalam keadaan prima.

    Nilai apa yang ditanamkan

    perusahaan supaya dalam

    operasional mengutamakan

    keselamatan?Keselamatan adalah hal

    yang utama. Yang kami selalutanamkan: (1)Setiap kegiatan

    harus mengikuti SOP (Standard

    Operating Procedure)atau Work

    Instruction,(2)Setiap personil harus

    memiliki kompetensi yang sesuai

    dengan kebutuhan pekerjaan, (3)

    Menanamkan kejujuruan / integritas

    dalam melakukan setiap tindakan,

    dan (4) Mengembangkan kepedulian

    (awareness)pada setiap personil agar

    tumbuh semangat keterlibatan dan

    rasa kepemilikan.

    Manfaat penggunaan KA

    dibandingkan dengan moda lain?Aspek waktu. Bisnis jasa logistik

    berbasis KA menjaminkan kecepatan

    dan ketepatan waktu penyampaian

    barang.

    Aspek kapasitas. Jumlah barang

    yang dapat diangkut dalam satuan

    waktu menjadi lebih banyak.

    Aspek ketepatan. Menjanjikan

    ketepatan penyampaian barang

    sampai tujuan pengiriman lebih

    terkendali.

    Aspek risiko. Risiko seperti

    kecelakaan, pencurian, atau

    kerusakan barang lebih minimal.

    Aspek keamanan (safety).

    Aspek biaya. Karena volume

    angkutan barang yang terangkut per

    satuan waktu pengiriman sangat

    banyak, maka biaya per satuannya

    menjadi jauh lebih kompetitif.

    Hambatan-hambatan yang

    dihadapi dalam mengembangan

    Bisnis Jasa Logistik Berbasis KA?Hambatan pasar. Jasa logistik

    berbasis KA memang belum banyak

    TRANSUTAMA

    26

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Faktor-faktor

    keselamatan

    dalam jasa

    logistik keretaapi dapat

    disusun dalam

    dua kelompok

    besar, yaitu

    keselamatan

    selama di

    terminal/depo dan

    keselamatan

    di sepanjang

    perjalanan.

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    27/76

    dikenal baik oleh para pelaku bisnis,

    sehingga kami berkepentingan untuk

    memberikan edukasi dan promosi.

    Hambatan teknis. Pengembangan

    jasa logistik berbasis KA banyak

    menuntut penyesuaian dan sinergitas

    antara teknologi perkeretaapian

    dengan teknologi moda yang lain.

    Misalnya teknologi bongkar muat,stockpile management,track and

    tracedalam pelayanan logistik.

    Hambatan operasional.

    Adanya keragaman dalam jenis

    komoditi yang akan dilayani serta

    adanya interkoneksi multimoda

    menuntut kapabilitas kami untuk

    mengembangkan pola operasi yang

    sesuai dan spesifik.

    Hambatan finansial. Bisnis jasa

    logistik berbasis KA hampir identik

    dengan bisnis jasa infrastruktur

    logistik. Bisnis jasa infrastruktur

    logistik membutuhkan kelengkapan

    sarana dan prasarana yang memadai.

    Artinya membutuhkan dukungan

    keuangan yang cukup besar dan

    berjangka pendek.

    Hambatan lingkungan dan

    sosial. Hampir setiap aktifitas kami

    melibatkan aspek lingkungan dan

    masyarakat di sekitarnya. Sikap yang

    resistan dari penduduk dan lembaga-

    lembaga kemasyarakatan di sekitar

    kami sering memerlukan perhatian

    khusus dan menuntut perencanaan

    dan pengendalian yang matang.

    Apa target perusahaan terkait

    pertumbuhan ekonomi Nasional?

    Kami berniat untuk

    memanfaatkan seoptimal

    mungkin infrastruktur yang

    dikelola oleh PT KAI, seperti

    terminal-terminal untuk area

    bongkar muat barang dan

    pergudangan serta pemanfaatan

    rangkaian yang dimiliki untuk

    melakukan jasa distribusi

    di sepanjang jaringan rel

    KAI. Pemanfaatan ini akan

    mendorong tumbuhnya aktifitas

    ekonomi di sekitar wilayah

    tersebut. Sementara, kelancaran

    distribusi dan transportasi

    barang dengan KA antar wilayah

    akan memperbaiki kelancaran

    arus barang dan berimplikasi

    pada perbaikan bisnis secaranasional.n

    Foto: Dok.KALOG

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    28/76

    TRANS

    HUKUMDANREGULASI

    28

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    KA Logistik

    Regulasi Seputar

    Djoko SetijowarnoKetua Forum Kereta Api di Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat & Pengajar di Unika Soegijapranata Semarang

    Banyak pihak telah

    mengakui keunggulanmoda kereta api (KA)

    dibandingkan dengan

    moda lain. Untuk jarak menengah

    dan jauh, moda ini jelas lebih efektif,

    efisien, dan ramah lingkungan.

    Namun jika tidak diselenggarakan

    dengan baik, sulit bagi kita

    mewujudkan keselamatan.

    Untuk itu, mari kita lihat apa

    saja landasan hukum dalammenyelenggarakan angkutan logistik

    berbasis kereta api. Tujuannya supaya

    kita secara bersama-sama sadar

    bahwa tiap segi dalam kegiatan

    ini telah diatur demi terciptanya

    transportasi yang selamat, aman, dan

    tentunya memberikan keuntungan

    bagi banyak pihak.

    Undang-Undang

    PerkeretaapianHal pertama yang kita sebut

    adalah, Pasal 139 hingga 145 dalam

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun

    2007 tentang Perkeretaapian,

    yang mengatur angkutan barang

    menggunakan KA. Juga pasal

    136 hingga 144 dalam Peraturan

    Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009

    tentang Lalu Lintas dan Angkutan

    Kereta Api 136-144.Angkutan barang dengan kereta

    api dilakukan dengan menggunakan

    gerbong. Angkutan barang terdiri dari

    barang umum; barang khusus; bahan

    berbahaya dan beracun; dan limbah

    bahan berbahaya dan beracun.

    Angkutan barang umum dan barang

    khusus wajib memenuhi persyaratan,

    seperti (a)pemuatan, penyusunan,

    dan pembongkaran barang pada

    tempat-tempat yang telah ditetapkan

    sesuai dengan klasifikasinya; (b)

    keselamatan dan keamanan barang

    yang diangkut; dan (c)gerbong yang

    digunakan sesuai dengan klasifikasi

    barang yang diangkut.

    Angkutan barang umum

    diklasifikasikan atas barang aneka:

    kiriman pos dan jenazah yang

    menggunakan gerbong tertutup.

    Pengangkutan kiriman pos dan

    TRANS

    HUKUMDANREGULASI

    28

    Foto: photobucket.com

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    29/76

    gas terlarut pada tekanan atau

    pendinginan tertentu; cairan mudah

    terbakar; padatan mudah terbakar;

    oksidator, peroksida organik; racundan bahan yang mudah menular;

    radio aktif; korosif; dan berbahaya

    dan beracun lainnya. Angkutan

    B3 dapat menggunakan gerbong

    terbuka, gerbong tertutup, atau

    gerbong khusus setelah dikemas.

    Pengangkutan B3 harus

    memenuhi syarat (a)pengirim

    merupakan instansi yang berwenang

    atau pengguna jasa yang telah

    mendapat izin tertulis dari Menteri

    setelah mendapat rekomendasi dari

    instansi yang terkait; (b) bongkar

    muat dilakukan pada tempat

    dan/atau stasiun tertentu yang

    mempunyai fasilitas bongkar muat

    sesuai dengan kekhususan bahan

    yang diangkut; (c)diangkut dengan

    gerbong sesuai dengan jenis bahan

    yang diangkut dan diberikan tanda

    khusus; (d)dilakukan pengawalan

    Landasan

    hukum dalammenyelenggarakan

    angkutan logistik

    berbasis kereta

    api bertujuan

    supaya kita secara

    bersama-sama

    sadar bahwa

    tiap segi dalam

    kegiatan ini

    telah diatur demi

    menciptanya

    transportasi yang

    selamat, aman,

    dan tentunya

    memberikan

    keuntungan bagi

    banyak pihak.

    jenazah dapat menggunakan

    kereta bagasi. Sementara angkutan

    barang khusus dikelompokkan atas

    barang curah; barang cair; muatanyang diletakkan di atas palet; kaca

    lembaran; barang yang memerlukan

    fasilitas pendingin; tumbuhan dan

    hewan hidup; kendaraan; alat berat;

    barang dengan berat tertentu; dan

    peti kemas.

    KA untuk mengangkut bahan

    berbahaya dan beracun (B3) wajib (a)

    memenuhi persyaratan keselamatan

    sesuai dengan sifat bahan berbahaya

    dan beracun yang diangkut; (b)

    menggunakan tanda sesuai dengan

    sifat bahan berbahaya dan beracun

    yang diangkut; dan (c)menyertakan

    petugas yang memiliki kualifikasi

    tertentu sesuai dengan sifat bahan

    berbahaya dan beracun yang

    diangkut.

    Angkutan bahan berbahaya dan

    beracun diklasifikasikan atas mudah

    meledak; gas mampat, gas cair,

    Foto:photobucket.com

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    30/76

    TRANS

    HUKUMDANREGULASI

    30

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    dan/atau menyertakan petugas yang

    memiliki keterampilan dan kualifikasi

    tertentu sesuai sifat bahan berbahayadan beracun yang diangkut; (e)

    petugas pengawal harus mengambil

    tindakan apabila terjadi hal-hal yang

    membahayakan keamanan dan

    keselamatan barang yang dibawa; (f)

    antara 2 (dua) gerbong yang berisi

    harus ditempatkan gerbong kosong

    sebagai penyekat; dan (g)perjalanan

    KA menggunakan kecepatan sesuai

    dengan kecepatan yang ditetapkan.

    Terkait dengan sumber daya

    manusia yang terlibat dalam

    pengangkutan B3, harus mengetahui

    sifat dan karakteristik barang yang

    diangkut. Sedangkan penyelenggara

    sarana perkeretaapian wajib

    mengangkut barang yang telah

    dibayar biaya angkutannya oleh

    pengguna jasa sesuai dengan tingkat

    pelayanan yang dipilih. Pengguna jasa

    yang telah membayar biaya angkutan,

    berhak memperoleh pelayanan sesuai

    dengan tingkat pelayanan yang dipilih.

    Surat angkutan barang merupakan

    tanda bukti terjadinya perjanjian

    pengangkutan barang.

    Dalam kegiatan pengangkutan

    barang dengan KA, penyelenggara

    sarana perkeretaapian berwenang

    untuk memeriksa kesesuaian barang

    dengan surat angkutan barang;

    menolak barang angkutan yang

    tidak sesuai dengan surat angkutan

    barang; dan melaporkan kepadapihak yang berwajib apabila barang

    yang akan diangkut merupakan

    barang terlarang. Apabila terdapat

    barang yang diangkut dianggap

    membahayakan keselamatan,

    ketertiban, dan kepentingan umum,

    penyelenggara sarana perkeretaapian

    dapat membatalkan perjalanan

    kereta api.

    Pengguna jasa bertanggung

    jawab atas kebenaran keterangan

    KA untuk

    mengangkut

    bahan

    berbahaya dan

    beracun wajib

    menyertakan

    petugas yangmemiliki

    kualifikasi

    tertentu sesuai

    dengan sifat

    bahan berbahaya

    dan beracun

    yang diangkut.

    Foto:flickr.c

    om

    TRANS

    HUKUMDANREGULASI

    30

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    31/76

    yang dicantumkan dalam surat

    angkutan barang. Semua biaya yang

    timbul sebagai akibat keterangan

    yang tidak benar serta merugikan

    penyelenggara sarana perkeretaapian

    atau pihak ketiga menjadi beban

    dan tanggung jawab penggunajasa. Apabila terjadi pembatalan

    keberangkatan perjalanan KA,

    penyelenggara sarana perkeretaapian

    wajib mengirim barang dengan KA

    lain atau moda transportasi lain

    atau mengganti biaya angkutan

    barang. Apabila pengguna jasa

    membatalkan pengiriman barang

    dan sampai dengan batas waktu

    sebagaimana dijadwalkan tidak

    melapor kepada penyelenggara

    sarana perkeretaapian, pengguna

    jasa tidak mendapat penggantian

    biaya angkutan barang.

    Pemuatan dan penyusunan

    barang harus memenuhi persyaratan

    berat barang yang dimuat tidak

    melebihi beban gandar untuk masing-

    masing gandar gerbong; dan beban

    gandar gerbong yang dimuat barang

    tidak melebihi beban gandar jalur KA.

    Pemuatan dan pembongkaran

    barang dapat dilakukan di stasiun KA;

    atau tempat lain di luar stasiun KA

    yang diperuntukkan untuk bongkar

    dan muat barang yang ditetapkan.

    Pengangkutan barang dengan KA

    dilaksanakan berdasarkan perjanjian

    angkutan antara penyelenggara

    sarana perkeretaapian dan pengguna

    jasa angkutan KA. Isi perjanjianangkutan barang paling sedikit

    memuat (a) nama dan alamat

    pengguna jasa angkutan KA; (b)

    nama stasiun pemberangkatan dan

    stasiun tujuan; (c)tanggal dan waktu

    keberangkatan dan kedatangan; (d)

    jenis barang yang diangkut; dan (e)

    tarif yang disepakati.

    Apabila pengguna jasa

    membatalkan atau menunda

    pengiriman barang sebelum batas

    waktu keberangkatan sebagaimana

    dijadwalkan, biaya angkutan barang

    dikembalikan dan dapat dikenai

    denda. Apabila dalam perjalanan KA

    terdapat hambatan atau gangguan

    yang mengakibatkan kereta api tidak

    dapat melanjutkan perjalanan sampai

    stasiun tujuan, penyelenggara sarana

    perkeretaapian wajib meneruskan

    angkutan barang dengan KA lain atau

    moda transportasi lain.

    Pada saat barang tiba di tempat

    tujuan, penyelenggara sarana

    perkeretaapian segera memberitahu

    kepada penerima barang bahwa

    barang telah tiba dan dapat segera

    diambil. Biaya yang timbul karena

    penerima barang terlambat dan/

    atau lalai mengambil barang menjadi

    tanggung jawab penerima barang.Dalam hal barang yang diangkut

    rusak, salah kirim, atau hilang akibat

    kelalaian penyelenggara sarana

    perkeretaapian, penyelenggara

    sarana perkeretaapian wajib

    mengganti segala kerugian yang

    ditimbulkan.

    Tarif angkutan barang

    merupakan besaran biaya yang

    dinyatakan dalam biaya per ton

    per kilometer. Dalam hal barang

    yang diangkut memiliki sifat dan

    karakteristik tertentu, besaran

    biaya ditetapkan berdasarkan

    kesepakatan antara pengguna

    jasa dan penyelenggara sarana

    perkeretaapian sesuai pedoman

    penetapan tarif yang ditetapkan

    oleh Menteri. Kesepakatan itu dapat

    berupa kesepakatan yang didahului

    dengan negosiasi; atau kesepakatan

    atas tarif yang telah ditetapkan

    oleh penyelenggara sarana

    perkeretaapian.n

    Foto:Isemboyan35.c

    om

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    32/76

    KOLOM

    OPINI

    32

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Moda kereta api (KA)

    merupakan moda

    transportasi yang dapatmelakukan perjalanan

    jarak jauh dengan membawa

    komoditas barang yang cukup besar.

    Dengan volume besar dan jarak

    perjalanan jauh, membuat biaya

    perjalanan bisa rendah. Inilah salah

    satu keunggulan KA dibandingkan

    dengan moda transportasi lainnya.

    Dalam catatan sejarah, angkutan

    barang dengan KA, bermula

    saat Pemerintah Hindia Belanda

    membuka jalur KA di Pulau Jawa

    pada 17 Juli 1864 dari Kemijen ke

    Tanggung sejauh 26 kilometer. Kalaitu, barang yang diangkut adalah kayu

    jati dan hasil bumi yang akan dibawa

    ke Eropa.

    Negara-negara yang tercatat

    memiliki pangsa pasar angkutan KA

    barang adalah China, India, Amerika

    Serikat dan negara-negara Eropa

    Timur serta Asia Tengah. Negara-

    negara Eropa Timur dan Asia Tengah

    yang memiliki panjang trackhampir

    sama dengan Indonesia (sekitar

    Harapan MeningkatkanAngkutan KA Barang

    Foto:photobucket.co

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    33/76

    4.500 km) adalah Belarusia, Bulgaria

    dan Uzbekistan, ternyata volume

    angkutan barang yang diangkut KA

    jauh lebih besar ketimbang Indonesia.

    (Hidayat, 2008).

    Untuk itu, Kementerian

    Perhubungan menargetkan pangsa

    pasar angkutan barang menggunakan

    KA bisa meningkat menjadi 20-25

    persen, seiring dengan selesainya

    pembangunan rel ganda lintas

    Utara Jawa pada akhir 2013. Hingga

    sekarang, pangsa pasar angkutan

    barang menggunakan KA masih

    rendah, yakni 0,7 persen dari

    total barang yang diangkut moda

    transportasi darat.Tujuan meningkatkan kapasitas

    dan peran jalan rel untuk mengangkut

    barang dapat mengurangi beban jalan

    raya, meningkatkanshare angkutan

    barang dengan KA yang masih sangat

    rendah (0,7 persen), tarif angkutan

    barang dapat negotiable, keamanan

    terjamin dan terciptanya integrated

    transport.

    Menurut Nanang (2010), biaya

    angkutan jalan/truk di Indonesia

    masih mahal dibanding dengan biaya

    angkutan KA maupun laut. Biaya

    transportasi kontainer dengan truk

    di pelabuhan masih tinggi, rata-rata

    biaya angkutan jalan/truk hingga

    sejauh 5 kilometer sebesar Rp 20.000

    - Rp 25.000 per kilometer. Sedangkan

    kurang dari 1 kilometer, rata-rata

    sebesar Rp 1.480 per kilometer.

    Dibandingkan negara Thailand, untuk

    angkutan KA rata-rata Indonesia

    lebih mahal, yaitu sebesar Rp 5.238.

    Sedangkan biaya rata-rata angkutan

    jalan/trailer adalah sebesar Rp 11.480

    per kilometer. Di Thailand biaya

    rata-rata transportasi dari dryportke

    pelabuhan muat adalah sebesar Rp

    4.347 per kilometer.

    Dalam Rencana Induk

    Perkeretaapian Nasional (RIPNas)

    diharapkan pada 2025, setidaknya

    pangsa pasar untuk angkutan

    barang 15-17 persen. Demikian pula

    dalam salah satu misinya adalah

    meningkatkan peran KA sebagai

    tulang punggung angkutan barang.

    Heru Sutomo (2010) memotret

    Indonesia tahun 2030, yakni (1)PDBdiperkirakan sekitar Rp 46.000 trilliun

    (6,6 x tahun 2010); (2)PDB per kapita

    18.000 US$; (3)penduduk 285 juta

    jiwa (60 persennya berada di Pulau

    Jawa); (4)PDB Pulau Jawa sekitar Rp

    27.700 trilliun; (5)sekitar 4 kali PDB

    nasional tahun 2010 dan 7 kali PDB

    Pulau Jawa; (6)peran jalan tidak lagi

    mampu; oleh karena itu(7) peran KA

    harus dilipatgandakan.

    Artinya, peran moda KA di Pulau

    Jawa akan menjadi dominan pada

    2030 untuk mengangkut sejumlah

    komoditas barang. Hal yang sama

    juga untuk di luar Pulau Jawa. Pulau

    Sumatera dan Kalimantan yang

    memiliki komoditas hasil tambang

    cukup besar sangat membutuhkan

    moda KA untuk mengangkut hingga

    pelabuhan terdekat.

    Sejumlah tantangan angkutan KA

    barang di Indonesia saat ini adalah

    (1)persaingan moda lain; (2)tarif

    moda jalan lebih negotiable, (3) law

    enforcementdi jalan belum optimal,(4)rencana pembangunan jalan tol

    pantura, dan (5)terbukanya peluang

    swasta (Sutomo, 2010). Selain itu

    masih adanya perlakuan beda

    terhadap barang yang diangkut truk

    dan KA. Barang yang diangkut truk

    tak dikenai pajak pertambahan nilai

    (PPn) dan kendaraan truk mendapat

    BBM subsidi. Sementara bila

    menggunakan KA dikenakan PPn 10

    persen dan lokomotif menggunakan

    BBM industri yang harganya 2 kali

    lipat BBM subsidi. Baru tahun 2012

    ini, lokomotif KA barang diberi BBM

    subsidi.

    Permasalahan KA Barang di Jawa

    Dalam rountable discussionyang

    diselenggarakan Badan Penelitian

    dan Pengembangan Kementerian

    Perhubungan Tahun 2010, Heru

    Sutomo mengemukakan sejumlah

    permasalahan KA barang di Pulau

    Jawa. Dari sisi infrastruktur, ada

    lintas overloadsehingga utilitas

    rendah; daya dukung rendah;

    aksesibilitas ke konsumen atauoutlet

    masih kurang (pelabuhan);backlog

    tinggi dan ada pengenaan TAC (track

    access charge).

    Untuk sarana dan fasilitas,

    permasalahannya adalahgerbong tua (gandar dua) masih

    dioperasikan, sehingga rawan

    kecelakaan dan lajunya rendah;

    jenis gerbong bervariasi agak

    repot mengoperasikannya; kualitas

    dan jenis tidak sesuai kebutuhan

    pelanggan; sarana siap operasi

    rendah; dan fasilitas pendukung

    kurang (gudang, lapangan

    penumpukan, alat bongkar muat),

    sebagian sudah dibongkar.

    KementerianPerhubungan

    menargetkan

    pangsa pasar

    angkutan barang

    menggunakan KA

    bisa meningkat

    menjadi 20-

    25 persen,

    seiring dengan

    selesainya

    pembangunan rel

    ganda lintas utara

    Jawa pada akhir

    2013.

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    34/76

    KOLOM

    OPINI

    34

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    Djoko Setjowarno

    Ketua Forum Kereta Api di Masyarakat

    Transportasi Indonesia Pusat

    Staf Pengajar di Unika Soegijapranata

    Semarang

    Sementara dari bisnis, kultur

    bisnis belum ada; kendali sistem

    angkutan barang lemah, sistem

    informasi terpadu belum ada;

    kontrak jangka pendak menyebabkan

    kepastian bisnis kurang. Kemudian

    untuk operasional, lebih utamakanKA penumpang, kecepatan rata-rata

    rendah, tingkat gangguan operasional

    tinggi dan jadwal belumconsumer-

    oriented.

    Di tengah tantangan di atas,

    Pemerintah berupaya meningkatkan

    kapasitas angkutan KA barang

    selain menambah jaringan dari

    single trackmenjadidouble track

    untuk seluruh jaringan rel yang ada.

    Selain itu, seluruh jaringan dinaikkan

    tonase ke 24-25 ton. Beban gandar

    bisa mencapai 22 ton. Kecepatan

    naik, tonase naik standard gauge

    menjamin keberlanjutan (1.435 mm).

    Mengaktifkan kembali jalur lama (non

    aktif) ke pelabuhan, bandara, dan

    kawasan industri. Kondisi rel ganda

    (double track) yang ada pasti sudah

    terbatas kapasitasnya, sehingga perlu

    triple atau quadruple track. Terlebih

    jika harus membagi(sharing)dengan

    penumpang.

    Sejumlah akses rel ke pelabuhan

    yang harus diaktifkan kembali, seperti

    Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan

    Cirebon, Pelabuhan Tegal, Pelabuhan

    Pekalongan, Pelabuhan Tanjung

    Emas. Ada pula akses jalan rel yang

    mendekati pelabuhan, seperti Stasiun

    Tuban ke Pelabuhan Tuban, Stasiun

    Kaliwungu ke Pelabuhan Kendal danStasiun Gresik ke Pelabuhan Gresik.

    Terkait dengan peningkatan

    kapasitas KA, kita bisa meniru

    Amerika Serikat yang pada tahun

    1984, menerapkan sistemdouble

    stack. Sistem ini memungkinkan

    kontainer atau petikemas diangkut

    dengan KA sampai 2 tingkat.

    Hasilnya dapat mempercepat proses

    transportasi kontainer (70 persen)

    dan mengurangi kerusakan isi

    kontainer selama dalam perjalanan.

    Sejumlah pelabuhan kering

    (dryport)diaktifkan lagi atau mungkindapat dipindahkan, mengingat

    lokasinya sekarang sudah tak sesuai

    dengan tata ruang wilayahnya.

    Sebelumnya sudah adadryport, yaitu

    Rambipuji di Jawa Timur, Jebres

    di Jawa Tengah, Gedebage di Jawa

    Barat dan Tebingtinggi di Sumatera

    Utara. Juga akses ke kawasan

    industri perlu dipertegas lagi,

    sehingga tak memberatkan beban

    jalan raya yang kerap rusak akibat

    muatan berlebih mobil barang.

    Pemisahan stasiun barang dan

    penumpang lebih dimungkinkan.

    Pemilihan stasiun barang yang

    mendekati akses jalan raya, minimal

    jalan provinsi untuk memudahkan

    alih moda ke transportasi jalan

    menggunakan mobil barang.

    Sejumlah stasiun barang di jalur

    lintas utara sudah disiapkan, seperti

    Dryport Cikarang di Jawa Barat atau

    Stasiun Kandangan di Jawa Timur.

    Kuncinya, bertambahnya volume

    angkutan KA barang menandakangeliat ekonomi meningkat. Di

    samping itu, peran transportasi KA

    untuk mengangkut barang sangat

    membantu mengurangi kerusakan

    jalan raya. Selama ini jalan raya

    kerap cepat rusak akibat mobil

    barang melebihi muatan, lemahnya

    pengawasan dan tak adanya alternatif

    moda transportasi selain jalan raya.

    Pengembangan jaringan KA di luar

    Jawa untuk mengangkut sejumlah

    komoditas barang perlu segera

    dipercepat dengan melibatkan pihak

    swasta dan Pemerintah Daerah.

    Keterbatasan anggaran tak

    membuat pemerintah menyerah

    begitu saja untuk membangunan

    jaringan KA. Keikutsertaan swasta

    dan Pemerintah Daerah dengan

    beberapa kemudahan regulasi dan

    insentif dapat dilakukan.n

    stasiun Tambaksari atau Semarang Gudang atau juga disebut Kemijen

    F o t o w o r d p r e s s c o m

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    35/76

    JAKARTA. Setiap negara

    anggota ASEAN, termasuk

    Indonesia, diminta

    untuk memperbarui

    perkembangan National Transit

    Transport Coordinating Committee

    (NTTCC) di masing-masing negara.

    NTTCC ini harus telah ada di

    setiap negara anggota ASEAN,

    sebagai pelaksanaan dari Article

    29 (1) di bawah ASEAN Framework

    Agreement on the Facilitation of

    Goods in Transit (AFAGIT).

    Demikian salah satu kesimpulan

    dari pertemuan The ASEAN

    Transport Facilitation Working

    Group(TFWG) Ke-23 yang telah

    diselenggarakan awal Mei 2012

    di Kuala Lumpur, Malaysia.

    NTTCC merupakan lembaga

    yang bertanggung jawab dalam

    mengeluarkan izin kendaraan

    bermotor yang melewati batas antarnegara (cross border), baik perjanjian

    di bawah AFAFGIT, AFAMT, AFAFIST,

    maupun nantinya Cross Border

    Transport of Passenger.

    Menanggapi hasil kesimpulan

    tersebut, Badan Nasional

    Pengelola Perbatasan (BNPP) akan

    dimasukkan ke dalam NTTCC. Oleh

    karena itu, ke depannya NTTCC

    Indonesia yang telah dibentuk

    berdasarkan Keputusan Menteri

    Perhubungan pada tahun 2001,

    mau tidak mau akan direvitalisasi.

    Selain itu, kesimpulan lain yang

    dihasilkan adalah kesepakatan

    bahwa setiap negara ASEAN agar

    menyampaikan kepada Sekretariat

    ASEAN mengenai inventarisasi

    rest areadan parking facilities

    yang termasuk dalam Protokol 1

    AFAFGIT sebelum 31 Agustus 2012.

    Terkait hal ini, Indonesia melalui

    Kementerian Perhubungan harus

    berkoordinasi dengan sektor terkait

    untuk mempersiapkan inventarisasirest areadan parking facilities di

    Indonesia.

    INDONESIA AKANREVITALISASI

    Pertemuan The 23rd

    ASEAN TFWG yang dibuka

    oleh Ms. Rohaini Mohd. Yusuf

    (Undersecretary Ministry of

    Transportation Malaysia) itu,

    dihadiri oleh seluruh delegasi

    negara anggota ASEAN,Ministry

    of Land, Infrastructure, Transport,

    and Tourism (MLIT) Jepang, ASEAN

    Secretariat,dan ASEAN Federation

    of Forwarders Association (AFFA).

    Delegasi Indonesia pada

    Pertemuan The 23rd ASEAN

    TFWG meeting, dipimpin oleh

    Amiruddin, MSc. (Kepala Sub Bagian

    Kerjasama Regional, Biro Hukum

    & KSLN), dengan anggota terdiri

    dari perwakilan unit kerja terkait di

    lingkungan Kemenhub, yaitu: Biro

    Hukum & KSLN, Biro Perencanaan,

    Setditjen Perhubungan Darat

    (Farida Makhmudah), Dit. LLAJ

    (Ellis Simbolon) dan dari DirektoratKerjasama Ekonomi ASEAN

    Kementerian Luar Negeri.n

    NTTCC

    DAMRI yang melayani transportasi darat antarnegara dengan rutePontianak-Sarawak-Brunei Darusalam

    Foto:Ataseperhubungan

    malaysia

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    36/76

    TRANSNEWS

    36

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    J

    AKARTA. Dalam manajemen

    negara, baik tingkat nasional

    maupun daerah, sektor

    transportasi menjadi bagianstrategis yang harus mendapat

    perhatian khusus. Karena perannya

    yang penting maka sumber daya

    manusia yang berkecimpung di

    dalamnya harus memiliki kompetensi

    dan baik.

    Demikian salah satu pesan

    Menteri Perhubungan EE Mangindaan

    di hadapan pejabat eselon II yang

    baru di lingkungan Kementerian

    Perhubungan. Dalam melaksanakan

    tugas saudara, saya ingin pelayanan

    publik lebih ditingkatkan, berbuatlah

    yang terbaik untuk masyarakat,

    layanilah dengan baik, katanya di

    Kementerian Perhubungan, Jakarta,

    Kamis (31/5/2012).

    Menurut Mangindaan, mereka

    yang baru saja dilantik ini telah

    melalui proses dan prosedur

    yang diambil dari pola pembinaankarier. Dengan demikian, mereka

    telah melewati assessment dan

    sudah melalui pertimbangan

    Badan Pertimbangan Jabatan dan

    Kepangkatan (Baperjakat). Maka

    diharapkan pejabat yang menduduki

    posisi tersebut adalah yang benar-

    benar kompeten dan sesuai dengan

    kemampuan yang dimiliki pejabat

    tersebut.

    Mereka yang dilantik berjumlah26 pejabat eselon II di beberapa unit

    kerja Kementerian Perhubungan.n

    PEJABAT BARU

    DIMINTA LEBIH

    TINGKATKAN

    PELAYANAN

    Berikut daftar lengkapnya:

    Ir. Albert Simorangkir, MM : Kepala Biro Perencanaan

    Ir. Asril Syafei : Kepala Pusat Data dan Informasi

    Ir. Harry Boediarto S. : Kepala Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan

    Jasa Transportasi

    Drs. Iqbal Rusli, M.Si : Inspektur I

    Dr. Agus Edy Susilo, SE, M.Sc : Inspektur II

    Drs. Nelson Barus, MM : Inspektur IV

    Peni Pudji Turyanti, SH, MH : Inspektur V

    Ir. Sudirman Lambali, S. Sos : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Sungai,

    Danau dan Penyeberangan

    Dr. Ir. Djoko Sasono, M.Sc : Direktur Bina Sistem Transportasi Perkotaan

    Ir. Sugihardjo, M.Si : Direktur lalu Lintas dan Angkutan JalanIr. A. Tonny Budiono, MM : Direktur Kenavigasian

    Capt. Yan Risuandi, M.Sc : Direktur Perkapalan dan Kepelautan

    Capt. Arifin Soenardjo, MBA, M.Hum : Kepala Kantor Syahbandar Kelas Utama

    Tanjung Priok

    Capt. H. Ali Ibrahim : Kepala Kantor Administrator Pelabuhan

    Kelas I Ambon

    Capt. Hari Setyobudi, MM : Kepala Kantor Pelabuhan Kelas I Batam

    Syafruddin : Kepala Kantor Distrik Navigasi Kelas I Samarind

    Drs. Mangiring Sidabutar, MM : Direktur Keamanan Penerbangan

    Abdul Hani Somad, S.Pd, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah II Bandar Udara

    Kelas I Polonia MedanM. Basuki Mardianto, SE, MM : Kepala Bandar Udara Kelas I Khusus

    Juwata Tarakan

    Ir. Fadli Soesilo, M.Si : Kepala Kantor Otoritas Wilayah V Bandar Udara

    Kelas I Hasanuddin Makassar

    Ir. Moh. Alwi, MM : Kepala Kantor Otoritas Wilayah III Bandar Udara

    Kelas I Juanda Surabaya

    Ir. Hanggoro Budi Wiryawan : Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api

    Capt. Zulfarmi Syawal, SH, MH : Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran

    R. Christiono Haribowo, SE, M.Sc : Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat

    Mulyono, Sh, M.Eng : Anggota Mahkamah Pelayaran

    Capt. Supardi, MM : Anggota Mahkamah Pelayaran

    Foto:Dok.P

    uskomPublik/W

    isnu

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    37/76

    LEIPZIG. Padatnya arus

    lalu lintas di Indonesia

    kerap dinilai oleh dunia

    internasional, bahwa

    kita kurang mendukung program

    pengurangan emisi. Nyatanya

    tidak demikian. Melalui pertemuan

    International Transport Forum(ITF)

    di Leipzig, Jerman (2/5/2012), Menteri

    Perhubungan RI, EE Mangindaan

    memaparkan usaha Indonesia dalammelestarikan Bumi.

    Pemerintah Indonesia

    berkomitmen untuk mengurangi

    emisi Gas Rumah Kaca sebanyak

    26 % dan sebanyak 41 % apabila

    didukung oleh kalangan international

    pada tahun 2020. Target 26 %

    tersebut dicapai dari tiga sektor,

    yaitu kehutanan 14 %, limbah 6 %

    dan energi 6 %. Pengurangan di

    bidang energi terdiri dari pembangkit

    listrik, industri, transportasi dan

    rumah tangga. Sektor transportasi

    ditargetkan untuk mengurangi Gas

    Rumah Kaca sebesar 2% - 3%,

    papar EE Mangindaan, Menteri

    Perhubungan RI yang hadir sebagai

    undangan kehormatan itu.

    Menurutnya, program

    yang langsung terkait dengan

    Kementeriannya adalahtransportasi ramah lingkungan yang

    berkelanjutan. Setidaknya ada lima

    hal yang telah dan terus dilakukan:

    Peningkatan peranan transportasi

    umum; Rekayasa manajemen dan

    lalu lintas; Pengurangan polusi

    suara yang berasal dari kegiatan

    transportasi; Manajemen permintaan

    transportasi; Mendorong penggunaan

    kendaraan tak bermotor.

    Guna meningkatkan peranan

    transportasi umum, kataMangindaan, Pemerintah Indonesia

    telah mengambil langkah-langkah

    seperti pengembangan sistem transit,

    pengembangan jaringan infrastruktur

    transportasi umum massal,

    peningkatan intermodalitas dan

    aksesibilitas transportasi umum serta

    peningkatan kepemilikan transportasi

    umum.

    Rekayasa manajemen dan

    lalu lintas dilakukan melalui

    peningkatan kapasitas jalan,

    manajemen lalu lintas serta analisa

    dampak lalu lintas. Sejalan dengan

    sistem transportasi yang ramah

    lingkungan, maka secara bertahap

    telah dilakukan konversi bahan

    bakar minyak ke bahan bakar gas

    pada kendaraan bermotor. Kami

    selaku Pemerintah juga mendukung

    penggunaan energi alternatif, sepertikendaraan berbahan bakar listrik, dan

    kendaraan hybridserta pelatihan

    mengemudi dengan bijak, tutur

    Mangindaan.

    Lebih lanjut, dalam

    pertemuan yang bertema

    Seamless Transport Making

    Connections itu, dilakukan

    beberapa diskusi penting,

    antara lain Automotive Future:

    Crowded Cities, Connected Cars,

    Intelligent Infrastructure; Safetyof Cruise Ships; Piracy at Sea;

    Transport for Growth: Developing

    Connectivity; Connection between

    Air, Shipping and Railway.

    Kemudian dalam satu

    kesempatan, Mangindaan

    melakukan pertemuan bilateral

    dengan Menteri Transportasi

    Jerman, Dr. Peter Ramsauer.

    Mereka membicarakan kerja

    sama yang telah dilakukan

    selama ini beserta kemajuannya,

    antara lain di bidang

    perhubungan laut dan kereta api.

    Di akhir pertemuan, Mangindaan

    sempat meminta Ramsauer

    untuk memberi dukungan

    terhadap Indonesia dalam

    pemilihan anggota dewan

    ICAO tahun depan. Ill do my

    best, kata Ramsauer memberitanggapan.n

    ITF 2012:

    Indonesia BerkomitmenKurangi Emisi

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    38/76

    TRANSNEWS

    38

    TRANSMEDIA|Edisi4|2012

    BANDUNG.

    Pemerintah

    menyatakan

    pihaknya serius

    dalam rencana pembangunan

    Pelabuhan Laut Internasional

    Cilamaya di Karawang, JawaBarat. Saat ini sampai pada

    tahap finalisasi studi yang

    dilakukan pihak Pemerintah

    Indonesia dan JICA (The Japan

    International Cooperation

    Agency).

    Dari studi itu, Pelabuhan

    Cilamaya akan dilengkapi

    akses tol dan jalur kereta.

    Pelabuhan ini difungsikan untuk

    mengurangi beban TanjungPriok yang sudah over capacity,

    kata Menteri Perhubungan EE

    Mangindaan di Bandung, Selasa

    (22/5/2012).

    Pada kesempatan yang

    sama, menurut Kepala Dinas

    Perhubungan Jawa Barat

    Dicky Saromi, pembangunan

    Pelabuhan Laut Cilamaya sudah

    tercantum dalam Peraturan

    Menteri Perhubungan sebagai bagian

    dari perencanaan pengembangan

    Pelabuhan Tanjung Priok. Di sinilah

    letak keseriusan Pemerintah dalam

    mewujudkan pelabuhan yang

    pembangunannya nanti membutuhkan

    lahan seluas 250 hektare.Yang menarik, pelabuhan ini

    akan terkoneksi dengan berbagai

    akses moda transportasi. Pertama

    akan dibangun jalan tol yang

    konstruksinya di atas tanah, supaya

    tidak mengganggu areal sawah yang

    menjadi andalan hasil bumi Karawang.

    Jalan sepanjang 34 kilometer itu, akan

    tersambung dengan Jalan Tol Trans

    Jawa di daerah Cikarang, Bekasi.

    Tidak hanya akses jalan,

    Pemerintah Daerah Jawa Barat

    menginginkan akses jalan kereta api

    yang langsung terhubung dengan

    Pelabuhan Cilamaya. Bahkan untuk

    rutenya, nantinya dapat melintasi

    terminal peti kemas milik PT Kereta

    Api di Gedebage, Bandung.

    Koneksi 3 Pelabuhan

    Rencana pembangunan Pelabuhan

    PELABUHANTANJUNG PRIOKDidukung Kalibaru dan Cilamaya

    Dari studi

    itu, Pelabuhan

    Cilamaya akan

    dilengkapi akses

    tol dan jalur

    kereta. Pelabuhan

    ini difungsikan

    untuk mengurangi

    beban Tanjung

    Priok yang sudah

    over capacity,

    kata Menteri

    Perhubungan EE

    Mangindaan.

  • 5/20/2018 Transmedia Ed.4 Kalog

    39/76

    Cilamaya tidak bisa dipandang

    parsial saja. Menurut Mangindaan,

    pelabuhan ini harus dinilai dalam

    kesatuan proyek pengembangan

    Pelabuhan Tanjung Priok. Artinya,

    proyek ini pun tidak bisa dilepaskan

    dengan rencana pembangunanPelabuhan Kalibaru di Cilincing,

    Jakarta Utara. Tanjung Priok

    hampir sama dengan Bandara

    Soekarno-Hatta. Soetta sudah

    penuh, Priok penuh. Kita buka

    Kalibaru, yang nantinya akan

    connectdengan Cilamaya.

    Proyek pembangunan Cilamaya

    akan segera digelar usai pelabuhan

    Kalibaru rampung dikerj